HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SABTU, 2 APRIL 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 26 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Direktur Teknik PDAM dan Pelapor Diperiksa Kejaksaan Mataram (Suara NTB) Penyelidikan atas laporan sejumlah kegiatan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang terus bergulir. Sejalan dengan pemeriksaan pihak di internal PDAM, giliran pelapor diklarifikasi Jumat (1/4) kemarin. Dalam hari yang sama juga diperiksa Direktur Teknik PDAM Giri Menang, HM Yusuf, ST. Pelapor bernama Syakban datang ke Gedung Kejati NTB sekitar pukul 11.00 Wita, langsung masuk ke ruang Kasi I Intelijen Joseph, SH. Pemeriksaan sempat istirahat untuk salat Jumat. Setelah dilanjutkan, berakhir sekitar pukul 16.00 Wita. Sebelumnya, dalam hari yang sama, HM Yusuf
juga diklarifikasi terkait sejumlah kegiatan di perusahaan daerah itu, sesuai dengan tupoksinya. Keterangan HM Yusuf dikonfrontir dengan 43 item materi laporan pelapor. Dia diperiksa di ruang penyelidik mulai pukul 09.00 Wita sampai pukul 11.00 Wita. Syakban mengaku dimintai keter-
angan terkait proyek reservoir di hutan lindung Gunung Sasak. Penyelidik intelijen diakuinya, mendalami persoalan izin Kementerian atas pembangunan proyek tersebut, sesuai dengan materi laporannya. Dia menduga, pelanggaran prosedurnya di proses pembangunan. ‘’Apapun alasannya, reservoir harus ada pembebasan lahan. Apakah harusnya mengikuti prosedur harus diselesaikan dulu lahannya baru dibangun. Yang jelas di sana (Gunung Sasak, red) terindikasi belum ada izin Menteri Kehutanan,’’ terangnya. Menurutnya
ada tiga titik pemasangan instalasi SPAM di lokasi. Berdasarkan info masyarakat, pada waktu dioperasikan reservoir hanya satu hari beroperasi, setelah itu tidak ada sama sekali air mengalir. ‘’Sebagai pelapor , saya memantau dan mengontrol terus agar Kejati melakukan penyelidikan secara transparan,” ujarnya. Ditambahkan Sakban, sebagai saksi pelapor dipanggil oleh penyidik terkait isi laporan yaitu 43 nomenklatur sesuai laporannya. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
RAIH PENGHARGAAN - Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi menerima penghargaan dari KPI Pusat sebagai kepala daerah yang peduli terhadap dunia penyiaran.
Dunia Penyiaran Harus Perbanyak Tuntunan daripada Tontonan
TO K O H Awasi Lembaga Penyiaran
TGH. M. Zainul Majdi
GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengharapkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan KPID untuk menggunakan kewenangan atau otoritas yang dimilikinya untuk melakukan pengawasan terhadap lembaga penyiaran yang ada. Ia melihat, lembaga penyiaran memegang peranan penting untuk membentuk karakter bangsa. ‘’KPI ini salah satu lembaga negara independen yang lahir pascareformasi. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
KO M E N TTAA R Sanksi Bisa Dipecat BOLA panas perbedaan setoran data PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari tiket masuk wisatawan ke tiga gili, cukup mengusik Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH.MH. Bupati pun tidak akan tanggung menelusuri kasus ini, melainkan sampai tuntas hingga ditemukannya pelaku penjualan tiket palsu dan oknum yang telah menguapkan setoran PAD ke kas daerah. ‘’Masalah tiket palsu dan perbedaan data setoran PAD ini akan kita telaah serius sampai kita temukan orangnya. Apabila ketahuan, pertama mungkin kita beri teguran. Bersambung ke hal 15 H. Najmul Akhyar (Suara NTB/ari)
Giri Menang (Suara NTB) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Rudiantara meminta dunia penyiaran baik lokal dan nasional untuk memperbanyak siaran yang memberikan tuntunan daripada tontonan. Memang katanya, dunia penyiaran tak bisa lepas dari tontonan karena menyangkut bisnis.
‘’Tontonan boleh iya sekalisekali. Tapi bagaimanapun itu adalah industri. Tapi tidak tontonan saja namun tuntunan juga yang senantiasa memberikan nilai tambah bagi bangsa kita,” ujarnya ketika membuka Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Senggigi, Lombok Barat, Jumat (1/4) sore kemarin. Ia mengatakan, KPI Pusat dan
Kementerian Kominfo saat ini sedang bersama-sama membahas beberapa isu besar terkait dengan penyiaran. Seperti rencana revisi UU Penyiaran. Menurutnya, revisi UU Penyiaran ini merupakan proses yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, dalam revisi UU Penyiaran itu akan ditetapkan sejumlah hal yang bersifat strategis men-
Mendagri Resmi Berhentikan Zaini Arony Mataram (Suara NTB) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo secara resmi telah memberhentikan Bupati Lombok Barat (Lobar) non aktif, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd. Mendagri juga telah menandatangani SK pengangkatan Plt. Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si sebagai bupati definitif. ‘’Sudah ditandatangani kemarin (Kamis, Red) Pak Menteri. Dua SK yakni SK pemberhentian Bupati Lobar non aktif dan SK pengangkatan Bupati definitif,” kata Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Drs. L. Dirjaharta, M.Si dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (1/4) siang kemarin di sela-sela pembukaan Rakornas KPI di kawasan wisata Senggigi, Lobar.
Dirjaharta mengatakan, pascakeluarnya SK tersebut dari Mendagri, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemkab Lobar terkait dengan pelantikan Plt Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid. Direncanakan, Fauzan akan dilantik oleh gubernur sebagai bupati definitif pada Kamis, pekan depan. “Pelantikan rencananya Kamis depan. Sekitar 200 orang tamu yang akan diundang,’’ sebutnya. Usulan pengangkatan Bupati Lobar definitif dan pemberhentian Bupati Lobar non aktif tersebut diajukan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi awal Maret lalu. Mengenai kesiapan pelantikan lanjut Dirjaharta, Pemprov NTB bersama Pemkab Lobar sudah menggelar rapat persiapan. (nas)
yangkut penyiaran dalam 10 -15 tahun ke depan. UU Penyiaran, kata Menkominfo merupakan produk UU tahun 2002. Artinya, revisi itu dilakukan setelah 14 tahun UU tersebut dibuat. Mengingat saat ini terjadi perkembangan teknologi yang sangat cepat seperti isu digitalisasi. ‘’Mengenai digitalisasi ini, pemerintah po-
sisinya jelas. Digitalisasi sesuatu yang tak bisa dilinierkan. Masalahnya bagaimana menerapkannya,’’ ucapnya. Rudiantara menegaskan, ke depan pemerintah ingin ada digital deviden. Digital dividen ini akan dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk infrastruktur layanan broadband. Bersambung ke hal 15
Terkait Ketidakhadiran Pimpinan SKPD
Pemprov Minta Dewan Tepat Waktu Laksanakan Paripurna
(Suara NTB/dok)
H.Moh.Faozal
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB meminta kalangan DPRD NTB konsisten dan tepat waktu dalam melaksanakan rapat paripurna. Hal ini menyusul sorotan Dewan mengenai minimnya kehadiran pimpinan SKPD dalam rapat paripurna pada Rabu, 30 Maret lalu. Dewan menuding para pimpinan SKPD malas menghadiri rapat paripurna. Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si mengatakan ketidakhadiran pimpinan SKPD itu bisa jadi disebabkan jadwal rapat paripurna yang sering molor dari jadwal yang telah ditentukan. Bersambung ke hal 15
Kedaulatan Pangan Menjamin Ketahanan Negara Praya (Suara NTB) Program besar TNI dalam rangka mempertahankan kedaulatan negara adalah memastikan ketersediaan pangan. Karena bagi TNI, ketahanan negara kuat hubungannya dengan kedaulatan pangan. Implementasi tujuan ketahanan pangan itu terlihat Sabtu (2/4) hari ini, di BBI Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), dalam bentuk panen raya terbesar di NTB yang dihadiri langsung Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Panen raya itu akan berlangsung di Desa Puyung, Loteng. Alasan ditunjuk NTB, menurut Danrem 162/WB Kol.CZI Lalu Rudy Irham Srigede, karena daerah ini menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Dalam panen besar itu,diperkirakan hasilnya mencapai 10 ton dalam satu hektar. Hasil maksimal itu menunjukkan bahwa metoda jajar legowo type 21 yang diterapkan sebelumnya sangat efektif dan bibit padinya menggunakan varietas Ciherang.
Untuk menjawab alasan TNI meng- penandatanganan MoU antara TNI de- rangkaian acara nanti, akan ada penandatanganan MoU Bulog dengan intervensi di bidang pangan itu, menu- ngan pemerintah dalam upaya meGapoktan di Loteng. Pointernya, rut Danrem, pangan adalah faktor pent- maksimalkan produksi padi hasil panen padi kelompok ing untuk ketahanan negara. Ini sesuai dan peningkatan pangan tani disiapkan untuk dibeli pada umumnya. Bahkan dengan Nawacita Presoleh Bulog secara keseluruhan. Panglima TNI sangat iden Joko Widodo dan Ada juga penyerahan CSR Rp konsen mengurus Wakil Presiden 250 juta dari Bank Mandiri soal pangan denJusuf Kalla untuk ke Korem, untuk program gan selalu mekurun waktu 3 jambanisasi. Jambanisasi m o n i t o r tahun, harus teresebagai bentuk edukasi perkembangan alisasi swasembamasyarakat agar tidak buang di lapangan. Kegda pangan. Jika tarair sembarangan. “Ini salah iatan panen raya di get ini tercapai, ketsatu cara saya selalu berusaha Loteng itu salah ergantungan pangan carikan bantuan anggaran unsatu bentukdari negara luar tuk bantu masyarakat,” nya. tidak akan terjadi, terangnya. Dalam seiring meningSelain itu, ada katnya produkpenyerahan alat si padi. mesin pertanian dari D i Gubernur NTB, tingkat Dr.TGH.M.Zainul pusat, Majdi kepada seludiseruh Kodim di butNTB. kan, Bersambung telah Lalu Rudy Irham Srigede Gatot Nurmantyo ke hal 15 a d a
SUARA MATARAM
SUARA NTB Sabtu, 2 April 2016
PARLEMENTARIA
Halaman 2
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
DPRD Gelar Paripurna LKPJ Walikota
Pertumbuhan Ekonomi Kota Mataram 8,85 Persen persen, disertai kenaikan UMR dari Rp 1.400.000 menjadi Rp 1.550.000 di tahun 2015. Peningkatan juga terjadi pada Anggaran Pendapatan Kota Mataram yang pada tahun 2014 berada di kisaran angka Rp 1,05 triliun menjadi Rp 1,21 triliun lebih pada tahun 2015. Sedangkan Anggaran Belanja meningkat dari Rp 1,17 triliun menjadi Rp 1,29 triliun di tahun 2015. Demikian pula PAD Kota Mataram yang pada tahun sebelumnya terealisasi sebesar Rp 202,58 miliar dari target Rp 160,49 miliar, meningkat di tahun 2015 yang terealisasi Rp 225,07 miliar melampaui target yang dipatok di angka Rp 215,59 miliar. Secara keseluruhan menurut Walikota, capaian yang diperoleh tersebut berpengaruh terhadap peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun 2014 berada di angka 75,22 menjadi 75,93 pada tahun 2015. Angka tersebut termasuk dalam kategori tinggi, dan berada jauh diatas angka IPM Provinsi dan Nasional. Peningkatan IPM masih diiringi dengan naiknya angka Harapan Hidup dari 70,03 tahun menjadi 70,18 tahun pada 2015. Sedangkan angka melek huruf meningkat dari 93,68 persen menjadi 94,31 persen di tahun 2015. Diikuti dengan angka rata-rata Lama Sekolah yang pada tahun 2015 terdata selama 9,04 tahun. Secara umum, capaian pembangunan yang dilaksanakan di tahun 2015 sejalan dengan pelaksanaan tiga Program Unggulan Pemkot Mataram. Yaitu Peningkatan Kualitas SDM dalam rangka Peningkatan Daya Saing Daerah, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat berbasis Potensi Ekonomi Lokal, dan Peningkatan Daya Dukung Infrastruktur Perkotaan. Apresiasi juga telah
Belasan Warga DBD CUACA panas yang disusul hujan sangat rentan memicu munculnya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Belakangan ini jumlah DBD di Kota Mataram terus meningkat, salah satunya adalah di Kelurahan Cakranegara Utara, Kecamatan Cakranegara. Sampai saat ini tercatat belasan warga di kelurahan tersebut terkena DBD. Lurah Cakranegara Utara, I Gde Sweca menyampaikan berdasarkan laporan yang di(Suara NTB/ynt) terima pihaknya dari Puskesmas Karang Taliwang, ada 11 orang yang terkena DBD. Belakangan ini pihaknya juga baru saja menerima laporan bahwa di Lingkungan Sindu ada beberapa warga yang terkena. “Tapi sekarang sudah sembuh. Sudah dibawa ke rumah sakit,” ujarnya, Jumat (1/4). Saat ini ada juga salah satu warganya yang masih dirawat di rumah sakit karena DBD. “Masih ada warga Lingkungan Saksari yang diopname di rumah sakit,” imbuhnya. Jika dibandingkan tahun lalu, jumlah warga yang terkena DBD pada 2016 ini jauh lebih tinggi. Dalam rangka mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut, pengasapan (fogging) telah dilakukan di semua lingkungan. Karena disampaikan Sweca, rata-rata di semua lingkungan di wilayahnya ada warga yang positif terkena DBD. “Merata di semua lingkungan ada saja warganya yang kena. Tapi sekarang banyak yang sudah pulang dari Puskesmas maupun rumah sakit,” ujarnya. Pengasapan telah dilaksanakan beberapa hari lalu secara bergiliran di setiap lingkungan. Masyarakat juga meminta untuk dilakukan pengasapan di sekitar rumah mereka. Setelah menerima permintaan masyarakat, Sweca melapor ke Puskemas dan ditindaklanjuti ke Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram. “Ada tiga kelompok fogging yang datang dari Dikes,” cetusnya. Pengasapan pertama dilakukan di Lingkungan Sindu menyasar 11 RT pada Rabu (30/3) lalu. Pengasapan dilakukan setelah dilakukan PSM (pemberantasan sarang nyamuk) sesuai instruksi dari Puskesmas Karang Taliwang. Sehari kemudian pengasapan menyasar dua RT di Lingkungan Tohpati. “Lingkungan Saksari dan Karang Mas-Mas juga sudah difogging,” imbuh Sweca. Setelah dilakukan pengasapan dan juga PSM di semua lingkungan, ke depan ia berharap tidak ada lagi warga yang terkena DBD. (ynt)
disampaikan oleh berbagai kalangan dengan memberikan berbagai penghargaan, diantaranya; opini WTP atas hasil pemeriksaan laporan keuangan Tahun Anggaran 2014 oleh BPK, Satya Lancana Wira Karya atas komitmen dan keberhasilan program Kependudukan, KB, dan Pembangunan pada Peringatan Hari Keluarga Nasional 2015, Daerah Berprestasi Penerima Dana Insentif Daerah Tahun Anggaran 2016, serta raihan nilai CC dengan skor 58,72 untuk LAKIP tahun 2014 dari Menteri PAN dn RB RI. Dengan keberhasilan yang telah diraih Kota Mataram sepanjang tahun 2015, Walikota menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang telah berkomitmen mengerahkan segala upaya untuk membangun Kota Mataram. Berbagai penghargaan yang diperoleh diharapkan Walikota dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pelayanan bagi masyarakat Kota Mataram. Ke depan, atas amanah yang dipercayakan kepadanya bersama Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana untuk memimpin roda pemerintahan di Kota Mataram, Walikota juga masih berharap kerjasama dan komitmen untuk bekerja keras dari semua pihak. “Tantangan yang dihadapi semakin berat. Dengan segala kerendahan hati, kami meminta kerjasama dan komitmen dari semua pihak untuk bersama-sama membawa daerah kita menjadi lebih baik lagi,’’ tutupnya. Sementara itu, Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi menyampaikan, bahwa LKPJ akhir tahun anggaran 2015 adalah LPKJ yang istimewa dan memiliki kekhususan karena di tahun 2015 Kota Mataram sempat dipimpin oleh dua Kepala
(Suara NTB/ist)
(Suara NTB/ist)
BACA LKPJ – Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh membacakan LKPJ di hadapan sidang paripurna Kamis (31/3) malam.
SEKSAMA – Anggota DPRD Kota Mataram menyimak penyampaian LKPJ Walikota Mataram secara seksama.
Daerah yang berbeda. Dari kalkulasi waktu, pasangan Kepala Daerah H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana menjalani masa kepemimpinan selama tujuh bulan. Sedangkan lima bulan berikutnya Kota Mataram dipimpin oleh Penjabat Walikota Dra. Hj. Putu Selly Andayani, MSi sampai berakhir tahun anggaran 2015. Berikutnya, LKPJ akan dibahas secara internal oleh Dewan melalui Panitia Khusus yang ditetapkan untuk kemudian dilakukan pengkajian, pendalaman, perumusan hasil pembahasan, sampai pada akhirnya penyampaian laporan hasil pembahasan LKPJ dalam sidang yang akan dijadwalkan kemudian Pantauan Suara NTB, pembacaan LPKJ ini dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan dan anggota DPRD Kota Mataram, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Mataram, Sekretaris Daerah Kota Mataram HL. Makmur Said beserta segenap jajaran SKPD lingkup Kota Mataram, Camat-Lurah, pimpinan Parpol, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat seKota Mataram. (fit/*)
(Suara NTB/ist)
SERAHKAN LKPJ – Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh didampingi Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana menyerahkan dokumen LKPJ kepada Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., usai membacakannya di hadapan sidang paripurna Kamis (31/3) malam.
SKPD Sering Telat Serahkan Laporan Realisasi Program Mataram (Suara NTB) Kepala Bagian APP Setda Kota Mataram, H. Syafrudin Ali meminta kepada SKPD agar menyerahkan laporannya tepat waktu. Karena selama ini ada beberapa SKPD yang kerap telat menyerahkan laporan realisasi program kerjanya. “Itu selalu kita imbau. Persoalannya adalah itu tadi sering terjadi keterlambatan,” jelasnya. Syafrudin menyampaikan saat ini sistem pelaporan sudah cukup mudah dimana pelaporan bisa langsung disampaikan melalui sistem komputerisasi atau dalam jaringan (online). Pada saat menyerahkan laporannya, pihak dari SKPD tinggal memasukkan ke dalam sistem sehingga dapat langsung terbaca oleh Bagian APP. “Itu sudah dilaksanakan oleh SKPD dan sudah berjalan. Han-
ya saja tentunya dari beberapa SKPD masih ada yang tidak menepati jadwal,” jelasnya. Kendalanya kemungkinan menurut Syafrudin adalah karena ada bagian laporan yang belum lengkap. Sehingga SKPD menunggu dulu sampai lengkap baru kemudian dilaporkan. “Mungkin dikarenakan pada akhir pekan itu mereka belum memegang SPJ dan mereka belum mengetik lapo-
ran,” cetusnya. “Misalnya daftar honor ada sekian dan realisasnya sekian, tapi ada satu orang yang tertunda tak dapat tanda tangan dan itu tak bisa dilakukan,” ujarnya. Jika ada SKPD yang telat menyerahkan laporan, tim dari APP biasanya langsung menanyakan kepada pihak terkait kenapa terjadi keterlambatan. “Kita biasa mendekati langsung SKPD dan menanyakan per-
soalannya. Dan itu menjadi dasar kita agar tiap akhir pekan mendapat laporan,” jelasnya. Saat ini semua SKPD telah melaksanakan sistem pelaporan dalam jaringan. Menurutnya sistem ini lebih efisien dibandingkan dengan pelaporan manual. Pegawai APP juga tidak perlu sering turun ke lapangan melakukan pengecekan. “Pemerintah secara umum dapat memantau kegiatan SKPD setiap saat, tanpa harus melakukan kunjungan. Di kala ada persoalan, tinggal dilakukan pemantauan secara khusus,” ujarnya. Jika ada beberapa SKPD yang terlambat dalam mere-
(Suara NTB/dok)
H. Syafrudin Ali alisasikan programnya baik fisik maupun keuangan, maka pihaknya akan memanggil SKPD bersangkutan untuk mengkoordinasikan apa saja persoalannya. Selain itu biasanya pegawai APP akan langsung mendatangi SKPD tersebut untuk menanyakan persoalan tersebut. (ynt)
Walikota Belum Keluarkan Edaran Soal Enam Hari Kerja Mataram (Suara NTB) Sinyalemen yang diberikan Pemkot Mataram bahwa ibukota Provinsi NTB ini, akan kembali pada pola enam hari kerja pada tanggal 1 April kemarin, belum terbukti. Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh hingga Jumat (1/4) kemarin belum menerbitkan surat edaran kepada semua SKPD lingkup Pemkot Mataram terkait enam hari kerja. Beberapa ASN Pemkot Mataram yang diwawancara, mengaku Jumat kemarin tetap ngantor hingga pukul 16.00
Wita. Itu artinya mereka masih melaksaakan pola lima hari kerja. ‘’Nggak tahu kapan berlakunya karena kita belum menerima edaran,’’ aku Abdul Jabar, salah seorang ASN di Sekretariat DPRD Kota Mataram. Kabag Organisasi Setda Kota Mataram, Drs. Cukup Wibowo, MMPd., yang dikonfirmasi Suara NTB kemarin, mengaku sedang berada Kementerian PAN RB (Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) di Jakarta untuk mengkonsultasikan hal tersebut. Cukup ingin memastikan bahwa kajian yang te-
lah dilakukan bagian Organisasi tidak bertabrakan dengan ketentuan di Kementerian. Sebab, untuk mengubah jumlah hari kerja, harus ada dasar yang jelas. Itu diukur dari produktivitas kerja, efisiensi dan kesejahteraan pegawai. ‘’Itu semua merupakan dokumen kajian,’’ cetusnya. Untuk pemberlakuan enam hari kerja diserahkan sepenuhnya kepada daerah. Hanya saja yang tidak boleh dilupakan dalam mengubah jumlah hari kerja, adalah tercapainya 37,5 jam bekerja dalam seminggu. (fit)
Pembangunan Gerbang Kota di Lingkar Selatan Masih Wacana Mataram (Suara NTB) Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, Lalu Martawang mengklaim rencana pembangunan pintu gerbang masuk ke Kota Mataram di jalan lingkar belum masuk APBD. “Itu belum masuk. Hanya wacana saja,” kilah Martawang. Dia tidak ingin membahas rencana pembangunan proyek senilai Rp 5 miliar tersebut. Dengan alasan, masih tahap perencanaan. Bisa jadi, lanjut Martawang, rencana tersebut batal. “Ndak usah bahas sesuatu yang belum. Bagaimana mau dibangun anggarannya saja belum ada,” pungkasnya. Terhadap kritikan Dewan yang menilai proyek itu terbilang mahal, sehingga diminta diprioritaskan ke program lain, Martawang enggan menanggapi kritikan dan masukan dari siapapun termasuk Dewan. “Saya ndak ada kepentingan menjawab kriti-
kan itu,” katanya. Pembangunan pintu gerbang selamat datang di Kota Mataram di Jalan Lingkar Selatan ini, diwacanakan sejak tahun 2015 lalu. Pemkot berkeinginan wisatawan yang datang, memiliki kesan tersendiri. Dan diharapkan, menjadi daya tarik. Konsep saat itu rancang disesuaikan dengan kerajinan yang ada di Mataram, yakni kerajinan mutiara. Belakangan, wacana tersebut belum dieksekusi padahal perencanaan telah digagas jauh-jauh hari. Besarnya anggaran pembangunan gerbang pintu masuk ini, justru menuai kritik dari Sekretaris Komisi III DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat. Rencana pembangunan itu menurut Ismul, tidak menggambarkan prioritas penanganan masalah yang sesungguhnya dihadapi Kota Mataram. Kalaupun itu tetap dijadikan prioritas, Ismul menyarankan agar tidak berlebihan.
