Snt29032014

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

16 HALAMAN

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU, 29 MARET 2014

NOMOR 25 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Catatan DPRD NTB

Pemprov Harus Fokus Perbaiki IPM

(Suara NTB/aan)

ANGGOTA Komisi IV DPRD NTB, Dra. Hj. Endang Yuliati, menilai perbaikan IPM adalah pekerjaan yang masih harus menjadi fokus bagi Pemprov NTB di tahun–tahun mendatang. “IPM kita urutannya (jika dibandingkan dengan provinsi lain) masih seperti semula, walaupun ada indikator yang mengalami peningkatan,” ujar Endang, saat diwawancarai Suara NTB, Jumat (28/3).

Endang menegaskan, perbaikan IPM itulah yang menHj. Endang Yuliati

jadi salah satu fokus utama yang diperjuangkannya bersama rekan - rekannya di Komisi IV DPRD NTB. Sebagai satu dari sedikit politisi perempuan yang bisa duduk di lembaga legislatif, Endang juga kerap menyuarakan hak-hak kaum perempuan agar menjadi kebijakan Pemprov NTB. Saat ini, ujar Endang, kondisi perempuan, khususnya di pedesaan memang sudah membaik.

“Sudah ada kemajuan – kemajuan. Tingkat pendidikannya, sekarang sudah lebih diperhatikan.

Orang tua di desa – desa sekarang sudah mulai memperlakukan

sama antara pendidikan perempuan dan laki – laki. Jadi sudah terkondisikan seperti itu,” ujarnya.

Selain kualitas pendidikan kaum perempuan, perbaikan IPM juga tak terlepas dari pembenahan di sektor pendidikan secara umum. Endang mengapresiasi kebijakan di sektor pendidikan yang saat ini sudah mulai bisa mengentaskan buta huruf.

“Itu yang menjadi perjuangan kita bersama selama ini,” ujarnya.

Pada tahapan berikutnya, Pemprov NTB harus beranjak pada peningkatan angka lama sekolah ratarata untuk masyarakat NTB. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/met)

MELASTI - Sebelum Hari Raya Nyepi, ribuan umat Hindu di Lombok menggelar acara Melasti di Pantai Melase Batu Layar Lombok Barat, Jumat (28/3).

Upacara Melasti ini, merupakan rangkaian upacara untuk pembersihan sekaligus mensucikan diri.

Perwira Polisi di Bima Diduga Ditembak Pria Misterius Kota Bima (Suara NTB) Belum hilang dari ingatan kasus penembakan perwira menengah Polda Metro Jaya AKBP Pamudji beberapa waktu lalu, kasus penembakan perwira polisi kembali terjadi. Ipda Hanafi Kaur Bin Ops Sat Narkoba Polres Bima Kota diduga ditembak dua pria misterius saat dalam perjalanan pulang ke Dusun Bante Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Jumat (28/3). Hingga kemarin sore korban masih kritis akibat tertembus dua butir peluru di bagian pipi dan perut.

BLKI Unggulan

(Suara NTB/rus)

Muhaimin Iskandar

MENTERI Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan Balai Latihan Kerja Internasional (BLKI) Lenek Lombok Timur (Lotim) diproyeksikan menjadi BLK unggulan dan pusat pelatihan kerja di bidang pariwisata berskala internasional, sehingga mampu menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan kompetensi kerja di bidang pariwisata.

“Di BLK Internasional ini, Bersambung ke hal 5

KO M E N TTAA R Gelar Ritual Pecaruan

(Suara NTB/dok)

I Gde Renjana

MENYAMBUT Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1936 pada 31 Maret 2014 mendatang, umat Hindu di NTB akan menyelenggarakan prosesi upacara pecaruan. Upacara pecaruan ini menjadi upacara ritual peringatan Nyepi. Ritual pecaruan yang dilakukan kali ini merupakan tingkatan yang paling tinggi yang pernah dilaksanakan di NTB. Hal ini dikatakan, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB, Drs. I Gde Renjana, MBA. Bersambung ke hal 5

Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1936, SUARA NTB Senin s/d Selasa (31/3 s/d 1/4) tidak terbit. Kami akan terbit kembali Rabu (2/4).

Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan agar maklum. Terima Kasih Penerbit

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 Wita. Saat itu, ayah dua orang anak ini tengah dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Seperti biasa dia melintasi jalan pintas Doro (bukit) Belo yang berjarak 1 km dari Mapolres Bima. Sesampainya di TKP, korban yang mengendarai sepeda motor Vario warna biru sendirian langsung dipepet oleh dua pelaku yang

mengendarai sepeda motor Honda Supra. Diduga saat dipepet itulah, korban ditembak oleh dua pelaku.

Pria yang dibonceng yang disebut-sebut mengenakan helm tertutup dan berkacamata hitam itu melepaskan tembakan ke bagian perut korban.

Akibat terjangan peluru membuat korban roboh dan jatuh dari motor. Masih tak puas, setelah korban terjatuh pelaku kembali melepaskan temba-

kan ke bagian pipi kanan.

Saat peristiwa terjadi, tak ada saksi yang melihat langsung. Pasalnya, waktu kejadian menjelang ibadah Shalat Jumat. Setelah puas melakukan aksinya, para pelaku pun kabur ke arah Bandara Sultan M. Salahuddin Bima. Korban baru mendapat pertolongan setelah seorang pengendara yang merupakan karyawan swasta melintas.

Bersambung ke hal 5

Subri dan Lusita Anie Razak

Ditangkap KPK Setelah Empat Jam Sekamar Mataram (Suara NTB) Sidang lanjutan dugaan penyuapan pada mantan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Praya Subri, SH, MH, oleh Lusita Anie Razak digelar di Pengadilan Negeri Mataram, Jumat (28/3). Dalam sidang lanjutan ini, semua rangkaian peristiwa itu terungkap, setelah dihadirkan saksi dari manajemen hotel Holiday Inn. Sebelum ditangkap, Sabtu tanggal 14

Desember 2013 Lusita dan Subri berada dalam kamar selama empat jam.

Bersambung ke hal 5 JADI SAKSI - Duty Manager Holiday Resort, I Nengah Swardana saat memberi kesaksian soal penangkapan Subri dan Lusita Ani Razak.

(Suara NTB/use)

DIRAWAT - Anggota Polres Bima Kota Ipda Hanafi korban penembakan orang tidak dikenal saat menjalani perawatan di RSUD Bima, Jumat (28/3).

Kapolda : Anggota Keluar Kantor Dikawal Brimob

(Suara NTB /ars)

TO K O H

Mataram (Suara NTB) Tak bisa dihindari, peristiwa penembakan yang dialami Ipda Hanafi, Kaur Bin Ops (KBO) Sat Narkoba Polres Bima kota memicu trauma dan kekhawatiran anggota polisi lainnya. Terlebih peristiwa penembakan misterius seperti ini terjadi juga di beberapa daerah lainnya.

Setelah mendapat laporan dari pihak Polres Bima Kota tentang peristiwa ini, Kapolda NTB Brigjen Pol. Moechgiyarto, SH, M.Hum berusaha memastikan seluruh anggotanya siaga.

Kapolda mengakui, tugas di lapangan sangat riskan, terutama dari aksi teror.

Bersambung ke hal 5

Nyepi, Penerbangan ke Ngurah Rai Ditutup

1 April, ’’Airport Tax’’ di BIL Naik Praya (Suara NTB) Perayaan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Senin (31/3) besok, dipastikan bakal berdampak pada jumlah penumpang di Bandara Internasional Lombok (BIL). Di mana, jumlah penumpang pada hari tersebut diprediksikan bakal turun sekitar 20 persen. Akibat dari ditutupnya jalur penerbangan BIL-Ngurah Rai Denpasar, selama satu hari penuh.

“Rute BIL-Ngurah Rai me-

mang bukan termasuk rute utama. Tapi meski demikian, dampaknya tetap ada. Terutama dalam hal jumlah penumpang melalui BIL,” aku Wahyu Gandhi Pitoyo, Airport Duty Management (ADM) BIL, kepada Suara NTB, via ponselnya, Jumat (28/3).

Dikatakannya, di rute tersebut ada dua maskapai yang beroperasi, yakni Wings Air serta Garuda Indonesia dengan jumlah flight (penerbangan) dalam seharinya masing-

masing dua flight, sehingga total di rute tersebut ada 8 flight. ‘’Dari BIL menuju Ngurah Rai dan sebaliknya, Bandara Ngurah Rai menuju BIL. Adapun jumlah rata-rata penumpang seharinya antara 300 sampai 400 orang,’’ ujarnya.

Ia menjelaskan, selama perayaan Nyepi besok untuk penerbangan dirute tersebut memang ditutup selama 24 jam penuh. Mulai pada Senin pagi pukul 06.00 wita hingga Selasa pagi waktu yang sama.

Akibat dari ditutupnya Bandara Ngurah Rai itu sendiri.

“Tapi memang hanya rute ini saja yang tutup. Sementara rute-rute utama lainnya, seperti BIL-Surabaya maupun BIL-Jakarta tetap. Begitu juga dengan rute-rute penerbangan lainnya, tetap buka,” timpalnya.

Terhadap penutupan rute tersebut, pihaknya maskapai sendiri sudah menginformasikan kepada calon penumpang, sehingga pada hari

itu, tidak ada satupun penumpang yang sudah terdaftar. “Saya rasa penumpang sudah maklum dengan penutupan ini,” timpalnya.

Airport Tax Naik Pada bagian lain, PT Angkasa Pura I menaikkan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau airport tax lima bandara berskala internasional yang dikelolanya per 1 April 2014.

Bersambung ke hal 5

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

SUARA MATARAM

TANDA TANGAN MoU - Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dan Direktur Utama Bank NTB, H. Komari Subakir saat menandatangani MoU di ruang Kenari, Jumat (28/3)

Halaman 2

Dugaan SK Siluman

60 Persen dari Kalangan Pendidik

Mataram (Suara NTB) – Dugaan SK siluman penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Mataram, melalui jalur K2 yang serahkan oleh forum komunikasi K2 kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, beberapa waktu lalu, didominasi tenaga pendidik. Dimana, 60 persen guru, sedangkan, sisanya merupakan staf atau karyawan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan institusi pendidikan.

(Suara NTB/cem)

Tingkat Partisipasi Masyarakat Bayar PBB di Bawah 50 Persen Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengungkapkan, partisipasi masyarakat dalam pembayaran PBB di

Kota Mataram masih rendah yaitu di bawah 50 persen.

Menurutnya diperlukan beberapa tahapan dan perjuangan untuk meningkatkan partisi-

Jaga Netralitas PEMILIHAN umum (Pemilu) legislatif yang akan berlangsung 9 April mendatang, menjadi harapan bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang terbaik. Kendati demikian, Kepala Daerah, Camat serta Lurah harus tetap menjaga netralitas.

Lurah Bintaro, H. Lalu Mukhsin mengatakan banyaknya calon legislatif khususnya di wilayah Ampenan, mengharuskan dirinya untuk tetap (Suara NTB/dok) pada komitmen sebagai keH. Lalu Mukhsin pala wilayah menjaga netralitas. Artinya, jangan sampai masyarakat beranggapan bahwa ada keberpihakan lurah kepada salah satu caleg ataupun partai politik.

“Makanya, saya tidak berani kumpul-kumpul lama sama warga,” aku Mukhsin dikonfirmasi di Kantor Walikota, Kamis (27/3).

Sebenarnya kata Mukhsin, sudah menjadi kewajiban serta tugas kepala wilayah memantau dan membangun komunikasi dengan masyarakat. Akan tetapi, ia memaklumi kondisi tersebut di masa - masa pemilihan dengan mengurangi intensitas berkomunikasi dengan masyarakat. Bukan berarti sambungnya, proses pelayanan administrasi kelurahan dihentikan. “Tugas kita kan pelayan masyarakat,” katanya.

Disamping menjaga netralitas, masyarakat juga harus mampu menjaga kondusifitas dan keamanan wilayah. Sehingga, jangan sampai terjadi gesekan-gesekan yang menyebabkan timbulnya konflik di tengah - tengah masyarakat akibat perbedaan pilihan. Untuk membantu keamanan tambahnya, pihaknya berkoodinasi dengan Babinsa dan Babinmaspol, mengontrol setiap lingkungan. “Babinsa dan Babinmaspol kelurahan, kami minta membantu keamanan,” ujarnya.

Apakah ada kepala lingkungan atau RT yang ikut menjadi salah satu calon legistif? Ia mengaku di kelurahan Bintaro, tidak ada kaling maupun RT yang menjadi calon. Kalaupun ada sambungnya, tugas pokoknya sebagai Kaling atau pun RT harus dikedepan, karena terkait fungsinya sebagai pelayan masyarakat.

Pada saat menjelang dan berlangsungnya pemilihan nantinya, Mukhsin mengimbau masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. Serta tidak terprovokasi dengan isu-isu yang beredar dari oknum yang tidak bertanggungjawab. “Masyarakat tetap jaga keamanan saja,” imbaunya. (cem)

Kurang Promosi BEBERAPA aset Kota Mataram yang tidak termanfaatkan maksimal, mengundang keprihatinan kalangan DPRD Kota Mataram. Anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Abdul Malik Thalib, kepada Suara NTB di Mataram, Jumat (28/ 3) kemarin mengatakan, beberapa aset Kota Mataram seperti Mataram Craft Center (MCC) yang berlokasi di perempatan Pagesangan terkesan mubazir karena banyak (Suara NTB/fit) toko yang tidak dimanfaatkan.

Abdul Malik Thalib Kondisi ini, menurut dia, salah satunya akibat kurangnya promosi dari pihak Pemkot Mataram. Meskipun konon kabarnya toko-toko di MCC sudah ada yang menyewa. Itulah yang diduga menjadi penyebab keengganan para penyewa menempatinya. Padahal, promosipun sebetulnya belum cukup, tetapi bagaimana instansi terkait mampu memfasilitasi para tamu dari luar daerah untuk berbelanja di MCC. Apalagi, toko-toko penjualan mutiara di Sekarbela semakin menjamur dan diyakini harganya tidak kalah bersaing. Bahkan para perajin langsung mempromosikan sendiri barang dagangannya. Malik, begitu anggota Dewan ini biasa disapa, menilai, keberadaan MCC kurang didukung dengan lahan parkir yang luas. ‘’Kalau bus-bus besar yang datang akan kesulitan parkirnya,’’ demikian Malik.

Munculnya usaha diluar kerajinan emas, perak dan mutiara di MCC, seperti PAUD, dapat dimakluminya. Karena, sedari awal keberadaan MCC ini kurang produktif. ‘’Daripada kosong akhirnya disewakan jadi tempat PAUD,’’ ujarnya. Bahkan, yang berjualan di MCC sekarang bisa dihitung jari, hanya satu dua orang perajin saja.

Terkait kondisi bangunan MCC yang rusak di sejumlah bagian, kata Malik, aset Kota Mataram ini memang belum tertangani dengan baik. Meskipun di Mataram sudah ada SKPD yang dipercaya mengelolanya yakni Dinas Koperindag. Ia sangat menyayangkan kondisi MCC tidak ditangani dengan baik. Padahal, pihaknya, kata politisi PKS ini, sangat berharap MCC bisa menjadi ikon Kota Mataram.

Selain itu, ia melihat desain MCC yang dibangun dua lantai dinilai kurang nyaman bagi pengunjung. Umumnya tamu-tamu yang datang tidak punya waktu yang banyak, apalagi sampai harus naik ke lantai dua. ‘’Wajar kalau pengunjung-pengunjung itu pada lari ke Sekarbela,’’ tandasnya. (fit)

pasi masyarakat dalam menunaikan kewajibannya membayar pajak.

Hal ini diungkapkan Walikota pada saat penandatanganan MoU dengan Bank NTB, Jumat (28/3). Meskipun tingkat partisipasi rendah, namun angka atau perolehan dari PBB ini mengalami peningkatan. “Tapi kita tidak boleh berpuas diri. Tingkat partisipasi masih rendah,” ujarnya. Sebagian besar masyarakat yang belum berpartisipasi membayar PBB disebutkan Ahyar kemungkinan berasal dari masyarakat miskin yang tinggal di pinggiran kota. Jika memang demikian, ia tidak mempersoalkan. “Jangan sosialisasinya disana terus (lingkungan keluarga miskin). Ini yang kaya-kaya yang harus kita kejar,” cetusnya.

Setiap tahun, pengelolaan keuangan dari pendapatan PBB ini disebutkan selalu mengalami peningkatan. Hal itu karena upaya intensifikasi dan ekstensifikasi yang dilakukan pihaknya bersama Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Mataram. Untuk program ekstensifikasi, Walikota meminta jangan menaikkan NJOP, tetapi objek pajak yang punya nilai ekonomis seperti di jalanjalan strategis harus ditingkatkan. Sedangkan untuk intesifikasi, ia meminta dinas terkait untuk mencari dan mendata objek pajak potensial.

“Ini sebagai salah satu sumber pembangunan kita di Kota Mataram,” tandasnya. (yan)

Toko Modern Diminta Komitmen Jual Produk Lokal Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh meminta kepada pengelola toko modern di Kota Mataram untuk tetap berkomitmen menjual berbagai produk lokal. Produk karya UMKM di kota ini juga tetap diutamakan untuk dijual di gerai-gerai toko modern yang menjamur di kota ini.

Jika dalam produk lokal tersebut dinilai ada yang kurang, diperlukan pembinaan intensif. Dengan demikian produk UMKM bisa bersaing dengan produk lainnya.

“Kalau ada yang kurang silahkan dibina, mungkin dari kualitas produknya atau kemasannya. Kami minta itu supaya menjadi komitmen dari toko modern itu,” terangnya.

Terkait keberadaan toko modern, Walikota mengatakan tetap memberlakukan pembatasan sesuai dengan nota kesepahaman atau MoU yang ditandatangani. Pengurangan toko modern disebutkan Ahyar sebagai upaya mempertahankan eksistensi toko-toko kecil atau pedagang-pedagang kecil di kota ini agar tetap bertahan dan bisa bersaing.

“Jadi kita menjaga keseimbangan itu,” cetusnya. Nota kesepahaman yang ditandatangani dulu juga ditegaskan Walikota masih tetap berlaku. Sebelumnya Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Wartan, SH menyatakan pihaknya telah menutup 10 gerai pasar modern yang ada di Kota Mataram. Penutupan itu telah dilakukan pada awal Maret lalu. Bahkan penutupan itu dilakukan sendiri oleh pemilik gerai pasar modern. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah tegas dengan keberadaan pasar modern di Kota Mataram. (yan)

Ketua forum komunikasi K2 Kota Mataram, Muzzakalah saat dikonfirmasi via ponselnya, Kamis (27/3) menyebutkan, dari 23 dugaan SK siluman, kalangan pendidik atau guru 15 orang dan delapan lainnya adalah staf dari SKPD atau kelurahan. Masing – masing 15 SK diduga siluman tersebut yakni

Sekolah Dasar tiga orang, tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 10 dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Akan tetapi sambungnya, ada kemungkinan penambahan dari total yang telah diserahkan kepada Sekda.

Sejauh ini, Muzzakalah masih belum membeberkan

intansi atau sekolah serta nama – nama orang yang diduga SK dimiliki siluman.

Sehingga, prosesnya penyelesaiannya diserahkan kepada Pemkot Mataram. Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram, H. Ruslan Effendi menyakini

bahwa semua kepala sekolah merasa takut berhubungan dengan persoalan hukum.

“Saya yakin, kepala sekolah tidak berani menandatangani kalau itu tidak benar,” ungkapnya ditemui di halaman Kantor Walikota. Terkait sanksinya, Ruslan tidak bisa memberikan sanksi secara kedinasan. Karena, sudah jelas ada sanksi baik secara administrasi maupun pidana yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sehingga, ia berpesan kepada kepala sekolah, pernyataannya harus dipertanggungjawabkan. (cem)

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 3

Dipusatkan di Loteng

Kerjasama Bagian Humas dan Protokol Setdakab Lotim dengan Harian Suara NTB

Presiden akan Resmikan Tujuh Kampus Baru IPDN

Hari ini, BBGRM Lombok Timur Dicanangkan

Praya (Suara NTB) Sebanyak tujuh kampus baru milik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) diseluruh Indonesia direncanakan akan diresmikan secara serentak oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pascapelaksaan Pemilu legislatif Bulan April mendatang. Dipusatkan di kampus IPDN NTB di Kelurahan Leneng Praya Lombok Tengah (Loteng). Hal tersebut diungkapkan Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng Drs. L. Herdan M.Si., saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (28/3) kemarin.

Ketujuh kampus baru IPDN tersebut masing kampus IPDN di Bukit Tinggi Sumatera Barat, kamps Baru di Jatinangor Sumedang Jawab Barat, kampus IPDN Kalimantan Barat, Papua serta Manado. Termasuk kampus IPDN NTB di Loteng. “Jadi nanti peresmian kampus-kampus baru IPDN tersebut rencananya dipusatkan ke kampus IPDN NTB di Praya oleh presiden langsung,” sebutnya.

Ia menjelaskan, ada beberapa pertimbangan yang mendasari dipilihnya kampus IPDN NTB sebagai lokasi pusat peresmian kampus-kampus IPDN baru di Indonesia. Salah satunya, terkait letak kampus. Dimana kampus IPDN NTB dinilai sebagai kampus yang letaknya paling strategis. Jika dibandingkan dengan kampus-kampus lainnya.

Strategis karena hanya kampus IPDN NTB yang letaknya paling dekat dengan pusat kota dan pemerintahan. Kemudian dari sisi fasilitas tranportasi, kampus IPDN NTB letaknya paling dekat dengan bandara dalam hal ini Bandara Internasional Lombok. “Kalau kampus-kampus yang lain, letaknya dengan pusat pemerintaha serta bandara, cukup jauh. Tidak ada yang sedekat dengan kampus IPDN NTB,” ujar Herdan.

