Snt29022016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

SENIN, 29 FEBRUARI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 293 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/kir)

BERBURU NYALE - Ribuan warga tumpah di Pantai Kaliantan, Lombok Tengah sambil berduyun – duyun menyusuri pantai, Minggu (28/2) kemarin. Tampak warga berburu Nyale, cacing laut yang dianggap wujud dari titisan Putri Mandalika. Berita selengkapnya di halaman 18.

Peluang Korupsi

Dana Reses TO K O H

(Suara NTB/ari)

Kemaslahatan Masyarakat KLU SEBANYAK 42 program yang menjadi visi misi pasangan Bupati - Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Dr. H. Najmul Akhyar, SH. MH., - Sarifudin, SH, harus diimplementasikan SKPD dalam 99 hari kerja. Rata-rata program yang masuk visi misi itu, menyentuh kemaslahatan masyarakat KLU. Keduanya tak sedikitpun menyinggung sarana kantor bupati juga Gedung DPRD KLU. Menyikapi hal itu, keduanya mengisyaratkan akan menuntaskan diskusi persoalan tersebut sesegera mungkin. Bersambung ke hal 19

Elemen masyarakat dari Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GMAK) NTB melaporkan dugaan manipulasi dokumen pertanggungjawaban reses yang terindikasi dilakukan Ahmad Yadiansyah, S.Sos, anggota DPRD NTB. Dalam berkas tersebut, GMAK yang diketuai M. Syahrul Mubarak membeberkan data-data indikasi manipulasi yang diduga dilakukan Ahmad Yadiansah, anggota Dewan daerah pemilihan (Dapil) VI (Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu). DALAM laporan itu, GMAK melampirkan surat pernyataan dari sejumlah warga yang menarik tanda tangannya dalam dokumen pertanggungjawaban reses yang dibuat Yadi. Meski hanya beberapa warga yang menarik dukungannya, namun laporan itu tak urung memantik dugaan ada permainan dalam penggunaan dana reses itu. Informasi soal penggunaan dana reses diduga disimpang-

kan oleh oknum anggota DPRD NTB, juga dilaporkan ke Inspektorat NTB. Selain ke Gubernur NTB, Kejaksaan Tinggi NTB, Polda NTB, BPKP serta sejumlah institusi terkait lainnya. Bagi Inspektorat, auditor internal ini akan mencermati dugaan reses fiktif. Tidak hanya atas nama Ahmad Yadiansyah, S.Sos, tapi seluruh anggota DPRD NTB. Dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (27/

2) lalu, Inspektur pada Inspektorat NTB Dr.M. Agus Patria, SH., MH, mengakui sudah mencermati informasi laporan dana reses salah satu anggota Dewan itu. Namun apakah sudah dilakukan pemeriksaan detail atau belum, dia harus mengecek detailnya ke tim. ‘’Saya coba cross check ke tim dulu. Apakah sudah diperiksa atau belum,’’ kata dia. Bersambung ke hal 19

Ancaman

Bagi Partai RESES fiktif satu orang anggota dewan bisa berdampak luas, tak terkecuali bagi partai mengusung. Trust masyarakat terhadap oknum maupun partai mengusungnya bisa menurun. ‘’Kepercayaan masyarakat terhadap Dewan dari dulu, saya pikir memang kurang. Terlebih jika benar ada reses fiktif. Ini juga akan besar pengaruhnya terhadap kredibilitas partai pengusung. Apalagi jika partai pengusung itu merupakan partai besar,’’ kata Sekjen Rinjani Institute (RI) NTB, Muslim Magenda Minggu (28/2). Menurutnya, partai pengusung juga harus secara aktif melakukan pemantauan dan pembinaan kepada anggotanya yang duduk di kursi parlemen. Sebab peluang untuk melakukan penyimpangan menjadi semakin besar jika tidak dikontrol dengan baik. Masyarakat juga diharapkan dapat berperan aktif dalam melakukan pengawasan ke semua anggota Dewan, untuk mempersempit perilaku penyimpangan dana reses. “Masyarakat bisa melaporkan anggotan Dewan yang berasal dari Dapilnya, jika tidak pernah melakukan reses,’’ ajak Dosen Universitas Muhammadiyah Mataram ini. Aturan Terlalu Rumit Secara umum, reses memang menjadi salah satu dari sekian pekerjaan wakil rakyat yang rentan penyalahgunaan dan rentan diwarnai penyimpangan. Bersambung ke hal 19

