HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SABTU, 29 JUNI 2013
12 HALAMAN NOMOR 96 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Format Pendataan BNPB
Bangunan Rusak Mencapai 7.295 Unit Tanjung (Suara NTB) Kerancuan data korban gempa di KLU telah berhasil di selesaikan dengan baik oleh Tim Terpadu Penanganan Tanggap Darurat, setelah menggunakan format pendataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Update data pascaverifikasi yang dilakukan Tim terpadu melalui pihak Oxfam dan Koslata serta unsur TNI/Polri, memperlihatkan data korban per Jumat (28/6), pukul 12.00 Wita, 7.295 bangunan rusak. Angka tersebut masih bersifat sementara, dan kemungkinan akan bertambah menyusul rekapitulasi masih dilakukan petugas input data. Bersambung ke hal 5
Diduga Libatkan Adik Pejabat
Kejari Mataram Bidik Dua Kasus Korupsi di KLU Mataram (Suara NTB) Walaupun belum ada satu pun kasus berhasil dinaikkan ke tahap penuntutan, namun Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram mulai ancang ancang mengusut kasus baru. Dua kasus itu, terkait dugaan korupsi di dua proyek berbeda di Kabupaten Lombok Utara (KLU). ‘’Dua kasus itu sedang kami puldata. Satu kasus terkait proyek sarana kesehatan. Bersambung ke hal 5
M. Hasyim
KOMPENSASI dampak kenaikan harga BBM yang sudah mulai berlaku beberapa hari lalu, jatah raskin untuk warga miskin di NTB bertambah dari 12 kali menjadi 15 kali. Akibatnya, pagu raskin untuk NTB 2013 juga bertambah dari 84.881,88 ton menjadi 106.102, 35 ton untuk 471.566 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Demikian diungkapkan, Kepala Bulog Divre NTB, Ir. M. Hasyim dalam sosialisasi raskin Bersambung ke hal 5
Korban dan Relawan Mulai Terserang Penyakit dihubungi Suara NTB Jumat (28/6) kemarin. Menurut Beny saat ini gangguan psikososial seperti keluhan pusing, kelelahan, ditambah dengan gelisah dan stress mulai melanda korban gempa. Selain itu keluhan ISPA dan munculnya penyakit malaria mulai bermunculan, karena korban gempa yang rumahnya roboh terpaksa tidur di alam terbuka. Bersambung ke hal 5
Proyek Pusat Mangkrak di NTB
Inspektorat Siapkan Langkah Inventarisasi Mataram (Suara NTB) Arahan Gubernur NTB untuk melakukan inventarisasi terhadap proyek – proyek pusat yang mangkrak di NTB segera dilakukan oleh pihak Inspektorat NTB. Langkah inventarisasi ini dinilai sudah tepat untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari proyek – proyek tersebut. Inspektur Provinsi NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MH, kepada Suara NTB, Jumat (28/ 6) kemarin menegaskan kesiapannya untuk melaksanakan arahan gubernur tersebut. ‘’Akan segera diinventarisir, karena diperlukan koordinasi dengan SKPD pelaksana teknis supaya bisa diketahui kondisi dan progress sebenarnya
serta kenapa hal seperti itu bisa terjadi,’’ tandas Chairul. Saat ditanyai lebih jauh berapa jumlah proyek yang bernasib seperti itu, Chairul mengaku belum bisa memberikan jawaban karena masih harus melakukan inventarisasi. Yang jelas, ujar Chairul, ia siap melakukan inventarisasi tersebut. Bersambung ke hal 5
TERENDAM - Kondisi BLK Poto Tano terendam ketika air laut pasang.
(Suara NTB/ist)
(Suara NTB/dok)
Jatah Raskin Bertambah
(Suara NTB/ari)
SALAT JUMAT - Warga Dusun Gol, Desa Medana, Kecamatan Tanjung terpaksa salat Jumat di bawah tenda, karena masjid di dusun setempat rusak akibat gempa.
TUJUH hari pascagempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU), warga mulai terserang berbagai penyakit. Saat ini gejala psikososial akibat dampak gempa, hingga beberapa penyakit lain seperti diare, malaria dan ISPA mulai meyerang tidak hanya korban gempa tetapi juga para relawan. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan KLU dr. Beny Nugroho saat
(Suara NTB/ari)
TO K O H
GOR Gedung GOR mini KLU senilai Rp 7,3 Miliar yang sedang dibidik Kejari Mataram.
FPBI Kaji Kerusakan Gempa
Dana Rekonstruksi Butuh Rp 46 Miliar Lebih Bantuan moril dan materil untuk warga korban gempa KLU terus mengalir. Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI), Jumat (28/6) kemarin, telah tiba di KLU. Rombongan yang dipimpin Dewan Pakar FPBI, Yudi Anggraito, tiba dengan membawa 2 truk bantuan makanan siap saji yang dikumpulkan dari donasi anggota forum. Tak hanya logistik, bantuan FPBI masih akan menyusul salah satunya dengan menurunkan profesor di bidang teknik yang akan mengkaji lebih (Suara NTB/ari) jauh dampak gempa, kerugian yang ditimbulkan dan BANTUAN - Bantuan dari FPBI diturunkan dari truk mencarikan solusi bagaimana mengatasinya. untuk diserahkan kepada korban gempa KLU, kemarin.
YUDI mengatakan, bantuan tahap pertama yang tiba di KLU sebanyak 1.666 boks makanan siap saji atau setara 2 truk dari total bantuan 10 ribu boks. Isinya paket beragam dengan menitikberatkan pada kebutuhan konsumsi (pangan). ‘’Kita dari FPBI ini ada banyak profesor di sana, yang akan kita libatkan di lapangan. Kami ingin tahu, kalau kerusakan rumah tinggal atau papan, sejauh mana dampak kerusakan dan bagaimana memulihkannya,’’ Bersambung ke hal 5
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543