Kemudian dalam hal ketersedian sarana dan prasarana pendukung, seperti jalan kampus IPDN NTB yang paling baik. Termasuk juga dalam hal kualitas pengerjaan fisik kampus, oleh pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tanpa mengesampaingkan kampus yang lain, kampus IPDN NTB dinilai yang paling baik.

Terlebih lagi dalam hal dukungan pemerintah daerah terhadap pembangunan kampus IPDN NTB itu sendiri cukup baik selama ini. Baik itu dukungan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi sendiri. (kir)

Bupati Lobar akan Merger SKPD Giri menang (Suara NTB) Bupati lombok Barat, Dr. H. Zaini Arony berencana akan memerger SKPD yang dinilai tupoksinya tumpang tindih dengan instansi lain. Salah satu yang akan dimerger adalah badan pelaksana penyuluh (Bapeluh). Disisin lain Bupati juga berencana meningkatkan status atau mengembangkan SKPD yang dinilai peranannya vital bagi daerah. “Memang supaya tidak tumpang tindih dengan dinas instansi terkait ada rencana akan dimerger.

Katakanlah penyuluh pertanian ada di Bapeluh sementara tugas pokok di dinas pertanian,” ungkap bupati, Jumat kemarin.

Dijelaskan Bupati sejumlah tumpang tindih tupoksi Bapeluh dengan dinas lain membuat pihaknya mengkaji rencana untuk merger. Seperti halnya penyuluh pertanian ada di Bapeluh, sementara tugas pokok di dinas pertanian, peternakan dan perkabunan. Begitu pula penyuluh kelautan, ada di Bapeluh namun tugas pokoknya ada di dislutkan. Hal ini menjadi pertimbangan sehingga sebaiknya Bapeluh dimerger. Atau pegawai badan penyuluh ditempatkan di dimasing-masing instansi teknis di dinas. “Itu pertimbangannya,” ujarnya.

Sementara untuk perpustakaan daerah yang akan dijadikan badan perpustakaan daerah, sedang dikaji. Kalau Dewan memiliki keinginan yang sama dengan eksekutif, tentu melihat urgensi dari perpustakaan dalam rangka membangun SDM. Tetapi katanya semua sedang dikaji supaya tidak bongkar pasang instansi.

Pihaknya akan mengkaji betul-betul, mana-mana SKPD yang perlu dikembagkan dan sebaliknya harus dihapus atau dimerger maka akan dimerger. Hal ini akan dibahas setelah pembahasan LKPJ. Di Pemkab Lobar terdapat enam kepala bagian, 27 SKPD terdiri dari dinas, badan dan kantor. (her)

HARI ini, Sabtu 29 Maret 2014, dilakukan pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) XI tingkat Kabupaten Lombok Timur di lapangan umum Kecamatan Aikmel. Diagendakan membuka kegiatan tersebut adalah Bupati Lombok Timur DR. H. Moch. Ali Bin Dachlan. Kegiatan ini dirangkaikan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke-42, direncanakan akan dihadiri oleh seluruh Ketua PKK tingkat desa/ kelurahan dan kecamatan se-Kabupaten Lombok Timur, tentunya menambah semarak kegiatan ini.

Semula, jika mengacu pada surat edaran Menteri Dalam Negeri pencanangan tingkat kabupaten dilakukan pada pertengahan April. “Mengingat pada bulan tersebut ada perhelatan akbar pesta demokrasi pemilihan anggota legislatif dan persiapan Lom-

ba Desa serta Anugerah Bintang Selaparang dan setelah dilakukan koordinasi dengan beberapa pihak dimajukan dua minggu lebih awal,” demikian disampaikan Kepala Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa selaku Sekretaris Tim Pembina BBGRM Drs. H. Syamsudin di ruang kerjanya, Kantor BPMPD Kabupaten Lombok Timur, Selong (25/3) Menurutnya, ditetapkannya Kecamatan Aikmel sebagai pusat kegiatanBulanBhaktiGotongRoyong tahun ini mengikuti petunjuk Bupati dan hasil evaluasi menunjukkan dukungan dari pemerintah desa dan masyarakat di Kecamatan Aikmel sangat tinggi, baik berupa sarana maupun prasarana, ditambah juga dengan kondisi sosial masyarakatnya yang masih menjunjung tinggi nilai gotong royong, sehingga dinilai sangat tepat menjadi pusat kegiatan.

Pencanangan ini memiliki arti penting bagi pembangunan di Kabupaten Lombok Timur, mengingat nilai-nilai kegotongroyongan di masyarakat sudah mulai luntur salah satu penyebabnya adalah banyaknya kegiatan pembangunan di daerah ini yang dilakukan secara proyek. Pada kesempatan berbeda Sekretaris Daerah Drs. H. Rohman Farly, MM menyatakan, “Saya berharap kegiatan tersebut dapat menggugah dan menumbuhkan semangat kegotong-royongan di tengah masyarakat, yang merupakan karakter asli bangsa Indonesia,” tuturnya.

Ditambahkan Syamsudin “Semangat kegotong-royongan ini ditunjukkan dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan memelihara hasil pembangunan sehingga

(Suara NTB/ist)

H. Syamsudin

hanya pada bulan ketika dicanangkan tetapi di bulan-bulan lainnya, dimana adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan yang mengedepankan prinsip gotong-royong. (ridho)

Aktivitas Penambang Liar di Loteng Makin Berani Praya (Suara NTB) Rencana penertiban sekaligus penutupan aktivitas penambangan emas liar di kawasan Gunung Pendaos Jarang Desa Prabu Pujut Lombok Tengah (Loteng) oleh Pemkab Loteng, tampaknya tidak membuat para penambang gentar. Bahkan aktivitas para penambang emas liar tersebut kini semakin berani dan nekat. Hal itu diakui oleh Camat Pujut, L. Mujiharta, saat dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (28/3) kemarin.

Ditemui di Kantor Bupati Loteng, L. Mujiharta, mengatakan kalau dulu para penambang masih sembunyi-sembunyi melakukan penambangan.

Karena takut ketahuan oleh pemerintah daerah dan pihak berwenang. Peralatan yang digunakan juga peralatan tradisional. Tidak hanya itu, hasil pe-

nambangan dulu diangkut pada malam hari hingga menjelang pagi. “Tapi sekarang, para penambang sudah tidak takut lagi. Mereka sekarang sudah terang-terangan melakukan penambangan,” sebutnya.

Dalam hal peralatan yang digunakan, para penambang sudah berani menggunakan

peralatan-peralatan semi modern. Walaupun masih banyak juga yang menggunakan peralatan tradisional. Dan, yang lebih miris lagi hasil tambang tersebut ditumpuk begitu saja dipinggir jalan. Padahal sebelum-sebelumnya hal itu tidak berani dilakukan.

“Ini kondisi riil yang terjadi di-

lapangan,” timpalnya. Bahkan untuk mengangkut material tambang yang berhasil digali, para penambang sudah tidak segansegan menggunakan dum truk.

Tidak lagi hanya menggunakan kendaraan-kendaraan kecil.

Bercermin dari kondisi tersebut, tampaknya sulit untuk menghentikan aktifitas penambangan liar tersebut. Jika tidak dengan cara yang lebih tegas dan secara bersamasama dengan semua pihak terkait. Karena kalau hanya mengandalkan pemerintah kecamatan, jelas tidak akan mampu. Apalagi hanya sekedar peringatan-peringatan saja.

Bahkan untuk masuk melakukan pendataan jumlah penambanga saja, sangat sulit kalau dengan cara terang-terangan. “Kita melakukan pendataan itu meski dengan cara diam-diam. Kalau dengan cara terang-terangan pasti kita yang dicurigai,” ujar Mujiharta.

Hanya saja, kalau dibandingkan dengan sebelum-sebeluamnya jumlah penambang yang beroperasi di Gunung Pendaos Jarang tersebut sudah mulai berkurang. Dari sebelumnya mencapai sekitar 80 orang.

Sekarang sudah berkurang.

Tapi bukan berarti, aktivitas penambangan menurun. (kir)

PLTMH Bentek Diresmikan

KLU Sumbang Listrik 10,8 MW Untuk PLN

Tinggi, Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Lobar Giri Menang (Suara NTB) Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkup Lombok Barat tergolong masih tinggi. Berdasarkan data Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Lombok Barat mencatat tiga bulan ini saja, terdapat enam kasus yang terjadi. Tingginya kasus ini, karena dipicu salah satunya rendahnya SDM. Hal ini diakui Kepala Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Lombok Barat, Dr. Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih, Jumat kemarin. “Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dipenggaruhi SDM, kalau SDM bagus maka akan menekan kasus ini,” unggkap Eva, sapaan akrabnya. Meski jumlah kasus kekerasan cenderung menurun dari tahun ke tahun. Sesuai data, tahun 2010 silam, kasus serupa tercatat 60 orang. Tahun 2011 meningkat drastis 186 orang atau naik sebesar 300 persen. Kenaikan juga terjadi pada tahun 2012 menjadi 212 orang. Namun angka di atas, bukan data yang terjadi di lapangan, melainkan angka yang terungkap dan terlaporkan.

Untuk menekan kasus ini, pihaknya terus bergerak melakukan sosialisasi ke masyarakat. Terkait bagaimana orang tua memberikan perlindungan ke anaknya. Ia menyebut, kasus kekerasan awal tahun ini sebanyak enam kasus.

Di Gerung, dialami anak SMP, di Lingsar dua kasus, Narmada satu kasus dan sejumlah daerah lain. BPKB katanya, dalam hal ini melakukan advokasi dan pendampingan terhadap anak, baik yang menjadi korban dan pelaku.

Persoalan lain juga rendahnya partisipasi perempuan di segala bidang, baik pemerintahan, politik dan pembangunan. Perempuan yang berkecimpung di politik misalnya dapat dihitung dengan jari, begitu pula di bidang pemerintah. Terkait masalah kekerasan terhadap peremuan dan anak ini, komisi I menyarankan ke Pemerintah Daerah juga perlu membangun lokasi rehabilitasi anak korban kekerasan. Anggota Komisi I, H. Sabirin menilai perlu adanya upaya kompherensif Pemda. “Perlu bangun lokasi rehabilitasi anak korban kekerasan,” ujarnya. (her)

menumbuhkan sense of belonging (rasa memiliki) atau prinsipnya pembangunan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat,” imbuhnya.

Bulan Bhakti Gotong Royong ini berlangsung satu bulan penuh dengan sejumlah agenda kegiatan yang dibagi dalam kelompok kegiatan, meliputi, bidang kemasyarakatan, ekonomi, sosial budaya dan agama, serta bidang lingkungan. Pada pencanangan ini akan dilakukan penyerahan bantuan berbentuk modal dan peralatan untuk masing-masing bidang, antara lain, bidang ekonomi berupa bantuan handtraktor, mesin air, bantuan bibit buah-buahan, dana rehabilitasi lumbung pangan yang diberikan kepada kelompok tani perwakilan tiap kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, serta pengembangan kawasan rumah pangan lestari. Keberhasilan kegiatan ini tentunya dilihat tidak

(Suara NTB/rus)

RESMIKAN - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar meresmikan Balai Latihan Kerja Internasional (BLKI) di Lenek Aikmel Kabupaten Lombok Timur Jumat (28/3) kemarin.

Rendah, Kompetensi Tenaga Kerja di Indonesia Selong (Suara NTB) Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menyatakan Tenaga Kerja di Indonesia memiliki tingkat kompetensi masih rendah.

Hal ini dilihat dari tingkat pendidikan formal para tenaga kerja.

Demikian disampaikan Muhaimin dalam acara peresmian Balai Latihan Kerja Internasional (BLKI) di Lenek Aikmel Kabupaten Lombok Timur Jumat (28/3) kemarin. Ia kemukakan, angkatan kerja yang ada saat ini 47 persen merupakan lulusan sekolah dasar (SD).

Menurutnya, perlu trobosan yang tidak biasa untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja tersbeut. Ia menyampaikan dukungan terhadap apa yang disampaikan Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan yang menyatakan tidak saja me-

mandang gedung megah tapi harus diisi dengan aktivitas positif kejar ketertinggalan. Jalankan program orientasi pendidikan pada output yang besar.

Sejauh ini kata Muhaimin, masih ada kelemahan yang ada di Balai latihan Kerja. Akibatnya, orientasi lulusan terbatas.

Kelemahannya adalah dari sisi instruktur dan keterbatasan sarana prasarana. “Boleh terbatas, tapi kurikulum harus diaplikasikan tanpa tergantung pada sarana dan prasarana yang terbatas itu,” ungkapnya.

Potensi SDM NTB sangat besar. Melalui pelatihan di BLKI diharapkan bisa meningkatkan SDM. Harapannya, BLK mampu jembatani dengan dunia kerja.

Diminta, semua pihak bisa optimal manfaatkan BLKI. Menakertrans ini mengaku optimis, melalui sinergi yang baik akan lahir-

kan Tenaga Kerja yang miliki profesional skill yang bisa bersaing ditingkat nasional. “Sudah ada yang siap bekerjasama menerima lulusan BLK. Orientasi pada dunia kerja,” imbuhnya.

GubernurNTB,TGH.M.Zainul Majdi, menyampaikan berdirinya BLK Internasional di Lenek merupakan hasil ikhtiar bersama. Proses 4 tahun lalu menghadirkan BLK di Lotim tidak mudah. Keberhasilan menempatkan BLKI di NTB ini tidak lepas dari keberpihakan Menteri Tenaga Kerja.

Helmi Faishal Zaini menyampaikan, dengan BLKI diharapkan dapat mendongkrak peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB dari nomor 32 tahun menuju ke nomor 20. Bisa lebih maju dari sebelumnya. Sebanyak 8 kabupaten yang masih tertinggal lanjutnya perlu perhatian. (rus)

Tanjung (Suara NTB) Diresmikannya operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) di Dusun San Baro, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, menambah daftar total sumbangan listrik dari Pemda KLU ke PT. PLN. Total kontribusi listrik yang dihasilkan Pemda KLU sebanyak 10,8 MW dari 3 PLTMH, masing-masing 3,8 MW dari PLTMH Kokoq Putek, 1 MW dari PLTMH Santong, dan 6 MW dari PLTMH Bentek.

“Kontribusi listrik dari Pemda KLU cukup besar, ada 10,8 MW dari 3 PLTMH. Jumlah kapasitas listrik dari sumber di KLU akan mengalir ke titik-titik beban. Lebih dulu digunakan untuk masyarakat KLU, sisanya baru ke luar,” kata General Manager PT. PLN Wilayah NTB, Andi Lakipadadah usai peresmian.

Ia menyebutkan, konsumsi listrik masyarakat KLU mencapai 6 MW. Angka kapasitas konsumsi tersebut termasuk konsumsi pelanggan PLN yang ada di 3 Gili, di mana dalam dua tahun terakhir telah menikmati listrik dari jaringan kabel bawah laut. Dengan demikian, beroperasinya PLTMH Bentek menutup defisit listrik dari total konsumsi masyarakat serta menghasilkan surplus sebesar 2,8 MW yang dapat diinterkoneksikan PLN melalui jaringan

milik PLN. Direktur Utama PT. Suar Investindo Capital (SIC), Rachmat Saptaman, kepada wartawan menilai merupakan satu langkah besar yang berhasil dilakukan oleh SIC atas berhasil dioperasionalkannya PLTMH Bentek. PLTMH ini tentunya sangat bergantung dengan kapasitas air yang ada. Sehingga penting bagi perusahaan dan masyarakat, bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan untuk menjaga suplai air.

Wakil Gubernur NTB, H. M. Amin, yang hadir pada kesempatan itu, secara singkat meminta agar perusahaan tetap berkomitmen untuk membina hubungan baik dengan masyarakat. Setiap lapangan kerja yang ada, agar perusahaan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat.

Demikian halnya Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH., beroperasinya PLTMH Bentek mencerminkan kemampuan kemandirian daerah untuk menghasilkan energi. Memanfaatkan energi terbarukan, Djohan mengharapkan keberlangsungan sumber air dapat dijaga oleh masyarakat bersama-sama dengan perusahaan. Dirinya bahkan optimis, pengembangan listrik di KLU dapat dilakukan di kecamatan/desa lain di KLU karena hampir di setiap Kecamatan di KLU memiliki sumber mata air baku. (ari)

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Bupati Dompu Kembali Didemo Honorer K2 Dompu (Suara NTB) Tenaga honorer kategori 2 (K2) yang dinyatakan lulus CPNS tahun 2013 merasa terintimidasi dengan sikap beberapa oknum dan proses verifikasi yang harus mendatangi kantor Polres Dompu. Bupati pun diminta konsisten dengan pernyataannya sebelum tes CPNS dilakukan hanya akan melakukan pemberkasan bagi honorer yang lulus. Namun proses verifikasi dan validasi data honorer yang dinyatakan lulus merupakan perintah Kementerian PAN RB untuk memastikan honorer memenuhi syarat atau tidak.

Dana Hibah Nelayan Diduga Diselewengkan Kota Bima (Suara NTB) Ketua Kelompok nelayan Lawa Duwe, Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima dilaporkan ke Polres Bima Kota, Jumat (28/3). Ketua Kelompok yang tak disebutkan namannya ini dilaporkan karena diduga menyelewengkan dana hibah dari Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Provinsi NTB sebesar Rp 100 juta.

Kasat Reskrim Iptu Didik Harianto, SH yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat pagi, menyebutkan laporan tersebut diterima beberapa hari lalu dari Koordinator Wilayah Provinsi (Korwil) Lembaga Pemantau Kebijakan Publik Pemberdayaan Masyarakat M Saleh. Sesuai dengan laporan, dana tersebut terindikasi disalahgunakan yakni tak disalurkan ke Kelompok. Seharusnya dana sebesar Rp 100 juta itu untuk pengadaan sejumlah alat berupa mesin, alat tangkap dan berbagai kebutuhan menangkap ikan lainnya.

Namun sampai hari ini sejumlah barang tersebut belum ada fisiknya. “Padahal menurut laporan, danannya sudah cair,” terangnya.

Sesuai d engan mekanisme, dana dari Diskanlut disalurkan melalui rekening ketua kelompok. Selanjutnya, dipergunakan untuk pengadaan barang-barang dimaksud.

Selanjutnya, katanya, menyusul laporan ini pihaknya akan memanggil Ketua Kelompok untuk dimintai klarifikasi. Setelah itu, akan memanggil saksi-saksi juga untuk dimintai keterangan. “Sekarang kasusnya masih kita pelajari,” ujarnya singkat. (use)

KPU KSB Masih Benahi Pemilih Ganda Taliwang (Suara NTB) Hari pencoblosan 9 April mendatang tinggal menghitung hari. Namun demikian Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) hingga kini belum juga utuh sepenuhnya. Setidaknya ini dibuktikan dengan masih bekerjanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat membenahi pemilih yang terdaftar ganda dalam DPT. Data KPU KSB menunjukkan jumlah pemilih ganda yang terdaftar dalam DPT pascapenetapan bulan Januari lalu angkanya mencapai 2.774 pemilih. Pemilih ganda itu sendiri dikategorikan atas dua jenis, pertama ganda K1 di mana identifikasi ganda terjadi hampir untuk seluruh data pemilih mulai nama, tempat tanggal lahir, NIK, Nomor Kartu Keluarga (KK) hingga jenis kelamin. Sedangkan ganda K2 salah satu diantara sejumlah indentitas pemilih dalam DPT. “Yang paling banyak ganda K1. Gandanya pun kebanyakan NIK yang kita temukan,” jelas ketua KPU KSB, Khaeruddin, SE. Menurutnya pemilih ganda yang terdeteksi dalam DPT itu saat ini masih terus dibenahi. KPU hingga seluruh jajaran di bawahnya bekerja sepanjang waktu untuk menelusuri setiap pemilih yang teridentifikasi ganda. “Semua PPK hingga PPS kita kerahkan. Sistem yang kita jalankan pun jemput bola. Kita datangi warga bersangkutan satu per satu untuk mengkonfirmasi keberadaan mereka dalam DPT. Dan untuk K1 kita minta untuk menentukan, memilih di tempat sekarang atau di tempat lain di mana datanya tercatat juga sebagai pemilih,” tegasnya.

Sejauh ini upaya yang dilaksanakan KPU KSB itu mulai membuahkan hasil yang signifikan. Khaeruddin menyebutkan setelah berlangsung sekitar sebulan lamanya, beberapa wilayah sudah hampir menyisir seluruh pemilih ganda tersebut. “Bahkan laporan dari PPK kecamatan Brang Ene, hanya tinggal satu orang pemilih ganda yang belum dikunjungi. Itu pun karena yang bersangkutan tidak ada di tempat saat didatangi,” ucapnya.

“Kita harap ada peran serta masyarakat secara aktif. Kalau misalnya tahu dirinya ganda dalam DPT segera laporkan ke petugas agar bisa diperbaiki datanya, dengan begitu jaminan jalannya Pemilu berhasil semakin tinggi,” harap Khaeruddin.

Jumlah DPT Pemilu 2014 di KSB ditetapkan KPU sebanyak 88.854 pemilih. Jumlah itu tersebar di tiga Daerah Pemilihan (Dapil) tingkat kabupaten di mana pemilih terbanyak tercata di Dapil II Taliwang dengan angka pemilih mencapai 35.000 pemilih. (bug)

Minta Uang ke Kades

Nama Kepala Bappeda Sumbawa Dicatut Sumbawa Besar (Suara NTB) NamaKepalaBappeda,Ir.IskandarDdanKepalaBidangEkonomi Bappeda Sumbawa, Z. Arifin, M.Si, dicatut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Modusnya, oknum tersebut menelepon sejumlah kepala desa, meminta sejumlah uang sebagai jaminan untuk pencairan program pemerintah yang masuk ke desa.

