SUARA NTB 30 MEI 2013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500

Rp. 40.000 Rp. 45.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

KAMIS, 30 MEI 2013

12 HALAMAN NOMOR 71 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Dugaan Bisnis Koral Ilegal

Terus Bertambah, Tersangka Kasus Puskesmas RasanaE Timur

TO K O H

Zero Toleransi MULAI tahun ini, Pemprov NTB akan membuat dan mengoperasikan desk pengaduan layanan publik di setiap SKPD yang ada. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kualitas pelayanan publik lingkup pemprov NTB dan sebagai wujud komitmen pemerintah d a e r a h d a l a m mewujudkan reformasi birokrasi. Hal tersebut dikatakan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, di Mataram, Rabu (29/5) . Bersambung ke hal 5

TGH. M. Zainul Majdi (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

Dianggap Formalitas SESUAI dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No:13/2013 tentang pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, calon anggota legislatif (caleg) yang akan mendaftarkan diri ke KPU wajib melampirkan surat keterangan sehat jiwa/rohani dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang kompeten atau rumah sakit pemerintah. Namun di lapangan, pemeriksaan kesehatan jiwa masih dianggap sebagai formalitas. Demikian diungkapkan, Direktur RSJ NTB dr. Elly (Suara NTB/nia) Rosilla Wijaya Sp.KJ kepaElly Rosilla Wijaya da Suara NTB, Rabu (29/5) kemarin. Ia menyebutkan hanya sebagian bakal calon yang datang ke RSJ untuk memeriksakan kesehatan jiwa. Bersambung ke hal 5

Mataram (Suara NTB) Penyidikan maraton atas kasus dugaan korupsi pembangunan proyek Puskesmas RasanaE Timur Kota Bima, hingga Rabu (29/5) terus berkembang. Terungkap, tersangka baru terus bertambah. Jika sebelumnya disebutkan tiga orang, ternyata peluang bertambah lebih dari tiga sangat besar. Karena ada

beberapa pihak lain yang akan diseret karena bertanggungj awab atas kekurangan volume pekerjaan proyek senilai Rp 6,6 miliar itu. ‘’Tersangka baru itu akan diputuskan dalam gelar perkara,” terang Kabid Humas Polda NTB, AKBP Drs Sukarman Husein, Rabu (29/5). Bersambung ke hal 5

Lima Bulan Bekerja, TKW Disilet Majikan Mataram (Suara NTB) Belum pulih luka yang dialami TKW asal Loteng yang mengalami luka bakar, luka baru dialami lagi para pekerja wanita di luar negeri. Rusnawati (25), TKW asal Banyumulek Gerung, Lombok Barat (Lobar) ini disilet majikannya di bagian perut. Saat ini Rusnawati dirawat di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) RS Bhayangkara Polda NTB. Wanita dua anak ini berangkat Januari 2013 lalu, melalui tekong berinisial I’m. Ia bekerja di Malaysia menjadi pembantu rumah tangga. Dalam kurun waktu empat bulan sampai April lalu, ia setidaknya tiga kali pindah majikan. “Selama tiga kali pindah majikan itu, ia selalu mendapat penyiksaan,” kata Sri Yati, dari Koalisi Perempuan Indonesia, di RS Bhayangkara, Rabu (29/5). Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ars)

DIRAWAT - Rusnawati (25), TKW yang disilet majikannya di Malaysia, menjalani perawatan di RS Bhayangkara.

Giri Menang (Suara NTB) Pemkab Lombok Barat (Lobar), turun ke lapangan melakukan penelusuran terkait keberadaan UD.Ikan Lombok, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang budidaya dan penjualan koral di wilayah Tembowong, Sekotong Barat, Lombok Barat (Lobar), yang diduga beroperasi ilegal. Selasa (28/5), Badan Lingkungan Hidup (BLH) Lobar mendatangi perusahaan tersebut dan bertemu dengan pemilik UD. Ikan Lombok, Geofani Ardison bule asal Italia. Demikian diungkapkan, Kepala BLH Lobar, drh. I Nyoman Sembah, M.Si, Rabu (29/5). Hasil pertemuannya dengan pemilik UD. Ikan Lombok itu diperoleh beberapa infomasi. Pertama soal izin yang dimiliki UD. Ikan Lombok. Geofani mengaku, perusahaannya itu memiliki izin usaha, tapi masih atas nama Hartati yang merupakan mantan istrinya. “Dia mengaku semua surat-surat dan berkas dibawa kabur oleh mantan istrinya,” ujarnya. Saat ini, kata Sembah, Geofani Ardison mengaku tengah mengurus izin yang baru dengan atas nama istrinya yang sekarang, Yunita Sari dengan nama UD. Bintang Pasir. ‘’Kemarin kita sudah diperlihatkan berkas-berkas rekomendasi dari Camat Sekotong bahwa dia sedang mengurus izin yang baru,” tambahnya. Atas informasi terkait izin itu, BLH Lobar menyimpulkan, jika izin yang dipergunakan adalah izin usaha yang dibawa kabur sama istrinya, itu artinya usaha yang dilakukan bule Italia itu resmi. Akan tetapi, jika usaha yang dilakukannya menggunakan izin yang tengah diurus ini, maka usaha itu terbilang ilegal. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/ars)

MANGKRAK TOTAL - Kondisi Puskesmas RasanaE Timur Kota Bima yang tak tuntas sampai sekarang. Pengerjaan proyek ini mangkrak total dan terindikasi menyimpang. Lima tersangka sudah ditahan dan beberapa orang tersangka lain akan menyusul.

BLH Lobar Telusuri Asal SKA

Apakah pada saat pengiriman (koral) mereka memiliki izin dari instansi tersebut atau tidak. Kalau tidak, kita tangkap. I Nyoman Sembah

”Lombok Future Leader”

Menggalang Dana dari Berjualan, Mimpi Besar Bangun Taman Bacaan Lombok Future Leader (LFL) merupakan sebuah organisasi yang anggotanya sekumpulan para pelajar SMA di Kota Mataram. Organisasi ini, belum lama berdiri. LFL baru berdiri sejak enam bulan lalu. Meski terbilang organisasi baru, namun para pemangku kepentingan di daerah ini patut mengambil contoh dari para pelajar ini. Kenapa?

WALAUPUN dengan sumber dana yang terbatas, panggilan jiwa para generasi penerus bangsa ini tergerak untuk membantu orang yang membutuhkan. Pada hari Selasa (28/5) lalu, anak-anak LFL menyambangi penderita gizi buruk, Uswatun Khasanah yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara. Mereka memberikan bantuan untuk bocah berumur 9 tahun asal KLU tersebut. Ketua LFL, Kadek Agus Rendy SS menyampaikan, organisasi yang mulai dibentuk pada liburan semester I enam bulan lalu ini memang ingin fokus pada masalah – masalah sosial dan penggalangan dana. Dana-dana yang terkumpul kemudian mere-

ka salurkan untuk orang-orang yang membutuhkan. Sumber dana mereka kumpulkan dari kegiatan bazaar, pengumpulan buku bekas kemudian dijual kembali, berjualan makanan kue dan minuman setiap hari minggu di Jalan Udayana. Keinginan untuk membantu Uswatun Khasanah tergerak ketika Agus dan kawan-kawan melihat pemberitaan di koran tentang anak tersebut. “Kami sempat mencaricari apa yang bisa kami lakukan. Kami lihat di koran ada anak dari KLU terkena gizi buruk. Bersambung ke hal 5 Kadek Agus Rendy SS (Suara NTB/yan)

LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :

0370-639543


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.