Snt 07052016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 54 TAHUN KE 12

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

SABTU, 7 MEI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila (Suara NTB/bul)

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

IKAN TUNA Tuna, salah satu komoditas hasil tangkap nelayan NTB yang menjadi perhatian dunia. Dalam sehari tidak sedikit tuna yang masuk di pelabuhan perikanan pantai (PPP) di Labuhan Lombok, Lombok Timur untuk diekspor, melalui Bali. Tampak tuna hasil tangkapan nelayan Labuhan Lombok berukuran besar di PPP Labuhan Lombok, Rabu.

Kasus Dugaan Suap

Dua Pejabat Lotim Diperiksa Soal Verifikasi Izin iPasar Mataram (Suara NTB) Penyelidikan kasus iPasar Lombok Timur (Lotim) berlanjut. Dua pejabat, Rabu (4/5) lalu memenuhi panggilan penyidik Kejati NTB. Dua pejabat yang diperiksa itu dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Lotim, sebagai lanjutan penanganan kasus limpahan KPK itu. Dua pejabat yang diperiksa itu, tersebut Kabid Verifikasi dan Pengaduan Masyarakat BPPT, H.Muslihun dan Kabid

TO K O H Ini Opsi Terbaik

Mori Hanafi

KALANGAN DPRD NTB menilai, menjual saham PT.Daerah Maju Bersaing (DMB) menjadi pilihan yang tepat. Karena jika tidak, maka daerah akan terus mengalami kerugian. Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua DPR NTB, Mori Hanafi, SE, M.Com di Mataram, Rabu (4/5). ‘’Opsi menjual saham di saat posisi seperti ini adalah opsi yang terbaik, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Cabut Lisensi ”Guide” PEMPROV bersama DPRD NTB sedang menyusun Raperda tentang pramuwisata. Meskipun gagal ditetapkan menjadi Perda, dalam rapat paripurna, Rabu (4/5) sore lalu, namun Raperda ini akan diupayakan dapat tuntas sebulan mendatang. Dalam Raperda ini, akan mengatur tentang pemberian sanksi kepada pramuwisata atau guide yang menarik fee. Bersambung ke hal 15 H. L. Moh. Faozal

Anggaran pada Dinas PPKA Lotim, Hasni. Mereka dipanggil dan dimintai keterangan jaksa, Ely

Rahmawati, SH sejak pagi. Materi pemanggilan dan pemeriksaan,masih terkait dugaan suap penyelenggara

Amin Legowo Golkar Musda Praya Jadi Peserta Munas Mataram (Suara NTB) Sekretaris DPD Partai Golkar NTB, versi Musda Senggigi, H. Muh. Amin, SH, M.Si menyampaikan bahwa ia memiliki harapan sangat besar pada Partai Golkar akan bisa kembali bersatu melalui momentum Musyawarah Nasional (Munas), yang rencananya akan digelar pada tanggal 15 Mei mendatang. Lebih-lebih untuk di NTB konfliknya dinilai paling keras diantara daerahdaerah lainnya di seluruh Indonesia. “Harapan kader, pengu-

(Suara NTB/dok)

H. Muh. Amin

rus dan simpatisan Partai Golkar di seluruh Indonesia. Menginginkan semoga munas itu menjadi momentum untuk konsolidiasi dan penyatuan kembali Partai Golkar. Termasuk perpecahan yang di NTB, jadi kita harapkan ini bisa menjadi ajang konsolidasi,” ujar Amin, yang ditemui di DPRD NTB, barubaru ini. Saat ini, terdapat dua kepengurusan yang samasama mengklaim diri sebagai kepengurusan yang paling sah. Bersambung ke hal 15

Proyek SPAM Mataram

Sudah Dikerjakan Sesuai Kontrak Mataram (Suara NTB) Kontraktor Pelaksana, PT. Juhdi Sakti Engineering yang mengerjakan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Terafiliasi Kota Mataram menegaskan, telah mengerjakan kewajibannya sesuai kontrak. Perusahaan yang bermarkas di Tangerang, Banten itu, memastikan proyek multiyears dan pe-

kerjaannya sudah dituntaskan sesuai kontrak. Demikian penjelasan manajemen PT. Juhdi Sakti Engineering yang dikonfirmasi Suara NTB melalui surat elektronik belum lama ini. ‘’Proyek tersebut adalah dengan multi years tahun 2014/2015 dan sudah kami selesaikan semua,” balas PT. Juhdi Sakti Engineer-

ing terkait pertanyaan sistem pelaksanaan proyek. Proyek itu dikerjakan sejak 5 Agustus 2014 sesuai dengan kontrak dan tuntas selama 290 hari. Pertanyaan bagaimana untuk perencanaan SPAM Terafiliasi Kota Mataram tahun 2014 sehingga dipilih lokasi di Bug Bug, Kecamatan Lingsar, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

