Snt31082015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

20 HALAMAN NOMOR 145 TAHUN KE 11

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN, 31 AGUSTUS 2015

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Luput dari Pemeriksaan

Inspektorat NTB Audit Khusus Dana Hibah Bawaslu Rp 13,5 Miliar ‘’Bawaslu akan kita periksa, ini namanya audit khusus. Jadi kalau ada indikasi pidana kita akan serahkan ke aparat penegak hukum. Kalau KPU sudah kita periksa tahun 2012. Bawaslu belum pernah diperiksa sama Inspektorat,” kata Inspektur Inspektorat NTB, Dr. M. Agus Patria, SH, MH di Mataram, Sabtu (29/8) siang.

Agus mengatakan Inspektorat telah membentuk satu tim untuk melakukan pemeriksaan kurang lebih selama 22 hari sampai keluarnya Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Tim tersebut, katanya sebanyak belasan orang akan mulai melaksanakan tugas mulai Senin (31/8), hari ini. “Saya sudah memanggil tim, mulai

Senin besok (hari ini) melakukan audit secara khusus kepada Bawaslu,” terangnya. Agus menambahkan, dana hibah yang diberikan Pemprov NTB pada tahun 2013 itu diperuntukkan guna melakukan kegiatan pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Bersambung ke hal 19

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123

”Kalau nanti ada kesalahan administratif maka diselesaikan secara administratif. Kalau pidana diselesaikan secara pidana. Kalau ada indikasi pidana, wajib kita koordinasikan dengan aparat penegak hukum.” M. Agus Patria

(Suara NTB/ist)

TINJAU - Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi, Menteri Pariwisata Arif Yahya dan Wakil ketua DPD RI, Farouk Muhammad saat meninjau kawasan Mandalika Resort beberapa waktu lalu. Peta kawasan ITDC yang HPL (kanan).

Gedor Pemerintah Pusat dan ’’Bangunkan’’ ITDC Masyarakat, eksekutif dan legislatif di NTB harus bergerak bersama. Sikap ini perlu dilakukan, setelah muncul kabar tidak menyenangkan tentang niranggaran sebesar Rp 1,8 triliun dalam RAPBN 2016, untuk pembangunan infrastruktur dasar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Resort, Lombok Tengah. Pemerintah harus digedor dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) segera dibangunkan dari “tidurnya”. Sebab anggaran itu sudah dijanjikan oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi), langsung di hadapan masyarakat NTB, April 2015.

TO K O H Kritik Jadi Pecut

ISTANA Bogor, 24 Agustus 2015 lalu seolah menjadi “panggung” Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Dihadapan rapat koordinasi kepala daerah, pernyataannya mengejutkan Presiden Jokowi yang memimpin forum.

SEBAGAI Penjabat Walikota Mataram yang belum genap sebulan, tentu banyak kritik yang dialamatkan kepada Dra.Hj. Putu Selly Andayani, M.Si. Namun bagi Selly, kritik itu dijadikan sebagai pecut bagi dirinya untuk terus meningkatkan kinerja sebagai Penjabat Walikota Mataram, jabatan yang diamanahkan kepadanya. Bersambung ke hal 19

Presiden Jokowi terkejut mendapat laporan dari Gubernur NTB. Perintah Presiden agar KEK Mandalika dialokasikan Rp 1,8 triliun, justru raib dari RAPBN 2016. Bersambung ke hal 19

Lahan Jangan Jadi Alasan ENGKARUT mewarnai perjalanan rencana pengembangan kawasan wisata Mandalika Resort, Lombok Tengah. Terbitnya Hak Guna Bangunan (HGB) tahun 1994, tak menjamin kawasan yang dulunya disebut Bali Tourism Development Corporation (BTDC) itu bisa dibangun investor. Status kawasan

Kelengkapan Berkas Pendaftaran SAHAJA Ditolak

yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014, ternyata masalahnya belum selesai. Menjadi soal baru, 135 hektar yang belum terbit Hak Pengelolaan Lahan (HPL), membuat gamang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekelas ITDC untuk bereksplorasi. Bersambung ke hal 19

Cabut Dukungan untuk SAHAJA

Pilkada Kota Mataram Masih Satu Calon Golkar ARB Abstain di Pilkada Mataram (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram menolak kelengkapan dokumen persyaratan diajukan oleh pasangan SAHAJA (H. Salman, SH - Drs. Jana Hamdiana). Penolakan itu karena KPU berdasarkan putusan KPU RI nomor 502 dalam poin ketiga menyebutkan, membuka pendaftaran. Artinya, hingga kini Pilkada Kota Mataram masih memiliki satu pasangan calon yakni pasangan AMAN (H. Ahyar Abduh - H. Ahyar Abduh). Pasangan SAHAJA datang ke KPU Kota Mataram Minggu (30/8) sekitar pukul 11.00 Wita, didampingi Ketua DPD Golkar Kota Mataram kubu ARB (Aburizal Bakrie) dan AL (Agung Laksono), H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana. Penyerahan berkas itu sempat alot, karena keduanya mempertahankan persepsi masing - masing. Bersambung ke hal 19

(ant/Bali Post)

KPU TOLAK KELENGKAPAN BERKAS - Ketua KPU Kota Mataram Ainul Asikin (kanan) menerima bakal calon walikota Mataram yang juga Ketua Partai Golkar Kota Mataram Ahyar Abduh (kiri) saat menyerahkan kelengkapan berkas bakal pasangan calon walikota Salman-Jana Hamdiana (SAHAJA) di kantor KPU Mataram, NTB, Minggu (30/ 8). KPU Kota Mataram menolak kelengkapan berkas pasangan SAHAJA karena dianggap tidak memenuhi syarat dimana pada Minggu (30/8) merupakan batas akhir waktu pelaksanaan daftar ulang bagi pasangan tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan KPU Kota Mataram.

DPD Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (ARB) mengakui dicabutnya dukungan untuk pasangan H. Salman, SH - Drs. Jana Hamdiana (SAHAJA) di Pilkada Kota Mataram. Sementara kubu DPD Golkar Kota Mataram menyesalkan sikap DPD Golkar NTB yang melakukan langkah yang menyudutkan mereka di Pilkada Kota Mataram. Salinan dokumen yang diperoleh Suara NTB menyebutkan, DPP Partai Golkar telah menyampaikan pencabutan surat penetapan pasangan calon kepala daerah Kota Mataram melalui surat bernomor R-319/GOLKAR/VIII/ 2015 tertanggal 27 Agustus 2015. Surat ditandatangani oleh Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Sekjen Golkar Idrus Marham. Dalam surat tersebut, DPP Golkar kubu Aburizal Bakrie menyinggung bahwa dalam perkembangan proses Pilkada di Kota Mataram, Ketua DPD Partai Golkar Kota Mataram sendiri ternyata maju sebagai calon kepala daerah Kota Mataram dengan menggunakan partai politik lain. “Tindakan tersebut dipandang tidak memberikan contoh pendidikan politik yang baik kepada kader/ anggota Partai Golkar di Kota Mataram, dan juga dapat merendahkan kehormatan dan marwah Partai Golkar,” demikian surat tersebut. Bersambung ke hal 19

(Suara NTB/nas)

Mataram (Suara NTB) Inspektorat NTB, mulai Senin (31/8) akan melakukan pemeriksaan atau audit khusus mengenai penggunaan dana hibah yang diberikan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB tahun 2013. Pada tahun 2013, Pemprov NTB memberikan dana hibah kepada Bawaslu sebesar Rp 13,5 miliar, namun luput dari pemeriksaan Inspektorat pada waktu itu.


SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

Data Penghuni Pondokan UPAYA pembuatan kartu tinggal sementara atau kartu pondokan berhasil diterapkan dengan menerbitkan 200 kartu. Kini, Kelurahan Pagutan Barat berkoordinasi dengan Kepala Lingkungan dan RT setempat kembali melakukan pendataan. Pendataan ini, kata Lurah Pagutan Barat, Cahya Samudra agar masyarakat khususnya penghuni kos - kosan memiliki (Suara NTB/cem) rasa sosial dan bertanggungCahya Samudra jawab dengan lingkungan tempat tinggal mereka. “Paling tidak setelah diberikan kartu pondokan, mereka bisa berbaur dengan masyarakat setempat,” kata Cahya Samudra pekan kemarin. Sempat katanya, penerbitan kartu identitas sementara itu berhenti diterbitkan karena terkendala material dan operasional. Tapi, Binmas kembali mensosialisasikan kepada penghuni pondokan. Penerbitan kartu izin sementara nantinya, akan diterbitkan oleh Kepala Lingkungan masing - masing dengan pendampingan kelurahan. “Kami serahkan ke kaling,” terangnya. Kartu pondokan diakui merupakan pilot project di Kecamatan Mataram. Selain melakukan pendataan terhadap pendatang baru, kepala lingkungan bisa mengenal dan mengontrol silih bergantinya penghuni kontrakan. Terkadang penghuni kosan jarang melaporkan keberadaanya, sehingga dengan kartu pondokan itu bisa terkontrol siapa yang masuk dan keluar. “Kadang tidak tahu siapa yang tinggal di sana,” imbuhnya. Penghuni pondokan yang tidak mampu menunjukan kartu, pihaknya menyiapkan sanksi berupa teguran dan hingga mengeluarkannya dari pondokan itu. Penerapan seperti itu diharapkan, warga baru terdata dengan baik serta memiliki rasa kebersamaan dan saling menjaga di lingkungan tempat tinggal mereka. “Misalnya ada gotong royong, mereka bisa terlibat,” ujarnya. (cem)

SUARA MATARAM

Halaman 2

Kekerasan Anak di NTB Urutan Kelima Se-Indonesia Mataram (Suara NTB) Tingkat kekerasan anak di NTB masuk dalam urutan kelima dari 34 provinsi di Indonesia. Menurut Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, NTB banyak menyimpan predator pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak dan NTB berada di urutan kelima setelah NTT. “NTB masuk dalam katagori urutan kelima dari 34 provinsi yang menyimpan predator kejahatan seksual,” cetusnya saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional di depan Kantor Walikota Mataram, Minggu (30/8). Arist mengatakan indikator masuknya NTB dalam lima besar tingginya tingkat kekerasan terhadap anak adalah jumlah kasus kekerasan yang terus meningkat. Salah satunya adalah melalui pernikahan dini. “Pernikahan dini urutan pertama adalah NTB. Incest (hubungan sedarah) itu indikator angkanya terus meningkat. Setiap hari kasus kekerasan baik fisik dan seksual terus meningkat baik di lingkungan rumah, lingkungan

sekolah, bahkan di pondokpondok banyak sekali kekerasan,” jelasnya. Selain angka kekerasan terus meningkat di Kota Mataram dan secara keseluruhan di NTB, Arist mengatakan tempat-tempat yang seharusnya aman untuk anak-anak kerap menjadi tempat atau sarang para pelaku kejahatan dan kekerasan terhadap anak. “Sebarannya bukan hanya di kota tapi sampai ke desa-desa. Parameternya menunjukkan

NTB masuk urutan kelima setelah NTT,” terangnya. Urutan pertama adalah Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Barat, NTT, NTB, dan Jawa Timur. Sebagai daerah pariwisata, hal tersebut menurutnya tidak terlalu berpengaruh terhadap tingginya kasus kekerasan terhadap anak di NTB. Salah satu penyebabnya adalah adanya pemahaman yang salah menyangkut anak-anak dimana pernikahan dini dianggap sebagai praktik dan hal yang bi-

dieksploitasi menjadi joki di Sumba Timur. Ia juga mengajak semua pihak termasuk pemerintah daerah untuk memutus mata rantai kejahatan terhadap anak-anak. “Mari bersamasama memutus mata rantai kejahatan terhadap anakanak khususnya kejahatan seksual. Itu harus diperangi sehingga kejahatan terhadap anak semakin berkurang,” jelasnya. Komnas Perlindungan Anak juga hadir dalam kesempatan tersebut untuk membangun komitmen bersama dengan pemerintah daerah khususnya Pemkot Mataram bagaimana mengatasi persoalan kekerasan terhadap anak-anak ini. Rekor MURI lukisan tangan terbanyak yang berhasil dipecahkan Kota Mataram menurutnya harus dapat memperkuat komitmen tersebut. (ynt)

Penjabat Walikota Ingin Mataram Bersih dan Asri

Perlu Dibuatkan Regulasi ANGGOTA Komisi III DPRD Kota Mataram, Drs Ketut Sugiarta sepakat dengan pernyataan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tuty Hendarwati Mintarsih bahwa setiap mobil harus dilengkapi dengan tong sampah di dalamnya. Supaya, orang yang ada di dalam mobil (Suara NTB/fit) tidak membuang sampah di Ketut Sugiarta jalan melalui jendela mobil. Untuk itu, perlu juga dibuatkan regulasi terkait hal itu. Sebab, standar kebersihan dari konsumen yang notabene pelaku yang menimbulkan sampah. ‘’Kalau tertib dari sana, ke hilirnya kan akan berkurang,’’ ujarnya menjawab Suara NTB di DPRD Kota Mataram. Ia mengakui bahwa di kota Matarampun masih banyak fenomena yang demikian itu. Kondisi ini membutuhkan sosialisasi terhadap pemahaman kebersihan di tingkat masyarakat. ‘’Kalau di tingkat masyarakat sudah dikasi pemahaman kebersihan, otomatis dimanapun dia akan menjaga kebersihan,’’ ucapnya. Untuk member pemahaman kepada masyarakat, tentu bukan semata-mata mejnjadi tugas Dinas Kebersihan. Dinas-dinas lainnya juga berpu berkontribusi. Untuk kepentingan lingkungan, keberadaan regulasi inipun dipandang cukup mendesak. Pengawasannya nanti bisa dilakukan secara terpadu. Ia mencontohkan saat pemeriksaan kendaraan, SKPD terkait disarankan untuk mengecek keberadaan tong sampah di dalam mobil yang bersangkutan. Perilaku masyarakat yang masih suka membuang sampah melalui jendela mobil, setidaknya mencerminkan kondisi daerah bersangkutan. Politisi Gerindra ini, tidak menampik kalau Kota Mataram memang belum selesai dengan persoalan sampah. Kebersihan seharusnya di mulai di tingkat yang paling bawah, yakni rumah tangga. Mestinya, kata Ketut Sugiarta, kebersihan harus menjadi gaya hidup masyarakat Kota Mataram. Ia mencontohkan, saat peringatan 17 Agustus, hanya beberapa lingkungan saja yang melaksanakan gotong royong. Padahal, lanjutnya, kalau program gotong royong dihidupkan kembali, tentu kebersihan bukan hal yang sulit untuk diwujudkan. Dia menyarankan kepada Pemkot Mataram agar memberi tugas kepada seluruh PNS agar mengedukasi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Menurutnya, perlu disiapkan satu hari khusus dalam sepekan untuk program gotong royong. Selain itu, tiap pengusaha harus diberi tanggungjawab untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat usahanya. (fit)

asa. “Tapi kenapa harus anakanak yang dinikahi? Atau ada kasus kekerasan yang sifatnya incest? Kenapa melakukan hubungan sedarah dengan anaknya atau kakaknya?” ujarnya. Arist menambahkan persoalan ini juga bukan berkaitan dengan soal kemiskinan dan pariwisata. Tapi lebih kepada pemahaman yang salah dalam memandang hak seorang anak. Arist juga menyoroti keberadaan joki cilik di Pulau Sumbawa. Hal itu menurutnya sebagai bentuk kekerasan dan eksploitasi terhadap anak-anak. “Banyak anakanak yang sekarang jadi jokijoki itu yang harus kita perangi bahwa tidak boleh anak dieksploitasi menjadi joki untuk judi orang-orang atau pejabat-pejabat,” cetusnya. Ia juga mengungkapkan banyak anak-anak dari Bima yang

(Suara NTB/ist)

LUKISAN TANGAN - Penjabat Walikota Mataram, Dra.Hj. Putu Selly Andayani, M.Si mengecap tangannya yang telah diwarnai di atas kain putih sebagai salah satu bentuk komitmen stop kekerasan terhadap anak dan disaksikan oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, Minggu (30/8).

Selly Minta Mataram Jadi Tuan Rumah Kongres Anak 2016 Mataram (Suara NTB) Penjabat Walikota Mataram, Dra.Hj. Putu Selly Andayani, M.Si meminta kepada Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak agar kongres anak Indonesia tahun 2016 dilaksanakan di Kota Mataram. Hal ini disampaikan Selly saat membuka peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di depan Kantor Walikota Mataram, Minggu (30/ 8). Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dan pihak dari Museum Rekor Indonesia (MURI). “Kami memohon kepada Ketua Komnas Perlindungan Anak agar kongres anak tahun 2016 diselenggarakan di Kota Mataram,” cetusnya. Terkait hal itu, Selly juga meminta kepada Sekda Kota Mataram untuk mempersiapkan segala hal berkaitan dengan rencana tersebut. Peringatan HAN di Kota Mataram merupakan rangkaian peringatan HUT RI ke-70 dan

HUT Kota Mataram ke-22. Dalam kesempatan tersebut Kota Mataram dalam hal ini Dewan Anak Mataram (DAM) juga berhasil memecahkan rekor MURI dengan lukisan tangan terbanyak dengan 16 ribu lebih peserta. Selly juga meminta kepada Sekda Kota Mataram selaku pembina LPA (Lembaga Perlindungan Anak) Kota Mataram untuk menindaklanjuti 13 rekomendasi dari DAM. Ia menegaskan pentingnya menindaklanjuti rekomendasi tersebut sebagai bukti komitmen Pemkot Mataram dalam mendukung kemajuan anak-anak di Kota Mataram dan memutus mata rantai kekerasan dan kejahatan terhadap anak-anak. “Jangan hanya slogan tapi harus diwujudkan dan direalisasikan semuanya,” cetusnya. Peringatan HAN ini juga diharapkan dapat menggugah semua pihak baik individu, keluarga, masyarakat, dunia usaha, maupun pemerintah betapa pentingnya peran dan

kewajiban masing-masing dalam melindungi ana-anak. Terpisah, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menyampaikan Kota Mataram adalah lokasi yang sangat strategis sebagai tempat pelaksanaan kongres anak yang dilaksanakan setiap tahunnya. Selain itu pentingnya melaksanakan kongres anak di Mataram juga untuk terus mengkampanyekan stop kekerasan terhadap anak, dimana NTB adalah termasuk lima besar tingginya kasus kekerasan dan kejahatan terhadap anak. “Oleh karena itu apa yang dicanangkan dalam kongres anak Indonesia itu adalah sangat relevan dilakukan di sini tahun 2016 untuk menyampaikan apa yang menjadi problem atau permasalahan anak di NTB. Perlu diapresiasi komitmen 16 ribu orang dan diharapkan tahun nanti akan semakin bertambah orang yang menyatakan anti terhadap kekerasan anak,” jelasnya. (ynt)

Mataram (Suara NTB) Pada perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-22 tahun ini, Kota Mataram dipimpin oleh Penjabat Walikota, Dra.Hj. Putu Selly Andayani, M.Si menggantikan H. Ahyar Abduh yang telah habis masa jabatannya. Belum genap sebulan Selly memimpin Kota Mataram dan di usia ke-22 tahun ini, ia menyatakan ingin menjadikan kota ini menjadi kota yang bersih dan asri. Kota yang bersih dan asri diinterpretasikan Selly sebagai kota yang bebas dari persoalan sampah dan pusat kotanya sejuk dengan rimbunan pohon-pohon di pinggir jalan. Dengan demikian, warga pun bisa dengan senang hati berjalan kaki. “Kalau sudah bersih dan sejuk, pasti kota ini akan terlihat asri,” cetusnya. Bagaimana menjaga kebersihan dan menjadikan Kota Mataram menjadi kota yang asri dan nyaman ditinggali menjadi target utamanya dalam memimpin Kota Mataram. Untuk membuat Kota Mataram menjadi sejuk, Selly mengatakan pihaknya juga menjalin kerjasama dengan peraih Magsaysay Award, TGH. Hasanain untuk penanaman pohon. “Kita akan tanam pohon biar sejuk dan rindang sehingga nanti orangorang bisa jalan kaki semua,” katanya. Selly yang dilantik pada tanggal 10 Agustus oleh Gubernur NTB tersebut menilai pembangunan di Kota Mataram sepanjang 22 tahun ini sangat luar biasa pesat. Banyak bangunanbangunan yang telah berdiri megah dibandingkan dengan puluhan tahun lalu sewaktu ia kecil. “Sekarang beton-beton di sanasini dibandingkan dengan waktu saya kecil dulu,” ujarnya. Perekonomian Kota Mataram juga dinilai telah tumbuh dan disertai dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga dengan wilayah yang kecil ini penduduk Mataram terbilang cukup padat. Dampak kemajuan sebuah kota dengan laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat salah satunya adalah sampah. Persoalan sampah inilah yang juga menjadi fokus utama pihaknya. Untuk diketahui tren volume sampah di Kota Mataram selalu meningkat setiap tahun. Berdasarkan data Dinas Kebersihan Kota Mataram, pada tahun 2014, volume sampah yang dihasilkan sebesar 1.350 meter kubik per hari. Tahun 2015, meningkat menjadi 1.396 meter kubik per hari atau naik 46 meter kubik. Untuk mengatasi persoalan sampah ini, Selly mengatakan akan membuat imbauan untuk mengajak BUMN, BUMD, dan perusahaan di Kota Mataram ikut berkontribusi menangani persoalan ini. Ia mengatakan BUMN, BUMD, maupun perusahaan swasta di Mataram bisa berkontribusi dengan menyumbangkan tong sampah untuk pemilahan sampah organik dan anorganik. Sehingga dengan pemilahan ini sampah bisa lebih mudah diolah dan volume sampah yang dibuang ke TPA berkurang. (ynt)

22 Tahun Kota Mataram

Pemerintah Diharapkan Bisa Sejahterakan Warga HARI ini, Senin (31/8) Kota Mataram genap berusia 22 tahun. Masih tergolong muda, tapi laju pembangunan telah terlihat di berbagai sudut kota. Pada ulang tahun ke-22 ini, banyak warga yang mengapresiasi pembangunan yang telah berhasil dijalankan pemerintah sepanjang 22 tahun ini. Namun tidak hanya itu, masih banyak juga harapan-harapan yang dipendam masyarakat agar pembangunan yang terlaksana di segala bidang juga berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakatnya.

Kemiskinan memang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkot Mataram untuk dituntaskan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mataram, pada tahun 2011 angka kemiskinan tercatat sebanyak 53.736 jiwa atau 13,18 persen. Se(Suara NTB/ynt) mentara pada tahun Mahsan 2012 turun menjadi 49.633 atau 11,87 perskesejahteraan warganya en dan pada tahun 2013 masih banyak yang mismenjadi 46.674 jiwa kin. Saya berharap peatau 10,75 persen. merintah bisa mempriorHarapan lain juga itaskan warga miskin (Suara NTB/ynt) disampaikan seorang dan membantunya sehSyamsudin pemuda pegiat perlindingga bisa lebih sebertingkat. Walaupun itu san- ungan anak Kota Mataram, Mahjahtera,” jelasnya. Syamsudin juga ber- gat penting, tapi yang lebih pent- san. Ia menilai sepanjang 22 tahun harap di HUT Kota Mat- ing baginya adalah bagaimana ini banyak kemajuan di berbagai (Suara NTB/ynt) Said aram ke-22 ini, jalan kemudahan hidup yang bisa aspek berhasil diraih Kota Matlingkungan rusak yang ada diberikan pemerintah, sehingga aram. Dan ia berharap ke depan Salah satu warga Kelurahan di wilayahnya bisa segera diper- orang miskin seperti dirinya agar semakin ditingkatkan teruPagutan Barat, Syamsudin me- baiki. “Di lingkungan tempat saya tetap bisa melanjutkan hidup tama yang berkaitan dengan hak lihat sudah banyak kemajuan tinggal masih ada jalan yang ru- dan membiayai anak-anaknya. anak-anak. “Seperti program Kota Said mengatakan selama pu- Layak Anak (KLA) harus terealyang berhasil dibangun oleh sak. Dan saya dengar-dengar sih Pemkot Mataram. “Lumayan mau dibantu perbaikannya, tapi luhan tahun ia hanya bekerja se- isasi dengan baik sesuai target ada kemajuan beberapa tahun sampai sekarang belum. Saya bagai pemulung. Hasilnya pun tahun 2018,” cetusnya. Banyak hal yang juga menuterakhir ini,” ujarnya kepada harap secepatnya,” ujarnya. Ia hanya cukup untuk membeli beSuara NTB, Minggu (30/8). Di juga berharap Kota Mataram ras, sementara ia harus meng- rutnya masih perlu dibenahi oleh samping kemajuan dalam bisa semakin maju ke depannya. hidupi dua orang anaknya yang pemerintah. Pembangunan infrasHarapan yang sama juga masih kecil dan isterinya yang truktur yang gencar dilaksanakan bidang pembangunan, khususnya infrastruktur, penjual keliling datang dari Said, pria renta yang sudah jompo dan tak bisa beker- juga harus memperhatikan hak ini berharap pembangunan sum- sehari-hari bekerja sebagai ja. “Sebagai warga yang tidak anak-anak khususnya anak-anak ber daya manusia juga terus dit- pemulung. Warga Sekarbela ini pernah sekolah, yang buta huruf difabel. “Bagaimana membangun ingkatkan. Sehingga warga Kota mengatakan banyak kemajuan seperti saya, saya hanya ber- infrastruktur yang ramah anak, Mataram semakin sejahtera dan yang dilihat di Kota Mataram harap bagaimana saya sebagai khususnya untuk anak-anak difatermasuk pembangunan jalan warga Mataram bisa disejahter- bel,” ujar Pembina Dewan Anak bebas dari kemiskinan. Mataram (DAM) ini. (ynt) “Kalau dilihat dari tingkat dan banyaknya gedung-gedung akan pemerintah,” cetusnya.


SUARA NTB

Senin, 31 Agustus 2015

Pagelaran seni budaya dan tradisi masyarakat.

Halaman 3

KOTA MATARAM, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat kini telah memasuki usia 22 tahun. Dalam perkembangannya, Mataram kini menjadi Kota kategori sedang yang sejajar dengan Kota lainnya di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang mencapai lebih dari 427 ribu jiwa turut berkontribusi memacu perkembangan Kota Mataram yang bermotto Maju Religius dan Berbudaya ini. Berbekal luas wilayah 61,3 km2 dengan panjang garis pantai lebih kurang 9 kilometer, Mataram menitik beratkan potensi sumber daya manusia sebagai instrumen andalan dalam menopang pertumbuhan kota. Sektor jasa dan perdagangan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah potensial turut memacu pertumbuhan ekonomi diatas 7 persen. Dalam menjawab tantangan zaman yang demikian kompleks, Pemerintah berupaya menyatukan persepsi dalam membangun kesepahaman akan arah pembangunan kota. Kondusifitas yang diciptakan masyarakat menjadi kunci utama dari keberhasilan pembangunan. Masyarakat dari waktu ke waktu telah menjadi saksi sejarah perkembangan Kota Mataram. Dan kini masyarakat telah merasakan perubahan di berbagai bidang sebagai buah dari semangat kebersamaan yang terjalin. Hari ini masyarakat merayakan hari jadi Kota Mataram ke 22. Mataram telah menjadi Kota yang Indah, Elok, Asri dan nyaman bagi siapapun yang tinggal dan datang ke kota ini. (humas) DIRGAHAYU KOTA MATARAM KE-22

Penambahan ruas jalan baru.

Rusunawa solusi perumahan rakyat di tengah keterbatasan ruang.

Revitalisasi Jalan Lingkungan yang menjadi akses masyarakat.

Penataan dan Pengelolaan Sampah Terpadu.

Normalisasi Drainase Perkotaan.

Pelayanan Dasar Kesehatan Masyarakat.

Pelayanan Poliklinik di RSUD Kota Mataram. Industri Kreatif Penopang Perekonomian Masyarakat.

Perbaikan rumah tidak layak huni.


SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 4

Usut Dugaan Penggunaan Ijazah Palsu Pakta Integritas Netralitas PNS PENJABAT Bupati Kabupaten Lombok Utara, Ashari, SH, MH, Senin (31/8) hari ini, dijadwalkan memimpin penandatanganan Pakta Integritas netralitas lingkup SKPD Pemda KLU jelang Pilkada 2015. Pejabat yang diwajibkan terlibat menandatangani pernyataan meliputi pejabat eselon II (setingkat kepala dinas) dan pejabat eselon iii (setingkat kepala bidang). “Senin (hari ini) kita akan bersama-sama teken surat pernyataan netralitas semua pejabat mulai dari es(Suara NTB/ari) elon III, sebagai bentuk koAshari mitmen terhadap netralitas Pilkada,” ungkap Ashari, akhir pekan lalu. Dikatakannya, penandatanganan ini dihajatkan untuk menjamin netralitas PNS agar tidak terlibat dalam politik praktis seiring penyelenggaraan Pemilihan Bupati/Wakil Bupati KLU. Tidak hanya dirinya, melainkan semua pihak menginginkan proses Pilkada KLU berjalan dengan nyaman tanpa campur tangan unsur PNS. Penandatanganan Pakta Integritas ini akan dilakukan pejabat eselon II dan eselon III lingkup Pemda KLU di atas materai. Dengan demikian, pernyataan sikap ini memiliki konsekuensi hukum dan sanksi tegas jika terjadi pelanggaran komitmen. “Kalau sudah ditandatangani kemudian dilanggar, maka itu juga akan menjadi bahan evaluasi kita,” sebutnya. Ashari mengisyaratkan, evaluasi untuk semua pegawai sudah akan dimulai. Surat pernyataan yang ditandatangani hari ini, diharapkan bisa menjadi pegangan untuk masingmasing pejabat agar tidak tergiring untuk berpolitik maupun mendukung salah satu pasangan calon. Usai ditandatangani, dirinya akan langsung membentuk Tim Pemantau agar jalannya netralitas PNS berjalan optimal. Setidaktidaknya, akan ada laporan dari tim apabila diketemukan terjadinya pelanggaran yang dilakukan PNS. Dasar pelanggaran itu pula, nantinya pejabat bersangkutan akan diberikan sanksi. Penjabat Bupati pada Pilkada kali ini mengajak, agar seluruh PNS lingkup Pemda KLU tetap mengedepankan larangan berpolitik. Mengingat keinginan agar proses pilkada berjalan aman, nyaman, damai dan tanpa konflik menjadi tujuan bersama. Tidak hanya dirinya, tetapi juga kalangan legislatif, termasuk keinginan dari pasangan calon sendiri. “Aturan yang melarang tentang itu sudah tertera dalam Undang-undang. Untuk itu, penandatanganan itu akan disaksikan oleh Tim dari Forum Pemerintah Daerah yang dibentuk untuk memantau independensi para pejabat. Tim ini melibatkan unsur Tni dan Polri,” demikian Penjabat Bupati. (ari)

Pemkab Lotim Bentuk Tim Peneliti Selong (Suara NTB) Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch. Ali Bin Dachlan, telah membentuk Tim Peneliti ijazah Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup pemerintah kabupaten. Tertuang dalam Surat Keputusan Keputusan Nomor 188.45/359/ PEGDIKLAT/2015. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk tindakan tegas Pemkab Lotim mendukung kebijakan pemerintah pusat untuk menindak setiap PNS yang melamar menggunakan ijazah asli tapi palsu (aspal). Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kabupaten Lotim, H. Najamudin, S.Sos, Msi, dirinya sebagai kepala badan ditunjuk sebagai sebagai ketua. Sementara Wakil Ketua dipercayakan pada Inspektur Lotim dan sekretaris tim dipercayakan kepada Sekretaris BKD. Dalam siaran pers yang diterima Suara NTB, Sabtu (29/8), Najamudin, menjelaskan, tim mulai melakukan koordinasi dengan seluruh SKPD dan menjadwalkan melakukan verifikasi terhadap seluruh ijazah pegawai.

Dalam hal ini, ujarnya, pada seluruh SKPD untuk menghimpun ijazah asli seluruh karyawannya untuk dilakukan verifikasi sesuai jadwal. ‘’Proses pengecekan ijazah ini akan dilakukan menggunakan scanner dan manual serta mencermati copy ijazah yang telah dilegalisir,’’ tegasnya. Selain verifikasi fisik ijazah, tim juga akan melakukan investigasi dan klarifikasi terhadap lembaga yang menerbitkan ijazah yang terindikasi palsu. Apabila ditemukan dugaan kuat ijazah palsu dengan

bukti jelas tidak ditemukan data-data dan dokumen pendukung, maka ijazah tersebut akan disampaikan ke lembaga yang berwenang menentukan keaslian ijazah untuk dipastikan statusnya. Jika dalam prosesnya terbukti aspal, maka PNS yang bersangkutan terancam sanksi berat hingga pemberhentian. Hal itu mengacu pada Peraturan Kepala BKN Nomor 25 Tahun 2015 tentang Tindakan Administratif dan Hukuman Disiplin. PNS yang ketika melamar

Peresean Harus Dilestarikan

(Suara NTB/dokumentasi TNGR)

RINJANI - Gunung Rinjani merupakan salah satu tujuan utama wisata di Pulau Lombok. Untuk menuju Rinjani, banyak pendaki menempuh melewati Sembalun Lombok Timur atau Senaru Lombok Utara. Namun, sekarang ini, BPPD Lotim berencana membuka jalur trekking menuju Rinjani lewat objek wisata Tetebatu Kecamatan Sikur Lombok Timur.

Ekspedisi Tetebatu-Rinjani

Diharapkan Jadi Magnet Baru Wisatawan

(Suara NTB/rus)

PEMANDU WISATA - Profesi pemandu wisata tidak lagi dipandang negatif masyarakat. Justru banyak pemandu orang tertarik menjadi pemandu wisata. Tampak seorang pemandu wisata sedang menjelaskan tentang objek wisata di Desa Tetebatu Kecamatan Sikur, Sabtu (29/8).

Pemandu Pariwisata Tak Lagi Dipandang Negatif Selong (Suara NTB) Pada awal kemunculannya, para guide (pemandu) wisatawan dipandang sangat negatif. Jasa penunjuk jalan untuk para turis ini bahkan dipandang rendahan. Namun kini, pemandu wisata menjadi profesi yang menggiurkan. Di mana, sebagian besar lulusan sarjana bahkan politisi memilih menjadi pemandu wisata. Realita itu terjadi di Desa Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Menurut salah satu pelaku wisata Desa Tetebatu, Kusuma Adnan, banyak pihak dari berbagai latar belakang tertarik menjadi pemandu wisata. Mereka memandang menjadi pemandu wisata merupakan pekerjaan mulia. “Sekarang sarjana dari berbagai disiplin ilmu, terjun ke pariwisata. Termasuk khatib pun ikut jadi guide,” tuturnya kepada Suara NTB, Sabtu (29/8) lalu. Menurutnya, prinsip bagi warga Desa Tetebatu, pariwisata menjadi milik semua atau boleh dikata, wisata yang dikembangkan adalah milik masyarakat. Jika pada awalnya, ungkapnya, menjadi pemandu wisata, banyak yang malu. Tapi sekarang, banyak orang justru ‘’berebutan’’ ingin menjadi pemandu wisata. Hal ini, katanya, dikarenakan masih adanya anggapan negatif terhadap sektor jasa ini. ‘’Bicara turis diketahui hanya orang asing. Padahal, tidak semua orang asing yang menjadi turis,’’ ujarnya. Untuk menjadi seorang pemandu wisata haruslah memiliki pengetahuan yang luas agar wisatawan yang diberikan petunjuk jalan senang. Tidak hanya itu, ujarnya, baik buruknya daerah tergantung pemandu wisata. Termasuk dalam konsep pengembangan pariwisata syariah. Salah satu kuncinya adalah para pemandu wisata. Kalau pemandu wisata tidak menyarankan, maka wisatawan pun tidak akan berani. Diakuinya, dari pengalamannya secara pribadi saat mendirikan kafe beberapa waktu lalu mendapat celaan dari warga. Namun setelah masyarakat diberikan pemahaman secara perlahan, masyarakat makin mengerti. (rus)

(Suara NTB/dok)

H. Najamudin CPNS terbukti menggunakan ijazah palsu/PNS, lanjutnya, dikenakan tindakan administratif berupa pemberhentian tidak dengan hormat atau dipecat sebagai CPNS/PNS. Sedangkan bila terbukti menggunakan ijazah palsu untuk proses kenai-

kan pangkat, dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS. PNS yang diketahui menggunakan ijazah palsu dalam proses pengangkatan dalam jabatan, dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS. Tidak hanya itu, lanjutnya, PNS yang terbukti menggunakan ijazah palsu meski bukan untuk kepentingan karier dan jabatan, juga tetap dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ‘’Selain disiplin, akan diancam juga proses hukum secara pidana. Jadi mereka yang terbukti menggunakan ijazah palsu, setelah jatuh bisa tertimpa tangga juga,” tegasnya. (rus)

Selong (Suara NTB) Sejumlah kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Desa Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur (Lotim) berencana menggelar Ekspedisi Tetebatu-Rinjani. Hal ini digagas untuk membuka kembali jalur trekking ke gunung setinggi 3.762 meter dpl itu. Harapannya, jalur trekking baru ini bisa menjadi magnet baru bagi wisatawan yang cinta petualangan. Hal ini dikemukakan pengurus sejumlah pokdarwis di Desa Tetebatu kepada rombongan pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lotim saat melakukan pertemuan di Desa Tetebatu, Sabtu (29/8) lalu. Sekretaris Pokdarwis Tetebatu, Salman Hafiz mengungkapkan, jika keinginan dari para pelaku wisata di Tetebatu ada salah satu event yang nyata dampaknya bagi kemajuan pariwisata Lotim. ‘’Tidak sekadar event yang bersifat temporal,’’ ujarnya. Ekspedisi Rinjani, harapnya, bisa menjadi tonggak awal makin berkembangnya sektor pariwisata yang cukup menjanjikan bagi perbaikan perekonomian masyarakat. Direncanakan tanggal 11 September mendatang, para pengurus pokdarwis di Desa Tetebatu ini akan melakukan pendakian. Ia mengharapkan dukungan dari BPPD Kabupaten Lotim. Ketua Pokdarwis Tetebatu Induk, Bram Ramli menambahkan, Desa Tetebatu ini merupakan jantung wisata Lotim. Para pelaku wisata di desa yang menjual keasrian alam dan kearifan lokal masyarakat ini menginginkan pariwisata yang juga berkarakter. Menurutnya, jalur trekking dari Tetebatu ini diyakini jauh lebih aman. Di samping itu ada nilai lebih yang bisa dinikmati wisatawan. “Dari Tetebatu ini kan bisa melihat black monkey atau lutung itu,” katanya. Hal lainn yang bisa ditunjukkan kepada wisatawan adalah adanya spot-spot menarik yang diyakini akan membuat wisatawan senang. Dalam sejarahnya, jalur dari Tetebatu sebenarnya sudah lama diketahui warga. Bukti-bukti sejarah peninggalan Belanda dapat ditemukan di desa paling utara di wilayah Kecamatan Sikur ini. Mendaki ke Rinjani dari Tetebatu ini bisa ditempuh dalam jangka waktu 9 jam normalnya. Dari Tetebatu, bisa dibuat program wisata one day trek. “Rencana kita sampai batas Pelawangan dulu,” ucap Bram. Ketua BPPD Lotim, Widiyanto menyambut baik ide para pengelola pariwisata di Desa Tete-

batu itu. BPPD berencana melakukan event pariwisata yang berdampak besar. Ide Ekspedisi RinjaniTetebatu, sebagai hal yang baru siap didukung. Melalui Tetebatu, katanya, bisa menjadi jalur alternatif selain Sembalun. Tetebatu bisa menjadi salah satu pintu masuk yang diminati para pecinta wisata alam pegunungan. Widiyanto meyakini, banyak yang berminat mendaki gunung tertinggi di NTB ini dari Tetebatu. Di mana, dari segi akses akan jauh lebih mudah. (rus)

Selong (Suara NTB) Danrem 162 Wira Bhakti, Kolonel CZI Lalu Rudy Irham Srigede, membuka kegiatan Festival Peresean Se-Pulau Lombok di Lapangan Penede Gandor, Sabtu (29/8). Hadir dalam acara itu, Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin, Dandim 1615 Lotim,Letkol. Inf. Arif Musthofa, Kepala Dinas Budpar Lotim, M. Khairil Anwar Mahdi dan lainnya. Menurut Lalu Rudy – panggilan akrab Danrem — keberadaan budaya peresean memiliki tujuan yang sangat bagus dalam melestarikan seni budaya asli Lombok dan menunjukkan kekayaan khas Lombok. Itu artinya, sudah sepatutnya keberadaan peresean ini harus tetap dijaga, dikembangkan dan dilestarikan. “Peresean ini merupakan warisan budaya dari nenek moyang kita yang harus dipelihara dan lestarikan,” tututnya. Pihaknya tidak memungkiri banyak negara-negara asing yang sengaja datang ke NTB untuk belajar segala kebudayaan-kebudayaan Lombok. Selain itu, ujarnya, para pepadu harus tetap menjunjung

tinggi sportivitas dengan tidak melakukan permainan curang. Pasalnya, bermain curang itu merupakan bukan sifat seorang ksartia, sehingga harus dibuang jauh-jauh. Karena, sebagai seorang pepadu tentunya harus menerima kemenangan dan kekalahan saat melakukan pertandingan peresaian. “Dalam pertandingan ini semua pepadu harus legowo menerima kekalahan. Selain itu, melalui festival ini hendaknya kita jalin erat tali silaturahmi dan persaudaraan di antara para pepadu yang ada,” imbaunya. Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin kembali menegaskan Pemkab Lotim mengapresiasi kegiatan Festival Peresean yang digelar. Festival ini, ujarnya, merupakan salah satu wahana dalam melestarikan budaya daerah dalam hal ini Kabupaten Lotim. “Festival Peresean ini adalah adat Sasak Lombok setiap tahun untuk memangil hujan, selain itu peresean ini juga merupakan bagian dari luapan rasa kegembiraan, luapan emosi dalam pertandingan,” pungkasnya. (yon)


SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 5

Diduga Lakukan Penipuan Fokus Kembangkan Fasilitas Terminal RENCANA perpanjangan run way (landasan pacu) Bandara Internasional Lombok (BIL) seperti yang telah dijanjikan oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo, dipastikan tidak akan terwujud setidaknya untuk sementara waktu. Pasalnya, pihak PT. Angkasa Pura (AP) I akan lebih fokus untuk mengembangkan fasilitas penunjang bandara lainnya, terutama fasilitas terminal bandara. Penegasan tersebut disampaikan anggota DPD RI, Drs. H. L. Suhaimi Ismy, saat ditemui di kediamannya, di Praya, Sabtu (29/8). Diakuinya, kepastian rencana pengembangan tersebut diperoleh setelah pihaknya menggelar pertemuan dengan pihak PT. AP I beberapa hari yang lalu. Di mana sebelumnya, pihaknya sengaja ingin bertemu dengan PT. AP I dan jajaran pejabat PT. AP I BIL guna menagih janji Presiden Joko Widodo, saat berkunjung ke Loteng beberapa bulan yang lalu. Hasilnya, PT. AP I memastikan tidak akan melakukan perpanjangan run way BIL dalam waktu dekat ini. Tapi sebagai gantinya, akan dilakukan pengembangan fasilitas terminal, apron dan taxi way. Karena fasilitas-fasilitas itulah yang dinilai lebih penting untuk segera dikerjakan daripada menambah panjang run way. Diakuinya, dari hasil kajian teknis pihak PT. AP I dengan panjang run way saat ini yakni 2.750 meter masih memadai untuk didarati pesawat-pesawat berbadan lebar. Buktinya pesawat pengangkut jemaah haji yang rata-rata berbadan lebar sudah bisa mendarat dengan mulus. “Atas pertimbangan itulah, PT. AP I fokus untuk mengembangkan fasilitas lain. Walaupun perpanjangan run way memang menjadi janji Presiden Joko Widodo,” ujarnya. Sekarang ini, ujarnya, Terminal BIL dinilai sudah mulai kewalahan menampung calon penumpang, karena peningkatan jumlah penumpang yang cukup signifikan. Selain itu, apron BIL sudah waktunya diperluas, sehingga bisa menampung pesawat lebih banyak lagi. “Kan percuma run way saja yang diperpanjang. Sementara fasilitas penunjang lainnya justru tidak dikembangkan,” tambahnya. Mengenai pengembangan fasilitas penunjang BIL akan dilakukan, Suhaimi mengaku, pihak PT. AP I menjanjikan tahun 2016 mendatang. Pasalnya, kalau tahun ini tidak mungkin. Karena anggarannya belum diusulkan pada saat pembahasan anggaran 2015. Pihaknya berkomitmen akan terus mengawal rencana pengembangan fasilitas BIL tersebut. Supaya bisa benarbenar terwujud. Adapun perpanjangan run way, pasti akan akan dilakukan, tapi tidak dalam waktu dekat ini, karena belum mendesak untuk dilakuk a n . (kir) H. L. Suhaimi Ismy (Suara NTB/kir)

Plt. Bupati Minta Oknum Pejabat BPBD Disanksi Tegas Giri Menang (Suara NTB) – Tindakan oknum pejabat kepala seksi (kasi) di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat (Lobar) yang diduga melakukan penipuan terhadap sejumlah kontraktor, bakal diganjar hukuman setimpal. Plt Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, meminta pimpinan instansi memberi sanksi tegas sesuai ketentuan. “Tindakan itu tidak boleh. Kalau itu benar harus disanksi tegas,” tegas Plt Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid beberapa waktu lalu. Fauzan mengaku sampai saat ini belum ada laporan resmi diterimanya dari Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lobar. Sanksi yang bisa dijatuhkan ke oknum tersebut, tentunya sesuai ketentuan maka secara tertulis akan ditindak melalui

BKD dan instansi terkait tempatnya bertugas. Sementara Sekda Lobar, H. M. Uzair akan menunggu hasil investigasi dari (Kalak) BPBD terkait kasus oknum kepala seksi yang diduga memeras kontraktor. Menurutnya, Kepala Pelaksana BPBD secara lisan telah melapor ke dirinya, namun secara resmi belum. “Kami masih menunggu laporan, baru setelah

itu kami akan kaji untuk pemberian sanksinya,” ujar Sekda. Menurutnya, sesuai ketentuan, tindakan oknum melakukan pemerasan melanggar disipin. Pelanggarannya pun terbilang berat. Namun demikian tetap pihaknya akan menunggu laporan resmi dari BPBD. Kalak BPBD, H Najib kepada wartawan mengaku, tindakan oknum ini sangat men-

coreng nama instansi BPBD, karena mencatut dan menjual nama lembaga untuk kepentingan pribadi. “Tindakan dari dinas sendiri, karena ini pelanggaran maka kami akan laporkan ke pimpinan untuk diproses, tapi kami akan lakukan pembinaan terhadap oknum tersebut,” terang Najib. Terkait persoalan sanksi jelasnya, akan diserahkan ke pimpinan, karena oknum ini pejabat eselon IV. Dalam hal ini pihaknya tidak berhak menjatuhkan sanksi, kecuali memberikan pembinaan. Namun menurutnya, kemungkinan bersangkutan akan diberi sanksi berupa dipindah.

Dikatakan, persoalan antara oknum dengan kontraktor sendiri telah diselesaikan, karena oknum memberikan kendaraan roda empat sebagai jaminan. Ia sendiri dalam hal ini sebagai fasilitator. “Saya tidak mau terlalu jauh turut campur, namun demikian tindakan itu mencoreng instansi BPBD,” tegasnya. Sementara Ketua Komisi I DPRD Lobar H. Zulkarnain menyayangkan tindakan oknum itu. DPRD meminta kepada kontraktor melaporkan ke polisi. “Ini tidak bisa dibiarkan, jelas ini pelanggaran karena pejabat itu tidak boleh menerima fee apapun alasannya,” tegasnya. (her)

Empat Pilar Kebangsaan Harus Terus Diperkuat

(Suara NTB/her)

AMBIL RANDIS - Anggota DPRD Lobar saat mengambil randis di kantor Sekretariat DPRD Lobar, Sabtu (29/8). Sebelumnya, anggota DPRD sempat memboikot pelaksanaan sidang paripurna penetapan RAPBDP 2015, karena randis belum diterima.

Setelah ’’Boikot’’ Sidang

Anggota DPRD Lobar Ambil Randis Giri Menang (Suara NTB) – Setelah melakukan aksi ‘’boikot’’ sidang paripurna penetapan RAPBDP 2015, Jumat (28/8) lalu, gara-gara kendaraan dinas (randis) belum diterima. Akhirnya, Sabtu (29/8), anggota DPRD Lombok Barat (Lobar) ramai-ramai mengambil randis roda dua jenis Honda Vario di Sekretariat DPRD Lobar. Mereka tampak puas dan

sumringah setelah menerima randis dari pihak sekretariat. Ketua Komisi I DPRD Lobar H. Zulkarnain didampingi Wakil Ketua H. L. Muhammad bersama sejumlah anggota mendatangi Kantor Sekretariat DPRD. Meski hari libur mereka menyempatkan mengambil kendaraan yang ditunggu-tunggu sejak lama. “Kami mau ambil

kendaraan dinas, sudah keluar,” aku H. L. Muhammad bersama anggota Dewan lain. Sebelum membawa pulang, mereka mengetes kondisi kendaraan terlebih dahulu. Jenis randis yang diperoleh dewan tahun ini, berupa Honda Vario dengan harga kisaran Rp 17 juta per unitnya. Sebelumnya, Jumat lalu sejumlah anggota DPRD diduga melakukan aksi pemboikotan terhadap pelaksanaan sidang paripurna persetujuan RAPBDP 2015. Aksi ini diduga ditengarai, lantaran kendaraan dinas mereka belum keluar. Akibat aksi ini, sidang paripurna pun molor hingga satu jam. Setelah melakukan perundingan dengan Sekretaris DPRD, H. L. Saswadi barulah diperoleh kepastian randis akan segera keluar. Mereka meminta randis segera keluar, karena menunjang tugas dewan. Karena selama ini, hamper semua dewan menggunakan kendaraan pribadi ke kantor. Teprisah Sekwan, HL Saswadi, menyampaikan 41 randis bagi anggota DPRD telah keluar dan bisa diambil anggota. Pengadaan randis untuk Dewan sebanyak 41 unit, jenis kendaraannya Honda Vario dengan harga Rp 17 juta lebih per unit. Total dana untuk pengadaan 41 unit kendaraan itu mencapai Rp 679 juta lebih. (her)

Praya (Suara NTB) Pemahaman akan nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan merupakan satu keharusan yang terus dipertahankan dan ditingkatkan. Terlebih menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) seperti sekarang ini. Di mana, potensi terjadinya konflik yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bisa saja muncul. Belum lagi, masyarakat kini sedang dihadapkan pada kondisi perekonomian yang tengah lesu. Di mana harga kebutuhan ekonomi melonjak tajam. Sementara daya beli masyarakat justru masih sangat rendah. “Pada kondisi-kondisi seperti ini, rentan sekali terjadi konflik di tengah masyarakat,” ungkap anggota DPD RI, Drs. H. L. Suhaimi Ismy, saat bertemu dengan warga Desa Prabu Pujut Lombok Tengah (Loteng), Sabtu (29/8). Atas dasar itu, ujarnya, nilainilai empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila sebagai dasar negara, harus benar-benar dipahami dan dijalan dengan utuh, khususnya dalam semua segi kehidupan berbangsa dan bertanah air. “Pancasila itu ada dasar negara kita. Jadi dalam kondisi apapun, harus tetap jadi pedoman bagi kita semua. Dalam kondisi susah atau senang,” ujarnya. Kalau sudah begitu, seberat apapun cobaan yang menimpa negara ini pasti akan bisa dilalui. Selain Pancasila, ujarnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati yang harus dijaga dan dipe-

lihara dengan baik. Artinya, tidak ada satu orang pun yang boleh merongrong keutuhan bangsa ini dalam bingkai NKRI yang berBhnineka Tunggal Ika. “Kita boleh berbeda agama dan suku. Tapi tetap satu tujuan. Menjaga keutuhan NKRI,” tandasnya. Dalam hal gelaran Pilkada Loteng pada khususnya, Suhaimi mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat di daerah untuk tidak saling salah menyalahkan hanya karena perbedaan pilihan politik. Bahwa semua harus bisa menghormati kebebasan masing-masing dalam menentukan pilihan dan sikap politiknya dalam pilkada. Menurutnya, yang paling penting dalam setiap gelaran pilkada adalah rasa persatuan dan kesatuan tetap terjaga terlepas dari siapapun yang kemudian terpilih sebagai pemimpin daerah. Hal tersebut, lanjutnya, perlu diingatkan kembali. Mengingat sudah banyak kasus pilkada yang berujung dengan kerusuhan akibat lemahnya pemahaman akan persatuan dan kesatuan. Kondisi ini merugikan masyarakat itu sendiri, karena kalau konflik sudah pecah yang rugi tetap masyarakat. Mulai saat ini, harapnya, rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat harus terus dipupuk. “Boleh kita berbeda pilihan politik. Tapi tujuan kita tetap sama. Bagaimana kemudian daerah dan negara tercinta ini bisa maju dan terus berkembang,” pungkasnya. (kir/*)

(Suara NTB/kir)

RESES - Anggota DPD RI, H.L. Suhaimi Ismy, sedang memberikan pemahaman tentang empat pilar kebangsaan saat reses di Kantor Desa Prabu, Sabtu (28/9).

