Snt28122013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU, 28 DESEMBER 2013

16 HALAMAN NOMOR 244 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Senin, Ketua PN Praya Penuhi Panggilan KPK Praya (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan bakal kembali melakukan pemanggilan terhadap Ketua Pengadilan Negeri (PN) Praya, H. Sumedi, SH, MH, pada Se-

nin (30/12). Setelah dalam pemanggilan sebelumnya, Sumedi tidak hadir lantaran sedang ada tugas dinas. Sehingga sempat dikabarkan mangkir dari pangilan KPK. Hal itu diakui Sumedi, saat dikonfirmasi Suara NTB, di

Praya, Jumat (27/12) kemarin. ‘’Sebelumnya saya luruskan, kalau saya tidak pernah mangkir dari panggilan KPK. Hanya meminta penjadwalan ulang saja. Dan, Senin (30/12) saya siap memenuhi panggilan KPK,” tegasnya.

Ia menjelaskan, saat pemanggilan pertama minggu kemarin, dirinya sudah mendatangai kantor KPK di Jakarta. Bersama dengan Kapolres Loteng (AKBP Supriyadi,S.Ik). Namun karena sedang ada tugas dinas,

dirinya kemudian meminta pemerikasaan dijadwalkan ulang. Pihak KPK sudah menyetujui permintaan tersebut. “Jadi saya tidak pernah mangkir dari panggilan KPK. Bersambung ke hal 5

C.01.08.13

Mataram (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (27/12) kemarin menjadwalkan memeriksa tersangka Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Praya non aktif, Subri, SH.MH dan Lusita Ani Razak. Namun pemeriksaan batal dilakukan, karena ke dua tersangka tidak didampingi penasihat. Demikian disampaikan Humas KPK, Johan Budi, SP kepada Suara NTB, Jumat kemarin. ‘’Hari ini, kita jadwalkan memeriksa tersangka Subri dan Lusita Ani Razak. Tetapi pemeriksaan urung dilakukan, karena ke dua tersangka belum didampingi pengacara,’’ jelas Johan Budi. Batalnya ke dua tersangka yang diduga sebagai penerima suap (Subri) dan penyuap (Lusita Ani Razak) diperiksa, sampai kemarin KPK belum menjadwalkan kapan keduanya akan diperiksa kembali. Selain memeriksa ke dua tersangka, KPK juga telah memeriksa sejumlah saksi. Diantaranya, Bambang W.Soeharto ( politisi Hanura non aktif) dan Desak Ketut Yuni Aryanti, SH (mantan hakim PN Praya) yang diperiksa pada Rabu (24/12) lalu. Kemudian sehari sebelumnya juga sudah diperiksa, Bersambung ke hal 5 (ant/Bali Post/ist)

BATAL DIPERIKSA - Lusita Ani Razak (kanan) dan Kajari Praya non aktif, Subri batal diperiksa KPK kemarin karena belum didampingi pengacara.

TO K O H Segera Ekspose SELANGKAH lagi, kasus dugaan penyimpangan proyek pipa air senilai Rp 12,5 miliar di Kabupaten Lombok Utara (KLU) statusnya diputuskan Kejaksaan Tinggi NTB. Pekan depan, Kejaksaan menjadwalkan melakukan ekspose kasus ini. Ekspose dimaksud untuk membuat kesimpulan, apakah kasus tersebut bisa ditingkatkan ke penyidikan atau tidak. Bersambung ke hal 5 Sugeng Pudjianto

Dari Mana Sumber Bupati Bima Dimakamkan Dana Suap? di ”Dana Traha”

Kota Bima (Suara NTB) Jenazah almarhum Bupati Bima H Ferry Zulkarnain ST yang juga merupakan Sultan Bima dimakamkan melalui upacara militer

Jumat (27/12) di kawasan Pemakaman Raja, Dana Traha. Prosesi pemakaman diiringi isak tangis keluarga. Bersambung ke hal 5

SALAH satu pertanyaan yang belum bisa terjawab dalam kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) bekas Kajari Praya, Subri adalah sumber dana suap. Uang sekitar Rp 213 juta yang diserahkan Lusita Ani Razak (LAR) kepada Subri, masih belum diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kalau itu (sumber dana, red), saya belum dapat infor-

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/use)

DIMAKAMKAN - Almarhum Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain jenazahnya diantar untuk dimakamkan di Dana Traha, Jumat (27/12) kemarin.

Catatan Akhir Tahun (3)

EPALA Disbudpar NTB, Drs. M.Nasir mengatakan khusus di tiga bulan terakhir ini tingkat kunjungan sangat tinggi. “Apalagi Desember ini, peak season semua. Sekarang okupansi hotel bahkan sampai seratus persen,” ujarnya, seraya menyebutkan, angka kunjung wisatawan ke NTB dalam tahun 2013 hingga triwulan ketiga sebanyak 1.141.400 orang, dengan rincian 698.932 wisatawan domestik dan 442.468 wisatawan mancanegara. Dengan melihat angka kunjungan yang semakin meningkat, tahun 2014 mendatang pihaknya akan semakin berupaya agar kunjungan wisatawan lebih banyak lagi dari tahun ini. Bersambung ke hal 5

C.03.08.13

Setelah target satu juta wisatawan berhasil diraih Pemprov NTB pada tahun 2012 melalui program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012, kunjungan dengan angka satu juta wisatawan juga kembali diraih tahun 2013. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB sampai triwulan ketiga, angka kunjungan wisatawan ke NTB meningkat signifikan.

masi,” kata Humas KPK, Johan Budi, SP kepada Suara NTB via SMS, Jumat (27/12) petang kemarin. Belum terungkapnya sumber dana ini karena hingga berita ini ditulis, Lusita belum menjalani pemeriksaan oleh KPK untuk kedua kalinya. Menurut Johan Budi, Lusita batal diperiksa dengan alasan belum didampingi pengacara. Bersambung ke hal 5


SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

SUARA MATARAM

Halaman 2

Hasil Kunker DPRD Kota Mataram Komisi-komisi di DPRD Kota Mataram, tanggal 17 – 21 Desember 2013 melakukan kunjungan kerja (kunker) ke tiga kota berbeda. Apa saja hasilnya? Berikut laporannya :

Tim Penanggulangan Konflik Sosial Harus Jadi Media Pemersatu WAKIL Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, I Komang Tegeg Sitanarai kepada Suara NTB, Jumat (27/ 12) kemarin menjelaskan hasil kunker mereka ke Kemenkumham dan Kementerian Polhukam. Disana, katanya, komisi yang membidangi masalah hukum dan pemerintahan ini, banyak mendapat informasi bagaimana penanganan konflik sosial. Konflik sosial di tengah masyarakat sering dipicu masalahmasalah kecil. Konflik ini, sambung Tegeg, bisa berupa konflik horizontal, maupun konflik vertikal. ‘’Kalau konflik vertikal ini erat kaitannya dengan kebijakan pemerintah. Sementara kita di daerah fokus pada penanganan konflik horizontal,’’ terangnya. Di Kota Mataram sendiri, menurut Tegeg, konflik horizontal relatif kecil. Seperti perkelahian antar kampung. Untuk penanganan konflik sosial ini, sesuai UU No. 7 tahun 2012, tertera per-

an peran dan tanggung jawab Pemerintah. Dimana Pemerintah wajib melindungi korban maupun harta benda. Terkait penanganan konflik sosial, telah terbentuk tim penanggulangan konflik. Dengan Telah terbentuknya tim penyelesaian konflik diharapkan bisa menjadi media pemersatu. Mataram, demikian Tegeg, harus bisa mewujudkan kerukunan antar umat beragama. Sebab, jika dilihat penduduk Kota Mataram terbilang sangat heterogen. Mengingat pentingnya pentingnya penanganan konflik sosial ini, Komisi I akan menindaklanjuti hasil kunker ini bersama SKPD terkait seperti Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Bakesbangpol. ‘’Kita berharap mataram terus kondusif supaya pembangunan lancar. Peran pemerintah dalam penanganan konflik sosial ini, tidak saja dalam hal pencegahan, penanganan saat konflik serta penanganan pasca-konflik,’’ pungkas Tegeg. (fit/*)

Tekan Kebocoran Parkir, Uji Petik Harus Menyeluruh KOMISI II DPRD Kota Mataram yang melakukan kunker ke Pemkot Denpasar mengulas kisah sukses Pemkot Denpasar mengelola retribusi parkir di tepi jalan umum. Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., kepada Suara NTB menjelaskan, hasil kunker ke Pemkot Denpasar sekitar sepekan yang lalu, sangat menarik. Materi kunker ini, menurutnya, sangat pas dengan kondisi karut marut pengelolaan retribusi parkir tepi jalan umum di Kota Mataram. ‘’Jadi kita di sana itu (Denpasar, red) belajar bagaimana mengelola parkir di tepi jalan umum supaya kebocoran-kebocoran parkir bisa dihentikan,’’ terangnya. Di Denpasar, parkir dikelola secara khusus oleh PD (Perusahaan Daerah) yang kemudian dikerjasamakan dengan pihak ketiga. ‘’Jadi hasilnya dibagi 30:70. 30 persen untuk Dishub dan 70 persen untuk PD. Yang 70 persen ini dibagi lagi untuk operasional dan lain-

lain,’’ ujarnya. Ia melihat, pengelolaan retribusi parkir tepi jalan umum di Kota Denpasar begitu rapi dan bertanggung jawab. Dimana, setiap kehilangan baik helm maupun sepeda motor akan diganti sepanjang ketika kehilangan itu terjadi yang bersangkutan masih mengantongi karcir parkir. Tarif parkir sama seperti di Mataram. Rp 1.000 untuk sepeda motor dan Rp 2.000 untuk mobil. Bedanya, di Denpasar, capaian retribusi parkir tepi jalan umum mampu menembus angka Rp 10 miliar per tahun. Katanya, ada terobosan yang cukup bagus yang ditempuh Pemkot Denpasar. Dimana, kehilangan-kehilangan yang terjadi akan diganti. Uniknya lagi, jukir dilarang menggabungkan uang parkir dengan uang pribadinya. Kalau terjadi selisih, harus diganti dengan memotong tunjangan asuransi. ‘’Jadi jukir-jukir ini khawatir tunjangan asuransinya dipotong, mereka akan bekerja sungguh-sungguh,’’ ucap Nyayu.

Karena sudah berbentuk PD, seluruh jukir di lingkup Kota Denpasar berstatus sebagai pegawai PD tersebut. Hal yang sama sebetulnya juga bisa diterapkan di Kota Mataram. Diawali dengan melakukan uji petik secara menyeluruh. Uji petik, katanya, tidak bisa dilakukan di satu atau dua titik saja, tetapi harus secara keseluruhan. ‘’Di Denpasar itu, satu titik diuji petik selama seminggu, sehingga hasilnya betul-betul akurat,’’ terangnya. Hasil uji petik ini dievaluasi setiap tahun untuk mengetahui potensi nyata dari sebuah titik parkir. Kalau memang sepi, maka target juga akan diturunkan. Menyusul kunker ini, Komisi II DPRD Kota Mataram akan mengundang Dishubkominfo Kota Mataram dan TAPD untuk membahas lebih mendalam hasil kunker ini. Bahkan, komisi dengan anggota paling banyak ini, akan meminta Dishubkominfo belajar pengelolaan retribusi parkir tepi jalan umum ke Pemkot Denpasar. (fit/*)

Walikota Harus Tekan Jajarannya Supaya Mau Bekerja SEMENTARA itu, Komisi III yang melakukan kunker ke Pemkot Yogyakarta mendalami pengelolaan PJU (Penerangan Jalan Umum), drainase dan masalah trayek. Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Sahram, ST., bahkan memuji penerapan meterisasi PJU di Yogyakarta. ‘’Disana, kerjasama mereka dengan PLN sangat baik. PLNnya justru sangat kooperatif,’’ terangnya menjawab Suara NTB. Begitu juga masalah drainase, di Yogyakarta sudah dikelola dengan baik. ‘’Tidak ada genangan,’’ cetusnya. Pemkot Yogyakarta memiliki terobosan membuat sistem drainase sistemik dengan memfungsikan kembali irigasi buatan pemerintah Belanda. ‘’Jadi untuk meminimalisir genangan, maka drainase yang ada diconnectkan kembali dengan irigasi buatan Belanda,’’ katanya. Pengelolaan terminal di Yogyakarta, sambung Sahram, juga sangat baik. Dimana Pemkot Yogyakarta membuat sistem dan regulasi yang menghubungkan Yogyakarta dengan daerah-daerah lainnya. Tidak seperti di Mataram, kendaraan dari daerah lainnya, justru masih senang mengambil

(Suara NTB/ist)

KOMISI I - Kunker Komisi I DPRD Kota Mataram yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I, I Komang Tegeg Sitanarai ke Kemenkumham.

Belum Ada Respons BELUM direlokasinya pedagang rombengan di Tembelok, bisa menjadi penghambat proyek pembangunan jalan dan drainase di Jalan TGH. Faisal Mandalika. Pasalnya, rencana pembangunan dipastikan pada Februari 2014 mendatang. Camat Sandubaya, L. Samsul Adnan ketika dikonfirmasi Jumat (27/12) kemarin mengatakan, pihaknya masih memikirkan lokasi mana yang tepat dan strategis untuk pedagang rombengan. Ditambahkan, pihakn(Suara NTB/dok) ya telah melayangkan surat unL. Samsul Adnan tuk menggunakan tanah Pemprov NTB, tapi belum mendapat tanggapan. “Sudah sebulan lalu kita layangkan surat tapi belum ada respon dari Gubernur,” katanya. Dikatakan Adnan, pedagang enggan direlokasi menuju Terminal Mandalika, karena dinilai tidak representatif. Disebutkan, rata–rata pedagang memiliki pengalaman pahit berjualan di Terminal Mandalika, sehingga psikologi pedagang terganggu. Belum lagi sambungnya, pedagang khawatir akan dikenakan retribusi, sementara penghasilan belum tentu sepadan. “Rata – rata pedagang tidak mau pindah, karena sudah punya pengalaman berjualan di sana (Terminal Mandalika, red) “ akunya. Pedagang rombengan, sambung Adnan, berinisiatif untuk menyewa lahan milik pengusaha secara mandiri di Selatan Gor Turida. Namun pihaknya terkendala dengan pemilik lahan yang tidak bisa ditemui untuk bernegosiasi dan kondisi lahan masih dipenuhi oleh ilalang. Disebutkan, jumlah pedagang rombengan di Tembeloq yang terdata yakni 64 pedagang. Tetapi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, telah menggambarkan denah untuk menyiapkan lapak bagi pedagang yang belum mendapat jatah. “Kemarin sudah di gambar oleh Koperindag dan PU,” akunya. (cem)

(Suara NTB/ist) (Suara NTB/ist)

KOMISI II - Kunker Komisi II DPRD Kota Mataram ke Pemkot Denpasar diterima oleh kabag Ekonomi Setda Kota Denpasar dan Kepala Dishub Kota Denpasar.

MAKIN menyempitnya RTH (Ruang Terbuka Hijau) di Kota Mataram, membuat Pemkot Mataram semakin sulit pula mewujudkan syarat RTH 30 persen dari total luas wilayah Kota Mataram sesuai ketentuan perundang-undangan. Kondisi ini, menurut Ketua DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Zaini kepada Suara NTB, Jumat (27/12) tidak terlepas dari pengaruh perkembangan Kota Mataram. (Suara NTB/dok) Terlebih, sebagai ibukota HM. Zaini Provinsi NTB, katanya, tidak bisa dipungkiri Pembangunan Kota Mataram memang cukup pesat. Mau tidak mau, berdampak langsung pada menyusutnya luas RTH yang ada di Mataram. Namun, ke depan, kondisi-kondisi ini jelas harus memperhitungkan semua itu. ‘’Supaya tidak tambah berkurang,’’ cetusnya. Salah satu upaya yang mungkin bisa ditempuh, menurut politisi Partai Demokrat ini adalah membuat regulasi yang ‘’mengikat’’ pemohon IMB (Izin Mendirikan Bangunan) misalnya, ketika mengajukan izin agar berkomitmen menyediakan RTH ataupun pedestrian di lokasinya nanti. (fit)

KOMISI III - kunker Komisi III DPRD Kota Mataram ke Pemkot Yogyakarta diterima staf Ahli Bidang Pembangunan.

Penyidik Bidik 10 Ruko Sarang Burung Walet di Kota Mataram Mataram (Suara NTB) Penyidik Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB saat ini sedang membidik 10 ruko sarang burung wallet di Kota Mataram. Ruko yang sebenarnya diperuntukkan untuk kegiatan niaga saat ini banyak digunakan sebgai sarang burung wallet. “Ada sekitar 10 sampai 11 ruko sarang burung walet dari Ampenan sampai Sweta yang sedang kita lakukan pengumpulan data, bahan dan keterangan (pulbaket),” kata Penyidik Pe-

gawai Negeri Sipil (PPNS) Tata Ruang Dinas PU NTB, Hanan Istiqlal, SH kepada Suara NTB, Jumat (27/12) siang kemarin. Penggunaan ruko sebagai sarang burung walet dinilai me-

langgar UU No.26 tahun 2007 tentang penataan ruang dan PP No. 26 tahun 2008 tentang rencana tata ruang nasional. Dikatakan, PPNS Tata Ruang yang baru terbentuk ditingkat provinsi (Suara NTB/cem)

TIDAK TERURUS - Mataram Craft Center seperti bangunan tidak terurus. Padahal, itu merupakan salah satu aset Pemkot Mataram.

Data Masih Dipegang Dispenda

Selektif Terbitkan izin

penumpang di luar terminal. Sahram melihat, keberhasilan Pemkot Yogyakarta menata terminal mereka dengan baik, tidak terlepas dari kemauan kuat dari Dishub setempat. ‘’Disini (Yogyakarta, red) Dishubnya betul-betul melakukan optimalisasi sehingga tidak ada trayek yang tidak terkontrol,’’ pungkas Sahram. Di Kota Mataram, menurut dia, sebetulnya hal yang sama juga bisa diterapkan sepanjang ada political will. Dalam hal ini, Walikota harus menekan jajarannya untuk mau bekerja dengan baik. ‘’Malah penataan taman kota dan RTH (Ruang Terbuka Hijau) sudah mencapai 34,8 persen RTH publik,’’ imbuhnya. Sementara di Mataram, masih jauh dari ketentuan yang mensyaratkan RTH harus minimal 30 persen. Ia menyarankan Pemkot Mataram meniru langkah Pemkot Yogyakarta yang mensyaratkan izin pada pihak ketiga harus menyediakan pedestrian dan RTH. ‘’Sedangkan kita di Mataram, untuk membuat kontrol drainase saja lemah,’’ tandasnya. (fit/*)

Diskoperindag Enggan Urus MCC Mataram (Suara NTB) Kondisi MCC (Mataram Craft Center)memprihatinkan.Bangunan yang berlokasi di Pagutan Mataram dengan ikon patung putri yang mengusungkerangdanmutiaradidalamnya, hanya tameng bahwa industri mutiara berjaya di sana. Padahal, tidakadaapa–apayangdiandalkan, hanyagedunglusuhpenuhcoretandan bahkan dihiasi kotoran kecoak dan cicak di pelantaran lantai. Pantauan Suara NTB MCC seolahsudahtidakbertuan.Sepidan hanya segelintir orang yang duduk dan menjaga dagangannya. Di lantai dua MCC, sedikitnya lima titik plafontelahrusakdanpuing–puingnya berserakan di lantai. Tidak ada yang mengurusi dan seolah dibiarkan begitu saja. Kaca persisnya di dekat tangga, sudah pecah berhamburan. Sedangkan, di bagian belakang terparkir gerobak pedagang gorenganyangnakringsetiaphari. Parahnya lagi, MCC sudah tidak lagi seperti yang dihajatkan Waliko-

ta Mataram sebelumnya. Di lantai dua, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan agen travel perjalanan haji dan umrah mengisi lokal – lokal tersebut. Dispenda dan Koperindag pun,pada(5/9)lalusalinglempartanggung jawab dalam hal pengelolaan. Dispenda mengklaim hanya memungut retribusi pasar grosir sesuai nomor 16 tahun 2011. Sedangkan Diskoperindagmengklaimdiritidakada kapasitas mengelola MCC. KepalaDinasKoperasiPerindustriandanPerdagangan(Koperindag) KotaMataram,Wartandikonfirmasi terkait persoalan tersebut mengatakan pengelolaan Mataram Craft Center(MCC),masihbelumsepenuhnyadilimpahkanolehDinasPendapatan (Dispenda) Kota Mataram. Ditambahkan, tidak mungkin pihaknya akan mengelola sedangkan datanya belum diserahkan. “Bagaimana saya bisa kelola kalau datanya belum saya terima,” katanya ketika dikonfirmasi Jumat (27/ 12) usai rapat koordinasi di ruang

Kenari Walikota Mataram. Diakui, Dispenda akan menyerahkan data – data tersebut pada awal Januari mendatang. Artinya, Diskoprindag akan mulai memiliki tanggung jawab pengelolaan pada awal januari mendatang. Ditambahkan Wartan, selain pasar grosir, Dispenda akan menyerahkan pengelolaan MCC. “Iya kan yang diserahkan ke saya itu, pasar grosir dan MCC,” sebutnya Telihat banyak infrastruktur di MCC yang rusak, ia mengatakan akan segera memperbaiki dan ditata ulang, apabila beban tanggung jawab sudah di pundaknya. Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Mataram, M. Syakirin Hukmi mengakui bahwa data – data pengelolaanMCCakandiserahkansepenuhnya kepada Diskoprindag awal Januarimendatang.Ditambahkan Syakirin, pihaknya sedang menyiapkan data –data yang dibutuhkan sebelum pelimpahan. (cem)

tersebut sedang membidik pelanggaran tata ruang yang trjadi di kabupaten/kota. Hanan menambahkan, pemanfaatan ruko sebagai sarang burung walet telah keluar dari fungsi awal didirikannya ruko tersebut. Apalagi dengan adanya ruko sarang burung walet tersebut akan semakin memberikan kesan kumuh. Namun ia cukup heran, malah ruko sarang burung walet tersebut dikenakan pajak atau ditarik retribusinya oleh Pemkot Mataram. Terkait dengan penataan ruang, katanya, semestinya pemerintah kabupaten/kota juga turut mengawal aturan mengenai tata ruang. Dalam UU No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, jelasnya telah diatur ancaman pidana, bukan hanya terhadap perorangan, melainkan juga penerbit izin dan korporasi yang melanggar tata ruang. Ketentuan pidana diatur dalam Pasal 69-75. Isinya, antara lain, setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan atau meman-

faatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang diancam dengan pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta. Sementara itu, pejabat pemerintah berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang dipenjara paling lama lima tahun dengan denda paling banyak Rp 500 juta. Yang bersangkutan juga dapat dikenai pidana tambahan berupa pemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya. Bagi korporasi, selain pidana penjaradandendaterhadappengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan berupa pidana denda dengan pemberatan tiga kali dari pidana denda terhadap perorangan. Selain itu, setiap orang yang menderita kerugian akibat tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69-72 UU No 26/2007 dapat menuntut kerugian secara perdata terhadap pelaku tindak pidana. Hal itu dilaksanakan sesuai dengan hukum acara pidana. (nas)


SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

PENDIDIKAN

Halaman 3

Mendikbud Optimis Kurikulum 2013 Berjalan Lancar Surabaya (Suara NTB) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof. Dr. M. Nuh optimis tentang perencanaan kurikulum pendidikan 2013 dengan segala keterbatasan dan cara implementasinya. “Dari hasil sensus monitoring dan evaluasi pelaksanaan kurikulum sebelum pendampingan dan sesudah pendampingan, kami optimis dengan rencana implementasi di 2014,” katanya di Gedung Pasca Sarjana Terapan PENS-Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya beberapa waktu lalu. Menurutnya, hasil sensus tersebut diperoleh dari 6.300 sekolah di seluruh provinsi yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 kemudian disensus mulai dari kepala sekolah, guru, pengawas, komite sekolah, orang tua, serta murid. Ia menjelaskan pemberlakuan Kurikulum 2013 dijadwalkan pada awal Februari dengan pengunggahan bukubuku semester I, yang sebelumnya masih pendampingan serta di bulan berikutnya dim-

(Suara NTB/ham)

BAHAYAKAN KESELAMATAN - Libur sekolah banyak dimanfaatkan siswa berkunjung ke objek wisata yang ada. Salah satu lokasi yang menjadi favorit dikunjungi adalah Taman Narmada Lombok Barat. Namun, banyak di antara pengunjung tidak memperhatikan anak-anak mereka saat naik kendaraan, apalagi naik kendaraan dengan bak terbuka yang cenderung membahayakan keselamatan anak-anak.