Apalagi Komisi III belum menerima usulan anggaran terkait pembangunan gerbang di lingkar selatan itu. Oleh karena itu, SKPD yang menangani proyek itu harus melihat rasionalitas standar kebutuhan. Politisi PKS ini menyebutkan, tiga program prioritas di Kota Mataram. Pertama, infrastrukutur, pemberdayaan ekonomi masyarakat serta peningkatan SDM. Sah - sah saja Pemkot Mataram memperhatikan infrastruktur, tapi harus mempertimbangkan dua program lainnya. Ia berharap Pemkot Mataram lebih peka terhadap realitas masalah dan kebutuhan masyarakat di Mataram. Ia sepakat pembangunan gerbang megah yang diminta Walikota. Teyapi, ini jangan diartikan harus membutuhkan biaya besar. Sepengetahuan Ismul, banyak pintu gerbang di daerah yang megah - megah, tapi itu dibangun dengan biaya yang tidak besar. (cem)
Pemekaran Harus Selektif TUNTUTAN pemekaran lingkungan yang disuarakan oleh warga Lingkungan Gerisak, Kelurahan Kekalik, ditanggapi oleh anggota DPRD Kota Mataram. Menurut Hj. Mirdiati, anggota Dewan dari dapil (daerah pemilihan Mataram-Sekarbela), tuntutan pemekaran lingkungan sah-sah saja. Namun, ia mengingatkan, jangan sampai tuntutan pemekaran lingkungan ini karena orientasi tertentu. Karena seperti diketahui, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menjanjikan dana hibah bagi 321 lingkungan se-Kota Mataram. Nilainya masing-masing Rp 50 juta. Dikatakan Mirdiati, permintaan pemekaran lingkungan sebetulnya tidak hanya datang dari warga Lingkungan Gerisak. ‘’Waktu saya reses kemarin, Lingkungan Punia Jamak juga minta pemekaran,’’ akunya. Mirdiati mengaku heran dengan fenomena permintaan pemekaran lingkungan itu. Politisi Gerindra ini tidak menampik bahwa keinginan pemekaran itu, salah satunya dipicu adanya dana hibah lingkungan. Mirdiati mengatakan, pihaknya mendukung adanya pemekaran, sepanjang pemekaran itu telah memenuhi persyaratan. ‘’Tapi jangan karena dana lingkungan, lalu warga berbondong-bondong minta pemekaran,’’ katanya. Anggota Komisi II DPRD Kota Mataram mengajak masyarakat untuk menyamakan persepsi mengenai pemekaran berikut dana hibah lingkungan. Bahwa pemekaran itu sejatinya mengandung makna bagaimana mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan dana hibah untuk lingkungan, jelas peruntukkannya untuk mendukung program atau kegiatan yang ada di lingkungan masing-masing. Meskipun Walikota telah menyampaikan bahwa lingkungan boleh mengambil, boleh juga tidak mengambil dana lingkungan itu, namun Mirdiati masih khawatir dengan pembagian dana lingkungan itu. Karenanya, kalau memang dana lingkungan itu akan dimanfaatkan oleh semua lingkungan se-Kota Mataram, ia meminta Pemkot Mataram untuk mensosialisasikan aturan main dana hibah lingkungan itu. ‘’Jadi kepala lingkungan harus benar-benar mengerti dulu baru dana hibah itu dibagikan. Itu makanya harus betul-betul disosialisasikan terlebih dahulu,’’ pintanya. Selain itu, Mirdiati juga mengimbau kepada Pemkot Mataram agar selektif terhadap tuntutan pemekaran lingkungan itu. Mirdiati khawatir kalau beberapa lingkungan yang minta pemekaran, diizinkan, bukan tidak mungkin, lingkungan lainnya juga menuntut hal yang sama. Ini tentu akan berdampak kepada semakin besarnya anggaran yang harus disiapkan Pemkot Mataram untuk dana hibah lingkungan tersebut. (fit) Hj. Baiq Mirdiati (Suara NTB/fit)
Mataram (Suara NTB) DPRD Kota Mataram menggelar rapat paripurna Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Walikota Mataram akhir tahun anggaran 2015, Kamis (31/3) malam. Rapat ini terasa spesial karena selain dihadiri tiga pimpinan DPRD Kota Mataram, Walikota dan Wakil Walikota juga kompak hadir. Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., memberi kesempatan kepada Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh untuk membacakan LKPJ tersebut. Walikota menyampaikan berbagai pencapaian yang berhasil diraih Kota Mataram sepanjang tahun 2015. Diantaranya laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram yang pada tahun 2015 sebesar 8,58 persen, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 8,38 persen. Sementara angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang menggambarkan kondisi dan capaian makro ekonomi daerah, berdasarkan harga konstan Kota Mataram naik dari Rp 8,116 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 9,380 miliar pada tahun 2015. Disamping itu lanjut Walikota, laju inflasi Kota Mataram juga berhasil dipertahankan pada angka di bawah dua digit yaitu 3,25 persen. Masih tetap berada dibawah rata-rata angka provinsi bahkan rata-rata angka nasional. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan dapat dipertahankannya laju inflasi diikuti pula oleh bertumbuhnya investasi dari yang sebelumnya 12,76 persen menjadi 12,96 persen di tahun 2015. Dampaknya, dapat terlihat secara langsung pada tingkat partisipasi angkatan kerja yang meningkat dari 61,20 persen menjadi 63,31
SUARA NTB Sabtu, 2 April 2016
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 3
Soal Harga Sembako
Data BPS Berbeda dengan Pedagang Mataram (Suara NTB) Badan Pusat Statistik (BPS) NTB merilis, pada Maret 2016, deflasi Provinsi NTB sebesar 0,06 persen. Angka tersebut disumbang oleh beberapa komoditas bahan pokok yang tren harganya mulai mengalami penurunan. Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM,Jumat (1/ 4) menyebutkan, beberapa kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga di antaranya daging ayam ras, telur ayam ras, beras, daging sapi, kangkung serta beberapa jenis lainnya. Demikian juga dengan kebutuhan bahan-bahan bangunan yang cenderung harganya mulai menurun. Khusus untuk beras, bulan Maret dibandingkan Februari 2016 ini mengalami penurunan harga rata-rata sebesar 1,84 persen. Dari kelas premium, harga sebelumnya Rp 9.875/kg menjadi Rp 9.72/Kg, beras kualitas medium dari Rp 9.662/Kg menjadi Rp 9.444/Kg, sementara untuk beras kualitas rendah dari sebelumnya harganya Rp 9.195/Kg menjadi Rp 8.995/Kg. Demikian juga untuk gabah, hasil pantauan BPS di bulan Maret 2016, harganya mulai menurun. Sekarang sudah menjadi Rp 4.750/Kg untuk Gabah Kering Panen (GKP), dengan tingkat kadar air di bawah 24 persen. Pemantauan harga ini mengambil sebanyak 100 sampel yang tersebar di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. “Penurunan harga gabah ini masih terhitung di atas HPP (Harga Pembelian
Pemerintah) berdasarkan Inpres nomor 5 tahun 2015 sebesar Rp 3.750 per kilo,” demikian Wahyudin. Secara umum, deflasi NTB bulan Maret 2016 sebesar 0,06 persen terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,36 persen. Kelompok bahan makanan sebesar 0,23 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen. Sedangkan kenaikan indeks terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,70 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,55 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,25 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,18 persen. Pada bulan Maret 2016 kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi adalah Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar sebesar 0,09 persen; Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,06 persen dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok yang memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,03 persen;
(Suara NTB/cem)
MASIH MAHAL - Sulhan, pedagang di Pasar Cemara mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok, Jumat (1/4). Kelompok Sandang sebesar 0,03 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,02 persen dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & olahraga sebesar 0,02 persen. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB, Ibnu Fiqhi, M.Si juga mengakui adanya penurunan harga di beberapa kebutuhan pokok. Daging ayam, telur, bahkan beras. “Beras ini mengalami penurunan harga sejak sebulan lalu, namun fluktuatif, turun naik,” kata Ibnu Fiqhi. Masih Mahal Berbeda dengan fakta di lapangan, hasil penelusuran Suara NTB di pasar Cemare menunjukkan, harga kebutuhan pokok seperti bawang, cabai, minyak goreng curah, beras, telur ayam dan lainnya, dinilai masih mahal. Padahal penurunan BBM ini, diharapkan oleh para pedagang di Pasar Cemara, Kelurahan Monjok Timur Kecamatan
Selaparang berimplikasi terhadap penurunan harga kebutuhan pokok. Sulhan mengaku, turunnya harga BBM adalah angin segar bagi masyarakat kecil. Lantaran, sejumlah kebutuhan pokok masih mahal. Ia menyebutkan, harga cabai masih Rp 50.000/kg, walaupun sebelumnya sempat turun hanya sekitar Rp 10.000 – Rp 20.000/kg. “Barang masih mahal. Belum turun,” akunya ditemui Jumat (1/4). Kebijakan penurunan BBM ini kata Sulhan, salah satu pedagang di pasar Cemare, masih belum dirasakan optimal oleh masyarakat kecil. Dikhawatirkan, justru BBM turun tidak diikuti turunnya kebutuhan pokok, berimbas pada terjadinya tindakan kejahatan. “Makanya banyak perampok, begal. Turun BBM, tapi kebutuhan pokok ndak turun - turun,” sindirnya. Hal senada disampaikan Inaq Roh. Ia mengatakan, bahan keperluan dapur masih mahal. Seperti, telur ayam ras Rp
1.400 per biji, bawang putih Rp 30.000/kg dan minyak curah Rp 1.300/kg. Seharusnya kata Inaq Roh, turunnya harga BBM ini diikuti dengan turunnya harga kebutuhan dapur. “Masih mahal. Coba aja tanya pedagang lain,” tuturnya. Ia tidak mengetahui secara pasti apa penyebab tingginya harga kebutuhan pokok tersebut. Tapi informasi didengar, petani banyak gagal panen serta stok terbatas. “Saya dengar sih banyak tanaman gagal panen,” ujarnya. Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan, terhadap mahalnya kebutuhan pokok ini, tentunya bagaimana daerah menyikapi atau mengoperasikannya. Sehingga, ada dampak dari penurunan BBM tersebut. “Saya kira ini baguslah,” tuturnya. Bukan saja harga di pasaran dilihat, tetapi sektor lain diyakini memiliki dampak yang sangat penting. Artinya, biaya operasional sebelumnya mahal relatif turun. (bul/cem)
Akuisisi Saham Newmont Harus Untungkan Daerah Penghasil Taliwang (Suara NTB)Wacana pembelian saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh PT Medco Energi Internasional, Tbk (MEDC) mulai mendapat tanggapan berbagai pihak. Tak terkecuali oleh pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) di mana perusahaan tambang asal Amerika itu melakukan operasinya. Wakil bupati (Wabup) KSB, Fud Syaifuddin, ST mengatakan, rencana pemerintah pusat bersama perusahaan nasional mengakuisisi saham PT NNT harus dapat dicermati dengan baik. Jangan sampai hal tersebut berdampak negatif dengan ketidakpastian operasional tambang dan karyawan sendiri. “Saya kira ini harus benar-benar ditimbang baik buruknya,” jelasnya
(Suara NTB/dok)
Fud Syaifuddin kepada wartawan, Jumat (1/4). Terlebih kata dia, pertimbangan kebijakan pembelian saham oleh swasta nasional itu harus melihat kepentingan daerah. Terutama KSB sebagai daerah penghasil yang harus diprioritaskan memperoleh keuntungan semakismal mungkin dari kegiatan pertambangan PT NNT. “Harus ditimbang baik buruknya. Jangan saja untuk nasional tapi yang lebih penting kami di daerah sebagai penghasil,” tegasnya. Menurut Wabup, persoalan PT NNT yang dihadapi daerah saat ini tidak saja soal rencana
Jumat, 01 April 2016
akuisisi saham oleh swasta nasional. Tetapi yang lebih kompleks terkait kepemilikan saham pemerintah tiga daerah di PT Daerah Maju Bersaing (DMB) yang menjadi perusahaan partner PT Multy Capital membeli saham divestasi PT NNT sebesar 24 persen. “Soal ini kan juga perlu kita perjelas karena sejauh ini kita belum dapat keuntungan dan kejelasan secara terang benderang apa sebenarnya permasalahan yang dihadapi perusahaan itu,” tandasnya. Untuk mengejar dividen PT DMB, Wabup mengatakan, seluruh pihak harus turun tangan. Tidak terkecuali Pemda KSB dan Sumbawa yang saat ini sudah memulai gerakannya, tetapi juga pemerintah provinsi sebagai bagian dari konsorsium di PT DMB. “Kita minta provinsi turun tangan baik di persoalan PT DMB dan soal rencana pembelian saham Newmont oleh Medco itu. Ikut timbang baik dan buruknya sehingga jangan sampai kita sebagai daerah penghasil dikorbankan,” tandasnya. “Mudah-mudahan ini jangan dijadikan ajang main-main, karena kalau tidak kami (Pemda tiga daerah) selaku pemegang saham tentu dapat mengambil langkah untuk memperoleh hak kami,” tegasnya. (bug)
Kerahkan Helikopter IKAN hiu jenis martil, salah satu jenis biota laut yang dilindungi, diduga masih ditangkap nelayan di NTB. Karenanya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengawasi aktivitas nelayan di NTB menggunakan pesawat helikopter. Informasi yang diterima Suara NTB, helikopter dari KKP rencananya akan melakukan pengawasan perairan tiga wilayah, Bali, NTB dan NTT. Meski belum mengamini seratus persen informasi tersebut, Kepala Bidang Pengawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, L. Hamdi mengatakan, sangat pantas jika pemerintah pusat menempatkan helikopter khusus pengawasan perikanan di NTB. Masalahnya, NTB kekurangan sarana dan prasarana pendukung pengawasan. Tidak dipungkiri, masih saja ada nelayan yang menjual hasil tangkapan laut, meskipun terdapat di antaranya biota yang dilindungi. Kekuatan jelajah tangkap nelayan NTB diakuinya, karena mampu menembus jarak 12 mil laut di wilayah selatan Pulau Lombok hingga Perairan Sumba (NTT). Sementara petugas pengawasan hanya memiliki kapal pengawasan berukuran panjang 6 meter dengan jarak jelajah maksimal 4 mil laut. “Nelayan kita sampai 12 mil, kita sangat maksimal sudah kemampuan kapalnya 4 mil. Sehingga tidak kita ketahui secara detail aktivitas tangkap nelayan di atas jarak kemampuan kita. Fokus patroli hanya di kawasan pesisir,” kata L. Hamdi dihubungi Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (1/4). Pun dengan kekurangan PPNS, yang hanya seorang di NTB. Oleh sebab itu, bidang P4K Dinas Kelautan Perikanan Provinsi NTB, menggeber kegiatan-kegiatan preventif, kepada nelayan atau masyarakat pesisir di Tanjung Luar, Lombok Timur. “Kita bahkan menggunakan media wayang, L. Nasip kita undang untuk sosialisasi agar masyarakat tidak lagi menaikkan hasil tangkapan hewan dan biota laut yang dilindungi, bekerjasama dengan WCS. Baliho dan sosialisasi-sosialisasi langsung juga diprogramkan,” demikian L. Hamdi. Menangkap ikan di laut, lanjut L. Hamdi, sudah menjadi tradisi turun temurun. Bahkan ketika tangkapannya adalah hewan laut yang dilindungi. Memperkuat pemahaman masyarakat tentang hewan dan biota laut yang tak dilindungi, butuh proses panjang dan perlahan. Namun diakuinya juga, tren penangkapan hewan laut dilindungi cenderung menurun. (bul)
(Suara NTB/bul)
Lalu Hamdi
BWS Berharap Proyek Strategis Tidak Terkendala Lahan Mataram (Suara NTB)Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I (NTB, NTT) mengharapkan persoalan lahan dapat dituntaskan clear and clean, terutama oleh Pemda. Terkait rencana BWS untuk merealisasikan program-program strategisnya dalam mendukung produksi pangan di NTB. Persoalan lahan inipun disuarakan oleh Kepala BWS Nusa Tenggara I, Ir. Asdin Julaidy, MM, MT dalam kunjungan kerja wakil Ketua DPD RI, Prof. Dr. Farouk Muhammad ke Sumbawa awal pekan ini. Asdin memaparkan beberapa program besar yang akan dilaksanakan di NTB tahun ini, terutama untuk Pulau Sumbawa. Di antaranya pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi dan tambak, pengelolaan waduk, embung, dan bangunan penampung air lainnya. Pembangunan embung dua buah, pembangunan embung rakyat serbaguna 50 buah tersebar di Pulau Sumbawa, penyediaan dan pengelolaan air baku dan air tanah, pembangunan sumur air tanah untuk air baku di dua titik, pembangunan embung rakyat untuk air baku tersebar sebanyak 25 buah. Asdin menambahkan, selain itu ada juga pembangunan sistem jaringan air baku Telaga Lompak, Kabupaten Sumbawa, Redrilling Sumur Produksi sebanyak delapan titik di Pulau Sumbawa, serta operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana SDA. “Dukungan seluruh pihak sangat menentukan pembangunan berjalan lancar dan sukses. Khusus permasalahan sosial, agar seluruh elemen pengambil peran sesuai tugas fungsi karena apabila hal tersebut tidak mampu diatasi dengan baik akan berdampak terhadap usulan dan harapan kita semua,” kata Asdin. Khusus pemerintah Kabupaten Sumbawa, diharapkan sesegara mungkin menuntaskan pengadaan lahan, kaitannya dengan rencana pembangunan Bendungan Krekeh agar tahun 2016 kegiatannya adalah AMDAL tuntas dan 2017 Sertifikasi Desain. “Labangka Kompleks juga harus ada pernyataan dari Kabupaten Sumbawa, bahwa areal tersebut keluar dari lingkar tambang setelah itu kami akan melakukan studi ulang,” tambah Asdin. Termasuk rencana membangun beberapa bendungan, Beringan Sila, Pemda setempat harus membantu kegiatan LARAP dan AMDAL untuk mempercepat pembangunannya. Juga Bendungan Tiu Rarang seluas 1.100 hektar, bendungan Mamak dan Batu Bulan mengairi sekitar 4.000 hektar. “BWS Nusa Tenggara I berharap kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Sumbawa untuk segera menuntaskan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan dimaksud,” tambahnya. Sementara usulan tahun anggaran 2017 kegiatannya masih tak jauh beda di Sumbawa, di antaranya pembangunan jaringan irigasi Arahmano, rehabilitasi jaringan irigasi Tiu Kulit, Mamak Kakiang. Untuk jaringan irigasi permukaan kewenangan daerah yang ditingkatkan/ direhabilitasi di antaranya Penrengganis, pembangunan perkuatan tebing di S. Mamak, S. Moyo, S. Beh. Bangunan pemecah gelombang (break water) yang dibangun/ditingkatkan Jetty Muara S. Semonte. (bul)
SUARA PULAU LOMBOK Dampak Gempa, 41 Rumah di KLU Rusak
Halaman 4
SUARA NTB Sabtu, 2 April 2016
(Suara NTB/ari)
TINJAU - Bupati KLU H. Najmul Akhyar meninjau kondisi Puskesmas Nipah setelah diguncang gempa dengan kekuatan 4,7 SR, Kamis (31/3) sore lalu.
Tanjung (Suara NTB) Gempa yang berkekuatan 4,7 Skala Richter (SR) yang terjadi Kamis (31/3) berdampak terhadap 41 rumah warga yang ada di dua dusun, yakni Dusun Nipah dan Dusun Malimbu, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sayangnya, meski Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU sudah turun dan mengidentifikasi kondisi fisik rumah warga, ternyata bantuan logistik belum juga disalurkan ke warga. Bupati KLU, Dr. H. Najmul Akhyar, SH.MH., langsung turun melihat situasi, Jumat (1/ 4). Ia meninjau setidaknya dua rumah milik warga yang berdekatan dengan Puskesmas Nipah. Sebelumnya ia juga meninjau puskesmas setempat dan melihat kondisi pasien. Berdasarkan laporan data BPBD, Bupati mencatat ada 41 rumah warga yang mengalami kerusakan, namun dominan rumah rusak ringan. Sementara ini belum dikantongi berapa jumlah warga rusak sedang dan berat, mengingat diperlukan adanya kajian teknis dari Dinas PU Tamben KLU. “Kita akan berkoordinasi dengan BMKG, jika masih ter-
jadi gempa dalam 1 atau 2 hari ini, maka pasien akan kita evakuasi ke lokasi yang aman. Upaya pertama yang harus dilakukan adalah menolong dan menyelamatkan warga yang terdampak,” ungkap Najmul kepada wartawan. Bupati pada kesempatan itu juga memberi instruksi, agar BPBD segera mengecek kemungkinan adanya rumah lain yang terdampak. Demikian halnya dengan bantuan logistik yang diperlukan, serta bantuan penanganan psikologi sewaktu dibutuhkan. Sementara salah seorang warga yang rumahnya terdampak, Madeni, mengakui akibat gempa tersebut, sebagian tembok ruang tamu jatuh. Beruntung tidak menimpa anggota keluarga. Lain-lain kerusakan menyebabkan sejumlah tembok rumah yang lain mengalami retak rambut. “Kami cukup terkejut dengan kejadian tersebut,” imbuhnya. Sementara, di Puskesmas Nipah, pengakuan sejumlah keluarga pasien, mereka juga cukup terkejut dengan gempa yang terjadi. Kamis sorepasca kejadian, sebagian pasien dan keluarganya keluar dari Puskesmas karena timbul
keretakan pada konstruksi bangunan Puskesmas. Hanya saja, Jumat pagi, pasien terlihat sudah kembali ke tempat perawatan masing-masing. Kepala Bidang Sarpras pada Dinas Kesehatan KLU, Rusdi, mengakui kondisi fisik puskesmas masih aman untuk dipergunakan. Keretakan yang timbul tidak menyentuh konstruksi utama bangunan. Mantan Kabid Tamben PU KLU ini mengakui, sementara ini tidak ada persoalan puskesmas untuk ditempati sebagaimana biasanya. “Sekilas memang tidak ada masalah, masih aman dipergunakan. Tetapi yang paling pas melakukan kajian teknis konstruksi adalah Dinas PU,” sebutnya. Kepala Puskesmas Pemenang, I Nyoman Arsana, mengakui tidak ada pasien yang terdampak korban gempa meski secara psikologi pasien sedikit terkejut. Namun hingga Jumat pagi, pelayanan puskesmas berjalan normal dan tanpa perlu dilakukan evakuasi. Dari dampak gempa, konstruksi yang cukup terpengaruh sebagian besar ada di lantai dua, di mana terdapat keretakan dan retak rambut di beberapa dinding bangunan.
Di tempat yang sama, Observer pada BMKG Mataram, M. Iqbal, mengatakan sesuai catatan BMKG, gempa yang terjadi terdapat 3 gempa susulan pascagempa tektonik 4,7 SR. Gempa ini sendiri tidak berpotensi tsunami, namun karena lokasi pusat gempa terglong cukup dekat, sehingga berdampak terhadap beberapa rumah warga di Desa Malaka. “Di Lombok ini, ada dua generator gempa, yaitu di Utara dan Selatan. Setelah gempa 4,7 SR, memang ada 3 gempa susulan, tetapi skalanya lebih kecil,” sebut Iqbal. Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD KLU, Raden Tresnawadi, mengklaim TRC BPBD KLU langsung turun ke lapangan pascagempa. Petugas langsung mencatat jumlah rumah terdampak, berikut memastikan kondisi masyarakat. Mengenai bantuan logistik, Tresnahadi mengklaim pihaknya belum menurunkan bantuan sembako ke masyarakat, mengingat harus diidentifikasi dulu validasi datanya. Untuk selanjutnya, jumlah warga terdampak akan dikoordinasikan dengan Dinas Sosnakertrans KLU dalam rangka suplai logistik. (ari)
Dugaan Reses Fiktif Anggota Dewan
Cabut Izin Investor
(Suara NTB/rus)
PEMKAB Lombok Timur (Lotim) siap akan mencabut sejumlah izin investor yang dinilai tidak serius. Saat ini Pemkab Lotim sedang menunggu izin-izin yang sudah dikantongi para investor tersebut habis masa berlakunya. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Lotim, Muhammad Syukri di Selong, Jumat (1/4), mengaku, tersendatnya persoalan investasi di Lotim diakui sebagian besar, karena persoalan kepemilikan tanah. Selain itu, ada regulasi yang mengatur tidak boleh investasi secara monopoli. ‘’Seperti investasi PT Ocean Blue Resort Indonesia (OBRI di Gili Sunut saat ini sedang mencari mitra,’’ ungkapnya. Pemkab Lotim, ujarnya, memastikan investasi yang ada di Lotim harus benar-benar yang serius. Seperti dikemukakan Bupati Lotim H. Moch. Ali Bin Dachlan sebelumnya, investor yang serius justru siap akan dibantu dan dibela oleh bupati. Sebaliknya bupati tidak akan menggubris, jika investor dinilai tidak serius. Sekarang ini, investasi terbanyak yang masuk ke Lotim adalah sektor pariwisata. Seperti data dikemukakan Camat Jerowaru, Lalu Zulkifli kepada Suara NTB, terungkap jumlah investor yang masuk ke Jerowaru saja sebanyak 39 investor. Namun dari jumlah itu hanya 3-4 investor yang sudah menunjukkan keseriusan. “November lalu kami sudah melakukan identifikasi terhadap perusahaan pariwisata di Jerowaru,” ucap Camat. Dari 39 investasi ini, ujarnya, dicatat sebanyak 25 perusahaan yang sudah mendapatkan izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 1997. Mengetahui lamanya perizinan ini membuat kegiatan pembangunan pariwisata di wilayah Jerowaru ini terkendala. Wilayah Jerowaru, kata Camat Zulkifli merupakan surga di Lotim, sehingga disarankan fokus pengembangan kawasan pariwisata ini ke wilayah Lotim bagian selatan. “Jerowaru ini adalah masa depan Lotim,” terangnya. Diakuinya, izin Hak Guna Bangunan (HGB) yang dipegang masing-masing investor 25 tahun terbilang terlalu lama. Persoalan waktu ini menj a d i masalah cukup besar bagi daerah. “Hal ini yang membuat kita tidak bisa bergerak,” katanya. Sektor pariwisata, lanjutnya, bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah. Hal ini terlihat setelah beberapa bulan terakhir intensif melakukan pungutan dan terkumpul Rp 500 juta. “Baru sepuluh yang sudah bayar PBB dan berhasil terkumpul Rp 500 juta, bagaimana kalau semua bayar pajak,” sebutnya. (rus) Muhammad Syukri
Kejari Selong Tegaskan Tetap Jalan Selong (Suara NTB) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Selong Lombok Timur (Lotim) sampai saat ini terus mengusut dugaan reses fiktif yang diduga dilakukan belasan anggota DPRD Lotim. Sampai saat ini, proses penanganannya terus berjalan dan masih dalam tahap pengumpulan data (puldata) dan pengumpulan keterangan (pulbaket). Demikian disampaikan Kasi Intelijen Kejari Selong, Jeffry G Lokopessi saat ditemui di Kejari Selong, Jumat (1/4). Menurutnya, pihaknya tetap memproses kasus ini sejak dilaporkan Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB) Lotim, Eko Rahadi, SH, beberapa waktu lalu. Namun, dalam penanganan kasus ini pihaknya masih terkendala sejumlah bukti-
bukti, karena saat dilaporkan tidak ada bukti atau berkas sebagai penguat laporan. Pelapor, ujarnya, hanya melapor secara lisan dan belum memberikan laporan tertulis sejak dilaporkan. Untuk itu, pihak Kejari Selong sudah meminta kepada pelapor agar memenuhi apa yang dibutuhkan oleh kejaksaan, temasuk membuat laporan resmi atas dugaan reses fiktif belasan
anggota dewan itu. Tidak hanya itu, ujarnya, pelapor harus menyerahkan daftar nama belasan anggota Dewan yang diduga menggunakan dana reses hanya untuk kepentingan pribadinya. Diketahui, belasan anggota dewan Lotim dilaporkan ke Kejari Selong oleh Ketua FRB Lotim Eko Rahadi atas temuan dari masyarakat dan pemerintah desa yang kerap
22 Warga Dusun Pandanan Positif DBD Tanjung (Suara NTB) Jumlah warga Dusun Pandanan yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) terbilang abnormal. Di satu dusun yang terletak di Desa Malaka itu, jumlah warga positif DBD sebanyak 22 orang. Angka ini bertambah menjadi 26 orang, setelah 4 dusun lain yang berdekatan menyumbang masingmasing 1 orang pasien DBD yang dirujuk ke Puskesmas Nipah. “Sampai dengan bulan Maret ini, jumlah pasien positif DBD yang dirawat di Puskesmas sebanyak 26 orang, 2 orang di antaranya di rujuk ke rumah sakit,” aku Kepala Puskesmas Nipah, I Nyoman Astana, Jumat (1/4). Dikatakannya, dari jumlah pasien tersebut sebagian besar dapat ditangani. Hingga saat ini, tidak tercatat adanya warga pengidap DBD yang sampai meninggal dunia. “Mudahan tidak terjadi seperti itu, karena kita juga sudah mengantisipasi. Dinas juga sudah melakukan fogging di Dusun Pandanan untuk mencegah penyebarluasan jentik nyamuk,” sebutnya. Di tempat yang sama, Kepala Desa Malaka, Akmal Ikhwan, mengakui banyaknya jumlah warga Dusun Pandanan yang mengidap DBD lebih dipengaruhi kebiasaan masyarakat yang belum menerapkan Pola Hidup
(Suara NTB/ari)
PERAWATAN - Warga Pandanan yang terjangkit DBD menjalani proses perawatan di Puskesmas Nipah, Jumat (1/4). Bersih dan Sehat (PHBS). Hal ini juga dipengaruhi oleh masih rendahnya latar belakang pendidikan masyarakat. “Jumlah warga yang tidak tamat SD di Desa Malaka sekitar 35 persen dari jumlah penduduk sebanyak 10.872 jiwa. Kita berharap, dinas terkait lebih sering melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kesehatan dan lingkungan,” ujar Akmal. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan KLU, dr. H. Benny Nugroho S., kepada wartawan sebelumnya mengakui angka kasus DBD di KLU tergolong tinggi. Sampai dengan Februari saja, jumlah kasus DBD di KLU sebanyak 69 kasus. Lokasi masyarakat yang terjangkit DBD ini bahkan merata hampir di semua kecamatan. “Penyebarannya hampir merata di semua Kecamatan, teta-
pi yang paling parah ada di Kecamatan Tanjung,” katanya. Sebagai langkah pencegahan penyebaran DBD, Benny mengakui salah satu alternatifnya dengan melakukan fogging. Hanya saja, penyemprotan tidak dilakukan sesering mungkin. Pengasapan bercampur pestisida tersebut justru bisa berdampak buruk, karena menyebabkan keracunan. Benny berharap, masyarakat yang beraktivitas untuk tetap menggunakan obat anti nyamuk berupa lotion. Di mana hal ini untuk mencegah nyamuk menggigit tubuh masyarakat KLU. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk gencar melakukan gerakan 3M, yakni menguras bak penampungan air, menutup bak penampung air, dan menimbun barang bekas. (ari)
Kurir Narkoba di Rutan Selong Diciduk Polisi Selong (Suara NTB) Terduga kurir narkoba berinisial SRN alias Run (36) diciduk aparat Polres Lombok Timur (Lotim). Warga Dasan Bukit Bawaq Kecamatan Terara diciduk saat mengantarkan narkoba jenis sabu untuk suaminya SHL yang sedang
ditahan di Rutan Selong. Kasat Narkoba Polres Lotim, AKP Prayit H kepada wartawan, Jumat (1/4), menjelaskan, SRN kedapatan membawa satu poket sabu seberat 0,56 gram. Sabu ditaruh di dalam bungkus pasta gigi. ‘’Setelah diinterogasi petugas, pelaku mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang berinisial ANS,’’ ujarnya. Begitu mendapat informasi siapa yang memasok sabu, ujarnya, polisi langsung memburu ANS. Barang bukti sabu bersama dengan pasta gigi yang dibawa pelaku, termasuk HP pelaku merek Nokia warna hitam turut disita sebagai barang bukti. “Ini adalah modus yang dilakukan pelaku,” ucap Prayit. Terpisah, Kepala Rutan Selong, Fikri Jaya Soebing menjelaskan, pelaku datang ke rutan sekitar pukul 10.00 Wita, Kamis lalu. Sesuai prosedur, sipir Rutan Selong melakukan penggeledahan. Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan pelaku membawa pasta gigi. Dalam bungkus pasta gigi inilah ditemukan sabu-sabu yang diduga kuat akan diberi-
kan kepada SHL. Diduga kuat, pelaku sengaja menaruh satu poket sabut untuk mengelabui petugas jaga. Mengetahui hal itu, pihak Rutan ini pun langsung menghubungi aparat Satuan Reserse Narkoba Polres Lotim. Status SHL, kata Fikri merupakan tahanan titipan juga kasus penyalahgunaan narkoba. Proses hukum terkait kasus ini diserahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Diketahui, temuan ada pengunjung membawa sabu ke penghuni rutan ini sudah beberapa kali ditemukan. Rutan Selong, katanya, memberlakukan proses pemeriksaan secara intensif semua pengunjung sebelum masuk menemui tahanan dan harus melalui tahapan pemeriksaan ketat. Langkah ini dilakukan Rutan tidak saja mengantisipasi peredaran sabu, namun juga mencegah masuknya barang-barang yang dilarang, seperti sendok. ‘’Komitmen Rutan Selong, harus bebas dari narkoba dan hal-hal lain yang dapat mengganggu,’’ ujarnya. (rus)