Kabid Ekonomi Bappeda, Z. Arifin, kepada Suara NTB, Jumat (28/3) menyatakan, dari laporan yang diterimanya, ada tiga kepala desa yang sempat dihubungi oleh oknum yang mengaku Kepala Bappeda dan dirinya. Yakni, Kades Hijrah kecamatan Lape, Kades Kelungkung dan Kades Batudulang kecamatan Batulante. Bahkan tidak menutup kemungkinan Kades-Kades lain juga dihubungi oleh oknum ini. “Rata-rata kepala desa yang menjadi sasaran korban modus penipuan dengan mencatut nama kami inilah adalah kades-Kades yang baru dilantik,” cetusnya.

Modusnya, oknum tersebut mengatasnamakan Kepala Bappeda atau dirinya, menelepon Kades meminta sejumlah uang kompensasi untuk pencairan kucuran program pemerintah. Untuk dikirimkan ke nomor rekening tertentu. Oknum ini memakai tiga nomor telepon seluler yang berbeda pada setiap kepala desa, 085335164443, 08533516444 dan 082111074888 yang digunakan untuk menghubungi kepala desa.

“Bagi kepala desa yang kebetulan memiliki kontak nomor HP Saya, sempat konfirmasi, sebelum terjebak pada modus penipuan seperti ini.

Ini sudah tidak benar dan kami Bappeda tidak pernah meminta kompensasi apapun terhadap program yang diturunkan,” tandasnya.

Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FK2D), yang juga Kades Kuken kecamatan Moyo Utara, mengimbau kepada semua jajaran kepala desa Kades ataupun BPD, untuk tidak terpancing dengan modus program via telepon. Yang konon menawarkan program dengan DP atau kompensasi uang muka.

Yang mengatasnamakan Pemkab ataupun pemerintah pusat.

Sebab sesungguhnya semua program pemerintah pasti melalui surat resmi melalui leading sector terkait. (arn)

Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin saat menerima para pegawai K2 yang lulus CPNS tahun 2013 di ruang rapat Bupati, Jumat (28/3) menegaskan, proses verifikasi yang dilakukan secara berlapis untuk memastikan keaslian dan keabsahan dokumen yang digunakan para honorer, sehingga pimpinan SKPD pun harus menandatangani surat tanggungjawab mutlak di atas materai Rp 6.000. Karena Bupati juga akan menandatangani surat tanggungjawab mutlak orang per orang ketika mengajukan pemberkasan ke BKN. “Kami tidak ingin terulang seperti kasus K1. Ada pejabat harus diperiksa oleh Polisi karena ternyata ada yang lolos diduga menggunakan dokumen palsu. Begitu juga bila anda (K2) menggunakan dokumen palsu, maka akan diproses secara hukum, karena ini (pemalsuan) tidak ada batas waktu dan kedaluwarsanya selama ditemukan bukti baru,” tegas H. Bambang.

Proses verifikasi dan validasi keabsahan dokumen syarat honorer K2 dilakukan, lanjut H. Bambang, merupakan perintah dari Kementerian PAN dan RB RI. Selain itu, dirinya ingin menuntaskan masalah honorer dan tidak ingin mewariskan masalahnya dari Bupati ke Bupati. “Saya tidak punya kepentingan pribadi dalam masalah ini.

Saya hanya tidak ingin mewariskan masalah ini (honorer) dari Bupati ke Bupati,” katanya.

Tugas pemerintah daerah (Pemda), kata H. Bambang, hanya melakukan verifikasi dan hasilnya pun akan disampaikan ke pemerintah pusat.

Hasil verifikasi akan diklasifikasi yang ber-SK-2005, 2006, dan 2007 dari 390 orang honorer yang dinyatakan lulus. Begitu juga sisa dari yang tidak lulus ada sekitar 1.110 orang, yang memiliki SK 2005, 2006, dan 2007 akan diklasifikasi.

“Syarat minimal pengabdiannya tahun 2005.

Semuanya kami verifikasi

dan hasilnya akan kami sampaikan semua ke pemerintah pusat. Siapa tahu diantara yang lulus ada yang tidak memiliki hak dan diantara yang tidak lulus seharusnya memiliki hak.

Tidak ada ganti mengganti oleh kami, karena ini bukan main bola. Tapi yang pasti, tidak ada keinginan kami untuk membatalkan keputusan pusat,” terang H. Bambang.

Bupati juga menegaskan, bila dirinya ingin uang dalam proses perekrutan CPNS dari honorer bisa mendapatkan belasan miliar. Karena dirinya didatangi broker hingga honorer dengan menawari uang puluhan juta. “Semuanya saya tolak,” tegasnya.

Sebelumnya, Nurwahidah Ningsi, M.M.Pd, juru bicara pegawai honorer K2 yang dinyatakan lulus CPNS tahun 2013 mengungkapkan, proses verifikasi berkas yang dilakukan terhadap honorer dilakukan secara berlapis, mulai dari tingkat sekolah hingga Dinas Dikpora Kabupaten Dompu untuk jajaran pendidikan. Hasil verifikasi itu, Kepala Dinas Dikpora telah menandatangani surat pernyataan bertanggungjawab mutlak. Begitu juga dengan tenaga honorer yang bersangkutan.

“Itu artinya, kami bersedia dilakukan verifikasi dan bila ada apa-apa, surat pernyataan bertanggungjawab mutlak yang ditandatangani di atas materai itu bisa mengikatnya,” kata guru di SMKN 1 Huu ini.

Yang menjadi kerisauan para honorer, lanjut Nurwahidah, setelah diverifikasi secara ketat di Dinas Dikpora Dompu justru dilakukan verifikasi kembali di Inspektorat dan belakangan proses verifikasi itu dilakukan lagi di Polres Dompu. “Para honorer ini ditelepon untuk datang ke Polres, mestinya secara kedinasan harus disurati. Setelah sampai di Polres, teman-teman ini dibentak-bentak seperti maling saja. Siapa yang tidak takut?

Jangankan orang yang ber-

(Suara NTB/ula)

PENJELASAN - Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M Yasin memberikan penjelasan kepada tenaga honorer kategori 2 (K2) yang lulus CPNS 2013 saat hearing di ruang rapat Bupati, Jumat (28/3) (atas), Forum tenaga honorer yang tidak lulus CPNS 2013 dan menjadi pemantau proses verifikasi berkas di aula Polres Dompu menuntut perlakuan khusus bagi tenaga honorer yang dialihkan dari K1 ke K2 untuk tidak diverifikasi secara ketat, Jumat (28/3). salah, yang tidak bersalah saja kalau dipanggil ke Polisi akan takut,” kata Nurwahidah.

Sementara di aula Polres Dompu tempat dilakukan verifikasi berkas K2, forum solidaritas honorer Dompu justru menuntut tim verifikasi untuk memberlakukan khusus bagi 31 orang honorer yang lulus K2, yang berasal dari peralihan K1 dengan tidak dilakukan verifikasi ketat. Bagi mereka ini, SK-nya tidak harus

Dibacok

Satu Mahasiswa Dilarikan ke RSUD Bima Bima (Suara NTB) Seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Bima, Syahril alias Kastar (22) asal Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima dilarikan ke RSUD Bima, Jumat (28/3).

Korban dilarikan oleh temantemannya setelah mengalami luka bacok di bagian kepala oleh teman satu kos yang akrab di sapa Kt asal Desa Karumbu Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima.

Berdasarkan keterangan korban, peristiwa tersebut bermula ketika korban duduk berdua dengan temanya di depan kamar kos. Tiba-tiba, pelaku datang bersama teman wanitanya. Namun saat datang, Kt terkesan tidak sopan

sehingga ditegur oleh korban.

Tak terima ditegur, Kt terpancing emosinya dan mengamuk. Dia lantas masuk kamar dan mengambil senjata tajam (sajam).

Melihat Kt masuk kamar dengan emosi, korban ikut masuk. Rencananya, saat itu dia hendak mengajak pelaku untuk bicara baik-baik. Hanya saja, begitu sampai di depan kamar kos pelaku langsung membacoknya dan mengenai kepala bagian kiri. “Saya lalu jatuh, begitu saya jatuh dia langsung lari,” terangnya saat dikonfirmasi di RSUD Bima.

Akibat mengalami luka bacok, lanjutnya, teman-temannya lantas menolong dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Usai dirawat kondisi korban berangsur membaik.

Dokter piket RSUD Bima, dr. Ardiansyah membenarkan luka yang diakibatkan oleh korban akibat benda tajam.

Akibat benda tajam tersebut, luka yang dialami sepanjang 8 x 1 cm. Hanya saja, setelah diberikan penindakan kondisi korban membaik. “Tadinya dia mengalami pendaharan aktif akibat benda tajam,” ujarnya.

Sementara itu, akibat kejadian ini aparat Polres Bima Kota melakukan penjagaan di sekitar lokasi yang berdekatan dengan kampus. Penjagaan ini guna mengantisipasi aksi balasan baik dari keluarga maupun teman korban yang tak terima atas kejadian dimaksud. (use)

Hendak Dikirim ke Lombok

Pol PP Kembali Amankan Mitan Dompu (Suara NTB) Minyak tanah (mitan) di Dompu kembali hendak diselundupkan ke luar daerah menggunakan mobil sewaan Avanza silver dengan nomor polisi B 1499 SSR. Mobil ini berhasil dicegat anggota Sat Pol PP di tanjakan Nangatumpu dan dipulangkan paksa ke Dompu untuk diperiksa di kantor Sat Pol PP. Yudhin, anggota Sat Pol PP yang ikut mengawal mobil nyaris diculik pelaku saat kabur dari pengawalan.

Kasat Pol PP Dompu, A Halik, S.Sos kepada wartawan di Dompu, Kamis (27/ 3) mengatakan, pihaknya kembali menggagalkan rencana penyelundupan mitan ke luar daerah oleh Bm, warga Bali 1. Pelaku berhasil dicegat pihaknya di tanjakan Nangatumpu Manggelewa. “Kita paksakan kembali untuk kita periksa di kantor. Kita sertakan seorang anggota (Pol PP) dalam mobil pelaku untuk mengawal,” kata A Halik.

Saat kembali ke Dompu, pelaku berhasil memutar balik kendaraannya di simpang

Soriutu Manggelewa. Pelaku pun menurunkan paksa Yudhin di depan rumah mantan Kades Doro Melo Manggelewa, Mustamin bersama 31 jeriken mitan ukuran 20 liter.

“Saya sudah khawatir, takut anak buah saya diculik dan diapa-apakan. Mereka membawa serta mitan sekitar 40an jeriken,” ungkap Halik.

Dikatakan A Halik, Bm tidak tercatat sebagai pengecer resmi di Bali 1 Dompu. Tetapi ia diduga sebagai pengepul mitan di beberapa pengecer resmi untuk dikirim ke luar daerah seperti Lombok. “Kalau kasus kemarin (Nt warga Bali 1 yang membawa 1,42 ton) kita sudah sarankan ke Dinas Perdagangan dan Kantor Perijinan Terpadu untuk melakukan pembinaan. Karena dia (NT) pengecer resmi,” jelas Halik.

A Halik juga mengaku, saat ini pihaknya tengah mengintenskan pengawasan terhadap peredaran BBM bersubsidi lain seperti premium dan solar di SPBU. Pembinaan dan himbauan dilakukan pihaknya terhadap

SPBU yang ada.

“Sekarang kita sedang melakukan pengawasan terhadap BBM subsidi di SPBU,” katanya.

Namun A Halik mengaku, pihaknya masih kesulitan karena tidak adanya penyidik PNS yang akan membantu tugas pihaknya sebagai penegak aturan.

Untuk itu, pihaknya kini tengah mengidentifikasi PNS dengan latar belakang hukum untuk disekolahkan sebagai PPNS. “Ini yang kita minta ke Bupati,” terangnya. (ula)

Januari 2005, yang penting 2005. Sisanya harus diverifikasi mendalam dengan standar SK minimal Januari 2005.

“Kita minta ada perlakuan khusus bagi mereka yang 256 ditambah 31 orang pengalihan K1 yang penting 2005. Kalau yang lain harus dilakukan verifikasi mendalam,” kata Syamsuddin, SE ketua forum tenaga honorer K2. Ia juga berdalih, honorer yang sudah masuk K1 ini sudah tidak memiliki SK

asli pertama karena sudah dikumpulkan di BKD Dompu.

Tuntutan Syamsuddin bersama rekan-rekannya ini tidak bisa dipenuhi tim verifikasi, karena tim bekerja atas dasar TOR yang ditandatangani Bupati. Proses verifikasi berkas 390 orang honorer yang lulus CPNS, SK-nya yang penting 2005 dan tidak menspesifikasi pada Januari 2005 atau ada kekhususan terhadap 31 orang yang lulus dari pengalihan K1. (ula)

Pegawai Bolos Belum Ditindak Sumbawa Besar (Suara NTB) Razia Pol PP Sumbawa terhadap para PNS yang bolos dan keluyuran saat jam kantor, sampai saat ini belum diproses dan ditindak. Inspektorat pun masih menunggu limpahan berkas data pegawai bolos yang terjaring razia dalam sebulan lebih setelah keluarnya Surat Edaran Bupati.

Kasat Pol PP Sumbawa Mustari Dahlan S.H, Jumat (28/3) menyatakan, pihaknya masih menggelar razia. Sejauh ini sudah ada 13 pegawai bolos yang terdata. Namun, untuk proses lebih lanjut, pihaknya masih menunggu instruksi dari pimpinan daerah.

Sebab tindakan ataupun sanksi yang akan diberikan menjadi kewenangan pimpinan.

Meski demikian, sejak operasi digelar awal Februari lalu, kedisiplinan pegawai mulai meningkat. Sekarang ini jarang sekali ditemui PNS yang keluyuran saat jam kantor. Hingga Pol PP dapat melakukan tugas lainnya, seperti seperti pengamanan pemilu, dan penertiban atribut caleg yang dianggap menyalahi aturan. Selain itu, Bupati juga mengeluarkan himbauan lain-

nya bagi pegawai lingkup Pemkab Sumbawa. Mulai 1 April 2014, bagi pegawai daerah yang terlambat ngantor atau terlambat mengikuti apel rutin, akan dikenakan sanksi pemotongan uang lauk pauk.

Bahkan untuk memperjelas hal itu, Bupati juga telah menggelar pertemuan dengan para pimpinan SKPD. Terkait hal ini, Inspektorat Sumbawa siap menerima limpahan berkas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Terhadap proses bagi yang bolos terjaring razia sesuai SE Bupati Sumbawa. Seperti disampaikan Sekretaris Inspektorat, Made Patrya S.AP, kebijakan melakukan sidak terhadap pegawai keluyuran tersebut diberikan langsung oleh pimpinan ke Pol PP. Inspektorat hanya melakukan pendampingan. “Kita hanya mendampingi, Tupoksinya berada di Pol PP,” terangnya.

Kalau diminta pimpinan, pihaknya pun siap menerima pelimpahan berkas tersebut.

Jika Pol PP juga berkenan memberikan. Mengingat, eksekusi terkait masalah ini ada di BKPP. Pihaknya juga tidak bisa langsung menindaklanjuti karena ini bukan sifatnya pengaduan. (arn) (Suara NTB/ula)

RAGAM

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

Perwira Polisi di Bima Diduga Ditembak Pria Misterius Dari Hal. 1 Melihat korban terkapar dan bersimbah darah, dia kemudian melarikan korban ke Mapolres. Oleh petugas setempat, korban yang dalam kondisi kritis langsung dilarikan ke IGD RSUD Bima.

Peristiwa penembakan ini pun mengejutkan institusi Kepolisian. Ratusan aparat gabungan Polres Bima dan Polres Bima Kota langsung dikerahkan menyisir sejumlah titik di Kabupaten Bima. Bahkan, TKP sempat diblokade oleh aparat. Namun hingga kemarin sore belum diketahui perkembangan pencarian.

Sementara itu, sesampainya di RSUD Bima, korban langsung diberikan penanganan darurat. Korban kemudian menjalani operasi di dua bagian luka. Usai operasi kondisi korban membaik, namun masih belum menyadarkan diri.

Kasat Binmas Polres Bima Kota AKP Dahlan, membenarkan dua luka tembak yang dialami korban yang baru ditempatkan di Sat Narkoba ini.

Masing-masing di bagian perut kanan dan rahang kanan.

“Korban diketahui mendapat dua kali tembakan, pertama di pipi kanan yang tembus ke pelipis pipi kiri dan di bagian perut sisi kanan,” terangnya saat dikonfirmasi di RSUD Bima. Hanya saja untuk kronologi lengkap pihaknya sendiri belum tahu pasti.

Kapolres Bima Kota AKBP Benny Basir Warmansyah, SIK, SH, yang dikonfirmasi setelahnya menyebutkan hingga kemarin sore pihaknya belum tahu motif penembakan terhadap anggotanya tersebut.

Kasus tersebut ditangani Polres Bima, karena lokasinya berada di wilayah hukum setempat. “Kalau ciri-ciri dari pelaku sendiri kita belum tahu, karena yang menangani ini adalah Polres Bima,” tandasnya.

Meski demikian, dia sendiri tetap melakukan koordinasi dengan Polres Bima untuk mencari tahu apa motifnya. Ditanya mengenai penembakan ini terkait kasus yang ditangani atau tindakan teror? Benny masih enggan menjawab. Alasannya, hingga saat ini Polres Bima masih melakukan penyelidikan dengan menanyai saksi maupun mengumpulkan bukti. “Belum ada kaitan den-

gan kasus-kasus lain, Polres Bima masih lidik untuk memeriksa saksi dan mengumpulkan bukti,” ucapnya.

Ditambahkannya, kondisi korban hingga kemarin sore sudah membaik setelah dilakukan operasi. Hanya saja korban masih belum sadarkan diri, karena pengaruh obat bius.

Sementara di Dompu, Polres Dompu langsung memperketat pengamanan pascainformasi penembakan perwira polisi di Bima. Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK kepada wartawan, mengungkapkan, pelaku penembakan anggota polisi di wilayah Polres Kabupaten Bima dikabarkan melarikan diri menuju arah Dompu.

“Pelaku diduga dua orang mengenakan pakaian serba hitam mengendarai sepeda motor Supra hitam. Informasinya lari ke arah Dompu,” kata Purnama.

Purnama mengaku, pihaknya akan langsung melakukan penjagaan di perbatasan Bima - Dompu untuk mengantisipasi kaburnya pelaku. Penembakan anggota Polres Bima Kota oleh orang tidak dikenal diperoleh informasi sekitar 11.45 WITA. Kejadiannya sekitar sejam sebelumnya.

“Kita akan melakukan penjagaan di perbatasan Bima – Dompu untuk mengantisipasi kaburnya pelaku sekarang juga,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya, tetap meningkatkan kewaspadaan secara internal. “Dalam bertugas minimal 2 orang. Penjagaan mako (markas komando) dan asrama diperketat.

Pada kelompok dan jaringan dicurigasi sebagai tempat teroris, juga diminta untuk waspada,” katanya.

Untuk penggunaan senjata, menurut Purnama, hanya diberikan kepada tim tindak. Penggunaannya pun tidak lagi menggunakan peluru tajam, tapi menggunakan peluru karet. “Untuk senjata sebagian sudah ditarik. Senjata hanya digunakan oleh tim tindak. Itupun tidak lagi menggunakan peluru tajam, dan hanya menggunakan peluru karer.

Tapi intinya kita terus meningkatkan kewaspadaan,” ungkapnya. (use/ula)

Kapolda : Anggota Keluar Kantor Dikawal Brimob Dari Hal. 1 “ Saya minta semua anggota polisi tetap waspada saat tugas di lapangan,” demikian Kapolda menjawab Suara NTB via ponsel, Jumat petang kemarin, terkait imbauan terhadap anggotanya pascapenembakan Ipda Hanafi.

Tidak cukup hanya imbauan, Kapolda memastikan personel Brimob sebagai pasukan khusus di jajaran korps baju cokelat dilibatkan. Para personel, baik yang operasional maupun tugasnya administratif saat keluar lapangan, meminta agar diback up Brimob yang bersenjata. Tidak hanya Brimob, anggota Sabhara bersenjata juga di-

pastikan turun tangan. “Itu imbauan saya, agar setiap melaksanakan tugas lapangan, agar anggota di-back up pasukan Brimob dan Sabhara bersenpi,” harap Kapolda.

Terhadap kejadian ini, ia memastikan belum ada titik terang. Saat ini kasus penembakan misterius itu masih ditangani pihaknya.

Tim dari Polda NTB diturunkan khusus untuk menyelidiki kasus ini. tim Polda turun ke Bima untuk membantu tim dari Polres Bima. “Untuk motif penembakan, masih diselidiki tim dari Polda NTB dan tim dari Polres Bima,” terangnya. (ars)

BLKI Unggulan Dari Hal. 1 kita siapkan program-program pelatihan berbasis kompetensi di bidang pariwisata untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja industri pariwisata di Indonesia “ ungkapnya saat peresmian BLKI di Lenek Lotim, Jumat (28/3).

Menurutnya, dipilihnya pembangunan BLKI di NTB, karena NTB merupakan salah satu tujuan wisata utama di Indonesia. Jumlah wisatawan yang berkunjung kedua wilayah ini terus mengalami peningkatan, sehingga menyebabkan peningkatan permintaan SDM yang kompeten di bidang pariwisata.

Muhaimin mengatakan kesiapan tenaga kerja di sektor pariwisata yang optimal menjadi salah satu aspek penting untuk menghadapi ASEAN Economic Community 2015, di mana setiap negara anggota ASEAN telah sepakat untuk melakukan perdagangan bebas barang dan jasa.

Saat ini tenaga kerja di bidang pariwisata yang dibutuhkan industri pariwisata di dalam dan luar negeri, antara lain tenaga kerja bidang perhotelan dan kapal pesiar, juru masak food and beverage, guide wisatawan, sopir, ticketing, house keeping dan lain-lain.

Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menambahkan pemerintah terus mendorong BLK-BLK di seluruh Indonesia menjadi pusat peningkatan kompetensi kerja masyarakat berbasis kebutuhan lokal dan mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di daerah.