BGI Gali Perspektif Mahasiswa Soal Terorisme

(Suara NTB/ist)

Samsul Hasan Basri

duran bangsa. Melihat besarnya potensi kaum muda terlebih mahasiswa sebagai pilar perubahan, lanjutnya, sangat wajar jika mahasiswa sebagai sasaran atas berbagai bentuk perubahan yang diinginkan mengingat mereka memiliki peran yang strategis atas lahirnya berbagai perubahan. Melihat potensi yang cukup besar, BGI menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Musholla FKIP Unram. FGD yang digelar ini, ujarnya, melibatkan unsur kemahasiswaan bertujuan untuk memetakan pola dan pemahaman keagamaan kaum muda atas berbagai ajaran dan doktrin Islam. “Hal itu menjadi penting karena sebagian besar peristiwa di negeri ini selalu dimotori oleh kaum muda ter-

masuk mahasiswa. Oleh karena itu, FGD ini menjadi sangat penting dilakukan,” klaimnya. Tidak hanya kaum muda berpotensi sebagai agen penggerak perubahan, namun keberadaannya kini juga berpotensi sebagai agen penghancur. Hal itu terbukti dari keterlibatan mereka ke dalam aksiaksi terorisme yang belakangan muncul. “Kan sekarang ini ada istilah ‘calon pengantin’ dan ‘pengantin’. Mereka berasal dari kaum muda bahkan ironisnya ada yang masih di bawah umur,” kritiknya, seraya menambahkan ini sangat berbahaya dan harus diwaspadai bersama. Menurutnya, keterlibatan sejumlah kaum muda ke dalam aksi-aksi terorisme tersebut meski banyak orang menyebut mereka adalah korban, namun fakta tersebut harus tetap dilihat sebagai bagian dari rangkaian rencana yang sistematis oleh pihakpihak yang tidak bertanggung jawab. “Akhirnya, jika generasi muda sudah ikut terlibat seperti itu, bagaimana ke depannya?” tanyanya. Kondisi ini, ungkapnya, sebagai kegagalan sistem pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan yang indoktrinatif bagi para peserta didiknya. Oleh karena itu, FGD ini juga sekaligus sebagai refleksi akhir tahun untuk memetakan pemahaman keagamaan kaum muda termasuk mahasiswa di NTB. (dys)

yang terdaftar, sehingga pemerintah bekerja sama dalam hal pelatihan dengan lembagalembaga yang mengelola pendidikan, mulai dari pendidikan formal maupun informal. “Mulai dari PGRI, Maarif, Muhammadiyah, sekolahsekolah nasrani, LPTK atau Perguruan Tinggi, organisasiorganisasi kita ajak semua untuk ikut serta melatih peserta yang jumlahnya sekitar 1,4 juta orang,” ungkapnya. Ia mengatakan biaya pelatihan-pel-

M.Nuh (ant/bali post)

Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan PENGALAMAN sekolah tergenang air dan menyebabkan tanaman bunga penghias mati tidak boleh terulang kembali. Sekolah yang berlokasi di Kelurahan Banjar Ampenan dan menjadi muara air Sungai Jangkuk harus bersih dari sampah. Namun, minimnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya menjadi tantangan yang harus diselesaikan. Inilah

(Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Praktik-praktik terorisme yang terjadi selama ini sering melibatkan para pemuda sebagai aktor sekaligus menjadi korban keganasan penyebaran faham radikalisme oleh segelintir orang yang mengaku membawa nama agama dibalik motif penyebaran faham yang terbilang keras tersebut. Akibat ajaran yang disebarkan tersebut, tidak sedikit para pemuda yang terbius dan merelakan diri menjadi ‘pengantin’ atas berbagai aksi-aksi terorisme yang selama ini dilancarkan. Kondisi ini menjadi sorotan Bumi Gora Institut (BGI) dalam mengatasi persoalan yang terjadi. Direktur BGI Samsul Hasan Basri, SH, fenomena terorisme yang melibatkan kaum muda dalam menjalankan aksinya meskipun terbilang masih baru. ‘’Namun tetap harus diwaspadai sebagai ancaman laten yang sangat membahayakan bagi semua pihak,’’ ujarnya pada Suara NTB, Jumat (27/12). Sebagai agent of change, lanjutnya, kaum muda tidak boleh ikut terlibat dalam aksiaksi terorisme yang menyebabkan banyak segi dari bangsa ini dirugikan. Bahkan harusnya kaum muda dengan berbagai peran yang diambil bisa menjadi lokomotif atas terjadinya berbagai perubahan bangsa ke arah perbaikan positif bukan malah sebaliknya menjadi corong atas terjadinya kemun-

ulainya pelatihan terhadap guru, kepala sekolah maupun pengawas. “Mulainya Februari minggu pertama buku-buku sudah selesai diunggah menjadi publik domain, sehingga siapa saja diperbolehkan untuk cetak,” ujarnya. Dalam hal ini, ia menambahkan, pihak dari sekolah yang membeli buku tersebut dengan patokan yang sudah ditetapkan, namun hingga saat ini patokan tersebut belum ditetapkan bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dari data sensus tersebut, ada sekitar 206 ribu sekolah

atihan yang diadakan oleh beberapa lembaga pendidikan formal maupun informal tersebut dari pemerintah dengan standar dan aturan kualitas dari pemerintah. Sebelumnya, sensus monitoring dan evaluasi 2013 berisi tentang pendapat-pendapat dari murid, guru, kepala sekolah, orang tua, komite sekolah serta pengawas dengan jumlah total 78 ribu responden.(ant/bali post)

Lalu Iskandar

menjadi tantangan Kepala SMA Model Nurul Jannah NW Ampenan Lalu Iskandar, SAg, MPdI, dalam menjadikan lokasi sekolahnya terbebas dari genangan air saat musim hujan. Kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya sulit dilakukan. Bahkan, tidak jarang petugas kebersihan cenderung menumpuk sampah di dekat saluran air, sehingga bebas banjir yang diharapkan selalu jadi impian. ‘’Ketika ada binatang, seperti ayam datang mengais, sampah kembali jatuh ke saluran air. Akibatnya, kita tak pernah bebas dari sampah, karena kesadaran petugas dan masyarakat yang masih kurang,’’ tuturnya pada Suara NTB via ponselnya, Jumat (27/12). Sebagai sekolah yang terletak di dekat pesisir Pantai Ampenan, keberadaan SMA Model Nurul Jan-

nah NW ini, pihaknya selalu melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar agar tidak membuang sampah sembarangan. Tidak hanya itu, pihaknya selalu mengerahkan siswa ikut bergotong royong bersama masyarakat sekitar bahu membahu membersihkan saluran air yang tidak pernah bebas dari sampah. Terlebih, lokasi kampung yang berada di hilir selalu menjadi tempat berkumpulnya sampah yang dibuang di hulu. Namun, kondisi ini tidak membuat sekolah dan masyarakat sekitar mengeluh dan berusaha menjadikan hal ini sebagai kenyataan yang harus dijalani. Paling tidak, kondisi ini akan menjadikan siswa SMA Model Nurul Jannah NW Ampenan lebih peka dengan kondisi yang ada, khususnya mencintai lingkungan. ‘’Terkadang, kalau kita tidak turun gotong royong, kita memberikan bantuan walau hanya sekadar sebungkus rokok pada masyarakat,’’ selorohnya. Pada bagian lain, sebagai ke-

pala sekolah menginginkan beberapa alumni di sekolahnya direkrut sebagai tenaga kebersihan di Kota Mataram, khususnya di sekitar Pantai Ampenan atau lingkungan sekitar. Alasannya, tidak semua siswa atau alumni bisa melanjutkan ke perguruan tinggi atau menciptakan lapangan pekerjaan setelah lulus. Namun, semuanya tergantung dari pemerintah daerah dalam merekrut tenaga kerja. Tidak hanya itu, dalam membantu pemerintah pada program penghijauan, pihaknya melakukan penanaman pohon ketapang di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Penanaman pohon ketapang dinilai tepat, karena lebih tahan saat banjir atau genangan air melanda sekolah atau lingkungan sekitarnya. Sementara beberapa jenis tanaman lain saat banjir terjadi tidak bisa bertahan lama. Untuk itu, pihaknya berusaha menanamkan pada siswa untuk lebih cinta dan peduli pada lingkungan. (ham)


SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

SUARA PULAU SUMBAWA

Kasus Korupsi Setda 2011

Terendam Air

Ratusan Hektar Tanaman Padi Rusak

(Suara NTB/bug)

TERENDAM - Areal persawahan di Desa Kelanir yang terendam air akibat intensitas hujan yang tinggi menyebabkan air danau sekitarnya meluap.

Mengenang Bupati Ferry Zulkarnain

Dikenal sebagai Sosok Pengabdi kepada Rakyat ALMARHUM Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, ST meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung pada Kamis (26/12) pagi. Almarhum meninggal setelah kelelahan memantau banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Bima sehari sebelumnya. Selama menjabat, banyak pejabat pusat maupun daerah yang mengenangnya sebagai Bupati yang memiliki pengabdian kepada masyarakat. Namun selama memerintah hampir dua periode, kebijakan yang diambil almarhum juga tak jarang menuai protes dan reaksi dari masyarakat. (Suara NTB/dok) Almarhum Irjen Pol Purn. Dr H. Ferry Zulkarnain, ST Farouk Muhammad misalnya, mengenal sosok almarhum sebagai Bupati Bima yang memiliki rating kinerja dan pengabdian untuk masyarakat sangat luar biasa. Meski memang, dia sadari, tentunya ada sebagian orang yang merasa tidak puas. Namun dari sekian banyak, dia meyakini lebih banyak yang puas dan banyak yang mengakui keberhasilan almarhum. Dia pun mengakui keberhasilan yang signifikan secara keseluruhan dapat dilihat di beberapa aspek. Antara lain, kemajuan IPM Kabupaten Bima yang sudah meningkat drastis. Begitu juga dengan mutu pendidikan. Pengembangan sektor pertanian yang semakin meningkat juga. Belum lagi, ada beberapa pembangunan di berbagi sektor lainya. Meskipun untuk sektor kesehatan sendiri memang belum nampak kemajuan. Itu dikarenakan banyak terpengaruh oleh dana alokasi khusus (DAK). Namun upaya untuk menaikkan pendapatan melalui dana transfer sudah bertambah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan. “Masih banyak kinerja Bupati Bima yang perlu kita banggakan,” puji anggota DPD RI ini. Disebutkan Farouk, dia sangat mengenal baik almarhum. Bahkan selepas berobat di Jakarta beberapa waktu lalu, dia sempat memonitor semangat almarhum dan berkali kali memberikan kata nasihat agar almarhum selalu memikirkan kesehatannya. Hanya saja, memang jodoh, rezeki dan umur manusia Tuhan juga yang menentukan. Sementara itu, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Bima, M. Aminurlah duta Partai Amanat Nasional (PAN) yang kerap berseberangan pandangan juga menghaturkan hormat terakhir kepada almarhum. Meski berseberang pandangan, dia mengakui jika almarhum tetap pemimpin daerah Kabupaten Bima. Menurutnya, berseberangan pandangan yang diutarakannya lebih kepada untuk kemajuan Kabupaten Bima. “Tapi secara pribadi semua hal tentang beliau baik,” tuturnya. Menurut Aminurlah, dia sangat mengenal gaya kepemimpinan almarhum. Almarhum, katanya, membangun daerah dari bawah. Almarhum selalu menyerap aspirasi masyarakat yang ada di bawah. Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Drs Aris Gunawan yang ditemui sebelumnya menuturkan selepas kepergian almarhum, untuk sementara Pemkab Bima akan dijabat oleh pelaksana tugas yakni Wakil Bupati Bima Drs Syafruddin HM Nur M.Pd. Untuk kedepan, akan dibahas di DPR tentang pengangkatan Bupati Bima. Biasanya partaipartai koalisi pengusung akan mengajukan nama. “Seperti Pemkot Bima dulu, saat almarhum Walikota HM Nur A Latif meninggal,” terangnya. (use)

Polisi Bidik Tersangka Baru Dompu (Suara NTB) Kasus dugaan korupsi pengelolaan anggaran Setda Dompu tahun 2011 yang ditangani Polres Dompu belum ada kemajuan berarti. Penyidik kesulitan mendapatkan keterangan ahli dan perhitungan kerugian negara dari BPKP atas hasil audit investigasinya. Namun kasus dugaan korupsi Setda Dompu ini kemungkinan akan ada tersangka lain. Kasat Reskrim Polres Dompu, Iptu Remmi Bheladona, SH kepada Suara NTB di Mapolres Dompu, Kamis (26/12) mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum memperoleh lembaran kerugian Negara hasil investigasi oleh BPKP sebagai alat bukti kasus dugaan korupsi pengelolaan anggaran Setda Dompu tahun 2011. Begitu juga dengan keterangan ahli dari BPKP belum bisa diperoleh pihaknya. “Kita masih kesulitan memperoleh hasil kerugian negara dan keterangan ahli dari BPKP, karena mereka masih sibuk,” ungkapnya. Belum adanya hasil kerugian negara dari BPKP sebagai alat bukti kasus dugaan korupsi Setda tahun 2011 dan belum adanya keterangan ahli, dikatakan Remmi, membuat pihaknya belum bisa melimpahkan berkas kasusnya ke Kejaksaan. “Kalau sudah ada nilai kerugian negara dan hasil keterangan ahli, kita akan langsung limpahkan berkasnya ke Kejaksaan,” jelasnya. Remmi pun mengaku, hingga saat ini pihaknya masih fokus dengan tiga tersangka yang telah ditetapkan pihaknya sebelumnya. Kemungki-

(Suara NTB/ula)

TINJAU BANJIR - Gubernur NTB, Dr TGH M. Zainul Majdi saat mengunjungi korban banjir bandang di Soriwono Kelurahan Potu Dompu, Jumat (27/12).

Tinjau Korban Banjir

Gubernur Janjikan Normalisasi Sungai Dompu (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr TGH M. Zainul Majdi yang kembali dari melayat atas meninggalnya Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, ST di Bima berkesempatan mampir dan mengunjungi korban banjir bandang di Dompu. Ia berjanji akan melakukan upaya normalisasi daerah aliran sungai (DAS) dan bronjong untuk penanganan pascabencana. Namun ia pastikan bahwa korban banjir bandang yang belum bisa memasak sendiri dapat dilayani makanan tiga kali sehari oleh pemerintah. Kepada Suara NTB usai mengunjungi korban banjir bandang di lingkungan Soriwono, Kelurahan Potu Dompu, Jumat (27/12), Gubernur mengungkapkan, kehadirannya untuk meninjau korban banjir dan memastikan keadaannya. Untuk penanganan tanggap darurat, masyarakat yang belum bisa memasak dapat disiapkan makanan tiga kali sehari. “Dinas Sosial saat ini sedang dalam perjalanan untuk membawa bantuan,” kat-

anya. Selain itu, lanjut Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini, stok beras untuk penanggulangan korban bencana alam di Bulog selalu ada dan pihaknya mempersilakan Bupati untuk memanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat Dompu. “Stok beras di Bulog tersedia untuk penanggulangan bencana dan itu bisa dimanfaatkan,” katanya. Untuk penanganan pasca tanggap darurat, Gubernur menjanjikan akan membantu program normalisasi DAS dan bronjong sungai. Namun penanganan pasca bencana ini, tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov), tapi akan dilakukan secara bersama dengan pemerintah Kabupaten Dompu. “Kita akan lakukan normalisasi sungai dan pemasangan bronjong bersama Pemda Dompu,” jelasnya. Gubernur bersama Ketua TP PKK Provinsi Nyonya Erica Zainul Majdi ini juga didampingi Bupati dan wakil

Bupati Dompu serta anggota Muspida lainnya. Gubernur sempat melihat langsung daerah genangan air banjir di tengah perkampungan warga di Soriwono. Tergenangnya air banjir di Soriwono ini disebabkan penahan airnya jebol. Bupati Dompu, Drs H. Bambang M. Yasin setelah mengantar rombongan Gubernur kembali ke Mataram, langsung melanjutkan perjalanan meninjau korban banjir di perkampungan Soriwono Kelurahan Potu. Sementara pada Jumat pagi, bersama jajaran Pemda Dompu melakukan bakti sosial di daerah korban banjir. Termasuk ikut membersihkan perumahan warga yang terkena dampak banjir. H. Bambang M Yasin mengatakan, total korban banjir bandang di Dompu sebanyak 3.105 KK. Untuk mengetahui tingkat kerusakan akan diturunkan tim terpadu yang akan melakukan identifikasi. “Sekarang yang kita lakukan hanya penanganan pascabencana,” terangnya. (ula)

Syarat Hibah BLK Poto Tano Belum Lengkap Taliwang (Suara NTB) Permohonan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk memperoleh hak kelola Balai Latihan Kerja (BLK) Poto Tano melalui proses hibah nampaknya masih harus tertunda. Ini disebabkan sejumlah syarat hibah sesuai ketentuan berlaku masih belum dilengkapi seluruhnya. Beberapa waktu lalu Pemda KSB melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat telah menyampaikan harapan sekaligus persyaratan hibah yang ditetapkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) RI. Namun dari hasil verifikasi ternyata masih ditemukan beberapa persyaratan yang belum terpenuhi sehingga permohonan hibah terhadap gedung BLK Poto Tano belum dapat diproses. Berdasarkan informasi dari Kemnakertrans, beberapa persyaratan yang belum dipenuhi Pemda KSB itu di antaranya sertfikat lahan lokasi BLK Poto Tano dan print out data Badan Milik Negara (BMN)

yang harus diperoleh dari KPPN Bima. “Tambahan lainnya juga harus ada persetujuan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) karena itu milik negara yang dibiayai negara,” terang kepala Disnakertrans KSB, H. Abdul Hamid, M.Pd ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jum’at (27/12). Beberapa persyaratan yang belum terpenuhi itu menurut Hamid tidak terlalu sulit untuk diperoleh. Seperti misalnya sertfikat lahan ia mengatakan, seluruh lahan lokasi pembangunan BLK merupakan milik Pemda KSB yang pengadaannya dilaksanakan oleh bagian pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) KSB saat itu. “Kita akan melacak sertifikat lahannya di bidang pemerintahan,” paparnya seraya menambahkan pihaknya akan proaktif melengkapi persyaratan hibah yang diminta oleh Kemenakertrans. “Kita ada celah untuk mendapatkan BLK itu, jadi kita akan usahakan sepenuh tenaga,” timpalnya. Diakuinya keberadaan BLK Poto Tano tidak dapat dimanfaatkan oleh daerah, ter-

masuk mengintervensi proses pembangunannya untuk melengkapi fasilitas yang diperlukan oleh BLK tersebut. Hal ini disebabkan sejak didirikan hingga kini BLK Poto Tano belum diserahkan pemanfaatannya oleh pusat kepada daerah. “Kita hanya sediakan lahan dan dana pendampingan saja. Tapi kendali sepenuhnya masih ada di tangan pusat, bukan di kita (Pemda KSB),” cetus Hamid. Karenanya ia berharap proses hibah BLK Poto Tano dapat segera terealisai. Dengan begitu Pemda KSB dapat memanfaatkannya untuk kegiatan pelatihan dan program sejenis lainnya yang telah direncanakan dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki BLK tersebut. “Bupati punya rencana tambahan untuk pemanfaatan lainnya BLK itu selain untuk tempat latihan kerja. Tapi sekarang belum bisa dipublikasi karena itu akan menjadi kejutan nantinya jika pusat sudah benar-benar menghibahkannya ke kita,” imbuh Hamid. (bug)

UTS Menutup Tahun 2013 dengan ’’Public Lecture’’ dari Harvard Mataram (Suara NTB) Tahun 2013 menjadi tahun bersejarah bagi Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Pasalnya, di tahun 2013 inilah UTS untuk pertama kalinya memulai menerima mahasiswa baru dan memulai aktivitas belajar dan mengajar. Di tahun yang bersejarah ini pula, UTS akan menutup tahun 2013 dengan public lecture dari Harvard. Demikian disampaikan Rektor UTS, Dr. H. Zulkieflimasyah kepada Suara NTB Jumat (27/12). Ketika UTS dibuka, ada ribuan calon mahasiswa yang mendaftar. Tetapi dengan proses seleksi yang ketat memulai dengan Tes Potensi Akademik (TPA) dan wawancara oleh tim khusus, akhirnya diterima sebanyak 276 mahasiswa baru di 11 program studi. Besarnya animo pendaftar karena memang di samping program studi yang ditawarkan menarik, juga disediakan beasiswa penuh selama empat tahun bagi semua mahasiswa yang diterima kuliah di UTS. Menurut Zulkieflimansyah, berbagai kegiatan yang lingkupnya nasional dan internasional sudah dilakukan untuk memperkaya dan memberi gagasan segar kepada para mahasiswa

(Suara NTB/ist)

H. Zulkieflimasyah

dan civitas akademika UTS. Mulai dari seminar, diskusi, bedah buku, kemah ilmiah, lomba teknologi, public lecture dan berbagai kegiatan sudah dilakukan. ‘’Pesan kuat yang ingin disampaikan pada publik bahwa sangat mungkin memiliki institusi pendidikan yang dikenal luas secara nasional dan internasional walaupun letaknya di daerah seperti Sumbawa,’’ ujarnya. Dengan reputasi staf pengajar yang memiliki jaringan internasional, memungkinkan UTS menghadirkan pembicara-pembicara publik yang

tidak hanya berkelas nasional, tetapi juga internasional. Setelah profesor-profesor Jepang memberikan public lecture, pada 31 Desember 2013 mendatang UTS akan kedatangan pembicara tamu dari Harvard yaitu Prof. Tarek Masoud, profesor Public Policy dari Kennedy School of Government, Harvard University, USA. Prof Tarek katanya, akan berbicara tentang Democracy Islam and Developing World . ‘’Tema ini sangat menarik dan relevan dengan kondisi terkini di negara kita. Demokrasi dan Islam dan negara berkembang mempunyai logika dan dinamikanya yang khas,’’ katanya, seraya menambahkan, memahami logika dan dinamika ini akan memudahkan para pemimpin dan calon pemimpin masa depan memiliki gambaran dan road map yang jelas tentang masa depan kekuasaan di masa mendatang. Zulkieflimansyah berharap event semacam ini menjadi tradisi baru, bukan dimaknai untuk gagah-gagahan. ‘’Tetapi institusi kita menjadi lebih dikenal di kancah internasional. Sehingga akan memudahkan kerjasama lebih lanjut yang berguna untuk kedua belah pihak,’’ harapnya. (049)

nan akan adanya tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi anggaran Setda ini sangat besar. Bahkan ada beberapa calon tersangka yang menjadi target pihaknya. “Untuk calon tersangka baru ada, kita tunggu proses penyidikannya,” kata Remmi. Berdasarkan penetapan penyidik, tiga tersangka yaitu dua mantan kuasa pengguna anggaran Setda tahun 2011 yaitu Drs.H.SH,M.Si dan H.AP,M.Si, serta mantan bendahara umum Setda Dompu tahun 2011, Mh,SE. Selain tiga tersangka ini, penyidik telah menetapkan ada calon tersangka lain. Berdasarkan peran masing-masing saksi, calon tersangka baru ini bisa mengarah ke mantan Kasubag Rumah Tangga Bupati dan mantan bendahara umum Setda tahun 2010. Mantan Kasubag Rumah tangga berinisial MN, S.Sos diduga terlibat pemalsuan dokumen SPJ untuk penggunaan sejumlah uang. Selain itu, MN,S.Sos bersama mantan bendahara Setda 2010, Af,S.Sos diduga menerima sejumlah uang tahun 2011 yang digunakan untuk membayar utang tahun 2010. (ula)

Polres Intensifkan Pemantauan Kafe

(Suara NTB/arn)

Taliwang (Suara NTB) Intensitas hujan yang terus meninggi dalam beberapa hari terakhir mulai menunjukkan daya rusaknya. Di kecamatan Seteluk ratusan hektar tanaman padi warga mengalami gagal tanam karena terendam air yang berasal dari luapan sungai dan danau akibat hujan. Berdasarkan data Dinas Kehutanan Perekebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), sedikitnya 282,5 hektar areal pertanian warga di kecamatan Seteluk yang rusak akibat terendam air. Rinciannya terdiri dari 239 hektar tanaman padi dan sebanyak 35 hektar tanaman jagung. “Kalau total areal pertanian yang terendam di kecamatan Seteluk seluas 335 hektar,” jelas Kabid Pertanian Dishutbuntan KSB Beri Hamdan, SP., M.Si kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (27/12). Areal pertanian yang mengalami kerusakan itu tersebar di beberapa areal persawahan di kecamatan Seteluk. Di antaranya di desa Meraran, Air Suning, Rempe Loka, Kelanir, Seteluk Atas,Tuananga dan di desa Kiantar. Menurut Beri dari seluruh areal persawahan tersebut yang paling banyak mengalami kerusakan tanaman di wilayah Rempe Loka, Kelanir dan Seteluk Atas. “Kalau Rempe dan Seteluk karena air sungainya meluap sementara di Kelanir disebabkan naik turunnya volume air danau Lebo yang kemudian masuk ke areal persawahan warga,” papar Beri. Luasan areal tanaman padi yang rusak tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah. Bahkan tak hanya di kecamatan Seteluk, di beberapa wilayah kecamatan lainnya potensi kerusakan juga terus mengincar areal persawahan warga. Seperti misalnya di kecamatan Brang Rea, Brang Ene, Taliwang dan Jereweh. Di kecamatan tersebut faktor perusaknya terutama disebabkan banjir. “Kita tidak meminta hal itu terjadi. Tapi melihat kondisi sekarang ini, kerusakan areal pertanian akibat hujan ini masih akan bertambah, tidak hanya di kecamatan Seteluk saja,” tukas Beri. Agar para petani yang tanaman padi dan jagungnya rusak akibat terendam air, Pemda KSB berencana akan memberikan bantuan. Sementara ini Dishutbuntan tengah mengupayakan mendapatkan bantuan benih dari pemerintah pusat melalui Cadangan Benih Nasional. Beri berharap melalui program tersebut, para petani bisa memperoleh bantuan benih untuk kegiatan tanam berikutnya sebagai pengganti gagal tanam kali ini. “Kita sudah layangkan surat permohonan ke pusat. Mudah-mudahan dalam waktu pusat segera menanggapinya dan menggelontorkan bantuan benih untuk meringankan beban petani kita yang tanamannya sekarang ini rusak karena terendam air,” harap Beri. (bug)

Halaman 4

Sumbawa Besar (Suara NTB) Polres Sumbawa mengintensifkan pemantauan terhadap aktivitas kafe wilayah Sampar Maras, Labuan Badas, Sumbawa. Instruksi tersebut dikeluarkan Kapolres Sumbawa, AKBP. Karsiman S.Ik, M.M, Jumat (27/12) kepada jajarannya. Himbauan serupa juga dilayangkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumbawa. Setelah beberapa hari lalu, diperoleh informasi, aktivitas hiburan malam di wilayah setempat dibuka kembali. Bahkan, Kapolres memandang perlunya Pol PP sebagai penegak Perda melakukan patroli setiap harinya. Begitu pula kepolisian setiap hari memantau situasi. Bila perlu mengerahkan kekuatan penuh. “Kalau tidak, yang piket fungsi seperti Intel, Serse dan Sabhara kita kerahkan ke sana,” tukasnya. Bila dalam pemantauan, petugas menemukan masih adanya aktivitas kafe, maka jelas dinyatakan sebagai pelanggaran Perda. Untuk itu, Pol PP diharapkan langsung bertindak. Melakukan penyitaan terhadap alat pemutar musik yang terdapat pada kafé yang membandel. “Kalau masih buka, Pol PP harus menyita playernya, supaya tidak beraktivitas lagi,” tandas Karsiman. (arn) Karsiman

Warga Temukan Mayat di Bawah Jembatan Saliper Sumbawa Besar (Suara NTB) Sesosok mayat perempuan ditemukan dalam sebuah karung di bawah jembatan kembar sekitar Saliper Ate desa Labuan Sumbawa, kecamatan Labuan Badas. Hingga membuat geger warga setempat. Sejauh ini, belum diketahui penyebab kematian korban karena masih dalam proses penyelidikan aparat. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Jumat (27/12), mayat pertama kali ditemukan Mursali (68) warga Kampung Pasir, sekitar pukul 07.00 Wita, Jumat kemarin. Saat Mursali tengah mengumpulkan barang bekas yang ada di bawah jembatan dimaksud. Namun, tibatiba matanya tertuju curiga pada sebuah karung. Melihat bentuk dari karung tersebut yang aneh dan menyerupai bentuk manusia. “Ketika saya mau pulang, saya menemukan karung itu dan ternyata aneh. Makanya langsung saja saya memanggil ketua RT untuk memeriksa karung itu,” jelas Mursali kepada wartawan di Polres Sumbawa. Ternyata karung tersebut berisi jasad manusia yang ditemukan dalam keadaan hanya memakai pakaian dalam. Begitu kejadian ini dilaporkan, pihak kepolisian langsung mengevakuasi jenazah wanita dimaksud yang selanjutnya dibawa ke kamar mayat RSUD Sumbawa.