tidak mengetahui jika anggota DPRD Lotim melakukan reses di dapilnya masing-masing. FRB menduga, jika belasan anggota DPRD Lotim banyak yang menggunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadinya dan bukan untuk menyerap aspirasi rakyat sebagaimana tujuan utama dalam pelaksanaan reses. Bahkan, Eko pada saat itu juga mengakui jika dirinya sudah mengantongi namanama belasan anggota DPRD Lotim yang tidak pernah melakukan reses ke masyarakat. Dengan bukti yang dimilikinya, Eko bertekad membawa per-
(Suara NTB/dok)
Jeffry G Lokopessi soalan itu ke BPKP jika Kejari Selong tidak mampu mengusut kasus dugaan reses fiktif yang diduga dilakukan belasan anggota DPRD. (yon)
Pilkada NTB
Partai Gerindra Mulai Lakukan Penjajakan Praya (Suara NTB) Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) NTB masih cukup jauh. Namun sejumlah partai politik sudah mulai melakukan penjajakan terkait siapa figur yang akan diusung. Tidak terkecuali Partai Gerindra. Bahkan partai pimpinan Prabowo Subianto ini dikabarkan sudah mulai merapat ke Partai Golkar. “Masalah siapa yang akan kita usung pada Pilkada NTB nantinya, belum kita tentukan. Tapi penjajakan sesungguhnya sudah mulai kita lakukan,” ungkap Ketua DPD Partai Gerindra NTB, H. Willgo Zainar, SE, MM, usai bertemu dengan Ketua DPD I Partai Golkar NTB versi Musda Praya, H.M. Suhaili FT, SH, Jumat (1/4). Anggota DPRRI ini mengaku, pihaknya belum menentukan sikap, karena pelaksanaan Pilkada NTB masih cukup jauh, sehingga masih ada waktu yang cukup panjang bagi pihaknya untuk menyeleksi dan memilih siapa figur yang diusung oleh Partai Gerindra. Terkait peluang koalisi dengan partai-partai yang tergabung pada Koalisi Merah Putih (KMP), Willgo Zainar menegaskan sangat memu-
ngkinkan. Dan, terbentuknya KMP pada Pilkada NTB nantinya diharapkan menjadi satu harapan, sehingga koalisi benar-benar kuat dan bisa memenangkan Pilkada NTB. Dihubungi terpisah, Ketua DPD I Partai Golkar NTB versi Musda Praya, H.M. Suhaili FT, membenarkan pertemuan dengan Ketua DPD Partai Gerindra NTB. Namun Suhaili membantah kalau pertemuan itu khusus membahas persiapan Pilkada NTB. “Hanya silaturahmi biasa sesama politisi saja. Dan, tidak ada pembicaraan khusus terkait agenda politik ke depan,” jawabnya. Disinggung kesiapannya untuk maju pada Pilkada NTB ke depan, Suhaili mengaku masih pikir-pikir dan masih mempertimbangkan beberapa hal, sehingga tidak salah melangkah. ‘’Karena setiap keputusan yang diambil pasti ada implikasinya,’’ ujar Bupati Lombok Tengah ini. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan, ungkapnya, adalah aspirasi dan keinginan masyarakat. Jika memang masyarakat mendorong dan mendukung, kenapa mesti takut. Apalagi itu, merupakan bagian dari menjalankan amanah masyarakat. (kir)
Raskin Belum Disalurkan, Masyarakat Miskin Mengeluh Giri Menang (Suara NTB) Pembagian beras miskin (raskin) di Lombok Barat (Lobar) untuk jatah bulan Februari-Maret sejauh ini belum jelas. Pembagian raskin untuk bulan ini belum dilaksanakan lantaran tak ada stok beras yang tersedia di Bulog. Molornya pembagian raskin ini dikeluhkan warga di Lobar. Seperti warga di Gerung mengharapkan Bulog segera mendistribusikan raskin, karena warga terpaksa membeli beras dengan harga mahal. Bahkan warga ada yang berutang untuk membeli beras. “Kami terpaksa berutang beli beras, karena biasanya kami beli raskin murah,” ungkap Mardi warga setempat. Menurutnya, sudah dua bulan raskin belum disalurkan. Bahkan warga bertanya-tanya kapan raskin disalurkan. Keluhan serupa disampaikan Plt Kades Sekotong Tengah, Abdul Hamid. Menurutnya dua bulan lamanya raskin belum disalurkan. Pihaknya
mendapatkan pertanyaan dari warganya, terkait kemoloran penyaluran raskin. Menindaklaklanjuti keluhan masyarakat, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog. Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lobar Mawardi, mengaku, penyaluran raskin tahun ini di Lobar baru tersalurkan bulan Januari. Sedangkan bulan ini, belum dilakukan karena belum ada stok beras. Bulog beralasan stok beras tidak ada di gudang, sehingga pihak terkait masih menunggu kepastian pasokan beras dari Jatim. Namun pemasokan geras dari daerah lain ini masih mendapatkan penolakan dari gubernur dengan alasan produksi di dalam daerah melimpah. Mengenai langkah yang akan dilakukan, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Bulog, sebab saat ini sudah saatnya penyaluran raskin dilakukan. (her)
SUARA PULAU LOMBOK
SUARA NTB Sabtu, 2 April 2016
Halaman 5
Diduga Tersangkut Narkoba
Oknum Kepala KCD Dikbud Lingsar Buron
Giri Menang (Suara NTB) Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lombok Barat (Lobar) yang terjerat narkoba mendapat perhatian Plt. Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, SAg, MSi. Jika sebelumnya oknum ASN di BPMP2T tertangkap tangan nyabu. Kali ini, oknum pejabat Kepala Cabang Dinas (KCD) Lingsar inisial SK jadi buronan polisi, sebab diduga berprofesi sampingan sebagai pengedar narkoba. Adanya sejumlah ASN yang terlibat narkoba ini membuat Plt Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid menetapkan Pemda Lobar pada posisi darurat narkoba. ‘’Hal ini juga sejalan dengan status yang ditetapkan pemerintah pusat pada posisi darurat narkoba,’’ ujarnya saat ditemui
usai Shalat Jumat di Masjid Pemda Lobar, Jumat (1/4). Plt Bupati mengaku sangat menyayangkan adanya oknum KCD setingkat pejabat eselon IV yang terlibat narkoba. Menurutnya, tindakan tegas bakal diberlakukan, jika oknum ini terbukti melaku-
kan tindak pidana mengedarkan barang haram. Dirinya tidak akan memberi ampun terhadap ASN yang terlibat kasus narkoba, karena masalah narkoba ini menjadi program nasional sebagai musuh bersama. Ia pun memerintahkan jajarannya
untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap oknum ASN Dikbud yang terlibat narkoba. “Kalau masalah ASN tersangkut narkoba tidak ada ampun, karena ini sudah menjadi program nasional musuh bersama. Sanksinya akan disiapkan sesuai peraturan, namun kalau ada celah aturan itu membolehkan dipecat, ya pecat,” tegasnya. Terkait penjatuhan sanksi terhadap oknum ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan BNN ketika oknum ini sudah tertangkap. Ia berharap, agar di dalam aturan pidana narko-
ba bagi ASN diberi celah diberikan sanksi berat berupa pemecatan. Ia sangat berharap, dalam aturan itu ada jalan untuk dilakukan pemecatan apalagi oknum ini diduga terlibat sebagai bandar narkoba. Untuk mengantisipasi maraknya penyalahgunaan narkoba di lingkup Pemkab setempat pihaknya berencana mengadakan tes urine. Pihaknya sudah beberapa kali berkomunikasi dengan pihak BNN, jika tes urine bakal direncanakan dilakukan secara berkala. Namun karena terkendala
masalah anggaran, pihaknya akan melakukan tes narkoba di dinas-dinas yang dicurigai. Sebab, jika dilakukan tes terhadap pejabat yang tidak terindikasi tidak ada manfaatnya, sehingga terkesan buang-buang uang. “Kita tidak mau tes urine sekadar formalitas dan cari pencitraan,” tegasnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala BKD Lobar, H Ahdiat Subiantoro mengaku belum mendapatkan laporan dari Dinas Dikbud terkait adanya kepala KCD yang tersangkut kasus narkoba. pihaknya ten-
gah menunggu laporan dari SKPD terkait menyangkut oknum tersebut. Menurutnya, pengawasan ASN di dinas tentu yang lebih tahu adalah SKPD tempatnya bekerja. Pihaknya bersikap setelah ada laporan dari Dikbud. Setelah laporan masuk barulah pihaknya bisa bertindak. Kalau oknum ASN itu diproses hukum, maka dilakukan pemberhentian sementara agar ASN itu fokus menjalani proses hukum. Terkait sanksi selanjutnya, menunggu proses hukum ASN itu inkrah. (her)
Musim Panen Tiba
Butuh Perhatian DESA Taman Ayu yang terletak di pinggiran Kota Gerung mengeluhkan minimnya perhatian Pemkab Lombok Barat (Lobar) terhadap desa itu. Banyak infrastruktur jalan yang ada di desa itu rusak. Seperti akses utama penghubung antara desa setempat dengan Desa Bongor yang ada di Dusun Jeranjang. Padahal di daerah ini ada proyek (Suara NTB/her) PLTU Jeranjang. H. Junaidi Kepala Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung, H. Junaidi, mengharapkan pemerintah memperhatikan wilayah yang selama ini terabaikan. Apalagi di desa ini ada enam dusun yang memiliki akses jalan memprihatinkan. Bahkan dalam waktu dekat, akan ada penambahan 2 dusun lagi. ‘’Khusus kondisi jalan penghubung dua desa dengan Bongor di Dusun Jeranjang. Di dusun ini akses jalan rusak sepanjang 1,7 kilometer. Akses jalan ini sendiri berada di lingkungan PLTU jeranjang, namun kondisinya rusak parah,’’ akunya. Menurutnya, jalan ini bisa dibangun baik oleh Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Sebab akses jalan ini bisa masuk sebagai jalan tani, karena posisinya di dalam lahan pertanian. Dinas PU pun bisa masuk, karena jalan ini merupakan penghubung antara dua desa. Keberadaan akses jalan ini sangat vital, karena masyarakat setempat mempergunakan jalan ini untuk akses ekonomi mengangkut hasil panen. “Itu sebetulnya yang paling kami idam-idamkan agar jalan itu dibangun,” harapnya. Ia mengaku, pembangunan akses jalan pernah dilaksanakan tahun lalu, namun itu sebatas hanya di Dusun Endok. Sedangkan akses jalan menuju Dusun Jeranjang tidak dibangun. Pihaknya sudah mengusulkan penanganan jalan ini melalui Musrenbang, namun tidak masuk. Beberapa kali diusulkan akan tetapi usulan mental di tingkat kecamatan. (her)
Fauzan Khalid Dijadwalkan Dilantik Kamis Depan Giri Menang (Suara NTB) Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo telah menandatangani SK penetapan H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, sebagai Bupati Lombok Barat (Lobar) definitif. Jumat pagi (1/4) Pemprov NTB bersama Pemda Lobar menjemput SK ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (Suara NTB/dok) (1/4, menjelaskan,SK itu telah Hj. Baiq Eva keluar dari ruangan Mendagri Nurcahyaningsih dan Pemprov telah menerima salinan SK tersebut untuk selanjutnya dibawa pulang ke NTB. Dari informasi yang diterima Pemkab Lobar, jika Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi sudah setuju pelantikan Bupati Lobar definitif Kamis (7/4) pekan depan. ‘’Jumat pagi Pemprov didampingi Pemda Lobar dalam hal ini Kabag Pemerintahan, Hamka telah berangkat ke Jakarta untuk mengambil salinan SK tersebut,’’ ujarnya. Untuk persiapan pelantikan, ujarnya, telah dibahas bersama Pemprov NTB dan disepakati rencana pelantikan Bupati Lobar di kantor Gubernur NTB Kamis depan. Menurutnya, Senin SK sudah ada di Pemprov, namun tidak bisa langsung dilakukan pelantikan, sebab mesti dipersiapkan undangan oleh Pemprov. Menurutnya, perlu persiapan dua atau tiga hari untuk pelantikan, sehingga dijadwalkan pelantikan dilaksanakan hari Kamis. “Jadi dipersiapkan dulu dua-tiga hari, sehingga direncanakan pelantikannya Kamis pekan depan,” ujarnya. Sementara Kabag Pemerintahan Setda Lobar, Hamka S.Sos yang mengaku berada di Jakarta tengah menunggu salinan SK. Ia mengaku salinan SK itu tinggal diambil, karena sudah dibuat Kemendagri. Ia mengaku, SK telah ditandatangani oleh Mendagri, posisi SK itu sendiri telah keluar dari ruangan Mendagri untuk dibuatkan salinan. “Jadi salinan SK sudah dibuat tinggal kami ambil,” akunya. Sementara itu, Plt Bupati, H Fauzan Khalid ditanya terkait SK tersebut mengaku belum mendapatkan informasi. Ia mengaku menunggu kabar SK itu bakal diambil oleh Pemprov. Menurutnya, Pemprov telah berangkat ke Jakarta mengambil SK tersebut. “Pemprov sudah ke Jakarta mengambil salinan SK itu,” akunya. Terkait molornya keluarnya SK dari perkiraan tanggal 30 Maret menurutnya tidak ada unsur kesengajaan. SK molor keluar, karena kesibukan Mendagri yang melakukan kunjungan kerja ke luar daerah. Ia juga menampik, molornya SK itu disebabkan lemahnya koordinasi antara pemda dengan Pusat. (her)
TNI Kawal Penyerapan Gabah Petani oleh Bulog
(Suara NTB/ist).
OLAH TKP - Tim Polres Lobar melakukan olah TKP di lokasi penemuan potongan tubuh manusia di Pantai Dusun Pandanan Malaka Pemenang, Jumat (1/4).
Potongan Tubuh Manusia Ditemukan di Pemenang Giri Menang (Suara NTB) Polres Lombok Barat (Lobar) mendalami penemuan potongan tubuh diduga daging payudara manusia persis di pinggir laut Dusun Pandanan Desa Malaka Kecamatan Pemenang Lombok Utara. Potongan tubuh manusia ini ditemukan oleh warga sekitar yang tengah memancing di perairan setempat. Kasus penemuan ini pun didalami Polres Lobar, terkait asal muasal tubuh manusia tersebut. Sementara untuk keperluan penyelidikan, seongok daging ini diamankan di Polres Lobar. ‘’Untuk memastikan daging itu milik manusia, Polres akan berkoordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara untuk melakukan otopsi,’’ ujar Kasatreskrim Polres Lobar, AKP Joko Tamtomo, Jumat (1/4). Menurutnya, kronologis penemuan potongan daging diduga payudara perempuan itu ketika Jumat (1/4) sekitar pukul 06.00 pagi, Su-
hirman bersama teman-temannya Bohari, Sahyun, Sahbudin berangkat dari rumah untuk memancing ke Pantai Pandanan Desa Malaka. Sesampai di tempat memancing sekitar jam 08.00 Wita melihat bungkusan plastik warna hitam. Karena menaruh curiga, warga pun menyentuh plastik menggunakan kaki kanan. Tak sampai di situ, warga yang penasaran pun membuka plastik. Setelah membuka plastik ditemukanlah di dalam plastik itu ada bungkusan plastik lain warna kuning. “Setelah warga membuka bungkusan plastik warna kuning ditemukan ada bagian tubuh yang diduga bagian tubuh manusia,” terangnya. Karena kaget melihat potongan tubuh manusia ini, lalu Suhirman memanggil rekan-rekannya dan menelepon Kadus Mambalan. Pihak dusun lalu meneruskan informasi penemuan potongan tubuh
Calon Sekda Loteng Diminta Bersaing Sehat Praya (Suara NTB) Bupati Lombok Tengah (Loteng), H.M. Suhaili FT, mengingatkan kepada para calon Sekretaris Daerah (Sekda) Loteng yang akan berkompentisi pada pemilihan Sekda Loteng mendatang untuk bersaing secara sehat. Para figur diminta tidak melakukan upaya-upaya atau hal-hal yang bisa memecah keutuhan birokrasi di daerah ini. “Masalah kubu-kubuan menjelang pemilihan sekda pasti terjadi dan itu lumrah. Tapi jangan sampai persoalan tersebut justru memecah belah kekompakan di internal birokrasi,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Jumat (1/4). Dirinya secara pribadi, tegas Suhaili, tidak akan berpihak kepada salah satu calon tertentu. Tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada panitia seleksi (pansel) yang ada untuk menyeleksi siapa calon Sekda Loteng yang layak menduduki posisi nomor satu di jajaran birokrasi lingkup Pemkab Loteng. Disinggung siapa saja yang layak menjadi calon Sekda Loteng, Suhaili, mengatakan hampir semua pejabat eselon II lingkup Pemkab Loteng saat ini
layak. Inilah yang nantinya menjadi tugas Pansel Calon Sekda Loteng untuk menyeleksi, siapa figur yang paling layak dari yang layak tersebut. Masalah Pansel calon Sekda Loteng, ungkapnya, saat ini sudah hampir rampung dan tinggal beberapa penyempurnaan, karena sudah ada draf sebelumnya. Namun, karena masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, sehingga Pansel Calon Sekda Loteng belum bisa ditetapkan. “Yang jelas dalam waktu dekat ini, Pansel calon Sekda Loteng sudah terbentuk,” ujarnya. Menjelang seleksi calon Sekda Loteng saat ini beberapa nama pejabat lingkup Pemkab Loteng mencuat sebagai kandidat kuat pengganti Drs. H.L. Supardan, MM. Di antaranya yang paling banyak dijagokan, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Loteng, Drs. H.L. Idham Khalid, M.Pd, dan nama Kepala Bappeda Loteng, Drs. H.L. Satria Atmawinata. Selain itu ada nama Asisten I Setda Loteng, Ir. H.L. Moh. Amin dan Asisten III Setda Loteng, H. Nursiah, S.Sos. M.Si. Bahkan nama H. Nursiah, disebut-sebut yang paling berpotensi. (kir)
manusia itu ke anggota Polsek Gunung Sari. Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak Polsek Gunung Sari berkoordinasi dengan Kapolsek Pemenang. “Kemudian anggota Polsek Pemenang langsung melakukan pengecekan di lokasi dan dilakukan olah TKP oleh tim identifikasi Polres Lobar,” terangnya. Untuk menyelidiki temuan potongan tubuh ini, pihaknya telah menerjunkan anjing pelacak. Potongan tubuh itu pun diamankan ke Polres Lobar. Menurutnya potongan daging itu,diduga payudara perempuan. Kemungkinan, katanya, potongan tubuh ini dibuang akibat operasi. Namun, pihaknya harus mendalaminya dengan melacak potongan tubuh lain, seperti badan dan bagian tubuh lain. “Kami menunggu laporan masyarakat dan hasil otopsi Rumah Sakit Bhayangkara,’’ imbuhnya. (her)
Praya (Suara NTB) Para petani di NTB khususnya Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) saat ini sudah mulai memanen tanaman padinya. Jajaran TNI pun kini sudah mulai bergerak untuk mengawal proses penyerapan gabah para petani oleh Bulog. Seperti komitmen yang telah dibangun sebelumnya antara TNI dengan Bulog Divre NTB. Kepada wartawan Danrem 162/ Wirabhakti, Kol. CZI Lalu Rudy Irham Srigede, MT, di Praya, Jumat (1/4), mengatakan pihaknya saat ini sudah mulai menerjunkan sejumlah personel ke lapangan. Tujuannya memastikan seluruh gabah petani yang panen pada musim tanam kali ini bisa terserap secara maksimal oleh Bulog. “Kan memang sudah ada kesepakatan sebelumnya. Bahwa Bulog bakal menyerap gabah petani. Kesepakatan inilah yang akan kita kawal. Supaya dalam pelaksanaannya nanti bisa benar-benar maksimal berjalan,” harapnya. Pihaknya pun mengingatkan kepada pihak Bulog supaya tidak main-main dengan kesepakatan yang sudah ada. Kalau memang sudah ada gabah petani, harus dilakukan pembelian sesuai harga pembelian yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Putra mantan Bupati Loteng almarhum Drs. H. L. Srigede ini, menjelaskan, sesuai hasil koordinasi dengan Bulog Divre NTB sebelumnya, gabah petani nantinya akan diserap melalui kelompokkelompok tani yang ada. Polanya setelah gabah petani terkumpul, baru kemudian pihak Bulog melakukan pembelian. “Sekarang tinggal kita tunggu komiten Bulog,” ujarnya. (kir)
Program Bela Negara
Loteng Jadi Percontohan di NTB Praya (Suara NTB) Program bela negara yang digelar Kodim 1620/Lombok Tengah (Loteng) menjadi salah satu percontohan di NTB dan nasional. Mengingat, peserta bela negaranya jauh lebih beragam. Demikian diakui Danrem 162/Wirabhakti, Kol. CZI Lalu Rudy Irham Srigede, MT, kepada wartawan di Praya, ditemui usai melepas peserta pelatihan bela negara di Lapangan Muhajirin Praya, Jumat (1/4). Danrem 162/WB pun memberikan apresiasi khusus kepada Kodim 1620/Loteng yang telah mampu melaksanakaan program bela negara. Menurutnya, yang menarik dari program bela negara yang dilaksanakan oleh Kodim 1620/ Loteng, pesertanya kebanyakan dari pengangguran, residivis sampai para mantan pelaku kejahatan. Kondisi ini tidak banyak dijumpai di daerah lain, seh-
ingga program bela negara di Loteng patut menjadi contoh. “Kalau di daerah lain, peserta bela negaranya kebanyakan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) yang notebenenya banyak yang bukan dari kalangan pengangguran, residivis maupun mantan penjahat. Tapi di Loteng beda sendiri,” ujarnya. Rudy mengatakan program bela negara ini tidak mengenal status sosial. Dengan kata lain, semua masyarakat punya hak dan peluang yang sama untuk bisa ikut menjadi peserta bela negara. Namun ada penetapan khusus dari Panglima TNI, agar peserta program bela negaranya masyarakat yang tidak punya pekerjaan. Termasuk para mantan pelaku kejahatan. Harapannya, semangat patriotisme dan bela negara di kalangan masyarakat bisa tumbuh dan semakin kuat. Mengingat, para pengangguran sampai pelaku kejahatan ini rent-
an disusupi paham maupun pengaruhi dari luar, sehingga semangat bela negaranya harus benar-benar diperkuat. Di tempat yang sama, Dandim 1620/Loteng, Letkol. Inf. Arie Tri Hedhianto, mengatakan untuk program bela negara kali ini diikuti sekitar 91 peserta dari total 109 calon peserta yang mendaftar. Dari jumlah ini ada calon peserta yang tidak bisa mengikuti bela negara, karena terkendala masalah kesehatan. “Peserta yang ikut kita tes kesehatan dulu. Kalau lolos baru bisa ikut. Tapi kalau dari sisi kesehatan tidak memungkinkan, maka tidak diikutsertakan,” sebutnya. Dijelaskannya, para peserta bela negara, selain akan memperoleh pengetahuan tentang bela negara dan wawasan nusantara. Secara fisik juga akan digembleng selama tiga hari di kawasan Bendungan Batujai. (kir)
Rekonsiliasi Tak Pengaruhi Pergantian Umar Said Praya (Suara NTB) Proses rekonsiliasi di internal Partai Golkar NTB ditegaskan tetap berjalan, sesuai keinginan semua kader. Namun, hal itu tidak akan menjamin proses usulan pergantian H. Umar Said, SAg, sebagai Ketua DPRD NTB juga berhenti. “Jadi rekonsiliasi partai tetap berjalan. Begitu juga proses pergantian Ketua DPRD NTB, jalan terus. Karena kedua hal tersebut merupakan amanat partai yang tetap harus dijalankan oleh pengurus di tingkat daerah,’’ tegas Ketua DPD I Partai Golkar NTB versi Musda Praya H. M. Suhaili FT, SH, di ruang kerjanya, Jumat (1/4). Artinya, meski ada rekonsil-
iasi antara kader Partai Golkar, proses pergantian Ketua DPRD NTB tidak dihentikan atau dibatalkan. Karena keduanya merupakan kebijakan yang sudah diputuskan oleh pengurus pusat, sehingga apapun alasannya harus tetap dijalankan. Belum lagi, ujar Suhaili yang juga Bupati Lombok Tengah ini, proses pergantian Ketua DPRD NTB sudah berjalan. Kecuali jika ada keputusan lain dari pengurus pusat terkait persoalan ini. “Kita pengurus daerah kan hanya menjalankan keputusan pengurus pusat. Kalau pengurus pusat memerintahkan tetap jalan, maka kita akan tetap jalan,” tandasnya. Pihaknya pun berharap bagi pihak-pihak yang merasa diri
sebagai kader Partai Golkar untuk mematuhi apa yang menjadi keputusan partai. Karena sudah menjadi keharusan bagi kader partai menjalankan apa yang sudah diputuskan dan perintah oleh partai. Jika merasa diri sebagai kader partai, namun tidak mau menjalankan keputusan dan kebijakan partai, ungkapnya, dipersilakan keluar dari partai. “Jangan lihat Suhaili-nya, tapi lihat partai. Karena apa yang kita lakukan saat ini, semuanya atas perintah partai. Silakan saja benci atau tidak suka kepada Suhaili atau pengurus lainnya. Tapi kalau sudah menyangkut urusan partai, maka harus dijalankan,” tegas mantan Ketua DPRD NTB ini.(kir)
SUARA PULAU SUMBAWA
SUARA NTB Sabtu, 2 April 2016
Halaman 6
Dompu akan Bangun Pelabuhan Nusantara di Kilo Dompu (Suara NTB) Rencana Pemda Dompu membangun pelabuhan Nusantara di Kecamatan Kilo masih terkendala pembebasan lahan. Pemda baru mengalokasikan anggaran Rp 1 miliar tahun 2016 dari rencana pembebasan lahan seluas 35 ha. Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Dompu, Drs. Mustakim Ali kepada Suara NTB, Jumat (1/4)
Nusantara Kecamatan Kilo baru Rp 1 miliar. Untuk pembebasan lahan ini dibicarakan dengan pemerintah provinsi,
mengatakan, dalam APBD tahun 2016 pihaknya mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan pelabuhan
sehingga bisa dilakukan sharing anggaran. “Kita sedang mengupayakan untuk pembebasan lahan ini sharing dengan Provinsi,” katanya. Untuk area pelabuhan Nusantara, kata Mustakim Ali, pemda harus menyiapkan lahan minimal 36 ha baru pe-
merintah pusat memulai pembangunan pelabuhannya. “Yang diminta sebenarnya 60 ha. Karena itu tidak mungkin, sehingga dikurangi menjadi 36 ha,” terangnya. Sesuai mekanisme pembebasan lahan untuk kepentingan umum, lanjut Mustakim,
untuk pembebasan di atas 5 ha dilakukan oleh pemerintah Provinsi. Sementara untuk luasan di bawah 5 ha bisa dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemda) dan tetap mengkoordinasikan dengan BPN. “Ini menjadi kewenangan Provinsi melalui BPN yang melaku-
kan pembebasan,” katanya. Rencana pembangunan pelabuhan Nusantara di Kecamatan Kilo sudah menjadi wacana Pemda sejak beberapa tahun lalu. Bahkan studi kelayakan untuk pelabuhan Nusantara sudah dilakukan dan dinyatakan layak. (ula)
Polres Sumbawa Lengkapi Babinkamtibmas di Desa Sumbawa Besar (Suara NTB) Polres Sumbawa melengkapi personel Babinkamtibmas di seluruh desa di kabupaten Sumbawa. Sebelumnya sempat kekurangan 24 personel. Dimana sebanyak 166 desa dan kelurahan di kabupaten Sumbawa, sudah ditempati masing-masing satu Babinkamtibmas. “Sebelumnya kami kekurangan personel 24 orang bulan lalu. Tapi mulai 1 April 2016 sudah lengkap, satu desa satu Babinkamtibmas, setelah ada tambahan dari Polda,” imbuh Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad SIK, Jumat (1/4). Disebutkan Kapolres, Babinkamtibmas sebagai ujung tombak dari kepolisian di wilayah paling bawah, yakni desa, diharapkan dapat dengan cepat berinteraksi, mengenali lingkungan, dan menyesuaikan diri dengan masyarakat setempat. Termasuk melakukan kerjasama dengan pihak lainnya yakni Babinsa, kepala desa dan tokoh masayarakat. Sehingga setiap permasalahan yang ada di desa dapat diantisipasi dan diselesaikan. Dalam hal ini Babinkamtibmas juga sudah diberikan pembekalan oleh Direktur Binmas Polda NTB. Terkait bagaimana cara mengetahui, mengenal lingkungan. Selain itu juga dibekali cara menyelesaikan masalah, sehingga masalah yang ada di tingkat desa dan kelurahan tidak menjadi besar. Hal ini harus dimiliki Babinkamtibmas. Selain itu Babinkamtibmas diharapkan terjun langsung ke masyarakat. Sesuai dengan program yang dibuatkan yakni DDS (Door to Door System). Anggota mendatangi rumah warga, ada ditempelkan stiker DDS dan memberikan kartu nama yang berisi nomor kontak Babinkamtibmas. “Sehingga kita bisa cek, kalau Babinkamtibmas sudah berkunjung ke salah satu rumah warga, di situ ada ditempelkan stiker DDS dan ada diberikan kartu nama,” tukas Kapolres. (ind)
(Suara NTB/ist)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Pihak kepolisian telah menahan dua orang tersangka dalam kasus pembakaran rumah di desa Sejari kecamatan Pelampang dengan inisial H dan I yang merupakan warga setempat. Namun terhadap tersangka pelaku lainnya masih diburu. Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad, SIK, Jumat (1/4) menyebutkan, sampai saat ini, pihaknya tengah melakukan pencarian terhadap beberapa pelaku yang sebelumnya disebutkan dua tersangka lainnya yang sudah ditahan. Pihaknya sudah mencari dan melakukan pengecekan sebelumnya. Namun sudah tidak berada di rumahnya. “Ini hasil keterangan dua tersangka yang sudah kami tahan,” ujar Kapolres. Disebutkan, terhadap H dan I yang sebelumnya ditahan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan untuk segera melimpahkan berkasnya. Seperti diberitakan, kasus ini bermula saat seorang warga setempat yang mengaku kehilangan ternaknya pada Januari lalu. Massa mencurigai beberapa orang sebagai pelaku. Yakni RA, AH dan IC. Massa yang sudah emosi, melakukan pembakaran terhadap rumah AH. Yang mana AH pada saat itu sudah tidak berada di rumah. Massa juga sempat mengepung rumah AH dan IC. Namun sebelum diamuk massa, keduanya mengamankan diri ke pihak kepolisian. Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan tidak terbukti melakukan pencurian ternak. Hal ini berlanjut kepada laporan dari keluarga RA ke pihak kepolisian terhadap pembakaran rumah. Dalam hal ini dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan inisial H dan I, dan sudah ditahan. (ind)
Sekolah di KSB Siap Laksanakan UN Taliwang (Suara NTB) Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbupora) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyatakan, seluruh sekolah telah siap menghadapi Ujian Nasional, 4 April mendatang. Pada pelaksanaan UN tahun ini, jumlah peserta didik yang akan mengikutinya tercatat sebanyak 1.394 siswa. Terdiri dari siswa SMA sebanyak 787 orang, MA sebanyak 116 siswa dan SMK sebanyak 446 siswa. “Data peserta ini sesuai dengan daftar nominasi tetap (DNT) peserta UN,” jelas Kabid Dikmenti Dinas Dikbudpora KSB, Aku Nurrahmadin, S.Pd kepada media ini, Jumat (1/4). Ia menjelaskan, untuk persiapan baik di tingkat sekolah dan panitia pelaksanan UN secara umum KSB telah tuntas. Seluruh sekolah pelaksana telah mempersiapkan diri terutama siswa yang akan mengikuti ujian akhir sekolah tersebut. “Kalau persiapan sudah tidak ada persoalan. Bahkan untuk beberapa sekolah sekitar sebulan lalu sudah mengkonfirmasi kesiapannya,” klaim Nurrahmadin. Persiapan sekolah jelang UN tahun ini, untuk dua sekolah masing-masing SMA 1 Taliwang dan SMK 1 Taliwang sedikit mengalami perbedaan. Pasalnya kedua sekolah ini sudah tidak lagi melaksanakan UN secara manual, akan tetapi menggunakan sistem UN Berbasis Komputer (UNBK) atau ujian secara online. “Nah persiapan mereka sedikit lebih dahulu karena perangkatnya juga harus disiapkan. Dan alhamdulillah dua sekolah ini juga sudah menyatakan kesiapannya meski menggunakan sistem yang terbaru,” timpalnya. Untuk ujian manual, Dinas Dikbdupora sendiri sepanjang hari kemarin, menunggu distribusi soal dari Dinas Pendidikan provinsi NTB. Nurrahmadin mengatakan, sesuai jadwal kedatangan berkas soal direncanakan tiba di KSB pada pukul 22.00 wita. “Nanti kita akan terima di sekretariat UN yang kita tempatkan di kantor (Dinas Dikbudpora),” terangnya. Setelah diterima, pada hari Sabtu (hari ini, red), panitia selanjutnya akan mendistribusikan berkas soal UN ke seluruh kecamatan dan ditempatkan di lima kantor Polsek setempat untuk pengamanan. “Nah untuk pendistribusian soal ke sekolah akan dilaksanakan pada hari pelaksanaan ujian sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan setiap harinya,” tukasnya seraya berharap proses pengiriman soal dari provinsi tidak mengalami hambatan. “Tadi kami sudah komunikasi dengan provinsi katanya pengiriman akan siap diberangkatkan,” pungkas Nurrahmadin. (bug)
(Suara NTB/bul)
Polisi Buru Tersangka Pembakaran Rumah di Pelampang
TERUS BERKEMBANG - Keramba jaring apung (KJA) yang dikelola kelompok nelayan di pulau Bungin, kabupaten Sumbawa, terus berkembang. Penduduk nelayan di sana masih ingin menambah KJA untuk budidaya lobster atau kerapu. Salah satu KJA milik kelompok nelayan di pulau Bungin.