Saat ini di Indonesia telah tersedia sekitar 8.039 lembaga pelatihan kerja, baik pemer-

intah maupun swasta. Lembaga pelatihan kerja yang ada dalam binaan Kementerian/Dinas Tenaga Kerja sejumlah 275 BLK yang terdiri dari 14 BLK Unit Pelayanan Teknis Pusat (UPTP) milik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan 261 Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) milik pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang ada di seluruh Indonesia.

Ia mengatakan berbagai fasilitas dan program pelatihan kerja di BLK- BLK seluruh Indonesia dapat dimanfaatkan para pencari kerja dan pengangguran, sehingga mereka dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya. Kesempatan ini pun terbuka bagi para pengangguran muda yang baru lulus dari sekolah.

Bangunan BLKI Lotim yang berada di Desa Lenek Daya, Kecamatan Aikmel memiliki luas areal sebesar 11,7 hektar dan luas bangunan utama dan pendukung sekitar 32.060 meter persegi.

Saat ini gedung yang telah selesai dibangun adalah gedung pengelola, workshop untuk kejuruan las dan ruang kelas, kejuruan perhotelan dan ruang kelas, kejuruan bahasa dan ruang kelas, kejuruan pariwisata dan ruang kelas, kejuruan IT dan ruang kelas. Selain itu BLK juga dilengkapi fasilitas 3 gedung asrama 3 lantai dengan total kapasitas sebanyak 234 orang, dan gedung social living yang diperuntukkan sebagai kantin atau ruang pertemuan. (rus)

Halaman 5

Sedimentasi Bendungan Batujai Capai 7 Juta Meter Kubik Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB, Ir. H. Dwi Sugianto, MM mengungkapkan tingkat sedimentasi di Bendungan Batujai Lombok Tengah cukup tinggi mencapai 20 persen atau sekitar 67 juta meter kubik. Supaya tidak mengganggu umur ekonomi infrastruktur Sumber Daya Air (SDA), maka sedimentasi itu akan dikeruk dengan sistem penyedotan.

“Sedimentasi itu akan dikeruk dengan sistem penyedotan. Tingkat sedimentasinya Bendungan Batujai itu sudah hampir 20 persen dari tampungan yang ada. sekarang sudah 6-7 juta meter kubik sedimentasinya,” ujarnya ketika dikonfirmasi

di Kantor Gubernur, Jumat (28/3).

Disebutkan, daya tampung Bendungan Batujai normalnya sebanyak 25 juta meter kubik. Namun, dengan sedimentasi yang cukup tinggi itu, jumlah air yang ditampung menjadi sedikit berkurang. Selain itu, untuk memelihara dan menjaga debit air, juga dilakukan penanaman sebanyak 2.200 pohon di sekitar bendungan itu.

“Bagaimana kita mempertahankan nilai-nilai terhadap pemanfaatan sumber daya air. Untuk itu perlu dijaga pelestarian, pemannfaatan dan ketersediaannya,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait dengan potensi air di daerah

ini, Dwi mengatakan potensinya sekitar 6,8 miliar meter kubik. Namun, potensi itu belum dimanfaatkan secara optimal. Dikatakan, untuk Pulau Lombok sendiri, potensi air mencapai 3,7 miliar meter kubik. Namun yang baru dimanfaatkan sekitar 2,8 miliar meter kubik.

Begitu juga untuk potensi air di Pulau Sumbawa sekitar 3,1 miliar meter kubik.

“Untuk mempertahankan dan menghemat ini maka diperlukan tampungan-tampungan air. Makanya, program itu juga sudah dilaksanakan pemerintah provinsi dengan membangun bendungan-bendungan dan embung-embung,” imbuhnya. (nas)

Penelusuran DKP NTB

TPI Tarano Diduga Dijual Ilegal Mataram (Suara NTB) Hasil penelusuran yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB terhadap dugaan penjualan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuhan Lambu Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa menemukan fakta baru. DKP menemukan aset milik Pemprov NTB itu diduga telah dijual oleh salah seorang keluarga mantan bendahara di Pemprov NTB kepada seorang warga dengan harga Rp 50 juta. Dari penjualan ilegal itu diketahui, saat ini masih baru Rp 30 juta yang dibayarkan.

“Itu memang sudah terjual dari harga Rp 50 juta, baru terbayar Rp 30 juta.

Itu orangnya ada di Tanjung Lombok Utara. Katanya, dia itu keluarganya be-

kas bendahara di kantor Gubernur,” kata Kepala DKP NTB, Ir. Aminollah, M.Si, ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (28/3).

DKP NTB, ujarnya, masih menelusuri kasus dugaan penjualan aset daerah itu.

Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan menemui oknum keluarga mantan pejabat Pemprov NTB itu di Tanjung. Jika yang bersangkutan tidak mau mengembalikan aset itu, maka pihaknya akan membawa kasus itu ke proses hukum.

Sementara itu, terkait dengan permintaan supaya TPI Labuan Lambu diberikan pengelolaannya ke pemerintah daerah setempat untuk dimanfaatkan, Aminolah mengatakan dalam peraturan itu dimungkinkan. Bahkan, katanya, sebagian besar aset pe-

merintah provinsi yang ada di kabupaten/kota dikerjasamakan pengelolaannya dengan masyarakat untuk dimanfaatkan secara maksimal. ‘’Sepanjang aset itu dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan aturan, maka diperbolehkan. Namun, jika untuk kepentingan pribadi, maka tidak diperbolehkan,’’ ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, aset TPI Labuan Lambu tersebut diduga sudah pindah tangan atas nama milik pribadi, dari keluarga almarhum Suaidi, mantan pejabat DKP NTB. Informasinya, oleh keluarga Suaidi, aset tersebut diduga dijual ke Suhardi Bolong warga Sumbawa dalam sebuah proses transaksi jual beli yang berlangsung di Mataram. (nas)

1 April, ’’Airport Tax’’ di BIL Naik Dari Hal. 1 Kelima bandara tersebut yaitu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Bali), Bandara Internasional Juanda (Surabaya), Bandara Internasional Sepinggan (Balikpapan), Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (Makassar) dan Bandara Internasional Lombok Praya (Lombok).

Corporate Secretary Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha, mengatakan kenaikan tarif berlaku untuk penerbangan dalam negeri dan luar negeri di lima bandara yang dikelolanya. Tarif baru PJP2U untuk bandara Bali,

Surabaya, dan Balikpapan untuk penerbangan dalam negeri Rp 75 ribu dan untuk penerbangan luar negeri sebesar Rp200 ribu.

Khusus penerbangan dalam negeri di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, tarif baru PJP2U ini baru akan berlaku per 1 Agustus 2014. Mengingat saat ini terminal domestik tersebut tengah dalam proses renovasi.

Sedang untuk bandara Makassar, tarif PJP2U untuk penerbangan dalam negeri Rp 50 ribu dan penerbangan luar negeri Rp150 ribu. Sementara BIL, tarif PJP2U untuk penerbangan dalam negeri Rp 45

ribu dan untuk penerbangan luar negeri Rp150 ribu. Penetapan tarif ini berdasarkan pada UU RI No 1/2009 tentang Penerbangan pasal 224 ayat (2). “Penyesuaian tarif PJP2U ini dilakukan sebagai upaya AP I dalam menjaga kualitas pelayanan kepada penumpang dan pengguna jasa bandara,” kata Farid. Tarif airport tax disesuaikan besarnya investasi untuk pembangunan dan pengembangan bandara, seperti terminal internasional bandara Bali, Terminal 2 (T2) Bandara Juanda, terminal baru Bandara Sepinggan, dan lainnya. (kir/ant/bali post)

Ditangkap KPK Setelah Empat Jam Sekamar Dari Hal. 1 Saksi yang dihadirkan itu, Suherman dan Rabiatul Adawiyah, karyawan Holiday Resort, I Nengah Swardana Duty Manager Holiday Resort (Holiday Inn). Saksi lainnya Khusnul Haris sebagai sopir travel.

Rabiatul Adawiyah, yang bertugas sebagai receptionist, mengungkapkan, terdakwa datang bersama Subri check in Pukul 16.00 Wita. Awalnya Lusita minta masuk di kamar 107, namun karena alasan privasi, dia pindah ke kamar 206 yang terpisah dengan bangunan lain dan berdekatan dengan view pantai.

“Saat check in, identitasnya atas nama Andi. Sempat pindah kamar, awalnya kamar 107. Dia nanya yang lebih bagus. Kemudian pindah ke kamar 206, harga sewa sehari Rp 400 ribu,” kata Rabiatul dalam kesaksiannya.

Selain menggunakan nama anonim, beberapa permintaan Lusita harus dipenuhi manajemen hotel. Termasuk meminta tidak dihubungkan ke kamar itu, jika ada tamu yang datang.

Saat yang bersamaan seorang laki laki yang diketahui sebagai Subri, juga masuk ke kamar yang sama. “Dia tidak isi form pengunjung dan minta tidak disambungkan ke kamar 206 jika ada telepon. Dia ke kamar bawa kardus dan koper. Adaý juga tas yang ditenteng,” sambung saksi.

Sidang yang dipimpin Ketua Majelis Sutarno, SH, MH, memberi kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU), Risma Ansyari, SH, MH, menanyakan ulang kronologi masuknya Subri dan Lusita di kamar 206.

“Saat ke kamar 206, dia (Lusita, red) membawa tas rentengan dan memakai baju hijau berbunga. Waktu ke kamar dia sendiri,” kata saksi Suherman menjawab pertanyaan JPU. Sebelum meninggalkan

Lusita, Suherman sempat diminta kembali ke kamar 107 untuk mengambil tas yang tertinggal. “Saat kembali ke kamar saya lihat terdakwa itu bersama dengan Bapak Subri,” kata saksi.

Sementara I Nengah Swardana dalam kesaksiannya mengungkapkan, sekitar Pukul 19.00 Wita, ia didatangi tiga orang pria yang mengaku dari KPK. “Mereka (KPK, red) meminta kerjasama kami, karena mereka akan melakukan penangkapan atau penyergapan di salah satu kamar hotel kami,” terang Nengah Swardana saat ditanya JPU. Setelah berkoordinasi dengan Manager Hotel, Swardana pun mengantar tiga petugas KPK itu ke kamar 206. Sampai di depan pintu, tekan bel, kemudian dibuka Subri. “Saya bilang adaý yang mau cari Bapak (Subri, red) dari KPK,” ungkap Nengah.

Kemudian, ia melihat petugas KPK menyalami Subri dan terjadi komunikasi. Kemudian datang anggota KPK lainnya langsung masuk ke kamar. Anggota KPK lain mengajak Subri keluar dekat kamar.

Setelah petugas KPK berbincang singkat, kemudian mengajak Subri masuk ke kamar yang di dalamnya masih ada Lusita. Saksi Nengah diminta petugas untuk menyaksikan semua proses itu. Dia juga mengamati ekspresi Subri yang terlihat panik dan bingung. “Saat itu, Subri sempat bilang “mati aku” sambil tepuk jidat. Dia duduk di sofa dan bilang “tolong aku”,” demikian saksi.

Lantas tim KPK melakukan penggeledahan tas dan dompet keduanya. Saksi melihat banyak uang pecahan Rp 100.000, pecahan Rp 50.000 dan terkecil Rp 10.000 dan Rp 5000. Ada juga uang pecahan dolar dalam amplop yang dia tidak tahu jumlahnya. Uang itu lah yang diduga dana suap untuk Subri dalam perebutan

lahan antara Sugiharta alias Along dengan Bambang W. Soeharto.

Ada juga penglihatan saksi yang berbeda dari Lusita dan Subri. Saat masuk, Subri yang mengenakan baju kotakkotak, berganti dengan baju lain yang saksi tidak ingat persis. Sementara Lusita yang saat check in menggunakan baju hijau, berganti dengan baju biru hitam.

Drama penangkapan itu berakhir dengan digiringnya Lusita, Direktur PT. Pantai Aan dengan Subri, yang saat itu masih menjadi Kajari Praya.

Sedangkan saksi lainnya, Khusnul Haris, sopir travel menerangkan kesaksiannya tentang proses penjemputan Lusita di Bandara Internasional Lombok (BIL), Sabtu siang. Lusita diminta diantar ke Praya dan menjemput seorang pria yang belakangan diketahuinya bernama Subri setelah muncul di koran. Penjemputan di rumah dinas Subri, Praya. “Ibu (Lusita, red) perintahkan turunkan satu kardus dan menaikkan dua plastik mangga. Tujuan ke Holiday Resort, bapak itu ikut menuju Holiday Resort di Mangsit Senggigi,” terang saksi.

Diakuinya, dalam perjalanan dirinya tahu persis apa yang terjadi, karena berada di dalam satu mobil. “Situasi saat itu, keduanya berbicara senda gurau kecil. Senda gurau agak bermesraan,” ungkap saksi. Selama dua jam perjalanan itu, tidak ada pembicaraan masalah uang dan perkara.

Apakah ada hubungan spesial antara Subri dan Lusita? Pengacara Lusita, Farid Hasbih enggan menanggapi itu. “Saya tidak ingin menanggapi hal yang tidak substansi,” jawabnya. Pihaknya hanya ingin fokus pada perkara pokok tentang indikasi suap tersebut. “Sementara ini, tidak ada bukti yang mengarah ke suap,” bantahnya. (ars)

Panwaslu Sulit Lacak Praktik Politik Uang Selong (Suara NTB) Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Lombok Timur (Lotim) kesulitan melacak praktik money politics.

Praktik money politics ini masih siluman. Sejauh ini, Panwaslu hanya menerima informasi adanya dugaan money politics yang dilakukan caleg untuk meraup suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April 2014 mendatang.

Divisi Hukum Panwaslu Lotim, Miftahurrahman. Kepada Suara NTB, di Selong, Jumat (28/3) , menegaskan, pihaknya siap memberikan sikap tegas pada pihak yang melakukan praktik politik uang, asalkan ada bukti. “Informasi kami jadikan informasi penting,” ucapnya. Semua informasi yang dihimpun

katanya belum ada yang bisa ditindak. Harapannya peran masyarakat bisa menyampaikan laporan.

Salah satu informasi, ada caleg yang bermain praktik money politics dengan memberikan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Masing-masing KPPS diduga telah diberikan sejumlah uang dengan perjanjian harus ada suara untuk caleg bersangkutan.

Prinsip kerja Panwaslu, katanya, tidak lepas dari adanya laporan. Menurutnya, kerja Panwaslu sama dengan KPK yang sangat membutuhkan laporan masyarakat. Dalam hal ini, Panwaslu Lotim tidak pandang bulu. Siapapun yang ditemukan melanggar tetap akan ditindak. (rus)

Lobar Bangun Jalan Poros Desa Giri Menang (Suara NTB) Tidak saja jalan kabupaten yang akan dibangun oleh Pemkab Lombok Barat (Lobar), namun jalan-jalan desa juga akan dibangun. Tahun ini, Pemkab Lobar memperoleh suntikan dana Rp 3,1 miliar lebih dari pemerintah pusat untuk pembangunan jalan desa sepanjang sekitar 3 kilometer lebih. Jalan-jalan yang akan dibangun di kawasan strategis cepat tumbuh, antara lain di Labuapi dan Gerung.

Demikian diungkapkan Kadis Pekerjaan Umum (PU) Lobar, Sakri ditemui di kantornya Jumat (28/3). Mantan Kabid Binamarga pada Dinas PU Lobar ini menyatakan, awalnya program ini tak pernah

diperoleh Lobar. Namun, dirinya mencari terobosan agar Lobar memperoleh suntikan dana ini, melalui pengusulan kawasan strategis cepat tumbuh. Ia pun mencari ke pusat dan mendapat persetujuan membangun jalan poros desa.

Tahun ini merupakan tahun pertama program ini Lobar memperoleh dana Rp 3,1 miliar dari Kementerian Dalam Negeri. Dengan dana ini, akan mampu dibangun jalan desa sepanjang tiga kilometer. Lokasi pembangunan jalan ini, di dua kecamatan yakni Gerung dan Labuapi.”Terkait penentuan lokasi ini, ditentukan oleh pusat langsung,”sebutnya.

Kriterianya, tentu daerah yang merupakan kawasan strategis cepat tumbuh. (her)

Pemprov Harus Fokus Perbaiki IPM Dari Hal. 1 “Sekarang kita mulai berpikir untuk lama sekolah. Sekarang kan masih tujuh tahun sekian, kita targetkan sembilan tahun. Jangan sampai lebih rendah dari sembilan tahun,” harapnya.

Selain itu, Endang menegaskan tingkat kematian ibu melahirkan dan kematian bayi saat ini harus terus ditekan. Data Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) belum lama ini menyebutkan, angka kematian bayi di NTB menembus 55 jiwa per 1.000 kelahiran.

Sementara angka kematian ibu melahirkan 242,9 orang per 100 ribu proses melahirkan.

Catatan ini, menurut Endang semakin diperparah dengan tingkat gizi buruk. Hal ini dipicu rendahnya perhatian terhadap kesehatan ibu dan anak di Provinsi NTB. Kabupaten Lombok Timur misalnya, menjadi daerah dengan angka penderita gizi buruk tertinggi di NTB. Dari data periode Januari hingga Juli 2013, sebanyak 163 orang penderita gizi buruk ditemukan di Lotim.

Tingginya kasus gizi buruk ini juga disebabkan faktor tingkat populasi penduduk yang sangat tinggi. Selain itu, pola kehidupan masyarakat masih minim pengetahuannya dalam mengkonsumsi makanan sehat.

Endang yakin, jika di tahun-tahun mendatang tiga aspek itu bisa ditekan, maka posisi IPM NTB akan bisa mengejar daerah-daerah lainnya. “Yang penting, fokus masalah kematian ibu dan bayi, angka kematian bayi dan gizi buruk. Itulah yang harus kita beri konsentrasi di tiga sektor itu,” tegasnya.

Sementara itu, di sektor

ekonomi, masyarakat yang memiliki usaha kecil juga harus mendapatkan dukungan kebijakan dari pemerintah daerah di NTB. Menurut Endang, akan sulit memajukan usaha kecil menengah jika kebijakan pemerintah daerah tidak sinergis. “Jangan sampai dalam membuat kebijakan itu kontraproduktif. Misalnya, dia (pemerintah daerah) sudah habishabisan mengembangkan UKM, tapi di sisi lain justru memberikan juga izin kepada pasar modern, itu kan sia-sia.

Itu harus menjadi perhatian kita ke depan,” tandasnya.

Alangkah baiknya jika keberadaan pasar modern justru bersinergi dengan UKM yang ada di NTB. Misalnya, dengan cara mewajibkan pasar modern untuk menjual hasil produksi UKM lokal di NTB. Intervensi pemerintah dalam menekan gejolak harga, menurut Endang juga diperlukan untuk memberikan angin segar bagi para petani yang menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi NTB. Endang mencontohkan, petani seringkali mengalami kerugian saat panen, karena pasokan komoditas hasil pertanian melimpah di pasaran. “Jadi ketika harga rendah, anjlok sekali.

Seperti tomat, sekarang itu sudah mencapai seribu satu kilogram, kasihan petaninya,” ujar Endang.

Untuk itu, ia menyarankan agar pemerintah ikut campur dalam mendorong petani agar mengatur pola tanamnya. “Sehingga kebutuhan di dalam itu tercukupi. Harga tetap stabil,” ujarnya. Endang menegaskan, perbaikan demi perbaikan ini, adalah hal yang mutlak dilakukan demi mengejar rangking IPM yang lebih baik dibandingkan dengan daerah lain. (aan)

Gelar Ritual Pecaruan Dari Hal. 1 Renjana menyatakan sebelum acara ritual tersebut sejumlah tahapan acara dilalui. Salah satunya, upacara Melasti di Pantai Melase Batu Layar Lombok Barat, Jumat (28/3).

Upacara ini diikuti semua umat Hindu di Lombok.

Upacara Melasti ini, bermakna, rangkaian upacara untuk pembersihan diri sekaligus mensucikan diri. Sementara, tanggal 30 Maret diadakan pawai ogoh-ogoh yang dipusatkan di Mataram. “Sorenya baru dilakukan ritual pecaruan, dimaksudkan supaya terjadi harmonisasi agar daerah NTB terhindar dari bencana alam,” terangnya pada Suara NTB, Jumat (28/3).

Ritual pecaruan dimaknai untuk mengharmonisasikan segala hal, supaya harmonis agar tidak terjadi atau terhindar dari bencana alam. Tingkatan ritual pecaruan, termasuk yang tertinggi yang pernah dilaksanakan di NTB. Selanjutnya, tanggal 31 Maret, barulah umat Hindu melaksanakan upacara Nyepi yang dilanjutkan dengan hari Ngembak Geni, 1 April.

Hari Ngembak Geni adalah

berakhirnya waktu melakukan Brata Nyepi, pelaksanaan hari Ngembak Geni ini jatuh sehari setelah Hari Raya Nyepi. Pada hari Ngembak Geni, seluruh umat Hindu melakukan sembahyangan dan memanjatkan doa kepada Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) dengan permohonan agar pada tahun baru Caka diberikan kemudahan, kebaikan dan kembali menjadi manusia baru lagi,yang bersih juga suci dari segala dosa dosa di masa lalu.

Dalam rangkaian peringatan Hari Raya Nyepi inj juga kata Renjana bertepatan dengan Pemilu 2014. Ia mengajak semua umat Hindu untuk tidak golput dan memberikan hak suara saat pemilu. Ia juga berharap agar keberadaan umat Hindu di NTB, berpartisipasi dalam berbagai aspek, terutama pembangunan daerah.

Dalam hal ini, umat Hindu diharapkan terdepan baik dalam menjaga stabilitas daerah, ketaatan membayar pajak dan terdepan dalam hal menjaga keamanan. “Umat Hindu harus terdepan berpartisipasi dalam pembangunan daerah,” kata Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat ini. (her)

OPINI

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

Antisipasi Potensi Kecurangan POTENSI kecurangan dalam Pemilu 9 April 2014 mendatang sudah mulai terlihat dengan beredarnya spesimen surat suara yang nomor urut calon anggota legislatif (caleg) yang diacak. Bawaslu dan KPU NTB beserta jajarannya harus mengantisipasi potensi kecurangan ini berkembang. Munculnya potensi kecurangan lainnya juga harus diantisipasi, khususnya dalam proses penghitungan serta rekapitulasi suara nantinya.