Dugaan Pungli

Dewan Panggil Lima Rektor Perguruan Tinggi Ternama di NTB Mataram (Suara NTB) Komisi V DPRD NTB yang membidangi masalah pendidikan memanggil lima orang rektor perguruan tinggi ternama di NTB. Ke lima rektor yang dipanggil masing-masing, Rektor Universitas Mataram (Unram), IKIP Mataram, IAIN Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram dan Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram. Pemanggilan sejumlah rektor perguruan tinggi ini, menyusul adanya indikasi pungutan liar (pungli) dan kurangnya transparansi dari pihak kampus sesuai laporan yang diteri-

ma Komisi V DPRD NTB. Anggota Komisi V DPRD NTB, H. L. Pattimura Farhan, M. HI kepada Suara NTB mengatakan, hampir tiga kali mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi itu menyampaikan aspirasinya ke DPRD NTB dengan melakukan aksi demonstrasi. Pada aksi demonstrasi yang ke tiga, pihaknya menjanjikan akan mempertemukan mahasiswa dengan rektor pada 2 Mei 2016, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. ‘’Terjadilah pertemuan itu, kita undang semua rektor. Dari lima kampus itu datang semua rektornya. Rektor Unram, IKIP

Mataram, IAIN Mataram, Universitas Muhammadiyah dan UNW Mataram. Cuma, IAIN dan Unram yang mewakilkan ke Wakil Rektor,” ujarnya, Rabu (4/5). Ia menyebutkan, tuntutan dari mahasiswa hanya dua hal. Pertama, soal transparansi biaya-biaya kuliah atau pengelolaan keuangan kampus. Ke dua, persoalan demokratisasi di dalam kampus. Dikatakan, mahasiswa mengaku demokratisasi di dalam kampus dikekang karena banyak aktivitas kampus yang dipukul ketika menyampaikan aspirasinya. Bersambung ke hal 15

negara di Lotim, dalam proyek Sistem Resi Gudang (SRG) yang pengelolaannya melibatkan iPasar Indonesia (Persero). ‘’Soal dugaan suap oleh penyelenggara negara di Kabupaten Lombok Timur,’’ aku H Muslihun usai diperiksa di gedung Pidsus. Dihadapan penyidik, dia mengaku ditanya terkait prosedur dikeluarkannya izin

pengelolaan yang diberikan kepada PT. iPasar Indonesia (Persero) untuk menggarap SRG di Desa Pringgabaya Utara, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lotim. Pertanyaan penyidik berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) Muslihun mengeluarkan izin ke PT iPasar Indonesia. Bersambung ke hal 15

Tiga Raperda Inisiatif Gagal Ditetapkan

Dewan Bantah Buang-buang Anggaran Mataram (Suara NTB) Tiga buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang dibahas secara intensif beberapa bulan terakhir gagal ditetapkan menjadi Perda. Dari empat Raperda yang notabene inisiatif DPRD NTB, hanya satu yang dapat ditetapkan, yakni Raperda tentang wisata halal. Kalangan Dewan membantah pembahasan tiga Raperda yang ujung-ujung gagal ditetapkan itu hanya membuang-buang anggaran. Sementara tiga Raperda yang gagal ditetapkan dalam rapat paripurna, Rabu (4/5) sore lalu, Raperda tentang penggunaan jalan untuk kegiatan kemasyarakatan, Raperda tentang kartu ternak dan sistem tata niaga dan Raperda tentang pramuwisata. Ada juga Raperda yang ditunda penetapannya dengan alasan masih menunggu aturan di atasnya. Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri yang dikonfirmasi usai rapat paripurna mengatakan, memang tidak ada yang sempurna yang dikerjakan manusia . Namun, tentunya semua berusaha untuk menuju kesempurnaan tersebut. ‘’Makanya kenapa misalnya Pansus I, II dan III minta perpanjangan waktu. Karena memang kalau (tiga Raperda ini) dipaksanakan disahkan sekarang, masih belum bisa menjadi Perda yang produktif, TGH. Mahalli Fikri Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)


SUARA MATARAM

SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

Halaman 2

Isra’ Mi’raj

Walikota Ingatkan Masyarakat Tanamkan Nilai - nilai Alquran Sembilan Tahun Sewa

Hati-hati Rencanakan Program

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/ist)

ISRA’ MI’RAJ - Suasana peringatan Isra’Mi’raj di Kota Mataram yang dihadiri oleh Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh serta mengukuhkan Ketua dan Pengurus Jam’iyyatul Islamiyah Kota Mataram Masa Bahkti

Pemangkasan DAK Ganggu Program Fisik

(Suara NTB/ynt)