Diidentifikasi mayat tersebut bernama Nurul Hakiki (20), warga Kampung Padak Desa Labuhan Sumbawa. Keluarga korban langsung saja mendatangi RSUD Sumbawa untuk memastikan jenazah itu benar anggota keluarga mereka. Pengakuan kakak korban, Masnah, adiknya pamit keluar rumah sendirian, sekitar pukul 19.00 Wita, Kamis (26/12) lalu. Dengan alasan akan pergi bersama temannya. Diperkirakan, adiknya mendapatkan telepon dari seseorang. “Biasanya dia tidak pernah keluar rumah dalam waktu yang lama. Apabila keluar rumah, dalam waktu satu jam sudah kembali. Namun, ketika ditelepon sekitar pukul 21.00 Wita, handphonenya (korban,red) tidak aktif. Karena merasa khawatir, keluarga mencari keberadaannya. Bisa jadi saat itu adik saya sudah tidak bernyawa,” katanya menahan isak tangis. Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu. Erwan Yudha Perkasa, S.H, membenarkan kejadian ini dan kini tengah dalam proses penyelidikan. Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Sambil menunggu hasil visum dari dokter RSUD. Yang jelas pada leher korban, sempat ditemukan bekas jeratan. “Kita akan mencoba membuka nomor HP korban ke XL Center dan facebook pun kita buka,” demikian Erwan. (arn)


RAGAM

SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

Perkembangan Pariwisata NTB Meningkat Signifikan Dari Hal. 1 Berbagai upaya akan dilaksanakan salah satunya dengan menambah frekuensi penyelenggaraan event-event pariwisata dan budaya. Terkait pengembangan pariwisata, Nasir mengatakan tahun 2014 pihaknya akan fokus menata destinasi-destinasi yang sudah dikenal di kalangan wisatawan. Baik itu destinasi di Pulau Lombok maupun Sumbawa. “Tapi bukan berarti yang lainnya tidak kami tata. Hanya saja yang betul-betul menjadi fokus kami ialah destinasi yang sudah punya nilai jual,” tambahnya. Khusus untuk Pulau Sumbawa, tahun depan pelaksanaan event disana lebih diperbanyak. Walaupun diakui belum memadai sebagai destinasi wisata MICE, pengembangan wisata Pulau Sumbawa lebih difokuskan untuk wisata petualangan. “Kalau untuk wisata MICE harus ada akomodasi memadai. Cuma nanti ada event besar yaitu Festival Keraton Nusantara di Bima dengan tamu sekitar 5 ribu orang. Nanti akan kita tempatkan di rumah-rumah penduduk karena akomodasi di Pulau Sumbawa masih kurang,” terangnya. Nasir mengimbau kepada kabupaten/kota untuk fokus pada penataan destinasi sehingga destinasi wisata yang ada layak jual. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan ke daerah. “Mari bersama-sama saling bahu membahu, koordinasi dan komunikasi bagaimana menata destinasi dengan baik. Disamping itu juga menyiapkan SDM pariwisata serta mengintensifkan koordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya. Meningkatnya angka kunjungan wisatawan juga diamini Ketua ASITA NTB, Agus Mulyadi, SE. ia berpendapat, perkembangan pariwisata NTB semakin meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya baik dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Walaupun tahun 2013 diselenggarakan Pilkada, tapi hal itu tidak mempengaruhi kunjungan. Salah satu indikator peningkatan kunjungan wisatawan adalah banyaknya muncul usaha biro perjalanan wisata (travel agent) dan usaha kuliner. Agus mengatakan peningkatan arus kunjungan wisatawan tahun ini sekitar 19-20 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Begitu juga dengan wisatawan yang dihandle ASITA cukup meningkat. Masuknya maskapai baru

dari Australia, Jetstar juga dinilai sebagai penyumbang peningkatan angka kunjungan wisatawan ke daerah ini. Dan baru-baru ini, maskapai Singapura, Tiger Airways membuka rute BIL-Singapura juga dinilai sebagai faktor pemicu peningkatan kunjungan wisatawan. Disamping juga bersandarnya kapal pesiar dan kapal cepat langsung dari Bali membawa wisatawan. Tahun 2014 pemerintah diharapkan bisa meningkatkan sinergitas dengan semua pihak termasuk pelaku wisata, asosiasi pariwisata, dan lainnya. Selain itu pemerintah juga perlu fokus pada optimalisasi infrastruktur menuju objek-objek wisata. “Peningkatan SDM baik di bidang pendidikan pariwisata maupun masyarakat di sekitar objek wisata. Masyarakat juga diharapkan semakin meningkatkan rasa memiliki terhadap objek wisata,” harapnya. Keamanan dan kondusifitas daerah juga harus tetap dijaga dan dipelihara karena dunia pariwisata sangat rentan dengan persoalan keamanan. Salah satu pekerjaan rumah (PR) yang masih harus diselesaikan adalah pembenahan BIL sebagai pintu masuk utama jalur udara ke daerah ini. Keamanan dan kenyamanan BIL juga harus menjadi fokus pemerintah setempat maupun PT Angkasa Pura selaku pengelola. Agus mengatakan, pekan lalu saat dia kembali dari Australia, ketika akan mendarat, pilot tiba-tiba mengumumkan ada seekor anjing melintas di landasan pacu. Hal ini dinilai sangat membahayakan. “Supaya keamanan bandara lebih ditingkatkan. Itu sangat riskan bagi keselamatan,” ujarnya. Progres pariwisata tahun 2014 menurut Agus akan meningkat dari tahun ini. Tapi akan ada penurunan kunjungan wisatawan domestik karena tahun depan merupakan tahun Pemilu. “Tapi itu di bulan tertentu saja karena banyak orang akan sibuk menghadapi Pemilu,” cetusnya. Secara umum ia memprediksi kunjungan akan semakin meningkat dari tahun ini. Salah satu faktornya ialah masuknya beberapa maskapai penerbangan asing seperti Jetstar, Tiger Airways, dan Air Asia. (yan)

Bupati Bima Dimakamkan di ”Dana Traha” Dari Hal. 1 Prosesi pemakaman Bupati Bima berlangsung sejak pukul 07.00 Wita. Diawali dengan penyerahan jenazah secara resmi oleh Ina Ka’umari Prof Hj Siti Maryam M.Hum, adik almarhum, Ferdiansyah Fajar Islam dan anak pertama almarhum, Putra Feriandi kepada pemerintah. Setelah dilepas secara resmi, jenazah kemudian dibawa ke Masjid Sultan sekitar 200 meter dari Pendopo Bupati Bima. Jenazah almarhum kemudian dibawa pasukan TNI dan Polri. Selepas dishalatkan di Masjid Sultan, jenazah almarhum kemudian dibawa ke pemakaman Dana Traha. Sementara itu, prosesi pemakaman ini mengundang perhatian dari warga Bima. Mereka juga ingin melihat dari dekat, pemimpin mereka yang sekaligus adalah Sultan Bima ini untuk terakhir kalinya. Di Dana Traha sendiri juga sudah ada pasukan TNI dan Polri menjadi peserta upacara. Upacara pemakaman dipimpin oleh Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi sebagai inspektur upacara. Tampak juga hadir sejumlah pejabat pusat. Seperti Ketua MK Hamdan Zulfa, SH, Irjen Purn Farouk Muhammad, anggota DPR RI Muhammad Syafruddin ST MM. Sejumlah bupati tampak hadir seperti, Bupati Dompu H Bambang H.M.Yasin, Walikota Bima HM Qurais H Abidin, para anggota DPR serta lainnya. Gubernur NTB Dr.TGH M Zainul Majdi dalam sambutannya mengingatkan bahwa kematian adalah hak dari sang pencipta Allah SWT. Se-

mua orang, katanya, pasti akan menghadapi kematian. Dalam agama pun semua manusia diajarkan untuk siap-siap menghadapi kematian tersebut. “Kita harus siap dan ikhlas untuk menghadapi panggilan Allah. Kematian bukan menjadi masalah tapi yang menjadi masalah adalah apa yang kita bawa,” katanya. Gubernur mengatakan, selama mengenal almarhum, banyak jasa yang telah ditorehkan oleh almarhum. Dia pun berharap, agar jasa-jasanya itu bisa membawa keselamatan di akhirat. Khusus bagi keluarga yang ditinggalkan, Gubernur berpesan agar ikhlas dan tabah menghadapi cobaan ini. Sebelumnya, istri almarhum, Hj Dinda Damayanti Putri meminta maaf atas semua kesalahan almarhum. Jika terdapat janji ucapan yang belum ditepati, dia berharap agar diikhlaskan. Dia pun sadar, jika selama menjadi pemimpin tentunya almarhum Bupati Bima belum bisa berlaku adil. Almarhum H Ferry Zulkarnain lahir di Jakarta tahun 1964. Selepas menamatkan pendidikan, almarhum kemudian menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bima sejak tahun 2007. Almarhum kemudian terpilih menjadi Bupati Bima pada tahun 2005 dan terpilih kembali untuk periode kedua pada tahun 2010 lalu. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Anak terakhir almarhum, baru berumur dua tahun. (use)

Halaman 5

Kasus KPU Kota Mataram

Dokumen Sitaan Dikonfrontir ke Komisioner Mataram (Suara NTB) Penyitaan dokumen dari kontrakan tersangka mantan Bendahara KPU Kota Mataram SF, belum menjadi akhir penyidikan kasus dugaan penyimpangan dana hibah KPU Kota Mataram. Kejaksaan Tinggi NTB kembali meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk Komisioner KPU. Sejumlah komisioner diperiksa sejak Senin (23/12) sampai Selasa (24/12) lalu oleh tim penyidik Pidsus. Pemeriksaan terhadap komisioner ini dilakukan untuk dikonfrontir dengan bukti – bukti yang diperoleh penyidik dari mantan Bendahara SF. “Bukti dari mantan Bendaha-

ra sedang dipadukan dengan keterangan saksi – saksi dari pihak KPU, termasuk komisioner yang dimintai keterangan,” kata Kasi Penkum dan Humas Kejati NTB, Made Sutapa, SH. Permintaan keterangan ini masih akan terus berlangsung untuk memperkuat bukti yang

Selisih Satu Suara, Pilkades Taman Sari Sekotong Ribut Giri Menang (suara NTB) Pemilihan Kepala Desa pemekaran Taman Sari Sekotong Tengah yang berlangsung Kamis (26/12) kemarin sangat alot. Pasalnya, para saksi calon kepala desa enggan menandatangani hasil pleno panitia pilkades. Hingga saat ini, belum diputuskan masalah kisruh Pilkades tersebut. Keributan berawal pasca pleno penetapan pemenang Calon Kades nomor urut 1 Fadilah, calon lain nomor urut 3 Faesal yang meraup suara selisih satu suara dengan pemenang memprotes dan menolak hasil Pilkades. Perselisihan ini akhirnya berkembang menjadi keributan. Camat Sekotong, L. Edi Sadikin menyatakan masalah ini sedang dibahas bersama pihak terkait termasuk dengan panitia untuk mencari jalan keluar. Ia menjelaskan, asal mula masalah ini ketika calon kades nomor 3, Faesal memprotes surat suara di TPS 4 yang dicoblos menggunakan puntung rokok. Ia memprotes agar surat suara dibatalkan. Lantas panitia pun membatalkannya atas persetujuan saksi. “Karena ini mereka menolak hasil pilkades, saksi tak mau tandatangan,” ujarnya. Ia menyebut, empat calon kades yang ikut pilkades antara lain nomor urut 1 Fadilah, nomor urut 2 Muhsinin, Nomor urut 3 Faesal dan nomor urut 4 Ihsan Ismail. Perolehan suara antara calon nomor urut 1 sebanyak 674 suara dan nomor urut 3 sebanyak 673 suara. Perolehan yang hanya berselisih satu suara ini diduga menyebabkan calon

kalah menolak hasil Pilkades. “Ini kita sedang rapatkan masalah ini,” imbuhnya. Terpisah, Kapolsek Sekotong, AKP Matriduan membenarkan adanya keributan waktu pilkades tersebut. Pada saat perhitungan suara selisih suara hanya satu suara. Keributan awalnya saat Calon nomor 3 protes karena saat perhitungan suara di TPS 4 terdapat pencoblosan menggunakan puntung rokok. “Ini yang diprotes, tapi jadi ribut,” tukasnya. Panitia pun mengadakan rapat pleno penetapan pemenang, namun saat rapat itu calon nomor 3 memprotes dan menolak menandatangani hasil pilkades. Sehingga terjadi keributan, panitiapun kalangkabut tak mampu menanganinya. Akhirnya, muspika dalam hal ini Polsek setempat berupaya mengamankan agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Polsek mengamankan kotak suara dan perangkat pemilihan lainnya ke kantor Polsek setempat. “Kami sudah amankan kotak suara dan perangkat lainnya dikantor Polsek,” imbuhnya. Ia menambahkan, terkait hal ini Polsek hanya mengamankan saja. Kaitannya dengan hasil Pilkades, tentunya merupakan kewenangan pihak panitia dan pihak Pema terkat. Diketahui, desa Taman Sari merupakan pemekaran desa sekotong tengah, desa ini awalnya masuk ke sekotong tengah. Namun, sejak setahun lalu telah mekar sehingga dilakukan pemilihan kades. Dalam pemilihan Kades ini, terdapat empat calon yang ikut serta. (her)

diperoleh. Apakah ada kemungkinan akan ada tersangka tambahan? Sutapa belum ingin buru – buru membuat kesimpulan dan mendahului penyidik. “Karena proses penyidikan sedang berlangsung, kita tunggu saja apapun perkembangannya,” tegas Sutapa.

Dewi Santini, SH.MH (hakim PN Praya), Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, Iptu.Deni Setyawan dan Kapolsek Praya Barat, Kompol.Ridwan. Sementara dua saksi lainnya masing-masing Ketua PN Praya, Sumedi, SH.MH dan Kapolres Lombok Tengah, AKBP. Supriyadi, SIK, belum memenuhi panggilan KPK. Menyinggung perkembangan penyidikan kasus suap pengurusan perkara tindak pidana umum pemalsuan dokumen sertifikat tanah di wilayah Lombok Tengah tersebut, Johan Budi mengatakan bahwa saat ini KPK masih fokus pada pemeriksaan saksi-saksi. Apakah dari pemeriksaan saksi-saksi sudah ada gambaran tersangka baru? ‘’Belum, belum ke arah sana (tersangka baru). Masih pemeriksaan saksi dan baru mulai memeriksa tersangka,’’

jelas Johan Budi. Sementara, tersangka kasus suap, ,Lusita Ani Razak kemarin terlihat mendatangi Gedung KPK . Lusita tiba di Gedung KPK sekitar pukul 10.00 WIB terlihat santai dan tampak ceria ketika turun dari mobil tahanan. Wanita berkulit putih ini, terlihat tidak canggung dan tersenyum ketika dipotret wartawan. Tidak seperti pemeriksaan sebelumnya ketika mendatangi gedung KPK, wanita ayu ini berupaya menutupi wajahnya dengan selendang. Seperti diketahui, Lusita merupakan seorang petinggi di perusahaan wisata bernama PT Pantai Aan. Saat ditanya keterkaitannya dengan peran Bambang W Suoeharto yang merupakan pemilik perusahaan itu, Lusita hanya diam dan memilih ter senyum. Seperti yang pernah diberitakan, Lusita Ani Razak adalah wanita yang ditangkap

Pemprov NTB Diminta Alokasikan Dana Pengabdian Mataram (Suara NTB) DPRD NTB kini tengah menantikan hasil evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri sebelum nanti membahas kembali finalisasi APBD NTB tahun 2014 bersama pihak eksekutif. Sejauh ini, tidak ada evaluasi yang berarti yang menjadi catatan dalam evaluasi tersebut. Sekretaris DPRD NTB, H. Azhari, SH, MH, kepada wartawan, Jumat kemarin mengutarakan hal itu. Menurutnya, salah satu item yang menjadi evaluasi justru belum adanya anggaran dana pengabdian yang menjadi hak para anggota DPRD NTB Periode 2009 – 2014. Azharimengungkapkan,dalam RAPBD NTB 2014 yang telah disepakati beberapa waktu lalu, Pemprov NTB memang belum menyiapkan dana pengabdian anggota DPRDProvinsi.“Paraanggotadewan meminta itu ditunda saja pengalokasiannya di APBD perubah-

Dari Hal. 1 Kalau kemudian ada pemberitan yang mengatakan kalau saya mangkir dari panggilan KPK itu salah ,” ujarnya. Ditegaskan, pada prinsipnya pihaknya siap memenuhi panggilan KPK. Kapan pun dan dimanapun. Selama memang tidak ada urusan dinas lainnya. Adapun terkait rencana pemanggilan oleh KPK pada Senin mendatang, Sumedi mengaku sudah mempersiapkan semua keperluan yang dibutuhkan. Termasuk berkas dan dokumen-dokumen penduku-

an 2014,” kata Azhari. Menurutnya, jika memang anggaran itu boleh tidak dianggarkan pada APBD murni 2014, maka pihaknya tidak perlu menganggarkan dana pengabdian itu. Namun, jika Kemendagri mewajibkan anggaran itu dicantumkan dalam APBD murni 2014, maka pihaknya mau tidak mau harus mematuhi evaluasi itu. “Maunya anggota dewan dialokasikan pada APBD perubahan 2014, tetapi jika Kemendagri menyarankan dialokasikan pada APBD murni, ya kami lakukan sesuai arahan pusat itu. APBD murni 2014 yang dikonsultasikan itu masih bisa diubah sesuai arahan Kemendagri,” ujarnya. Menurutnya, total anggaran yang dibutuhkan untuk dana pengabdian bagi para anggota DPRD NTB itu mencapai Rp 700 juta dan akan dialokasikan untuk 55 anggota DPRD NTB sesuai masa jabatannya mas-

ing – masing. “Secara keseluruhan sekitar Rp 700 juta. Nanti pembagiannya variatif sesuai masa jabatan dan pengabdiannya. Dan ini sudah ada komitmen, nanti di APBD Perubahan. Kecuali kalau kita dipaksa harus masuk di APBD murni, baru kita masukkan,” ujarnya. Untuk diketahui, APBD NTB tahun anggaran 2014 yang telah disepakati bersama dengan DPRD NTB belum lama ini mencapai Rp 2,86 triliun lebih. Angka ini mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding APBD Perubahan 2013 yang mencapai Rp 2,57 triliun lebih. APBD 2014, dijabarkan dalam 300 program/kegiatan, yang dirinci menjadi anggaran pendapatan sebesar Rp 2,863 triliun lebih dan anggaran belanja sebesar Rp 2,834 triliun lebih, sehingga terjadi surplus sebesar Rp 29,35 miliar lebih. (ant/bali post)

Massa Rusak Kantor Dinas Kehutanan Dompu (Suara NTB) Ratusan warga Doropeti Kecamtan Pekat yang tergabung dalam Forum Perjuangan Masyarakat Doro Peti (FPMDP) melakukanaksiunjukrasaanarkis di Dinas Kehutanan Dompu. Aksi massa yang mengabaikan waktu salat Jumat ini menuding aparat pemerintah termasuk Dinas Kehutanan selalu menjadikan pengusaha kayu Pekat sebagai sasaran pemerasan dan pungli. FPMDP juga meminta dua truk dan kayu yang diamankanKehutanandilepaskan. Aksi unjuk rasa ratusan warga Pekat ini berlangsung, Jumat (27/12) siang kemarin. Massa yang turun dari truk ini langsung melempari kantor Dinas Kehutanan, sehingga kaca jendela kantor Dinas Kehutanan Dompu hancur. Aksi anarkis warga ini berlangsung singkat, baru dilan-

KPK di sebuah hotel bersama Subri Kajari Praya non aktif. Saat ditangkap Lusita diduga menyuap Subri untuk memenuhi permintaan atas laporan terhadap salah seorang pengusaha yang menjadi pesaing atas sengketa kasus tanah.Saat penangkapan petugas menyita uang dolar Amerika dan rupiah bernilai lebih dari Rp 213 juta. Dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara sengketa tanah, KPK telah menetapkan dua tersangka, yaitu Kajari Praya non aktif, Subri dan seorang pihak swasta bernama Lusita Ani Razak. Subri diduga sebagai penerima suap. Ia dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 11 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Sedangkan Lusita Ani Razak dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (049)

Senin, Ketua PN Praya Penuhi Panggilan KPK ng terkait kasus sengketa lahan yang melibatkan PT. A’an dengan pengusaha Sugiharta alias Along. Karena pihaknya tidak mau dalam pemeriksanaan berdasar ingatan saja. ‘’Berkas dan dokumen pendukung sedang kita persiapakan. Jadi ketika proses pemerikasaan oleh KPK nantinya sudah benar-benar siap. Keterangan yang diberikan juga benar-benar valid sesuai dokumen yang ada. Bukan atas dasar ingatan saja,” terangnya. Sumedi menegaskan, pihaknya dalam hal ini siap memberikan keterangan yang

tronik itu. Selain terkait dokumen yang disita dari bendahara, Sutapa juga membeberkan, pemeriksaan juga dilakukan terhadap tenaga kontrak di Sekretariat KPU Kota Mataram. Pemeriksaan itu kaitan dengan pertanggungjawaban penggunaan dana Rp 1 Miliar yang dikelola Sekretariat KPU Kota Mataram. Penyidik mengklarifikasi aliran dana tersebut yang konon dipakai untuk membayar honor distribusi logistik Pilkada Kota Mataram tahun 2010. (ars)

APBD 2014

Subri dan Lusita Ani Razak Batal Diperiksa KPK Dari Hal. 1

Sebelumnya, dalam dokumen yang disita, ada ratusan data ditemukan. Setelah dibongkar penyidik, data ditemukan berupa dokumen kontrak dengan rekanan, realisasi program, terbanyak berkaitan dengan pembayaran. Dokumen pembayaran ini banyak dalam bentuk kwitansi. Selain dalam bentuk dokumen, disita juga perangkat komputer dan flashdisc. Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari Kejaksaan apa saja bukti baru yang ditemukan dari perangkat elek-

sebenar-benarnya kepada penyidik KPK. Karena pada dasarnya, pihaknya tidak memiliki beban apapun terkait kasus dugaan suap yang melibatkan Kepala Kejaksanaan Negeri (Kajari) Praya non aktif, Subri, SH.MH. Pihaknya pun berjanji tidak akan menutup-nutupi fakta yang ada. Saat ini tambahnya, tiket pesawat ke Jakarta sudah siap. Dan, dirinya akan berangkat pada Senin pagi. Mengingat sesuai jadwal oleh pihak KPK, pemeriksaan akan dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB di gedung KPK. (kir)

jutkan dengan orasi. Dalam orasinya, pengunjuk rasa mengancam akan membakar kantor Dinas Kehutanan Dompu bila dua truk milik pengusaha kayu dari Pekat beserta isinya tidak dilepas oleh Kehutanan. Penangkapan truk bersama muatannya ini dinilai sebagai bentuk kejahatan dan perampokan. Apalagi oknum pejabat di Dinas Kehutanan Dompu selama ini selalu melakukan pungutan liar (pungli) dan pemerasan. H Naser, pengusaha kayu kepada wartawan, mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya sebagai bentuk protes atas tindakan oknum di Dinas Kehutanan yang main tangkap. Dua truk bersama isinya milik pihaknya ditangkap tanpa kompromi. “Kita minta agar duatrukkamidanmuatannyadilepaskan,” katanya. Setelah melakukan orasi sekitar dua jam dan dilanjutkan dengan dialog, dua truk dengan nomor polisi EA 8505 H yang membawa 11,120 M2 jenis kayu rimba campuran dan truk dengan nomor polisi DK 9490 UH jenis kayu rimba campuran sebanyak 12,1032 M3 yang telah diamankan ke Polres

Dompu itu akhirnya dilepaskan. “Kayu ini kita amankan saat operasi gabungan bersama Kehutanan Propinsi. Kita lepaskan dengan pertimbangan keaman dan sudah dikoordinasikan dengan Kehutanan Propinsi,” kata Sekretaris Dinas Kehutanan Dompu, Abdurrahman, S.Sos. Terkait dengan pengrusakan kantor Dinas Kehutanan, dikatakan Abdurrahman, itu tergantung aparat Kepolisian. Karena itu merupakan tindakan kriminal, dilaporkan atau tidak, menjadi kewajiban Kepolisian untuk menindak lanjutinya. “Sekarang tergantung Kepolisian untuk menindaknya,” kata Abdurrahman di depan Kapolres Dompu. Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK mengatakan, dua truk kayu yang diamankan pihaknya masih menjadi tanggungan Dinas Kehutanan. Kayu tersebut berada di Kepolisian hanya untuk pengamanan. Terhadap pengrusakan kantor Dinas Kehutanan, oleh pengunjuk rasa bersedia ganti rugi dan akan berdamai. “Itu katanya tadi ingin damai dan mau ganti rugi segala kerusakannya,” kata Purnama. (ula)

Dari Mana Sumber Dana Suap? Dari Hal. 1 “Pemeriksaan (Lusita Ani Razak) sebagai tersangka saja, tapi tidak jadi karena tidak didampingi pengacara,” sambung Johan. Dalam kasus OTT Subri, sebelumnya merebak kabar bahwa Lusita adalah anak buah dari Bambang W. Soeharto, Direktur PT. Pantai Aan sebagai pemilik Hak Guna Bangunan (HGB) di tanah pariwisata Selong Belanak, Praya Barat Lombok Tengah. Namun KPK belum mengungkap hubungan langsung ant-

ara Lusita dengan Bambang W Soeharto. Dalam rangkaian penyidikan kasus suap ini, hanya Bambang W Soeharto yang sudah diperiksa. Usai diperiksa KPK Bambang hanya menerangkan seperti dirilis sejumlah media online, ia diperiksa sebagai saksi kaitan dengan posisinya sebagai Direktur Pantai Aan. Sedangkan kaitan langsung antara Bambang W Soeharto dengan Lusita, belum terjawab lugas. “Bu Lusita kawan saya selama 19 tahun,” kata Bambang usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK. (ars)

Segera Ekspose Dari Hal. 1 Yang pasti, menurut Kajati NTB, Sugeng Pudjianto, SH, MH, materi penyelidikan rampung. “Dokumen – dokumen sudah lengkap kami peroleh, saksi – saksi sudah diperiksa, tinggal ekspose saja. Insya Allah, minggu depan saya akan pimpin ekspose,” kata Kajati, Jumat (27/12). Dalam ekspose itu, timnya akan diminta memaparkan hasil yang diperoleh selama penyelidikan tiga bulan. Dalam proses lidik itu, sejumlah saksi diakuinya sudah diperiksa, termasuk PPK bernama Bambang Eko dari Dinas PU NTB. “Kalau ada indikasi (korupsi), cukup dua alat bukti, kita tingkatkan status kasusnya

ke penyidikan,” tegas Kajati. Proyek Pipa di Desa Bentek Kecamatan Gangga, KLU diketahui menjadi salah satu bidikan baru Kejaksaan. Proyek senilai Rp 12,5 miliar yang diusut sejak Oktober lalu ini, sudah masuk tahapan pemeriksaan saksi – saksi. Diketahui, proyek tersebut bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), kemudian diserahkan penanganannya di Dinas PU Provinsi NTB. Tahun 2011 lalu, proyek ini pun rampung pengerjaannya. Namun hingga tahun 2013, pipa tak kunjung berfungsi untuk membantu mengatasi kekeringan di KLU. Proyek mangkrak ini pun jadi bahan puldata dan pulbaket Kejaksaan Tinggi NTB. (ars)


OPINI

SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

Halaman 6

Menelaah UU Desa Menuju Pembangunan Desa Oleh :