Untuk mengantisipasi potensi kecurangan yang muncul, KPU sebaiknya mengambil pelajaran dari penyelenggaraan pemilupemilu sebelumnya. Sebab, meski beberapa aspek teknis penyelenggaraan sudah mengalami perubahan, modus-modus kecurangan dalam pemilu sesungguhnya sudah bisa dipetakan.

Potret kecurangan memang masih dan tampaknya akan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu ini. Khususnya, pada saat pemungutan suara hingga pengumuman hasil akhir pemilu nanti.

KPU NTB sendiri tak memungkiri masih banyak jajarannya, terutama petugas yang berada di level terbawah yang mungkin saja netralitasnya diragukan. Hal ini karena proses penunjukan mereka dilakukan oleh pejabat politik seperti kepala desa yang bisa saja memiliki afiliasi politik kepada parpol tertentu.

Karena itulah, Bawaslu bersama KPU dan jajarannya harus bisa bersinergi dengan semua elemen untuk mencermati setiap kecurangan penyelenggaraan pemilu serta berupaya untuk tidak mengulangi kesalahan yang terjadi tersebut dengan menutup peluang timbulnya kecurangan dalam pemilu.

Apa yang dilakukan Panwaslu Lombok Barat (Lobar) dalam menindaklanjuti spesimen surat suara yang beredar di masyarakat patut diberikan apresiasi. Apa yang dilakukan ini setidaknya menjadi garansi bagi penyelenggara pemilu kepada masyarakat menciptakan pemilihan yang adil dan sesuai harapan masyarakat.

Di sinilah peranan KPU NTB yang harus bisa menjadi tembok pertama dan memberikan garansi, jika mereka bisa menjadi penyelenggara yang profesional, tidak berpihak kepada salah satu parpol atau caleg tertentu. Jika komitmen ini bisa dipegang teguh oleh KPU dan jajarannya, kita bisa berharap banyak dari penyelenggaraan Pemilu ini.

Upaya KPU untuk memegang teguh komitmennya akan diuji saat pelaksanaan Pemilu memasuki titik–titik krusialnya nanti. Tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak yang menaruh curiga terhadap kinerja KPU NTB dan jajarannya.

Namun, komitmen dari penyelenggara saja sesungguhnya tidak cukup. Sebab, tanpa komitmen bersama dengan parpol, pemerintah, masyarakat untuk berlaku jujur dan adil dalam pelaksanaan pemilu yang profesional potret buram pelaksanaan pemilu di seluruh Indonesia niscaya akan terulang.

KPU NTB juga sebaiknya segera melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi berbagai isu yang mungkin terjadi selama masa kampanye yang bisa memicu timbulnya keresahan masyarakat. Untuk itu, dibutuhkan dukungan gubernur dan bupati/walikota untuk ikut memastikan event politik ini tidak akan menciderai ketentraman masyarakat. (*)

STASIUN RADIO

Halaman 6

Politik Dalam Pandangan Masyarakat Marjinal O money no voice, itulah ungkapan yang selalu digaungkan di kalangan masyarakat awam ataupun masyarakat yang termarjinalkan selama 16 tahun terakhir ini setiap menjelang pesta demokrasi.

Semenjak orde baru tumbang pada tahun 1998, dan lahir orde reformasi di mana segala kekuasaan diserahkan ke rakyat yang disebut sistem demokrasi langsung dan melahirkan system otonomi daerah (desentraliasi). Pemilihan langsung eksekutif (presiden dan kepala daerah) dan legislatif oleh rakyat itulah wujud demokrasi langsung. Dari sinilah cikal bakal lahirnya interpretasi buruk tentang politik di kalangan masyarakat yang termarjinalkan.

Jika kita gali lebih mendalam, Sebenarnya politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles). Di sisi lain politik itu sendiri juga adalah seni (politic is art), yaitu seni dalam mengajak atau mempengaruhi orang lain untuk mengikuti cara kita dalam melaksanakan suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Namun dalam manifestasi empiriknya ajakan ke arah yang baik itu justru dibelokkan ke arah untuk mendapatkan kepentingan dan keuntungan golongan dan individu para pelaku politik itu sendiri. Padahal tujuan dari politik itu sendiri wajib dilaksanakan oleh seorang yang mengaku memiliki jiwa politik.

Namun, yang terjadi saat ini malah sebaliknya. Politisi berlomba-lomba memakmurkan diri sendiri, dengan berbagai cara, strategi dan jalan yang telah dirancang sedemikian rapi. Pertanyaan pun muncul, kenapa hal seperti itu bisa terjadi? Jawaban sementara yang dapat diberikan, yaitu adanya ongkos politik. Cost untuk masuk dan bergabung di dalam sebuah organisasi politik yang dinaungi oleh sebuah partai tinggi. Maka dari itu, pola pikir yang berkembang kemudian adalah, politik dijadikan lokomotif untuk mengeruk kekayaan. Politik menjadi kunci untuk membuka pintu harta karun. Politik jalan untuk meraih keuntungan. Politik dijadikan lahan bisnis yang sangat menguntungkan, sehingga rakyat yang menjadi korbannya.

Karena itulah masyarakat awam ataupun masyarakat marjinal, bahkan kaum intelektual menganggap politik itu kotor. Masyarakat pinggiran justru menganggap mereka termajinalkan karena politik, sehingga mereka tidak mau ambil pusing dengan keadaan politik saat ini. Mengaku politisi, mengumbar janji, yang kemudian terjadi adalah tidak sesuainya ucapan dan realita sebagaimana yang telah dijanjikannya. “Mereka” hanya bertindak sesuai dengan keinginan hatinya atau sesuai dengan kepentingan par-

Oleh :

Heri Kurniawansyah HS

Mahasiswa Semester VIII Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Samawa tai/kelompoknya. “Gelar” tersebut hanya menjadi topeng. Ketika ingin mendapat simpati dari objek politik (masyarakat) dengan mudahnya aktor-aktor ini mempelintir ucapannya.

Tetapi kemudian, hal yang diucapkannya dengan mudah dapat kembali lagi ke bentuk awal, ke tujuan yang disembunyikan. Sungguh, inilah fakta saat ini. Kondisi ini membuat banyak orang berpandangan negatif terhadap politik dan segala hal yang berkaitan dengan kata tersebut.

Pemimpin daerah dan negara ini lahir dari proses politik, orang yang suka berjanji palsu ke rakyat adalah orang politik, sebagian besar koruptor adalah orang politik. Negara ini carut marut karena kebijakan dan implementasinya yang salah, itu adalah salah satu indikator kenapa kemudian masyarakat awam menganggap politik itu menjijikkan, sehingga kepercayaan masyarakat awam terhadap politik masih susah dibangkitkan.

Dalam kondisi seperti ini dan memasuki tahun politik inilah para orang-orang yang mengaku dirinya politisi berbondong-bondong mengambil simpati rakyat terutama rakyat kecil, rakyat marjinal dengan segala manuvernya.

Mereka sibuk mendekati rakyat dengan memberikan bantuan, uang, dan cara-cara yang sudah klasik, namun tidak berbasis pada pendidikan politik itu sendiri. Dengan kondisi masyarakat yang lapar, maka rakyat pun dengan senang hati mengambil bantuan tersebut, meski konsekuensi logisnya adalah ketika mereka menduduki kekuasaan yang diinginkan, maka mereka lupa bahkan tidak melihat sama sekali orang-orang yang telah memilihnya, itulah putaran atau siklus rutinitas menjelang pesta demokrasi.

Pasal 73 ayat 3 Undang Undang Noomor3 tahun 1999 dengan setegastegasnya melarang politik uang, bahkan pidana penjara telah menanti para pelakunya, namun apakah itu pernah terjadi? Para pembaca tentu bisa menjawabnya. Bisa dipastikan bahkan orang-orang yang mengakunya politisi seperti ini adalah orang-orang yang akan mencuri uang rakyat nantinya.

Berapa modal yang harus mereka keluarkan demi menduduki tahta, bahkan harta yang ada habis terjual bahkan tergadai demi menjalankan politik uang’, sehingga ketika menduduki jabatan kekuasaan, mereka mengambil jalan pintas untuk menimbun harta, karena mereka menganggap jalan yang ada terlalu lama.

Peluang untuk mencuri uang rakyat sangatlah besar, mulai dari anggaran yang macam-macam, seperti proyek di mana-mana, anggaran

perjalanan keluar kota dengan modus kunjungan kerja, konspirasi di bawah meja, sehingga muncullah yang namanya pencucian uang ataupun gratifikasi. Jika seperti ini siklus politiknya maka jangan harap daerah atau bangsa akan maju, sampai kiamat pun ketika wajah demokrasi masih seperti ini, maka negara hanya dijadikan permainan para orang-orang yang mengakunya politikus.

Analoginya, mari lihat siklus politik yang terjadi di Provinsi Banten, karena siklus politiknya dipenuhi dengan politik uang, maka pejabatnya pun diduga bermandikan uang dengan cara korupsi. Ingat bahwa faktor utama yang menghambat pembangunan dan kesejahteraan adalah korupsi.

Inilah yang terus dihadapi bangsa yang tua ini. Generasi muda pun banyak yang melakukan perbuatan curang. Tidak sedikit, tapi banyak dan hampir umum, bahkan mungkin sedari kecil. Mungkin ketika berbelanja, bekerja. Sekolah, bermain dan masih banyak lagi. Tidak tertutup kemudian banyak generasi penerus bangsa yang berpotensi melakukan hal yang sama ketika akan duduk di kursi empuk. Kenapa demikian? Karena hanya dengan kecurangan lah maka sebuah permainan dapat dimenangkan. Jika tidak, maka peluang untuk menang akan kecil. Risiko ini harus dihindari dengan cara bermain curang. Ketika kecil kecurangan kerap terjadi. Anak-anak selalu berpikir bagaimana cara untuk menang.

Apa strategi yang patut dijalankan?

Ketika lawan bermain lengah, maka bersiap beraksi untuk menjatuhkan lawan dengan cara-cara yang tidak etis dalam permainan.

Di sisi lain sudah tidak menjadi rahasia umum bahwa PNS terangterangan masuk dalam politic practice demi percepatan karir. Sementara undang-undang maupun peraturan pemerintah melarang keras PNS terlibat praktik politik.

Penulis ingin memberikan ekspektasi dan sumbangsih pemikiran, bahwa demokrasi tidak akan sehat dan politik kotor tidak akan bisa lepas dari benak masyarakat marjinal dan masyarakat secara global ketika sistem kepartaiannya tidak sehat.

Maka yang pertama yang harus dilakukan adalah perbaiki sistem kepartaian. Partai yang baik adalah partai yang rekrutmen dan pengkaderisasiannya bagus. Misalnya bisa dilihat dari ilmu agamanya, track record-nya, pendidikannya, lihat human relation-nya.

Karean partai inilah rumah bagi para driver daerah dan bangsa ini. Dari partai inilah lahir pemimpin dan legisla-

tor bangsa ini, jika sistem partainya tidak bagus, maka bisa dipastikan yang akan menduduki jabatan politik adalah orang-orang yang asal-asalan.

Sebaliknya, jika sistem partainya bagus maka dari sinilah lahir politisi berkompeten dan kredibel, sehingga mereka pantas disebut politisi. Interpretasi politik di kalangan masyarakat terutama kalangan masyarakat awam dan masyarakat marjinal pun tidak lagi menjadi kotor.

Sudah 16 tahun umur reformasi ini, tinggal hitungan hari pesta demokrasi akan dimulai, mulailah untuk memilih pemimpin yang benar-benar amanah, pilihlah orang-orang yang benar-benar punya visioner ke depan yang telah banyak berkonstribusi untuk rakyat. Jangan pernah pilih orang-orang yang membagi-bagikan uang demi mencapai kekuasaannya, karena orang seperti itu bisa dipastikan adalah orang yang akan mencuri uang rakyat nantinya. Mungkin rakyat senang dengan uang yang dibagibagikan, tapi ingat kesenangan itu hanya berlangsung 5 hari bahkan kuarng dari itu, akan tetapi kehancuran menanti kita selama 5 tahun ke depan. Konstituen cerdas adalah pupuk untuk membuat demokrasi ini sehat dan subur. Ketika demokrasi sehat, maka secara otomatis Negara akan memiliki pemimpin yang amanah dan berkualitas. Ketika negara memiliki para pemimpin yang amanah dan berkualitas maka secara otomatis negara ini akan sejahtera, makmur dan maju. (*)

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin.

Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257.

Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 10.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 10.000/mmk. Display F/C : Rp 20.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 8.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 5.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka.

Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.

EKONOMI DAN BISNIS

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

Pemprov NTB Subsidi Petani Tembakau Rp 1,2 Miliar

Jangan Bergantung Proyek Pemerintah

(Suara NTB/bul)

HARUS ada langkah untuk memangkas kebiasaan para wirausahawan yang hanya menggantungkan usahanya pada proyek-proyek pemerintah, baik APBD maupun APBN. Ini menjadi tradisi yang tak baik, karena tidak mendidik pengusaha untuk mandiri.

Demikian pandangan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi NTB, Yudistira Capriyadi mengingatkan wirausahawan dalam daerah untuk menghadapi pasar Asean 2015 mendatang.

Pasar Asean menjadi ajang persaingan usaha dan bisnis yang begitu ketat, jika tak bersiap dengan usaha yang mandiri. Berat bagi pengusaha lokal untuk bersaing. Tetapi kenyataan, saat ini cukup banyak pengusaha dalam daerah yang hanya mengandalkan proyek-proyek pemerintah.

“Makanya sekarang banyak yang mengeluhkan usaha lagi pada sepi, karena apa? Proyek dari pemerintah belum turun. Pengusaha kita terlalu manja, ini persoalan,” katanya pada Suara NTB di Mataram, Jumat (28/3).

Banyak fakta yang diungkapkan belum siapnya wirausahawan NTB menghadapi persaingan bebas. Diantaranya, sederhana saja, wirausaha-wirausaha kecil yang statusnya mulai membangun usaha dari lapak di pinggir jalan, banyak didominasi oleh wirausaha-wirausaha dari luar daerah.

Dalam perjalanannya, pengusaha kecil dari luar ini kemudian berubah status menjadi pengusaha menengah.

Wirausaha lokal sendiri dipandang sangat mampu melaksanakan itu. Hanya saja pertimbangan berat dengan memulai dan merintis usaha dari awal ini, yang peminatnya masih kecil.

Mengapa pengusaha lokal lebih banyak bermain pada proyek yang resiko hukumnya tinggi. Karena banyaknya wirausahawan yang anti pada proses usaha yang ia maksudkan. Padahal bila dihitung dari sisi keuntungan yang didapatkan, mengembangkan usaha secara mandiri, meski labelnya dari pedagang lapak, jauh lebih menjanjikan dari pada mengerjakan proyek pemerintah yang pertanggungjawabannya lebih berat.

“Lapak jualan, tempattempat nongkrong, restoranrestoran kecil bisa dilakukan oleh pengusaha kita. Dan itu omsetnya sudah jelas sekali. Cuma kebanyakan malas karena kebiasaan manja menunggu proyek pemerintah. Padahal proyek pemerintah ini fluktuatif. Ayo kita bangkit dan mandiri, bangun usaha sendiri, itu lebih baik,” katanya memotivasi. (bul)

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menyiapkan lebih dari Rp 1,2 miliar untuk petani tembakau di daerah ini. Subsidi tersebut berwujud bahan bakar untuk mengomprong tembakau pada musim tanam tahun 2014.

(Suara NTB/yan)

KERINGKAN SABUT - Warga Tanjung Karang, Ampenan ini, sehari-hari menggantungkan hidupnya dari hasil melaut. Namun karena. Namun pada saat cuaca memburuk, ia beralih mencari sabut kelapa untuk dijual. Namun sebelum dijual, sabut kelapa dikeringkan. Sabut dan batok kelapa cukup laris di daerah pesisir tersebut sebagai bahan bakar pemindangan ikan laut.

Baru 42 IUP di NTB ”Clear and Clean” Mataram (Suara NTB) Berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB dengan Dinas Pertambangan Kabupaten/ Kota akhir 2013 lalu, jumlah Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang sudah dinyatakan Clear and Clean (CNC) baru 32 perusahaan. Sebanyak 26 IUP masih belum dinyatakan clear and clean.

“Data sampai akhir 2013 lalu, 26 IUP logam yang belum CNC,” kata Kepala Distamben NTB, Ir. H. Muhammad Husni, M.Si dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (28/3).

Disebutkan, jumlah IUP logam di NTB saat ini tinggal 60 buah, masing-masing dua

Yudistira Capriyadi

KECANTIKAN

Halaman 7

dalam bentuk Kontrak Karya (KK) dan 58 dalam bentuk IUP. Dua IUP dalam bentuk KK tersebut yakni izin pertambangan PT. Newmont Nusa Tenggara di Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa dan izin pertambangan PT. Sumbawa Timur Mining (STM) di Kabupaten Dompu.

Sebetulnya, lanjut Husni pada 2012 lalu jumlah IUP logam di NTB sebanyak 63 buah. Namun, dari hasil evaluasi pada akhir 2013, sebanyak tiga IUP sudah dikembalikan ke pemerintah oleh pemegang izin karena habis masa berlakunya.

Status clear and clean IUP ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Status itu didapat, setelah ada verifikasi tim Kementerian ESDM. Beberapa hal yang diverifikasi seperti persoalan administrasi, kejelasan pajak dari usaha terkait, permodalan, masalah izin pin-

jam pakai lahan dan lainnya.

“Untuk pulau Sumbawa saja, jumlah IUP logam tinggal 16 buah,” terangnya.

Terkait dengan 26 IUP logam yang belum clear and clean itu, Husni mengatakan tangggungjawab pemerintah kabupaten bersama pemegang IUP untuk melengkapi dan memperbaiki administrasinya.

IUP tersebut belum memperoleh status clear and clean menurutnya, bisa saja disebabkan karena adanya tumpang tindih lahan.

Luas Wilayah Pertambangan (WP) yang diajukan Pemprov NTB mencapai 891.590 hektar, yang mencakup kawasan hutan seluas 479.311 hektar dan bukan kawasan hutan 412.278 hektar. Luasan WP itu tersebar di Lombok dan Sumbawa. Seiring status pengusahaan dari tahap eksplorasi ke tahap operasi produksi, ke depan, luas WP akan semakin menyusut. (nas)

Subsidi ini akan dialokasikan kepada sebanyak 8.775 petani tembakau, baik petani mitra binaan perusahaan maupun petani swadaya. Akan didistribusikan dalam bentuk bahan bakar pengering berupa cangkang sawit dan sejenisnya pada bulan Juni-Juli mendatang.

“Masing-masing petani jatahnya Rp 1,4 juta. Teknisnya mungkin kita akan komunikasikan dengan perusahaan mitra bagi yang binaan. Petani swadaya lain lagi teknisnya,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan Provinsi NTB, Husnul Fauzi di Mataram, Jumat (28/3).

Diketahui, jumlah petani yang menjadi binaan perusahaan sebanyak 5.665 petani. Sisanya sebanyak 3.110 petani swadaya ini akan melibatkan penanggung jawabnya yakni pemerintah kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah melalui dinas terkait, serta melibatkan asosiasi-asosiasi petani tembakau yang melakukan pembinaan.

Husnul menyebut, pihaknya menggalakkan penggunaan Bahan Bakar Terbarukan atau yang biasa disebut BBA, di antaranya berupa cangkang sawit, kemiri dan pohon turi. Sebab sangat tak memungkinkan untuk penggunaan bahan bakar fosil dalam bentuk BBM ataupun gas.

“Sudah ada pelarangan untuk menggunakan bahan bakar kayu berupa pohon maupun rantingnya, selain kayu turi. Bisa dilihat kayu asam yang biasa di pinggir jalan sudah tidak ada lagi, itu yang kita antisipasi,” sebutnya.

Banyak permintaan dan masukan dari petani, agar pe-

(Suara NTB/bul)

Husnul Fauzi

merintah memfasilitasi penggunaan bahan bakar elpiji. Tetapi menurut Kepala Dinas tidak memungkinkan akan diberikan rekomendasi penggunaan elpiji subsidi, karena telah dicabut oleh pemerintah pusat.

Jika petani menggunakan elpiji non subsidi, tentu tidak persoalan di pemerintah daerah. Hanya saja pembiayaan yang dikeluarkan oleh petani dikhawatirkan akan membengkak dan tidak sesuai dengan pendapatan.

Ia juga mendorong perusahaan yang melakukan pembinaan kepada petani, untuk menyiapkan bahan bakar alternatif, salah satunya dengan menyiapkan penanaman pohon turi, meski rentan waktu panennya dua sampai tiga tahun.

“Jangan sampai 21 perusahaan yang ada, hanya beberapa perusahaan saja yang membina. Jangan gudangnya hanya terbuka pada saat musim pembelian saja, setelah itu lalu kabur, ini yang akan kita ingatkan,” katanya. (bul)

RUPA-RUPA

LISNA JAYA MOTOR Menerima :

Ganti Oli - Spare Parts Service Mobil & Sepeda Motor

Hubungi : GEDE HP. 087 865 276 400 085 337 568 500

Jl. SULTAN HASANUDDIN 139 BLOK D CAKRA UTARA

RUPA-RUPA

MEBEL

TOKO BANGUNAN

MADU

PENGOBATAN

KACAMATA

PELUANG USAHA

BATIK

SHOWROOM

TRAVEL 25

POLHUKAM

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

KPU Imbau Parpol dan Caleg Tidak Kampanye Hitam Mataram (Suara NTB) Adanya specimen surat suara yang dinilai menyesatkan yang beredar di wilayah Lingsar dan Gunung Sari, Lombok Barat nampaknya menjadi perhatian tersendiri bagi KPU NTB. KPU pun mengimbau supaya parpol dan caleg tidak melakukan kampanye hitam.

Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan, KPU NTB, Yan Marli, ketika dikonformasi Suara NTB, di ruang kerjanya Jumat (28/3) kemarin mengimbau kepada semua parpol dan caleg supaya tidak melakukan kampanye hitam. “Kami harapkan supaya parpol dan caleg saling menghargai dalam melakukan kampanye, karena penyebaran specimen dengan mengacak nomor urut atau lainnya itu bisa dikatakan black campaign,” imbaunya.

Dikatakannya, adanya peredaran surat suara yang menyesatkan itu merupakan tindakan melanggar peraturan pelaksanaan Pemilu dalam PKPU. “Itu merupakan tindakan yang melanggar hukum pidana Pemilu,” katanya. Menurutnya, beredarnya surat suara yang menyesatkan ini lebih disebabkan oleh sikap para caleg atau parpol yang terlalu aktif dalam mensosialisasikan diri. “Itu bisa saja terjadi karena parpol dan caleg terlalu aktif mensosialisasikan diri. Sehingga mereka tidak memperhatikan peraturan yang seharusnya ditaati,” katanya.

Pihaknya pun meminta supaya KPU Lobar dan Panwas segera mengambil sikap terkait masalah tersebut.

“KPU Lobar harus segera menarik specimen sesat itu. terkait pelanggarannya kami serahkan kepada Bawaslu atau Panwas,” pungkasnya. Sementara itu, Ketua Divisi Pengawasan dan Penindakan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB, bambang Karyono, mengaku telah menerima laporan terkait masalah tersebut. “Kami terima laporannya dan panwas sekarang sedang mendalami masalah itu,” bebernya.

Pihaknya merasa pelaku penyebaran specimen sesat itu bisa segera ditemukan. “Saya rasa tidak akan butuh waktu lama untuk menemukan pelakunya. Kita tunggu perkembangannya,” tutupnya. (ami)

Tekan Golput

KPU Kota Mataram Sosialisasi ke Lapas Mataram (Suara NTB) – Keterlibatan narapidana yang sedang menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan, tentunya sangat berperan untuk menekan terjadi golongan putih (Golput). Disamping itu, napi juga memiliki hak pilih untuk menentukan perwakilan mereka di kursi Dewan hingga lima tahun kedepan. Demikian disampaikan, Divisi Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram, Eka Sugih H, usai melakukan sosialisasi di Lapas Mataram, Jumat (28/3).

Dikatakan Eka, menekan terjadi angka golongan putih (golput) di tengah – tengah masyarakat, perlu upaya ektra untuk melakukan sosialisasi. Baik pada tataran masyarakat hingga narapidana yang menjalani proses rehabilitasi di lembaga permasyarakatan. Disebutkan, sedikitnya 90 napi yang mengikuti sosialisasi masing – masing tiga orang dari satu kamar. “Kurang lebih ada 90 napi yang ikut,” sebutnya.

Meskipun napi tidak kooperatif mengikuti pengarahan tersebut, pihaknya tetap men-

jelaskan tata cara pemilihan dan tata cara keluar dari tempat pemungutan suara serta daftar pemilih tetap (DPT) dan daftar pemilih tambahan.

“Cuma dua yang nanya, yang lain diam saja,” akunya.

Diakui, sebagian besar penghuni napi tersebut, merupakan sebagian besar dari luar Kota Mataram. Sehingga, mekanisme pemilihan bagi masyarakat di luar Kota Mataram, pihaknya akan menyerahkan kepada petugas lapas dengan mendata jumlah penghuni napi baik dari luar maupun Kota Mataram.

Menyinggung teknik pemungutan suara di lapas? Eka menjawab pihaknya akan membuat TPS secara khusus di Lapas dengan melibatkan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di kelurahan setempat. Artinya, proses pemungutan suara tetap dilaksanakan, sehingga tidak mengabaikan hak suara penghuni lapas. Terkait pendistribusian logistik, direncanakan logistik seperti map, formulir dan lain sebagainya didistribusikan tanggal 5 April mendatang. Sedangkan, kertas suara sesuai aturan didistribusikan H – 2. (cem)

Instruksikan Jajaran Pengurus Tak Terprovokasi

Bendera PDIP Dibakar Orang Tak Dikenal Mataram (Suara NTB) Sejumlah bendera parpol milik PDIP di sekitar wilayah Turida Kecamatan Sandubaya, Kamis (27/3) malam dibakar orang tak dikenal. Kejadian itu baru diketahui Jumat (28/3) pagi setelah mendapat laporan dari pengurus parpol yang ada di Kecamatan Sandubaya.

Demikian disampaikan Ketua DPC PDIP Kota Mataram, I Wayan Sugiartha menjawab Suara NTB, Jumat kemarin. ‘’Bendera itu baru kita pasang Kamis malam, taunya Jumat pagi sudah kita

temukan dibakar orang,’’ ujarnya. Ia menyayangkan kejadian itu dan langsung melaporkannya ke Panwaslu Kota Mataram.

Pihak Panwaslu Kota Mataram yang menerima laporan itu, mengatakan kejadian itu sudah termasuk dalam tindak pidana khusus. Karenanya Panwaslu Kota Mataram akan meneruskan laporan ini ke pihak kepolisian. Namun, menurut Panwaslu, untuk memproses tindak pidana khusus harus ada pihak yang dilaporkan. Sementara jajaran PDIP Kota Mataram tidak

Halaman 8

mengetahui siapa pelakunya.

Lagipula, sambung Wayan Sugiartha, pihaknya tidak mau menebak-nebak siapa pelakunya karena memang tidak ada yang melihat langsung kejadian tersebut. Ia menyadari tensi politik menjelang Pemilu Legislatif 9 April makin tinggi. Peristiwa pembakaran bendera PDIP tersebut, katanya, bisa jadi merupakan manuver yang dilakukan oleh lawan politik PDIP. Pascakejadian itu, Wayan Sugiarta telah menginstruksikan seluruh jajaran pengurus

PDIP mulai dari DPC, PAC hingga ranting agar menahan diri. ‘’Tidak terprovokasi dengan kejadian itu, apalagi sampai melakukan aksi balas dendam,’’ pintanya. Pada bagian lain, Wayan juga mengimbau kepada Panwaslu Kota Mataram agar meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian terkait pengamanan atribut partai.

Bila perlu, katanya, patroli rutin tiap malam yang dilakukan pihak kepolisian juga memantau atribut parpol agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (fit)

(Suara NTB/rus)

SURAT SUARA - Surat Suara Palsu diperlihatkan Ketua Panwaslu Lotim, Joyo Supeno (kiri) sedangkan yang asli diperlihatkan Ketua KPU Lotim, Muhammad Saleh.

Surat Suara Pileg Diduga Palsu Beredar di Lotim Selong (Suara NTB) Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Lombok Timur (Lotim) menemukan surat suara Pemilihan Legislatif (Pileg) di Daerah Pemilihan III diduga palsu. Tersebar kabar, surat suara yang diduga palsu tersebut ditemukan di Terara.

Ketua Panwaslu Lotim, Joyo Supeno di Selong, Jumat (28/3) kemarin menjelaskan terlihat dari cetakan, ukuran dan daftar nama yang ada dalam surat suara tersebut tidak jauh beda dengan asli.

Setelah diteliti lebih jauh surat suara tersebut ternyata palsu. Beredarnya surat suara di Dapil yang meliputi wilayah Kecamatan Terara, Montong Gading dan Sikur menimbulkan keresahan di tingkat TPS. Pasalnya, dalam surat suara tersebut tidak ada tulisan spesimen yang membedakan surat suara asli atau tidak.

“Dianggap oleh masyarakat surat suara asli sudah beredar di tengah masyarakat,”

ungkap Joyo. Mengetahui hal itu, Panwaslu akan klarifikasi dimana peredarannya. Termasuk jumlah yang diedarkan.

Dicurigai, jumlah yang disebar cukup banyak. Surat suara palsu itu bisa disalahgunakan oleh oknum caleg.

Panwascam Terara, Sarwadi mengaku heran dengan peredaran surat suara tersebut.

Pasalnya, tidak ada tulisan specimen dalam surat suara yang menjadi pembeda dengan yang asli.

Temuan surat suara itu pun ditelusuri. Katanya didapat dari salah seorang panitia Pemilihan di Tingkat Kecamatan (PPK) Kecamatan Terara yang bernama, Ihsan. Setelah dicek di PPK,

dituturkan PPK diperoleh dari PPS Sukadana. PPS Sukadana dana bernama L. Amin dicari Panwascam Terara ini.

Ketua KPU Lotim, Muhammad Saleh yang dikonfirmasi memastikan surat suara yang ditemukan Panwas itu adalah palsu. Keyakinan itu dilihat dari kualitas kertas yang lebih rendah dibandingkan yang asli.

Persamaannya hanya pada ukuran. Sedangkan pembeda yang paling jelas ada pada kop surat suara yang dibackground ada tulisan Pemilu 2014. Di belakang surat suara ada tulisan sesuai jenis surat suara. Apakah DPR RI, DPD, DPRD Kabupaten atau DPRD Provinsi. (rus)

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

Cerai, Ini Alasan Gywneth dan Chris Martin Jakarta (Suara NTB) Vokalis band Coldplay Chris Martin berjuang untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup istrinya aktris Gwyneth Paltrow yang diyakini mengantarkan kepada perceraian pasangan ini.

Chris yang disebut-sebut telah mencurahkan kasih sayangnya dengan merawat kedua anak mereka, sampai-sampai Chris mesti membelikan kedua anaknya es krim beberapa kali, akibat diet dan aturan ketat sang aktris yang mempersulit kehidupan anak-anak mereka.

Satu sumber kepada The Sun berkata, “Chris ingin keluarganya menonton bersama DVD dan TV, serta juga ingin mereka makan bersama setiap saat.”

Lalu muncul masalah dari mereka setelah Gwyneth memeluk Kaballah (salah satu sekte Yahudi) yang membuat Gwyneth tak lagi merundingkan persoalan-persoalan pribadinya dengan suaminya.

“Chris merasa dia mulai kehilangan wanita kepada siapa dia dulu jatuh cinta,” kata sumber tadi.

Gwyneth pernah mengaku dia memang keras sekali dalam mengatur kehidupan keluarganya.

Dia mengaku dia hanya mengizinkan anak-anaknya —Apple dan Moses— menonton televisi berbahasa Prancis atau Spanyol, ketimbang berbahasa ibu mereka Bahasa Inggris.

Namun bintang “Iron Man star” yang terkenal menjalankan diet ketat itu mengaku membebaskan anak-anaknya ketika semua keluarga sedang di luar rumah.

Dia mengaku memberi makan anak-anaknya dengan makanan yang benar karena dia melihat makanan cepat saji dan kue-kue instan seperti “Oreo” telah menggantikan sayuran.

“Itu semua bagian masa kecil dan saya juga suka mencintai Oreo, sehingga saya paham sekali,” kata dia.

Ibu yang sibuk itu mengatakan di samping memastikan anakanaknya mendapatkan gizi yang tepat di rumah, dia tetap mengizinkan anak-anaknya makan di luar dalam beberapa kesempatan.

“Mereka suka nasi merah goreng. Mereka menyenangi buah segar dan kacang mentah namun mereka juga dibekali sekantong Cheetos di bandara. Itu semua seimbang sekali,” kata Gwyneth.

Tapi itu semua belum cukup bagi Chris karena dialah yang sering bemain-main dengan kedua anak-anak mereka, membelikan es krim, sampai-sampai membuat orang terheran-heran.

The Sun melaporkan bahwa vokalis Coldplay itu menjadi sering berkumpul dengan sahabatnya Guy Berryman yang juga personel Coldplay. (ant/balipost)

BUDAYA DAN HIBURAN Semarak Ogoh – Ogoh

Sosok ” Butakala” hingga Kartun Angry Bird Mataram (Suara NTB) Replika raksasa, atau sosok menyeramkan lainnya sudah menjadi trend model pembuatan ogoh – ogoh. Tapi kesan sakral dan mistis itu sedikit bergeser dengan munculnya ide dan kreativitas untuk menghadirkan motif berbeda. Motif boneka dalam kartun Angry Bird pun diciptakan dan akan ambil bagian dalam arak-arakan menjelang upacara Pecaruan dan Nyepi nanti.

Memang, mendengar kata ogoh–ogoh, selalu yang terbayang adalah sosok menakutkan.

Gesture raksasa bengis menjadi model pada umumnya.

Namun tahun ini tidak sulit ditemukan motif berbeda, memunculkan kesan lucu, sebagaimana terlihat di Kelurahan Cilinaya Kecamatan Cakranegara. Sebuah ogoh – ogoh yang mengadopsi kartun burung pelatuk Angry Bird berdiri tegak setelah sehari sebelumnya selesai dirakit.

Tokoh Hindu, I Nyoman Artha mengatakan, ogoh – ogoh tersebut merupkan hasil kreasi anak muda di sekitar kediamannya. Ia mengatakan, kreatifitas kaum muda tidak bisa dibatasi, termasuk dalam urusan pembuatan ogoh–ogoh.

“Sebetulnya ogoh–ogoh ini kan merupakan salah satu ekspresi kegemaran dan kesenian para remaja,” kata Nyoman Artha.

Sebenarnya pada dasarnya, tidak adanya ogoh–ogoh yang diarak sepanjang penyambutan Hari Raya Nyepi, tidak menjadi soal. Namun demi memeriahkan perayaan, maka diadakanlah arak – arakan ogoh – ogoh sebagai bentuk hiburan untuk masyarakat dan menguatkan nilai sakralnya. “Karena sebenarnya didalam upacara Pecaruan sudah ada Senkui yang mewakili Butakala,” terangnya.

Ogoh– ogoh yang akan diarak bersama menjelang Ritual Pecaruan itu akan diberangkatkan dari Jalan Langko depan Lapangan Sangkareang, hingga berakhir di simpang empat Cakranegara. Ratusan ogoh– ogoh sudah siap dipamerkan pada saat perayaan mendatang.

Data sementara pihak kepolisian, sejumlah 125 ogoh–ogoh yang sedang dibuat oleh masyarakat Hindu yang ada di Pulau Lombok. (met)

Bercanda Bertunangan Las Vegas Aktris Mila Kunis tengah bersama dengan aktor Channing Tatum, lawan mainnya dalam “Jupiter Ascending”, dalam rangka promosi film itu di CinemaCon, di mana dia menolak mengungkapkan pertunangannya dengan Ashton Kutcher.

Kunis saat itu mengenakan cincin tunangan pada jari tengah kirinya, namun ketika ditanyai apakah sudah meni-

kah, dia malah berpaling ke arah Tatum.

“Bertunangan dengan Channing? Channing dan saya memang saling mencintai,” kata Kunis diiringi senyum.

Tatum kemudian menjelaskan, “Belum, kami (Kunis dan Kutcher) belum bertunangan.

Kendati begitu kami tengah berjalan ke arah itu. Anda paham kan, dia harus bertemu dulu dengan orangtua saya. Itu tidak terjadi. Suatu hari nanti.”

Halaman 9

“Ya, pelan-pelan saja. Saya belum pernah bertemu dengan keluarga Rusia gila,” kata Tatum. “Saya akan membawa banyak vodka. Ya, dan konyak juga. Mereka suka keduanya.

Mereka tidak pemilih.”

Kunis dan Tatum membintangi film ciptaan Wachowski bersaudara, Andy dan Lana, yang juga pembuat trilogi “The Matrix”.

Para pengamat membandingkan film tersebut dengan

“The Fifth Element” dan “Snow White”, tetapi Tatum tidak sepakat.

“Ini sama sekali keluar dari ide gila Wachowski bersaudara,” kata dia seperti dikutip New Straits Times. (ant/balipost)

Mila Kunis

LAUNDRY

CORAL&BATU ALAM

(Suara NTB/met)

LUCU - Salah satu ogoh – ogoh yang berbentuk Angry Bird akan menjadi peserta arakarakan dalam pawai ogoh-ogoh, Minggu (30/3) besok.

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

Dipusatkan di Loteng SEBANYAK tujuh kampus baru Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di seluruh Indonesia direncanakan diresmikan secara serentak oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pascapelaksanaan Pemilu Legislatif bulan April mendatang. Rencananya, pemusatan peresmian tujuh kampus IPDN ini dipusatkan di IPDN Kampus NTB di Kelurahan Leneng Praya Lombok Tengah (Loteng).

Hal tersebut diungkapkan Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng Drs. L. Herdan, M.Si, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (28/3). Ketujuh kampus baru IPDN tersebut, yakni IPDN Kampus Bukit Tinggi Sumatera Barat, kampus baru di Jatinangor Sumedang Jawa Barat, IPDN Kampus Kalimantan Barat, Papua serta Manado dan IPDN Kampus NTB di Loteng.

Ia menjelaskan, ada beberapa pertimbangan yang mendasari dipilihnya IPDN Kampus NTB sebagai lokasi pusat peresmian kampus-kampus IPDN baru di Indonesia. Salah satunya, lokasi IPDN Kampus NTB dinilai sebagai kampus yang letaknya paling strategis, jika dibandingkan dengan kampus-kampus lainnya. ‘’Strategis karena hanya kampus IPDN NTB yang letaknya paling dekat dengan pusat kota dan pemerintahan. Kemudian dari sisi fasilitas transportasi, kampus IPDN NTB letaknya paling dekat dengan bandara dalam hal ini Bandara Internasional Lombok. Kalau kampus-kampus yang lain, letaknya dengan pusat pemerintahan serta bandara, cukup jauh. Tidak ada yang sedekat dengan kampus IPDN NTB,” klaimnya.

Sementara dari sisi ketersediaan sarana dan prasarana pendukung, seperti jalan yang paling baik, termasuk dalam hal kualitas pengerjaan fisik kampus dinilai yang paling baik.

“Tapi itu semua tetap tergantung dari pemerintah pusat sendiri. Yang jelas kampus IPDN NTB paling besar peluangnya,” tandasnya.

Terlebih lagi dalam hal dukungan pemerintah daerah terhadap pembangunan kampus IPDN NTB itu sendiri cukup baik selama ini, baik itu dukungan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi.

Untuk itu, pemerintah daerah bersama pihak IPDN saat ini terus mematangkan persiapan yang diperlukan terkait rencana peresmian kampus IPDN NTB. Termasuk persiapan fisik kampus yang berkaitkan dengan masalah penataan taman kampus terus dikebut. “Untuk waktunya memang belum pasti. Tapi yang jelas setelah pemilu legislatif digelar,” ujarnya. (kir)

L. Herdan (Suara NTB/dok)

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unram Kenali Klinis Sejak Dini Mataram (Suara NTB) Sebagai upaya mempermudah setiap mahasiswa jurusan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram) memahami kondisi perkuliahan dan kondisi kerja setelah lulus, dari awal pihak Fakultas Kedokteran Unram telah memperkenalkan berbagai pengetahuan klinis dengan melakukan praktikum ke beberapa rumah sakit di Kota Mataram. Kebijakan itu diambil untuk mempermudah mahasiswa jurusan Fakultas Kedokteran dalam memahami secara profesional jurusan mereka.

“Mereka dari awal kita perkenalkan untuk memahami seperti apa jurusan mereka, sehingga dari awal mereka sudah paham” terang Dekan Fakultas Kedokteran, Prof. Dr. Mulyanto kepada Suara NTB belum lama ini Menurut Mulyanto, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Unram mulai dari semester I sampai dengan seterusnya sudah diperkenalkan dengan pengetahuan-pengetahuan klinis yang akan menjadi bekal mereka kelak. Di antaranya mereka melakukan praktikum ke sejumlah rumah sakit di Kota Mataram, seperti RSUP NTB, Rumah Sakit Kota Mataram dan tempat lainnya.

Diakuinya, sejak Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Unram beroperasi pada tahun akademik 2003/2004 silam, pihaknya telah melaksanakan kegiatan tri darma perguruan tinggi sesuai dengan pedoman penyelenggaraan proses belajar mengajar. Untuk penyelenggaraan program akademik, Fakultas Kedokteran bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana untuk mata kuliah preklinik dan praklinik.

“Itu semua dilakukan agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan baik sebagaimana visi Fakultas Kedokteran yaitu sebagai institusi pendidikan terkemuka yang berperan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan pusat rujukan dalam penyelesaian masalah kesehatan di kawasan Timur Indonesia di tahun 2025,’’ ujarnya.

Sementara untuk lulusan sendiri, Mulyanto mengatakan hingga kini lulusan Fakultas Kedokteran tidak ada satu pun di antara mereka yang nganggur. Semua sudah terserap, bahkan untuk uji kompetensi dokter Indonesia, lulusan Fakultas Kedokteran Unram masuk katagori I, artinya lulusan cukup bersaing dengan kampus-kampus lain. (dys)

(Suara NTB/dys)

PRAKTIK - Sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Unram sedang melakukan praktikum di kampusnya beberapa waktu lalu.

PENDIDIKAN

Halaman 10

Sekolah Kesulitan Larang Siswa Bawa HP Mataram (Suara NTB) Meski sudah ada larangan membawa telepon genggam bagi seluruh siswa di SDN 1 Ampenan, hingga kini, siswa yang membawa telepon genggam masih marak. Pihak sekolah mengaku kesulitan menindak tegas siswa agar tidak membawa telepon genggam dan taat terhadap aturan tersebut.

Wakil Kepala SDN 1 Ampenan, Sri Suhartini, S.Pd, mengaku pihaknya kesulitan menindak tegas siswa yang kedapatan membawa telepon genggam.

Pasalnya, jika pihaknya memberikan teguran terhadap siswa dan orang tua siswa. Pihaknya khawatir terjadi benturan antara sekolah dengan orang tua siswa, terlebih kondisi sekolah saat ini pascapergantian kepala sekolah sudah berangsur membaik setelah sebelumnya bergejolak dengan berbagai isu yang menerpa sekolah. “Jadi untuk menghindari adanya benturan tersebut, kami tidak bisa berbuat banyak. Itulah anak-anak mereka bawa hp untuk mainmain saja,” terangnya pada Suara NTB belum lama ini.

