Snt28112013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

KAMIS, 28 NOVEMBER 2013

16 HALAMAN NOMOR 219 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pengemban Pengamal Pancasila

C.01.08.13

Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUP NTB untuk melihat secara langsung pelayanan pasien menyusul aksi penghentian pemberian pelayanan (mogok) selama sehari secara nasional termasuk di NTB. Gubernur sangat menyayangkan aksi meninggalkan tugas yang dilakukan para dokter karena ujung-ujungnya masyarakat yang paling dirugikan.

(Suara NTB/Humas Setda NTB/ars)

BERBINCANG - Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi berbincang dengan salah seorang warga yang orang tuanya batal dioperasi karena aksi mogok dokter kemarin (atas). Para dokter menggelar aksi demo ke Kejati NTB.

Polda NTB Gelar Perkara Kasus Bupati Dompu

UNTUK melindungi produk mutiara dalam negeri, pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan mengeluarkan regulasi untuk memperketat masuknya mutiara dari luar negeri seperti Myanmar dan Cina. Bersambung ke hal 5 Saut P. Hutagalung

(Suara NTB/ist)

Perketat Impor Mutiara

Mataram (Suara NTB) Nasib Bupati Dompu H. Bambang Yasin ditentukan dalam gelar perkara, Rabu (27/11) kemarin. Gelar perkara tersebut, untuk memastikan status Bupati Dompu sebagai terlapor dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana sebe-

sar Rp 250 juta. Informasi diserap Suara NTB, proses gelar perkara sedianya dilakukan Selasa sore lalu. Namun karena ada agenda lain, terpaksa ditunda. Gelar perkara berlangsung Rabu (27/11). Bersambung ke hal 5

Mataram (Suara NTB) Jajaran Inspektorat NTB akan menerapkan whistleblower system untuk memberi ruang kepada masyarakat melaporkan penyimpangan penggunaan anggaran daerah. Ini untuk menjamin penggunaan anggaran sesuai ketentuan sekaligus mengawasi kinerja aparatur pemerintah. Bagi pegiat antikorupsi, langkah ini memang dianggap tepat, tapi tetap saja meragukan kinerja Inspektorat.

Whistleblower system adalah sumber pembocor rahasia atau dokumen yang menyangkut penyimpangan anggaran. Yang selama ini terjadi, sosok whistleblower muncul sebagai pelapor kasus tertentu di satker tertentu. Letak keraguan Koordinator Posko Pemantauan Peradilan NTB, Ahyar Supriadi, SH, belum ada sejarah Inspektorat merekomendasikan temuan itu ke aparat penegak hukum (APH). Bersambung ke hal 5

Masyarakat Kecewa

Pelayanan Lumpuh, Pasien Telantar Sekitar 400 orang lebih dokter di NTB melakukan aksi solidaritas tidak memberikan pelayanan (mogok) dan menggelar aksi demo di RSUP dan ke Kantor Kejati NTB Rabu (27/11) kemarin. Mereka membawa spanduk dan poster yang bertuliskan tolak kriminalisasi dokter. Selama sehari,para dokter itu mogok, kecuali pelayanan kepada pasien gawar darurat (emergency) dan pasien pemegang kartu Jamkesmas atau pasien miskin. Seperti apa reaksi masyarakat menyusul aksi mogok dokter itu?

bernur di sela-sela melihat pelayanan di Instalasi Gawat Darurat RSUP NTB, Rabu (27/ 11) siang kemarin. Gubernur berangkat dari kantor Gubernur menuju RSUP NTB sekitar pukul 10.00 Wita dengan berjalan kaki. Ia didampingi Asisten I Tata Praja dan Aparatur Setda NTB, Dr. H. Rosiadi Sayuti, M.Sc, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, drg. Eka Junaidi dan Kabag Humas dan Protokoler Setda NTB, Tri Budiprayitno, S.IP, M.Si. Bersambung ke hal 5

Pegiat Antikorupsi Ragukan Inspektorat

ALAH seorang keluarga pasien, Mukril Hakim mengaku kecewa dengan aksi para dokter tersebut. Menurutnya, aksi solidaritas yang dilakukan tersebut sah-sah saja. Namun penanganan kepada pasien semestinya jangan diabaikan. ‘’Jadi banyak masyarakat yang kecewa tidak bisa dilayani. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/cem)

LENGANG - Suasana pelayanan di RSUD Mataram yang biasanya padat, kemarin tampak lengang.

C.03.08.13

TO K O H

“Saya pikir kita semua memahami keprihatinan semua dokter tetapi keprihatinan itu harus diekspresikan dengan cara yang bertanggungjawab. Cara sederhana saja, saya bertemu dengan orang dari Lombok Utara, Lombok Tengah dan lainnya, kan mereka harus pulang lagi karena tidak ada layanan. Kasihan masyarakat kita, berangkat kemari (Mataram) dengan biaya transportasi mahal kemudian harus pulang lagi. Ndak ada yang rugi kecuali masyarakat,”kata Gu-


SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

SUARA MATARAM

Halaman 2

Target Parkir Tak Tercapai

Penghasilan Jukir di Mataram Bisa Lampaui Gaji PNS Gandeng Pengusaha PEMBINAAN terhadap atlet adalah tugas pemerintah. Dewasa ini, fenomena atlet diboyong oleh daerah lain menjadi persoalan dan perdebatan panjang, ketika atlet tersebut melahirkan prestasi gemilang. Semestinya, persoalan klasik tersebut meski harus dilakukan antisipasi sejak dini serta penanaman dan atau pembekalan mental terhadap atlet perlu diperhatikan. Hal inilah yang menjadi perhatian Kecamatan Cakranegara, untuk mempertahankan prestasi berinisiasi menggandeng (Suara NTB/dok) pengusaha. M. Salman Rusdi Camat Cakranegara M. Salman Rusdi mengatakan pembinaan mampu perhatian kepada atlet harus diupayakan secara maksimal. Bagaimana pun juga, atlet bisa dikatakan pahlawan yang dapat mengharumkan daerah dengan prestasi yang diraih. Disamping itu, dengan keberhasilan para atlet kepercayaan dan pengakuan terhadap daerah tersebut dapat terangkat. “Bagaimana pun juga, atlet itu pahlawan bagi daerah yang dibelanya,” ungkapnya kepada Suara NTB Rabu, (27/11). Kata Salman, meskipun sejauh ini di Kecamatan Cakranegara, tidak ada alokasi anggaran untuk pembinaan terhadap atlet. Tetapi pihaknya akan mengupayakan untuk menggandeng pengusaha yang ada di Cakranegara, untuk membantu membina para atlet yang ada. “Saya masih berupaya mencari pengusaha yang mau membina atlet kita,” terangnya. Salman mengaku bangga terhadap prestasi prestasi gemilang atletnya, pada pekan olahraga (Porkot) yang diselenggarakan oleh Pemkot Mataram. Meskipun tambahnya, Kecamatan Cakranegara tidak keluar sebagai juara umum. Tapi dengan keikutan sertaan atlet di masing–masing cabang olahraga (cabor), menjadi koreksi awal untuk mengembangan potensi. Ia menyebutkan pada Porkot beberapa waktu lalu, kontingen Cakranegara berhasil membawa 20 medali emas, 19 perak dan 40 perunggu. Pada cabor Kempo lanjut Salman, atlet berhasil memboyong lima medali. Sementara itu, di beberapa cabor lainnya banyak atlet membawa medali emas. “Tentunya ini suatu kebanggaan bagi kami,” cetusnya. Selain menggandeng pengusaha dalam pembinaan, kata Salman ke depan konsentrasi pembinaan dan pengembangan atlet akan terus dilakukan. Sehingga ia berharap semua atlet mendulang prestasi dan mengharumkan daerah. Khususnya kepada atlet agar tidak terpengaruh dengan daerah lain yang mengiming – imingi hadiah besar. (cem)

Kelola dengan Baik TIDAK masuknya retribusi parkir tepi jalan umum di sepanjang Jalan Udayana, nampaknya menjadi catatan penting bagi DPRD Kota Mataram. Meski tidak ada kesepakatan antara eksekutif dengan legislatif terkait nasib parkir Udayana, namun anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Yeyen Seprian Rachmat meminta kepada pihak eksekutif supaya potensi parkir yang sejak keberadaan Taman Udayana diduga tidak pernah masuk ke kas daerah, supaya dikelola dengan baik. ‘’Belum. Kami hanya (Suara NTB/dok) minta dikelola dengan baik. Yeyen Seprian Rachmat Makanya siapapun yang mengelola, silahkan selama punya kompetensi dan kapasitas,’’ terang Yeyen kepada Suara NTB, Rabu (27/11) kemarin. Terkait siapa yang berhak mengelola parkir Udayana, lanjutnya, teknisnya diserahkan kepada Pemkot Mataram. Bisa dikelola oleh Pemkot Mataram melalui Dishubkominfo maupun dengan menggandeng pihak ketiga. Walaupun belum ada hitung-hitungan pasti nilai rupiah potensi parkir yang menguap di Taman Udayana, namun politisi Hanura ini mengatakan, jika berasumsi dengan pergerakan aktivitas yang terjadi di Taman Udayana, tentu itu merupakan potensi PAD yang sangat menjanjikan. Karena bukan tidak mungkin Udayana akan terus berkembang diikuti kompleksitas permasalahannya. ‘’Dalam konteks itulah Udayana harus direncanakan dan dikelola dengan baik, sehingga keseimbangan dalam ruang tetap terjaga,’’ pungkasnya. (fit)

Kalau mau kaya di Mataram, maka jadilah tukang parkir. Begitulah seloroh anggota DPRD Kota Mataram.Tapi jangan dianggap seloroh ini hanya untuk lucu-lucuan semata. Sesungguhnya, seloroh yang dilontarkan para politisi Lingkar Selatan ini, bukan tanpa alasan mendasar. Dalam pembahasan RAPBD Kota Mataram baru-baru ini terungkap rendahnya penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di daerah ini. IRONISNYA, uang parkir justru lebih banyak dinikmati oleh tukang parkir atau jukir (juru parkir) ketimbang yang masuk ke kas daerah. Kalau dikalkulasikan, penghasilan tukang parkir di Mataram ada yang sampai melampaui gaji PNS. Hebat bukan? Tidak heran kalau minat masyarakat menjadi jukir, cukup tinggi. Bahkan ada yang rela adu jotos demi mempertahankan lahan parkir garapannya. Sementara di sisi lain, target retribusi parkir di tepi jalan umum yang dikelola Dishubkominfo Kota Mataram tidak pernah mencapai target. Bahkan, gagal mencapai target ini, sudah dialami Dishubkominfo selama empat tahun terakhir. Pantauan Suara NTB,sejumlah titik parkir seperti di bank-bank swasta, selalu ramai dikunjungi. Tidak hanya puluhan, mungkin jumlah kendaraan yang parkir mencapai ratusan kendaraan secara silih berganti. Di Cakranegara misalnya, hampir tidak ada lahan parkir yang sepi. Seharusnya di

titik-titik yang ramai inilah, target harus dimaksimalkan untuk menutupi titik parkir yang tidak terlalu ramai. Kondisi ini, menurut kalangan Dewan, sungguh memprihatinkan. Namun demikian, untuk tahun 2014, kata Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., Dewan justru meminta target retribusi parkir di tepi jalan umum, dinaikkan lagi, dari Rp 1,3 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 1,5 miliar. Dewan yakin bahwa Dishubkominfobelumseriusmenggarapretribusi di tepi jalan umum. ‘’Target sementara Rp 1,5 miliar, eksekutif minta waktu untuk menghitung supayaangkanyabisapastidandari Dishubkominfo akan berusaha memperbaiki manajemennya. Ini yang disampaikan oleh Ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah),’’terangNyayu.Katanya,target akan dinaikkan setelah evaluasi Gubernur. Dishubkominfo terkesan berat hati kalau harus menaikkantargetretribusitepijalanumum.

(Suara NTB/cem)

PARKIR - Dengan kondisi lahan parkir yang selalu ramai seperti dalam gambar, sangat ironis target parkir di Kota Mataram sering tidak tercapai. Sebaliknya, penghasilan tukang parkir ada yang sampai melampaui gaji PNS. Mengingat, selama ini target yang ada tidak pernah tercapai. Padahal, kata politisi PDI Perjuangan ini, kalau dicermati, target tersebut tidak memberatkan. Pasalnya, dari target Rp 1,3 miliar tahun 2013, terdapat 152 titik parkir yang digarap oleh 699 jukir. ‘’Kalau dirata-ratakan, setoran parkir ini hanya Rp 5000 per hari,’’ sebutnya. Dewan menyebut jumlah setoran itu sangat tidak rasional.KomisiIIberjanjiakanmengecek data-data tersebut secara langsung dengan turun ke lapangan. ‘’Bila perlu kami akan tongkrongin titiktitik parkir tersepi,’’ ujarnya. Langkah ini, kata Nyayu sebagai upaya untuk menertibkan pengelolaan parkir dan men-

Pemkot Mataram Gandeng Pihak Ketiga Mataram (Suara NTB) Untuk menangani kebersihan di pasar-pasar tradisional di kota Mataram, Pemkot Mataram akan menggandeng pihak ketiga. Satu tahun pertama, Pemkot akan menjadikan pasar Pagesangan sebagai percontohan penanganan kebersihannya dilakukan pihak ketiga. Demikian disampaikan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, Rabu (27/11). “Pihak ketiga ini nanti yang akan mencoba untuk mengaplikasikan konsep-konsep mereka untuk menata kebersihan, kenyamanan pasar yang ada di Pagesangan ini,” terangnya. Pengelolaan kebersihan pasar bukan lagi menjadi tanggung jawab Kepala Pasar, tetapi diserahkan ke pihak ketiga. “Tapi nanti Kepala Pasar dan

petugas-petugas pasar yang sudah ada sekarang masuk ke dalam manajemen pihak ketiga,” imbuhnya. Setelah satu tahun ke depan, program ini dinilai berhasil, maka akan dilanjutkan dengan pasar-pasar tradisional di kota Mataram. Dengan dilibatkannya pihak ketiga, pemkot Mataram bisa melihat

bagaimana pola penanganan manajemen pasar yang baik. Penanganan kebersihan pasar oleh pihak ketiga, dikatakan Mohan didasari oleh keinginan pihaknya bagaiman agar pasar tradisional benarbenar bersih, higienis, memenuhi standar kesehatan, dan yang terpenting adalah masyarakat merasa nyaman

tan sederhana lainnya, Ma’ad dengan cekatan mengerjakan kompor dan barang lainnya yang rusak. Ia menuturkan dulu sempat merasa kewalahan mengerjakan orderan danbahkansampaimenolakmemperbaiki, karena banyaknya yang harusdikerjakan.Dulupenghasilannya bisa mencapai Rp 200 hingga 300 ribu perhari, sekarang malah berbandingterbalikkarenamaraknya kompor gas yang digunakan masyarakat. “Dulu saya sampai kewalahan dan nolak kerjakan kompororang,”ungkapnya. Ia menceritakan setiap hari harus mengayuh sepeda dari Monjok hingga Pasar Ampenan, berangkat mulai pukul 08.00 Wita hingga 14.00 Wita. Penghasilannya pun tidak menentu, kadang mendapatkan Rp 25 hingga 30 ribu, tidak banyak yang dilakukan dari minimnya pendap-

berbelanja di pasar tradisional. “Kita harus akui, kita memang punya persoalan dalam penanganan pasar maka pendekatan seperti ini kita coba,” terangnya. Nantinya pemkot juga meminta kepada pihak ketiga untuk memperhatikan produksi sampah di pasar itu. Pihak ketiga diminta untuk melakukan pengolahan sampah yang ada di pasar tersebut. Dengan dilibatkannya pihak ketiga, Mohan menegaskan tidak akan menambah iuran para pedagang yang telah berjualan disana. “Tidak ada bayaran untuk pedagang.

Pedagang tetap beraktivitas seperti biasa. Ini kerjanya kan satu jam sebelum orang mulai aktivitas dan satu jam setelah pasar ditutup,” jelasnya. Pihak ketiga ini dijadwalkan akan mulai mengelola kebersihan pasar di akhir tahun ini. Sebelumnya dalam satu bulan ke depan pihak ketiga yang digunakan jasanya oleh pemkot akan memberikan pelatihan terhadap para petugasnya. Setelah program ini berjalan, Mohan mengatakan pihaknya akan mengevaluasi setiap triwulan. “Kalau ini berhasil di tahun pertama, kita akan coba lagi di pasar yang lain,” tandasnya. (yan)

Direncanakan Februari

Pembangunan Hotel di THR Loang Baloq Mataram (Suara NTB) Pembangunan hotel di kawasan Taman Hiburan Rakyat (THR) Loang Baloq rencananya akan dimulai pada bulan Februari 2014 mendatang. PT Mas Murni Sejahtera (MMS) yang merupakan investor di kawasan itu mengusulkan agar dilakukan peletakan batu pertama di Bulan Februari 2014. Hal ini disampaikan Sekda Kota Mataram, Ir. H. Lalu Makmur Said, MM, Rabu (27/11) kemarin. “Rencananya di bulan

Februari 2014. Mudah-mudahan bisa,” ujarnya. Sekda mengatakan saat ini pihak investor tersebut masih melakukan sondir tanah di sekitar kawasan lokasi pembangunan. Setelah berhasil menembus 30 meter di bawah permukaan, hal itu dirasa belum cukup sehingga ditambah lagi kedalamannya melebihi perencanaan awal. Setelah nantinya proses sondir untuk mengukur kekuatan tanah selesai, hasilnya akan disesuaikan dengan desain yang telah

dibuat investor. PT MMS akan membangun 11 lantai dimana akan ada hotel, apartemen, mall, dan convention hall. Dikatakan Sekda bahwa pihaknya yakin dengan keseriusan MMS membangun di kawasan THR Loang Baloq. Pihak pemerintah kota (pemkot) Mataram juga terus menjalin komunikasi intensif dengan pihak investor. PT MMS juga ditambahkan Sekda memiliki perwakilan di Mataram sehingga memudahkan pihaknya dalam

menjalin komunikasi. “Track record-nya kan sudah ada di Balikpapan,” cetusnya. Dalam MoU yang ditandatangani antara Pemkot Mataram dengan pihak PT MMS pada bulan Maret lalu, PT MMS sudah harus melakukan pengerjaan kontruksi dalam enam bulan sejak MoU ditandatangani atau tepatnya bulan September sejak dilakukan penandatanganan MoU. Terkait molornya dari target, Sekda mengatakan hal itu karena adanya perubahan desain (rede-

sign) mengenai pengembangan kawasan tersebut. Setelah nantinya pembangunan selesai, bangunan tersebut akan dikelola secara penuh oleh PT MMS. Untuk tanah yang merupakan milik pemkot Mataram, akan digunakan perjanjian dengan sistem bangun guna serah (build, operate, and transfer/BOT). “Yang tanah kita itu BOT, HGB di atas HPL. Mereka bayar royalti, setelah 30 tahun akan diserahkan kepada kita, sama dengan mall,” tandasnya. (yan)

Atasi Kesemrawutan di Terminal Kebon Roek

Dishubkominfo Kota Mataram akan Lakukan Revitalisasi Mataram (Suara NTB) Untuk mengatasi kesemrawutan di sekitar pasar dan terminal Kebon Roek, Ampenan, pihak Dinas Perhubungan Komunikasi

dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram akan melakukan revitalisasi di sekitar kawasan tersebut. Revitalisasi ini juga dimaksudkan untuk mengatur lalu

lalang cidomo yang ada di sekitar pasar Kebon Roek. “Kita mau revitalisasi terminal Kebon Roek. Ini untuk mengatasi kesemrawutan cidomo,”

Biayai Pendidikan Cucu dan Anak dari Reparasi Kompor

ADALAH Ma’ad (50) warga lingkungan Kebon Daya, Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang. Pekerjaannya sebagai tukang reparasi kompor minyak tanah, telah ditekuni sejak masih muda. Awalnya, sebelum menjadi tukang reparasi kompor, ia membuat dulang di kediamannya. Prospek usahanya pun semakin berkembangan dan diminati oleh masyarakat setempat. Tapi setelah menjamurnya peralatan dapur yang diperjualbelikan di toko–toko, perlahan usahanya mulai tergerus danbahkangulungtikar.“Sebelum ini (Tukang reparasi, red) saya buat dulang, tapi kalah sama yang dijual di toko,” kenangnya ketika ditemui, Rabu (27/11) kemarin. Ma’ad mengaku semenjak itu, iaberalihprofesisebagaitukangreparasi kompor dan barang lainnya. Berbekal timah, seng dan perala-

kan secara perlahan dari Rp 1,3 miliar menjadi Rp 1,350 miliar. ‘’Dengan target Rp 1,3 miliar saja, capaiannya kadang Rp 700 juta, kadang Rp 800 juta. Apalagi kalau targetnya dinaikkan menjadi Rp 1,5 miliar,’’ terang Khalid. Ia melihat, Dewan lebih cenderung menginginkan peningkatan target ketimbang realisasinya. Namun demikian, pihaknya akan tetap berjuang supaya penerimaan retribusi parkir bisa tercapai. Salah satu caranya adalah melakukanregistrasiulangjukir.Prosesini, aku Khalid, sudah berjalan sekitar tigapekan.Iaberharap,denganlangkah dapat lebih memaksimalkan penerimaan PAD dari parkir tepi jalan umum. (fit)

Tangani Kebersihan Pasar

Potret Warga Miskin Kota

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram, bukan berarti kesejahtraan masyarakat semakin meningkat. Bangunan boleh saja menjulang tinggi, teknologi boleh canggih. Tapi, di samping itu, masih ada masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari halhal yang bernuansa konvensional.

ingkatkan PAD. Dikonfirmasi terpisah, Rabu (27/11) kemarin, Kepala Dishubkominfo Kota Mataram, H. Khalid menyatakan, kalau Dewan tetap ngotot menginginkan target retribusi parkir di tepi jalan umum dinaikkan menjadi Rp 1,5 miliar, pihaknya terpaksa hanya bisa pasrah. Perkara apakah target yang dinaikkan itu bisa tercapai, tentu menjadi urusan nomor dua. Nomor satu yang penting target naik. Rencana mengembalikan pengelolaan parkir tepi jalan umum di Udayana, tidak bisa serta-merta menutupi peningkatan target. Mantan Kepala Bakesbangpol Kota Mataram ini berpendapat akan lebih baik jika target dinai-

atannya. Padahal di satu sisi, dari hasilnya tersebut, ia harus membiayai kedua cucu dan anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Belum lagi tambah Ma’ad, harus memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi tersebut memacu semangatnya untuk terus bekerja. Tidak mengenal terik panas dan hujan yang mengguyur tubuhnya yang mulai rapuh. ia menambahkan, di usianya yang sudah mulai renta, seharusnya istirahat dan menikmati hari – harinya untuk lebih mendekatkan diri kepada yang maha kuasa. Tapi tidak mungkin ia berpangku tangan dengan kondisi yang serba kekurangan. “Sebenarnya saya maunya khusuk beribadah, tapi mau gimana lagi,” cetusnya lirih. Ditanya pernah mendapatkan modal dari pemerintah? Ma’ad mengaku pernah mendapatkan bantuan dana berkelompok. Menurut hematnya, bantuan sebenarnya tidak meski harus berkelompok karena kebutuhan orang berbeda – beda. Sementara itu, ia mengaku tidak memiliki harapan apa – apa kepada pemerintah, meskipun banyak program – program yang

(Suara NTB/cem)

PERBAIKI - Ma’ad (50) warga Lingkungan Kebon Daya, Monjok, terlihat memperbaiki salah satu barang orderan di Pasar Ampenan dikatakan berbasis kerakyatan. “Ndak tahu saya punya harapan apa,” kata Ma’ad. Ditemui terpisah, Kabag Humas Kota Mataram, Cukup WibowomengatakanupayaPemerintah Kota Mataram menanggulangi kemiskinan dengan mencetuskan program pembangunan berbasis kerakyatan. Program tersebut sambungnya, tentunya sesuai dengan apa yang menjadi potensi dan kebutuhan publik dan hajat hidup orang banyak, bukan kepentingan orang perorang atau kelompok ter-

tentu. “Sasaran kita adalah masyarakat yang sesuai dengan potensinya, bukan kepentingan orang perorang,” ungkapnya. Kata Cukup, basis penguatan ekonomi harus ditopang dari bawah serta memberikan ruang berpartisipasi kepada masyarakat, agar dapat menghidupi diri sendiri dan membangun diri sendiri. Wujudnya, dengan keberpihakan dan dukungan pada UKM perorangan dan UKM kelembagaan yang mendorong terciptanya lapangan pekerjaan. (cem)

ujar Kepala Dishubkominfo Kota Mataram, Drs. H. Khalid kepada Suara NTB di kantornya, Rabu (27/11) kemarin. Pelaksanaan revitalisasi tersebut direncanakan sekitar pekan ini. Upaya revitalisasi akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan diharapkan bisa rampung di tahun 2014 mendatang. Khalid menyebutkan saat ini jumlah cidomo yang beroperasi di dalam kota Mataram sebanyak 669. Sementara cidomo dari luar kota Mataram tapi beroperasi di wilayah kota sebanyak 193 cidomo. “Totalnya 862 cidomo,” sebutnya. Dalam pertemuan dengan Forum Lalu Lintas yang diagendakan awal bulan Desember, pihaknya juga merencanakan untuk memfinalkan Peraturan Walikota (Perwal) mengenai cidomo di kota Mataram. Jalur-jalur cidomo yang boleh dan tidak boleh dilewati juga akan dibahas dan ditetapkan dalam waktu dekat ini. Terkait pembatasan jumlah cidomo yang beroperasi, Khalid mengungkapkanpihaknyajugaberkeinginan untuk membahas berapa jum-

lah idealnya untuk diberikan izin operasional.Namunmenurutnyahalitu tidakdimungkinkankarenaparakusir cidomo juga mencari nafkah. Pihak Dishubkominfo sendiri tetap melakukanpengetatanjalurdanberbagai syarat lainnya seperti ramburambu,laikjalan,danlainnya.“Kami juga ada pemeriksaan laik jalannya. Kami harapkan para kusir cidomo taatdenganaturan,denganjalur-jalur yangdibolehkan,”ujarnya. Saatinicidomotidaklagidikenakan retribusi. Bahkan Dishubkominfomemberikanpelayanangratis terhadap cidomo seperti pemberian plat nomor dan STNKTB. Namun masih belum semua cidomo yang bisa diakomodir karena terbatasnya anggaran untuk hal itu. Tahun ini hanya 120 cidomo yang diberikan pelayanan gratis. “Disamping pemberian plat nomor, kami juga berikan bantuan tempat menampung kotoran kuda, sekop, dan sapu untuk mengantisipasi jangan sampai kotoran kudanya tercecer di jalan raya. Kita ingin semuanya bisa diberikan pelayanan ini, tapi kembali lagikeanggaran,”terangnya. (yan)


SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 3

Aksi Mogok Dokter

UMK KLU Rp 1,350 Juta UPAH Minimum Kabupaten (UMK) untuk masa kerja Januari - Desember 2014 di Kabupaten Lombok Utara (KLU) ditetapkan sebesar Rp 1,350 juta. Angka ini meningkat Rp 250 ribu atau 23 persen dari UMK 2013 sebesar Rp 1,1 juta. Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KLU, Artadi, SH, kepada Suara NTB Rabu (27/11), menyatakan, besaran UMK telah resmi dan ditetapkan langsung Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi, pada 18 November 2013 lalu. (Suara NTB/dok) Angka tersebut sebelumArtadi nya telah melalui proses pembahasan oleh Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK) dari unsur Dinas, Serikat Pekerja dan Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Setelahnya, usulan UMK dilanjutkan ke Bupati KLU untuk dikeluarkan sebagai rekomendasi agar ditetapkan oleh gubernur. “Pembahasan mengenai besaran UMK relatif lancar. Ada perbedaan persepsi nilai awal, di mana SPSI meminta kenaikan menjadi Rp 1,8 juta dan Apindo meminta Rp 1,2 juta atau sama dengan UMP (Upah Minimum Provinsi). Akhirnya kita sepakat mengambil jalan tengah, yakni Rp 1,350 juta dan angka inilah yang akhirnya keluar,” ujar Artadi. Ia memaparkan, angka UMK ini ditetapkan untuk seluruh wilayah di KLU, baik daratan Lombok maupun di 3 Gili. Meski 3 Gili dikenal kapitalis dan memiliki catatan inflasi lebih tinggi dari daratan, namun UMK ditetapkan sama. Dengan besaran itu ujar dia, UMK KLU dipastikan lebih tinggi dari UMP yakni Rp 1,2 juta. Kabupaten lain yang lebih tinggi UMKnya dari KLU hanya Sumbawa Barat sebesar Rp 1,5 juta, sedangkan kabupaten yang nilai UMK-nya sama dengan UMP adalah Lombok Tengah. Pertimbangan DPK mengusulkan jalan tengah UMK kata Artadi, tidak lepas dari beberapa item yang menjadi dasar penentuan UMK. Salah satunya, survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pada seseorang dengan status bujang. Survai KHL dilakukan dengan melihat kondisi real di lapangan, khususnya ke pasar tradisional. Dari 26 indikator untuk menetapkan KHL akhirnya angka kelayakan nominal rupiah untuk memenuhi kebutuhan seorang lajang adalah Rp 1,8 juta. Namun angka ini tidak lantas tidak memperoleh tanggapan Apindo yang akhirnya ketiga pihak mengambil jalan tengah. “Sebenarnya berdasarkan KHL, Rp 1,8 juta adalah ongkos ideal untuk seorang lajang, tapi karena pertimbangan usaha belum tumbuh, kita sepakat mengusulkan Rp 1,350 juta. Tapi tidak tertutup kemungkinan ke depan acuan adalah KHL sesuai SK Kemenaker,” kata dia. Dalam SK Kemenaker yang baru, besaran UMK adalah sama dengan nilai KHL per bulannya. Hanya saja, untuk perusahaan di KLU beban pembayaran sebesar itu dikhawatirkan tidak mampu dipenuhi pengusaha atau malah berakibat lebih buruk menyebabkan perusahaan gulung tikar. “Nilai UMK ini akan segera kita sosialisasikan dulu, supaya kalau ada pengusaha yang tidak mampu, masih ada peluang untuk ditangguhkan dengan syarat harus melampirkan neraca keuangan perusahaan dan perhitungan laba/rugi perusahaan,” tandas Artadi. (ari)

IDI Lobar Telusuri Pelanggaran Kode Etik Oknum Dokter Giri Menang (Suara NTB) Pihak internal Rumah Sakit Patut Patuh Patju (Tripat) dengan komite medik telah menggelar pertemuan membahas persoalan dokter AB yang memungut keluarga Maharani pasien Jamkesmas yang meninggal. Manajemen rumah sakit mengaku sudah menyerahkan seluruh berkas AB ke Pemkab. Selanjutnya Pemkab yang punya kewenangan lanjutan. Dokter AB ini terindikasi melakukan pungli terhadap pasien Jamkesmasda yang terang-terang digratiskan. “Sudah digelar rapat komite di RSUD, salah satunya mengenai indikasi pungli oleh dokter AB,”ujar Kabid Pelayanan Rumah Sakit Tripat, dr. Ahmad Taufiq Fathoni, Rabu (27/11). Taufiq membeberkan hasil pertemuan itu, salah satunya terkait masalah dugaan tindakan pungutan liar (pungli) yang dilakukan dokter AB terhadap pasien. Hal ini pun telah dilaporkan ke sekda untuk tindak lanjuti. Taufiq menolak memberi penjelasan lebih jauh soal hasil pertemuan komite tersebut, namun semua hasilnya telah dilaporkan ke Sekda. “Seluruh berkas AB sudah diserahkan ke Pemkab, dalam hal ini Sekda,”ujarnya sembari menyatakan tinggal menunggu tindakan selanjutnya di tangan Pemkab apakah mau menghukum yang bersangkutan atau tidak. Yang pasti, sejak pemberitaan ini mencuat, AB sudah tidak diizinkan melakukan pekerjaan medis sebelum masalah ini selesai. AB kembali menjadi sorotan. Beberapa waktu lalu, keluarga pasien Jamkesmas asal Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, memprotes tindakan sang dokter yang tidak mau mengoperasi pasien dan menyebabkan si pasien meninggal hanya karena mengaku belum mendapat uang jasa pelayanan. Untuk mau mengoperasi, sang dokter malam meminta bayaran jutaan rupiah yang selanjutnya disetujui keluarga pasien. AB juga tercatat punya catatan awal Februari lalu dengan kasus mirip, yakni pungutan liar kepada banyak pasien miskin pemegang Jamkesmas. Kasus ini kemudian dikawal Ombudsman NTB. Manajemen rumah sakit sendiri mengamini tindak tanduk salah satu dokternya. Tahun 2007, karena kasus yang sama, rumah sakit melakukan teguran.(her)

Pasien Telantar, Pelayanan di Rumah Sakit Tripat Lumpuh Giri Menang (Suara NTB) Aksi mogok yang dilakukan dokter di seluruh Indonesia, termasuk di Lombok Barat (Lobar) sebagai bentuk protes terhadap penangkapan dokter Ayu di Manado atas kasus malapraktik, berdampak pada lumpuhnya pelayanan di Rumah Sakit Patuh Patut Patju (Tripat) Gerung. Pasien yang dijadwalkan memeriksa kesehatan dan berobat pada hari itu justru pulang dengan raut wajah kecewa. Demikian pula sejumlah pasien di rumah sakit tersebut telantar lantaran para dokter yang menanganinya mogok tidak melayani operasi. Pantauan koran ini, suasana di Rumah Sakit Tripat yang biasanya ramai dijejali pasien yang ingin berobat justru mendadak lengang, Rabu (27/ 11). Di luar tidak banyak kendaraan yang terparkir seperti hari-hari biasanya. Petugas satpam pun tampak santai saja, menikmati suasana tersebut. Banyak pasien yang datang pun setelah masuk ke poliklinik justru balik kanan (pulang) dengan muka masam dan kecewa lantaran petugas tidak menerima pelayanan pasien. Di ruang poliklinik misalnya, hanya tampak sejumlah petugas di loket penerimaan pasien. Ratusan kursi di ruangan itu yang biasanya dipadati pasien tampak sepi. Seorang nenek ditemani cucunya turun dari kendaraan, rupanya sang nenek bermaksud mengecek penyakit matanya ke seorang dokter di rumah sakit itu. Ia pun tampak heran, lantaran suasana sepi. Lantas ia

pun bertanya ke salah seorang perawat yang baru saja keluar dari poliklinik. “Kok sepi ya Buk,” tanya Luna, cucu nenek tersebut. Lantas perawat menjawab, sepi karena memang tidak ada dokter yang melayani. “Semua ke Mataram,” jawab perawat. Kabid Pelayanan Rumah Sakit Tripat Gerung, dr. Ahmad Taufiq Fathoni mengatakan, pelayanan di Rumah Sakit tidak lumpuh total. Namun pelayanan emergency tetap dibuka. “Yang tidak buka itu poliklinik,” ujarnya. Ia menyebut, jumlah pasien di IGD per harinya 50 orang. Di IGD ini ditempatkan enam dokter, termasuk dua dokter yang diperbantukan. Di rumah sakit itu jumlah dokter sekitar 24 orang. Terdiri dari 12 dokter spesialis dan 12 dokter umum. Dokter yang ikut melakukan aksi sebanyak 22 orang, termasuk pejabat struktural dua orang. Dari beberapa poliklinik yang

(Suara NTB/her)

LENGANG - Ruang poliklinik Rumah Sakit Tripat sepi, karena para tenaga dokter melakukan aksi solidaritas di Mataram. ada hanya satu yang beroperasi yakni IGD. Sedangkan UGD dan operasi tutup total. Ia sendiri mengaku, aksi ini hanya sementara saja. Terhadap pasien operasi disetting supaya tidak ada pasien dioperasi pada waktu hari itu. Sedangkan terhadap pelayanan yang bersifat emergency seperti operasi bersalin tetap dilayani. Menurutnya, aksi ini memang merugikan pasien. Namun apa boleh buat, aksi solidaritas sebagai bentuk kebersaman para dokter juga menjadi salah satu kebutuhan para dokter. Di Lombok Tengah (Loteng),

Sepi, Sidang DPRD KLU Kembali Diprotes Anggota Tanjung (Suara NTB) Untuk ke sekian kalinya, sidang DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) sepi “peminat”. Seperti pada sidang, Rabu (27/11) di Gedung Serbaguna Gondang, dengan agenda Jawaban Kepala Daerah terhadap pandangan Fraksi Gabungan sehari sebelumnya, sidang tidak dihadiri 7 anggota DPRD dan sejumlah Kepala SKPD. Pantauan media ini, tercatat kurang dari 5 Kepala SKPD saja yang hadir, antara lain Kepala Inspektorat KLU, Kepala Kesbangpolinmas KLU, Kepala Dispenda KLU, Kabag BKD, dan Direktur RSUD. Ada juga Sekretaris Dikes, Sekretaris Dinsosnakertrans, Kabag Humas dan beberapa pejabat eselon III. Padahal jajaran kepala dinas itu sangat diharapkan hadir karena penyampaian fraksi maupun jawaban Kepala Daerah dianggap krusial dalam proses dan tahapan pembahasan KUA PPAS APBD 2014 sebelum disahkan. “Interupsi Pak Ketua, seharusnya di tiap sidang, Kepala Dinas harus hadir di ruangan ini. Secara prinsip, kita ingin ada keseimbangan tingkat kehadiran karena paripurna ini penting,” ungkap Jasman Hadi, sebelum sidang menunjuk kursi kosong sebelah kirinya yang diperuntukkan bagi pejabat Eselon II. Jasman dan anggota Dewan lain terlihat kecewa, karena rendahnya kehadiran pejabat eselon II kali kemarin. Selain bersamaan dengan tidak hadirnya 7 anggota DPRD lain yang tanpa keterangan alias malas, interupsi pun mengarah pada tuntutan sikap Ketua DPRD dan Bupati KLU untuk menyikapinya. Jasman mengatakan, ang-

(Suara NTB/ari)

KOSONG - Jejeran kursi pejabat eselon II lingkup Pemda KLU kosong saat Sidang Paripurna di DPRD KLU, Rabu. gota DPRD tidak hadir adalah hal normatif sepanjang dikonfirmasi (tertulis) ke Badan Kehormatan. Namun lebih dari itu, ia menganggap kehadiran peserta sidang baik legislatif dan eksekutif mengandung tanggung jawab moral seorang pejabat kepada rakyatnya. Anggota DPRD lainnya, Sudirsah Sujanto, bahkan lebih tegas meminta rekomendasi pemecatan. Sikap Ketua DPRD KLU dalam hal ini sangat ditunggu. Cermin sidang estafet sejak Senin - Rabu, mencatatkan beberapa nama yang tidak hadir berturut. Ketua DPRD KLU, Mariadi, S.Ag., mengakui ada beberapa SKPD yang menyampaikan informasi perihal ketidakhadiran, dengan alibi ada kegiatan SKPD yang tidak bisa ditinggalkan. Namun ia pun meminta agar person yang tidak hadir sedianya menginformasikan lebih awal. Tidak itu saja, Mariadi juga mewanti-wanti, agar tatib DPRD dan pihak eksekutif dikawal dengan baik. Khusus untuk anggota DPRD, Mariadi tegas mengatakan, akan merekomendasikan pemecatan apabila seorang anggota DPRD tidak hadir selama 6 kali berturut-turut. Sekda KLU, H. Suardi, SH., dikonfirmasi usai

Sidang mengakui kebanyakan kepala dinas tidak hadir. Namun membela bahwa ketidakhadiran pejabat eselon II itu dikarenakan banyaknya agenda pemerintah, seperti acara di Puri Mas, di GOR KLU dan di kantor masing-masing. “Jelas kita tidak bisa paksakan mereka untuk hadir semua, tetap kita sudah minta paling tidak ada. Kalau kita hitung di KLU ada 15 SKPD, banyak kok perwakilannya yang hadir,” jawab Suardi. (ari)

para dokter yang melakukan aksi membagikan bunga sebagai bentuk keprihatinan. Para dokter mengawali aksinya dengan melakukan long march menuju kantor Bupati dan DPRD Loteng. Di sana mereka menyempatkan diri menyampaikan orasi serta membagikan bunga kepada sejumlah pegawai lingkup Setda Loteng. Dalam orasinya, para dokter meminta semua pihak menghentikan kriminaliasi terhadap dokter. Begitu juga di RSUD KLU hanya ditempatkan 1 dokter di IGD. Menurut Direktur RSUD Tanjung dr. H. Bachrudin, se-

luruh dokter yang ada di KLU berjumlah 40 orang dari berbagai profesi. Dokter-dokter itu bertugas di instansi pemerintah, baik di Rumah Sakit maupun di 8 Puskesmas yang ada di KLU. Pihaknya berani melakukan aksi mogok nasional berdasarkan Surat Edaran dari Sekretaris Jenderal dan organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pusat. Karena tidak hanya mogok, aksi para dokter juga diisi dengan bertafakur menyelami persoalan yang menimpa rekannya sesama profesi hingga bersangkutan tersandung hukum dan masuk bui. (her/kir/ari)

Tuntut Plt Kades Mundur

Warga Babussalam Segel Kantor Desa Giri Menang (Suara NTB) Puluhan warga Desa Babussalam Kecamatan Gerung menyegel pintu kantor desa, Rabu (27/11). Penyegelan dilakukan, karena Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa (Kades) Abdul Rahim dinilai tidak mampu menjalankan tugas dengan baik. Beny salah satu warga Babussalam kepada wartawan Rabu (27/11) mengatakan tuntutan mundur Plt Kades ini, karena selain dianggap tidak mampu mengurus desa, juga pernyataan Abdul Rahim yang bersedia mundur. ‘’Keinginan untuk mundur pernah disampaikan Abdul Rahim kepada beberapa warga dan juga kepada Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Namun ketika ditagih surat resmi, Abdul Rahim enggan membuat,” tandas Beny. Ia mengaku pernah menemui Ketua BPD, namun ketua BPD belum berani mengeluarkan keputusan. Pasalnya, surat resmi pengunduran diri Abdul Rahim belum diterimanya.

Untuk diketahui Abdul Rahim diangkat menjadi Plt Kades Babussalam karena Kades Babussalam yakni Ridwan terlebih dahulu mengundurkan diri karena terdaftar sebagai calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2014 mendatang. Sedangkan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) untuk memilih kades definitif belum bisa dilakukan saat ini, karena terbentur dengan Pemilu dan akan dilakukan setelah Pemilihan Presiden (Pilpres). Sementara itu, Ketua BPD Babussalam Ustadz Sar yang ditemui wartawan mengaku belum menerima surat pengunduran diri Abdul Rahim. Diakuinya, dirinya pernah mendengar Plt Kades ini akan mengundurkan diri, karena tidak mampu, namun sebatas lisan. “Pengunduran dirinya secara lisan, ketika kami minta untuk membuat surat Abdul Rahim menjawab gampang, namun sampai sekarang belum diserahkan,” tandasnya. (her)


SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

KPU KSB Tunda Umumkan Hasil Validasi DPT

Khaeruddin : Provinsi Sarankan Ikuti Jadwal Taliwang (Suara NTB) Rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengumumkan hasil validasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014 mendatang yang sedianya bakal digelar, Rabu (27/11) kemarin, batal terlaksana. Informasi yang diperoleh media ini, KPU sebelumnya menjadwalkan akan melakukan pleno atas validasi DPT untuk kali ketiga itu pada pukul 14.00 Wita. Namun hingga sore hari peneta(Suara NTB/bug) pan tak kunjung dilaksanakan. Khaeruddin Pihak KPU KSB yang dikonfirmasi melalui Ketuanya Khaeruddin, SE mengakui, jika pihaknya batal menetapkan hasil validasi tersebut. “Maunya hari ini (kemarin,red) tapi kita batalkan,” terangnya kepada media ini. Perihal pembatalan pleno penetapan hasil validasi DPT itu sendiri, kata Khaeruddin sesuai dengan saran KPU Provinisi NTB. Sebelumnya pihaknya telah berkonsultasi ke KPU Provinsi terkait rencana penetapan hasil validasi DPT kemarin, namun kemudian disarankan agar dilakukan secara serempak sesuai dengan jadwal yang telah ada. “Jadi Provinsi minta kita plenokan hasil validasi DPT ini tanggal 30 November nanti. Karena itu jadwal penetapannya yang sudah diatur dari sana untuk kabupaten/kota,” terang pria yang akrab disapa Heru ini. Atas penundaan tersebut, KPU KSB pun terus melanjutkan proses validasi DPT yang sebelumnya akan difinalkan. Heru mengungkapkan, pihaknya telah meminta kepada PPK hingga PPS agar kembali membuka DPT untuk menelusuri kemungkinan adanya perubahan DPT di wilayahnya masing-masing. “Kita sudah sangat yakin dengan data yang kita akan finalkan sekarang ini. Tapi dengan penundaan penetapan tentu kita kembali melakukan validasi karena tidak menutup kemungkinan ada perubahan lagi. Seperti mungkin kalau ada pemilih meninggal dalam beberapa hari ke depan,” papar komisioner KPU dua periode ini. Meski dilakukan penundaan, Heru yang diminta untuk membocorkan hasil valiasi DPT terbarunya enggan membukanya. Menurut dia, pada proses perbaikan tahap ketiga ini terjadi perubahan jumlah dari penetapan sebelumnya. “Hanya saja kalau ditanya berapa jumlah DPT sekarang, bertambah atau berkurang saya belum bisa jawab. Karena pasti masih terjadi perubahan lagi beberapa hari ke depan. Jadi tunggu penetapan tanggal 30 saja,” pintanya. (bug)

Terlibat Sengketa Tanah

Seorang Kakek Dibunuh di Tengah Sawah Dompu (Suara NTB) H Ismail (80) warga Jambu Kecamatan Pajo ditemukan terbunuh di So Sanggalari Desa Jambu. Bapak yang sudah usia lanjut ini diduga dibunuh Md (30) warga Jambu karena sengketa tanah. Tapi pelaku langsung mengamankan diri di Polres Dompu untuk menghindari amukan massa. Kapolsek Pajo, Ipda Jablek kepada Suara NTB saat dihubungi, Rabu (27/11) kemarin, mengatakan, kasus pembunuhan terhadap H Ismail warga Jambu di persawahan so Sanggalari diduga dilakukan oleh Md (30) warga Jambu pada Rabu sekitar pukul 16.00 wita, Rabu kemarin. “Dugaan sementara, pembunuhan terkait sengketa tanah,” katanya. Namun Jablek mengaku, masih melakukan penyelidikan lebih lanjut kasus dan motifnya. Bahkan pihaknya tengah melakukan olah TKP di so Sanggalari Desa Jambu. “Kami masih ada di TKP, masih mengumpulkan keterangan,” katanya. Tersangka sendiri, lanjut Jablek, telah menyerahkan diri ke Polres Dompu. Kasus pembunuhan ini rencananya akan ditangani langsung oleh Polres Dompu dan pihaknya hanya akan membantu informasi yang dibutuhkan. “Pelakunya sudah mengamankan diri ke Polres,” tutupnya. (ula)

Pengusaha Kafe Mulai Beralih Urus Izin Rumah Makan Sumbawa Besar (Suara NTB) Sejumlah pengusaha kafe kini mulai mengalihkan usahanya dengan mengajukan izin rumah makan ke pemerintah daerah. Sesuai dengan peruntukkan kawasan Batu gong dan sekitarnya sebagai wisata kuliner dan keluarga. Sebab Pemkab tetap pada pendirian awal, menolak izin kafe yang menawarkan minuman alkohol dan menyediakan waitress di Batu Gong ataupun di Sampar Maras. Sebagaimana disampaikan Kabag Hukum Setda Sumbawa, K. Sumardiata S.H, Pemkab akan tetap memperoses pengajuan izin rumah makan sesuai peruntukkan wilayah setempat. Bahkan kini diketahuinya sudah ada dua pengusaha kafe yang telah mengusulkan izin rumah makan. Jadi, keliru, kalau Pemkab dikatakan tidak memberikan izin usaha kepada pengusaha setempat. “Kalau permohonannya sesuai dengan peruntukannya atau sesuai dengan aturan yang berlaku, maka Pemkab tetap akan memfasilitasi,”tandasnya. Artinya, pengajuan izin rumah makan akan difasilitasi. Yang penting tidak meyediakan alkohol dan waitress seperti sebelumnya. Dalam mendukung wilayah dimaksud sebagai wisata kuliner dan keluarga. Sedangkan terkait pengajuan gugatan kembali di Pengadilan Negeri Sumbawa oleh pihak pengusaha café kepada Pemkab Sumbawa, saat ini masih dalam tahap mediasi. Sidang akan dilanjutkan pada 2 Desember 2013 mendatang. Pemkab Sumbawa tetap pada sikapnya menolak kafe yang dan tetap mengarahkan pengusaha mengurus izin rumah makan. (arn)

PPDI Sumbawa Kembali Protes Pemecatan Perangkat Desa Sumbawa Besar (Suara NTB) Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Sumbawa terus melancarkan protes atas pencopotan perangkat desa yang dilakukan sewenang-wenang oleh kepala desa. Bahkan, pencopotan juga menyasar juru pungut desa yang sebenarnya di SK-kan oleh Bupati. Sebagaimana disampaikan Ketua II PPDI Sumbawa, Juadi, Rabu (27/11) kemarin, kasus di desa Jorok kecamatan Unter Iwes, seorang juru pungut atas nama M. Saleh yang telah mengabdi selama 30 tahun dipecat oleh oknum Kades. Semua kelengkapan buku, seperti pajak diambil alih oknum kades dan penagihan di lakukan orang lain. M. Saleh yang menjadi juru pungut asli atas SK Bupati, khawatir pekerjaannya disalahgunakan oleh lain. “Dia (juru pungut) ini dipecat kepala desa, dan kepala desa menugaskan orang lain untuk mengambil alih pekerjaannya. Bahkan pemecatan M. Saleh diumumkan lewat Mesjid,”bebernya. Dalam hal ini, lanjut Juadi, oknum Kades Jorok menganggap diri memiliki hak preogratif sehingga main copot. Padahal juru parkir di SK kan oleh Bupati. Jadi, tindakan oknum Kades dinilainya telah melanggar aturan Perda dan lainnya. “Kita minta masalah ini diperhatikan. Kami sudah menemui Inspektotrat dan mereka akan turun melakukan pemeriksaan,”jelasnya. Menurut Juadi, Asisten I juga sudah gerah dengan tindakan kepala desa yang main copot. Sebab kalau masalah ini terus tetjadi, maka dikhawatirkan terjadi gesekan di tingkat bawah. Kasus lainnya, juga menimpah pertangkat desa, Nurhasanah di desa Brora yang dipecat tanpa alasan yang jelas. Sebenarnya dalam hearing dengan Komisi I DPRD Sumbawa dan BPM PD, kepala desa dimaksud sudah berjanji akan mengembalikan yang bersnagkutaan ke posisnya. Namun, kenyatannya sampai saat ini belum dilakukan. (arn)

(Suara NTB/ula)

SEMBELIH AYAM - Ketua IDI Cabang Dompu, dr H Cahyadi, menyembelih leher seekor ayam di depan RSU Dompu, Rabu kemarin. Aksi ini dilakukan untuk menggambarkan perlakuan terhadap rekan mereka.