Rusunawa UTS Diresmikan Sumbawa Besar (Suara NTB) Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat (PUPR), Dr. Ir. H. Syarif Burhanuddin, M. Eng meresmikan pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Jumat (1/4). Diatekankan agar bangunan tersebut segera dihuni dan dimanfaatkan. Untuk selanjutnya mengurus proses penyerahan aset agar menjadi kepemilikan UTS sepenuhnya. “Ada surat yang kami buat untuk pemanfaatan gedung. Didalamnya kami minta untuk melengkapi persyaratan. Salah satunya IMB, setelah itu akan diproses untuk kepemilikan aset. Jadi, penyerahan aset tergantung dari UTS, semakin cepat dilengkapi maka semakin cepat penyerahannya dilakukan, jadi tidak ada masalah. Apalagi anggaran gedung ini tidak di atas Rp 100 miliar. Sebab kalau di atas Rp 100 miliar maka harus persetujuan DPR dulu untuk penyerahan aset. Jadi ini jauh lebih mudah,” terangnya. Dirjen menekankan tiga aspek yang harus mendominasi dalam gedung Rusunawa. Yakni, dari sisi kekokohan struktur, estetika dan fasilitas pendukung. Dari sisi estetikanya belum menarik dan masih butuh dikembangkan. Mungkin nanti setelah asetnya diserahkan akan makin banyak variasi dan lingkungannya. Kemudian, harus ada fasilitas pendukung, seperti ruang bermain. Harus ada ruang terbuka di luar, mereka berkumpul tidak harus semua di dalam ruangan. Lingkungan ini juga harus menjadi bagian dari gedung ini. “Setiap kita membangun gedung tidak dilengkapi dengan fasilitas yang ada seperti ini, kita selalu sharing. Jadi universitas menyediakan air, listrik, meubeler dan lainnya, sekarang tidak karena kita siapkan semua. Sehingga konsepnya siap huni bukan lagi siap gedung. Sehingga nanti mahasiswa kalau sewaktu-waktu ada pekerjaan melalui kerja bakti menanam pohon sehingga ke depan akan lebih bagus,” sarannya. Menurut Dirjen, Kalau me-
lihat kebutuhan, maka di Indonesia ini banyak sekali membutuhkan Rusunawa seperti ini. Termasuk di Sumbawa, juga banyak universitas yang membutuhkan Rusunawa. Jadi, pihaknya akan memaksimalkan dana yang terbatas membangun Rusunawa untuk mahasiswa. Bangunan Rusunawa UTS ini telah memenuhi standar. Bupati Sumbawa, melalui Staf Ahli Bupati, Nasiruddin Lambadji, menyatakan, pembangunan Rusunawa asrama mahasiswa tentu membawa efek positif bagi perkembangan dunia pendidikan di daerah ini. Di mana nantinya di dalam lingkungan Rusunawa ini, ada keragaman identitas, kebersamaan dan juga pembentukan karakter. Rusunawa asrama ini tidak sekadar menjadi tempat tinggal semata, tetapi di sana tercermin keragaman identitas yang menunjukan bahwa penghuni berasal dari berbagai latar, baik daerah, suku, hingga kebiasaan individual, di mana mampu menumbuhkan jiwa toleran dan kebersamaan dalam membangun bangsa kelak. Ketua Yayasan Dea Mas yang juga Pendiri UTS, Dr. Zulkiflimansyah, menjelaskan perlunya Rusunawa bukan sekadar untuk tempat tidur atau tempat tinggal tapi adalah sumber pembelajaran teknologi untuk inovasi. Jadi seharusnya ada interaksi. Yang paling penting, sebuah kemajuan itu mensyaratkan sebuah kemajemukan, jadi tidak mungkin ada suatu pelajaran tanpa ada kemajemukan. Tahun ini, yang daftar dari luar daerah di UTS sudah lebih dari 300 orang, yang terbanyak masih Jawa Barat, diikuti Aceh, disusul Lampung, mengalahkan Jakarta setelah Lampung adalah Kalimantan Utara. “Berita gembira, ada tiga mahasiswa UTS tahun ini berasal dari Papua, jadi nanti Olat Maras betul-betul maras atau menyenangkan. Tahun depan kita membuka mahasiswa UTS berasal dari dunia Internasional, kan bagus kalau ada mahasiswa dari Kenya misalnya, Ethiopia dan Azerbaijan,”tukasnya. (arn)
(Suara NTB/arn)
GUNTING PITA - Dirjen Penyediaan Perumahan Kemen-PUPR menggunting pita tanda Rusunawa UTS siap dihuni, Jumat (1/4).
Honorer K2 KSB Terima SK Pengangkatan CPNS Taliwang (Suara NTB) Jumlah pegawai honorer kategori dua (K2) asal Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bertambah. Jumat (1/4), sebanyak 55 honorer K2 menerima SK pengangkatannya setelah sebelumnya dinyatakan lulus verifikasi oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan (BKDiklat) KSB, H. Abdul Malik Nurdin, S.Sos mengatakan, terbitnya SK CPNS tahap dua maka jumlah pegawai honorer K2 asal KSB yang dinyatakan memenuhi syarat pengangkatan untuk sementara sebanyak 408 orang pegawai. Pada tahap pertama, sebelumnya tercatat sebanyak 353 pegawai yang mendapatkan SK pengangkatan. “Di awal kan 353 orang ditambah yang tadi pagi 55 orang. Jadi totalnya sementara 408 pegawai honorer kita yang mendapatkan SK CPNS,”
jelasnya kepada wartawan. Berdasarkan data BK-Diklat KSB, jumlah pegawai honorer K2 yang sebelumnya dinyatakan lolos tes tulis dan diajukan ke BKN untuk diangkat menjadi CPNS sebanyak 490 orang pegawai. “Artinya masih ada tersisa yang sebanyak 82 orang yang SK-nya belum terbit sejauh ini,” terang Malik. Terhadap pegawai yang SK-nya belum diterbitkan itu,
Malik mengaku, bupati telah memerintahkannya untuk melakukan koordinasi dengan BKN regional Denpasar. “Kalau tidak ada halangan pekan depan kita sana,” timpalnya. Ia menjelaskan, 55 honorer K2 yang memperoleh SK CPNS kali ini rata-rata berada pada golongan II dan III. “Setahu saya tidak ada yang diangkat untuk golongan I. Mereka rata-rata golongan II dan III,” ungkapnya. Menurut Malik, untuk pegawai K2 yang memiliki golongan I kebanyakan saat ini ada di 82 pegawai yang SK-nya belum diterbitkan. Mengenai hal itu ia pun sedikit khawatir mengingat adanya wacana dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yang akan menghapus keberadaan pegawai golongan I. “Memang masih wacana akan menghapuskan pegawai yang memiliki jasa SMP dan SMA. Tapi mudahmudahan tidak, supaya pegawai kita bisa lolos,” harapnya. (bug)
SUARA NTB Sabtu, 2 April 2016
Peserta UN di Kota Bima Meningkat Kota Bima (Suara NTB) – Peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan SMK tahun 2016 di Kota Bima mengalami peningkatan sekitar 0,3 persen dibanding tahun 2015 lalu. Sekitar 2.000 peserta UN, baik manual maupun Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) akan mengikuti ujian yang bakal digelar 4 hingga 7 April awal pekan depan tersebut. “Untuk tahun ini naik sebesar 0,3, jika dibandingkan peserta UN di Kota Bima tahun kemarin,” ucap Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda (Dikpora) Kota Bima, Abdul Aziz, M.Pd menjawab Suara NTB, Jumat (1/4). Kata dia, peserta tersebut adalah seluruh pelajar kelas 3 dari 28 jumlah SMA, SMK MA di Kota setempat, baik yang berstatus negeri maupun swasta. Aziz menjelaskan, kendati sebagian besar sekolah di Kota setempat masih memakai sistem UN manual, yang menurutnya rawan kecurangan dan pemborosan biaya, dia optimis para peserta bisa mengisi soal – soal tersebut dan tidak akan mengandalkan bantuan kunci jawaban dari guru ataupun pihak sekolah. “Kami optimis peserta tidak akan kesulitan menjawab soal yang ada. Walaupun bagi saya UNBK lebih dari manual,” jelasnya. Sementara, mengenai soal UN yang akan diisi oleh ribuan peserta tersebut. Aziz mengaku telah didistribusikan, dan saat ini tengah dalam perjalanan dari Kota Mataram menuju Kota Bima menggunakan jalur darat. Ia memastikan soal - soal itu akan sampai pada Sabtu (2/4) pagi. “Saat soal UN tiba di Kota Bima, kita pastikan seluruh Kepala Sekolah dan beberapa aparat keamanan akan dilibatkan untuk menyaksikan langsung soal – soal yang masih disegel sebelum dibawa ke masing – masing sekolah,” akunya. Dia juga menambahkan, mengenai lulusnya atau tidaknya peserta UN tidak bisa diintervensi oleh Dikpora. Pasalnya hasil kelulusannya akan ditentukan sendiri oleh sekolah, melalui rapat dewan guru di sekolah masing – masing. “Hasil kelulusan masih sama dengan tahun lalu. Yakni berada di tangan sekolah,” pungkas Aziz (uki)
Abdul Aziz (Suara NTB/uki)
Polisi Jaring Pasangan Selingkuh di Hotel Sumbawa Besar (Suara NTB) Polres Sumbawa gencar melakukan Operasi Bina Kusuma, baik pagi, siang ataupun malam, hingga 11 April mendatang. Dalam operasi yang digelar Kamis (31/3) malam dengan menyasar beberapa hotel, polisi berhasil menjaring tiga pasangan selingkuh. Setelah sebelumnya di hari pertama juga telah menjaring dua pasangan. Operasi tersebut diawali di Hotel Cirebon, di Jalan Kebayan, kecamatan Uma Sima. Anggota yang dipimpin Kabag Ops Polres Sumbawa, AKP Syafruddin dan Kasat Binmas, AKP I Made Wirana, mengamankan satu pasangan dari salah satu kamar hotel tersebut. Yakni HK (31), pria beristri asal kecamatan Empang dan RS (22) janda yang tinggal di kecamatan Labuan Badas. Operasi kemudian dilanjutkan ke Hotel Dian, yang berada di Jalan Hasanuddin. Di hotel tersebut juga diamankan satu pasangan, yakni SP (33) dan SPT (33). Yang mana keduanya berasal dari kecamatan Moyo Utara, dan bersepakat akan menikah setelah SP menuntaskan proses perceraian dengan istrinya. Mengingat SP tengah mengurus perceraian dengan istrinya. Berlanjut ke Hotel Tirtasari, di penghujung kota Sumbawa. Anggota juga mengamankan satu pasangan. Adalah AL (38) sopir asal Bima dan IN (24) wanita dari Dompu. Ketiga pasangan ini kemudian dibawa ke Polres Sumbawa untuk diperiksa dan diberikan pembinaan. Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad, S.IK yang dikonfirmasi, Jumat (1/4) membenarkan adanya hal tersebut. Operasi ini dilaksanakan untuk mencegah penyakit masyarakat (pekat). Seperti kenakalan remaja, gelandangan dan pengemis, perzinahan, premanisme, pelecehan seksual, miras, dan lain sebagainya. “Sudah beberapa pasangan yang diamankan dalam operasi ini,” imbuhnya. Disebutkannya, operasi ini tidak bersifat penegakan hukum, tetapi bersifat pencegahan terhadap penyakit masyarakat. Terhadap pasangan yang terjaring, diberikan pembinaan dan dibuatkan surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. Dalam hal ini, memanggil pihak keluarga untuk pembinaan lebih lanjut. ‘’Kita lebih banyak penyuluhan dan himbauan,” tukas Kapolres. Selain menghimbau masyarakat, pihaknya juga menghimbau pemilik Hotel untuk melakukan pengecekan terhadap identitas tamu yang menginap. Sehingga penyakit masyarakat ini dapat diantisipasi. (ind)
Anggota Polres Dompu Dites Urine Dompu (Suara NTB) Dugaan penyalahgunaan narkoba diduga menyasar oknum anggota Polisi. Untuk memastikan dugaan itu, sebanyak 25 orang anggota Polisi yang rawan penyalahgunaan narkoba dites urinenya oleh BNK Kabupaten Bima. Wakapolres Dompu, Kompol Etek Riawan, SE kepada Suara NTB di Mapolres Dompu, Jumat (1/4), membenarkan tes urine terhadap anggotanya di Polres Jumat pagi. Tes itu dilakukan karena ada be(Suara NTB/ula) berapa oknum anggota Etek Riawan diduga rawan penyalahgunaan narkoba. Karena terbatas alat tes urine yang dibawa BNK Kabupaten Bima, sehingga hanya 25 orang yang dites dari berbagai satuan. “Yang dites hanya 25 orang dari berbagai satuan, termasuk dari Polsek,” kata Etek Riawan. Hasil tes urine, lanjut Etek Riawan, akan disampaikan langsung BNK Kabupaten Bima kepada Kapolres selaku atasan hukum (ankum) Polres. Mereka yang dinyatakan positif, dipastikan akan diproses. “Nanti tergantung Kapolres untuk proses disiplin atau pidananya,” ungkapnya. Berdasarkan laporan dari Propam, kata Etek Riawan, terdapat beberapa oknum anggota Polres Dompu dicurigai menyalahgunakan narkoba. Atas indikasi itu, sehingga tes urine dilakukan untuk memastikan. “Ada oknum anggota Polres yang menyalahgunakan narkoba berdasarkan laporan Propam,” katanya. Sebelumnya, kasat Narkoba Polres Dompu menyebutkan, narkoba kini menyasar warga usia produktif dari SMP hingga anak kuliah. Bahkan semua Kecamatan di Dompu terdapat yang terlibat penyalahgunaan narkoba. (ula)
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 7
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890
Kerjasama Program PMPTK Dinas Diknas Sumbawa dengan Harian Suara NTB
Dinas Diknas Sosialisasikan Persyaratan Sertifikasi 2016
(Suara NTB/arn)
PEMATERI - Kadis Diknas (tengah), Kabid PMPTK (kiri), dan Kasi PMPTK SMP (kanan) saat memberikan materi sosialisasi. Sumbawa Besar (Suara NTB) Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) kabupaten Sumbawa melaksanakan sosialisasi terkait sertifikasi guru tahun 2016. Untuk memberikan pemahaman kepada guru-guru yang akan mengikuti tes Sertifikasi. Kepala Dinas Diknas kabupaten Sumbawa melalui Kasi PMPTK SMP, Sutan Syahril, S.Sos, menyampaikan sertifikasi di tahun 2016 ini sedikit berbeda dengan sertifikasi tahuntahun sebelumnya. Dimana ada dua pola yang akan dilakukan.
Yakni pola Pendidikan Lanjutan Profesi Guru (PLPG) dan pola Sertifikasi Guru Pendidikan Profesi Guru (SG PPG). “Ini kan masih calon. Jadi kami memberikan gambaran persyaratan untuk tahun 2016. Karena sertifikasi tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Makanya kami lakukan sosialisasi ini,” imbuhnya. Disebutkannya, pola PLPG ini, diikuti oleh peserta yang pengangkatannya atau menjadi guru tahun 2005 ke bawah. Untuk sementara data di kabupaten Sumbawa, yang mengikuti pola atau
jalur PLPG sebanyak 191 orang termasuk guru-guru yang sebelumnya tidak lulus di tahun 2005. Sedangkan pola SG PPG diikuti oleh guru yang mengajar sejak 1 Januari 2006 sampai 31 Desember 2015. Dalam hal ini kuotanya sudah ada. Jadi siapa yang kiranya masuk dan memenuhi persyaratan, maka itulah yang akan diundang. Sumber datanya diambil dari Dapodik yang dientri oleh sekolah. Bukanlah di Dinas. Tugas Dinas melakukan verifikasi dari data tersebut. Salah satu contohnya, ada yang menanyakan, misalkan laporan di Dapodik yang bersangkutan S1. Tentunya ijazah tersebut dicantumkan dalam persyaratan. Namun saat diverifikasi, sepanjang tidak dilampirkan atau tidak ada pemberkasan ijazah, maka pihaknya menganggap yang bersangkutan belum S1. Hal ini akan dikeluarkan dari calon yang akan mengikuti sertifikasi. Mengingat yang diminta melampirkan ijazahnya. Contoh lainnya, umpamanya yang bersangkutan sudah Yudisium. Mengingat sudah merasa Yudisium lantas di dalam
(Suara NTB/arn)
PESERTA - Peserta yang mengikuti sosialisasi Sertifikasi tahun 2016. Dapodik ditulis S1. Namun yang diminta dari persyaratan bukan melampirkan Yudisium. Tetapi sesuai petunjuk dalam persayaratan dilampirkan ijazah S1 atau D4. Bukanlah Yudisium. “Oleh karena itu di aplikasi kami, kami minta semua berkas-berkasnya. Sepanjang tidak memenuhi dan tidak lengkap maka akan kami keluarkan dari aplikasi,” pungkas Sutan seraya menyebutkan pola PLPG akan dilaksanakan sekitar 9 sampai 10 hari. Sementara PPG sekitar lima bulan. Hanya saja kegiatan
PPG akan dimulai sekitar bulan Juni atau Juli mendatang. Dalam tahapannya ada workshop, kembali ke PPL. Kembali lagi ke workshop kedua, dan kembali lagi ke PPL kedua. Setiap tahapan ada uji kompetensi atau uji kinerja. Bagi yang tidak lulus setiap tahapan dikembalikan kepada dinas untuk dilakukan pembinaan. Pembinan ini pun banyak bentuknya. Bisa nanti oleh Dinas dikembalikan kepada sekolah, untuk dilakukan peningkatan kompetensinya melalui kelompoknya. (ind/arn/*)
Lahan Pelepasan Ternak Rakyat Terancam Gagal Disertifikasi Dompu (Suara NTB) Keinginan pemda Dompu untuk mensertifikasi lahan pelepasan ternak yang telah di-SK-kan tahun 2014 lalu seluas 1.996 ha di Doro Ncanga terancam gagal. Di area tersebut, terdapat beberapa sertifikat hak guna usaha (HGU) milik beberapa perusahaan. Kepala Bagian Administasi Pemerintahan Setda Dompu, Drs. Mustakim Ali kepada Suara NTB, Jumat (1/4) mengungkapkan, dalam tahun anggaran 2016 ini pihaknya merencanakan untuk mensertifikatkan lahan – lahan milik Pemda, seperti lahan swapraja, tanah dan ban-
gunan serta lahan – lahan untuk kepentingan umum lainnya. “Pada prinsipnya, kita siap mensertifikatkan lahan milik pemerintah yang belum disertifikat maupun lahan untuk kepentingan umum,” kata Mustakim Ali. Terkait rencana sertifikat lahan pelepasan ternak di
Doro Ncanga, Mustakim Ali mengatakan, bisa dilakukan karena terkait kepentingan umum. Namun ia tidak bisa memastikan dilakukan tahun 2016. “Untuk itu (kepastian), mungkin bisa langsung konfirmasi Sekda,” katanya. Informasi yang berhasil dihimpun Suara NTB, lahan yang di-SK-kan Bupati seluas 1.996 ha untuk menjadi lahan pelepasan ternak di Doro Ncanga diduga termasuk lahan HGU milik be-
berapa perusahaan seperti milik PT ATI, PT Purnama Yudha, PT SMS (eks PT TVJ), PT Doro Ncanga, PT Timur Raya Mas (TRM), dan beberapa perusahaan lainnya yang bergerak di bidang peternakan, perkebunanan, serta penambangan pasir besi. (ula)
Mustakim Ali (Suara NTB/ula)
(Suara NTB/uki)
MUSNAHKAN – Pemusnahan barang bukti narkoba jenis sabu di Mapolres kabupaten Bima, Jumat (1/4).
Polres Bima Musnahkan Narkoba Bima (Suara NTB) – Sebanyak 12,34 gram narkoba jenis sabu dimusnahkan dengan cara dibakar di Mapolres Kabupaten Bima, Jumat (1/4). Barang haram senilai Rp 20 juta lebih itu merupakan barang bukti (BB) hasil sitaan dalam operasi Antik pada bulan Februari lalu. Pemusnahan itu disaksikan
para tersangka, Isnaini (39) warga Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima dan Lutfi (33) warga Tanjung Kota Bima, serta pihak dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima. “Barang bukti sabu yang kami musnahkan ini merupakan hasil operasi antik yang digelar pada bulan Februari 2016 lalu,” ucap Kasat Re-
sNarkoba, Iptu Hanafi. Ia menjelaskan, dari dua tersangka itu, Polisi berhasil mengamankan 12,34 gram sabu yang siap diedarkan. “Untuk sementara berkas perkaranya masih kita lengkapi. Dalam waktu dekat kita limpahkan ke kejaksaan,” ujarnya. Ia menyebutkan, dua ter-
sangka adalah pemain lama. Tersangka Isnaini merupakan bandar di wilayah Tente. Sedangkan Lutfi bandar di wilayah Kota Bima. “Tersangka kita tangkap di rumahnya masing-masing beserta barang bukti,” sebutnya. Hanafi menambahkan, tersangka Isnaini memperoleh sabu dari tersangka Lutfi, ke-
mudian diedarkan di wilayah setempat. Sementara tersangka Lutfi mendatangkannya barang dari pulau Jawa. Atas perbuatannya, keduanya akan dikenakan pasal 112 ayat 1 dan 2, dengan ancaman lima tahun penjara. “Dua tersangka adalah residivis kasus yang sama,” pungkasnya. (uki)
Antisipasi Sampah Membeludak Saat HUT
DKPP Bima Kerahkan Ratusan Personel Kota Bima (Suara NTB) – Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Bima menyiapkan ratusan personel untuk mengantisipasi membludaknya sampah, pada acara puncak HUT ke 14 Kota setempat yang akan digelar 10 April mendatang. Sebagian dari personel itu saat ini mulai intens membersihkan beberapa titik yang diketahui menjadi pusat penumpukan sampah. “Untuk antisipasi membludaknya sampah pra dan pasca HUT Kota Bima, kami telah menyiapkan personel dengan jumlah ratusan,” ucap Kepala DKPP
Kota Bima, M. Fakhrunraji, menjawab Suara NTB, Jumat (1/4). Kata dia, ratusan personel itu mulai dari relawan, pembantu sopir, sopir dan tukang sapu tergabung dalam tim siaga sampah. Tim tersebut nantinya ditempatkan di beberapa tempat yang akan dijadikan pusat kegiatan. “Ini upaya kami agar pada acara puncak HUT Kota Bima tetap bersih dan nyaman,” katanya. Dia menjelaskan, pada saat puncak acara tersebut, tentunya akan banyak melibatkan masyakarat hingga luar Kota Bima yang ikut merayakan hari jadi Kota Bima,
sehingga tidak menutup kemungkinan penumpukan sampah akibat dibuang sembarang. “Pada saat itulah, personel ini memaksimalkan untuk langsung menyapu bersih sampah itu,” jelasnya. Menurut dia, sebagian personel tersebut mulai bekerja dengan menyapu bersih. Bahkan menargetkan untuk dibersihkan dengan cepat di sejumlah titik yang selama ini banyak penumpukan sampah. Seperti di pusat pertokoan, jalur protokol, pasar raya dan pasar lama Bima. “Sudah mulai kerja. Dan penanganan untuk membersihkan sampah di tempat titik
ini menggunakan strategi khusus,” akunya. Bahkan menjelang puncak HUT yang tinggal beberapa hari lagi, pihaknya memberlakukan penambahan jadwal, dari tiga kini menjadi lima kali dalam seminggu untuk mengumpulkan sampah dan langsung di buang ke TPA. “Kebanyakan yang dikumpulkan sampah rumah tangga berupa plastik, kertas dan dedaunan. Sementara limbah sangat minim,” ujarnya. Terlepas dari itu, dia berharap agar warga Kota Bima tetap menjaga kebersihan sebagai wujud rasa cinta dan kebanggaan terhadap daerah. (uki)
(Suara NTB/uki)
M. Fakhrunraji
POLHUKAM
SUARA NTB Sabtu, 2 April 2016
Halaman 8
Panggil BPJS
H. Abdul Karim (Suara NTB/dok)
Rentan Penyelundupan Narkoba
(Suara NTB/why)
GEOGRAFIS NTB berupa kepulauan dengan garis pantai yang panjang menjadi celah tersendiri peredaran narkoba dan barang ilegal lainnya. Pelabuhan gelap menjadi atensi khusus Direktorat Kepolisian Perairan Polda NTB sebab disinyalir ada dan tersebar di NTB. Kepala Satuan Patroli Daerah Ditpolair Polda NTB, AKBP Dewa Wijaya, SH, MH, mengatakan, meski kini pihaknya mengatensi tindak pidana illegal fishing dan penangkapan ikan dengan bahan peledak, namun dengan sarana dan prasarana yang dimiliki, dapat digunakan untuk membantu fungsi kepolisian lain dalam mengungkap kriminalitas. “Penyekatan tindak pidana lain kita lakukan, seperti antisipasi masuknya barang ilegal dan narkoba lewat pelabuhan-pelabuhan gelap,” ujarnya. Berdasarkan pantauan bersama jajarannya yang rutin berpatroli di wilayah perairan NTB, terdapat sejumlah pelabuhan diduga gelap yang rawan dijadikan jalur penyelundupan. Pihaknya kini melakukan pengawasan lebih ketat di jalur masuk tak resmi tersebut. Terlebih, narkoba yang masuk ke NTB kerap melalui jalur itu dengan frekuensi yang saat ini masih dalam pantauan. “Di daerah Utara,” sebutnya tanpa merinci lebih lanjut mengenai posisi akuratnya. Kordinasi dengan Direktorat Reserse Narkoba saat ini tengah diperkuat. Menganalisis dan mengevaluasi setiap pengungkapan kasus narkoba untuk ditelusuri jejak peredarannya. Di samping itu, penyuluhan terhadap pemahaman hukum di masyarakat juga perlu terus digalakkan. Agar masyarakat juga dapat menjadi sumber informasi dalam rangka menjaga dan memelihara keamanan. Dewa Wijaya (why)
(ant/bali post)
PEMERIKSAAN - Tersangka kasus suap Mahkamah Agung Ichsan Suaidi keluar dari gedung KPK usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Jakarta, Jumat (4/1). Direktur PT Citra Gading Asritama itu diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemberian gratifikasi untuk penundaan pengiriman putusan kasasi perkara di Mahkamah Agung pada kasus korupsi di Dermaga Labuhan Haji Lombok.
