HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
JUMAT, 29 JANUARI 2016
NOMOR 270 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(Suara NTB/bul)
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN
MEMINTAL BENANG - Untuk memulai menenun yang baik, memintal benang harus dilakukan dengan teliti. Seorang perajin tenun di Lombok Tengah ini melakukan hal itu telah puluhan tahun. Tampak seorang penenun sedang memintal benang di Desa Batujai, Praya Barat, Lombok Tengah.
BPKP Kantongi Kesimpulan Audit DBHCHT Mataram (Suara NTB) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB, akhirnya merampungkan audit Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Hasil audit atas dugaan penyimpangan pada penggunaan dana miliaran rupiah itu, sudah dikantongi lembaga auditor negara itu. Februari mendatang, auditor akan menyampaikan hasil kerjanya kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB.
TO K O H Lambat Antisipasi Narkoba MENTERI Sosial (Mensos) RI, Hj. Khofifah Indar Parawansa mengatakan, produk narkoba dan metode penyalahgunaan narkoba dari hari ke hari semakin canggih. Untuk itu, ia mengajak pihak-pihak terkait untuk sama-sama melakukan tindakan preventif yang lebih serius dalam mengurangi penyalahgunaan narkoba. “Toga dan Toma harus bergerak, karena semakin hari produk narkoba dan metode penyalahgunaan narkoba semakin canggih,” Bersambung ke hal 15
di tangan auditor BPKP Pusat itu tidak bisa langsung diserahkan Januari. ‘’Nanti Februari mendatang tim dari Deputi Investigasi dari (BPKP) Pusat akan datang menyerahkan langsung,’’ kata Bonardo. Bersambung ke hal 15
Puluhan ’’Fast Boat’’ Pengumpan Disiapkan
Rute Bali - Gili Trawangan Ditertibkan
(Suara NTB/nas)
Reposisi Pejabat Tak Berintegritas BELUM lama ini, Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi mengatakan, ada pejabat atau pimpinan SKPD yang tak berintegritas. Juru Bicara Pemprov NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM mengatakan gubernur akan mempertimbangkan reposisi pejabat yang tak berintegritas tersebut. ‘’Tentu Pak Gubernur menginginkan pembantunya dalam performa yang baik, Bersambung Bersambung ke ke hal hal 15 15
Mataram (Suara NTB) DPD Partai Golkar NTB kubu Aburizal Bakrie (ARB) menilai terbitnya SK pengesahan Menteri Hukum dan HAM terhadap kepengurusan DPP Golkar hasil Munas Riau secara otomatis memperkuat posisi kepengurusan mereka lewat Musda DPD Golkar NTB di Praya, Lombok Tengah beberapa waktu lalu. Kini, Golkar NTB kubu ARB bahkan telah memutuskan soal perombakan fraksi mereka di DPRD NTB. Sekretaris DPD Partai Golkar NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH, MH yang dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (28/1) kemarin tak menampik informasi tersebut. Hanya saja, Isvie enggan memberikan keterangan lebih detail soal keputusan yang sudah diterbitkan Golkar NTB itu. ‘’Yang jelas, yang saya dengar, dari penjelasan, Wakil Ketua Membidangi Organisasi, Pak Hafidz, sepertinya kalau urusan fraksi sudah ada keputusan dari partai. Coba tanya, beliaulah. Karena saya dalam posisi menerima keputusan partai,’’ ujarnya. Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar NTB, H. Abdul Hafidz yang dikonfirmasi terpisah enggan memberikan tanggapan apapun terkait ini. Hafidz tidak membenarkan, juga tidak membantah kabar tersebut. “Silakan tanya Ketua Harian saja,” ujarnya. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si mengatakan, sedang melakukan finalisasi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), terkait dengan rencana penertiban rute penyeberangan
kapal cepat Bali-Gili Trawangan. Faozal mengatakan pihaknya telah menghitung, sebanyak 60 buah fast boat telah disiapkan pada lima pelabuhan untuk menjadi networking penyeberangan ke Gili Trawangan. ‘’Mungkin minggu depan kita undang lagi Syahbandar Pelabuhan Pemenang untuk
kita buat networkingnya. Kirakira networking lalu lintasnya bagaimana supaya tak mengganggu kenyamanan wisatawan. Kita sudah menghitung jumlah fast boat yang ada di Pemenang, Teluk Nare, Teluk Kodek dan Senggigi, jumlahnya sampai 60 buah. Bersambung ke hal 15
12 Pejabat Daftar Calon Sekda NTB Mataram (Suara NTB) Hingga Kamis (28/1) kemarin, jumlah pejabat yang mendaftar menjadi calon Sekretaris Daerah (Sekda) NTB sebanyak 12 orang. Dari jumlah itu, dua pejabat dari lingkup Pemkab Bima. Sementara, 10 pejabat lainnya merupakan pejabat Pemprov NTB. ‘’Sampai siang ini (kemarin) sudah 12 orang mendaftar,’’ sebut Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM dikonfirmasi, Kamis (28/1) siang kemarin. Pendaftaran secara online calon Sekda NTB dibuka se-
jak 15-28 Januari 2016. Sebelumnya, kata Yusron, sebanyak tujuh orang pejabat yang berasal dari provinsi dan kabupaten/kota mendaftar menjadi calon Sekda NTB. Mereka adalah Kepala Dinas Dikpora NTB, Dr. H. Rosiady Sayuti, M.Sc, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKPMPT) NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP dan Asisten I Tata Praja dan Aparatur Setda NTB, Dr. H. Abdul Hakim, MM. Selanjutnya, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Drs. H. L.