Atasi Kekeringan

Banjar Dharma Praja Lobar Bangun Sumur Bor di Kedaro

(Suara NTB/her)

GOTONG ROYONG - Kegiatan gotong royong Banjar Dharma Praja Giri Menang di Dusun Lendang Guar. Kegiatan ini sebagai upaya membantu pemerintah daerah dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Giri Menang (Suara NTB) – Keberadaan umat Hindu di Lombok Barat (Lobar) sangat penting dan strategis dalam setiap gerak pembangunan, baik di bidang fisik maupun spiritual. Sebagai bentuk kontribusinya bagi pembangunan daerah, Banjar Dharma Praja Giri Menang menggelar sejumlahkegiatandiLendangGuar Desa Kedaro. Kegiatan itu digelar selama dua hari (Sabtu dan Minggu).KegiataninidihadiriumatHindu, pengurus banjar, PHDI NTB, PHDI Lobar, PHDI Kecamatan Sekotong dan tokoh agama. Selain kegiatan spiritual bagi masyarakat setempat, mereka menggelar bakti sosial dan gotong royong pembangunan sumur bor. Pembangunan sumur bor ini dihajatkan untuk membantu masyarakat

setempat yang mengalami kekeringan. Ketua Banjar Dharma Praja Giri Menang, Nyoman Sembah didampingi koordinator kegiatan, dr. Aan Suryanatha, Minggu (29/ 8) menjelaskan, banjar ini beranggotakan seluruh PNS di lingkup pemda yang beragama Hindu. “Banjar ini setiap tahun mengadakan program sesuai dengan visi dan misi. Bagaimana meningkatkan Srada dan Bhakti dengan mengimplementasikan ajaran Tri Hita Karana,” terang Nyoman Sembah. Pihaknya mengharapkan, adanya sumur ini, maka masyakarat harus bisa menjaga air tersebut, sehingga tidak mengalami kesulitan pada musim kemarau. Selain itu, pihaknya telah melaksanakan kegiatan persem-

bahyangan bersama dilanjutkan Dharma Wacana dan Dharma Tula Sabtu (29/8) malam. Pihaknya mengharapkan, kegiatan seperti ini tidak saja dilaksanakan di satu lokasi, namun juga akan dilaksanakan di tempat lain. Koordinator Kegiatan, Aan Suryanatha menyampaikan kegiatan ini bentuk peran serta Banjar Dharma Praja Giri Menang terhadap masyarakat yang membutuhkan air, karena diketahui saat ini musim kering. Karena itulah, banjar berupaya membantu dengan membuat sumur bor. “Ini kegiatan untuk membantu masyarakat,” terangnya. Dijelaskan, jumlah penduduk Hindu di Lobar sekitar 7-10 persen dari 700 ribu penduduk Lobar, maka umat Hindu dapat berperan aktif mewujudkan masyarakat Lobar yang unggul, mandiri, bermartabat dan sejahtera. Namun, di satu sisi kondisi SDM umat Hindu, terutama yang tinggal di daerah-daerah terpencil di wilayah pedesaan maupun pegunungan belum mampu untuk memberikan peran besar dan maksimal. Selain itu, untuk meningkatkan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan kegotong royongan sesama umat se-dharma, maka dilakukan pembinaan masyarakat Hindu yang berada di dusun setempat melalui kegiatan spiritual, bakti sosial dan gotong royong membersihkan jalan menuju Pura Dalem Lendang Guar. (her)


SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

Mulai Mengerti Soal SPM

Sekolah di Sumbawa Menjadi Lebih Tertib Sumbawa Besar (Suara NTB) Setelah Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumbawa menggelar pelatihan soal Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam beberapa gelombang, Kepala Sekolah khususnya SD mulai mengerti dan paham soal SPM dimaksud. Kalaupun ada yang sebelumnya sudah paham, makin memantapkan mereka dalam implemementasinya di (Suara NTB/arn) sekolah, agar sekolah menM. Idris jadi lebih tertib dan kepala sekolah maksimal menjalankan fungsinya. Sejumlah Kepala Sekolah Dasar di dalam kota yang sempat ditemui Suara NTB, Sabtu (29/8), salah satunya Kepala SDN 1 Sumbawa Besar, M. Idris, mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah Diknas khususnya Sub Bag Program yang menggelar pelatihan dimaksud. Untuk lebih mengetahui arah SPM. Sebanyak 27 indikator Pencapaian (IP) SPM Dikdas menjadi pedoman dan acuan untuk pencapaian target yang lebih baik. “Penerapannya Insya Allah bisa kita laksanakan. Walaupun SPM itu sudah dari dulu ada, cuma belum begitu terkenal. Ini sudah pernah kita lakukan. Jadi apa yang disampaikan tentang SPM itu sudah pernah kita lakukan. Dengan ada kegiatan itu makin mantap kita,” jelasnya. Idris mencontohkan, indikator SPM, terkait jumlah murid maksimal 32 orang per kelas. Sementara ada kelas di sekolahnya yang jumlah muridnya mencapai 40 orang siswa. Dengan adanya SPM, jumlah murid dibatasi, sehingga guru pun menjadi nyaman dalam bertugas. Kepsek SDN 13 Sumbawa Besar, Muhammad Hasan, mengaku kalau selama ini pemahaman soal administrasi masih terasa kurang. Program yang ada hanya dilaksanakan. Sehingga dengan adanya pelatihan SPM menjadi mengerti tentang apa saja indikator dalam pencapaiannya. Seperti pengaturan fasilitas dan sarana sekolah yang bagaimana memenuhi indikator. “Ada yang namanya rombel, kelompok belajar kita bisa pahami secara lebih dalam, termasuk soal pengisian biodata sekolah, baik biodata anak maupun biodata kelengkapan sekolah itu,” ujarnya. Begitu ada SPM, pihaknya pun mulai mendata dan mencatat semua, termasuk buku di perpustakaan. “Karena perpustakaan hanya kita tahu perpustakaan saja, hanya datang buku kita lepas begitu saja tanpa ada pembukuan bahwa buku ini sekian judulnya. Dengan adanya SPM baru kita tahu persis. Jadi program ini sangat bagus, kemudian operator juga paham dengan laporan online-nya dan lain sebagainya. Punya kelebihan juga. Sebagai arahan kita menuju bisa tertib administrasi baik guru maupun kepala sekolah, tanpa ada lagi rekayasa,” tandasnya. Kasubag Program Dinas Diknas Sumbawa, Amir Mahmud, M.E, dalam materi pelatihan SPM sebelumnya menjelaskan, pelatihan ini mengenalkan tugas dan peran kepala sekolah kaitan dengan SPM. Khususnya lebih mempertegas indikator pencapaian SPM. Peserta dilatih menghitung SPM di satuan pendidkan. Kepala sekolah juga diminta memberikan tanggapan terhadap apa yang menjadi kendala dalam hal SPM, mana indicator yang mudah dan sulit dicapai. Materi umum yang harus dipahami, konsep dasar SPM Dikdas, 27 Indikator dan Pengukuran IP SPM Dikdas. Mekanisme pengumpulan dan pengelolaan data/informasi penerapan SPM Dikdas. Pengukuran pencapaian indikator SPM Dikdas. Tugas dan peran pengawas dan kepala sekolah/madrasah dalam penerapan SPM Dikdas. Program PKP-SPM Dikdas. Kendala dan potensi pengembangan kapasitas penerapan SPM Dikdas di Satuan Pendidikan. Masalah lokal di Kabupaten/Kota. Hingga hasil yang diharapkan, Peserta dapat menjelaskan konsep dasar SPM Dikdas. Kemudian mengukur pencapaian indikator SPM Dikdas. Dapat menjelaskan tupoksinya sebagai pengawas dan kepala sekolah/madrasah dalam pencapaian indikator SPM Dikdas serta mengetahui permasalahan lokal yang dihadapi daerah dalam penerapan SPM Dikdas. (arn/*)

Hari Ini, Panwaslu KSB akan Sidangkan Laporan K2 Taliwang (Suara NTB) Panwaslu KSB bergerak cepat menindaklanjuti laporan pasangan Kusmayadi – Khairuddin Karim (K2). Jika tidak ada halangan, hari Senin ini, Panwaslu akan mulai menyidangkan laporan pasangan perseorangan itu mengenai keberatannya terhadap KPU atas hasil penetapan pasangan calon peserta Pilkada KSB. “Kalau tidak ada halangan, Senin kita sudah akan agendakan untuk menggelar sidang atas laporan pasangan K2 ini,” jelas ketua Panwaslu KSB Unang (Suara NTB/bug). Silatang, S.Kom kepada Unang Silatang wartawan, Sabtu (29/8). Dijelaskannya, pihaknya menerima laporan pasangan K2 pada tanggal 25 Agustus lalu. Setelah melakukan kajian, pasangan K2 selanjutnya diminta untuk melengkapi seluruh berkas yang kurang sebelum akhirnya Panwaslu menetapkan pengaduan pasangan tersebut memenuhi syarat formil dari materi yang digugatnya. “Rabu atau sehari setelah kami terima laporannya, kami menyampaikan masih ada yang kurang. Nah mereka (K2) ternyata bergerak cepat dan bisa melengkapinya dalam sehari,” urainya. Sesuai aturan, Panwaslu KSB hanya memiliki waktu selama 12 hari untuk menyelesaikan pengaduan sengketa yang diajukan oleh pasangan K2. Unang mengatakan, karena terikat dengan batas waktu itulah pihaknya berjanji akan mempercepat proses penanganan pengaduan tersebut. “Laporan mereka masuk tanggal 25 Agustus, artinya 5 September itu kita sudah harus memutuskan terhadap pengaduan pihak pelapor dalam hal ini K2,” timpalnya. Dalam proses sidang nantinya setidaknya akan melalui tiga tahap. Tahap pertama penyampaian pengaduan, kedua bantahan termohon (eksepsi) oleh KPU dan terakhir mediasi para pihak oleh Panwaslu untuk mencari kesepakatan atau jalan tengah penyelesaian sengketa. Menurut Unang, jika ketiga tahap tersebut telah dijalani namun tidak membuahkan hasil, Panwaslu kemudian bisa mengeluarkan ketetapan berdasarkan bukti dan fakta-fakta yang ditemukan, untuk memutus sengketa tersebut. “Ketetapan kami nanti harus dihormati kedua belah pihak baik pelapor maupun terlapor. Sebab keputusan Panwaslu itu sifatnya final dan mengikat,” tegasnya. Selanjutnya ditanya soal materi gugatan yang diajukan pasangan K2, Unang mengaku, pada intinya pasangan tersebut menggugat hasil penetapan pasangan calon peserta Pilkada yang dilakukan oleh KPU. Di mana KPU tidak meloloskan pasangan K2 karena tidak dapat memenuh syarat minimal dukungan untuk calon perseorangan yang ditetapkan KPU KSB. “Untuk bukti-buktinya, K2 banyak melampirkan dalam laporannya. Termasuk misalnya temuan mereka pada proses verifikasi dukungan di tingkat PPS yang menurut mereka petugas banyak melakukan kesalahan,” pungkasnya. (bug)

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 6

F1 Laporkan Mapan dan Nurmas ke Panwaslu KSB Taliwang (Suara NTB) Tim pemenangan pasangan Musyafirin – Fud Syaifuddin (F1) melayangkan laporan tertulis kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). F1 menduga pasangan Mala Rahman – Iwan Panjidinata (MAPAN) dan H.M. Nur Yasin – Masra Jayadi (Nurmas) telah melakukan pelanggaran terkait jadwal kampanye. Sekretaris tim pemenangan F1, Andi Laweng mengatakan, pihaknya menduga pasangan MAPAN dan Nurmas telah melakukan pelanggaran atas jadwal kampanye. Hal ini dikarenakan kedua pasangan tetap menggelar pertemuan di waktu-waktu yang telah dilarang oleh Panwaslu yang tertuang dalam surat imbauan Panwaslu Nomor 053/B/ Panwas.KSB/VIII/2015. “Dalam surat itu Panwaslu mengimbau agar sejak tanggal 25 sampai 27 Agustus pasangan calon dilarang melakukan kampanye dalam bentuk apap-

un. Tapi di lapangan kami menemukan, baik MAPAN maupun Nurmas telap menggelar pertemuan selama waktu itu,” katanya kepada wartawan, Minggu (30/8). Berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan, Laweng mengungkapkan, untuk pelanggaran yang dilakukan oleh pasangan Nurmas terjadi pada tangga 25 Agustus lalu. Saat itu salah seorang oknum anggota DPRD KSB dari salah satu partai pengusung Nurmas menggelar acara di lingkungan Telaga Bertong B, kelurahan Telaga Ber-

tong kecamatan Taliwang. Pada acara yang digelar malam hari itu, oknum anggota DPRD itu melakukan pertemuan yang bisa dipastikan dalam rangka konsolidasi pemenangan pasangan Nurmas. Demikian pula laporan terhadap pasangan MAPAN. Pasangan ini telah melakukan kegiatan yang sama pada tanggal 27 Agustus, di lapangan sepak bola desa Air Suning kecamatan Seteluk. Kegiatan pertemuan secara terbuka itu dinyatakan melanggar ketentuan jadwal kampanye karena masih dalam waktu larangan sesuai

surat imbauan Panwaslu. “Intinya ada surat Panwaslu soal larangan berkampanye yang dilanggar oleh kedua pasangan tersebut,” tegas Laweng. Atas laporannya tersebut, Laweng selanjutnya menyatakan, agar Panwaslu segera menindaklanjutinya. Mengingat hal tersebut merupakan sebuah pelanggaran yang seharusnya tidak dilakukan oleh pasangan calon selama berkompetisi. “Kami bukannya takut kalah, tapi kami beharap semua pihak bisa taat aturan. Karena Pilkada ini bukan sekadar kompetisi tapi yang utama pembelajaan berdemokrasi bagi masyarakat,” timpalnya. Sementara itu ketua Panwaslu KSB, Unang Silatang, S.Kom yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan adanya laporan dari tim pemenangan pasangan F1 itu. Ia pun berjan-

ji akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil para pihak. “Laporannya sudah masuk secara tertulis. Langkah kami selanjutnya akan memanggil para pihak, baik pelapor maupu terlapor secepatnya,” janjinya. Ia menyatakan, secara kelembagaan pihaknya akan memastikan setiap laporan yang masuk ke Panwaslu akan tetap ditindaklanjuti. Hanya saja bagi seluruh pihak terutama pelapor, untuk bersabar, mengingat setiap penanganan yang dilaksanakan Panwaslu harus mengikuti prosedur yang berlaku. “Kami punya aturan yang harus dijalankan. Jadi kalau misalnya ada yang merasa laporannya lambat ditindalanjuti, itu bukan kesengajaan. Karena di sisi lain kami punya aturan main yang harus juga kami taati,” imbuhnya. (bug)

Aksi Curanmor di Sumbawa Kian Marak Sumbawa Besar (Suara NTB) Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kian marak terjadi di wilayah hukum Polres Sumbawa. Akhir-akhir ini hampir setiap setiap hari terjadi kasus serupa. Pada Jumat (28/8) lalu, misalnya, dua sepeda motor raib dibawa maling. Meskipun tempat kejadian perkara (TKP)-nya berbeda, namun kejadian tersebut hanya berselang empat jam saja. Sore harinya sepeda motor Mio Biru dengan nopol EA 5371 AF milik Gatot Sumbroto hilang saat memancing di Pantai Tanjung Menangis kelurahan Brang Biji. Pada saat itu warga asal Kebayan, kelurahan Brang Biji ini memarkirkan sepeda motornya dipinggir pantai sekitar pukul 15.30 Wita. Namun saat hendak pulang pada pukul 18.00 Wita, motor tersebut sudah tidak ada. Hal serupa juga menimpa Fakhriansah (17), pelajar SMA yang beralamat di kelurahan Brang Bara. Sepeda motor Mio

Shoul Putih dengan nopol EA 2268 AG miliknya diparkirkan di TKP sekitar pukul 20.00 Wita. Namun saat hendak pulang sekitar pukul 22.10 Wita motor tersebut sudah tidak ada di tempat. Kapolres Sumbawa melalui Kasubag Humas, Iptu Waluyo membenarkan adanya hal tersebut. Pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya, kasus serupa juga terjadi. Diantaranya pada Kamis (27/8) sekitar 19.40 Wita, Vega R milik Syamsuddin B (41), warga dusun Uma Beringin kecamatan Unter Iwes juga menjadi sasaran. Sedangkan pada Selasa (25/8) juga dua sepeda motor raib. Adalah sepeda motor Mekianus Umbu Pati (29) yang kehilangannya motornya sekitar pukul 07.00 Wita di Seketeng, dan Sapriadi (20) juga kehilangan sepeda motornya saat diparkir di depan kos temannya di Brang Biji, sekitar pukul 22.00 Wita. (ind)

PMI Sumbawa Beri Penghargaan terhadap Pendonor Sumbawa Besar (Suara NTB) Malam Inagurasi Palang Merah Indonesia (PMI) di Sumbawa diwarnai dengan pembagian hadiah serta penghargaan terhadap pendonor. Beberapa pendonor darah dan instansi serta perusahaaan yang aktif mendonorkan darah diberikan penghargaan pada Peringatan hari PMI yang digelar di kantor PMI Sumbawa, Jumat (28/8) malam. Pemberian penghargaan ini terhadap pendonor sukarela baik yang sudah 25 kali, 50 kali, 75, 100 kali, bahkan ada yang hampir 200 kali. Kegiatan ini mengangkat tema “A drop For Hopes and Save a Blood for saving mother and children”. Direktur UDD PMI kabupaten Sumbawa, dr Hj Nieta Ariyani dalam sambutannya melaporkan dalam tiga tahun terakhir, di Sumbawa masih terjadinya angka kematian ibu dan bayi akibat pendarahan. Makanya, melalui kegiatan ini, membantu pemerintah berkontribusi secara nyata untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Peringatan Hari Donor Darah sedunia juga sebagai ajang apresiasi terhadap pahlawan kemanusiaan dalam hal ini pendonor darah sukarela. Dengan sasaran pelajar, mahasiswa masyarakat dan SKPD. Kegiatan ini juga bertujuan menggugah hati masyarakat untuk melakukan donor darah. “Kami berharap adanya partisipasi aktif dari masyarakat untuk membantu sesama dalam mendonorkan darah,” imbuhnya. Sementara ketua Umum PMI, Drs. H. Rasyidi mengatakan bahwa, peringatan hari do-

nor darah ini sebagai sarana menarik relawan untuk melakukan donor darah sebanyak-banyaknya. Untuk itu, dihimbau masyarakat Sumbawa bersama-sama membangun PMI dalam menyelamatkan masyarakat baik balita, ibu, maupun korban lainnya yang membutuhkan darah. Manfaat bagi pendonor di antaranya pahala, kepuasan moril dalam arti bisa membantu orang lain serta dengan mendonor darah merupakan salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Selain itu juga bermanfaat sebagai sarana untuk merangsang pertumbuhan sel darah baru. Sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, meningkatkan metabolisme tubuh dan stamina tubuh yang lebih baik. Tak hanya itu, adanya pemeriksaan terhadap kandungan hemoglobin (HB), screening darah. Sehingga dengan adanya pemeriksaan tersebut kesehatan fisik dapat dideteksi secara dini. Pejabat yang mewakili PT NNT, H. Ruslan Ahmad, sebagai mitra pendonor sukarela PMI mengatakan, pihaknya dua kali dalam setahun mengajak PMI Sumbawa untuk melakukan donor darah bagi karyawan bersama mitra bisnis serta keluarganya. Sebelumnya juga dalam peringatan HUT RI ke 70, 117 karyawan yang mendonorkan darahnya. “Rencana kedepan, donor darah ini akan dikaitkan dengan Bhakti Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK). Jika sebelumnya dua kali dalam setahun, nanti rencana 3 bulan sekali dilakukan donor darah,” tukasnya. (ind)

(Suara NTB/ind)

PENGHARGAAN - Pemberian Penghargaan terhadap pendonor Sukarela di kantor PMI Sumbawa.

(Suara NTB/aan)

PASANG TANGGUL - Sebuah alat berat tengah dioperasikan untuk memasang tanggul di salah satu ruas jalan yang menghubungkan Kota Bima dengan Kabupaten Bima, belum lama ini. Ruas jalan tersebut rencananya akan diperlebar.

Pegawai Pemda KSB Ikut Ujian ASN Taliwang (Suara NTB) Sejak awal bulan Agustus lalu, secara bertahap sebanyak 57 pegawai di lingkungan pemkab Sumbawa Barat (KSB) dijadwalkan mengikuti ujian yang diadakan Pusat Pengembangan Aparatur Sipil Negara (Pusbang ASN). Plt. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan (BKDiklat) KSB, Muhammad Baidowi mengatakan, ujian tersebut diperuntukkan bagi pegawai eselon II dan eselon III/a. Adapun agenda tersebut merupakan ujian potensi dan kompetensi pegawai dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti aturan kepegawaian terbaru yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) ASN. “Kegiatan ini adalah salah satu ketentuan yang ada di (undang-undang) ASN,” jelasnya kepada wartawan. Sejauh ini, pegawai yang direkomemendasikan mengikuti ujian yang diadakan di Ciawi Jawa Barat itu sudah memasuki gelombang kelima. Dari 57 total pegawai eselon II dan III/a yang diwajibkan, sementara sudah 27 orang yang telah menjalaninya. “Sekarang yang sedang berangkat ke Ciawai adalah gelombang ke-

(Suara NTB/bug)

Muhammad Baidowi lima,” terang Baidowi. Sesuai jadwal yang diatur oleh Pusbang ASN, para pegawai Pemda KSB yang akan mengikuti ujian potensi dan kompetensi itu dibagi menjadi delapan gelombang. Baidowi menyebutkan, Pusbang ASN menargetkan ujian gelombang terakhir akan dilaksanakan pada 5 September mendatang. “Mudah-mudahan tidak ada kendala sehingga minggu pertama bulan depan (September), seluruh pegawai kita yang diwajibkan ikut ujian sudah selesai menjalaninya,” timpalnya.

Penetapan pegawai yang mengikuti tiap gelombang ujian ditentukan oleh Pusbang ASN. BK-Diklat KSB kata Baidowi, hanya bertugas menyerahkan berkas dan persyaratan seluruh pegawai yang akan mengkuti ke Pusbang ASN. “Jadi begitu datang suratnya, Pusbang ASN sudah menentukan namanama pegawai yang akan ujian di tiap gelombang. Kami kemudian meneruskan ke pegawai bersangkutan dan menyarankan untuk mempersiapkan diri,” urainya. Ia pun berharap, pegawai yang akan mengikuti ujian potensi dan kompetensi tersebut dapat mempersiapkan pribadi maupun profesionalismenya sebagai pegawai. Mengingat hasil dari ujian tersebut selanjutnya akan menjadi acuan bagi pemerintah untuk menempatkan pegawai bersangkutan di unit-unit kerja yang ada di SKPD. “Hasilnya akan digunakan untuk melihat kemampuan masing-masing pegawai bersangkutan untuk kebutuhan penempatan. Karena itu pegawai yang ikut ujian kali ini agar bersungguh-sungguh untuk memperlihatkan kemampuan dan kompetensi kerjanya,” imbuhnya. (bug)

Anggota BPJS Mandiri di Sumbawa Nunggak Sumbawa Besar (Suara NTB) Sebagian besar atau hampir 90 persen masyarakat yang terdaftar sebagai peserta BPJS mandiri di Sumbawa menunggak pembayaran iuran bulanan. Banyak sekali penggunaan kartu sekali pakai, lalu menunggak. Padahal klaim BPJS, setiap penerbitan kartu BPJS mandiri, selalu mengedukasi atau memberikan pemahaman kepada pendaftar. “Hanya sekitar 10 persen yang rajin membayar. Namun 90 persen lainnya rata-rata menunggak. Tunggakan itu baru kelihatan ketika peserta BPJS mandiri ini datang ke rumah sakit atau Puskesmas. Jadi, harus bayar dulu tunggakan baru bisa dilayani melalui BPJS. Banyak yang sekali pakai, setelah itu menungak hingga delapan bulan. Begitu masuk rumah sakit lagi, baru kalang kabut membayar,” cetus kepala BPJS Sumbawa, Abdul Muin, dalam sosialisasi BPJS bersama wartawan, Sabtu (29/8). Selain itu, sambung Muin, sejumlah kasus yang minta pindah atau imigrasi dari BPJS mandiri ke BPJS yang ditanggung pemerintah begitu mendapat rekomendasi pemerintah melalui penggunaan kartu Surat Keterangan Tanda Miskin

(Suara NTB/arn)

SOSIALISASI - Abdul Muin dan Stafnya dalam sosialisasi BPJS di Sumbawa, Sabtu. (SKTM). Dalam hal ini, BPJS sebagai penyelenggara Badan Hukum Publik hanya melayani. Tidak ada yang ditutup - tutupi. Keuangan BPJS juga selalu diaudit BPK dan OJK. “Kami juga tidak pernah menerima uang. Tidak ada uang di BPJS, kami hanya melihat angka-angkanya. Di kantor kami juga sudah umumkan, tidak ada penarikan uang administrasi untuk pengurusan apapun,” tukas Muin. Dalam hal ini, Muin mengaku selalu menyampaikan edukasi atau pemahaman bagi peserta BPJS kesehatan mandiri sebelum menerbitkan kartu. Untuk peserta mandiri,

harus betul-betul mandiri dan mapan secara ekonomi. Kalau memang tidak mampu, maka masih ada kuota lewat Pemkab, dalam hal ini Dinas Kesehatan menggunakan SKTM. Sebab menurut aturan terbaru sekarang ini, sejak 1 Juni 2015, 14 hari kedepan, sejak kartu BPJS mandiri diterbitkan baru bisa diberlakukan sebagai peserta BPJS mandiri. “Kita bukan memberikan kartu kepada orang yang sakit. Tetapi kita memberikan kepada orang yang tidak sakit, agar ketika sakit sudah ada pegangan. Kami tetap edukasi,” pungkasnya, didampingi salah seorang stafnya. (arn)


SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

Diduga Cemburu

Pengantin Baru Tenggak Racun Serangga Dompu (Suara NTB) Zamitulayan (18) warga Lepadi Kecamatan Ranggo nekat bunuh diri dengan menenggak racun serangga yang diduga dicampur bihun. Diduga korban cemburu dengan suaminya berinisial Am, warga Kareke Dompu, diduga masih berhubungan dengan mantan kekasihnya, walau mereka belum genap sebulan menikah. Kapolsek Pajo, Ipda Jaelani kepada Suara NTB, Minggu (30/8) mengatakan, kasus dugaan bunuh diri Zamitulayan terjadi sekitar pukul 13.30 wita, Sabtu (29/8). Di sekitar korban ditemukan bungkus racun serangga dan bihun yang diduga telah dicampuri racun. “Ketika dibawa ke RSUD, nyawa korban sudah tidak tertolong,” katanya. Kasus bunuh diri Zamitulayan diduga akibat sakit hati dengan perbuatan suaminya yang diduga berselingkuh dengan mantan kekasihnya. Bahkan pasangan yang belum genap sebulan menikah dan tinggal di rumah mertua di Lepadi ini sempat cekcok pada Jumat (28/8) malam. “Saat kejadian, suami korban tidak ada di tempat,” jelasnya. Kasus ini pun tidak diproses secara hukum, karena pihak keluarga menyadarinya. Kendati demikian, saat pemakaman jenazah, keluarga dari Am ditolak hadir di rumah duka atau di pemakaman. “Pihak keluarga menyadari bahwa ini sudah menjadi takdir anaknya, apalagi saat kejadian suaminya tidak ada di dekat korban,” kata Jaelani. Informasi yang berhasil dihimpun Suara NTB menyebutkan, Am diduga masih berhubungan dengan mantan kekasihnya. Bahkan mantan kekasihnya ini sempat mengunjungi Am di rumah mertuanya dan terlibat percekcokan. Kejadian ini membuat korban tidak terima, apalagi ia sudah menikah dengan Am. (ula)

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 7

Kemenhut Izinkan Bendungan Rababaka Dibangun Dompu (Suara NTB) Kementerian Kehutanan RI memberikan izin untuk kawasan proyek Rababaka kompleks. Pekerjaan fisik pembangunan dua bendungan yaitu Tanju dan Mila mulai dilakukan kontraktor pelaksana. Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin kepada Suara NTB, Minggu (30/8) mengatakan, izin pengalihan status kawasan hutan di lokasi pembangunan bendungan Mila seluas 247 ha telah dikeluarkan Kementerian Kehutanan. Sementara untuk kawasan pada bendungan Tanju seluas 470 ha hingga saat ini masih diproses. “Sekarang bahkan kontraktor pelaksana mulai memasukkan alatnya untuk memulai pekerjaan,” ungkap H. Bambang. Kendati masih diproses pengalihan status kawasan

hutan lindung di Tanju, H. Bambang mengatakan, pihak kontraktor tetap bisa melakukan aktivitas dalam kawasan dengan kemudahan yang diberikan Kementerian Kehutanan. “Status hutan dari kawasan hutan lindung ke hutan produksi, dua bulan kemudian baru dikeluarkan dari kawasan hutan produksi. Itu mekanismenya. Tidak bisa langsung dikeluarkan dari kawasan hutan, karena statusnya sebagai kawasan hutan lindung,” terangnya. H. Bambang mengatakan, dimulainya pembangunan

Rababaka kompleks diharapkan bisa segera merampungkan pekerjaan dan bisa difungsikan bendungan. Karena bendungan Rababaka kompleks ini ditargetkan akan membuka area irigasi teknis baru seluas sekitar 3.000 ha di wilayah Manggelewa dan sekitarnya. Rababaka kompleks ini didesain mengalihkan air banjir dari hulu sungai bendungan Rababaka dihantarkan melalui terowongan ke bendungan Tanju dan Mila. Ketika inten-

sitas air berkurang, maka bendungan Mila akan menyuplai air u n t u k Tanju dan juga bendungan Rababaka. Sehingga air hujan yang selama ini terbuang ke laut melalui banjir akan ditampung dulu untuk kebutuhan air irigasi. (ula)

H. Bambang M. Yasin (Suara NTB/ula)

Warga Monta Diharap Dukung Pemda Bima (Suara NTB) Penjabat Bupati Bima, Drs. H. Bachrudin, M.pd meminta masyarakat Kecamatan Monta untuk mendukung keberhasilan tugasnya. Hal ini dimintanya agar roda Pemerintahan berjalan dengan baik. Permintaan tersebut dilontarkan Bachrudin saat mencanangkan kegiatan BBGRM tingkat Kecamatan Monta, Sabtu (29/8). Dalam kesempatan tersebut, Bachrudin mengharapkan dukungan masyarakat Kecamatan Monta bagi leberlangsungan tugasnya. Tidak hanya itu, Bachrudin juga meminta agar masyarakat mendukung semua program Pemerintah. Sehingga roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik. “Karena tanpa dukungan masyarakat dan seluruh komponen maka program tersebut tidak bisa berjalan,” tutur Bachrudin. Pada kesempatan tersebut, Bachrudin juga mengajak masyarakat untuk menyukseskan Pilkada yang akan berlangsung 9 Desember mendatang. Di mana saat ini Pilkada tengah memasuki masa kampanye. Sementara itu, penduduk Kecamatan Monta tercatat sebanyak 37.529 jiwa, terdiri dari 18. 824 laki-laki dan 18.705 perempuan. Dari aspek anggaran pembangunan, Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp 6.17 miliar. (use) H. Bachrudin (Suara NTB/ist)

Polres Bima Bagikan Air Bersih

Bima (Suara NTB) – Anggota Polres Bima yang dipimpin Kasat Lantas, Iptu Pratiwi Noviani, SH, Sabtu (29/8) memberikan bantuan air bersih secara gratis kepada warga desa Samili Kecamatan Woha. Warga berebutan untuk mendapatkan bantuan air bersih tersebut karena sudah dua bulan terakhir mengalami kekeringan. Kapolres Bima melalui Kasat Lantas Iptu Pratiwi Noviani SH, mengatakan, anggota Polres Bima memberikan bantuan air bersih untuk masak cuci kakus (MCK). Walaupun tidak seberapa bantuan diberikan, namun diharap pendistribusian air dapat mengurangi beban bagi masyarakat setempat. “Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat. Warga di sini sudah mengalami kekeringan selama dua bulan, dan untuk mencari sumber air sangatlah sulit,” ucapnya. Polres Bima memberikan bantuan sebanyak 8.500 liter air bersih. Tim gabungan dari Polres Kabupaten Bima menggunakan mobil water cannon dan truk Dalmas. “Tim Polres Bima saling bahu membahu membantu masyarakat yang sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih baik untuk MCK maupun untuk air minum.” ujarnya. Selain membagikan untuk keperluan MCK, lanjut Tiwi, Tim juga membagikan bantuan air bersih tersebut dengan cara mengisi bak-bak penampungan air dan mendatangi rumah-rumah warga. “Bantuan air bersih ini, merupakan Program Prioritas Kapolri (P2K) khususnya pada Satgas bencana alam yang berada di bawah naungan kami,” ungkapnya. Bantuan seperti ini tetap berjalan di wilayah-wilayah yang mengalami hal serupa. “Kami akan melalukan pendataan wilayah mana mengalami kekeringan sehingga akan secepatnya kita berikan bantuan air,” pungkasnya. (uki)

(Suara NTB/ist)

AIR BERSIH – Tim dari Polres Bima memberikan bantuan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan di Kecamatan Woha, Sabtu (29/8).

