HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
KAMIS, 31 OKTOBER 2013
16 HALAMAN NOMOR 196 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
Terorisme Kian Sulit Ditebak Mataram (Suara NTB) Paham terorisme di Indonesia kian hari dinilai kian sulit ditebak. Perkembangan ini terjadi menyusul bergesernya paham terorisme. Awalnya, mereka hanya memusuhi simbol – simbol Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, kini telah menyasar target – target lain. Seorang kyai pun kini bisa jadi sasaran.
C.01.08.13
Demikian disampaikan Deputi I Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Agus Surya Bakti, saat berdialog dengan jajaran Redaksi Suara NTB dan Radio Global FM Lombok, Rabu (30/10) kemarin. ‘’Aksi terorisme sekarang sedemikian unpredictable (sulit ditebak). Dulu jelas musuhnya AS. Lama – lama berubah, kepala negara, polisi, dan sebagainya,” ujar Agus didampingi Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Irjen Pol.Drs.Arief , Direktur Pencegahan, Brigjen Pol.Antam Novambar dan tim. Ia menambahkan, sekarang, teroris
bahkan bisa menganggap seorang kyai yang berbeda aliran dengan mereka sebagai musuh. “Sekarang bahkan kyai, ada yang disebut sebagai kyai thogut,” imbuhnya. Agus menilai, mereka yang menganut paham terorisme kerap kali menganggap semua pihak yang berada di luar ideologi mereka sebagai musuh dan kelak akan masuk neraka. Pemikiran bahwa orang di luar kelompok mereka adalah sesat inilah yang melandasi perbuatan mereka memusuhi orang lain. Kian tak terduganya sasaran terorisme rupanya punya hubungan erat dengan pergeseran paham mereka. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/bul)
DISKUSI - Deputi I BNPT Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen Agus Surya Bakti (ke tiga dari kanan), didampingi Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Brigjen Arief (tiga dari kiri) , Direktur Pencegahan, Brigjen Antam Novambar (paling kiri) berdiskusi dengan Penanggung Jawab Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H.Agus Talino (ke dua dari kanan) dan tim di ruang Redaksi Suara NTB, kemarin.
Gunung Rinjani Resmi Jadi Geopark Nasional
salah satu sudut perkampungan Tangkampulit
Mataram (Suara NTB) Impian besar pemerintah dan masyarakat NTB menjadikan Gunung Rinjani sebagai geopark nasional, akhirnya terwujud. Pemerintah pusat akhirnya menanda tangani sertifikat terkait status Rinjani sebagai geopark nasional. Rencananya sertifikat itu akan diserahkan ke Pemprov NTB Tanggal 12 November mendatang. Keputusan itu ditanda tangani pihak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beberapa waktu lalu, bersama Menteri ESDM. “Dengan ditandatanganinya sertifikat ini, berarti harapan kita untuk mengelola maksimal Rinjani bisa tercapai,” kata Kepala Bappeda NTB, H. Chairul Mahsul kepada wartawan usai mengisi materi di Training Peningkatan Kapasitas Jurnalis, di Mataram, Rabu (30/10). Setelah mendapat kepastian sertifikat itu di tanda tangani, sejumlah langkah disiapkan pihaknya. Langkah awal, menyurati dua kementerian tersebut, agar menyerahkan sertifikat tanggal tersebut tanggal 12 November. Bersambung ke hal 5
Potret Daerah Tertinggal Batulante (3-Habis)
PDIP Resmi Cabut Terkendala Aksesibilitas, Transportasi Mahal Dukungan untuk Suhaili-Normal
Indikasi Dana ’’Disunat’’ PIHAK Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB mengungkapkan temuannya terkait proyek bedah desa (bukan rumah kumuh) di Lombok Tengah (Loteng). Ada indikasi, bantuan tersebut ‘’disunat’’ panitia penyalur. Saat ini auditor sedang merampungkan hasil pemeriksaan lapangannya. Bersambung ke hal 5
Darius AK
ribu rupiah untuk ongkos transportasi perorang sekali jalan. Hanya untuk menjual hasil bumi ke Sumbawa ataupun mengurus masalah surat pelayanan ke kantor ibu kota kecamatan di Semongkat. Hutan Semongkat Batulante merupakan paru-paru Kota Sumbawa. Air yang dikelola PDAM yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat kota bersumber dari air baku Semomgkat. Ketika hutan terancam di Batulante, maka Sumbawa akan menjadi daerah genangan air. Pepohonan
besar, hutan kayu, kemiri ataupun kopi tampak menghijau di sepanjang perjalanan. Di wilayah tertentu seperti Tangkampulit ditemui areal persawahan sistem terasering dengan air yang melimpah dari lereng bukit. Seperti yang terlihat saat Suara NTB, mencoba menembus wilayah ini, hingga ke pelosok di daerah Batu Rotok dan Bao Desa. Sayangnya kondisi ini tidak ditunjang oleh aksesibilitas jalan mengingat medan yang sulit. Bersambung ke hal 5
Mataram (Suara NTB) Setelah ancaman yang dilontarkan Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat, SH, kini DPC PDIP Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), akhirnya mengeluarkan keputusan resmi mencabut dukungan dari duet pasangan Bupati dan Wakil Bupati Loteng, H. M. Suhaili FT, SH dan Drs. H. L. Normal Suzana. Sikap politik PDIP itu tertuang dalam surat keputusan DPC PDIP Loteng bernomor 025/EX/DPC-04.05/X/ 2013 tentang Pencabutan Dukungan Politik Terhadap Pasangan Suhaili – Normal sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Loteng Periode 2010 - 2015. Bersambung ke hal 5
Pengakuan Mantan Teroris
Minta Masyarakat Waspadai Doktrin Sesat Jilid II Abdurrahman Ayub (69), pada era 80-an adalah tokoh Negara Islam Indonesia (NII) yang perannya sangat strategis untuk menyebarkan ‘’kebencian’’ kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia juga terlibat dalam perekrutan anak anak muda untuk doktrin jihad. Tahun 1998 ia tobat dan memilih keluar dari kelompok radikal itu. sebaliknya, kini Ustad Ayub berusaha menyadarkan orang orang yang ‘’terperangkap’’ pada pemahaman radikal itu. ENGENAKAN songkok putih, baju kemeja biru garis-garis dibalut jaket hitam, Ayub mendapat sambutan meriah ketika masuk ke ruang Redaksi Suara NTB, Kamis (30/10). Sebenarnya ia masuk dalam rombongan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), namun ia agak terlambat dari rombongan BNPT yang dipimpin Deputi I Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deredikalisasi BNPT, Mayjen TNI.H.Agus Surya Bhakti. Para perwira BNPT mencandainya. “Wah, rupanya Ustad Ayub masih tersesat di jalan yang tidak benar neh,” gurau Deputi I BNPT Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen Agus disambut gelak tawa personel BNPT lainnya, Bersambung ke hal 5
Abdurrahman Ayub
Indonesia Lebih Sejahtera Dengan Ekonomi Syariah Grand Launching 5 November 2013 di Taman Sangkareang
C.03.08.13
TO K O H
KECAMATAN Batulante di Kabupaten Sumbawa, merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam. Hutan asri belum terjamah, pegunungan yang sejuk dan mata air yang mengalir sepanjang tahun. Hasil hutan seperti kopi, madu dan areal persawahan menjadi penggerak ekonomi masyarakat setempat. Namun, terkendala aksesibilitas, sehingga sebagian wilayah di kecamatan ini terutama pada musim penghujan nyaris terisolir. Masyarakat pun harus merogoh kocek hingga ratusan
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
SUARA MATARAM
Halaman 2
Tidak Optimal Tingkatkan Pelayanan PENINGKATANperekonomian masyarakat, berkurangnya angka pengangguran serta perbaikan infrastruktur menjadi keharusan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyingkapi kondisi di wilayahnya. Pasalnya perkembangan ekonomi serta tumbuhnya daya saing, menjadi persoalan dan tantangan terbesar yang akan dihadapi oleh masyarakat, terutama masyarakat SDM yang kurang. Pemberdayaan, pengembangan ekonomi kreatif dan perbaikan infrastruktur inilah yang menjadi program Camat Cakranegara yang dikonsep dalam Cakrenegara Bersinar. (Suara NTB/cem) Sekretaris Camat CakraneI Nyoman Gunawan gara I Nyoman Gunawan, yang dikonfirmasi, Rabu (30/10) kemarin mengatakan, program Cakranegara Bersinar, sebenarnya merupakan forum koordinasi antara pemerintah dengan pelaku usaha dan masyarakat yang telah dicanangkan sejak tahun 2009. Tujuannya untuk meningkatkan optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemerdayaan kemasyarakatan khususnya di Cakranegara. “Sebenarnya, program ini koordinasi pemerintah dengan pelaku usaha dan masyarakat,” ungkapnya. Menurutnya mekanisme forum koordianasi tujuannya, meminta saran kepada masyarakat program-program apaapayangharusdiperbaikipemerintah.Kemudianlanjutnya,pihaknyamelakukan evaluasi terkait pembangunan infrastruktur dan lainnya.Tetapi, pihaknya berkoordinasi dengan SKPD terkait dalam hal penanganan. “Kita akan melakukan proses evaluasi nantinya,” terangnya. Ia menyebutkan selama ini, pengembangan ekonomi kreatif di masyarakat dengan memberikan bantuan modal. Masingmasing kelompok, sambungnya diberikan modal sesuai dengan besaran usahanya. Iklim investasi di Cakranegara semakin bertambah, dengan adanya hotel, toko dan lain sebagainya. Disinggung optimalisasi Cakranegara Bersinar, Gunawan mengaku pihaknya dari segi anggaran memang terbatas, tetapi secara bertahap kebijakan Pemkot Mataram, setiap tahun meningkatkan pelayanan. Adapun yang menjadi skala prioritas dalam sektor pembangunan, katanya dengan perbaikan terhadap drainase dan penerangan jalan umum (PJU). “Itulah menjadi fokus pekerjaan kami,” sebutnya. Ditanya program drainase yang laksanakan, merupakan fokus pengerjaan PU. Gunawan menyadari bahwa memang fokus pengerjaannya adalah Dinas PU, tetapi secara administrasi pihaknya yang melakukan inventarisir dan arah kebijakan yang akan dikerjakan. (cem)
PER Belum Optimal KETUA Fraksi PKS DPRD Kota Mataram, Ahmad Tauhid, SHI., mengkritisi salah satu program andalan Pemkot Mataram di bidang perekonomian. PER (Program ekonomi Kerakyatan) yang diketahui menjadi program yang dibanggakan Pemkot Mataram, belum optimal. Indikasi belum optimalnya PER, menurut Ahmad Tauhid kepada Suara NTB, kemarin, bahwa sejauh ini masyarakat belum merasakan manfaat dari program tersebut. Hal inilah, yang salah satunya mendorong Fraksi PKS mengusulkan raperda Kota Mataram tentang pemberdayaan koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Me(Suara NTB/dok) nengah (UMKM). ‘’Untuk itulah, Ahmad Tauhid harapan kita dengan adanya Perda ini, perhatian pemerintah lebih baik lagi,’’ jelasnya. Ia berharap, dengan adanya perhatian pemerintah, koperasi dan UMKM diharapkan dapat lebih berperan sebagai penggerak ekonomi kerakyatan secara efektif dan efisien. Menyinggung penghargaan yang pernah diterima Walikota Mataram dari Presiden SBY beberapa bulan yang lalu karena Mataram dinilai berhasil mengembangkan koperasi di daerah ini, kata Tauhid, tidak sekadar penghargaan semata. ‘’Tetapi bagaimana keberadaan UMKM-nya. Peranan koperasi dan UMKM ini harus sejalan dan bersinergi dengan baik,’’ ujarnya. Terkait adanya koperasi papan nama yang terkesan orientasinya hanya untuk mendapat bantuan, kata Tauhid, koperasi dan UMKM yang mendapat bantuan, tidak sembarangan. Harus ada izin usaha, agar hak-hak mereka terjamin. Baik dari sisi usaha, pendidikan, pelatihan dan fasilitas kelembagaan. ‘’Adanya perda pemberdayaan koperasi dan UMKM ini dapat memudahkan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan penghasilannya serta sekaligus membantu pemerintah menyalurkan dana pemberdayaan ekonomi rakyat dengan baik. Seperti disampaikan Dewan sebelumnya, kebutuhan akan sumber pendanaan yang berpihak kepada rakyat kecil akan sangat dibutuhkan dalam menunjang kegiatan berusaha. Peranan Pemda dalam pemberdayaan koperasi harus diperkuat dengan Perda yang akan menjadi acuan dan pedoman dalam melaksanakan program-program pemberdayaan dan perlindungan kepada usaha perkoperasian di Mataram. Selain itu, UMKM merupakan salah satu target Pemda untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah dan memberdayakan kesempatan berusaha kepada masyarakat yang memiliki keahlian, tetapi belum mendapatkan kesempatan bekerja. Hal ini sejalan dengan perundang-undangan tentang UMKM yang ditujukan untuk memberdayakan dan melindungi kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat. (fit)
LOWONGAN KERJA PT. NIAGA MEDICA
Membutuhkan Tenaga Profesional yang Handal dan Inovatif Untuk Mengisi Posisi : 1. Front Office 2. Sopir Kualifikasi * Wanita ( 1 ) * Menguasai Komputer ( 1 ) * Pendidikan Minimal S1 ( 1 ) * Penampilan Menarik ( 1 ) * Menguasai Jaringan Internet ( 1 ) * Memiliki SIM C ( 1 ) * Pria ( 2 ) * Usia Maksimal 25 Tahun ( 1 & 2 ) * Minimal SMA / Sederajat ( 2 ) * Memiliki SIM A ( 2 )
Lamaran ditujukan kepada PT. NIAGA MEDICA Jl. Panji Tilar Negara No. 204 Mataram
Pengerjaan Drainase di Mataram Diduga Dilaksanakan Saat Musim Hujan Mataram (Suara NTB) – Persoalan banjir dan penumpukkan sedimentasi tidak kunjung tuntas, bahkan terkesan sangat lamban. Kualitas pengerjaannya pun, bisa dikatakan tidak optimal, karena diduga dilaksanakan ketika musim hujan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura ketika dikonfirmasi, Rabu (30/10) membatah pengerjaan drainase pada musim hujan. “Tidak dikerjakan pada musim hujan, tetapi cuman kebetulan saja pengerjaannya menjelang musim hujan,” terangnya. Katanya, PU tidak hanya fokus mengerjakan drainase, tetapi ada beberapa jumlah paket yang menjadi kewajiban PU untuk diselesaikan. Pengerjaan drainase sambungnya, bisa dikatakan full satu tahun dan berjalan terus. Ia menambahkan, setiap program harus dibuat Detail Engenering Desain (DED) Perencanaan DED, sambungnya, diusulkan pertengahan tahun, tetapi pengerjaannya nanti di awal tahun “Tidak semua pengerjaan program dilaksanakan awal tahun,” imbuhnya. Mahmuddin menambahkan,
dalam satu tahun tidak bisa semua proyek dikerjakan pada awal tahun, karena ada pengaturan keuangan daerah. Sehingga harus menunggu mekanisme masuknya APBD, kemudian menunggu pencairan. Belum lagi, katanya PU berhadapan dengan aspirasi anggota Dewan. Ditanya persoalan titik-titik yang terkena dampak banjir, Mahmuddin mengungkapkan drainase yang sudah dikerjakan tersebar di Kota Mataram, tetapi sebenarnya pengerjaannya belum rampung. ‘’Jadi masih banyak persoalan-persoalan drainase. Artinya, banyak pengerjaan belum dikerjakan karena keterbatasan anggaran,’’ pungkasnya. Menyinggung optimalisasi drainase, ia mengaku, pengerjaan drainase memang tidak akan tuntas. ‘’Jangan sampai masyarakat berpikir bahwa drainase ketika diperbaiki langsung tuntas,’’ katanya. Perlu diketahui, anggaran
(Suara NTB/cem)
DIBONGKAR - Drainase dalam proses pengerjaan, sementara musim hujan sudah mulai turun. pengerjaan drainase terbatas. Belum lagi persoalan sampah, sehingga persoalan tidak hanya di pemerintah, tetapi kesadaran masyarakat untuk mejaga saluran. Titik rawan banjir di Mataram yakni Sekarbela, Abian Tubuh,
meluapnya Kali Unus, Batu Ringgit, Cilinaya dan Jalan Imam Bonjol Cakranegara. Banjir di titik-titik tersebut, katanya, karena adanya pendangkalan kali. Adanya kekhawatiran kualitas pengerjaan drainase ketika musim hujan, Mahmuddin
Tura mengatakan supaya kualitas pengerjaan drainase di musim hujan tidak berkurang, maka pengerjaannya dihentikan sementara dan dilakukan peningkatan pengawasan. “Kalau musim hujan, kita suruh tukang berhenti,” tandasnya. (cem)
Sekda Sempat Dapat Titipan
Belum Jelas, Nasib Tenaga Honorer K2 Kota Mataram Mataram (Suara NTB) – Menjelang pelaksanaan tes CPNS bagi tenaga honorer K2, tanggal 3 November mendatang, nasib 1.250 tenaga honorer K2 Kota Mataram Mataram, belum ada kejelasan. Apakah mereka masih akan dipekerjakan atau sebaliknya bakal dirumahkan. Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM., didampingi Kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah)KotaMataram,Dra.Hj.Bq. Evi Ganevia, MSi., dan dua asisten
saat memberi keterangan pers di ruangkerjanya,Rabu(30/10)kemarin menegaskan, bahwa tes CPNS untuk tenaga honorer K2 sepenuhnyamenjadikewenanganpemerintah pusat. ‘’Saya saya ini ada yang nitip dari Lombok Tengah tapi mau apa,tidakadasedikitpunkewenangan kami,’’ tandasnya. Menyinggung ketentuan kelulusan K2, Sekda mengaku hingga kini belum menerima informasi tertulis dari pemerintah pusat. Begitu juga nasib peserta tes K2
yang nantinya tidak lulus tes. Untuk menjamin transparansi pelaksanaan tes CPNS, panitia melibatkan berbagai kalangan untuk melakukan pemantauan. Mulai dari pejabat lingkup Pemerintah Kota Mataram, DRPD Kota Mataram, BPKP, Inspektur, Ombudsman, LSM hingga wartawan. Pada bagian lain Sekda menjelaskan, pelaksanaan tes pada Minggu (3/11) akan dimulai pada pukul 09.00 Wita. Ketentuan waktu ini mundur satu jam dari
jadwal semula pukul 08.00 Wita. Proses ini dimulai dengan serah terima naskah soal dan formulir LJK dari tim pengadaan CPNS Provinsi NTB ke panitia pengadaan CPNS Kota Mataram di Polda NTB. Penyerahan ini dilakukan pada pukul 05.00 Wita. Kegiatan tes untuk K2 dilakukan dalam dua tahap. Pertama Tes Kompetensi Dasar (TKD) dimulai pada pukul 09.00-12.00 Wita, kemudian dilanjutkan dengan Tes Kompetensi Bidang
(TKB) mulai puku 13.30-15.00 Wita. Kegiatan akan diakhiri dengan pemusnahan soal ujian, sisa formulir LJK yang tidak terpakai dan formulir pendukung lainnya di Lapangan Sangkareang pada pukul 16.00 Wita. PelaksanaantesCPNSbagitenagahonorerK2ini,sambungSekda, akan menggunakan sekolahsekolah di lokasi strategis. Masingmasing SMAN 5 Mataram, SMPN 15 Mataram, SMPN 1 Mataram dan SMPN 2 Mataram. (fit)
Butuh Upaya Ekstra Tekan Pembengkakan Jumlah Penduduk Mataram (Suara NTB) Wakil Walikota Mataram H. Mohan, Rabu (30/10) kemarin menerima penghargaan “Manggala Karya Kencana” dari Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat. Penghargan diserahkan oleh Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat Dr. Wendy Hartanto, MA pada ac-
ara Puncak Peringatan Hari Keluarga ke-XX tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat di Lapangan Pahlawan Kabupaten Sumbawa Besar. Penghargaan berupa lencana dan sertifikat yang diterima Wakil Walikota menurut Wendy, karena dukungan dan komitmen tinggi serta kepemimpinan yang telah ditunjukkan orang nomor
Bantuan Rumah Tak Layak Huni Tidak Berpatokan pada Jamkesmas Mataram, (Suara NTB) – Pemberian bantuan rumah tidak layak huni di Kota Mataram, ternyata tidak seperti yang dibayangkan oleh masyarakat. Pasalnya bantuan tersebut tidak berpatokan pada data jaminan kesehatan masyarakat (Jaskesmas) atau Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah). Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mataram, Syaiful Mukmin ketika dikonfirmasi, Rabu (30/10) kemarin menjelaskan, tolak ukur pemberian bantuan rumah tidak layak huni, tidak mengacu pada kepemilikan kartu Jamkesmas atau Jamkesda yang dipegang oleh masyarakat. Tetapi konsepnya, dengan mengacu pada konsep aladin. Yakni melihat kondisi atap, alas dan dinding. “Untuk memberikan bantuan, kita gunakan konsep aladin,” ungkapnya. Menurutnya, banyak masyarakat yang memegang Jamkesmas, tetapi rumahnya bagus. Pemberian bantuan rumah tidak layak huni tersebut, lanjutnya bertujuan mengurangi angka kemiskinan di Kota Mataram. Adapun jenis bantuan yang akan diberikan, sambungnya tergantung kebutuhan dari masyarakat. Syaiful menambahkan pemerintah, hanya memberikan bantuan dana Rp 5 juta. Tetapi anggaran itu diberikan dalam bentuk material bangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat, sesuai prosedur pengajuan pada kelompok masing–masing. Pada tahun 2011 pemberian bantuan rumah tidak layak huni yang telah terealisasi sebanyak 1.047, sementara pada tahun 2013 berjumlah 2.866. Sumber bantuan, katanya, berasal dari bantuan Pemprov 275 unit, BPM 54 unit, PNPM 459 unit dan Bazda 60 unit. “Untuk sisa rumah tidak layak huni yang belum diberikan bantuan di Kota Mataram, masih 1.668 rumah termasuk yang sedang berjalan,” sebutnya. DataperumahantidaklayakhunidiMataram, by name by addres. Sehingga rumah tidak layak huni tersisa 1.686. Menyinggung penyelesaian bantuan rumah kumuh tersebut, ia mengatakan ditargetkan akan selesai pada bulan Februari mendatang. Sementara itu, ditempat terpisah Fauzi warga Gubuk Panaraga, mengaku belum pernah mendapatkan bantuan rumah tidak layakhuniyangdicanangkanolehPemkotMataram. Padahal, rumahnya terbuat dari bedek. Menurut lelaki yang berprofesi sebagai pengangkut sampah ini, sudah beberapa kali rumahnya difoto dan dijanjikan dapat bantuan, tetapi nyatanya tidak pernah ada bantuan yang dijanjikan itu. (cem)
dua di Kota Mataram ini dalam menggerakkan program kependudukan dan keluarga berencana di Kota Mataram. “Kontribusi nyata seperti ini yang akhirnya akan memberi andil pada upaya membangun bangsa. Karena keluarga yang tangguh yang menghasilkan bangsa yang makmur,’’ katanya. Menurut Mohan, penghar-
gaan yang diterimanya merupakan buah dari kerja keras semua pihak terkait dalam upaya menekan laju pertumbuhan penduduk Kota Mataram. Termasuk peran para kader yang langsung menjangkau ke masyarakat. Apalagi kepadatan penduduk Kota Mataram yang saat ini telah mencapai lebih dari 6.000 jiwa
perkilometer persegi, membutuhkan upaya ekstra semua pihak agar jumlah penduduk Kota Mataram tidak semakin membengkak. “Bukan hanya sebagai simbol semata, namun pada hakikatnya penghargaan ini harus mampu menciptakan keluarga yang harmonis, sehat, sejahtera, mandiri, dan kuat,’’ tegas Mohan. (fit)
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 3
DJP Nusra Gelar Peringatan Hari Oeang
Momentum Membangun Penguatan Ekonomi Nasional yang MANTAB dan Bebas KKN Mataram (Suara NTB) Setiap tanggal 30 Oktober diperingati sebagai Hari Oeang (baca uang). Begitu juga di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Nusa Tenggara (Nusra) ikut melaksanakan secara serentak dengan menggelar upacara bendera. Upacara bendera ini diikuti seluruh jajaran pegawai pajak lingkup Kanwil DJP Nusra, Kantor Pajak Pratama (KPP)
Mataram Barat dan KPP Mataram Timur. Bagi DJP Nusra, Hari Peringatan Oeang yang ke 67 ini dijadikan momen membangun perekonomian nasional yang MANTAB (Mandiri, Kuat dan Stabil) serta bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Menteri Keuangan RI, Muhamad Chatib Basri dalam sambutan tertulis Kepala Kanwil Perbendaharaan Provinsi NTB, Supriyo selaku Pembina Upacara mengenang, 30 Oktober 67 tahun silam adalah untuk pertama kalinya Pemerintah RI menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tahun 2011 pemerintah dan DPR telah mengesahkan UU Nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang sebagai simbol kedaulatan. Setiap transaksi di negara ini (terkecuali transaksi tertentuyangmenggunakanvalu-
ta asing), tidak dibenarkan rupiah dipotong-potong, dihancurkan, dirubah ataupun dipalsukan. Karena akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Menuju Perekonomian yang MANTAB Bersama Kemenkeu, menurutnya, menjadi tema yang sangat relevan dengan rencana kerja pemerintah tahun 2013, yakni memperkuat kesejahteraan rakyat. Hal ini berkaitan langsung dengan upaya untuk mengelola keuangan dalam mengelola kekayaan negara yang tahan, memiliki daya saing perekonomian nasional yang meningkat, dalam kegiatan ekonomi yang bersifat global. Kementerian Keuangan, katanya, memiliki strategi yang sangat kuat terhadap itu, sebab berhubungan langsung dengan semua kementerian yang ada, terutama tercapainya perekonomian nasional yang MANTAB tersebut. Dalam mendukung itu semua, ujarnya, harus didukung dengan kualitas SDM dan bagaimana paradigma ekonomi mandiri dipahami dan dikembangkan. Di tengah gejolak ekonomi glo-
bal, perlu diperkuat fundamental perekonomian nasional dengan berbagai strategi serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sebagaimana prioritas yang ditetapkan Presiden RI pada KTT APEC tahun 2013 lalu. Dalam rangka mensinergikan program itu, Kementerian Keuangan perlu melibatkan pemerintah daerah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Melalui peningkatan kontribusi dan pertumbuhan daerah. “Melalui peringatan Hari Oeang ke-67, saya ingin mengajak seluruh pegawai untuk tunjukkan sikap proaktif dalam menjaga iklim ekonomi dalam mewujudkan ekonomi yang MANTAB,” ajaknya. Selain itu, reformasi birokrasi juga terus dilakukan guna menciptakan birokrasi pemerintah yang yang profesional, karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, sehingga mampu melayani publik, netral, sejahtera. Termasuk, berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.
Dalam rangka reformasi birokrasi ini, Kementerian Keuangan juga mencanangkan program transformasi kelembagaan yang bertujuan untuk mengatasi tantangan dan mengupayakan terbentuknya organisasi yang efektif dan efisien dalam menyelaraskan visi dan misi mengintegrasikan rencana strategi organisasi untuk mencapai sasaran yang strategis. Inti dari program tersebut adalah perbaikan secara terus menerus, membangun komunikasi yang lebih efektif dengan semua stakeholders yang ada serta pemerintah daerah yang ada. Dari sisi kebijakan, diperkenankan untuk melakukan revisi terhadap aturan-aturan yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan dalam hal pelayanan yang profesional di segala bidang. Pada bagian akhir, diberikan penghargaan Satya Lencana Karya Satya dan Piagam Penghargaanpensiunkepadaduapegawai.Upacarakemudian ditutup dengan pemberian hadiah kepada pemenang berbagai mata lomba yang dilaksanakan sebelumnya di lingkup DJP Nusra. (bul/*)
(Suara NTB/bul)
BERSAMA - Kakanwil DJP Nusra, Cucu Supriatna (kiri) bersama Kanwil Perbendaharaan Provinsi NTB, Supriyo dalam acara Peringatan Hari Oeang, Rabu (30/10).