Kejaksaan Tetapkan Empat Bersama Tiga Kabupaten/Kota, Tersangka Proyek RPH Barabali Pilgub NTB Direncanakan Juni 2018 Praya (Suara NTB) Kejaksaan Negeri (Kejari) Praya secara resmi telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah (Loteng) tahun 2014. Kendati demikian, penyidikan dipastikan tidak akan berhenti sampai di situ saja. Penyidikan akan terus dilanjutkan dan diperdalam lagi untuk mencari kemungkinan

adanya tersangka lain dalam proyek milik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinaskeswan) NTB tersebut. ‘’Surat penetapan tersangka sudah ditandatangani Pak Kajari Praya,’’ tegas Kasi Pidsus Kejari Praya, A.A Raka Putra Dharmana, SH, saat dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (28/2) kemarin. Namun demikian, Raka enggan mengungkapkan identitas ke empat tersangka tersebut. Bersambung ke hal 19

L. Dirjaharta

Mataram (Suara NTB) Pemerintah bersama DPR RI merencanakan Pilkada serentak dalam tiga gelombang yakni tahun 2015, 2017 dan 2018. Kepala daerah yang berakhir masa jabatannya pada tahun 2017 dan 2018 akan melaksanakan Pilkada serentak pada Juni 2018. Artinya, ada empat kepala daerah yang akan dilakukan pemilihan serentak di NTB tahun 2018. Yakni Pilgub NTB, Pilkada Lombok Barat

(lobar), Pilkada Lombok Timur (Lotim) dan Pilkada Kota Bima. ‘’Tahun 2017 sudah disiapkan Pilkada untuk empat daerah itu. Ada tiga kabupaten/kota yang akan melaksanakan Pilkada serentak pada 2018, empat sama Pilgub,” kata Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Drs. L. Dirjaharta, M.Si ketika dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (27/2). Bersambung ke hal 19

Gubernur Usulkan Pemberhentian dan Pengangkatan Bupati Lobar Definitif Mataram (Suara NTB) Pekan ini Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi akan mengusulkan pemberhentian Bupati Lombok Barat (Lobar) non aktif, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Se-

lain itu, gubernur juga akan mengusulkan pengangkatan Wakil Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, S. Ag, M.Si sebagai bupati definitif. Demikian dikatakan Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Drs. L. Dirjaharta, M.Si ketika

dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (27/2). Dirjaharta mengatakan, dasar usulan pemberhentian Bupati Lobar non aktif tersebut adalah putusan Pengadilan Tinggi Tipikor Denpasar yang sudah berkekuatan hukum tetap. Bersambung ke hal 19

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012

Dirut PDAM Diperiksa Kejaksaan

Mataram (Suara NTB) Pekan lalu, berturut turut sejumlah saksi dimintai keterangan oleh pemeriksa di Bidang Intelijen Kejati NTB. Selain pejabat Balai Wilayah Sungai (BWS), Direktur Utama (Dirut) PDAM Giri Menang, H.Ahmad Zaini juga sudah diperiksa. Ahmad Zaini dimintai keterangan terkait laporan dugaan penyimpangan 43 item kegiatan fisik dan non fisik pada pe-

rusahaan daerah (Perusda) yang dikelolanya itu. Dimana, dalam laporan itu, item diantaranya pengadaan meter pelanggan, pembangunan gedung, anggaran tunjangan pegawai, termasuk pembangunan reservoir oleh BWS (Balai Wilayah Sungai) Nusa Tenggara I. Juru Bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH dikonfirmasi Suara NTB Jumat (26/2) lalu membenarkan Zaini sudah memenuhi panggilan

Kejaksaan. ‘’Ya benar, Dirut PDAM sudah diperiksa. Tapi masih sebatas (pemeriksaan) secara umum dulu,’’ jelasnya. Materi pemeriksaan, juga sama dengan materi untuk saksi-saksi sebelumnya. Karena dalam laporan pelapor Syakban, ada puluhan item yang harus diklarifikasi secara umum sebelum masuk secara substasi dan teknis per item. Saksi saksi menurutnya masih akan berkembang dan

intensif akan dilakukan pemeriksaan, mengingat kasus ini sudah ditingkatkan ke penyelidikan, naik satu strip dari tahapan sebelumnya, Puldata dan Pulbaket. Sementara itu, H.Ahmad Zaini mengakui telah memenuhi panggilan Kejati NTB untuk dimintai keterangan. ‘’Saya sudah jelaskan semuanya terkait poinpoin laporan tersebut,” kata Zaini. Bahkan Zaini tidak sekadar dimintai keterangan, na-

mun Kejaksaan meminta sejumlah dokumen. Dijelaskan bahwa seluruh dokumen yang berkaitan dengan yang dilaporkan itu telah diserahkan. Dokumen itu sebagai jawaban sekaligus bantahan atas laporan yang menuding adanya praktik korupsi di perusahaan milik daerah itu. ‘’Dokumen sudah saya serahkan sebagai jawaban atas tuduhan itu,” tegasnya. Bersambung ke hal 19


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.