SEBANYAK tiga kelurahan di Kota Mataram belum memiliki kantor permanen, salah satunya adalah Kelurahan Karang Taliwang. Kantor yang ditempati saat ini berstatus sewa. Lurah Karang Taliwang, Drs. Lalu Akhmad Cahyadi kepada Suara NTB menyampaikan telah sembilan tahun kantor tersebut disewa. Cahyadi menyampaikan telah lima kali ia mengusulkan pembangunan kantor baru, namun hingga kini belum direalisasikan. Kantor yang ditempati saat ini terbilang cukup sempit. Dengan kantor yang ruang serta luasnya terbatas ini berdampak pada kinerja pegawai dan juga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tak bisa maksimal. Untuk itulah diharapkan agar kelurahan bisa memiliki kantor baru yang lebih lapang sehingga bisa memiliki ruang pelayanan yang memadai. Dengan kondisi kantor yang sempit, Cahyadi mengatakan pihaknya kesulitan melakukan penataan untuk ruang pelayanan dan meja kerja bagi 10 orang stafnya. Terlebih tidak ada biaya pemeliharaan karena kantor tersebut masih dalam status sewa. “Dengan kondisi ini sebisa mungkin kita maksimalkan,” ujarnya. Lahan parkir kantor ini juga sempit, sementara setiap hari banyak warga yang datang mengurus berbagai hal. Para pegawainya juga harus bergantian menggunakan meja kerja dan hal ini menurutnya sangat berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan di tingkat bawah. Pihaknya pun khawatir jika suatu waktu pemilik bangunan tidak lagi mau melanjutkan sewa bangunannya. “Tahun 2015 ada rencana akan diambil tapi kami yakinkan bahwa pada 2016 kami bisa pindah,” cetusnya. Pihaknya berharap kondisi ini bisa menjadi atensi Pemkot Mataram dalam hal ini Bagian Pemerintahan Setda Kota Mataram dengan demikian pelayanan bisa dimaksimalkan dan ketika warga melaksanakan berbagai kegiatan bisa dipusatkan di kantor lurah. “Pemerintah harus serius terkait persoalan seperti ini. Kami juga harap Ketua Dewan bisa mendorong Walikota biar pembangunan kantor lurah baru segera terealisasi,” harapnya. Beberapa waktu lalu Ketua DPRD Kota Mataram juga turun langsung melihat kondisi kantor lurah dan meninjau beberapa lokasi yang diharapkan dapat menjadi kantor lurah yang baru. Ada lima lokasi yang ditawarkan pihaknya untuk kantor baru. (ynt)

kan kejujuran. “Paling penting menurut saya, kita menjalankan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya,” pesan Walikota. Orang nomor satu lingkup Pemkot Mataram ini, sumber daya manusia adalah mengenai sikap mental atau ketauhidan serta bagaimana akhlak harus tetap dijaga serta istiqomah melaksana tugas yang diamanahkan. Sementara itu, Ketua Umum Jam’iyyatul Islamiyah Pusat Prof. Dr. Imam Suprayogo, MA menyampaikan, bahwa Lombok memiliki makna tersendiri dalam perjalanan hidupnya sejak lebih dari 40 tahun yang lalu, bahkan sampai sekarang. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk kembali pada Alquran, mengkaji serta mengamalkan Alquran sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Nabi Besar Muhammad SAW. Disisi lain, peringatan Isra’ Mi’raj yang dilaksanakan dilantai III Kantor Walikota Mataram ini, sekaligus melantik

WAKIL Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Syamsul Bahri, sh mengingatkan kepada eksekutif agar berhati-hati dalam merencanakan sebuah program. Ini menyusul dibongkarnya bundaran di lingkar selatan yang telah dibangun dengan anggaran ratusan juta rupiah. Karena hal itu, menurut Syamsul, jelas tidak menunjukkan adanya efisiensi anggaran. ‘’Karena selama ini yang diributkan oleh TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) adalah masalah kekurangan anggaran,’’ ujarnya menjawab Suara NTB kemarin. Artinya, masih banyak fasilitas yang sangat substantif justru belum terbangun. Seperti drainase, jalan lingkungan dan lain-lain. ‘’Dalam persoalan ini, tentu eksekutif banyak ahli di sana untuk mengedepankan bagaimana konsep-konsep pengaturan Kota Mataram ini. Baik dari segi penganggaran maupun fasilitas,’’ terangnya. Syamsul mengingatkan, jangan sampai program yang dilaksanakan di Mataram bersifat instan karena meniru konsep dari daerah lain. ‘’Boleh meniru tapi konsepnya harus lebih detail,’’ cetusnya. Syamsul menilai, dengan dibongkarnya bundaran di lingkar selatan mengindikasikan kurang matangnya perencanaan pembangunan ornamen gerbang masuk kota mataram di lingkar selatan. Padahal, dari awal pembangunan gerbang masuk Kota Mataram berikut ornamennya direncanakan disayembarakan dengan melibatkan masyarakat. ‘’Sekarang kalau anggaran pembangunannya ada di PU, lain lagi urusannya,’’ imbuhnya. Syamsul melihat adanya tumpang tindih anggaran, karena awalnya rencana pembangunan bundaran di lingkaran selatan, lanjutnya akan digarap oleh dinas pertamanan. Politisi nasdem ini menyesalkan hal tersebut. Karena baik pembangunan maupun pembongkaran bundaran itu, jelas akan membutuhkan anggaran. ‘’Menganggarkan gak gampang mengutak atik anggaran. Apalagi pada saat seperti sekarang ini,’’ katanya. Karena seperti diketahui, pemerintah pusat telah mengambil kebijakan untuk memangkas jatah DAK (Dana Alokasi Khusus) di semua daerah di indonesia. Pemangkasan DAK ini, jelas akan berpengaruh pada program yang ada. Sehingga, syamsul kalau pembangunan yang dilakukan tidak substantif, dia menyarankan untuk ditunda. Syamsul tidak menyangkal bahwa ditunjuknya Mataram sebagai tuan rumah MTQ tingkat nasional, membuat pembangunan pintu masuk Kota Mataram, menjadi mendesak. Namun lanjut, tidak itu saja, karena masih banyak program lainnya yang juga harus disegerakan. (fit)

