HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SENIN, 4 APRIL 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
20 HALAMAN NOMOR 27 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
14 Tim Verifikasi Bansos Dompu Diperiksa Mataram (Suara NTB) Selama sepekan terakhir, ada 14 tim verifikasi bantuan sosial (bansos) Dompu yang diperiksa penyidik Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB. Penyidik ingin menggali proses verifikasi sebelum bantuan itu diterima pemilik proposal. Ke 14 tim verifikasi itu diperiksa maraton mulai Senin (28/3) lalu sampai hampir sepekan. Setelah melalui pemeriksaan bertahap, seluruh saksi habis diperiksa Jumat (1/4) lalu. ‘’Semua tim verifikasi sudah kami periksa, sampai Jumat kemarin. Jadi bergilir,” kata Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Andy Hermawan, SIK menjawab Suara NTB, Sabtu (2/4). Tim ini diketahui terdiri dari orang – orang dari sejumlah satuan kerja (Satker) Pemda setempat. Tugasnya memvalidasi setiap proposal yang masuk, kemudian data itu diserahkan
ke pihak Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk dilakukan pencairan. Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) tim itu sesuai dengan petunjuk dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Dompu. ‘’Jadi mereka ini bekerja (memverifikasi) berdasarkan SK Bupati,’’ kata Andy. Lebih khusus, tujuan pemeriksaan adalah untuk memastikan atau mengukur sejauh mana tim ini bekerja sesuai SK Bupati. Sebab menurut Andy, akan ada hubungannya dengan penyaluran Bansos yang terindikasi bermasalah. Bersambung ke hal 19
(Suara NTB/ars)
SAKSI - Salah seorang anggota tim verifikasi proposal Bansos Dompu saat diperiksa tim penyidik Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB.
Derita Pascabencana
Warga Terisolir, Mobilitas Ekonomi Terganggu Banjir dan tanah longsor di sejumlah titik di Pulau Lombok dan Sumbawa, menyisakan persoalan. Akibat bencana alam itu, jalan dan jembatan putus. Sampai saat ini, belum ada aksi nyata pemerintah untuk mengeluarkan masyarakat dari persoalan sulit ini. Warga menjadi terisolir, akses sulit dan mobilitas ekonominya terganggu. POTRET daerah terisolir pascabencana terjadi di Desa Senawang Orong Telu, Kabupaten Sumbawa. Supardi tokoh masyarakat setempat menyebutkan, akibat bencana itu warga terisolir. Bersambung ke hal 19
Lamban Tangani Bencana
TO K O H Gandeng KPK TNI bakal secara maksimal mengawal penyerapan beras petani guna mewujudkan swasembada pangan 2017. Bahkan, TNI akan menggandeng KPK untuk melakukan pengawasan terhadap setiap kinerja rantai produksi pangan, khususnya Bulog. Sebab, ketahanan pangan merupakan wujud dari ketahanan negara. Hal itu disampaikan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, di hadapan para petani NTB dalam Panen Raya, Sabtu (2/4), di Puyung, Jonggat, Lombok Tengah. Bersambung ke hal 19
UNDANG – Undang 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana mengamanatkan agar penanganannya prioritas. Pemerintah dan instansi terkait dengan kewenangan masing- masing harus melakukan gerakan ekstra cepat, agar dampak sosial dan ekonomi akibat bencana tak semakin parah. Anggota DPRD NTB dari dapil VI (Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima), H. Nurdin pada Suara NTB juga sangat prihatin dengan kondisi masyarakat di dapilnya.
Pada saat masa reses beberapa waktu lalu, Nurdin mengaku banyak menerima keluhan terkait jalan dan jembatan yang putus akibat bencana banjir lamban ditangani. Akibat dari kelambanan ditangani, masyarakat menjadi kesulitan untuk mengangkut hasil pertaniaannya. ‘’Ya betul itu, kemarin saat saya turun reses itu saya banyak terima masukan dari masyarakat agar segera jalan yang rusak karena banjir itu diperbaiki. Bersambung ke hal 19
(Suara NTB/ist_bpbd)
CEK JEMBATAN - Tim BPBD Kabupaten Bima sedang mengecek jembatan rusak berat di Kecamatan Soromandi.