(Suara NTB/bul)
SAMBUTAN - Kanwil Perbendaharaan Provinsi NTB, Supriyo saat memberikan sambutan.
(Suara NTB/bul)
KIBARKAN BENDERA - Pengibaran bendera merah putih serangkaian Peringatan Hari Oeang di Kantor DJP Nusra, Rabu (30/10).
(Suara NTB/bul)
SERAHKAN - Penyerahan penghargaan kepada pemenang lomba.
(Suara NTB/bul)
PENGHARGAAN - Pemberian penghargaan Satya Lencana Karya Satya dan Piagam Penghargaan Pensiun kepada dua pegawai.
(Suara NTB/bul)
FOTO BERSAMA - Foto bersama usai pelaksanaan upacara Peringatan Hari Oeang ke-67.
(Suara NTB/bul)
UPACARA - Peserta upacara mengikuti Peringatan Hari Oeang di Kantor DJP Nusra, Rabu (30/10).
Ditolak Dewan
Eksekutif Ngotot Pinjam Dana di PIP
(Suara NTB/rus)
Anggaran Defisit TERHITUNG sejak April 2013 lalu, tunjangan kesra Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tidak kunjung dibayar. Besaran tambahan penghasilan bagi PNS itu Rp 300 ribu/bulan dan pencairannya pertriwulan. Kondisi ini diakui Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (PPKA) Lotim, H. Teguh Sutrisman. Menjawab wartawan di Selong, Teguh didampingi Kepala Bidang Anggaran menuturkan belum terbayarnya tunjangan kesra belasan ribu PNS se Lotim itu karena Lotim mengalami defisit anggaran. Kondisi keuangan daerah yang kurang baik membuat sejumlah dana tidak bisa dicairkan. Termasuk tunjangan kesra para PNS. “Kalau gaji kan semua sudah dibayar,” ucap Hasni menambahkan. Total dana kesra disebut Rp 50 miliar. Berdasarkan nomenkelatur, tunjangan kesra itu merupakan tambahan penghasilan yang diberikan kepada PNS dengan sesuai dengan tingkat kemampuan keuangan daerah. Artinya, kata Hasni, tidak ada kewajiban sebenarnya pemda membayarkan tunjangan kesra tersebut. “Itu tidak wajib, kecuali gaji dalam kondisi apapun kan pasti akan dibayar,” imbuhnya. Diketahui, akibat defisit anggaran ratusan miliar yang dialami kabupaten Lotim membuat sejumlah kegiatan belum bisa direalisasikan pembayarannya. Terhadap tunjangan kesara yang tidak dibayarkan sampai saat in, para PNS menjadi galau. (rus) H. Teguh Sutrisman
(Suara NTB/her)
DIKELUHKAN - Salah satu truk pengangkut batu bara di Lembar yang dikeluhkan warga, karena berdampak terhadap kondisi kesehatan warga.
Truk Pengangkut Batu Bara Dikeluhkan Warga Giri Menang (Suara NTB) Mencuatnya keluhan warga terhadap abu batu bara yang beterbangan dari kendaraan pengangkut di sejumlah desa di Lembar mengundang perhatian Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Lobar. Dalam waktu de-
kat ini, Distamben segera turun ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi di daerah yang terkena dampak abu tersebut. “Kami akan turun cek ke lapangan terkait abu batu bara yang dikeluhkan warga di Lembar,” kata Kepala Dinas Pertambangan, Ir. Budi Darmaraya, MM, Rabu (30/10). Dijelaskan, keluhan soal adanya batu bara tersebut dibacanya dari media. Menurutnya, dampak abu itu cukup mengganggu warga yang dilalui truk pengangkut. Karenanya,pihaknya akan turun ke lapangan untuk mengecek sesuai kewenangannya dari sisi operasional truk itu dan perizinan. Terkait polusi udara yang ditimbulkan berupa debu yang beterbangan di sekitar jalan dan pemukiman warga bukan kewenangannya. Namun merupakan kewenangan Badan Lingkungan Hidup. Karenanya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Warga Lembar yang berdomisili di sekitar pelabuhan barang mengeluhkan abu batu bara yang beterbangan dari kendaraan pengangkut di sekitar pelabuhan tersebut. Pasalnya, akibat debu itu banyak warga terserang gangguan pernapasan.
Dolah warga setempat, mengaku, dirinya dan dua anaknya terkena dampak abu itu. Beberapa waktu lalu, dua anaknya terkena luka bakar, karena menginjak abu yang terkena panas. “Abu ini kan tidak menimbulkan api, tapi akan menimbulkan bara. Makanya banyak warga terkena luka bakar,” ungkapnya. Selama mengangkut dari Lembar banyak warga mengeluh. Tidak saja di Lembar namun juga empat desa yang dilalui kendaraan truk pengangkut. Karena jalur pengangkutannya, mulai dari Lembar-Serumbung-Kebon Ayu dan Penarukan. Warga setempat, katanya, diberikan semacam ganti rugi, karena terkena dampak abu itu. Namun, warga daerah sekitar Lembar justru tidak diberikan apapun. Hal ini pun menimbulkan protes warga. Sementara itu, petugas lapangan PT. Wahana Segara Utama, Andi Muslimin ditemui ketika memantau pengangkutan batu bara menyatakan, kapasitas penampungan batu bara tersebut 80.000 ton. Dalam sehari mampu diangkut 80 truk dari Lembar ke PLTU Jeranjang. “Kami memang terima keluhan warga, karenanya kami lakukan penyiraman,”ujar Andi. (her)
Tanjung (Suara NTB) Kendati telah mendapat penolakan DPRD, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) ngotot terhadap rencana peminjaman dana di Pusat investasi Pemerintah (PIP). Sikap tersebut tetap akan diambil oleh Pemda KLU, mengingat banyaknya program pembangunan infrastruktur yang akan dipenuhi. Kepada wartawan, Rabu (30/10), Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH., mengisyaratkan akan tetap menjalankan rencana peminjaman. Urgensi peminjaman bukan pada egosentris kebijakan bupati, melainkan kebutuhan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan di wilayah KLU. “Itulah alasan Pemda mengajukan pinjaman kepada PIP itu, tidak ada yang lain,” kata Bupati. Proses pengajuan pinjaman akan direalisasikan pada tahun 2014 mendatang, sehingga diharapkan pada 2015 mendatang proyek pembangunan jalan telah rampung sebagaimana ditargetkan (85 persen) secara keseluruhan. Menurut Bupati, APBD KLU masih cukup ideal, namun belanja modal untuk infrastruktur masih belum cukup. Disinyalir Bappeda sebelumnya, untuk jalan jalur lingkar utara dari Lekok hingga ke Genggelang, akan menghabiskan anggaran yang tidak sedikit. Belum lagi jalur lingkar utara dari Tanjung ke Gangga, yang mana konstruksinya melibatkan pembangunan dua jembatan, jelas menambah kebutuhan anggaran. Untuk jembatan saja, proyeksi anggaran disiapkan masing-masing Rp 30 miliar. Sehingga dari rencana peminjaman Rp 80 miliar, asumsinya akan tersisa hanya Rp
20 miliar, atau tersisa Rp 35 miliar apabila realisasi pinjaman PIP disetujui Rp 95 miliar. “Daerah yang tergolong mapan saja mengajukan pinjaman, apalagi kita,” imbuhnya. Menjawab surplus anggaran termasuk yang bersumber dari Silpa, hingga KLU mengambil langkah Deposito jangka panjang, Djohan Sjamsu mengatakan sejatinya surplus APBD tidak ada dalam kamus anggaran KLU. Silpa yang muncul di beberapa SKPD sebagian besar merupakan hasil kinerja SKPD yang mampu melakukan efisiensi dari nilai proyek. “Pemahaman dari pada proses percepatan pembangunan ini berjalan dengan baik. Kalau program yang diprioritaskan ini berjalan dengan baik, kemajuan KLU ini akan sangat luar biasa,” tandasnya. Ia mengingatkan kembali, pinjaman daerah ini tidak akan mengganggu kinerja keuangan secara umum, apalagi sampai menimbulkan utang hingga penjualan aset sebagai langkah “menutup lubang”. Ia sudah mempertimbangkan, akan memangkas kisaran Rp 20 miliar pada tiap tahun anggaran dari dana yang dialokasikan di Dinas PU untuk mencicil ke PIP. Analisanya sejumlah program yang ditangani Dinas PU sudah berjalan, sehingga pemotongan anggaran menjadi wajar dilakukan. (ari)
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
Kerjasama Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Sumbawa dengan Harian Suara NTB Sumbawa Tuan Rumah Peringatan Harganas
Bangun Kemitraan, Berdayakan PKK Sumbawa Besar (Suara NTB) Sumbawa menjadi tuan rumah dari rangkaian kegiatan peringatan hari keluarga ke 20, jambore kader PKK dan pencanangan HKG-PKK ke 42 tahun 2013 tingkat provinsi, 28-30 Oktober 2013. Momentum membangun kemitraan sekaligus pemberdayaan ekonomi keluarga. Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, ketika membuka kegiatan jambore kader PKK tingkat provinsi NTB 2013, Selasa (29/10) menyampaikan penghargaan atas peran, kiprah, dan pengabdian para kader PKK. Patut disyukuri pula, sampai saat ini keberadaan para kader PKK tetap eksis dan senantiasa berperan dalam kegiatan pembangunan khususnya dalam pemberdayaan kesejahteraan keluarga dan pembinaan kaum perempuan di daerah ini. Kegiatan jambore kader PKK yang di Sumbawa, diharapkan menjadi ajang silaturrahim untuk memupuk rasa persaudaraan dan keakraban para kader PKK se NTB. Agar kedepannya lebih berprestasi dan dapat menjadi panutan bagi masyarakat. “Ini penting untuk dilakukan karena di zaman keterbukaan seperti sekarang ini, para kader PKK harus mampu meningkatkan kapasitasnya,” kata bupati, seraya menyebutkan, kegiatan jambore ini juga dihajatkan untuk memberikan motivasi, reward dan mengevaluasi kerja serta potensi para kader PKK. Agar ke depan dapat melaksanakan tugas mulianya dengan sepenuh hati dan tulus ikhlas. Sebagaimana diketahui, lanjut bupati, Tim Penggerak PKK sebagai mitra pemerintah tentu tidak diragukan peranannya, dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga khususnya
dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Terkait hal itu, upaya mempercepat terwujudnya tujuan pembangunan yang pro poor, pro gender, dan pro job, maka pemberdayaan PKK perlu terus ditingkatkan. Pemberdayaan PKK dalam keluarga meliputi segala upaya bimbingan, pembinaan dan pemberdayaan agar keluarga dapat hidup sejahtera, maju dan mandiri. Pemerintah kabupaten Sumbawa dalam hal ini senantiasa memberikan dukungan penuh terhadap program-program yang dilaksanakan oleh tim penggerak PKK. Di samping itu, pemerintah daerah melalui SKPD terkait juga
senantiasa mensinergikan program-programnya dengan program-program PKK. Salah satu program unggulan Pemkab Sumbawa yang bersinergi dengan program PKK, yaitu program POSPA BKB (Posyandu, PAUD, Bina Keluarga Balita) yang merupakan implementasi dari PAUD Holistik dan Integratif. Sekitar 80 POSPA BKB telah terbentuk di Sumbawa, yang diatur dengan Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 14 tahun 2013 tentang pengembangan anak usia dini melalui Posyandu, PAUD dan BKB. Beberapa capaian PKK, yaitu dengan melaksanakan 10 program pokoknya. Di antaranya
(Suara NTB/arn)
BUKA JAMBORE – Bupati Jamaluddin Malik saat membuka jambore PKK di Sumbawa, Rabu (30/10).
Dewan Minta Bulog Segera Bangun Gudang di KSB Taliwang (Suara NTB) Setelah dipenuhinya permohonan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terkait hibah lahan untuk lokasi pembangunan gudang Bulog oleh DPRD setempat, harapan agar segera terlaksananya pembangunan gudang tersebut semakin besar. Harapan yang sama pun kembali dilontarkan Komisi II DPRD KSB yang sejak awal memang getol meminta Bulog segera merealisasikan janjinya. “Kita sudah penuhi syaratnya. Sekarang tentu harapan terbesar kita, Bulog bisa segera memenuhi janjinya,” jelas ketua Komisi II DPRD KSB, Syaifullah, S.Pt kepada media ini, Rabu (30/10). Dengan terbitnya persetujuan Dewan terkait hibah lahan pembangunan gudang Dolog itu, Syaifullah menyatakan Perum Bulog tak perlu berlama-lama lagi. Sebab dari beberapa kali pertemuan, Bulog telah menyampaikan komitmennya untuk segera melakukan pembangunan gudang di KSB. “Bahkan pengakuan mereka sebenarnya sejak tahun 2012 lalu mereka sudah menyediakan dana untuk pembangunan gudang di KSB. Jadi akan aneh kalau dengan dipenuhinya persyaratan yang mereka inginkan, justru pembangunannya tidak juga secepatnya dilaksanakan,” timpal politisi dari Partai Golkar (PG) ini. Secara teknis tidak banyak lagi persyaratan yang dibutuhkan oleh Perum Bulog, jika serius akan segera membangun gudang di KSB. Terbitnya persetujuan Dewan, Pemda KSB hanya tinggal menyerahkan lahan lokasi pembangunan ke Perum Bulog. Dan selanjutnya Bulog tinggal memulai proses pembangunan gudangnya. “Hanya persyaratan administrasi saja dalam bentuk penyerahan lahan kepada Bulog. setelah itu Bulog bisa mulai membangun. Jadi intinya bolanya sekarang ada di Bulog,” sambungnya. Kebutuhan masyarakat KSB terhadap keberadaan gudang tersebut saat ini cukup tinggi. Selain untuk menempatkan stok pangan daerah, keberadan gudang Dolog nantinya huga akan dimanfaatkan untuk menampung seluruh kebutuhan dan hasil pertanian masyarakat. Syaifullah memaparkan, keuntungan terbesar yang dapat dirasakan masyarakat dengan kehadiran gudang Dolog yakni stabilitas harga padi mereka. Selama ini petani kurang dapat memperoleh keuntungan maksimal atas setiap hasil panennya. Sebab setiap panen tiba,petanitidakpunyacaramengaturpenjualan hasil panen mereka karena tidak memiliki ruang untuk menyimpan. “Begitu panen petani harus tetap menjualnya sekaligus, karena mau ditahan pun mereka tidak punya tempat penyimpanan. Dengan begitu harganya pun turun sebab banyaknya panen. Tapi kalau ada gudang Dolog, petani bisa menyimpannya sampai harganya menguntungkan,” urai pria yang Syaifullah akrab disapa Ipunk ini. (bug) (Suara NTB/bug)
Simpasai - Kandai Dua Kembali Memanas Dompu (Suara NTB) Simpasai dan Kandai Dua kembali tegang oleh aksi provokasi oknum pemuda setempat yang memicu pelemparan rumah milik As warga Ginte Kelurahan Kandai Dua. Kasus ini kemudian merambat pada pemblokiran jalan oleh warga yang resah dengan aksi pelemparan dan intimidasi oleh oknum preman. Aparat Kepolisian langsung membuka paksa blokir jalan dan mengamankan lima orang warga lingkungan Mangge Maci Kelurahan Simpasai yang diduga sebagai provokator. Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK kepada Suara NTB di kantornya, Rabu (30/10) mengungkapkan, aksi blokir jalan yang dilakukan warga Ginte Kelurahan Kandai Dua berawal dari pelemparan rumah milik As warga Ginte Kelurahan Kandai Dua yang dianggap oleh oknum pemuda Simpasai menampung preman asal Kandai Dua saat perkelahian antarkampung beberapa waktu lalu. As juga dituding telah melaporkan kasus perusakan rumahnya oleh oknum pemuda Simpasai saat perkelahian beberapa waktu lalu. “Tidak tahan dengan aksi pelemparan dan intimidasi itu, warga melakukan blokir jalan,” katanya. Pelemparan itu terjadi sekitar pukul 21.00 wita, Selasa (29/10) malam dan dilanjutkan aksi pemblokiran jalan di jembatan perbatasan Simpasai – Kandai Dua oleh warga. Aparat Kepolisian langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 23.30 wita langsung membuka paksa blokir jalan setelah diberikan pemahaman kepada warga. “Kita langsung buka paksa blokir jalannya dan memberikan pengamanan kepada korban A,” kata Purnama. Diakui Purnama, aksi pelemparan hingga pemblokiran jalan di jembatan perbatasan Simpasai – Kandai Dua dipicu oleh dendam lama antarpemuda kedua kampung. Lima orang pemuda yang berinisial EY, M, A, N, dan D warga Mangge Maci Kelurahan Simpasai yang diduga sebagai provokator ditangkap aparat Kepolisian, Rabu (30/10). “Lima orang dari delapan yang kita duga sebagai provokator sudah kita amankan untuk dimintai keterangan sampai besok (Kamis) pagi,” katanya. Bila hasil penyidikan membuktikan kelima orang warga Mangge Maci Simpasai ini sebagai pelaku perusakan atau provokator, dikatakan Purnama, akan langsung dilakukan penahanan. Pihaknya juga telah menempatkan anggota di perbatasan kedua Kelurahan untuk mengantisipasi adanya tindakan provokasi yang berujung pada tindakan anarkis di lapangan. “Kita terus melakukan patroli dan penjagaan untuk mengantisipasi terjadinya konflik susulan akibat diamankannya warga ini,” jelasnya. (ula)
diimplementasikan melalui pembentukan POSPA BKB, pelantikan istri kepala desa seKabupaten Sumbawa sebagai ketua tim penggerak PKK Desa oleh PKK Kabupaten melalui tim PKK Kecamatan, pembentukan Pusat Konseling Reproduksi Remaja (PKRR), pembentukan Pusat Pelaporan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), pembangunan 664 PAUD, pemberantasan buta aksara latin, pemberantasan buta aksara al-qur’an dan program-program lainnya. “Program tersebut diharapkan mampu menjadikan PKK semakin eksis dan meluas sehingga kontribusinya ter-
(Suara NTB/arn)
PESERTA - Para peserta Jambore PKK dari berbagai kabupaten di NTB.
cermin nyata dalam masyarakat yang sejahtera,” ujar JM, sambil mengajak para kader PKK untuk mengevaluasi kegiatan selama ini. Keberhasilan apa yang telah dicapai, apa masalah dan hambatannya serta bagaimana solusi yang dibuat untuk selanjutnya menjadi tonggak dalam langkah lebih baik. Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Sumbawa, Ir. A. Yani, menambahkan, momentum Harganas, pencanangan hari gerak PKK jambore PKK dan NTB bebas pasung, yang dirangkaian dengan bebeberapa kegiatan lain seperti senam massal dan sosialisasi cuci tangan. Kemudian ada beberapa lomba dan seminar yang dipusatkan di lapangan Pahlawan. Keterlibatan PKK, BKKBN, dan kesehatan menjadi penting dalam membangun kemitraan. Agar akses program dan akselerasi pembangunan secara komphrensif dan integratif dapat dilakukan. Apalagi Sumbawa sudah memiliki ikon yang diakui nasional, berupa POSPA BKB, dalam rangka kemitraan holistik integratif. “Kami sangat berterima kasih dengan PKK atas prestasi yang dihasilkan,” terangnya. Output dari kegiatan ini, keluarga sebagai institusi terkecil, menjadi titik awal dalam membangun kemitraan yang strategis. Keluarga menyiapkan generasi yang sehat untuk SDM yang berkualitas. Kebersamaan menciptakan pembangunankeluarga,baikdarisisipemberdayaan,maupun kesejahteraan keluarga itu. Kegiatan ini juga memberi nilai bagi Sumbawa, melalui pemberdayaan ekonomi keluarga. Serta adanya tukar menukar informasi, masukan untuk bahan pengembangan pembangunan keluarga. (arn/*)
Tiga Dilarikan ke IGD
Mahasiswa – Aparat Bentrok di Bima Kota Bima (Suara NTB) Aksi unjuk rasa dari elemen mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Donggo dan Soromandi di depan Gedung DPRD Kabupaten Bima, Rabu (30/10), diwarnai bentrok. Belasan mahasiswa yang ambil bagian dalam aksi tersebut mengalami luka akibat terkena pentungan aparat, bahkan tiga di antaranya dilarikan ke RSUD Bima. Bukan hanya mahasiswa, sejumlah aparat juga mengalami luka akibat terkena lemparan. Dalam peristiwa ini, sejumlah mahasiswa juga sempat diamankan namun dilepas kembali beberapa jam kemudian. Berdasarkan data yang dihimpun, awalnya tak ada aksi anarkis yang dilakukan oleh para mahasiswa ini. Hanya saja, saat berada di depan gerbang gedung DPRD, para mahasiswa yang disertai beberapa tokoh ini mencoba merangsek masuk dan meminta diterima oleh Ketua DPRD Kabupaten Bima. Namun yang keluar menemui mereka bukannya ketua DPRD melainkan dua anggota Dewan dapil Donggo dan Soromandi. Saat ditemui, para mahasiswa menolak dan diduga melakukan aksi provokasi terhadap aparat Polres Bima Kota yang mengamankan jalannya aksi. Lantaran mendapat provokasi, aparat kemudian mengambil tindakan tegas dengan membubarkan paksa para mahasiswa. Lantaran dipentung, konsentrasi massa akhirnya pecah. Mereka berusaha menghindari kejaran dan pentungan aparat. Sementara, tak puas hanya mementung, aparat kembali menggerakkan mobil water cannon dan menyemprotkan ke arah kerumunan. Kerumunan mahasiswa yang berada di atas mobil pick up juga tak luput. Akibat semprotan, mereka pun akhirnya terpelanting ke aspal. Di saat bersamaan, sejumlah tembakan gas air mata juga dilepaskan. Aki-
batnya, bukan hanya mahasiswa yang terganggu, melainkan juga para aparat, bahkan sejumlah orang yang menonton. Massa yang sudah berhamburan kembali dikejar oleh sebagian anggota Polisi yang berpakaian preman. Mereka mengejar mahasiswa yang berlari memasuki instansi untuk bersembunyi. Hanya saja, upaya mereka sia-sia dan kemudian diamankan. Saat diamankan, bogem mentah terus dilayangkan kepada para mahasiswa dimaksud meski sudah meminta ampun. Akibat tindakan tersebut, beberapa mahasiswa mengalami memar pada bagian wajah. Bahkan, sebagian lain mengalami luka bocor pada bagian kepala. Kabarnya, tiga orang pendemo, termasuk salah seorang tokoh, Haji Ongki, terpaksa dilarikan ke IGD RSUD Bima untuk mendapat perawatana akibat luka yang dialami. Begitu juga dari pihak Kepolisian, sedikitnya empat orang dari aparat keamanan ini juga mengalami luka di kepala diduga terkena lemparan batu. Hanya saja, aksi represif aparat tersebut tidak menyurutkan niat para mahasiswa ini. Setelah berhamburan, mereka kembali ke lokasi demo guna meminta rekan-rekannya yang diamankan dile-
(Suara NTB/use)
DIBUBARKAN - Tembakan air dari kendaraan taktis kepolisian, water cannon, membubarkan para aktivis mahasiswa yang berunjuk rasa di Bima, Rabu (30/10). pas. Mereka mengancam tak akan meninggalkan lokasi unjuk rasa sebelum rekan-rekan mereka dilepaskan. Saat berada di lokasi tersebut, sempat terjadi ketegangan untuk kedua kalinya. Tak puas melakukan aksi di tempat tersebut para mahasiswa ini bergeser ke Mapolres Bima Kota. Wakapolres Bima Kota, Kompol M.Nasution, SIK yang terlihat di lokasi enggan memberikan keterangan terkait aksi represif dimaksud. Dia mengarahkan untuk mewawancarai langsung ke Kapolres. “Langsung ke Kapolres saja,” arahnya. Sementara sejumlah mahasiswa yang ditahan kemudian dilepaskan kembali setelah dilakukan audiensi oleh DPRD, berikut tokoh lainnya. Sebelumnya, para mahasiswa yang didampingi sejumlah tokoh ini Donggo dan Soro-
Hutan Pulau Moyo Diduga Dirambah Sumbawa Besar (Suara NTB) Tampaknya aksi perambahan hutan makin marak terjadi. Kali ini diduga terjadi di desa Sebotok, wilayah Pulau Moyo, kecamatan Labuan Badas, hingga diharapkan, dinas terkait segera turun mengecek ke lapangan. Camat Labuan Badas, Drs. Heri Herianto Diaz, kepada Suara NTB, Rabu (30/10) mengutarakan, berdasarkan lapor a n warganya,
Heri Herianto Diaz (Suara NTB/arn)
diketahui belum lama ini, ada warga yang mengangkut kayu dari desa setempat menuju Pulau Sailus. “Saya terima laporan perambahan hutan di Sebotok. Membawa kayu ilegal ke Pulau Sailus dan tertangkap di sana,” sebutnya. Untuk itu, pihaknya berharap kepada Dinas Kehutanan dan pihak KSDA untuk segera turun mengecek ke lapangan. Sebab Pulau Moyo merupakan ikon wisata nasional dengan segala potensinya yang harus dijaga. Jika aksi ilegal ini terus terjadi, maka bisa mengancam kerusakan lingkungan. Hal ini tentu saja merugikan masyarakat dan daerah ini. “Ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Terutama SKPD terkait untuk melakukan patroli di wilayah sekitar, yang di-back up oleh unsur Kepolisian, TNI dan lainnya. Mengingat, masih adanya sifat masyarakat yang tidak mau tahu tentang adanya aturan,” tandasnya. Dishutbun dan KSDA harus segera menggelar patroli sesuai dengan kewenangan dan peran masing-masing. Termasuk pula mengawasi wilayah lainnya di Pulau Moyo. Sebab masyarakat setempat seperti di Labuhan Aji dan sekitarnya yang berladang, bertani, beternak, juga menaruh harapan kepada Pemkab Sumbawa agar bisa mengatasi persoalan ini. Serta bisa memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi. (arn)
mandi ini mendatangi Kantor DPRD sekitar pukul 10.00 Wita guna mendesak Dewan mengalokasikan dana perbaikan (pengaspalan) jalan Provinsi di Kecamatan Soromandi sepanjang 47 km yang membentang dari Wadu Pa’a hingga Desa Sampungu. Hingga kini jalan tersebut masih berbentuk tanah. Para mahasiswa dan tokoh ini meminta agar DPRD mengangagarkan dana perbaikan pada tahun 2014 mendatang. “Kami mendesak Bupati Bima Ferry Zulkarnain ST untuk menyampaikan tuntutan kami ke Gubernur NTB,” ujar Korlap, Aidin Mustofa. Pasalnya, lantaran belum ada pengaspalan berdampak pada pengelolaan potensi sumber daya alam yang ada. Baik di bidang pertanian, peternakan, kelautan hingga perdagangan. Bahkan juga dari sisi kesehatan yang ter-
hambat. Dari pada mengembangkan potensi, mereka menilai Pemerintah Kabupaten Bima juga terkesan semenamena menggunakan anggaran APBD sebesar Rp 1,04 Triliun termasuk digunakan untuk jalan-jalan para eksekutif dan legislatif tanpa memperhatikan nasib rakyat. Sementara itu, tindakan represif aparat yang dianggap terlalu brutal ini disayangkan oleh sejumlah elemen. “Masa pengamanan massa yang 30 orang, menggunakan water cannon, ini kan masalah protap,” ujar Umar, seorang aktivis. Lebih jauh, katanya, aparat Kepolisian bukan alat kekuasaan dan harus melayani kedua belah pihak. Baik itu pendemo dan Dewan. Justru da melihat, dengan sikap seperti ini akan menyulitkan masyarakat dalam menangani masalah. (use)
Sengketa Batas Sumbawa - Dompu Tak Kunjung Tuntas Sumbawa Besar (Suara NTB) Pemkab Sumbawa kesal setelah pertemuan terakhir di Kemendagri belum lama ini, bahwa penyelesaian batas Sumbawa - Dompu belum juga tuntas. Bahkan kini dikembalikan lagi ke Provinsi. “Bolak - balik pusat provinsi tanpa kejelasan. Padahal sikap Sumbawa sudah jelas tetap mengacu ke peta Rupa Bumi Indonesia (RBI). Kita juga sudah banyak mengirimkan bahan, seperti peta Kabupaten, administrasi kependudukan (KTP), SPPT warga yang tinggal di titik batas sengketa, di wilayah Panobu semuanya masuk Sumbawa,” tandas Kabag Administrasi Pemerintahan, Jaya Kusuma, Rabu (30/10). Artinya, lanjut Jaya, Pemkab Sumbawa tetap mengacu kepada peta RBI. Meski pemprov mencoba mengambil jalan tengah dengan menawarkan alternatif kedua yang diusulkan Pemkab
Dompu yang tidak sesuai dengan RBI dan mengambil sekitar 70 hektar wilayah Sumbawa di Panobu. “Deadlock, dan Mendagri kembali menyuruh Provinsi untuk memfasilitasi penyelesaian masalah ini. Bolak - balik jadinya,” cetus Jaya. Menurutnya, dari lima lima berita acara yang dilakukan selama ini, Kabupaten Sumbawa tetap pada sikap mengacu kepada RBI. Apalagi Dompu selama ini hanya main klaim dan tanpa disertai dokumen sebagai pertimbangan. Sementara Sumbawa memiliki dokumen yang lengkap. “Maksud kita, pusat mempertimbangkan dokumen yang kita masukkan sebagai bahan dalam menentukan batas,” harapnya. Sementara terkait batas dengan KSB, akan diselesaikan secara khusus. Setelah ada penyeleaian soal Pulau Kalong yang masih diperebutkan KSB. Nantinya masalah ini akan difasilitasi provinsi ataupun pusat. (arn)
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
Indikasi Dana ’’Disunat’’ Proyek yang sedang dilakukan audit investigasi tersebut, kaitan dengan bantuan bedah desa dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), melalui panitia di daerah setempat. Kasus ini sebelumnya ditangani Sat Reskrim Polres Loteng kemudian diserahkan ke pihaknya untuk dihitung kerugian negara. Nilai proyek ditaksir miliaran rupiah. “Saat ini kami sedang investigasi penyimpangan pada proyek ini, termasuk dugaan bantuan yang disunat,” kata Kepala BPKP NTB, Darius AK kepada Suara NTB via ponsel, Kamis (30/10) kemarin. Mengenai spesifikasi bantuan, berupa pembuatan kandang ternak dan perbaikan jalan desa. Proyek ini masuk ke tiga kecamatan di Loteng, tersebar di beberapa desa. Hanya saja, Darius belum bisa menyebut titik titik bantuan yang menyimpang itu, karena proses identifikasi lapangan masih dilakukan. “Tim saya masih terus di lapangan untuk audit investigasi ke tiga kecamatan penerima bantuan,” kata Darius, sembari menambahkan, kesimpulan akhir dari audit, untuk menemukan indikasi kerugian negara sebagaimana dibutuhkan penyidik Polres. Target rampung audit investigasi itu belum dipastikan Darius. Namun akan diupayakan dipercepat. (ars)
Dari Hal. 1
Gunung Rinjani Resmi Jadi Geopark Nasional “Ini permintaan kita, agar penyerahannya tanggal 12 November. Tentu kita akan siapkan acara seremoni untuk menyambut ini,” kata mantan Kepala Inspektorat NTB ini. Ditanya mengenai persiapan lain, terkait perangkat Rinjani sebagai syarat sebuah geopark, dipastikannya tidak ada masalah. Setelah melalui proses assessor oleh dua kementerian tadi, Rinjani sudah memenuhi syarat, mulai dari soal perangkat geologi kegunungapian, wisata alam, geo culture, sampai pada perencanaan pemberdayaan masyarakat. Bahwa pemahaman masyarakat terkait status geopark hanya di Gunung Rinjani, menurut Chairul, tidak demikian. “Yang namanya Geopark Rinjani, itu berlaku untuk daerah dimana kaki Gunung Rinjani itu. Jadi seluruh daerah di Pulau Lombok ini masuk kawasan geopark,” bebernya. “Dari status geopark nanti, tentu akan ada program program strategis. Seperti program pengembangan pariwisata, program pemberdayaan masyarakat,” sambungnya. Kesimpulan Chairul, dengan status baru Rinjani itu, akan menjadikan kawasan tersebut lebih terpelihara dan ekonomi masyarakat meningkat. Dengan demikian, akan ada pengembangan kawasan pariwisata yang tentunya dampak ekonominya akan dirasakan masyarakat. Setelah sertifikat ini terbit, tidak cukup sampai disana. Rencana selanjutnya, adalah menjadikan Gunung Tambora sebagai Taman Nasional, sesuai permintaan Gubernur NTB, Dr.TGH.M Zainul Majdi. Targetnya, 2014 Gunung Tambora terbit sertifikat sebagai taman nasional, sebagaimana Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). “Dua minggu lalu tim assessor dari Kementerian Kehutanan sudah megecek ke Tambora, memverifikasi usulan tersebut. Kita tunggu hasilnya,” pungkas Chairul. (ars)
Dari Hal. 1
Terorisme Kian Sulit Ditebak Ustad Abdurrahman Ayub, salah seorang yang pernah mengalami langsung berkecimpung dalam gerakan terorisme selama di Indonesia mengisahkan, perubahan paham terorisme ini terjadi seiring dengan berubahnya pehamaman menyangkut siapa yang sebenarnya dikategorikan sebagai kafir oleh para penganut teroris. Dulu, ujar Ayub, para pelaku terorisme hanya menempatkan AS dan negara – negara sekuler yang menjadi sekutunya sebagai musuh atau kafir yang harus diperangi. Kini, menurutnya, negara – negara seperti Indonesia, justru digolongkan ke dalam kategori yang lebih kafir ketimbang negara – negara tersebut. Logika sederhana yang ditanamkan melalui doktrin mereka adalah ; negara negara sekuler sudah jelas – jelas atau terang – terangan menjadi kafir, sementara Indonesia dan negara Islam semacam Arab Saudi dianggap berpura – pura menjadi negara Islam, padahal sebenarnya kafir. “Dari tokoh – tokohnya yang keras di dalam, akan mengeluarkan lagi buku, bahwa Indonesia, Saudi, itu lebih kafir daripada Amerika, daripada Australia dan daripada Inggris.’’ Ironisnya, di saat gerakan terorisme berevolusi sedemikian rupa, kebijakan penanggulangan terorisme justru masih kurang dukungan politik. Dari segi anggaran saja, penanggulangan terorisme seolah masih dipandang sebelah mata. Saat ini, anggaran yang dikelola BNPT hanya sebesar Rp 120 miliar. Khusus untuk mencegahan saja, Agus mengaku hanya mengantongi Rp 40 miliar untuk seluruh Indonesia. Agus mengungkapkan, saat memperjuangkan anggaran untuk BNPT di legislatif alasan yang kerap muncul adalah saat ini negara masih memiliki sejumlah prioritas lain yang harus diutamakan seperti pemilu dan sebagainya. Padahal, untuk mengimbangi terorisme, negara harusnya memberikan dukungan yang kuat kepada BNPT. Sayangnya, dalam konteks mengimbangi pergerakan sel – sel terorisme yang terus beregenerasi, BNPT pun kurang dukungan politik. “Kita baru membuat pencegahan di tahun 2011. Jadi memang agak terlambat,” ujarnya. Padahal, menurut Agus, perkembangan aktifitas terorisme di Indonesia sudah dimulai sejak 1998 silam.