Pemutusan PJU Rugikan Masyarakat PT.PLN (Persero) mengambil langkah tegas terhadap tiga kabupetan di Pulau Lombok, yakni Lombok Barat, Lombok Utara dan Lombok Tengah. Ke tiga kabupaten ini, Penerangan Jalan Umum (PJU)-nya dicabut alias disegel. Pasalnya ketiga kabupaten tersebut menunggak membayar PJU hingga mencapai Rp 2,8 miliar. Dalam pernyataannya beberapa hari lalu, Asisten Manager Pelayanan dan Administrasi PLN Area Mataram, Sari Indah Damayanti mengatakan, pemutusan PJU terpaksa dilakukan karena beberapa pendekatan yang dilakukan PLN belum membuahkan hasil. Sari merinci, tiga kabuoaten yang menunggak PJU masing-masing Lombok Barat nilai tunggakannya sebesar Rp 1,9 miliar, Lombok Tengah sebesar Rp 650 juta dan Lombok Utara mencapai Rp 250 juta. Tunggakan tersebut dihitung untuk rekening pembayaran di bulan Oktober dan November 2013. PLN khawatir, akibat dari masih adanya kewajiban yang belum terbayarkan oleh pemerintah kabupaten, akan berdampak pada ketidakpercayaan pemerintah pusat menyalurkan subsidi, maupun bantuan pembangunan untuk infrastruktur kelistrikan di NTB. Alasan yang disampaikan pihak PLN terkait langkah pemutusan PJU merupakan tindakan yang sah-sah saja. Tentu PLN ingin menjaga kredibilitasnya di mata ‘’induknya’’ yang memberikan penilaian terhadap kinerjanya di daerah. Jika persoalan tunggakan tersebut tak diselesaikan, berisiko terhadap kucuran anggaran untuk berbagai proyek khususnya bidang kelistrikan di daerah ini yang akan berkurang di tahun berikutnya. Namun di sisi lain, pemutusan PJU secara langsung juga merugikan masyarakat . Baik masyarakat yang bermukim di wilayah yang PJU-nya diputus, juga pengguna jalan yang melintas di kawasan itu. Apalagi pemutusan PJU juga dilakukan di kawasan wisata seperti Senggigi yang merupakan wilayah Lombok Barat. Kawasan ini merupakan ikon pariwisata NTB. Apa kata wisatawan jika mereka pada malam hari melewati kawasan itu ternyata gelap gulita? Hal ini sebenarnya juga mestinya menjadi pertimbangan bagi PLN untuk mengambil tindakan tegas berupa pemutusan PJU. Mestinya ada kawasan-kawasan tertentu yang bisa ditoleransi, karena imbasnya sangat luas. Tidak saja ‘’menodai’’ citra kurang baik bagi Lombok Barat tetapi juga NTB termasuk Indonesia, khususnya di bidang pariwisata. Sementara itu, Pemkab yang menunggak membayar PJU juga mestinya mengambil langkah cepat guna mencegah terjadinya pemutusan oleh PLN. Pengalokasian dan eksekusi anggaran untuk PJU juga harus cepat dan tepat. Sehingga anggaran yang memang dialokasikan untuk membayar PJU sudah tersedia dan tidak ada alasan untuk menunggak. Keluhan di Lombok Barat bahwa pembayaran PJU membengkak perlu diselidiki. Di beberapa daerah di Indonesia hal ini pernah terjadi. Pembengkakan terjadi, ternyata karena ada instalasi liar yang mencuri aliran listrik dari PJU. Agar peristiwa ini tidak terulang di Lombok Barat, Pemkab Lombok Barat tampaknya perlu turun ke lapangan untuk memastikan hal itu tidak terjadi di daerah ini. (*)

ANGGAL 18 Desember 2013 merupakan tanggal yang bersejarah bagi pemerintahan desa. Pada tanggal itu pemerintah bersama DPR RI menetapkan Rancangan Undang-Undang Desa menjadi Undang-Undang (UU Desa). Undangundang tentang desa tersebut bagai angin segar bagi pemerintah desa. Pasalnya, dalam undang-undang desa itu mencantumkan beberapa pasal penting yang dinilai sangat berpihak bagi terbentuknya penyelenggaraan pemerintahan desa yang kuat dan mandiri untuk mewujudkan pembangunan desa yang berdaya saing dan berkemajuan. Salah satu poin penting dalam undang-undang desa itu adalah diaturnya alokasi dana desa dari APBN minimal 10% dari jumlah dana perimbangan setelah dikurangi dana alokasi khusus untuk pemerintahan daerah. Jika sepuluh persen itu mencapai Rp 104, 6 triliun, kemudian dibagikan sekitar 72.000 desa, maka setiap desa bisa menerima sekitar Rp 1,4 miliar per tahun. Secara normatif besarnya anggaran yang ditransfer untuk pemerintah desa tersebut merupakan bentuk adanya komitmen dan perhatian tinggi pemerintah dan DPR RI terhadap pembangunan desa. Hemat saya, kebijakan ini merupakan bentuk keputusan pemerintah dan DPR RI yang progresif dan pertama kali dibentuk sejak Indonesia merdeka. Mencermati UU Desa Lahirnya undang-undang desa bukan tanpa dasar dan alasan yang kuat. Lahirnya undang-undang tersebut diawali dengan adanya tuntutan dan aspirasi pemerintah desa dan bersama organisasi masyarakat sipil yang perhatian dengan pembangunan desa. Menurut pemerintah desa dan sejumlah organisasi masyarakat sipil, alasan diperlukannya undang-undang yang berpihak kepada desa adalah (1) pemerintahan desa merupakan ujung tombak pembangunan bangsa karena disanalah kehidupan masyarakat Indonesia, (2) desa merupakan komunitas terkecil terbentuknya sebuah negara, (3) masyarakat desa memiliki kontribusi nyata bagi terbentuknya NKR RI, (4) desa sebagai komunitas masyarakat adat memiliki sejumlah kearifan lokal sebagai bentuk kebudayaan nasional, dan (5) desa memiliki sumber daya alam yang mendukung pendapatan negara. Beberapa alasan di atas adalah sedikit dari banyak alasan lain lahirnya undang-undang desa. Kini undang-undang desa sudah dibuat. Dan kini pemerintah desa memiliki sumber pendapatan dari APBN 10% dari jumlah anggaran untuk pemerintahan daerah. Pemerintah dan masyarakat desa boleh berbangga diri, berbesar hati, dan berkeyakinan kuat, dengan anggaran itu mampu mewujudkan pembangunan desa yang berkemajuan dalam segala as-

Salahudin, S.IP. M.Si.

(Dosen Ilmu Pemerintahan Univ. Muhammadiyah Malang, Peneliti Tentang Pembangunan Desa) pek terutama aspek ekonomi. Hemat saya, di tengah kebahagian pemerintah dan masyarakat desa atas undang-undang itu, justru menyimpan persoalan baru yang akan menimpa penyelenggaraan pemerintahan desa yang lebih mengerikan jika tidak dapat mengupayakan langkah-langkah serius untuk meluruskan dan menjalankan amanah undang-undang desa itu. Masih segar diingatan kita, di awal lahirnya undang-undang 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, begitu banyak pemerintah daerah, masyarakat pro otonomi daerah, dan ilmuwan perguruan tinggi pro demokrasi lokal berkeyakinan kuat bahwa undang-undang itu mampu mewujudkan pembangunan daerah yang berdaya saing dan berkemajuan. Pada praktiknya, justru lahirnya undang-undang 32 membawa dampak buruk bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah seperti terbentuknya oligarki dan dinasti politik, meluasnya tindakan korupsi, melemahnya manajemen pemerintahan daerah, dan buruknya kualitas pelayanan publik. Penulis bukannya pesimis terhadap undang-undang desa tetapi berdasarkan pengalaman undang-undang 32 seperti yang dijelaskan di atas maka besar kemungkinan penyelenggaraan pemerintahan desa akan menuai banyak persoalan diantarannya menguatnya dinasti politik di desa, membudayanya money politics dalam Pilkades (Pemilihan Kepala Desa), menguatnya tindakan korupsi dalam pemerintahan desa, buruknya pelayanan publik, dan melemahnya kearifan lokal masyarakat desa. Dikucurnya anggaran APBN untuk desa seperti yang digambarkan di atas memicu elit-elit desa untuk menanamkan kekuasaannya dalam pemerintahan desa. Elite desa akan melakukan segala upaya untuk meraih kekuasaan sebagai kepala desa. Elite desa yang berkuasa sebagai kepala desa akan melakukan upaya-upaya menyiapkan keluarganya untuk berkuasa menggantikannya lebih lanjut, entah itu anaknya, istri atau suaminya, atau sanak saudara lainnya. Keinginan menciptakan oligarki politik elie desa tersebut secara langsung merusak tatanan politik demokrasi. Karena disana akan lahir perilaku elit politik desa meraih kekuasaan dengan segala cara termasuk money politics. Kepala desa yang terbentuk melalui money politik secara langsung merusak manajemen pemerintahan desa. Penyelenggaraan pemerintahan desa akan selalu diwarnai praktik-praktik korup sehingga merusak atau memperburuk kualitas pelayanan publik. Praktik-praktik buruk tersebut berdampak langsung pada

hilangnya kearifan lokal masyarakat desa. Masyarakat desa tidak lagi hidup dalam kebersamaan, kehangatan, dan kesolidaritas sebagaimana ciri dari masyarakat desa itu sendiri. Kritikan preventif penulis seperti di atas bukannya bentuk ketidaksetujuan penulis terhadap undangundang desa terutama yang mengatur transfer APBN untuk desa, justru saya setuju dan senang hati lahirnya undang-undang desa terutama terkait anggaran untuk desa dari APBN. Penulis berkeyakinan kuat undangundang desa akan mendorong pemerintah desa untuk menyelenggarakan pemerintahan desa yang mampu mewujudkan pembangunan desa yang berdaya saing dan berkemajuan hingga terwujudnya kehidupan masyarakat desa yang sejahtera dan berdaya saing dalam segala aspek. Hal ini akan terwujud nyata manakala penyelenggaraan pemerintahan desa jauh dari praktik oligarki politik, money politics, dan perilaku korup pejabat pemerintahan desa. Anggaran untuk Pembangunan Desa Hemat saya agar anggaran Rp 1,4 miliar per tahun untuk desa dapat dijalankan dengan baik, dan terhindar dari timbulnya praktik oligarki politik, money politics, dan perilaku korup pejabat pemerintah desa, maka dibutuhkan langkah-langkah komprehensif dari semua pihak terutama pemerintah pusat dan masyarakat sipil. Pemerintah pusat perlu membentuk tim pendamping pemerintah desa dalam melaksanakan atau merealisasikan anggaran desa agar sesuai atau tepat sasaran. Tim pendamping ini di isi oleh unsur-unsur pemerintah daerah dan masyarakat sipil yang terkait. Unsur pemerintah daerah yang perlu terlibat dalam pendampingan pemerintah desa adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan SKPD-SKPD terkait lainnya. Sedangkan unsur masyarakat sipil adalah perguruan tinggi, LSM, Ormas, dan kelompokkelompok masyarakat lainya. Tim pendamping yang dibentuk pemerintah pusat di atas bertugas untuk: (1) memberikan pemahaman secara baik dan benar kepada pemerintah desa terkait bagaimana penyusunan program pembangunan desa yang efektif dan efesien serta berdampak nyata bagi kehidupan masyarakat desa, (2) bagaimana penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang dapat mendorong terciptanya pembangunan desa yang berdaya saing dan berkemajuan, dan (3) bagaimana implementasi dan evaluasi APBDes yang efektif, efesien, berkeadilan, dan tanpa cacat hukum.

Tim pendamping dalam menjalankan tugas-tugasnya di atas perlu membangun kemitraan dengan masyarakat sipil yang ada di lingkungan desa masing-masing. Pasalnya, masyarakat sipil yang ada di desa masing-masing seperti kelompok-kelompok pengajian, kelompok tani, kelompok ternak, dan kelompok home industri, adalah kelompok-kelompok masyarakat desa yang sangat paham akan kondisi dan kebutuhan masyarakat desa seutuhnya. Dengan kemitraan itu diharapkan penggunaan anggaran desa dapat sesuai sasaran, terhindar dari tindakan korupsi, dan dapat mendukung terselenggaranya pelayanan publik yang berkualitas baik, berdaya saing, dan berkemajuan. Akhir dari tulisan ini, penulis ingin mengatakan undang-undang desa dibentuk bukan untuk menciptakan persoalan baru namun untuk menyelesaikan masalah keterbelakangan pembangunan desa menuju pembangunan desa yang berkemajuan dan berdaya saing sehingga mampu memberikan makna positif bagi pembangunan bangsa dan negara seutuhnya. Penulis juga ingin mengatakan, pemerintah dan DPR RI telah membentuk undangundang desa diharapkan tidak lepas tannggungjawab terhadap implementasi undang-undang tersebut. Pemerintah pusat harus turun tangan untuk memastikan undang-undang desa terimplementasikan dengan baik dan benar, minimal melakukan seperti yang penulis jelaskan di atas. Semoga!!

Penyidik bidik 10 ruko sarang burung walet di Kota Mataram Harus ditertibkan

*****

Tunggakan PJU tinggi, subsidi listrik untuk NTB terancam batal Akan membebani masyarakat tak mampu

*****

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/ bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Siagakan Kapal Tanker JELANG perayaan tahun baru, diperkirakan akan terjadi lonjakan permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) masyarakat. Mengantisipasinya, Pertamina Depo Ampenan terus melakukan pemantaun pengiriman kapal tanker dan menjaga ketersediaan stok di tangki timbunnya. Untuk sementara, Pertamina memang tidak melihat adanya lonjakan permintaan di akhir tahun ini. Baik pada kegiatan yang berkaitan langsung dengan Natal, maupun jelang tahun baru. Meski demikian, untuk menjaga stabilitas distribusi dan memenuhi permintaan yang sewaktu-waktu, Pertamina tak ingin lengah. Sales Representative BBM, Pertamina Depo Ampenan, Galih Pradipta menyebut, akhir tahun ini gairah masyarakat untuk kegiatan luar rumah memang masih kecil. Dilihat dari penjualan BBM dalam beberapa waktu terakir di setiap SPBU yang justru semakin lesu. “Kemungkinan karena intensitas hujan yang terus menerus. Rata-rata 38 SPBU di pulau Lombok masih kecil permintaannya,” sebut Galih pada Suara NTB ditemui di ruang kerjanya, Jumat (27/12). Melihat laporan penjualan setiap hari, untuk bahan bakar jenis premium, masih pada kisaran 820 Kiloliter (Kl). Demikian juga untuk jenis solarnya, hanya terjual 270 Kl. Semakin banyaknya jumlah kendaraan, padatnya lalu lalang, idealnya menurut Galih, permintaan BBM akan semakin tinggi. Untuk tahun baru ini, diperkirakan akan terjadi permintaan hanya dalam satu dua hari perayaan. Dan lonjakannya diprediksi besar. Untuk itu, tetap diantisipasi Pertamina dengan menyiagakan ketersediaan stok di tangki timbun Depo Ampenan. Dimana untuk premium sebanyak 5.176 Kl, solar sebesar 5.451 Kl. Dari jumlah ketersediaan stok yang disebutkan itu, masih dimungkinkan akan bertahan lima sampai tujuh hari kedepan. Jika pada kondisi normal. “Hari ini masih ada kapal tanker yang terus ngisi, kapasitasnya premium 2.300 Kiloliter, solar 1.200 Kiloliter. Distribusi dari Bali dan Surabaya nampaknya masih baik, karena tidak ada cuaca yang berpengaruh di laut,” sebutnya. Terdapat sembilan tangki timbun yang disiagakan harus terus terisi, menurut Galih ada dua tambahan tangki lainnya yang akan mendukung ketersediaan stok BBM hingga sepuluh hari. Dua tangki timbun menurutnya yang paling diperhatikan harus terisi adalah premium, yang total kapasitas timbunnya sebesar 10.500 Kl, serta solar dengan total kapasitasnya 15.000 Kl. Lainnya yang paling diperhatikan adalah ketersediaan bahan bakar pesawat, yakni aftur. Karena menurut Galih intensitas penerbangan yang dihitung terus meningkat ini, harus diimbangi ketersediaan bahan bakarnya di BIL. “Pertamina tetap siaga mengantisipasi akhir tahun ini,” demikian Galih. (bul)

Tanjung (Suara NTB) Puluhan kelompok Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Jumat (27/12) memperoleh bantuan stimulan alat-alat industri dari Pemda KLU. Kelompok yang memperoleh hampir merata, mulai dari tukang jahit, kelompok tenun, usaha perbengkelan, pertukangan, hingga olahan komoditi pertanian seperti olahan ikan, kopi, kemiri, dan sebagainya. Kepala Disperindagkop dan UMKM KLU, Drs. H. Arkam, menyampaikan sumber dana peralatan yang diserahkan bersumber dari APBD dan APBN, Kementerian Koperasi UMKM, dan Kementerian Perdagangan. Di antara anggaran itu, yang bersumber dari Kementerian Perdagangan mencakup mesin peralatan untuk pemecah kopi, konveksi, mesin batok, mesin industri makanan olahan, hingga mesin pemecah kemiri. Sedangkan dari Koperasi, dialokasikan kepada IKM olahan torkila jagung, dan bantuan modal kepada 20 kelompok. “Sebaran bantuan dialokasikan hampir merata, yaitu kepada kelompok usaha di 25 Desa yang ada di lima kecamatan. Kelompok yang memperoleh bantuan rata-rata usahanya jalan, dilihat dari evaluasi dan identifikasi kelayakan penerima saat proposal diajukan. Kami menghindari kelompok tidak jelas, atau memberi bantuan kepada kelompok yang hanya mengejar bantuan,” papar Arkam. Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH., seusai menyerahkan bantuan secara simbolis menekankan jumlah bantuan pusat yang teralokasi di KLU mencapai ratusan miliar. Hal itu menyadari masih tingginya angka kemiskinan di KLU, yang berada di kisaran 38 persen setelah berhasil di turunkan 7 persen dalam dua tahun terakhir. “Saya minta kepada Dinas Perindag untuk mengawasi penerima bantuan, karena hajat bantuan dimaksudkan untuk perkembangan usaha,” katanya. Bupati menyebutkan antusiasme masyarakat membentuk kelompok cukup tinggi. Hingga tahun 2013 ini saja, jumlah kelompok yang bergerak di sektor peternakan sebanyak 380 kelompok. Kelompok lain yang bergerak di sub sektor pertanian lain, jumlahnya terus bertambah. Pemda KLU untuk mengimbangi eksistensi kelompok itu, telah memprogramkan pembangunan Pasar UMKM. Sarana ini diperuntukkan agar kepentingan promosi dan transaksi kelompok UMKM terakomodir. “Di tahun 2014 kelompok sudah bisa menempati pasar UMKM, saat ini pasarnya sedang dibangun. Di tempat ini, transaksi diharapkan bisa berlangsung dalam partai besar,” ujarnya. (ari)

(Suara NTB/ari)

BANTUAN - Bupati Djohan Syamsu memberikan bantuan peralatan kepada kelompok IKM di KLU, Jumat (27/12).

Tiga Gili akan Dibanjiri Wisatawan Tanjung (Suara NTB) Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika (Dishubparkominfo) Kabupaten Lombok Utara (KLU) memperkirakan angka kunjungan ke Tiga Gili akan mengalami lonjakan pada perayaan tahun baru 2014 mendatang. Angka kunjungan ke Tiga Pulau favorit wisatawan itu diasumsikan akan melebihi okupansi tahun sebelumnya.

“Kami asumsikan pada H2 jelang pergantian tahun nanti, setidaknya 5.000 wisatawan mancanegara dan domestik akan menyeberang ke Tiga Gili. Hampir sama dengan tahun lalu, mungkin juga meningkat,” ungkap Kepala Dishubparkominfo KLU, Sinar Wugiyarno, SH., Jumat (27/12). Ia mengakui, Tiga Gili tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, terlebih di

momen pergantian tahun. Dishub bersama pengelola pelabuhan, Syahbandar Pelabuhan Bangsal, dan Polairud Polda NTB, telah berkoordinasi guna menggelar pemantauan pengamanan arus transportasi laut dari dan menuju Tiga Pulau. Pengamanan jalur laut sebut Sinar, selalu disiagakan sejak H-2 malam pergantian tahun. Langkah tersebut sebagai bentuk antisipasi agar

Tunggakan PJU Tinggi

Subsidi Listrik untuk NTB Terancam Batal Mataram (Suara NTB) PLN wilayah Provinsi NTB sudah mulai khawatir. Tunggakan pembayaran listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) tiga kabupaten, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara terhitung cukup besar. Karena nilainya yang mencapai Rp 2,8 miliar, ditengarai akan berdampak bagi seluruh daerah di provinsi NTB. Awal tahun rekap evaluasi PLN pusat terhadap semua daerah di Indonesia. Jika pada pelaporan nanti, ketika kabupaten tersebut terhitung masih belum menyelesaikan tunggakan, maka dampaknya adalah “Raport Merah” bagi Provinsi NTB untuk menerima subsidi dan bantuan infrastruktur pendukung kelistrikan di daerah ini. Penegasan ini disampaikan Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi PLN Area Mataram, Sari Indah Damayanti ditemui di ruang kerjanya, Jumat (27/12). Ia mengatakan, PLN pusat tidak menghitung yang mengalami masalah adalah kabupaten. Tetapi dinilai secara akumulatif, bahwa sisa tunggakan dari pemerintah daerah umumnya mengatasnamakan wilayah seutuhnya. “PLN pusat tidak melihat apakah itu tunggakan dari Lombok Barat, KLU atau Lombok Tengah. Tetapi tetap disebut NTB,” demikian menurut Sari. Kekhawatiran yang paling besar adalah, NTB saat ini dan 2014 mendatang sedang direncanakan memperbanyak pembangkit dengan banyaknya potensi investasi. Demikian juga rencana meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) di NTB, di mana jumlah penikmat listrik NTB

(Suara NTB/bul)

Sari Indah Damayanti

sudah mencapai 62 persen dari total potensi. Tahun 2014, target sambungan sudah ditetapkan sebanyak 130 ribu pelanggan. Terbagi 110 ribu pelanggan untuk wilayah Lombok dan 20 ribu pelanggan akan disebar di Sumbawa. Meski demikian, dengan masih adanya catatan merah dari PLN pusat ini, maka sangat dikhawatirkan pemberian subsidi pusat untuk pemasangan jaringan dan segala komponennya ini tidak bisa diwujudkan. Atau dengan kata lain, pemangkasan subsidi. Untuk itu dimintanya, daerah-daerah yang masih bermasalah dengan tunggakan pembayaran bulanan untuk

PJU ini, sekiranya dapat diperhatikan oleh Pemerintah Kabupatennya masing-masing, sebelum berakhirnya bulan Desember 2013 ini. “Lombok Barat paling sering nunggak, dan sekarang yang terbesar Rp 1,9 miliar, dibanding KLU dan Lombok Tengah, ini menjadi catatan yang tidak baik bagi kita di NTB,” sebutnya. Dalam hal ini, tambah mantan Manajer PLN Rayon Ampenan ini, PLN sudah mewanti-wanti, dengan mengingatkan secara langsung maupun tertulis. Bahkan sebelum diketoknya anggaran setiap daerah pada bulan Agustus lalu. Tetapi nampaknya pemberitahuan tersebut tidak begitu digubris. Sari menyebutkan, sebenarnya untuk PJU ini, bebannya sudah tanggung langsung oleh masyarakat. Sebab, dalam setiap pembayaran rekening listrik bulanan, atau setiap pengisian voucher listrik prabayar. PLN sudah menarik biaya sebesar 10 persen dari total pembayaran untuk pelanggan di Kabupaten, dan 8 persen penarikan untuk pelanggan di dalam kota. “Itu yang kita tarik tiap bulan, untuk PJU. Tetapi aturannya kita serahkan lagi ke Pemkab/Pemkot, untuk kemudian kita minta lagi. Tapi apa, setelah kita berikan malah nunggak, jadinya uang masyarakat itu dikemanakan, ini kan lucu jadinya,” sebut Sari. PLN berharap, tagihantagihan tersebut dapat tuntas di bulan ini, demi tidak terganggunya pemenuhan listrik dalam menyongsong investasi di NTB ini. (bul)

terjaga susana aman dan kondusif di wilayah KLU. “Cuaca yang kadang berubah buruk, pihak Syahbandar akan berkoordinasi dengan BMKG. Jika memang diharuskan, maka pelabuhan akan dilayani dengan sistem buka - tutup.” “Saat sekarang H-4, susana penyeberangan masih berjalan normal, tetapi aktivitas penyeberangan juga terlihat meningkat dalam seminggu

terakhir,” sambung Sinar. Pihak Syahbandar yang dikonfirmasi membenarkan situasi penyeberangan menuju ke Tiga Gili masih aman dan terkendali. Aktivitas pelabuhan sedikit meningkat dengan tingginya angka kunjungan ke Tiga Gili. Hanya saja, cuaca musim hujan terkadang membuat arus pelayaran menuju Tiga Pulau sedikit terganggu dengan adanya angin kencang yang datang tiba-tiba. (ari)

Ekspor NTB akan Menurun Drastis Mataram (Suara NTB) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB sudah memperhitungkan akan menurun drastisnya catatan ekspor di NTB mendatang. Seiring dengan akan diterapkannya Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba), yang mengharuskan proses smelter (pemurnian konsentrat) hasil tambang di dalam daerah. Meski Newmont sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar penyumbang ekspor selama ini dari NTB sudah menyatakan komitmen untuk proses smelter di dalam negeri, tetapi belum mendatangkan keuntungan yang lebih besar bagi daerah. “Penerapan Undang-undang Minerba Januari 2014 mendatang otomatis akan menurunkan total catatan ekspor NTB. Kalaupun dikirim ke luar, sudah termasuk kiriman antarpulau jadinya. Karena hanya sampai di daerah pelaksana smelter,” kata Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin di kantornya, Jumat (27/12). Dengan adanya aktivitas ekspor ini, telah memberi kontribusi bagi daerah. Khususnya pada penarikan pajak yang dilakukan pihak bea dan cukai. Catatan ekspor impor yang selalu surplus dari hasil pertambangan selama ini akan menyusut secara tajam. Sebab, tidak ada komoditi lain yang bisa diandalkan untuk diekspor atau impor dalam jumlah besar, selain pada kegiatan tambang ini. Wahyudin mendorong pemerintah daerah, agar sebisanya Newmont dapat melakukan proses smelter di NTB kedepannya. Dampaknya yang paling besar adalah, akan banyaknya impor mesin-mesin, atau alat berat yang dioperasikan. Berpengaruh langsung terhadap aktivitas tenaga

kerja yang akan diserap. “Sekarang saja sudah banyak tenaga kerja yang distop sementara oleh Newmont. Meskipun ada proses smelter di dalam negeri, tetapi itu hanya akan menguntungkan daerah lain, atau daerah tempat pelaksana smelter,” terangnya. Dengan mendorong Newmont untuk melakukan proses smelter didalam daerah, Wahyudin menegaskan selain banyaknya mesin-mesin yang didatangkan dari luar negeri, langsung ke NTB. Juga dampak utama adalah penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar. Tentunya hal itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi NTB yang lebih baik dari sektor pertambangan. “Bisa jadi, kedepannya daerah kita jadikan tempat pelaksanaan proses smelter untuk tambang-tambang lainnya di Indonesia. Itu juga tidak kecil dampaknya bagi kita di daerah,” tambah Wahyudin. Pada materi lain, ditanya mengenai pertumbuhan ekonomi NTB dengan adanya tambang, Wahyudin menyebut catatan perekonomian akan mengalami negatif. Pada triwulan terakhir di tahun 2013 ini misalnya, pertumbuhan ekonomi NTB dengan adanya tambang yakni sebesar 8,2 persen. Sementara, jika tanpa tambang mencapai 7,9 persen. Ini yang menurutnya perlu didorong dengan mengupayakan smelter di dalam daerah. (bul)

Wahyudin

(Suara NTB/bul)

Kelompok IKM di KLU Dibantu Peralatan

Libur Tahun Baru

(Suara NTB/bul)

Galih Pradipta

(Suara NTB/ari)

MENINGKAT – Penyeberangan menuju tiga gili menjelang libur tahun baru terus meningkat, seperti terlihat di pelabuhan Bangsal, KLU ini, Jumat (27/12).


SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

Polres Mataram akan Gelar Razia Jelang Pergantian Tahun Mataram (Suara NTB) Menjelang malam pergantian tahun pada Selasa (31/12) malam, Polres Mataram akan melakukan razia terhadap para pengendara di beberapa titik diantaranya Dasan Cermen, Bertais dan Gunung Sari. Razia akan dimulai pukul 16.00 sampai malam hari. Demikian disampaikan Kapolres Mataram, AKBP. Kurnianto Purwoko, Jumat (27/12). “Razia akan kami lakukan dari sore sampai malam sehingga kendaraan masuk ke kota tidak terlalu banyak. Ini untuk mengurangi kemacetan dan gangguan kamtibmas di wilayah Kota Mataram,” terangnya. Ia pun mengimbau kepada para pengendara yang keluar untuk merayakan pergantian tahun untuk membawa kelengkapan berkendaranya. Sebelumnya pihaknya juga telah melaksanakan razia terhadap beberapa potensi kerawanan seperti miras, sajam, narkoba, kembang api dan mercon. Selain itu juga razia kendaraan bermotor dan roda dua seperti knalpot tidak sesuai standar, pengendara bonceng tiga dan tidak menggunakan helm. “Itu yang coba kami stressing,” cetusnya. Kapolres menyebutkan perayaan tahun baru sangat identik dengan euforia anak muda. Seperti diketahui beberapa kabupaten di Lombok ini tidak melaksanakan pesta pergantian tahun kecuali Mataram. Sehingga anak-anak muda dari kabupaten lain seperti Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat bagian selatan biasanya akan menuju Senggigi untuk merayakan. Hal inilah yang diantisipasi pihaknya baik terkait soal kemacetan maupun kerawanan yang kerap terjadi. “Biasanya minumnya di Senggigi, kelahinya di Mataram. Kami juga siapkan untuk kegiatan besoknya dan kita mencegah dari awal,” ujarnya. Kurnianto menyebut ada beberapa tempat yang berpotensi terhadap kerawanan. Khususnya di tempat berkumpulnya anak-anak muda seperti di eks kantor Bupati Lombok Barat, Loang Baloq, Selagalas, Sangkareang, dan eks Pelabuhan Ampenan. Di tempat itulah pihaknya akan melakukan antisipasi. Selain ini kawasan perdagangan juga sangat rawan macet pada saat malam pergantian tahun khususnya di Cakranegara, Jalan Panca Usaha, dan Jalan Catur Warga. Di kawasan tersebut pihaknya akan siapkan personel lalu lintas sehingga kemacetan bisa terurai. (yan)

POLHUKAM

Halaman 8

Tinggi, Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak di NTB Mataram (Suara NTB) – Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi NTB, menyebutkan angka kekerasan seksual terhadap anak setiap tahun mengalami peningkatan. Diduga penyebabnya, kurangnya pengawasan orang tua terhadap pola tingkah laku anak – anak ketika bermain bersama teman sebayanya. Demikan disampaikan, Ketua LPA NTB, Badaruddin Nur ketika ditemui Suara NTB Jumat (27/12) kemarin. Disebutkan, per 27 Desember, kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di NTB 55 kasus. Dibandingkan dengan tahun 2012 ada 58 kasus. Semua didominasi kekerasan terhadap anak – anak dan orang dewasa dengan berbagai variasi bentuk kekerasan. “Ini baru

masuk 55 kasus, kita akan ketahui secara pasti pada akhir Desember,” tuturnya. Ditambahkan Badaruddin, yang terbanyak terjadi adalah kekerasan seksual terhadap anak sebanyak sembilan kasus, kekerasan ekonomi dengan cara dipekerjakan paksa

17 kasus dan memperebutkan hak asuh anak lima kasus. Ia menyayangkan yang selalu menjadi korban dan pelaku kekerasan seksual adalah anak–anak usia 14 tahun. Sedangkan korbanya berusia empat tahun. Dan yang sangat memprihatinkan, anak tuna

Petasan Berkedok Kembang Api Disita Mataram (Suara NTB) Seperti tahun – tahun sebelumnya, Sat Sabhara Polres Mataram menyisir sejumlah lapak penjualan kembang api. Mereka mencari kembang api, tapi daya ledaknya petasan. Hasil penyisiran sejak Kamis (26/12) kemarin, sedikitnya 20 petasan berbagai jenis disita. Kasat Sabhara Polres Mataram, AKP Taufik menyebut, penyisiran dilakukan mulai dari Pukul 14.00 Wita itu dimulai dari wilayah Ampenan. Di lokasi itu, sasaran tim, lapak – lapak dadakan sekitar pusat perbelanjaan ACC. Sejumlah jenis petasan disita. Tim kemudian beranjak ke Gomong, sekitar pusat perbelanjaan Airlangga. Lapak di pinggir jalan disana juga jadi sasaran razia. Sejumlah pedagang tak mampu berbuat banyak selain menyerahkan lapaknya diperiksa Polisi. Dari lokasi ini, beberapa jenis petasan diamankan. tim beranjak ke ruas Jalan Pejanggik yang setiap jelang hari besar selalu jadi sasaran razia. Mulai dari depan Mataram Mall, depan Toko Sukses, sampai ke simpang empat Cakra. Tim belok kanan ke Jalan AA Gede Ngurah, yang termasuk lokasi paling ramai penjual petasan. Tidak sampai disana, tim berbelok kearah Jalan Pancausaha menuju Cilinaya. Disebut Taufik, 20 jenis petasan berbagai merk disita. Secara kasat mata, merknya memang kembang api. Namun setelah disulut api, mempunyai daya ledak tinggi. “ Karena jenis kembang ini termasuk berbahaya,” terangnya. Operasi ini dimaksudkan untuk mengantisipasi gangguan rangkaian perayaan natal yang masih berlangsung. Pihaknya juga mengantisipasi peredaran luas kembang api berbahaya jelang perayaan malam tahun baru. (ars)

(Suara NTB/ars)

KEMBANG API ATAU PETASAN - Seorang pedagang di Jalan Pejanggik Mataram menjajakan berbagai jenis kembang api. Diantara jenis kembang api yang dijual, berdaya ledak seperti petasan.

korban sendiri terus dilakukan pendampingan selama proses hukum berlanjut. Jangan sampai ketika sudah divonis bersalah kemudian dilimpahkan ke Lembaga Pemasyarakatan orang dewasa. “Kita tidak mau tebang pilih antara korban dan pelaku,” tuturnya. Tidak jarang lanjutnya, pendampingan yang dilakukan oleh LPA berakhir dengan damai. Dan bagi korban, LPA kekerasan seksual tetap dilakukan pemantau dan pembinaan mental dengan membawanya ke psikiater. (cem)

Beberapa Parpol Terancam Batal Ikut Pileg

Tes Kesehatan Rohani Buka Banyak Kemungkinan Mataram (Suara NTB) Tes Kesehatan Rohani untuk para calon anggota KPU NTB dipastikan akan digelar pada 31 Desember 2013 dan akan dipusatkan di Hotel Lombok Raya, Mataram. Usai tes itu, banyak kemungkinan yang akan terbuka, termasuk apakah KPU RI akan mengambilalih tahapan penilaian akhir atau tidak. “Artinya sekarang sudah berada di tangan KPU RI. Kita tidak tahu apakah tahapan berikutnya akan diambilalih seterusnya atau tidak. Kemungkinan – kemungkinan itu bisa terjadi,” ujar Kabag Hukum, Teknis, dan Humas KPU Provinsi NTB, Mars Ansori Wijaya, S.IP, MM, kepada Suara NTB, Jumat kemarin. Ansori mengakui bahwa pada dasarnya, sebanyak 90 persen dari tahapan seleksi sudah dilaksanakan sebelumnya. Dengan kata lain, tes kesehatan rohani ini hanya akan menambah sekitar 10 persen saja dari total tahapan yang sudah terlaksana. “Sebanyak 90 persen unsur seleksi itu kan sudah terpenuhi, hanya sedikit saja (yang belum terlaksana), yaitu tes kesehatan rohani. Tetap ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan materi tes,” jelasnya. Meski hanya sebagian kecil dari seluruh tahapan seleksi, namun Ansori menegaskan hasil tes kesehatan rohani ini tetap bisa mempengaruhi hasil akhir seleksi. “Yang 20 besar itu bisa tetap berubah,” ujarnya. Menurutnya, tes kesehatan rohani ini memang dilaksanakan oleh KPU RI. Undangan kepada peserta tes pun, menurutnya dibuat menggunakan kepala surat KPU RI. Namun, Ansori mengaku tidak bisa memastikan apakah penghitungan skor akhir yang diperoleh oleh para peserta seleksi akan diambilalih pula oleh KPU RI ataukah kembali diwewenangkan kepada pihak lain. (aan)

grahita atau bisu, menjadi sasaran pelaku untuk melampiaskan hawa nafsunya. LPA kata Badaruddin, sejauh ini telah melakukan advokasi kepada korban dan pelaku kekerasan. Kenapa meski mengadvokasi kedua – duanya. Menurutnya, persepsi orangtua atau masyarakat terhadap korban kekerasan seksual, bahwa korban tidak layak berkumpul bersama masyarakat atau bahkan sekolah sering mengucil korban, sehingga berdampak pada faktor psikologi. Sementara

(Suara NTB/nas)

EKSEKUSI - Aparat Sat Pol PP NTB mengeluarkan seluruh barang dari rumah yang menjadi lahan sengketa antara Pemprov NTB dengan Ahli Waris Alm. Letkol Muslimin (Yoyok Subagyo dkk) dan Ny. Mudjojono (Ahli Waris Alm. Letkol Mudjojono) di Jalan Purbasari Kelurahan Cakranegara Timur Kecamatan Cakranegara Kota Mataram yang dimenangkan oleh Pemprov NTB.

Aset Pemprov di Mayura Berhasil Dieksekusi Mataram (Suara NTB) Aset Pemprov NTB berupa sebidang tanah seluas 1688 m2 dan diatasnya terdapat 2 unit bangunan rumah yang berlokasi di Jalan Purbasari Kelurahan Cakranegara Timur Kecamatan Cakranegara Kota Mataram akhirnya berhasil dieksekusi dari para ahli waris yang menolak eksekusi tersebut. Eksekusi dilakukan aparat Satpol PP NTB dibantu aparat kepolisian Resort Mataram, Jumat siang (27/12) kemarin. Kuasa Hukum Ahli Waris, Ainuddin, SH, MH mengatakan menolak eksekusi tersebut dan tidak akan menerima uang ganti rugi sebesar Rp 700 juta. Ia mengatakan, pihak ahli waris akan melakukan upaya hukum “Sekarang, hari ini akan diserahkan uang ganti rugi itu. Ini namanya paksaan. Tentunya kami dari pihak keluarga mengatakan tidak menerima itu. Kami akan melakukan upaya hukum, banyak peluang. Tidak terhenti sampai di sini. Rumah ini sudah ditempati lebih dari 35 tahun, itu tidak ada gangguan,” terangnya. Sementara itu, Kuasa Hukum Pemprov NTB, Yuni Hariadi, SH ditemui di lokasi eksekusi menjelaskan pihaknya melaksanakan apa yang men jadi putusan pengadilan yang sudah memiliki kekuatan hukum yang tetap. Jika pihak keluarga atau ahli waris keberatan dengan eksekusi tersebut, katanya maka ia mempersilakan ahli waris komplain lewat jalur pengadilan. Dikatakan, ahli waris sudah dipanggil tiga kali untuk mengambil dan menerima uang ganti rugi sebesar Rp 700 juta tersebut. Namun, mereka tetap menolak sehingga dilakukan upaya eksekusi.”Sudah tiga kali dipanggil untuk diserahkan ganti rugi itu namun tetap menolak sehingga dilakukan eksekusi,”tandasnya. Kepala Biro Hukum Setda NTB, H. Rusman, SH, MH menerangkan perhal lahan sengketa tersebut. Dijelaskan Pemprov NTB berdasarkan Sertifkat Hak Pakai Nomor 54 tanggal 30 November Tahun 1999 mempunyai aset berupa 1 bidang tanah seluas 1688 m2 dan diatasnya terdapat 2 unit bangunan rumah, berlokasi di Jalan Purbasari Kelurahan Cakranegara Timur Kecamatan Cakranegara Kota Mataram. Aset tersebut, katanya, telah tercatat dalam Daftar Inventaris Barang milik Pem-

prov NTB dengan No. Kode Barang 01.01.11.01.10 dan Register 0027. Pada tahun 2002 Pemprov NTB digugat oleh Ahli Waris Alm. Letkol Muslimin (Yoyok Subagyo dkk) dan Ny. Mudjojono (Ahli Waris Alm. Letkol Mudjojono) dalam Perkara Perdata Nomor: 49 / PDT. G / 2002 / PN. MTR di Pengadilan Negeri Mataram dengan permohonan agar ditetapkan sebagai Pemilik atas tanah dan bangunan di jalan Purbasari Nomor 5 dan 5A Cakranegara. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Mataram tanggal 23 Oktober 2002 No. 49 / PDT. G / 2002 / PN. MTR, Pengadilan Tinggi Mataram tanggal 26 Februari 2003 No. 25 / PDT / 2003 / PT. MTR dan Mahkamah Agung RI tanggal 17 Mei 2006 No. 2470 K / Pdt / 2003; bahwa Yoyok Subagyo dkk dan Ny. Mudjojono dalam amar putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dinyatakan berhak menempati objek sengketa (tanah dan bangunan) sampai dengan diberi ganti rugi yang layak atau diberi ganti rugi tempat tinggal lain yang layak. Adapun terkait dengan kepemilikan tanah dan bangunan, tidak ada perubahan sesuai dengan sertifikat hak pakai nomor 54 tanggal 30 november 1999 adalah milik Pemprov NTB. Selanjutnya untuk menindaklanjuti putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut, Pemprov NTB membentuk Tim yang bertugas untuk menetapkan nilai ganti rugi yang terdiri atas Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi NTB (Kimpraswil), Pemerintah Prov. NTB yang diwakili oleh Kuasanya; dan dari pihak Yoyok Subagio dkk yang diwakili oleh kuasanya yaitu Muchtar Moh. Saleh dkk. Setelah Tim melakukan pemeriksaan ke lokasi serta dilakukan perhitungan sesuai ketentuan yang berlaku, telah ditetapkan bahwa besaran nilai ganti rugi yang layak adalah Rp. 700 juta. Selanjutnya Pemprov NTB telah menyiapkan dana ganti rugi sejumlah Rp. 700 juta yang ditetapkan dalam APBD sejak tahun anggaran 2009 sampai dengan 2013. Namun pihak penggugat (Yoyok dkk & Ny Mudjojono) tidak bersedia menerima uang ganti rugi sejumlah Rp. 700 juta melainkan menuntut uang ganti rugi sebesar Rp. 9 miliar. Oleh karena itu, Pemprov NTB tidak dapat memenuhi tuntutan pihak Yoyok dkk &

Ny Mudjojono. Maka Pemprov NTB mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Mataram dalam perkara No. 71 /PDT. G / 2008 / PN. MTR. Adapun amar putusan sebagaimana tertuang dalam putusan Pengadilan Negeri Mataram No. 71 / PDT. G / 2008 / PN. MTR tanggal 15 Januari 2009 yakni mengabulkan gugatan Penggugat (Pemerintah Provinsi NTB) seluruhnya. Kemudian, menetapkan nilai ganti rugi yang layak atas objek sengketa sebesar : Rp. 700 juta. Memerintahkan kepada Para Tergugat (Yoyok Subagio dkk) untuk menerima uang ganti rugi sebesar Rp. 700 juta. Serta memerintahkan kepada Para Tergugat (Yoyok Subagio dkk) untuk menyerahkan objek sengketa. Putusan No. 71 / PDT. G / 2008 / PN. MTR tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Mataram dalam putusan No. 90 / PDT / 2009 / PT. MTR tanggal 27 Agustus 2009 dan putusan Mahkamah Agung RI No. 541 K / PDT / 2010 tanggal 21 Februari 2011. Oleh karenanya putusan telah berkekuatan hukum tetap dan exekusitable atau dapat dieksekusi. Menindaklanjuti putusan yang telah berkekuatan hukum tetap itu, maka Pemprov NTB megajukan permohonan eksekusi ke Pengadilan Negeri Mataram. Namun pada saat yang bersamaan Yoyok Subagio dkk mengajukan gugatan lagi dalam perkara No. 93 / PDT. G / 2013 / PN. MTR tanggal 26 Juni 2013, sehingga permohonan eksekusi ditunda sampai adanya putusan pengadilan di tingkat pertama. Perkara No. 93 / PDT. G / 2013 / PN. MTR telah diputus pada tanggal 20 November 2013 dalam putusan No. 93 / PDT. G / 2013 / PN. MTR yang amarnya menyatakan gugatan Para Penggugat (Yoyok Subagio dkk) tidak dapat diterima. Oleh karena itu, dengan telah diputuskannya Perkara No. 93 / PDT. G / 2013 / PN. MTR serta untuk menindaklanjuti Putusan Pengadilan Negeri Mataram No. 71 / PDT. G / 2008 / PN. MTR, jo. Putusan Pengadilan Tinggi Mataram No. 90 / PDT / 2009 / PT. MTR, jo. Putusan Mahkamah Agung RI No. 541 K / PDT / 2010; maka Ketua Pengadilan Negeri Mataram akhirnya mengeluarkan Penetapan Eksekusi No. 71 / PDT. G / 2008 / PN. MTR tanggal 2 Desember 2013. Berdasarkan penetapan eksekusi tersebut selanjutnya dilakukan penjadwalan pelaksanaan eksekusi. (nas)

Giri Menang (Suara NTB) KPUD Lombok Barat (Lobar) telah menerima hampir semua laporan dana kampanye dari parpol, namun ada beberapa Parpol yang belum menyerahkan laporan sementara batas waktu penyerahan hari Jumat (27/12) hingga sore hari. Jika sampai batas waktu itu, parpol tak menyerahkan laporannya maka parpol dan Caleg pada parpol bersangutan terancam batal ikut Pemilihan legislatif. Hal ini mengacu pada Undang-undang nomor 8 tahun 2012 tentang pemilu yang isinya parpol yang tidak menyerahkan laporan dana kampanye akan dibatalkan sebagai peserta pemilu. Divisi Humas KPUD Lobar, Suhardi Jumat (27/12) mengatakan, parpol wajib menyerahkan laporan dana kampanye baik berasal dari perseorangan dan caleg dari parpol itu sendiri. Sesuai peraturan KPU dan SE KPU kepada semua parpol, bahwa masingmasing dana yang dikeluarkan caleg yang diberikan ke Parpol tercatat dan dilaporkan

oleh Parpol ke KPU. Laporan dana kampanye ini berkonsekuensi terhadap penetapan caleg terpilih. “Jangan sampai ada parpol yang tak lapor dana kampanye, karena berkonsekuensi pada penetapan caleg terpilih di Parpol bersangkutan,” imbuhnya. Karena itu, dalam hal ini caleg harus bekerjasama dengan Parpol untuk memmbuat laporan ini. Sesuai batasan maksimal, sumbangan perseorangan pada dana kampanye Parpol sekitar Rp 500 juta, sedangkan pihak ketiga yang berbadan hukum seperti perusahaan maksimal Rp 7,5 miliar. Menurutnya, seberapapun dana kampanye Dewan tak masalah asalkan jelas sumbernya dan halal. Namun yang dibatasi adalah sumbangan perorangan dan pihak kegita, sesuai ketentuan jumlah tersebut. Ia menambahkan, laporan penerimaan sumbangan dana kampanye parpol ini merupakan tahap pertama, namun akan berlanjut tahap kedua. Tahap kedua ini, batasnya hingga tanggal 2 Maret 2014 mendatang. (her)

Dua Sopir Truk Diduga Edarkan Sabu Mataram (Suara NTB) Semua lapisan profesi sepertinya tak luput dari pengaruh narkoba. Setelah terbiasa dengan kabar pengungkapan polisi, TNI, pelajar, sampai tukang ojek, sopir pun ambil bagian menikmati bisnis haram ini. Sebagaimana dilakukan dua sopir inisial BR (33) dan SDR (43) Lombok Barat. Keduanya ditangkap di Mataram saat mengedarkan sabu sabu. Penangkapan itu berlangsung Tanggal 22 Desember lalu, Sekitar Pukul 18.00 wita oleh Sat Narkoba Polres Mataram. Tim Buser berhasil membekuk keduanya di tempat berbeda. “Setelah melalui pengintaian, keduanya ditangkap dan sekarang diamankan di Sat Narkoba untuk diperiksa lebih lanjut,” kata Kasubag Humas Polres Mataram, AKP I Wayan Suteja SH, Jumat kemarin. Dijelaskannya, BR ditangkap di depan Hotel Puri Indah Cakra. Setelah BR dibekuk, penyidik langsung mengembangkan kasus ini dan mendapat petunjuk ke tersangka yang lain. “Pengem-

bangan dari penangkapan BR, kemudian ditangkap SDR di Kecamatan Labuapi,” sebut pengganti AKP Arief Yuswanto ini. Ternyata dari tangan SDR ditemukan barang bukti lain, narkoba jenis Ganja. Setelah melalui pemeriksaan lebih jauh, kedua sopir ini diduga sebagai pengedar dan pengguna shabu dan jenis ganja. Hasil pemeriksaan, barang bukti yang disita dari tangan tersangka SDR berupa 2 poket sabu – sabu seberat 0,23 gram dan ganja dibungkus plastik bening 2,5 gram serta uang Rp 150.000. Sedangkan dari tangan BR, disita sabu seberat 1,54 gram dan satu poket ganja kering, alat hisap atau bong, jarum, timbangan serta uang Rp 150.000. ternyata setelah diperiksa, ditemukan barang bukti lainnya, berupa tiga poket ganja kering dengan Berat total 2,56 gram. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 114, Pasal 112 dan 127 UU Narkotika Nomor 35 tahun 2009, dengan ancaman minimal empat tahun penjara. (ars)

Pemilu 2014

Surat Suara Dikhawatirkan Terlambat Tiba di Daerah Selong (Suara NTB) Logistik pemilihan umum (Pemilu) Legislatif tanggal 9 April 2014 khususnya surat suara dikhawatirkan terlambat tiba di daerah. Pasalnya, proses pencetakan surat suara ini dilakukan semua oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat. Hal ini disampaikan Anggota Panwaslu Lotim, Miftahurrahman. Kepada media di Selong, Jumat (27/12) kemarin, ia menyampaikan hal ini harus segera diantisipasi. Terlebih sejauh ini di Lotim terjadi kevakuman KPU. Tidak ada komisioner KPU yang mengurus. Semua sudah diambil alih oleh pusat. Sekretaris KPU Hambali ketika ditanya soal logistik menyebut untuk surat suara memang dicetak langsung oleh pusat. Soal kekurangan kotak suara, diadakan oleh provinsi. Sementara kabupaten hanya mengurus alat-alat yang relatif kecil. “Kita hanya bagian pengadaan alat tulis, alat coblos, benang dan bantal,” ucapnya. Sedangkan untuk surat suara

Pileg, segel dan tinta sidik jari yang sejauh ini belum diketahui kepastian kapan pengadaannya. Pasalnya, semua sudah menjadi urusan KPU Pusat. “KPU Provinsi hanya kotak, bilik, form berita acara dan sampul kartu suara saja,” imbuhnya. Di Kabupaten Lotim ini terbilang paling banyak membutuhkan logistik. Hal ini karena jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) mencapai 3.077 titik. Kota suara saja dibutuhkan sebanyak 12.308 kotak. Sebelumnya stok yang tersedia di kantor KPU Lotim hanya 10.755 kotak. Mengalami kekurangan sebanyak 1.533 kotak. Bilik Bilik kebutuhan 12.308, stok sebanyak 8.921 dan kekurangan sekitar 3.387. Mengatasi kekurangan itu, semua dikatakan sudah ada tambahan. Akan tetapi belum dilakukan pengecekan akhir. Ia memastikan, segala kekurangan siap akan dipenuhi. “Kami belum cek total semua. Berapa yang masih kurang kami belum tahu,” demikian Hambali. (rus)


SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

Jelang 2014

Panggung Musik Jadi ”Panggung” Politik?

Jakarta (Suara NTB) Pada pengujung 2013, penikmat musik Indonesia disuguhi dua konser musisi ternama, berbeda genre, namun keduanya memiliki kesamaan.

(ant/balipost)

MUSIK DAN POLITIK - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengabadikan dengan handphone suasana latihan bersama Glenn Fredly (tengah) dan Sandhy Sondoro jelang konser Trio Lestari di kawasan Gandaria, Jakarta, Selasa, (17/12).