Mataram (Suara NTB) Bukan saja pengurangan dana alokasi khusus (DAK) 10 persen. Rasionalisasi anggaran tambahan pada APBD Perubahan, juga dinilai mengganggu program fisik. Setidaknya Rp 14,3 miliar lebih anggaran yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK) telah dikembalikan oleh Pemkot Mataram ke Pemerintah Pusat. Sementara, rasionalisasi usulan tambahan pada APBDP yang sebelumnya Rp 112 miliar, harus dikurangi Rp 80 miliar sehingga menjadi Rp 41 miliar. Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menjelaskan, terhadap pengurangan DAK tersebut, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) diminta berkonsultasi dengan Pemerintah Pusat terkait pengurangan 10 persen. Pemangkasan DAK khusus program fisik ini, jelas mempengaruh bahkan mengganggu beberapa item yang direncanakan pada APBD murni. “Jelas ini sangat berpengaruh,” kata

Walikota, Rabu (4/5). Walikota menyebutkan, jenis DAK reguler sebesar Rp 143 miliar lebih ini mestinya untuk pembiayaan seperti Bidang Pendidikan, Kesehatan KB, Perumahan, air dan sanitas, kedaulatan pangan, Perikanan, BLH, transportasi dan sarana prasarana perdagangan. Misalnya, bidang pendidikan Rp 9,5 miliar terdapat pengurangan Rp 950 juta. “Untuk pembanguan SD dan SDLB jelas berpengaruh,” sebutnya. Sesuai dengan prosedur, nanti pihaknya akan melakukan perubahan anggaran. Tidak hanya pengurangan 10 persen saja, ia juga melakukan penyesuaian kembali program yang cukup mendesak. Apalagi juga dikaitkan dengan program yang disampaikan saat pencalonan dan menjadi kontrak politik serta tanggungjawab sosial ke

masyarakat. “Apa yang jadi target realisasi dan program periode kedua. Saya segera untuk menyesuaikan itu,” katanya. Namun demikian kata Walikota, kalau nanti TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) mempersiapkan anggaran perubahan, maka kalau dana bisa memenuhi diantara 8 item ini. Dan dianggap urgent kemungkinan bisa ditambahkan melalui PAD (pendapatan asli daerah) atau bagi hasil, tidak menutup kemungkinan akan ditambah. Selain itu, ada beberapa program yang harus diselesaikan dan segera disusun dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2016 - 2021. Dari sana nanti ada grand desain yang menjadi payung untuk melaksanakan program program tahunan serta apa yang mendesak dilaskanakan. (cem)

Pembentukan Pansel

Pemkot Mataram Konsultasi ke KASN Mataram (Suara NTB) Setelah Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kota Mataram, selanjutnya akan dibentuk Panitia Seleksi (Pansel) Sekda definitif. Namun sebelum Pansel dibentuk, Pemkot Mataram akan mengkonsultasikan perihal tersebut ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Walikota menyampaikan apakah dibenarkan aturan jika pihaknya membentuk Pansel untuk seleksi calon Sekda sebelum enam bulan masa pemerintahannya. Hal itulah yang akan dikonsultasikan sehingga proses seleksi Sekda definitif benar-benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Menurut Walikota, kekosongan jabatan Sekda ini tidak boleh terlalu lama karena banyak tugas yang harus diselesaikan. Apalagi mendekati penyusunan APBD Perubahan 2016. “Harus segera ada Sekda definitif karena banyak tugas penting dan kebijakan strategis harus segera dilaksanakan. Sehingga Sekda definitif bisa segera melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan perundang-undangan dan segera cepat mengisi kekosongan ini.

(Suara NTB/dok)

H. Ahyar Abduh Apakah penetapan Sekda definitif ini harus juga setelah enam bulan. Ini kan untuk mengisi kekosongan, bukan untuk memutar-mutar orang,” terangnya, Rabu (4/5). Dalam perihal ini, Walikota mengatakan pihaknya harus benar-benar mengikuti ketentuan ASN sehingga tidak ada persoalan ke depan. “Harus dipastikan dan secepatnya dilakukan konsultasi untuk pembentukan Pansel,” cetusnya. Pembentukan Pansel juga akan segera dilaksanakan pihaknya

karena banyak tugas Sekda yang harus dilaksanakan menjelang penyusunan APBD Perubahan 2016 dimana Sekda merupakan Ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah). Pansel ini nantinya terdiri dari berbagai unsur diantaranya akademisi dan pejabat birokrasi. Tidak menutup kemungkinan juga pejabat dari Pemprov NTB akan dilibatkan dalam tim Pansel ini. “Pansel ini unsur-unsurnya sudah jelas, baik cara kerja dan prosedurnya,” ujarnya. Tim Pansel ini nantinya akan mendapat SK Walikota sebelum melaksanakan tugasnya. “Kita ingin Pansel ini benar-benar bekerja secara objektif karena saya telah melaksanakan otoritas saya sebagai Walikota yang berdasarkan peraturan perundang-undangan ingin benarbenar memperoleh gambaran tentang kriteria atau rekomendasi yang nanti diberikan oleh Pansel terhadap pejabat yang dikatakan punya kapasitas sebagai Sekda defintif yang akan kita usulkan kepada pemerintah provinsi,” terangnya. Walikota mempersilahkan siapa pun bisa mengikuti seleksi karena ini dilaksanakan secara terbuka, asalkan memenuhi ketentuan yang berlaku. (ynt)