(Suara NTB/ula)

DIBERANGKATKAN - CJH asal Dompu yang diberangkatkan ke asrama haji Mataram, Minggu (30/8). Dari Dompu CJH menggunakan lima unit bus.

Calon Jemaah Haji Dompu Dilepas Dompu (Suara NTB) Calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Dompu diberangkatkan ke Mataram sebelum diterbangkan melalui embarkasi Lombok. Dari 244 orang CJH Dompu, tiga orang di antaranya belum mendapatkan visa haji dan terancam diundur keberangkatannya ke tanah suci. Kepala Kementerian Agama Kabupaten Dompu, Drs. H. Syamsul H. Ilyas, M,Si kepada wartawan sebelum pemberangkatan CJH di terminal Ginte Kandai Dua Dompu, Minggu (30/8) mengatakan, dari 244 CJH asal Dompu tahun 2015, sebanyak 48 or-

ang bergabung di kloter 1 gelombang pertama dan sisanya bergabung dalam kloter 7 gelombang pertama embarkasi Lombok. CJH kloter 7 diberangkatkan dari Dompu, Minggu (30/8) dan akan diberangkatkan ke Madinah dari Lombok, Selasa (1/9) dini hari. Diakui H. Syamsul H. Ilyas, ada 2 CJH asal Dompu pada kloter 7 yang belum mendapat visa haji dari pemerintah Arab Saudi. Namun CJH ini akan ditampung di asrama haji Mataram untuk menunggu keluarnya visa. Kedua warga Dompu yang belum mendapat visa yaitu Safia binti H. Yasin warga Bada,

Pemkab Bima Salurkan Air ke Wilayah Kekeringan Bima (Suara NTB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima mulai menyalurkan air bersih ke wilayah yang terkena dampak kekeringan. Wilayah-wilayah tersebut yakni Kecamatan Donggo dan Kecamatan Palibelo. Pelaksana Tugas Kepala BPBD, H. Sumarsono menyebutkan penyaluran air bersih tersebut dimulai hari ini. Sebelumnya, pihaknya sendiri sudah melakukan kordinasi dengan PDAM untuk menyediakan air bersih. Bahkan armada untuk mengangkut pun sudah disiapkan. Disebutkannya, penyaluran air bersih ini dilakukan terhadap dua daerah yang setiap tahun menjadi langganan kekurangan air bersih yakni Kecamatan Donggo dan Kecamatan Palibelo. “Untuk jumlahnya, penyaluran tergantung kebutuhan,” ujar Sumarsono saat dikonfirmasi Sabtu (29/8). Teknis penyaluran sendiri tergantung dari desa-desa yang menjadi tujuan. Jika memang sudah tersedia bak penampung maka prosesnya akan berjalan mudah. Namun jika belum ada bak penampung akan memakan waktu lebih karena penyaluran dari truk tangki yang harus menyalurkan ke masingmasing ember atau tong. Untuk sementara, katanya, dari hasil pemantauan petugas atas dampak dari el nino baru pada kebutuhan air bersih saja. Itupun pada wilayah yang memang setiap tahun mejadi lang-

ganan kekurangan air bersih, seperti desa-desa di dua Kecamatan yang telah disebutkan. Sementara untuk dampak kerusakan lahan pertanian sampai saat ini belum terjadi. “Sementara dampaknya baru air bersih,” tutur Sumarsono seraya menambahkan adanya kendala dana yang dihadapi untuk penyaluran air. Terkait masalah dana itu pun sudah dilaporkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) agar bisa menurunkan bantuan. (use)

Dompu dan Rukia binti Ahmad (54) warga Lagara Desa Katua Dompu. “Saya baru mengetahuinya kemarin. Bahkan keluarganya belum kita kabari,” ungkapnya. Selain kedua CJH di kloter 7, ada tiga CJH pada kloter 1 yang terlambat keluar visa hajinya. Namun dua di antaranya sudah keluar dan tinggal Arifin warga Lanci Manggelewa. Karena Arifin berangkat bersama istrinya dan telah lebih dulu mendapat visa, istrinya pun belum berangkat karena ingin bersama suaminya dan masih menunggu visa suaminya di asrama Haji Mataram. “Visa Arifin

hingga saat ini belum ke luar dan masih menunggu bersama istrinya di asrama haji Mataram,” kata Syamsul H. Ilyas. Kepala Kemenag Dompu ini mengatakan, pemberlakuan visa bagi jemaah haji ini baru pertama kali dan keterlambatan visa ini menjadi masalah secara nasional. Namun pemerintah tengah mengupayakan agar semua CJH yang sudah mendapat porsi pemberangkatan tahun 2015 akan diberangkatkan ke tanah suci. “Kalau belum ada visa, kita tunda pemberangkatannya hingga visanya keluar. Ketika sudah ada visa, CJH akan langsung diberangkatkan dan ber-

gabung dengan kloter berikutnya,” ungkapnya. Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin yang ikut melepas keberangkatan CJH asal Dompu kemarin, berharap doa dari CJH di tanah suci untuk kebaikan kampung halaman dan kesejahteraan masyarakat Dompu, sehingga di tahun berikutnya semakin banyak warga Dompu yang menunaikan ibadah haji. “Saya berharap agar calon jemaah haji bisa mendoakan kebaikan bagi Dompu di tanah suci dan semakin banyak orang Dompu yang bisa menunaikan ibadah haji tahun berikutnya,” harap H. Bambang. (ula)

Najib Bantah Dicopot dari Hanura Bima (Suara NTB) – Drs. H. M. Najib membantah telah dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bima. Tapi dirinya mengakui telah terjadi reposisi sementara, di mana posisinya saat ini digantikan oleh Wakil Ketua 1, Ruslan. Namun hal itu akan dikembalikan seusai Pilkada, 9 Desember mendatang. “Tidakbetulsayadicopotsebagai ketuaPartai,hanyareposisisementara setelah pilkada nanti akan menjabat kembali. Itu keputusan internal partai,” ucap Najib kepada Suara NTB, Minggu (30/8).

Najib menjelaskan, persoalan itu muncul lantaran dirinya dituding berbeda sikap dengan partai dalam mendukung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bima. Bahkan lanjutnya, oknum yang tidak bertanggungjawabmenuduhdirinyaberkhianat, karenatidakmengantarkanpaslon yang diusung oleh partai saat mendaftar di KPU kemarin. “Secara pribadi, kebijakan partai tetap sayadukung,apapunkeputusannya. Lagipula saat pendaftaran kemarin saya hadir kok,” katanya. Hanya saja, Najib mengakui dan membenarkan saat ini tidak

lagi bisa mencampuri atau melakukan intervensi kepada partai. Karena kini posisinya digantikan oleh Wakil Ketua 1, Ruslan sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Meskipun merasa kecewa, namun H. Najib berjanji akan tetap mendukung dan memenangkan paslon yang didukung oleh partai. Hal - hal yang berkaitan dengan masalah kemarin itu sudah diselesaikan di tingkat DPP. “Jadi apapun keputusan, saya harus taat pada aturan. Dan akan tetap loyal dalam memberikan yang terbaik untuk menjaga nama baik partai,” pungkasnya. (uki)


POLHUKAM

SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

Halaman 8

Tangani Kasus Korupsi

Fakultas Teknik Merasa Terintimidasi Mataram (Suara NTB) – Civitas Fakultas Teknik Universitas Mataram (FT Unram) mengeluh. Mereka mengklaim terintimidasi secara psikis dan fisik setiap terlibat dalam penanganan kasus korupsi, dalam kapasitas sebagai ahli konstruksi. Kejaksaan Tinggi NTB pun disarankan mencari ahli dari kampus lain. “Kami sarankan Kejaksaan untuk mencari PT (Perguruan Tinggi) lain untuk membantu mereka penyelidikan penyidikan dari sisi fisik,” kata Dekan FT Unram, Dr. Saadi, ST, MT, P.h.D, Sabtu (30/8) ketika ditanya soal tidak dibalasnya surat kejaksaan atas permintaan ahli konstruksi. Pengalaman pernah diintimdasi preman ketika menangani kasus korupsi Dermaga Labuhan Haji Lombok Timur menjadi alasan, meski itu terjadi setahun lalu. pengalaman tidak menyenangkan lainnya, didatangi LSM dan oknum wartawan, termasuk para pihak yang terlibat dalam kasus, berusaha mengintervensi. “Itu se-

mua memang bisa dilalui. Tapi mereka trauma, berfikir lagi untuk menjadi ahli. Saya kan tidak mungkin mengirim orang yang terpaksa..!,” cetusnya. Satu sisi ia memahami tuntutan publik kepada lembaganya dalam membantu pemberantasan korupsi. Berperan dalam hal ini, bermanfaat baginya. “Cuma kan ini pekerjaan berisiko,” keluhnya lagi. Gumam yang sama juga ketika disinggung soal permintaan untuk cek fisik jalur Tracking Rinjani yang diduga bermasalah. Dalam situasi pemeriksaan biasa – seperti cek fisik gedung – mereka mengaku sudah kewalahan. Apalagi harus mendaki gunung dengan jalur terjal, sulit

dilakukan dengan pertimbangan usia ahli yang tak muda lagi dan keselamatan. Karena itu permintaan semacam ini akan dipertimbangkan untuk dipenuhi, selain faktor intimidasi tadi. “Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, kita bukan (manusia) super,” ilustrasinya. Ini dibenarkan juga Pembantun Dekan I Dr. Akmaluddin, ST, MT, Ph.D yang tenaganya sering dimanfaatkan kejaksaan sebagai ahli. Tuntutan kewajiban sebagai dosen menjadi hal utama. Tidak mungkin pihaknya akan meningalkan tugas pokok, demi kepentingan lain di tengah ketatnya pengaturan waktu dan kualitas kerja.

Saat ini, disebut Saadi, ada protap dalam SKP (Sasaran Pekerjaan Pegawai), yang lebih memforsir pada pengabdian di kampus. Di FT, ada 60 dosen pengajar, belasan diantaranya sering digunakan tenaganya sebagai ahli. Sebenarnya bukan hanya Kejati NTB saja yang bersurat. Polda NTB, kejari kejari lainnya di NTB juga ajukan permintaan. Belum lagi dari polres polres. Sehingga terkadang ada yang cepat terpenuhi, ada juga yang tidak bisa samasekali. Bukannya tanpa komitmen. Pihaknya akan selalu kooperatif membantu kejaksaan dalam pemberantasan korupsi, dalam posisi sebagai ahli konstruksi yang independen. Artinya, apapun temuannya, apakah ada kekurangan volume atau tidak, akan tetap dipertanggungjawabkan. Untuk menunjuk tim ahli

yang mewakili, tetap harus mempertimbangkan kapasitas dan mental. Meski banyak dosen, kualifikasi kesiapan mental juga dipertimbangkan, karena dia sadar dosennya akan dipakai keterangannya dari penyelidikan, penyidikan, hingga pertanggungjawaban di depan pengadilan. Karena sekali lagi, institusinya juga berperan dalam pengabdian kepada masyarakat, sebagaimana amanat tri darma perguruan tinggi. “Kalau kejaksaan memilih kami, berarti memang ada kepercayaan. Tapi kan bisa alternatifnya Universitas Udayana Bali. Kalau soal anggaran, kan bisa diajukan dalam perencanaan,” pungkasnya. Sebelumnya, ada dua kasus korupsi yang masih menggantung di Kejaksaan Tinggi NTB. Laporan dugaan penyimpangan proyek jalur tracking Rinjani dan proyek mangkrak Balai Latihan Kerja (BLK)

(Suara NTB/ars)

Dekan Fakultas Teknik Universitas Mataram, Saadi (kanan) didampingi Pembantu Dekan I Akmaluddin. Poto Tano. Alasannya, belum ada respon dari Universitas Mataram (Unram) atas permintaan ahli untuk cek fisik. Sejak masuk tahap kajian oleh penyidik Pidsus Kejati NTB, pertengahan 2014 lalu, hanya sampai pada pemeriksaan

sejumlah saksi. Ketika masuk tahapan untuk cek fisik, selalu urung. “Kami sudah ajukan saksi ahli, tapi sampai sekarang permintaan ke Unram belum terpenuhi,” kata juru bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH belum lama ini. (ars)

Begal Kembali Beraksi di Kecamatan Terara

Bokong Korban Ditebas

(Suara NTB/her)

DITANGKAP - Pasangan suami istri yang ditangkap polisi karena diduga pelaku pencurian alat DJ.

Kawanan Pencuri Alat DJ Ditangkap Polisi Giri Menang (Suara NTB) – Lima kawanan pencuri alat Disk Jockey (DJ) di salah satu kafé di Senggigi ditangkap aparat Polres Lobar. Kelima pelaku ditangkap terpisah. Masing-masing di wilayah Cakra dan Sayang-Sayang Mataram. Dari lima pelaku, ada satu pasangan suamiistri yang ikut diciduk. Dugaan sementara, hasil penjualan barang curiannya ini dipakai oleh para pelaku untuk membeli narkoba. Kini kelima pelaku ini mendekam di tahanan Mapolres Lobar. Para pelaku terancam hukuman di atas lima tahun penjara. Kasatreskrim Polres Lobar, AKP Sidik Pria Mursita menyatakan, kejadian pencurian itu terjadi pada tanggal 18 Juli 2015. Namun pihak pengelola kafé melaporkan secara resmi ke polisi tanggal 5 Agustus. Dari keterangan para tersangka, mengakui perbuatannya. Aksi pencurian itu dilakukan pukul 01.00 dini hari, saat kondisi kafé sepi. Dalam

aksinya mereka mendobrak pintu dapur kafé, lalu mengambil semua peralatan elektornik DJ berupa dua unit mixer musik, alat operasional CD dua unit dan monitor komputer. Setelah kejadian itu, manajer Planet Kafé melapor ke polisi tanggal 5 Agustus. Laporan itu ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan. Tak lama, aparatpun menemukan BB yang hilang ada di salah seorang berinisial AD. Dari keterangan AD ini kemudian diperoleh informasi bahwa barang itu dijual ke MD yang ada di Gili Trawangan. “Kemudian dari keterangan AD ini, bahwa BB itu didapat dari pelaku atas nama LD dan FR,” terang Sidik. Polisi pun melacak keberadaan dua pelaku. Keduanya pun berhasil ditangkap di daerah Cakranegara. Pengakuan LD dan FR bahwa dalam aksinya tersebut bersama teman temannya yang lain yak-

ni inisial ID, DN dan HD serta RF. Lalu dari keterangan itu, polisi melakukan pengembangan. Lalu pada Senin (10/8) polisipun menangkap sejumlah pelaku di wilayah Sayang-Sayang Mataram. Pada saat penangkapan itulah, polisi menemukan BB yang dimaksud. Hasil penggeledahan di rumah pelaku juga ditemukan lima poket diduga narkoba jenis sabu dan pil diduga ekstasi sebanyak 4 butir. “Diduga barang ini dibeli dari hasil penjualan barang bukti itu,” terang Sidik. Dari penyergapan polisi itu, ada dua pelaku yang lolos yakni insial BK dan ID. Kawanan pencuri ini jelasnya sementara ini belum mengarah ke jaringan, karena mereka ini komunitas yang kerap berkunjung ke kafé tersebut. Sangkaan terhadap para pelaku, pasal 363 dengan hukuman diatas 5 tahun yakni diduga melakukan pencurian dengan pemberatan. “Mereka terancam, hukuman diatas lima tahun penjara,” terangnya. (her)

Kasus SMP 3 Gerung

Polres Lobar Segera Tahan Dua Tersangka Giri Menang (Suara NTB) – Setelah menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana bantuan sekolah di SMP 3 Gerung, Polres Lombok Barat pun telah melimpahkan berkas kedua tersangka itu ke jaksa penuntut umum (JPU). Namun berkas dua tersangka tersebut masih ditolak kejaksaan dengan alasan kurang lengkap. Polres pun tengah melengkapi kekurangan dari berkas tersebut. Demikian ditegaskan kasatreskrim Polres Lobar, AKP Sidik Priamursita kemarin. Kedua tersangka sampai saat ini belum ditahan, karena pertimbangkan berkas kasusnya belum diterima Kejaksaan. Setelah dirasa cukup dan berkas itu diterima Kejaksaan, barulah pihaknya akan melakukan penahanan terhadap tersangka. Kedua tersangka yang dimaksud masingmasing M dan M. Keduanya adalah bendahara program

AKP Sidik Priamursita (Suara NTB/her)

yang ada di sekolah setempat. Penetapan dua orang bendahara ini sebagai tersangka setelah pihak Polres melakukan serangkaian penyelidikan. Ditemukan dua alat bukti yang cukup untuk menaikkan status kasus ini ke penyidikan dan menetapkan dua orang tersebut sebagai tersangka. Untuk melengkapi berkas, pihaknya akan memanggil sejumlah saksi-saksi yang mengetahui prosedur pelaksanaan program bantuan baik berupa BSM, block grant, BOS. “Saksi-saksi juga nanti dari pihak Dikbud,” imbuhnya. Sementara ini katanya, belum ada keterlibatan dari pihak Dikbud. Diketahui, Setelah mantan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 3 Gerung MH ditahan terkait kasus dugaan korupsi dana bantuan di sekolah tersebut, Polres Lombok Barat kembali menetapkan dua orang tersangka baru dalam kasus tersebut, kedua tersangka tersebut adalah bendahara program yang ada di sekolah setempat. Penetapan dua orang bendahara ini sebagai tersangka setelah pihak Polres melakukan serangkaian penyelidikan. Kedua tersangka ini katanya diduga turut serta membantu tersangka Kepsek untuk melakukan tindak pidana korupsi. Untuk mengetahui apakah para tersangka ini kecipratan dana hasil korupsi tersebut? pihak Polres akan melibatkan BPKP untuk melakukan audit guna menghitung kerugian. Ditambahkan, kerugian negara dalam kasus ini, khusus mantan Kepsek sekitar Rp 200 juta lebih. Diketahui, Kepala SMPN 3 Gerung, Muh Hirman, diduga melakukan

korupsi atas dana bantuan yang diperoleh sekolah yang berlokasi di desa Kebon Ayu ini. Sekolah mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 663.410.000. Dana tersebut terbagi dalam item BSM, Block Grant, BOS dan rehabilitasi ruang kelas. Dana Block Grant peningkatan mutu daerah perbatasan itu bersumber dari APBN tahun 2011 sebesar Rp 50 juta. Dana itu dicairkan melalui rekening sekolah. Setelah masuk, dana ditarik lagi pada tanggal 28 Oktober 2011 dan disimpan secara pribadi. Sementara, dana BSM tahun 2011 SMPN 3 Gerung mendapat kucuran dana sebesar Rp 180 juta bersumber dari APBD II. Sedangkan tahun 2012, mereka mendapat kucuran dana dari APBN sebesar Rp 115.500.000. Bantuan tersebut diperuntukkan bagi 300 siswa miskin. Masing-masing siswa menerima Rp 90 ribu. BSM itu hanya disalurkan kepada sebagian siswa sedangkan siswa yang lain tidak mendapatkannya. Total keseluruhan dana BSM yang dicairkan Rp 19.075.000. Untuk dana BOS tahun 2012, SMPN 3 Gerung mendapat kucuran dana dari APBN yang dihibahkan ke APBD I sebesar Rp 227.910.000. Dana BOS dicairkan per triwulan. Namun, dana tersebut terindikasi tidak digunakan secara tepat. Sehingga penggunaan dana BOS yang diduga menyimpang sebesar Rp 102.065.000. Untuk dana rehab ruang kelas tahun 2012, sekolah mendapatkan bantuan dana dari APBN sebesar Rp 90 juta. Namun, sebagian dana bantuan tersebut tidak dimanfaatkan sesuai peruntukkannya. Dana hanya digunakan sebesar Rp 65.088.500. Sisanya tidak diketahui penggunaannya. (her)

Selong (Suara NTB) – Setelah serentetan peristiwa pembegalan terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Kasus pembegalan kembali terjadi di wilayah hukum Polres Lotim tepatnya di wilayah Embung Raja kawasan Pandandure Kecamatan Terara, Jumat (27/8) lalu. Informasi yang dihimpun Suara NTB, kasus pembegalan itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita, Jumat (28/8) lalu menimpa korban atas nama Alfian Zamroni (26) warga Dusun Pedaleman Desa Lendang Nangka Kecamatan Masbagik yang merupakan karyawan BRI cabang Terara. Kejadian itu bermula ketika korban hendak mencari nasabahnya di Embung Raja namun tak ditemukan. Sehingga, korban berniat melanjutkankan perjalannya dengan melintasi ka-

wasan bendungan pandandure. Sebelum sampai ke bendungan Dam Pandandure tepatnya di wilayah Embung Raja, korban tiba-tiba didatangi dua orang tak dikenal dari arah belakang dengan menggunakan sepeda motor vixion dan langsung menendang korban hingga membuatnya terjatuh dari sepeda motor Verza yang digunakannya dengan Nopol DR 6735 LL. Melihat korban yang terjatuh, pelaku langsung mengeluar parang dan langsung merambas bokong korban di bagian sebelah kiri hingga membuatnya tak berdaya. AKibat insiden itu, korban mengalami luka tebas yang cukup parah di bagian bokong dan langsung dilarikan ke rumah sakit Risa Selong untuk mendapatan perawatan medis, sementara sepeda motor milik korban langsung

dibawa kabur pelaku. Kapolsek Terara, AKP. I Komang Samia, mengaku bahwa dirinya sudah menerima laporan masalah pembegalan yang kembali terjadi di wilayah kerjanya itu. Sekarang, katanya, korban saat ini masih mendapatkan perawatan medis di RS Risa Selong karena mengalami luka di bagian bokongnya akibat sayatan senjata tajam. Sementara, barang milik korban serta sepeda motor yang digunakan di bawa oleh pelaku. Di konfirmasi, Sabtu (29/8), Kasat Reksrim Polres Lotim, AKP. Haris Dinzah, SH, SIK, membenarkan kasus pembegalan yang kembali terjadi Kecamatan Terara itu. Untuk pengungkapan kasus tersebut, saat ini kasus pembegalan tersebut masih ditangani oleh aparat kepolisian Polsek Terara dengan berkoordinasi dengan Polres Lotim. (yon)


SUARA NTB

Senin, 31 Agustus 2015

Halaman 9

”4 Peniti” Merajut Kenangan Melalui ”Jalan Abadi” Mataram (Suara NTB) “4 Peniti” Grup band ternama asal Kota Bandung, Jawa Barat berhasil merajut kenangan kolektif melalui konser bertemakan “Jalan Abadi” yang terselenggara di Taman Budaya NTB, Kamis (27/8) malam. Dengan gaya bermusik yang khas, grup yang terdiri dari Zaki (Vokalis), Ammy (Violis atau pemain biola), Ari (Drumer) dan Rudy Pemegang Bass berupaya menciptakan suasa konser yang harmonis. Mereka menciptakan suasana yang cair sehingga penonton atau apresian benar-benar “larut” kedalam pertunjukan yang disajikan. Bak pesulap dengan sebuah trik yang unik, Zaki, vokalis band 4 peniti piawai menggiring apresiannya masuk dalam ritme musikalitas mereka. Hanya dengan sebaris ucapan “Jadadu Nanana Lalala Ya” vokalis yang dijuluki Amaq Baok itu menyeret para penonton sehingga bergairah mengikutinya bernyanyi. “Santai aja, anggap ibarat kita lagi main musik di sebuah gang lalu kita nyanyi bareng dan gembira samasama. Mari saksikan kita yang sedang belajar konser dan di situ belajar menonton,” kelakar vokalis dengan bernama Asep Zaky usai menyayikan lagu Check Sound yang dimainkan di awal pementasan. Saat diwawancara Suara NTB, Zaki mengatakan bahwa konser yang dilakukannya itu ibarat sudah

menjadi semacam ritual. Gaya bermusik yang mengalir menjadi khas penampilan mereka. Di samping, kadang-kadang mereka melakukan improvisasi di tengah pementasan. Sontak, vokalis band yang kelihatan sudah berkeringat usai menyanyikan banyak lagu malam itu berpaling dari penonton lalu bediri menghadap pemain drum di belakangnya. Diikuti oleh pemain bass dan violisnya, vokalis yang lincah ini bertindak seolah-olah sedang menjadi inspektur sebuah upacara. Ia lantas menginstruksikan sebuah penghormatan yang ditujukan kepada Ari pemain Drum. Sepintas, aksi tersebut memang seperti improvisasi yang sudah terencana. Grup band yang berdiri sejak tahun 2002 itu terdiri dari pemain yang sudah menyandang status pekerja seni (musisi). Satu di antaranya yakni Rudy pemain Bass mereka tak disangka merupakan seorang Dosen Seni di Sekolah Tinggi Ilmu Musik Bandung (STIMB). Selain itu, drummer merke juga merupakan seorang produser musik ternama di kota asal mereka. Mengakhiri konser, Band indie “4 Peniti” pelesetan dari nama musisi Jazz yang mereka kagumi bernama Pat Metheny tersebut membawakan lagu kenangan berupa lagu tema film animasi doraemon. Lagu dalam film yang populer di era 80’an sampai era 90’an ini betul-betul

menjadi pelengkap unggahan kenangan para penonton yang lahir dan mengalami masa kecil pada periode tersebut. Terpisah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) NTB H. L. Mohammad Faozal, S.Sos, M.Si yang hadir bersama sejumlah rekan konsulat dari Korea Malam itu memberikan apresiasi yang positif. Di ujung pementasan, para konsulat dari korea beserta sejumlah apresian lainnya ikut berjoget merepresentasikan keceriaan mereka usai dihibur oleh grup band 4 peniti melalui “Jalan Abadi”. Kadisbudpar mengutarakan bahwa kemeriahan malam itu juga menjadi tambahan warna dalam semarak perayaan Bulan Budaya Lombok Sumbawa (BBLS) yang sedang berlangsung. Kendati demikian, awalnya grup band 4 Peniti ini datang ke Lombok atas permintaan dari musisi Ary Juliyant. Ia lalu menghubungkan grup band tersebut kepada pihak Taman Budaya NTB. Musisi yang akrab disapa Kang Ary ini, menjelaskan Band 4 Peniti tersebut datang konser ke Lombok secara sukarela dilandasi hasrat untuk tampil di daerah ini. Setidaknya, usai mereka pentas, gaya bermusiknya dapat menjadi pangkal inspirasi bagi seniman-seniman muda yang ada di daerah ini. (met/*)

(Suara NTB/met)

PENGHORMATAN - Zaky Vokalis 4 Peniti saat mengajak melakukan penghormatan kepada Ari Drumer bandnya.

(Suara NTB/met)

SAMBUTAN - Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, Drs. I Made Purna saat menyampaikan sambutan pada penyelenggaraan Lomba Karya Tulis Ilmiah Populer di Museum Negeri NTB.