Mogok Praktik

Dokter Gelar Aksi Sembelih Ayam Dompu (Suara NTB) Para dokter di berbagai daerah di Pulau Sumbawa menggelar aksi solidaritas para dokter menyikapi kasus hukum yang menimpa dr Ayu. Di Dompu, sejumlah dokter menyembelih ayam sebagai simbol kriminalisasi atas rekannya tersebut. Ketua IDI Cabang Dompu, dr H Cahyadi kepada wartawan, mengatakan, kasus yang dialami dr Dewa Ayu telah dipelajari dan ditelaah bersama oleh IDI dan disimpulkan sebagai upaya kriminalisasi terhadap dokter. Karena dr Dewa Ayu telah melakukan seluruh proses tahapan pelayanan terhadap pasien dan standar pelayanan yang diatur. “Kita simpulkan, apa yang dialami dr Ayu sebagai bentuk kriminalisasi terhadap dokter,” katanya. Karenanya, dr H Cahyadi sebagaimana instruksi IDI pusat meminta Mahkamah Agung (MA) untuk membebaskan dr Dewa Ayu dari segala tuntutan hukum. Aksi solidaritas IDI Cabang Dompu ini berimbas pada pelayanan kesehatan di RSU Dompu dan puskesmas se Kabupaten Dompu. Di RSU Dompu, seluruh pelayanan Poli untuk rawat jalan mulai pukul 08.00 – 10.00 wita tidak

ada pelayanan. Cahyadi menyembelih ayam sebagai simbol perlakuan hukum pada dokter. Penyembelihan ayam ini dilangsungkan depan RSU Dompu usai long march. Di Sumbawa, para dokter juga melakukan aksi serupa. Aksi solidaritas dan mogok praktek sehari ini, menurut Ketua IDI Sumbawa, dr. Putu Purnama Suardjaya, untuk menyadarkan semua pihak, dokter bukan pemegang segalanya dalam sistem pelayanan kesehatan. Untuk itu, Pemerintah dituntut untuk lebih serius lagi dalam menerapkan kebijakan yang mendukung, pelayanan kesehatan yang lebih baik. Mogok sehari juga menjadi dokter tidak sematamata mencari keuntungan. Menurutnya, banyak Undang-Undang dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Salah satunya UU Praktik Kesehatan Nomor 36 tahun 2009, yang salah satu pasaln-

ya menyebutkan, kalau seorang tenaga kesehatan tidak memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan, maka itu salah. Penegasan itu juga terdapat di UU Praktik Kedokteran, kalau tidak melakukan pelayanan dan terjadi suatu kasus, itu juga sudah ada ancaman hukumannya. “UU itu jelas, kami juga tidak kebal hukum. Sementara informasi yang kami terima, yang digunakan oleh MA dalam kasus kolega kami adalah hukum pidana. Bukan UU kesehatan,” tandasnya. Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Arasy Muhkan, saat menerima dokter berdialog, menyatakan perlu berembuk untuk menyelesaikan suatu masalah. Agar setiap kekurangan bis adibenahi bersama. Dalam hal ini, menurut Wabup, dokter sudah melakukan pengamanan terhadap pasien, sesuai standar operasional. Membantu sesama untuk menye-

Kantor Disegel, Kepala SDN Banjar Lapor UPTD Taliwang (Suara NTB) Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Banjar Taliwang Sahren, S.Pd, SE, Rabu (27/11) kemarin, tidak dapat menjalankan aktivitasnya. Pasalnya pintu ruangan kantornya tidak dapat dibuka karena disegel oleh beberapa warga yang mengatasnamakan diri sebagai wali murid sekolah yang dipimpinya tersebut. Akibat kondisi itu Sahren pun langsung melaporkannya ke Unit Pelayanan Terpadu Dinas (UPTD) Dikbud Taliwang, karena ia mengaku hingga kini tidak mengetahui perihal penyegelan ruangan kantornya tersebut. “Saya datang ke sini mau laporan ke UPTD soal kasus itu,” terangnya kepada wartawan saat ditemui di kantor UPTD Dikbud Taliwang. Ia mengaku, dirinya tidak mengetahui perihal penyegelan oleh warga yang mengatasnaman diri sebagai wali murid. Menurutnya, selama ia menjabat tidak pernah ada persoalan yang mencuat baik di level komite (wali murid) maupun masyarakat setempat. “Kalau dibilang ada persoalan soal proyek pembangunan yang kita kerjakan sekarang ini. Saya kira tidak ada. Sebab sampai kemarin (Selasa,red) waktu saya pulang untuk sekalian beli material tidak ada ribut-ribut,” akunya. Sahren tidak dapat memastikan pangkal persoalan yang menyebabkan pengeggelan kantornya tersebut. Pasalnya ia sendiri memilih tidak datang ke sekolahnya setelah mengetahui informasi penyegelan itu. Ia mengatakan, ia sengaja tidak datang ke sekolah karena karena khawatir terjadi hal-hal tidak diinginkan. “Saya di telpon oleh guru yang ada di sekolah. Ia sarankan supaya saya tidak ke sekolah dulu karena ada

(Suara NTB/bug)

DISEGEL - Ruangan Kantor Kepala SDN Banjar Taliwang yang disegel sejumlah warga yang mengatasnamakan dirinya sebagai wali murid sekolah bersangkutan. aksi itu. Dan saya juga takut, makanya langsung laporan ke sini,” timpalnya. Meski terjadi penyegelan terhadap kantor Kepseknya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Banjar tetap berjalan lancar. Sahren mengklaim semua siswanya tetap masuk kelas dan mendapatkan pelajaran dari para guru. “Saya kira ini bukan masalah sekolah karena yang disegel hanya ruangan saya saja. Sementara sekolah tetap berjalan normal,” urainya Kepala UPTD Dikbud Taliwang Muh. Ali, S.Pd yang dikonfirmasi akan segera menindaklanjuti laporan yang terjadi di SDN Banjar tersebut. Dan dalam waktu segera pihaknya akan turun ke lapangan mencari informasi seputar pemicu aksi penyegelan kantor Kepsek tersebut. “Sementara ini kita juga belum tahu apa pangkal persoalannya. Jadi kita kumpulkan informasi di lapangan

dulu baru setelah itu kita tindaklanjuti,” cetusnya. Ia berharap persoalan tersebut dapat segera diketahui penyebabnya. Karenanya jika nanti seluruh informasi telah didapatkan, UPTD akan langsung melakukan klarifikasi baik kepada Kepsek maupun pelaku penyegelan untuk mencari solusi terbaik. “Kelancaran aktivitas sekolah harus kita dahulukan. Jangan sampai persoalan ini mengganggu kegiatan KBM,” pungkas Muh. Ali. Aksi penyegelan itu sendiri dilakukan oleh sejumlah warga yang mengaku mengatasnamakan wali murid. Meski demikian mereka belum mau mengungkapkan motif aksinya tersebut, tetapi dari papan yang digunakan untuk menyegel pintu kantor Kepsek SDN Banjar. Di sana terlihat tulisan yang menyatakan, “Kepsek Harus Angkat Kaki Dari Sini.”(bug)

lamatkan nyawa manusia. Aksi solidaritas yang dilaksanakan serempak oleh dokter se-Indonesia dibawah komando IDI, Rabu (27/11) kemarin, juga digelar di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Belasan dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat dalam aksinya membentangkan spanduk bertuliskan “STOP Kriminalisasi Dokter”. “Melalui aksi nasional ini, kami berharap agar ada penyelasian atau jalan tengah terhadap rekan kami dr. Ayu,” cetus koordinator aksi solidaritas dokter RSUD KSB dr. Basyar, Sp.OG kepada wartawan di sela aksinya. Meski serempak menggelar aksi, proses pelayanan di RSUD KSB tetap berjalan seperti biasanya. Berdasarkan pantauan media ini, pelayanan terhadap pasien yang ada di RSUD tidak sedikit pun tersendat.Basyar mengaku, dalam meggelar aksinya para dokter di RSUD KSB telah berkomitmen untuk tidak mengganggu pelayanan rumah sakit. Di Bima, puluhan dokter yang tergabung dalam IDI Cabang Bima, Rabu (27/11)

menggelar aksi long march dari Lapangan Pahlawan menuju Pasar Raba Bima. Long march ini merupakan titik awal, dari aksi mogok kerja sebagai bentuk solidaritas kriminalisasi tim dokter di Manado. Aksi yang dikooordinir oleh Sekretaris IDI Cabang Bima dr Faturrahman ini hanya melakukan long march sambil membagikan selebaran kepada pengendara. aksi tersebut juga dikawal oleh aparat Polres Bima Kota. Setelah melakukan long march, para dokter yang bertugas di RSUD Bima, Puskesmaspuskesmas maupun klinikklinik merumahkan diri. Mereka meliburkan diri untuk bertafakkur, merenungkan diri. Faturrahman yang ditemui sebelumnya menuturkan, pihaknya hanya mengikuti instruksi dari PPID pusat untuk melakukan aksi solidaritas terkait rekan sejawat yakni dr Ayu, dr Hendri dan dr Hendi di Manado yang divonis bersalah. Aksi yang dilakukan pihaknya hanya aksi damai dengan melakukan long march dan membagikan selebaran. (ula/ arn/bug/use)

Komnas HAM Tindaklanjuti Pengaduan Kelompok Tani Ternak Dompu (Suara NTB) Konflik soal daerah pelepasan ternak di lereng gunung Tambora antara kelompok tani ternak dengan pemerintah akibat diberikan ijin kepada investor diadukan ke Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) RI. Untuk menghimpun data, Komnas HAM lakukan pertemuan klarifikasi dengan petani ternak dan berencana bertemu Bupati. Komisioner Komnas HAM RI, Dr Oto Nur Abdullah kepada wartawan usai berdialog dengan kelompok tani ternak di gedung serbaguna Kempo, Rabu (27/11) kemarin, mengungkapkan, kehadiran untuk menghimpun data dan informasi terkait pengaduan yang diajukan oleh himpunan kelompok tani ternak Doroncanga Dompu tahun 2012 lalu. Karena surat klarifikasi yang diajukan pihaknya ke Bupati untuk menanyakan beberapa masalah terkait pengaduan itu, tidak ada jawaban. “Kami belum mengambil keputusan. Kami ke sini untuk melakukan klarifikasi dan penghimpunan data,” katanya. Kepada kelompok tani ternak, Oto Nur Abdullah meminta agar diberi data dan dokumen pendukung lainnya terkait daerah pelepasan ternak untuk menjadi bahan analisa pihaknya. “Kalau ada data dan dokumen lain terkait daerah pelepasan ternak bias diserahkan ke kita untuk menjadi bahan analisa,” terangnya. H Moh Alexander anggota kelompok tani ternak, mengungkapkan, kebanggaannya atas diresponnya pengaduan pihaknya oleh Komnas HAM. Apalagi Dompu merupakan daerah yang cukup jauh dari lembaga pengawasan inde-

(Suara NTB/ula)

Oto Nur Abdullah

penden. Daerah lereng Tambora selama ini sudah menjadi tanah khulayak yang dijadikan sebagai daerah pelepasan ternak secara turun temurun. Beternak secara tradisional dengan cara dilepas di padang safana masih menjadi yang terbaik dan belum ditemukan system beternak modern yang lebih efisien. “Kami tidak anti investasi, tapi ketika belum ada system beternak modern yang lebih efisien dari system tradisional, kami akan tetap menolaknya,” ungkap H Alex. Win, salah seorang anggota kelompok tani mengungkapkan bahwa pihaknya pernah diajak studi banding ke Cilacap Jawa Tengah terkait pasir besi. Di Cilacap, perusahaan tambang pasir besi justru tidak banyak memberikan penghasilan bagi daerah dan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitarnya. Tapi justru kerusakan lingkungan yang terjadi. “Kami sangat mengharapkan agar Komnas HAM bias memperjuangkan hak kami untuk hidup dari beternak,” harap Sirajuddin. (ula)


RAGAM

SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

Dari Hal. 1 Menurutnya, arahan dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah tafakkur nasional dan mengenakan pita hitam sebagai bentuk solidaritas sesama dokter terkait persoalan yang sedang dialami dr. Ayu di Manado, Sulawesi Utara. Bukan melakukan aksi turun ke jalan melakukan longmarch karena hal itu meninggalkan tugas. ”Setahu saya arahan IDI itu, bukan meninggalkan tempat tugas. Tafakkur nasional memakai pita hitam, begitu arahannya bukan meninggalkan tempat tugas,”katanya dihadapan Direktur RSUP NTB, dr. H. Mawardi Hamri, MPPM yang datang agak terlambat karena ikut aksi dengan ratusan dokter ke Kejaksaan Tinggi NTB serta menyerahkan surat protes keras terhadap aksi penangkapan yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara. Zainul Majdi mengatakan, aksi yang dilakukan tersebut sangat merugikan masyarakat karena bisa menyebabkan lumpuhnya pelayanan. “Kalau nanti ada suatu kasus yang menimpa pilot misalnya, terus semua tidak mau terbang, kan lumpuh transporasi. Ada satu kasus menimpa nakhoda, semua ndak mau kemudikan kapal kan semuanya lumpuh,”ujarnya member perumpamaan. Jangan sampai, katanya, dengan aksi tersebut ada pasien sakit yang meninggal dan dihubung-hubungkan dengan dokter yang tidak memberikan pelayanan. Akibatnya, nanti akan lebih merusak nama dokter. Meskipun demikian, Gubernur juga merasa prihatin dengan kasus yang menimpa salah seorang dokter di Manado tersebut. Tetapi, lanjutnya, ia sangat penyayangkan jika ekspresi keprihatinan tersebut dilakukan dengan meninggalkan tu-

gas pokok sebagai dokter. “Kan dokter ini salah satu tugas paling mulia, orang ke dokter karena tidak ada substitusinya. Kalau tugas dokter bisa digantikan dukun maka ndak masalah, cuma tugas dokter itu tidak bisa digantikan oleh siapapun,”imbuhnya. Terkait dengan penghentian pelayanan oleh dokter selama sehari tersebut, Gubernur meminta maaf kepada masyarakat NTB. “Terus terang saya sangat menyayangkan, kepada masyarakat NTB yang datang ke RSUP kemudian tidak mendapat pelayanan, datang dari tempat jauh saya mohon maaf. Hari ini seperti itulah potretnya. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua,”tandasnya. Sementara itu, Direktur RSUP NTB, dr. H. Mawardi Hamri, MPPM mengatakan pelayanan di RSUP tetap berjalan seperti biasa seperti pelayanan emergency dan pasien miskin. Namun ada pelayanan-pelayanan tertentu seperti operasi yang seharusnya dilakukan kemarin, dijadwalkan ulang.”Untuk operasi yang terjadwal dijadwal ulang,”terangnya. Mawardi menjelaskan, aksi solidaritas yang dilakukan hanya untuk mengantarkan surat ke Kejaksaan supaya dr. Ayu dibebaskan. Pasalnya, menurut Mawardi, dari sisi kode etik kedokteran yang bersangkutan tidak terbukti melakukan pelanggaran atau malapraktik. Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, Sri Sartikah mengungkapkan, sebenanrnya pada hari ini (kemarin, Red) sesuai dengan jadwal sebanyak 6 orang pasien akan menjalani operasi. Namun, karena aksi tersebut maka operasi dijadwalkan ulang karena tidak masuk kategori emergency. (nas)

Pelayanan Lumpuh, Pasien Telantar Dari Hal. 1 Bagian pelayanan dan pendaftaran kosong. Ada yang tidak berani diterima dengan alasan dokter tidak ada,”ungkapnya kecewa. Kepala Desa Senteluk Batu Layar Lombok Barat ini mengatakan, ia sudah mendaftarkan keluarganya pada Jumat lalu dan akan discan kepalanya pada hari ini (kemarin, Red). “Saya daftarnya hari Jumat, hari ini discan kepala. Tapi kami disuruh menunggu. Tetapi di sisi lain, bagian pelayanan belum berani memberikan kepastian. Ada yang dialihkan besok,” katanya kecewa. Lumpuhnya pelayanan juga terjadi di RSUD Kota Mataram. Aksi solidaritas yang dilakukan seluruh anggota IDI NTB, juga dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, pasien rawat jalan yang hendak berobat telantar dan terpaksa harus menahan rasa sakit, karena tidak ada dokter yang memeriksa. Pantauan Suara NTB di RSUD Kota Mataram, lobi yang biasa disesaki pasien terlihat tampak lengang. Tidak ada satu pun pasien rawat jalan mengantri seperti hari biasanya. Sempat terlihat salah seorang warga yang baru turun dari kendaraan, terpaksa harus diminta pulang oleh petugas rumah sakit karena tidak bias dilayani. Di beberapa ruang pasien pun, hanya terlihat perawat yang piket dan sesekali masuk ke ruang pasien. Maryana warga Seganteng mengaku kecewa dengan tindakan dokter yang melakukan aksi mogok kerja. Ia mengaku telah jauh – jauh datang ke rumah sakit hanya untuk berobat, tetapi tidak ada dokter dan bahkan ia diminta pulang oleh petugas, karena tidak ada pelayanan. “Kecewalah, saya sudah jauh – jauh datang,” ungkapnya dengan ekpresi kesal ketika ditemui, Rabu (27/11). Menurutnya, bagaimanapun juga dokter harus tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena dikhawatirkan pasien yang kritis dan perlu mendapatkan perawat intensif dan kalau tidak segera ditangani akan berakibat patal. Hal senada juga dikatakan Kurniarahmi warga Turida. Ia mengaku merasa kesal dan kecewa dengan tidak adanya pelayanan di rumah sakit. Anaknya Prabu yang mengidap sakit panas dan membutuhkan perawatan, terpaksa harus dibawa pulang tanpa ada pemeriksaan tim medis, “Anak saya sakit

panas, tapi malah ndak ada dokter,” sesalnya. Kurnia mengatakan di Unit Gawat Darurat (UGD) pun, tidak ada pelayanan. Ia mempertanyakan seandainya ada masyarakat yang kritis dan perlu bantuan dokter dengan cepat, sementara itu dokter melakukan aksi mogok. Kalaupun ada aksi mogok tambahnya, sebenarnya harus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat. ‘’Bagaimana kalau masyarakat datang kondisinya kritis, terus ndak ada dokter yang periksa,” protesnya. Sementara itu, Humas RSUD Kota Mataram Ridwan mengatakan pelayanan kepada pasien rawat jalan di RSUD Kota Mataram untuk sementara tidak ada. Tidak adanya pelayanan sambungnya, karena aksi solidaritas seluruh dokter yang melakukan aksi mogok kerja. Ridwan menambahkan pelayanan UGD tetap dibuka. “Kalau UGD tetap ada kok,” terangnya. Ditanyakan apakah sebelumnya ada pemberitahuan kepada pasien atau masyarakat, Ridwan mengatakan keputusan untuk mogok kerja dokter keluar pada pukul 13.30 Wita, Selasa (26/11) lalu. Sehingga informasi kepada masyarakat terlambat, karena kondisi rumah sakit telah sepi. Ratusan dokter di NTB yang berkumpul di RSUP sekitar pukul 08.30 wita tersebut bergantian membacakan penyataan sikap dan mendesak Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI membebaskan teman sejawat mereka dr. Ayu yang ditangkap Kejaksaan Tinggi Manado Sulawesi Utara karena dinilai melakukan malapraktik. Setelah lama berorasi mereka melanjutkan aksi solidaritas ke Kejaksaa Tinggi dengan melakukan longmarch dikawal aparat kepolisian. Terkait aksi mogok yang melumpuhkan pelayanan, Direktur RSUP NTB, dr.H,Mawardi Hamry membantah jika aksi tersebut melumpuhkan pelayanan. Buktinya katanya, para dokter tetap masuk. Hanya saja pelayanan operasi yang tidak emergency saja yang tidak dilayani oleh para dokter. Pelayanan operasi yang sudah dijadwalkan pada Rabu 27 November dijadwalkan ulang untuk dilaksanakan pada hari yang lain. (nas/cem)

Pengelolaan Keuangan

Farouk Imbau Semua Pihak Lakukan Pengawasan Mataram (Suara NTB) Ketua Panitia Akuntabilitas Publik (PAP) DPD RI, Prof. Dr. H. Farouk Muhammad, mengimbau semua pihak untuk memberikan pengawasan ekstra terhadap proses pengelolaan keuangan daerah. Imbauan itu disampaikan menyusul masih banyaknya temuan terkait tren pengelolaan keuangan yang menyimpang dari ketentuan. “Untuk NTB, saya ingin minta perhatian dari semua kalangan, baik eksekutif maupun masyarakat untuk intens melakukan pengawasan,” ujar Farouk terkait masih banyaknya temuan penyimpangan dalam pengelolaan keuangan daerah. Berdasarkan hasil koordinasinya dengan BPK RI belum lama ini, Farouk menegaskan adanya sejumlah praktik – praktik pengelolaan keuangan yang bermasalah. Salah satunya adalah pola pelaksanaan proyek yang kerap diwarnai praktik ‘’jual-beli bendera”.

“Jadi banyak yang pake sistim jual beli bendera. Jadi dapat proyek, dia tidak kerjakan, dia jual, lalu ambil porsentase (keuntungan),” ujar Farouk. Farouk menilai, maraknya praktik ini membuat banyak proyek yang dikerjakan oleh pihak swasta selaku rekanan menjadi berkurang kualitasnya. Sebab keuntungan proyek yang seharusnya hanya dinikmati oleh satu rekanan harus dibagi pula ke pihak swasta lainnya yang mendapat limpahan proyek tersebut. Walhasil, dari satu rekanan ke pihak lain, kualitas proyek terus dikurangi. “Masih mending kalau rekanan yang dioper itu langsung kerjakan proyeknya. Kalau dia sudah dapat operan proyek, terus dia jual lagi, kan jadi bermasalah,” ujar Farouk. Praktik lain yang juga masih marak adalah pada penggunaan jasa konsultan. Menurut Farouk, seringkali sejumlah pejabat eksekutif meminjam nama konsultan lain untuk kepentingan pe-

kerjaan yang mereka laksanakan. “Padahal, kalau di pemeriksaan, praktik semacam ini pasti ketahuan,” ujarnya. Menurut Farouk, temuan – temuan semacam ini banyak terungkap dari tahun ke tahun. Ia menambahkan, berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Sementara (IHPS) Semester I tahun 2013 yang disampaikan oleh BPK ke pihaknya, masih terlihat banyaknya kabupaten yang pengelolaan keuangannya bermasalah. Dari seluruh temuan, menurutnya ada sekitar 2.264 temuan di seluruh NTB, dengan total nilai kerugian daerah sebesar Rp 440 miliar. “Ini juga termasuk potensi kerugian daerah,” imbuhnya. Dari jumlah tersebut, BPK telah menyampaikan

Ratusan Dokter Demo Kejati NTB Mataram (Suara NTB) Mengenakan kostum putih putih, ratusan dokter dan perawat dari berbagai rumah sakit di Kota Mataram berunjukrasa. Mereka demo di depan Kejati NTB, sebagai bentuk solidaritas atas kriminalisasi yang dilakukan terhadap dr Dewa Ayu di Manado, atas tuduhan malapraktik. Ratusan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) NTB ini datang sekitar pukul 09.00 Wita, langsung menggelar orasi dan membentangkan spanduk di depan gerbang Kejati NTB. Spanduk itu bertuliskan “Stop Kriminalisasi Dokter”. Hadir dalam unjukasa itu Direktur RSUP NTB, dr. Mawardi Hamry, yang mengusung judul aksi sebagai bentuk solidaritas atas kasus

Dewa Ayu. Mawardi berharap, apa yang dilakukan pihaknya dalam menjalankan tugas tidak dikriminalisasi. “Kami ingin mengetuk hati penegak hukum untuk meninjau kembali aturan itu, kami ingin bekerja dengan aman,” harap Mawardi. Ketua IDI NTB dr. I Ketut Gerudug mengatakan, aksi mereka dilatari rasa solidaritas ditahannya dr. Dewa Ayu dan dua rekan seprofesinya. Mereka berharap ada penundaan proses hukum terhadap Dewa Ayu dkk, sampai semuanya jelas dan tidak ada kriminalisasi lagi. “Kami berharap penegak hukum bisa memahami tugas dan profesi kami,” harapnya. Dijelaskan Gerudug, seluruh masalah yang menyangkut profesi dokter mes-

tinya dikembalikan kepada Undang Undang tentang profesi dokter, yaitu Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, Undang Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dan Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran. Sampai saat ini sederet undang undang itu berlaku dan melindungi dokter dalam melaksanakan tugasnya. Apalagi ketika praktik bedah dilakukan, sudah ada perjanjian antara pihak rumah sakit, dokter sebagai penanggungjawab dan keluarga pasien, tidak akan menuntut jika terjadi hal tidak diinginkan, pasien meninggal misalnya. “Sampai saat ini aturan itu masih berlaku, belum ada perubahan,” tegasnya. (ars)

5.132 rekomendasi dengan total nilai tagihan sebesar Rp 200 miliar. “Tapi tidak semua temuan itu direkom untuk diperbaiki atau dikembalikan uangnya,” ujar Anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan NTB ini. (aan/*)

H. Farouk Muhammad

Sambut HUT NTB

Warga Secara Swadaya Cat Jalan Lingkungan Mataram (Suara NTB) Masyarakat sampai tingkat lingkungan ambil bagian dalam perayaan HUT NTB yang ke – 55, yang jatuh pada 17 Desember 2013 mendatang. Sebagaimana yang dilakukan warga RT 04 Lingkungan Karang Taruna, Kelurahan Monjok Mataram. Mereka menata lingkungan dengan mengecat jalan lingkungan dengan maksud agar bersih dan rapi saat puncak perayaan HUT mendatang. Rabu (27/11) pagi kemarin, masyarakat ramai – ramai keluar rumah, berinisiatif untuk mengecat jalan lingkungan setempat. Mulai dari pengecatan marka jalan, sampai cat variasi lainnya. “Ini

memang inisiatif masyarakat, ambil bagian untuk merayakan HUT NTB,” kata Ketua RT 04 H. Djamari. Hal ini dilakukan semata mata demi kenyamanan masyarakat menggunakan jalan, apalagi marka jalan adalah rambu rambu yang penting, meski hanya jalan lingkungan. Disisi lain, seluruh biaya yang keluar dari kegiatan pengecatan itu, disebutnya, berasal dari dana swadaya masyarakat. “Saya menyampaikan terimakasih kepada warga RT 04, karena mereka antusias. Ini tentusaja demi kenyamanan masyarakat menggunakan jalan lingkungan ini,” terangnya. (ars)

Kondisi di RS Bhayangkara dan RSAD Mataram

Pasien Sepi, Pelayanan Tetap Normal Mataram (Suara NTB) Pantauan Suara NTB di dua RS Bhayangkara dan RSAD Mataram, pelayanannya normal. Hanya saja, jumlah pasien berkurang dari biasanya. Diperkirakan, masyarakat enggan ke rumah sakit, karena mengetahui akan ada aksi solidaritas untuk dr. Dewa Ayu di Manado. Di RS Bhayangkara milik Polda NTB, di ruang tunggu terlihat hanya beberapa orang. Masuk ke ruang perawatan Bougenvil, hanya terisi satu

pasien di kelas VIP. Sementara kamar lainnya tidak penuh. Kasubdit Pelayanan Medis Kedokteran Polisi, RS Bhayangkara, AKP I Wayan Redana kepada Suara NTB mengaku belum memastikan penyebab sepinya kedatangan pasien. “Bisa jadi karena sudah tersebar informasi dokter mogok, mereka menunda kedatangan ke rumah sakit untuk jenis sakit yang tidak terlalu parah,” kata Redana. Jumlah dokter kata Redana, tiga dokter spesialis, yang stand-

(Suara NTB/ars)

SEPI - Suasana di RS Bhayangkara Polda NTB terlihat dua petugas sedang piket di depan ruang perawatan.

by di rumah sakit, petugas medis PNS ada lima orang. Sementara bidan dan perawat mencapai 20 orang. Dipastikannya, dari jumlah dokter dan perawat itu ada sebagian yang ikut unjuk rasa karena tergabung dalam organisasi IDI. “Itu pun yang sedang lepas piket, sehingga kami tidak bisa melarang mereka unjuk rasa,” terangnya. Namun secara umum, petugas yang ada di rumah sakit tetap siaga, khususnya IGD. Pemandangan sama terlihat di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Mataram. Suasana terlihat sepi, hanya dua orang keluarga pasien terlihat di ruang tunggu. Menurut petugas piket disana, pasien yang datang memang sepi. Sejak beberapa hari terakhir, rumah sakit itu hanya diisi pasien dari kesatuan internal, seperti anggota dan keluarga Kodim, Koramil atau Kompi Bantuan. Ia memastikan tidak ada kaitan dengan mogok dokter tersebut. Sebab kedua pihak, TNI dan Polri masing masing sudah dilengkapi dengan dokter atau petugas medis sendiri, meski sebagian besar dari kalangan umum. (ars)

Perketat Impor Mutiara Dari Hal. 1 Selain itu, sebagai penghasil mutiara kelas satu di dunia, masyarakat NTB diminta membudidayakannya. Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ir. Saut P. Hutagalung, M.Si saat membuka Lombok Sumbawa Pearl Festival di Mataram, Selasa (26/11) malam. ”Jangan sampai mutiara dari luar

menyerbu kita. Karena itu, kita dorong supaya semakin banyak masyarakat kita yang membudidayakan mutiara ini. Oleh karena itu, kementerian sangat mendukung ini,” ujarnya. Dikatakan, NTB salah satu daerah yang memasok mutiara untuk kebutuhan sejumlah negara. Sebagai daerah dan negara yang memasok mutiara dunia, katanya, hal ini patut menjadi kebanggaan. Daerah, menurutnya, harus memperkuat posisi nasional

dalam menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, penguatan desain nasional harus dilakukan. “Terkait dengan mutiara impor, memang banyak mutiara air tawar yang datang dari Myanmar dan Cina . Oleh karena itu, kita harus memperkuat, memperbaiki kualitas produk kita. Kemudian memang kita harus membangun, memperkuat promosi agar masyarakat mencintai produk sendiri,” katanya. (nas)

(Suara NTB/ars)

CAT JALAN - Warga RT 04 Lingkungan Karang Taruna, Kelurahan Monjok Mataram, mengecat jalan secara swadaya untuk menyambut HUT NTB ke 55 yang jatuh pada 17 Desember 2013 mendatang.