Desa Ketitang Temanggung Gelar Tradisi ”Nyadran” Temanggung (Suara NTB) Ratusan warga Desa Ketitang, Kabupaten Temanggung, Jumat, mengikuti tradisi “nyadran” di pemakaman umum desa. Di kompleks makam warga melakukan doa bersama dipimpin juru kunci, Jufriyanto dan tokoh agama kiai Saubari. Doa sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang telah diberikan dan meminta keselamatan serta tambahan nikmat kepada Tuhan. Usai berdoa, warga kemudian membuka rantang dan bungkusan berisi makanan yang dibawa dari rumah untuk makan bersama di kompleks makam. Juru kunci makam, Jufriyanto

mengatakan upacara adat sadranan di Desa Ketitang berlangsung dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Ruwah dan Safar berdasarkan penanggalan Jawa. Ia mengatakan, warga yang datang mengikuti sadranan bukan hanya dari Temanggung, namun juga dari daerah lain seperti Magelang, Wonoosbo, dan Yogyakarta. Dalam rangkaian upacara adat tersebut juga digelar wayang kulit, yang berlangsung selama dua malam dan pengajian akbar. Sepekan sebelum nyadran dilakukan tradisi “nyadran kali” yakni membersihkan saluran irigasi. “Wayang kulit ini sebagai upacara meruwat desa sehingga terle-

pas dari mara bahaya,” katanya. Kiai Saubari mengatakan, di kompleks pemakaman itu ada makam Tumenggung Mangkuyudo yang merupakan ulama zaman kerajaan Demak yang menyebarkan ajaran Islam di daerah Kedua. “Pada malam tertentu banyak warga berziarah untuk berdoa di kompleks makam Tumenggung Mangkuyudo,” katanya. Ia mengatakan, tradisi nyadran untuk melestarikan budaya dan adat istiadat. Dalam ritual itu terkandung banyak kearifan lokal, antara lain kegotongroyongan, kebersamaan, mencintai alam semesta, dan kedamaian serta kesederhanaan. (ant/balipost)

Jet Li Alami Hipertiroidisme

Ebiet Luncurkan ”Serenade” 2014 Bandung (Suara NTB) Penyanyi dan pencipta lagu Ebiet G Ade akan meluncurkan albun terbarunya “Serenade” bertepatan dengan malam Tahun Baru 2014 di Saung Angklung Udjo Kota Bandung. “Kegiatan peluncuran album Ebiet G Ade ini merupakan salah satu dari program komunitas Membumi Bersama Ebiet G Ade atau Members Ega,” kata Ketua Penyelenggara Kustara di Bandung, Jumat. Kegiatan Malam tahun baruan 2014 tersebut kata Kustara, mengusung tema Dengan Bara Kebersamaan Kita Bangun Komunitas yang Madani, melalui apresiasikarya besar Ebiet G Ade. Acara puncaknya adalah peluncuran CD Album terbaru dari pelantung lagu-lagu balada itu yang berjudul “Sedenade”. Kegiatan yang akan dihadiri oleh musisi, pengamat musik dan juga jurnalis tersebut akan menjadi suasana yang khas pada malam Tahun Baru 2014 di kampung seni yang berada di timur Kota Bandung itu. Selain itu, malam tahun baruan bersama Ebiet G Ade tesebut juga akan menampilkan aksi dari Komunitas Bernyanyi, interaktig Angklung Udjo, kolaborasi musim Ega degan musik Angklung Udjo dan puncaknya penampilan Ebiet G Ade. (ant/balipost)

”Fast & Furious 7” Tetap Tampilkan Paul Walker New York (Suara NTB) Universal Pictures mengatakan film “Fast & Furious 7”, yang tertunda karena kematian Paul Walker, mundur sembilan bulan jadwal tayangnya menjadi April 2015. Seri “Fast & Furious” semula direncanakan tayang pada Juli 2014, pada musim panas. Dalam rilis pers, seperti yang dikutip dari laman Reuters, Universal mengatakan “Fast & Furoius 7” akan tayang pada 10 April 2015. Dalam rilis itu, Universal Pictures mengatakan Vin Diesel dan mendiang Paul Walker akan “kembali menjadi pemain utama”. Diesel, yang juga salah satu produser film tersebut, mengumumkan tanggal rilis “Fast & Furious 7”, hari Minggu lalu melalui akun Facebook-nya. Walker telah lekat dengan perannya sebagai penegak hukum Brian O’Conner dalam film tentang balap mobil tersebut. Ia tewas dalam sebuah kecelakaan mobil pada 30 November lalu. Saat itu, ia menjadi penumpang mobil Poresche Carrera GT yang dikemudikan oleh Roger Rodas. Walker dan Rodas tewas dalam kecelakaan di Santa Clarita, California, itu. Produksi film “Fast & Furious 7” libur pada masa Thanksgiving dan belum jelas berapa banyak adegan bersama Walker yang telah direkam. Setelah kematian Walker, produksi ditangguhkan dan Universal belum menyatakan kapan akan pengambilan gambar akan dilanjutkan kembai. (ant/balipost)

Taicang, China (Suara NTB) Bintang laga Jet Li saat rekaman untuk media China mengungkapkan bahwa dirinya menderita hipertiroidisme atau kelenjar tiroid membuat terlalu banyak hormon tiroid. “Saya memiliki hipertiroidisme. Kadangkadang saya akan kehilangan bobot 15 kilogram, kadang-kadang saya akan mendapatkan 15 kilogram,” katanya, yang muncul sedikit lebih gemuk dibandingkan sebelumnya saat tampil di Channel News Asia. Ia menimpali, “Saya benar-benar gemuk sekarang. Itu fakta. Saya belum memiliki kesempatan untuk langsing, karena obat yang saya ambil mengontrol detak jantung saya, jadi saya tidak bisa latihan.” Li mengatakan, karena tidak berolahraga, maka detak jantungnya mencapai 130 atau 140 kali, padahal denyut jantung normal untuk orang dewasa sekitar 60 hingga 100 kali. Ia pun menunggu hingga dokter mengatakan dapat melakukan latihan kembali untuk melangsingkan badan. Hipertiroid dalam dunia kedokteran dinilai sebagai kondisi yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dirawatkarena dapat menyebabkan gejala peningkatan denyut jantung, mudah marah dan kelelahan. Sekalipun demikian, Li yang menjadi juri dalam satu pertunjukan bakat tampak tenang. “Saya bukan Wong Fei Hung, bukan Huo Yuan Jia atau Hero. Seperti Anda, saya memiliki hari yang cemerlang, ketika saya dalam masa terbaik saya, serta hari-hari ketika saya masih bisa terus bekerja,” ujar Li. Jet Li pernah menjadi juara kung fu di China, kemudian terjun ke dunia akting dengan memerankan sejumlah tokoh sejarah dunia bela diri dan pengobatan negeri Tirai Bambu itu, seperti Wong Fei Hung dan Huo Yuan Jia. Orang tuanya memberi nama Lianjie dalam dialek Mandarin. Ia lahir pada 26 April 1963, dan beralih kewarganegaraan menjadi warga negara Singapura. “Saya bisa merasakan sakit, tapi saya tidak bisa menangis dan harus menghadapinya,” ujarnya menambahkan. (ant/balipost)

Puncak perayaan ulang tahun ke30 Slank dirayakan dengan megah di Gelora Bung Karno, tempat impian Slank mengadakan konser selama ini, Jumat (13/12). Tak tanggungtanggung, konser 30 tahun Slank dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo yang memimpin penonton menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengiringi band beraliran blues dan rock itu dengan permainan pianonya. Tak kurang dari empat nomor dibawakan Gita Wirjawan bersama Slank, “Maafkan”, “Ku Tak Bisa”, “7 Mantra”, dan “Padamu Negeri”. Tidak berhenti disitu, Slank mengajak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membacakan “Manifesto Slank” untuk para Slankers. Sosok yang menjadi “motor Slank”, Bimo Setiawan Almachzumi, atau yang lebih dikenal dengan nama Bimbim (drummer Slank), mengatakan Slank memang sengaja mengundang Jokowi di konser tersebut. “Ada gubernur, iya dong, dia yang punya rumah,” kata Bimbim saat ditemui di pemutaran perdana film “Slank Nggak Ada Matinya”, Rabu (18/12) silam. Belum genap seminggu setelahnya, Trio Lestari (Tompi, Glenn Fredly, dan Sandhy Sondoro) juga menggandeng Gita Wirjawan di konser mereka Kamis (19/12) lalu. Kolaborasi musisi yang juga dokter bedah, Tompi, dengan Gita Wirjawan telah lama terjalin. Gita lah yang menjadi produser Tompi dalam lagu “Selalu Denganmu”. 2014 akan menjadi tahun politik Indonesia. Bulan April 2014, warga akan memberikan suara mereka untuk memilih anggota legislatif yang akan duduk di kursi DPR, DPRD, dan DPD. Tiga bulan berikutnya, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden akan diselenggarakan. Musik bukan hal baru lagi di dunia politik. Pengamat musik Bens Leo dan Denny Sakrie mencatat, sejak zaman Orde Baru, musik kerap dirapatkan pada agenda politik. Bing Slamet, contohnya, pernah menyanyikan “Pohon Beringin” pada tahun

70an. Rhoma Irama pun pernah membuat “Pemilu” pada masa pemilihan umum tahun 90an. Meminjam pendapat Denny, musik adalah medium yang lebih cair untuk menyampaikan pesan. Tak hanya di bidang politik, ajaran-ajaran sederhana hingga ajaran religi lebih mudah diingat melalui lagu. Simak lah “Bangun Tidur” karya Pak Kasur atau “Tombo Ati” bagi yang beragama Islam. “Musik dan pemusik memancarkan semacam pesona. Musik lebih berbicara dari sejuta kata,” tutur Denny saat dihubungi ANTARA News (24/12). Sifat musik yang luwes dan pesona itu lah yang membuat musik dijadikan medium untuk menyampaikan pesan. Dalam hal ini, musik bisa dijadikan sebagai alat kampanye, pengumpul massa. “Musik bisa jadi alat kampanye tapi tidak otomatis terkait dengan partai,” kata Bens Leo kepada ANTARA News melalui sambungan telepon, Selasa (24/12). Begini misalnya, seorang musisi memiliki puluhan ribu penggemar yang tersebar di seluruh Indonesia. Bila 1.000 penggemar saja berada di wilayah Jakarta, bukankah penampilannya dengan suatu partai, sudah menjanjikan 1.000 penonton? Lalu 1.000 lagi di kota X, 3.000 di kota Y, dan 4.000 di kota Z. Menurut Denny, band-band yang punya massa besar biasanya kerap diundang menjadi penampil. Bagaimana penampilan sang artis memukau penonton lah menurutnya yang berpotensi memberi pengaruh ke penggalangan suara. “Tapi, kalau dangdut, tidak melihat penokohan. Musik dangdut di mana pun pasti ada massa karena masyakat kita haus hiburan,” tambahnya. Bens Leo menggarisbawahi, penampilan seorang musisi bersama calon dari partai tertentu belum tentu menyatakan bahwa mereka adalah bagian dari organisasi tersebut. Tidak semua musisi mau terlibat praktik politik. Untuk

mengatasi hal tersebut, umumnya musisi mengajukan sejumlah permintaan sebelum menandatangani kontrak, seperti tidak mengenakan kaus partai, tidak meneriakkan yel, atau mengucap ajakan memilih calon tertentu. “Kita syukuri mereka memahami demokrasi. Mereka kan juga berhak memilih untuk tidak tampil di situ. Itu prinsip demokrasi para seniman,” kata Bens Leo. Para musisi pun umumnya tidak terikat kontrak dengan satu partai saja. Selama mereka tidak menyatakan diri merupakan anggota dari partai tersebut, mereka bisa saja dikontrak untuk tampil bersama partai yang berbeda. “Nggak (mendukung calon tertentu). Kami free, untuk seni, ya,” kata Bimbim. Bens Leo pun menilai, kecuali Rhoma Irama, seniman sekarang ini tidak ada yang menunjukkan ketertarikan terhadap dunia politik. Begitu juga bila dinilai dari lirik lagu. “Kalau dalam lirik, tahun depan kayaknya tidak ada yang ke interest ke sana. Nggak ada sama sekali, kalau saya lihat. Kalau pun ada, tapi nggak mengarah ke politik praktis,” katanya. Sah-sah saja bagi Denny Sakrie bila memang ada musisi yang menunjukkan ketertarikan pada politik. Tapi, ia sangat menyayangkan bila kehadiran sang musisi nantinya ibarat “kuda tunggangan”. Bens Leo berpesan agar para musisi menjaga netralitas mereka di tahun politik nanti. “Jaga netralitas. Itu bagus sekali. Kalau masyarakat datang ke suatu ruang kampanye, itu pendidikan politik.Agar spirit demokrasi ada pada pemilu tahun depan,” tambahnya. Musik atau politik? Penikmat musik di Indonesia pun sudah cukup cerdas untuk menilai muatan politik. Kehadiran musisi idola tidak serta-merta membuat mereka memilih calon dari partai yang menggandeng musisi itu. “Ada juga yang melihatnya sebagai hiburan gratis, ya, tonton saja,” kata Denny. (ant/balipost)


SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 10

Usulkan Nama Calon Sekda BADAN Kepegawaian dan Diklat (BKD) Lombok Timur (Lotim) merahasiakan namanama calon pengganti Sekda H. Usman Muhsan yang beberapa hari lagi sudah masuk masa purna tugas. Ada tiga nama yang sudah disampaikam ke pimpinan yang selanjutnya akan diproses di provinsi. Kepala BKD Lotim, Hj. Baiq Miftahul Wasly, menjelaskan, Sekda akan memasuki pensiun tanggal 1 Januari 2014 mendatang. Apakah nanti akan dilakukan penunjukkan Plt sebelum definitif atau tidak semuanya menjadi kewenangan Bupati Lotim H. Moh. Ali Bin Dachlan. (Suara NTB/rus) “Kita sudah informasikan ke Hj. Baiq Miftahul Wasly bupati, proses sedang jalan. Apakah nanti ditunjuk plt atau tidak itu hak bupati,” paparnya. Ditanya mengenai sejauhmana prosesnya, Miftahul Wasly mengaku tidak mengetahui detailnya, karena sudah menjadi wewenang provinsi nantinya yang proses setelah dari bupati. “Fit and proper test calon sekda ini kan provinsi yang lakukan,” imbuhnya. Ia meminta menunggu saja sampai ada kabar terbaru dan kepastian pengganti sekda. Ia pastikan, tidak ada perpanjangan masa pensiun dan sejauh ini juga tidak ada yang mengusulkan untuk perpanjangan waktu. Tahun 2013 ini, terbilang cukup banyak PNS yang akan memasuki purna tugas. Dicatat ada sebayak 300 orang, lima di antaranya adalah eselon II, yakni sekda, dua orang staf ahli H. Musykirin dan Abdurrahim. Lainnya Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan, H. L. Wirentanus, Kepala Badan Penyuluhan Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan (BP4K) H.L. Mahruf. (rus)

Isu Demo CPNS

Bupati KLU Usulkan Perubahan Rekrutmen CPNS Tanjung (Suara NTB) Bupati Lombok Utara (KLU), H. Djohan Sjamsu, SH., sedikit kurang sedap mendengar isu akan adanya aksi demo sejumlah pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di KLU. Kendati ia mempersilahkan massa melakukan aksinya, namun dirinya juga mengusulkan agar rekrutmen CPNS ke depan diubah. “Dari 149 kuota CPNS di Pemda KLU, hanya 8,2 persen orang lokal yang lulus. Seluruh proses adalah wewenang pemerintah di (Suara NTB/ari) atas (pusat), kita hanya penyelengDjohan Sjamsu gara. Tetapi ke depan, pola penerimaan memang harus diubah,” papar Djohan Sjamsu ketika disinggung isu demo sejumlah pelamar CPNS yang tidak lulus, di Disperindag Koperasi dan UMKM KLU, Jumat (27/12). Perubahan yang dimaksud bupati, yaitu pemerintah pusat harus legowo memberikan sejumlah porsi kepada daerah untuk melakukan rekrutmen dari total kuota yang disetujui. Kabupaten sedikitnya mengenal karakter dan kecakapan putra daerah yang layak direkrut, loyal dan memang dibutuhkan oleh Pemda KLU. Informasi yang dihimpun koran ini, dari kuota 149 orang yang dinyatakan lulus tes tulis CPNS, hanya 12 orang yang lulus berdomisili di KLU atau putra daerah Lombok Utara, lainnya berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa dan NTT. Ada pula yang lulus berasal dari Bima, Sumbawa, serta dari kabupaten yang ada di Pulau Lombok. Idealnya masyarakat juga tidak harus melakukan protes berlebihan, karena dari yang tidak lulus pun, diketahui anak pejabat, yaitu putra Bupati KLU dan putra Sekda KLU, keduanya dinyatakan tidak lulus. “Anak saya juga ndak lulus, karena memang kita tidak punya kekuasaan saat tes. Oleh karena itu saya minta kepada masyarakat, sekolahkan anak-anak. Jangan menyalahkan orang kalau sampai tidak lulus,” paparnya. Bupati menyambung, orientasi sekolah - kuliah anakanak jangan diarahkan semata-mata untuk memperoleh gelar yang mengantarkan sebagai PNS. Tetapi sekolah dijadikan media menjembatani terbukanya wawasan, sehingga anak didik mampu mengelola sumber daya yang ada. Banyak potensi di KLU membuka peluang bagi anak didik menjadi seorang pengusaha. “Saya tidak tahu siapa yang didemo. Informasi yang saya terima, izin demo sudah diajukan ke polisi, saya bilang silahkan,” lanjutnya. Menyambung perubahan penerimaan yang usulkan, Bupati KLU meyakini kualitas SDM satu daerah berbeda dengan daerah lain, salah satunya dipengaruhi oleh faktor kualitas Perguruan Tinggi asal pelamar menimba ilmu. Ia meyakini pula, akan sangat sulit bagi putra daerah Lombok Utara untuk bersaing secara terbuka di CPNS. Ia menyatakan, dalam penerimaan CPNS peserta yang lulus harus menempuh passing great dari 1 sampai 100. Jadi meskipun lulus, tetapi great rankingnya rendah, belum tentu diterima. Alasan inilah ia meminta kabupaten pemilik kuota CPNS diberikan jatah penerimaan CPNS terpisah dari seleksi pusat. “Apalagi ke depan dengan sistem CAT, tes melalui bank soal sistem online, otomatis akan semakin sulit. Tetapi yang lulus dari luar ini pun belum tentu loyal, pengalaman kemarin, baru 1 - 2 tahun bekerja, sudah minta pindah. Ini yang rugi jelas daerah,” tandas bupati. (ari)

Tak Capai Target

Pemkab Lobar Tetap Putus Kontrak Rekanan Giri Menang (Suara NTB) Sekda Lombok Barat (Lobar) Drs. H. M. Uzair menegaskan, tim evaluasi proyek fisik di bawah koordinasi Asisten II Setda Lobar Halawi Mustafa sedang bekerja membahas masalah evaluasi proyek fisik. Dalam waktu dekat ini, evaluasi itu segera selesai dan hasilnya dilaporkan ke Sekda. Sekda menegaskan, Pemda tidak ingin mengulangi kesalahan seperti tahun-tahun sebelumnya, terutama berkaitan dengan pelaksanaan proyek pemerintah. “Memang masalah molor proyek tiap tahun terjadi. Makanya kami ingin itu berubah lebih baik,” ungkapnya di ruang kerjanya, Jumat (27/12). Dijelaskannya, hasil pekerjaan kontraktor yang mengerjakan proyek fisik di SKPD masing-masing tengah dievaluasi. Kontrak proyek dibedah satu per satu dan dipelajari oleh tim. Terkait pembayarannya, SKPD akan membayar sesuai capaian proyek hasil kajian tim PHO. Proyek katanya akan dibayar sesuai persentase pekerjaan. Mengantisipasi molornya proyek tahun depan akan diupayakan lebih awal kegiatan fisik. Sebelumnya dalam inspeksi mendadak (sidak) Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony, MPd, beberapa waktu lalu ditemukan sejumlah proyek dikerjakan tak sesuai spek. SKPD pun diminta agar proyek ini dibongkar dan menggantinya agar sesuai spek. Sejumlah proyek itu, antara lain, proyek Pasar Gerung, proyek Pasar Keru dan proyek Baznas serta perpustakaan daerah. (her)

(Suara NTB/kir)

BERTANI - Memasuki musim hujan seperti sekarang ini, bertani menjadi salah satu pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Hampir tidak ada area kosong yang tidak dimanfaatkan oleh petani untuk menanam padi. Tidak terkecuali lereng-lereng bukit di wilayah Loteng bagian selatan. Kendati kondisi tanahnya miring, tidak menyurutkan minat petani untuk menanam padi. Seperti tampak pada gambar, seorang petani di Desa Kuta sedang membersihkan rumput dan gulma pengganggu tanaman di antara tanaman padinya miliknya.

Masuk Setelah Libur Natal

Basmi Hama Tikus

Dispertanak Loteng Mengaku Kewalahan

Praya (Suara NTB) Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dipertanak) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Ir. Ibrahim, mengaku cukup kewalahan membasmi hama tikus yang menyerang area pertanian di awal musim tanam ini. Kendati demikian, pembasmian hama tikus tersebut akan terus dilakukan dengan mengerahkan seluruh kemampuan dan sumber daya yang ada. ‘’Serangan hama tikus pada awal musim tanam ini merupakan sisa-sisa hama tikus pada musim tanam sebelumnya,’’ ungkapnya pada Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (27/12). Hama tikus, katanya, terjadi di beberapa kecamatan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan tidak begitu parah. “Kalau dibandingkan dengan musim tanam kemarin, serangan hama tikus saat ini tidak begitu parah,” akunya. Dari laporan yang masuk, katanya, serangan hama tikus masih terjadi di Kecamatan Praya Barat dengan luas serangan sekitar 1 hektar. Kecamatan Praya Timur sekitar 2,5 hektar ditambah Kecamatan Praya Barat Daya dan Pujut dengan total luas serangan mencapai 6,7 hektar. Jumlah area serangan hama tikus tersebut, jauh menurun pada musim tanam sebelumnya yang mencapai hingga ratusan hektar. “Tapi walaupun sedikit tetap saja membuat kita kewalahan. Sehingga upaya pembasmian tetap kita lakukan,” imbuhnya. Salah satunya dengan men-

“Kalau dibandingkan dengan musim tanam kemarin, serangan hama tikus saat ini tidak begitu parah,” Ibrahim (Suara NTB/dok)

erjunkan tim pembasmi hama ke lokasi-lokasi serangan. Tidak hanya itu, di kecamatan-kecamatan yang terserang hama tikus tersebut, Dispertanak Loteng juga sudah mendistribusikan obat-obatan pembasmi hama tikus sekitar 40 kg lebih. Ia menjelaskan, tingginya intensitas serangan hama tikus pada musim tanam tahun ini tidak lepas dari factor iklim. Termasuk pola tanam yang diterapkan oleh petani. Di mana hama tikus tahun ini berkembang biak dengan cepat, karena kondisi iklim yang lebih lembab. Kon-

disi itu didukung dengan ketersediaan makanan yang mencukupi di area pertanian. Untuk mengantisipasi serangan hama tikus pihaknya saat ini tengah mengkonsep upaya penanganan serangan secara terpadu dengan melibatkan petani pemilik lahan. Karena kalau kemudian hanya mengandalkan usaha dari pemerintah, jelas tidak akan bisa maksimal. “Supaya serangan hama tikus kedepan bisa dicegah, harus ada upaya terpadu. Bukan hanya pemerintah tetapi juga petani pemilik lahan,” terang Ibrahim. (kir)

2014, Pemkab Lotim Lunasi Utang Rp 116 Miliar Selong (Suara NTB) Utang Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang mencapai Rp 116 miliar ditargetkan tuntas pembayarannya 2014 mendatang. Secara bertahap, tahun 2013 ini utang-utang yang membuat APBD Lotim tidak sehat ini akan segera dilunasi. Demikian ditegaskan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (PPKA) Lotim, H. Rohman Farly menjawab Suara NTB via ponselnya, Jumat (27/12). Pihaknya menegaskan akan menuntaskan pembayaran utang tahun depan, sehingga tidak ada lagi utang yang membebani anggaran. Kepala Bidang Anggaran pada Dinas PPKA Lotim Hasni menambahkan utang jatuh tempo itu merupakan akumulasi dari utang yang dihitung terakhir 2012 dan dimulai pembayarannya tahun 2013. Sebagian besar utang pemda, katanya, ke pihak ketiga. Dalam hal ini, ujarnya, utang ke pihak ketiga ini pun sudah mulai dicicil dari Rp 50 miliar, saat ini tinggal sisanya Rp 6 miliar. Dana itu dikehui digunakan untuk akselerasi pembangunan infrastruktur jalan. Akhir tahun 2013 ini direncanakan akan tuntas pembayarannya. Utang lainnya, ungkapnya pada Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang besarannya

Rp 34 miliar lebih. Untuk bunga saja telah dialokasikan Rp 2,6 miiliar. Jajaran Pemda Lotim ini lebih awal membayar bunganya dulu sebelum membayar utang pokoknya. Diakuinya, Bupati Lotim, H. Moh Ali Bin Dachlan sering menyebut bahwa utang jatuh tempo Lotim ini cukup membenani APBD Lotim. Kondisi utang ini membuat keuangan daerah dinyatakan cukup sulit. Melalui sistem penganggaran dan penegasan mekanisme belanja yang ditetapkan Bupati, maka tahun 2014

mendatang harus menjadi tahun terakhir bagi Lotim berutang. ‘’2014 titik terakhir dari proses penyelesaian beban utang. Memasuki tahun berikutnya, Lotim sudah nol utangnya,’’ tandasnya. Mengenai alokasi anggaran pembayaran utang diambil, Hasni mengaku ada mekanisme penganggaran yang akan dilakukan, sehingga persoalan utang ini tidak lagi menjadi masalah bagi struktur anggaran di Kabupaten Lotim. “Semuanya jelas melalui mekanisme anggaran,” terangnya. (rus)

Pegawai di Lobar Banyak yang Bolos Giri Menang (Suara NTB) Setelah libur Natal selama dua hari (Rabu dan Kamis) pegawai di lingkup Pemkab Lombok Barat (Lobar) kembali masuk normal. Namun, ironis pascalibur justru pegawai banyak tak masuk dan pulang lebih awal. Di sejumlah SKPD, tampak banyak ruangan yang lengang tanpa pegawai. Para staf banyak tak masuk kerja lantaran menyambung libur. Pantauan Suara NTB di kantor Dinas Kesehatan misalnya. Para pegawai banyak tak masuk. Tampak sejumlah kursi lowong, karena pegawainya tak masuk. “Mungkin sudah izin, makanya ngak masuk,” kata seorang pegawai di dinas setempat yang enggan dikorankan namanya. Kondisi serupa terlihat di Kantor dinas Sosial Tenaga Kerja. Hampir hanya 60 persen dari jumlah pegawai yang masuk. Setelah shalat Jumat justru makin berkurang jumlah pegawai. Banyak pegawai yang pulang justru tak kembali lagi ke kantor. Pegawai pulang lebih awal, namun tak kembali lagi. Hanya yang sedikit yang kembali bekerja di tempat kerja masing-masing.

Sekda Lobar Drs. H. M. Uzair menampik kalau kehadiran pegawai rendah. Menurutnya, kehadiran pegawai normal-normal saja. “Normal kok kehadiran pegawai seperti biasa,” kilahnya. Ia mengaku hari pertama masuk kerja, tak ada inspeksi mendadak, karena Bupati Lobar berada di Bima menghadiri pemakaman Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST. Hal senada disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah, H. Syukron. Menurutnya, kehadiran pegawai normal. Seperti dua kantor tempatnya bertugas yakni Kantor BKD dan Kantor Disdukcapil, tampak normal. Namun Ia belum melihat hasil rekapan absen masing-masing SKPD. “Belum masuk laporan,” ujarnya. Namun, jika ada pegawai yang bolos tetap ada sanksi dari Pemda sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Ia menambahkan, jumlah pegawai di Lobar sebanyak 8321 orang, termasuk guru. Pegawai kontrak, sebanyak 600 lebih. Pemberian saksi PNS ini sendiri mengacu PP Nomor 53 terkait Disiplin Pegawai. (her)

Rekanan Ingkari Kontrak

Program Benih Bersubsidi di Loteng Gagal Praya (Suara NTB) Pelaksanaan program bantuan benih bersubsidi bagi petani di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dinilai gagal oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) setempat. Pasalnya, dari total 1.000 ton kuota benih bersubsidi bagi Loteng yang sudah tersalurkan dan diterima oleh petani baru sekitar 150 ton saja. Selebihnya, masih ada 850 ton benih padi lagi yang sampai saat ini belum diterima oleh petani Loteng. Menurut Kepala Dispertanak Loteng, Ir. Ibrahim, yang ditemui Jumat (27/12) kemarin, kegagalan pelaksanaan program bantuan benih bersubsidi tersebut lebih dikarenakan ketidakmampuan pihak rekanan dalam hal ini PT. SHS, menjalankan isi kontrak kerja. Dan, memang sejak awal pihaknya sudah pesimis kalau program pemberian bantuan benih bersubsidi tersebut akan bisa terlaksana dengan baik. Padahal, lanjutnya, petani sudah selesai melakukan penyemaian. Sementara kalau benih tersebut disalurkan saat

Lowongan

ini sudah tidak ada gunakan, karena petani sudah selesai menebar benih. “Mau menyalurkan sekarang sudah tidak ada guna dan akan siasia. Karena petani sekarang sudah tidak butuh benih lagi,”ujarnya kecewa. Diakuinya, terkait persoalan tersebut pihaknya bukan tanpa upaya. Beberapa kali pihaknya melayangkan surat teguran sekaligus permintaan kepada PT. SHS, supaya segera menyalurkan sisa bantuan benih yang belum disalurkan. Tapi sayangnya, pihak rekanan tidak memberikan respons. Belum lagi koordinasi via telepon sudah begitu sering dilakukan. Tetapi tetap saja, PT. SHS tidak bergeming. Bahkan belakangan pihak PT. SHS terkesan tertutup dan tidak pernah mau menjawab telepon maupun pesan yang dikirimkan pihak Dispertanak Loteng. “Jangankan pesan singkat, telepon pun tidak pernah diangkat. Belum lagi surat teguran sudah tiga kali dilayangkan. Tapi tetap saja tidak ada respons,” terangnya. (kir)

Radio Global FM Lombok kembali memberikan kesempatan kepada generasi muda berbakat untuk dididik sebagai :

1. REPORTER 2. MARKETING Persyaratan : 1. Pria / Wanita, usia maksimal 25 tahun, belum menikah. 2. Pendidikan minimal S1 semua jurusan (1) dan SMA sederajat (2) 3. Berbadan sehat dan tidak merokok 4. Menyukai dunia jurnalistik radio (1) 5. Bersedia mengikuti pendidikan.