Usai Nonton Wayang, Para Pelajar Ikut Lomba Menulis Mataram (Suara NTB) Usai menyaksikan pewayangan yang terselenggara di Taman Mayura, Cakranegara, Kota Mataram 23 Agustus kemarin, para pelajar SMA/Sederajat dari Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat mengikuti lomba karya tulis ilmiah populer, Jumat (28/8) di Museum Negeri NTB. Para pelajar yang menjadi peserta lomba itu menulis hasil pengamatan mereka tentang seni tradisi lisan wayang kulit yang berkembang di tengah masyarakat. Seperti dijabarkan, seni tradisi lisan wayang kulit yang berkembang di wilayah Bali-Nusra ini telah berusia lebih dari lima abad. Para pelajar sengaja digiring agar menulis hasil pengamatan mereka dengan harapan, pemahaman mereka tentang wayang dapat melekat dengan kuat di benak mereka. Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, Drs. I Made Purna, M.Si di sela-sela perlombaan. Menurutnya, ingatan para siswa tentang nilai-nilai yang terkandung dalam pewayangan tersebut akan kekal tatkala mereka menuangkannya ke dalam sebuah karya tulis. “Lomba karya tulis ini kita harapkan agar pemahaman dan in-

gatan para siswa tentang seni tradisi lisan ini mengendap dengan kekal di benaknya,” tuturnya. Dikatakan, pelestarian nilainilai dalam seni tradisi lisan diyakini mampu memperkuat jati diri bangsa. Sebab, kandungan nilai yang terdapat dalam warisan tradisi dan budaya itu merupakan nilai-nilai yang luhur dan patut menjadi panutan dalam kehidupan. Saat ditampilkan pada 23 Agustus, wayang kulit kontemporer bersanding dengan wayang kulit pakem. Wayang kulit kontemporer merupakan wayang kulit kekinian dan sederhananya dapat disebut cermin kehidupan masyarakat masa kini. Sementara, wayang kulit yang bersifat pakem merupakan permainan seni tradisi lisan yang bercerita tentang hikayat dan cerita-cerita masa lampau. “Bahasa kawi dalam pewayangan tidak boleh dihilangkan. Harus tetap muncul sebagai wujud konstruksi pewayangan yang seutuhnya. Soal kesulitan memahami bahasanya, dalam pewayangan sendiri kan ada panawakan yang akan menerjemahkan bahasa Jawa kuno itu,” lanjutnya. Panakawan, bertugas menerjemahkan bahasa pewayangan kedalam bahasa yang dimengerti oleh

penonton. Panakawan menjembatani penonton untuk masuk dan memahami isi cerita dalam sebuah pewayangan. “Porsentase penggunaan bahasa kawi dalam sebuah pewayangan minimal harus mencapai 20 persen. Sisanya bisa berupa bahasa yang keseharian yang disampaikan oleh panakawan tersebut,” bebernya. Koordinator pelestarian nilai budaya wilayah Bali, NTB dan NTT ini menegaskan, bahwa di daerah Bali bahasa Jawa kuno yang menjadi bahasa pewayangan tersebut masih terselip sebagai bahan ajar untuk para siswa di sekolah. Hal ini menjadi semacam kemudahan dalam kajian dalam rangka pelestarian nilai-nilai dalam seni tradisi lisan. “Di Bali bahasa Jawa Kuno itu masih diajarkan kepada peserta didik. Karena, bagaimana kita akan melakukan kajian terhadap situssitus tradisi kita tanpa didasari pemahaman tentang bahasa yang digunakan dalam seni tradisi itu sendiri,” tandasnya. Adapun, kegiatan tersebut merupakan bagian dari perayaan Bulan Budaya Lombok Sumbawa (BBLS). Idealnya, kegiatan pagelaran yang dilanjutkan dengan lomba semacam itu dilakukan dalam jangka waktu sebulan. (met/*)


Halaman Halaman 14 10

SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

Dari Penjara

Mereka Berkarya Tubuh mereka bisa saja ‘dikerangkeng’, tapi otak kreatifnya tetap bisa bereksplorasi menghasilkan karya berestetika tinggi dan tentu saja bernilai ekonomis. Dari penjara, para narapidana dan tahanan itu tetap berkarya, berusaha ‘menebus’ stigma bahwa setelah keluar nanti mereka adalah manusia yang berguna. TAWA lepas sejumlah pejabat dengan stelan jas warna biru dongker, semakin lengkap dengan kepulan asap rokok diapit jari dan seruputan kopi dan teh. Mereka baru saja lepas dari suasana serius, upacara seremoni pemberian remisi khusus untuk 1.207 narapidana. Remisi khusus menandai 17 Agustus peringatan Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia beberapa waktu lalu. Para pejabat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) dan pegawai Lapas Mataram itu agak serius dan segera melihat ke bawah, ketika salah seorang pegawai mengingatkan kursi yang mereka duduki adalah karya narapidana. Di kursi kayu setengah oval, juga meja, semua berbahan kayu yang sudah dipelitur dengan warna hitam. kilapnya memancarkan bias kemerah-merahan. Manik-manik warna putih metalik terlihat mencolok, dari bahan cangkang mutiara. Tertulis “Cukli hasil karya warga binaan”. Itulah salah dari sekian banyak karya tangan terampil warga binaan di Lapas Mataram. Dari suasana itu, melewati 20 anak tangga ke lantai dua, suasananya berbeda. 10 orang sedang duduk di berpencar di posisinya masing masing, berhadapan dengan benda berbeda. Ada yang sedang mengamplas meja kursi, sebagian mengelas terali, sisi barat ada yang menggerus batu akik. Di ruangan sekitar 25 x 10 meter itu lah mereka meracik bahan mentah, kayu besi, batu menjadi bendabenda berharga, termasuk kursi yang diduduki para pejabat di lantai satu. “Ada banyak unit kerja di sini, mulai dari meubeler, keterampilan las , gosok batu akik, juga pembuatan souvenir,” kata Kasubsi Bimbingan Kerja dan PHK, Lapas Mataram, Purwanto kepada Suara NTB beberapa waktu lalu. Lapas memang sengaja mewadahi mereka agar tidak hilang kemampuan. Hasilnya pun tidak sekadar untuk mengasah keterampilan, tapi memang menjadi komoditi yang bersaing dengan pasar kerajinan di luar. “Bisa dibandingkan kualitas dan harganya. Kalau ada yang lebih bagus dari ini, dan harganya lebih murah, saya beli,” ujar Purwanto membanggakan hasil karya narap-

idana binaannya. Meubeler cukli, misalnya, di sentra kerajinan, paling murah Rp 10 juta. “Kalau di sini, bisa dapat sampai Rp 5 – 8 juta,” ujarnya berpromosi. Ada juga kerajinan dalam bentuk lain dengan proses dan bahan yang sama. Seperti cukli untuk kotak tisu, nampan minuman, juga pelakat. Beberapa bulan terakhir benda- benda ini menjadi hasil kerja terampil Agus dkk,narapidana dalam kasus narkotika. Di sudut berbeda, ada Agus Setiawan, Selamet Riadi, Mustar Sidin dan Suhardiansyah, dikenal dengan geng Getap. Kawanan yang terlibat dalam kasus pembunuhan di depan Taman Budaya Jalan Majapahit, hampir satu tahun lalu. Tobat dari kekompakan mereka dalam kasus pembunuhan itu, mereka kini solid dalam urusan karya. Agus Setiawan, misalnya. Sebelum dipenjara memang berprofesi sebagai tukang las di Getap, Cakranegara. Demikian juga yang lain. Membuat keranjang pot bunga, meja, tiang lampu, menjadi sesuatu yang mudah bagi mereka. Maniak batu akik juga menjalar ke dalam Lapas Mataram. Pihak Lapas bahkan menyediakan satu mesin khusus, mulai dari mesin potong, pembentuk dan finishing untuk menghaluskan permukaan batu akik sampai menjadi cincin. Rudi, narapidana kasus narkotika yang tadinya tidak punya keahlian, akhirnya menjadi empunya akik di Lapas. Menurut Purwanto, kesibukan membuat para narapidana ini menjadi lupa di mana mereka berada. Seperti hari-hari biasa, sedang menjalani sebuah pekerjaan rutin. “Dengan bekerja, mereka menjadi lupa waktu. Tahu-tahunya, sudah sekian tahun atau sekian bulan, eh ternyata sudah bebas,” kelakarnya. Tetapi tetap saja ada masalah. Soal pangsa pasar. Selama ini pembeli mereka adalah orang-orang di Lapas atau dari Kanwil Kemenkum HAM NTB. kalau pun dari luar, masih dari kalangan pejabat atau pegawai pemerintah yang memang tertarik. Dia berharap, ada bantuan dari pemerintah daerah, membantu pengembangan kreativitas para narapidana. Bagaimana pun juga

(Suara NTB/ars)

Dua warga binaan sedang menghaluskan meubeler sebelum masuk tahap finishing.

(Suara NTB/ars)

Sejumlah pejabat Kemenkum HAM NTB duduk di meubeler cukli karya warga binaan Lapas Mataram beberapa waktu lalu. ada tanggung jawab bersama mengembalikan mereka ke fitrahnya, sehingga ketika berbaur dengan masyarakat nantinya, bisa diterima, bekerja dan menjalani hidup seperti tidak pernah terjadi apa apa. (ars)

Salah seorang warga binaan merapikan posisi pot bunga hasil karya kelompoknya.

(Suara NTB/ars)

Ini Bukan Akhir Segalanya Agus Setiawan melakukan pengelasan meja dari bahan terali besi.

Bunga hasil kreativitas warga binaan.

(Suara NTB/ars)

(Suara NTB/ars)

JUANDI Setiawan, mengaku terusik dengan stereotipe bahwa penjara adalah akhir segalanya. “Tapi justru dari sini, menjadi awal dari karir kami sebenarnya,” kata terpidana kasus korupsi Bansos Lombok Barat (Lobar) 2009 ini lantang. Juandi, dua tahun lalu, barangkali merasakan psikologi yang sama ketika dijebloskan ke tahanan. Terpuruk. Surat Keputusan (SK) pemecatan sebagai PNS dari Bupati Lombok Barat setelah divonis bersalah oleh hakim Tipikor PN Mataram, menambah runyam keadaannya. “Memang, nasi sudah menjadi bubur,” gumamnya saat ditemui Suara NTB beberapa waktu lalu. Tapi di balik itu, dia berusaha bangkit dan optimis, mengajak sesama narapidana lainnya untuk keluar dari sikap terpuruk yang hanya akan merugikan diri. “Sekarang kami berpikir, bagaimana bubur itu lebih enak dari nasi,” ilustrasi optimisme mantan bendahara pada Dinas Pengelolaan Pendapatan dan

Keuangan Daerah (PPKD) Lombok Barat ini. Sikap itu dia aktualisaikan dengan memimpin kelompok kerja pembuatan kerajinan bunga. Semua bahan memanfaatkan barang bekas. Hasilnya, replikasi bunga berbagai jenis, juga bentuk lain seperti bunga bonsai. Salah satu produk mereka dijual Rp 100.000, bahkan, sebuah bonsai yang sulit dibedakan dengan aslinya, lengkap dengan kolam mini dijual Rp 3 juta. “Ada 600 orang kami latih di sini. Kami seleksi, sehingga 15 orang yang punya keterampilan, dipilih mengerjakan,” akunya. Di tangan mereka, karpet bekas, botol plasik minuman, plastik kemasan detergen, bukan lagi barang bekas, tapi disulap indah. Yakinlah, jika itu dipajang pada pameran tertentu, tidak ada yang percaya hasil kerja narapidana laki laki. Rapi. Tekstur dan warna dikejar kealiannya. “Seperti pembuatan bongsai. Kami bentuk batang dan ranting, juga daunnya, agar benar benar mirip bonsai,” kata Juandi, telunjuknya mengarah ke bonsai warna hijau seukuran baskom bagian bawah.

Bonsai itu di pajang di aula utama, sempat mengundang decak heran dan kagum Gubernur NTB, TGH. M Zainul Majdi, Kapolda NTB, Brijen Pol. Umar Septono, Kajati NTB, Martono serta pejabat lainnya saat pelaksanaan penyerahan remisi beberapa waktu lalu. Ada bentuk lain, miniatur kapal kayu dari stick es krim. Batang korek api juga tak luput diracik menjadi benda unik. Buah karya mereka memang tidak sia sia. Ibu-ibu perkumpulan pegawai Kementerian Hukum dan HAM NTB menjadi konsumen utama. Para ibu-ibu PKK, Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) meringankan langkah untuk studi banding ke workshop mereka. Bukan hanya soal harga bagi Juandi, tapi ada penghargaan luar biasa dirasakan. Karena buah karya mereka bisa diakui di luar sana, bernilai ekonomi. Ketika mendapat pengakuan itu, maka sudah tergambar di benak Juandi Setiawan dan kawan-kawan, bahwa mencari pekerjaan untuk mantan narapidana bukan perkara sulit. “Kami tidak akan mencari pekerjaan, tapi kami yang akan membuat pekerjaan itu,” ujarnya optimis. (ars)


Halaman Halaman 14 11

SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

KEPALA Satpol PP Lombok Barat, Baiq Yeni Satriani Ekawati, S.Sos., satu dari sedikit perempuan di Indonesia yang menjabat Kasatpol PP. Bahkan di NTB, perempuan kelahiran 1966 ini menjadi satusatunya perempuan yang mengemban tugas sebagai Kasatpol PP. Baiq Yeni, sapaan akrabnya, mengemban tugas sebagai Kasatpol PP menggantikan I Nengah Sugiartha. Jabatan Satpol PP yang diembannya terbilang sangat seksi. Karena ketika dilantik, Korps Satpol PP Lobar tengah diterpa berbagai persoalan. Seperti aksi demonstrasi, masalah proyek fisik dan lain-lain. Untuk menyelesaikan tantangan itu, ia mengkau awalnya masuk Satpol PP sempat kebingunan apa yang harus ia lakukan. Namun pada satu bulan pertama menjabat, ia melakukan pembenahan di internal. Setelah menjalin komunikasi dengan para kasi, para anggota maka barulah apa yang menjadi persoalan tersebut mulai dirunut dan diselesaikan. Setelah menyelesaikan permasalahan yang ada, ia pun mencoba mendekati para personel. Ia mengumpulkan semua anggota untuk mendengar keluh kesah dan keinginan para anggota. Setelah itu, semua keinginan para anggota disatukan. Ia sangat menyadari dalam menjalankan tugasnya, sebagai perempuan tentunya serba terbatas. Namun ia tidak mau kalah dengan laki-laki. Ia akan mencoba mengikuti gerak sigap dari para lelaki. Hal ini sudah terbiasa dilakukannya ketika menjadi Camat Gerung. Ia kerap kali turun ke lapangan, baik itu siang dan malam hari. Lantas apa kiat menghadapi persoalan yang menadi PR Satpol

PP ke depan ? mantan Camat Gerung ini mengaku menghadapi persoalan di lapangan tentunya selalu ada benturan. Ia akan mencoba untuk meminilasisir itu. Karena saat ini sudah zaman reformasi, Satpol PP juga harus lebih maju. Sesuai dengan arahan Gubernur bahwa Satpol PP harus cerdas pikiran, cerdas tindakan dan cerdas linguistik sehingga tidak serta merta kegiatan di lapangan harus berbeturan dengan masyarakat. Karena itu ke depan ia akan mengutamanakan upaya pembinaan dan pendekatan terhadap masyatrakat, barulah ketika itu tidak mempan maka dilakukan penindakan. Kepercayaan Plt Bupati Lobar, H Fauzan Khalid yang melantiknya sebagai Kasat Pol PP juga akan dijawab dengan tindakan nyata dan kerja keras. Ia akan mengemban tugasnya sesuai tupoksi dan tetap berkoordinasi dengan SKPD

terkait. Ia tdak mau anggota Pol PP terkesan hanya sebagai pemadam kebakaran, dimana begitu ada kisruh selalu di depan. Karena itu, ia akan berupaya menjalin komunikasi dan koordinasi dengan SKPD terkait. Seperti dengan BPMP2T, pihaknya perlu mengkoordinasikan izin bangunan dan yang akan diterbitkan izinnya. Ia menambahkan, apa yang dilaksanakan selama menjadi camat akan dilanjutkan di Satpol PP. Ia akan rutin turun ke lapangan. Dalam melaksanakan tugas ini, ia akan mencoba membuka kebersamaan dan komunikasi satu dengan yang lain. Menurutnya jika jalinan komunikasi itu berjalan dengan baik maka persoalan bisa diantisipasi. Ia akan mengatur jadwal turun ke lapangan, mulai dari wilayah utara hingga wilayah Selatan Lobar. Ia akan membagi waktu turun, misalnya pada malam turun untuk ketertiban dan keamanan

lingkungan. Ia akan mencoba keliling satu kecamatan, baru siang hari pihaknya akan memberi sosialisasi sekalian patroli di kecamatan yang berbeda. “Itu akan coba dilakukan,� imbuhnya. menurutnya, kalau hanya berdiam di kantor maka tidak akan tahu kondisi di lapangan. Terkait jajarannya yang malas ia akan memberi tindakan tegas. Ia telah membuat surat pernyataan, bagi yang malas tidak mengindahan teguran maka akan dipindah. Sedangkan yang berkinerja bagus, akan diberi reward. (her)

Saling Pengertian Biodata: dengan Suami DITENGAH kesibukannya menjalankan tugas sebagai Kasatpol PP, salah sautunya tugas turun ke lapangan Baiq Yeni dituntut untuk mampu mengimbangi waktu. Karena selain sebagai Kasatpol PP, ia juga sebagai ibu rumah tangga. Ia istri dari seorang yang juga pejabat di Lobar. Terkait itu, Baiq Yeni mengaku tidak pernah kesulitan. Karena ia bersama suaminya berupaya menjalin saling pengertian satu dengan yang lainnya. “Tidak ada yang sulit, karena kami saling pengertian,� kata Yeni. Untuk membagi waktu antara tugas dan keluarga, ia pun harus pandai-pandai. Karena itu, ketika ada tugas ke lapangan, ia terlebih dahulu memberi pengertian dan meminta izin ke suami bahwa ia akan turun. Atas komunikasi itu, selama ini ia tidak pernah menuai masalah. Hal serupa juga pernah dilakukan ketika menjabat Camat Gerung. Ketika itu ia intens turun ke lapangan untuk melakukan pembinaan. Sehingga hal ini pun tidak jauh beda ketika di Satpol PP. Bahkan ketika turun tengah malampun suaminya mengizinkan, karena sadar bahwa itu merupakan tugasnya. Keseharian, pejabat eslon III ini tetap sebagai ibu rumah tangga. Ia menyiapkan sarapan kalau pagi dan makan siang hingga makan malam. Ia juga turun ke pasar membeli kebituhan untuk keluarga. Namun semenjak ditinggal dua anaknya kuliah di luar daerah, ia pun tinggal berdua bersama suaminya. Sehingga praktis, kebutuhan yang disiapkan tidak terlalu banyak. Dalam hal pendidikan anak-anaknya, ia sendiri sangat disiplin. Karena keluarga besarnya juga sangat disiplin mendidik anak. Keluarga besarnya juga adalah keturunan pamong atau dari pemerintah semua, sehingga terkait pendidikan nomor satu. (her)

Nama : Baiq Yeni Satriani Ekawati S.Sos

TTL : 6 Maret 1966

Pendidikan : S1

Nama Suami : Syamsul Huda, SE, MSi

Nama Anak : 1. Ayunintia Kemalasari Putri 2. Arya Tirangga Buana Putra


SUARA NTB

Senin, 31 Agustus 2015

Permainan Rakyat ”Selodor” Tersebar di Nusantara Mataram (Suara NTB) Permainan tradisional rakyat “Selodor” merupakan kearifan tradisi yang tersebar di Nusantara. Menurut Budayawan Mustakim Biawan, permainan tradisional ini juga terdapat di Jawa dan di Sumbawa. “Kalau di Jawa, namanya Gobak Sodor. Sementara kalau di Sumbawa dinamakan Bakalak,” tuturnya ketika menyaksikan permaian Selodor di Lapangan Karang Pule, Sekarbela, Ampenan, Kota Mataram, Sabtu (29/8). Dikatakan, permaian ini biasanya dilakukan pasca panen. Permainan-permainan yang dilakoni masyarakat ini merupakan wujud dari upaya merayakan keceriaan. Atas hasil panen yang melimpah, hal tersebut juga merupakan refresentasi dari rasa bersyukurnya masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. “Biasanya dulu selodor ini dimainkan ketika munculnya bulan purnama. Ini adalah keceriaan dan wujud kesyukuran dari masyarakat terhadap Tuhan yang telah melimpahkan anugerah-Nya,” lanjut mantan Kepala Taman Budaya NTB ini. Menurutnya, orang-orang tua terdahulu begitu pandai mengatur pembagian waktu bermain dan bekerja. Ditandai dengan adanya situs-situs tradisi permainan rakyat ini. “Permainan rakyat ini merupakan simpulsimpul pemikiran orang tua kita sejak zaman dahulu. Bahwasanya, leluhur kita berfikir dan pandai mengatur waktu diamana ada kalanya kita harus bermain dan juga kita harus bekerja,” bebernya. Pelestarian Upaya pelestarian terhadap situs-situs tradisi yang berkembang ditengah masyarakat, generasi penerus tidak mesti ditekan untuk

(Suara NTB/met)

MAIN SELODOR - Para ibu yang sedang bermain selodor di Lapangan Karang Pule dalam rangka memeriahkan perayaan Bulan Budaya Lombok Sumbawa, Sabtu (29/8) sore. mempertahankan wujud kreativitas seutuhnya. Bahwasanya, tradisi dan budaya merupakan hasil karya yang diciptakan manusia. Tradisi dan budaya itu bisa saja berubah sekali waktu seiring perkembangan zaman. Tidak menutup kemungkinan juga, Tradisi dan budaya masyarakat harus disesuaikan dengan keadaan masa sekarang. “Bicara pelestarian, kita jangan terjebak untuk berfikir bagaimana mempertahankan wujud situs tradisi yang seutuhnya. Hal itu bisa saja berubah karena kebudayaan adalah produk buatan manusia,” tuturnya. Menurutnya, yang paling penting dari keberadaan situs-situs tradisi ini adalah dampaknya terhadap masyarakat. Bagaimana dikemas agar mampu menjadi kegiatan yang memacu serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat. (met)

Halaman Halaman 14 12

Penjabat Walikota Mataram Buka Presean BBLS 2015 Mataram (Suara NTB) Presean merupakan ajang pertunjukan seni ketangkasan masyarakat pulau di Lombok. Memeriahkan perayaan Bulan Budaya Lombok Sumbawa (BBLS), Presean digelar selama empat hari sejak 29 Agustus - 1 September di Lapangan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Penjabat Wali Kota Mataram Dra.Hj. Putu Selly Andayani, M.Si, hadir membuka secara resmi kegiatan tersebut. Sabtu (29/8). “Mewakili masyarakat, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kadisbudpar NTB. Karena telah menyelenggarakan berbagai kegiatan seni dan budaya, termasuk aneka permainan rakyat dalam rangka merayakan Bulan Budaya Lombok Sumbawa,” ujar Selly Penjabat sementara Wali Kota Mataram saat ini ketika diminta membuka pagelaran presean tersebut. Dikatakan, Perayaan BBLS seperti pentas seni dan budaya di Taman Mayura, maupun di Taman Budaya NTB, permainan tradisional Gangsing di Lapangan Abian Tubuh Baru, Festival Rudat di Lapangan Karang Genteng (1 September), serta Selodor dan Peresean di Lapangan Karang Pule dinilai dapat menjadi semacam daya tarik kunjungan wisatawan. Selain memang tujuan utama penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah untuk mendongkrak perekonomian masyarakat untu meningkatkan kesejahteraan. “Tolong sampaikan salam saya kepa-

da Kadisbudpar NTB, Pak Faozal. Seringseringlah membuat kegiatan kepariwisataan seperti ini di Mataram, sehingga Ibu kota Provinsi ini juga ramai dikunjungi wisatawan,” lanjutnya. Penyebaran kegiatan pada pelosok lapangan di Kota Mataram, juga mendapat apresiasi Selly. Selain alasan pemerataan kegiatan, adanya pusat keramaian juga bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan. Pun dapat memberikan hiburan, sekaligus menginspirasi warga untuk membenahi wilayahnya. “Jangan hanya Lapangan Taman Sangkareang saja yang selalu ramai oleh kegiatan. Memberdayakan lapangan-lapangan lain di kota ini juga penting, untuk membangkitkan perekonomian masyarakat,” tegasnya. Sementara Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar NTB, sekaligus Ketua Panitia Permainan Rakyat BBLS 2015, Drs Faisal, dalam laporan menyampaikan bahwa gelaran aneka kesenian dan

permainan rakyat selain memiliki tujuan utama pelestarian nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Lombok dan Sumbawa. Sekaligus juga untuk menciptakan pusatpusat keramaian baru (destinasi-red) di berbagai pelosok Kota Mataram yang dapat dikunjungi wisatawan. Kalau selama ini di Kota Mataram ada wilayah yang terkenal sebagai pusat kuliner ikan air tawar di Kelurahan Sayang-Sayang, kemudian pusat kerajinan perhiasan mutiara di Kelurahan Sekarbela, pusat perbelanjaan di Ampenan dan Cakranegara. “Maka penyelenggaraan aneka kesenian dan kebudayaan, serta permainan rakyat di berbagai pelosok Kota Mataram lainnya ini akan dapat menciptakan pusat-pusat kesenian dan kebudayaan yang dapat direkomendasikan kepada para wisatawan untuk berkunjung,” jelas Faesal. Disadari Faesal, pembangunan pariwisata NTB yang menargetkan angka kunjungan 2 juta wisatawan melalui program kepariwisataan Tambora Menyapa Dunia, tak bisa bertumpu pada faktor keindahan alam saja. “Keberadaan pagelaran-pagelaran kesenian dan kebudayaan asli Lombok dan Sumbawa, termasuk diantaranya aneka permainan rakyat juga penting dieksplorasi dan ditampilkan, untuk menarik minat kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” tandasnya. (met)

Wisuda UMM

Jangan Cetak Pengangguran Baru Mataram (Suara NTB) Penekanan pada Wisuda Sarjana dan Diploma III Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM), Sabtu (29/8) kemarin, pada dorongan agar menjadi sarjana pencetak lapangan kerja. Bukan malah mencetak pengangguran baru. Harapan itu terlontar dari Asisten III Setda Provinsi NTB, H. Lalu Syafi’i saat menyampaikan sambutan atas nama Gubernur NTB. Ada keinginan pihaknya agar Universitas Muhammadiyah Mataram sebagai salah satu kampus swasta membantu memajukan pembangunan dan perekonomian daerah, dengan membuat peluang – peluang usaha baru, berdasarkan disiplin ilmu para lulusannya. Dia mengamanatkan agar, “Boleh

cetak sarjana baru, asal jangan jadi pengangguran baru.” Menurut alumni UMM yang juga mantan Kepala Dikpora NTB ini, Pemprov NTB akan bangga ketika alumi “kampus hijau” istiqomah mencetak sarjana berkualitas dan berperan menjadi penggerak pembangunan. Dia juga berharap, saatnya nanti UMM atau kampus swasta lainnya mendapat akreditasi A dan A plus. Senada dengan Syafi’i, pejabat Kopertis Wilayah VIII berharap para sarjana jebolan UMM tidak menggantungkan semata harapan menjadi PNS. Apalagi kebijakan pemerintah saat ini sudah memoratorium penerimaan PNS. Pilihannya adalah, “You must be job trainer not job seeker,” kata Sekertaris Kopertis Wilayah VIII, Dr. Muhammad Saleh, meng-

Rektor UMM, Drs. Mustamin H. Idris, MS mewisuda salah seorang sarjana UMM.

gambarkan bahwa sarja harus kreatif mencetak lapangan pekerjaan, tidak semata mencari pekerjaan. Pada 2016 mendatang dipastikannya Indonesia dihadapkan dengan pilihan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Apakah ini anugerah atau bencana? Menurut Saleh, lulusan sarjana harus menganggap ini sebagai anugerah. Para alumni harus menang dalam persaingan perdagangan bebas mendatang. Bersaing dengan warga negara Asia lainnya merebut peluang kerja, atau pilihannya akan menjadi “pecundang” di negeri sendiri. Sementara Rektor UMM, Drs. Mustamin H. Idris, MS menyebut, sejak berdiri 1980 lalu, UMM istiqomah selalu meningkatkan kualitas kelulusan. Hingga wisuda Agustus ini, total

lulusan kampus yang dipimpinnya mencapai 17.565 sarjana dan ahli madya. Sementara itu, jumlah mahasiswa yang aktif hingga saat ini termasuk mahasiswa baru 9.056 orang, dibina oleh 235 dosen tetap dengan kualifikasi pendidikan S2 dan S3. “Bersama perguruan tinggi lainnya di NTB, UMM telah memberikan sumbangan cukup besar terhadap pembangunan sumber daya manusia,” kata Mustamin. Saat ini, kampusnya memiliki 22 program studi yang tersebar pada tujuh fakultas. Kesemua fakultas itu sudah terakreditasi oleh Badan Akreditas Nasional (BAN) Perguruan Tinggi. Hasilnya 12 diantaranya terakreditasi B, delapan Prodi dalam proses akreditasi C ke B plus dua

Pidato Asisten III Setda Provinsi NTB H. Lalu Syafi’i.

Pidato Sekretaris Kopertis Wilayah VIII, Dr. Muhammad Saleh.