Rancangan APBD NTB 2014 Dibahas di Senggigi Mataram (Suara NTB) Rancangan APBD Provinsi NTB tahun 2014 sudah mulai dibahas. Mulai dari kemarin, Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) NTB mengintensifkan pembahasan RAPBD. Rancangan anggaran tidak dibahas didalam gedung dewan melainkan di sebuah hotel di kawasan Senggigi, Lombok Barat (Lobar). Anggota Badan Musyawarah (Bamus) DPRD NTB Endang Yuliati kepada Global FM Lombok Rabu (27/ 11) mengatakan, pembahasan APBD diluar gedung parlemen dengan alasan agar pembahasannya bisa berjalan lancar. Dewan ingin menghindari ‘gangguan’ yang sering datang ke gedung dewan seperti aksi demo, tamu tak diundang dan lain sebagainya yang dapat menghambat pembahasan RAPBD. Selain itu, pembahasan anggaran di dalam hotel dengan alasan kapasitas ruangan di gedung

DPRD NTB tidak mencukupi. Hanya satu ruangan yang bisa digunakan untuk pertemuan yang sifatnya cukup besar, selebihnya tidak ada ruangan yang dinilai cukup refresentatif untuk pertemuan Banggar dengan TAPD. “Kalau di kantor itu kan kadang banyak demo, banyak tamu-tamu yang datang. Apalagi ini menjelang pemilu ya jadi tamu-tamu yang tak diundang itu datang berbondong-bondong. Jadi untuk intensnya pembahasan maka dilakukan di luar gitu. Selain itu ruangan kita memang terbatas” ujar Endang. Endang mengatakan, Kamis (28/11) besok DPRD NTB mulai melaksanakan rapat paripurna dalam rangka pembahasan RAPBD NTB 2014. Pembahasan anggaran ini ditargetkan akan selesai tanggal 14 Desember mendatang atau tiga hari sebelum HUT NTB yang jatuh tanggal 17 Desember. “ Pembahasan anggaran ini tidak molor ya, memang di Bamus jadwalnya seperti itu” katanya. (ris/kmb)

Pegiat Antikorupsi Ragukan Inspektorat Dari Hal. 1 “Bisa dibuktikan, salah satunya kasus penggunaan dana hibah Pemprov NTB oleh KP3S. Kasus ini kan temuan Inspektorat, jelas ada indikasi penyimpangan. Nah, kasus yang menjadi temuan internal inspektorat saja tidak bisa ditindaklanjuti ke APH, apalagi yang sumbernya dari whistleblower,” kritik Ahyar. Pengalaman selama ini, whistleblower hanya muncul mendorong informasi kepada aparat penegak hukum, baik Kepolisian dan Kejaksaan, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Untuk bisa mendapatkan informasi dari whistleblower butuh kerja ekstra. Ketika data dan informasi didapat, tentu pelapor ingin informa-

si berkualitas yang disampaikan dampaknya pun signifikan. Semisal, ketika menyangkut kerugian daerah atau negara, pembocor informasi berharap ada proses penegakan hukum, uang negara pun kembali. Sedangkan di Inspektorat, disebutnya hanya selesai pada proses rekomendasi, endingnya meminta keputusan Gubernur. Padahal jika kasus itu direkomendasikan ke APH, maka dampaknya akan lebih memberi efek jera dan pengembalian kerugian negara maksimal. “Saran kami, sebaiknya buktikan dulu di internal Inspektorat bisa melakukan lebih dari sekadar rekomendasi (lapor APH), baru mengajak masyarakat untuk menjadi whistleblower,”

tantangnya. Ahyar melihat, program ini hanya sebagai syarat pihak Inspektorat untuk memenuhi tuntutan 99 hari kerja, sebagaimana yang dicanangkan Gubernur NTB, Dr.TGH.M. Zainul Majdi. Ide whistleblower hanya untuk menjawab politik birokrasi. Sehingga yang dikhawatirkannya, akan terlihat spirit di minggu minggu pertama setelah program diluncurkan, pasca itu, melemah. Catatan bahwa Inspektorat statusnya sebagai lembaga pengawas internal, tapi menurutnya harus diingat bahwa ada tugas pokok yang harus dikerjakan secara kelembagaan yang tidak bisa diganggu oleh Gubernur sekalipun. (ars)

Polda NTB Gelar Perkara Kasus Bupati Dompu Dari Hal. 1 Namun pihak Polda NTB hingga berita ini ditulis belum menginformasikan apa hasil gelar perkara tersebut. Kabid Humas Polda NTB AKBP Muhammad Suryo Saputro, SIK membenarkan gelar perkara oleh Dit Reskrimum itu. “Gelar perkaranya tadi pagi, tapi hasilnya belum kami peroleh dari penyidik disana,” kata Suryo. Namun informasi yang bisa disampaikan, dari gelar perkara itu, untuk menentukan kasus itu bisa berlanjut atau tidak. Jika berlanjut, akan ditentukan siapa tersangkanya atau di-

hentikan dengan pertimbangan tidak cukup bukti. Sebagai gambaran, kasus yang membelit Bupati Dompu H. Bambang Yasin ini terkait dengan utang piutang, antara terlapor dengan H Abubakar Ahmad alias Ompu Beko, mantan Bupati Dompu. Utang piutang itu terkait dengan dana kampanye Pilkada Dompu saat Bambang Yasin ikut mencalonkan diri. Nilai pinjaman yang diklaim Ompu Beko mencapai Rp 250 juta, namun hingga terpilih belum dikembalikan Bupati. Persoalan ini menjadi polemik panjang hingga berujung proses hukum. (ars)

(Suara NTB/aan)

Gubernur Sayangkan Aksi Mogok Dokter

Halaman 5


OPINI

SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

Halaman 6

Pengusaha Daerah Harapan Kita Aksi Protes Mestinya Lebih Elegan SOLIDARITAS terhadap rekan seprofesi memang penting. Tapi kalau solidaritas yang dilakukan membuat pelayanan dan jiwa orang lain terancam sepertinya harus dipertimbangkan. Jangan sampai rasa solidaritas itu, justru membahayakan dan bahkan mengorbankan orang lain. Hal inilah yang dilakukan dokter di seluruh Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menghentikan pelayanan terhadap pasien selama sehari setelah ada penahanan terhadap dokter di Manado Sulawesi Utara dengan tuduhan malapraktik. Meski tidak menghentikan pelayanan kesehatan secara total (keseluruhan) – khususnya pada layanan emergency, tenaga dokter semestinya harus duduk bersama dengan pihak-pihak terkait. Tidak dipungkiri, penahanan yang dilakukan terhadap rekan mereka, yakni Hendry Simanjutak bersama dr Dewa Ayu Sasiary Prawani dan dr Hendy Siagian di Manado Sulawesi Utara membuat mereka merasa khawatir dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kesehatan. Mereka khawatir kasus serupa akan menimpa mereka. Namun, apapun yang terjadi pada rekan seprofesi tidak semestinya melakukan protes dengan mogok kerja, sehingga merugikan pasien. Kita tentu sependapat dengan pernyataan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi ketika melakukan peninjauan di RSUP NTB, Rabu (27/11) kemarin, agar tenaga dokter saat protes tidak harus dilakukan dengan mogok dalam memberikan pelayanan. Apalagi, tugas dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak bisa diwakili oleh profesi lain, seperti dukun, guru atau tenaga administrasi. Semestinya, ketika melakukan aksi keprihatinan harus dilakukan dengan cara-cara yang lebih elegan dan tidak merugikan kepentingan orang banyak. Bayangkan, ketika dokter mogok kerja, banyak pihak yang dirugikan. Pasien yang seharusnya menjalani operasi hari itu harus ditunda, sampai aksi mogok berakhir. Belum lagi, pasien yang seharusnya sudah pulang dan selesai menjalani perawatan harus menunggu besok sampai dengan izin dari dokter keluar. Lebih ironis lagi, kalau pasien tersebut berasal dari luar Kota Mataram akan menambah biaya selama menjalani perawatan di RSUP NTB. Meski demikian, aksi mogok sudah dilaksanakan dan apa yang menjadi aspirasi dari rekan-rekan dokter sudah terakomodir. Kita mengharapkan, dokter kembali bekerja dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat seperti sedia kala tanpa takut ada kriminalisasi seperti diungkapkan Ketua IDI NTB dr. I. K. Gerudug. Apa yang terjadi di Manado menjadi bahan evaluasi bersama dari seluruh profesi di negara ini untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang. Namun, ketika ada oknum dokter melakukan kesalahan dan melanggar kode etik sudah sepantasnya harus berurusan aparat berwajib sebagaimana halnya pihak lain melakukan kesalahan. Artinya, di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini tidak ada satupun warga negara yang kebal terhadap hukum. Semuanya sama di mata hukum. Untuk itu, peristiwa penghentian pelayanan kesehatan oleh dokter terkait tuduhan kriminalisasi seperti disampaikan pihak IDI terhadap beberapa dokter di Manado menjadi bahan evaluasi di masa mendatang agar menjadi lebih baik. Kita juga mengharapkan aksi mogok kerja para dokter ini tidak terulang lagi, karena mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyakat. (*)

ANDANGAN Dr. M. Firmansyah, SE., MSi., dalam kaitannya dengan molornya pengembangan Mandlika Resort, bertajuk “Pertumbuhan Ekonomi NTB Tersendat” (Suara NTB, 23/11), menarik dan sekaligus tidak menarik. Menarik, karena ia memberi solusi: “sebaiknya pembangunan kawasan tersebut dicarikan investor lain untuk ambil alih kerjasamanya”. Menjadi tidak menarik, karena perjuangan untuk mewujudkan Mandalika Resort sudah disampaikan kepada Wakil Presiden oleh gubernur. “Wapres Tugaskan Deputi Ekonomi Kawal Percepatan Pembangunan Namndalika Resort” (Suara NTB, 11/11). Ada yang lebih menarik sebenarnya tentang pembangunan ekonomi NTB saat ini dan ke depan, yaitu: Bagaimana pengusaha lokal daerah bisa tumbuh dan berkembang. Apa kebijakan pemerintah daerah untuk mengembangkan pengusaha lokal yang berkomitmen memaslahatkan masyarakat NTB khususnya dan Indonesia. Hal ini akan menjadi kebanggaan NTB ke depan. Pengusaha Daerah Pengusaha adalah pelaku ekonomi utama yang menentukan berhasil tidaknya kegiatan pembangunan ekonomi di suatu wilayah, baik nasional maupun daerah. Nusa Tenggara Barat sebagai daerah yang relatif “tidak banyak” melahirkan pengusaha “besar” kalibar nasional. Kita sering menganggap pengusaha hanya sebagai “pemerdaya” sumber potensi kesejahteraan rakyat, karena kemampuannya berkroni dengan penguasa. Pertanyaannya, apakah tudingan tersebut dapat dibenarkan? Pengusaha (daerah) pada dasarnya adalah para pedagang, pengembang dan investor. Suatu posisi yang terhormat, karena mereka sebagai pelaku ekonomi yang produktif. Mereka bekerja selalu didasarkan pada prinsip-prinsip rasional, inovatif, kreatif, dan paling siap menghadapi tantangan untuk mencapai tujuan. Mungkin karena itu, literatur menyebut pengusaha sebagai pelaku ekonomi utama yang dapat menjadi prime mover dari setiap kegiatan yang bertujuan memperoleh nilai ekonomi yang tinggi. Pengusaha daerah, adalah pelaku ekonomi yang dapat “memberdayakan” segenap potensi yang dimiliki masyarakat, demi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Namun demikian, ada juga realita terbalik, akibat segelintir pengusaha yang tidak mengemban amanah sebagai pengusaha yang

Oleh :

Dr. H. Manggaukang Raba (Kolumnis)

Satu hal yang pasti, bahwa keberhasilan pengusaha dalam menjalankan perannya haruslah sesuai dengan khittahnya, yaitu sebagai prime mover kegiatan produktif yang tidak lepas dari dukungan semua stakeholder yang ada di daerah ini baik dan benar. Adanya pengusaha yang mempraktikkan perilaku berusaha dengan semangat kerakusan, menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan sendiri. Akibatnya, karena ulah sebagian kecil pengusaha yang tidak bertanggungjawab, tidak sedikit masyarakat yang apriori terhadap peranan pengusaha pada umumnya. Jelas hal ini kurang tepat dan tidak adil. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sejumlah kasus, masyarakat “menggugat” pengusaha, menghambat proyek investasi, dan sebagainya. Jika ini yang terjadi, bukan hanya pengusaha yang dirugikan, tetapi justru masyarakat itu sendiri, dan (juga) pemerintah. Tiga Pilar Pengusaha Pada dasarnya, ada tiga pilar utama yang seharusnya melandasi kegiatan para pengusaha, agar keberadaannya tidak digugat oleh masyarakat, yaitu: (1) memiliki karakter dan moral yang baik; (2) berpengetahuan yang cukup; dan (3) mempunyai keterampilan yang handal. Pertama, pengusaha yang berkarakter dan bermoral, adalah pengusaha yang mengetahui kemampuan, bakat dan cita-citanya. Bukan peniru, ikut-ikutan, atau mumpung ada kesempatan jadi pengusaha. Jika demikian, inilah yang berpotensi menjadi pengusaha yang tidak bertanggungjawab

dan beretika. Kedua, pengusaha yang berpengetahuan, artinya harus mengembangkan bakat, kemampuan dan cita-cita yang diketahuinya berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini penting agar dalam pengambilan setiap keputusan selalu akurat dan bukan atas dasar spekulasi. Inilah yang menghambat pengusaha untuk berkembang. Ketiga, pengusaha yang mempunyai katerampilan. Ini artinya setiap pengusaha harus melengkapi bakat, kemampuan, cita-cita dan pengetahuannya dengan keteranmpilan praktis pada bidang starategis yang dapat mendukung keberhasilan usaha yang dijalankannya. Pertanyaannya, kemudian adalah apakah para pengusaha lokal daerah di Nusa Tenggara Barat sudah menyadarkan perilaku jiwa usaha mereka pada tiga prinsip tersebut? Kita berharap demikian, agar pengusaha NTB dapat tumbuh dan berkembang dan dapat menjadi pedagang, pengembang dan investor yang dapat mensejahterakan masyarakat NTB dan nusantara. Catatan Penutup Menjadi pengusaha bukanlah sesuatu yang mudah. Memerlukan proses panjang yang dimulai dari perenungan untuk mempercayai dan meyakini dirinya sendiri bahwa ia pantas menjadi pengusaha. Menjadi pengusaha juga perlu

belajar secara mendalam dan tanpa henti berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selaras dengan bidang usahanya. Dan, pengusaha harus terus menerus meningkatkan keterampilan khusus untuk menunjukkan kapabilitasnya sebagai pengusaha. Kita berharap, dan kita menunggu kebijakan pemerintah daerah yang “berpihak” pada pengusaha lokal untuk memberdayakannya. Kitapun menunggu pengusaha lokal yang berkomitmen memaslahatkan masyarakat NTB khsusunya dan Indonesia. Kitapun menunggu pengusaha NTB yang dapat menjadi kebanggan NTB ke depan. Akhirnya, semoga hikmah dari “molornya pengembangan Mandalika Resort”, dapat menjadi titik awal bagi pemerintah daerah untuk memikirkan formulasi kebijakan yang dapat menumbuhkembangkan pengusaha lokal di NTB. Dan, semoga ini semua menjadi awal bagi pengusaha lokal di NTB untuk memperbaiki brand image-nya. Satu hal yang pasti, bahwa keberhasilan pengusaha dalam menjalankan perannya haruslah sesuai dengan khittahnya, yaitu sebagai prime mover kegiatan produktif yang tidak lepas dari dukungan semua stakeholder yang ada di daerah ini. Semoga.

PKL dililit rentenir, akibat berbelitnya akses kredit perbankan Butuh kebijakan khusus dari pemerintah

*** Tangani kebersihan pasar, Pemkot Mataram gandeng pihak ketiga Yang terpenting, masyarakat tergugah jaga kebersihan

***

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/ bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Tunggu Pengesahan Gubernur

Penambahan Armada Taksi BIL Ditender Ulang Mataram (Suara NTB) PT. Angkasa Pura I kembali melakukan tender ulang untuk memenuhi rencana penambahan armada taksi yang akan melayani kebutuhan penumpang dari Bandara Internasional Lombok. Tender ulang untuk kedua kalinya ini merupakan buntut dari tidak adanya kesepakatan atas tender sebelumnya, yang dimenangkan oleh Lombok Taksi, Blue Bird Group. Rencana tender ulang ini, setelah adanya pertemuan dan kesepakatan antara PT. Angkasa Pura I dengan seluruh perusahaan taksi, yang dimediasi Dishubkominfo NTB pada pertemuan di kantor Dishubkominfo NTB, Rabu (27/11) kemarin. Wakil Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi NTB, Antonius Z. Mustapa Kamal menegaskan, kesepakatan tender ulang ini sebagai langkah untuk membangun komunikasi yang lebih baik antar seluruh perusahaan taksi. Tahun 2014 mendatang, menurut hitungan akan terjadi peningkatan jumlah penumpang dari BIL. Sehingga perlu dilakukan penambahan armada taksi untuk mengimbanginya. Unit armada yang diperbolehkan beroperasi di BIL saat ini sebanyak sebanyak 125, dengan kebutuhan idealnya kedepan sebanyak 225. Sisa yang belum terpenuhi inilah yang diminta melalui kebijakan tender. Meski untuk tender tahap ini akan diminta sebanyak 30 unit taksi. “Penambahan kekurangan armada taksi di BIL akan dilakukan secara bertahap, kesepakatannya. Hingga terpenuhi sebanyak 225 unit yang beroperasi di BIL tahun 2014 mendatang,” terang Antonius pada Suara NTB. Dengan akan dioperasionalkannya seluruh kebutuhan taksi ini di BIL, penambahan armada juga diberlakukan sebagai langkah untuk dipangkas keberadaan travel tak berizin, yang selama ini tidak sedikit pihak yang menginginkan dilakukan penertiban. “Maka itulah diperbanyak operasional taksi, terkecuali yang ada izin operasional dari Dishubkominfo, tidak masalah travel ini beroperasi disana,” tegasnya. Penertiban di tahun 2014 mendatang, akan dilakukan dengan pemasangan stiker khusus kepada armada yang diperbolehkan beroperasi di BIL. Sehingga penumpang yang menggunakan jasa taksi atau travel, hanya diperkenankan kepada yang sudah ditempeli stiker yang dimaksud. Seperti diketahui, bahwa PT. AP I sudah melakukan tender terhadap perusahaan taksi yang akan beroperasi melayani pelanggan dari BIL. Karena diperkirakan, ditahun 2014 mendatang akan terjadi lonjakan penumpang ke NTB, dengan kisaran 7.000 ribu penumpang setiap hari. Hampir 100 unit taksi yang dibutuhkan untuk mengantisipasi itu. Dan Lombok Taksi keluar sebagai pemenang tender. Namun keputusan tersebut kemudian ditentang beberapa pihak, dan menjegal Lombok Taksi untuk tidak melayani pelanggan dari area BIL.(bul)

Presiden : Retorika Tak akan Ubah Ekonomi Kita Jakarta (Suara NTB) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan para pimpinan partai politik menghadirkan strategi dan kebijakan yang nyata dalam debat dan diskusi dibandingkan retorika ekonomi, sebab retorika tidak akan mengubah perekonomian Indonesia. Harapan Presiden tersebut disampaikan di hadapan para pimpinan partai politik yang akan memberikan pandangan ekonominya di Jakarta, Rabu. “Saya berharap, isu-isu terkini bisa didiskusikan dengan baik, jangan terlalu banyak retorika, sebab retorika itu tidak bisa mengubah ekonomi kita, yang diperlukan adalah soal kebijakan, strategi dan juga tindakan yang nyata,” kata Presiden yang membuka secara resmi acara tersebut. Acara yang menghadirkan para ekonom, pebisnis, politisi dan juga pejabat pemerintahan tersebut mengundang 12 pimpinan partai politik untuk memaparkan pandangannya dalam perekonomian. Para pejabat yang akan memaparkan pandangannya itu di antaranya Menteri Keuangan M Chatib Basri dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Presiden mengatakan, saat ini perekonomian baik di dunia maupun Indonesia masih mengalami tekanan. Meskipun saat ini perekonomian Indonesia masih cukup baik, namun tekanan tetap dirasakan. Apalagi, kata SBY, adanya kemungkinan pengurangan stimulus moneter yang ekpansif, quantitative easing (tapering off), dari Federal Reserve (bank central Amerika Serikat). Menurut Presiden, dampaknya kemungkinan akan dirasakan langsung dalam nilai tukar rupiah yang melemah apabila kebijakan tersebut diberlakukan. Untuk itu ia berharap, kondisi perekonomian terus dicermati dan menyiapkan kebijakan dan strategi dalam mengelola tekanan tersebut. Direktur Utama BNI Gatot Suwondo dalam sambutan acara tersebut mengatakan, keuntungan dari banyaknya penduduk di Indonesia, juga berpotensi menjadi masalah dikemudian hari bila tidak dikelola dengan baik. “Demografi dan kelas menengah merupakan pendukung dalam perekonomian. Namun perlu diperhatikan adanya potensi jebakan kelas menengah,” katanya. (ant/bali post)

(Suara NTB/bul)

LAPAK - Lapak PKL yang dinilai akan sulit berkembang jika praktik rentenir terus menggurita.

Mataram (Suara NTB) Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) dan pedagang di pasar tradisional menjadi salah satu sasaran empuk mengguritanya praktik rentenir. Tak mengherankan jika tak ada peningkatan status bagi pedagang kecil. Sebab laba harian hanya dialihkan untuk membayar bunga pinjaman. Kondisi ini merupakan buntut dari ketidakberpihakan perbankan pada pedagang menengan kebawah di daerah. “Kami sudah berbusa meminta agar ada kredit yang tidak terlalu memberatkan dari perbankan, khususnya Bank Indonesia. Bahkan sudah sering kami koordinasikan dengan musyawarah perbankan, tetapi sampai sekarang tidak ada respon,” terang Ketua Asosiasi Peda-

gang Kreatif Lapangan Indonesia (APKLI) Provinsi NTB, Irwan Prasetya di Mataram, Rabu (27/11). Sulitnya mengakses modal dengan bunga rendah, serta proses yang berbelit, ditambah dengan pembebanan jaminan oleh perbankan, menjadikan PKL dan pedagang di pasar tradisional tidak memiliki pilihan, selain mengamini keberadaan praktik rentenir. Meskipun sebenarnya berbanding terbalik dengan budaya di daerah ini. Menurut

Irwan, dalam hal ini dibutuhkan dukungan dari pihak perbankan untuk tidak memberi kelonggaran kepada para pedagang kecil dari sisi penambahan modal. “Kalau bisa bunga pinjaman kecil bagi pedagang. Kebiasaan pedagang kecil tidak bisa direpotkan dengan aturan perbankan. Disinilah perlunya kebijakan dari pemerintah daerah serta perbankannya sendiri untuk mengaturnya,” katanya menambahkan. Bila hal ini terus berlanjut, dan tak ada regulasi khusus

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Praya (Suara NTB) dinyatakan bangkrut lanta- sahaan yang berminat. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 PT. Angkasa Pura (AP) I ran gagal memenuhi kewa- “Jadi perusahaan mana 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Bandara Internasional jiban-kewajibannya. Terma- yang memenangkan lelang 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Lombok (BIL) hingga saat suk hutang kepada PT. AP I itulah yang akan men12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 ini masih menahan satu BIL sendiri. Yang berasal dari gakuisi seluruh aset Bata12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 pesawat milik maskapai jasa bandara dan jasa-jasa via Airline. Dan, perusa12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Batavia Air yang sebelum- terkait lainnya. haan tersebut baru boleh 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 nya sudah dinyatakan “Pesawat itu kita tahan se- menarik aset yang ada ter12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 bangkrut. Menyusul belum bagai jaminan atas hutang pi- masuk pesawat setelah se12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 adanya kejelasan terkait hak maskapai,” jelasnya. Se- luruh hutang dilunasi kepa12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 penyelesaian tunggakan belum hutang dilunasi oleh pi- da PT. AP,” jelasnya. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 hutang milik maskapai hak maskapai, maka pesawat Selama masa penahan12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 bersangkutan kepada PT. an, seluruh biaya yang tertidak boleh dipindahkan ke12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 AP I BIL yang mencapai Rp manapun. Dan itu sudah men- kait dengan keberadaan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 400 juta lebih. jadi intruksi langsung dari PT. pesawat Batavia Airline di 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Demikian disampaikan AP pusat. Lagi pula bukan BIL tetap dihitung. Dan, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Finance and IT Departe- hanya di BIL saja, pesawat baru akan dikalkulasikan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 ment Head PT. AP I BIL, Batavia Airline ditahan. Di setelah ada kejelasan pros12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Joko Wahyono kepada Sejumlah bandara lainnya es pembayaran hutannya 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Suara NTB, Selasa (26/11) juga ada pesawat Batavia Air nanti. Tapi untuk saat ini 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 kemarin. Dikatakannya, yang juga ikut ditahan karena total hutang maskapai 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 pihaknya sejauh ini masih persoalan yang sama. tersebut terhitung sejak 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 menunggu keputusan peawal sebelumnya dinyataDari informasi yang ada, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 merintah pusat terkait ke- lanjut Joko, seluruh aset mil- kan bangkrut hingga 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 jelasan status maskapai ik Batavia Airline masih sekarang ini sudah men12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 bersangkutan. dalam proses lelang. Untuk embus angka Rp 400 juta 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Setelah sebelumnya keperluan akuisisi oleh peru- lebih. (kir) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

yang mengaturnya. Maka praktik rentenir ini dipastikan masih akan menjamur di tingkat pedagang. Pemerintah daerah, hingga ke tingkat kabupaten/kota sangat mendukung keberadaan pada PKL. Ditambah lagi dengan program penciptaan wirausaha baru dan banyaknya peluang dagang yang berkembang. Tetapi hal ini dianggap tak akan mensejahterakan PKL. Demikian itu karena laba yang didapatkan pedagang persentasenya sangat kecil untuk disisihkan sebagai tabungan. Dari pendataannya, dalam sehari PKL setidaknya mampu mengantongi laba bersihnya sebesar Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu. Jika tanpa seto-

ran harian kepada para rentenir, sebenarnya bisa didapatkan hingga Rp 50 ribu laba bersih hariannya. “Bagaimana mau mendapatkan untung, satu PKL bisa sampai empat rentenir yang dimasuki. Ujung-ujungnya, yang ditabung saja bisa dialihkan untuk membayar setoran kalau sedang sepi pendapatan,” katanya. Dipastikannya PKL akan sulit berkembang menjadi pedagang menengah, hingga besar ditengah besarnya peluang perdagangan. Jika rentenir masih menjadi alternative utama untuk penguatan modalnya. “Kami harapkan sebenarnya KUR ini bisa lebih fleksibel,” demikian Irwan. (bul)