SEGERA KIRIMKAN LAMARAN ANDA Radio Global FM Lombok Jl. Bangau No.15 Cakranegara, Mataram Telp.(0370) 641586


Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

Nurul Iqomah Masuk Peringkat Lima Besar Asia Mataram (Suara NTB) Ada kabar baik dari cabang olahraga panjat tebing. Atlet junior putri NTB, Nurul Iqomah berhasil menempati peringkat lima besar tingkat Asia. Dia berhasil meraih peringkat lima besar di Kejuaraan Panjat Tebing Tingkat Asia di Surabaya 12-14 Desember lalu. Kejuaraan ini diikuti atlet dari Cina, Malaysia, Thailand dan negara Asia lainnya. Ketua Bidang Kompetisi FPTI NTB, Adi Hendra Susanto yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Jumat (27/ 12) mengatakan Nurul Iqomah menjadi satu-satunya atlet panjat tebing NTB yang mewakili tim Indonesia di kejuaraan tingkat Asia. Hasil kejuaraan tersebut menempatkan Nurul di peringkat lima besar. Diakuinya, prestasi yang diraih atlet junior NTB ini belum memuaskan. Namun pihak FPTI NTB mengaku sangat bangga atas hasil tersebut, sebab Nurul baru pertama kali tampil di event tersebut dan mampu menyingkirkan sejumlah atlet tingkat Asia. Hasil ajang tersebut telah membuktkan atlet NTB, Nurul Iqamah menempati prestasi terbaik nasional di level atlet junior. Menurutnya, keikutsertaan Nurul di kejuaraan tersebut tidak ditargetkan meraih medali. Sebab event tersebut merupakan penampilan yang pertama kalinya buat Nurul. Dalam hal ini Adi berharap pengalaman ini akan memperkuat mental atlet dalam menghadapi event selanjutnya. Diakuinya, hasil kejuaraan tersebut merupakan ajang untuk evaluasi atlet. Sebab Nurul akan diproyeksikan membela tim panjat tebing NTB di nomor lead dan boulder perorangan putri di Pra-PON mendatang. Dalam hal ini, beberapa kelemahan Nurul akan terus dibenahi. Rencananya pada tahun 2014 mendatang pihak FPTI NTB akan mendatangkan pelatih luar daerah untuk menggenjot teknik dan mental atlet-atlet panjat tebing NTB yang dipersiapkan mengikuti Pra-PON 2016. (fan)

Patahkan Semangat Atlet dan Melanggar UU SKN Mataram (Suara NTB) Tidak terakomodirnya lima atlet berprestasi sebagai CPNS tahun 2013 akan mematahkan semangat atet dan pelatih. Pasalnya, harapan para atlet dan pelatih berprestasi untuk menjadi CPNS lewat jalur olahragawan akan pupus, karena pemerintah daerah dinilai tak lagi mampu menjamin masa depan atlet. “Saya rasa impian para atlet untuk menjadi CPNS tidak lagi ada. Karena pemerintah tidak bisa meluluskan atlet berpretasi sebagai CPNS,” ucap Pelatih Tarung Derajat NTB, Abdul Khair kepada Suara NTB via ponselnya, Jumat (27/12). Menurutnya, hampir semua atlet yang mengukir prestasi di kancah nasional memiliki obsesi meraih cita-cita menjadi CPNS. Obsesi para atlet menjadi CPNS sangatlah wajar, karena latar belakang atlet dari ekonomi keluarga yang tidak mampu. ‘’Tidak lulusnya lima atlet berpestasi sebagai CPNS tahun 2013 akan mematahkan semangat atlet,’’ ujarnya. Persoalan ini, ungkapnya, berdampak pada semangat atlet berprestasi di kancah nasional. Apalagi atlet tidak lagi memiliki harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Itu artinya, bila semangat atlet menurun, maka program pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara jasmaniah dan rohaniah lewat prestasi di bidang olahraga mustahil dapat diwujudkan. Dalam hal ini, tidak seharusnya lima atlet gagal menjadi CPNS lewat jalur olahragawan. Sebab jaminan atlet berprestasi menjadi CPNS lewat jalur olahraga berprestasi sudah diatur dalam undang-undang Sistem Keolahraga Nasional (SKN) Nomor 3 tahun 2005. ‘’Sehingga tak ada alasan atlet tidak meluluskan atlet maupun pelatih yang mengikuti CPNS lewat jalur olahragawan,’’ terangnya. Hasil tes CPNS untuk atlet seharusnya tak boleh diukur dengam nilai. Di mana, jalur khusus itu hanya formalitas saja, sebab prestasi atlet yang sesungguhnya adalah di bidang olahraga. “Kalau soal nilai itu berlaku dengan umum, tak boleh diberlakukan dengan jalur olahragawan,” terangnya. Melihat hal ini, pihaknya mengharapkan peran pengurus cabor, KONI dan Pemprov NTB memperjuangkan hak-hak atletnya. (fan)

SELEBRASI Kapten Manchester City (kanan) Vincent Kompany melakukan selebrasi setelah berhasil mencetak gol penyeimbang ke gawang Liverpool dalam pertandingan Jumat dinihari WITA.

(Suara NTB/ist)

London Menjamu tim tamu Liverpool di Etihad Stadium, Manchester City yang tampil lebih mendikte pada laga Boxing Day dalam lanjutan pertandingan Liga Premier akhirnya meraih poin penuh untuk berada di posisi kedua klasemen Liga Premier. Tampil tanpa mesin golnya Sergio Aguero dan dua beknya Matija Nastasic dan Micah Richards tidak membuat daya sengat City berkurang untuk menang 2-1 dari The Reds. Walau demikian Liverpool unggul lebih dulu pada menit 24 babak pertama lewat Philippe Coutinho. Luis Suarez membuat sontekan untuk mengirim bola ke Raheem Sterling yang mengitari Joe Hart dan begitu sudut menyem-

pit Philippe Coutinho menunggu untuk menyambut umpan dan memasukkannya ke gawang City. 1-0 untuk Liverpool. Tujuh menit kemudian pada menit 31, Manchester City yang mendominasi penguasaan bola semenjak gol Liverpool tadi menyamakan kedudukan berkat sundulan Vincent Kompany. Tepat menit 45, Manchester City membalikkan keadaan menjadi unggul 2-1 berkat gol

Alvaro Negredo. Gol ini diawali dari manuver Samir Nasri yang membuka pertahanan Liverpool dengan umpan matang kepada Jesus Navas dan meneruskannya ke Alvaro Negredo yang melepaskan tendangan melengkung di atas kepala kiper Simon Mignolet dan jatuh ke dalam gawang Liverpool. Kedudukan 2-1 yang tercipta pada babak pertama ini tidak berubah selama babak kedua dan pertandingan ini berakhir.

Kemenangan ini sendiri membuat Manchester City mengemas 38 poin untuk menggeser Chelsea dari peringkat kedua, dan menempel pemuncak klasemen Arsenal yang mengumpulkan 39 poin. Sekitar dua jam lalu Chelsea berada di posisi dua setelah mengalahkan Swansea City 10 untuk mengoleksi 37 poin. Sementara itu Liverpool yang beberapa jam lalu masih asyik di puncak klasemen, terpental ke posisi empat di bawah Chelsea yang satu poin di atasnya. Kecam Wasit Bos Liverpool Brendan Rodgers mengecam kepemimpinan wasit Lee Mason dan hakim garis setelah menderita kekalahan

di kandang Manchester City. Rodgers mengaku terkejut dengan keputusan Lee Mason yang menganggap Raheem Sterling terjebak offside dan mengabaikan Luis Suarez yang dilanggar di kotak penalti oleh Lescott, pemain bertahan Manchester City. “Para pemain luar biasa tetapi mereka tidak dibantu wasit. Dalam hal kinerja, pemain sudah bermain luar biasa,” kata Rodgers dilansir dari laman Daily Mirror (26/12). “Kami tidak pernah mendapat keputusan apapun. Untuk offside wasit tidak memiliki keputusan yang sama. Pemain berhak mendapatkannya,” kata Rodgers. (ant/bali post)

Hodgson ’’Pusing’’ Pilih Skuad Inggris London Pelatih timnas Inggris Roy Hodgson terkejut dengan penampilan pemain Inggris dan ia mengaku “pusing” memilih skuad Inggris untuk Piala Dunia FIFA 2014. Hodgson berhasil membawa Inggris ke putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil sebagai juara Grup H. Mantan pelatih Liverpool dan West Brom ini telah menyaksikan banyak laga Liga Premier Inggris untuk mencari dan memutuskan 23 pemain yang akan diboyong ke Brasil, ia mengaku senang dengan yang dilihatnya. Hodgson melihat Andros Townsend dan Ravel Morrison telah bermain baik musim ini. “Saya telah melihat banyak pemain Inggris bermain dengan sangat baik. Saya berharap bisa menjaga performa mereka,” kata Hogdson dilansir dari laman Four four two (26/12). “Beberapa pemain menda-

patkan permainan mereka, terutama beberapa para pemain muda yang bermain baik,” tambahnya “Ada banyak klub yang menggunakan pemain asli Inggris dalam pertandingan mereka dan saya melihat kinerja mereka baik,” kata Hogdson yang pernah melatih Inter Milan pada tahun 1995. “Jika hari ini saya harus memilih tim untuk Piala Dunia, saya akan menderita sakit kepala,” tambahnya Piala Dunia 2014 Brasil nanti Inggris berada di grup neraka bersama Italia, Uruguay dan Kosta Rika. Namun Hodgson yakin Inggris mampu melaju dan ia percaya dengan perkembangan Three Lion sejak Euro 2012. “Kami memiliki kelompok yang sama sulitnya di Euro dan kami berhasil mencapai perempat final. Kami percaya bisa melakukannya. Tidak ada kelompok yang mudah di Piala Dunia,” pungkas Hogdson. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

Mourinho Ingin Chelsea Cetak Banyak Gol London Gelandang Arsenal Aaron Ramsey akan absen pada jadwal Natal selanjutnya, setelah mengalami cedera paha saat timnya menang 31 atas West Ham United pada Kamis waktu setempat. Ramsey menjadi sosok kunci bagi upaya Arsenal mengejar gelar Liga Utama Inggris, dan cederanya pemain internasional Wales itu merupakan hantaman besar bagi harapan-harapan The Gunners. Ia terpincang-pincang pada menit ke-65 di Upton Park, sehingga merusak hari ulang tahunnya yang ke-23. Arsenal sekarang menghadapi pertandingan liga melawan Newcastle dan Cardiff, kemudian pertandingan Piala FA melawan pesaing London utaranya Tottenham. “Tampaknya seperti radang paha bagi saya,” kata pelatih The Gunners Arsene Wenger seperti dikutip AFP. “Bagi saya, saya tidak tahu seberapa serius radang pahanya, namun periode Natal tentu sudah berakhir untuknya. Hari ini adalah hari ulang tahunnya,” ujarnya. Dua gol Theo Walcott dan sepakan dari Lukas Podolski membuat Arsenal membalikkan keadaan dari gol Carlton Cole, untuk mendulang angka di London timur. Hasil ini membuat Arsenal kembali memuncaki klasemen Liga Utama Inggris. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

(Suara NTB/ist)

London Jose Mourinho ingin Chelsea mencetak lebih banyak gol setelah anak asuhnya hanya mampu menang 1-0 atas Swansea City pada Kamis malam (Jumat WIB). Eden Hazard mencetak gol semata wayang pada menit ke-29 di kandang Chelsea, Stamford Bridge. Meskipun penampilan Chelsea menjanjikan dan terlihat akan mencetak banyak gol, The Blues nyatanya sampai akhir pertandingan gagal memperbesar keunggulannya. Jose Mourinho mengaku senang dengan kinerja pemainnya, namun meminta timnya untuk lebih buas di

depan gawang lawan. “Dengan tiga poin dan tidak kebobolan, saya puas,” ujar warga Portugal itu. Diakuinya, cara pemain Chelsea mengontrol permainan selama 75 sampai 80 menit juga sangat baik. Bahkan, punya banyak peluang yang bisa menghasilkan lebih dari satu gol dan menciptakan situasi yang lebih nyaman bagi tim. “Pertandingan seharusnya berakhir dengan skor 2-0 atau 3-0,” ujarnya. Chelsea berada di posisi tiga klasemen sementara Liga Utama Inggris (Premier League) dan bakal menghadapi Liverpool pada hari Minggu (29/ 12). (ant/bali post)

Ronaldo Dukung Messi Raih Ballon d’Or Rio de Janeiro Salah seorang legenda sepakbola dari Brasil, Ronaldo Luis Nazario de Lima, mendukung Lionel Messi layak meraih gelar Ballon d’Or sebagai pemain terbaik dunia daripada pesaingnya dari Real Madrid, Cristiano Ronaldo. Mantan ujung tombak Inter Milan dan Real Madrid yang pernah memenangkan Ballon d’Or dua kali pada 1997 dan 2002 itu menilai prestasi Cristiano Ronaldo dari Portugal juga hebat dengan menciptakan 69 gol selama 2013. Namun, Messi lebih dijagokan membawa pulang Ballon d’Or untuk keempat kalinya, setelah meraih pada tahun 2010, 2011 dan 2011. “Saya yakin Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi adalah dua pemain terbaik di dunia. Tapi, saya memilih Messi karena pertimbangan teknis,” kata Ronaldo layaknya dilansir laman Daily Mail. Messi, yang merumput di klub Barcelona, hanya mencetak 44 gol sepanjang 2013 karena permainannya diganggu cedera hamstring sejak awal November. Messi, yang belakangan ini menjalani perawatan dan pemulihan latihan di tanah kelahirannya Argentina, dijadwalkan akan kembali berlatih dengan Barcelona pada Januari 2014. (ant/bali post) (Suara NTB/ist)


SUARA NTB

Sabtu, 28 Desember 2013

Halaman 12

EKSPEDISI 450.000

ADVERTISING

MEUBEL

800.000

Jl. TGH Abdul Karim Kediri (Depan PLN Kediri)

C.01.08.13

TANAH KAPLING

PET SHOP

TOKO MAINAN

PELATIHAN

BATIK

LAUNDRY

MAINAN ANAK

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

SALON

SHOWROOM

FUTSAL

ADVERTISING

KONTRAKAN

FINANCE

Dengan 3,5 jt Bisa Umroh dan Dengan 5 jt Bisa Haji Plus, Htl. Bintang 5 .

PT. Arminareka Perdana. Hub. Nik 083840958710. Dibuka Kesempatan Juga Bagi yang Mau Jadi Agen di NTB Email : nikbambang@yahoo.co.id

PERAWATAN AC

BENGKEL

SUBDISTRIBUTOR SUBDISTRIBUTOR OBAT EKSTRAK KULIT MANGGIS GARCIA UTK WILAYAH TALIWANG ( KSB ), DOMPU, BIMA. HUB.081936739311 / 081316238057

BANK


SUARA NTB

Sabtu, 28 Desember 2013

KURSUS/BIMBEL

TENUN LOMBOK

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

SALON

SIARAN TV RADIO

SABLON & KONVEKSI

BOUTIQUE

JUAL MOBIL

TELEVISI

SANGGAR SENAM

PROPERTY

KURSUS

RUKO

EVENT ORGANIZER

FASHION

RUMAH MAKAN

FASHION

BENGKEL & SPARE PART

PENGOBATAN ACCESORIES Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

KOMPUTER

SERVICE

TRAVEL


SUARA NTB

Sabtu, 28 Desember 2013

Giri Menang (Suara NTB) Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB kembali menggelar workshop pencitraan pariwisata Lombok Sumbawa 2013. Media massa sebagai salah satu pilar dalam pembangunan pariwisata dinilai berperan sangat penting untuk mendorong pemerintah kabupaten/kota melakukan penataan destinasi wisata sehingga menarik minat wisatawan berkunjung dan berlibur ke daerah ini. Acara tersebut berlangsung di The Sentosa Villas and Resort Lombok Senggigi Lombok Barat, Jumat (27/12) sore kemarin. Dalam workshop tersebut hadir beberapa pembicara seperti Kepala BPPD NTB, Awanadi Aswinabawa, Ketua Lombok Hotel Association, Mr. Steven dan Pemerhati Pariwisata/Akademisi, Dr. Halus Mandala. Selain itu turut hadir juga praktisi pariwisata yang juga anggota Komisi II Bidang pariwisata DPRD NTB, H. Misbach Mulyadi, wartawan media cetak dan elektronik lokal dan nasional. Kepala BPPD NTB, Awanadi Aswinabawa mengatakan dalam membangun sektor pariwisata

dibutuhkan kesadaran yang holistik. Sebagai daerah yang masuk dalam koridor V MP3EI yakni sebagai pintu gerbang pariwisata dan ketahanan pangan nasional maka dibutuhkan aksi yang kongkrit dari pemerintah daerah terutama pemda kabupaten/kota. “Karena itu, dalam membangun pariwisata ada empat pilar utama, yang benar-benar harus berfungsi yakni pemerintah daerah, industri pariwisata, media dan masyarakat. Jika empat pilar ini terjalin dengan baik maka akan melahirkan pembangunan pariwisata yang berkualitas,” ujarnya pada workshop pencitraan pariwisata Lombok Sumbawa melalui media massa di The Sentosa Villas and Resort Lombok Senggigi Lombok Barat, Jumat (27/ 12) sore kemarin. Menurutnya, peran media dalam membantu pembangunan pariwisata di NTB sangat penting. Yakni mendorong pemerintah kabupaten/ kota di daerah ini untuk melakukan penataan destinasi-destinasi wisata yang ada di daerah untuk menarik dan meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik ke Lombok dan Sumbawa. Dikatakan, ditengah menggeliatnya sektor pariwisata NTB, provin-

Wartawan media cetak dan elektronik baik lokal dan nasional serius mengikuti workshop pencitraan pariwisata Lombok Sumbawa di The Santosa Villas and Resort Senggigi Lombok Barat.

Oleh : Parlina Wi

EBERAPA meter dari tempat ia berdiri nampak tiga gadis cilik meliukkan badannya dan menari. Suara cempreng menyatu dengan tawa mereka. Biasanya lelaki itu akan mudah tersentuh dan menangkap cerita dari pemandangan seperti itu. Tapi sekian lama ia menatap tak ada rasa apapun yang mengaliri hatinya. tak ada senyum kecil atau sedikit geli yang menerbitkan tawa. Padahal bukankah tiga gadis cilik itu begitu lucu? Ada ombak, ada angin, ada jingga yang memanja di langit, juga tawa tulus gadis-gadis cilik itu. Ini sempurna untuk membuatnya menemukan sesuatu yang ia cari. Namun, kosong lagi-lagi merupakan rasa tunggal yang menggelayuti dirinya. Ia selalu pulang dengan tangan dan hati hampa. Kepalanya pun ikut-ikutan kosong. Ada sesuatu yang kering dalam dirinya. Pernah ia coba merayu embun-embun di pagi hari untuk memberinya sesuatu yang ia butuhkan, namun akhirnya ia tetap mengering. Ia pun merutuki embun yang menurutnya terlalu sombong. Gumaman-gumaman menyertai pagi hingga malamnya. Terdengar seperti rutukan namun mungkin lebih mirip sesal. Bahkan terkadang ia juga tak mengerti gumamannya sendiri. Mungkin ia hanya ingin mengusir sepi. Setelah patah hati dengan embun, ia mencoba mendekati matahari. Ditungguinya fajar, ia mencoba merasai hangat namun lagilagi ia merasa tertolak. Fajar tak memberinya penawar, ia kembali mengering. Itulah mengapa ia mulai belajar mencumbu pantai dan menggoda senja, berharap dirinya menemukan sesuatu itu yang dapat membuatnya merasai hidup kembali. Seperti yang lalu, saat ia berjaya menggenggam senjatanya, yang tajamnya ia

si-provinsi lainnya di Indonesia saat ini juga sedang gencar-gencarnya mengembangkan sektor pariwisata. Untuk itu, tantangan NTB kedepannya semakin besar. Untuk itu, langkah yang terus menerus dilakukan adalah membuka konektivitas antar luar daerah dan dalam daerah. Selain itu, penataan destinasi wisata di kabupaten/kota juga harus menjadi perhatian Bupati/Walikota sesuai parameter yang ada. Destinasi wisata yang ada di kabupaten/kota harus benar-benar bisa dijamin kebersihannya, memiliki toilet, penjaga dan tempat parkir. Disamping itu, pemda perlu juga menyiapkan SDM bidang pariwisata. Pasalnya, persaingan menjalang penerapan pasar bebas ASEAN yang dimulai akhir 2015 mendatang harus benar-benar diantisipasi dengan meningkatkan kualitas SDM bidang pariwisata. Tahun mendatang, katanya, di kawasan Kota Mataram dan Kawasan Senggigi Lombok Barat akan ada penambahan jumlah kamar hotel sebanyak 600 kamar. Sementara, jumlah lulusan SMK/Akademi Pariwisata di NTB hanya 200 orang pertahun. “Industri pariwisata mendukung dan mendorong SDM pariwisata yang handal dan profes-

Halaman 14

Para narasumber dan peserta workshop berpose bersama usai kegiatan. sional. Karena kedepannya persaingan semakin menantang. Bukan hanya untuk bersaing di tingkat nasional saja, tetapi juga secara regional bahkan global,” tandasnya. Sementara itu, Pemerhati Pariwisata NTB, Dr. Halus Mandala mengatakan lima tugas BPPD adalah pencitraan, meningkatkan kunjungan

Kepala BPPD NTB, Awanadi Aswinabawa memaparkan potensi pariwisata Lombok Sumbawa.

wisatawan mancanegara, meningkatkan kunjungan wisatawan domestik. Selian itu, menggalang dana atau sumber dana dari luar APBD/APBN. Kemudian melakukan riset tentang usaha dan bisnis pariwisata. Menurutnya, dua tugas BPPD yang terakhir yakni menggalang dana atau sumber dana dari luar

APBD/APBN. Kemudian melakukan riset tentang usaha dan bisnis pariwisata masih perlu dioptimalkan. BPPD kedepannya harus mampu menggalang dana dari luar APBD dan APBN. Ia melihat, saat ini dukungan dana BPPD masih tergnatung dari APBD/APBN. (nas)

Praktisi Pariwisata NTB yang juga anggota Komisi II Bidang Pariwisata DPRD NTB, H. Misbach Mulyadi juga turut memberikan pemaparan terkait dengan pembangunan pariwisata NTB.