Mahasiswa dan mahasiswi UMM menyanyikan Mars Muhammadiyah.

prodi baru. Tak lupa dia sampaikan, di UMM dinamika gerakan Muhammadiyah teraktualisasikan sebagai gerakan Islam, gerakan tajdid dan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Sehingga, selain sebagai perguruan tinggi, UMM berperan mengkaji dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), juga fokus pada pembentukan pribadi yang berkarakter dengan tiga pilar kekuatan. Yaitu, kekuatan spiritual, intelektual dan sosial. “Alumni UMM diharapkan menyandang

kompetensi ganda, yaitu sarjana bidang Iptek dan insan kader persyarikatan yang berkarakter kuat dan luhur,” pungkas Mustamin. (ars/*)

Pidato Rektor UMM, Drs. Mustamin H. Idris, MS.

Pembacaan janji wisudawan oleh perwakilan sarjana.

Pemandu Acara wisuda menggunakan Bahasa Arab.


SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

PENDIDIKAN

HARI ANAK - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kanan) menyapa anak berkebutuhan khusus ketika memperingati Hari Anak Nasional di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (30/8). Khofifah meminta masyarakat melindungi dan membahagiakan anak Indonesia sebagai bentuk rasa cinta serta tanggung jawab terhadap generasi penerus bangsa.

Masuk Lima Besar Nasional SETELAH melewati beberapa tahapan penilaian dari tim Penilai Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Nasional tahun 2015 yang dilakukan beberapa waktu lalu. Perpustakaan Desa Kotaraja Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) berhasil masuk lima besar nasional yang siap bersaing dengan empat perpustakaan desa dari empat provinsi lainnya se- Indonesia untuk memperebutkan peringkat 1, 2, 3, 4 dan 5. Kepada Suara NTB, Sabtu (29/8), Kepala Seksi (Kasi) Perpustakaan pada (Suara NTB/dok) Kantor Perpustakaan dan Lalu Nasrun Arsip (KPAD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Lalu Nasrun, SIP, mengungkapkan, keberhasilan perpustakaan Desa Kotaraja masuk dalam lima besar nasional dalam perpustakaan desa tahun 2015 ini tidak terlepas atas kerjasama dan dukungan dari semua pihak mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan sampai ke tingkat desa. Pasalnya, keberhasilan perpustakaan Desa Kotaraja masuk dalam lima besar tingkat nasional bersama empat provinsi lainnya itu tidaklah mudah, sehingga keberhasilan ini patut diapresiasi. “Tahun ini kita berhasil masuk dalam lima besar nasional, kelima perwakilan dari lima provinsi itu akan dipanggil ke pusat untuk melakukan presentasi sekitar tanggal 20 Oktober mendatang di Jakarta,” jelasnya. Diungkapkannya, keberhasilan pepustakaan desa asal Lotim itu masuk dalam lima besar nasional. Itu membuktikan Kabupaten Lotim dan Provinsi NTB pada umumnya kembali akan mengukir sejarah setelah terpendam beberapa tahun. “Tahun 2010 lalu kita berhasil masuk lima bisa dan mendapatkan peringkat kelima, untuk tahun 2015 ini kita akan ukir sejarah itu lagi dengan mendapatkan peringkat yang lebih baik,” ungkapnya. Untuk menggapai apa yang diharapkan itu, saat ini perpustakaan Desa Kotaraja yang berada di bawah binaan KPAD Lotim dan Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB ini sudah menjalin koordinasi untuk memperseiapkan dan melengkapi segala kekurangan-kekurangan mulai dari profil perpustakaan sampai dengan materi yang akan dipresentasikan oleh tim yang sudah ditunjuk dari perpustakaan Desa Kotaraja. “Presentasi akan dilakukan 15 sampai 20 menit, sehingga waktu itu harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh petugas yang dikirim, sehingga semua keunggulan-keunggulan bisa tercover dan dibahas tuntas dalam presentasi di hadapan para juri,” jelasnya. (yon)

Kemenag Dambakan PT Al Qur’an Terintegrasi Depok (Suara NTB) Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin memimpikan adanya sebuah lembaga pendidikan tinggi khusus tentang studi Al-Qur‘an yang terintegrasi, ditempatkan dalam satu lokasi, lengkap dengan sarana dan prasarananya. Lembaga pendidikan tinggi (PT) khusus tentang studi Al Qur‘an yang direncanakan itu bersifat publik yang dikelola dan dibiayai pemerintah, tidak dikelola perorangan atau yayasan keluarga. “Lembaga ini ke depan diproyeksikan sebagai center of qur`anic studies yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Karena itu, saya sangat berharap agar IIQ (Institut Ilmu Al Qur’an) Jakarta ikut ambil bagian dalam rencana dan mimpi besar ini,” kata Kamaruddin Amin. saat memberikan sambutan pada wisuda sarjana dan pascasarjana IIQ di Pusdiklat Kemendikbud seperti dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Minggu (29/8). Menurutnya, Kemenag memiliki serangkaian program penguatan Perguruan Tinggi Agama Islam. Mulai dari program peningkatan kualitas mutu dosen dan tenaga kependidikan melalui program 5000 doktor, kegiatan kemahasiswaan, pemberian beasiswa tahfizh Al Qur‘an, perbaikan infrastruktur, hingga pengadaan bantuan sarana dan prasarana. “Pada konteks ini, saya berharap agar IIQ ikut mendukung kegiatan tersebut dengan cara berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut,” katanya. Selain itu, ujarnya, Kemenag selalu berkomitmen mendukung program-program yang dicanangkan IIQ. Negara sangat berutang kepada IIQ dalam konteks kaderisasi dan pemeliharaan Al Qur‘an, sekaligus pendidikan bagi kaum perempuan ini. “Mengelola dan mempertahankan eksistensi selama 38 tahun dalam pemberdayaan perempuan dan kajian AlQur`an tentu tidaklah mudah. Terlebih di tengah arus globalisasi dan kontestasi budaya kota metropolitan yang pragmatis dan berbasis logika untung-rugi,” katanya. Pihaknya mengupayakan tahun depan akan ada alokasi anggaran khusus dari Kemenag untuk memperkuat kajian ke-Qur‘an-an di IIQ, baik dalam konteks kelembagaan, infrastruktur maupun peningkatan SDM. Sementara itu Rektor IIQ Hj. Huzaemah T. Yanggo melaporkan, wisuda sarjana dan pascasarjana yang bertepatan dengan Dies Natalis IIQ ke-38 Tahun 2015 ini diikuti sebanyak 199 mahasiswa dengan rincian: Fakultas Syariah 29 mahasiswa, Fakultas Usuluddin 42 mahasiswa, Fakultas Tarbiyah 71 mahasiswa dan Program Pascasarjana sebanyak 53 mahasiswa. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

SAMBUTAN - Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin saat memberikan sambutan pada wisuda IIQ di Pusdiklat Kemdikbud, Sabtu (29/8).

Halaman 13

(ant/bali post)

Bersaing Hadapi MEA

IT dan Bahasa Asing Harus Dikuasai Mataram (Suara NTB) Keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku efektif 1 Januari tahun 2016 mendatang harus disambut gembira semua pihak, termasuk lulusan perguruan tinggi swasta. Salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan kualitas penguasaan informasi dan teknologi (IT) dan bahasa asing. Sekretaris Kopertis Wilayah VIII, Dr. Selamet Saleh, M.Sc, ditemui di Mataram, Sabtu (29/8), mengungkapkan penguasaan IT adalah harga mati bagi para mahasiswa begitu juga dengan penguasaan bahasa asing. Menurutnya, saat ini IT merupakan media inti dalam membangun komunikasi antarnegara, sehingga penguasaannya pun menjadi mutlak dilakukan setiap mahasiswa. Selain itu Selamet Saleh menyebut keberadaan MEA akan merubah arus perdagangan barang dan jasa antar

negara-negara ASEAN. Perubahan tersebut mau tidak mau adalah konsekuensi atas pemberlakuan MEA. Efeknya, setiap warga negara anggota ASEAN bebas masuk dan bekerja di semua ruang dan bersaing dengan penduduk lokal. Oleh sebab itu, jika tak mampu bersaing masyarakat lokal hanya akan menjadi penonton. “Kalau barang mungkin semua bisa bersaing, tapi kalau sudah jasa lain. Semua harus siap hadapi MEA,” ujarnya. Menurut Selamet Saleh, tidak ada kata tidak siap bagi seluruh lulusan PTS untuk

tidak siap dengan kehadiran MEA. Ia pun mengajak agar lulusan PTS agar melihat MEA sebagai suatu anugerah yang harus diterima dan disikapi dengan cara mempersiapkan kompetensi diri masing-masing. “Ada dua hal, apakah melihat MEA itu sebagai anugerah atau bencana,” pungkasnya. Selain itu, Selamet Saleh menyebut tantangan PTS ke depan, selain mempersiapkan mahasiswanya untuk menghadapi MEA adalah agar mempertahankan kualitas PTS, sehingga selalu dengan katagori sehat.(dys)

Akpar Wisuda 175 Mahasiswa Mataram (Suara NTB) Akademi Pariwisata (Akpar) Mataram kembali mewisuda 175 wisudawan terdiri dari D3 Perhotelan107 orang, D3 Usaha Perjalanan Wisata (UPW) terdiri 26 wisudawan dan D1 Pusdiklat Tyatama 42 wisudawan. Direktur Akpar Mataram, Drs. I Putu Gede, M.Par menjelaskan untuk wisuda ke 17 yang digelar Sabtu (29/8), terjadi peningkatan nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi lulusan dari IPK 3,3 menjadi 3,82. Peningkatan kenaikan nilai IPK tersebut tidak terlepas dari proses belajar mengajar yang semakin baik di Akpar Mataram. Selama proses belajar, para lulusan dibekali dengan berbagai kompetensi yang membuatnya siap bekerja di berbagai sektor dalam dan luar negeri. Dikatakan I Putu Gede bahwa sebagian besar alumni Akpar Mataram yang kini mencapai 1.667 orang sudah terser-

ap di semua lapangan pekerjaan, seperti perhotelan dan biro perjalanan usaha. “Bahkan sebelum mereka wisusda, mereka sudah bekerja dan diminta oleh hotel,” terangnya. Menurutnya, Akpar Mataram semakin berkomitmen terus mencetak sumber daya manusia yang andal dan profesional dalam bidang pariwisata di Provinsi NTB. Ia berharap agar para lulusan Akpar Mataram tahun ini dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat saat menimba ilmu di Akpar Mataram. Tak lupa dalam kesempatan tersebut, I Putu Gede juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh general manager hotel, di mana para mahasiswa Akpar Mataram melakukan praktik begitupun kepada para orang tua wisudawan yang telah mempercayakan Akpar Mataram sebagai tempat menimba ilmu. (dys/*)

Tumbuhkan Jiwa Juang Siswa

SMA Hang Tuah Gelar Diklatsar Bela Negara Mataram (Suara NTB) Puluhan siswa SMA Hang Tuah 3 Mataram yang tergabung dalam anggota Pramuka Saka Bahari mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Bela Negara dan Kepemimpinan, Minggu (30/8). Kegiatan yang dipusatkan di lapangan Mako Lanal Mataram tersebut dirangkaikan dengan kegiatan Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami). Dalam amanatnya, Perwira Pelaksana (Palaksa) Lanal Mataram Mayor Laut Ari Krisdiyanto mengaku idealnya kegiatan berlangsung selama tiga hari, akan tetapi diperpendek menjadi satu hari. Meski begitu, model pelatihan dan penekanannya tetap sama yakni dilakukan secara militer. Ia mengaku, secara umum tujuan diadakannya Diklatsar Bela Negara dan Kepemimpinan untuk menumbuhkan karakter jiwa juang dan bela negara di dalam diri siswa, sehingga nantinya para siswa SMA Hang Tuah 3 Mataram menjadi lulusan yang berkarakter baik. “Anak-anak diharapkan memiliki kepribadian yang berkarakter dan ber-attitude yang baik sebagai generasi penerus bangsa ini,” ujarnya mengingatkan. Di samping itu, kegiatan

Diklatsar Bela Negara dan Kepemimpinan merupakan bagian implementasi atas kurikulum bela negara yang diajarkan terhadap siswasiswa SMA Hang Tuah 3 Mataram. Tak hanya siswa, para guru ujar Ari Krisdiyanto juga mendapatkan pelatihan agar mereka tidak hanya memahami arti bela negara secara teoritik, tapi juga praktik. Sementara itu, Kepala SMA Hang Tuah 3 Mataram, Abdul Majid mengaku berbagai materi diberikan selama kegiatan

diantaranya yaitu praktik kepemimpinan, jungle survival, latihan selam dasar, latihan bertahan hidup di air, resusitasi jantung dan paru. “Materimateri tersebut merupakan penguasaan dasar yang harus dimiliki oleh adik-adik kita untuk bisa survive,” jelasnya. Selain itu, kegiatan Diklatsar Bela Negara dan Kepemimpinan juga merupakan upaya nyata pihak sekolah untuk mewujudkan siswa agar siap menjadi anggota TNI-Polri. (dys)

(Suara NTB/dys)

DIKLAT - Puluhan peserta Diklatsar Bela Negara dan Kepemimpinan SMA Hang Tuah 3 Mataram menyanyikan yel-yel saka bahari, Minggu (29/8).

(Suara NTB/dys)

WISUDA - Direktur Akpar Mataram I Putu Gede mewisuda salah satu wisudawan pada acara wisuda, Sabtu (29/8).

6.000 PAUD Ikuti Gerakan Ayo Makan Ikan Bogor (Suara NTB) Sebanyak 6.000 anak PAUD se-Bogor ikut serta dalam gerakan Ayo Kita Makan Ikan oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB bersama Organisasi Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia serta Himpunan Alumni IPB, di Bogor, Minggu (30/8). “Gerakan Ayo Kita Makan Ikan atau AKMI sudah digulirkan sejak tahun lalu oleh Himpunan Alumni-IPB sebagai kampanye untuk mendorong masyarakat gemar makan ikan sejak usia dini,” kata Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB, Indra Jaya. Indra mengatakan, Gerakan Ayo Kita Makan Ikan dilatarbelakangi oleh keprihatinan akan rendahnya konsumsi ikan di masyarakat Indonesia. Di satu sisi negara memiliki potensi laut dan perikanan yang sangat besar. Menurutnya, produksi ikan nasional baru mencapai sekitar 10 juta ton per tahun berasal dari 5,5 juta dari perikanan tangkap dan 4,5 dari perikanan budi daya. Jumlah tersebut masih jauh dari ekspektasi yang dicapai, yakni sekitar 50 juta ton. ”Sementara itu, saat ini tingkat konsumsi ikan masyarakat masih sangat rendah yakni hanya 34,7 kg per tahun,” katanya. Ia mengatakan, jumlah penduduk Indonesia yang berada di peringkat ke empat dunia setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat, ternyata memiliki

tingkat konsumsi ikan yang jauh berada di bawah penduduk Jepang maupun Malaysia yang memiliki sumber daya laut tidak sebesar Indonesia. Indra mengatakan, banyak manfaat dari ikan yang sangat baik untuk kesehatan manusia, karena merupakan sumber gizi hewani yang sangat potensi untuk membangun kecerdasan, pertumbuhan, dan stamina. Sebagai contoh, lanjut dia, kepala ikan mampu mencegah osteoporosis. Tulang ikan mengandung Calcium, Phospor, dan Vitamin D yang menguatkan tulang manusia. Sedangkan daging ikan mengandung protein tinggi, ykini asam amino esensial, yang sangat baik bagi kecerdasan. “Perlu langkah-langkah nyata guna memotivasi masyarakat untuk lebih banyak makan ikan. Melalui kampanye makan ikan, FPIK, HIMAPUDI dan HA-IPB berupaya membantu program pemerintah meningkat kecerdasan masyarakat,” kata Indra. Sementara itu Ketua Panitia Gerakan Ayo Kita Makan Ikan (AKMI) Nimmi Zulbainarni, menambahkan kegiatan yang mengangkat tema “Aku Cinta Maritim dan Ayo Kita Makan Ikan” juga merupakan rangkaian memperingati Dies Natalis ke-52 IPB dan ulang tahun HIMAPAUDI ke-10. ”Kegiatan ini juga untuk memecahkan Rekor MURI yang diselenggarakan oleh HIMAPAUDI se-Indonesia,” kata Nimmi. (ant/bali post)


EKONOMI DAN BISNIS

SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

Halaman Halaman 14 14

Produksi Sarden Tradisional KELOMPOK nelayan Pondok Prasi, Bintaro, Mataram memulai cita-cita besarnya. Mereka kedepan tak lagi menjual ikan tangkapannya dalam bentuk gelondongan, tetapi yang akan dilempar ke pasar adalah produk yang sudah diolah dan siap saji. Sardenpun telah mulai diproduksi, meskipun bukan sarden kalengan. Sarden yang dibuat oleh sekelompok keluarga nelayan yang terdiri dari 20 orang ini boleh dibilang sarden tradisional. Karena dikalengkan hanya menggunakan potongan bambu, tongkol hasil tangkapan yang sudah dibersihkan dimasukkan ke dalam potongan bambu yang ditutup menggunakan kertas alumunium foil. Selanjutnya dilakukan pengasapan. Pengolahan hasil tangkapan nelayan ini, kata Direktur Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP) “Taman Laut” Pondok Prasi, L. Kamala, Minggu (30/8) sudah dilakukan sejak dua bulan lalu. Nelayan di Pondok Prasi ingin berkreasi dan mendapatkan nilai yang lebih dari hasil penjualan tangkapan mereka. Selama ini, menurut pengakuan para kelompok, hasil tangkapannya dijual dalam bentuk gelondongan, dihitung dengan harga murah oleh pengepulnya. Taruh saja dalam lima ekor tongkol seukuran setengah telapak tangan orang dewasa, dihargai Rp 7.500. Rendahnya harga beli hasil tangkap nelayan inilah yang menjadikan kondisi ekonomi nelayan tak pernah berubah. “Karena pengepulnya juga membeli di saat harga sudah rendah. Itu pun ikannya dijual dulu, besoknya baru diberi kita bayarnya,” demikian pengakuan langsung beberapa ibu-ibu nelayan. Dua bulan terbentuknya kelompok tersebut, secara swadaya mereka melakukan kreasi olahan ikan dengan empat varian. Ikan pindang higienis, tongkol asap, fresto dan sarden. Semua diolah dengan sistem pengasapan setelah dibumbui. Kelompok nelayan ini didampingi penyuluh perikanan di Kota Mataram, Agus Pramono dan Balai Pendidikan Pelatihan Banyuwangi. Menurut L. Kamala, setidaknya apa yang dilakukan oleh kelompok nelayan tersebut dapat meningkatkan nilai jual hasil tangkap nelayan setempat. Dengan pengolahan tersebut, bahkan satu ekor ikan asap berukuran kecil bisa dijual hingga Rp 7.500. Di lesehan-lesehan, satu porsi lengkap dengan campuran nasi dijual seharga Rp 45.000. “Jika produknya sudah berkualitas, otomatis nilai ekonomisnya juga tinggi. Nelayan selama ini miskin karena hasil tangkapan mereka dijual murah, bahkan ketika mereka tak bisa menangkap, akhirnya memilih jadi TKI,” ungkap L. Kamala. Secara perlahan kelompok nelayan Pondok Prasi ini akan terus merintis sajian menu berkualitas berbahan dasar ikan laut. Besarnya potensi pariwisata di NTB, menurutnya kedepan menjadi target lahan garapan pasarnya. Jika dipandang kreasi kelompok nelayan ini sudah sesuai standar yang diharapkan, akan dibentuk tim pemasaran untuk menjangkau semua potensi tersebut. (bul)

(Suara NTB/bul)

TERJEPIT - Perajin tahu tempe di Kekalik, Mataram, sedang mencetak tahu. Mereka saat ini terjepit dengan harga kedelai impor yang mahal akibat nilai tukar rupiah yang melemah.

Harga Kedelai Impor Melejit

Perajin Tahu Tempe Terjepit

Mataram (Suara NTB) Perajin tahu tempe di Kota Mataram merasakan langsung hantaman krisis global yang mengakibatkan makin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Akibat terus naiknya harga kedelai impor, merekapun kini pasrah. Perajin tahu tempe sebenarnya hampir sudah kebal dengan kondisi yang terjadi saat ini. Namun kekhawatiran mereka, melejitnya harga kedelai hingga Rp 9.000-an/Kg beberapa waktu lalu akan terulang kembali. “Sekarang saja harga kedelai ini, terutama kedelai impor tiap hari naik. Apapun yang terjadi kita tetap jalan saja,” ungkap Taswir, salah

satu perajin tahu di Kekalik, Minggu (30/8). Memantau langsung kondisi mereka saat krisis seperti ini, mereka sadar bahwa tak ada upaya yang bisa dilakukan, karena ini sudah menjadi kondisi yang dialami secara nasional. Harga kedelai impor saat ini sudah Rp 780.000/kwintal. Padahal, baru-baru ini harganya Rp 720.000/kwintal. Harga ini akan terus naik bahkan di

atas Rp 800.000/kwintal. Tentu perajin tahu tempe kian tak berkutik dengan makin mahalnya harga kedelai impor ini. Mereka baru sebulan ini sudah beralih menggunakan kedelai lokal yang harganya saat ini Rp 680.000/kwintal. Hanya saja yang menjadi kekhawatiran perajin tahu tempe, kedelai lokal akan kekurangan stok karena saat ini bukan musim panen.

“Kedelai lokal dari Bima, Sumbawa mungkin sebentar lagi stoknya sudah habis. Mau ndak mau yang kita pakai hanya impor dari Amerika,” tambah Taswir. Jika kondisi harga bahan baku ini terus mengalami kenaikan, jurus yang biasa dilakukan dengan mengurangi langsung volume bahan baku. Dari biasanya satu cetak menggunakan kedelai 2,5 Kg, takarannya akan menjadi 2 Kg. Cara ini dilakukan karena untuk menaikkan harga jual di masyarakat menurut Taswir tak mungkin dengan daya beli masyarakat yang rendah. Beberapa perajin lainnya

juga mengeluhkan hal yang sama. Di Keluarahan Kekalik, dalam sehari bahan baku kedelai dibutuhkan hingga 20 ton. Jumlah perajinnyapun cukup banyak. sehingga ketika harga kedelai sudah mengalami kenaikan, dampaknya dirasakan cukup besar. “Cara kita sebelumnya dengan memanfaatkan keberadaan koperasi tahu tempe, tapi koperasinya sedang tak jalan, karena modalnya mandek. Terutama saat harga kedelai seperti ini pasti banyak yang gulung tikar,” demikian diungapkan beberapa perajin lainnya. (bul)

Investor Segera Bangun Vila Baru di Pemenang

(Suara NTB/bul)

IKAN ASAP - L. Kamala dengan ikan tongkol asap kreasi kelompok nelayan Pondok Prasi, Mataram, Minggu (30/8).

Warga Sesaot Berharap Perhatian Pemerintah Giri Menang (Suara NTB) Warga Aik Nyet, Buwun Sejati, Narmada Lombok Barat meminta perhatian Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, sehingga potensi mata air yang berada di kawasan Sesaot itu dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembudidayaan. “Kami sudah jenuh memasukkan proposal ke Dinas Kelautan Lombok Barat, sampai sekarang tetap saja tidak ada respon. Kalau bisa kami mengharapkan sekali dari Dinas Kelautan Provinsi,” ujar Kepala Dusun Aik Nyet, Nurjayadi ditemui Narmada, Sabtu (29/8). Aik Nyet dan Sesaot dikenal sebagai salah satu wilayah sumber mata air yang mendistribusikan air bersih ke Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram bahkan hingga ke Lombok Tengah. Potensi perairan di kawasan Aik Nyet selama ini tidak bisa maksimal digarap oleh masyarakat setempat, terutama untuk pembudidayaan ikan. Sebabnya, keterbatasan ekonomi masyarakat tak mampu membeli bibit ikan dan pakan secara rutin. Sehingga, uluran tangan pemerintahpun sangat diharapkan. “Bibit ikan menurut kami mahal, belum lagi untuk pakannya. Kalau sekiranya ada bantuan untuk bibit ikan, sepertinya kami di sini bisa mengembangkan budidaya perikanan,” paparnya. Di Aik Nyet, dari 300-an KK, menurut Kadus ini, 30 KK di antaranya sudah membudidayakan perikanan sejak puluhan tahun lalu. Bahkan mereka sudah memiliki masingmasing petak kolam. Tetapi karena mereka hanya membudidayakan seadanya, tanpa bantuan dan dukungan pemerintah. hasil yang mereka dapatkan pun hanya seadanya. “Potensi perikanan bisa dikembangkan di Aik Nyet. Karena sebagian kawasan kami berada di aliran mata air. Cuma karena keterbatasan uang masyarakat juga, budidaya perikanan tidak berkembang seperti yang kami harapkan,” ungkap Nurjayadi. Mereka yang tinggal di kawasan tersebut, lanjut Nurjayadi, memiliki salah satu embung yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Warga setempat pernah berencana saweran untuk membeli bibit ikan. “Tapi belum jalan, rencananya ikan-ikan yang akan kami lepas nanti bisa kita gunakan untuk usaha bersama, ataupun untuk kegiatan membangun desa. Kalau pemerintah perduli mendukung kami, kami sangat berterima kasih. Tapi kalau diminta harus masukkan proposal lagi, kami sudah jenuh,” demikian Nurjayadi. (bul)

Tanjung (Suara NTB) PT. Fantasi Unggul Nusantara (FUN) yang memiliki hak milik atas tanah seluas 8 hektar di Dusun Mentigi Kecamatan Pemenang, bersiap membangun hotel dan vila baru. Dari rencana perusahaan, di setengah areal yang ada, akan dikembangkan hotel bintang tiga pada tahap pertama. Di sela-sela pemeriksaan lapangan oleh Tim Perizinan Pemda KLU, owner PT. FUN sekaligus pemohon investasi, Ir. Rustandar Tanadi, Sabtu (29/8), mengatakan hajat investasi ini sudah lama direncanakan. Namun karena berbagai kendala, proses kepengurusan syarat-syarat perizinan pun baru dapat dilaksanakan tahun ini. “Kita belum mulai bangun karena faktor ekonomi. Sarana dan prasarana juga sepertinya tergantung pasar, sekarang sudah mulai ada perkembangan, sehingga kita bersiap untuk memulai,” jelasnya. Rustandar enggan menyebut nilai investasi di kawasan Pemenang ini. Meski demikian, pada tahap awal ini, pihaknya akan menyiapkan fasilitas penginapan sebanyak 50 kamar, hotel Bintang tiga dan berpeluang ditingkatkan ke bintang lima. Dari yang direncanakan, ia menargetkan seluruh syarat perizinan sudah bisa dipenuhi dan disetujui oleh Pemerintaha Daerah. Sehingga pada akhir tahun 2015 atau paling telat awal 2016, pelaksanaan konstruksi sudah dapat dilakukan. “Kita memiliki areal 8 hektar, untuk konstruksi sudah disiapkan 6 ha. Tetapi untuk tahap awal, kita membangun di areal 4 hektar, dan secara bertahap akan dikembangkan karena fasilitas yang disiapkan mengarah ke hotel bintang lima,” jelasnya. Rustandar menjelaskan, dalam proses pembangunan nantinya, pihak perusahaan akan melibatkan partisipasi masyarakat sekitar. Mulai

dari tenaga kerja (buruh), maupun dalam pemeliharaan kawasan, seperti penataan taman. Sedangkan job description yang memerlukan tenaga terampil akan disesuaikan dengan kebutuhan. Areal PT. FUN selama ini diketahui telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan nelayan untuk menambatkan perahu maupun perbaikan kapal. Akan hal ini, ia tidak melarang. Bahkan perusahaan bersiap untuk melepas sekitar 8 are di kedua sisi kawasan sebagai space public untuk nelayan dan pengunjung pantai. “Pembebasan lahan untuk masyarakat ini kami lakukan dengan pertimbangan sosial, agar tidak terputus pembangunan ekonomi di kalangan nelayan,” jelasnya. Dalam membangun kawasan pantai, Rustandar menambahkan, sudah melihat dampak dari abrasi yang mengikis lahan yang dimiliki perusahaan. Oleh karena itu, pihaknya juga berkonsultasi dengan Lembaga Oceanografi untuk menata sekitar pantai dengan metode alami. Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Lombok Utara, H. Sumadi, SH., memberi apresiasi atas rencana perusahaan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh Tim Perizinan dari lintas SKPD untuk melihat keadaan lapangan disesuaikan dengan persyaratan yang disiapkan. “Tim Perizinan sepakat mendukung agar investasi ini memperoleh izin yang diperlukan lebih cepat dan sesuai dengan regulasi yang ada di

daerah,” kata Sumadi. Menyusul proses investasi yang sudah masuk ke KPPT ini, maka pihaknya akan segera menerbitkan Izin Peruntukan Pengggunaan Tanah (IPPT). Dasar ini, kemudian dilanjutkan dengan kepengurusan izinizin berikutnya, seperti UPL/ UKL atau Amdal, Izin Gangguan (HO) dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan). “Satu hal yang ke depannya harus kita sesuaikan, yaitu mengenai Perda koefisien bangunan investasi. Sejauh ini Perda baru mengatur 5 lantai, sedangkan sudah ada investor yang mengajukan izin 13 lantai,” pungkas Sumadi. (ari)

(Suara NTB/ari)

RENCANA PEMBANGUNAN - Investor dan pejabat KLU sedang meneliti gambar rencana pembangunan vila baru di Pemenang, KLU, Sabtu.