Dari Hal. 1
Terorisme di NTB Untungnya, kini BNPT sudah mulai membuat cetak biru untuk pencegahan tersebut. Di NTB pun, kini pihaknya telah membentuk Forum Kordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) sembari bergerilya melakukan sosialisasi demi sosialisasi. Menurut Agus, salah satu survei yang dilakukan, mengkategorikan NTB dalam 10 besar daerah yang rawan kegiatan terorisme. Namun, ia juga mengingatkan bahwa penyusunan kategori semacam ini juga kerap menimbulkan perdebatan. Misalnya, seringkali sebuah daerah diukur berdasarkan tingkat kejadian teror di daerah tersebut, namun yang melakukan tindakan terorisme itu ternyata berasal dari daerah lain. Atau, ada daerah yang dicap sebagai daerah tempat teroris, padahal hanya sebagian kecil oknum di daerah itu yang menganut paham terorisme. Khusus soal penangkapan – penangkapan teroris di Bima, Agus menduga, Bima sepertinya memiliki semacam hubungan historis dengan daerah Poso di Sulawesi. ‘’Banyak yang punya hubungan historis,’’ ujarnya. Dalam rangka penanggulangan dan pencegahan terorisme inilah, Agus menegaskan pihaknya sangat membutuhkan dukungan media massa. Salah satu peranan media massa yang menurutnya bisa sangat membantu adalah dengan tidak memberitakan teroris seolah – olah sebagai pahlawan. Agus mencontohkan, tak jarang wartawan terbawa semangat dalam memberitakan tentang pelaku teroris sehingga mereka yang membaca berita tersebut kerap terpengaruh dan menganggap yang bersangkutan sebagai pahlawan. Ia mencontohkan, ada berita tentang pemakaman pelaku teror yang menyebutkan bahwa saat mayat pelaku diangkat, menyebarkan bau harum dan bobot jenazah sangat ringan. Padahal, menurut Agus, kenyataannya tidaklah demikian. “Ya jelas baunya harum orang kita taruh kopi banyak – banyak,” bantahnya. Menurutnya, pemberitaan berbau glorifikasi terhadap pelaku teror sebaiknya dihindari. Penanggung Jawab Suara NTB, yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H. Agus Talino, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa dalam setiap pemberitaan terkait terorisme, Suara NTB selalu berupaya semaksimal mungkin untuk menghadirkan berita yang berimbang. Hal ini menurutnya sudah menjadi ketentuan undang – undang pers yang memang harus dipatuhi oleh seluruh jurnalis. Namun, seringkali wartawan atau penulis dihadapkan pada sulitnya mencari narasumber resmi untuk mengkonfirmasi kebenaran laporan menyangkut aktivitas penangkapan atau kejadian lainnya yang berkaitan dengan terorisme. Karena itulah, Agus Talino memberikan masukan agar BNPT harus memiliki kehumasan yang bagus. Dengan adanya kehumasan dalam tubuh BNPT, diharapkan BNPT bisa memberikan informasi yang valid kepada jurnalis yang meliput kejadian yang berhubungan dengan terorisme. “Kalau informasinya keliru, wartawan yang meliputnya memberitakan keliru, masyarakat yang membaca juga tentu bisa terpengaruh dan bisa – bisa mengambil keputusan yang keliru berdasarkan berita itu,” ujarnya. (aan)
RAGAM Narkoba Golongan Satu Banyak Tumbuh di NTB
Halaman 5
Mataram (Suara NTB) Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi NTB, Kombes Pol Drs. H. Mufti Djusnir, Apt, M.Si mengungkapkan bahwa narkoba golongan I (satu) bayak tumbuh di NTB. Tanpa disadari oleh masyarakat awam, jamur yang tumbuh di kotoran sapi termasuk narkoba golongan satu yang disebut psylocytin. “Di daerah Lombok Tengah sudah mulai ada pengumpulpengumpul jamur ini,”ujarnya pada pembukaan pelatihan kader penyuluhan pencegahan
bahaya narkoba di Narmada Convention Hall Mataram, Rabu (30/10) kemarin. Untuk itu, katanya, keberadaan para kader penyuluh pencegahan bahaya narkoba yang akan disebar di 10 kabupaten/kota di NTB diharapkan mampu memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat terkiat dengan hal tersebut. Apalagi, katanya, estimasi pengguna narkoba di daerah ini juga cukup banyak lebih dari 59 ribu orang. Mufti mengatakan, secara nasional, Indonesia sudah di-
jadikan wilayah produsen narkoba seperti ganja, ekstasi dan sabu. Berdasarkan penelitian BNN bekerjasama dengan Pustikes Universitas Indonesia tahun 2004, estimasi penyalahguna narkoba sebanyak 1,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia, atau sebanyak 3,2 juta orang. Sedangkan pada tahun 2008 angkanya meningkat menjadi 1,99 persen atau 3,62 juta orang. Begitu juga tahun 2012 meningkat menjadi 2,2 persen atau 4 juta orang. Ia menyebutkan, estimasi keru-
gian ekonomi karena narkoba tahun 2008 naik 37 persen atau sekitar Rp 32,4 triliun dan untuk konsumsi Rp 26,5 triliun. Angka itu naik pada tahun 2012 mnejadi sekitar Rp 41 triliun. Ditambahkan, selama lima tahun terakhir, supply illegal terus meningkat, baik dalam jumlah kasus , tersangka dan barang bukti. Sementara itu, data dari BNN, estimasi penyalahguna narkoba di NTB mencapai 59.550 orang. Kemudian pecandu sebanyak 11.124 orang, teratur pakai 19.028 orang
dan pengguna narkoba suntik (injecting drug user-IDU) sebanyak 497 orang. Dijelaskan, potensi kerawanan penyalahgunaan narkoba di daerah ini disebabkan oleh beberapa hal seperti pergeseran nilai-nilai agama dan budaya. Kemudian mudah terpancing isu. Selain itu, NTB sebagai daerah wisata juga menjadi potensi timbulnya penyalahgunaan narkoba. Salah satu alasan wisatawan datang ke daerah wisata karena adanya party night. Party night tersebut katanya cukup identik dengan penyalahgunan narkoba. (nas)
Pasien Jamkesmas Masyarakat Dilibatkan Sempurnakan Tak Kunjung Dioperasi Dokumen RPJMD 2014-2019 Mataram (Suara NTB) Tim penyusun Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 20142019 dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB memberi peluang kepada masyarakat untuk memberikan masukan terhadap rancangan awal RPJMD NTB tersebut. Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi dan lainnya diundang dalam Focus Group Disscusion (FGD) terbatas yang dilaksanakan Kantor Bappeda NTB, Rabu (30/10) kemarin. Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan Bappeda NTB, Yusron Hadi mengatakan saran, pikiran dan masukan dari para tokoh dan akadmeisi tersebut diharapkan semakin menyempurnakan dokumen RPJMD 2014-2019 yang akan diserahkan pada Desember mendatang ke DPRD NTB untuk dilakukan pembahasan. “Komitmen yang kuat dari peserta FGD bahwa RPJMD NTB 2014-2019 harus dikawal mulai dari awal proses perencanaan dan implementasi di lapangan,”katanya. Dijelaskan, kegiatan FGD terbatas tersebut dimulai sejak
tanggal 29 Oktober lalu. Pada hari pertama, katanya, peserta FGD terbatas berasal dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan LSM. Kemudian pada hari kedua, Rabu 30 Oktober dihadiri oleh tokoh budaya, seniman dan akademisi. “Besok ada lagi dengan SKPD provinsi dan Bappeda kabupaten/kota. Pelaksanaan FGD terbatas sesuai dengan arahan pak Gubernur sebelum proses Musrenbang maupun konsultasi publik yang lebih luas. RPJMD ini sebaiknya dikonsultasikan terbatas dengan grup yang berbeda,” jelasnya. Yusron menambahkan, setelah kegiatan tersebut maka dokumen RPJMD 2014-2019 selanjutnya akan dikonsultasikan pada forum public yang lebih luas yakni dalam Musrenbang pada November mendatang. “Ini kita hajatkan untuk menggali informasi lebih dalam lagi dan mencermati substansisubstansi materi ynag sudah dirumuskan bersama oleh tim. Ini suatu media kita untuk mempublish RPJMD ini lebih awal. Sehingga masyarakat lebih berkontribusi. Harapan kita RPJMD itu
untuk semua, bukan hanyapemerintah tetapi milik masyarakat NTB,” katanya. Ditambahkan, dokumen awal RPJMD tersebut terdiri dari 15 indikator. Sebanyak 15 indikator tersebut selanjutnya dijabarkan dalam indicatorindikator rencana strategis tiap-tiap SKPD lingkup pemprov NTB. Dari dokumen awal RPJMD NTB tersebut, beberapa masukan muncul dari akademisi, budayawan dan tokoh masyarakat. Akademisi Unram, Dr. Iwan Harsono menyarankan pemerintah daerah kembali memunculkan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) yang dinilai cukup berhasil dalam mengetaskan kemiskinan pada masa orde baru. Sementara dari kalangan budayawan mendorong supaya pemerintah daerah kembali menggalakkan program gotong royong. Selain itu, pelrunya mengembangkan dan menggali kembali kearifan local yang sesuai dengan aturan adapt yang positif. Selain itu, mereka juga mendorong terbentuknya lembaga adapt di tiap desa dan sekolah-sekolah. (nas)
Minta Masyarakat Waspadai Doktrin Sesat Jilid II Dari Hal. 1 tak terkecuali awak Redaksi Suara NTB dan Radio Global FM Lombok. Ustad Ayub tetap tersenyum. Janggutnya yang mulai memutih, tak membuat semangatnya ikut uzur. Ia akan tetap menjadi agen anti ideologi radikal. Ustad Ayub yang diminta menceritakan pengalamannya pernah bergabung di kelompok Abu Bakar Ba’asyir, mengaku pernah keliling, tidak hanya Indonesia, tapi beberapa negara lainnya di Eropa, Timur Tengah, Australia, untuk satu tujuan, meyakinkan orang orang yang dikadernya, bahwa siapapun yang masih percaya dan hidup di bawah naungan NKRI, maka akan dianggap kafir. “Sebenarnya ideologi ini sudah lama berkembang,” tuturnya. Sedangkan dirinya, berawal dari sebuah pengajian Tahun 1982 lalu. Gurunya Daud Bereuh dan Kahar Muzakar asal Aceh. Doktrin- doktrin tentang radikalisme merasuki otaknya. Sampai akhirnya doktrin itu membelenggu pikirannya, kemudian menerima perintah dari JAT saat itu, untuk jihad ke Afganistan. Ia membawa pasukan untuk bertem-
pur melawan musuh Muslim kala itu. Setelah dari Afganistan, ia dipindah ke Australia. Ia kemudian diangkat menjadi mentor untuk kaderisasi calon calon “pengantin” yang berjiwa militan. “Doktrinnya semakin canggih. Dalam semalam, bisa terpengaruh. Paling lama tiga hari (kader) terdoktrin. Karena media yang digunakan sudah canggih. Dalam semalam, orang yang cinta NKRI menjadi benci dan bergabung dengan NII.’’ “Kata kunci yang sering sampaikan dalam doktrin itu adalah ‘Kita penuh dosa. Salat lima waktu, puasa dan haji saja tidak menjamin masuk surga. Tapi dengan jihat, jelas jaminan surganya. Bahkan keturunannya pun dijamin masuk surga. Nah, yang terpengaruh tentu akan membayangkan betapa mudahnya masuk surga. Yang perlu diwaspadai adalah anak anak SMA kelas III. ‘’Mereka ini dalam posisi labil karena harus memikirkan, apakah akan kuliah, atau bekerja dan sebagainya,” beber Ayub. Menurut Ustad Ayub, pada dasarnya, dalil, hadist, Firman Allah yang disampaikan sebagai doktrin adalah sahih. Akan tetapi ada proses ‘pelintir’ sehingga makna yang dipa-
hami berbeda. Yang paling diingatnya, doktrin kepada remaja. “Dari pada kalian mati siasia karena tawuran dan trek trekan, lebih baik mati di jalan yang baik, jihad,” ungkapnya. Tapi sebenarnya itu belum berakhir menurut Ustad Ayub. Meskipun sudah keluar dari jaringan radikal itu, ia masih mendapat informasi banyak hal tentang doktrin model baru, atau disebutnya doktrin Jilid II, akibat doktrin model I sebelumnya sudah usang. Jika dulu yang diserang adalah simbol – simbol Amerika, berkembang menjadi penyerahan simbol negara seperti Kepolisian. Saat ini sasaran ‘’tembak’’ sedikit berubah. Doktrin itu, bahwa ternyata negara negara Islam seperti Indonesia atau Arab Saudi, dianggap negara kafir secara terang terangan. Negara negara Islam ini bahkan lebih kafir dari negara negara barat dalam urutan sebuah penelitian. “Negara negara barat, disebut mereka tidak lebih kafir dari Indonesia atau negara Islam lainnya. Sehingga yang masih percaya dengan NKRI dianggap tertipu,” demikian ustad Ayub, menyebut doktrin atau Tazkiroh Jilid II. Doktrin yang mulai disebarkan inilah yang harus diwaspadai. (ars)
Terkendala Aksesibilitas, Transportasi Mahal Dari Hal. 1 Dari Semongkat menuju Batu Dulang, masih bisa dirasakan jalan beraspal. Selepas Batu Dulang menuju Desa Punik sudah dihadapkan dengan kondisi jalan yang terjal, berbatu, berlumpur, licin, tanjakan dan turunan tajam dengan jurang yang cukup curam. Sekali terpeleset nyawa taruhannya. Meski demikian, masyarakat seolah sudah akrab dengan ancaman itu. Menuju desa sulit di Kecamatan Batulante, harus menggunakan kendaraan khusus. Untuk kendaraan roda dua, masyarakat lebih banyak menggunakan trail dan sepeda motor jenis sport. Sementara kalau menggunakan kendaraan umum roda empat, haruslah menggunakan hardtop. Pada musim kemarau bisa menggunakan truk. “Bahkan kalau di musim penghujan, tak jarang masyarakat yang berjalan kaki ataupun pakai kuda,”terang salah seorang tokoh warga Tepal, Ulumuddin yang mendampingi Suara NTB, sebagai warga lokal yang menguasai medan di perjalanan. Jarak tempuh antardesa antardusun juga lumayan jauh. Dari Semongkat ke Punik, sekitar 15 Km, Desa Punik- Desa Tepal sekitar 20 Km dengan jarak tempuh sekitar 2 jam dalam kondisi normal. Belum lagi menuju Desa
Tangkampulit, Desa Batu Rotok, hingga Baodesa dan Kaduk. Jauhnya jarak antardesa pun membuat Suara NTB harus menginap dua malam, masing-masing di Tepal dan Tangkampulit. ‘’Kalau musim penghujan seperti saat ini, kalau kita berangkat dari Sumbawa sekitar pukul 07.00 Wita pagi hari maka sampai di Desa Tepal, sekitar sore hari pukul 04.00 Wita. Pokoknya kalau dari Semongkat sampai Kaduk bisa sampai malam hari, itu kalau pakai sepeda motor, dengan hartdop (kendaraan umum) bisa lebih lama lagi,”tambah Ulumuddin. Sebagian besar daerah sulit belum dilayani PLN. Masyarakat hanya mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang sangat terbatas. Hingga hanya bisa dinyalakan pada jam tertentu di malam hari. Komunikasi telepon ataupun seleluer mati total tanpa ada sambungan sama sekali. ‘’Beginilah kondisi desa kami, serba terbatas,”keluh Ude, tokoh masyarakat Musuk. Kepala Desa Tepal, Sudirman mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung lama. Terakhir sekitar tahun 19971998 pernah ada proyek pengerasan. Tapi sampai sekarang tak ada lagi. Pihaknya berharap, pemerintah bisa membantu membenahi akses ke Tepal dan desa sulit lainnya. Paling tidak ada proyek
pengerasan jalan di titik-titik tertentu yang kondisinya terjal dan sulit ditempuh. “Semoga ada proyek pengerasan teruatam di jalan berlumpur dan terjal,”harapnya. Kondisi ini memaksa masyarakat harus mengeluarkan biaya ekstra hanya untuk ke kantor kecamatan di Semongkat ataupun ke Kota Sumbawa. Sebagai gambaran, ongkos hardtop dari Semongkat (kota kecamatan) ke Punik saja, sekitar Rp 40 ribu perorang, sekali jalan tanpa barang bawaan. Dari Semongkat ke Tepal sekitar Rp 120 ribu dan kalau sampai Batu Rotok maka ongkos transportasi bisa mencapai Rp 200 ribu hanya sekali jalan. Belum terhitung barang bawaan penumpang yang memiliki hitungan tersendiri. Sementara hasil bumi masyarakat seperti kopi dan kemiri sebagian besar harus di jual ke kota. Memang miris, bila melihat akselerasi pembagunan dewasa ini. Di tengah kepungan gedung dan menara tinggi di kota, ternyata di pelosok sana masyarakat Batulante masih belum ‘’merdeka’’. Rasanya tak pernah merasakan sedikit saja dari kue pembangunan ini. Sebuah refleksi bagi pemerintah saat ini, untuk lebih membuka mata akan perlunya sebuah pemerataan pembangunan berkeadilan bagi semua wilayah. Paling tidak, berilah mereka jalan. (arn)
Mataram (Suara NTB) Nasib tak menentu dialami Wahidin Umar (27). Betapa tidak, pasien Jamkesmas penderita batu uriter asal Dusun Mada Kaleli Rt 14 RW 7 Kelurahan Sampungu, Kecamatan Soromani, Kota Bima ini tak kunjung dioperasi setelah dua bulan mendapatkan rujukan. Karena minimnya peralatan operasi yang dimiliki (Suara NTB/nia) RSUD Bima, Wahidin pasien RUJUKAN - Wahidin Umar (27) pengidap penyakit batu urepasien batu ureter asal Bima ter ini akhirnya dirujuk ke menunjukkan surat rujukan dan RSUP NTB untuk menjalani jamkesmas miliknya. operasi. Ditemani keluarganya, Wahidin Iangsung berangkat ke RSUP NTB dengan biaya yang diperoleh dari Pemda setempat. Namun sayang, perjalanan panjang yang ia tempuh tak juga membuahkan hasil. Sampai saat ini, operasi yang diharapkan dapat menyebuhkan penyakit yang dideritanya tak kunjung dilakukan. Bahkan sejak (28/8) lalu mendapatkan rujukan dari RSUD Bima, pasien Jamkesmas ini, belum mendapatkan ruangan dan jadwal operasi yang pasti dari RSUP NTB. Menurut Wahidin, sudah 5 kali ini dia bolak-balik ke RSUP NTB untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan memastikan jadwal operasi. Namun di Poli Urologi RSUP NTB tempat ia memeriksakan diri, Wahidin belum mendapat respon tentang kapan jadwal operasi akan dilangsungkan. Ia hanya mendapatkan obat anti nyeri dari dokter yang menanganinya. “Kata petugas, dokternya masih sibuk. Mungin karena kita gunakan Jamkesmas,” keluh Islam Pratama Putra keluarga Wahidin Rabu (30/10) kemarin. Setelah beberapa kali berkunjung ke RSUP NTB dan tak membuahkan hasil, Wahidin sempat memutuskan untuk kembali ke Bima. Selama dua bulan ini pula nasibnya terkatung-katung. Pria yang menggantungkan hidup sebagai petani ini tidak bisa memberikan nafkah untuk anak dan istrinya di Bima. Apalagi saat ini Wahidin terpaksa numpang di salah satu rumah kerabatnya di Mataram. Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Humas RSUP NTB Lalu Arya menyebutkan kesalahan tersebut terletak pada pasien yang datang terlambat pada saat jadwal operasi. “Sudah kita telusuri bahwa jadwal operasinya tanggal 23, tapi pasien baru datang tanggal 25,” terangnya pada wartawan. Karena permasalahan keterlambatan ini maka operasi tidak bisa dilakukan pada hari itu (25/10) hal mengingat pada jadwal tersebut sudah ada pasien lain yang akan melakukan operasi. Saat ini, lanjut Arya, jadwal tunggu operasi di RSUP NTB telah mencapai 54 pasien dengan berbagai macam tindakan. Mencakup pasien jamkesmas maupun pasien umum. Tingginya jadwal tunggu operasi ini menurut Arya tidak hanya disebabkan karena permasalahan terbatasnya anggaran untuk operasi tertentu, tetapi lebih dikarenakan kapasitas ruangan yang tak seimbang dengan jumlah pasien yang ada. Apalagi pasca kebakaran RSUP NTB beberapa waktu lalu. “Dengan kapasitas sekarang dalam satu hari ada empat pasien yang dijadwalkan operasi. Itupun termasuk ekstra karena idealnya hanya dua operasi,” pungkasnya. (nia)
PDIP Resmi Cabut Dukungan untuk Suhaili-Normal Dari Hal. 1 Surat tersebut diantar langsung ke Redaksi Suara NTB oleh Ketua DPC PDIP Loteng, Suhaimi, SH. Dalam surat tersebut, PDIP menyebutkan bahwa Bupati dan Wabup Loteng, Suhaili – Normal tidak konsisten menjalankan rencana program pembangunan, sebagaimana yang sudah termaktub dalam peraturan daerah Kabupaten Loteng tentang RPJMD 2010 – 2015. “Hal ini nampak jelas dengan tindakan sepihak, pemerintah kabupaten Lombok Tengah dibawah pimpinan Suhaili FT SH – Drs. Normal Suzana, yang menghapus program santunan kematian, yang merupakan 1 (satu) dari 7 (tujuh) program/komitmen pemerintah Kabupaten Lombok Tengah,” demikian bunyi pernyataan PDIP dalam suratnya. Pertimbangan lain yang menjadi dasar pencabutan dukungan itu juga meliputi tidak konsistennya duet Suhaili-Normal dalam menjalankan rencana tata ruang wilayah yang sudah ditetapkan. Inkonsistensi secara gamblang terlihat terutama di kawasan utara Loteng yang ditetapkan sebagai kasawan agro industri, namun justru banyak dijadikan sebagai kawasan galian C, yang cenderung merusak kawasan hutan. Suhaili – Normal juga dinilai telah melakukan alih fungsi dua fasilitas olahraga utama di Loteng tanpa persetujuan DPRD Loteng. Sementara, dalam pertimbangan berikutnya, PDIP juga menyoroti utang di PIP yang dinilai menjadi kebijakan gegabah dari pasangan Suhaili-Normal. Secara keseluruhan, PDIP mencantumkan tak kurang dari 11 item yang menjadi dasar dari pencabutan dukungan mereka ke duet Suhaili – Normal. Beberapa item lainnya, yaitu dicabutnya penyertaan modal di BIL, perpanjangan kontrak pemanfaatan aset tanpa persetujuan DPRD Loteng, adanya penyertaan dana sebesar Rp 2 miliar tanpa adanya perda tentang penyertaan mod-
al hingga adanya pernyataan Suhaili yang dianggap tidak sesuai dengan nilai moral yang hidup dalam masyarakat. Suhaili, yang dikonfirmasi Suara NTB melalui ponselnya, belum memberikan jawaban. Pesan singkat maupun panggilan telepon yang dilayangkan ke salah satu nomor ponselnya tidak dijawab. Dikonfirmasi terpisah, Kabag Humas Setda Loteng, L. Herdan menegaskan pihaknya menganggap pencabutan dukungan tersebut memang bisa berdampak secara politis. Antara lain, saat berhubungan dengan Fraksi PDIP di DPRD Loteng. Namun, secara keseluruhan, pencabutan dukungan beserta kritik – kritik yang disampaikan PDIP justru akan dijadikan motivasi Pemkab Loteng untuk terus berbenah. “Ya, itu kita ambil positifnya saja,” ujarnya. Herdan juga menanggapi sejumlah persoalan yang diungkap PDIP. Misalnya, ujar Herdan, perubahan fasilitas olahraga yang dimaksud PDIP, pada dasarnya tidak ada yang berubah fungsi. Aktifitas olah raga itu tetap ada. Tapi ditambah fungsinya. Kemudian, masalah RPJMD, itu juga tetap berjalan. Cuma ada peningkatan pencapaiannya saja. Memang mungkin ada di satu sisi yang belum tercapai, tapi tentu masih ada waktu 2 tahun untuk kita mengejarnya,” jelas Herdan. Mengenai penjualan aset, menurut Herdan pihaknya tentu sudah melakukan kajian – kajian terkait kebijakan itu. ’’ Ada kajian mengenai manfaatnya bagi kepentingan Loteng ke depan.” Terkait pencabutan penyertaan modal di BIL, menurut Herdan, kebijakan itu bukan berarti pihaknya tidak mendukung operasional BIL. “Itu tetap kita sangat mendukung sekali keberadaannya. Tapi dalam pertimbangan yang lebih jauh, kalau kita berhitung secara ekonomi, keberadaan pernyertaan modal kita disitu akan dalam waktu lama bisa kembali. Ada manfaat yang lain bisa kita terima walaupun tidak ada modal disitu,” pungkasnya. (aan)