Nunggak Utang Rp 400 Juta

PT. AP I BIL Masih Tahan Pesawat Batavia Air

Bantah Tidak Serius

BTDC Akui Pengembangan Mandalika Resort Lamban Praya (Suara NTB) Pihak Bali Tourism Development Corporation (BTDC) mengakui kalau pengembangan kawasan Mandalika Resort Pujut Lombok Tengah (Loteng) berjalan sedikit lamban. Kondisi ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat hingga pemerintah daerah. Namun bukan berarti pihak BTDC dalam hal ini tidak serius mengembangkan kawasan tersebut. Demikian diungkapkan Direktur Pengembangan BTDC Edwin Darmasetiawan, saat dikonfirmasi Suara NTB usai bertemu dengan Bupati Loteng, Rabu (27/11). Edwin mengaku lambannya proses pengembangan kawasan Mandalika Resort bukannya tanpa sebab. Tapi karena memang banyak kendala yang menghadang, terutama persoalan kesiapan dana. “Untuk mengembangkan kawasan sebesar kawasan Mandalika Resort butuh dana besar dan persiapannya juga harus benar-benar matang,” jelasnya. Selama ini, ungkapnya, pihaknya bukan tidak bekerja. Hanya saja kerja-kerja yang dilakukan lebih banyak di dalam, tidak di lapangan, sehingga tidak nampak ada kegiatan apapun. Padahal sampai sejauh ini dana yang sudah dikeluarkan oleh pihak BTDC untuk mempersiapkan pengembangan kawasan tersebut sudah cukup besar. Menurutnya,jika ada pihak yang mengatakan BTDC tidak serius mengembangkan kawasan Mandalika Resort, itu tidak benar. Justru pihak BTDC sangat serius mengembangkan

(Suara NTB/dok)

Edwin Darmasetiawan kawasan yang berada di bagian selatan Loteng tersebut. Mengenai kegiatan fisik, Edwin menegaskan dalam bulan ini juga akan dimulai. Di mana saat ini pihaknya sudah menyelesaikan proses tender pembangunan jalan di dalam kawasan dengan panjang untuk tahap awal ini mencapai 4 km dan lebar sekitar 90 meter. Untuk mengerjakan proyek jalan tersebut, pihak BTDC sesuai hasil tender telah menujuk PT. Waskita Karya dengan masa kontrak kerja mulai bulan November hingga bulan Agustus 2014 mendatang. “Pembangunan jalan itu sendiri akan menghabiskan anggaran mencapai sekitar Rp 200 miliar,” terangnya. Setelah proyek jalan tersebut berjalan, baru kemudian akan diikuti pembangunan fisik lainnya, termasuk pembangunan ruas jalan yang sama untuk tahap dua. Karena memang total panjang ruas jalan

yang akan dibangun di dalam kawasan tersebut sekitar 22 km lebih dengan tiga tipe jalan, tergantung lebar jalannya. ‘’ Untuk jalan yang akan kita bangun ada tiga jenis seusia lebar jalannya. Yakni jalan dengan lebar 90 meter, 45 meter serta 20 meter,” imbuh Edwin, seraya menambahkan, untuk membangun ruas jalan tersebut diperkirakan akan menelan dana hingga mencapai Rp 2,2 triliun. Di mana, sumber dananya akan diupayakan dari dana operasional BTDC sendiri, hasil penerbitan obligasi perusahaan serta dari reksadana. Setelah pembangunan infrastruktur dasar terutama jalan tersebut, baru kemudian investor yang sudah menjalin kesepakatan akan masuk dan mulai membangun. Karena tentunya pihak investor tidak akan bisa mulai membangun, kalau pendukung berupa infrastruktur jalan belum siap. “MNC Group menurut rencana akan mulai membangun pada bulan Juni 2014 mendatang, setelah pembangunan jalan terlaksana,” ujarnya memberi harapan. Dikonfirmasi terpisah, Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT, SH, memberikan apresiasi kepada pihak BTDC yang mau mendengar apa yang selama ini sudah disuarakan. Itu bukti kalau pihak BTDC memang benar-benar serius mengembangkan kawasan Mandalika Resort. “Dan, kita tetap berharap pihak BTDC bisa menjalankan program sesuai rencana yang ada,” ujarnya. (kir)

(Suara NTB/bul)

HARGA Eceran Tertinggi (HET) terbaru elpiji subsidi hingga kemarin belum diputuskan, meski sudah ada kesepakatan bersama antara Hiswana Migas, Distamben, Diperindag, Biro Ekonomi dan Asisten II. Kesimpulan terakhir masih menunggu pengesahan langsung dari Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. “Gubernur banyak kegiatan di luar daerah, dan baru pulang. Makanya HET belum ditandatangaHendro Kartiko ni, kemungkinan bisa diterima kesepakatan yang diajukan, bisa juga tidak,” terang Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda NTB, Drs. Hendro Kartiko, M. Si di ruangannya, Rabu (27/11). Ia menegaskan besaran HET Rp 14.750/isi ulang tabung 3 Kg. Persoalan ini, menurutnya tidak berkaitan belum adanya pengesahan resmi pemberlakukan HET baru di Provinsi Bali. Namun, menurut Hendro hanya karena terbentur dengan kegiatan Gubernur yang tak bisa ditinggalkan. Pengajuan besaran HET ini, lanjut mantan Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB diharapkan kedepan akan mampu menekan persoalan harga jual isi ulang elpiji 3 Kg yang bervariasi di lapangan. Sebab besaran HET ini sudah didasarkan pada petimbangan terhadap konsumen, agen dan serta pangkalannya. “Dan sudah dipertimbangkan tidak merugikan salah satu pihak,” katanya. Oleh karenanya, jika Gubernur sudah menandatangai HET terbaru ini. Maka Pemprov akan melakukan pengawasan langsung kepada seluruh pangkalan. Apakah masih memberlakukan harga di luar HET. Jika diketahui nantinya ada pangkalan yang masih “bermain”, adalah kewenangan Hiswana Migas untuk memberlakukan sanksi, seperti yang telah disepakati sebelumnya, HET terbaru ini akan menjaga stabilitas harga di lapangan. Hendro menyebut Pemda juga tetap mendorong langkah Hiswana Migas untuk memperbanyak jumlah pangkalan. Dalam mengimbangi banyaknya permintaan konsumen. Dimana saat ini jumlah pangkalan tersebar sebanyak 1.200-an pangkalan, dari idealnya sebanyak 5000 pangkalan.(bul)

Muhammadun

Malaysia Tak Lagi Minati TKI dari NTB Giri Menang (Suara NTB) Malaysia yang menjadi basis utama pengiriman TKI tampaknya sudah mulai memandang sebelah mata TKI asal Indonesia. Hal ini disebabkan, perilaku calon TKI yang terkadang lebih memilih menjadi tenaga kerja ilegal. Hal ini menjadi sorotan utama perusahaan penerima di negara penghasil sawit itu. Ketua Asosiasi Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) Provinsi NTB, H. Muhammadun menjelaskan, hampir sebagian besar perusahaan di Malaysia sudah beralih mencari tenaga kerja dari Bangladesh, India dan Pakistan. Muhammadun yang ditemui di Banyumulek, Lombok Barat, Rabu (27/11) siang kemarin menyebut, banyaknya TKI ilegal dari NTB telah menciderai kepercayaan pemerintah Malaysia. Perusahaan penerima TKI biasanya memberikan jaminan terlebih dahulu kepada calon TKI, baik untuk ongkos, dan pengurusan surat dan kelengkapan dokumen resmi, melalui PJTKI di daerah. Termasuk dengan memberikan bonus, jika target jumlah TKI yang diinginkan terealisasi. Akan tetapi, sesampainya di negara tujuan, para TKI ini kerap kali memilih tinggal dan bekerja bersama sanak keluarganya yang sudah lebih dulu bekerja, dan memahami seluk beluk negara dan pemerintah disana. Statuspun otomatis akan berubah menjadi TKI ilegal, yang justru semakin merepotkan pemerintahan disana untuk melakukan penertiban. “Banyak kerugian ini, yang pertama calon majikan yang sudah mengeluarkan uang jaminan, PJTKI dari NTB juga tidak lagi dipercaya, dan kerugian langsung karena menjadi TKI ilegal,” ujar Manajer salah satu PJTKI ini. Disebutnya, peralihan permintaan tenaga kerja dari beberapa negara yang sudah disebutkannya karena dianggap cukup tertib. Dan perusahaan penerima diakuinya sudah berbondong-bondong membuka jar-

HILANG STNK R2 YAMAHA DR 4617 BQ. NOKA/NOSIN : MH325 6005AK704655 / 2S6-705017. AN. IR. MARKUM, M.SC. HILANG DI SEKITAR KOTA MATARAM

ingan di negara-negara tersebut. Lampu kuning penerimaan TKI asal NTB dan Jawa Timur ini dianggapnya menjadi persoalan yang amat perlu diperhatikan. Pasalnya, Malaysia sudah menjadi salah satu tujuan utama TKI asal NTB, tidak saja yang kategorinya berpendidikan rendah. Bahkan lulusan perguruan tinggi saja menurutnya banyak yang menyasar negara tersebut. “Kita masih sangat tergantung di negara Malaysia, setelahnya Arab Saudi. Makanya kita juga dari PJTKI sangat khawatir kalau Malaysia lebih memilih India, Pakistan dan Bangladesh,” sebutnya. Buntut dari banyaknya TKI ilegal yang masuk di Malaysia ini, diperparah lagi dengan banyaknya kasus yang kemudian memperpanjang catatan hukum bagi TKI Indonesia. Yang demikian telah memberi dampak yang tidak baik terhadap image bagi negara dan daerah ini. Oleh karenanya, menurut Muhammadun pemerintah daerah melalui unit satuan kerjanya, tak tinggal diam pada persoalan ini. Perlu jemput bola dan lakukan sosialisasi hingga ketingkat desa. Memberikan pandangan kepada masyarakat terhadap dampak dan akibat yang dimunculkan menjadi TKI ilegal. Pemberlakukan Perda khusus, dengan memberikan sanksi kepada TKI dan keluarganya jika menjadi TKI ilegal, misalnya dengan tidak dialokasikan jatah Raskin dan bantuan-bantuan lainnya. Dianggap bisa menekan tingginya minat masyarakat untuk menjadi TKI ilegal. “Sebab kalau Malaysia tidak lagi percaya kepada kita, dampaknya cukup besar. Bisa dibayangkan kesejahteraan ekonomi didaerah ini lebih dominan ditopang dari hasil menjadi TKI,” demikian Muhammadun. (bul)


POLHUKAM

SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

Halaman 8

Empat Mantan Anggota DPRD Lobar Masih Gunakan Kendaraan Dinas Giri Menang (Suara NTB) Empat orang mantan anggota DPRD Lombok Barat yang sudah tidak lagi aktif karena diberhentikan (PAW) masih memegang dan menggunakan kendaraan dinas roda dua yang seharusnya dikembalikan ke Pemda. Kendati berkali-kali disurati oleh Pihak setwan dan Pemda Lobar, namun rupanya keempat anggota dewan ini membandel, bahkan tak mengindahkan surat tersebut. Keempat anggota dewan itu antara lain Maryadi, L. Aruman Wisry, Hardiarta dan H. Nursin. Demikian dikatakan Sekretaris DPRD Lobar, HL. Saswadi, Rabu (27/ 11). “Ada empat mantan Dewan yang masih menggunakan kendaraan dinas, kami sudah surati tapi belum ditanggapi,” ungkap Saswadi. Disebutkan anggota yang belum kebagian kendaraan, Suparman SPdi yang menggantikan Maryadi, Sahlan yang mengggantikan L. Aruman Wisry, Idham Khalid yang menggantikan Hardiarta dan Zawaki yang menggantikan H. Nursin. Saswadi mengaku, sudah bersurat berkali-kali ke bersangkutan namun belum direspon. Lantas pihaknya pun bersurat ke Pemda dalam hal ini ke bagian umum untuk membantu mencabut kendaraan tersebut. Karena kontrak kerja pinjam-meminjam adalah urusan mantan anggota dengan Pemda. Pemda pun dalam waktu dekat, jika tak direspon akan melakukan tindakan tegas, mencabut paksa kendaraan tersebut melibatkan aparat Pol PP. Menurutnya, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk menagih kendaraan itu. Namun karena mantan Dewan justru lalai mengembalikan kendaraan dinas tersebut. Seharusnya begitu berhenti jadi dewan, kendaraan yang bukan haknya dikembalikan ke daerah untuk keperluan anggota dewan lain yang membutuhkan. Sementara terkait dua kendaraan anggota dewan yang hilang, perlu diusut oleh aparat terkait. Untuk penggantian sendiri, tim Pemda akan mengusulkan untuk penggantian namun melalui mekanisme. Sementara itu, Suparman anggota dewan yang belum mendapatkan kendaraan dinas mengaku pernah mencoba meminta ke mantan dewan secara baik-baik. Akan tetapi, tidak direspon juga. “Sampai-sampai saya layangkan surat ke bersangkutan tapi tidak juga direspon,”ujarnya. Pihaknya pun langsung meminta bantuan ke Kabag umum untuk mencabut kendaraan, namun sesuai keterangan perlu menunggu seminggu lagi. Namun seminggu sudah lewat, justru belum ada realisasi. (her)

Komisi I akan Bentuk Pansus Aset Giri Menang (Suara NTB) Kalangan DPRD Lombok Barat merasa perihatin atas banyaknya kasus-kasus penggelapan aset daerah berupa tanah di Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Kasus ini pun menyeret pejabat lingkup Pemda setempat. Atas dasar itulah anggota DPRD Lobar berinisiatif membuat panitia khusus (pansus) untuk mengusut tuntas masalah aset. “Kami (komisi I) dalam waktu dekat merencanakan membuat pansus untuk mendata dan mengungkap dugaan penggelapan aset ini,” ungkap anggota Komisi I DPRD Lobar, M. Sabirin.S.Ip kepada wartawan Rabu (27/11) kemarin. Sabirin mengaku miris dan malu mendengar kasus aset di Lobar. Pasalnya saat ini Pemda tengah menata dan mengambil aset-aset yang dikuasi orang lain, namun justru oknum menjual secara diam-diam. Hal ini menurutnya tidak bisa dibiarkan. Karena itu menurut politisi Gerindra ini, Dewan perlu bertindak sebelum permasalahan aset semakin amburadul. Senada dengan itu anggota komisi III, Zawaki juga sepakat dengan insiatif tersebut. Ia mengungkap temuannya, bahwa ada sebidang tanah aset daerah Lobar di Pagutan Karang Genteng Mataram seluas sekitar 34 are dijual oleh Oknum Pegawai Lobar kepada masyarakat. Padahal dari data-data yang dimilikinya tanah tersebut sebelumnya merupakan pecatu Kadus Karang Genteng sebelum adanya pemekaran wilayah. “Saya harap Kepala KAD yang baru menelusuri kabar ini dan segera diambil kembali,” harapnya. Sejumlah aset daerah berupa tanah yang digelapkan oleh oknum antara lain, sebidang tanah pecatu di Dusun Ireng, Desa Jati Sela kecamatan Gunung Sari Lobar, rumah Dinas milik Pemda Lobar di Jalan Ciamis BTN Taman Indah Mataram, tanah aset Jagaraga Kecamatan Kuripan, tanah pecatu di Desa Tebao Narmada, Tanah Pecatu Desa Sigerongan Lingsar dan beberapa aset lainnya yang diduga digelapkan. Akibat banyaknya kasus aset di Lobar, Kepala Kantor Aset Daerah (KAD) Burhanudin pun ditahan Kejaksaan Tinggi (kajati Mataram) terkait kasus dugaan penggelapan aset daerah di Dusun Ireng, Desa Jati Sela Kecamatan Gunung Sari Lobar. (her)

(Suara NTB/ars)

SITA - Petugas Polhut Dishut NTB menyita dua mesin chain saw yang dipakai menebang kayu di hutan lindung Lingsar. Petugas Polhut Dishut NTB menunjukkan kayu yang ditebang, diduga untuk membangun markas aparat keamanan. (kanan)

Kayu Hasil "Illegal Logging"

Diduga untuk Bangun Markas Aparat Mataram (Suara NTB) Jajaran Polhut NTB kembali menggagalkan upaya penyelundupan kayu yang ditebang dari kawasan hutan lindung. Kali ini berbeda dari biasanya. Kayu yang diduga diambil dari kawasan hutan lindung Lingsar Lombok Barat, diduga untuk dijadikan bahan bangunan markas aparat keamanan. Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Kehutanan NTB, Lalu Abdul Hakim, Rabu (27/11), sembari menunjukkan satu kubik lebih kayu yang disita. Modus yang ditemukan dari penangkapan itu, para pelaku menggunakan surat izin dari desa untuk

Uang Aset Jagaraga Diduga Mengalir ke Oknum Anggota DPRD Lobar Giri Menang (Suara NTB) Setelah menetapkan mantan Kepala Kantor Aset Lombok Barat, Burhanudin sebagai tersangka dalam kasus penjualan aset Pemda di Dusun Tegal Desa Jagerage seluas 3.900 meter persegi. Kini jajaran Polres Lombok Barat memburu bidikan baru yang diduga ikut terlibat. Bidikannya selain dari kalangan eksekutif juga dari kalangan DPRD setempat. Dari hasil pemeriksaan dan keterangan saksi-saksi yang diperiksa, diduga uang sebesar Rp 200 juta hasil penjualan aset tersebut mengalir ke sejumlah anggota komisi IV DPRD Lobar. Jajaran Polres pun f o k u s menelu-

KPK Sita Dokumen Terkait Pilkada dari Penggeledahan Jakarta (Suara NTB) – KPK menemukan sejumlah dokumen terkait pilkada dari hasil penggeledahan di kantor Promic Jaya milik Mochtar Effendi yang berstatus saksi terkait dengan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam sengketa Pilkada di MK dengan tersangka Akil Mochtar. Penggeledahan berlangsung sejak Selasa (26/11) pukul 23.00 WIB hingga Rabu pagi di dua lokasi yakni di kawasan perkantoran Cibinong, Kabupaten Bogor dan di kawasan Cempaka Sari V, Cempaka Putih, Jakarta. “Dari dua tempat itu, penyidik menyita beberapa barang antara lain catatan keuangan perusahaan, dokumen-dokumen terkait pilkada dan bukti elektronik (seperti rekaman CCTV),” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, Rabu. Nama Mochtar Effendi muncul setelah diungkap Alamsyah Hanafiah, pengacara calon Bupati Banyuasin Hazuar Bidui pada Senin (6/10). Mochtar diduga sebagai operator suap buat Akil dari wilayah Sumatera. Mochtar sendiri pernah diperiksa KPK pada 28 Oktober 2013 lalu. Namun, ia membantah tuduhan telah menerima uang untuk pengurusan Pilkada Banyuasin dan mengaku hanya sebagai pekerja swasta. Terkait hasil penggeledahan, Johan belum bisa memastikan kemungkinan keterlibatan Mochtar dalam kasus tersebut termasuk perihal dokumen pilkada yang ditemukan penyidik. Johan juga belum mengetahui apakah perusahaan tersebut terkait dengan pilkada atau tidak. “Temuan ini sangat menarik sebenarnya kenapa di perusahaan itu ada dokumen pilkada. Ada apa? Ini sangat menarik dan ekslusif,” ujar Johan. KPK menetapkan Akil sebagai tersangka terkait dugaan suap pengurusan sengketa pemilihan kepala daerah Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Lebak, Banten. Kemudian KPK menambah pasal sangkaan terhadap Akil dengan pasal dugaan penerimaan gratifikasi, yakni Pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Belakangan KPK menetapkan Akil sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) selain pidana suap dan gratifikasi. Akil dijerat dengan Pasal 3 Undang-Undang Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Kasus ini juga menjerat nama lain termasuk adik dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana, politikus Partai Golkar Chairun Nisa, Bupati Gunung Mas Hambit Bintih, advokat Susi Tur Andayani dan pengusaha asal Palangkaraya Cornelis Nalau. (ant/bali post)

melakukan penebangan. Oknum aparat desa, sampai kecamatan, bahkan oknum aparat keamanan juga terlibat. Penebangan dilakukan di Dusun Longseran Desa Langko Kecamatan Lingsar. Lokasi ini terletak di radius kaki Gunung Rinjani bagian barat.

“Jadi kayunya ditebang untuk dipakai bangun markas (aparat keamanan),” kata Kadishut, namun tak menyebut markas dari kesatuan mana untuk wilayah hukumnya. Yang jelas, katanya, saat penangkapan itu, ada seorang oknum aparat berada di lokasi melakukan pengawasan saat penebangan. Selain satu kubik kayu, diamankan juga dua unit mesin chain saw dari tangan enam orang eksekutor atau penebang. Mempertegas soal modus, tim Polhut mendapati bukti berupa surat keterangan dari

suri ke mana dan siapa saja anggota dewan yang menerima aliran dana tersebut. Untuk pengembangan kasus ini terkait keterlibatan anggota dewan, pihak Satreskrim Polres Lobar akan memanggil Ketua DPRD Lobar, H Umar Said untuk dimintai keterangan. “Kami akan segera panggil pak Ketua Dewan (Umar Said),”kata Kasat Resrkim Polres Lobar, Iptu Windy Tjahyadi, Rabu (27/11). Windy Tjahyadi menjelaskan, dari hasil pemeriksaan diduga ada aliran dana yang masuk ke kalangan Dewan. “Diduga dana sebesar Rp 200 juta mengalir dan diterima dewan. Itu menurut hasil pemeriksaan saksi-saksi dana itu untuk pengurusan penjualan aset di Jagaraga,”bebernya pada wartawan. Untuk membenarkan keterangan saksi-saksi itu, pihaknya akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap anggota dewan terkait untuk dimintai keterangan sebagai saksi. “Kami akan segera memanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi,” tegasnya. Ditempat terpisah,

Ketua DPRD Lobar H. Umar Said, SAg yang ditemui di ruang kerjanya mengaku siap memenuhi panggilan Polres tersebut. Karena kewajiban warga negara yang taat terhadap hukum. “Saya siap kapan saja dipanggil,” terangnya. Ia menampik kalau dana hasil penjualan aset itu masuk ke kantongnya. Ia menegaskan tidak dana yang diterima dewan terkait penjualan aset milik pemda di Jagaraga yang dilakukan oleh oknum. Ia menyerahkan masalah ini ke aparat berwajib untuk membuktikannya. ‘’Biarlah lembaga hukum yang membuktikannya,” tukasnya. (her)

Iptu windy Tjahyadi

Umar Said

Bahas Masalah Bentor

Pertemuan Forum Lalu Lintas Diundur Mataram (Suara NTB) Untuk membahas persoalan menjamurnya kendaraan jenis baru becak motor (bentor), Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram menunggu hasil rekomendasi dari Forum Lalu Lintas. Rencananya pertemuan dengan Forum Lalu Lintas dilaksanakan di bulan November ini, namun karena beberapa alasan, pertemuan tersebut diundur sampai awal Desember mendatang. Hal itu disampaikan Kepala Dishubkominfo Kota Mataram, Drs. H. Khalid ditemui Suara NTB di kantornya, Rabu (27/11) kemarin. Mengenai alasan pengunduran jadwal ini, Khalid enggan menyebutkan lebih jauh. “Memang sudah kami agendakan. Tapi karena beberapa alasan diundur sampai awal Desember,” ujarnya. Setelah nantinya pertemuan tersebut digelar, dapat diputuskan apakah bentor akan ditertibkan atau diberikan izin sebagai salah satu jenis transportasi umum.