2017, Sampah di Mataram akan Diolah Jadi Energi Listrik Mataram (Suara NTB) Sampah masih menjadi salah satu persoalan di Kota Mataram. Volume sampah di kota ini meningkat setiap tahun, sementara tidak semua sampah yang berhasil diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) setiap harinya karena keterbatasan armada. Ke depan, ada wacana produksi sampah di Mataram akan diolah menjadi sumber energi listrik. Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menyampaikan pengolahan sampah

menjadi energi listrik ini merupakan salah satu proyek dari tiga proyek utama dari program eco-district yang didanai pemerintah Prancis. “Dan ini besok yang terakhir dari tiga project eco-district ini untuk mengubah sampah jadi energi, waste energy,” jelasnya. Mohan menyampaikan pihaknya telah mulai mempersiapkan lahan sebagai pusat pengolahan sampah yaitu di sekitar Tinggar, Kelurahan Ampenan Utara. Untuk pusat pengolahan sampah ini dibu-

tuhkan lahan dengan luas sekitar satu hektar. “Kita sudah prepare dan siapkan lahan di ujung landasan pacu Angaksa Pura, sehingga untuk 2017 nanti kita mendapatkan fasilitas itu, di sana kita siapkan. Jadi perencanaan sudah cukup matang,” jelasnya. Memang menurut Mohan untuk peralatan pengolahan sampah ini tidak terlalu membutuhkan tempat. Tapi nanti di tempat itu akan ada proses hilir-mudik pengangkutan sampah sehingga harus disediakan

lahan yang cukup luas. “Kalau untuk alatnya mungkin tidak terlalu butuh lahan banyak, tapi di situ nanti banyak dropping sampah dan kita butuh minimal 1 hektar,” ujarnya. Terkait anggaran untuk program ini, ia mengatakan tidak mengetahui karena Pemkot Mataram tinggal melaksanakan saja. Semua anggaran dan perencanaan dilaksanakan oleh konsultan yang ditunjuk tim ecodistrict. “Kita terima barang jadi. Sistem kita sudah teri-

ma termasuk instrumennya kita terima,” ujarnya. Tempat pengolahan sampah ini juga nantinya akan terintegrasi dengan Pasar Kebon Roek, yang juga sedang dalam perencanaan relokasi ke sekitar lokasi yang berdekatan dengan ujung landasan eks Bandara Selaparang. Direncanakan tempat pengolahan sampah ini akan berada di belakang pasar sehingga sampah dari pasar tersebut bisa lebih mudah didistribusikan ke tempat pengolahan sampah. (ynt)

2016-2020. Turut dilantik pula Walikota Mataram H. Ahyar Abduh sebagai Ketua Dewan Pe-

nasehat Pengurus Jam’iyyatul Islamiyah Kota Mataram Masa Bahkti 2016-2020. (cem)

RSUD Mataram Kekurangan Alat Uji DBD Mataram (Suara NTB) Tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Mataram, ternyata tak diimbangi dengan ketersediaan peralatan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram bahkan kewalahan memeriksa penguji DBD, karena kekurangan alat tes uji penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti. IgM adalah alat penguji untuk penetapan kadar fasapadat immunochromatographic untuk pendeteksian diferensial dan kwalitatif cepat zat darah IgG dan IgM terhadap virus demam berdarah di dalam serum manusia atau plasma. Test ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil diagnosa primer dan infeksi/peradangan demam berdarah skunder. Terkait hal tersebut, RSUD Kota Mataram, dr. HL. Herman Maha Putra membantah pihaknya kekurangan alat uji penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. dr. Jack

(Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1437 H yang diselenggarakan oleh Pemkot Mataram, dijadikan momentum oleh Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh untuk mengingatkan masyarakat khususnya umat muslim untuk kembali kepada nilai - nilai Alquran yang diajarkan oleh rasullullah. Peringatan Isra’ Mi’raj ini dihadiri oleh Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, Wakil Walikota, H. Mohan Roliskana, Plt Sekda Kota Mataram, Effendi Eko Saswito, Ketua Umum Jam’iyyatul Islamiyah Pusat yang juga Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Prof. Dr. Imam Suprayogo, MA dan seluruh jajaran pegawai Pemkot Mataram. Walikota menambahkan, paling penting dalam peringatan tersebut, bagaimana manusia agar tetap bersyukur serta menjalankan tugas dan kewajiban dengan sebaik baiknya. Misalnya, aparatur pemerintah harus bekerja secara profesional dan bertanggungjawab serta mengedepan-

