HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB
SENIN, 29 JULI 2013
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 121 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Segera Lakukan Audit Investigasi
Ada Indikasi Kerugian Negara pada Proyek Percepatan Jalan Demikian diungkapkan Sekretaris Komisi I (Bidang Pengawasan) DPRD NTB, Drs. Ruslan Turmudzi, yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (28/7) kemarin. Menurut Ruslan, pihaknya telah mempelajari laporan hasil pemeriksaan BPK RI dan menemukan adanya dugaan kerugian negara dalam sejumlah proyek yang
dikelola di sejumlah SKPD. Ruslan mencontohkan, dalam LHP BPK RI, sejumlah proyek bermasalah yang dilansir Suara NTB sebelumnya memang menjadi sorotan BPK. Namun, Ruslan menegaskan bahwa dalam audit reguler, persoalan yang ditemukan dalam proyek – proyek yang bermasalah itu memang
KOSONGInilah pelampung proyek rumput laut BPBD Kota Mataram yang masih tersisa di Pantai Penghulu Agung Ampenan dan tak lagi beraturan, serta jaring penangkar yang kosong.
Polres Mataram Periksa 10 Kelompok Nelayan Mataram (Suara NTB) Selain Kejaksaan Tinggi NTB, ternyata pihak Polres Mataram juga menurunkan tim menyelidiki proyek rumput laut di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Mataram. Pemeriksaan ini ditandai dengan dimintai keterangan sejumlah saksi dari 10 kelompok nelayan. Saksi yang diperiksa secara maraton itu, berlangsung sejak Senin (22/7) lalu. Satu per satu perwakilan kelompok nelayan dimintai keterangan. Informasi dihimpun Suara NTB, ada juga kelompok nelayan yang dimintai keterangan saat tim turun ke lokasi penangkaran rumput laut dan rumah nelayan. Mereka dimintai keterangan terkait bantuan dengan pagu Rp 1,4 miliar di sepanjang Pantai Ampenan, Kelurahan Ampenan Utara sampai Ampenan Selatan itu. Bersambung ke hal 5
Soal KSU ”Mina Algae Bersaing”
AKSI mogok buruh PT. Prasmanindo Boga Utama (PBU) yang telah berlangsung sepekan, berpotensi akan terus terjadi, jika pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Pemprov NTB tak segera mencari solusi tepat. Dari banyak pengalaman, aksi mogok karyawan sub kontraktor yang dipekerjakan di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) itu terkadang berujung pemblokiran jalan. Bersambung ke hal 5
Diduga Depresi, Seorang Nenek Gorok Leher Sendiri
Hari Ini, Dewan Pertemukan DKP dan Bukopin
Mataram (Suara NTB) Diduga depresi, Nurhasanah (55), nekad bunuh diri di rumahnya. Nenek warga Desa Tibupiling Golong, Kecamatan Narmada ini diduga tewas setelah menggorok lehernya sendiri , Sabtu (27/7)pagi lalu. Tidak jelas penyebab kenapa korban stres dan akhirnya nekad menghabisi nyawanya dengan menggorok leher sendiri. Aksi nekad korban itu dilakukan sekitar pukul 09.00 Wita. Tidak ada satupun keluarga yang tahu. Mereka baru mengetahui kejadian itu satu jam kemudian. ‘’Tiba tiba sudah terlihat ada pisau menancap di leher korban,’’ kata Kasubag Humas Polres Mataram, AKP Arief Yuswanto. Bersambung ke hal 5
Mataram (Suara NTB)Setelah Senin pekan lalu Komisi II DPRD NTB bertemu dengan pihak Koperasi Serba Usaha (KSU) ‘’Mina Algae Bersaing’’ terkait bantuan bergulir Pemprov NTB melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB sebesar Rp 500 juta, hari ini akan kembali digelar pertemuan dengan menghadirkan DKP dan Bank Bukopin. Bersambung ke hal 5
H. Lalu Husni
‘’
(Suara NTB/ars)
Kita undang semua pihak secara terbuka jadi semua bisa mendengar.