29/08/15

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


Halaman 15

SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

Atletik Berpeluang Sumbang Tujuh Emas (Suara NTB/fan)

Mataram (Suara NTB) Cabang olahraga atletik memiliki rasa optimisme yang tinggi menghadapi Pra-PON Atletik yang akan berlangsung di Jakarta 1-5 September 2015. Pengurus PASI NTB mengatakan atlet atletik berpeluang menyumbangkan tujuh medali emas di Pra-PON di Jakarta 2016, dengan catatan masyarakat NTB harus banyak berdoa untuk kesuksesan kontingen atletik sebab persaingan di event itu cukup ketat.

Rina Selviana

PON 2016

Rina Diberi Target Medali Emas Mataram (Suara NTB) Atet tarung Derajat, Rina Selviana terus memantapkan latihan guna menghadapi Pra-PON Tarung Derajat yang akan berlangsung di Jawa Barat (Jabar), 21-26 Oktober mendatang. Atlet asal Lombok Timur (Lotim) ini digadang-gadang sebagai salah satu atlet tarung derajat yang berpeluang memenuhi target medali emas tarung derajat di PON Jabar 2016. Pelatih tarung Derajat NTB, Imran yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Minggu (30/8) kemarin mengatakan bahwa peluang Rina untuk meraih emas di Jabar 2016 cukup terbuka. Pasalnya atlet yang baru tamat SMA tahun 2015 itu pernah mengukir prestasi di level nasional hingga Internasional. Terakhir Rina meraih medali perunggu di kejuaraan tarung derajat tingkat Asia di Bali 2014. “Rina berpeluang meraih medali emas, dia pernah meraih medali perunggu di Kejuaraan tarung Derajat Piala Presiden tahun 2013, dan di tahun 2014 lalu dia juga meraih medali perunggu di Kejuaraan Tarung Derajat Tingkat Asia di Bali,” ucapnya. Menurut Imran, beberapa prestasi yang diukir oleh Rina Selviana di event nasional hingga level Asia sudah cukup menjadi modal untuk mengukir pretsasi di PON Jabar 2016. Namun sebelum tampil di PON Jabar 2016, Rina harus mengikuti PraPON salah satu ajang seleksi ke PON. Untuk lolos ke PON Rina minimal harus bisa menempati peringkat tujuh besar. Selaku pelatih Pelatda Sentralisasi, Imran yang biasa disapa Yong optimis atletnya tersebut bisa dengan mudah meraih tiket PON. Rasa optimis Yong tersebut tak berlebihan setelah melihat prestasi Rina yang telah berhasil menduduki peringkat tiga besar nasional. Sementara itu Rina sendiri mengaku tak berani sesumbar. Namun dia akan bekerja maksimal untuk meraih medali emas di PON 2016. Sebelum tampil di PON dia akan lebih fokus persiapan mengikuti Pra-PON tarung derajat. Saat ini dia fokus latihan di Pelatda Sentralisasi untuk persiapan mengikuti Pra-PON, dan rencananya dia akan mengikuti kelas tarung 45,1-50 Kilogram putri. (fan)

Terlalu Dini Bagi City

Manchester – Manuel Pellegrini menandaskan terlalu dini untuk Manchester City berlari sendirian di klasemen kendati kini mereka delapan poin di depan Chelsea dalam perburuan gelar juara Liga Utama Inggris. Tim asuhan Pellegrini mencatat poin maksimal dari empat laga liga pertamanya setelah menaklukkan Watford 2-0 di Eastlands Sabtu (29/8) malam lalu. Dua gol babak kedua dari Raheem Sterling dan Fernandinho memberi City keuntungan tiga poin di puncak klasemen, di atas peringkat kedua Crystal Palace yang secara mengejutkan menang 2-1 dari Chelsea di Stamford Bridge. Chelsea sendiri baru mengumpulkan empat poin dari empat laga awalnya, dan terseok jauh di belakang City yang mengalahkannya 3-0 dua pekan lalu. Tapi Pellegrini ingin berhati-hati sembari menunjuk keunggulan selisih gol dari Chelsea pada Januari musim lalu justu berakhir dengan delapan poin di belakang tim asuhan Jose Mourinho itu. “Kami tidak memikirkan apa yang terjadi pada Chelsea. Selalu penting menciptakan jarak dengan tim-tim penting,” kata Pellegrini. “Tetapi kami barulah memulai musim ini. Kami baru memainkan empat pertandingan.” “Ingat musim lalu kami finis delapan poin di belakang Chelsea, padahal pada Januari kami tepat mengumpulkan poin yang sama dan kami ada di puncak saat itu.” “Oleh karena itu penting untuk memikirkan satu pertandingan ke pertandingan, tidak memikirkan lawan-lawan lain,” kata Pellegrini seperti dikutip AFP. Manajer Chelsea Jose Mourinho harus menerima pil pahit karena menelan kekalahan keduanya di Stamford Bridge selama berkiprah di Liga Utama Inggris. Crystal Palace secara mengejutkan menaklukkan Chelsea 2-1. Mourinho tengah masuk ke pertandingan kandang ke-100nya di Liga Utama Inggris, dan Palace memastikan tonggak itu sebagai momen yang tak mau dikenang pelatih asal Portugal ini yang harus menyaksikan timnya untuk kedua kali kalah di kandangnya selama dia asuh, setelah kekalahan pertama dari Sunderland pada April 2014. Kekalahan dari Palace juga kemunduran lainnya tim asuhan Mourinho yang hanya sekali menang pada empat laga pertamanya dan sudah ketinggalan delapan poin dari pemuncak klasemen Manchester City yang memperlama rekor 100 persennya di Liga Inggris setelah menang 2-0 dari Watford di Eastlands. “Palace memberi kami pertandingan yang sangat sulit namun hasil pertandingan ini seharusnya seri yang ini pun tetap buruk bagi kami,” kata Mourinho. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

GOL STERLING – Penyerang sayap Manchester City, Raheem Sterling mencetak gol untuk City ke gawang Watford dalam laga yang dimenangkan 2-0 oleh tim pemuncak klasemen Liga Inggris tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Kepelatihan Atletik PASI NTB, H. Muhdar kepada Suara NTB, via ponselnya, Minggu (30/8) lalu. “Atlet kita berpeluang meraih tujuh medali emas, namun kita juga harus banyak berdoa agar atlet kita bisa tampil maksimal,” ucap Muhdar. Untuk diketahui cabang olahraga atletik mengirim sebanyak 19 atlet, 11 pelatih dan ofisial di ajang bergengsi tersebut. Kontingen atletik NTB itu bertandang ke Jakarta, Sabtu (29/8) lalu dan telah tiba Minggu (30/8)

kemarin. Para atlet saat ini menginap di Wisma Atlet NTB dan akan bertanding tanggal 1 September hingga tanggal 5 September. Dikatakan Muhdar, keikutsertaan atletik NTB di Pra-PON atletik kali ini cukup menegangkan. Pasalnya Pra-PON kali ini berbeda dengan Pra-PON di Jatim Maret lalu. Bila di Pra-PON sebelumnya tak semua atlet nasional tampil, namun di event kali ini semua atlet terbaik nasional akan bersaing ketat untuk menjadi yang trebaik di event itu.

Mereka tak sekedar mencari tiket PON, namun semua atlet dipastikan mematok medali emas, karena memang event itu akan dijadikan seleksi atlet nasional dalam rangka mengikuti Pelatnas jangka panjang persiapan SEA Games dan ASIAn Games 2015. Sehingga sangat merugi bila atlet tidak memanfaatkan event itu untuk menunjukan prestasi terbaik. Kontingen atletik NTB yang diperkuat 19 atlet sudah dipastikan harus tampil maksimal, sebab event itu sebagai tolak ukur prestasi

NTB dalam menghadapi PON Jabar 2016. Muhdar tak pernah meragukan kemampuan atletnya, meskipun beberapa atlet NTB masih minim persiapan. Menurut atlet senior NTB itu kontingen NTB berpeluang menyumbangkan tujuh medali emas di event bergengsi itu. Peluang medali emas NTB diakuinya dapat diraih di nomor-nomor jarak pendek dan menengah. Di nomor jarak pendek dia mengandalkan Iswandi dan Fadlin yang akan turun di nomor 100 dan 200 meter. Kedua atlet ini berpeluang meraih medali emas setelah sebelumnya pernah meraih medali emas di nomor 100 dan 200 meter di PON. Selanjutnya nomor estefet 4x100 dan 4x 400 meter putra juga menjadi andalan NTB dalam meraih medali

emas. Untuk nomor 4x100 meter akan diperkuat Iswandi, Fadlin, Safwaturrahman, Sudirman Hadi dan Kokom Supriyatna. Selanjutnya di nomor 4x400 meter diperkuat Arif Rahman, Andrian, Abdul Razak dan Ridwan. Peluang medali emas di nomor 800 meter dan 1.500 meter diharapkan dari Ridwan. Kemudian prediksi medali emas lagi ada di nomor 400 meter gawang dan tolak peluru putri. “Kita andalkan Andrian di nomor 400 meter gawang dan Ni Putu Yogiswari di nomor tolak peluru putri,” terangnya. Tak hanya delapan nomor menjadi andalan, namun nomor-nomor lainnya juga punya peluang meraih medali, namun kalaupun meleset NTB paling tidak bisa menyumbangkan minimal tujuh medali emas. (fan)

Madrid Mengamuk di Bernabeu Madrid Real Madrid langsung panas pada laga keduanya di liga musim ini ketika Gareth Bale dan James Rodriguez masing-masing mencetak dua gol saat menggusur Real Betis 5-0 di Santiago Bernabeu, Minggu pagi, sedangkan juara bertahan La Liga Barcelona hanya menang tipis 1-0 dari Malaga. Pelatih baru Rafa Benitez mengembalikan James ke starting lineup menghadapi juara divisi dua musim lalu itu setelah secara kontroversial dia dikeluarkan saat laga berakhir seri 0-0 melawan klub promosi divisi dua lainnya, Sporting Gijon, pada pekan pembuka. Pemain Timnas Kolombia ini tampil cemerlang di Bernabeu dan mengirim umpan matang kepada Bale yang menanduknya untuk membawa tuan rumah unggul pada menit kedua. James lalu melepaskan tendangan bebas maut sebelum babak pertama berakhir untuk menggandakan kedudukan, lalu disusul umpan Bale kepada Karim Benzema yang mengubah kedudukan menjadi 3-0 pada dua menit menjelang babak kedua. Playmaker James lalu melepaskan tendangan akroba-

(Suara NTB/ist)

TENDANGAN SALTO – Gelandang serang Real Madrid, James Rodriguez melepaskan tendangan salto yang berbuah gol ke gawang Real Betis dalam laga di Santiago Bernabeu, Madrid, Minggu dini hari kemarin. Gareth Bale dan James mencetak masing-masing dua gol dalam laga tersebut. tik tiga menit kemudian sehingga kedudukan menjadi 4-0. Betis berpeluang menciptakan satu gol manakala Raphael Varane melanggar pemain pengganti Jorge Molina namun kiper Keylor Navas sukses mementahkan tendangan penalti yang lemah dari Ruben Castro pada menit 61. Bale, yang berada di bawah bayang-bayang Cristiano Ronaldo, memastikan kemenangan telak timnya lewat

Atlet Diminta Tampil Sebaik Mungkin Mataram (Suara NTB) Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto mengatakan kesempatan atlet mengikuti Pra-PON tidak akan datang dua kali. Oleh karena itu atlet diminta tampil sebaik mungkin di PraPON sehingga cabor bisa meloloskan atlet sebanyak mungkin di PON Jabar 2016. Bagi atlet yang lolos PON tentu harus mampu menunjukan keseriusan sehingga atlet NTB dapat mempersembahkan medali emas sebanyak mungkin di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar 2016. Hal ini disampaikan Ketua Umum KONI NTB, Andy Hadianto, saat melepas atlet PraPON di acara ramah tamah pengurus KONI NTB dan Pengurus Cabor di Sport Hall GOR 17 Desember Turide Mataram, Jumat (28/8) malam lalu. Hadir juga di acara itu Dewan Pembina KONI NTB, H. Soekartadji Anwar dan Soenarto dan sejumlah pengurus cabor tingkat provinsi. Dalam sambutannya Andy mengatakan pada bulan September nanti akan banyak cabor yang mengikuti PraPON, diantaranya atletik, kempo, BMX, voli pantai dan cabor lainnya. Dia berharap kesempatan Pra-PON itu dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh atlet cabor. Ia menginginkan semua atlet menunjukan keseriusan karena kesempatan atlet mengikuti event itu tidak datang dua kali. “Tidak ada waktu lain selain mengikuti Pra-PON. Be-

sok di Pra-PON nanti kalian harus menunjukan keseriusan kalian. Kesempatan atelt mengikuti Pra-PON tidak pernah datang kedua kali,” harapnya. Lanjutnya, bagi atlet yang lolos PON tentu harus bisa menyabet medali emas sebanyak-banyaknya sehingga apa yang menjadi target NTB di PON Jabar 2016 bisa diwujudkan. Diakuinya pihak Pemprov NTB sudah menyiapkan bonus untuk atlet yang berprestasi. Seperti pada PON sebelumnya Pemprov NTB memberikan bonus sebesar Rp 100 juta untuk atlet yang meraih medali emas, 60 juta perak dan Rp 25 juta bagi atet peraih medali perunggu. Namun bonus untuk PON 2016 nanti diakui Andy jumlahnya akan lebih besar lagi dari bonus sebelumnya. “Saya sudah sampaikan ke Pemprov NTB bahwa bonus atlet NTB peraih medali di PON Jabar harus di atas itu. Kita ingin bisa menduduki peringkat 10 besar nasional dengan meraih 15 emas di PON Jabar 2016,” jelasnya. Lanjutnya target 15 medali emas itu sudah menjadi harga mati dan tidak boleh ditawar lagi. Dia mewakili KONI NTB berharap target tersebut bisa diwujudkan. Karena dengan prestasi tersebut pihak pemprov NTB akan semakin memperhatikan dana pembinaan olahraga di NTB, dan hal itu akan berimbas pada terwujudnya kesejahteraan olahragawan berprestasi nasional. (fan)

tendangan jarak jauh yang menggeledek pada tiga menit sebelum pertandingan usai, demikian Reuters. Gol Vermaelen Sementara itu, Thomas Vermaelen menciptakan gol pertamanya untuk Barcelona saat tim ini menang tipis 1-0 dari tamunya Malaga Minggu dini hari ini yang memperkuat awal sempurnamnya dalam mempertahankan ge-

lar juara La Liga. Setelah bugarnya lagi Neymar guna melengkapi trisula bersama Lionel Messi dan Luis Suarez untuk pertama kali musim ini, Barca mengandalkan trio Amerika Latin yang tajam ini untuk menembus pertahanan Malaga di Nou Camp. Namun justru Vermaelen yang akhirnya memecah kebuntuan sekaligus membawa Barca menang setelah dia me-

neruskan bola hasil sepak pojok pada menit 73. Bek Belgia ini dililit cedera paa musim pertamanya di Barca tahun lalu setelah bergabung dari Arsenal. Sporting Gijon merusak kembalinya Asier Illarramendi ke lapangan tengah Real Sociedad setelah bergabung dari Real Madrid pekan ini ketika kedua tim seri 0-0 di San Sebastian, demikian Reuters. (ant/bali post)

Bali United Taklukkan Persija Jakarta Gianyar (Suara NTB) Tim sepak bola Bali United menaklukkan Persija Jakarta 3-0 dalam laga pembuka turnamen Piala Presiden Republik Indonesia 2015 di Lapangan I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Minggu sore. Pemain tengah Bali United, Sandi Sute, mencetak gol pertama untuk timnya pada menit ke-8 dengan sundulannya setelah mendapat umpan dari Fadil Sausu. Pada menit ke-33, giliran penyerang Sutan Sama memasukkan bola ke gawang Persija Jakarta yang dijaga Andry Tani. Setelah gol itu, Bali United para meningkatkan serangan dan pada menit ke-46 gol

kembali tercipta melalui sundulan penyerang Lerby, yang mendapat umpan dari Sultan Sama. Hingga peluit panjang berbunyi, skor bertahan 3-0 untuk Bali United. Pelatih Bali United, Indra Sjafri, mensyukuri kemenangan yang menjadi modal awal timnya pada pertandingan kedua, saat bertandang ke markas Persija Jakarta. “Kemenangan ini sebagai bukti apa yang sudah diberikan pelatih mampu direalisasi dengan baik para pemain sehingga mampu menguasai bola dan mengambil peluang dengan baik pada babak pertama,” ujarnya. Pelatih Persija Jakarta

Rahmad Darmawan mengakui keunggulan permainan tim lawan. “Saya mengakui fisik, kecepatan dan agresifitas pemain Bali United sangat baik dari tim kami,” katanya. Ia menambahkan Persija Jakarta akan memperbaiki strategi dan membalas kekalahan mereka pada pertemuan dengan Bali United berikutnya. Selama pertandingan yang dipimpin oleh wasit Thorik itu, ada dua pemain Bali United yang mendapat kartu kuning, yakni Boby Satria dan Bayu Gatra. Sementara Alan Acier dari Persija Jakarta mendapat akumulasi kartu kuning. (ant/bali post)


Senin, 31 Agustus 2015

SUARA NTB

Halaman 16

OTOMOTIF

OTOMOTIF

- AC STD Rp. 225.000 net - Superior Rp. 275.000 net - Deluxe Rp. 325.000 net

Hanya Rp 295.000/nett

RADIO


SUARA NTB

Senin, 31 Agustus 2015

Halaman 17

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

081 917 475 999 081 933 154 919

Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat

KOMPUTER

gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA

HUBUNGI :

SALES

RUPA - RUPA

SALON

SALON

RUPA - RUPA

081917002381

COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT


Senin, 31 Agustus 2015

SUARA NTB

Halaman 18


SUARA NTB Senin, 31 Agustus 2015

Inspektorat NTB Audit Khusus Dana Hibah Bawaslu Rp 13,5 Miliar Dari Hal. 1 Semua dana yang bersumber dari APBD NTB, lanjutnya harus diperiksa penggunaannya oleh Inspektorat. Ditanya, kenapa sekarang baru Inspektorat melakukan pemeriksaan? Mantan Kepala Biro Hukum Setda NTB ini mengatakan dana hibah yang dikelola Bawaslu pada tahun 2013 itu nilainya cukup besar. Namun, luput dari pemeriksaan pada tahun tersebut. “Ini bukan tiba-tiba kok. Saya melihat ini pengelolaan dana besar belum diperiksa. Ini dana Pilkada sebelumnya (tahun 2013). Sebagai Inspektur saya punya tugas melihat kawan-kawan di Inpsektorat tidak hanya melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan dana yang kecil-kecil tapi juga harus yang besarbesar. Setelah kita evaluasi, ada yang belum diperiksa yaitu Bawaslu,” terangnya. Ketika ditanya apakah pemeriksaan ini ada hubungannya dengan Pilkada Kota Mataram? Agus mengatakan orang boleh

saja berpendapat demikian. Namun selaku badan pemeriksa pengelolaan keuangan daerah, pihaknya akan melakukan tugas secara profesional. ‘’Tidak ada kaitannya dengan Pilkada sekarang. Itu kaitannya dengan penggunaan dana dari pemerintah. Kalau tidak kita audit kan bagaimana,’’ katanya dengan nada tanya. Agus menjelaskan, luputnya pemeriksaan terhadap penggunaan dana hibah kepada Bawaslu sebesar Rp 13,5 miliar tahun 2013 itu kemungkinan besar karena banyaknya sasaran pemeriksaan. Lantaran dana yang digunakan Bawaslu begitu besar, sehingga perlu dilakukan audit khusus. “Kalau nanti ada kesalahan adminsitratif maka diselesaikan secara administratif. Kalau pidana diselesaikan secara pidana. Kalau ada indikasi pidana, wajib kita koordinasikan dengan aparat penegak hukum,” pungkasnya. (nas)

Kritik Jadi Pecut Dari Hal. 1 Kritik juga dijadikan pelecut bagi dirinya agar tidak terlena dalam menduduki jabatan tersebut. “Orang mengkritik itu anggap saja pecut agar jangan terlena menjadi penjabat,” cetusnya. Berbagai wacana dan program yang dilontarkan setelah dilantik menjadi Penjabat Walikota Mataram, dibantah Selly sebagai sebuah pencitraan. Menurutnya, ia tidak perlu pencitraan kepada siapa pun. Jabatan yang diamanahkan kepadanya dianggapnya sebagai ibadah. ‘’Saya hanya jalankan penugasan pimpinan. Setelah selesai saya pulang ke provinsi,’’ ujar Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi NTB ini. Pihak yang perlu pencitraan menurutnya adalah para wakil rakyat atau anggota Dewan karena mereka memiliki konstituen yang telah memilih dan memercayakannya sebagai wakil rakyat. Untuk itu anggota Dewan menurutnya harus sering turun melihat keadaan wilayah dan konstituennya. Jika ingin pencitraan, Selly mengatakan gampang saja dilakukan. Misalnya dengan meminta wajahnya dipajang di baliho-baliho. Tapi itu tidak ia lakukan. ‘’Mau jadi apa pen-

citraan? Saya ndak mau jadi walikota, kecuali saya jadi calon (walikota) baru perlu pencitraan,’’ cetusnya. Mantan Kepala Biro Keuangan Pemprov NTB ini menyampaikan dirinya hanya ingin menjadi isteri, ibu, dan nenek yang baik bagi orang-orang yang disayanginya. Ia pun mengatakan anak-anaknya tidak ada yang setuju dia menjadi Penjabat Walikota Mataram. Tapi karena ini perintah atasannya, maka harus ia jalankan dengan penuh tanggung jawab. “Anak-anak saya tidak ada yang setuju,’’ katanya. Sebagai pimpinan daerah, tentunya banyak waktu yang ia habiskan di luar rumah dan waktu istirahat menjadi berkurang. Tapi hal itu disampaikan Selly tetap dijalankan dengan penuh tanggung jawab. ‘’Masa saya mau tidur-tidur saja di rumah, dong saya terima gaji buta,’’ cetusnya. Untuk itulah ia aktif turun ke berbagai tempat untuk memantau Kota Mataram, bukan untuk pencitraan. Ia pun berharap semua pihak bisa menilainya berdasarkan kinerja dan jangan berburuk sangka. (ynt)

Golkar ARB Abstain di Pilkada Mataram Dari Hal. 1 Karenanya, DPP Partai Golkar pun menyetujui usulan DPD Partai Golkar Provinsi NTB untuk mencabut dan membatalkan surat DPP Partai Golkar nomor R-310/ GOLKAR/VIII/2015 tentang rekomendasi pengesahan pasangan calon kepala daerah Kota Mataram. “Bahwa dengan dicabut dan dibatalkannya surat DPP Partai Golkar nomor R310/GOLKAR/VIII/2015, maka Partai Golkar menyatakan pada Pemilukada tahun 2015 tidak mengusung dan/atau mendukung pasangan calon kepala daerah di Kota Mataram.” Dikonfirmasi terpisah, Plt. Sekretaris DPD Partai Golkar NTB, Ir. H. Misbah Mulyadi tak menampik keberadaan surat tersebut. “Soal surat menyurat kan mekanisme memang harus begitu. Dan kami semua itu memang guidance-nya (petunjuknya) DPP. Kita tidak bisa menghindar dari itu,” tegasnya. Ia menambahkan, pihaknya meletakkan titik tolak perhitungan pada marwah Partai Golkar di Pilkada Kota Mataram . Partai Golkar tidak ingin mengalami kegagalan di Pilkada Kota Mataram jika mengusung pasangan calon yang perolehan suaranya diperkirakan akan sangat minim. “Dan kita persiapkan juga 2017 itu Pak Ahyar. Mempersiapkan Pak Ahyar di 2017 dengan baik,” tegasnya. Ia menambahkan, DPP Partai Golkar telah berpikir jauh untuk mempersiapkan pencalonan Ahyar di 2017 mendatang. Sesalkan DPD I Dikonfirmasi terpisah, Ketua Pimpinan Kecamatan Golkar Cakranegara, H. Muhir, S.Kep menyesalkan sikap DPD Golkar NTB yang dianggapnya telah menyudutkan Partai Golkar di Pilkada Kota Mataram. Menurutnya, surat pencabutan dukungan terhadap pasangan SAHAJA dari DPP Golkar seharusnya disikapi sesuai dengan hirarki partai. Di mana DPD Golkar NTB meneruskan surat tersebut ke DPD Golkar Kota Mataram dan nantinya DPD Golkar Kota Mataram sendiri yang akan menyikapinya ke KPU Kota Mataram. “Yang melaksanakan administrasi di KPU itu adalah DPD Golkar Kota Mataram. Yang menandatangani itu Ketua dan Sekretaris Kota Mataram. Se-

harusnya DPD satu harus koordinasi ke DPD dua. Itu alur yang sebenarnya. DPD satu nyelonong ke KPU Kota membawa surat itu. Maksud kita ini ada apa?” ujar Muhir sengit. Muhir juga menanggapi rumor bahwa situasi ini terjadi karena adanya kekhawatiran figur tertentu di Golkar NTB yang ingin mencalonkan diri sebagai Ketua DPD Partai Golkar NTB di Musda mendatang. Muhir menegaskan, hingga saat ini Ketua DPD Partai Golkar Kota Mataram, H. Ahyar Abduh sama sekali belum terpikir untuk tampil memperebutkan jabatan tertinggi Golkar di NTB itu. Terlebih hingga sekarang dualisme Partai Golkar pun belum tuntas sehingga kepemimpinan Golkar di daerah belum bisa digaransi akan bermuara kepada kubu yang mana. “Bisa saja di Mahkamah Agung memenangkan kubu Aburizal Bakrie, atau juga bisa Agung Laksono kita belum tahu. Sekarang seharusnya kita bersatu untuk membesarkan partai, bukannya seperti ini,” sesalnya. Menurutnya, jika ada figur Golkar yang merasa terancam oleh reputasi Ahyar, ia menyerukan agar lebih dulu masing-masing fokus pada Pilkada yang diikuti saat ini. Sebab, di Pilkada kali ini ada beberapa figur pimpinan Golkar kabupaten/ kota yang tampil sebagai bakal calon kepala daerah. “Kalau ada kader kita yang terbaik, silakan kita dukung dulu. Masalah (Musda) DPD satu itu kan besok, kalau mereka-mereka ini berhasil dalam pemilihan bupati maupun walikota. Misalnya, Plt. Ketua DPD Golkar NTB, H. Suhaili, silakan berjuanglah dulu untuk membesarkan Golkar, entah masyarakat atau Ketua DPD Golkar se-NTB ini melihat siapa sebenarnya yang terbaik,” ujarnya. Muhir berharap, ada persaingan yang dilakukan secara positif demi kebaikan bersama. “Kalau cara begini, berarti dia merusak Partai Golkar sendiri. Kita jangan berpikir ke depan dulu. Mari kita besarkan Golkar bersama-sama,” pungkasnya. (aan)

RAGAM Danrem Lepas Jemaah Haji Embarkasi Lombok

Halaman 19

Mataram (Suara NTB) Danrem 162/WB Kol.CZI. Lalu Rudy Irham Srigede, ST.M.Si., melepas jamaah haji embarkasi Lombok sebanyak 359 orang jamaah, Jumat (28/8) malam lalu di Asrama Haji Mataram. Kegiatan ini sebagai upaya mendekatkan diri jajaran Korem 162/WB dengan jamaah haji dan masyarakat muslim di NTB. Sekaligus untuk turut mendoakan kelancaran pelaksanaan ibadah haji di Mekkah. Dalam sambutannya, Danrem menyebut, bagi seorang muslim, menjadi tamu Allah di Tanah Suci Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji sungguh merupakan rahmat dan karunia. Bahkan disebut juga sebagai nikmat yang tak terhingga. Dalam kesempatan tersebut Danrem 162/WB menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh jamaah yang

berangkat beribadah haji. “Teriring juga doa agar sekembalinya dari Tanah Suci mendapat predikat haji yang mabrur dan mabruroh,” kata Danrem. Dalam kesempatan tersebut Danrem juga berpesan kepada seluruh jamaah untuk mengutamakan faktor keamanan. Hendaknya para jamaah dapat mematuhi segala peraturan yang berlaku baik yang dikeluarkan oleh pemerintah RI maupun oleh Kerajaan Arab Saudi. ‘’Ketentuan-ketentuan Syariah Islam yang berkenaan dengan pelaksanaan Ibadah Haji,’’ sebut Danrem. Dia juga berharap, seluruh jamaah haji embarkasi NTB ini nantinya dapat kembali ke tanah air dengan selamat tanpa halangan sekecil apapun dan dapat kembali berkumpul dengan keluarga tercinta. (ars/*)

(Suara NTB/ars)

LEPAS JAMAAH HAJI: Danrem 162/WB Kol. CZI. Lalu Rudy Irham Srigede, di atas podium saat melepas Jamaah Haji Embarkasi NTB sebanyak 359 orang, Jumat (28/8) malam lalu di Asrama Haji Mataram.

