Snt 03052016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 52 TAHUN KE 12

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

SELASA, 3 MEI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/humas Setda NTB)

MENGAJAR MEMBACA - Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memanfaatkan Hardiknas dengan berkunjung ke SLB Kota Mataram, Senin (2/5). Tampak gubernur mengajari seorang siswa berkebutuhan khusus membaca. Berita selengkapnya di halaman 10.

KPK Serahkan Kasus iPasar Lotim ke Kejaksaan

(Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), akhirnya menyerahkan penanganan kasus dugaan korupsi proyek iPasar Lombok Timur (Lotim) ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. Kasus ini ditangani KPK sejak tahun 2015 lalu dan setelah dilimpahkan ke Kejati, kasus iPasar Lotim masuk tahap penyelidikan.

TO K O H

’’

Martono

Sekarang masih dalam penyelidikan

APH Introspeksi Kinerja

Bambang Soesatyo (Suara NTB/ist)

Pertanyakan Legitimasi Global Hub

H. Ridwan Syah

jadi salah satu Korsup KPK, kami yang diminta tangani,’’ sambung Kajati. Mengawali tindaklanjut instruksi KPK itu, Kejaksaan langsung menggelar pemanggilan dan pemeriksaan. Dua saksi dipanggil sepekan setelah hasil Korsup diterima. Salah satu saksi itu adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Lalu Ramdana. Dalam kasus tersebut, Lalu Ramdana yang saat ini menjabat sebagai kepala bidang (Kabid) di Bappeda Lotim. Bersambung ke hal 15

Desak Gubernur Tak Keluarkan Izin

Ratusan Nelayan Tolak Pengerukan Pasir Laut Lotim

APARAT Penegak Hukum (APH) di wilayah NTB sebaiknya menginstropeksi diri, khususnya dalam menangani kasus korupsi. Hal ini demi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kepastian hukum. Bersambung ke hal 15

KO M E N TTAA R

Kajati NTB, Martono, SH, MH membenarkan telah menerima pelimpahan penanganan kasus iPasar dari KPK. ‘’Sekarang masih dalam penyelidikan,’’ kata Kajati kepada Suara NTB, Senin (2/5). Tim Pidsus langsung menggenjot kasus itu setelah menerima

pelimpahan dari KPK dua pekan lalu. ‘’Seingat saya, diserahkan KPK dua minggu lalu, sekarang masih dalam penyelidikan,’’ tambahnya. Informasi dari sumber Suara NTB, kasus iPasar merupakan salah satu kasus dalam penyelidikan yang locus (tempat) nya di NTB ditangani KPK tahun 2015 lalu. Karena berdasarkan hasil koordinasi dan supervisi (Korsup), diminta Kejaksaan untuk menindaklanjuti. Karena selain alasan locus, tempus (waktu) juga terjadi di wilayah NTB. ‘’Memang kasus ini men-

Mataram (Suara NTB) Ratusan nelayan dari pesisir pantai selatan Lombok Timur (Lotim) bersama elemen mahasiswa dan pegiat lingkungan yang menamakan diri Front Perjuangan Rakyat (FPR) NTB, melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur NTB, Senin (2/5) siang kemarin. Mereka menolak rencana pengerukan atau penambangan pasir di wilayah tersebut. Mereka mendesak Gubernur

NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi agar tidak mengeluarkan izin operasi produksi pengerukan pasir laut di daerah Gumi Patuh Karya. Perwakilan nelayan, mahasiswa dan pegiat lingkungan diterima di ruang rapat Sekda NTB. Mereka diterima oleh Kepala BLHP NTB, Ir. Hery Erpan Rayes, MM, Kepala BKPMPT NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben)

NTB, Ir. Muhammad Husni, M.Si dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM. Perwakilan nelayan dari Tanjung Luar Lotim, Daeng Syaiful Rahman pada kesempatan tersebut mengaku nelayan di wilayah selatan Lotim tak pernah tidur nyenyak dengan adanya isu pengerukan pasir laut tersebut. Bersambung ke hal 15

Dua Terpidana Teroris Dieksekusi di Lapas Mataram

LEGITIMASIproyek Global Hub atau Bandar Kayangan, Lombok Utara masih dipertanyakan investor. Karena merupakan proyek dengan investasi besar dan j a n g k a panjang, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

Salman dan Agus Salim tiba di Lapas Mataram, sebelum dimasukkan ke sel tahanan.

Mataram (Suara NTB) Dua terpidana kasus terorisme, Salman alias Nasi Kuning alias Bos Arab dan Agus Salim alias Abdullah, tiba di Lapas Mataram, Senin (2/5). Keduanya dieksekusi setelah putusannya inkracht di Pengadilan Negeri Tangerang, Provinsi Banten. Keduanya diterbangkan dari Tangerang, kemudian tiba di Lombok International Airport (LIA) sekitar pukul 08.30 Wita. Dikawal tiga personel Densus 88 Mabes Polri dan dua jaksa eksekutor dari Satgas Terorisme Kejaksaan Agung. Setelah tiba di Lapas Mataram, langsung dilakukan pemeriksaan, Bersambung ke hal 15

165 Negara Bebas Visa Melalui LIA Mataram (Suara NTB ) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Nomor 17 tahun 2016 memberikan keleluasaan bagi 165 negara yang terdaftar sebagai negara dengan bebas visa. Lombok International Airport (LIA) merupakan salah satu bandara tempat diberlakukannya bebas visa dari 165 negara tersebut. ‘’Berdasarkan Peraturan Menkumham itu, LIA menjadi bebas visa terhitung sejak hari ini (2/5)(kemarin—red). Kita bisa disejajarkan dengan bandarabandara besar di Indonesia,’’ kata Kepala Dinas kebudayaan dan

pariwisata NTB H.L.Muh. Faozal, S.Sos., M.Si, di Mataram, Senin (2/5) kemarin. Dengan diberlakukannya bebas visa melalui LIA, diharapkan dapat mendongkrak jumlah wisatawan menuju NTB. Terlebih 165 negara yang dibebaskan visa merupakan negara yang ditargetkan masyarakatnya bisa menjadi wisatawan dan mengunjungi NTB untuk berlibur. Terlebih saat ini NTB dijadikan sebagai salah satu dari destinasi yang di-branding oleh Kementerian Pariwisata sebagai destinasi wisata unggulan. Bukan hanya itu

saja, NTB juga memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang bisa dijadikan sebagai destinasi andalan. ‘’Bebas visa ini tentu saja suatu bentuk usaha agar NTB bisa mencapai target tiga juta wisatawan,” kata Faozal. Ke 165 negara yang dinyatakan bebas visa itu nantinya akan diberikan keleluasaan mamasuki NTB melalui LIA dan beberapa bandara lainnya. Namun harus mengikuti semua ketentuan yang tercantum di dalam Permenkumham Nomor 17 tahun 2016 itu. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ron)

TOLAK - Ratusan nelayan dari pesisir pantai selatan Lotim bersama elemen mahasiswa dan pegiat lingkungan yang tergabung dalam FPR NTB menuju Kantor Gubernur NTB, Senin (2/5) siang kemarin. Mereka menggelar aksi menolak pengerukan pasir di Lotim.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.