HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SELASA, 5 APRIL 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 28 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Gubernur Pantau Pelaksanaan UN Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi memantau secara langsung pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan PBT (Paper Based Test) di sejumlah sekolah di Mataram, Senin (4/4). Sekolah yang dikunjungi adalah SMAN 1 Mataram dan MAN 1 Mataram. Sementara, Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, memantau pelaksanaan UN di sejumlah sekolah di Kabupaten Lombok Barat, yakni SMAN 1 Gerung, MAN 1 Gerung, SMKN 1 Kuripan dan SMKN 2 Kuripan. Bersambung ke hal 15
PANTAU UN - Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi didampingi Kepala Dinas Dikpora NTB H. Rosiady Sayuti saat memantau pelaksanaan UN di SMAN 1 Mataram, Senin (4/4), (kanan). Sementara Kepala SMAN 3 Mataram memantau pelaksanaan UN melalui CCTV yang ada di sekolah. (Suara NTB/humas Setda NTB)
Dugaan Penyimpangan Bansos
KPK Minta Pelapor Lengkapi Dokumen Mataram (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GMAK) melengkapi dokumen terkait laporannya soal dugaan penyimpangan dana bantuan sosial (Bansos) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Permintaan itu disampaikan lembaga antirasuah ini, ketika tim GMAK mendatangi KPK beberapa hari lalu. Pengurus GMAK Agusty Lanang dihubungi Suara NTB Senin (4/4) petang kemarin, mengaku beberapa waktu lalu telah mendatangi gedung KPK bersama timnya. ‘’Hasilnya ada beberapa poin dokumen yang harus kami lengkapi,’’ kata Agusty, namun enggan membeberkan dokumen diminta KPK tersebut. Dokumen dimaksud katan-
TO K O H Dilema Investasi
(Suara NTB/dok)
PEMKOT Mataram mengaku dilematis terkait dengan upaya mempertahankan lahan pertanian berkelanjutan akibat meningkatnya laju investasi di ibukota provinsi NTB ini. Di satu sisi ketersediaan lahan pertanian sangat penting untuk mempertahankan ketersediaan pangan. Namun di sisi lain, Pemkot juga tak ingin investasi di kota ini terhalang. ‘’Sekarang lagi dilakukan kajian-kajian. Tapi, sekali lagi harus tetap bisa untuk menyiapkan lahan-lahan yang nanti bisa dikembangkan sebagai lokasi untuk investasi,’’ kata Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dikonfirmasi usai Musrenbang NTB 2016 di Mataram, Senin (4/4) siang kemarin. Bersambung H.Ayhar Abduh ke hal 15
KO M E N TTAA R Butuh Rp 92 Miliar TIM Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) turun memverifikasi kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan di kabupaten dan kota sejak pekan kemarin. Dari data kerusakan, diusulkan ke pusat dana tanggap darurat mencapai Rp 12 miliar dan perbaikan permanen Rp 79 miliar. Tim BPBD yang dipimpin Kasi Kesiap Siagaan Agung Pramuja itu, turun bersama tim verifikasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama sepekan. Menyusuri titik kerusakan infrastruktur dari Pulau Lombok berlanjut ke Pulau Sumbawa. ‘’Hasil verifikasi sudah ada. Dan sudah dibawa ke pusat oleh tim BNPB,’’ kata Kepala BPBD NTB, Ir.H.Azhar kepada Suara NTB, Senin (4/4). Bersambung ke hal 15 H.Azhar (Suara NTB/dok)
ya, akan segera diserahkan GMAK melalui Pengaduan Masyarakat (Dumas) yang menerima laporan kepada Bidang Penindakan. ‘’Katanya dari Dumas, setelah dokumennya lengkap akan diserahkan ke Penindakan,’’ jelasnya. Melihat respons KPK itu, dia optimis akan ditindaklanjuti. Perkembangan berikutnya
akan diketahui setelah penyerahan dokumen yang diminta. ‘’Kami segera melengkapi. Sebenarnya datanya menurut kami sudah lengkap. Tapi tidak apa-apa, kami ikuti saja maunya KPK dulu,” terangnya. Tidak melulu memantau perkembangan di lembaga antirasuah itu, respon baik dari tim di sana akan dipantau. Jika ter-