Lelaki itu telah seminggu menyambangi pantai. Berdiri di tepinya menatap ke arah senja di batas pandangannya. Seringkali ia memperhatikan ombak, kemudian memainkan pula pasir-pasir layaknya kanak-kanak yang membangun istana rapuh. Ia hendak mencari sesuatu yang kata orang kerapkali dijumpai di tepian pantai. Namun seminggu mencumbu ombak, pun merayu senja ia tak kunjung menemukan yang dicarinya. Asanya telah pula hampir patah. anggap melebihi seribu pedang. Pena. *** Dulu ia amat lincah merangkai kata. Dalam dirinya inspirasi selalu bermunculan tumpang tindih. Bahkan dengan hanya mengedip ia telah menemukan ide yang berkilau dalam kepalanya. Di dinding kamarnya yang remang ia seperti melihat jejeran kata-kata yang siap untuk dituangkan. Hatinya menggebu memacu tangannya menuliskan beribu huruf dalam kertas-kertas putih. Ia mencipta berpuluh puisi, dengan rangkaian kata yang mengalahkan semerbak bunga. Banyak pembaca menangis haru karena tercerahkan oleh tulisannya. Ia kerap memerangkap peristiwa pilu dalam kata pada ceritanya. Ia menulis tentang bayibayi yang mati lapar di tanahtanah miskin, tentang merekamereka yang tanahnya terampas dan mati sebagai pejuang. Ia juga dengan apik menyisipkan nama Tuhan dalam barisan kata. Tak jarang ia menembak mati para pejabat korup dalam fiksi-fiksinya, atau sekedar menyenggol rasa malu maling berdasi itu dalam sajak kecil yang dimuat di koran harian. Hatinya begitu peka merasa. Matanya jeli mengenali luka mereka-mereka yang keluhnya tak terdengar. Semua itu ia rangkum dalam diksi yang berbaris dalam tulisan-tulisannya. Apik dan cantik. Dengan jelas ia menangkap suara angin, dan lihai pula menerjemahkan cerita burung-burung. Alam nampaknya memberi dukungan untuk menyampaikan hakhak kebenaran. Ia tampil di panggung dalam penghargaan bagi penulis muda, lomba-lomba menulis menyebut namanya sebagai juara. Ia benar-benar cemerlang, penanya senantiasa penuh kilau yang cahayanya me-

nerangi hati para pembaca. Ia tak pernah susah payah menemukan ide, inspirasi-inspirasi itu berdatangan dengan bergerombol ke arahnya. Mimpinya menjadi penulis telah datang dengan tangan lebar, merengkuhnya, memberi senyum dan membuat matanya terlihat indah dengan sinar paling binar. Namun ternyata puji memiliki sifat candu. Tanpa sadar lelaki itu memasukkan pujian dalam daftar kebutuhan. Ia mulai mencari kata-kata paling asing untuk tulisan-tulisan barunya. Ia menghabiskan waktu untuk mencoba merangkai kalimat paling sulit. Semakin sulit semakin indah pikirnya. Makin banyak kalimat sulit yang dirangkainya maka akan makin menuai pujian, memancing tepukan dan mendatangkan uang. Ya.. uang yang banyak, hadiah dan piagam yang mungkin akan segera menambah deret kebanggaan di dinding kamarnya yang remang. Ia mulai memilah majalah dan koran mana yang akan dikirimi naskah. Di remang kamarnya ia berhitung tentang honor yang akan diterima. Lomba-lomba dengan hadiah murah ia lewati. Tulisan untuk bulletin tetap di kampusnya tak lagi ia urus. Deringdering handpone dari kawannya yang meminta sumbangan tulisan hanya bersambut penolakan. “Saya sedang sibuk kejar deadline, berikutnya saja, akan saya usahakan”, jawabnya ketika kawan-kawan dari organisasi di kampusnya meminta ia menyumbang tulisan untuk bulletin mingguan, yang biasa disebarkan dalam kegiatan kajian masjid kampus. Di kepalanya hanya ada sketsa-sketsa mengenai kata dan kalimat rumit yang harus segera selesai. Ia harus memilih dengan jeli kata dan kalimat yang dapat menghantarkan pujian ke arahnya, tepukan yang beriringan

dengan decak kagum.. juga uang yang tiba-tiba saja menggodanya begitu kuat. Lelaki itu tak lagi menyukai kritik. Ia tak suka wajah tak puas pada tulisannya. Ia tak mau mendengar saran untuk tulisannya lagi. Baginya tulisan dalam cerpen dan puisi-puisinya adalah sabda yang sempurna. Ia memandang sebelah mata pada penulis pemula yang bergabung dalam organisasi penulis yang dibentuknya dahulu. Baginya selalu ada cacat pada tulisan orang lain, kritiknya berhamburan. Mulai dari celaannya pada tema tulisan yang ia anggap amatir, plot yang datar, diksi yang tak per nah seindah rangkaian dalam cerpennya. Entah sejak kapan rasa sombong sedikit demi sedikit menyelusup dalam dirinya. Tanpa sadar, seperti tanpa awal. Ia pelan-pelan lupa wajah anak-anak yang menangis lapar, pun mulai kesulitan menulis nama Tuhan. Jejeran kata yang dulu bermunculan di dindingnya kini menjelma lukisan yang tak mampu ia tafsirkan. Inspirasi-inspirasi itu mati satu persatu seperti terkena wabah. Ia pun mulai mengering, merasa hampa dalam tulisan-tulisannya sendiri. *** Mulanya di pagi buta, ketika ia terbangun dan merasa aneh sendiri. Ada rasa berat setiap kali ia menghela napas. Ia makin kelimpungan ketika hanya bisa menatap layar komputer tanpa ada kalimat yang bisa ia tuliskan. Seperti tak ada kata yang bersedia menjadi awal cerita-ceritanya. Diksi-diksi yang dulu berebut menari dalam puisinya seolah bersembunyi tanpa mau ditemukan. Buku-buka lawas yang mengangkat sastra dibacanya segera, berharap menemukan lentingan ide untuk ditulis. Tumpukan kum-

pulan puisi menemaninya seharian. Apapun, untuk sebuah ide yang dapat mengisi kertas kosongnya. Namun hingga malam menjelang, ia tak menemukan apa-apa untuk dituangkan. Keesokan paginya, ia memutuskan untuk mencari inspirasi di luaran sana. Biasanya udara segar memberinya ide-ide yang berloncatan seolah merajuk minta ditulis. Di pagi itulah ia mulai menunggui fajar, berharap cahaya membuatnya menemukan kata-kata untuk memulai sebuah tulisan. Namun sekali lagi ia merasai penolakan. Fajar tak menjawab, ia bungkam. Dan hari itu berakhir dengan gelap malam yang menggiringnya pada lelap. Pagi-pagi berikutnya mengantar pada malam yang sama, dengan rasa sakit yang berlimpah. Telah berhari-hari ia lewati tanpa menulis. Ia merasai hati yang patah. Bukan karena cinta tertolak tapi justru karena ia tak menemukan cintanya. Di penghujung asanya ia mengingat pantai dan senja. Itulah yang membuatnya jauh-jauh datang untuk mencumbu ombak dan merayu senja. Namun sekali lagi, malam menutup hari dengan rasa kosong yang bertumpuk di dadanya. Ia tak menemukan apa-apa. Tak ada rasa lain yang mendekat. Tak ada ide, inspirasi pun masih betah bersembunyi jauh-jauh. Tanya berputar di kepalanya antara mengapa dan kenapa ia bisa sampai pada kelumpuhan ide. Dan malam bukan pihak yang tepat untuk menujukan tanya. Dengan langkah pelan ia bersepakat dengan ombak untuk kembali di keesokan senja. Mungkin besok akan ada jawab yang terbawa ombak atau tergantung pada jingganya senja sehingga ia dapat merasai cumbuan kata kembali. Bermesraan lagi dengan huruf, kata, koma, dan titik. Seiring langkahnya menjauh, ia pun

mengamini asanya diam-diam. *** Fajar, senja, angin juga ombak mungkin telah sama-sama setuju untuk menyimpan jawab dari tanya lelaki itu. Mereka sepakat untuk membiarkan waktu yang membimbingnya. Sebenarnya ketika ia mengendarai motornya, di jalan ia temui tangan-tangan tengadah yang meminta, sayang ia tak sempatkan melihat ke mata yang mengharap itu. Jika sempat pasti akan ia temui gemintang untuk ditulis. Mencari cerita menyentuh di buku-buku? Persahabatan dan persaudaraan dengan teman aktivis kampusnya bukankah menyajikan rasa yang mempesona jika ia rangkumkan? Ah… Lelaki itu hanya lupa pada mimpi yang ia ingini. Ia hanya butuh merasai untuk mengingatnya kembali. Dan sekarang lelaki itu telah sampai setengah jalan, ia tengah mencari. Ia hanya perlu meneruskan pencarian hingga waktu tak punya dalih untuk tak memberitahu. Tentang kebenarankebenaran, yang tak pernah lapuk menunggu untuk ditulis. Ya… tentang sesuatu itu yang dibutuhkan penulis, namun sayang ia lupakan. Sederhana sekali, bukankah itu hati?

Mataram, April 2013 Dedicated : Anak-anak FLP, khususnya FLP NTB… Dan diri saya sendiri.

Deskripsi Singkat Parlina Wi adalah nama pena dari Wiwin Parlina. Ia tergabung sebagai salah satu anggota FLP cabang Mataram.


SUARA NUSANTARA

SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

Tersangka Penggelapan Sepeda Motor Tewas Gantung Diri Cianjur (Suara NTB) – Tersangka penggelapan sepeda motor, akhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan baju tahanan di ruang tahanan Mapolsek Warungkondang, Cianjur, Jabar, Kamis. Tersangka Rendi Aripin alias Ujang Ipin (30) warga Kampung Sornabakti, Desa Mulyasari, Kecamatan Cilaku, ditemukan sudah tidak bernyawa dengan leher terjerat baju tahanan yang diikatkan ke jeruji besi ruang tahanan. Tersangka penggelapan sepeda motor yang ditangkap satuan Reskrim Polsek Warungkondang, setelah mendapatkan laporan dari salah seorang korban penipuan. “Tersangka mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri memakai baju tahanan yang dia pakai selama dalam proses penyidikan,” kata Kapolsek Warungkondang, Kompol Samsa S. Ia menjelaskan, kepolisian telah melakukan otopsi terkait penyebab kematian tersangka, serta meminta keterangan sejumlah saksi tahanan dan petugas jaga. Sementara itu, Imas Liani (32) kakak kandung tersangka, tidak menyangka adik bungsunya meninggal dengan cara bunuh diri. Pasalnya siang hari sebelumnya Ujang dalam keadaan sehat. “Senin lalu, kami mendapatkan surat pemberitahuan dari Polsek Warungkondang, adik kami ditahan. Tapi, baru esok harinya saya menjenguk. Anehnya, selang beberapa jam saya pulang, saya mendapatkan kabar dari polsek bahwa adik saya meninggal bunuh diri,” katanya. Mendapati hal tersebut Imas diantar suaminya, mendatangi Mapolsek Warungkondang dan mendapati mayat adiknya telah tergeletak di lantai tertutup kain di dalam ruang tahanan. (ant/bali post)

Tiket Bus dan KA di Yogyakarta Ludes Terjual Yogyakarta (Suara NTB) – Tiket bus malam dan kereta api dari Yogyakarta ke sejumlah daerah tujuan pada masa libur panjang akhir tahun sudah ludes terjual hingga awal Januari 2014. “Di tempat penjualan tiket bus malam yang ada di Terminal Giwangan, tiket untuk tujuan Jakarta, Bandung dan Sumatera sudah habis terjual hingga 3 Januari 2014,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Penumpang Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Jumat. Menurut dia, pada 3 Januari 2014 tersebut juga akan menjadi puncak arus balik penumpang setelah menghabiskan masa libur panjang mereka di Yogyakarta. Jumlah penumpang yang akan diberangkatkan dari Terminal Giwangan Yogyakarta pada puncak arus balik tersebut diperkirakan bisa mencapai lebih dari 20.000 orang baik untuk tujuan ke luar DIY maupun di dalam DIY. UPT Terminal Penumpang Yogyakarta, lanjut dia, sudah bekerja sama dengan Organda DIY untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang dengan menyiapkan 100 armada bus cadangan. “Bus cadangan sudah disiapkan. Sewaktu-waktu bus tersebut perlu dioperasikan, maka bus bisa dijalankan,” katanya. Sementara itu, puncak kedatangan penumpang di Terminal Giwangan Yogyakarta sudah terjadi pada 26 Desember dengan jumlah penumpang yang datang mencapai 21.865 orang, terdiri dari 17.405 penumpang dengan bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan 4.460 penumpang bus antar kota dalam provinsi (AKDP). “Sebelumnya, kami memperkirakan puncak kedatangan penumpang terjadi pada 24 Desember, namun puncak kedatangan justru terjadi pada 26 Desember. Kedatangan penumpang dimungkinkan tidak akan mengalami lonjakan lagi,” katanya. Tidak beroperasinya salah satu bus tujuan Yogyakarta - Surabaya yaitu Sugeng Rahayu pada Jumat (27/12) karena salah satu armadanya mengalami kecelakaan di Jombang Jawa Timur dan terjadi “sweeping” dari masyarakat, Bekti mengatakan tidak ada penumpukan penumpang di terminal. “Semuanya masih bisa diangkut oleh bus lain yang memiliki tujuan ke Surabaya sehingga tidak ada penumpukan penumpang,” katanya. Mengenai banjir di beberapa daerah yang sempat membuat arus bus masuk ke Giwangan terlambat sekitar sembilan jam, Bekti mengatakan bahwa hambatan tersebut sudah tidak terjadi lagi. Sementara itu, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta Agus Komarudin mengatakan, tiket kereta api jarak jauh reguler dari Yogyakarta ke sejumlah tujuan juga sudah ludes terjual hingga 5 Januari 2014. “Kami menyiapkan 17 rangkaian kereta api reguler ke sejumlah daerah, dan selama libur akhir tahun, ada dukungan dua kereta tambahan,” katanya. Kereta api tambahan tersebut, KA Argo Lawu dan Bengawan telah diberangkatkan sejak 20 Desember dengan relasi Solo-Jakarta. (ant/bali post)

Atut akan Ajukan Permohonan Tahanan Kota Jakarta (Suara NTB) – Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah berencana mengajukan permohonan tahanan kota atau pengalihan penahanan agar bisa menjalankan tugas sebagai gubernur setelah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi mengisyaratkan menolak permohonan penangguhan penahanan Atut. “Kalau status penangguhan tidak dikabulkan, dalam konteks pemerintahan perlu dipikirkan tahanan kota. Statusnya tetap dalam penahanan tapi pada fungsinya pemerintahan (sebagai gubernur) bisa dijalankan sampai waktunya diatur dalam undang-undang,” kata pengacara Atut, Firman Wijaya, saat dihubungi dari Jakarta, Jumat. Atut saat ini mendekam di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi cabang Pondok Bambu, Jakarta Timur sejak 20 Desember 2013 setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengurusan sengketa pemilihan kepala daerah Lebak Banten di Mahkamah Konstitusi pada 16 Desember 2013. Menurut Firman, ide tim kuasa hukum Atut dengan mengajukan permohonan pengalihan jenis penahanan sebagai jenis alternatif perlu dipertimbangkan KPK agar fungsi pemerintahan Banten tetap berjalan karena status Atut masih sebagai Gubernur Banten. “Karena beliau masih memiliki fungsi yang harus dijalankan sebagai kepala daerah. Sebagai tersangka maupun pengacara mengajukan itu adalah hak hukum yang diatur dalam KUHAP,” jelas Firman. “Kami berharap KPK jangan buru-buru menolak,” tambahnya. Sementara itu, pengacara

(ant/bali post)

Atut lainnya, TB Sukatma, mengaku sampai saat ini belum mendapat konfirmasi dari KPK terkait permohonan tim-nya untuk penangguhan penahanan Atut. “Sampai saat ini belum dapat konfirmasi yang pasti.” “Meskipun komisoner KPK sudah bicara katanya menolak, tapi kita berharap

berikutnya bukan penangguhan bisa jadi pengalihan penahanan,” kata Sukatma. Sukatma juga mengungkapkan Atut berencana akan melakukan koordinasi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Banten Muhadi terkait pengalihan tugas Gubernur Banten di rutan Pondok Bambu. Namun, Sukatma belum mau

Jakarta (Suara NTB) –

Anggota Komisi III DPR RI Eva Kusuma Sundari mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) menuntaskan dugaan tindak pidana korupsi proyek privatisasi PT Jakarta International Container Terminal (JICT) senilai Rp 12,9 miliar. “Jaksa Agung harus mengevaluasi sejumlah kasus yang menggantung dan segera melanjutkan ke proses penuntutan,” kata Eva saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis. Eva mengatakan, Kejagung sebaiknya menyelesaikan penanganan kasus korupsi yang selam a

Bus Sugeng Rahayu Dibakar Massa

PADAMKAN API - Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar bus PO Sugeng Rahayu nopol W 700 ZO di Jalan Raya Perak, Jombang, Jatim, Kamis (26/12) malam. Bus Sugeng Rahayu jurusan Surabaya Yogyakarta itu dibakar massa setelah menabrak satu keluarga hingga tewas yakni Khusnul Kotimah (38), Wahyudi (16) dan seorang balita bernama Santoso (5).

(ant/bali post)

JALANI PEMERIKSAAN - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah memasuki gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/12). Ratu Atut yang menjadi tersangka kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilu Kada Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi tersebut menjalani pemeriksaan perdana sejak ia ditahan KPK.

Kejagung Didesak Tuntaskan Dugaan Korupsi JICT

Tabrak Satu Keluarga

Jombang (Suara NTB) – Satu bus dari perusahaan otobus (PO) Selamat Grup, Sugeng Rahayu, jurusan Surabaya - Yogyakarta dibakar massa setelah menabrak satu keluarga di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis malam. “Kejadian itu berawal dari kecelakaan lalu lintas di Desa Ngemplak, Kecamatan Perak, Jombang. Bus Sugeng Rahayu menabrak korban,” kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Polres) Jombang, AKP Sugeng Widodo, saat dihubungi melalui telepon selulernya. Ia mengatakan, korban kecelakaan itu terdiri dari tiga orang yang diketahui masih satu keluarga, yaitu Khusnul Kotimah (38), Wahyudi (16), serta seorang balita bernama Santoso (5), warga Dusun Barong, Desa Barong, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Jombang. “Korban meninggal dunia di lokasi kejadian,” katanya. Polres Jombang mencatat, kronologis kejadian bahwa bus Sugeng Rahayu bernomor polisi W 7100 UZ yang dikemudikan oleh Suyono (33), warga Gondang Ngeblak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Solo melaju dari arah timur ke barat mendahului kendaraan sedan yang tidak diketahui identitasnya. Bus kemudian mengambil haluan ke kanan, sehingga menabrak sepeda motor korban yang sekeluarga. Warga kesal dengan kejadian itu, dan secara langsung menghentikan bus tersebut. Sopir bus dan kondektur juga sempat menjadi pelampiasan kemarahan massa, kemudian bus itu dibakar. Polisi, kata dia, sudah mengamankan sopir bus ke kantor polisi, dan masih menjalani pemeriksaan secara intensif, atas kejadian yang sebenarnya. Bus yang dibakar massa di Jalan Raya Perak, Jombang, akhirnya dipadamkan satuan pemadam kebakaran wilayah setempat. Petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan, karena warga berkerumun melihat bus yang terbakar tersebut. Bahkan, polisi juga sulit mengatur jalan yang arus lalu lintasnya macet total hingga puluhan kilometer. (ant/bali post)

Halaman 15

Eva Kusuma Sundari (ant/bali post)

ini tidak pernah selesai, padahal penyidik telah menetapkan sejumlah tersangka dari pejabat terkait. Eva mempertanyakan langkah Kejagung dalam penanganan dugaan kasus korupsi PT JICT yang tidak ada perkembangannya. “Saya menduga Kejagung tidak berani menerbitkan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) karena bukti kuat,” ujar Eva. Berdasarkan informasi, proyek privatisasi PT JITC atau Pelindo II diduga merugikan keuangan negara mencapai Rp12,9 miliar. Bahkan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) telah menerbitkan Surat Nomor : Print-70/F/Fkp.1/ 06/2000 tertanggal 2 Juni 2000 terkait penetapan tersangka pejabat terkait berinisial TA dan H. (ant/bali post)

Polemik Pelantikan Bupati Gunung Mas akan Dilaporkan ke Presiden Palangka Raya (Suara NTB) – Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, akan melaporkan polemik pelantikan bupati terpilih Gunung Mas, Hambit Bintih, kepada Presiden Susilo Yudhoyono. Bintih telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan ditahan di Rumah Tahanan KPK. “Saya ditugaskan presiden melalui menteri dalam negeri melantik bupati Gunung Mas, maka saya harus menjalankannya. Hanya, saya harus mempelajari terlebih dahulu alasan KPK menolak menghadirkan Bintih,” kata Narang, di Palangka Raya, Jumat. Langkah lebih lanjut Narang akan diambil setelah menerima surat resmi KPK dan langsung melaporkan kepada presiden melalui menteri dalam negeri maupun menteri koordinator bidang politik, hukum dan keamanan. Dikatakan dia, surat resmi KPK itu sangat penting untuk mengetahui secara pasti alasan menolak memberikan izin pelantikan Bintih di dalam Rumah Tahanan KPK. Sekaligus bahan pertimbangan mengambil tindakan di Kabupaten Gunung Mas

(ant/bali post)

BUPATI - Bupati terpilih Gunung Mas hambit Bintih yang kini menjadi tahanan KPK karena 31 Desember 2013 masa jabatan Bintih dan wakilnya, Arthon S Dohong, periode 2008-2013 telah berakhir. Narang juga telah meminta ketua DPRD maupun Dohong, segera mendapatkan surat resmi KPK terkait penolakan izin pelantikan kepada Bintih. “Saya berharap surat dari KPK itu diterima hari ini. Perwakilan pemerintah Kabupaten Gunung Mas sudah ada di Jakarta untuk menunggu surat itu. Saya sudah perintahkan kalau suratnya diterima, langsung di faks ke saya,” kata Narang. Dia mengatakan, “Perlu

diperhatikan semangat penegakan hukum, pemberantasan korupsi, pendapat serta pertimbangan moral, mematuhi peraturan berlaku, asas keadilan maupun keberlangsungan roda pemerintahan serta pelayanan terhadap masyarakat di Kabupaten Gunung Mas,” kata dia. “Saya mengapresiasi sikap Mendagri yang memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengambil langkah-langkah terkait pelantikan Bupati kabupaten Gunung Mas. Saya akan mempertimbangkan mengambil tindakan secara baik dan benar,” kata Narang. (ant/bali post)

menyebutkan perihal waktu pertemuan tersebut. “Iya kedepan memang rencana sekda akan lakukan koordinasi dengan ibu dan tentu dia juga harus koordinasi minta izin KPK karena bagaimana pun pemerintahan selama ini sudah sebagian didelegasikan ke Wakil Gubernur Rano Karno jadi tupoksinya sebagai

gubernur tetap berjalan di pemerintah provinsi,” jelas Sukatma. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto telah mengisyaratkan akan menolak permohonan penangguhan penahanan Ratu Atut Chosiyah karena KPK punya kepentingan untuk tetap menahan Ratu Atut Chosiyah. (ant/bali post)

Stasiun Gambir Terbakar Jakarta (Suara NTB) – Satu restoran waralaba di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, sekitar pukul 09.05 WIB mengalami kebakaran. Menurut PT Kereta Api Indonesia melalui akun twitternya @KAI121, semua perjalanan Kereta Api maupun Kereta Rel Listrik untuk sementara ditiadakan karena kepulan asap tebal. Sementara itu, Traffic Management Center Polda Metro Jaya melalui akun @TMCPoldaMetro menyebutkan, kebakaran tersebut sudah berhasil dipadamkan oleh empat unit kendaraan Dinas Pemadam kebakaran. “Kebakaran di restoran #Hokben, Sta. KA Gambir sdh berhasil dipadamkan oleh 4 DPK,” demikian satu tweet dalam akun Twitter TMC Polda Metro Jumat pukul 09.46 WIB pagi tadi.

Kebakaran restoran cepat saji itu menciderai dua karyawan. Korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka serius. “Dua korban tersebut adalah supervisor restoran Jamaluddin dan koki restoran Jon Hendri,” kata Kapolsek Gambir Kompol Agung Marlianto, di kawasan kebakaran, Jumat. Namun demikian, kebakaran salah satu restoran cepat saji di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat tersebut tidak mengganggu aktivitas perjalanan kereta api. “Meski ada kebakaran, tidak ada gangguan untuk aktivitas lalu lintas kereta api maupun KRL mengingat kebakaran telah dilokalisir oleh pemadam kebakaran dan penjagaan keamanan kami kerahkan,” kata Kapolsek Gambir Kompol Agung Marlianto, di Stasiun Gambir, Jumat. (ant/bali post)

(ant/bali post)

PADAMKAN API - Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar sebuah restoran cepat saji di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/12)

Sepanjang 2013

Polri Tangani 32.470 Kasus Narkoba Jakarta (Suara NTB) – Kasus narkoba maupun jumlah orang yang ditahan dalam kasus tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut terungkap dalam siaran pers akhir tahun Kepolisian Negara Republik Indonesia. Polri sepanjang tahun ini mengungkap 32.470 kasus narkoba sepanjang 2013, atau terjadi kenaikan sebanyak 5.909 kasus ( 22,25 persen) dibandingkan 2012, kata Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman dalam siaran pers. Sutarman juga menyebutkan sebanyak 40.057 tersangka narkoba diamankan sepanjang 2013. “Naikan sebesar 7.165 orang atau 21,78 persen dibandingkan tahun lalu,” ungkap Sutarman. Mengenai pengungkapan kasus, Kapolri mengemukakan bahwa kasus narkoba jenis narkotika sepanjang 2013 terdapat 19.362 kasus, naik 9,38 persen atau 1.660 kasus dibandingkan 17.702 kasus pada 2012. Sementara itu, kasus narkoba jenis psikotropika sebanyak 1.485 kasus, turun sebesar 7,48

persen atau 120 kasus dibandingkan 1.605 kasus pada 2012. Dari kasus jenis bahan berbahaya, yakni tercatat sebanyak 11.623 kasus, naik 60,23 persen atau 4.369 kasus jika dibandingkan 7.254 kasus pada 2012. Mengenai jumlah tersangka, Kapolri menyebutkan dari seluruh tersangka, tersangka narkotika yang diamankan sebanyak 26.099 orang dan mengalami kenaikan sebesar 11,42 persen atau 2.674 orang jika dibandingkan 23.425 orang pada 2012. Sementara itu, tersangka psikotropika selama 2013 berjumlah 1.723 orang, turun 10,63 persen atau 205 orang dibandingkan 1.928 orang pada 2012. Jumlah tersangka berbahaya sepanjang 2013 terhitung 12.235 orang dan mengalami kenaikan 62,29 persen atau 2.390 orang jika dibandingkan 7.539 orang pada 2012. “Olah karena itu, perlu upaya maksimal untuk mengingatkan masyarakat agar Indonesia tak menjadi pasar narkoba,” ujarnya. (ant/bali post)


SUARA NTB Sabtu, 28 Desember 2013

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Inggris Jadi Ekonomi Terbesar Eropa pada 2030 London Inggris akan melampaui Prancis dan Jerman menjadi ekonomi terbesar Eropa pada 2030, menurut penelitian yang dirilis, Kamis. Kelompok riset Inggris, Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis (CEBR) memprediksi PDB Inggris akan melampaui Prancis pada 2018 sebelum menggusur Jerman pada sekitar 2030. Tetapi itu akan disusul India dan Brazil selama periode waktu sama, kata studi itu. “Jerman diperkirakan akan kehilangan posisinya sebagai ekonomi Eropa Barat terbesar diambilalih Inggris sekitar 2030 karena pertumbuhan penduduk yang lebih cepat di Inggris dan ketergantungan lebih rendah terhadap perekonomian Eropa lainnya,” kata laporan itu. “Jika euro bubar, prospek Jerman akan jauh lebih baik,” pihaknya menambahkan. “Jerman berbasis Deutsche Mark tentu tidak akan terkejar oleh Inggris selama

bertahun-tahun.” Kepala eksekutif think tank itu mengklaim, ekonomi Inggris akan tumbuh lebih cepat jika meninggalkan Uni Eropa. “Insting saya, dalam jangka pendek, dampak meninggalkan Uni Eropa pasti akan negatif,” Douglas McWilliams mengatakan kepada Daily Telegraph. “Kecurigaan saya adalah bahwa selama periode 15 tahun, itu mungkin akan menjadi positif.” (ant/bali post) JAWAB PERTANYAAN Gambar dari potongan video menunjukkan Mark Carney, yang akan diangkat menjadi Gubernur Bank Sentral Inggris, saat menjawab pertanyaan dari komite parlemen Inggris di London.

(ant/bali post)

Juara III

Pemenang Sayembara Penyusunan Proposal Program Aksi Penataan Ruang dari Kelompok Masyarakat BERSEPEDA sekarang tidak hanya menjadi hobi,tetapisudahmerupakangayahidupbagisebagianmasyarakatperkotaan, aktivitas bersepeda sudah adas ejak dulu, namun seiring berjalannya waktu, aktivitas bersepeda semakin luntur, sebagai akibat bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Sebagai Bagian dari anggota masyarakat yang ingin kota Mataram ini menjadi kota yang tertib, bersih, bebas dari polusi dan menjadikan seluruh masyarakat kota Mataram menghargai makna hidup sehat dengan berolah raga, kami dari KOMA ( Komunitas Sepedah onthel Mataram ) mengapresiasi apa yang telah di bangun oleh pemerintah dengan buatnya fasilitas yang disiapkan oleh pemerintah K o t a Mataram, dengan dibukan-

KOMA ( Komunitas Sepeda onthel Mataram ), pemenang juara tiga lomba penyusunan proposal program aksi penataan ruang dari kelompok masyarakat yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum, foto bersama Sekretaris Dinas PU Provinsi NTB, Ir. Ahmad Machul, M.Si (dua dari kiri) dan perwakilan dewan juri seusai menerima penghargaan, Selasa (24/12) di Hotel Lombok Plaza.

ya jalur yang khusus diperuntukan untuk para pejalan kaki dan pengendara sepeda (Bike Lane). Bentuk kegiatan dalam rangka partisipasi dalam penataan ruang di kota Mataram dengan mencoba mensosialisasikan kembali kegiatan bersepeda di kalangan siswa sekolah yang ada di sekitar jalan pejanggik dan membuat sampel lahan parkir di sekolah sekolah yang menjadi obyek sosialisasi. Dengan harapan kegatan semacam ini dapat memberikan dampak terhadap perilaku masyarakat khususnya pelajar untuk meciptakan udara bersih serta ruang yang nyaman dan aman. (*)

Panitia sayembara


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.