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/ars)
Cari Solusi Tepat
Ruslan Turmudzi
Proyek Rumput Laut Juga Ditangani Polisi
(Suara NTB/ars)
TO K O H
Kalau Komisi I jelas, terhadap hasil temuan ini, sisanya itu diminta diaudit investigasi.
(Suara NTB/dok)
baru sebatas di permukaan. Untuk mengetahui lebih detail menyangkut permasalahan dalam pelaksanaan proyek – proyek tersebut, menurutnya harus dilakukan audit investigasi. Ruslan mencontohkan, salah satu proyek yang diperiksa oleh BPK adalah proyek percepatan jalan yang dibiayai dengan dana sekitar Rp 498 miliar lebih. Dana itu digunakan untuk membiayai percepatan pembangunan 22 ruas jalan di NTB. Dari 22 ruas yang dikerjakan, audit reguler yang dilakukan oleh BPK hanya mencermati pembangunan di delapan ruas jalan. Bersambung ke hal 5
Mataram (Suara NTB) Hasil audit reguler yang dilakukan oleh BPK RI terhadap proyek percepatan pembangunan jalan senilai Rp 498 miliar lebih memperlihatkan terjadinya indikasi kerugian negara dengan nilai sekitar Rp 400 juta. Komisi I DPRD NTB merekomendasikan agar BPK RI melakukan audit investigasi terhadap proyek tersebut.
Mori Hanafi
DIDUGA DEPRESI - Jenazah Nurhasanah, nenek yang mengalami depresi dan nekad menggorok lehernya sendiri.
Penelusuran Proyek Rumput Laut BPBD Kota Mataram (1)
Ditelantarkan Nelayan, Hanya Tersisa Pelampung Kondisi proyek rumput laut yang pengadaannya oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)Kota Mataram benar- benar memprihatinkan. Klaim Pemkot Mataram dan pihak BPBD bahwa sebagian rumput laut masih hidup, tak terlihat di lapangan. Berikut penelusuran Suara NTB di dua titik, Minggu (28/7).
CUACA yang kurang bersahabat membuat Suara NTB dan seorang nelayan pendamping urung menggunakan perahu dayung. Tiupan kencang angin Selatan memicu gelombang pantai hingga setinggi sekitar 1,2 meter, di sekitar Pantai Penghulu Agung, Lingkungan Gatep Kelurahan Ampenan Selatan. Penelusuran pun terpaksa dilanjutkan dengan perahu mesin. Keadaan cuaca seperti ini sudah menjadi keseharian nelayan setempat. Sehingga untuk melaut, atau sekadar ingin
PENANGKAR - Sarinah, seorang anggota kelompok nelayan Gatep saat mengangkat pelampung jaring penangkar rumput laut yang rusak.
memancing, tidak mungkin menggunakan perahu dayung. Inilah alasan, mengapa nelayan setempat tidak memanfaatkan perahu mini bantuan BPBD Kota Mataram. Ukurannya yang sangat kecil, hanya menampung dua orang. Jika dipaksakan, butuh tenaga ekstra untuk mendayung, atau pilihannya terhempas dan hanyut ke wilayah perairan. Sementara perjalanan menggunakan perahu bermes-
05:01
05:11
12:24
in, hanya butuh waktu 10 menit, dengan jarak tempuh sekitar 7 sampai 11 mill dari garis pantai. Sasarannya, untuk melihat langsung kondisi proyek rumput laut yang masih tersisa di sekitar pantai setempat. Sebelumnya, kabar dari kelompok nelayan Gatep, yang tersisa hanya pelampung bola dan sebagian jaring penangkar, jangkar beton, Bersambung ke hal 5
15:45
18:16
19:29
(Suara NTB/ars)
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543