HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 75 TAHUN KE 12
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
RABU, 1 JUNI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257 (Suara NTB/ars)
BERKUNJUNG - Bupati Sumbawa, H.M.Husni Djibril (ke tiga dari kanan) bersama Bupati Dompu, H.Bambang M.Yasin (ke dua dari kanan), Plt.Kepala BPK NTB, Wahyu Priyono (ke empat dari kanan), Sekda Sumbawa, H.Rasyidi (empat dari kiri), Kepala DPPKAD Kabupaten Sumbawa, H.Baharuddin (dua dari kiri) dan Kepala Dinas PPKAD Kabupaten Dompu,Muhibuddin (paling kiri) dan Ida Bagus Wisnu, Kepala Sekretariat Perwakilan BPK NTB (tiga dari kiri) foto bersama dengan Penanggung Jawab Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H.Agus Talino, saat berkunjung ke Redaksi Suara NTB dan Radio Global FM Lombok, Selasa (31/5) kemarin.
105 IUP Bermasalah Diserahkan ke KPK Mataram (Suara NTB) Desakan dalam Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Minerba KPK agar Izin Usaha Pertambangan (IUP) ditertibkan, akhirnya dipatuhi Pemprov NTB. Melalui dinas terkait, sudah 105 izin pertambangan bermasalah yang diserahkan ke KPK. Sementara sembilan izin perusahaan sedang diverifikasi. Pihak Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi NTB, mengaku sudah menyerahkan hasil penertibannya IUP itu ke KPK. ‘’Per tanggal 12 Mei, sesuai deadline itu sudah kita penuhi. Datanya sudah kami serahkan ke KPK,” kata Yuliadi Ismono, Ka-
bid Pertambangan Umum Distamben NTB kepada Suara NTB, Selasa (31/5) di Mataram. Penjelasan itu dibenarkan juga oleh pihak Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKMPT) NTB. “Sudah resmi kami cabut yang
105 izin,” kata Kabid Pelayanan Perizinan BKMPT, Samsul Rizal, merujuk pada pernyataan Kepala BPMPT Ir.Ridwan Syah, MTP sebelumnya, dari total 114 izin yang berlum clear and clean (CNC). Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/ars)
INTERAKTIF - Bupati Sumbawa, Plt.Kepala BPK, Sekda Sumbawa dan Kepala DPPKAD Sumbawa saat interaktif di Radio Global FM Lombok.
TO K O H Jangan Terlena WTP PENILAIAN opini dengan tingkatan berbeda dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), semua akan tergantung dari sikap proaktif pemerintah daerah. Tingkat kesungguhan akan menentukan hasil, disclimer (BPK tak menyatakan pendapat), Wajar Dengan Pengecualian (WTP) atau dengan predikat tertinggi, Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pemerintah yang berhasil meraih WTP, tentu untuk mempertahankannya dianggap tidak mudah. Mempertahankan predikat ini, tidak hanya soal kepatuhan atas aturan saja, Wahyu Priyono Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/ars)
KO M E N TTAA R Jangan Panik
TIM Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTB memastikan ketersediaan stok barangbarang kebutuhan masyarakat jelang puasa cukup aman. Melihat itu, inflasi diyakini masih mampu dikendalikan, asalkan masyarakat juga mampu mengendalikan hawa nafsunya. Kesimpulan ini didapat setelah digelar rapat TPID di ruang rapat utama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB dengan seluruh pihak terkait dan stakeholders di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota di NTB Selasa (31/5) kemarin. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
H.Bambang.MYasin dialog interaktif di Radio Global FM Lombok.
Bupati Sumbawa, Dompu dan Plt. Kepala BPK Plt.Kepala Kunjungi ’’Suara NTB’’ dan Radio Global Mataram (Suara NTB) Bupati Sumbawa, H.M. Husni Djibril bersama Bupati Dompu, Drs. H.Bambang M.Yasin (ke dua dari kiri) dan Plt.Kepala BPK NTB, Wahyu Priyono, S.E., M.M., CA., Ak. Selasa (31/5) kemarin berkunjung ke Redaksi Suara NTB dan Radio Global FM Lombok. Dalam kunjungannya itu, mereka diterima Penanggung Jawab Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H.Agus Talino. Hadir juga Sekda Sumbawa, Drs. H.Rasyidi, Kepala DPPKAD Kabupaten Sumbawa, Drs.H.Baharuddin,MM, Kepala Dinas PPKAD Kabupaten Dompu,Muhibuddin dan Kepala Sekretariat Perwakilan BPK NTB, Ida Bagus Wisnu. Dalam kunjungannya itu, Bupati Sumbawa bersama Kepala BPK NTB didampingi
Sekda Sumbawa dan Kepala Dinas PPKAD berkesempatan melakukan dialog interaktif di Radio Global FM Lombok. Tema dialog interaktif yang dipandu Penyiar Nita, tentang predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih Kabupaten Sumbawa dalam kurun empat tahun berturut-turut. Mengambil tema yang sama, usai Bupati Sumbawa, dialog interaktif dilanjutkan Bupati Dompu, H.Bambang M.Yasin. Predikat WTP, diraih Kabupaten Dompu dua tahun berturut turut. Atas prestasi pengelolaan pemerintahan yang baik, tahun 2015 Dompu diganjar bonus Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 38 miliar. Dengan predikat yang sama, pemerintah pusat diharapkan menggelontorkan DAK dua kali lipat. Bersambung ke hal 15
Empat Kali Berturut - turut Sumbawa Raih WTP
Tak Sekadar Kejar Insentif DAK Mataram (Suara NTB) Empat kali berturut turut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Kepastian dari keberhasilan itu adalah meningkatkan Dana Alokasi Khusus (DAK), yang
(Suara NTB/dok)
Tugas Sekda Mendorong Birokrasi Lahirkan Inovasi Sekretaris Daerah (Sekda) NTB sudah terpilih dan akan dilantik, Rabu (1/6) hari ini. Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc., Ph.D, memegang tanggung jawab baru sebagai komando birokrasi Pemprov NTB menggantikan H. Muhammad Nur, SH. MH. Dalam memegang jabatan Sekda ke depan, ia akan menjalankan inovasi-inovasi agar perjalanan birokrasi tidak monoton.
H. Rosiady H. Sayuti (Suara NTB/dok)
merintahan bersih, transparan dan akuntabel. Bersambung ke hal 15
Foto bersama Wagub NTB, Plt, Kepala BPKP NTB dengan Bupati dan Ketua DPRD Sumbawa usai penyerahan hasil laporan keuangan Piagam Penghargaaan WTP Sumbawa
H. Rosiady H. Sayuti Prijono
diprediksi melebihi tahun sebelumnya Rp 39 miliar. Tapi bukan hanya itu yang dikejar oleh Bupati Sumbawa, HM. Husni Djibril, Bsc. Hajatan besarnya adalah untuk mewujudkan pe-
DITEMUI Suara NTB di ruang kerjanya di Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) NTB, Rosiady yang pada tahun 2008 sampai dengan 2013 menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, mengatakan, sekretaris daerah tugas utamanya adalah menjadi pembantu gubernur dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan. Dalam menyusun rencana-rencana kebijakan gubernur. “Serta di dalam pengawasan atau monitoring dan evaluasi pelaksanaan dari kebijakan gubernur tersebut,” jelasnya. Artinya, terang Rosiady, Sekda sehari-hari menjadi koordinator Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sekaligus menjadi supervisor SKPD. Apa yang menjadi kebijakan gubernur sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Bersambung ke hal 15