Pastikan UNBK Lancar, Dikpora Koordinasi dengan PLN Gatot Nurmantyo (Suara NTB/ars)
Mataram (Suara NTB) Sebanyak 16.808 pelajar di NTB siap menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mulai Senin (4/ 4) hari ini.Guna memastikan pelaksanaan UN sistem UNBK atau online berjalan lancar tanpa gangguan pemadaman listrik, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram melakukan koordinasi dengan pihak PT.PLN Area Mataram. Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mat-
aram, Drs. H. Lalu Abdul Hamid, MM, mengaku koordinasi dengan PLN ini penting dilakukan untuk memastikan pelaksanaan UNBK di seluruh area di Kota Mataram berjalan lancar. Harapannya, tidak ada pemadaman bergilir saat UNBK berlangsung. Tak hanya itu, Hamid mengaku upaya untuk menjamin pelaksanaan UNBK sudah maksimal dilakukan. Jika pun ada hambatan dan gangguan seperti adanya gangguan dari alam seperti bencana alam, maka semua pihak tidak dapat menghindari hal
tersebut. ‘’Sementara antisipasi pemadaman listrik, Insya Allah sudah kita koordinasi dengan PLN dan PLN sudah datang ke kantor kami berusaha semaksimal mungkin, kami berusaha selama tidak ada gangguan alam,’’ jelas Hamid, Sabtu (2/4). Di Kota Mataram kata Hamid, sebanyak 10 sekolah melaksanaan UN sistem UNBK yaitu dengan rincian SMK sebanyak 6 sekoah, SMA 2 sekolah dan MA 2 sekolah. Selebihnya UN berlangsung secara offline atau
manual. Pelaksanaan UN online inilah yang membutuhkan kepastian tidak adanya pemadaman listrik dari PLN. Sementara itu, pihak PLN Area Mataram telah menyiapkan pasukan khusus untuk menjamin kelancaran pasokan listrik pada saat pelaksanaan UNBK. ‘’UNBK ini sangat tergantung pasokan listrik. Jadi kita harus memastikan pasokan itu aman dan cukup,’’ kata Manajer PLN Area Mataram Chaidar Syaifullah. Bersambung ke hal 19
Puluhan Tahun Jadi Petani
Amaq Marian Tinggal di Gubuk Reot, Hidup Dihimpit Utang Banyak petani di Lombok Barat (Lobar) masih terbelenggu kemiskinan. Mengacu data angkatan kerja di Lobar sebanyak 279.238, sebanyak 98.738 warga yang bekerja disumbang dari kalangan petani. Namun ironis, dari 98.738 warga yang bekerja di sektor pertanian (bertani), sekitar 70 persen hidup di bawah garis kemiskinan.
GUBUK REOT - Marian, petani miskin asal Dusun Jeranjang, Desa Taman Ayu, Gerung digubuknya yang reot.
DATA tersebut disampaikan Plt. Bupati Lobar, H.Fauzan Khalid pada kegia-
tan panen raya di wilayah Sekotong, belum lama ini. Beragam penyebab petani di
(Suara NTB/her)
daerah bermoto Patut Patuh Patju tersebut masih miskin. Bersambung ke hal 19
Persiapan Sudah 80 Persen FESTIVAL Pesona Tambora (FPT) 2016 yang rencananya akan berlangsung 11-16 April ini telah dipersiapkan sejak beberapa bulan lalu. Pemprov NTB bahkan telah melakukan persiapan hingga 80 persen. Setelah sukses dengan Tambora Menyapa Dunia tahun lalu, Pemprov NTB berharap event ini bisa berjalan lebih sukses lagi. Sekaligus dapat mempromosikan pesona Gunung Tambora yang pernah mencatat sejarah karena letusannya. Rapat persiapan terakhir berlangsung di Kantor Gubernur NTB pada 29 Maret lalu. Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing kabupaten yang menjadi lokasi FPT mendatang. Selain itu juga dihadiri Danlanal, Danlanud, Danrem 162/WB, asososiasi pariwisata dan stakeholders pariwisata lainnya. ‘’Kita sudah lakukan persiapan, sejauh ini persiapan kita mencapai 80 persen. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat,’’ kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB H. Lalu Moh. Faozal, S.Sos, M.Si kepada Suara NTB, di Mataram, Minggu (3/4) kemarin. Bersambung ke hal 19