Belasan Warga NTB DPO Jaringan Santoso Mataram (Suara NTB) – diburu melalui Operasi TinomSatuan Tugas Operasi bala sejak 9 Januari 2016 lalu Tinombala 2016 merilis 31 itu sudah terdesak. Kapolda nama dalam Daftar Pencar- tidak menampik jika ke-10 warian Orang (DPO) teroris ga Bima itu dapat melarikan diri jaringan Mujahidin Indone- pulang ke kampung sia Timur (MIT) di Poso, halamannya. ‘’Bisa Sulawesi Tengah. Sepuluh juga. Tapi belum orang diantaranya adalah tahu, belum ada warga Bima yang diduga informasi. Kita turut bergabung dengan pantau juga di jaringan teroris paling di- sini,’’ jelasnya. cari pimpinan Santoso itu. W a r g a Kapolda NTB, Brigjen. Bima yang Pol. Drs Umar Septono, SH, diduga masuk MH mengatakan, DPO tersebut berlaku untuk di Poso, di mana sebagai tempat persembunyian jaringan MIT di wilayah pegunungan Tinombala. ‘’DPOnya di sana. Mereka di dalam hutan,’’ ujarnya ditemui di Mapolda NTB, Senin (4/4). Ia menyebutkan bahwa ruang gerak anggota jaringan MIT yang Umar Septono
jaringan Santoso itu antara lain, Firdaus alias Daus alias Barok alias Rangga, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Qatar alias Farel, Salman alias Opik , Nae alias Galuh, Basir alias Romzi, Abu Alim, Ibadurohman alias Ibad dan Kholid. Termasuk dua wanita, yaitu Jumiatun Muslim alias Atun alias Bunga alias Umi Delima yang adalah istri Santoso alias Abu Wardah serta Nurmi Usman alias Oma, istri dari Basri alias Bagong alias Bang Ayas alias Opa. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/why)
Gubernur Targetkan Angka Kemiskinan Tersisa 13,25 Persen Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menargetkan angka kemiskinan di daerah ini pada akhir 2017 mendatang tersisa sebesar 13,25 persen. Akhir 2015 lalu, persentase angka kemiskinan di NTB sebesar 16,54 persen atau jumlah masyarakat miskin sebanyak 802.029 orang. Hal tersebut disampaikan gubernur saat membuka Musrenbang NTB 2016 di Mataram, Senin (4/4) siang kemarin. Musrenbang NTB 2016, dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2017. Ia menjelaskan, akhir 2015, pertumbuhan ekonomi NTB sebesar 5,62 persen di luar sektor pertambangan. Pertumbuhan ekonomi NTB sebesar itu di atas rata-rata nasional. ‘’Pertumbuhan ekonomi 5,62 tahun 2015 harus mampu, dengan ikhtiar kita pada
2017 itu bisa di atas 6 persen. Persentase kemiskinan kita yang 16,54 persen pada akhir 2015. Itu juga harus mampu kita turunkan menjadi sekitar 13,25 persen pada akhir tahun 2017,’’ harapnya. BPS NTB merilis, angka kemiskinan di NTB menurun pada periode Maret-September 2015 sebesar 0,56 persen. Jumlah penduduk miskin di NTB saat ini sebesar 16,54 persen atau 802.029 orang. Angka tersebut berkurang 21.060 orang atau 0,56 persen dibandingkan dengan penduduk miskin pada posisi Maret 2015 yang mencapai 17,10 persen atau 823.089 orang. Untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan, Pemprov akan merevisi target penurunan persentase kemiskinan sebesar 2 persen per tahun dalam RPJMD 2013-2018. Menurut gubernur, Musrenbang yang diselenggarakan tiap
tahun sangat penting untuk memadukan program pembangunan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/ kota. Perlunya memadukan program tersebut karena banyak hal. Salah satunya jika dilihat perspektif anggaran. Dengan anggaran yang terbatas, maka program harus dipadukan. ‘’Memastikan pusat melaksanakan apa? Provinsi kewajibannya di mana dan kabupaten/kota menyelesaikan apa. Itu menurut saya salah satu yang paling penting dalam Musrenbang ini, yang merupakan tingkat akhir dari proses musyawarah yang terbangun dari bawah. Kalau kita dapat memadukan diri dengan baik, mulai dari nawacita. RPJMD provinsi, RPJMD kabupaten/ kota maka Insya Allah RKPD provinsi dan kabupaten/kota 2017 akan berbasis pada perencanaan yang baik, ‘’ paparnya. Bersambung ke hal 15