Polisi Kawal Ketat Naskah UN
Mataram (Suara NTB) Pihak kepolisian bakal mengawal ketat proses pendistribusian ribuan naskah soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat di Mataram. Soal yang disegel rapi tersebut sejak diambil dari bandara akan disimpan rapat di Mapolsek jajaran se-Kota Mataram hingga diambil oleh pihak penyelenggara. Polisi pun bakal mengawasi titik-titik rawan terjadinya kebocoran soal. Kapolres Mataram, AKBP Heri Prihanto, SIK, Jumat (1/ 4) menjelaskan, akan dilakukan pengamanan tertutup dari fungsi intelijen Polres Mataram dan Direktorat Intelkan Polda NTB. “Dari BIL pengawalan intel. Sampai ke Polsek nanti lalu diterima pihak sekolah dikawal terus,” ujarnya di Mapolres Mataram. Pengamanan naskah soal UN di Mapolsek menurut lokasi sekolah per-kecamatan. Naskah diamankan dengan segel yang harus dipastikan tetap terjaga hingga dibawa ke masing-masing sekolah penyelenggara UN. “Kalau ada kebocoran soal kan kita bisa runut bagaimana kondisi segelnya. Serah ter-
imanya juga ada berita acaranya. Yang jelas kita lakukan pengamanan,” kata Kapolres. Tahun ini, 7.061 siswa dari 11 rayon SMA, SMK dan MAN bakal mengikuti ujian yang dihelat pada 4-6 April mendatang. Lima sekolah yang melaksanakan UNBK yakni SMAN 1, SMAN 5, SMA Kesuma, SMKN 1, SMKN 3, MAN 1 dan MAN 2 Mataram, dinyatakan telah siap. Nilai standar kelulusan yang ditetapkan pemerintah yaitu 5,5 poin. (why) Heri Prihanto
(Suara NTB/why)
BANYAKNYA keluhan yang diterima atas pelayanan BPJS yang dinilai masih jauh dari harapan masyarakat, membuat para wakil rakyat di Udayana gerah. Para wakil rakyat berencana memanggil BPJS untuk mengklarifikasi aduan masyarakat terkait pelayanan yang diberikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu. Anggota Komisi V DPRD NTB yang membidangi masalah kesehatan, Drs. H. Abdul Karim, MM kepada Suara NTB mengaku, banyak menerima aduan dari masyarakat atas pelayanan BPJS yang dinilai telah merugikan masyarakat. “Kemarin saya menerima laporan, ada pasien BPJS mau operasi di salah satu rumah sakit di Mataram ditolak. Alasannya, bahwa BPJS hanya menanggung biaya pengobatan yang dalam keadaan darurat saja. Ndak gila ini namanya. Masak mau membiarkan orang mati,” serunya. Selain itu, menurut anggota DPRD NTB dari daerah pemilihan Kota Mataram itu, yang menjadi banyak keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan BPJS adalah persyaratan seseorang jika ingin mejadi peserta BPJS, maka semua anggota anggota keluarganya juga harus wajib untuk ikut terdaftar sebagai anggota BPJS. “Coba banyangkan, jika jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tangga itu sangat banyak, tetapi pengahasilannya sangat rendah, apa ia akan bisa membayar iuran setiap bulannya untuk semua anggota keluarga itu. Sementara untuk makan saja mereka masih susah. Ini harus ditinjau kebali,” ujarnya. Kata Karim, pembatasan terhadap penyakit tertentu yang ditanggung oleh BPJS juga dirasakan belum memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. Terutama bagi masyarakat miskin dan menengah ke bawah. “Inikan BPJS ini juga menggunakan uang Negara. Nah sistem dalam BPJS ini kan selain masyarakat itu membayar iuran, negara juga memberikan bantuan. Ingat BPJS juga harus mengedepankan fungsi sosialnya,” kata Karim. Berangkat dari banyaknya keluhan masyarakat yang diterimanya, Karim berencana melalui Komisi V akan memanggil pihak BPJS untuk menjelaskan apa yang menjadi keluhan masyarakat itu. (ndi)
Empat Kafe Tuak di Cakra Utara Diminta Tutup Mataram (Suara NTB) Sebanyak empat kafe yang menjual tuak atau miras tradisional diketahui beroperasi di wilayah Kelurahan Cakranegara Utara. Seiring dengan rencana penertiban yang akan dilakukan Pemkot Mataram dalam waktu dekat ini, empat orang pemilik kafe tersebut telah diminta untuk menutup usahanya. Demikian disampaikan Lurah Cakranegara Utara, I Gde Sweca kepada Suara NTB, Jumat (1/4). Sweca menyampaikan baru-baru ini pihaknya telah mengumpulkan para pemilik kafe dan juga warga yang menjual miras tradisional secara terbuka di pinggir jalan. Dalam pertemuan tersebut ia meminta agar para pemilik kafe segera menutup usahanya dan para pedagang miras tradisional diminta untuk tidak lagi berjualan di pinggir-pinggir jalan. “Setelah dikumpulkan Wakil Walikota, kami bersama Babinsa, Babinmaspol,
dan kepala lingkungan mengundang pedagang dan pemilik kafe. Kami sampaikan bahwa pedagang miras tidak boleh lagi berjualan di pinggir jalan, tapi harus masuk ke dalam,” ujarnya. Sementara itu untuk kafe diminta agar ditutup secara total dan diharapkan warga tersebut mencari pekerjaan lain, bukan dengan menjual miras. Jika tidak segera ditutup, maka akan ditertibkan oleh tim dari Pemkot Mataram bersama aparat terkait. Pihaknya pun bersama Babinsa, Babinmaspol dan kepala lingkungan tetap memantau aktivitas empat kafe tersebut apakah sudah ditutup atau belum. Empat kafe tersebut disebutkan Sweca berlokasi di Jalan Gora namun berbeda gang dan RT. “Dua kafe di Jalan Gora gang rambutan. Satu kafe di gang nanas dan gang delima,” ujarnya. Kafekafe tersebut tak hanya menjual tuak, tapi juga disertai
dengan pertunjukan musik dan hiburan karaoke. Beberapa waktu lalu disampaikan Sweca operasional salah satu kafe diprotes warga karena dinilai mengganggu. “Karena musiknya kencang dan banyak orang yang lalu lalang kebut-kebutan,” cetusnya. Setelah itu ia langsung memfasilitasi warga bertemu dengan pemilik kafe dan disepakati bahwa jam tutup kafe diatur begitu juga dengan suara musiknya diatur agar tidak mengganggu warga. Terkait jumlah penjual tuak di wilayahnya, Sweca menyebutkan sebanyak 10 orang dimana sembilan orang berjualan di sekitar Jalan Gora dan satu pedagang berjualan di Jalan Sultan Hasanuddin. “Tapi dari 10 orang itu, dua orang pedagang bukan warga saya, tapi berasal dari Selagalas,” ujarnya. Data seluruh penjual tuak maupun kafe ini telah diserahkan kepada Wakil Walikota melalui kecamatan. (ynt)
Napi Lapas Kualasimpang Mengamuk Aceh (Suara NTB) – Ratusan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang, mengamuk, Jumat (1/4), sehingga menimbulkan kerusuhan hingga terjadi pembakaran satu unit gedung perpustakaan. Kerusuhan itu berawal dari kemarahan warga binaan yang dipicu ucapan tidak pantas yang dilontarkan Pj Kepala Lapas Kualasimpang Sri Budiono kepada keluarga tahanan yang berkunjung membesuk. “Ada keluarga napi yang hendak buang air kecil. Lantaran tidak ada toilet bagi pengunjung, maka dibawa menuju salah satu toilet di Blok E. Saat itulah Kalapas mengatakan kalau berhubungan badan jangan di LP, tapi di rumah,” ujar salah seorang warga binaan yang enggan disebut namanya. Pernyataan Kalapas itulah yang menjadi pemicu kemarahan sejumlah napi. Para tahanan tersebut mendesak Sri Budiono untuk meminta maaf. Namun, permintaan itu tidak
digubris, sehingga memancing kemarahan ratusan narapidana dan sekira pukul 09.00 WIB terjadilah aksi brutal para warga binaan itu. Kepala Pengamanan Lapas Kuala Simpang Mudawali yang dikonfirmasi melalui telepon selularnya membenarkan kejadian tersebut. “Beberapa ruang dan atap gedung perpustakaan terbakar. Sekarang sedang upaya menenangkan para napi,” jelasnya. Untuk meredakan amukan para napi, petugas kepolisian dari Polres Aceh Tamiang diturunkan guna menghindari aksi anarkis yang berkelanjutan. Sementara beberapa unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten setempat dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar. Sejauh ini, petugas keamanan masih terus berjaga di lokasi Lapas Kualasimpang yang terletak di Desa Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang tersebut. (ant/bali post)
Tingkatkan Kewaspadaan di Bima BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatensi khusus daerah Bima yang rentan disusupi paham ideologi garis keras mengarah pada radikalisme. Mencari solusi atas hal tersebut tidak mudah. Penanganan terorisme dilakukan secara komprehensif lintas sektoral. Kapolres Bima, AKBP Gatut Kurniadin, SIK, mengatakan bahwa pihaknya bakal secara rutin menganalisa dinamika di Bima untuk meningkatkan kewaspadaan. “Persoalan terorisme selaiknya disikapi pemerintah derah dijadikan program bersama. Kita adakan Focus Group Discussion untuk itu,” terangnya di Mataram. Menurutnya, persoalan terorisme harus diselesaikan dari akar, terkait dari segi ideologi dan ekonomi. “Tidak hanya mutlak menjadi domain sepihak bagi aparat hukum. Untuk melakukan langkah lain perlu kerjasama dan kordinasi lintas sektoral.” Terkait dugaan keterlibatan terbaru warga Bima, yakni Ishaka (24) yang tewas tertembak dalam kontak senjata di Poso, Sulteng beberapa waktu lalu, kata Gatut, pi-
haknya mengidentifikasi setiap orang yang berangkat menuju Sulawesi kemudian menelusuri latar belakangnya. “Kapasitas warga yang berangkat ke Sulawesi itu dalam rangka apa. Kita telusuri lalu upaya kita bagaimana upaya kita semua membentengi masyarakat agar tidak terpengaruh halhal seperti fakta yang kita lihat belakangan ini,” jelasnya. Pihaknya melakukan pemetaan terhadap warga yang rentan terinfiltrasi, latar belakang pendidikannya, sosialnya, serta ekonominya. Tingkat pendidikan tinggi pun digandeng melalui forum komunikasi lintas perguruan tinggi, mengingat Ishaka yang diduga terlibat tersebut adalah dalam rangka menuntut ilmu ke tanah Sulawesi. BNPT bekerjasama dengan pemerintah setempat, dan kementerian-kementerian lain mendorong penyelesaian lebih komprehensif, baik akar masalah ideologi dan ekonomi. Mayoritas masyarakat Bima disebutkan telah mendukung langkah pemerintah yang terus berupaya mengatasi jaringan radikal agar tidak semakin berkembang di tanah Mbojo tersebut. (why)
Polisi Prediksi Direktur RSUD NTB Masih di Lombok Mataram (Suara NTB) Hampir lebih sepekan sudah Direktur RSUD NTB, dr. Mawardi Hamri menghilang. Sejak dilaporkan dalam bentuk laporan polisi (LP) pada Jumat (25/3) lalu, belum ada tanda-tanda keberadaannya yang disebut keluar dari rumah pada Rabu (23/3) sore. Namun, polisi memprediksi bahwa yang bersangkutan masih berada di Lombok. “Sepanjang penyelidikan belum ada ditemukan manifes yang bersangkutan pergi ke luar Lombok. Tapi belum tahu juga kalau menggunakan jalur laut atau jalur darat. Karena kan banyak juga pintu masuk ke Lombok ini. Tapi tetap kita
pantau terus,” ungkap Kapolres Mataram, AKBP Heri Prihanto, SIK ditemui di Mapolres Mataram, Jumat (1/4). Berdasarkan pemeriksaan 12 saksi sebelumnya, lanjut dia, penyelidikan semakin berkembang meski belum ada yang signifikan. Keterangan sejumlah saksi dari elemen pemerintah, pegawai rumah sakit, serta pihak keluarga menjadi titik tolak penyidik melakukan pengembangan. “Saksi lain ada yang dimintai keterangan. Tapi tidak bisa saya sampaikan untuk kepentingan penyelidikan,” sebut Kapolres. Meski demikian, polisi belum menemukan solusi ter-
hadap berbagai pola pelacakan yang selama ini telah ditempuh. Baik itu, pelacakan transaksi perbankan, yang hingga kini belum ada petunjuk lain mengenai peluang mengambil informasi. Disyaratkan, permintaan informasi perbankan harus menyertakan berkas Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dr. Mawardi sebagai pemilik rekening. “Nah, yang bersangkutan kan tidak ada. Bagaimana bisa itu dipenuhi. Kita tidak mau melakukan proses hukum tetapi malah melanggar hukum,” tegas Kapolres. Untuk tracking sinyal telepon, sambung dia, hingga kini provider penyedia layanan telekomuni-
kasi masih belum bisa memberikan informasi seperti yang diminta pihak kepolisian. Termasuk pelacakan dengan menggunakan fasilitas IT milik Mabes Polri yang dikerjasamakan antara Polda NTB, Polda Jatim, dan Polda Bali. Terkait motif dan modus menghilangnya warga Kotaraja, Lombok Timur itu, Kapolres menyebutkan pihaknya tidak ingin berspekulasi. Kepolisian tetap berdasar pada prosedur hukum berupa penyelidikan dan pencarian yang hingga kini masih terus dilakukan. Analis dan evaluasi bahkan setiap hari dilakukan hingga tengah malam pukul 00.00 Wita, dipimpin
Kapolda langsung beserta Dirkrimum, sebagai pimpinan penanganan kasus tersebut. Upaya pencarian terus dilakukan. Termasuk menyebarkan foto dan identitas fisik pria 55 tahun yang menghilang sejak Rabu (23/3) lalu itu kepada setiap Bhabinkamtibmas di seluruh pelosok NTB. “Bagi yang menemukan berdasar ciri-ciri itu akan melaporkan. Begitu juga masyarakat yang melihat, agar segera melaporkan,” terang Kapolres. Identifikasi polisi hingga kini, sambung dia, masih pada laporan orang hilang, menjawab informasi yang beredar di masyarakat bahwa ada dugaan motif penculikan. Ket-
erangan saksi pembantu rumah dinas dr. Mawardi menyebutkan bahwa yang bersangkutan meninggalkan rumah dengan kesadaran sendiri tanpa upaya paksa. Kapolres menjelaskan, dr. Mawardi dijemput dengan mobil jenis mobil keluarga berwarna gelap dan melangkah keluar rumah sembari berpesan kepada pembantu untuk menjaga rumah. “Yang jelas keterangannya itu mobil gelap platnya B, Jakarta,” ungkapnya. Pihak kepolisian pun belum dapat memastikan kondisi yang bersangkutan, apakah masih dalam keadaan hidup atau sebaliknya.
“Masyarakat kami minta agar tidak berasumsi agar tidak menimbulkan keresahan dan isu menyesatkan. Serahkan penanganannya pada pihak kepolisian,” pesannya. Pihak Polda NTB, khususnya Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) hingga kini masih belum dapat dimintai keterangan. Dihubungi melalui Kabid Humas Polda NTB, AKBP Dra. Tri Budi Pangastuti, MM, disebutkan bahwa perkembangan akan disampaikan. “Belum ada info (perkembangan). Nanti kalau sudah ada, akan diinfokan,” jawabnya melalui pesan instan WhatsApp. (why)
Jendela Sastra
SUARA NTB Sabtu, 2 April 2016
Halaman 9
CERPEN
Tiga Senar Sulaiman Arif Fitra Kurniawan Dang ding dung dang ding dung. Selamat siang untuk si ahli nuklir yang sekolah sampai tamat dan suka mengumpulkan barang-barang rongsok dan suka bolos mengaji, sudah aku gosok gigiku dengan pasta sambil mikir-mikir sampai wajahku jadi jelek diantara nasib perang di belahan bumi sana. Pasti gedung-gedung pencakar langit ambruk dan anak-anak menangis Dang ding dung dang ding dung… “LAGU yang ini buatmu, ya, Ahli Nuklir. “ Lingkaran di depan masjid itu terbuat dari tubuh-tubuh berjongkok beberapa anak kecil. Sebuah pertunjukan di antara angin siang pukul dua yang semribit. Satu dua lagu berloncatan dari mulut Sulaiman, menyentuh pendengaran milik Rahmi, Riwayadi, Kurnia, Meno, Jujuk, Ayu dan Nurul, susup-menyusup di antara rongga-rongga rumput yang sebagian tergencet diinjak kaki untuk kemudian merangkaki daun-daun pisang yang meneduhi pertunjukkan kecil mereka. Sulaiman menjadi pusat perhatian mata jelalatan milik anak-anak yang siang itu masih mengenakan seragam putih merah mereka. Satu lagu. Dua lagu. Dang ding dung dang ding dung. Jarinya begitu sakti memiuh senar-senar dari kotak musiknya. Kotak dari papan kayu sengon. Kasar, terlihat diamplas seadanya. Senar terbuat dari bekas ban dalam sepeda motor. Tiga senar. Cuma tiga senar dalam dang ding dung dang ding dung. “Mau kemana, Sulaiman?” Rahmi berdiri lantaran Sulaiman berdiri. “Mau kencing, Bu Dokter,” pangkas Sulaiman sambil meletakkan piranti musiknya, membungkuk bebererapa waktu untuk melipat celana panjang berbahan linen kasar sampai ke lutut. Meninggalkan Rahmi yang tertawa. Meninggalkan kegembiraan yang tibatiba patah tak terurus. Anakanak mengekor ingin tetap menyambung kegembiraan tersebut. Sulaiman tak pernah memanggil anak-anak ini dengan nama mereka. Rahmi sengaja ia panggil Ibu Dokter, Ramdhani ia panggil Letnan Dua, Tukang Las Kapal Tanker, ia berikan sebutan khusus itu untuk Kurnia. Ayu si Ahli nuklir, Jujuk ia panggil dengan Gelandang Kanan Berbahaya (meski teman-temannya merasa jijik sebenarnya, lantaran Jujuk ngotot ingin jadi pesepakbola perempuan). Tak ada yang sama. Sulaiman biasa memanggil mereka dengan cita-cita mereka. Dan anak-anak senang dipanggili begitu. “Lho, kalian mau kemana?” “Mau menyunatimu, Sulaiman, hihihihi…” sambut mereka gegap gempita, meminjam sorak sorai pendukung sepakbola yang tak pernah menginginkan hati tim pujaan mereka jatuh sakit dikalahkan musuh mana pun. *** Meski mungkin dalam sikap kekakuan, Sulaiman mengagumi mereka: setan-setan kecil itu. Sepaket dengan perilaku mereka. Itu sebabnya Sulaiman tak keberatan menjatahkan waktunya lebih lama di kampung mereka tinggal tiap ia berkeliling melunaskan pekerjaan sehari-harinya mengamen. Kampung-kampung lain, entah kenapa tidak memiliki anakanak sebanyak ini. Kadang Sulaiman ceroboh dengan berpikir, jangan-jangan kampung-kampung lain memiliki program KB yang ketat. Hingga yang ia te-
mukan cuma orang-orang dewasa. Sulaiman merasa jengkel dengan orang-orang dewasa seperti dirinya karena, hal yang jauh dari nalar mungkin, mereka, orang-orang dewasa tidak lagi punya cita-cita. Anak-anak mencintai Sulaiman. Mungkin dengan cara mereka yang konyol. Mencintai lagu-lagunya, mencintai kotak musik dengan tiga senarnya. Mencintai topinya yang selalu dipakai miring ke kiri. Mencintai gigi-gigi hitam Sulaiman yang gigis. Mencintai ceritanya yang ngalor-ngidul. Mereka akan berjam-jam berdiri sampai kejang kaki demi menghadang Sulaiman di serambi masjid. Biasanya, jam-jam menunggu mereka, mereka isi dengan main karet atau kadang main lempar batu, sembari sesekali melongok-longok menunggu tubuh Sulaiman terlihat dari jauh terseok-seok, mencangklong kotak musiknya di perut seperti sedang menggendong bayi. Ada yang tidak bisa digantikan oleh apapun ketika Sulaiman melambaikan tangan sambil nyengir memperlihatkan giginya yang beberapa sudah rompal ke arah mereka. Para orang tua dari anakanak di kampung tersebut selalu mengingatkan untuk tidak berkarib dengan Sulaiman. Alasan-alasan para orang tua kadang tak masuk akal menurut bocah-bocah itu. Ada yang bilang, Sulaiman lelaki sesat yang mengajarkan ilmu hitam. Lain kali, timbul bisik-bisik, sebenarnya Sulaiman punya penyakit berbahaya, yakni mencabuli anak-anak di bawah umur. Sulaiman itu gendeng, kata Wakidi, bapaknya Nurul . Tapi Nurul lebih percaya dengan cara tertawa Sulaiman daripada kata-kata hasutan milik bapaknya. Tertawa Sulaiman tidak sama dengan tertawa milik orang gila. Nurul pernah, dengan mata kepala sendiri, menyaksikan lelaki gila yang telanjang di jembatan waktu diajak ibu ke rumah Bude Marni. Dan orang gila yang telanjang bulat itu sama sekali tidak tertawa. Ia cuma menggerak-gerakkan bibir sambil memencet-mencet alat kelaminnya, memutarnya ke kanan dan kiri seperti gerakan bandul jam antik di rumah kakeknya. Nurul memang tidak bisa lama mencermati gerak-gerik si orang gila yang barangkali ingin memamerkan pada dunia bahwa perangkatnya hitam dan besar ketika itu, sebab ibu menutupi mata dengan kelima jari-jari tangannya sambil menyeret Nurul menjauh dari jembatan. Jorok, begitu kata ibu. Sulaiman memang berkulit hitam, tapi Sulaiman tidak pernah pamer alat kelamin dan tidak jorok. Begitu Nurul membuat kesimpulan. …oooooo, rintih siang ini menggelora di dalam pohon-pohon bersama Bapak Presiden bersama cita-cita Nurul dan kenapa aku tidak tahu yang diucapkan semut , jauh di dalam hati aku menjawab bahwa astronot tidak selalu berbaju putih maka dari itu Nurul harus membelikanku es ganepo hahahaha gajah-gajah belai-belai belalainya tapi Nurul juga tahu bahwa
gajah nggak bisa dong menginjak semut ooooo aku haus sekali Letnan kenapa kau perintahkan kepada serdadu-serdadumu untuk berperang pake sandal jepiiiitttt … Dang ding dung dang ding dung. “Sulaiman, sekali-kali, nyanyikan buat kami dong, lagu pendek yang bisa kami ingat!” Ramdhani meminta dengan suara yang terdengar lebih mirip menghardik daripada meminta. “Tidak bisa, Letnan Dua.” “Cobalah dulu, kalau begitu,” sambung Kurnia “Ampun, sungguh susah bagi hamba, Tuan Tukang Las kapal Tanker…” Mereka tertawa. “Ayolaaaaahhhh….” Ya, ada yang khas dari lagulagu Sulaiman. Lirik lagunya tidak pernah ia ulang. Dalam selang-seling dang ding dung dang ding dung senar ban dalam sepeda motornya, lirik-lirik lagu Sulaiman seolah binatang liar tak ingin dikekang, benar-benar tidak bisa ditangkap oleh daya ingat siapa pun dengan utuh. Selalu berganti kata-kata dengan cepat. Mungkin sebagian orang bisa lekas mengikuti ketika dalam Bis Antar Kota Dalam Provinsi, seorang pengamen menyanyikan lagu Iwan Fals atau Franky Sihalatua. Liriknya menyentuh, berima dan mudah meninggalkan gaung di ingatan. Tapi lirik-lirik lagu Sulaiman ibarat pembalut wanita, atau tisu toilet, atau sendok makan plastik yang sembunyi di kardus katering. Dipakai sekali, sehabis itu ganti lagi. Hanya ada dua kemungkinan bagi orang yang baru sekali mendengarkan Sulaiman menyanyi, yang pertama kagum, membangun potongan-potongan lirik yang zigzag menyusuri bunyi senar-senarnya. Sisanya, melongo dan jengkel. Karena lagu-lagu Sulaiman terdengar seperti racauan ngawur. “Kalian jenuh dengan lagulaguku?” Anak-anak menggeleng menjawab Sulaiman. Sulaiman masih membetot senar paling bawah, menyisakan nada ding ding ding ding sebagai nada yang terdengar seperti ingin mengantar sebuah pertunjukan pada sesi kesedihan sebelum layar ditutup. ding—ding—ding—ding— ding (bunyi senar) Apakah anak-anak ini sudah enggan mendengar suaraku, ia pantul-pantulkan pertanyaan dari mulutnya sendiri jauh ke relung pemahamannya. Perasaannya sebagai laki-laki dewasa kini diuji. Selama ini, di tengah-tengah anak kecil ini, Sulaiman merasa menemukan panggungnya. Anak-anak ini benar-benar penonton yang menikmati pertunjukan yang ia suguhkan. Berjongkok. Berdiri. Bertepuk tangan. Menagih lagu selanjutnya. Merengek-rengek. Dan itu semua tidak akan ia dapatkan dari orang-orang dewasa. Yang seringnya, mendengarkan suaranya sebentar kemudian buru-buru melemparkan uang lima ratusan. Uang lima ratus rupiah yang Sulaiman anggap ingin mengganti kal-
imat: lekas pergi, brengsek, suaramu mengganggu. Sulaiman, laki-laki empat puluh satu tahun tiba-tiba merasa sinar terangnya sebagai bintang dipereteli dengan paksa. Apalah arti bintang jika ia kehilangan cahaya, melas Sulaiman. “Sulaiman?” Anak-anak memandangi mulut Sulaiman yang nganga. Sulaiman menggerakkan tangannya; menyentuh poni Rahmi, meraba hidung Ramdhani, mengelus ujung telinga Nurul. Kemudian ia usap sepasang matanya sendiri dengan punggung tangan kanan. Raut milik Ripin, anaknya yang mati diserang demam di usianya yang ke tujuh menempel begitu saja pada segala sesuatu yang Sulaiman amati bersama perasaan getir yang terus mengucur. Tak bisa diusap. Tak bisa disingkirkan. Tak bisa dijauhkan. Raut itu justru semakin memadat. Hidung bocah itu, gigi susu bocah itu, caranya bersendawa, caranya menggaruk alis. Caranya berguling-guling di tanah ketika meminta dibelikan mainan. Dulu, Sulaiman pernah menganggap bahwa sinar dari bintang-bintang menempel di wajah Ripin. Sinar itu menciptakan kebahagiaan tak tertandingi ketika ia menatapnya. Setelah kematian Ripin, Sulaiman ingin menempelkan percikan sinar bintang-bintang itu ke dalam senar dan nyanyiannya. Dia terus menyanyi dan ingin mengalahkan ingatan yang tidak mengenakkan: bahwa kehilangan sebenarnya adalah penyakit. Jangan begini terus, Pak, keluh Yulinar, istrinya, suatu ketika, dua tahun setelah kematian Ripin, sementara Sulaiman masih tetap saja menyanyi sambil memetik ketiga senarnya. Dan akhirnya, istrinya yang cantik itu merasa tidak tahan dengan perilakunya. Berat bagiku Pak, dengan keadaan semacam ini, aku sudah berkali-kali mencoba memahamimu, namun kenyataannya, kau jauh lebih peduli dengan senar dan nyanyianmu ketimbang aku, itulah yang ia ingat dari ucapan istrinya terakhir kali sebelum meninggalkan rumah. Sulaiman memaklumi semuanya. Apa yang bisa aku lepas?, apa yang bisa aku pertahankan? jauh di dasar perasaan yang tercabik-cabik, dia mengucapkan dengan jernih kalimat tanya tersebut untuk dirinya sendiri. *** “Heh, pulang, bocah-bocah tengik, belum ganti seragam, sudah keluyuran!” Nurul bukan main kaget, ketika menoleh dan melihat bapaknya muncul dari balik gang. Di belakangnya banyak sekali laki-laki membawa pentungan, botol-botol kecap dan beberapa menggenggam batu-batu. “Pulanglah, kalian, makan siang dulu.” Sulaiman menatap satu persatu mata anakanak. “Heh, Sulaiman, kalo ngamen yang bener, jangan kau racuni anak-anak ini dengan tabiat burukmu, dasar tidak waras!”
(the old guitarist - www.vincegotera.blogspot.com)
Bentak seseorang lagi dari jauh. Sulaiman memandang ke arah orang-orang itu, memandang kepala-kepala mereka yang dari belakang disorot terik matahari yang tak punya belas kasihan. “Pulanglah.” “Tidak mau.” “Pulanglah.” “Tidak mau!” “Mau kalian apa?” “Ingin mendengarmu
menyanyi terus, Sulaiman…” Sulaiman memiringkan topinya lebih ke kiri. Memejamkan mata. Jari-jarinya bergerak meremas tiga senar dari kotak musiknya, mulai memetik senarnya satu persatu, untuk kemudian, menyanyi lagi. Meluluskan apa yang anak-anak minta. Meluluskan apa yang dimaui hati dan pikirannya untuk terus diselimuti cahaya terang.
Dang ding dung dang ding dung milik Sulaiman timbul tenggelam di antara derap kakikaki yang kian mendekat. (Semarang, 2015-2016) Arif Fitra Kurniawan sedang menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Diponegoro, Semarang.
PUISI
Fatih Kudus Jaelani tuanku yang berjanggut wangi
Silsilah Guru
bukankah ini gunung lebih tinggi untuk kami daki, sebelum maut ini laut lebih biru dari rasa takut
guru punya guru dipanggil suhu, empu, dan tuan ilmu
sepanjang malam kami tahajjud di atas perahu sepenanggung hidup kami lihat pahala ketika fajar tiba keluar dari mulut ikan dalam jala ibadah yang kami bentangkan sepanjang jiwa, sedalam dosa
tuan punya hamba laut, sungai dan ladang, gunung di bawah gunung lembah di atas lembah
bukankah ini ladang lebih panjang dari dzikir setelah sembahyang pagarnya dari patahan kayu kami tanam begitu saja, tapi tumbuh bersama benih yang bijinya lebih banyak dari butir tasbih
ilmu punya mata sebesar biji kurma, punya rongga selebar leher unta yang adalah kita, setelah mencium telapak tangannya Bangsal, 2016
pagi hari kami rebus ubi ungu lebih wangi dari bulu yang kau panjangkan di dagu bukankah ini surga, tuanku... Lombok, 2016
tuan guru dari bermi sepanjang malam ia berjalan di bawah bayang bintang lubang hitam mengundang cahaya di keningnya – corong langit melekat juga
PEMBETULAN BERITA : Pada berita “Nasi Goreng Kambing Nikmat di Fave Hotel” dimuat Harian Suara NTB edisi Jumat (1/4) di halaman 9 terdapat kekeliruan yang sangat mengganggu. Dalam berita tertulis Executive Chef Hotel Pratama, Erfan Widiarto. Seharusnya Executive Chef Hotel Fave, Erfan Widiarto. Demikian, kekeliruan telah diperbaiki.(Redaksi)
ia berikan telapak tangannya kepada para pendo’a aroma minyak wangi dari negeri kurma dan unta yang dioleskan juga ke pangkal dagu berkah datang dari janggut yang panjang, serunya, dengan pandangan paling fana dan ujub yang baka 2016
Sangkar Api ceritakanlah padaku derita para pendosa sampai degup daging di dalam dada kiri ini berhenti sekian lama aku mengutuk masa lalu sambil menahan kaki-kaki masa depan menendang tubuhku untuk kembali merasakan apa yang ingin kudengarkan sampai ketika aku mendengar ada yang terbakar di dalam tubuhku, bahwa tak ada kata yang lebih berguna selain ketika seseorang menggunakannya untuk menakut-nakuti mahluk di atas bumi – yang tanpa dosa yang tak akan pernah sampai di sana bagaimana kau akan menceritakannya adalah urusanmu dengan mataku dan sebuah lubang hitam di keningmu aku hanya akan berhenti mendengarnya ketika sebuah cahaya berhamburan – bukan dari mulutmu aku dan orang-orang sepertiku tak melihat jembatan khayalmu – sebelum cahaya biru 2016
Fatih Kudus Jaelani mengelola Komunitas Rabu Langit, Lombok Timur. Kini sedang menyiapkan kumpulan puisi Asmara Ular Kayu.