OPINI
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
Harus Kedepankan Kualitas HUJAN sudah mulai mengguyur Kota Mataram dan beberapa daerah lain di NTB. Bagi petani hujan sangat ditunggu-tunggu, karena tidak perlu berebutan lagi mendapatkan air untuk mengairi areal pertaniannya. Namun, bagi sebagian orang, hujan dikhawatirkan membawa dampak negatif, khususnya menyebabkan banjir. Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi NTB dan daerah yang pembangunan infrastrukturnya cepat dibandingkan daerah lain di NTB masih belum terbebas dari genangan air. Beberapa waktu lalu, meski hujan turun beberapa jam, genangan air banyak ditemukan di Kota Mataram. Itu artinya, pada musim hujan ini, Kota Mataram masih belum terbebas dari banjir. Dalam mengatasi genangan air atau banjir di beberapa titik di Kota Mataram, Pemkot Mataram sudah melakukan berbagai upaya. Salah satunya, upaya memperbaiki sejumlah drainase dan pengerukan sungai di Kota Mataram. Apa yang dilakukan Pemkot Mataram ini patut diberikan apresiasi, karena diharapkan mampu mengatasi masalah genangan air atau banjir. Meski demikian, perbaikan drainase yang dilakukan saat masuk musim hujan ini perlu juga dipertanyakan. Di beberapa ruas jalan di Kota Mataram, seperti di Jalan Bung Karno, Pemkot Mataram sedang melakukan perbaikan drainase. Seharusnya, Pemkot Mataram melakukan perbaikan drainase saat musim kemarau, sehingga kualitas drainase seperti diharapkan. Namun, Pemkot Mataram seperti disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram Ir. Mahmuddin Tura, pengerjaan drainase pada saat sekarang ini, karena anggaran baru turun. Sementara, proyek yang dikerjakan Dinas PU Kota Mataram tidak hanya fokus menangani masalah drainase, tapi infrastruktur jalan dan pekerjaan fisik lainnya. Dalam hal ini, pihak Dinas PU mengklaim perbaikan sejumlah drainase di Kota Mataram kebetulan berbarengan dengan datangnya musim hujan, karena anggaran baru turun. Pernyataan Kepala Dinas PU Mataram ini pada sisi lain, memang cukup beralasan. Namun, jika melihat dari sisi efektivitas kerja, apa yang disampaikan merupakan sebuah apologi untuk mencari alasan pembenar semata. Apalagi, perbaikan drainase yang dikerjakan setiap musim hujan selalu berulang-ulang. Sepertinya, Dinas PU Kota Mataram tidak memiliki pola perencanaan dalam pengerjaan proyek-proyek berskala besar dan menyangkut kepentingan masyarakat. Seharusnya, dalam pelaksanaan proyek drainase ini, Dinas PU harus lebih jeli menentukan proyek-proyek yang kemungkinan memiliki dampak saat pengerjaannya. Sebagai contoh, Dinas PU Kota Mataram harus memprioritaskan pengerjaan proyek drainase pada musim kemarau, sehingga kualitas yang dihasilkan tidak diragukan. Selain itu, manfaat drainase yang sudah jadi tersebut bisa dirasakan langsung masyarakat. Masyarakat tidak lagi dihadapkan dengan banjir dan genangan air yang selama ini terjadi setiap musim hujan. (*)
Halaman 6
Akses Permodalan Pembibitan Sapi : Pendekatan Ekonomi Syariah REND kebutuhan daging sapi yang terus naik disertai komitmen pemerintah untuk membatasi impor daging dan ternak sapi memberi peluang menguntungkan investasi ternak sapi. Oleh karena itu, perlu ada alternatif yang bisa menguntungkan dua belah pihak dalam mendorong usaha-usaha perbibitan atau fatening’. Revitalisasi rumah potong hewan (RPH) sebagai upaya untuk memenuhi distribusi dan kebutuhan daging dalam daerah, berstandar nomor kontrol veteriner, memenuhi aspek higienis dan sanitasi yang maksimal terutama untuk kebutuhan industri perhotelan, restoran, rumah makan siapsaji dan beberapa lokasilokasi strategis lainnya. Revitalisasi RPH dihajatkan selain dalam penyediaan produk pangan asal hewan yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH), juga sangat berperan dalam mendorong bergeraknya sektor ekonomi masyarakat, seperti eksistensi RPH Banyumulek Kediri, RPH Pototano, RPH Bangkong dan RPH Kota Bima, munculnya usaha-usaha waralaba yang bisa menjual produk daging dan hasil olahannya. Di satu sisi akses usaha dan kesempatan berusaha mendorong terciptanya pembukaan dan penyerapan tenaga kerja bidang pengolahan hasil terutama industri olahan pasca panen secara besarbesaran. Oleh karena itu, diperlukan industri-industri peternakan yang terintegrated dimana ketahanan sektor hulu, kesiapan industri pakan ternak dan pakan olahan, tumbuh kembangnya usaha perbibitan dan penggemukan secara signifikan mampu menopang bergeraknya industri sektor hilir, dan sebaliknya perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor hilir bisa merespon balik terhadap peluang-peluang pemberdayaan kelompok-kelompok perbibitan dan penggemukan sehingga tercipta suatu rantai industri peternakan yang berkelanjutan. Pendekatan Ekonomi Syariah Merespons banyaknya perdebatan tentang investasi ternak sapi khususnya investasi perbibi-
Oleh :
Armin Alamsyah, MSi
”
Kalau model ini benar-benar dapat diwujudkan bukan tidak mungkin perkembangan populasi ternak sapi jauh lebih cepat khususnya penyediaan ternak potong bisa lebih banyak. Siapapun bisa menjadi investor sekaligus menjadi pemilik sapi tan maupun penggemukan, seorang pakar ekonom syariah pernah mengajukan konsep pengembangan ternak sapi secara syirkah, yaitu dimana para pemilik modal (investor) bekerjasama dengan pengelola dalam pengembangan bisnis ternak sapi. Investor berkewajiban menyediakan dana sesuai dengan kemampuan dan kesepakatan untuk membeli sapi dan biaya pakan, sementara pengelola berkewajiban menyediakan kandang, memberi pakan, memelihara dan menjaga ternak sapi. Pengelolaan ternak sapi dilakukan secara profesional dengan menerapkan kaidah dan teknologi peternakan sapi modern. Dalam konsep syirkah, seluruh keuntungan akan dibagi hasil antara investor dan pengelola. Meskipun masih bisa berubah, untuk sementara nisbah bagi hasil diperkirakan 50% untuk investor, 45% untuk pengelola dan 5% untuk dana cadangan, dengan asumsi harga daging sapi saat ini dan biaya pakan juga tidak naik drastis, bisa dipastikan angka keuntungan yang diperoleh investor akan jauh lebih tinggi dibandingkan bunga simpanan deposito di bank. Selain itu, dapat dipastikan juga bahwa risiko rugi usaha ternak sapi sangat kecil, karena proses pemeliharaan dilakukan seri-
us dengan melibatkan dokter hewan dan ahli pakan. Risiko harga daging anjlok juga relatif kecil karena penyediaan sapi bakalan dilakukan dengan satuan ukuran berat hidup. Bila dicermati konsep ini sungguh sangat menarik, dari aspek bisnis cukup menguntungkan apalagi bila dibandingkan dengan bunga deposito bank, lebih baik diinvestasikan di bisnis peternakan sapi. Model ini akan sangat menguntungkan bagi para pemilik dana ‘mengganggur’ yang selama ini ‘parkir’ di bawah bantal. Trend kebutuhan daging sapi yang terus naik disertai komitmen pemerintah untuk membatasi impor daging dan ternak sapi memberi peluang menguntungkan investasi ternak sapi. Hal yang lebih menarik, model investasi ini bisa diturunkan menjadi satuan besaran tertentu sehingga setiap orang bisa berinvestasi tanpa harus senilai seekor sapi, misalnya seorang yang hanya memiliki modal Rp. 500.000,- bisa membeli paket investasi sapi sebesar uangnya itu, dengan nilai bagi hasil keuntungan sesuai nisbah yang telah ditentukan. Kalau model ini benar-benar dapat diwujudkan bukan tidak mungkin perkembangan populasi ternak sapi jauh lebih cepat
khususnya penyediaan ternak potong bisa lebih banyak. Siapapun bisa menjadi investor sekaligus menjadi pemilik sapi. Prioritas utama yang dibutuhkan sekarang adalah pengelola ternak sapi yang amanah, profesional dan bisa meyakinkan para investor pemilik modal. Sudah banyak model kerjasama seperti ini untuk berbagai komoditas namun pada akhirnya justeru merugikan para investor. Oleh karena itu, ada baiknya bila dalam kerjasamanya kesepakatan dituangkan dalam perjanjian kerjasama atau akad yang jelas, transparan dan bersandar pada ketentuan hukum yang sah. Berbagai kemungkinan yang akan merugikan para pihak yang bekerjasama perlu diantisipasi sejak dini untuk menghindari terjadinya kerugian dan hal-hal yang tidak diinginkan. Ada yang mau jadi investor? Berusaha yang menguntungkan, amal, memberdayakan masyarakat tertentu dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas. Semoga anda berminat..... ! amiin.
Terorisme kian sulit ditebak Tingkatkan kewaspadaan
*** Meningkat, kunjungan wisatawan Australia ke NTB Yang penting menguntungkan masyarakat
***
STASIUN RADIO
email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 7
Segera Bangun Hotel
(Suara NTB/bul)
MEMILAH - Beberapa pekerja sedang menyeleksi daun tembakau kering seusai pengovenan dan siap dikemas untuk dibawa ke gudang perusahaan mitra di Sukamulia, Lotim, Rabu (30/10), meski mereka tidak tahu berapa harga beli yang akan didapat dari perusahaan.
Petani Tembakau Berharap Dilindungi Pemerintah Mataram (Suara NTB) Himpunan Petani Tembakau Lombok (Hiptal) menganggap tak ada transaparansi yang diberlakukan perusahaan mitra kepada petani tembakau, meski dalam konteks binaan. Kerugian yang diderita petani untuk musim tanam 2013 ini akan memicu efek lain secara sosial. Pemerintah daerah diharapkan tidak sebatas menjadi jembatan koordinasi antara petani dan perusahaan, tetapi dalam lingkup memberi perlindungan demi keberlangsungan pengembangan tembakau kedepannya. Ketua Hiptal, Fatahillah dihubungi Suara NTB di Mataram, Rabu (30/10) menyebutkan wajarnya kerugian yang dialami petani sekarang ini, yang kemudian memicu akan terjadinya peningkatan jumlah TKI dan angka pengangguran. Sebab, perusahaan tembakau yang beroperasi di Provinsi NTB dinilai tak profesional dalam pelaksanaan
pembinaannya, terbukti saat melakukan rapat harga dengan petani, tidak banyak yang dilibatkan. Sehingga, ada kecenderungannya perusahaan menerapkan harga secara sepihak. Akibatnya, akumulasi biaya operasional petani yang Rp 60 juta/hektar selama musim panen, tak sebanding dengan pendapatan dari hasil
penjualannya. Anomali cuaca memang menjadi salah satu pemicu terjadinya kerugian di tingkat petani, termasuk mempengaruhi dari sisi kualitasnya. Tetapi, pemerintah daerah bisa memberikan ketegasan kepada perusahaan agar tetap memperhatikan petani untuk tidak merugi terlalu besar. “Bayangkan saja, triliunan
uang yang beredar di NTB karena hasil tembakau ini justru tak dinikmati oleh petani dan masyarakat. Oleh karenya kami berencana akan melakukan koordinasi langsung dengan Dinas Perkebunan untuk membahas persoalan ini,” katanya. Fatahillah juga menyorot perusahaan yang tidak transparan memberikan data pembelian tembakaunya di petani. Salah satu perusahaan disebutnya, misalnya dalam laporannya membeli sebanyak 4.000 ton. Tetapi dalam pelaksanaannya sudah dibeli di tingkat petani sebanyak seribu ton. “Ini sama saja artinya dengan main kucing-kucingan, tidak ada transparansi data
pembelian. Ini yang mestinya dilakukan evaluasi,” terangnya. Bagian lain, upaya pemerintah untuk mendukung petani memaksimalkan hasil produksinya melalui program intensifikasi tembakau atau realisasi penyaluran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) menurutnya perlu dilakukan pengawasan. Sebenarnya pada pengawasan ini, Hiptal sendiri sudah diajak langsung untuk membentuk tim yang didalamnya juga tergabung dari pihak Polda NTB. Namun hingga saat tak ada koordinasi menyeluruh pada implementasi pengawasan. “Ini juga kami akan lakukan koordinasi kembali,” tambahnya. (bul)
Pemasaran Produk Olahan Butuh Regulasi (Suara NTB/dok)
PROMOSI pariwisata dunia yang diikuti oleh Pemda KLU belum lama ini di Singapura ditujukan untuk menarik investor perhotelan masuk ke KLU. Karena setidaknya, minat investasi di KLU masih cukup tinggi. Dalam waktu dekat, setidaknya ada tiga sampai empat investor akan membangun di kawasan daratan pantai KLU. Demikian diakui Kepala Bappeda KLU, Ir. H. Nanang Matalata kepada wartawan, Rabu (30/10). Diterangkan Nanang, sejumlah investor itu telah menemui pimpinan daerah di KLU guna merealisasikan rencananyal “Akan ada tiga sampai empat investor yang akan membangun di kawasan darat, dan mereka sudah menemui Pak Bupati. Pak Bupati sendiri mengharapkan minimal hotel bintang tiga yang akan dibangun di situ,” ungkapnya. Nanang mempertegas, investasi perhotelan tidak lagi diizinkan alias tertutup untuk kawasan di Tiga Gili. Sebaliknya arah investasi pariwisata khususnya bangunan baru hotel, bungalows dan lainnya diarahkan ke wilayah daratan KLU. “Bila perlu hotel hotel itu bertingkat, karena kita ingin KLU sebagai salah satu destinasi untuk acara MICE,” imbuhnya. Menyambung promosi ke Singapura belum lama ini, Bupati didampingi Kadishubkominfo KLU dan dirinya. Pada momen itu, terdapat pertemuan pariwisata yakni eksibisi pariwisata Berlin, dan pariwisata Asia sebagai perpanjangan tangan pertemuan wisata Berlin. KLU sebagai salah satu destinasi wisata dunia, merasa perlu hadir pada momen itu. Mengingat di ajang itu, hadir investor kawakan bidang pariwisata dari berbagai negara. Pelaku pariwisata pada kesempatan itu juga banyak mencari daerah dan kawasan potensial pariwisata di Indonesia. “Di sana ada desk Indonesia yang mempertemukan sejumlah investor. Banyak provinsi hadir pada acara itu,” imbuhnya. Nanang menambahkan, sebagai destinasi dunia KLU harus mampu memanfaatkan momen. Dalam hal ini, dibuka rute penerbangan Lombok - Perth, Australia, akan memberi dampak signifikan terhadap jumlah wisatawan asal Australia ke Lombok. Bukan mustahil, kawasan 3 Gili yang menjadi primadona akan semakin padat. Sehingga ke depan, harus ada alternatif wisata sellain Tiga Gili. (ari) Nanang Matalata
Program BSS KLU Siap Jalan Sendiri Tanjung (Suara NTB) Program NTB Bumi Sejuta Sapi (BSS) disebutkan akan menapaki babak akhir. Apabila program ini dihentikan oleh Provinsi NTB, maka Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) bersikukuh untuk melanjutkan program itu di daerah. Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Kelautan Perikanan dan Perkebunan (DPPKKP) KLU, Ir. Hermanto, melalui Kepala Bidang Peternakan, Adi Wibawa, S.Pt., memaparkan komitmen Pemda KLU untuk meneruskan program BSS andai tidak lagi menjadi program unggulan Pemprov NTB. Pertimbangan tersebut didasari program dimaksud cukup berhasil di tingkat kelompok tani ternak sehingga mampu mengangkat derajat ekonomi masyarakat. ”Kita tidak tahu apakah Pak Gubernur, akan tetap melanjutkan NTB BSS atau tidak pada periode kedua ini. Namun jika Pemprov menyetop, kita di KLU akan jalan sendiri melanjutkan program ini,” ungkap Adi Wibawa, Rabu (30/10). Hingga saat ini, di Kabupaten Lombok Utara telah tumbuh jumlah kelompok yang cukup banyak. Per Oktober 2013 ini, angka KTT di KLU tercatat sebanyak 381 kelompok, termasuk kelompok yang belum dikukuhkan oleh Pemda. Angka itu diketahui dari jumlah proposal pengajuan bantuan ternak sapi maupun kambing yang disodorkan masyarakat. Adi menerangkan, jalannya program yang cukup berhasil di masyarakat ini pun memperoleh atensi dari pemerintah pusat. Dari catatan anggaran untuk KTT yangteralokasi di KLU, sebesr 70 persen anggaran bersumber dari dana APBN, Kementerian Pertanian. Sisanya sebesar 14 persen dari dana APBD Pemprov NTB, 12 persen dana APBD KLU dan 4 persen lagi berasal dari kontribusi SKPD terkait lingkup Pemda KLU. ”BSS di KLU dapat dikatakan berhasil, selain jumlah ternak meningkat secara ekonomi anggota kelompok, ratarata memiliki setidaknya 1 ekor sapi. Artinya bahwa, minimal Rp 5 juta tabungan jangka panjang per 1 rumah tangga, sudah ada di kantong,” jelasnya. Kendati BSS masih belum dipastikan akan dilanjutkan ataukah tidak, namun DPPKKP KLU sudah mengantisipasi program dimaksud. Menyusul peternakan sebagai salah satu subsektor pengentasan kemiskinan, sudah teruji di lapangan. Bukan klaim Dinas, kata Adi, tetapi pengakuan sendiri dari anggota kelompok, bahwa adanya program BSS telah memberi manfaat kepada masyarakat. Anggota KTT Dengan 3,5 jt Bisa di antaranya bisa menyekolahkan anak, Umroh dan Dengan 5 jt membangun rumah, hingBisa Haji Plus, Htl. ga membeli sebagian Bintang 5 . barang tersier seperti moPT. Arminareka Perdana. tor. “Boleh diuji, sebagian besar motor milik anggota Hub. Nik 083840958710. kelompok justru diDibuka Kesempatan gunakan untuk mencari Juga Bagi yang Mau Jadi rumput, karena melihat Agen di NTB betapa memelihara sapi sangat menguntungkan Email : bagi mereka,” tutup Adi. nikbambang@yahoo.co.id (ari)
Lowongan Perusahaan yang bergerak di Bidang Pariwisata membutuhkan Guide Korea dengan persyaratan : - Bisa Berbahasa Korea oral maupun tulisan - Umur dibawah 30 th bagi yang berminat hubungi Cang Hp. 081997715050 atau e-mail ke : ocang@sasaktour.co.kr
(Suara NTB/yan)
DARI AUSTRALIA - Pesawat Jetstar mendarat di BIL dengan penumpang dari Australia.
Meningkat, Kunjungan Wisatawan Australia ke NTB Mataram (Suara NTB) Pascapembukaan konektivitas BIL-Perth dengan penerbangan langsung Jetstar, kedatangan wisatawan asal Australia ke daerah ini diklaim mengalami peningkatan. Ketua BPPD NTB, Awanadi Aswinabawa mengatakan dulu sebelum ada penerbangan langsung LombokAustralia, kedatangan wisatawan Australia sekitar 200 orang per bulan. Dan setelah dibukanya rute BILPerth akhir September lalu, diperkirakan jumlah wisatawan Australia yang datang sekitar seribu orang per bulan. “Sebelum ada penerbangan Jetstar, tidak lebih dari 200 orang per bulan. Kebanyakan mereka datang dari Bali dan Komodo. Dengan adanya Jetstar sekarang ini, hampir 1.000 orang per bulan. Tapi untuk lebih jelasnya komunikasikan lagi ke PHRI bagaimana tingkat hunian sekarang ini,” terangnya di Mataram, Rabu (30/10). Menggarap pasar wisatawan negeri Kanguru tersebut menurutnya sangatlah penting. Mengingat ada beberapa aspek pendukung seperti jarak yang lebih dekat, daya beli masyarakat Australia yang tinggi, dan secara historis memang jumlah wisatawan Australia yang datang ke daerah ini sebelum peristiwa bom
Bali terbilang cukup tinggi. “Sebelum kejadian tahun 2000, Australia itu termasuk tiga besar wisatawan yang berkunjung ke Lombok. Sekarang turun drastis akibat beberapa faktor seperti bom Bali,” katanya. Awanadi mengatakan wisatawan Australia dikenal sebagai pecinta pantai. Hal ini patut menjadi perhatian untuk digarap ke depan. Apalagi NTB mempunyai target dua juta kunjungan wisatawan pada tahun 2015. Untuk itu perlu diperhatikan objek wisata pantai di NTB ini untuk terus dipromosikan. Diketahui, maskapai Jetstar mulai terbang perdana ke Lombok pada tanggal 24 September lalu dengan rute Perth-BIL. Jadwal penerbangan rute Perth-BIL sebanyak empat kali dalam seminggu yaitu Selasa, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Awanadi mengatakan dipilihnya rute Perth karena Perth masuk ke wilayah Australia Barat yang jarak penerbangannya tidak terlalu lama, sekitar tiga jam lebih. Disamping itu wilayah Australia Barat adalah kawasan tambang sehingga dinilai cukup potensial. “Perekonomian Australia termasuk paling berkembang di dunia. Australia benar-benar menjadi pasar yang strategis bagi kita,” pungkasnya. (yan)
Mataram (Suara NTB) Pemasaran produk olahan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini belum begitu memasarakat di pasar lokal. Melalui Unit Penyangga Pemasaran (UPP) PIJAR, sudah ada kontrak kerjasama pemasaran dengan salah satu retail modern Alfamart. Namun jumah kebutuhannya masih terbatas. UPP sedang membangun kerjasama dengan retail modern lainnya, agar hasil olahan para UMKM bisa dipasarkan lebih luas. Sehingga memberi nilai lebih melalui hasil penjualannya dalam bentuk jadi bisa dimaksimalkan. “Penjualan kita masih belum begitu besar, persoalannya memang karena UPP PIJAR baru dilaunching Gubernur beberapa bulan lalu. Harapannya memang butuh awigawig atau mungkin Pergub, bagaimana kita bisa menjadi raja di daerah sendiri,” kata Kepala UPP Sapi Jagung dan Rumput Laut (PIJAR), Ir. Ma`rifatullah dihubungi Suara NTB, Rabu (30/10). Menjadi raja di rumah sendiri ini dimaksudkannya, semua yang terkait di daerah ini bisa fokus menggunakan hasil olahan sendiri. Misalnya, bagaimana semua SKPD, instansi lintas sektoral, BUMN dan BUMD setidaknya tak lagi menggunakan produk luar sebagai makanan jamuan. Tetapi hasil olahan berbahan baku PIJAR, yang dihasilkan oleh para UMKM di daerah ini bisa dimaksimalkan. Lebih rinci ia sebutkan, sudah ada kerjasama dengan Hotel dan Restoran Seluruh Indonesia (PHRI) Provinsi NTB, untuk menggunakan produk olahan dalam daerah sebagai makanan jamuan kepada para tamu maupun set-
iap pertemuan. Karena selama ini, yang disajikan adalah produk olahan dari luar daerah yang sebenarnya dari sisi olahan dan citarasa, hampir tak ada perbedaan. “Kalau saja semua hotel dan restoran, perbankan, BUMN dan BUMD selain SKPD yang ada menggunakan produk lokal, kita menjadi daerah yang kaya, UMKM ekonominya tumbuh, petani dan peternak perekonomiannya membaik, peningkatan jumlah tenaga kerja dan penekanan jumlah kemiskinan. Tinggal bagaimana sekarang Pemda membuat aturannya,” sebut Ma`rif. Di NTB ini, dalam sehari ada Rp 200 juta nilai penjualan produk cemilan yang masuk di NTB. Dan dihitung potensi pembelian produk cemilan itu juga sebanding dengan yang dibeli masyarakat dalam sehari. Itu khusus produk makanan ringan dan cemilan yang masuk melalui outlet-outlet penjualan saja. Jika upaya menjadikan diri sebagai raja di rumah sendiri ini bisa berjalan maksimal.