Karena Bahasa, JW. Marriot Batal Bangun Hotel di Kawasan Mandalika Resort Mataram (Suara NTB) Penyebab batalnya groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Hotel JW. Marriot di kawasan Mandalika Resort yang rencananya dilakukan pada Agustus ini terkuak. Informasi resmi yang diperoleh Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (NKPMPT) NTB, batalnya Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menandatangani kerjasama dengan JW. Marriot lantaran persoalan bahasa. “Informasi resmi yang saya dapat dari ITDC ketika rapat dan saya konfirmasi lewat telepon kenapa itu tertunda, semula JW Marriot yang akan

jadi operator hotel itu. Ketika membuat kontrak, ada ketidaksepahaman dalam administrasi. Sehingga ITDC merubah, memilih operator Hotel Pullman, tidak lagi menggandeng JW Marriot,” kata Kepala BKPMPT NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP ketika dikonfirmasi di Mataram pekan kemarin. Dijelaskan, lantaran adanya perubahan parthner ITDC tersebut, maka pelaksanaan groundbreaking diundur hingga Oktober mendatang. Karena adanya perubahan parthner, maka skema pelaksanaan tender dan lainnya turut berubah. Ditanya apakah itu hanya

alasan ITDC untuk mengundur-undur waktu saja, Ridwan tak berani berspekulasi. ‘’Saya tak berani mengatakan itu hanya alasan mereka saja untuk mengulur waktu. Karena secara resmi dikatakan itu, dia menunda karena persoalan administrasi. Yang saya dengar soal bahasa dalam kontrak itu. Dia (JW. Marriot) tak mau menggunakan Bahasa Indonesia. Kita yang awan juga agak aneh. Tapi mungkin itu administrasinya, karena ITDC itu adalah BUMN. Dia terikat pada aturan-aturan,” ujarnya. Namun, pihaknya tetap berprasangka baik. Bahwa ITDC menjanjikan akan

Gedor Pemerintah Pusat dan ’’Bangunkan’’ ITDC Dari Hal. 1 Tidak ada alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk PT. ITDC. “Saya sampaikan, arahan bapak (Presiden) itu, Rp 1,8 triliun ternyata dalam perencanaan PMN 2016 tidak ada. Beliau terkejut dan akan segera menyampaikan ke Menteri (BUMN),” ujar gubernur menceritakan ekspresi Presiden setelah mendengar laporannya. Upaya “menerobos” langsung Presiden berlanjut. Laporan di depan forum itu rupanya tidak cukup. Zainul Majdi memanfaatkan berkesempatan bertemu secara langsung dengan Presiden Jokowi. Dirinya meminta agar Presiden mengawal janji yang telah disampaikan kepada masyarakat NTB. Seperti yang dilakukan Presiden dengan mengawal daerah-daerah lainnya. Presiden Jokowi telah beberapa kali ke daerah yang telah dikunjungi sebelumnya untuk memastikan perintah yang disampaikan terlaksana dengan baik. “Kami juga di NTB meminta supaya dikawal. Salah satu diantaranya adalah KEK Mandalika. Karena apa yang telah bapak janjikan Rp 1,8 triliun yang akan dialokasikan oleh negara melalui ITDC untuk mengembangkan seluruh infrastruktur Mandalika itu bisa terwujud,” terangnya. Gubernur pun optimis pemerintah pusat tetap berkomitmen untuk untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur dasar KEK Mandalika. “Jangan berandai-andai, Presiden sudah ngomong,” ujar Tuan Guru Bajang (TGB), sapaan Gubernur NTB, ditanya soal keyakinannya akan pernyataan Presiden itu. Keterkejutan Presiden mungkin tidak seberapa dibanding kekecewaan publik di daerah NTB. Situasi inilah yang menggerakkan banyak pihak untuk menggedor lagi pemerintah pusat dan ITDC. “Saat ini semua pihak sedang bergerak,” kata Kepala Badan Koordinasi Penana-

man Modal dan Perizinan Terpadu (BKPMPT) NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP. “Tujuannya bagaimana supaya ITDC ini bangun dari ‘’tidur’’nya yang lama,” lanjut Ridwansyah. Ridwansyah menjelaskan, gerakan ini tidak lepas dari persoalan kejelasan anggaran Rp 1,8 triliun yang telah dijanjikan Presiden kepada masyarakat NTB. Faktanya, anggaran itu tak jelas akan turun pada tahun 2016 baik sebagai PMN ataukan dalam bentuk lainnya yang akan diberikan kepada kementerian/lembaga. “Inilah sekarang sedang didorong karena ketika Rp 1,8 triliun ini tidak masuk maka akan menjadi persoalan besar. Karena ini menyangkut trust (kepercayaan) semua pihak termasuk investor terhadap pemerintah dan ITDC. Karena Rp 1,8 triliun ini kan rencananya untuk membangun infrastruktur. Infrastruktur itu diperlukan untuk membangun jalan, air bersih dan listrik,”sebutnya. Ridwansyah menuturkan, penyebab ITDC tak mengajukan PMN sebesar Rp 1,8 triliun tersebut karena mereka masih ragu. Pasalnya, dana itu juga diperebutkan oleh BUMNBUMN lainnya. “Cuma bedanya, ini menjadi komitmen pemerintahan Presiden Jokowi yang harus diamankan oleh semua pihak. Sehingga semua pihak harus bergerak. Yang kita khawatirkan, jangan sampai ITDC tidak serius sehingga dana Rp 1,8 triliun ini tidak jadi turun,” katanya dengan nada prihatin. Jika persoalannya pada terletak pada ITDC yang tak sanggup membangun kawasan pariwisata itu, maka Pemprov NTB mempersilakan BUMN yang bergerak dalam pengembangan pariwisata itu ‘’angkat kaki’’ dari NTB. ITDC diminta melapor ke pemerintah pusat bahwa tak sanggup mengembangkan KEK Mandalika. “Kalau ITDC ndak sanggup, angkat ‘’handuk putih’’. Bilang kepada pemerintah pusat ndak sanggup lagi kembangkan Mandalika, ba-

likin lagi ke pemda. Kita dengan senang hati siap seratus persen untuk mengembangkan kawasan itu,” tegas Gubernur NTB pada kesempatan berbeda. Masalah Klasik ITDC Jika diulang lagi hal yang membuat pengembangan kawasan Mandalika tersendat, persoalannya klasik. Masih terkait pembebasan lahan yang 135 hektar. Direktur Pengembangan ITDC, Edwin Darma Setiawan dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu mengakui masih ada pihak pihak yang dianggap menunggangi warga, sehingga penyelesaian HPL alot untuk areal yang 135 hektar itu. Tapi dari pihak Pemprov NTB melalui tim penyelesaian lahan, dilihatnya sudah punya inisiatif bagus, sehingga mereka mengaku masih menunggu hasilnya. Jika persoalan lahan selesai, tinggal menggerakkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk segera membangun kawasan seluas 1.130 hektar lebih itu, bersama sejumlah investor kakap. Namun sesuai yang disebutnya tadi, dari 31 titik itu pada 135 hektar masih ada warga yang melawan karena mengklaim sebagai pemilik lahan. Meski jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi akan tetap dilakukan pendekatan. “Masih ada encleave (hak kepemilikan) dari warga, karena itu pendekatannya bisa kita kerjasama dengan warga. Sepanjang mereka (warga) mau bangun sesuai dengan master plan kita,” kara Edwin. Kerjasama itu menurutnya bisa saling menguntungkan, tanpa harus pihaknya mengeluarkan anggaran baru untuk pembebasan lahan karena sudah tidak mungkin dilakukan. Akan tetapi dia meyakini, secara bertahap persoalan ini akan segera selesai, dibuktikan dengan beberapa titik yang sudah terbit HPL nya. “Jadi jumlah yang 31 titik tadi semakin mengerucut,” katanya. (nas/ars)

Pilkada Kota Mataram Masih Satu Calon Dari Hal. 1 Namun demikian, SAHAJA melengkapi persyaratan tanggal 2 Agustus lalu kemudian ditolak oleh KPU Kota Mataram dengan mengeluarkan berita acara penolakan. Ketua KPU Kota Mataram, H. Ainul Asikin usai penutupan pendaftaran menjelaskan, sejak tiga kali pembukaan dan menutup pendaftaran hanya ada satu pasangan calon di Kota Mataram. Yakni, pasangan AMAN (H. Ahyar Abduh - H. Mohan Roliskana). Sedangkan, SAHAJA tanggal 2 Agustus ditolak kemudian 30 Agustus kembali ditolak karena hanya melengkapi persyaratan saja. “Hari ini (kemarin,red) pasangan SAHAJA hanya melengkapi persyaratan tanggal

2 Agusutus kemudian kami tolak, karena 28 - 30 Agustus adalah waktu pendaftaran,” jelasnya, Minggu (30/8) usai menutup pendaftaran. Disamping itu, KPU Kota Mataram menerima surat dari DPP Golkar kubu ARB nomor 319 yang isinya mencabut dukungan terhadap SAHAJA. Pencabutan dukungan itu ditandatangani oleh ARB, salah satu alasannya bahwa dukungan terhadap SAHAJA oleh Golkar tidak memberikan pendidikan politik kepada masyarakat Kota Mataram. KPU lanjutnya, belum berani memutuskan apakah Pilkada tetap digelar serentak atau diundur tahun 2017 mendatang, karena pihaknya akan konsultasi dulu ke KPU RI. “Besok (hari ini,red) kami akan konsultasikan ke KPU

RI,” terangnya. Sementara itu, calon Walikota Mataram, H. Salman, SH menegaskan, pihaknya menyerahkan dokumen lainnya karena mengacu pada putusan Panwaslu. Sementara surat KPU RI 502 itu, masih multi tafsir karena tidak ada penjelasan apakah mendaftar ulang atau boleh partai lainnya. ‘’Tadi kami ke sana menyerahkan kelengkapan dokumen tapi ditolak dan penyerahan kelengkapan persyaratan itu kami mengacu pada putusan Panwas,” terangnya. Terkait langkah selanjutnya, pihaknya menunggu hasil konsultasi KPU Kota Mataram dengan KPU RI. Jika rekomendasi Panwas tidak dijalankan, maka pihaknya akan menempuh jalur hukum. (cem)

melakukan groundbreaking pada Oktober mendatang. Ada empat proyek yang akan digroundbreaking. Yakni pembangunan Hotel Pullman, solar cell yang akan dibiayai oleh Prancis, pembangunan Kantor

Mandalika Tourism Development Center dan Sekolah Tinggi Pariwisata. ‘’Kerjasama Pemerintah RI, Pemprov dan Pemkab Lombok Tengah. Itu menurut ITDC,’’ tandasnya. (nas)

Lahan Jangan Jadi Alasan Dari Hal. 1 Padahal Gubernur NTB, Dr. TGH.M Zainul Majdi, telah mengingatkan, jangan ini dijadikan alasan karena masih ada 995 hektar sudah clear dan tinggal dibangun. Dalam pertemuan terkait Kawasan Mandalika beberapa waktu lalu, Wakil Ketua DPD RI, Prof. Dr. Farouk Muhammad menegaskan pemetaan Kawasan Mandalika yang hingga kini belum dibangun karena kendala belum tuntasnya seluruh lahan. Setelah mendengarkan pemaparan dari pihak ITDC, Badan Pertanahan Nasional dan berbagai pihak lainnya, ia menyimpulkan adanya empat status lahan di Kawasan Mandalika tersebut. Kondisi pertama adalah lahan yang sudah clear and clean. Luas lahan ini mencapai 1.035 hektar dikurangi dengan 52 hektar yang masih bertanda biru. Untuk lahan yang sudah clear and clean ini, menurutnya harus ditindaklanjuti antara ITDC dengan investor yang siap melaksanakan pembangunan . Kondisi kedua adalah lahan yang secara legal – administratif sudah berada dalam kepemilikan ITDC, namun masih dikuasai oleh masyarakat. “Jadi sudah clear tapi belum clean. Tindakannya, tidak bisa oleh ITDC dengan investor, tapi juga memerlukan kerjasama dengan aparat keamanan,” ujarnya. Menurutnya, lahan semacam ini memerlukan kerjasama dengan aparat keamanan karena bisa saja saat proses pembangunan, terjadi gangguan dari masyarakat yang merasa masih menguasai lahan tersebut. Jika ditemukan kasus semacam ini, Farouk selaku wakil masyarakat NTB juga berpesan kepada aparat kepolisian untuk mengedepankan pendekatan persuasif. “Bukan berarti polisi serta merta menggunakan pedang hukum. Cari solusi yang persuasif apa yang bisa dilakukan,” ujarnya. Kondisi ketiga, adalah lahan dimana ITDC belum mengantongi Hak Pengelolaan Lahan (HPL), namun lahan itu merupakan eks HPL Pemprov NTB. Untuk yang demikian, Farouk menegaskan perlu ditempuh sejumlah langkah yaitu mengalihkan HPL ke ITDC. Lalu berikutnya mendorong penyelesaian dengan warga setempat. Selain itu juga terdapat lahan dengan kondisi keempat yang bisa dianggap masih merupakan lahan milik warga secara fisik dan hukum. “Berarti boleh dikata murni urusan internal ITDC dengan warga. Tentunya nanti difasilitasi dengan Pemda dan BPN,” ujarnya. Tak Pengaruhi Kejaksaan Kejaksaan Tinggi NTB tetap dengan tugasnya di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) di tengah polemik investasi ITDC. Penyelesaian lahan 135 hektar yang belum sepenuhnya clear and clean masih jadi fokus perhatian. “Ini artinya, apapun yang jadi masalah, kami tetap fokus pada penyelesaian 135 hektar,” kata Asdatun Kejati NTB, Hendrik Selalau, SH, kepada Suara NTB Jumat(28/8) lalu. MoU yang sudah dibuatnya, antara ITDC, Pemprov NTB dan Kejati NTB tetap berjalan sesuai Surat Kuasa Khusus (SKK). Kesepakatan dalam SKK tetap konsisten dijalankan, sampai akhirnya seluruh lahan itu dibebaskan dari masyarakat yang mengklaim

memiliki alas hak. “Kita memang tahu ada masalah. Tapi sekali lagi, dasar kami tetap pada SKK yang 135 hektar. Soal ada masalah di 1000 hektar yang jauh lebih luas, bukan menjadi bagian kami. Artinya SKK tetap harus jalan,” sambungnya. Penjelasan ini tidak lepas dari pernyataan Gubernur NTB Dr.TGH.M Zainul Majdi, beberapa waktu lalu yang mengingatkan ITDC soal MoU dengan Kejaksaan tersebut. Seharusnya, kata TGB – sapaan Gubernur NTB– 135 hektar yang belum sepenuhnya tuntas itu bukan menjadi dalil untuk tidak mengembangkan kawasan Mandalika Resort tersebut. “Agar MoU dengan Kejaksaan untuk membebaskan 135 hektar itu tidak dijadikan alasan untuk tidak mengembangkan (area) yang lain. Kan masih ada 995 hektar yang sudah terbit HPL nya tinggal dikembangkan. Apa kurang lahan 995 hektare itu sehingga harus nunggu yang 135?’’ Tanya gubernur, menambah akumulasi kekecewaan terhadap pemerintah pusat yang tidak mengalokasikan 1,8 triliun melalui Penyertaan Modal Negara (PNM) sesuai instruksi Presiden. Bahkan untuk sisa 135 hektar itu sudah dibentuk tim, diturunkan menyisir masyarakat yang mengklaim sebagai pemilik. Sudah ada kesimpulan dan berita acara. Hasilnya, sudah ada upaya penyelesaian, bahkan ada areal yang bisa terbit HPL nya. Selebihnya persoalan pembayaran belum tuntas. Sehingga sekali lagi TGB menegaskan, ITDC tidak bisa lagi menjadikan persoalan “kecil” itu sebagai alasan tidak menggarap areal yang lebih besar. Asdatun memahami kekecewaan Pemprov NTB tersebut, karena didasari dorongan untuk percepatan pembangunan kawasan. Tapi bicara soal penyelesaian 135 hektar dimaksud, Asdatun punya catatan sama dengan Gubernur NTB. “Sudah ada 24 hektar yang sudah clean. Sudah diganti rugi kepada masyarakat, dengan BPN juga sudah selesai. ITDC bahkan kami sudah sarankan membuat HPL nya,” beber Asdatun. Harus Bergerak Bersama Dalam menyikapi persoalan pengembangan kawasan Mandalika, tidak hanya bisa mengandalkan pemerintah daerah saja. Dalam hal ini pemerintah provinsi. Dukungan dari kalangan DPRD NTB juga harus kuat. Begitu pula halnya di tingkat kabupaten. Pemkab Loteng dengan DPRD Loteng harus menyatukan langkah dan tekad. “Sekarang ini baik pemerintah daerah dengan dewan sebenarnya sudah satu kata. Bahwa kawasan Mandalika harus dibangun. Hanya saja, itu belum terimplementasi dalam bentuk aksi bersama,” ujar anggota Fraksi PKS DPRD Loteng, H. Ahmad Supli, S.H. Menurutnya, langkah Gubernur NTB dengan menyurati pemerintah pusat terkait pengelolaan kawasan Mandalika sudah tepat. Tinggal sekarang, langkah selanjutnya yang perlu dipersiapkan. Ketika upaya awal tersebut tidak mendapat respon dari pemerintah pusat, dewan harus dilibatkan dan terlibat secara aktif. ‘’Kan akan lebih kuat daya dorongnya kalau pemerintah daerah bersama dewan melangkah bersama,” tandasnya. (aan/ars/kir)


Senin, 31 Agustus 2015

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pertukaran Mahasiswa, STIKES Mataram Berangkatkan Mahasiswanya ke Thailand Mataram (Suara NTB) -

Ketua STIKES Mataram Dr Chairun Nasirin sedang melakukan donor darah

Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Mataram memiliki segudang program untuk peningkatan kapasitas dan kualitas sumberdaya mahasiswanya. Awal bulan September ini, STIKES Mataram memberangkatkan empat orang mahasiswanya yang ditemani oleh tiga orang dosen ke Thailand dalam rangka pertukaran mahasiswa. Mereka akan melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, kunjungan rumah sakit serta mengikuti pross pembelajaran selama dua minggu dinegara tersebut. Hal itu disampaikan Ketua STIKES Mataram Dr Chairun Nasirin kepada Global FM Lombok di Mataram Sabtu ( 29/8). disela kegiatannya melakukan donor darah yang diselenggarakan oleh Radio Global FM Lombok dan MGM Supermarket Dia mengatakan, pertukaran

mahasiswa ini merupakan rangkaian dari acara dies natal i s STIKES Mataram yang ke 15. Dies N a t a l i s STIKES diramaikan dengan acara edukasi dan hiburan bagi seluruh civitas akademika yang dimulai dari tanggal 18 – 29 Agustus 2015. “Tanggal 1 September kami akan melaksanakan kegiatan pertukaran mahasiswa itu dalam bentuk kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, kunjungan rumah sakit dan lain-lain. “ katanya. Beberapa jenis kegiatan

yang digelar antara lain pencarian m a h a siswa berbakat atau berprestasi dalam sejumah bidang seperti kesehatan, pendidikan, pembuatan jurnal serta karya ilmiah. Digelar juga aneka olahraga untuk meramaikan agenda tersebut. “ Ini rutin kami gelar setiap tahun untuk mencari bakat mahasiswa.” Katanya. Digelar juga kegiatan donor darah secara berkala oleh STIKES Mataram untuk membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kantongkantong darah melalui

PMI unit transfusi darah. Bahkan untuk urusan donor darah ini, STIKES Mataram pernah mencatat rekor MURI dalam ketegori peserta donor darah terbanyak se Indonesia. Chairun Nasirin mengatakan, lulusan STIKES Mataram sudah banyak terserap di dunia kerja. Sekitar 70 persen lulusannya sudah bekerja di sejumlah institusi. Pihaknya memiliki database tingkat serapan tenaga kerja dari lulusan STIKES tersebut yang diambil dari berbagai data. Salah satunya data mahasiswa yang diambil bekerja oleh institusi sebelum mereka wisuda. “ Saat ini sudah banyak lembaga kesehatan yang bermunculan seperti klinik dan rumah sakit. Disanalah mereka banyak bekerja” ujar Chairun. (ris/kmb/*)

Bareskrim akan Ungkap Nama Capim KPK Tersangka Pekan Depan Jakarta (Suara NTB) Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Victor E. Simanjuntak berjanji akan mengungkap nama capim Komisi Pemberantasan Korupsi yang menjadi tersangka, pada pekan depan. “Saya janji hari Senin (31/8) sore saya rilis,” ujar Victor saat dihubungi di Jakarta, Sabtu. Ia mengatakan kasus yang disebut-sebut melibatkan calon pimpinan KPK tersebut merupakan perkara yang ditanganinya.

“Ada laporannya ke saya,” katanya. Sebelumnya Kabareskrim Komjen Budi Waseso mengatakan bahwa ada salah seorang capim KPK yang ditetapkan sebagai tersangka.

Jenderal bintang tiga itu mengatakan bahwa kasus tersebut merupakan kasus lama. “Kasusnya sudah lama, tiga bulan lalu dilaporkan,” kata Budi. Kendati demikian pihaknya masih bungkam ketika ditanya

nama capim tersebut. Begitupun dengan para anggota Pansel Capim KPK saat ditanyai perihal yang sama. “Itu bukan kewenangan kami. Nama tersangka harusnya keluar dari sini (Polri),” kata anggota Pansel KPK Yenti Garnasih. Yenti pun menegaskan bahwa Pansel akan mencoret nama tersebut dari seleksi capim KPK. Ke-19 nama Capim KPK yang lolos tahap 3 adalah Ade

Maman Suherman (Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran Universitas Jenderal Soedirman), Agus Rahardjo (Kepala Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah), Alexander Marwata (Hakim Ad Hoc Tipikor PN Jakarta Pusat), Basaria Panjaitan dari Polri, Budi Santoso (Komisioner Ombudsman RI), dan Chesna Fizetty Anwar (Direktur Kepatuhan

Standard Chartered Bank). Selain itu Firmansyah TG Satya (Pendiri dan Direktur Intercapita Advisory), Giri Suprapdiono (Direktur Gratifikasi KPK), Hendardji Soepandji (Presiden Karate Asia Tenggara SEAKF), Jimly Asshiddiqie (Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI), Johan Budi Sapto Pribowo (Plt Pimpinan KPK), dan Laode Muhamad Syarif (Rektor FH Universitas Hasanudin).

Selanjutnya Moh Gudono (Ketua Komite Audit UGM), Nina Nurlina Pramono (Direktur Eksekutif Pertamina Foundation), Saut Situmorang (Staf Ahli Kepala BIN), Sri Harijati (Direktur Jamdatun Kejaksaan Agung), Sujanarko (Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerjasama Antar Komisi dan Instansi KPK), Surya Tjandra (Dosen FH Unika Atma Jaya), dan Yotje Mende (mantan Kapolda Papua). (ant/Bali Post)

Gunung Lokon Status Siaga

Sejumlah Penerbangan di Juanda Tertunda Manado (Suara NTB) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih menetapkan status siaga pada Gunung Lokon di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara setelah gunung ini meletus kemarin. “Kami berharap warga tidak memasuki radius bahaya yang masih direkomendasikan yaitu 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon,” kata petugas pemantaupospengamatangunungapi Lokon dan Mahawu di Kakaskasen Mando, Minggu (30/8). Gempa-gempa vulkanik masih

terekam dan masih berpeluang mengeluarkan letusan susulan. “Radius bahaya kami harap dipatuhi, karena kemungkinan terjadi letusan masih berpeluang dan mengancam keselamatan warga bila beraktivitas di radius bahaya tersebut,” kata si petugas. Sabtu pukul 23:48 WITA, gunungapiaktifdiTomohoninikembali meletus dan melontarkan material debu vulkanik setinggi 1.500 meter ke arah timur hingga utara. Sebelum meletus, aktivitas vulkanik di gunung ini meningkat sejak Jumat (28/8) pukul 18.00 -

24.00 WITA yang ditandai dengan letusan. Salah satu gunung api aktif di Sulawesi Utara ini pernah meletus 20 Mei 2015. Sementara itu, sejumlah penerbangan dari Bandara Internasional di Juanda Surabaya menuju ke Bandara Sam Ratulangi, Manado, mengalami penundaan menyusul adanya letusan Gunung Lokon di Sulawesi Utara pada Sabtu (29/8) pukul 23.49 WITA. Humas PT Angkasa Pura I Juanda Liza Anindya, saat dihubungi via telepon, Minggu,

mengatakan sedikitnya ada tiga penerbangan yang akan berangkat melalui Bandara Internasional Juanda terpaksa ditunda keberangkatannya akibat letusan tersebut. “Tiga penerbangan tersebut masing-masing Lion Air dengan nomor penerbangan JT 748, JT 736 dan satu penerbangan milik maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 452. Masing-masing penerbangan tersebut membawa lebih dari 150 orang penumpang,” katanya. (ant/Bali Post) (ant/Bali Post)

PANGDAM MELAYAT KORBAN PENEMBAKAN Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian menyapa keluarga korban penembakan oknum anggota TNI yang disemayamkan di Geraja Katolik Koperapoka, Timika, Papua, Sabtu (29/8). Pangdam XVII/Cen berjanji akan menindak tegas oknum anggota yang melakukan penembakan sesuai dengan hukum yang berlaku dan akan bertanggung jawab menanggung semua biaya yang dikeluarkan untuk korban maupun pihak keluarga.

Demokrat Enggan Masuk Pemerintahan Jokowi-JK Cipanas (Suara NTB) Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin mengatakan partainya enggan masuk dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, karena membantu pemerintahan tidak perlu masuk dalam pemerintahan. “Membantu (pemerintah) tidak perlu bergabung namun bisa dengan menenangkan dan mencerahkan rakyat,” katanya di Cipanas, Sabtu. Dia menjelaskan kritik yang diungkapkan Ketua Umum Partai Demokrat bukan ingin mencari keuntungan dari pemerintah. Menurut dia, bantuan yang ditawarkan SBY kepada pemerintahan Jokowi-JK bukan sekedar “lips service” namun berdasarkan kesadaran bahwa negara milik bersama. “Tidak ada keuntungan yang dipetik (Demokrat) ketika pemerintah krisis lalu jatuh dengan cara yang tidak baik,” ujarnya. Amir meminta agar jangan ada pihak yang menafsirkan dengan cara keliru, yaitu meminta jatah kursi di kabinet Jokowi-JK. Dia menilai apa yang disampaikan SBY adalah wajar dan tidak muluk-muluk dan partainya tidak ingin mencari keuntungan di masa krisis. “Jangan ada pihak menafsirkan dengan cara keliru. Apa yang disampaikan Pak SBY sangat logis,” katanya. Selain itu dia menilai gejolak perekonomian yang dihadapi oleh pemerintahan Jokowi-JK pernah dialami oleh Ketua Umum PD saat duduk sebagai Presiden keenam Indonesia. Amir Syamsuddin mengatakan apa yang terjadi pada pemerintahan sekarang, jauh lebih beruntung daripada era pemerintahan SBY karena partai koalisi justru lebih kuat daripada sebelumnya. “Pemeritahan ini jauh lebih beruntung, dulu kita koalisi pemerintah justru bernafas seperti oposisi daripada sekarang, koalisi sangat solid,” ujarnya. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, SBY, pada sidang pleno pengurus harian DPP PD Jumat (27/8) malam telah mengintruksikan agar seluruh kader membantu pemerintah Jokowi-JK. “Kita harus membantu negara dan pemerintah melalui jajaran pengurus pusat Partai Demokrat, Fraksi Demokrat di DPR RI, dan kader yang menjadi pejabat eksekutif di daerah,” katanya di Cipanas, Jumat (27/8). (ant/Bali Post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.