SUARA NTB Sabtu, 2 April 2016
Perda Pendidikan Segera Diberlakukan KABUPATEN Lombok Timur (Lotim) akhirnya memiliki Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan. Lahirnya regulasi tentang pendidikan itu memantapkan langkah Lotim untuk memperbaiki sistem pembangunan pendidikan. Ketua Komsi II DPRD Lotim, H. Lalu Hasan Rahman, menjelaskan, sejumlah ketentuan dalam bidang pendidikan telah diatur dalam perda tersebut. Termasuk soal mutasi kepala sekolah (kepsek). Dalam waktu dekat, ujar politisi Partai Golkar Lotim ini, Perda tersebut segera diberlakukan. Pihaknya mengharapkan perda ini bisa menjadi kontrol dewan terhadap kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) sebagai leading sektor Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjalankan tugas-tugas pendidikan. Meski kerap dicuekin dalam proses pembahasannya oleh Kadis Dikpora, namun proses pembahasan satu-satunya perda Inisiatif dari dewan ini bisa dirampungkan dan segera diundangkan. Ketidakhadiran Kadis Dikpora tidak bisa dipaksakan. Para wakilnya yang dihadirkan selama proses pembahasan dipandang cukup untuk merampungkan pembahasan. Lahirnya Perda Pendidikan itu disambut baik jajaran Dikpora Lotim. Sekretaris Dikpora Lotim Drs. M. Juhad, MAP, menyatakan, adanya perda kini pihaknya memiliki acuan dasar dalam menjalankan program-program pembangunan pendidikan. Dalam perda juga mengatur bagaimana guru dan sarana prasarana. Termasuk dalam hal mutasi para kepala sekolah bisa menjadi acuan dasar, seperti mengatur adanya proses seleksi sebelum diangkat dan diSK-kan oleh bupati. Dicontohkannya, beberapa waktu lalu sudah dilakukan mutasi terhadap 194 kepala sekolah se Kabupaten Lotim. Dasar hukum yang digunakan Dinas Dikpora belum mengacu pada Perda, karena belum diundangkan dan belum menggunakan perda. Namun, pihak Dinas Dikpora menegaskan mutasi dilakukan m e n g gunakan Peraturan Menteri Pendidikan. (rus)
H. Lalu Hasan Rahman (Suara NTB/rus)
Dikpora Tegaskan Siswa TK/PAUD Dilarang Belajar Calistung Selong (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lombok Timur (Lotim) menegaskan jika usia pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dilarang untuk belajar membaca, menulis dan berhitung (calistung). Pasalnya, di usia pendidikan ini harus lebih mengarah terhadap pengenalan huruf dan angka-angka. ‘’Itupun harus menggunakan metode permainan tanpa harus dipaksa untuk calistung,’’ tegas Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) pada Dikpora Lotim, H. M. Nursalim, Jumat (1/4). Namun, ujarnya, seiring dengan dilakukannya permainan sedikit tidak akan memberikan gambaran terhadap siswa di tingkat TK dan PAUD dalam membaca, menulis maupun berhitung karena sudah diperkenalkan dengan huruf dan angka-angka. Nursalim mencontohkan, misalnya dalam mata pelajaran olahraga siswa TK dan PAUD akan dibimbing dengan metode permainan seperti berlomba-lomba mengambil huruf apa yang telah disebutkan oleh gurunya. Dengan metode seperti itu, maka siswa yang bisa dikategorikan masih dalam tahap tumbuh kembang emas itu secara perlahan akan mengenal dan mengetahui mana huruf A, huruf B dan seterusnya. “Pembelajaran di tingkat TK/PAUD ini sebatas pengenalan dan tidak dipaksakan untuk belajar membaca ataupun berhitung,” tegasnya. Oleh sebab itu, katanya, pemahaman inilah yang saat ini telah dibangun terhadap guru TK dan PAUD dan termasuk orang tua dari siswa itu agar sama-sama memahami jika lembaga pendidikan setingkat TK dan PAUD bukan untuk mengajarkan anak untuk pandai membaca, menulis maupun berhitung. Melainkan, apapun jenis kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan TK dan PAUD itu harus lebih mengedepankan konsep permainan terhadap anak. Berdasarkan Permendiknas RI Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kemampuan tertinggi yang diharapkan dari anak murid lulusan TK dan PAUD adalah membaca dan menulis namanya sendiri. Itupun cukup nama depan untuk sekadar mengenali namanya dan memberi nama lembar tugas yang diberikan oleh bapak/ibu gurunya. (yon)
H. M. Nursalim
PENDIDIKAN
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 LATIHAN 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 Mengikuti 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 kegiatan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 ekstrakurikul12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 er di sekolah 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 penting bagi 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 siswa. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 Karena 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 dengan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 mengikuti 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 ekstrakurikul12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 er siswa akan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 tahu potensi 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 yang dimiliki. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 Salah satu 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 ekstrakurikul12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 er yang 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 diterapkan di 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 sekolah 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 adalah drum 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 band atau 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 marching 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 band. Tam12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 pak, sejumlah 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 siswa SDN 1 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 Lembuak 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 Narmada 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 Lombok 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 Barat sedang 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 latihan drum 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 band di 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 Lapangan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 Umum 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 Narmada 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 beberapa 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 waktu lalu. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 (Suara NTB/ham) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890
Klarifikasi Peredaran Buku
Kabid Dikdas Dikpora Lotim Diperiksa Kejaksaan Selong (Suara NTB) Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Drs. M. Zaini, Jumat (1/4) pagi memenuhi panggilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Selong. Pemanggilan terhadap salah seorang pejabat lingkup di Dinas Dikpora Lotim ini terkait klarifikasi antisipasi peredaran buku di Kabupaten Lotim yang dikhawatirkan dapat merusak moral siswa. Kasi Intelijen Kejari Selong, Jeffry G Lokopessi, ketika dikonfirmasi, menjelaskan, jika pemanggilan terhadap Kabid Dikdas itu terkait percetakan buku dan tidak ada kaitannya dengan penyimpangan-penyimpangan ataupun indikasi kasus dugaan korupsi yang dilakukan. “Hanya klarifikasi masalah percetakan buku dan tidak ada indikasi atau kaitannya dengan dugaan penyimpangan-penyimpangan,” jelasnya. Sementara, Kabid Dikdas pada Dinas Dikpora Lotim, Drs. M. Zaini yang ditemui usai menjalani pemeriksaan di ruang
Kasi Intel Kejari Selong membantah jika dirinya diperiksa dalam kasus penggunaan dana BOS, DAK dan sejumlah persoalan atas rekomendasi Pansus Pendidikan DPRD Lotim. Pemenuhan panggilan yang dilakukannya itu hanya sebatas klarifikasi soal pengadaan buku referensi yang berjudul “Anak Islam Gemar Membaca”. Namun, katanya, buku tersebut sampai saat ini belum ada ditemukan di Lotim dan buku itu juga untuk anak Taman Kanak-kanak yang dibidangi Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dikpora.
“Bukan masalah Rekomendasi Pansus, melainkan klarifikasi masalah keberadaan buku “Anak Islam Gemar Membaca” itu saja. Ini dilakukan karena Kejaksaan terus melacak keberadaan buku itu,” jelasnya. Sedangkan Kepala Bidang PLS pada Dinas Dikpora Lotim, H.M.Nursalim menegaskan jika sampai saat ini belum ditemukan khususnya di Lotim adanya buku “Anak Islam Gemar Membaca” yang beredar di kalangan siswa TK M. Zaini
(Suara NTB/dok)
Zaini Mengaku Tak Tahu Selong (Suara NTB) Pemkab Lombok Timur (Lotim) melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim akhirnya meresmikan gedung SDN 7 Terara Kecamatan Terara yang terkesan molor sekitar tiga bulan lamanya, Jumat (1/4). Sekolah yang seharusnya rampung per tanggal 31 Desember 2015 itu diresmikan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, H.
Rohman Farly. Mengenai peresmian gedung sekolah ini, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dikpora Lotim, Drs. M. Zaini mengaku tak tahu dan tidak ada informasi yang masuk terhadap dirinya. Selaku kepala bidang yang membidangi penanganan pendidikan tingkat SD dan SMP, Zaini mengaku tidak pernah mendapatkan undan-
gan atau sekadar informasi atas peresmian gedung SDN 7 Terara itu. “Saya benar-benar tidak mengetahui peresmian SDN 7 Terara itu, sama sekali tidak ada koordinasi ke kita (Bidang Dikdas, red),” jelasnya. Ia menambahkan, persoalan tidak diundang ataupun tidak diinformasikan dalam peresmian gedung SDN 7 Terara itu merupakan bagi-
Perguruan Tinggi Seharusnya Jauh dari Korupsi Gorontalo (Suara NTB) Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan perguruan tinggi seharusnya jauh dari kata korupsi. “Jangan sampai ada korupsi di perguruan tinggi, karena (lembaga, red) ini mengajarkan masalah moral yang baik kepada mahasiswa,” ujar Nasir pada kunjungan kerja ke Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo, Kamis lalu. Pernyataan Nasir tersebut menyusul ditetapkannya Mantan Rektor Universitas Airlangga, Prof Fasich, sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unair Surabaya dengan sumber dana DIPA 2007-2010 dan peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit Pendidikan
Unair dengan DIPA 2009. “Kami akan dalami lebih lanjut dan akan melakukan pengecekan lebih lanjut. Karena ini ranah hukum, maka segala persoalannya akan diserahkan kepada pihak yang berwenang,” tambah dia. Menristekdikti mewantiwanti insan akademisi di perguruan tinggi harus transparan, serta mempunyai tata kelola yang baik dalam segala kegiatan. “Kami selalu wanti-wanti agar melakukan dengan sebaik-baiknya, harus transparan, karena kita melakukan hal yang benar pun, kadang orang masih menilainya tidak baik,” terang dia. Fasich selaku rektor sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Unair diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang untuk memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dengan sangkaan pasal 2 ayat (1) dan atau pasal 3 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. Pasal 65 ayat (1) KUHPidana. KPK sebelumnya sudah menetapkan tersangka dalam korupsi di Rumah Sakit Pendidikan Unair yaitu kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Universitas Airlangga dan laboratorium tropik infeksi di Universitas Airlangga tahap 1 dan 2 tahun anggaran 2010 dan menetapkan dua tersangka yaitu Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan Bambang Giatno Raharjo dan Direktur marketing PT Anugrah Nusantara Mintarsih. (ant/bali post)
Mendikbud Minta Peserta UN Tidak Memforsir Diri memforsir diri,” kata Anies saat jumpa pers mengenai praUjian Nasional 2016 di Jakarta, Jumat. Menurut dia, siswa harus santai menjelang UN, sehingga saat ujian akhir kondisi tubuhnya bugar dan bisa fokus mengerjakan soal-soal ujian. “Istirahatlah yang cukup,
di sejumlah lembaga. Sebagai bentuk antisipasi, akunya, pihaknya sudah melayangkan surat ke PAUD dan TK untuk mewaspadai buku yang dinilai mengandung sejumlah materi negatif yang tidak layak dikonsumsi oleh siswa. “Kita sudah sebarkan surat ke semua lembaga yang ada dan sampai saat ini belum kita temukan buku yang d i m a k sud,”ungkapnya. (yon)
SDN 7 Terara Diresmikan
(Suara NTB/dok)
Jakarta (Suara NTB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meminta siswa SMA agar tidak memforsir diri menjelang Ujian Nasional (UN) 2016 mulai Senin pekan mendatang. “Mulai sekarang jangan
Halaman 10
makan makanan sehat bergizi dan hindari hal baru yang berisiko. Tidak biasa jalanjalan malah jalan-jalan atau mencoba makanan baru malah sakit perut sehingga Senin nanti bermasalah,” kata dia. Lingkungan keluarga, kata Anies, juga agar mengondisikan siswa untuk tidak stres.
Anies meminta siswa tidak melakukan cara-cara yang tidak terpuji sewaktu ujian akhir nanti itu, seperti mencontek atau bahkan menggunakan soal dan jawaban bocoran. Sejak 2015, kata dia, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan karena kelulusan ditentukan oleh sekolah mela-
lui ujian sekolah, bukan UN. “Yang dibicarakan tentang UN saat ini adalah kejujuran, bukan kelulusan. Prestasi penting, jujur yang utama. Ujian itu tidak boleh menghalalkan segala cara. Tidak ada lagi subsidi jawaban,” kata Anies. (ant/bali post)
an kecil dari sekelumit permasalahan yang terjadi di Dikpora Lotim. Namun yang paling dikhawatirkan dengan tidak adanya koordinasi itu adalah tidak jalannya sistem pendidikan. Khususnya bidang yang menangani tingkatan pendidikan tidak dilibatkan dalam menangani tanggung jawab sendiri. Jika persoalan tidak ada koordinasi tumbuh subur di Dikpora
Lotim, Zaini mengaku siap cuci tangan, karena saat ini jika ada persoalan barulah bidang-bidang diperintah untuk menanganinya. ‘’Jika tidak ada koordinasi, yang kita khawatirkan itu semua program di Dikpora tidak jalan sesuai juklak-juknis yang ada. Karena yang paling mengetahui permasalahan di Dikpora itu adalah bidangbidang,” sebutnya. (yon)
Penumbuhan Minat Baca Harus Seiring dengan Daya Baca Banten (Suara NTB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan didampingi Gubernur Banten Rano Karno dan Bupati Lebak Ita Octavia meresmikan pencanangan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) dan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) di Kampus La Tansa, Lebak, Banten (31/3/2016). Kegiatan yang nantinya akan dilanjutkan di 30 kabupaten/kota di Indonesia ini merupakan salah satu wujud kepedulian pemerintah terhadap pentingnya literasi bagi masyarakat. Mendikbud Anies Baswedan mengharapkan gerakan literasi ini nantinya tidak hanya baca, tulis, dan berhitung. Ia berharap nantinya akan ada dorongan agar literasi tidak hanya berhenti di tiga kompetensi tersebut sehingga generasi selanjutnya bisa menjadi unggulan di masa depan. “Bila kita ingin generasi masa depan menjadi pemenang, maka ada tiga hal yang harus dimiliki. Satu adalah literasi dasar; kedua, kompetensi utama; ketiga adalah karakter, “ tutur Mendikbud sebagaimana dikutip dari www.kemdikbud.go.id, Jumat (1/4). Ia juga mengimbau para or-
ang tua untuk mengajak anakanaknya agar gemar membaca. Diharapkan, tidak hanya minat baca yang ditumbuhkan, tetapi juga daya baca. “Jangan dibatasi bacanya, selama yang dibaca adalah buku yang baik, majalah yang baik, biarkan mereka membaca,” katanya. Pencanangan Gerakan Indonesia Membaca yang juga dihadiri oleh para relawan literasi dan warga Lebak ini juga merupakan rangkaian program Pemerintah Provinsi Banten dalam menghapus tuna aksara di provinsi tersebut. Sebagai catatan, pada tahun 2010, di Provinsi Banten terdapat 218.000 orang yang tuna aksara, sedangkan di tahun 2016 ini tersisa 51.000 orang. Sementara itu terkait Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M), Mendikbud berharap melalui gerakan tersebut, kaum perempuan di seluruh Indonesia menjadi perempuan yang berdaya dan cerdas, yang bisa mengubah keluarga dan lingkungan sekitarnya. “Perempuan adalah pilarnya sebuah bangsa. Bila perempuannya tercerdaskan, maka bangsanya tercerdaskan. Bila perempuannya maju, bangsanya maju,” ujarnya. (ant/bali post)
Halaman 11
SUARA NTB Sabtu, 2 April 2016
Jadwal Pertandingan Sepak Bola Liga Premier Inggris Sabtu, 2 April 2016 19:45 Aston Villa vs Chelsea @beIn Sport 3 22:00 Arsenal vs Watford @beIn Sport 1 22:00 Bournemouth vs Manchester City @beIn Sport 3 22:00 Stoke City vs Swansea City @beIn Sport 2 Minggu, 3 April 2016 00:30 Liverpool vs Tottenham Hotspur @Indosiar 20:30 Leicester City vs Southampton @beIn Sport 3 23:00 Manchester United vs Everton @SCTV La Liga Spanyol Sabtu, 2 April 2016 22:00 Atletico Madrid vs Real Betis @Festival Orange TV Minggu, 3 April 2016 00:15 Las Palmas vs Valencia @Festival Orange TV 02:30 Barcelona vs Real Madrid @RCTI Serie A Italia Minggu, 3 April 2016 00:00 Carpi vs Sassuolo @beIn Sport 2 02:45 Juventus vs Empoli @beIn Sport 1 18:30 Udinese vs Napoli @beIn Sport 1 21:00 Lazio vs Roma @beIn Sport 1 21:00 Atalanta vs Milan @beIn Sport 2 21:00 Fiorentina vs Sampdoria @Festival Orange TV Senin, 4 April 2016 02:45 Inter Milan vs Torino @Festival Orange TV Selasa, 5 April 2016 02:45 Bologna vs Hellas Verona @beIn Sport 1
Hasil Sementara Kejurnas Tinju
Nasrudin Didiskualifikasi, Huswatun ke Final Mataram (Suara NTB) Petinju andalan NTB, Nasrudin gagal mengukir prestasi di level nasional. Peraih medali emas Pra-PON itu harus didiskualifikasi lantaran memukul bagian vital lawannya dari Maluku di Kejurnas Tinju Gubernur Maluku Cup, yang berlangsung di Maluku, Jumat (1/4) kemarin. Sementara itu petinju putri NTB, Huswatun berhasil maju ke babak final setelah memenangkan partai semifinal. Pelatih Tinju Pelatda PON NTB, Indah Dugi Cahyono yang dikonfirmasi Suara NTB, via
ponselnya, Jumat (1/4) kemarin mengatakan kontingen NTB yang diperkuat enam atlet di kejurnas Maluku berhasil meloloskan tiga atlet ke babak final, yakni, Ainun Azizah, Endang dan Huswatun. Kemudian satu atlet putra, Sapu-
Mataram (Suara NTB) Ketua Umum Pengprov PASI NTB, H. Suhaimi SH, mengatakan kerusakan Lintasan Atletik Sintetis GOR 17 Desember Turide Mataram menggangu Pelatda atlet atletik. Sehingga harus diambil langkah perbaikan lintasan secepatnya. Terlebih, saat ini atlet NTB sedang persiapan menghadapi PON XIX di Jawa Barat (Jabar), 17-29 September mendatang. Demikian dikatakan Ketua Umum PASI NTB, H. Suhami saat memantau kondisi lintasan atletik sintetis di GOR 17 Desember Turide Mataram, Jumat (1/4) kemarin. “Kerusakan lintasan ini sangat mengganggu kegiatan latihan atlet. Tentu kami berharap lintasan ini bisa diperbaiki secepatnya,” ucapnya. Suhaimi menyimpulkan bahwa kerusakan lintasan cukup mengganggu kegiatan latihan. Atlet yang berlatih di nomor lari jarak menengah dan pendek paling merasakan dampaknya. Para atlet spesialis jarak menengah tidak bisa maksimal latihan. Karena mereka harus mengurangi kecepatan bila melewati bagian lintasan yang rusak. Begitu juga pelari jarak pendek merasakan dampaknya. “Kalau saya tak berani lari dengan kecepatan tinggi. Karena kalau sudah masuk di lintasan yang rusak tentu kita harus mengurangi kecepatan. Bila kita paksa bisa fatal,” tutur atlet jarak pendek Ab-
dul Razak, saat mendampingi ketua PASI NTB. Kerusakan lintasan memang mengganggu kegiatan latihan, karena beberapa badan lintasan jebol dan sobek. Panjang kerusakan lintasan cukup serius, yakni mencapai 100 meter lebih, lebar kerusakan dari badan jalan sudah mencapai garis pinggir lintasan. Di tempat yang sama Kepala BPPSPO NTB, Dra. Hj. Asnirawati mengatakan kerusakan lintasan itu akan segera dibenahi. Pihaknya akan mengirim tim untuk mengidentifikasi jumlah kerusakan. Dengan begitu pihaknya bisa menghitung biaya yang akan dikeluarkan untuk perbaikan lintasan. Dalam hal ini segala kerusakan akan dilaporkan ke Kemenpora selaku pihak yang menganggarkan pembangunan lintasan tersebut. Menurutnya, lintasan yang dibangun dengan bantuan anggaran hibah sebesar Rp 7,5 miliar dari Kemenpora tahun 2008 itu tidak terawat dengan baik. Sehingga kondisinya rusak. “Seharusnya lintasan ini dirawat. Caranya hanya disiram dengan air setiap seminggu sekali. Itu yang dilakukan oleh KONI sebelumnya,” jelas Asnirawati. Selain akibat tidak dilakukan pemeliharaan, kerusakan juga bisa disebabkan karena terkena panas dan hujan. Apalagi saat ini musim hujan, sehingga genangan air di lintasan bisa membuat bahan lintasan terkelupas. (fan)
tra Samada lolos ke babak semifinal dan dua atletnya lagi, Nasrudin dan Jubaitul angkat koper lebih awal. Namun yang bertanding kemarin, Nasrudin, Huswatun dan Putra Samada. Nasrudin
yang bermain di kelas berat (91 Kilogram keatas) didiskualifikasi lantaran diduga memukul bagian vital lawannya dari Maluku. Akibat insiden itu Nasrudin pun kalah di babak penyisihan kemarin. Sementara rekannya Putra Samada yang bermain di kelas 65 Kg lolos ke babak semifinal dan Huswatun yang bertanding di kelas 60 Kg lolos ke babak final. Sementara itu, Endang dan dan Ainun Azizah yang turun
di kelas 48 Kg akan bertemu di final memperebutkan juara kelas 48 Kg putri. Menurut informasi kekalahan Nasrudin lebih pada masalah tehnik. Nasrudin diklaim oleh wasit memukul alat vital lawannya, sehingga harus didiskualifikasi dari pertandingan. “Ini menjadi pelajaran Nasrudin, kedepannya Nasrudin diharapkan bisa tampil lebih baik,” jelas pelatihnya. (fan)
Waktu siaran berdasarkan zona Waktu Indonesia Tengah (WITA), sesuai dengan di NTB dan sekitarnya. Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai kebijakan stasiun televisi.
Rohani Incar Medali 100 Meter Gawang Mataram (Suara NTB) Ancaman dicoretnya Rohani dari Pelatda PON ternyata tidak berlaku. Atlet asal Kabuapten Dompu itu kini telah kembali fokus latihan setelah mendapat izin dari Pengprov PASI NTB. Rohani pun bertekad mengincar medali di PON XIX Jabar 2016. Rohani yang ditemui Suara NTB di sela latihan di GOR 17 Desember Turide Mataram, Jumat (1/4) kemarin tampak gembira. Dia gembira karena bisa kembali dipercaya mengikuti Pelatda PON setelah sempat diancam dicoret akan keluar dari Pelatda PON. Selain itu dia gembira karena dia akan mendapat pekerjaan sebagai honorer di Pemda Dompu. “Alhamdulillah hari ini saya dipanggil untuk tandatangani SK Honor di Pemda Dompu, selain itu saya senang bisa kembali latihan,” ucapnya. Rohani memang pantas mendapatkan semua itu karena dia merupakan atlet yang pernah mengharumkan nama NTB di level nasional yakni meraih medali emas di nomor 100 meter gawang di Pra-PON Atletik di Jatim Open 2015. Merasa diperhatikan oleh daerah, Rohani pun merasa kepercayaan dirinya ikut pulih. Atlet spesialis nomor 100 meter gawang ini siap mengabdikan dirinya untuk daerah. Dalam hal ini dia siap untuk mempersembahkan medali di PON. Targetnya minimal meraih medali perunggu. (fan)
Rohani (Suara NTB/fan)
Mataram FC Berjuang Hindari Zona Degradasi Mataram (Suara NTB) Pertandingan putaran keempat Profesional Futsal League (PFL) 2016 Wilayah Barat akan dihelat di Sport Hall GOR 17 Desember Mataram, Sabtu (2/4) hari ini. Klub tuan rumah, Mataram FC akan berjuang keras agar terhindar dari zona degradasi. Pelatih Fandi Butar Butar yang dikonfirmasi wartawan di Mataram, Jumat (1/4) kemarin mengatakan dirinya mempersiapkan anak didiknya dengan baik menghadapi event itu. Salah satu upaya yang telah dilakukannya adalah menganalisa faktor kekurangan timnya di pekan ketiga belum lama ini. Menurutnya, taktik dan strategi yang diterapkan sudah berjalan dengan baik. Namun yang menjadi pembenahan kedepan adalah mempertahankan kondisi fisik pemain agar bisa tampil maksimal. Maklum, beberapa pemain Mataram FC masih kerap kedodoran di menit-menit akhir laga.
“Secara teknis tidak ada masalah. Strategi dan taktik yang kami terapkan berjalan maksimal. Hanya saja, konsentrasi pemain buyar jelang bubaran laga. Ini yang sering dimanfaatkan oleh lawan,” ucapnya. Konsentrasi dan fisik pemain diakuinya memang kerap menjadi kelemahan. Hasil evaluasinya pada dua pertandingan terakhir melawan BJL 2000 Cosmo Semarang dan Biang Bola Kaltim memperlihatkan kelemahan tersebut. Meski sempat unggul lebih lebih dulu, Mataram sempat kecolongan di babak akhir sehingga ditahan imbang lawan. “Fokus perbaikan yakni benahi fisik. Kita tidak ingin terulang lagi di putaran keempat,” ujarnya. Di putaran keempat, Mataram FC akan menghadapi klub terbawah di papan klasemen Jaya Kencana Tangsel. Di pertandingan selanjutnya, Minggu (3/4) akan melawan Bie The Great Bekasi. (fan)
(Suara NTB/fan)
PANTAU KERUSAKAN - Ketua Umum Pengprov PASI NTB, H. Suhaimi, bersama Kepala BPPSPO NTB, Hj. Asnirawati memantau kerusakan Lintasan Atletik Sintetis GOR 17 Desember Turide Mataram, Jumat (1/4) kemarin.
El Clasico Kehilangan Urgensi Madrid El Clasico, begitu merk dari duel klasik antara dua raksasa sepak bola Spanyol. Barcelona siap menjamu Real Madrid dalam laga pekan ke31 La Liga musim kompetisi 2015/16. Sayangnya, laga ini diperkirakan tidak akan menentukan lagi mengingat selisih poin antarkedua tim yang sudah terlampau jauh. Pertarungan Barcelona versus Real Madrid akan digelar di Camp Nou pada Sabtu (2/ 4). Barcelona unggul 10 poin dari Real Madrid dalam klasemen Liga Spanyol, dengan delapan laga tersisa. Ini artinya, kalaupun Real Madrid meraih kemenangan dalam laga El Clasico ini, tidak terlalu besar mempengaruhi peringkat kedua tim. Hanya saja duel ini memuat gengsi dan kehormatan kedua tim dalam catatan sejarah sepak bola negeri Matador, sebagaimana dikutip dari laman The False 9. El Clasico senantiasa dimaknai sebagai pertarungan yang mengharubiru kedua tim, karena di sana terpantul kesungguhan hati dan keyaki-
nan memberi yang terbaik bagi masing-masing fans. Gelandang Barcelona Andres Iniesta dan Sergio Busquets tidak turun memperkuat timnas Spanyol dalam laga persahabatan pekan ini. Kedua pemain ini siap tempur karena kondisi fisik mereka bugar. Untuk itu, gelandang-gelandang Real Madrid perlu ekstra kerja keras menahan laju pergerakan Iniesta dan Busquets. Lini tengah merupakan lini sentral dalam laga El Clasico pekan ini. Tiga penyerang Barcelona melakoni perjalanan jauh untuk tampil di babak kualifikasi Piala Dunia. Mereka membela timnasnya masing-masing. Ini tentu saja sedikit banyak mempengaruhi produktivitas gol tim tuan rumah. Lionel Messi memerlukan satu gol lagi untuk menorehkan catatan gol ke-500 dalam perjalanan karier membela klubnya. Ini kesempatan terbaik bagi La Pulga untuk mengerahkan seluruh daya kekuatan dalam laga El Clasico kali ini. Pelatih Luis Enrique besar
kemungkinan menurunkan gelandang-gelandang berpengalaman untuk mengimbangi daya jelajah gelandang-gelandang Real Madrid. Mencetak gol merupakan artikulasi yang terang benderang bagi Messi dan kawan-kawan. Peran dan kiprah Messi sungguh krusial. Real Madrid perlu mengawal ketat pergerakan pemain berjuluk La Pulga ini. Kalau saja pemain berpaspor Argentina ini leluasa bergerak di lini tengah maka petaka cepat atau lambat menyambangi kubu Real Madrid. Kalau saja para pemain Barcelona tampil tidak imajinatif, maka kecil kemungkinan Messi dapat mencetak gol ke gawang lawan. Pergerakan Messi memerlukan dukungan penuh dari kreativitas Luis Suarez. Suarez bersama mitranya Neymar siap meneror pertahanan Real Madrid. Tiga pemain depan Barcelona bertipe predator, ganas menerkam lawan. Di sinilah tantangan pemain bertahan Real Madrid menahan laju gempuran pemain depan Barca. (ant/bali post)
(Suara NTB/ist)
EL CLASICO – Duel ketat akan mewarnai el clasico, Minggu (3/4) dini hari. Meski demikian, selisih poin yang terpaut jauh membuat laga ini dinilai tidak cukup mempengaruhi hasil akhir klasemen La Liga, Spanyol.