Betapa pertumbuhan ekonomi NTB berbasis UMKM melaju ke arah yang kian positif. Dari sisi bahan baku, bahkan disebut NTB termasuk menjadi salah satu penunjang bagi perusahaan-perusahaan yang ada di pulau Jawa. Komoditi jagung, misalnya, UMKM di daerah ini saja sudah mampu membuat produk cemilan dari bahan baku tersebut tak kalah bercitarasa. Hanya yang menjadi persoalan adalah sistem, pengemasannya yang tak semodern perusahaan-perusahaan besar tersebut. Produk di daerah ini menurutnya memang tidak mudah bersaing dengan perusahaan seperti Indofood, Garudafood dan lainnya. Namun jika ada kebijakan atau awig-awig yang bisa mengarahkan pemaksimalan penggunaan produk lokal. Maka produk olahan UMKM bisa memasyarakat. “Tapi pertimbangan pemerintah daerah memang harus berhati-hati, karena berbenturan dengan pelaksanaan pasar bebas,” demikian Ma`rif. (bul)
(Suara NTB/bul)
PRODUK OLAHAN – Beberapa jenis produk olahan daerah yang dipasarkan melalui outlet UPP.
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
Hasil Seleksi KPU Kota Mataram
Tak Satupun Komisioner Petahana Lolos Mataram (Suara NTB) – Kerja Timsel (Tim Seleksi) rekrutmen komisioner KPU Kota Mataram, telah berakhir dengan menyerahkan 10 besar hasil seleksi kepada KPU Provinsi NTB. Sayangnya, dari 10 nama yang lolos seleksi itu, dipastikan, tidak satupun komisioner petahana lolos. Kepastian itu disampaikan Ketua Timsel komisioner KPU Kota Mataram, H. Sudiarto, SH., M.Hum menjawab Suara NTB di Kantor Walikota Mataram, Rabu (30/10) kemarin. Menurut dia, surat pemberitahuan hasil tes itu telah disampaikan kepada peserta bersangkutan. 10 besar yang lulus seleksi, antara lain Nur Aeda (pengusaha dan dosen luar biasa di IAIN), HM. Ainul Asikin (Mantan Kepala Bappeda Kota Mataram), I Wayan Sutama (PNS di Lobar, tinggal di Mataram), M. Sukran Yusri (pengusaha), Sopan Sophian Hadi (PPK), Ketut Sutama (PPK), Bedi Parwadi (PPK), H. Iskandar (salah seorang kabag di Korpri NTB), Eka Sugih Gunawan (pengusaha) dan Aida (Panwaslu). Katanya, dari 10 besar ini, Timsel membaginya menjadi tiga katagori. Pertama, katagori utama, katagori pendukung dan katagori pelengkap. Yang masuk dalam katagori utama, dilihat dari kemampuan intelektual dan performance ketika tes wawancara sangat bagus. ‘’bahkan ada dua orang, itu mempunyai nilai sangat bagus, 99 persen. Nilai tertinggi 75, dia dapat 74,’’ sebut Sudiarto. Setelah dijumlahkan nilai tes tulis dan tes wawancara, terdapat empat nama yang masuk dalam katagori utama. ‘’Kemudian ada empat orang lagi, itu menjadi katagori pendukung dan yang dua orang lagi, hanya pelengkap saja,’’ bebernya. Setelah hasil tes seleksi komisioner KPU Kota Mataram disampaikan, sebetulnya tugas Timsel telah berakhir. Namun, kalau ada pihak-pihak yang keberatan atau bereaksi atas hasil seleksi itu, Sudiarto mempersilahkannya. Pasalnya, saat tes wawancara, Timsel telah mengingatkan kepada semua peserta bahwa tidak semua bisa lulus. Sementara itu, beberapa komisioner KPU Kota Mataram yang dikonfirmasi Suara NTB, membenarkan bahwa mereka tak lolos tes rekrutmen komisioner KPU Kota Mataram periode 2013-2018. Baik, Agus Afandi, ST maupun Agus Zaeroni, menyatakan mereka akan mengikuti seleksi serupa di tingkat provinsi pasca-terpental dari selekti tingkat Kota Mataram. (fit)
POLHUKAM
Halaman 8
Pembacok SPG Ditetapkan sebagai Tersangka Mataram (Suara NTB) Kurang dari 24 jam WB alias WS, akhirnya menyerahkan diri. Pria bertubuh gempal ini langsung menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Rabu (30/10) kemarin. Tak butuh waktu panjang, ia langsung ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan tersangka tidak lepas dari kuatnya alat bukti. Penyidik Polres Mataram menemukan bukti berupa pisau lipat yang dipakai tersangka membacok 10 titik di anggota tubuh korban, termasuk tiga luka di leher. Selain bukti, tersangka juga mengakui semua perbuatannya. Pisau lipat itu diakuinya dibawa dari rumahnya di Pagesangan, merencanakan sejak awal untuk membunuh korban. Beruntung, nyawa korban bernama Qomariah alias Mery Sandra Dewi (33) berhasil selamat dari maut. “Pisau lipat dibawa dari
rumahnya, diakui memang ada rencana untuk membunuh korban,” jelas Kasubag Humas Polres Mataram, AKP Arief Yuswanto. Sebelumnya, tersangka secara kooperatif menyerahkan diri ke Polres Mataram dan siap patuh terhadap proses hukum. Tersangka mengakui perbuatannya, didasari rasa khilaf. Hasil pemeriksaan tersangka di PPA, masih penjelasan Arief, saat itu tersangka datang hendak menemui korban. Namun di dalam kamar, korban dan tersangka terlibat pertengkaran. Karena emosinya tak mampu dibentung, WB
pun menusuk korban hingga bersimbah darah. Ada 10 titik luka korban, diantaranya dua tusukan di kepala, tiga luka iris di leher, satu luka tusuk di dada, dua luka tusuk di perut kiri dan kanan, satu tusukan di paha. Kabar terakhir yang diterima pihaknya, kondisi korban sudah membaik, hanya saja belum bisa dimintai keterangan. “Setelah kondisinya pulih, kami akan periksa korban,” terangnya. Sementara tersangka dipastikan masih akan menjalani pemeriksaan panjang. Keterangannya dibutuhkan, motif inti dari aksi nekatnya
Langgar Zonasi, Alat Peraga Masih Marak di Lobar Giri Menang (Suara NTB) Meskipun telah ditetapkan zonasi pemasangan alat peraga, namun sejumlah titik yang dilarang dipasang alat peraga di Lombok Barat tampak masih marak terpasang baliho dan stiker para calon legislatif (Caleg) dan parpol peserta Pemilu 2014. Seperti pemasanga alat peraga di sepanjang jalur utama Labuapi-Gerung, demikian pula di sejumlah titik yang dilarang masih saja terpasang alat peraga. Panwaslu hingga kini masih melakukan inventaris terkait lokasi dimana saja alat peraga itu dipasang. “Kita masih lakukan inventaris alat peraga dimana saja lokasi yang melanggar zonasi,”ungkap Ketua Panwaslu Lobar, Suryadi Hidayat kepada wartwan, Rabu (20/10). Setelah selesai dilakukan identifikasi dan pendataan, maka hasilnya akan diserahkan ke Pemda untuk melakukan penertiban. Dalam hal ini, bukan Panwas melakukan eksekusi, melainkan Pemda dalam hal ini Dinas Tata Kota, Pol PP dan Bakesbangpoldagri. Pihaknya dalam hal ini, tidak saja mengawasi pemasangan alat peraga namun juga kampanye para caleg yang dilakukan di luar jadwal. Baik dalam bentuk tatap muka dan pertemuan terbatas. Kepala Dinas Tata Kota Pertamanan dan Kebersihan H Dahrun mengatakan dalam rapat tersebut zonasi pemasangan alat peraga di 10 kecamatan terdiri dari 119 desa dan tiga kelurahan sudah ditetapkan dan disetujui untuk segera ditetapkan. Ditambahkannya, untuk parpol sebelum memasang atribut kampanye pemilu 2014 mendatang diharapkan berkoordinasi dulu dengan pemerintahan desa sehingga tidak terjadi lagi pemasangan atribut di lokasi yang tidak sesuai. Sementara itu, Ketua KPUD Lobar, Suhaimi Syamsuri menyatakan, hasil koordinasi zonasi alat peraga kampanye dalam MoU dan mensosialisasikan kepada parpol. Ia mengingatkan, untuk tempat yang tidak diperbolehkan dipasangi alat peraga kampanye sudah jelas seperti sarana pendidikan, tempat ibadah, tempat layanan kesehatan, gedung pemerintahan, melintang diatas jalan, sepanjang jalan protokol, sarana dan prasarana publik, taman kota dan pepohonan. (her)
(Suara NTB/her)
MARAK - Baliho para caleg masih marak terpasang di sepanjang jalan Labuapi-Gerung, kendati sudah ada penetapan zonasi.
tersebut sehingga ingin membunuh korban. “Apa yang men-
jadi motifnya, kami masih selidiki,” tegasnya. (ars)
WB Minta Maaf, Klaim Masih Cintai Korban Setelah tersangka WB tertangkap, sedikit demi sedikit motif dibalik pembantaian Qomariah alias Mery terungkap. Ada cek cok soal status hubungan antara korban dan pelaku yang sempat terikat tali pernikahan. Sayangnya, ketika pelaku ingin kembali rujuk, insiden tragis itu terjadi.
MAJU akan Terima Apapun Keputusan MK Giri Menang (Suara NTB) – Proses gugatan pasangan MAJU yang kalah dalam Pilkada Lombok Barat ke Mahkamah Konstitusi (MK) masih berjalan. Bahkan kemarin pasangan Maju kembali mendatangkan satu orang saksi guna memperkuat gugatannya ke MK. Hal itu diungkapkan oleh TGH. Munajib Khalid selaku Calon Wakil Bupati Lobar dari paket MAJU ditemui Suara NTB Rabu (30/10) kemarin. “Sidang di MK masih mendengarkan pengakuan saksi-saksi. Dari keterangan saksi tersebut nanti hasilnya akan diolah oleh MK dalam mengambil keputusan. Lebih lanjut, secara pribadi Munajib Khalid menilai secara konkret terjadi penyalahgunaan wewenang kekuasaan oleh calon incumbent (Azan, red) dalam Pilkada Lobar. Hal itu dapat dilihat dari sistematisnya beberapa instansi pemerintah yang sengaja diarahkan untuk memilih incumbent, mulai dari tingkat atas sampai dengan kepala-kepala dusun. Dirinya berharap, dari kesaksian-kesaksian yang ada mudahan-mudahan MK bisa melakukan pengembangan untuk diproses selanjutnya. Salah satu bukti yang diajukan oleh pasangan paket MAJU ialah masih terpampangnya baliho pasangan paket Azan yang hingga hari ini masih terpampang di depan pom bensin Desa Beleka, Lombok Barat. “Padahal Pilkada telah usai, namun baliho yang harusnya diturunkan sebelum dilaksanakannya Pilkada Lobar masih berdiri kokoh di depan pom bensin beleka,” terangnya. Namun demikian, Munajib Khalid mengaku, apapun hasil keputusan MK, nanti akan diterima pihaknya. (dys)
(Suara NTB/ars)
DIPERIKSA - Tersangka WB, saat diperiksa penyidik Polres Mataram beberapa saat setelah menyerahkan diri.
(Suara NTB/ula)
SENPI - Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK menunjukan empat pucuk senpi yang diserahkan warga secara sukarela kepada aparat Kepolisian pada tahap kedua. Pada tahap sebelumnya terdapat 13 pucuk senpi yang diserahkan warga.
Empat Senpi Kembali Diamankan
Polisi akan Bertindak Represif kepada Pemilik Senpi Dompu (Suara NTB) Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK menganggap imbauan untuk menyerahkan senjata api (senpi) rakitan selama ini dirasa cukup dan berencana akan melakukan tindakan represif bagi pemilik senpi yang kedapatan. Tindakan represif dipilih pasca-konflik antar kelompok pemuda Simpasai – Kandai Dua kembali terjadi. Namun himbauan menyerahkan senpi tahap kedua berhasil terkumpul 4 senpi rakitan, sehingga berjumlah 17 senpi di Polres Dompu. Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK kepada Suara NTB di kantornya, Rabu (30/ 10) kemarin, mengungkapkan, hasil imbauan tahap kedua
untuk menyerahkan senpi secara sukarela oleh warga berhasil terkumpul empat pucuk senpi rakitan. Satu senpi laras panjang, 3 senpi laras pendek dan 3 butir peluru tajam. Senpi ini diperoleh dari Wawonduru, Bakajaya, Kempo dan Katua. “Tiga butir peluru dari Wawonduru,” katanya. Senpi yang diperoleh dari Desa Katua, dikatakan Purnama, merupakan hasil pengejaran tim Buser Polres Dompu. Namun pemiliknya berhasil melarikan diri dan hanya diamankan senpinya. “Kita berencana melakukan tindakan represif bagi pelaku (kepemilikan senpi). Apalagi setelah adanya konflik ini (Simpasai – Kandai Dua),” kata Purnama.
Sementara jumlah senpi yang diserahkan warga ke Polres Dompu hingga saat ini telah mencapai 17 pucuk, 3 diantaranya jenis laras panjang dan 14 diantaranya merupakan laras pendek. Di Kodim sendiri jumlahnya sekitar 18 pucuk senpi. Kepemilikan senpi rakitan oleh warga ini diduga ikut member andil adanya konflik social di tengah masyarakat. Warga akan terdorong untuk melakukan perkelahian antar kampong. Peredaran senpi di tengah masyarakat ini diperkirakan masih banyak dan Kepolisian berjanji akan terus menekan untuk menghindari terjadinya tindak pidana serta konflik social. (ula)
Soal Penjualan Aset Jalan Ciamis
Oknum Lurah di Mataram Diduga Terima Jutaan Rupiah Mataram (Suara NTB) Tidak hanya pejabat di lingkaran Pemda Lobar yang menikmati uang dari proses penjualan secara ilegal rumah dinas di Jalan Ciamis, Perumahan Taman Indah Mataram. Seorang oknum lurah di Kota Mataram pun diduga menerima jutaan rupiah dari penjualan itu. Kejaksaan Negeri Mataram yang mengusut kasus ini, sedang menelaah keterlibatan oknum lurah berinisial HT itu. Namun dari keterangan saksi, HT menerima uang jutaan. “Pertama diterima dari Bur (Burhanuddin Kepala Kantor Aset Lobar) Rp 7 Juta. Kemudian terima kedua kali Rp 4 Juta,” kata Kajari Mataram, Sang Ketut Mudita, SH., MH., melalui Kasi Intel Kejari Mataram, Mawardi, SH. Dari total uang yang diterima itu, Rp 4 juta tersebut diterima dari Ibu Indra, pembeli rumah tersebut. Penyerahan uang terjadi setelah transak-
si jual beli. “Tapi katanya uang yang Rp 4 Juta itu dikembalikan ke Bur,” terangnya. Dengan adanya aliran dana ke oknum lurah itu, pihaknya mengidentifikasi peran HT. Apalagi ada keterangan saksi yang menyebut, HT juga ikut mengantar ke notaris untuk transaksi jual beli. “Seperti apa keterlibatannya, apakah dia ikut proses transaksi jual beli, kemudian statusnya bagaimana nanti,” kita akan kaji. Sebelumnya HT sudah dimintai keterangan Senin lalu oleh penyidik Pidsus. HT dijadikan saksi karena kapasitasnya sebagai lurah yang tau proses penjualan aset secara ilegal itu. “Dia mengakui terima uang itu, tapi katanya uang itu sebagian sudah diberikan lagi kepada Bur,” terangnya. Mengulas pernyataan sebelumnya, Mawardi memastikan berkas kasus itu sudah dilimpahkan ke pidsus, setelah memenuhi syarat penyelidikan ditingkat Intelijen.
Namun mengenai kemungkinan adanya tersangka, ia memastikan masih menunggu perkembangan dari Pidsus. Persoalan Pribadi Sementara itu, Sekda Kota Mataram, H.Lalu Makmur Said yang dikonfirmasi terpisah, mengaku tau persoalan yang sedang membelit HT. Ia juga mempersilahkan kejaksaan memanggil dan meminta keterangan yang bersangkutan. Namun catatan yang diberikannya, HT terlibat secara pribadi, bukan institusi. “Tidak ada stempel keluarahan. Jadi dia tidak terlibat secara institusi, tapi pribadi,” tegas Sekda. Upaya untuk mendapat penjelasan dari HT, hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan tak bisa ditemui. Terakhir, saat didatangi ke kantornya di Punia, Senin lalu, menurut pegawai sekretariat, HT sedang berkunjung ke luar daerah. (ars/cem)
WAJAH WB alias WS masih kusam. Ia tak sempat mengganti pakaian, ketika kabur di kos kosan Gang Komodo IV Lingkungan Monjok Gria Kelurahan Monjok. Ia lari berusaha menghilangkan jejak, setelah menikam anggota tubuh mantan istrinya, Mery. Setelah menyerahkan diri dan siap menjalani proses hukum, motif dibalik penganiayaan berat itu mulai sedikit terungkap, meskipun ada perbedaan versi. Andai tersangka tidak segera menyerahkan diri, dikhawatirkan ada raksi balasan dari keluarga korban. Ada versi yang berbeda dari penuturan tersangka dihadapan penyidik. Jika sebelumnya versi keluarga korban, Qomariah dan WS sudah bercerai dua tahun lalu. Sedangkan WS, mereka masih terikat status perkawinan, hanya saja posisinya masih pisah ranjang. Memang, menurut WS dihadapan penyidik, dua tahun lalu
puncaknya. “Ada pertengkaran, sehingga WS yang waktu itu emosi, langsung menceraikan Qomariah,” kata sumber kepada Suara NTB. Namun perceraian itu sifatnya sah secara agama. Disisi lain, pasangan ini masih proses perceraian di pengadilan agama. Ada alasan kuat perceraian itu, yakni soal beda keyakinan. Hanya saja, WS yang berubah pikiran berusaha kembali ke pangkuan Qomariah. Yang lebih membuat WS ingin kembali, teringat kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD. WS merasa rindu dengan kedua anaknya dan ingin mengambil untuk dirawat, namun ditolak korban. Lantaran penolakan berkali kali inilah, tersangka kemudian berniat menghabisi korban. Kasus pembacokan itu memang sudah berlalu. Akan tetapi masyarakat masih menganggap peristiwa itu sebagai topik yang terus dibicarakan. Berbagai versi bermunculan, terutama soal motif penganiayaan berat. Namun apapun itu, menurut Kasubag Humas Polres Mataram, AKP Arief Yuswanto, tersangka sudah mengakui perbuatannya sebagai kekeliruan yang fatal dan layak di hukum berat. Secara khusus ia menyampaikan titipan pesan dari tersangka yang meminta maaf, khususnya kepada keluarga korban. “Tersangka khilaf dan minta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat umumnya,” pungkas Arief. (ars)
Resahkan Penumpang
Lima Calo Tiket Diamankan Polisi Giri Menang (Suara NTB) Sebanyak lima orang preman yang berprofesi sebagai calo tiket diamankan Polres Lombok Barat, selasa (28/10) kemarin di Pelabuhan Lembar. Kelima calo ini diamankan, lantaran tindakannya mereka yang menjual tiket seringkali meresahkan penumpang di pelabuhan tersebut. Para calo ini ditangkap saat operasi Pekat yang dilaksanakan oleh Polres Lobar di sekitar areal pelabuhan yang menjadi target operasi. Kasat Reskrim Polres Lobar, Iptu Windy Tjahyadi, dikonfirmasi Rabu (30/10) membenarkan pengamanan para preman tersebut. Pengamanan calo ini dilakukan sekitar pukul 12.00 siang Rabu kemarin. Polisi menerima laporan terkait aksi para preman ini. Lantas polisi pun menangkap mereka ketika menjual tiket di sekitar pintu gerbang pelabuhan. Sebanyak tujuh anggota Buser dikerahkan untuk meringkus para preman sekaligus berprofesi sebagai calo tersebut. Saat diamankan, para preman ini tidak melakukan perlawanan. Setelah diamankan, lalu para preman ini dibawa ke Polres untuk diperiksa. Oleh polisi, para calo ini diintero-
gasi perihal aktivitas mereka. Karena sebatas menjual tiket, penangkapan ini tak bisa diproses ke penyelidikan. Para preman ini pun hanya ditahan sehari (24 jam) saja, setelah itu Kamis kemarin dilepaskan. Namun demikian pihaknya juga mendalami masalah ini, pihaknya sempat memeriksa sejumlah saksi di pelabuhan perihal aktivitas yang dilarang tersebut. Sebelumnya Wakapolres Lobar, Kompol M. Lutfi menegaskan praktik mafia percaloan di Pelabuhan Lembar menjadi perhatian khusus Polres Lombok Barat (Lobar). Pasalnya, praktik ini masuk kegiatan premanisme sehingga perlu ditindaklanjuti aparat Kepolisian. Ditempat terpisah, Manager Usaha dan Operasional PT. ASDP (Persero) Lembar, Eko Yulianto menyatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan polisi terkait masalah percalaoan. ‘’Malahan kita sudah koordinasi dengan polisi, supaya percaloan ini ditangkap saja,’’ tegasnya. Ia membantah keterlibatan pihak ASDP dalam praktik percaloan. Namun jika itu terbukti ia siap megambil langkah tegas memberhentikan pegawai yang terlibat. (her)
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
BUDAYA DAN HIBURAN
Halaman 9
Geopark Rinjani Miliki 51 Situs Geologi Mataram (Suara NTB) Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sudah resmi ditetapkan sebagai geopark nasional. Dari catatan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB, kawasan Rinjani sedikitnya memiliki 51 situs geologi. Kepala Distamben NTB, Ir. H. Muhammad Husni, M.Si mengatakan, penetapan Rinjani sebagai geopark nasional sedikitnya dilihat dari tiga komponen yakni geodiversity (situs geologi), biodiversity (keanekaragaman hayati) dan culture diversity (situs budaya). “Kawasan Rinjani itu terdapat 51 situs geologi sesuai hasil identifikasi dari Distamben,”katanya. Terhadap 51 situs geologi yang ada di kawasan Gunung Rinjani, Husni berharap pemerintah kabupaten mensosialisaikan kepada masyarakat untuk tidak merusak dengan aktivitas penmabangan atau kegiatan destruktif lainnya. Ia mengatakan pada tanggal 7 November mendatang sertifikat Rinjani sebagai geopark nasional akan diserahkan oleh Badan Geologi dan Mitigasi Bencana Kementerian ESDM ke Pemprov NTB. “Setelah diserahkan sertifikat ini maka kita persiapkan Rinjani menjadi geopark dunia,”tambahnya. Diungkapkan, dengan ditetapkannya Rinjani sebagai geopark nasional maka otomatis akan mendapatkan dukungan anggaran dari Kementerian ESDM. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur menuju situs-stus geologi, budaya dan sumber daya alam hayati yang dimiliki. Ia mencontohkan, kawasan Gunung Batur Bali yang sudah ditetapkan menjadi geopark nasional mulai tahun ini sudah mendapatkan anggaran puluhan miliar untuk pembenahan infrastruktur. “Dengan ditetapkan nasional nanti kita dibiayai oleh kementerian ESDM untuk menata infrastruktur kawasan Gunung Rinjani,”tuturnya. Disisi lain, Rinjani diusulkan menjadi calon geopark dunia karena memiliki sedikitnya lima hal pokok untuk menjadi geopark dunia (global). Antara lain, Gunung Rinjani memiliki nilai-nilai warisan geologi penting dari aspek kegunungapian, situs warisan alam berupa kaldera, kerucutkerucut gunung api muda, lapangan solfatara, mata air panas, dan bentangan lainnya yang mempunyai nilai estetika tinggi seperti air terjun. Kemudian situs-situs geologi gunung api mempunyai makna bagi pengembangan ilmu pengetahuan kebumian dan pendidikan. Selanjutnya, Gunung Rinjani telah mempunyai badan pengelola, yakni Rinjani Tracking Manajemen Board (RTMB), yang melibatkan warga lokal setempat secara aktif. Selain itu, penyelenggara pariwisata berbasis geologi yang telah banyak memberi manfaat berupa pertumbuhan ekonomi lokal melalui jasa pemandu, penginapan, rumah makan, transportasi, dan penjualan cendera mata. Serta keberhasilan pengembangan pariwisata karena Gunung Rinjani telah memperoleh tiga penghargaan internasional yakni World Legacy Award untuk kategori Destination Stewardship dari Conservation International and National Geographic Traveler 2004, finalis Tourism for Tomorrow Award masing-masing tahun 2005 dan 2008. (nas)
(Foto : Ahmad Subaidi/Antara)
BELUM JELAS - Wisatawan lokal dan mancanegara menjadikan Pantai Tanjung Aan sebagai surga untuk dikunjungi. Tapi sayangnya, hingga kini pengelolaan kawasan oleh BTDC belum jelas, sehingga kalangan DPRD NTB mendesak pemerintah pusat ambil alih.
Mandalika Resort Tak Jelas
Pemerintah Didesak Bentuk BUMN Baru
Mataram (Suara NTB) Kalangan Dewan meminta Pemprov NTB agar mendesak pemerintah pusat untuk membentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru. Ini sebagai alternatif pengganti Bali Tourism Development Center (BTDC) selaku pengelola kawasan Mandalika Resort. Mengingat hingga saat ini pembangunan di kawasan tersebut belum menunjukkan kemajuan berarti alias macet. “Kami ingin pemerintah beserta seluruh stakeholders yang ada di NTB ini untuk mengambil sikap. Pengelolaan BTDC itu ditarik kembali oleh pemerintah pusat dengan membentuk BUMN baru,” terang Anggota Komisi II DPRD NTB, Ir. H. Mis-
bach Mulyadi kepada Suara NTB. BUMN baru imbuhnya terserah apapun namanya, tapi di jajaran direksi harus ada perwakilan dari daerah untuk memudahkan koordinasi, komunikasi dan lainnya. Sebenarnya bukan tanpa
Indonesia Tawarkan Sembilan Destinasi Wisata Syariah Jakarta (Suara NTB) – Indonesia menawarkan sembilan destinasi wisata syariah, yakni Sumatera Barat, Riau, Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Lombok, dan Makassar. “Pada tahap awal, ada sembilan wilayah yang kita tawarkan sebagai destinasi wisata Islam,” kata Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Esthy Reko Astuti di
sela Forum Halal Global di Jakarta, Rabu. Menurut dia, penetapan wilayah-wilayah tujuan wisata syariah tersebut dilakukan berdasarkan kesiapan sumber daya manusia, kultur masyarakat setempat, produk-produk wisata daerah, dan akomodasi wisata. Penetapan destinasi wisata syariah tersebut, kata dia, merupakan persiapan menjelang peluncuran produk wisata syariah tahun 2014.
Dia menjelaskan, pariwisata syariah bukan hanya meliputi keberadaan tempat wisata ziarah dan religi saja namun juga mencakup ketersediaan fasilitas pendukung seperti restoran dan hotel yang menyediakan makanan halal dan tempat shalat. Esthy menjelaskan pula bahwa tahun 2010, Indonesia menerima kunjungan tujuh juta wisatawan dan 17 persen di antaranya merupakan wisatawan Muslim.