Gita Ariadi, M.Si, Kepala BKD dan Diklat NTB, Drs. Muh. Suruji dan Kepala Dinas PU Kabupaten Bima, Ir. Nggempo dan Inspektur Inspektorat NTB, Dr. M. Agus Patria, SH, MH. Kemudian menyusul sejumlah pejabat provinsi dan Kabupaten Bima mendaftar. Mereka Sekretaris DPRD NTB, Ashari, SH, MH, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) NTB, Ir. Hj. Hartina, MM, Kepala Bakesbangpoldagri NTB, Drs. L. Bayu Windia, M.Si, Asisten III Administrasi Umum dan Kesra Setda NTB, Drs. H. L. Syafi’i, MM Bersambung ke hal 15
Soal Bendungan Raba Baka
Kontraktor Diperiksa Soal Realisasi APBN (Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Sejumlah pihak diklarifikasi Kejaksaan terkait penanganan laporan dugaan penyimpangan pembangunan proyek Bendungan Raba Baka, Kabupaten Dompu. ‘’Yang baru-baru ini kami klarifikasi dari pihak rekanan,’’ kata Juru Bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH, Kamis (28/1) kemarin. Rekanan dimaksud PT. Nindiya Karya (NK), perusahaan pemenang tender mega proyek bernilai Rp 316 miliar itu. Menurut Sutapa, secara umum yang diklarifikasi adalah izin pemanfaatan hutan. Di mana sebelumnya dipersoalkan pelapor, bahwa area
pembangunan bendungan tersebut di kawasan hutan lindung. Sehingga pengerjaan proyek terganggu, sampai akhirnya izin ke luar dari Kementerian Kehutanan. Proyek pun dilanjutkan hingga kini. Selain itu, pokok pertanyaan seputar realisasi APBN atas proyek yang diketahui dikerjakan dengan pola multi years itu. ‘’Intinya dua poin itu, izin pemanfaatan hutan dan realisasi pembayaran dari APBN,’’ terangnya, sembari menekankan, realisasi APBN berkaitan dengan progres fisik proyek. Diketahui, PT.NK mengerjakan mega proyek itu untuk dua item pekerjaan yang kini jadi
fokus penyelidikan Kejaksaan. Yakni pembuatan saluran suplesi Bendungan Tanju dan Mila. Kemudian pembangunan saluran suplesi terowongan, termasuk bendungan pengalih di Saneo, Kecamatan Woja. Ditanya soal kemungkinan panggilan untuk pihak – pihak lain yang berkaitan dengan proyek itu, Sutapa belum bisa memberikan informasi. Internalnya sedang mengkaji langkah-langkah berikutnya untuk pengembangan atas hasil klarifikasi saksi-saksi sebelumnya. Kepala Proyek dari PT Nindiya Karya, Farid kepada Suara NTB saat ditemui di Kantornya Kelurahan Bali 1 Dompu, Selasa (26/1) lalu
membenarkan sudah diklarifikasi penyidik Kejati NTB. Panggilan tersebut juga telah dipenuhi Kamis (21/1) pekan lalu. Ia ditanya terkait izin kawasan hutan, dan realisasi anggaran APBN pada proyek Raba Baka Kompleks. “Masalah izin. Masalah yang sudah dibayar berapa? Kronologis, sumua sudah saya ceritakan,” ungkapnya. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R
dari Deputi Bidang Investigasi BPKP Pusat. Karena alasan alotnya pengambilan keputusan untuk mengaudit kasus yang diusut Kejaksaan ini, membuat BPKP NTB harus melibatkan petingginya di pusat. Karena alasan agenda, kesimpulan audit yang sudah ada
(Suara NTB/dok)
‘’Sudah ada hasilnya (audit), dan nanti pusat yang akan datang langsung menyerahkan,’’ ujar Kepala BPKP NTB, Bonardo Hutauruk, AK, MM menjawab Suara NTB Kamis (28/1). Kesimpulan atas telaah itu akan disampaikan langsung