SUARA NTB
Sabtu, 2 April 2016
Halaman 12
Tiga Pemda Galang Kekuatan Tagih Dividen PT. DMB Mataram (Suara NTB) Tiga Pemda, yakni Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Sumbawa dan Pemprov NTB menggalang kekuatan untuk menelusuri dan menagih utang deviden PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) yang belum disetor sejak 2012 lalu. Kemarin, Ketua DPRD KSB, Muhammad Nasir ST, MM bersama dengan Pansus Dividen PT. DMB bertemu dengan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si di ruang kerjanya. “Ini sinergi positif karena kita ingin memaksimalkan betul kekutan tiga Pemda ini. Baik legislatif maupun Pemda. Kami sudah berjalan dengan dengan komisi II DPRD Sumbawa. Kita pingin melakukan sinkronisasi terhadap beberapa informasi terkait PT DMB,” kata Nasir dikonfirmasi usai pertemuan dengan Wagub, Jumat (1/4)
siang kemarin. Sebelum bertemu dengan Pemprov NTB yang diwakili Wagub, kata Nasir, pihaknya sudah menemui DPRD NTB. Kemudian juga pihaknya sudah menemui BPK RI Perwakilan NTB. Selain itu, pihaknya juga sudah bertemu dengan jajaran PT. DMB. Dari pertemuan dengan jajaran PT. DMB, pihaknya mendapatkan
Fakir Miskin di NTB Capai 356.568 KK Mataram (Suara NTB) NTB yang terkenal sebagai lumbung pangan nasional pada kenyataannya harus menerima kenyataan karena memiliki ratusan ribu kepala keluarga (KK) miskin. Sebanyak 356.568 KK masuk dalam kategori fakir miskin yang harus diperhatikan dan diberikan bantuan. Selama ini Dinas Sosial Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan sejumlah pelatihan kerja dan memberikan sejumlah modal untuk usaha. Semua itu dilakukan untuk memberikan keterampilan bagi warga yang tergolong miskin dan tidak mengenyam pendidikan tinggi. “Kita lakukan pembinaan dan berikan pelatihan bagi masyarakat yang tergolong tidak mampu termasuk di dalamnya ada narapidana, anak yatim dan lain sebagainya,” kata Kepala Disosdukcapil Provinsi NTB Drs. M. Husni Thamrin, MM kepada Suara NTB, di Mataram, Jumat (1/4) kemarin. Selain tergolong miskin, terdapat ribuan orang lainnya yang termasuk dalam Masyarakat Penyandang Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya. Seperti anak telantar 120.596 anak, anak jalanan 3.806 jiwa dan tuna susila 438 jiwa. Sementara gelandangan sebanyak 317 jiwa, pengemis 299 jiwa, pemulung 275 jiwa. Bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan 6.342 orang. Jumlah keseluruhan masyarakat yang tergolong dalam PMKS mencapai 14,06 persen dari 5.161.075 penduduk NTB. “Kita terus berupaya untuk mengurangi angka kemiskinan di NTB. Salah satu upaya yang kita lakukan dengan memberikan modal masing-masing Rp 20 juta perkelompok usaha,” kata Husni. Selama ini setidaknya telah diberikan bantuan terhadap 200 lebih kelompok usaha di NTB. Dalam satu kali anggaran, diberikan setidaknya Rp 8 miliar untuk masyarakat mengembangkan usahanya. Belum lagi bantuan yang telah disediakan oleh masing-masing daerah kabupaten/kota. “Yang mau belajar salon, diajarin. Yang mau belajar jadi tukang juga diajarin. Nanti kalau sudah enam bulan diajarkan, sudah dibolehkan pulang dengan diberi modal. Jadinya bisa buka usaha sendiri,” kata Husni. Meski demikian, masih banyak pula masyarakat miskin yang belum diberikan bantuan dan belum disentuh oleh pemerintah. Sebab kemiskinan dan kesejahteraan sosial merupakan hal yang menjadi masalah utama. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah pada kenyataannya belum dapat menurunkan angka kemiskinan secara signifikan. Banyak anak terlantar, banyak pengangguran, dan banyak TKI yang terpaksa mengadu nasib ke negeri seberang. Masalah penyediaan lapangan kerja dan pelatihan SDM masih menjadi masalah yang belum terpecahkan. Sehingga jumlah fakir miskin menjadi banyak dan anak telantar kian menjamur. (lin)
penjelasan tentang kronologis belum disetornya hak-hak pemda berupa dividen sejak 2012 lalu. “Jadi ini yang kita coba cari, kita telusuri tentang hak masing-masing daerah. Target pansus ini adalah memastikan apa yang menjadi hak KSB terhadap dividen bisa terealisasi. Karena sudah tiga tahun belum ada kita terima,” ucap-
nya sembari menyebutkan utang dividen PT. DMB yang belum disetor ke Pemda KSB mencapai Rp 103 miliar lebih. Untuk menagih dan menelusuri utang dividen ini, lanjut Nasir, pihaknya menggalang kekuatan dengan DPRD Sumbawa dan Pemkab Sumbawa. “Kemudian kita hari ini (kemarin, red) ke provinsi dan Alhamdulillah pak Wagub mensupport tentang Pansus ini untuk mencari solusi yang terbaik,”ujarnya. Ia mengatakan Pansus yang dibentuk DPRD KSB ini baru bekerja selama dua minggu. Pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah pihak yang terkait dengan belum disetornya dividen un-
tuk KSB tersebut. “Semua data sudah ada di kami terkait dengan apa yang sudah dilaksanakan PT DMB. Itu bagian yang paling penting sudah kami dapatkan. Kami juga akan menemui Newmont dan PT Multicapital,” pungkasnya. Data tahun 2014 lalu, utang dividen perusahaan Group Bakrie yang belum disetor ke PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) sejak dua tahun terkahir mencapai 14 juta dollar Amerika atau setara dengan Rp 140 miliar (jika nilai tukar rupiah rata-rata Rp 10.000 per dollar Amerika). Dalam mengakuisisi 24 persen saham PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT), PT DMB yang mewak-
Di Lombok Kerap Terjadi Gempa Bumi yang Merusak Mataram (Suara NTB) Gempa bumi yang terjadi pada kemarin (31/3) mengingatkan masyarakat pada gempa yang beberapa kali pernah terjadi di daerah ini. Berdasarkan catatan sejarah kegempaan, daerah Pulau Lombok sudah beberapa kali mengalami peristiwa gempa bumi merusak. Dalam keterangan yang disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi BMKG, DR. Daryono., S.Si., M.Si., menjelaskan Masyarakat Lombok sejak dahulu sudah mengenal adanya ancaman bencana gempa bumi. “Karena di daerah Lombok sudah beberapa kali dilanda gempa bumi kuat, meskipun belum memahami potensi bahaya gempa bumi secara lengkap,” katanya. Dikatakan, beberapa gempa bumi merusak yang pernah melanda Lombok, adalah gempa bumi Lombok 22 Mei 1979. Gempa bumi ini berkekuatan M=5,7 SR. Dampak gempa bumi yang ditimbulkan cukup parah. Tercatat ratusan bangunan rumah mengalami kerusakan di daerah Lombok Barat. Selain itu, Gempa bumi Lombok 30 Mei 1979. Gempa bumi ini berkekuatan M=5,9 SR. Gempa bumi ini menimbulkan kerusakan ratusan bangunan rumah di daerah Lombok Barat dan
Bali bagian timur. Gempa bumi ini menelan korban jiwa sebanyak 37 orang meninggal dunia. Dan, Gempa bumi Lombok 20 Oktober 1979. Gempa bumi ini berkekuatan M=5,8 SR. Tercatat ratusan bangunan rumah mengalami kerusakan di daerah Lombok Barat. Serta, Gempa bumi Lombok 2 Januari 2004. Gempabumi ini berkekuatan M=6,1 SR yang merusak sekitar 2.000 bangunan rumah di Lombok dan 4.000 bangunan rumah di Bali. Gempa bumi ini menelan korban 1 orang meninggal dunia. Kamis, 31 Maret 2016, pukul 17.34.43 Wita terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan M=4,7 di lepas pantai Lombok Barat. Pusat gempa bumi ini terletak pada koordinat 8,48 LS dan 116,02 BT, tepatnya pada jarak 13 kilometer arah baratlaut kota Mataram dengan kedalaman hiposenter 13 kilometer. Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Kuta dan Denpasar IIIII MMI, Mataram dan Senggigi III-IV MMI (Mercally Modified Intensity). “Gempa bumi Lombok Barat ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Ada dugaan bahwa pembangkit gempabumi adalah struktur sesar naik belakang busur,” jelasnya. Karena episenter gempa bumi ini bersebelahan dengan pusat gempa bumi akibat
sesar naik (thrusting) yang terjadi pada 22 Juni 2013 dengan kekuatan M=5,4 dengan kedalaman hiposenter 10 kilometer. Lokasi episenter kedua ini memang bersebelahan dan berdekatan, dalam hal ini gempa bumi Lombok 22 Juni 2013 terletak di sebelah timurlautnya pusat gempa bumi yang terjadi saat ini. “Peristiwa gempa bumi Lombok Barat ini memang mengingatkan kita pada peristiwa gempa bumi serupa 3 tahun lalu, yang berpusat pada koordinat 8,43 LS dan 116,04 BT. Saat itu hampir seluruh wilayah Pulau Lombok merasakan guncang gempa bumi hingga menyebabkan ratusan bangunan rumah mengalami kerusakan,” jelas Daryono. Meskipun Pusat gempa bumi terletak di lepas pantai Lombok Barat, namun ditinjau dari magnitudonya yang relatif kecil maka gempa bumi ini tidak berpotensi terjadi menimbulkan tsunami. Berdasarkan catatan sejarah kegempaan setempat, maka diyakini bahwa tidak akan terjadi gempa bumi dengan kekuatan yang lebih besar. “Untuk itu masyarakat di Lombok Barat dan sekitarnya diimbau tetap tenang dan melaksanakan aktivitas seperti biasa,” pungkasnya. (ron)
ili tiga Pemda, membentuk PT. Multi Daerah Bersaing (MDB) bersama anak perusahaan group Bakrie, PT. Multicapital. Direktur Utama PT. DMB, Andi Hadianto pernah menjelaskan bahwa utang dividen Group Bakrie itu sejak 2012 lalu. Dimana dividen tahun 2012 dari PT. MDB yang belum disetor ke PT. DMB sebesar 6,5 juta dollar Amerika (setara Rp 65 miliar). Kemudian PT. Multicapital belum menyerahkan kewajibannya ke PT. DMB sebesar 8 juta dollar Amerika (setara Rp 80 miliar). Di dalam perjanjian bahwa Multicapital akan menanggung paling sedikit 4 juta dollar
Amerika (setara Rp 40 miliar) per tahun kalau MDB tidak bisa membagikan dividen. Tahun, 2012 dan 2013 jumlah tunggakan kewajiban yang belum dibayarkan PT. Multicapital sebesar 8 juta dollar Amerika. Sementara PT. MDB belum menyetor sisa dividen sebesar 6,5 juta dollar Amerika. Berdasarkan arbitrase, Newmont wajib mendivestasi saham tambang di Batu Hijau secara bertahap hingga 51 persen. Saat ini komposisi pemilikan saham Newmont dikuasai oleh induk Newmont sebesar 49 persen, Pemda NTB lewat MDB sebanyak 24 persen, PT Pukuafu sekitar 17,8 persen dan Masbaga 2,2 persen. (nas)
Pernikahan Dini Picu Perceraian Mataram (Suara NTB) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi untuk mencegah terjadinya pernikahan dini. Sebab hal itu dapat meningkatkan risiko terjadinya perceraian. Karena cara berpikir anak muda masih belum matang dan belum siap membina rumah tangga. Salah satu hal yang menjadi pemicu tingginya jumlah pernikahan dini di NTB karena banyaknya wanita yang masuk dalam kategori rawan, baik secara sosial maupun ekonomi. Saat ini NTB memiliki 105.293 orang wanita rawan sosial ekonomi. “Wanita rawan sosial ekonomi yang dimaksud itu, yang masuk dalam kategori miskin dan masih ABG (Anak Baru Gede). Sehingga potensi untuk melakukan pernikahan diusia muda itu lebih tinggi,” kata Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB Drs. M. Husni Thamrin, MM kepada Suara NTB, di Mataram, Jumat (1/4) kemarin. Husni mengatakan bahwa banyaknya anak yang menikah dini juga disebabkan karena lingkungan dan kurangnya informasi. Meski demikian, saat ini Pemerintah Provinsi NTB telah melakukan pendewasaan usia perkawinan. Sehingga bagi warga NTB yang belum berusia 21 tahun disarankan untuk tidak melakukan pernikahan. Karena secara emosional dan ekonomi dianggap belum siap. “Kemarin juga sudah tanda tangan MoU dengan Pemda Lombok Timur untuk pendewasaan
usia perkawinan. Semoga ini bisa menekan angka pernikahan dini di NTB,” harapnya. Data tahun 2015 memperlihatkan bahwa 50,1 persen pernikahan di NTB dilakukan oleh anak berusia di bawah 19 tahun. Hal ini mencerminkan tingginya angka pernikahan dini di NTB. Tentu saja ini menjadi tanggungjawan semua pihak yang terlibat, salah satunya BKKBN. “Kita optimis untuk menekan jumlah pernikahan dini, terutama di NTB. BKKBN masing-masing daerah sudah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan sosialisasi,” kata Kepala BKKBN Indonesia Surya Chandra Surapaty kepada Suara NTB, di Mataram, Rabu (30/3). Menurut Surya, merubah mindset atau cara berpikir masyarakat tidaklah mudah. Dibutuhkan ketekunan dan waktu yang lama untuk melakukan itu. Kendati demikian, selama ini BKKBN selalu melakukan sosialisasi. Bahkan sosialisasi juga dilakukan ditingkat sekolah menengah. “Di sekolah sudah ada Pusat Informasi Kesehatan Resproduksi Remaja. Ada yabg menjadi pendidik dan konselor sebaya, ini juga salah satu bentuk upaya yang dilakukan BKKBN,” ungkapnya. Surya berharap agar masyarakat dapat memerhatikan kondisi lingkungan dan sosialnya. Sehingga dapat memberikan pemahaman bahwa menikah di usia dini bukanlah ide yang baik. Bahkan banyak kerugian yang bisa didapatkan, baik untuk anak maupun keluarga. (lin)
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB
Sabtu, 2 April 2016
Halaman 13
RUPA-RUPA
RUPA-RUPA
MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439
gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat
Rp. 995 Jt
BEKAM
Sabtu, 2 April 2016
SUARA NTB
Halaman Halaman 14 14
Quo Vadis Gerakan Mahasiswa Jangan Abaikan Jeritan Petani SEKTOR pertanian merupakan salah satu program unggulan. Hampir seluruh pemerintah daerah di NTB, menempatkan sektor ini sebagai program prioritas. Namun ironis, sebagai program unggulan ternyata pertanian belum mampu mensejahterakan pelaku utama sektor ini yaitu petani. Contohnya di Lombok Barat (Lobar). Menurut Plt.Bupati Lobar, H.Fauzan Khalid sekitar 70 persen petani di daerah yang dipimpinnya dalam kondisi miskin. Dari 17 persen lebih penduduk miskin di Lobar, didominasi kalangan petani. Kondisi petani di Lobar diprediksi akan semakin terpuruk belakangan ini, setelah mereka kembali mengalami nasib tak beruntung menyusul hama wereng yang menyerang tanaman padi mereka. Petani di wilayah Dusun Jeranjang, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, terpaksa gigit jari lantaran padinya yang siap panen mengalami gagal panen akibat diserang hama wereng. Hektaran tanaman padi mereka rusak. Petani pun terpaksa membakar tanaman padinya yang terserang hama dengan harapan serangan hama tak meluas. Tidak saja di Lobar. Serangan hama serupa juga menimpa tanaman padi petani di wilayah Lombok Tengah (Loteng) dan Lombok Timur (Lotim). Ratusan petani di sejumlah desa di Kecamatan Praya Barat, Loteng, masa panen ini tak bisa menikmati hasil panen secara optimal. Serangan hama wereng, mengakibatkan, ratusan hektar tanaman padi rusak. Di Desa Bonder menjadi wilayah yang paling parah terserang hama wereng. Hampir seluruh arena petanian di wilayah ini, tanaman padi rusak akibat serangan hama wereng. Bahkan di beberapa titik hama wereng menyerang satu area pertanian sekaligus. ‘’Dalam semalam saja, serangan hama wereng bisa menyebar hingga berhektar-hektar,’’ aku Amaq Burhan, petani setempat. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat serangan hama tersebut, para petani pun terpaksa memanen lebih awal padinya. Walaupun dengan risiko hasil yang diperoleh tidak maksimal. Hal senada juga disampaikan petani lainnya, Supardi. Hama tidak hanya menyerangan tanaman padi di Desa Bonder. Lahan pertanian di beberapa desa tetangga seperti, Desa Stanggor, Tanak Awu, hingga Penujak juga mengalami nasib yang sama. Di Lotim, tepatnya di Desa Kabar, Kecamatan Sakra petani juga menjerit. Tanaman padi yang belum saatnya panen juga terserang hama wereng. ‘’Ada yang rusak batang, ada yang tiba-tiba buahnya mengering dan tidak berisi karena serangan hama,’’ keluha Sahmat, petani di Desa Kabar. Sahmat bahkan telah mengkalkulasi, akibat serangan hama ini, ia mengalami kerugian Rp 10 juta. Ia pun kini dililit utang, karena biaya produksi diperolehnya dari meminjam (berutang). Serangan hama pada padi, tidak saja menimpa petani di Pulau Lombok. Beberapa wilayah di Pulau Sumbawa juga mengeluhkan hal serupa. Padi mereka rusak diserang hama, sebelum musim panen tiba. Petani tidak bisa berbuat apaapa. Mereka hanya bisa mengeluh dan hanya berjuang sendirian. Pasalnya, menurut mereka, sampai saat ini belum ada upaya atau tindakan nyata yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat untuk membantu mereka. Petani di daerah ini menjerit. Mereka butuh uluran tangan pemerintah. Pemerintah boleh saja selalu menuntut agar petani mampu berproduksi maksimal. Tetapi untuk mencapai hasil yang maksimal, mereka butuh dukungan. Tidak saja dukungan semangat. Tetapi juga fasilitas termasuk bantuan ketika mereka mengalami musibah seperti saat ini (gagal panen akibat serangan hama). (*)
Tulisan ini merupakan refleksi atas gerakan mahasiswa yang saat ini telah “kebingungan” mencari arah tujuannya. Mahasiswa tidak lagi mampu memaknai gerakan mahasiswa sebagai sebuah gerakan the agent of change. Padahal, ketika kita kembali ke sejarahnya, gerakan mahasiswa Indonesia adalah sejarah perubahan sesuai dengan konteks semangat zamannya. Gerakan mahasiswa muncul sesuai dengan zamannya yang menentukan perjuangan bangsa. Munculnya beberapa angkatan mahasiswa yang dimulai dari momentum 1908, 1928, 1945, 1966, 1978, dan 1998 di pentas sosial dan politik senantiasa dilandasi untuk melakukan kritik terhadap “status quo” dan mengharapkan perubahan dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. DI AWALI pada 1908, tahun di mana lahirnya kaum intelektual muda sebagai bagian dari pendobrak cara pandang yang kolot dengan mengadopsi cara pikir yang intelektual dikenal sebagai momentum kebangkitan nasional. Kemudian, pasca 1908 posisi kaum intelektual (mahasiswa) kembali memunculnya sebuah generasi gerakan di tahun 1966 yang diamini berhasil menumbangkan rezim Orde Lama menuju rezim Orde Baru. Sementara itu, angkatan 1980an muncul sebagai generasi gerakan kritis yang tidak memunculkan sebuah gerakan massif seperti yang terjadi dalam angkatan sebelumnya, tetapi intensif terjun langsung dalam masyarakat sebagai kelompok-kelompok diskusi dan ikut bekerjasama dalam lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bekerja secara langsung dalam basis masyarakat. Hingga, pada 1998, tahun di mana puncak dari gerakan mahasiswa terjadi yang diyakini berhasil menumbangkan dan meruntuhkan hegemoni rezim Orde Baru. Sebuah bukti sejarah telah meyakinkan bahwa semua penguasa jatuh di negeri ini oleh tekanan mahasiswa (Eko Prasetyo. Bangkitlah Gerakan Mahasiswa. 2014) Catatan sejarah mahasiswa memberikan indikasi bahwa mahasiswa mempunyai tanggung jawab yang lebih jika dibandingkan dengan elemen masyarakat lainnya. Pada umumnya gerakan mahasiswa terjalin dengan keresahan masyarakat, kondisi sosial politik yang kritis pada waktu itu dan semakin memburuknya kondisi sosial-ekonomi memunculkan suatu
Oleh:
Rezki Satris, S.IP, MA
Dosen Hubungan Internasional Universitas Mataram
angkatan baru yang mendapat kesempatan memainkan peranan (Andi Rahmat, & Mukhammad Najib. Gerakan Perlawanan Dari Masjid Kampus. 2001). Hadirnya kesadaran yang tumbuh dari diri setiap mahasiswa bahwa ia tidak saja berpedoman di dunia kampus, namun juga mesti mampu menyelesaikan problem-problem sosial kemasyarakatan yang ternyata jauh lebih rumit. Sebuah pedoman yang perlu ditanamkan dalam diri setiap organisasi pergerakan. Mahasiswa bisa diibaratkan adalah sosok intelektual muda yang nantinya diharapkan mampu menjadi kaum cendekiawan. Kaum yang paling merasa bertanggung jawab jika di dalam masyarakat terjadi kekacauan, kesewenangan dan penindasan (Arief Budiman dalam Abu Du Wahid. Catatan Bangkitlah Gerakan Mahasiswa. 2000). Sebagai kaum terpelajar, mahasiswa secara teoritis mempunyai kesadaran kritis yang jauh lebih tinggi dari masyarakat awam pada umumnya di dalam memahami dan menilai pola kepemimpinan seseorang untuk menjalani roda pemerintahan. Kesadaran kritis tersebut dibutuhkan untuk melakukan gerakan-gerakan moral dalam membangun semangat perjuangan dari belunggu penindasan dan ketidakadilan. Tentu ini didasari atas sikap mahasiswa sebagai sebuah gerakan intelektual. Gerakan Intelektual mahasiswa perlu menjadi gerakan intelektual yang tidak hanya melakukan masturbasi intelektual yang menjadikan dirinya sebagai pertapa yang hanya mampu melihat realitas yang ada tanpa tindakan nyata. Gerakan intelektual mahasiwa harus mampu menjadikan dirinya sebagai kekuatan pendobrak guna mendorong terjadinya tranformasi sosial di masyarakat. Mahasiswa perlu mengambil posisi sebagai kekuatan intelektual yang bersifat transformatif, yaitu sebuah gerakan intelektual yang mampu melahirkan ideide dari proses dialektika dengan masyarakatnya, sekaligus terusmenerus memperjuangkan gagasan tersebut bersama masyarakatnya guna mencapai transformasi sosial yang sesungguhnya. Kehidupan politik negeri ini pasca reformasi seolah-olah terbuka bebas bagi siapa saja untuk ikut berpartisipasi dalam dunia politik, akan tetapi pada dasarnya hanya mereka yang memiliki modal dan kekuasaan yang mampu memenangkan percaturan politik tersebut. Sistem demokrasi dipolakan persis dengan demokrasi liberal ala Barat, di mana hanya sekedar menjadi instrument stabilisasi bagi kepentingan pemilik modal. Kita sadar bahwa terjadi keterbukaan politik pasca reformasi terutama dalam aspek kebebasan berserikat, mendirikan partai politik, menyampaikan pendapat, dan sebagainya. Akan tetapi, proses-proses keterbukaan politik itu kadangkadang masih berbeda dengan realitas di lapangan. Masih sering
RADIO
terjadi pengekangan, diskriminasi, kekerasan, dan berbagai bentuk pembatasan-pembatasan lainnya yang tentu berbeda jauh dari semangat demokrasi. Pasca reformasi seharusnya dijadikan sebagai titik awal dalam melakukan pembenahan nilai-nilai politik yang telah direngguk selama masa Orde Baru. Begitu juga dengan gerakan mahasiswa, seharusnya mampu mengawal nilai-nilai reformasi demi tewujudnya tatanan Indonesia baru yang lebih demokratis. Namun, sangat disayangkan, gerakan mahasiswa seolah kehilangan arah. Gerakan mahasiswa tidak lagi bertaring, telah terlena dalam euforia reformasi sehingga cenderung lebih sering berkutat dengan bangku kuliahnya dibandingkan ikut dalam memberikan sumbangsi ide dan gagasan terhadap persoalan-persoalan bangsa. Gerakan mahasiswa kembali dipertanyakan eksistensinya dalam mengawal perjalanan politik bangsa ini. Sebagian kalangan banyak yang mengamini bahwa salah satu faktor tergerusnya gerakan mahasiswa pasca rezim Orde Baru karena gerakan mahasiswa sudah tidak punya commen enemy lagi (Ahmad Sahide, dkk. HMI Pemikiran dan Gerakan Intelektual. 2011). Sebelum Suharto lengser dari kekuasaannya 1998, Orde Baru dijadikan sebagai musuh bersama yang membangkitkan semangat dari elemenelemen gerakan mahasiswa. Mahasiswa cenderung terkooptasi oleh kepentingan politik sesaat, ataupun berafiliasi kepada partai yang sudah ada, sehingga pola gerakan dan isu yang dibangun sudah tereduksi oleh kepentingan golongannya. Ini merupakan gejala kemunduran gerakan mahasiswa, karena stigma yang telah dikenakan kepada mahasiswa sebagai gerakan yang independen dan mengedepankan kepentingan rakyat, bukan golongannya. Seperti apa yang diungkapkan oleh Ahmad Najib Wiyadi Ahmad Najib Wiyadi. Januari. Catatan Kaki Gerakan Mahasiswa 2003. 2004) bahwa gerakan mahasiswa adalah sebuah gerakan yang benar-benar independent artinya murni memperjuangkan aspirasi rakyat tanpa ditunggangi oleh kepentingan politik dari kelompok tertentu. Gerakan mereka juga harus senantiasa menggunakan asas kebenaran politik dan pengungkapan kebenaran publik sekaligus. Gerakan mahasiswa dituntut untuk kembali melakukan perubahan signifikan guna memperbaiki kerusakan yang terjadi di negeri ini. Mahasiswa semestinya berada dalam posisi yang menyalurkan berbagai aspirasi rakyat sebagai bentuk advokasi terhadap masyarakat. Mahasiswa dianggap sebagai actor yang mengaggregasikan kepentingan masyarakat kepada pemerintah. Masyarakat memiliki harapan yang besar terhadap mahasiswa untuk mengambil peranan dalam mencapai kemajuan bangsa, yang menjadi bagian dari estafet
kepemimpinan dan dituntut untuk selalu kritis terhadap persoalan yang ada di sekitarnya (ketidakadilan, kesewenangan). Namun, di sisi lain, keinginan mahasiswa untuk membangun paradigma mahasiswa sebagai agents of change berdampak skeptis terhadap sebagian masyarakat. Tentu hal ini dikarenakan, banyak kejadian demonstrasi aktivis gerakan mahasiswa lebih mengutamakan tindakan destruktif, mengganggu ketertiban, banyak ditunggangi oleh kepentingan politik yang berdampak terhadap instabilitas ekonomi, sosial, politik dan keamanan. Belum lagi, aksi demostrasi yang dilakukan oleh aktivis gerakan mahasiswa pasca 1998 lebih kepada aksi personal organisasi gerakan mahasiswa itu sendiri yang tidak lagi menggabungkan aksinya dengan berbagai elemen organisasi gerakan mahasiswa lainnya. Tentu, hal ini mencitrakan bahwa organisasi gerakan tidak lagi solid dan cenderung aksi yang dilakukan atas dasar keinginan organisasi gerakan bukan didasari untuk memberikan advokasi terhadap masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah gerakan mahasiswa di Indonesia terutama di berbagai daerah seperti, Yogyakarta, Makassar, dan juga di Mataram dalam setiap turun aksi cenderung bergerak atas nama organisasi gerakannya yang tidak lagi bersatu padu dengan organisasi gerakan lainnya. Gerakan mahasiswa saat ini sudah seharusnya kembali merefleksikan diri dan memahami ke mana arah dan gerakan yang dibangun. Mahasiswa adalah kaum intelektual muda yang mampu memberikan warna terhadap dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Raskin belum disalurkan, masyarakat miskin mengeluh Masyarakat miskin selalu jadi korban
*** SKPD sering telat serahkan laporan realisasi program Yang penting realisasi programnya tak telat
***
RAGAM
SUARA NTB Sabtu, 2 April 2016
KPI Berbagi Pengalaman dengan Regulator dan Lembaga Penyiaran Dunia Giri Menang ( Suara NTB)Serangkaian dengan agenda Rapat Koordinasi Nasional ( Rakornas ) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Peringatan Hari Penyiaran Nasional yang digelar di NTB awal April ini, digelar pula seminar internasional dengan menghadirkan sejumlah pembicara dari luar negeri. Kegiatan seminar ini digelar di Senggigi, Lombok Barat , Jumat (1/4). Seminar ini menjadi ajang berbagi pengalaman KPI dengan lembaga penyiaran dan regulator penyiaran dari luar negeri. Tampil sebagai pembicara dalam seminar itu adalah Dr. Hamit Ersoy dari komisi penyiaran Turki. Hadir juga Dr Natee Sukonrat yang menjadi Kepala Komisi Komunikasi dan Penyiaran Nasional atau NBTC Thailand serta Dian Islamiati Fatwa selaku Senior Manager Development and Distributor SE Asia, ABC Australia. Dalam seminar itu banyak dibahas terkait dengan proses migrasi media penyiaran dari sistem analog ke sistem digital. Di Indonesia kini sedang menunggu payung hukum untuk melaksanakan media siaran digital dalam bentuk revisi UU Penyiaran. Payung hukum sangat ditunggu setelah konsep siaran digital yang disampaikan oleh Menkominfo ditolak oleh sejumlah kalangan. Dian Islamiati Fatwa yang telah lama bergabung di ABC Australia berbagi pengalamannya selama bekerja di negara tersebut. Putri dari politisi AM Fatwa itu mengatakan, di Australia proses digitalisasi media siaran sudah berlangsung cukup lama . Butuh waktu sekitar 13 tahun untuk mlengkapi media digital tersebut yang dimulai dari kota-kota besar seperti Sydney, Melbourne, Brisbane, Perth dan lainnya. Menurutnya, munculnya alat receiver atau televisi yang murah dari Cina ikut memudahkan proses digitalisasi media tersebut. Kasus di Australia, setelah tujuh tahun proses transisi ke digital, kini sudah 98 persen warga sudah memiliki satu TV digital. Dia mengakui sebenarnya banyak daerah blank spot di Australia seperti di pedalaman yang dihuni warga Aborigin. Namun pemerintah setempat langsung memberikan pelayanan dengan membangun infrastruktur agar jaringan TV bisa diterima. TV ABC sendiri memiliki klasifikasi channel yang sesuai dengan kebutuhan usia pemirsanya. Sementara itu Dr. Hamit Ersoy dari komisi penyiaran Turki mengatakan, di negara Turki pertumbuhan media digital cukup cepat, terlebih generasi baru dengan kemampuan teknologi yang bagus. Sehingga di negara tersebut warga sudah mulai beralih menonton TV dan mendengarkan radio di smartphonenya. Hamit juga banyak meladeni beragam pertanyaan dari komisiener KPID yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia. Sementara itu Dr Natee Sukonrat dari NBTC Thailand mengatakan, pihaknya menyediakan jaringan, fasilitas, layanan dan aplikasi bagi lembaga penyaiaran di Thailand. Di negara tersebut persaingan TV semakin ketat seiring dengan mulai diberlakukannya televisi digital. Bahkan sejumlah TV digital sudah mendapat rating yang bagus. Artinya jumlah penontonnya cukup banyak (ris/kmb)
Direktur Teknik PDAM dan Pelapor Diperiksa Kejaksaan Dari Hal. 1 Di hadapan tim penyelidik, dia ditanyakan satu per satu secara detail item – item laporannya, termasuk aksesoris perpipaan dan termasuk dana pinjaman bank Rp 45 miliar. Item lain, terkait sumur bor. Dia menduga ada penyelewengan, sebab ada beberapa titik sumur bor yang diduga gagal. ‘’Mata bor patah di satu sumur bor di Rembiga. Kualitas airnya tidak sesuai standar yang diinginkan sehingga (proyek) dibatalkan,’’ terangnya. Isi laporan lain yang dijelaskannya terkait pipa HDPE di Gudang Gegutu belum terpakai dan diduga mangkrak. Permintaan keterangan pelapor itu menurut Juru bicara Kejati NTB Made Sutapa, SH,
sebagai upaya tim intelijen melengkapi materi penyelidikan. Karena bagaimana pun juga menurut dia, keterangan para pihak dari internal PDAM harus dikonfrontir dengan keterangan pelapor. “Apa yang menjadi materi laporannya itu diklarifikasi satu per satu,” ujarnya. Sebelumnya diakui juga sejumlah pejabat dan internal PDAM sudah diklarifikasi. Termasuk Direktur Utama PDAM, H. Ahmad Zaini, Direktur Teknik HM Yusuf. Sutapa menjelaskan, pemeriksaan HM Yusuf juga masih berkaitan dengan klarifikasi atas item laporan pelapor, seperti pengadaan fisik kegiatan reservoir, perpipaan, serta instalasi air lainnya. (ars/why)
Dunia Penyiaran Harus Perbanyak Tuntunan daripada Tontonan Dari Hal. 1 Namun, sebelum itu, pemerintah akan melakukan afirmatif policy. Artinya, sebagian dari digital dividen itu akan dialokasikan untuk aplikasi kebencanaan dan pendidikan. ‘’Kalau nanti digital dividen ada 110MHz,kuranglebih25MHzakan kami alokasikan untuk kebencanaan.Selainkebencanaan,afirmatif policy yang lain adalah pendidikan. Kami juga memperhatikan, penggunaan frekuensi ini untuk masalah pendidikan,”imbuhnya. Disebutkan, jumlah lembaga penyiaran swasta di Indonesia sebanyak 8.334 buah, lembaga penyiaran berbayar 376 buah. Sedangkan lembaga penyiaran komunitas hanya 16 buah. Ke depan, kata Menkominfo,pihaknyamendorong agar lembaga penyiaran komunitas khususnya untuk pendidikan diperbanyak. Untuk itu, ia memintaKPIDuntukmempermudahperizinan dan evaluasi terhadap lembaga penyiaran yang terkait dengan pendidikan. “Ini kita mendorong pendidikan yang menjadi konsen bangsa ini,”ujarnya.