“Dengan promosi lebih aktif tentang wisata syariah, diharapkan kunjungan turis muslim bisa naik menjadi 20 persen sampai 25 persen pada 2014-2015,” katanya. Ia juga berharap Forum Halal Global bisa menjadi salah satu ajang sosialisasi produk wisata syariah Indonesia kepada para pelaku industri wisata, termasuk pelaku dari Malaysia dan Arab Saudi, yang hadir dalam forum tersebut. (ant/balipost)
Sejumput Keelokan Danau Beratan TIDAK lengkap rasanya kalau berwisata ke pulau dewata Bali jika tidak mampir ke kawasan Bedugul, Baturiti, Kabupaten Tabanan. Dengan hanya berjarak 62,6 kilometer dari Bandara International Ngurah Rai, perjalanan ke tempat itu cukup menyenangkan apalagi sepanjang perjalanan disuguhi pesona alam nan indah. Tempat wisata ini menawarkan, keindahan pemandangan alam daerah pegunungan dan danau. Terle-
tak pada ketinggian 1240 meter dari permukaan laut membuat obyek wisata ini selalu berhawa dingin dan berkabut. Kebun Raya Bedugul merupakan salah satu hutan lindung sebagai paruparu udara pulau Bali, di sampingnya ada Danau Beratan yang di salah satu sisinya terdapat Pura Ulun Danu Menurut catatan sejarah, pura ini didirikan sebelum tahun saka 1556 atau 1634 M oleh I Gusti Agung Putu, pendiri kerajaan Mengwi.
Pura yang terdiri dari empat komplek itu hingga kini masih digunakan melaksanakan upacara sembahyang dan pemujaan Sang Hyang Dewi Danu guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alam semesta. Danau seluas sekitar 3,8 kilometer persegi ini memberikan panorama yang indah, dengan suhu yang cenderung dingin dan berkabut dan tatanan Pura Ulun Danu
yang megah berdiri di pelataran danau, memberikan perpaduan yang sangat apik dan elok antara wisata dan budaya. Dan jika beruntung pada hari-hari tertentu pengunjung akan bisa menyaksikan upacara ummat hindu Bali di pura itu. Saking tersohornya sebagai obyek wisata ini juga diabadikan pada salah satu sisi pecahan uang kertas 50.000 rupiah, kalau tidak percaya, bisa dilihat pecahan itu di dompet anda. (ant/balipost)
upaya. Kalangan dewan juga kerap melakukan pertemuan dengan BTDC, namun tidak pernah ada solusi bagaimana membangun dan mengembangkan Mandalika Resort. “Hanya janji. Waktunya sudah saat ini untuk mengambil alih. Syukur - syukur
pemerintah pusat menyerahkan ke pemda,” harapnya. Misbach menegaskan bahwa saat ini pihaknya tidak bisa lagi percaya kepada BTDC. Mengingat setelah dua tahun sejak groundbreaking pada Oktober 2011, tidak ada bukti pembangunan yang dilakukan BTDC. “ Kita sudah tidak percaya lagi,” ujarnya ketus. Ia pun mengatakan Direksi BTDC yang diketahui pihaknya hanya satu. “Pak Edwin itu saja. Yang lain tidak pernah muncul,” imbuhnya.
Misbach juga mengusulkan agar dibentuk Panitia Kerja (Panja) yang terdiri dari pemerintah provinsi, pemkab Lombok Tengah, dan DPRD. Pemerintah saat ini sambungnya harus berani mengambil sikap tegas dan mendatangi Presiden dan Menteri BUMN menanyakan hal ini. “Makanya kalau Panja ini dibentuk, kita akan datang ramai-ramai ke Menteri BUMN untuk memberi masukan. Barangkali BTDC laporannya bagus-bagus saja,” curiganya. (yan)
BPPD NTB Gelar Diskusi Kritis Soal Pariwisata Mataram (Suara NTB) Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB akan menggelar diskusi pariwisata NTB dua kali dalam seminggu yang akan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi lokal. Diskusi tersebut akan diberi nama Forum Pariwisata NTB yang tayangan perdana akan mulai Tanggal 1 November mendatang. Ketua BPPD NTB, Awanadi Aswinabawa mengatakan tema pada episode perdana akan membahas mengenai kinerja BTDC sebagai pengelola kawasan Mandalika Resort. Mengingat hingga saat ini belum ada kemajuan pembangunan yang ditunjukkan oleh BUMN tersebut. Dalam diskusi tersebut,
Awan menyampaikan pihaknya akan mengundang berbagai kalangan. Seperti pelaku pariwisata NTB, pemerintah daerah (pemda), legislatif dan pihak-pihak terkait lain. Diharapkan dalam diskusi tersebut dapat melahirkan suatu kebijakan baru bagi pembangunan pariwisata NTB ke depan. “Kita mencoba supaya melalui diskusi ini pariwisata kita bisa tampil lebih bagus, yang bagus tambah bagus, yang masih kurang akan menjadi lebih baik,” ujarnya kepada wartawan Rabu (30/10). Format diskusi ini akan mengadopsi format salah satu acara diskusi televisi nasional. Selain mengangkat kinerja BTDC, di diskusi-diskusi
selanjutnya, Forum Pariwisata NTB akan mengangkat tema beragam seperti kesiapan Tambora Menyapa Dunia, langkah-langkah meraih target dua juta wisatawan, pembangunan SDM pariwisata, dan lainnya. Anggota BPPD NTB, H. Abdus Syukur mengatakan dengan diselenggarakannya acara tersebut di televisi lokal, pihaknya ingin memberdayakan keberadaan stasiun televisi lokal di NTB. Jika acara serupa diselenggarakan televisi nasional, ia mengatakan BPPD tidak mampu dari segi anggaran. Karena jika dilaksanakan di stasiun televisi nasional, akan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. (yan)
PEMERINTAH DAN SELURUH MASYARAKAT KOTA MATARAM
MENGUCAPKAN
SELAMAT kepada:
H. MOHAN ROLISKANA Wakil Walikota Mataram Menerima Penghargaan :
MANGGALA KARYA KENCANA Atas Dukungan dan Komitmen yang Tinggi Dalam Program Keluarga Berencana di Kota Mataram Diserahkan oleh Deputi Pengendalian Pendudukan BKKBN Pusat, Dr. Wendi Hamnur pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Tingkat Provinsi NTB, di Kabupaten Sumbawa tanggal 30 Oktober 2013 WALIKOTA MATARAM
H. AHYAR ABDUH
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
PENDIDIKAN
Halaman 10
Belajar Sejarah NTB
Juara LKBB BERAWAL dari kegiatan baris berbaris di sekolah, Afifah Ghina Ulayya berhasil mengharumkan nama sekolahnya. Belum lama ini Afifah siswi kelas VI SDN 2 Cakranegara berhasil menjadi juara Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB) tingkat Kota Mataram. Bersama teman satu timnya berjumlah 11 orang, SDN 2 Cakranegara berhasil menjadi juara II dalam lomba LKBB Pramuka yang diselenggarakan di SMAN 2 Mataram belum lama ini. ‘’Selain melakukan latihan setiap sore hari di sekolah, kemenangan ini tak lepas dari kekompakan dan kedisiplinan siswa-siswi SDN 2 Cakranegara yang mengikuti lomba,’’ tuturnya pada Suara NTB, Rabu (30/10). Sebelumnya Afifah juga aktif mengikuti kegiatan barisberbaris di sekolah. Siswa kelas VI ini juga sering menjadi petugas upacara yang dilakukan sekolah setiap hari Senin maupun hari-hari besar lainnya. Tak hanya itu sebelumnya Afifah juga pernah menyabet juara III pada lomba baris berbaris tingkat Kota Mataram. Dengan mengikuti latihan rutin yang diberikan oleh Pembina pramuka dan pelatih upacara, Afifah berharap dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi, dari perolehan juara yang telah diraih sekarang. (nia)
Siswa MA Uswatun Hasanah Aik Darek Kunjungi Museum Mataram (Suara NTB) Puluhan siswa-siswi jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Madrasah Aliyah (MA) Uswatun Hasanah Cempaka Putih Aik Darek, Lombok Tengah, Rabu (30/10) mendatangi Museum NTB. Mereka datang dalam rangka study tour untuk mempelajari sejarah NTB, termasuk berbagai persoalan kehidupan sosial sehari-hari yang terekam lengkap dalam berbagai koleksi museum NTB. Seperti kehidupan berbudaya masyarakat NTB, persoalan ekonomi, politik, agama, sastra dan lainnya beberapa waktu lalu. Kunjungan siswa-siswi yang mendapatkan bimbingan langsung dari Pembina MA Uswatun Hasanah Cempaka Putih M. Kamil Fahrozi, SPd, ini merupakan kali pertama bagi mereka. Hal itu dilakukan supaya para siswa mengerti dan memahami segala bentuk persoalan nyata dalam kehidupan ini. M. Kamil Fahrozi, S.Pd, menjelaskan, study tour ke museum dilakukan agar siswa mudah memahami berbagi materi pelajaran yang terkait dengan berbagai persoalan kehidupan manusia. “Di museum segalanya lengkap, koleksinya sangat banyak jadi mereka bisa mengenal berbagai macam persoalan dan bentuk-bentuk kehidupan yang tertuang dalam objek-objek yang ada di museum,” ujarnya. Menurutnya, siswa jurusan IPS sangat tepat diajak mengunjungi museum. Pasalnya, apa yang ada di museum sebenarnya berkaitan dengan seluruh mata pelajaran IPS, sehingga bisa langsung mempraktikkan apa yang dipelajarinya di bangku sekolah. Dalam kunjungannya ke museum siswa diberikan berbagai arahan oleh para Pembina yang mendampingi selama mereka berada di museum. Selanjutnya, mereka mencatat apa yang ditemukan di dalam museum. “Apa yang mereka temui dan catat di museum akan dijadikan sebagai bahan diskusi nanti di dalam kelas,” ujarnya. (dys)
(Suara NTB/dys)
KUNJUNG - Siswa MA Uswatun Hasanah Cempaka Putih Aik Darek saat berkunjung ke Museum NTB, Rabu (30/10).
Dikpora Lotim Bantah Lakukan Pungli Pembayaran Sertifikasi Afifah Ghina Ulayya
(Suara NTB/nia)
Pemkot Selidiki Dugaan Penyunatan Dana Sertifikasi Guru Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram akan melakukan penyelidikan lebih lanjut, terkait dugaan penyunatan dana sertifikasi guru di Kota Mataram. Bahkan, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh akan meminta laporan lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram mengenai temuan Ombudsman RI Perwakilan NTB tersebut. “Perlu lebih jelas, cari siapa membayar, berapa guru yang kena, dasarnya apa memunggut,” ujar walikota yang dikonfirmasi wartawan, Rabu (30/10). Walikota menegaskan, saat ini Pemkot Mataram telah berkomitmen untuk tidak melakukan pungli pada siapapun dan atas nama apapun. Pihaknya akan menunggu laporan dari Dinas Dikpora, sehingga ada bahan untuk bersikap. Sebab sepanjang ada bukti, pihaknya pasti akan menyikapi hal ini. Sekarang pihaknya mengaku belum bisa mengambil sikap, karena ini baru sebatas informasi. “Dalam birokrasi ada mekanisme yang harus dilalui. Harusnya kalau ada hal-hal seperti ini harus dikomunikasikan sejelas-jelasnya kepada pihak-pihak terkait. Jangan langsung di-blow up di media,” sarannya. Di tempat terpisah Kepala Dinas Dikpora Kota Mataram H. Ruslan Effendy mengaku, telah memanggil sekretaris dinas dan seluruh kepala bidang yang mengurus masalah sertifikasi. “Saya sudah tanyakan dan minta untuk mencari tahu permasalahan itu. Kalau memang ada guru yang diminta, siapa yang meminta. Kalau ada guru yang menyetor kepada siapa yang menyetor. Jadi kita cek kebenarannya,” ungkapnya. Selama ini lanjutnya, pihaknya sudah berusaha untuk mencegah agar tidak terjadi penyimpangan dalam pembayaran dana sertifikasi. Pihaknya meminta agar tidak pihak-pihak yang dirugikan, seperti guru. ‘’Begitu juga dengan pihak Dinas Dikpora Kota Mataram, jangan sampai meminta uang kepada guru yang mendapatkan sertifikasi,’’ ujarnya mengingatkan. Selain meminta keterangan dari internal Dinas Dikpora, pihaknya berencana mengklarifikasi ke Ombudsman untuk mengetahui siapa guru-guru yang melapor dan oknum mana yang melakukan pungutan. “Kita mencari tahu kepada pihak yang terkait, kalau ombudsman tahu ya kita tanya ke Ombudsman,” jelasnya. Begitu pula dengan dugaan pungli yang dilakukan saat pencairan surat pertanggungjawaban (SPJ). Menurutnya selama ini memang ada proses penandatanganan SPJ oleh guru sertifikasi yang dilakukan setelah pencairan dana. Namun bukan berarti ada pungli. Ruslan membantah jika dugaan pungli tersebut dilakukan secara terstruktur oleh Dinas Dikpora. Pihaknya mengaku tidak mengetahui perihal pungutan sertifikasi tersebut. “Jelas tidak, sangat tidak terstruktur. Orang kalau kita tidak tahu bagaimana bisa terstruktur,” tandasnya. Menurutnya jika dugaan ini terbukti, pihaknya akan melapor oknum bersangkutan kepada atasan yang lebih berwenang. Sebab terkait sanksi, pihaknya mengaku tidak memiliki wewenang untuk memutasi maupun memberhentikan seseorang. Sementara itu Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTB Adhar Hakim, SH, berharap penegak hukum dapat lebih peka dengan kasus dan temuan seperti dugaan pungli sertifikasi. “Untuk ranah hukum nanti kita lihat proses selanjutnya. Bagaimana tingkat follow up teman kepolisian setelah membaca, terutama yang di Lombok timur,” jelasnya. Menurutnya sekarang ini yang menjadi tugas Ombudsman adalah mengawal ketat kasus ini untuk dapat diselesaikan dan mendorong pelayanan publik yang bersih dari pungutan. Saat ini pihaknya sudah mengirim surat resmi kepada Bupati Lotim serta melakukan monitoring. Sementara itu dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Dinas Dikpora Kota Mataram. “Dalam waktu dekat kami akan panggil,” pungkasnya. (nia)
Selong (Suara NTB) Dugaan adanya praktik pungutan liar (pungli) terhadap proses pencairan tunjangan sertifikasi sebagaimana temuan lembaga Ombudsman RI Perwakilan NTB dibantah jajajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Temuan Ombudsman itu diakui cukup meresahkan. Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) pada Dinas Dikpora Lotim, Drs. H. Moh. Juhad, MAP, menegaskan, dalam proses pelayanan yang dilakukan Dikpora, mulai pagi hingga malam hari tidak pernah ada perintah untuk memungut. “Kami melayani hingga jam 8 malam dan tidak pernah kami minta uang,” ucapnya menegaskan. Ia pun balik bertanya, kapan, dimana dan siapa yang melakukan pungutan tersebut. Meski demikian Juhad tidak menampik, jika ada pihak yang memberikan sedekah setelah menerima dana pembayaran sertifikasi. ‘’Namun itu tidak terkoordinir. Sama sekali tidak diketahui jajaran Dikpora kepada siapa diberikan sedekah itu,’’ terangnya. Setelah pemberitaan ini, pihaknya memberikan peringatan keras kepada penerima
(Suara NTB/rus)
(Suara NTB/rus)
H. Moh Juhad
Hasni
sertifikasi untuk tidak memberikan sumbangan pada pihak petugas. Begitu juga pada staf di Dinas Dikpora tidak main-main dengan pembayaran sertifikasi. Ia menambahkan, proses pengurusan sertifikasi guru ini tidak dipungut biaya sama sekali. Bahkan, ketika ada guru yang bertanya lewat tele-
pon mengenai jumlah biaya yang dikeluarkan, dirinya menegaskan tidak perlu. Selanjutnya disebutkan, jumlah penerima tunjangan sertifikasi di Kabupaten Lotim sebanyak 4.142 guru dan sudah dicairkan sebanyak Rp 40,1 miliar dengan potongan pajak Rp 5 miliar. Dana sertifikasi itu langsung
Responsibility PTNNT, Syafrudin Jarot kepada Rektor UNSA, Prof. Dr. Syaifuddin Iskandar, Rabu (30/10). Manager Social Responsibility PTNNT Syafruddin Jarot, menjelaskan, pemberian dana hibah ini sebagai bentuk CSR perusahaan di bidang
isme rekening perbankan. Di Kabupaten Lotim, jumlah dana sertifikasi yang diterima selama setahun Rp 194 miliar. Triwulan ke tiga sudah dicairkan dan tinggal menunggu triwulan ke empat pada tahun 2013 ini. Tidak terjadi adanya guru yang ditunda pembayarannya. “Bahkan kami menunggu ada yang mau dicairkan lagi,” ucapnya. Adanya dugaan pungli dalam proses pencairan dana sertifikasi ini sudah diketahui jajaran anggota DPRD Kabupaten Lotim. Seperti dikemukakan wakil ketua DPRD, Daeng Paelori. Ia menyatakan segera memanggil instansi terkait mengenai dugaan praktik pungli tersebut. “Kita sudah dapat info soal dugaan pungli itu,” katanya. Melalui Komisi II DPRD yang fokus membahas pendidikan, dijanjikan akan mengecek langsung dugaan melanggar hukum itu. Kita akan undang dinas terkait untuk tanyakan langsung nanti,” imbuhnya. Sejauh ini, laporan yang diterima anggota dewan masih sebatas keluhan saja. Tidak ada yang resmi. Harapannya ke depan tidak ada lagi praktik pungli tersebut. (rus)
Dikpora Lotim Aplikasi Konsep 3 K LPMP Nilai Langkah Selong (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lombok Timur (Lotim) terus berusaha mengaplikasikan konsep 3 K (Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas) dalam pengembangan pendidikan. Pasalnya, dalam penerapannya 3 K itu mengandung esensi dasar pendidikan karakter sebagaimana yang tertuang dalam ajaran agama Islam. Hal ini diungkap Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Lotim, Dr. Yanis Maladi, SH, MH, menjawab Suara NTB di Selong, Selasa (29/10). Menurutnya, kata kerja keras merupakan wujud dari nilai berusaha terus untuk melakukan perubahan sebagaimana dalil Al Qur’an yang bunyinya, Innallahalaa yughoyyirumaa biqaumin hatta yughoyyiruma bianfusihim. ‘’Artinya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum ia merubah dirinya sendiri. Merubah diri sendiri itu berarti harus berjuang keras menggapai perubahan yang lebih baik,’’ ujarnya. Sementara kerja cerdas, ujarnya, dimaknai adanya tuntutan untuk memiliki kemampuan atau ilmu. Hal ini juga tertuang jelas dalam Firman Allah dalam Quran, yang bunyinya yarfa’illlahulladziinaamanu minkum walladziina utul ‘ilma darojaat. Artinya, Allah akan mengangkat derajat orang-or-
ang yang beriman dan berilmu. Terakhir, kerja ikhlas. Dalam aspek ini, ujarnya, sulit untuk diaplikasikan, namun dengan mencoba mengaplikasikannya dalam menjalankan roda kehidupan di sektor pendidikan ini maka tidak akan ada keluhan. Hal ini dikarenakan sudah ada kesadaran penuh, setiap gerak langkah sudah ada yang mengawasi, yakni Allah SWT. Untuk lebih memudahkan mengingat dan mengaplikasikannya, Dikpora Lotim membuat pin khusus 3 K. Digandeng dengan logo tut wuri handayani, di bawahnya dituliskan kata 3 K tersebut. Pin ditaruh di dada yang menggambarkan semangat memajukan pendidikan di dana. Semua guru nantinya diminta memiliki pin 3K agar selalu diingat. Dalam memajukan pendidikan, ujarnya, tidak bisa disamakan dengan instansi lain. Karena bicara pendidikan adalah bicara pembangunan sumber daya manusia. Selain mengacu pada konsep yang jelas, juga harus dengan perencanaan yang matang. ‘’Jika lembaga pendidikan dunia, UNESCO memiliki empat pilar dalam mengembangkan pendidikan, yakni learning to now, learning to do, learning to be dan learning to life and together maka Lotim dipandang tepat sudah jika memiliki 3 K
Unram Sudah Tepat
(Suara NTB/rus)
Yanis Maladi
tersebut,’’ klaimnya. Diakuinya, gambaran pendidikan karakter yang digaungkan pemerintah pusat saat ini sebenarnya sudah lama ada dalam konsep 3 K. “Saya kan mencetuskan 3 K ini sejak tahun 2007 lalu,” ucapnya. Pendidikan karakternya bersentuhan langsung pada nilai-nilai budi pekerti. Realita pendidikan di Indonesia sebenarnya dulu sangat bagus. Sehingga banyak pelajar-pelajar dari negeri tetangga, Malaysia, Singapura dan lainnya belajar ke Indonesia. Namun tidak tahu kenapa mengalami perubahan. Hal ini terlihat dari fakta human development indeks atau indeks pembangunan manusia negara Indonesia jauh berada di bawah dua negara tentangga tersebut. Malaysia diketahui berada pada urutan 60 dan Singapura urutan 36. Sementara Indonesia berada pada posisi 112. (rus)
UNSA Dapat Hibah dari PTNNT Sumbawa Besar (Suara NTB)PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) menyerahkan dana hibah sebesar Rp 300 juta kepada Universitas Samawa (UNSA). Bantuan pembangunan kampus yang diserahkan Manager Social
disetorkan ke rekening masing-masing guru sebanyak Rp 34,8 miliar. Dari semua guru yang berhak sertifikasi itu, ada 100 guru terpaksa diblokir rekeningnya, karena belum menyelesaikan persyaratan. Guru yang belum memenuhi syarat ini diminta segera menyelesaikan, sehingga bisa lebih cepat realisasi tunjangannya. Besaran tunjangan seritikasi ini tergantung golongan dan lamanya mengabdi. Guru yang sudah mengabdikan diri selama 27 tahun diberikan Rp 3,75 juta dan dicairkan per triwulan. ‘’Sehingga total yang akan diterima guru Rp 9 juta lebih. Seiring dengan peningkatan kesejahteraan guru ini, guru dituntut untuk meningkatkan kualifikasinya,’’ harapnya. Secara terpisah, Kepala Bidang Anggaran Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (PPKA) Lotim, Hasni ketika dikonfirmasi soal mekanisme pembayaran tunjangan sertifikasi menegaskan tidak ada peluang sebenarnya adanya pungli. Pasalnya, pejabat yang mengurus proses sertifikasi ini tidak memegang uangnya, melainkan semuanya melalui mekan-
pendidikan. Tujuannya meningkatkan fasilitas dan kemajuan pendidikan di UNSA. Sementara Rektor UNSA, Prof. Syaifuddin Iskandar mengaku, menggunakan dana hibah itu untuk penunjang fasilitas kampus, seperti meubeler, LCD dan lainnya.
Sebab ketika bangunan baru nantinya, maka perlu diisi dengan fasilitas baru. ‘’Ke depan, siapapun pihak swasta, diharapkan bantuan dalam bentuk fisik kampus, dalam mempercepat penegerian UNSA,’’ ujarnya. Dalam hal ini, ungkapnya,
kerjasama dengan PTNNT akan lebih ditingkatkan di masa mendatang. Tidak hanya kerjasama seperti ini, tetapi juga dalam bentuk research (penelitian) dan pengabdian kepada masyarakat, meski saat ini masih sebatas wacana. (arn)
Mataram (Suara NTB) Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) NTB Drs. Muhammad Irfan, MM, menilai penolakan 156 ijazah alumni kampus jauh di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) oleh Universitas Mataram (Unram) selaku Rayon 22 NTB sudah tepat. Alasannya, ijazah yang dipergunakan sebagai persyaratan untuk mengikuti sertifikasi tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Jadi ijazah mereka itu ialah ijazah yang memang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” terangnya pada Suara NTB, Rabu (30/10). Menurutnya, persyaratan mengikuti sertifikasi sangat berbeda dengan saat mengikuti CPNS, kalau CPNS mereka itu belum jadi pegawai negeri, tetapi guru-guru yang ada di KSB yang ditolak kemarin itu ialah pegawai negeri. Karena sebagai pegawai negeri, konsekuensinya adalah mereka harus menunjukkan surat keterangan bebas belajar yang dikeluarkan oleh bupati atau walikota. Sementara yang tidak lulus tersebut tidak mampu menunjukkan itu. “Para guru tersebut merupakan guru pegawai negeri sipil, kalau mereka kuliah kan harus ada surat keterangan bebas tugas belajar atau surat izin belajar yang dikeluarkan oleh bupati atau walikota. Mana mungkin guru yang sedang mengajar di Sumbawa Barat kemudian kuliah di Surabaya,” ujarnya penuh tanda tanya. Disinggung mengenai perguruan tinggi tempat para guruguru asal KSB berkuliah, Muhammad Irfan mengaku pihaknya belum menelusuri apakah perguruan tinggi bersangkutan legal atau illegal. Alasannya, yang bertugas me-
nelusuri perguruan tinggi tersebut legal atau tidak merupakan kewenangan dari Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti). LPMP hanya mempunyai kapasitas untuk memvalidasi segala bentuk administrasi dan memverifikasi berkas-berkas. Menurutnya, LPMP hanya menilai pada saat pemberkasan sebelum mereka ditentukan sebagai peserta sertifikasi. ‘’Jadi yang terpenting bagi LPMP ialah mereka sudah sarjana terserah mau kuliah di mana saja yang berhak menolak ialah rayon dalam hal ini Unram. Karena LPMP bukan ranahnya menilai apakah suatu perguruan tinggi itu legal atau ilegal, karena LPMP tidak punya ranah untuk itu,’’ ujarnya. Sementara di NTB, ujarnya, ada tiga perguruan tinggi yang di-SK-kan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pendidikan guru dalam jabatan, yakni IKIP Mataram, Unram dan STKIP Hamzanwadi pancor. Nah itu yang bisa melakukan pendidikan guru dalam jabatan. Di luar itu, selanjutnya ditentukan oleh rayon, nanti rayon yang akan melihat apakah perguruan tinggi tersebut bisa melakukan pendidikan bagi guru-guru yang masih dalam jabatannya sebagai guru atau tidak. Irfan berharap kepada para guru-guru yang akan menjalani perkuliahan agar sebelumnya mereka harus selektif untuk memilih perguruan tinggi mana yang harus dijadikan sebagai tempat kuliah, meskimereka dibiayai oleh pemerintah. ‘’Kalau bisa, sebelum kuliah harus berkoordinasi dengan Dikti terkait dengan perguruan tinggi mana yang harus dipilih karena Dikti punya catatan perguruan tinggi mana yang legal dan ilegal,’’ tandasnya. (dys)
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
JALAN - JALAN
Halaman 11
Gua Biawak, Destinasi yang Belum Tersentuh Hembusan angin laut di pesisir laut Labuhan Lombok, seolah membuai mimpi dan menidurkan angan-angan. Kapal beriringan berjalan dan berjejer rapi di dermaga. Terlebih dengan pancaran matahari terbenam, membuat laut berwarna kuning keemasan. Tak ada yang mengira dan mengetahui, disana (Labuhan Lombok, red) tersimpan destinasi wisata yang belum tersentuh. UA Biawak, tidak jauh dari Kayangan atau bahkan terminal Labuhan Lombok. Hanya berjarak dua kilometer dan membutuhkan waktu lima menit untuk menuju ke lokasi. Unik dan bahkan menakjubkan jika kita menikmati pemandangan di sore hari. Air laut terlihat tenang, hamparan pepohonan di kawasan Rinjani terlihat jelas, belum
lagi sinar mentari yang begitu menakjubkan. Namanya pun begitu lekat dengan hewan melata yang sering memangsa ayam warga. Tetapi sebenarnya adalah simbolitas yang diambil oleh pengusaha perjalanan wisata setempat. Yang melihat biawak sering bermunculan ketika pagi dan menjelang malam sore hari. Izatul, salah seorang warga Labuhan Lombok, ketika dikonfirmasi mengatakan se-
tiap Minggu pagi, dirinya selalu jalan-jalan ke tempat tersebut. Alasannya sederhana, karena ketika pagi dan sore hari suasananya sangat bagus untuk foto-foto dengan temannya. Saat – saat seperti itu, pemandangan di Gua Biawak sangat bagus dan menarik. “Saya bareng teman-teman, suka foto disini,” tuturnya belum lama ini. Menurutnya kawasan tersebut sangat bagus dijadikan sebagai tempat rekreasi, tetapi meski harus ditata dan dipromosikan dengan baik. Ditanya alasan kenapa sampai dikatakan Gua Biawak, ia mengaku belum tahu kenapa disebut Gua Biawak. Tetapi ketika dirinya bermain disana, ia melihat beberapa ekor biawak muncul dari sela – sela batu. Hal senada juga dikatakan oleh Muhid, Warga Batuyang,
Pringgabaya. Ia mengatakan bahwa sering datang dan berkunjung ke kawasan tersebut untuk refreshing bersama teman dan keluarga. Ditanya mengapa memilih Gua biawak, bukan ke wisata lainnnya? Katanya, hal ini berawal dari rasa penasarannya mendengar ada wisata Gua Biawak di Labuhan Lombok. Sepengetahuannya, setiap ke Labuhan Lombok, ia hanya mendatangi kawasan pelabuhan Kayangan dan pantai New Mount . Tetapi setelah menuju kesana, ternyata pemandangannya sangat bagus. “Saya juga baru tahu dari teman-teman,” ungkapnya. Hanya saja belum terlalu banyak masyarakat yang mengetahui dan datang berkunjung. Padahal, kawasan tersebut sangat berpotensi dijadikan sebagai ka-
wasan rekreasi dan mendatangkan keuntungan bagi masyakarat setempat. Ditemui terpisah, Kepala Dusun Kampung Baru, Labuhan Lombok, Baco’ Syamsudin mengatakan ide menjadikan kawasan kampung Baru sebagai daerah wisata, bermula dari inisiatif perusahaan perjalanan wisata setempat. Katanya ketika melihat potensi, ternyata kawasan tersebut sangat cocok dijadikan objek wisata. Karena secara kebetulan wisatawan mancanegara melewati tempat tersebut, sebelum menaiki kapal menuju pulau komodo. “Sebenarnya ini usulan dari Pak Perama,” ungkapnya. Alasan memberi kawasan tersebut sebagai Gua Biawak, Baco’ mengatakan sebelumnya di batu-batu tersebut banyak bermunculan biawak di antara
sela-sela batu. Ia mengakui pada hari Sabtu dan Minggu masyarakat banyak yang berkunjung. Upaya mendukung daerahnya sebagai destinasi wisata, dibentuk kelompok Pariwisata Padak Mandiri. “Hari Sabtu sama Minggu biasanya ramai,” akunya. Ia mengakui beberapa fasilitas yang ada sudah tidak terawat dengan maksimal. Ia menyebutkan tanaman dan fasilitas lainnya, sudah mulai tidak terawat. Hal tersebut, kata Baco’ dikarenakan tidak adanya pagar pembatasan yang menghalangi masyarakat setempat atau pengunjung untuk masuk. Padahal telah beberapa kali diusulkan tetapi belum ada respon pemerintah. Dengan adanya Gua Biawak, sambungnya sebenarnya sebagai peluang bagi masyarakat untuk
mempromosikan kuliner ikan bakar. “Saya tidak bisa membayangkan, masyarakat setempat bisa menjual ikan bakar seperti di Bali,” tuturnya. Ia berharap kelak wisata Gua Biawak dapat berkembang, sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat. Pantauan koran ini ketika berkunjung ke lokasi, sungguh sangat memprihatinkan. Kawasan yang baru diresmikan sebagai tempat pariwisata tersebut, sudah tidak terawat lagi. Tanaman dan tempat meneropong atau memotret sudah mulai dipenuhi coretan. Ketika sore pun, lahannya dijadikan sebagai tempat bermain bola oleh pemuda setempat. Ditambah dengan akses jalan yang rusak dan tidak belum maksimalkan pengelolaannya. (cem)
(Suara NTB/cem)
GUA BIAWAK – Sejumlah sudut Gua Biawak, di pesisir laut Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur, yang belum tersentuh penataan. Sejumlah kalangan menyebutnya Gua Biawak karena kerap ditemukan biawak keluar dari batu – batu di daerah tersebut.