lihat berbelit belit, maka pihaknya akan melakukan aksi. “Kami siap demo di KPK,” tegasnya. Sebelumnya, laporan GMAK itu diterima KPK dengan tanda bukti penerimaan laporan nomor 82474. Surat pengaduan diterima dan ditandatangani bagian penerimaan Laporan Pengaduan Masyarakat KPK, Sulkhan Zamzani. Juru Bicara KPK Priharsa Nugrahan dikonfirmasi Suara NTB Jumat (25/3) memastikan sudah menerima laporan tersebut. Bahkan ketika ditunjukkan surat tanda bukti terima laporan itu, Priharsa mengamini. “Sekarang lapo-
ran ini sedang ditelaah,’’ jawabnya via WhatsApp. Secara umum disebut, setelah diterima oleh bidang Dumas, akan ditindaklanjuti oleh tim berbeda untuk meneliti laporan dimaksud. “Ada proses verifikasi,’’ pungkasnya. Masih dalam surat tanda bukti terima laporan, diuraikan singkat, dokumen yang dilaporkan terkait dugaan korupsi pada dana hibah dan Bansos tahun 2015 dengan nilai sekitar Rp 69 miliar lebih. Mereka yang dilaporkan adalah sejumlah pejabat dan mantan pejabat di KSB. Bersambung ke hal 15
Pangkas Regulasi Penghambat Sektor Pariwisata Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi meminta bupati/ walikota di daerah ini untuk memangkas regulasi-regulasi yang dapat menghambat pengembangan sektor pariwisata. Ia mengharapkan, Pemda kabupaten/kota jangan terlalu banyak membuat regulasi yang menyulitkan tumbuhnya sektor pariwisata termasuk ekonomi kreatif termasuk di masingmasing kabupaten/kota di NTB. “Kita Pemda, bagian kita adalah memfasilitasi. Saya minta bupati/walikota, agar untuk sektor pariwisata ini minimkanlah regulasi di tingkat kabupaten/ kota,’’ harap gubernur dihadapan bupati/walikota yang hadir pada pembukaan Musrenbang NTB 2016 di Mataram, Senin (4/4) siang kemarin. “Kalau ada regulasi baik itu keputusan gubernur. Keputusan bupati/walikota, Perda di
tingkat provinsi atau kabupaten/kota atau bahkan suratsurat edaran yang menyulitkan, mempersempit ruang-ruang masyarakat atau menambah beban masyarakat. Maka hal-hal yang menyulitkan ini kita hilangkan. Kalau tak bisa sekaligus, kita hilangkan secara bertahap,” tambahnya. Gubernur mengatakan, bisa jadi PAD kabupaten/kota tidak akan meningkat atau melejit secara signifikan dalam waktu singkat. Namun, hal itu akan melejitkan pertumbuhan ekonomi. Dengan memangkas regulasi-regulasi yang menyulitkan itu oleh jadi persentase PAD yang masuk dalam APBD masing-masing kabupaten/kota tidak besar. Artinya, Pemda masih menyandarkan APBD pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan dana perimbangan tetapi pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Bersambung ke hal 15
Pemkab Dompu Awali dengan Pacuan Kuda FESTIVAL Pesona Tambora (FPT) tahun 2016 yang dipusatkan di Doro Ncanga Kabupaten Dompu pada 16 April mendatang dipastikan sudah final. Berbagai persiapan dan pelaksanaan event sebelum puncak acara juga sudah mulai dilakukan. Penataan lokasi acara dan persiapan toilet umum juga terus dikebut. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu, Dra Hj Sri Suzana, MSI kepada Suara NTB di Dompu, Senin (4/4) kemarin, mengungkapkan, berbagai persiapan sudah dilakukan menjelang puncak acara pelaksanaan FPT tahun 2016. Karena kegiatan akan dipusatkan di padang savana Doro Ncanga, tentu akan banyak hal yang harus dipersiapkan. Mulai dari rangkaian acara hingga penataan lokasi serta kesiapan air bersih, toilet dan perkemahan. ‘’Untuk persiapan pelaksanaan acara tidak lagi fokus pada Dinas Budpar, tapi sudah dibagi pada masing – masing dinas /instansi,’’ jelasnya. Untuk penataan lokasi, pengaturan jalur alternatif, Bersambung ke hal 15