menjelaskan, pemeriksaan laboratorium DBD dilakukan secara klinis. Hasilnya bisa saja 50 persen diagnosa mengarah ke DBD atau tidak. Hal ini tergantung trombosit pasien. Sementara, tingginya penderita DBD ini diakui, tidak mempengaruhi pelayanan di rumah sakit. Sebab, rumah sakit hanya sifatnya merawat dari rujukan - rujukan yang diterima di puskesmas saja. Sehingga, dipastikan petugas tidak akan kewalahan merawat. Dia tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah penderita ditangani tiap hari. Namun, tak dipungkiri bahwa penderita DBD ada saja yang ditangani oleh petugas medis. dr. Jack menyampaikan, kasus DBD belakangan ini, tidak terlepas dari siklus atau pergantian musim. Selain itu, terjadi mutasi gen membuat nyamuk lebih kebal meskipun dilakukan fogging. Jika iklim telah kondusif maka akan hilang sendiri. Artinya, tidak perlu harus ditekankan untuk membasmi nyamuk. Yang penting menurutnya, masyarakat membiasakan pola hidup 3M (menguras, menutup dan mengubur) barang bekas dan penampungan air. Sebab, tidak bisa sepenuhnya persoalan DBD itu diserahkan ke petugas kesehatan. (cem)

Pengelolaan Titik Parkir Segera Ditetapkan Walikota Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram telah menerbitkan Perda Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Parkir yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 9 Tahun 2016. Dalam peraturan tersebut ada beberapa jenis titik parkir yang dikelola baik oleh Dinas Pendapatan (Dispenda) dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo). Walikota Mataram akan segera menentukan titik-titik parkir yang masing-masing dikelola oleh Dispenda dan Dishubkominfo Kota Mataram sehingga pengelolaannya tidak tumpang tindih. Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kota Mataram, H. Effendi Eko Saswito, Rabu (4/5). Eko menyampaikan beberapa waktu lalu pihaknya telah bertemu dengan Dispenda dan Dishubkominfo membahas dan menyamakan persepsi terkait pengelolaan parkir ini. “Kita sudah bertemu dengan Dispenda dan Dishubkominfo untuk menyamakan persepsi mana lahan parkir yang dikelola sebagai pajak parkir dan retribusi,” ujarnya. Pajak parkir dikelola oleh Dispenda, sementara retribusi dikelola Dishubkominfo. Jumlah titik parkir khusus yang menjadi pajak parkir menurut Eko bertambah dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya sekitar 16 titik. Ber-

tambahnya titik parkir khusus ini akibat bertambahnya pusat perbelanjaan baru maupun usaha-usaha baru. “Pajak parkir insya Allah bertambah banyak. Sebelumnya hanya 16 titik dan sekarang bertambah karena banyak usaha-usaha baru yang belum ditarik dan masuk dalam ranah pajak parkir,” jelasnya. Kepala Dispenda Kota Mataram, H. M. Syakirin Hukmi menyampaikan pihaknya belum bisa melaksanakan Perda maupun Perwal tentang Pengelolaan Parkir tersebut sebelum Walikota mengeluarkan SK terkait titik parkir ini. Dalam Perwal tersebut disampaikan Syakirin belum memuat lokasi-lokasi atau titik parkir yang termasuk dalam parkir khusus, khusus parkir, maupun parkir tepi jalan umum. Dalam Perwal Nomor 9 Tahun 2016 Pasal 2 ayat (3) disebutkan bahwa penentuan lokasi parkir tersebut ditentukan melalui keputusan walikota. Setelah ada petunjuk dalam keputusan walikota, maka pihaknya akan langsung menindaklanjuti. Berdasarkan Perwal tersebut, setiap titik parkir khusus yang akan dikelola menjadi pajak parkir harus atas izin kepala daerah. Izin pengelolaan parkir ini nantinya akan dikeluarkan oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Mataram. (ynt)


SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 3

Naker NTB Didominasi Pekerja Kasar Mataram (Suara NTB) Struktur tenaga kerja (naker) di NTB masih didominasi para pekerja kasar (buruh). Jumlah penduduk NTB yang bekerjapun masih didominasi oleh mereka yang notabenenya berpendidikan rendah, bahkan tak menyandang status pendidikan sama sekali. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM, Rabu (4/ 5) menunjukkan data, jumlah angkatan kerja di Provinsi NTB pada Februari 2016 mencapai 2.382.616 orang, bertambah sekitar 126.737 orang jika dibandingkan dengan angkatan kerja Agustus 2015 yang berjumlah 2.255.879 orang, atau sederhananya angkatan kerja berkurang sekitar 28.363 orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2015. BPS juga mencatat jumlah penduduk yang bekerja di NTB pada Februari 2016 mencapai 2.295.441 orang. Bertambah

sekitar 167.938 orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2015 yang berjumlah sekitar 2.127.503 orang. Jumlah penduduk yang bekerja pada data terakhir BPS ini juga menunjukkan penambahan sekitar 4.588 orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2015 lalu. Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) atau didefinisikan sebagai tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan

yang layak. Di NTB TPT-nya pada Februari 2016 mencapai 3,66 persen, kondisi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan TPT Agustus 2015 (5,69 persen) dan lebih rendah dibandingkan dengan kondisi Februari 2015 (4,98 persen). Mengapa dikatakan NTB masih didominasi pekerja kasar? Wahyudin juga memaparkan kondisi pada Februari 2016, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di NTB adalah Sektor Pertanian yaitu sekitar 43,75 persen, diikuti oleh Sektor Perdagangan sekitar 18,49 persen, Sektor Jasa Sosial Kemasyarakatan dan Jasa Perorangan sekitar 17,11 persen, serta Sektor Industri sekitar 8,96 persen. Berdasarkan jumlah jam kerja, pada Februari 2016, penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas per minggu mencapai 1.342.383 orang (58,48 persen). Sement-