Fokus Penataan Destinasi NTB telah mulai dikenal luas sebagai destinasi wisata baik tingkat nasional dan internasional. Tidak hanya mengandalkan objek wisata pantai, namun segudang objek wisata cantik lainnya ada di NTB ini. Namun semuanya belum tergarap maksimal. Untuk itu, pelaku wisata meminta kepada pemerintah daerah (pemda) kabupaten/kota untuk fokus pada penataan destinasi di daerah masing-masing. Hal tersebut disampaikan pelaku wisata NTB, Ir. H. Misbach Mulyadi kepada Suara NTB. “Mari benahi daerah kita ini dengan infrastruktur yang bagus, dengan pelayanan yang bagus. Kalau infrastruktur dan pelayanan tidak bagus, goodbye (selamat tinggal) lah,” ujarnya. Demikian pula halnya dengan Gua Biawak yang berada di Lombok Timur. Gua dengan pesona yang belum tergali itu akan bisa menjadi destinasi baru yang menjanjikan jika ditata dengan baik oleh pemerintah daerah setempat. Terlebih lagi, jika pemda bisa menggandeng masyarakat setempat untuk bersinergi dalam melakukan pengelolaan. Seperti diketahui, penataan destinasi ini memang seharusnya menjadi fokus dari pemerintah kabupaten kota, sementara pemerintah provinsi, biasanya akan lebih fokus pada promosi pariwisata. Menurut Misbach, di seluruh dunia ini juga banyak objekobjek wisata yang indah, agar kita tidak kalah dengan destinasi lainnya, harus ada pembenahan terhadap objek-objek wisata. Apalagi saat ini Lombok disebut sebagai destinasi paling indah di Asia dan memiliki pantai tercantik di dunia versi Lonely Planet. “Kita minta pemda juga menyiapkan infrastruktur yang baik dan fasilitas memadai di objek wisata,” ujarnya. Ia pun mengingatkan agar pemda kabupaten/kota tidak ikut melakukan promosi, karena itu adalah tugas pemerintah provinsi. Pemda kabupaten/kota diminta untuk fokus pada upaya pembenahan sehingga ketika objek wisatanya dipromosikan, objek tersebut memang layak dipromosikan. (yan)
Siap Ditata Jadi Destinasi Wisata OANG Jawak atau dalam bahasa Indonesia, Gua Biawak menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Tempat wisata yang ramai pengunjung ini ditekadkan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) siap akan ditata. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Lotim, H. Gufranuddin menjawab Suara NTB Rabu (30/10) kemarin mengatakan di lokasi itu akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung. Diantaranya tempat parkir, kamar kecil dan fasilitas lainnya. Sektor pariwisata katanya akan memiliki dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, penelolaan Gua Biawak dari Pemkab Lotim akan diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. “Kita serahkan pengelolaannya kepada masyarakat Dusun Padak Labuhan Lombok,” ucapnya. Pantauan Disbudpar Lotim, di lokasi Gua Biawak ini sudah mulai tumbuh fasilitas pendukung yang dibangun sendiri oleh masyarakat. Diantaranya, restoran dan berugak-berugak. Pertumbuhan jumlah pengunjung ke lokasi tersebut diharap bisa memberikan efek langsung dalam peningkatan perekonomian masyarakat. Di kawasan Gua Biawak ini, lanjut Gufran ada pecahan-pecahan kulit kerang. Jika masyarakat kreatif, diyakini dari kerang itu bisa menambah nilai ekonomis bagi masyarakat. Mungkin juga diperlukan adanya pelatihan untuk pembinaan. Berada di Gua Biawak katanya ada segudang keindahan yang bisa dinikmati pengunjung. Diantaranya, menyaksikan terbitnya mentari pagi. Di belakang kawasan, berjejer rumah-rumah warga kampung bugis dengan ornamen rumah yang khas dan unik. Pemandangan itu dikatakan bisa memancing wisatawan karena memiliki daya tarik tersendiri. “Masyarakat di kawasan itu kan cukup hetero-
gen, dari berbagai sisi ada dan ini merupakan daya tarik,” akuinya. Perahu-perahu yang ada di bibir pantai bisa diajak untuk berkeliling di sepanjang bibir pantai. Menikmati suasana alam laut yang tenang. Tidak jauh dari lokasi itu, rencana akan dibangunkan marina. Ada boat yang siap akan dioperasikan. Sehingga Gua Biawak ke depan bisa menjadi tempat berkumpul dan singgahnya perahu-perahu kecil yang menjual jasa angkutan. Secara umum, penataan kawasan wisata di Lotim diakui Kadisbudpar Lotim ini belum maksimal. Karenanya dibutuhkan investor yang memiliki modal besar untuk melakukan penataan.
Pemda sendiri tidak mampu melakukan penataan sendiri. Hal ini mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki Kabupaten Lotim. Tekadnya, semua obyek wisata andalan Lotim akan mendapatkan perhatian sesuai kemampuan daerah. “Semua obyek wisata akan kita tata sehingga layak untuk dikunjungi,” ucapnya. Keterbatasan dana yang dimiliki Lotim sejauh ini tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan revitalisasi kawasan wisata. Seperti dilakukan di Jawa Timur misalnya yang membuat Jatim Park. “Kita belum mampu seperti Jatim yang membuat Jatim Park dan menata kawasan-kawasan wisata lainnya,” demikian. (rus)
(Suara NTB/cem)
SEGERA DIBANGUN - Sejumlah pengunjung berdiri di dekat tugu yang ditempeli prasasti tentang situs Gua Biawak. Pemkab Lotim menyatakan akan membangun sejumlah fasilitas penunjang di kawasan ini.
SUARA NTB
Kamis, 31 Oktober 2013
450.000
Halaman 12
EKSPEDISI
ADVERTISING
MEUBEL
TANAH KAPLING
PET SHOP
TOKO MAINAN
PELATIHAN
BATIK
LAUNDRY
MAINAN ANAK
RUMAH MAKAN
PERHIASAN
SALON
SHOWROOM
FUTSAL
ADVERTISING
KONTRAKAN
FINANCE
800.000
C.01.08.13
PELUANG BISNIS JADI AGEN SUSU
BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.
INFO.
0811306462. www.g-milk.net
PERAWATAN AC
BENGKEL
BANK
DIJUAL DIJUAL KERTAS segel terbitan tahun 80_an. Hubungi 081236100519
DANA TUNAI Bnt dana u/ projek properti, pertmbngn Trm mediator dg komisi bsr.SDAI jkt Afry 081219448270,Wendy 081296165840
DISTRIBUTOR AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923
LOWONGAN/ PELUANG BISNIS PRODUSEN SEPATU BANDUNG MEMBTH AGEN/RESELLER SE INDONESIA 081321212727 (TDK SMS), ADA KATALOG
SUARA NTB
Kamis, 31 Oktober 2013
KURSUS/BIMBEL
KOMPUTER
BAHAN BANGUNAN & INTERIOR
Halaman 13
HOTEL
SALON
SIARAN TV RADIO
SABLON & KONVEKSI
BOUTIQUE
JUAL MOBIL
TELEVISI
SANGGAR SENAM
PROPERTY
KURSUS
RUKO
EVENT ORGANIZER
FASHION
RUMAH MAKAN
FASHION
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
BENGKEL & SPARE PART
PENGOBATAN ACCESORIES
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
PHOTOGRAFI
087 865 633 888 / 087 861 811 999
SERVICE
TRAVEL
Halaman 14
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
Mataram (Suara NTB) Keberangkatan kontingen tarung derajat yang terdiri dari 14 atlet, 5 pelatih dan 2 ofisial mengikuti Kejurnas Piala Presiden di Bandung Jawa Barat (Jabar) 1-3 November 2013 dilepas secara resmi Ketua Umum Pengprov Kodrat NTB, H. Ahmad Rusni di kediamannya di Jl. Lingkar Selatan Kota Mataram, Rabu (30/10). H. Ahmad Rusni yang juga pimpinan PT. Dasar Ilham Sakinah (DIS) ini dalam sambutan pelepasannya menyampaikan harapan kepada atletatletnya agar dapat menjunjung tinggi sportivitas pertandingan serta menjaga nama baik daerah.
‘’Karena selain mencetak prestasi, atlet juga harus dapat menjaga nama baik daerah dengan menjunjung tinggi sportivitas pertandingan,’’ ujarnya mengingatkan. Dalam hal ini, ujarnya, semangat dan kerja keras akan menjadi bekal utama atlet untuk meraih prestasi terbaik di ajang pertandingan apapun. Dan dia pun berharap atletnya bisa meraih target 3 emas yang dibebankan KONI NTB kepada atletnya. “Ketua Umum KONI NTB memberikan target tiga emas pada atlet kami, dan kami tetap berikhtiar untuk meraih target tiga emas di kejurnas Piala Presiden,” harap Rusni. Sebelum berangkat, para atlet, pelatih dan ofisial berdoa bersama yang dipimpin
langsung H. Ahmad Rusni. Bahkan pada malam harinya, Rusni memberikan tausyiah singkat serta mengingatkan kepada semua atlet dan pelatih yang beragama Islam untuk melakukan shalat tahajjud untuk meminta pertolongan dan ridho dari Allah SWT dalam mengikuti Kejurnas. Kebarangkatan atlet dan pelatih itu didampingi Manajer Tim, Ir. Moh. Iqbal. Namanama atlet yang diberangkatkan, yakni Lukman, Murdani, Roby Ardiansyah, Nahnuddin Denis, Kurniawan, Kamaludin, Novi Jayanti, Weny Rizky Dika M, Rina Selviana, Kisnawati, Ikhfazillah Haerani, Munakip, Indra Rahmat Sara dan Erwinsyah. Sementara lima pelatih, yakni Abdul Khair,
SPd, M.Pd, Jamaluddin Bado, Dedy Noor Cholish, Hery Suryantoro dan Imran. Sehari sebelum keberangkatan, para atlet tarug derajat menyempatkan diri berpamitan kepada Wakil Gubernur NTB dan Ketua Umum KONI NTB. Pada acara pamitan dengan ketua umum KONI NTB, H. MNS. Kasdiono, SH, di Sport Hall GOR 17 Desember Mataram, Selasa (29/10) lalu, Kasdiono memuji persiapan atlet tarung derajat yang dinilai cukup baik menghadapi event bergengsi tersebut. Pada kesempatan itu pimpinan KONI NTB memberikan beban target 3 emas kepada para atlet-atlet tarung derajat NTB yang akan berlaga di Kejurnas Piala Presiden. (fan*)
(Suara NTB/fan)
POSE - Ketua Umum Pengprov Kodrat NTB, H. Ahmad Rusni berpose dengan atlet, pelatih dan ofisial yang berangkat mengikuti Kejurnas.
(Suara NTB/fan)
POSE - Ketua Umum Pengprov Kodrat NTB, H. Ahmad Rusni berpose dengan pelatih dan ofisial yang berangkat mengikuti Kejurnas.
(Suara NTB/fan)
SALAMAN - Ketua Umum Pengprov Kodrat NTB, H. Ahmad Rusni bersalaman dengan pelatih yang berangkat mengikuti Kejurnas.
(Suara NTB/fan)
BERDOA - Usai Shalat Maghrib, Ketua Umum Pengprov Kodrat NTB, H. Ahmad Rusni, bersama atlet dan pelatih berdoa bersama di kediaman Ketua Umum Kodrat NTB, H. Ahmad Rusni.
(Suara NTB/fan)
PAMITAN - Tampak para atlet yang berangkat mengikuti Kejurnas berpamitan dengan Ketua Umum Pengprov Kodrat NTB, H. Ahmad Rusni.
Arsene Wenger Tak Panik London Arsene Wenger menegaskan tak ada alasan untuk panik setelah Arsenal tersungkur 0-2 dari Chelsea pada babak empat Piala Liga. Tim asuhan Wenger menderita kekalahan kedua berturut-turut setelah The Blues melaju ke babak Delapan Besar berkat dua gol dari Cesar Azpilicueta dan Juan Mata. Ini adalah pil pahit bagi Wenger yang tujuh hari harus menyaksikan timnya juga kalah dari Borussia Dortmund di Emirates Stadium pada laga fase grup Liga Champions. Kekalahan ini menun-
jukkan Arsenal masih menghadapi masalah dalam mengakhiri penantian panjangnya selama delapan tahun meraih gelar juara. “Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan. Jika Anda perhatian poin yang kami dapatkan sejak Januari maka kami mendapatkan lebih banyak dari yang lain,” kata Wenger seperti dikutip AFP. Dia melanjutkan, setelah kalah pada laga perdana musim ini melawan Aston Villa, banyak orang bilang timnya terdegradasi dan akan ada revolusi. Namun, Arsene mengklaim Arsenal dalam posisi yang kuat di liga. Dengan hanya menurunkan Mesut Ozil dan Olivier Giroud di babak kedua, Arsenal sep-
erti kehilangan taji, apalagi striker asal Denmark Nicklas Bendtner tampil buruk. “Itu adalah pertandingan yang sangat ketat yang ditentukan oleh satu atau dua kesalahan,” kata Wenger. “Anda tak bisa terus memainkan pemain yang sama, Anda mesti merotasinya di beberapa level,” tambahnya. Wenger berjanji untuk bangkit pada laga melawan Liverpool Sabtu nanti. “Para pemain lagi berada pada posisi yang baik di liga. Anda tahu adalah penting memenangkan pertandingan besar,” demikian Wenger. (ant/bali post)
Ikuti Kejurnas
FPTI NTB Siapkan Enam Atlet
Mataram (Suara NTB) Cabang olahraga panjat tebing NTB menyiapkan enam atlet untuk mengikuti Kejurnas Panjat Tebing Senior di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), 9-16 November. Mereka adalah atlet-atlet senior yang pernah berlaga di kejurnas hingga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 lalu. Ketua Bidang Kompetisi Pengprov FPTI NTB, Hadi Hendra Susanto mengatakan enam atlet yang disiapkan itu adalah Joni Kasria, Azhar Wan Akbar , Is Mulia-
din, Fauzan Nurul Islam dan Ernawati. Sementara satu atletnya lagi belum ditentukan karena masih menunggu keputusan pengurus cabor. Namun pihaknya akan memberangkatkan enam atlet di ajang bergengsi tersebut. Enam atlet ini sedang menjalani latihan fisik dan teknik di NTB dan sebagian lagi di luar daerah. Tiga atlet yang latihan di NTB, yakni Joni Kasria, Azhar Wan Akbar dan Is Muliadin sementara dua atlet lannya, Erna Wati dan Fauzan Nurul Islam latihan di Sura-
baya dan di Yogyakarta. ‘’Kedua atlet itu latihan di luar daerah, karena kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya dan Yogyakarta,’’ ujarnya. Keberangkatan enam atlet itu masih harus menunggu keputusan pengurus baru. Pasalnya dalam waktu dekat ini, Pengprov FPTI NTB akan melaksanakan pemilihan ketua umum baru yang akan dilangsungkan di Mataram 2-3 November mendatang. (fan)
(Suara NTB/fan)
SALAMAN - Ketua Umum Pengprov Kodrat NTB, H. Ahmad Rusni bersalaman dengan atlet yang mengikuti Kejurnas.
Piala Liga
Chelsea Permalukan Arsenal London Chelsea mempermalukan pemuncak klasemen Liga Premier Arsenal di Piala Liga Rabu (30/10) dini hari WITA, sedangkan Manchester United mencapai perempatfinal setelah menaklukkan Norwich City. Pertandingan di Emirates Stadium adalah ulangan final 2007 yang dimenangi Chelsea 2-1. Jose Mourinho kembali menorehkan kemenangan setelah menang 2-0 atas pesaingnya Arsene Wenger tadi malam. Kedua tim mengubah starting line-up mereka di mana Wenger mengganti delapan pemainnya, sedangkan di kubu Chelsea, Gary Cahill menjadi satu-satunya pemain yang tak diganti dari susunan tim saat menang 2-1 dari Manchester City hari Minggu lalu. Chelsea memimpin pada menit 25 lewat bek asal Spanyol Cesar Azpilicueta. Dia melepaskan tendangan volley yang tak bisa dibendung kiper Lukasz Fabianski setelah bek kanan Arsenal Carl Jenkinson salah mengantisipasi bola. Nacho Monreal dan Aaron Ramsey nyaris menciptakan gol untuk Arsenal, sebaliknya
Juan Mata malah membawa Chelsea unggul 2-0 lewat tendangan kaki kanan pada menit 66. “Kemenangan ini sangat penting bagi kepercayaan diri kami,” kata Mata. “Setelah mengalahkan Manchester City dan kini Arsenal pekan ini, kami merasa kuat karena kedua tim sangat bagus,” klaimnya. Sementara itu Manchester United yang masih delapan poin di bawah Arsenal pada liga reguler, bermain gemilang untuk maju ke delapan besar setelah menang 4-0 dari Norwich di Old Traffor yang dua gol diantaranya dilesakkan Javier Hernandez. Manajer United David Moyes mengganti sembilan pemainnya, dengan menurunkan gelandang muda Inggris Wilfried Zaha untuk pertama kalinya sejak Community Shield.
Leroy Fer diganjar karena melakukkan pelanggaran terhadap Adnan Januzaj, kemudian Hernandez membuat kiper Norwich Mark Bunn terperdaya oleh penalti. Pemain Meksiko ini menciptakan gol kedua pada sembilan menit babak keduam. Phil Jones dan Fabio da Silva kemudian menambah dua gol MU pada menit-menit terakhir. Sementara itu Fulham kalah 3-4 dari klub divisi dua Leicester City. Hugo Rodallega membawa Fulham unggul lebih dulu pada menit 18, namun Leicester membalikkannya lewat Wes Morgan, Chris Wood dan Ignasi Miquel. Rodallega lalu menciptakan gol keduanya pada menit 54, sebelum kemudian Karagounis membuat kedudukan sama pada menit 87. Dua menit kemudian Lloyd Dyer menciptakan gol penentu ke-
menangan Leicester. Stoke City harus mengandalkan adu penalti untuk mengalahkan juara tahun 2011 Birmingham City, yang sempat menahan seri 4-4 pada waktu normal padahal gelandang mereka Wade Elliott diusir keluar lapangan pada menit pertama. Penyerang Birmingham Peter Lovenkrands menciptakan dua gol pada limat menit terakhir untuk membawa permainan ke babak tambahan sebelum gol Olly Lee pada menit 118 membawa kedudukan 4-4. Stoke lalu menang adu penalti 4-2. Sementara itu West Ham United mesti menunggu dua tendangan penalti pada menitmenit akhir dari Matthew Taylor dan Jack Collison untuk menaklukan Burnley 2-0. Untuk pertandingan Rabu ini Manchester City akan bertandang ke Newcastle United, sedangkan Tottenham Hotspur menjamu Hull City, sementara Sunderland menghadapi Southampton pada 6 November. (ant/bali post)
Barca Bukan Tandingan Celta Madrid Barcelona menjauh empat poin dari Atletico Madrid di puncak klasemen La Liga setelah menang mudah 3-0 dari Celta Vigo dini hari tadi. Alexis Sanchez yang mengantarkan Barca menang 2-1 dari Real Madrid akhir pekan lalu, membawa Barca unggul pada menit sembilan. Celta yang tak memiliki satu pun kesempatan untuk menyamakan kedudukan, malah diberondong dua gol lagi dari Cesc Fabregas. “Ada saatnya kami kehilangan ketajaman di depan, seperti saat melawan Osasuna,” kata Fabregas. “Kali ini hal itu tak ada lagi,” tambahnya. Gerardo Martino mengganti lima pemain dari susunan yang memenangkan laga melawan Madrid lalu. “Kami memulai dengan san-
gat baik dan gagasan kami memainkan Cesc lebih dekat ke Messi demi menekan pertahanan lawan yang solid,” kata Martino seperti dikutip AFP. Barca hanya butuh waktu sembilan menit untuk membongkar pertahanan lawan ketika Alexis memanfaatkan bola liar hasil tendangan Fabregas yang tidak diselamatkan dengan sempurna oleh Yoel. Kedua tim berbalas serangan, namun tendangan Messi masih melebar, sementara Rafinha yang mencoba menyamakan kedudukan sepakannya melambung di atas mistar gawang. Celta kembali mengancam gawang tim tamu di menit ke-31, tapi penampilan impresif Victor Valdes sukses menggagalkan usaha Nolito dan Charles. Tuan rumah harus kembali
kebobolan di babak kedua. Tiga menit pascajeda, sepakan Fabregas yang menerima umpan Messi, tidak ditepis dengan sempurna oleh Yoel, sehingga bola justru masuk ke gawang sendiri akibat membentur tubuh sang kiper. Barca kembali menambah gol enam menit kemudian, ketika Fabregas dengan sempurna mengonversi umpan matang Messi. Celta tak mau tinggal diam dan hampir memperkecil ketinggalan, sayang tendangan keras Nolito dari bola mati masih menyentuh mistar gawang. Sementara itu, Messi yang berkali-kali mencoba menjebol gawang Yoel justru gagal sehingga skor 3-0 bertahan sampai usai. (ant/bali post)
(Suara NTB/ist)
CETAK GOL - Pemain Chelsea Juan Mata saat mencetak gol ke gawang Arsenal pada Piala Liga, Rabu dinihari. Chelsea menang 2 – 0 atas Arsenal.
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
KPK Periksa Istri Nazaruddin Jakarta (Suara NTB) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu memeriksa Neneng Sri Wahyuni, istri terpidana kasus korupsi Muhammad Nazaruddin, soal kasus dugaan penerimaan hadiah terkait beberapa proyek termasuk proyek pembangunan kompleks olahraga di Hambalang. Menurut Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, Neneng diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anas Urbaningrum. Kepada Neneng, pengadilan sudah menjatuhkan vonis hukuman penjara selama enam tahun dan denda Rp 200 juta subsider pidana kurungan enam bulan serta mewajibkan dia membayar uang pengganti Rp 2,6 miliar dalam kasus korupsi pengadaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun anggaran 2008. Selain Neneng, KPK juga memeriksa anggota Komisi X DPR, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Rinto Surbekti dan Kepala Divisi Engineering, Procurement and Construction PT Pembangunan Perumahan (PP) Taufik Aria. PT PP adalah anggota Konsorsium Kerjasama Operasi (KSO) Hambalang yang dikerjakan PT Adhi Karya dan Wijaya Karya. Anas Urbaningrum diduga menerima hadiah atau janji berkaitan dengan proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang dan proyek-proyek lainnya. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu antara lain diduga menerima hadiah berupa mobil Toyota Harrier senilai sekitar Rp 800 juta dari PT Adhi Karya saat masih menjadi anggota DPR. (ant/bali post)
Golkar Optimis Calonkan ARB Meski Popularitas di Bawah Jokowi Jakarta (Suara NTB) – Partai Golkar optimistis mencalonkan ketua umumnya, Aburizal Bakrie atau ARB sebagai calon presiden meskipun opini yang berkembang menyebutkan bahwa elektabilitas dan popularitas ARB jauh di bawah Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). “Kami optimistis dengan pencalonan ARB sebagai capres. Kalau tidak optimistis, kami sudah mundur dengan opini yang sengaja dikembangkan. Yang penting, berkompetisi dengan sehat, bukan saling menjelekkan,” kata Ketua DPP Partai Golkar, Agun Gunanjar Sudarsa di Gedung MPR/DPR/ DPD RI, Jakarta, Rabu, Menurut Ketua Steering Commitee Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar itu, justru Golkar akan membuktikan bahwa opini yang dibangun tidak benar. “Opini publik bahwa ARB dibawah Jokowi, biarlah itu berkembang, biarkan saja. Kita terus maju. Pembuktiannya pada Juli 2014,” kata Ketua Komisi II DPR RI itu. Rapimnas Golkar yang akan digelar akhir bulan ini adalah ajang untuk memperkuat konsolidasi partai guna memenangkan Pemilu 2014 sekaligus memenangkan ARB pada Pilpres 2014. “Rapimnas Golkar nanti akan menguatkan penetapan ARB sebagai capres. Kita tak peduli dengan opini yang berkembang,” katanya. (ant/bali post)
Agun Gunanjar Sudarsa
Kurangi Erosi dan Banjir, GSS Ditata Ulang Bogor (Suara NTB) – Kementerian Pekerjaan Umum akan menata ulang garis sempadan Sungai Cisadane (GSS) untuk menjaga kelestarian sumber daya air dan mengurangi erosi serta banjir. “Terdapat 28 kilometer garis sempadan Sungai Ciliwung yang akan ditata ulang,” kata Anto Pudjantoro, dari Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane dalam pertemuan konsultasi masyarakat, di Gedung BAPPEDA Kota Bogor, Selasa. Pudjantoro mengatakan, penataan ulang sempadan sungai juga untuk mengurangi erosi dan banjir yang diakibatkan penggunaan daerah sepadan yang tidak terkontrol. Dikatakan dia, dengan penataannya tersebut, bangunan di dalam kawasan sepadan Sungai Cisadane akan berada dalam status quo. Bangunan tersebut tidak boleh diperbaiki ataupun ditambah. “Bagi pejabat wilayah tidak diperbolehkan mengeluarkan atau menerbitkan IMB-nya,” ujar Anto. Diungkapkan, di Kota Bogor, Sungai Cisadane masuk kategori sungai yang tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaaan, dengan kedalaman sungai antara 3-20 meter. (ant/bali post)
Sungai Cisadane
SUARA NUSANTARA
Halaman 15
Sutiyoso Divonis Hukuman Percobaan Semarang (Suara NTB) – Pengadilan Negeri Semarang menjatuhkan hukuman percobaan kepada Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso dalam kasus pelanggaran aturan kampanye. “Menjatuhkan hukuman satu bulan penjara, namun tidak perlu dijalani dengan masa percobaan dua bulan,” kata Hakim Ketua Fahtul Bachri dalam sidang di Pengadilan Negeri Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/10) kemarin. Majelis hakim juga mengenakan denda Rp1 juta subsider 15 hari kurungan kepada Sutiyoso. Hakim menyatakan Sutiyoso terbukti sengaja melakukan kampanye dengan melakukan rapat umum di luar jadwal sebagaimana diatur dalam pasal 276 UndangUndang No. 8/2012 tentang
Pemilu. Majelis hakim tidak menemukan hal-hal yang memberatkan Sutiyoso dalam perkara itu. “Hal-hal yang meringankan, terdakwa berlaku sopan selama persidangan, mengakui perbuatannya, serta belum pernah dihukum,” kata hakim. Vonis hakim terhadap Sutiyoso sama dengan tuntutan jaksa pada persidangan sebelumnya. Usai sidang Sutiyoso menganggap pengenaan hukuman tersebut dipaksakan. Sutiyoso berkeras bahwa tidak ada penyampaian visi dan misi dalam kegiatan halal bihalal pada 1 September di Gununpati Semarang. “Saya harap kasus ini jadi pelajaran, bahwa Undang-Undang Pemilu dan peraturan KPU itu sangat minim sosialisasi,” ucapnya. (ant/bali post)
DIVONIS - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso divonis percobaan. Ia dituduh sengaja menggelar kampanye di luar jadwal di Gunungpati, Semarang, pada 1 September 2013.