Terkait hal ini, pihaknya lebih memilih membiarkan sebagian siswanya membawa telepon genggam. Dari hasil pengamatannya selama ini, siswa yang membawa

telepon genggam mempergunakan teleponnya hanya untuk bermain, selebihnya tidak ada yang bisa digunakan. “Makanya kita masih belum terlalu cemas denganpenggunaanteleponuntuk siswa di bawah umur seperti ini, meskiHP yangmerekabawacanggih-canggih semua,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat pendidikan dari Mains Institut For Education and Development, Lalu Maksum Ahmad, M.Pd.I, mengaku tindakan membawa telepon genggam oleh siswa SD tersebut tidak sepantasnya dilakukan, mengingat usia mereka masih sangat kecil. “Jadi belum pas dan tidak pantas kalau mereka sudah dikasih membawa HP,” kritiknya.

Menurutnya, orang tua harus sadar dampak negatif penggunaan teknologi yang terlalu dini pada anak, seperti halnya pada telepon genggam ini. Dengan segala fitur lengkap, apa

(Suara NTB/dys)

MAINKAN HP - Siswa SDN 1 Ampenan sedang bermain dengan HP yang mereka bawa ke sekolah. Meski dilarang, mereka tetap membawa HP ke sekolah. pun tersedia. Oleh karena itu, orang tua harus tegas terhadap anak jangan sampai penggunaan teknologi terlalu dini pada anak justru dapat membahayakan anak sendiri.

Selain itu, bagi sekolah sendiri, kebijakan apapun yang telah dibuat harus juga dilaksanakan secara tegas. Karena pada dasarnya, kebijakan itu dibuat untuk dilakukan. Tetapi

yang paling penting adalah komunikasi antara sekolah dan orang tua harus tetap terjalin agar dalam pelaksanaannya bisa diterima semua pihak. (dys)

Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

City Diuntungkan Momentum Dalam dua laga terakhir, Arsenal seolah sedang dinaungi awan mendung menyusul kekalahan telak 0-6 saat bertandang ke markas Chelsea. Di laga berikutnya, mereka juga belum sepenuhnya bisa bangkit setelah ditahan imbang dengan skor 2-2 meski bermain di depan pendukung sendiri.

Meski demikian, Pelatih Arsenal, Arsene Wenger yang telah melampaui laga ke 1000-nya menganggap hasil buruk itu belum mematahkan peluang mereka untuk menjuarai Liga Inggris musim ini.

“Saya pikir, kami masih mengarah kesana (juara Liga Inggris),” kata pelatih asal Prancis itu di situs resmi klub. ”Semua orang berbicara tentang Everton yang mengejar kami (dan bersaing untuk posisi keempat). Mengapa kita kemudian tidak melihat pada tim yang berada di depan kita?”

“Masih banyak hal yang bisa mengubah permainan yang akan terjadi sampai akhir musim. Tapi itu tergantung kualitas penampilan kami. Kami tidak berpikir tentang perburuan gelar sekarang, kita berpikir tentang menang lagi.

Sekarang, dari pertandingan itu, kami berpikir positif lagi dan me-

menangkan yang berikutnya.”

Sementara itu, tim asuhan Manuel Pellegrini, Manchester City, akan tiba di London dalam kondisi terbaik mereka. Jika bisa memetik kemenangan, City untuk pertama kalinya akan mencicipi kemenangan ganda atas Arsenal di Liga Inggris dalam semusim, menyusul kemenangan 6-3 mereka atas The Gunners di Stadion Etihad pada bulan Desember.

City punya rekor tandang yang bagus dalam beberapa pertandingan tandang mereka akhir – akhir ini. Mereka mencetak 19 gol dari tujuh laga tandang terakhir mereka. Yaya Toure yang menjadi jenderal lapangan tengah City juga tengah dalam performa yang meningkat setelah mencetak hattrick dalam kemenangan 5-0 Sabtu lalu atas Fulham yang menandai golnya yang ke-17 League musim ini.

Sergio Aguero yang sebelumnya mengalami cedera hamstring akan tampaknya belum bisa memperkuat City, bersama dengan Matija Nastasic (cedera lutut). (ant/bali post)

Yaya Toure

London Manchester City tampaknya akan berada pada posisi diuntungkan karena bertandang ke Arsenal ketika tuan rumah sedang berada dalam momentum buruk dalam lanjutan Liga Inggris akhir pekan ini.

Namun, The Gunners tidak ingin patah arang dan ingin menjadikan laga ini sebagai ajang kebangkitan mereka.

(Suara NTB/ist)

Porprov NTB Perebutkan 1.349 Medali Mataram (Suara NTB) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB IX yang akan berlangsung di Mataram 15 - 21 Juni mendatang siap digelar. Panitia Porprov NTB mengkalkulasikan, total medali yang diperebutkan dalam ajang multi event bergengsi tersebut sebanyak 1.349 medali. Jumlah ini jauh lebih banyak dari medali yang diperebutkan di Porprov NTB VIII tahun (Suara NTB/ist)

Danrem Tak Mau Atlet Karate NTB Hanya Nonton Mataram (Suara NTB) Sebagai pembina Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (Forki), Danrem 162/WB, Kolonel Arh. Kuat Budiman S.IP, ingin atlet NTB ambil bagian dalam setiap pertandingan level internasional. Apalagi tingkat nasional. Tekadnya itu ditunjukkan dengan mengirim dua atlet ke ajang Piala Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) di Makasar, Sulawesi Selatan, Tanggal 3 – 5 April mendatang.

Darem dalam sambutannya di hadapan atlet yang diutus dan pengurus Forki NTB, mengaku tidak ngin atlet daerah ini hanya menjadi penonton di setiap pertandingan. Ia pun mendadak memutuskan agar Forki NTB mengirim dua atlet ke ajang tersebut. “Saya kemarin malam memanggil pengurus Forki ke rumah, minta agar NTB harus kirim utusan ke ajang ini,” kata Danrem.

Setelah berdiskusi dengan pengurus, diputuskan dua atlet yang pernah menjajal pertandingan nasional dan internasional, yakni Ziki Zarekta Yuda dan Lutfi Maturriadi. “Alangkah malunya kita, ketika disebut kontingen utusan Bali kemudian lom-

pat ke NTT, NTB justru blank (kosong). Sedih kita,” kata Danrem.

Karena tidak ingin atlet karate NTB hanya jadi penonton, ia secara mendadak memutuskan untuk mengirim atlet. Sebab bagaimana pun juga ajang itu adalah event nasional dan NTB harus ambil bagian.

Meski mendadak, namun Danrem yakin, atlet sudah mempersiapkan diri, sejak dia mulai berlatih sampai dengan mengikuti pertandingan. “Apalagi atlet kita ini sudah pernah bertanding di Spanyol dan Abu Dhabi,” terangnya optimis.

Sementara dua atlet ini akan dibawa manajer Najib Suryaman dan rencana akan dilepas hari Minggu mendatang.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Harian Forki NTB, AKBP Muksin berharap atlet tidak main main selama pertandingan. “Kita harus serius, karena ini membawa nama daerah,” tegasnya. Ia berterimakasih kepada Danrem yang menunjukkan tekadnya mengembangkan Olahraga Karate NTB. “Mudah – mudahan, dengan semangat ini, NTB dapat medali,” harapnya. (ars)

2010 lalu.

Wakil Sekretaris Panitia Porprov NTB, Ir. M. Iqbal yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Jumat (28/3) kemarin mengatakan ribuan medali tersebut terdiri dari 359 emas, 359 perunggu dan 631 perunggu. Jumlah medali itu akan diperebutkan dari 24 cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan di Porprov NTB. Menurutnya, peningkatan jumlah

medali ini dikarenakan bertambahnya jumlah Cabor yang dipertandingkan di Porprov NTB 2014. Jumlah Cabor yang dipertandingkan di Porprov NTB tahun 2010 lalu sebanyak 22 cabor, sementara jumlah cabor yang akan dipertandingkan di Porprov NTB tahun 2014 sebanyak 24 cabor. Dua Cabor baru yang akan dipertandingkan adalah wushu dan balap sepeda. (fan)

Pendukung Desak Glazer Jual Manchester United Manchester Manchester United Supporters Trust (MUST) mendesak pemilik Manchester United, keluarga Glazer, untuk menjual klub tersebut setelah muncul laporan ada beberapa pemain legendaris yang akan membeli klub yang bermarkas di Old Trafford itu.

Glazer membeli United pada 2005 seharga 700 juta poundsterling dan uang hasil pembelian tersebut dihabiskan untuk membayar bunga pinjaman bank dan pembayaran utang.

MUST memperingatkan Glazer bahwa model keuangan mereka saat ini tidak sesuai karena Sir Alex Ferguson telah pensiun.

Delapan tahun terakhir di Old Trafford, Ferguson sukses menggapai lima gelar Premier League dan mencapai tiga final Liga Champions.Di bawah kendali David Moyes, United terpuruk di tempat ketujuh klasemen Premier League. Ini musim terbu-

ruk skuad Setan Merah selama seperempat abad terakhir.

Moyes membutuhkan anggaran transfer yang besar musim panas ini namun MUST mengatakan United tidak akan mampu menghabiskan banyak dana mengingat cara Glazers membeli klub dengan berhutang.

“Glazers harus menjualnya dalam waktu relatif cepat karena mereka menyadari bahwa model kerja yang sangat baik di bawah Sir Alex kini sudah tidak bisa dilanjutkan lagi,” kata Duncan Drasdo, chief executive MUST dilansir laman ESPN (27/3).

“Jika kami ingin bersaing dengan rival utama di liga domestik dan di Eropa kami harus mencocokkan investasi jangka panjang dan itu akan menekan keuntungan,” katanya.

“Tidak diragukan lagi sebagian besar penggemar ingin melihat model kepemilikan lebih baik yang menempatkan kepentingan klub dan fans yang utama daripada sekedar keuntungan untuk pemilik swasta,” katanya juga.

Harian The Sun mengabarkan gen-

erasi emas United “Class of 92”, seperti David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes, Nicky Butt, Gary dan Phil Neville ada dibelakang konsorsium yang didukung keluarga kerajaan Qatar berniat mengambil alih Setan Merah.

Namun kubu United mengaku belum menerima tawaran dan MUST nampak skeptis atas pemberitaan tersebut. Glazers menguasai 90 persen kepemilikan United, semetara 10 persen sisanya dijual di Bursa Efek New York.

MUST yang memiliki 200 ribu anggota yakin beberapa pemain hebat United di masa lalu punya ide yang tepat untuk menjalankan klub.

“Layaknya fans, para pemain khusus tersebut memiliki Manchester United di pembuluh darah mereka sehingga kami bisa mengerti mengapa para fans akan menyambut hangat ide kerjasama dengan model kepemilikan yang lebih baik untuk United,” kata Drasdo.

“Gary Neville baru-baru ini menyuarakan kekagumannya terhadap struktur Bayern Muenchen dan itulah model yang MUST inginkan.

Muenchen memanfaatkan kepemilikan bersama antara fans dan investor dengan orang-orang berlatar belakang sepakbola duduk di posisi kekuasaan,” katanya.

“Kombinasi tersebut ampuh dan telah berubah Bayern menjadi pusat kekuatan yang kita lihat sekarang,” kata Drasdo.

“Seperti Muenchen, United tidak memerlukan pemilik yang kaya raya. Kita hanya perlu dibebaskan dari belenggu kepemilikan Glazer dan diizinkan untuk menginvestasikan kembali pendapatan Manchester United untuk kepentingan klub dan fans,” katanya.

“Sir Matt Busby selalu melihat Manchester United seperti sebuah keluarga dengan pemilik, staf, pemain dan penggemar bekerja sama. Kami ingin melihat setiap penggemar Manchester United di seluruh dunia dapat memiliki saham dan berkontribusi untuk klub sepakbola mereka sendiri,” kata Drasdo. (ant/bali post)

SUARA NTB

Sabtu, 29 Maret 2014

Halaman 12

DIJUAL MOBIL

RUPA - RUPA

SHOWROOM

KURSUS

SHOWROOM

DIJUAL

SEWA BADUT

MAINAN ANAK

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

KOMPUTER

ADVERTISING

KONTRAKAN

TOKO MAINAN

PET SHOP

BATIK

SALON

FINANCE

FUTSAL

PERAWATAN AC

PELATIHAN

BENGKEL

BANK

SUARA NTB

Sabtu, 29 Maret 2014

KURSUS/BIMBEL

GORDEN

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

RUMAH MAKAN Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

SALON SALON

RUPA- RUPA SABLON & KONVEKSI

EKSPEDISI

BOUTIQUE

TELEVISI

ADVERTISING

JUAL MOBIL

KURSUS TERASI

TENUN LOMBOK

SANGGAR SENAM

RUKO

EVENT ORGANIZER

COUNTER

BENGKEL & SPARE PART

SIARAN TV

FASHION

PENGOBATAN

ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

TANAH

TRAVEL

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

KOMPUTER

SERVICE

Jl. TGH Abdul Karim Kediri (Depan PLN Kediri)

TRAVEL

RUMAH MAKAN

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

Jendela Sastra

Halaman 14

CERPEN

Silaturahmi 1936 DG Kumarsana Setahun lalu kembali menjadi sebuah cerita hari ini. Sepertinya baru kemarin saja. Itu menunjukkan betapa cepatnya waktu berlalu. Berdesing bagai peluru.

Demikian sigap memutar angka dan tahunpun berganti tanpa mampu dicegah sama sekali. Tidak ada alasan untuk mencegah. Kalaupun dicegah, siapa yang mampu mencegah. Jangan-jangan malah kita mati duluan. Ya, kalau sudah mati tidak ada cerita dan tulisan inipun tidak akan terselesaikan sama sekali.

Dan tulisan ini juga bukan berbicara tentang kematian, atau mengambil tema sesuatu yang belum terbayang dengan pasti mengenai kematian.

SETAHUN lalu teringat aku bagaimana sampai mata terkantuk-kantuk menunggu tamu yang datang ke rumah secara bergantian. Selepas pergantian tahun Caka. Sehari setelah hari raya Nyepi.

Semuanya datang ke rumah menyalami bapak dan ibu.

Kemudian duduk bercakapcakap. Bermanis-manis. Kemudian “hahahehe” seperlunya. Aku keluar sesuai petunjuk ibu membawa nampan berisi minuman. Beberapa makanan kecil telah tersedia di atas meja tamu. Ada kacang kapri,kacang asin,kacang kedelai. Ada berbagai permen dari yang asin sampai yang manis.

Ada berbagai kerupuk udang, meninjo, kerupuk singkong hingga kerupuk daun bayam.

Semua lengkap tersedia. Kulihat para tamu pada duduk berjejer empat ah bukan empat tapi enam orang. Dua anak-anak. Dan aku kembali bersijingkat ke belakang mengantarkan dua gelas lagi.

“Ini anaknya?” salah seorang bertanya, sepertinya aku baru mengenal pula entah ibu yang tinggal di rumah sebelah mana. Sulit terhitung saking banyaknya warga baru berdatangan. “hehe…iya tante,” aku menjawab sekenanya sambil menerima uluran tangannya.

Hmmm, halus benar tangan ibu ini. Wajahnya putih cantik.

Anak-anaknya cantik-cantik.

“Ini tante Isya nak. Baru pindah dari Kupang ikut suami bertugas disini,” tanpa diminta ibuku menjelaskan dan memperkenalkan padaku.

Terjadi basa-basi sedikit. Lalu aku ke belakang dan terantuk-

antuk kembali menahan kantuk. Dari tadi entah terhitung berapa banyak tamu yang datang dan pergi dari rumah.

Entah berapa gelas yang telah aku cuci. Barangkali kalau aku hitung langkah dari ruang dapur menuju ruang makan melewati kamar keluarga hingga sampai di ruang tamu, bolak balik sudah puluhan kilometer melangkah. Silaturahmi yang benar-benar menekan dan menjengkelkan. Mestinya open-house itu dilakukan bagi mereka-mereka yang punya sepuluh babu. Beberapa lembar halaman koran tokoh sudah habis kubaca menunggu tamu berakhir. Aku sengaja tidak mau membaca buku pelajaran, karena pasti ngantuk. Karena kalau buku pelajaran lebih suka aku baca di WC. Baca buku pelajaran sambil jongkok di kakus tidak membuat ngantuk dan memiliki keasyikan tersendiri.

Iya, hampir dua jam berlalu. Di ruang depan masih terdengar percakapan dengan selingan hahahehe……..

Dan aku mengembalikan letak pipi pada posisi semula.

Senyum terlalu banyak pada setiap tamu yang datang terkadang membuat geraham pun ikut bergeser. Kalau tidak tersenyum nanti malah dikatakan tidak sopan. Kurang ramah.

Sombong. Angkuh. Terkadang senyum penghabisan saking dipaksa keluar dari tuasnya malah berubah jadi berengut.

Nah, mumpung di belakang selagi rest sesaat, kembalikan dulu semua fungsi organ tubuh. Terutama bagian wajah.

“Sssttt…. Lagi 3 gelas,” Ibu ke belakang memberi isyarat.

“Ada yang datang lagi, bu?” aku bertanya sambil mengambil nampan. Seperti sigap dibuat untuk berbuat. Pake es batu. Tambah syrup. Tambah air dingin.

“Iya, keluarga pak Osy” “Oooo…”

Kemudian ibu ke depan lagi. Kemudian terdengar suara hahahehe.

“Ini anaknya pak?” tanya pak Osy sembari menatap padaku. Pandangannya genit.

Meski ada istrinya.

“Iya hehehe….”

“Sudah remaja ya?”

“Iya hahaha….”

“Gadis yang cantik,” Bu Osy ikut menimpali “Iya hehehe….”

“Sudah kelas berapa?” “ Tiga, hahaha….”

“SMA?” “Iya hehehe….”

“Sudah punya pacar?”

“Iya hahaha…”

“Sudah?”

“Iya hehehe…”

“Sudah apa belum?”

“Iya belum hahaha…”

“Hehehe…”

“Hahaha…”

Aku hanya geleng-geleng melihat tingkah bapak di hadapan para tamu-tamunya.

Mestinya acara silaturahmi saling maaf-maafan jangan berlanjut hingga larut malam.

Atau waktu kunjungannya dibatasi, paling tidak saling membatasi diri untuk samasama mengerti. Karena aku khawatir terlalu lama meladeni tamu akan bisa membuat bapak semakin gila. Ah, dampak hari raya, aku hanya mampu ngedumel sembari beranjak kembali ke belakang menunggu intruksi lebih lan-

jut. Angka jarum jam pendek di dinding sudah tegak lurus ke atas. Apakah tamu-tamu bapak akan sampai pagi berdatangan? Berapa banyak yang belum termaafkan selepas hari raya tahun baru Caka ini. Seberapa banyak tangan yang belum sempat saling berjabat di rumah ini. Jabat tangan yang tentunya akan memperoleh jabatan, itu yang ada dalam pikiran ibu (ini khusus untuk istilah atasan bapak).

Namun masih aku dengar suara-suara hahahehe yang kian menggelikan. Semakin membuat geli. Semakin terasa keki. Lama-lama membikin aku ngantuk hingga pasrah terbawa ke alam mimpi.

Tapi belum sempat sepenuhnya menikmati mimpi. Ibu dengan tergopoh-gopoh ke belakang sembari menatap serius.

“Masak nasi, nduk,” perintah ibu.

“Lho, malam-malam masak?”

“Iya, semakin malam tamu yang datang pada kelaparan.

Jadi masaknya agak banyak ya.”

“Lho? Khan mereka bisa beli di rumah makan….”

“Hush, kali ini yang datang atasan bapakmu. Kamu beli lauk matang aja dulu di warung sebelah. Utang dulu….utang dulu…”

“Yang kemarin aja belum dibayar bu?”

“Alaaaahhh, gampang itu.

Besok aja sekalian. Ini yang datang atasan bapakmu, nduk. Pak direksi di tempat perusahaan bapakmu bekerja.

Kita layani dengan baik. Jangan bikin kecewa, nduk. Ntar bapakmu sulit naik pangkat.

Eh, kalau beliau puas nanti bapakmu bisa pegang jabatan, nduk. Ayoooooo…… .cepaaaaaatttttttt eh pleaseeeeeeeeeeeeeeeee eee!!!!!!!” suara ibuku setengah menjerit tertahan tapi pasti.

Aku manggut-manggut. Iya benar juga. Atasan bapakku harus dibuat kenyang di rumah ini. Harus dibuat puas.

Harus senang dan tidak mengecewakan. Apalagi berkenan menyempatkan diri datang ke rumah. Malammalam begini?

Masih ku dengar suara hahahehe di ruang depan.

Aku bergegas cari utangan lauk matang. Demi jabatan bapakku. Demi nama baik bapakku. Demi kehormatan ibuku. Demi rasa gengsi keluargaku. Dengan harapan bapak naik pangkat. Iya, mudahmudahan usai saling maafmemaafkan hahahehe malam ini, bapak lekas naik pangkat dan memegang jabatan penting. Dan mudah-mudahan pula sepulang dari acara hahahehe ini bapak direksi menjatuhkan bintang di atap rumahku. Bintang keberuntungan.

Dan kalau itu benar-benar terjadi, maka aku tidak siasia semalam suntuk mendengar suara-suara hahahehe di ruang tamu. Namun ketika akan beranjak membuka gentong tempat menyimpan beras…astaga!!??

“Berasnya habiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiss!” Tanpa sadar aku teriak memecah malam. *******

Tahun berikutnya ketika bertemu kembali pada perayaan Caka Warsa dengan satu angka bertambah.

Kupikir melewati satu hari bahkan lebih sekalipun, akan mengurangi beban tentang basa-basi bermaaf-maafan.

Apalagi menurutku lahir dan bathin yang mesti dimaafkan.

Lahir bathin sepertinya termaafkan, namun hutang di warung sebelah belum tentu mengenal maaf. Malah tambah membengkak.