ara dalam setahun terakhir, pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) bertambah sekitar 85.039 orang. Dari status pendidikan, pada Februari 2016, penduduk bekerja masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan SD ke bawah yaitu sekitar 1.173.341 orang (51,12 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sekitar 260.627 orang mencakup 29.849 orang (1,30 persen) berpendidikan Diploma dan 230.778 orang (10,05 persen) berpendidikan Universitas. Pada Februari 2016, TPT pada penduduk dengan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 5,19 persen, disusul oleh TPT SMA sebesar 4,96 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada penduduk dengan tingkat pendidikan Universi-

tas yaitu sebesar 2,71 persen. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari2015, TPT pada semua jenjang pendidikan mengalami penurunan, kecuali TPT pada jenjang pendidikan SD ke bawah. Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, Drs. H. Wildan mengemukakan, untuk meningkatkan kualitas profesionalisme dan status pekerja NTB, fasilitasfasilitas BLK bertaraf internasional telah tersedia di NTB. BLK yang ada di Mataram, bahkan telah dipenuhi seluruh infrastruktur pendukung pelatihan, agar lulusannya mampu setara dengan tenaga-tenaga kerja dari luar negeri. “Fasilitas dan infrastruktur pelatihan bagi masyarakat sudah ada, dan kita mendapat perhatian cukup serius dari Kemenaker RI. Cuma saja tentu tidak seluruhnya masyarakat

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/dok)

Wahyudin NTB di-cover langsung, dan ini menjadi tugas bersama untuk memberikan pelatihan, bukan saja tugas Disnakertrans sendiri,” katanya. Kepada angkatan kerja NTB, H. Wildan juga menga-

H. Wildan takan menyiapkan fasilitas berupa program job fair atau bursa kerja yang melibatkan biasanya puluhan perusahaan. Tahun ini kegiatan dimaksud akan dilaksanakan sekitar pertengahan tahun. (bul)

Kerahkan Kapal Rumpon DINILAI mengganggu jalur pelayaran, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan melakukan penertiban rumpon nelayan di perairan laut NTB, NTT. Rumpon yang belakangan jumlahnya makin banyak dibuat oleh nelayan dan pengusaha telah menjadi isu nasional yang dibahas pada temu Koordinasi Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikan(Suara NTB/bul) an di Bandung, baruMubarak baru ini. “Belum dipastikan kapan penertiban bisa dilakukan. Surat perintah gerak kapal pengawas yang tahu hanya pak Dirjen, tapi tahun ini penertiban rumpon sudah bisa dilaksanakan,” kata Kepala Satuan Kerja (Satker) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Labuhan Lombok, Mubarak, S.Pi pada pada pertemuan ke-8 Komite Pengelola Data Perikanan Tuna, Cakalang, dan Tongkol wilayah NTB, Rabu (4/5) di Labuan Lombok, Lombok Timur. Rumpon adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut, baik laut dangkal maupun laut dalam. Pemasangan tersebut dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul di sekitar rumpon, sehingga ikan mudah untuk ditangkap. Meski untuk mengetahui keberhasilanya dibutuhkan waktu yang tidak sedikit sekitar 3- 6 bulan namun usaha pembuatan rumpon ini merupakan solusi terbaik meningkatkan hasil perikanan di laut. Mubarak mengatakan, pihaknya berkewajiban mensosialisasikan rencana penertiban rumpon ilegal tersebut agar para nelayan di Pulau Lombok, segera memenuhi berbagai perizinan.Keberadaan rumpon ilegal yang dilepas dengan jarak mulai dari 12 mil dari bibir pantai hingga ratusan mil juga diduga penyebab ikan permukaan tidak lagi mau ke pinggir, sehingga nelayan dengan perahu ukuran kecil sulit mendapatkan ikan. “Lumayan biayanya membuat rumpon bisa puluhan juta rupiah, tapi kapal pengawas tidak mau tahu, kalau ditemukan pasti dilibas, jadi sayang uangnya nelayan,” ujarnya. “Saat pembuatan rumpon, pada pengajuan izin harus jelas dilampirkan koordinat yang akan digunakan. Dari situlah akan dicek dibolehkan atau tidak. Kebijakan ini akan diberlakukan,’’ demikian Mubarak. Samsir, salah satu pemilik rumpon di Labuan Lombok mengakui selama ini rumpon ditempatkan tidak teratur oleh nelayan, sebabnya karena murni ketidaktahuan. Rumpon selama ini memberikan kemudahan tangkap bagi nelayan mendapatkan hasil. “Ini kita baru tahu aturan ini, biaya pembuatan rumpon ini bisa sampai Rp 60 juta,” demikian Samsir. Sementara Kepala Bidang Tangkap Dinas Kelautan Perikanan Provinsi NTB, Nurjamil, A.Pi menyebut se NTB ada ratusan jumlah rumpon nelayan dan pengusaha. Rumpon-rumpon ini berada di jarak 12 mil laut, dengan kedalaman rumpon 3.000 sampai 4.000 meter dilepas. (bul)

RABU, 04/05/16

(Suara NTB/bul)

ARMADA NELAYAN – Ratusan armada nelayan terparkir di kolam labuh Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuhan Lombok, Lombok Timur. Armada ini digunakan khusus oleh para nelayan untuk menangkap ikan tuna yang diekspor. Produksi ikan tuna dari NTB terus bertambah, namun dihadang dengan kendala birokrasi pengurusan perizinan pelayaran kapal tangkap ikan.