Selain masalah revisi UU Penyiaran, lanjut Menkominfo, isu besar lainnya terkait dengan perpanjangan 10 buah statisun TV swasta nasional yang harus dikeluarkan pada Oktober-Desember mendatang. Momentum perpanjangan izin ini, katanya akan dijadikan untuk memperbaiki industri penyiaran di tanah air. ‘’Saya meminta perpanjangan ini diikuti rencana 10 tahun ke depan dari lembaga penyiaran. Sehingga kalau kita membuat raport lembaga penyiaran tiap tahun, rujukannya ada,”pungkasnya. Kegiatan itu dihadiri Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi bersama Istri, Hj. Erica Zainul Majdi. Ketua KPI Pusat, Dr. Judhariksawan, Ketua DPRD NTB, H. Umar Said, S.Ag, KPID seluruh Indonesia dan pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB. Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTB mendapatkan penghargaan dari KPI Pusat sebagai Pemda yang peduli terhadap dunia penyiaran. (nas)
Sanksi Bisa Dipecat Dari Hal. 1 Tetapi jika kasusnya berat sampai merugikan daerah, maka sanksinya bisa dipecat,” tegas Najmul disela-sela meninjau lokasi terdampak gempa, Dusun Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, KLU, Jumat (1/4). Bupati mengklaim tidak menganggap masalah ini sepele, melainkan problem serius. Baginya jika tidak ditemukan atau diberitakan media perihal tiket palsu dan temuan perbedaan data, maka potensi kerugian daerah dari kontribusi tiket masuk akan semakin besar. Tidak menutup kemungkinan kata dia, persoalan ini akan dikoordinasikan dengan pihak Kepolisian. Namun sementara ini, dirinya terus menginstruksikan digelarnya investigasi lanjutan agar gambaran persoalan penjualan
tiket palsu dan manipulasi data setoran PAD oleh SKPD terkait ke Dispenda semakin jelas. ‘’Sampai hari ini, tim investigasi yang sudah dibentuk belum memberi laporan hasil investigasinya,’’ imbuhnya. Sembari mengusut persoalan yang sudah mencuat ke publik ini, bupati mengisyaratkan untuk membenahi sektor pariwisata, khususnya yang berkaitan dengan penarikan retribusi. SKPD terkait akan diawasi, demikian pula dengan Koperasi Karya Bahari selaku mitra (tukang pungut) akan diberikan pembinaan. Ia tidak menyangkal bahwa selama ini, pihak koperasi memang belum dibina oleh SKPD terkait sehingga kontrol proses pemungutan terkesan dilepas begitu saja. (ari)
Halaman 15
Tersangka Kontrakor Rumput Laut Bantah Mangkir Mataram (Suara NTB) Pelimpahan tahap dua tersangka kasus rumput laut pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Rabu (30/3) lalu, rupanya masih menyisakan satu tersangka, HR, selaku kontraktor pemenang tender. Namun tersangka tidak HR tidak hadir.
SILATURAHMI - Civitas Akademika STIKES Mataram, Jumat (25/3) lalu menyelenggarakan Family Gathering untuk semua dosen dan karyawan/ti di objek Wisata Kerandangan, Senggigi, Lombok Barat . Hadir pada acara itu, Koordinator Kopertis VIII, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Dasi Astawa,M.Si. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan solidaritas antarkaryawan dan mempererat tali silaturahmi semua karyawan/ti STIKES mataram. Tampak Ketua STIKES Mataram Dr. Chairun Nasirin, M.Pd., MARS dan Prof. Dr. Ir, I Nyoman Dasi Astawa,M.Si foto bersama seluruh peserta gathering.
Melalui kuasa hukumnya Edy Rahman, SH, MH, tersangka HR tidak mangkir. “Klien saya sudah bersurat resmi ke Kejati, tidak bisa hadir karena harus melaksanakan dzikiran 100 hari meninggal istrinya,” kata Edy Rahman, Jumat (2/4) kemarin. Istri tersangka diketahui meninggal tanggal 13 Januari 2016 lalu. Bahkan surat keterangan kematian istrinya juga dilampirkan ketika diserahkan ke kejaksaan. Karena pelimpahan tahap dua diikuti dengan penahanan itu bersamaan dengan jadwal kegiatan dzikiran keluarga. “Sekarang dia mempercepat proses pengurusan urusan ke-
luarga terkait meninggalnya istrinya. Demi mendukung proses hukum. Tanpa ada maksud apa – apa,” klarifikasinya. Bukannya tidak kooperatif. Setelah selesai acara duka itu, dipastikannya kliennya akan taat memenuhi panggilan. Bahkan sesuai surat kejaksaan, pelimpahan akan dilakukan Kamis (7/4) atau pekan depan. Pihak Kejati pun menerima alasan itu karena pertimbangan kemanusiaan. “Izin tak hadir itu untuk selesaikan utang piutang dan menghargai mendiang istrinya, sehingga saat jalani proses hukum dapat lancar dan tidak terganjal,” pungkas Edy. (ars)
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULAR DENGAN DIAGNOSA MEDIS ADHF (ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE) DI RUANG ICCU RSUP SANGLAH DENPASAR – BALI Oleh : Hilda Nur Afriani, S.Kep., Ners. I. DEFINISI ADHF (Acute Decompensated Heart Failure) atau Gagal Jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi serta energi dari hasil metabolisme sel. II. PENYEBAB Ada beberapa keadaan yang mempengaruhi fungsi jantung. Penyebab yang paling umum adalah kerusakan fungsional jantung dimana terjadi kerusakan otot jantung, iskemik akut dan kronik, peningkatan tahanan vaskuler dengan hipertensi, atau berkembangnya takiaritmia seperti atrial fibrilasi (AF). Faktor presipitasi non kardiovaskuler : 1) Infeksi terutama pneumonia atau septikemia. 2) Pasca operasi besar. 3) Penurunan fungsi ginjal, asma, dan penyalahgunaan obat, penggunaan alkohol. III. KLASIFIKASI 1. Gagal Jantung sisi kiri 2. Gagal Jantung sisi kanan IV. PATOFISIOLOGI ADHF dapat muncul pada orang yang sebelumnya menderita gagal jantung kronik asimptomatik yang mengalami dekompensasi akut atau dapat juga terjadi pada mereka yang tidak pernah mengalami gagal jantung sebelumnya. Etiologi ADHF dapat bersumber dari kardiovaskuler maupun non kardiovaskuler. Etiologi ini beserta dengan faktor presipitasi lainnya akan menimbulkan kelainan atau kerusakan pada jantung yang diakibatkan oleh proses iskemia miokard atau hipertropi remodeling otot jantung atau kerusakan katup jantung yang dapat menyebabkan disfungsi ventrikel sehingga terjadi gangguan preload maupun afterload sehingga menurunkan curah jantung. Bila curah jantung menurun, maka tubuh akan mengeluarkan mekanisme neurohormonal untuk mengkompensasi penurunan curah jantung. Mekanisme ini melibatkan sistem adrenergik, renin angiotensin dan aldosteron sehingga terjadi peningkatan tekanan
darah akibat vasokonstriksi arteriol dan retensi natrium dan air Pada individu dengan remodeling pada jantungnya, mekanisme kompensasi akan menempatkannya pada keadaan gagal jantung asimptomatik dimana jantungnya telah mengalami disfungsi terutama ventrikel tetapi masih bisa dikompensasi agar tetap dapat mempertahankan metabolisme dalam tubuh. Tetapi bila telah mencapai ambang batas kompensasi, maka mekanisme ini akan terdekompensasi sehingga muncul gejala klinis tergantung dari ventrikel yang terkena sehingga muncul ADHF. V. TANDA DAN GEJALA a) Sesak nafas ( dyspnea ). Muncul saat istirahat atau saat beraktivitas (dyspnea on effort) b) Orthopnea. Sesak muncul saat berbaring, sehingga memerlukan posisi tidur setengah duduk dengan menggunakan bantal lebih dari satu. c) Paroxysmal Nocturnal Dyspneu ( PND ) yaitu sesak tiba-tiba pada malam hari disertai batuk- batuk. d) Takikardi dan berdebar- debar yaitu peningkatan denyut jantung akibat peningkatan tonus simpatik. e) Mudah lelah (fatigue). VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG A. Laboratorium : 1. Hematologi : Hb, Ht, Leukosit. 2. Elektrolit : K, Na, Cl, Mg. 3. Enzim Jantung (CK-MB, Troponin, LDH). 4. Gangguan fungsi ginjal dan hati : BUN, Creatinin, Urine Lengkap, SGOT, SGPT. 5. Kolesterol, trigliserida dan Analisa Gas Darah (AGD). B. Elektrokardiografi, untuk melihat adanya : 1. Penyakit jantung koroner : iskemik, infark. 2. Pembesaran jantung ( LVH : Left Ventricular Hypertrophy ). 3. Aritmia dan perikarditis. C. Foto Rontgen Thoraks, untuk melihat adanya : 1. Edema alveolar. 2. Efusi pleura, pelebaran vena pulmonalis, dan pembesaran jantung. D. Echocardiografi
Awasi Lembaga Penyiaran Dari Hal. 1 Maka KPI dengan kewenangan yang diberikan oleh undang-undang, saya ajak KPID NTB, kita jadikan amanah ini sebagai kesempatan kita untuk berkontribusi bagi bangsa kita. Tentu, kita semua maklum hal ihwal persiaran itu penting untuk bangsa kita. Penyiaran itu berperan untuk membentuk karakter bangsa,’’ kata gubernur pada Pembukaan Rakornas KPI se-Indonesia di di Senggigi, Lombok Barat, Jumat (1/4) sore kemarin. Gubernur meminta dengan kewenangan, ruang, kesempatan dan otoritas yang diberikan oleh negara kepada KPI/
KPID harus digunakan secara maksimal agar apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam mengawasi lembaga penyiaran dilaksanakan dengan baik. Sehingga, amanah yang diberikan tersebut membawa kebaikan bagi bangsa dan negara. ‘’Semua yang kita siarkan adalah hal-hal yang baik untuk membangun karakter,’’ ujarnya. Di NTB sendiri, kata gubernur, Pemprov dan Pemda kabupaten/kota selain konsen dalam pembangunan infrastruktur. Tetapi juga terus berikhtiar dalam pembangunan sosial yang baik. Menurutnya, pembangunan ekonomi yang baik tanpa pembangunan sosial yang baik
tidak akan menghasilkan kemaslahatan yang maksimal bagi masyarakat. ‘’Di antara pembangunan sosial yang baik, termasuk membentuk karakter dan watak masyarakat NTB. Tentu dalam konteks ini seluruh lembaga penyiaran yang ada, pers ,TV dan media itu sangat berperan,”ucapnya. Gubernur mengaku menyaksikan sendiri bahwa interaksi anak-anak di bawah umur belasan tahun sangat intensif dengan media. “Maka kalau otak anak-anak itu kita ibaratkan sebagai wadah. Mari kita berikhtiar agar air yang sampai ke wadah itu adalah air jernih, bersih dan bermanfaat,” harapnya. (nas)
1. Menggambarkan ruang – ruang dan katup jantung. VII. PENATALAKSANAAN Terapi Non Farmakologis yaitu : 1. Diet rendah garam ( pembatasan natrium ). 2. Pembatasan cairan, mengurangi berat badan dan menghindari alkohol. 3. Manajemen stress dan pengaturan aktivitas fisik. VIII. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardial/ perubahan inotropik, perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik, perubahan struktural. Ditandai dengan : a).Peningkatan frekuensi jantung (takikardia) : disritmia, perubahan gambaran pola EKG. b).Perubahan tekanan darah (Hipotensi/Hipertensi) dan penurunan Keluaran Urine. Tujuan : Penurunan curah jantung teratasi. Kriteria Hasil : Tanda-tanda vital dalam batas normal. Intervensi Keperawatan : 1. Kaji frekuensi dan irama jantung. 2. Catat bunyi jantung, palpasi nadi perifer dan pantai tekanan darah. 3. Kaji kulit apabila pucat dan sianosis. 4. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian Oksigen dengan nasal kanul sesuai indikasi.
Kedaulatan Pangan Menjamin Ketahanan Negara Dari Hal. 1 Alat pertanian itu sifatnya akan dititip ke Kodim, penggunaannya oleh Gapoktan. Bantuan itu dapat dipinjam oleh kelompok tani ke Kodim se NTB. Bantuan itu berupa, hand tractor, mesin air, mesin alat tanam, untuk masing masing Gapoktan. Rangkaian kegiatan terakhir, berupa penyerahan bibit unggul gratis jenis Kartika 82, yang sebelumnya ditemukan TNI AD. Bibit unggul ini diketahui bisa memaksimalkan hasil panen, karena batang padi lebih besar, biji lebih besar dan tahan hama. Akan ada sejumlah jenderal yang akan hadir di acara itu, diantaranya Aster Kasat AD, Aster
Panglima TNI, Kadis Potmar, Kadis Spodirga, hadir juga AsIntel, termasuk Danlantamal Kupang, juga Pangdam IX Udayana. Sementara dari pusat, hadir Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Bulog pusat, seluruh bupati dan walikota se NTB dan FKPD. Seluruh SKPD Loteng, camat dan kepala desa. Hadir juga 30 Gapoktan se NTB dan masyarakat umum sebanyak 2.500 orang. Menurut Danrem, acara itu memang dikemas maksimal dan menjadi panen raya terbesar di NTB. Disiapkan juga 15 unit mesin panen untuk pejabat yang hadir. ‘’Tujuan lain pemanfaatan mesin panen itu, ada keinginan menunjukkan ke masyarakat bahwa kita sudah gunakan teknologi modern,’’ pungkasnya. (ars)
Pemprov Minta Dewan Tepat Waktu Laksanakan Paripurna Dari Hal. 1 “DPRD mengkomplain kita, kita juga begitu. Saya minta mereka juga konsisten juga. Saya kan mantan Ketua DPRD selama 10 tahun di Sumbawa. Saya minta kepada pimpinan DPRD supaya mereka juga konsisten,” kata Wagub dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Jumat (1/4) siang kemarin. Amin mengatakan, jika Dewan tepat waktu melaksanakan rapat paripurna kemungkinan pimpinan SKPD akan banyak yang hadir. Tetapi kadangkadang, rapat paripurna sering molor berjam-jam dari jadwal yang telah ditentukan. ‘’Oleh arena itu ada penyesuaian waktu
yang tepat dan konsisten. Supaya semuanya, kita tidak saling menyalahkan. Supaya juga DPRD juga konsisten pada waktunya,’’imbuhnya. Mengenai pimpinan SKPD yang tidak menghadiri rapat paripurna pada Rabu (30/3) lalu, kata Wagub, dirinya sudah memerintahkan Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH untuk menegur pimpinan SKPD yang tidak hadir. Namun, kata Amin, minimnya kehadiran pimpinan SKPD karena waktu yang kadangkadang molor. ‘’Jadi saya minta, artinya menyesuaikan waktunya. Kalau memang waktunya jam 10.00 Wita untuk paripurna, lewatnya
10 menit atau 15 menit. Kalau sudah setengah jam. Karena aktivitas pimpinan SKPD juga padat. Artinya pas mereka datang ke rapat paripurna, belum juga mulai, mereka ada yang balik lagi ke kantornya,’’ ujar Wagub. Dalam rapat paripurna dengan agenda tanggapan gubernur terhadapempatbuahRaperdaprakarsa Dewan sangat minim dihadiri olehpimpinanSKPDPemprovNTB. Minimnya kehadiran Pimpinan SKPD Pemprov NTB ini disorot Ketua Badan Pembentukan Perda (Bapperda)DPRDNTB,Hj.IsvieRupaida, SH, MH. Empat buah Raperda prakarsa Dewan itu adalah Raperda tentang penggunaan jalan untuk keg-
iatan kemasyarakatan, Raperda tentang kartu ternak dan sistem tata niaga. Kemudian, Raperda tentang pramuwisata dan Raperda tentang wisata halal. Pada kesempatan itu, Isvie menyoroti ketidakhadiran Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si dan jajarannya. Padahal, dua Raperda inisiatif Dewan itu berhubungandenganDisbudparNTB. Sementara itu, Kepala Disbudpar NTB, H. L. Moh. Faozal mengatakan dirinya tak menghadiri rapat paripurna pada waktu itu lantaran ada kegiatan lain, yakni menerima kapal pesiar yang membawa 1.500 wisatawan mancanegara. Selain itu, ada juga keg-
iatan Dewan Kelautan yang berkunjung ke NTB dalam rangka melihat kesiapan NTB sebagai tuan rumah Sail Indonesia 2017. Faozal juga menyayangkan seringnya molor pelaksanaan paripurna. Rapat paripurna yang semula direncanakan pukul 09.00 Wita, bisa molor sampai 10.30 wita. Ketidakhadirannya dalam paripurna itu, kata Faozal, bukan bermaksud tidak menghargai Dewan. “Coba sekarang, kita duduk saja di situ. Sementara yang lain di kantor juga bergerak. Tapi sama sekali saya bukan pada posisi tidak menghargai. Kan kita punya hubungan yang sangat baik dengan Dewan,” pungkasnya. (nas)
Sabtu, 2 April 2016
Harian Suara NTB
@hariansuarantb
@hariansuarantb
http://facebook.com/hariansuarantb
http://twitter.com/hariansuarantb
http://instagram.com/hariansuarantb
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
PLN Kerahkan Kekuatan Sukseskan UNBK 2016 UNBK tidak terganggu, harapan kita akan sukses,’’ tegasnya. Chaidar menegaskan, pada umumnya PLN sebenarnya sangat siap, tidak saja karena momennya UNBK. Sebab sistem dan pembangkitpun relatif tidak ada gangguan. Bahkan dari sisi daya, pada beban puncak (pemakaian serempak di malam hari) daya terpakai sebesar 221 Megawatt (Mw), itupun masih ada sisa sebesar 10-15 Mw. ‘’Kecuali kalau ada gangguan pembangkit besar, mungkin akan dilakukan pemadaman. Tapi sasaran pemadaman akan diatur. Kita berdoa saja semoga tidak ada gangguan ekstrem, cuaca misalnya. Dan kami akan berupaya meminimalisir gangguan yang secara teknis bisa kami tangani,” demikian Chaidar Syaifullah.(bul/*)
Peralatan dan kelengkapan pengamanan.
Pengecekan kondisi peralatan tim.
(Suara NTB/bul)
(Suara NTB/bul)
Pendataan kelengkapan peralatan.
(Suara NTB/bul)
Manager PLN Area Mataram, Chaidar Syaifullah memimpin apel.
(Suara NTB/bul)
si Cepat (URC), “ kata Chaidar Syaifullah dalam apel kemarin. Ia meyakini, sukses dan tidaknya pelaksanaan UNBK tahun ini, tak lepas dari dukungan perusahaan listrik negara ini bersama tim. Oleh karena itulah pengamanan pasokan listrik dan jaringan menjadi harga mati. ‘’Selama tidak ada kendalakendala non teknis, atau kendala yang tidak terencana terjadi. Kami menjamin pelaksanaan
(Suara NTB/bul)
langsung melakukan pengamanan pada potensipotensi gangguan, agar kualitas dan keandalan pasokan listrik, selama pelaksanaan UNBK tetap dipertahankan. Pengamanan jaringan hingga memastikan kondisi instalasi listrik di masing-masing sekolah yang melaksanakan UNBK. ‘’Tim harus siap, dan bergerak cepat melakukan antisipasi (gangguan). Kita stanby 24 jam melibatkan Unit Reak-
(Suara NTB/bul)
Mataram (Suara NTB)PT. PLN Persero mempersiapkan tim di masing-masing rayon, guna mendukung suksesnya pelaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) awal April 2016 ini. Bahkan SMA/SMK yang melaksanakan UNBK akan dikawal langsung oleh masing-masing petugas yang telah ditunjuk. Apel gelar pasukan dan peralatan kerja dilaksanakan Jumat pagi (1/4) di halaman Kantor PLN Area Mataram. Masingmasing tim dicek dan didata kelengkapan serta kelayanan seluruh peralatan standar yang digunakan. Apel dan pengecekan peralatan ini dipimpin langsung Manager PLN Area Mataram, Chaidar Syaifullah. Tim yang telah disiapkan inipun selanjutnya bergerak
Tim yang siap bekerja.
DEKLARASI TOKOH AGAMA ISLAM DALAM MENDUKUNG PROGRAM KKBPK Perwakilan BKKBN Provinsi Nusa Te n g g a r a Barat dan para Tokoh Agama sePulau Lombok mengadakan pertemuan di gedung Birrul Walidain, Pancor, Lombok Timur (Kamis, 31 Maret 2016). Acara yang bertajuk “ Advokasi Dan KIE Berbasis Agama Dalam Rangka Deklarasi Tokoh Agama Islam Dalam Mendukung Program KKBPK” ini dihadiri oleh Kepala BKKBN RI, dr. Surya Chandra Surapaty, MPH, Ph.D, Deputi Advokasi, Penggerakan, dan Informasi BKKBN RI, Dr. Abidinsyah Siregar, DHSM. M.Kes., Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si, Asisten II mewakili Gubernur Nusa Tenggara Barat, Drs. Lalu Gita Ariadi, M.Si, dua ratus Tokoh Agama perwakilan dari Nahdlatul Wathan, Nahdatul Ulama, dan Muhammadiyah sePulau Lombok. D a l a m pertemuan ini, ada tiga komitmen yang disamp a i k a n
Drs. Lalu Gita Ariadi, M.Si Asisten II mewakili Gubernur NTB
Pembacaan Deklarasi
Tokoh Agama yang tertuang pada naskah deklarsi yang dibacakan oleh 3 perwakilan dari Nahdlatul Wathan, Nahdlatul Ullma, dan Muhammadiyah, yaitu; Bertekad melaksanakan ajaran Islam, berdasarkan tuntunan Nabi Muhammad SAW, dalam pembangunan masyarakat dan keluarga, menjadi manusia yang berkualitas dan khalifah di atas bumi, Bertekad mewujudkan 4 (empat) tujuan nasional, berdasarkan pembukaan UUD 1945, melalui implementasi program Kependudukan, Keluarga Berencana, Pembangunan Keluarga, dengan semangat revolusi mental, yaitu: integritas, etos kerja, dan gotong royong, untuk menjadikan penduduk tumbuh seimbang dan Indonesa yang sejahtera serta Bertekad mengajak masyarakat dan seluruh keluarga untuk mencegah terjadinya pernikahan dini, mendorong terbangunnya budaya pernikahan berencana, menekan Angka Kematian Ibu, melaksanakan 8 (delapan) fungsi keluarga, dan meningkatkan kualitas lansia, guna membangun keluarga kecil, bahagia sejahtera. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Gubernur NTB dan kepala perwakilan BKK B N Provinsi N T B menandatangani nota kesepahaman yang disaksikan oleh kepala BKKBN RI. isi
dr. Surya Chandra Surapaty, MPH, Ph.D Kepala BKKBN RI
nota kesepahaman tersebut menitiberatkan komitmen gubernur NTB akan mendukung program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga guna mewujudkan penduduk NTB yang beriman, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera. kepala perwakilan BKKBN provinsi NTB, Makripuddin dalam laporannya menyampaikan deklarasi Tokoh Agama Mendukung Program KKBPK di NTB Tahun 2016" ini bertujuan untuk; Menyamakan persepsi dan memperkuat pemahaman tentang program KKBPK, Meningkatkan kepedulian, dukungan dan komitmen Tokoh Agama dalam pelaksanaan program KKBPK di NTB, Penyiapan peningkatan Peran Tokoh Agama dalam memotivasi dan memfasilitasi masyarakat untuk Meningkatkan Pendewasaan Usia perkaw-
inan, Peningkatan ketahanan keluarga melalui implementasi 8 fungsi keluarga, dan mempromosikan 4 terlalu dalam rangka mempercepat terwujudnya SDM yang berkualitas. kepala BKKBN Pusat menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan Pemerintah Provinsi NTB terhadap Program KKBPK. Bentuk dukungan tersebut diberikan dalam bentuk kebijakan penganggaran (budgeting policy), program yang sifatnya dari “hulu ke hilir”, di antaranya, Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif, serta Program 3A (Absano, Akino, dan Adono), yang telah berhasil menurunkan angka buta aksara, angka kematian ibu, dan angka drop out alat kontrasepsi di NTB.
Serah Terima Nota Kesepahaman
Dialog Interaktif antara BKKBN dengan Perwakilan NW-NU-Muhammadiyah yang dipandu oleh Prof Saiful Muslim
Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si Kepala Perwakilan BKKBN NTB
Penandatangan MoU