Pertemuan tersebut nantinya akan digelar di ruangan Sekda Kota Mataram karena Sekda Kota Mataram selaku Ketua Forum Lalu Lintas. Forum Lalu Lintas berasal dari berbagai elemen seperti pemerintah, kepolisian, akademisi, dan pihak terkait lainnya. Dalam pertemuan itu nantinya tidak hanya dibahas masalah bentor, tapi juga membahas masalah cidomo dan angkutan kota lainnya. Dalam pertemuan dengan Forum Lalu Lintas nanti, akan dibahas juga mengenai jalurjalur jalan yang boleh dilewati bentor. Jika tetap dibiarkan beropreasi, bentor dilarang melewati jalur-jalur protokol atau jalan negara. Untuk melegalkan bentor sebagai sarana transportasi publik, Khalid menyatakan tidak mudah karena harus melewati berbagai kajian. Berdasarkan kajian pihak kepolisian, bentor tidak dibenarkan sebagai angkutan umum. Bentor dinilai tidak layak karena berbahaya bagi penumpang. Kendaraan roda dua yang dirakit menjadi bentor keban-

yakan menggunakan motor dibawah tahun 2005. Rem yang difungsikan hanya satu yaitu rem kaki, sementara rem depan atau rem tangan tidak berfungsi. Disamping itu Khalid menambahkan jarak pandang pengendara juga terbatas. Ini dikhawatirkan dapat membahayakan penumpang. Sehingga perlu kajian mendalam untuk melegalkan bentor menjadi moda transportasi publik di kota Mataram. Pihak Dishubkominfo Kota Mataram juga telah menyurati para perakit atau produsen bentor di kota Mataram agar berhenti merakit. Berdasarkan data Dishubkominfo Kota Mataram, saat ini terdapat sekitar 20 lebih bentor yang beroperasi di wilayah Mataram. Jumlah itu berdasarkan hasil survei Dishubkominfo Kota Mataram di beberapa produsen bentor. Berbeda jauh dengan data Polres Mataram yang mencatat sekitar 100 bentor yang beroperasi. Hal ini karena cakupan wilayah Polres Mataram juga masuk wilayah Lombok Barat. (yan)

desa. Surat yang ditanda tangani oknum sekretaris desa setempat, menyebut kayu tersebut berasal dari HKM produksi, sehingga bisa ditebang. Padahal lokasi itu merupakan HKM hutan lindung. Karena ada kecurigaan diperkuat dengan informasi lapangan, tim kemudian menghentikan proses penebangan. “Tim sudah olah TKP, mencocokkan kayu yang ditebang dengan sisa penebangan, cocok,” tegasnya. Ada tiga pihak yang dipastikan akan terseret dalam kasus itu, diantaranya enam pelaku penebangan, pengelola ar-

eal hutan, serta oknum aparat yang mengawasi. Khusus untuk oknum aparat, pihaknya akan berkoordinasi dengan kesatuannya. “Satu persatu mereka akan kami panggil dan diperiksa penyidik,” terangnya. Menurut Abdul Hakim, hanya 1,2 kubik yang dibawa ke kantornya untuk dijadikan barang bukti. Sementara di lokasi penebangan, berupa tiga kayu gelondongan ukuran besar. Jika dibagi dalam kubik, jumlahnya mencapai 50 kubik. Dalam waktu dekat, pihaknya dipastikan akan menentukan siapa yang akan menjadi tersangka. (ars)

Belum Serahkan Laporan Dana Awal Kampanye

Parpol dan Caleg Terancam Dicoret Praya (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengancam bakal mencoret partai politik (Parpol) maupun calon anggota legislatif (Caleg) yang ada di Loteng sebagai peserta dalam Pemilu 2014 mendatang jika tidak segera menyerahkan laporan dana awal kampanye sesuai batas waktu yang sudah ditentukan. Ancaman tersebut disampaikan Koordinator Divisi Hukum KPU Loteng, Ari Wahyudi, S.H., saat dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (27/11) kemarin. “Sesuai aturan yang ada, jika sampai batas waktu yang ditentukan parpol dan caleg belum menyerahkan persyaratan kampanye ini, maka parpol dan caleg bersangkutan bisa dicoret dari daftar peserta pemilu 2014 mendatang,” ungkapnya. Ia menjelaskan, ada tiga persyaratan kampanye yang harus dipenuhi oleh peserta pemilu. Terutama terkait laporan dana awal kampanye serta rekening khusus kampanye. Baik itu yang dimiliki oleh parpol itu sendiri maupun dari masing-masing caleg. Termasuk juga laporan akhir penggunaan dana kampanye. Tetapi persyaratan terakhir tersebut baru diserahkan setelah pemilu berlangsung. Ditegaskannya, ketentuan tersebut sudah bersifat

final dan mengikat semua parpol dan caleg calon peserta pemilu legislatif tahun 2014 mendatang. Sehingga tidak ada alasan bagi parpol atau caleg, khususnya yang ada di Loteng untuk tidak memenuhi semua persyaratan yang ditentukan tersebut. Ironisnya, ungkap Ari, sampai sejauh ini belum ada satupun parpol maupun caleg yang sudah menyerahkan persyaratan kampanye tersebut. Walaupun memang batas waktu penyerahan persyaratan tersebut masih cukup panjang, sampai Bulan Maret 2014 mendatang. Tapi pihaknya tetap berharap parpol dan caleg bisa segera menyerahkan persyaratan yang dibutuhkan. Supaya tidak menjadi persoalan di kemudian hari nantinya. “Kita dalam hal ini hanya mengingatkan saja. Tapi kalau sampai batas waktu yang ada persyaratan tersebut belum diserahkan, aturan tetap akan kita jalankan,” timpal Ari. Persyaratan tersebut penting artinya, supaya proses aliran dana kampanye dari parpol dan caleg bisa terpantau. Sehingga diharapkan bisa meminimalir adanya penyimpangan-penyimpangan yang terkait pelaksanaan pemilu itu sendiri. “Dengan langkah ini kita berharap bisa mewujudkan pemilu yang benar-benar bersih,” ujarnya. (kir)

Dokter Mantan Kadikes Ditangkap Bawa Sabu Baturaja (Suara NTB) – Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, meringkus lima tersangka pemakai sekaligus pengedar narkotika jenis sabu atau sabu yang salah satunya dokter mantan Kepala Dinas Kesehatan di Ogan Komering Ulu Timur. Kapolres Ogan Komering Ulu AKBP Mulyadi SIk mengatakan mantan Kepala Dinas Kesehatan di OKU Timur yang tertangkap tersebut adalah dr MF (55). Warga Jalan Lintas Sumatera Kota Baru Selatan Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur itu ditangkap dengan barang bukti berupa satu paket hemat sabu yang disimpan dalam dompet miliknya. Kapolres mengatakan, oknum dokter itu ditangkap ketika mengendarai mobil-

saat polisi menggelar razia di Jalan Dokter Moh Hatta Lintas Sumatera Kelurahaan Kemala Raja, Kecamatan Baturaja Timur OKU, Rabu. “Tersangka MF dikenakan pasal 112 undang-undang narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara,” ungkap Kapolres. Pada hari yang sama sekitar pukul 22.30 WIB, polisi juga menangkap Jef (23) dan Chd (21) di Jalan Lintas Sumatera, Kelurahaan Batu Kuning, Kecamatan Baturaja Barat OKU dengan barang bukti satu paket sabu. Berselang satu jam penangkapan kedua tersangka tersebut polisi meringkus She (23) di Lorong Duku Kelurahan Kemala Raja, Kecamatan Baturaja Timur. (ant/bali post)


SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

”Lombok Sumbawa Pearl Festival” Jadi Atensi Kemenparekraf Mataram (Suara NTB) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan siap akan mempromosikan NTB sebagai destinasi produk mutiara ke mancanegara. Destinasi produk mutiara NTB yang dikemas dalam suatu even Lombok Sumbawa Pearl Festival dinilai memiliki daya tarik yang dapat mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara. Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf, Esthy Reko Astuty pada pembukaan Lombok Sumbawa Pearl Festival 2013 di Hotel Lombok Raya Mataram, Selasa (26/11) malam. “ Kalau dilihat di NTB ini kita punya potesi mutiara , merupakan produk yang bisa menjadi daya tarik pariwisata. Sebagai suatu produk yang dikemas dalam suatu even yang bisa menjadi daya tarik. Salah satunya ini produk MICE yang merupakan potensi untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dan domestik,”katanya. Hadir dalam acara tersebut

Wakil Gubernur NTB, H. Moh. Amin didampingi istri, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Ir. Saut P. Hutagalung, M.Si, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Drs. Muhammad Nasir dan pejabat lainnya. Dikatakan, untuk mempromosikan potensi pariwisata baik promosi destinasi maupun mempromosikan daerahdaerah yang memiliki produkproduk tertentu yang menarik minat wisatawan maka promosi harus digencarkan. Salah satunya dengan pelaksanaan Lombok Sumbawa Perl Festival yang sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, lanjutnya, Kemenparekraf sudah menetapkan pelaksanaan Lombok Pearl festival sebagai kalender even pariwisata nasional. “Ini sebenarnya upaya kementerian untuk mempromosikan produk daerah yang menjadi ikon. Kita ada juga kegiatan yang namanya direct promotion atau promosi langsung,” terangnya. Dalam promosi, katanya, jika suatu daerah mempunyai produk mutiara yang pasarnya

Nostalgia Konser Grand KLakustik KLa Project Jakarta (Suara NTB) Nostalgia dirasakan para penggemar KLa Project, KLanese, dalam konser Grand KLakustik di Plenary Hall Jakarta Convention Center semalam (26/11). Konser akustik yang diadakan sebagai perayaan 25 tahun band yang digawangi Lilo Radjadin (gitar), Adi Adrian (Keyboard), dan Katon Bagaskara (vokal) itu membuai para KLanese dengan beragam lagu dari album-album mereka, mulai dari album “Exellentia” dengan lagu “Mana Kutahu” dan “Kau Pulihkan Luka”, hingga lagu yang lebih lawas seperti “Gerimis”, “Sudi Turun ke Bumi”, “Saujana”, “Dekadensi”, “Jiwa Merapuh”, “Tentang Kita”, “Terpuruk Ku Disini”, “Tak Bisa ke Lain Hati”, dan tentunya “Yogyakarta”. KLa Project membuka konsernya dengan “Gerimis”, hanya diiringi alunan piano Adi dan petikan gitar Katon serta Lilo. Pada lagu berikutnya barulah terkuak tirai yang menutupi para pemain orkestra yang mengiringi penampilan band yang berdiri sejak 1988 itu hingga akhir. Para penonton yang mayoritas berusia dewasa terlihat menikmati alunan lagu KLa Project dengan santai di bangku masing-masing, sesekali menggoyangkan badan mengikuti irama. Saat tiba lagu “Tentang Kita” dan “Menjemput Impian”, sebagian besar penonton yang terlihat kalem selama konser pun berdiri dan bernyanyi bersama. “Tohpati mengaransemen lagu Tentang Kita, jadi lebih segar dan baru,” tukas Lilo usai membawakan lagu tersebut. Aransemen orkestra yang dikerjakan Adi dan Lilo memang melibatkan musisi kawakan seperti Tohpati dan Badai Kerispatih yang juga muncul membawakan “Waktu Tersisa” bersama Glenn Fredly. Nuansa berbeda terasa di telinga kala lagu-lagu KLa Project ditemani dengan gesekan biola, tiupan saksofon, alunan harmonika, dan petikan harpa. Beberapa penyanyi lain seperti Angel Pieters dan Tata Janeeta juga turut memeriahkan perayaan usia perak KLa Project. Sepanjang konser, penonton pun dihibur dengan candaan yang dilontarkan oleh Lilo yang juga beberapa kali menyanyi di sebagian lagu seperti “Meski Tlah Jauh”, “Romansa” dan “Laguku”. “Wow! 80 persen tiket sold out dalam dua minggu. Kami sebelumnya sempat takut sampai minta dipromosikan lewat Twitter Agnes Monica, Sherina, Farhat Abbas,” selorohnya. KLakustik tidak hanya memunculkan kenangan para KLanese, sama halnya terjadi pada anggota KLa Project itu sendiri. Adi yang semalam beraksi dengan grand piano menyebut dirinya paling antusias menyambut gelaran KLakustik yang diadakan untuk kedua kalinya. Pada 1996 silam, KLa Project yang dikenal sebagai band elektronik tampil beda dalam versi akustik. Penampilan mereka saat itu pun diabadikan dalam album bertajuk “KLakustik” yang dirilis tahun itu juga. “Setelah 18 tahun sampai sekarang saat karaoke temanteman masih sering masang KLakustik. Saya sebal karena rambut saya jelek waktu itu, jadi harus cepat bikin KLakustik kedua,” candanya. Seperti KLakustik sebelumnya yang digelar 1996 itu, KLa Project juga merekam penampilan mereka ke dalam bentuk DVD terbatas yang rencananya dicetak dalam seribu keping. Sebelum mengadakan Grand KLakustik, KLa Project telah mempersembahkan konser dengan tema techno-pop dalam “KLa Project 25 Years: The Glamorous Electronic Journey” Agustus silam. (ant/balipost)

ada di provinsi lain, misalnya Bali, maka pihaknya bisa memfasilitasi promosi di Bali. Demikian juga, jika market-nya berada di luar negeri seperti Eropa dan Jepang maka akan difasilitasi untuk dipromosikan. “Kita saat ini tidak hanya promosi destinasi tetapi promosi destinasi produk. Pada saat melakukan promosi di luar, kalau memang market-nya Eropa atau Jepang kita sama-sama promosi,” harapnya. Untuk masalah desain produk, lanjut Essthy, Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Desain, bisa memberikan bantuan terkait desain perhiasan dengan baik. Esthy menyebut, Lombok Sumbawa Pearl Festival membawa hasil yang cukup signifikan pada setiap penyelenggaraannya. Pada tahun 2011 menghasilkan transaksi sekitar Rp 1,2 miliar. Sedangkan pada tahun 2012 transaksi meningkat menjadi Rp 1,6 miliar. “Diharapkan tahun ini, transaksi yang terjadi bukan hanya pada saat kegiatan berlangsung tetapi pesanan secara berkesinambungan, ”tandasnya. (nas)

(Suara NTB/ars)

TRANSAKSI - Produk mutiara yang dijajakan pedagang di depan Museum NTB kepada pengunjung turis mancanegara. Pemerintah kini berharap transaksi pembelian mutiara meningkat.

Jadi Geopark, Rinjani Masih Banyak Sampah Mataram (Suara NTB) Keindahan kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) saat ini rusak dengan banyaknya tumpukan sampah yang membuat pemandangan tak sedap dilihat. Banyaknya tumpukan sampah di kawasan yang telah ditetapkan menjadi Geopark Nasional pada 14 November lalu tersebut juga sangat merusak lingkungan. Menyikapi hal tersebut, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi memerintahkan pihak terkait untuk segera menyelesaikan persoalan sampah di kawasan Gunung Rinjani. Ia memerintahkan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda NTB, Drs. H. L. Gita Aryadi, M.Si untuk memfasilitasi pengelola TNGR, RTMB dan

masyarakat untuk menyelesaikan permasalan tersebut. “Saya sudah berbicara dengan Asisten II untuk menyelesaikan, memfasilitasi TNGR, RTMB dan para tokoh masyarakat yang ada di kawasan Rinjani. Supaya masalah kewennagan antara TNGR, RTMB dan masyarakat itu diselesaikan. Jangan sampai masyarakat

menumpuk di sana, kotor sekali sekarang saya dengar,” kata Zainul Majdi dikonfirmasi disela-sela sidak di RSUP NTB, Rabu (27/11) siang kemarin. Ia men-deadline, persoalan antara TNGR, RTMB dan masyarakat dalam pengelolaan sampah di kawasan gunung Rinjani bisa

diselesaikan maksimal sampai akhir tahun ini.”Harus secepatnya, saya harapkan akhir tahun ini selesai permasalahan itu, sehingga penanganan sampah dilaksanakan dengan baik,” pintanya. Diketahui, sejak Agustus lalu setelah TNGR menghentikan kerja sama dengan RTMB.

Sejak itu, tidak ada lagi yang membersihkan sampah di TNGR. Sebab, selama ini yang membersihkan sampah adalah RTMB. Untuk sementara, kerja sama dengan RTMB dihentikan sambil menunggu kesepakatan baru dengan RTMB yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam. Maklum, kerja sama dengan RTMB terjadi sejak tahun 2003. (nas)

Raisa Lebih Jujur di Album Kedua Jakarta (Suara NTB) Jeda dua tahun dari album perdananya, Raisa Andriana kembali meluncurkan karya baru lewat album kedua bertajuk “Heart to Heart”. Gadis kelahiran 23 tahun silam di Jakarta itu mengaku lagulagu dalam album yang diproduseri Asta Andoko (RAN) dan Ramadhan Handy (Soulvibe) lebih jujur ketimbang album pertama yang bertajuk “RAISA”. Raisa merasa senang dapat menuangkan emosi dari pengalaman pribadi dalam lagu berjudul “LDR” yang digarapnya bersama Ifa Fachir. “Baru pertama kali bisa membuat lagu sesuai emosi yang dirasakan. Biasanya pinjam emosi dari film dan cerita orang lain,” ujar Raisa di Jakarta, Rabu. Sebelumnya, Raisa sudah merilis single di album kedua, yaitu “Bye-Bye” dan “Pemeran Utama”. Ada sembilan lagu dalam album kedua Raisa, termasuk rekaman live “Mantan Terindah” karya Yovie Widianto yang dipopulerkan Kahitna, “Hari Bahagia” yang diciptakan Tulus, juga “Pemeran Utama” yang dibuat Kamga Tangga. Asta sang produser memuji kemampuan Raisa di album ini. “Raisa sudah bernyanyi dengan nyaman, dulu masih ‘mencari-cari’, tapi sekarang sudah nyaman dan maksimal,” imbuh dia. Malam ini, Raisa pun mengadakan launching party khusus bersama penggemarnya YourRaisa dalam merayakan peluncuran album terbaru. (ant/balipost)

Endusan Lakon ”Anjing”Terhadap Dana Hibah Rp 2 Miliar Seni pertunjukan teater di NTB kerap mengalami pasang surut. Di tahun 2012 sendiri tercatat tidak lebih dari 3 pertunjukan di gedung teater tertutup Taman Budaya NTB.Tentu saja, kalkulasi sederhana ini menjadi potret buram bagi pertumbuhan teater di NTB, khususnya di Mataram. Di tahun 2013, gedung pertunjukan satusatunya representatif di NTB sepi dari gemuruh proses berkesenian. Namun, penurunan dari segi kualitas dan kuantitas itu tidak langsung menjadi perhatian dinas terkait, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB,Taman Budaya Provinsi NTB serta Dewan Kesenian Daerah NTB. Itu kemudian menjadi materi kritik pegiat sastra, R. Eko Wahono, dalam lakon “Anjing”.

(Suara NTB/ars)

Adegan dalam repertoar “Anjing” yang dipentaskan Teater Lho Mataram.

DANA bantuan hibah dari pusat senilai Rp 2 Miliar, yang diperuntukkan bagi seni pertunjukan di daerah NTB sebenarnya merupakan angin segar bagi tumbuh dan geliatnya dunia seni pertunjukan di daerah NTB. Apalagi sifatnya “hibah” maka ada persepsi bahwa anggaran itu sifatnya lunak dan tidak terlalu mengikat operasionalnya. Sorotan itu kemudian direpresantiskan Eko Wahono dalam lakon “Anjing”, beberapa waktu lalu.

Seniman sebagai pelaku aktif, tentu saja setidaknya tahu apa yang mereka butuhkan untuk keberlangsungan sebuah grup kesenian. “Kekecewaan para pegiat seni pertunjukan di Mataram terhadap pelaksanaan dana hibah itu adalah tidak adanya pelibatan seniman dalam perumusan dan konsep pelaksanaan kegiatan,” sorot Eko. Seperti lazimnya proyek pemerintah, seniman selalu ditempatkan pada posisi “ob-

jek” bukan “subjek” dalam kegiatan tersebut. Hal inilah yang menurutnya membuat kekecewaan para seniman teater terlebih dalam pelaksanaan itu, keterlibatan beberapa daerah seperti Batam dan daerah Ponorogo dalam Gebyar Budaya NTB, yang dalam hal ini juga mendapatkan bantuan hibah yang sama. Tentu saja ini jadi peristiwa yang agak aneh baginya. “Di saat kita membutuhkan dana bantuan untuk proses keberlangsungan kesenian, di saat yang sama kita masih berpikir tentang nasib dan persoalan seniman di luar daerah NTB. Luar biasa!,” Eko dengan nada ketus. Persoalan itulah yang mengilhami teater Lho Indonesia untuk melahirkan reportoar “Anjing”. Lakon tubuh berdurasi 13 menit ini ditulis dan disutradarai R. Eko Wahono sendiri, bercerita tentang nasib seniman yang diibaratkan sebagai pesakitan oleh pemerintah. Mereka, pemerintah, menempatkan diri sebagai dokter yang paham betul obat apa yang pantas diberikan pada seniman di daerah NTB. Dengan

dana bantuan senilai Rp 2 Miliar, mereka beranggapan bahwa persoalan kesenian dapat diatasi secara taktis. “Seniman nggak usah banyak cingcong. Terima duitnya, dan berkaryalah. Sangat khas bergaya absolute,” tegasnya. Semua akan setuju, ketika seluruh penerang di areal Taman Budaya NTB terang benderang, malam itu menjadi ajang yang gebyar. Di bagian utara gedung Taman Budaya, ada tenda-tenda berisikan makanan khas kuliner, yang tentu saja tidak khas NTB. Sesuai temanya Gebyar Budaya NTB. Penonton begitu menikmati musik ale-ale. Ada juga wayang. Tari, baik modern maupun kontemporer. Pertunjukan teater modern di sanggar tari. Bahkan tak ketinggalan tamu dari Ponorogo dan Batam. “Saya melihat etalase budaya yang kompleks, meski tidak utuh. Dan, ketika matahari terbit keesokan harinya, kita masih mendapatkan keletihan yang sama,” tulis Eko dalam naskahnya. Persis mereka alami sebelum mereka “diobati” dari hasil dana hibah Rp 2 Miliar itu.

Pertanyaannya, adakah yang tidak tuntas dari pelaksanaan dana hibah Rp 2 Miliar itu?. Tentu saja, ada menurutnya. Pertanyaannya, apa bedanya Gebyar Budaya NTB dengan Pekan Apresiasi Budaya NTB yang kini semakin tidak jelas juntrungannya?. “Mungkin pula, kita mempertanyakan juga kepada gubernur, seberapa seriusnya program pemerintah daerah NTB baik terhadap pelaku kesenian serta keberlangsungan nasib pendukungnya,” pinta Eko. Hingga hari ini pun, kita tidak pernah mendapatkan kepastian pemerintah NTB, dalam keseriusannnya mengurus kesenian. Ya, kesenian itu, dibutuhkan pada saat perhelatan politik. Untuk membungkus kebusukan yang mereka pertahankan dalam ruang berlendir. Hanya anjing, yang mampu mengendus semua kebusukan yang mereka peram. Tentu saja, mereka akan tetap menggunakan kesenian, dalam posisi dan format yang tetap sama: seniman dalam posisi tersubordinatkan dalam peta pembangunan. Sungguh ironis. (ars)


PENDIDIKAN

SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

BOS di SMPN 4 Pringgabaya

”Yang Miskin Bisa Tetap Sekolah” SMPN 4 Pringgabaya Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terbilang merupakan sekolah pinggiran. Pasalnya, selain dari letak yang jauh dari kota, para siswanya sebagian besar orang kampung. Dari 410 siswa yang menuntut ilmu di tempat tersebut, sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu. “Sekitar 75 persen merupakan siswa miskin,” ucap Wakil Kepala Sekolah Mochammad Asyik menjawab Suara NTB di ruang kerjanya, Rabu (27/11). Siswa dari sekolah yang berdiri sejak tahun 1996 ini awalnya banyak yang memilih berhenti. Pasalnya, siswa tidak sanggup bayar uang bulanan. Hal ini karena kondisi perekonomian masyarakat. Namun, hadirnya dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) bisa menjadi pemecah masalah keuangan di sekolah. Siswasiswa miskin bisa tetap

mikir-mikir untuk buat kegiatan, takut tidak ada anggarannya,” imbuhnya. Saat ada BOS, kegiatan les misalnya dapat dengan mudah dijadwalkan. Selain les, ada kegiatan iman dan takwa yang juga bisa didanai dari BOS. Dengan BOS ini, terasa begitu dimudahkan urusan sekolah. Tidak perlu lagi ada ketakutan menyusun program kegiatan untuk meningkatkan kualifikasi siswa. “Dulu itu, kita kelabakan benar buat acara sebelum ada dan BOS ini, takut tidak ada anggaran,” tambahnya. Pendanaan kegiatan dari BOS sangat enak untuk penyusunannya. Karena jelas, secara pelan tapi pasti prestasi siswa bisa ditingkatkan. Apalagi mayoritas siswa adalah miskin, besar harapan pihak sekolah ini tidak saja menerima BOS. Adanya program Beasiswa Miskin (BSM) dari pemerintah bisa ditingkatkan bagi siswa berprestasi. Jumlah BSM yang belum lama diterima sempat membuat kecemburuan antarsiswa. (rus)

(Suara NTB/rus)

Mochammad Asyik

sekolah dan tidak lagi dibebani biaya iuran bulanan. Sebanyak Rp 70.467.500 dana BOS yang diterima SMPN 4 Pringgabaya ini diyakini mampu menjawab kebuntuan dana yang sebelumnya dirasakan. Sebelum BOS, pihak sekolah berpikir panjang untuk melakukan kegiatan yang sejatinya sangat menunjang peningkatan prestasi siswa. “Kita

Halaman 10

Tidak Bebani Orang Tua Kehadiran BOS ini memiliki dampak besar bagi upaya meningkatkan semangat dan motivasi belajar para siswa. Hal ini ditunjukkan oleh dua siswa berprestasi yang ada di SMPN 4 Pringgabaya ini. Mereka bisa lebih tenang dalam belajar untuk meraih prestasi. Pasalnya, uang bulanan tidak lagi membebani orang tua. M. JIHADIL Akbar siswa kelas IX B dan M Iqbal Al Qarazi siswa kelas IX D, mengaku, kini tugasnya hanya belajar dan belajar. Para juara kelas ini menyebut dengan begitu fasih kepanjangan BOS. “Itu kan biaya operasional sekolah,” ucap mereka bersemangat saat ditanya Suara NTB. BOS bagi kedua siswa ini

(Suara NTB/rus)

SISWA BERPRESTASI - Dua siswa SMPN 4 Pringgabaya yang berprestasi. Mereka merasa terbantu dengan adanya BOS. sangat bermanfaat. Melalui BOS, banyak buku baru yang bisa diakses di Perpustakaan. Karena tiap tahun, BOS untuk pengadaan buku didatangkan ke sekolah mereka. Siswa yang menyatakan diri senang dan bangga sekolah di SMPN 4 Pringgabaya ini bisa belajar dan meningkatkan penge-

tahuan dengan hadirnya BOS. Meski tidak berdampak langsung, pasca-BOS ini sejumlah prestasi bisa ditoreh siswa. Selain di bidang akademik, siswa ini juga tampil sebagai juara di sejumlah ajang lomba. Juara cerdas cermat tingkat desa dan juara I pidato tingkat desa.

Wakil Kepala SMPN 4 Pringgabaya Mochammad Asyik menambahkan, prestasi siswa-siswanya terbilang menengah ke bawah. Karena sekolah pinggiran, tingkat prestasi yang ditorehkan tidak segemilang sekolah di Kota. Hal itu sangat berpengaruh akibat minimnya motivasi para orang tua. Catatan pihak sekolah, para siswa tidak sedikit yang minim curahan perhatian dan kasih sayang orang tua kandungnya. Banyak siswa yang justru tinggal di rumah neneknya. Karena orang tuanya menjadi TKI ke luar negeri. “Banyak yang jadi TKI, sehingga anaknya dititip di rumah neneknya,” paparnya. Kondisi itu menurut Asyik berdampak pada prestasi siswa. Motivasi yang minim membuat para siswa ini sekolah seadanya. Tidak sedikit pula dari para siswa ini sepulang sekolah harus pergi cari nafkah membantu para orang tua dan nenek kakelnya. (rus)

Kualifikasi Guru Masih Rendah

Dana Sertifikasi Digunakan untuk Keperluan Lain

SEMINAR - Guru di Lobar saat mengikuti Seminar Pendidikan di Kantor Bupati Lobar, Rabu (27/11).