Rumah tidak seramai dan seramah tahun Caka sebelumnya, karena aku sudah berpesan pada ayah dan ibu, untuk mengosongkan rumah. “Kita pulang kampung aja pak,” demikian aku menyarankan.

Karena beberapa tahun di rantau tidak pernah merasakan nikmatnya berhari raya di kampung halaman. (*) Lereng Pengsong, 2014

DG. Kumarsana lahir di Denpasar, menulis puisi dan cerita pendek di sejumlah media nasional. Beberapa karyanya termuat dalam: Antologi Puisi dan Cerpen Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan Mojokerto (2010). Akulah Musi (2011). Karena aku tak lahir dari batu (2011). Dari Takhalli sampai temaram, antologi duelikur penyair NTB (2012). Dendang Denpasar Nyiur Sanur (2012). Negeri Abal-Abal (2013). Negeri Sembilan Matahari (2013), Semangkuk Nasi dan Sang Presiden (2013). Antologi PMK-2a (2013). Denpasar Lan Don Pasar (2013). Negeri Tanpa Nama (2013). Habis Gelap Terbitlah Sajak (2013). Bukunya yang telah terbit berupa kumpulan puisi berbahasa Bali “Komedi Birokrat” (2010), “Kabinet Ngejengit” (2012). Antologi tunggal cerita pendek “Senggeger” (2010). Kini mukim di desa TelagawaruLabuapi, Lombok Barat. NTB

PUISI Iin Farliani

Pembicaraan Larut Terpaksa aku berpura-pura masuk dalam ceritamu takut akan rusaknya patut antara kita kau ingin pembicaraan larut -sebentarpikiran di luar mengembara hanyut Apalah arti cekikanmu, celoteh yang mengawang kamar tamu ini, buat aku ngambang luka tersalib di dada, tak ingin terbaca tidak juga pada manusia Sebab aku takut, kau tak punya peka dan aku makin jadi sisa dalam suara Di sini perbincangan tak perlu diperpanjang mukaku tua mukamu juga

Mataram, 10 Desember 2013

Suara Pintu suka sekali ia menyalakan lampu di meja cangkir kopi dibiarkan terbuka koran-koran bertelanjang dada ia duduk di kursinya merapikan duka, mencoba percaya suara pintu di ambang dan seseorang datang

Mataram, 15 Desember 2013

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

Anas Tunjukkan Laporan Dana Kampanye Presiden SBY Jakarta (Suara NTB) Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menunjukkan laporan hasil audit dana kampanye Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat.

“Hasil auditnya ini dia,” kata Anas sambil menunjukkan bagian depan berkas laporan itu saat tiba di gedung KPK Jakarta sekitar pukul 13.40 WIB. Anas menunjukkan laporan berjudul “Laporan Akuntan Independen atas Penerapan Prosedur yang Disepakati terhadap Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang YudhoyonoBoediono serta Tim Kampanye Nasional”.

“Ini saya terima kira-kira 10 bulan lalu, setelah saya

pelajari informasi dari orang yang mengirim itu, ternyata benar bahwa ada kejanggalan.

Ada hal yang aneh, ada yang layak untuk diselidiki lebih jauh,” ungkap Anas. Keanehan tersebut menurut Anas berkaitan dengan daftar nama penyumbang dana kampanye.

“Saya tegaskan lagi bahwa ada daftar nama penyumbang koRp orasi dan perseorangan yang sesungguhnya tidak menyumbang,” kata Anas, yang datang bersama pengacaranya Firman Wijaya.

Artinya, lanjut Anas, ada penyumbang dana kampanye yang namanya tidak terdaftar dalam laporan tersebut.

“Justru karena itu berarti

ada yang menyumbang tapi namanya tidak ada di situ.

Kalau ada sumber dana yang lain terkait dengan dana kampanye pemilihan presiden 2009 ini, itulah yang saya sebut layak diselidiki oleh KPK, bukan tugas saya,” ungkap Anas.

KPK memang sedang mengusut aliran dana Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung tersebut. Sudah banyak pengurus Partai Demokrat, baik di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) maupun panitia kongres yang dipanggil KPK dalam penyelidikan kasus tersebut.

Hanya Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhi

Baskoro Yudhyono, yang menjadi komite pengarah atau steering commitee dalam kongres tersebut yang belum dipanggil KPK. Selain menunjukkan laporan audit dana kampanye, Anas juga meminta KPK mengusut apakah ada dana talangan Bank Century yang mencapai Rp 7,4 triliun yang mengalir ke kongres Partai Demokrat. “Termasuk apakah ada kaitannya dengan kasus Bank Century apa tidak, itu tugas KPK untuk menyelediki,” tambah Anas.

KPK sudah menetapkan Anas sebagai tersangka penerimaan gratifikasi terkait proyek pembangunan Pusat Pendidikan dan Latihan (P3SON) Hambalang dan akan menjerat Anas dengan pasal pidana pencucian uang. (ant/bali post)

BPPTKG Siapkan Alat Pantau CO2 di Merapi Yogyakarta (Suara NTB) Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyiapkan alat yang ditempatkan di sekitar puncak Gunung Merapi untuk memantau kandungan gas khususnya karbondioksida atau CO2.

“Kami sedang menyiapkan desainnya. Diharapkan, peralatan untuk memantau CO2 sudah dapat dipasang tahun ini,” kata Kepala BPPTKG Subandriyo di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, pantauan dari sensor CO2 tersebut akan dapat dilihat secara realtime di kantor BPPTKG sehingga petugas bisa melakukan identifikasi dengan lebih menyeluruh, tidak hanya dari aspek seismik saja.

BPPTKG, lanjut dia, sudah pernah memiliki peralatan untuk memantau kondisi gas, namun peralatan tersebut rusak akibat terkena letusan freatik yang terjadi pada 18 November 2013. Peralatan tersebut merupakan bantuan dari Prancis.

Selain menyiapkan alat untuk memantau kondisi gas CO2, BPPTKG juga akan melakukan sampling gas secara rutin satu bulan sekali di Merapi.

Subandriyo mengatakan, kejadian embusan gas yang

kerap terjadi pascaerupsi 2010 menjadi tantangan tersendiri bagi BPPTKG untuk memantau perkembangan gunung api aktif tersebut dengan lebih valid.

Ia berharap, tambahan alat pemantau gas tersebut bisa membantu petugas untuk mendeteksi gejala awal kejadian embusan gas karena dalam beberapa kejadian terakhir, belum dapat ditentukan secara pasti gejala awalnya.

“Selalu ada gejala awal dari sebuah kejadian, termasuk munculnya embusan gas di Merapi. Sekarang tinggal bagaimana cara mengetahui gejala awal itu,” katanya.

Subandriyo mengatakan, kandungan gas, khususnya CO2 di Merapi mengalami peningkatan pascaerupsi 2010. Tingginya kandungan gas ini menyebabkan banyaknya kejadian embusan yang membawa material vulkanik sehingga menyebabkan hujan abu dan pasir di lokasi sekitar gunung.

Tingginya kandungan CO2 juga menyebabkan sifat letusan Merapi menjadi eksplosif.

Namun demikian, Subandriyo belum dapat memastikan penyebab meningkatnya kandungan gas di Merapi pascaerupsi 2010.

“Gas yang berada di tubuh

(ant/bali post)

PULANG - Warga menaiki truk untuk kembali pulang usai mengungsi pasca terjadi hembusan Gunung Merapi di Tlogowatu, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (27/3).

Merapi akan selalu bergerak untuk keluar. Ini yang menyebabkan terjadinya embusan. Apabila di kepundan ada sumbatan, maka embusan gas bisa membawa material vulkanik,” katanya.

Kejadian embusan gas pada Kamis (27/3), lanjut Subandriyo juga tidak membawa material baru, tetapi hanya pasir kasar dan abu.

“Tidak ada magma, sehingga kejadian itu bukan letusan,” katanya.

Perubahan sifat Gunung Merapi seperti yang terjadi sekarang juga pernah terjadi

pascaerupsi 1872. Pada saat itu, letusan Merapi bersifat eksplosif. Namun, sifat letusan Merapi berubah kembali pada 1882 yaitu dengan membentuk kubah lava seperti yang selama ini selalu dipahami oleh masyarakat.

Status Merapi pun masih ditetapkan aktif normal dan Subandriyo menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu panik namun tetap waspada.

“Letusan Merapi juga tidak bisa ditentukan akan terjadi secara periodik, misalnya empat tahun sekali,” katanya. (ant/bali post)

(ant/bali post)

DANA KAMPANYE - Anas Urbaningrum memperlihatkan hasil pemeriksaan terhadap dana kampanye SBY saat tiba di kantor KPK, Jakarta Selatan, Jumat (28/3).

Pemerintah Terbitkan Aturan Dinas Luar Negeri Pejabat Jakarta (Suara NTB) Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri menerbitkan peraturan tentang perjalanan dinas luar negeri pejabat negara, pegawai negeri dan pegawai tidak tetap.

Menurut Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 55/ PMK.05/2014 yang salinannya diperoleh Jumat, penerbitan peraturan itu antara lain dilakukan untuk menghemat anggaran perjalanan dinas sesuai arahan Presiden pada Rapat Kabinet 1 Oktober 2013.

PMK yang berlaku mulai 17 Maret 2014 itu merupakan perubahan kedua atas PMK Nomor 97/PMK.05/2010 tentang Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap sebagaimana diubah dengan PMK Nomor 64/PMK.05/2011.

Menurut PMK itu, biaya perjalanan dinas dikelompokkan dalam empat golongan yakni golongan A, B, C, dan D. Golongan A meliputi menteri, ketua dan wakil ketua lembaga tinggi negara, duta besar luar biasa berkuasa penuh atau kepala perwakilan, dan pejabat negara lainnya yang setara termasuk pimpinan lembaga pemerintah non-kementerian dan pimpinan lembaga lain yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan, anggota lembaga tinggi

negara, pejabat eselon I, dan pejabat lainnya yang setara.

Golongan B mencakup duta besar, pegawai negeri sipil golongan IV/c ke atas, pejabat eselon II, perwira tinggi TNI/Polri, utusan khusus presiden, dan pejabat lainnya yang setara.

Golongan C untuk pegawai negeri sipil golongan III/c sampai dengan golongan IV/b dan perwira menengah TNI/Polri dan golongan D untuk pegawai negeri sipil dan anggota TNI/Polri selain yang dimaksud pada golongan B dan golongan C. Sementara untuk pegawai tidak tetap/pihak lain, penetapan dilakukan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan tingkat pendidikan/keahlian/kepatutan tugas pegawai tidak tetap/pihak lain yang bersangkutan.

Uang harian perjalanan dinas luar negeri, menurut ketentuan baru itu, diberikan berdasarkan kelompok golongan perjalanan dinas, paling tinggi sebesar tarif yang tercantum dalam Standar Biaya yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan.

Ketentuan itu juga mencakup klasifikasi kelas moda transportasi udara, klasifikasi first (kelas pertama) diberikan untuk Golongan A bagi Ketua dan Wakil Ketua Lembaga Tinggi Negara.

Klasifikasi Business diberikan untuk Golongan A bagi

Menteri, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh/Kepala Perwakilan, dan pejabat negara lainnya yang setara termasuk Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pimpinan Lembaga lain yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan, Anggota Lembaga Tinggi Negara, Pejabat Eselon I, dan pejabat lainnya yang setara, serta Golongan B. Klasifikasi published diberikan untuk Golongan C dan Golongan D, dan apabila lama perjalanannya melebihi delapan jam penerbangan (tidak termasuk waktu transit), dapat diberikan klasifikasi business.

Sementara untuk moda transportasi darat atau air, paling rendah klasifikasi business untuk semua golongan.

Isteri/suami pejabat negara/pegawai negeri yang diizinkan oleh presiden atau pejabat yang ditunjuk untuk melakukan/mengikuti perjalanan dinas keluar negeri, golongannya disamakan dengan golongan suami/istri.

Perjalanan dinas bagi pejabat negara/pegawai negeri/pegawai tidak tetap yang bersifat rombongan dan tidak terpisahkan, golongannya dapat ditetapkan mengikuti salah satu golongan yang memungkinkan mereka menginap dalam satu hotel yang sama. (ant/bali post)

Nyepi, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Ditutup Banyuwangi (Suara NTB) Jalur penyeberangan di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana, Bali) akan ditutup sementara pada Minggu (30/3), menjelang perayaan Hari Raya Nyepi di Pulau Bali.

Manajer PT Indonesia Ferry ASDP Ketapang Banyuwangi, Saharuddin Kotto, Jumat mengatakan penutupan tersebut dilakukan untuk menghormati umat Hindu di Pulau Bali yang merayakan Hari Raya Nyepi, sehingga aktivitas penyebarangan harus ditutup sementara selama sehari.

“Jalur penyeberangan di Pelabuhan KetapangGilimanuk akan ditutup sejak Minggu (30/3) pukul 23.00 WIB, sedangkan dari Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang akan ditutup sejak Senin (31/ 3) pukul 05.00 WITA,” tuturnya.

Hampir setiap tahun jalur penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk ditutup menjelang Hari Raya Nyepi untuk menghormati adat istiadat umat Hindu di Pulau Bali karena mereka menghentikan semua aktivitasnya saat Nyepi.

“Pihak ASDP juga menginstruksikan kepada nahkoda kapal dan operator pelayaran untuk melakukan sosialisasi kepada calon penumpang tentang penutupan pelabuhan, namun biasanya para penumpang sudah mengetahui hal tersebut,” katanya.

Menurut dia, sebagian besar warga yang sering menyeberang dari Pulau Jawa menuju Bali biasanya sudah mengetahui tentang informasi penutupan jalur penyeberangan di Selat Bali itu, namun kemungkinan masih ada warga belum mengetahui hal tersebut.

“Jumlah kepadatan penumpang dari Gilimanuk menuju Ketapang sudah terasa sejak Kamis (27/3) karena banyak para pekerja yang berada di Pulau Bali memanfaatkan libur Nyepi untuk pulang kampung,” ujarnya.

Saharuddin menjelaskan Pelabuhan Ketapang akan dibuka kembali pada 1 April 2014 pukul 05.30 WIB karena perayaan Nyepi di Pulau Dewata sudah berakhir dan hal tersebut juga sudah disosialisasikan kepada para calon penumpang.

Ritual Melasti Pantai Kuta, Kabupaten Badung, dipadati umat Hindu dari berbagai daerah di Bali untuk menunaikan ritual Melasti, Jumat pagi.

Ribuan pemeluk agama Hindu secara bergelombang mendatangi pantai yang dikenal hingga man-

(ant/bali post)

MELASTI - Sejumlah Umat Hindu mencelupkan kaki dan benda-benda sakral ke air laut saat upacara Melasti menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1936, di Pantai Purnama, Gianyar, Bali, Jumat (28/3). canegara itu untuk melakukan persembahyangan bersama menjelang Hari Raya Nyepi, Senin (31/3).

Umat Hindu, baik dewasa maupun anakanak, mengenakan busana adat warna putih dilengkapi dengan udeng bagi pria dan selendang yang dililitkan di pinggang bagi pria dan wanita.

Mereka berdatangan ke Pantai Kuta secara berkelompok dengan menumpang truk, bus, dan kendaraan pribadi lainnya serta sebagian lainnya mengendarai sepeda motor.

Akibatnya ruas jalan raya dari arah Denpasar menuju Kuta macet total. Kendaraan yang melaju dari arah Denpasar dan Kuta berjalan merayap.

Setiap persimpangan di ruas jalan terpadat di Bali itu, terutama Jalan Imam Bonjol-Jalan Raya Kuta, dijaga lima hingga 10 petugas keamanan desa adat atau “pecalang”. Mereka membantu petugas kepolisian mengatur arus lalu lintas dari berbagai arah. (ant/bali post)

Kejagung Tetapkan Dua Tersangka Korupsi Bus Transjakarta Jakarta (Suara NTB) Kejaksaan Agung menetapkan dua tersangka dugaan penggelembungan harga pengadaan Bus Transjakarta di Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2013.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Arimuladi di Jakarta, Jumat, menyatakan, kasus tersebut telah ditingkatkan dari penyelidi-

kan ke penyidikan setelah ditemukan adanya bukti permulaan yang cukup hingga ditetapkan dua tersangka.

“Kedua tersangka itu, yakni, DA (Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku Pejabat Pembuat Komitmen) dan ST (PNS Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bidang Pekerjaan Konstruksi

1 Dinas Perhubungan DKI Jakarta),” katanya.

Ia mengatakan, tim penyidik saat ini sedang menyusun dan mempersiapkan rencana pelaksanaan penyidikan dalam rangka mengumpulkan bukti-bukti.

Kegiatan Pengadaan Armada Bus Busway diketahui mencapai angka Rp 1 triliun dan Pengadaan Bus untuk Peremajaan Angkutan Umum Reguler senilai Rp 500 miliar. (ant/bali post)

SUARA NTB Sabtu, 29 Maret 2014

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/ist)

CARI MH370 - Profil pesawat inilah yang diterjunkan Pemerintah Australia untuk mencari puing-puing MH370 di Samudera Hindia.

Cari MH370 Terfokus ke Utara Samudera Hindia Canberra – Area pencarian Malaysia Airlines MH370 telah digeser secara dramatis dengan kini berpusat pada sebuah zona yang jaraknya 1.100 kilometer dari timur laut zona pencarian semula menyusul adanya petunjuk paling kredibel (dari puing-puing diduga MH370).

Area pencarian baru ini dikalibrasi setelah analisis lebih dalam terhadap data radar yang mengindikasikan pesawat itu terbang lebih cepat dari perkiraan semula.

Hal tersebut berarti lebih cepat kehabisan bahan bakar dibandingkan estimasi semula.

Akibatnya, Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) telah memberikan rekomendasi pesawat itu kemungkinan besar tidak terbang

sampai jauh ke selatan Samudera Hindia, seperti dugaan sebelum ini.

“Biro Keselamatan Transportasi Australia, lembaga investigasi Australia, telah mempelajari saran ini dan telah memutuskan bahwa ini adalah petunjuk paling kredibel di mana puing-puing berada,” kata Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA) seperti dikutip Sidney Morning Herald.

“Informasi baru ini didasarkan pada analisis terus menerus

data radar antara Laut Tiongkok Selatan dan Selat Malaka sebelum kontak radar hilang.

Area pencarian baru ini kira-kira seluas 319 ribu kilometer persegi dan sekitar 1.850 kilometer arah barat Perth. Area pencarian baru itu empat kali lebih luas dibandingkan zona seluas 78.000 km persegi yang menjadi fokus pencarian Kamis.

Pergeseran fokus para penyelidik ini, karena mengikuti data satelit terba-

Amerika Serikat Dapat Beri Sanksi Venezuela Washington Washington sedang mempertimbangkan sanksi-sanksi terhadap pemerintah sayap kiri Venezuela jika mereka gagal mendorong pembicaraan serius guna menyelesaikan krisis politik di negara itu.

Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Roberta Jacobson, mendesak pemerintah Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, untuk menyediakan ruang demokrasi bagi oposisi. Sanksi-sanksi bisa menjadi alat penting jika kemungkinan dialog antara pemerintah dan musuhnya terkendala, ia menambahkan.

Berbicara dalam bahasa Spanyol kepada wartawan via konferensi televisi, Jacobson mengatakan, Amerika Serikat sedang mempertimbangkan langkah-langkah damai, termasuk potensi tindakan militer sebagai pilihan.

Tetapi Washington ter-

(Suara NTB/ist)

Roberta Jacobson

lebih dulu akan berkonsultasi dengan sekutu-sekutunya di Amerika sebelum sanksi apapun dijatuhkan. “Kami percaya, sangat penting untuk bekerja dengan sekutu kami di kawasan ini, dalam rangka mengimplementasikan jenis sanksi, sehingga setiap tindakan tersebut akan menjadi leb-

ih efektif,’’ kata Jacobson.

Sebagian besar negara anggota lain dari Organisasi Negara-negara Amerika yang berkelompok mendukung upaya Amerika Serikat dalam membantu memecahkan krisis.

Sejak awal Februari, Maduro dan pemerintahannya telah menjadi sasaran demonstrasi massa yang dipicu oleh kemarahan publik atas kejahatan melonjak, hiperinflasi dan kekurangan barang dasar rumah tangga.

Setidaknya 34 orang telah tewas dan ratusan terluka dalam protes. Pemerintah Maduro telah mengintensifkan tindakan keras terhadap oposisi dalam beberapa pekan terakhir.

Dua walikota oposisi telah ditangkap dan dikirim ke penjara, sedangkan pemimpin oposisi, Leopoldo Lopez, telah dipenjara sejak Februari, dituduh menghasut kekerasan terhadap pemerintah. (ant/bali post)

ru dari Prancis dan Thailand yang memperlihatkan jumlah besar puing-puing yang bergerak cepat dari selatan. Di mana sebuah satelit AS pertama kali menjejak objek berukuran 20 meter hampir dua pekan lalu.

Organisasi Intelijen Geospasial Australia (GIO) telah menugaskan kembali satelitsatelit untuk mengambil citra dari area pencarian baru.

Setelah membaiknya kondisi cuaca, 10 pesawat dan enam kapal tengah dikirimkan ke area pencarian baru ini.

Wahana-wahana itu termasuk dua P3 Orion Australia, sebuah jet dan satu P3 Orion

Jepang, sebuah P3 Orion dan sebuah C130 Hercules Korea Selatan, sebuah P3 Orion Selandia Baru, sebuah Ilyushin IL-76 Cina, sebuah P8 Poseidon Amerika Serikat dan sebuah pesawat sipil sebagai perelay komunikasi.

Sebuah P3 Orion Australia lainnya telah ditempatkan dalam posisi “standby” di Pangkalan Pearce untuk menyelidiki semua laporan penglihatan objek. Selain kapal perang Australia HMAS Success, juga ada lima kapal Cina yang terlibat dalam pencarian ini, demikian Sidney Morning Herald. (ant/ bali post)