Golkar Relakan JK Diusung PKB Jakarta (Suara NTB) – Ketua DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Priyo Budi Santoso mengatakan partainya merelakan bila Jusuf Kalla akhirnya diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden 2014. “Itu semua terserah kepada PKB, dan kami kembalikan semua kepada Pak Jusuf Kalla kalau memang berproses kesana, ya, kita tidak bisa menghalang-halangi,” katanya saat ditemui di Gedung Nusantara III di Jakarta, Rabu. Menurut dia, apabila wacana kepindahan Jusuf Kalla (JK) ke PKB itu benar, hal itu merupakan hal yang wajar karena JK dinilai sebagai tokoh lintas partai. “Karena Pak JK itu kan juga tokoh lintas partai, jadi kami silakan saja,” ujarnya. Terkait status keanggotaan Jusuf Kalla dalam partai ber-
lambang pohon beringin itu, Priyo mengatakan hingga saat ini JK masih berstatus sebagai kader Partai Golkar. “Sampai hari ini kan beliau masih tokoh Golkar. Kalau beliau memang ingin pindah kesana (PKB) maka keputusan itu harus dihormati meskipun kami kehilangan, ya, tetapi kami tidak punya kewenangan untuk menghalang-halangi. Jadi, biarkan ini berproses,” katanya. Ia pun mengaku tidak khawatir bahwa kepindahan Jusuf Kalla ke PKB nantinya akan menarik sejumlah suara dari partai Golkar ke PKB. “Ya itu semua tergantung
apakah PKB memang serius, atau hanya untuk mendompleng. Bila PKB serius, ya, kami ikhlaskan juga, tidak apa-apa,” tuturnya. Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar akan fokus membahas upaya konsolidasi untuk memenangkan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. “Rapimnas itu akan menitikberatkan pada upaya konsolidasi, semua untuk pemenangan pileg dan pilpres,” ucapnya. Sebelumnya, sejumlah kader PKB menyatakan dukungan untuk Jusuf Kalla
JK Sebaiknya Abaikan Wacana Jadi Capres dari PKB Semarang (Suara NTB) – Politikus senior Partai Golkar Jawa Tengah Soejatno Pedro Hd menyatakan M. Jusuf Kalla sebaiknya mengabaikan wacana Partai Kebangkitan Bangsa yang berniat mengusungnya sebagai calon presiden pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014. “Kinerja dan citra Pak Jusuf Kalla selama ini bagus, namun sangat sulit bisa maju sebagai capres dari PKB karena untuk bisa mengusung capres setidaknya memperoleh dukungan 20 persen suara pemilu,” katanya di Semarang, Rabu. Menurut dia, Jusuf Kalla sebaiknya memosisikan dirinya sebagai Bapak Bangsa saja yang secara sosial dan kultural posisinya lebih tinggi ketimbang presiden. Dengan kepercayaan tinggi yang diberikan oleh media dan
masyarakat luas, katanya, Kalla tetap bisa berbuat lebih banyak untuk kebaikan bangsa dan negara. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Jateng tersebut menyatakan selama Jusuf Kalla mengemban tugas, mulai jadi anggota tim perunding perdamaian di Aceh, Maluku, lalu menjadi Wakil Presiden, hingga Ketua Umum Palang Merah Indonesia, dia selalu menuai sukses. Golkar sendiri hampir bisa dipastikan mengusung ketua umumnya, Aburizal Bakrie, dan mungkin bakal menggadeng cawapres dari partai atau tokoh lain yang diyakini bisa mendongkrak perolehan suara, namun bukan Kalla. Berdasarkan pengalaman dalam tiga pilpres sebelumnya, kata Pedro, Golkar malah menuai perpecahan pascamu-
nas karena terjadi konflik antarelite yang berujung pada pendirian partai baru oleh bekas tokoh Golkar. Terakhir adalah Partai Nasdem yang dipelopori Surya Paloh, sedangkan sebelumnya adalah Hanura yang dikomandani Wiranto, serta PKPI dengan tokohnya Edi Sudrajat. Edi, Wiranto, dan Surya Paloh sebelumnya merupakan tokoh penting Partai Golkar. “Sebagai kader, saya juga tidak ingin melihat Golkar pecah lagi setelah dua tokoh puncaknya maju dalam Pilpres 2014,” kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan SOKSI Jawa Tengah tersebut. Berdasarkan alasan itu pula, ia minta Jusuf Kalla menjalani sisa hidupnya sebagai Bapak Bangsa yang memayungi dan menerangi semua kelompok. (ant/bali post)
Antisipasi Banjir Jakarta
2.000 Petugas Gabungan Disiagakan Jakarta (Suara NTB) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan sebanyak 2.000 petugas gabungan untuk mengantisipasi datangnya banjir di seluruh wilayah ibu kota. “Untuk penanggulangan bencana banjir kali ini, kita menyiagakan sebanyak 2.000 petugas gabungan serta dana sebesar Rp4 miliar sebagai dana darurat banjir,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso di Jakarta, Rabu (30/10) kemarin. Menurut Kukuh, pihaknya juga telah melakukan koordi-
nasi terkait penanggulangan banjir dengan beberapa Satuan Perangkat Kerja Daerah DKI. Sejumlah SKPD tersebut, di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB), dan Satuan Polisi Pamong Praja. Dia menuturkan koordinasi juga dilakukan dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan SAR Nasional, dan sejumlah kementerian. Selain itu, BPBD DKI juga
memberikan pelatihan kepada masyarakat, terutama warga yang tinggal di kawasan rawan banjir, seperti pelatihan evakuasi bagi lansia, perempuan dan anak-anak. “Bersama Dinas Damkar dan PB, kita juga mengadakan pelatihan penyelamatan di gedung-gedung sehingga kalau terjadi bencana, para penghuni gedung bisa menyelamatkan diri sekaligus melakukan evakuasi,” tutur Kukuh. Sementara itu, terkait anggaran darurat tersebut, Kukuh mengungkapkan jumlahnya masih bisa ditambah, disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. (ant/bali post)
Pelaku Pembacokan Anggota Brimob Kenek Metro Mini Jakarta (Suara NTB) – Polisi menduga pelaku penusukan dan pembacokan anggota Brimob Brigadir Syarif Mappa adalah kenek metro mini yang ditumpangi korban, kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto. “Dari keterangan saksi-saksi yang melihat kejadian di lokasi, diduga korban bertengkar di atas metro mini. Pertengkaran itu berlanjut dengan perkelahian dan kejar-kejaran hingga terjadi penusukan dan pembacokan terhadap Brigadir Syarif,” kata Kombespol Rikwanto di Jakarta, Rabu. Rikwanto mengatakan diketahui korban saat itu menumpang metro mini nomor 64. Dari hasil penelusuran terhadap ar-
mada metro mini, diketahui bahwa saat itu kendaraan yang ditumpangi korban dikendarai dan dikeneki oleh sopir dan kenek tembak. Menurut Rikwanto, penyidik sudah menemui sopir yang biasa mengemudikan metro mini tersebut. Kepada penyidik, sopir itu mengatakan malam saat kejadian sedang tidak bekerja. “Dari sopir metro mini ini diketahui identitas sopir dan kenek tembak yang mengoperasikan kendaraan tersebut. Diduga kenek tersebut pelaku penusukan dan pembacokan dan diketahui oleh sopir,” tuturnya. Rikwanto menuturkan saat ini penyidik sedang memburu sopir dan kenek tembak yang diduga terlibat dalam kejadian itu.
Sebelumnya, Polsek Metro Pasar Minggu, Jakarta Selatan sedang menyelidiki kasus perkelahian yang menyebabkan meninggalnya anggota Brimob Brigadir M Syarif Mappa di Jalan Tanjung Barat, Pejaten Timur, Minggu (27/10) malam. Korban yang beralamat di Asrama Brimob Kedung Halang mengalami luka bacok di punggung kanan robek 10 centimeter dan luka bacok di dada kanan robek 10 centimeter. Dari keterangan para saksi, polisi mendapatkan informas pelaku memiliki ciri-ciri rambut cepak lurus, tangan kanan luka lecet, badan sedang, kulit sawo matang serta mengenakan baju kaos warna abu-abu dan celana hitam. (ant/bali post)
menjadi calon presiden dari partai tersebut pada Pilpres 2014. Sebelas pimpinan PKB dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, menemui Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar guna menyampaikan hal tersebut. Para kader PKB itu melaporkan usulan yang berkembang di daerah mengenai perlunya mengajukan mantan Wapres Jusuf Kalla sebagai capres dari PKB. (ant/ bali post) Priyo Budi Santoso
Puluhan Makam di Jayapura Dirusak Orang Tak Dikenal Sentani (Suara NTB) – Sekurangnya 50 makam yang ada di tempat pemakaman umum HIS Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua dirusak dan dicuri batu nisannya oleh orang tidak dikenal. Dari pantauan Antara di lapangan, Rabu dari sejumlah makam yang dirusak mulai ada yang diperbaiki pihak keluarga. Soleh, warga Sereh yang keluarganya dimakamkan di TPU HIS menyayangkan perbuatan pengrusakan makam tersebut. Pasalnya, batu nisan yang dicuri merupakan kenangan bagi keluarga yang ditinggalkan. “Sedih dan sangat mengutuk keras perbuatan ini, berharap pihak kepolisian bisa segera menemukan pelakunya,” ucapnya. Hal senada juga disampaikan Paul Yoku dengan mengatakan orang yang mencuri batu nisan almarhum adiknya merupakan orang yang tidak dapat menghargai orang lain. “Kedepannya, diharapkan
ada penjagaan tersendiri di TPU ini sehingga makammakam lainnya tidak mengalami nasib yang sama dengan 50 makam yang rusak ini,” ujarnya kepada Antara ketika ditemui tengah mengecek makam almarhum adiknya. Paul menjelaskan kejadian pengrusakan dan pencurian batu nisan ini baru terjadi kali ini. Lebih lanjut Paul mengungkapkan pihaknya bingung kenapa pencuri ini justru mencuri di tempat orang yang sudah meninggal. “Tidak ada barang berharga di makam sini, biasanya orang mencuri di rumah atau toko, tapi entah mengapa malah justru menyatroni makam,” tukasnya. Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Jayapura AKBP Roycke Harry Langie, pihaknya masih mengecek kejadian pengrusakan dan pencurian batu nisan ini. “Coba saya cek dulu ya,” katanya di Sentani, Rabu. (ant/bali post)
Farhat Abbas Gugat Hasil Pilkada Kolaka Kolaka (Suara NTB) – Dua pasangan cabupcawabup menggugat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, atas hasil pilkada setempat ke Mahkamah Konstitusi, yakni Farhat Abbas-Sabaruddin Labamba dan Amir SahakaParmin Dasir. Komisioner KPU Kabupaten Kolaka, Syahlan Launu, dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa, membenarkan dua pasangan cabup-cawabup itu menggugat hasil pilkada yang digelar 20 Oktober 2013. Menurut dia, salah satu gugatan terhadap KPU Kolaka itu adalah mempertanyakan legal standing keikutsertaan masyarakat Kolaka Timur dalam pencoblosan pilkada itu. “Selain itu juga ada delik dugaan penggelembungan suara oleh KPU. Gugatan disampaikan oleh salah satu pasangan cabup-cawabup,” katanya. Syahlan juga menjelaskan pihak KPU mengapresiasi dua pasangan cabup yang melakukan gugatan terhadap hasil Pilkada Kolaka karena hal itu merupakan hak setiap warga negara. “Yang jelas, kami, pihak KPU, akan melayani gugatan itu,” jelasnya. Meskipun demikian, kata Syahlan, KPU sudah mempersiapkan beberapa pengacara untuk mengh-
adapi gugatan yang diajukan oleh dua pasangan calon bupati-calon wakil bupati itu. Untuk diketahui Pilkada Kolaka yang digelar pada 20 Oktober 2013 diikuti lima pasangan cabup-cawabup, yakni Ahmad Safei-Muh Jayadin (SMS Berjaya) nomor urut 1, Najmuddin HarunaRusman (Beriman/2), Farhat Abbas-Sabaruddin Labamba (Farhat-SBL/3), Harun Rahim-Rustam Pettanyalla (Harus/4) dan Amir SahakaParmin Dasir (Aspirasi/5). Hasil rapat pleno KPU atas perolehan suara pilkada itu menempatkan pasangan Ahmad Safei-Muh Jayadin memperoleh 69.925 suara atau 41,82 persen, disusul Amir Sahaka-Parmin Dasir meraih 58.619 suara (35,06 persen). Selanjutnya posisi ketiga ditempati pasangan Harun Rahin-Rustam Pettanyalla mendapatkan 19.462 suara (11,64 persen), keempat Najmuddin-Rusman memperoleh 13.778 suara (8,24 persen) dan kelima Farhat Abbas-Sabaruddin Labamba hanya mengumpulkan 5.404 suara (3,23 persen). Sementara hasil Pilkada Kolaka terhimpun 167.188 suara sah dari 242.043 daftar pemilih tetap (DPT) dan yang tidak sah secara keseluruhan 2.323 suara. (ant/bali post)
SUARA NTB Kamis, 31 Oktober 2013
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengintaian Dilakukan Intelijen Spanyol dan Prancis Washington Pengintaian komunikasi elektronik terhadap warga Prancis dan Spanyol dilakukan oleh badan intelejen dua negara tersebut, bukan oleh badan Amerika Serikat National Security Agency (NSA), demikian lapor surat kabar Wall Street Journal pada Selasa. Laporan dari surat kabar tersebut bertentangan dengan berita yang ditulis oleh media di Prancis dan Spanyol yang menuduh NSA telah mematai-matai jutaan panggilan telepon warga sipil di kedua negara, lapor AFP. Wall Street Journal menu-
lis berita tersebut berdasarkan wawancara dengan beberapa pejabat Amerika Serikat yang dirahasiakan identitasnya. Sementara laporan dari media Prancis dan Spanyol didasarkan pada dokumen rahasia milik NSA yang dibocor-
kan oleh mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat Edward Snowden. Sebelumnya direktur intelijen nasional Amerika Serikat James Clapper mengatakan bahwa laporan yang ditulis surat kabar Le Monde,
yang diberikan oleh Snowden. Menurut keterangan pejabat-pejabat tersebut, badan mata-mata Prancis dan Spanyol adalah pihak yang pertama kali mengumpulkan data penggilan telepon dan kemudian membagi data tersebut kepada NSA. Para pejabat tersebut juga mengatakan bahwa dokumen dari Snowden menunjukkan pengintaian panggilan telepon oleh mata-mata Prancis dilakukan di luar wilayah nega-
yang menuduh NSA telah mengumpulkan lebih dari 70 juta panggilan telepon di Prancis pada Desember 2012 sampai Januari 2013, adalah berita yang “tidak akurat” dan “menyesatkan”. Namun Clapper tidak merinci apa yang salah dalam berita Le Monde. Sejumlah pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa media-media di Eropa telah salah memahami dokumen
ra tersebut. Prancis kemudian menyerahkan data itu kepada komunitas intelijen Amerika Serikat. Dokumen yang dibocorkan tidak mengindikasikan bahwa Prancis telah mengintai warganya sendiri dari dalam negeri. NSA menolak berkomentar mengenai laporan Wall Street Journal. Direktur badan tersebut, Jenderal Keith Alexander, akan menghadiri pertemuan dengan Komite Intelijen Majelis Rendah pada Selasa sore.
Wall Street Journal menulis pembagian data panggilan telepon tersebut merupakan program yang berbeda dengan pengintaian NSA terhadap sejumlah pemimpin negara sekutu, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel. Laporan mengenai pengumpulan data panggilan telepon dan pengungkapan bahwa NSA memata-matai sejumlah pemimpin negara telah memicu perdebatan sengit di negara sekutu Amerika Serikat. (ant/bali post)
Thailand Lanjutkan Perundingan dengan Gerilyawan Bangkok Pemerintah Thailand mengatakan pihaknya siap untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian dengan para gerilyawan selatan pada bulan depan. Paradorn Pattanatabut, Kepala Dewan Keamanan Nasional (NSC), Selasa, menyampaikan pihak Thailand telah mengirimkan sinyal kepada fasilitator Malaysia dan Barisan Revolusi Nasional
(BRN), satu kelompok induk gerilyawan selatan yang telah mengadakan tiga putaran pembicaraan damai dengan pihak berwenang Thailand sejak akhir Maret. Awal bulan ini, NSC tanpa batas waktu menunda pembicaraan perdamaian babak berikutnya, awalnya dijadwalkan untuk 20 Oktober, mengatakan bahwa pihaknya “tidak siap” untuk melanjutkan negosiasi.
Kepala NSC, yang memimpin delegasi Thailand dalam pembicaraan, mengatakan keputusan itu juga dilakukan untuk menghindari pertemuan dengan BRN sehubungan ulang tahun kesembilan mendatang insiden Tak Bai, di mana sekitar 80 pengunjuk rasa tewas pada 25 Oktober 2004 di kabupaten Tak Bai, Narathiwat. Dia mengatakan NSC prihatin BRN akan merujuk pembunu-
han Tak Bai sebagai alasan untuk memaksakan tuntutan lagi. Muslim Thailand, etnis Melayu mendominasi tiga provinsi perbatasan selatan - Yala, Pattani, Narathiwat dan empat kabupaten di Songkhla telah diganggu dengan kekerasan sejak awal tahun 2004. Lebih dari 5.000 orang tewas dan lebih dari 9.000 lainnya terluka, demikian laporan Xinhua. (ant/bali post)
Sudan Tangkap Tujuh Profesor dalam Perburuan Kelompok Oposisi sikap bersama atas perburuan aktivis yang dilakukan pemerintah, kata seorang profesor yang mengetahui peristiwa tersebut. “Kami mendesak pihak yang berwenang untuk melepaskan mereka,” kata Adeeb. Kemerdekaan Sudan Selatan membuat Khartoum kehilangan tiga per empat pemasukan produksi minyak mentah yang sangat diandalkan sebagai sumber pemasukan negara dan sumber mata uang asing untuk mengimpor bahan makanan. Sejumlah kelompok pembela hak asasi manusia dan para diplomat mengatakan bahwa lebih dari 150 orang tewas saat pasukan keamanan di negara Afrika Utara tersebut menembaki para pengunjuk rasa. Sementara pihak pemerintah menyatakan hanya 34 yang tewas dan membantah telah menembaki para demonstran yang dibubarkan karena dinilai telah melakukan aksi vandalisme. Pada 3 Oktober lalu, sebanyak 35 orang disidang di pengadilan Khartoum karena didakwa terlibat vadalisme selama unjuk rasa berlangsung. (ant/bali post)
Tunisia Memulai Operasi ”Besar” Buru Kelompok Garis Keras Tunis Tentara nasional Tunisia memulai operasi besar untuk memburu anggota kelompok garis keras di pusat wilayah Sidi Bouzid pada Selasa, demikian kata Kementerian Pertahanan negara tersebut. Operasi tersebut dilakukan setelah kelompok militan membunuh enam petugas kepolisian di Sidi Bouzid pada pekan lalu, lapor AFP. “Operasimiliterbesartelahdimulai pada Selasa di perbukitan Sidi Ali Ben Aoun (sebuah kecamatan
di wilayah Sidi Bouzid),” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Taoufik Rahmouni sebagaimana dikutip dari Kantor Berita TAP. Rahmaouni mengatakan bahwa pihak militer mengerahkan sejumlah tank dan helikopter untuk mendukung operasi yang ditujukan untuk memburu “para teroris”. Sidi Ali Ben Aoun dinilai sebagai benteng pertahanan dukungan terhadap Salafisme, aliran ultrakonservatif Islam Sunni. Tokoh kunci di lingkaran Salafi,
Khatib Idrissi, tinggal di wilayah tersebut. Para Rabu pekan lalu, kelompok militan menewaskan enam petugas kepolisian. Setelah itu, Kementerian Dalam Negeri memberi keterangan bahwa pasukan keamanan telah menangkap delapan orang yang diduga turut ambil bagian dalam peristiwa tersebut. Unit garda nasional juga membunuh sekelompok jihadis asal Aljazair dan menyita sejumlah bahan peledak serta persenjataan yang
dimiliki kedelapan orang tersebut, kata Kementerian Dalam Negeri. Sejak peristiwa kebangkitan masyarakat sipil yang berhasil menggulingkan rezim Zine Al Abidine Bin Ali pada 2011 lalu, Tunisia berulang kali dilanda tindak kekerasan yang didalangi oleh kelompok garis keras. Pada Oktober ini, sembilan angota pasukan keamanan terbunuh dalam pertempuran dengan sejumlah orang yang disebut oleh pemerintah sebagai kelompok “teroris.” (ant/bali post)
Laurent Gbagbo
(ant/bali post)
Khartoum Pemerintah Sudan menangkap tujuh profesor universitas dan memperpanjang upaya perburuan terhadap aktivis oposisi setelah kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak membuat negara tersebut dilanda kerusuhan terburuk dalam beberapa tahun terakhir, kata pengacara pembela hak asasi manusia Nabeel Adeeb pada Selasa. Pemerintah di Khartoum memotong subsidi bahan bakar minyak untuk menyelamatkan keuangan negara yang terpukul karena kemerdekaan Sudan Selatan (yang merupakan produsen minyak besar) pada 2011 lalu, lapor Reuters. Kebijakan pemotongan subsidi tersebut membuat harga bahan bakar minyak meningkat dua kali lipat dalam satu malam dan memicu unjuk rasa yang diwarnai kekerasan yang menewaskan puluhan orang serta penangkapan terhadap lebih dari 700 orang. Tujuh akademisi tersebut ditahan pada Senin malam saat mereka bertemu di Universitas Ahfad di ibu kota, kata Adeeb. Pertemuan para profesor tersebut diadakan untuk membahas
Mantan Presiden Pantai Gading Masih Ditahan Den Haag Mantan Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo masih berada di dalam tahanan di Den Haag sampai dia diadili dengan dakwaan kejahatan terhadap umat manusia, kata Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Selasa. Gbagbo ditangkap pada April 2011 dan dipindahkan ke tempat penahanan ICC di
Den Haag pada 30 November 2011, setelah surat penangkapan dikeluarkan terhadap dia pada 23 November 2011. Mantan presiden Pantai Gading tersebut, yang menghadapi tuntutan kejahatan terhadap kemanusiaan, telah meminta dibebaskan dari tahanan tapi ditolak oleh pengadilan, demikian laporan Xinhua.
Ia dituduh memikul tanggung jawab pidana pribadi atas empat tuntutan kejahatan terhadap kemanusiaan, terutama pembunuhan, perkosaan dan kekerasan seksual, penghukuman serta tindakan lain tak manusiawi, yang dilakukan dalam kerusuhan pasca-pemilihan umum di Pantai Gading antara 16 Desember 2010 dan 12 April 2011. (ant/bali post)
Kebakaran Bus di India, 40 Tewas New Delhi Sebanyak 40 orang tewas karena bus yang mereka tumpangi terbakar di Distrik Mahabubnagar di Andhra Pradesh, India, pada Rabu pagi waktu setempat.
Bus swasta yang tiba di Hyderabad dari Bangalore itu terbakar setelah jatuh ke parit di dekat Palem di Kabupaten Mahabubnagar sekitar pukul 05.20 waktu setempat, kata polisi seperti dikutip kantor berita Xinhua. Bus tersebut membawa 49 penumpang. Semua penumpang sedang tidur ketika bus mengalami kecelakaan dan tangki bahan bakar dieselnya meledak. Hanya sembilan orang, termasuk pengemudi dan seorang pembersih bus, yang berhasil menyelamatkan diri dalam kecelakaan itu.
“Kecelakaan ini terjadi ketika bus tersebut terbakar di Distrik Mahabubnagar. Sebanyak 40 orang terbakar hingga tewas, sementara korban cedera telah dibawa ke rumah sakit setempat,” kata perwira senior polisi, yang tak ingin disebutkan jati dirinya. Penyelidikan telah diperintahkan untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu, pejabat tersebut menambahkan. Kecelakaan sering terjadi di India akibat pengemudi sembrono, kondisi jalan yang buruk dan pengemudi yang bekerja melebih jam kerja. (ant/bali post)
(ant/bali post)
DIHIASI BUNGA - Seorang prajurit Afghanistan membawa senapan RPG yang dihiasi bunga plastik saat patroli.
Polisi Afghanistan Tewaskan 12 Petempur Taliban Kabul Satuan polisi nasional Afghanistan dengan dukungan militer telah menewaskan selusin petempur Taliban selama serangkaian operasi di seluruh negeri tersebut selama 24 jam belakangan, kata Kementerian Dalam Negeri di dalam satu pernyataan di Kabul, Rabu. “Polisi Nasional Afghanistan, yang didukung oleh pasukan koalisi pimpinan NATO dan militer, melancarkan beberapa operasi pembersihan gabungan di Provinsi
Helmand, Logar, Uruzgan, Kandahar, Jowzjan, Laghman, Nooristan, dan Kunar selama 24 jam belakangan dan menewaskan 12 gerilyawan Taliban yang bersenjata,” tambah pernyataan tersebut. Menurut pernyataan itu, 18 lagi petempur Taliban telah ditangkap selama operasi tersebut, demikian laporan Xinhua. Pernyataan itu tidak menjelaskan apakah ada korban jiwa di pihak pasukan keamanan. Sementara, faksi Taliban belum mengeluarkan komentar. (ant/bali post)