(Suara NTB/her)

Jadi Lebih Produktif

Guru Harus Asah Potensi Diri Giri Menang (Suara NTB) Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony, M.Pd, mengajak para guru di Lobar untuk melatih diri, mengasah keterampilan dan daya kreativitas secara terus-menerus agar lebih produktif. ‘’Harapannya, para guru mampu meningkatkan prestasi yang nantinya menjadi kebanggaan profesi dan institusi dari para guru itu sendiri,’’ ungkapnya ketika membuka seminar pendidikan dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN) ke 68 tingkat Kabupaten Lobar di Aula Kantor Bupati, Rabu (27/ 11). Seminar sehari tersebut menampilkan pemateri tunggal, Prof. Dr. H. Mahyuni, M.Pd,

bisa berprestasi. Galilah potensi diri kita, karena setiap orang punya talenta sendiri. Jadi yang penting bagaimana kita mengasahnya secara terus-menerus,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTB ini. Selain itu, bupati mengapresiasi terbitnya Kurikulum 2013. Ia berharap Kurikulum 2013 ini akan lebih baik dalam pelaksanaannya, khususnya guru-guru di Lobar selalu menjadi yang terdepan dalam hal prestasi kependidikannya, utamanya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas. Sebelumnya, Ketua PGRI Lobar, H. Mahmud, S.Pd,

guru besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (F-KIP) Universitas Mataram (Unram). Bupati menegaskan, sektor pendidikan harus menjadi topik yang harus bisa dijadikan materi penulisan sekaligus pembelajaran bagi seorang pendidik di Lobar. Lewat tulisan yang disampaikan juga mengandung misi selain memberikan informasi yang komunikatif, partisipatif, menumbuhkan daya inovatif dengan masyarakat. “Bermodalkan semangat sungguh-sunguh. dengan bangga saya ingin mengajak kita semua bagaimana kita harus menumbuhkembangkan jiwa kreatif, sehingga kita

M.Si dan ketua panitia pelaksana seminar, Erni Yohana, S.Pd, menjelaskan, peserta seminar ini diikuti seluruh guru mulai dari tingkat TK-SD-SLTP dan SLTA sed erajat, termasuk kalangan guru yang bernaung di bawah Kementerian Agama. “Kita targetkan pesertanya 300 orang, namun yang hadir hingga 400 orang guru se Lombok Barat. Ini menunjukkan antusias para guru mengikuti seminar ini cukup tinggi, guna meningkatkan kualitas dan wawasan para guru yang semakin meningkat,’’ terangnya. (her)

Selong (Suara NTB) Tingkat kualifikasi dan profesionalisme guru dinilai masih rendah. Terlihat para guru minim yang menguasai informasi dan teknologi (IT) dan media pembelajaran Hal ini cukup beralasan, karena sebagian besar para guru yang sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi menggunakan dananya untuk memenuhi kebutuhan lain. Dicatat dari hasil penelitian, hanya 14 persen yang digunakan untuk meningkatkan kualifikasinya. Hal ini diungkap Sekretaris Jenderal Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ihsan saat memberikan motivasi di SDN 6 Korleko, Rabu (27/11). Ia pun mempertanyakan, para guru yang harusnya meningkat kualifikasinya justru terbalik. Hasil tes menunjukkan hasil terjadi penurunan. Dalam hal ini, pihaknya mempertanyakan alasan guru diberikan tunjangan fungsional, tapi kemampuannya turun semua. Dicontohkannya, uji kompetensi secara online yang pernah dilakukan secara nasional beberapa waktu lalu, tidak ada satu orang guru pun yang mendapatkan nilai 100. Justru yang mendapatkan nilai 1 disebut cukup banyak. “Siswanya mau

(Suara NTB/rus)

MOTIVASI - Muhammad Ihsan saat memberikan motivasi kepada guru di SDN 6 Korleko, Rabu (27/11). diajarin apa? Ada guru nilainya cuma 1,” kritiknya. Berdasarkan hasil uji kompetensi tersebut, guru-guru di NTB berada pada urutan ke 12 dari 33 provinsi. Fakta itu pula menunjukkan tingkat kualifikasi para guru masih rendah. Mengingat hal itu, menjadi pertanyaan pula soal bagaimana prestasi siswa di sekolah. Data secara internasional diungkap Ihsan, ranking siswa Indonesia pada bidang sains dan matematika itu berada pada deretan lima besar paling buntut. Di mana tergambar dalam Programme International Student Assessment (PISA) tahun 2009 lalu yang dilakukan di 65 seluruh dunia, Indonesia pada soal membaca berada pada urutan 57. Matematika urutan ke 61 dan

sains 60. “Score kita selalu lima besar paling bawah,” ungkapnya. Berangkat dari kenyataan itu, Ihsan mengajak guru untuk menguasai teknologi. Pasalnya, jika tidak segera dilakukan pendidikan akan tertinggal. Pendidikan harus sudah antisipasi kemajuan teknologi. “Kalau teknologi kita berikan kepada siswa, yakin siswa bisa bersaing,” ajaknya. Saatnya menggunakan teknologi, karena zamannya teknologi. Kalau tetap mengajar dengan jadul, bisa hilang. Harus teknologi karena keterbatasan indera. ‘’Paradigma mutakhir saat ini sudah harus dengan teknologi. Dulu single media, sekarang multimedia. Teknologi juga jauh lebih efektif dan efisien,’’ tandasnya. (rus)

Todong Guru dengan Senpi

Siswa Alami Krisis Keteladanan

Sebagian Besar Guru Masih Gaptek

SEBAGAI murid, pada momentum berharga tersebut mereka memberikan kado terbaiknya yang dipersembahkan untuk gurunya. Namun apa mau dikata, kado terburuk justru diper-

(Suara NTB/dys)

PENGAWAS di UPTD Labuhan Haji, Baiq Mutiara mengakui sebagian besar guru terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD) masih gagap teknologi (gaptek). Jarang yang mau belajar lagi meski sangat dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar. Kepada Suara NTB, Rabu (27/11), Baiq Mutiara mengaku, berbicara teknologi, dikatakan memiliki keterkaitan erat dengan hal-hal yang baru. Hal ini yang tampak membuat para guru terkesan tidak mau tahu. Kurang tertarik dan termotivasi dengan hal-hal yang baru. (Suara NTB/rus) Para guru menganggap Baiq Mutiara pengetahuan yang telah dimiliki saat ini dirasa cukup. Hal ini karena dianggap untuk urusan teknologi sudah ada anak-anaknya di rumah yang bisa diperintah untuk mengambil peran jika ada tugas teknologi. “Karena sudah ada yang diharapkan di rumah sehingga tidak mau belajar,” ujarnya. Guru pegang laptop, masih muncul rasa ketakutan ada data-data yang terhapus. Pandangan ini lah yang berbeda dengan yang dilakukan anak-anak. “Kalau anak-anak kan senang otak atik, sehingga cepat mereka bisa, guru ini kebanyakan takutnya,” sindirnya. Harapannya, untuk meningkatkan kualifikasi guru di bidang penguasaan teknologi ini pihak sekolah masing-masing bisa mengadakan pelatihan-pelatihan. ‘’Terus pancing dan berikan guru-guru motivasi agar mau belajar dan mau menguasai teknologi sebagai sarana belajar masa depan,’’ tandasnya. (rus)

Perbuatan tidak pantas oleh salah seorang oknum murid di SMAN 1 Woha Kabupaten Bima yang menodongkan senjata api terhadap gurunya Senin (25/11) mengundang keprihatinan dari berbagai pihak dan pengamat pendidikan. Terlebih aksi koboi siswa 16 tahun tersebut dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI.

Lalu Maksum Ahmad

oleh akibat ulah koboi cilik yang harusnya dengan usianya yang masih di bawah umur tersebut steril dari perbuatan-perbuatan tidak terhormat. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM) Safril, M.Pd, mengatakan ulah siswa yang berlagak, seperti koboi kepada gurunya kemarin itu harus dilihat secara objektif. ‘’Objektivitas diperlukan untuk melihat akar permasalahan sehingga kejadian-kejadian serupa tidak lagi mencoreng dunia pendidikan kita,’’ ungkapnya saat dihubungi Suara NTB, Rabu (27/11). Diakui Safril bahwa penting setiap orang melihat kronologi peristiwa tersebut, apakah anak didik yang bermasalah atau gurunya. “Jika tiba-tiba saja guru menampar siswa tersebut tanpa terlebih dahulu memberinya peringatan, tentu problemnya ada pada guru. Namun jika siswa tersebut tiba-tiba menodongkan senjata api ke guru, maka problemnya ada di siswa,” terangnya. Dalam hal ini, semua pihak harus melihat konteks peristiwa tersebut, terkadang siswa mempunyai dendam dengan guru, namun tidak seharusnya diungkapkan dengan cara

seperti itu. Harusnya siswa yang merasa ada dendam atau masalah apa pun harusnya melaporkan ke pihak yang berwajib. Tidak hanya itu, pihak sekolah juga diimbau agar mereka memperketat pengawasan dan aturan bagi para siswanya seperti pelarangan memakai anting apalagi membawa senjata api atau senjata berbahaya lainnya. Sementara itu, di tempat terpisah Direktur Mains Institut For Education and Development, Lalu Maksum Ahmad, M.Pd, mengaku terkejut ketika mendapat informasi ada siswa yang sampai berani menodongkan senjata api kepada gurunya. Kondisi tersebut sangat kontras dengan perilaku siswa pada masa dulu yang sangat segan dan hormat kepada gurunya. “Siswa dulu sangat segan pada gurunya, apalagi kalau ketemu di jalan hampir ngak ada yang berani, bahkan malu” terang Maksum. Maksum menyebutkan peristiwa tersebut sebagai akumulasi dari kegagalan sistem pendidikan yang terlalu berorientasi pada kecerdasan intelektual semata. Padahal masih banyak bentuk kecerdasan-kecerdasan lain-

nya. “Dengan orientasi pendidikan kita yang cenderung berorientasi pada kecerdasan intelektual, maka generasi muda kita menjadi generasi yang mempunyai otak tanpa watak. Artinya mereka cerdas saja tapi perilakunya tidak baik. akhirnya lahir generasigenerasi pembohong dan pada saat itulah pendidikan kita telah gagal,” ujarnya. Dalam hal ini, katanya, yang perlu dilakukan adalah pentingnya pemerintah merekonstruksi sistem pendidikan yang berbasis pada semua bentuk kecerdasan yang ada, seperti kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional tidak hanya kecerdasan intelektual. Selain itu Maksum juga menilai keberadaan guru yang sekarang ini sudah jarang menjadi sosok yang ditiru dan digugu. “Tidak adanya link and match antara teori dan praktik oleh guru. Kan, apa yang dikerjakan oleh guru pasti akan diikuti oleh siswa,” ungkapnya. Dicontohkannya, ketika guru tidak lagi menjadi sosok panutan yang pantas ditiru oleh siswa. Di mana, ada guru yang pacaran dengan siswa, guru yang mencabuli siswanya. “Murid kan melihat ‘’teladan-teladan’’ seperti itu,” sindirnya. (dys)


Halaman 11

SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

Ajax Taklukkan Barca Amsterdam Tuan rumah Ajax yang tampil bagus berhasil menaklukkan Barcelona dengan kemenangan tipis 2-1 dalam laga Liga Champion Grup H di Amsterdam Arena, Rabu dinihari WITA. Anak-anak asuh Frank De Boer sepanjang babak pertama mampu meredam permainan Barca yang biasanya cepat, kompak, dan taktis. Ajax yang sejak awal babak pertama memenangi penguasaan bola, menciptakan kejutan dengan gol menit 19 yang dicipta pemain asal Afrika Serero. Serero mencetak skor melalui tendangan kaki kakan dari depan gawang Barca, memanfaatkan umpan sentuhan kaki Ricardo van Rhijn yang meneruskan bola lambung dari kiri area pertahanan raksasa Spanyol. Sekitar enam menit kemudian, Barca mendapatkan peluang setelah Veltman melanggar Fabregas, namun tendangan kaki kanan bintang Brazil Neymar masih melebar dari gawang Ajax. Sebaliknya, Ajax justru nyaris membuat gol kedua melalui Schone pada menit 33, beruntung kiper Pinto mampu menghadang bola untuk menyelamatkan gawang Barca. Setelah beberapa kali berha-

sil menghadang serangan Ajax, Pinto akhirnya kejebolan juga ketika Hoesen mencetak gol kedua untuk Ajax menit 42. Babak pertama pun berakhir dengan 2-0 untuk Ajax. Mengawali babak kedua, Barca tampil beda dan bangkit dengan permainan khasnya, membangun serangan dari kaki ke kaki dengan lebih rapi. Sampai kemudian pada menit 48 peluang emas memperkecil kekalahan pun tercipta saat Veltman menjatuhkan Neymar di kotak penalti yang membuat Barca dihadiahi tendangan dari titik putih. Xavi Hernandez yang didaulat mengeksekusi penalti pun menjalankan tugasnya dengan baik, dan golnya menit 49 itu menjadikan kedudukan berubah menjadi 1-2. Bukan hanya mengurangi kemenangan, pelanggaran itu juga mengirim Velt harus keluar lapangan karena kartu merah. Keluarnya Velt memicu Barca kian leluasa masuk pertahanan Ajax. Namun, sejumlah peluangnya melalui Neymar masih berhasil dibendung barisan belakang Ajax, termasuk beberapa di antaranya tertangkap tangan kiper Cillessen. Barca terus menggempur per-

(Suara NTB/ist)

HADANG - Pemain belakang Ajax Ricardo van Rhijn (kiri) menghadang pemain Barcelona Neymar dalam lanjutan Liga Champions Grup H di Amsterdam Arena Belanda, Rabu dinihari. Ajax menang 2-1 dalam pertandingan ini. tahanan Ajax. Sepak pojok Neymar menit 79 membuat pertahanan Ajax dalam masalah, Untung saja tendangan Seri Rober-

to berhasil diblok van Rhijn. Pada menit 88 Neymar membuat publik Amsterdam cemas ketika ia tanpa kawalan bek

Sambut HUT NTB

KONI Gelar ”NTB Cycling” 550 Km Mataram (Suara NTB) Hari Ulang Tahun (HUT) NTB ke 55 yang digelar di Dompu 17 Desember mendatang, sejumlah event olahraga akan digelar. Selain futsal yang digelar Harian Suara NTB tanggal 1-16 Desember mendatang, juga digelar NTB Cycling 550 km. Event ini dikhususkan bagi penyuka olahraga sepeda (goweser) yang bermain di atas 100 km ini direncanakan diikuti 50 goweser tanggal 13-15 Desember 2013. Meski demikian, NTB Cycling ini lebih bersifat touring dan mengenalkan potensi di wilayah yang menjadi rute perlombaan (Suara NTB/ham) daripada kompetisi. Andy Hadianto “Meski sifatnya touring, tapi nanti kami akan menentukan goweser yang memiliki endurance (daya tahan) paling stabil,” ungkap Wakil Ketua KONI NTB Andy Hadianto, SH, MM, MH, di Mataram, Rabu (27/11). Pada pelaksanaan NTB Cycling yang dimulai dari Ampenan hingga finish di Dompu, ujarnya, pihaknya membagi jadi 10 etape. Di setiap 50 km, setiap goweser diberikan kesempatan beristirahat antara 15 hingga 30 menit sebelum melanjutkan perjalanan ke etape berikutnya. Andy menggambarkan, ratarata para goweser akan berada di atas sadel sekitar 24 jam di luar waktu istirahat. “Coba bayangkan kalau berada di atas sadel tanpa bersepeda,” ujarnya mencontohkan. Dalam hal ini, ungkap Andy yang juga Direktur Utama PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) ini, pihaknya akan mendesain lomba serupa di masa mendatang dengan jarak 1.000 km. Tentunya, kegiatan yang digelar melibatkan banyak pihak dan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB. Sebelumnya, Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Setda NTB Drs. H. L. Gita Ariadi, MSi, mengharapkan HUT NTB yang digelar di Dompu bisa menghidupkan perekonomian dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Meski demikian, semuanya tidak akan berfungsi secara maksimal, jika Pemkab Dompu tidak mempersiapkannya dari awal. Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB ini mengharapkan, berbagai potensi Dompu, seperti kuliner, objek wisata dan lainnya harus dipersiapkan dengan baik. Apalagi, jumlah tamu yang datang ke Dompu saat HUT NTB mendatang cukup banyak dan ingin menikmati apa yang jadi ciri khas Dompu. (ham)

Pembangunan Sirkuit BMX Masih Terkendala Biaya Mataram (Suara NTB) -

Pembangunan sirkuit balap sepeda BMX cross di GOR 17 Desember Mataram masih terkendala biaya. Akibatnya sirkuit yang dibangun di atas lahan yang dikelola KONI NTB itu belum bisa menyesuaikan dengan standar sirkuit nasional. Panjang sirkuit dengan standar nasional yakni 430 meter, sementara sirkuit yang sedang dalam pengerjaan itu diprediksikan dapat dibangun dengan panjang 150 meter. Pelatih BMX Cross NTB, Junaidin yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Rabu (27/11, menjelaskan, untuk membangun sirkuit yang berstandar nasional, mereka membutuhkan dana sebesar Rp 55 juta. Sementara dana yang dimiliki pihaknya saat ini baru Rp 20 juta. Minimnya dana tersebut mebuat dirinya pesimis bisa membangun sirkuit BMX yang berstandar nasional. “Angaran yang kita miliki saat ini belum cukup untuk membangun sirkuit yang berstandar nasional. Dengan anggaran Rp 20 juta ini kita hanya bisa membangun sirkuit seadanya dulu, soal kekurangan itu akan kita upayakan nanti,” keluhnya. Junaidin yang biasa disapa Edet ini telah mulai menggarap pembangunan sirkuit BMX cross di lahan 1 Hektar milik Pemprov NTB tersebut . Hal itu tetap dilakukan meski anggaran belum cukup. Alasannya para atlet BMX NTB tidak vakum dan tetap latihan meskipun dengan sarana yang belum standar. Soal kekurangan sebesar Rp 30 juta jadi urusan belakangan. Menurutya, pembinaan atlet harus diutamakan, soalnya dia memiliki tanggung jawab moral meningkatkan prestasi olahraga BMX NTB di kancah nasional. Apalagi baru-baru ini atlet NTB telah sukses meraih medali perunggu di PON. Menyinggung mengenai kekurangan anggaran akan ditanggung pihak ISSI NTB. Pasalnya, Ketua Umum ISSI NTB, Ahyar Abduh sebelumnya telah menjanjikan menambah biaya pembangunan sirkuit tersebut. Sementara dana sebesar Rp 20 juta yang terkumpul saat ini diperoleh dari sumbangan pribadi Ketua Umum KONI NTB, H. MNS. Kasdiono sebesar Rp 10 juta dan dukungan dari Direktur PT. DMB, Andy Hadianto SH. (fan)

Ajak berlari dan mengecoh kiper Cillessen, tapi kemudian terdengar suara peluit wasit yang menyatakan ia offside.

Hingga waktu pertandingan berakhir, Barca yang berjuang keras tidak mampu menyamakan kedudukan dan pertandingan

berakhir dengan kemenangan Ajax 2-1. Meski kalah, Barca tetap lolos ke babak 16 besar. (ant/bali post)

Bungkam Napoli 3-1

Dortmund Hidupkan Peluang Berlin Persaingan mendapatkan tiket ke babak 16 Besar di Grup F akan ditentukan pada pertandingan terakhir grup ini setelah Borussia Dortmund menumbangkan Napoli 3-1 di BVB Stadion Dortmund Rabu pagi kemarin. Sukses heroik Dortmund ini membuatnya menyamai torehan poin Napoli menjadi 9 poin. Pada pertandingan lain, seperti sudah diprediksi sebelumnya, Arsenal mempecundangi tamunya Marseille 2-0. Kalah tipis penguasaan bola menghadapi tamunya Napoli dalam satu pertarungan seru, Dortmund mengawali malam mengesankan mereka di BVB Stadion Dortmund lewat gol Marco Reus dari titik penalti pada menit 10 babak pertama. Penalti dihadiahkan kepada

Dortmund setelah Federico Fernandez melakukan pelanggaran keras berujung kartu kuning di kotak penalti Napoli terhadap Robert Lewandowski. Reus ditunjuk timnya menjadi algojo dan dengan tenang dia mengeksekusi keuntungan tersebut dengan melepaskan tendangan mengarah sudut kanan gawang Napoli yang dijaga Pepe Reina. Napoli berusaha bangkit membalas, salah satunya lewat Jose Maria Callejon pada menit 29 yang sukses melewati hadangan Sven Bender

lalu memperdaya kiper Roman Weindenfeller, namun sayang tendangannya membentur tiang gawang. Dortmund tak kalah ofensifnya dengan terus menciptakan sebanyak mungkin gol untuk mengamankan langkahnya ke babak knockout. Tapi sampai babak pertama usai, kedudukan tak berubah 1-0. Memasuki babak kedua, kedua tim tetap bermain ngotot, namun Dortmund yang kemudian menggandakan keunggulan menjadi 2-0 pada menit 60.

Di saat penonton masih menahan nafas setelah Roman Weidnefeller melakukan penyelamatan gemilang beberapa detik sebelumnya, Dortmund melancarkan serangan balik yang maut. Marco Reus mengontrol bola dan lalu mengopernya ke tengah di mana Jakub Blaszczykowski berada dalam posisi yang baik. Dengan tenang dia menendang bola di antara dua kaki Pepe Reina lewat tendangan first time dan membuat timnya unggul 2-0. Napoli memasukkan dua pemain baru setelah itu, di antaranya Lorenzo Insigne yang menggantikan Jose Maria Collejon. Insigne membayar tuntas ke-

percayaan Benetiz dengan sebuah gol pada menit 71 setelah Sebastian Kehl kehilangan bola yang dimanfaatkan dengan baik oleh Gonzalo Higuain untuk kemudian diteruskan kepada Insigne yang dengan tenang memperdaya Roman Weindenfeller. Sayang, kedudukan 2-1 ini malah makin memacu Dortmund menambah gol. Akhirnya pada menit 78 Pierre-Emerick Aubameyang mengunci kemenangan Dortmund 3-1 setelah menerima umpan cerdik Lewandowski. Kedudukan 3-1 bertahan sampai akhir pertandingan yang relatif imbang dalam penguasaan bola di mana kedua tim sama-sama melancarkan 12 upaya menciptakan gol. (ant/bali post)

PASI NTB Cari Bibit Muda Mataram (Suara NTB) Regenerasi atlet atletik terus ditingkatkan PASI NTB guna mempertahankan kejayaan prestasi atletik NTB di kancah nasional. Dalam waktu dekat ini pihak Pengprov PASI NTB akan menggelar Kejuaraan Atletik usia 15 tahun guna mencari bibit muda yang siap diorbitkan untuk meneruskan perjuangan senior-seniornya. Ketua Umum Pengprov PASI NTB, H. Arsyad Gani mengungkapkan, pihaknya

akan menggelar Kejuaraan Atletik khusus sprinter usia 15 tahun di Lapangan Atletik Manggemaci Kota Bima, 15 Desember mendatang. “Kejuaraan ini untuk mencari bibit-bibit sprinter muda yang dipersiapkan untuk ajang nasional,” ucap Staf Ahli Gubernur NTB ini. Kejuaraan Atletik usia 15 tahun ini akan mempertandingkan nomor lari 60 meter dan estafet 4x100 meter putra/putri. Pihak PASI NTB sebelumnya merencanakan kejuaraan atletik dilaksana-

kan di Dompu, namun karena lintasan atletik di Dompu belum siap digunakan, PASI NTB menunjuk Kota Bima sebagai tuan rumah pelaksanaan kejuaraan. PASI NTB sengaja memilih lokasi kejuaraan atletik di wilayah Pulau Sumbawa agar pelaksanaan kejuaraan spesialis sprinter di NTB merata, karena sebelumnya pihak PASI NTB menggelar kejuaraan yang sama di GOR 17 Desember Mataram Desember 2012 lalu. (fan)

NTB Tambah Satu Medali di POMNAS Mataram (Suara NTB) Kontingen NTB yang diperkuat 10 atlet berhasil menambah satu medali perunggu di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (27/11) . Tambahan satu medali perunggu disumbangkan Rohani di final cabang olahraga atletik nomor 100 meter gawang putri yang berlangsung di Lapangan Atletik Yogyakarta, Selasa (26/11) sore. “Kita mendapat tambahan satu medali perunggu di cabang olahraga atletik. Medali itu diraih oleh Rohani di nomor 100 meter gawang putri,” ucap Koordinator Kontingen POMNAS NTB, Subagio kepada Suara NTB, via ponselnya, Rabu (27/11). Tambahan satu medali perunggu di cabang olahraga atletik itu menambah perolehan medali untuk NTB. Itu artinya, jumlah perolehan medali sementa-

ra kontingen NTB di POMNAS di Yogyakarta, adalah satu emas, satu perak dan satu perunggu. Satu medali emasnya di raih lewat Nanang Fahmi di nomor tolak peluru putra dan perak disumbang Ni Putu Yogiswari di nomor tolak peluru putri. Selain dipertandingan cabor atletik, kontingen NTB masih menyisakan tiga atlet di pertadingan cabang olahraga voli pantai dan cabang olahraga atletik. Di cabang olahraga voli pantai masih menyisakan dua atlet, yakni Putu Dini Jasita dan Dita Juliana. Pasangan voli pantai putri abadi ini diyakini punya kans menyumbangkan medali emas, pasalnya di dua kali pertandingan mereka menyelesaikan pertandingan dengan mudah. Dita/Putu menyelesaikan dua game langsung saat meladeni tim Banten dan tuan rumah Yogyakarta di babak penyisihan. (ant/bali post)

Pertahanan Buruk Celtic Bantu Milan Glasgow – AC Milan menjaga harapan mereka di Liga Champions dengan kemenangan 3-0 atas Celtic pada pertandingan Grup H di Celtic Park, Glasgow, Skotlandia pada Rabu dinihari WIB. Kaka mencetak gol pertama pada menit ke-13 ketika pertahanan tim tuan rumah gagal mengamankan tendangan sudut Valter Birsa, dan pemain Brazil yang tidak terkawal itu dengan mudah menanduk bola. Empat menit babak kedua bergulir Antonio Nocerino kembali berada dalam kondisi tanpa kawalan untuk meneruskan tendangan sudut Birsa melintasi gawang, dan Cristian Zapata menyambarnya untuk membukukan gol kedua. Mario Balotelli mengubah skor menjadi 3-0 pada menit ke60 melalui sepakan jarak dekat setelah mengendalikan umpan panjang dari Riccardo Montolivo dan unggul saat berduel den-

gan Efe Ambrose. Hasil ini membuat Milan tetap menghuni peringkat kedua klasemen dengan koleksi delapan angka dari lima pertandingan, tertinggal dua angka dari Barcelona yang secara mengejutkan takluk di

kandang Ajax Amsterdam, yang mengumpulkan tujuh angka. Celtic menghuni posisi juru kunci dengan raihan tiga angka dan sudah dipastikan tersingkir, demikian Reuters melaporkan. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

TEROBOS - Pemain AC Milan Kaka berusaha menerobos pertahanan Celtic dalam lanjutan Liga Champions di Celtic Park Glasgow Skotlandia, Rabu dinihari WITA. Pada pertandingan ini Milan, menang 3-0.

(ant/bali post)

PROTES - Pemain Sunderland memprotes keputusan wasit yang memberi kartu merah pada Wes Brown saat bertanding melawan Stoke City beberapa waktu lalu.

Wes Brown Menangi Banding Kartu Merah London Kartu merah yang diterima pemain bertahan Sunderland Wes Brown saat timnya dikalahkan Stoke City pada pertandingan Liga Utama Inggris Sabtu telah dicabut. Brown diberi kartu merah oleh wasit Kevin Friend meski ia merebut bola dengan bersih dari Charlie Adam, memicu kemarahan dari pelatih Sunderland Gustavo Poyet. “Saya ingin berterima kasih kepada panel yang telah memberikan pertimbangan mereka untuk masalah ini. Secara alami kami senang dengan keputusan mereka, yang adil dan apa adanya,” kata Poyet kepada situs resmi klub setelah klaim mereka bahwa terdapat kekeliruan pada kartu merah itu berhasil.

“Tentu saja sangat membuat frustrasi ketika Wes diusir keluar lapangan, namun kami menerima bahwa para ofisial merupakan manusia dan seperti semua orang, mereka dapat melakukan kesalahan,” katanya. Skors tiga pertandingan untuk mantan bek Manchester United Brown telah dicabut, sehingga ia dapat memperkuat tim juru kunci klasemen ini ketika berhadapan dengan Aston Villa pada Sabtu. Upaya banding Crystal Palace terhadap kartu merah yang diterima Yannick Bolasie saat melawan Hull City berujung kegagalan, sehingga sang pemain akan tetap menjalani skors tiga pertandingan, demikian Reuters melaporkan. (ant/bali post)


SUARA NTB

Kamis, 28 November 2013

450.000

Halaman 12

EKSPEDISI

ADVERTISING

MEUBEL

TANAH KAPLING

PET SHOP

TOKO MAINAN

PELATIHAN

BATIK

LAUNDRY

MAINAN ANAK

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

SALON

SHOWROOM

FUTSAL

ADVERTISING

KONTRAKAN

FINANCE

800.000

C.01.08.13

PELUANG BISNIS JADI AGEN SUSU

BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.

INFO.

0811306462. www.g-milk.net

Dengan 3,5 jt Bisa Umroh dan Dengan 5 jt Bisa Haji Plus, Htl. Bintang 5 .

PT. Arminareka Perdana. Hub. Nik 083840958710. Dibuka Kesempatan Juga Bagi yang Mau Jadi Agen di NTB Email : nikbambang@yahoo.co.id

PERAWATAN AC

BENGKEL

BANK

DANA TUNAI Bnt dana u/ projek properti, pertmbngn Trm mediator dg komisi bsr.SDAI jkt Afry 08121944827,Wendy 0812961 65840

DISTRIBUTOR

SUBDISTRIBUTOR SUBDISTRIBUTOR OBAT EKSTRAK KULIT MANGGIS GARCIA UTK WILAYAH TALIWANG ( KSB ), DOMPU, BIMA. HUB.081936739311 / 081316238057

AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923

LOWONGAN/ PELUANG BISNIS PRODUSEN SEPATU BANDUNG MEMBTH AGEN/RESELLER SE INDONESIA 081321212727 (TDK SMS), ADA KATALOG


SUARA NTB

Kamis, 28 November 2013

KURSUS/BIMBEL

TENUN LOMBOK

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

SALON

SIARAN TV RADIO

SABLON & KONVEKSI

BOUTIQUE

JUAL MOBIL

TELEVISI

SANGGAR SENAM

PROPERTY

KURSUS

RUKO

EVENT ORGANIZER

FASHION

RUMAH MAKAN

FASHION

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

BENGKEL & SPARE PART

PENGOBATAN ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

KOMPUTER

SERVICE

TRAVEL


Kamis, 28 November 2013

SUARA NTB

Halaman 14


SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

PDI Tidak Tergantung Satu Figur Pontianak (Suara NTB) – Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menegaskan bahwa partainya tidak tergantung kepada satu figur seperti Joko Widodo untuk diajukan sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2014. “PDI Perjuangan sudah punya calon-calon. Tetapi siapa yang dipilih, itu tergantung keputusan partai,” kata Puan Maharani di Pontianak, Selasa. (ant/bali post) Ia melanjutkan, PDI Puan Maharani Perjuangan mempunyai Ganjar (Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng), Teras (Teras Narang, Gubernur Kalteng), Cornelis (Gubernur Kalbar), Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta) atau Rano Karno (Wagub Banten). Menurut dia, hal itu menunjukkan PDI Perjuangan mempunyai banyak tokoh yang dapat diajukan dan masing-masing bisa menambah suara pada pemilu mendatang. Namun, ia menambahkan, kalau dikaitkan dengan ketokohan seseorang, sah-sah saja hal itu dilakukan. PDI Perjuangan juga tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai lain, termasuk Partai Nasional Demokrat (Nasdem). “Bisa saja itu terjadi,” kata Puan Maharani. Mengenai nama Jokowi yang akan diajukan PDI Perjuangan, ia menegaskan hal itu bukan wacana yang perlu didiskusikan karena bukan berasal dari keputusan partai. “Kami masih menunggu hasil dari Pemilu Legislatif, lalu baru melakukan konsolidasi partai. Bagaimana bisa mencalonkan, kalau hasilnya tidak bisa memenuhi 20 persen,” kata dia. Secara nasional, PDI Perjuangan menargetkan perolehan suara sebesar 27,02 persen atau 152 kursi di DPR RI. Ia tidak memungkiri bahwa PDI Perjuangan mempunyai peluang besar untuk memenangkan Pemilu 2014. “Insya Allah kami untuk menang di tiap wilayah, terutama basis-basis PDI Perjuangan,” kata Puan Maharani. Namun ia juga berharap pemilu berlangsung secara jujur, adil, tanpa intervensi serta manipulasi dari segi teknologi informasi (IT), daftar pemilih tetap dan Mahkamah Konstitusi dibenahi. “Termasuk Lembaga Sandi Negara yang menjalin nota kesepahaman dengan KPU. Sejak awal PDI Perjuangan menolak kerja sama itu,” katanya. (ant/bali post)

1.930 Polisi Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa Dokter Jakarta (Suara NTB) – Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Kombespol Muhammad Chaerul mengaku menerjunkan 1.930 personel untuk mengawal unjuk rasa dokter di Jakarta. “Pengamanan biasa saja. Ada 1.930 personel dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa. Personel yang diterjunkan gabungan dari beberapa satuan dan wilayah,” kata Muhammad Chaerul di Jakarta, Rabu. Chaerul mengatakan langkah ini dilakukan personel Polda Metro Jaya, Mabes Polri, Direktorat Lalu Lintas, Satuan Brimob dan Polres Metro Jakarta Pusat yang akan berjaga di beberapa objek vital dan titik aksi unjuk rasa seperti Bundaran Hotel Indonesia, Istana Presiden dan Mahkamah Agung. Ratusan dokter di Jakarta berunjuk rasa hari ini, mulai Bundaran Hotel Indonesia, kemudian berjalan kaki menuju Istana Presiden dan Mahkamah Agung. Aksi unjuk rasa itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada tiga dokter di Manado sekaligus protes kepada Mahkamah Agung atas vonis kepada Dewa Ayu Sasiary Prawani, Hendy Siagian dan Hendry Simanjuntak atas meninggalnya seorang pasien saat dirawat di Rumah Sakit Prof Kandauow, Manado pada 2010. Pada sidang tingkat pertama di Pengadilan Negeri Manado, mereka dinyatakan tidak bersalah. Namun pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung menyatakan mereka bersalah atas tindakan malapraktik dan divonis 10 bulan penjara. Vonis itu diprotes kalangan dokter, termasuk organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). (ant/bali post)

Petani Simalungun Diuntungkan Erupsi Gunung Sinabung Simalungun (Suara NTB) – Erupsi Gunung Sinabung dalam dua pekan ini ternyata juga bisa memberikan keuntungan bagi petani di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Pedagang sayur mayur dan buah dari Kota Medan, Tebingtinggi, Binjai, Langkat, yang selama ini mengambil komoditas holtikultura dari Kabanjahe dan Berastagi, beralih ke kabupaten ini. “Kedatangan para pedagang dari berbagai daerah itu memberi keuntungan bagi kami dengan kenaikan harga sayuran dan buah,” kata Ramses Sitepu, petani di Kecamatan Saribudolok, Rabu. Petani jeruk di Kecamatan Pamatang Raya Komin Damanik mengatakan kenaikan harga komoditas itu bervariasi antara 100 persen sampai hitungan Rp2.000 per kilogram. Seperti, wortel dari Rp4.000 menjadi Rp8.000, sawi dari Rp2.000 menjadi Rp4.000, jeruk kualitas super dari Rp11.000 menjadi Rp13.000. “Kenaikan ini akibat naiknya upah petik karena permintaan yang begitu banyak,” kata Damanik. (ant/bali post)

(ant/bali post)

PETIK TOMAT - Seorang petani memetik buah tomat di Desa Payung Kec Payung Kab Karo, Sumatera Utara. Akibat erupsi Gunung Sinabung, harga buah tomat di Karo anjlok menjadi Rp1.500 perkilogram.

(ant/bali post)

AKSI SOLIDARITAS - Sejumlah dokter melakukan aksi solidaritas tolak kriminalisasi dokter di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (27/11).

25 Poliklinik RSUD Karawang Tutup Karawang (Suara NTB) – Sebanyak 25 pelayanan poliklinik atau pelayanan penyakit spesialis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tutup menyusul digelarnya aksi mogok kerja para dokter spesialis di lingkungan rumah sakit itu, Rabu. “Pelayanan yang tutup hanya untuk pelayanan rawat

jalan. Karena para dokter spesialis menyatakan mogok,” kata Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat Rohimin, kepada Antara, di Karawang. Ia mengatakan, aksi mogok para dokter spesialis itu berdampak terhadap tutupnya 25 pelayanan poliklinik di lingkungan RSUD Karawang. Aksi tersebut dilakukan

dalam memenuhi instruksi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat sebagai bentuk solidaritas terhadap kriminalisasi dokter terkait vonis penjara dr Dewa Ayu Sasiary SpoG bersama dengan dua orang rekannya, dr Hendry Siagian dan dr Hendry Simanjuntak. Menurut Rohimin, aksi mogok para dokter spesialis yang mengakibatkan 25 pel-

Terkait Kasus Akil Mochtar

KPK Geledah Kantor Mochtar Effendi Jakarta (Suara NTB) – Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penggeledahan terhadap sebuah kantor di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor terkait kasus dengan tersangka Akil Mochtar. “Perlu diinformasikan bahwa malam ini penyidik KPK melakukan penggeledahan di kantor di kawasan perkantoran Cibinong kabupaten Bogor milik Mochtar Effendi,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam. Menurut Johan, Mochtar

Effendi merupakan salah satu saksi terkait dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam sengketa Pilkada di MK dengan tersangka Akil. Sampai berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung. “Penggeledahan masih berlangsung sampai saat

ini,” ujar Johan. Nama Mochtar Effendi muncul setelah diungkap Alamsyah Hanafiah, pengacara calon Bupati Banyuasin Hazuar Bidui pada Senin (6/ 10) lalu. Mochtar diduga sebagai operator suap buat Akil dari wilayah Sumatera. Mochtar pernah diperiksa KPK pada 28 Oktober 2013. Ia membantah tuduhan telah menerima uang untuk pengurusan Pilkada Banyuasin dan mengaku hanya sebagai pekerja swasta. (ant/bali post)

Lagi, Sutan Bhatoegana Diperiksa KPK Jakarta (Suara NTB) – Setelah pernah diperiksa pada kasus Proyek Hambalang, kini petinggi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, diperiksa lagi Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus berbeda, yaitu suap Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 2012-2013. Bhatoegana, sang Ketua Komisi VII DPR, diperiksa untuk tersangka mantan Ketua SKK Migas, Rudi Rubiandini, yang telah ditahan. Menteri ESDM, Jero Wacik, koleganya Bhatoegana di Partai Demokrat, juga telah dijad-

ualkan diperiksa KPK terkait suap di SKK Migas itu. “Saya dipanggil dimintai keterangan tentang kasus Pak Rudi, saya sebagai saksi,” kata Bhatoegana, saat datang ke Gedung KPK, Jakarta, Rabu. Dalam Berita Acara Pemeriksaan atas Rubiandini, disebut-sebut Bhatoegana pernah meminta uang tunjangan hari raya kepada Rubiandini saat masih menjabat di SKK Migas, walau jumlahnya tidak diketahui persis. Bhatoegana membantah peredaran dokumen BAP itu. “Tidak ada itu. Insya Allah tidak ada itu, nanti ya penjelasannya di sana,” kata Bhatoe-

gana, yang sering tampil berapi-api di acara Lawyer’s Club asuhan jurnalis senior, Karni Ilyas, di saluran TV One. Yang Bhatoegana akui terkait Rubiandini adalah, “Namanya mitra, ya sering ketemu di DPR sana. Pernah sekali (main golf) sewaktu ulang tahun salah satu (direksi) PLN atau Pertamina, saya mau tanya memang tidak boleh saya bertemu orang?” Sebelumnya Bhatoegana, pada 13 November lalu, diperiksa KPK dalam kasus korupsi pengadaan fasilitas Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah (P3SON), di Hambalang, Bogor. (ant/bali post)

ayanan poliklinik tutup itu hanya berlangsung pada Rabu ini. Mulai Kamis (28/11), para dokter spesialis akan masuk kembali. “Aksi mogok para dokter ini hanya berdampak terhadap pasien rawat jalan. Untuk pelayanan gawat darurat tetap berjalan,” katanya. Sesuai dengan data RSUD Karawang, pengunjung pasien

rawat jalan yang datang ke 25 poliklinik di lingkungan RSUD Karawang umumnya mencapai 500-600 pasien per hari. “Tingkat kunjungan ke Poliklinik RSUD Karawang yang mencapai 500-600 pasien per hari itu biasanya hanya terjadi setiap Senin dan Selasa. Kalau Rabu kurang dari jumlah itu,” kata dia. (ant/bali post)

Barito Utara Dilanda Banjir Muara Teweh (Suara NTB) – Sejumlah kawasan dataran rendah di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Barito yang diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir. “Di kawasan tempat tinggal kami mulai terendam banjir setinggi lutut orang dewasa,” kata seorang warga Gang Jambu Muara Teweh, Syarbani, Rabu. Banjir yang melanda Muara Teweh ini juga merendam sejumlah ruas jalan di antaranya Jalan Imam Bonjol, Jalan Merak, Jalan Mawar dan Gang Paraguay Jalan Dahlia dengan ketinggian air bervariasi antara 15 cm hingga 50 cm. Saat ini, kata Syarbani, warga mulai berkemas-kemas untuk mengangkut sejumlah barang rumah tangga ke tempat yang lebih aman dari banjir. “Air diperkirakan terus naik, karena di wilayah hulu atau di Kabupaten Murung Raya hujan

terus turun,” katanya. Selain Muara Teweh, kawasan yang terendam banjir musiman ini juga dipastikan merendam sejumlah kawasan yang berada di pinggiran Sungai Barito di antaranya Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru, dan desa-desa yang berada di dataran rendah serta Kecamatan Montallat. Naiknya air Sungai Barito sepanjang 900 kilometer yang kawasan hulunya berada di wilayah Kabupaten Murung Raya, Kalteng dan bermuara di laut Jawa, ini juga telah mengganggu transportasi sungai terutama angkutan kapal dan tongkang bertonase besar. “Semua angkutan tambang dan kayu dilarang berlayar melewati jembatan karena permukaan air Sungai Barito di atas normal,” kata Kepala Seksi Angkutan Sungai pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Barito Utara, Rizalfi. (ant/bali post)

(ant/bali post)

BANJIR - Setiap tahun, banjir musiman akibat meluapnya Sungai Barito membuat warga Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menggunakan perahu kayuh untuk menuju tempat tinggal mereka yang terendam.

Kompolnas Dukung Iriawan Polisi Pembunuh Istri Serahkan Diri Jadi Kapolda Jabar Jakarta (Suara NTB) – Kepolisian Daerah Jawa Barat yang baru, Brigadir Jenderal Polisi M Iriawan, biasa disapa sejawatnya sebagai Iwan “Bule” didukung Komisi Kepolisian Nasional di posisi barunya itu. Komisi itu mengapresiasi penunjukkan Iriawan atau biasa disapa Iwan “Bule” di posisi barunya itu. “Banyak torehan prestasi mengungkap kasus besar yang dikerjakan Iriawan atau Iwan Bule,” kata Komisioner Komisi Kepolisian

Nasional, Edi Hasibuan, di Jakarta Rabu. Iwan “Bule” ditunjuk menggantikan seniornya, Inspektur Jenderal Polisi Suhardi Alius, yang segera menempati pos promosi baru di Markas Besar Kepolisian Indonesia. Hasibuan menyebutkan, Iwan “Bule” menunjukkan kinerja yang menjadi perhatian publik seperti menangkap mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar, dan teman seangkatan saat menjalani Akademi Kepolisian, Komisaris Besar Polisi Wiliardi Wizard.

Azhar dan Wizard diduga terlibat penembakan terhadap Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen. Iwan “Bule” juga membawa pelaku penyelewengan pajak, Gayus Halomoan Tambunan, dari Singapura ke Indonesia. Masih ada kasus besar lain yang dituntaskan Iwan “Bule”, memidanakan penyanyi grup band Peterpan, Ariel, terkait kasus video pornonya dengan Luna Maya dan Cut Tari. (ant/bali post)

Jayapura (Suara NTB) – Anggota Polres Mimika Papua Briptu DP yang diduga membunuh istrinya, Yani Warobay, pada 19 November di Timika, menyerahkan diri ke Polres Mimika di Timika pada Selasa (26/11). Direktur Reskrim Khusus Polda Papua Kombes Pol Bambang Priyambada mengatakan di Jayapura, Rabu, tersangka Briptu DP menyerahkan diri sekitar pukul 22.00 WIT dengan diantar keluarga. Tersangka melarikan diri sejak 20 November namun dengan pendekatan yang dilakukan keluarga akhirnya DP menyerahkan diri.

Hingga saat ini, kata Bambang, belum dipastikan hal yang menyebabkan DP menganiaya istrinya hingga tewas. “Penyidik dari Propam Polres Mimika masih meminta keterangan dari yang bersangkutan,” katanya. Terungkapnya kasus penganiayaan hingga menyebabkan tewasnya istri tersangka Yani Warobay, berawal dari laporan rekan tersangka yaitu Briptu berisinial “D”. “D” sempat dimintai pertolongan oleh tersangka untuk membuang jenazah korban namun setibanya di rumah kos tersangka, Briptu D pergi dan melaporkan hal itu ke Polsek Mimika Baru. (ant/bali post)


SUARA NTB Kamis, 28 November 2013

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pemukim Israel Lempar Bom Api ke Rumah Warga Palestina TeheranPara pemukim Israel pada Selasa subuh menyerang sebuah rumah Palestina di desa Burin, selatan Nablus, dengan bom api lalu membakarnya. Ghassan Daghlas, seorang aktivis pemantauan permukiman di utara Tepi Barat, mengatakan bahwa para pemukim melemparkan dua bom api pada rumah Ghassan Amran, di sebelah timur desa itu, sementara semua anggota keluarganya masih tidur. Dia mengatakan bahwa pemilik rumah berhasil mematikan api dengan bantuan petugas pertahanan sipil. Sementara itu, sumber-sumber lokal mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel (IOF) dalam lima jip meledakkan tempat-tempat di desa itu setelah insiden tersebut. Daghlas menduga bahwa para pemukim itu berafiliasi dengan “geng-geng teroris Price Tag”. Kantor berita MNA melaporkan serangan-serangan para pemukim Yahudi Israel terhadap warga Palestina dan properti mereka kian men-

ingkat di Tepi Barat belakangan ini, dengan sebagian besar dari mereka melakukan gerakan itu di bawah perlindungan IOF. Para pejabat keamanan Israel mengatakan pasukan mereka menewaskan tiga gerilyawan Palestina pada Selasa. Petinggi Israel, seperti dikutip Reuters, menyebut para gerilyawan tersebut merupakan bagian dari jaringan Al Qaida di Tepi Barat. Namun Otorita Palestina, membantah para korban punya hubungan dengan Al Qaida. Otoritas Palestina menuduh Israel sudah berencana membunuh orang-orang tersebut. Seorang pejabat dari badan keamanan Israel Shin Bet mengatakan para gerilyawan itu merencanakan serangan dalam beberapa hari mendatang terhadap Israel dan Otoritas Palestina. (ant/Bali Post)

Museum ’’Family Gathering’’

Diikuti 862 Peserta, Upaya Dekatkan Masyarakat dengan Museum KEGIATAN Museum Family Gathering yang diselenggarakan Museum Negeri NTB berjalan semarak. Kegiatan yang berlangsung, Rabu (27/11) kemarin, diikuti 862 anak-anak yang terdaftar sebagai peserta lomba peragaan busana adat dan lomba mewarnai benda koleksi. Ketua Panitia, dr. Oxy Cahyo Wahyuni dalam laporannya mengatakan, anak-anak yang mengikuti lomba dalam acara ini sebanyak 862 orang, dimana 685 anak mengikuti lomba mewarnai dan 177 anak mengikuti lomba peragaan busana adat Sasambo (Sasak Samawa Mbojo). Oxy mengatakan, dengan banyaknya jumlah peserta yang mengikuti lomba ini menandakan bahwa museum masih sangat dihargai dan menjadi tempat yang menarik bagi anakanak. Pelaksanaan event ini disebut sebagai sebuah kontribusi dalam membangun kapasitas dan kapabilitas generasi muda terhadap sejarah NTB ke depan. ‘’Kegiatan ini juga untuk merangsang dan memotivasi serta memberikan semangat untuk masyarakat NTB khususnya para orang tua, para ibu, pendidik, budayawan dan lainnya untuk mendorong anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa sehingga bersemangat mendapatkan pengetahuan sebanyakbanyaknya dan menjadikan museum sebagai tempat yang menyenangkan,” ujarnya. Dengan adanya event ini,

anak-anak dapat mengenali sejarah keluhuran budaya bangsa di masa lalu khususnya di NTB. Sehingga diharapkan anak-anak tumbuh menjadi generasi yang berkarakter dan berbudaya dalam menghadapi berbagai tantangan dunia. Sementara itu, Hj. Erica Zainul Majdi memuji penyelenggaraan Museum Family Gathering yang dirangkai dengan Festival Bunga dan Pameran Temporer sebagai event yang sangat kreatif. Museum dalam pandangan Erica bukanlah tempat yang sama seperti album foto kenangan yang hanya sekadar untuk mengenang masa lalu. Tapi museum adalah medium komunikasi lintas zaman melalui koleksi yang disimpan di dalamnya. ‘’Paradigma seperti ini harus dibangun. Museum bukan hanya sekadar gudang koleksi tapi ruang publik antarzaman. Museum bukan lembaga pasif yang hanya berisi benda-benda koleksi,’’ terangnya. Erica pun memberikan masukannya bagaimana agar Museum Negeri NTB menjadi museum yang komunikatif. Museum yang komunikatif tidak hanya museum yang menata benda-benda koleksi di ruang pameran. Tapi bagaimana menjadikan benda-benda tersebut sebagai kumpulan informasi untuk dikomunikasikan maknanya kepada masyarakat. ‘’Museum komunikatif menjadikan benda koleksi bisa menyampaikan pesan bermakna. Kita harus buat benda koleksinya berbicara untuk menyampaikan pesan bagi yang melihatnya,’’ ujarnya. Untuk mewujudkan itu, ada dua

Ketua Panitia Museum Family Gathering, dr. Oxy Cahyo Wahyuni, menyampaikan laporannya.

Para peserta lomba mewarnai

cara yaitu cara sederhana dengan menempatkan deskripsi singkat tentang benda koleksi dan cara kedua dengan memanfaatkan teknologi seperti membuat film singkat yang menjelaskan bendabenda koleksi beserta sejarahnya. ‘’Perlu ruang khusus untuk mewujudkannya dan ini masih jadi PR kita,’’ cetusnya. Disamping itu perlu juga dibuat website dengan konten yang menarik mengenai Museum Negeri NTB dan bendabenda koleksinya. Erica menyarankan agar pihak museum juga aktif menggelar acara pepaosan atau pembacaan naskah kuno yang ditulis di daun lontar. Kegiatan ini bisa sebagai

ajang sosialiasi naskah kuno kepada masyarakat sekaligus sebagai wahana para generasi muda NTB untuk mengenali dan mengapresiasi naskah kuno yang diwarisi para leluhur. Museum Family Gathering ini juga disebut sebagai upaya cemerlang dari pihak Museum Negeri NTB untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. Ia pun berharap ke depan museum mengadakan program-program yang bervariasi untuk mewujudkan museum sebagai museum yang komunikatif. ‘’Saya harapkan generasi muda kita ke depan adalah generasi muda yang sadar identitas jati diri dan budayanya. Sehingga visi misi NTB yang beriman, berbudaya, dan berdaya saing yang sedang kita upayakan dapat tercapai,’’ harapnya. (yan/*)

Hj. Erica Zainul Majdi memberikan sambutan sekaligus membuka Museum Family Gathering

Hj.Erica Zainul Majdi menggunting pita sebagai tanda dimulainya kegiatan Museum Family Gathering, di Museum Negeri NTB, Rabu (27/11).

Hj. Erica Zainul Majdi bersama Kepala Museum Negeri NTB, H. Lalu Moh. Faozal, M.Si pada saat mengunjungi pameran temporer.

Dari kiri ke kanan: Kepala Disbudpar NTB, Drs. M. Nasir, Hj. Erica Zainul Majdi, Ketua Panitia Museum Family Gathering, dr. Oxy Cahyo Wahyuni, dan Kepala Museum Negeri NTB, H. Lalu Moh. Faozal, M.Si.

Hj. Erica Zainul Majdi memberi hadiah kepada pemenang lomba mewarnai dan busana

Salah seorang peserta lomba busana adat sedang tampil memperagakan busana.

Kepala Disbudpar NTB, Drs. M. Nasir, Hj. Erica Zainul Majdi, Ketua Panitia Museum Family Gathering, dr. Oxy Cahyo Wahyuni, dan Kepala Museum Negeri NTB, H. Lalu Moh. Faozal, M.Si berfoto bersama para pemenang lomba busana adat dan lomba mewarnai

Hj. Erica Zainul Majdi, Ketua Panitia Museum Family Gathering, dr. Oxy Cahyo Wahyuni, dan Kepala Museum Negeri NTB, H. Lalu Moh. Faozal, M.Si berfoto bersama para tenaga fungsional dan staf Museum Negeri NTB.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.