Birokrasi Perizinan Kapal Harus Diperpendek

(Suara NTB/bul)

H. Hamzah Mataram (Suara NTB) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTB diminta jemput bola melayani perizinan kapal tangkap bagi nelayan. Pasca diberlakukannya UU

23 tahun 2015 yang mengatur tentang pemerintah daerah, praktis seluruh perizinan di kabupaten/kota telah ditarik kewenangannya oleh provinsi. Undang-undang tersebut dirasa memberatkan jika pemerintah daerah kemudian murni melaksanakannya. Oleh karenanya, kalangan DPRD NTB mendesak agar perizinan menerapkan sistem jemput bola. “Untuk nelayan yang tinggal di Pulau Lombok tidak masalah, bisa langsung ke Mataram, hanya sehari. Bagaimana dengan nelayan yang ada di Pulau Sumbawa atau di ujung pulau Lombok. Perizinan memang tidak ada biaya, tapi ongkos bolak balik ngurusnya bisa sampai lebih dari Rp 1 juta bagi nelayan di Pulau Sumbawa,” kata anggota Komisi II DPRD NTB, H. Hamzah. Konstituennya tersebar hingga ujung timur NTB, dalam silaturahmi yang dilakukan, tidak jarang

pengurusan izin kapal tangkap di provinsi (Mataram) menjadi aspirasi nelayan yang diterimanya. Oleh karenanya, diharapkan izinizin bisa diberlakukan di kabupaten/kota, melalui terobosan khusus Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB. Persoalan izin kapal tangkap ini disampaikan anggota DPRD NTB dari Fraksi Partai Gerindra ini pada pertemuan ke-8 Komite Pengelola Data Perikanan Tuna, Cakalang dan Tongkol Wilayah NTB di Labuan Lombok, Lombok Timur, Rabu (4/5). Hadir dalam kesempatan tersebut seluruh elemen terkait, termasuk di dalamnya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Ir. Aminollah, M. Si. Hal ini disampaikan H. Hamzah agar tak menyulitkan para nelayan di provinsi ini. Seperti diketahui, tiada hari bagi nelayan selain melaut, jika waktunya disita untuk mengu-

rus izin-izin kapal tangkapanya hingga ke Mataram, tentu akan berdampak langsung kepada kurangnya penghasilan masyarakat nelayan dimaksud. Hamzah meminta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB menyegerakan menurunkan petugasnya di tiap pelabuhan kabupaten agar nelayan atau pengusaha mudah mengurus perizinan di daerahnya. “Saya yakin nelayan atau pengusaha penangkapan ikan laut taat aturan, tapi kalau birokrasi menyulitkan tentu sangat membebani. Jangan sampai nelayan kita dikejarkejar di tengah laut karena tak punya izin berlayar,” ucapnya. Menjawab ini, Ir. Aminollah, M. Si menjelaskan aturan perizinan operasional kapal tangkap kapasitas 6-10 gross ton (GT) sudah menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Sebelumnya, izin-izin tersebut

(Suara NTB/bul)

Aminollah dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/kota. “Kami sedang mengupayakan dan menginisiasi memperpendek pelayanan birokrasinya,” demikian kepala dinas. (bul)

Ekonomi NTB Tumbuh 5,68 Persen Mataram (Suara NTB) Pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan I tahun 2016 belum sebaik triwulan yang sama tahun lalu. Meski demikian, NTB juga mencatat pertumbuhan yang cukup baik, mencapai 5,68 persen tanpa memasukkan sektor penggalian (tambang). Rilis BPS Provinsi NTB, Rabu (4/5) menyebutkan, perekonomian NTB triwulan I-2016 diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 27,11 triliun. Dijelasnkan bahwa ekonomi Provinsi NTB triwulan I-2016 sebesar 9,97 persen, lebih rendah dari perumbuhan ekonomi NTB pada triwulan yang sama tahun lalu sebesar 19,43 persen. Perlambatan ini menurut kepala BPS NTB. Drs. Wahyudin, umumnya disebabkan oleh pergeseran panen raya yang semula memuncak di bulan Maret, bergeser ke bulan April 2016. Selain itu, perlambatan juga

disebabkan oleh peningkatan produksi tambang bijih logam yang lebih rendah dibandingkan yang terjadi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ekonomi Provinsi NTB triwulan I-2016 dibandingkan triwulan IV-2015 (q-to-q) tumbuh 2,24 persen. Pertumbuhan tersebut dicapai dari peningkatan produksi dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 11,93 persen. Hal ini dipicu oleh peningkatan produksi tanaman pangan yang mulai memasuki masa panen raya. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi juga dicapai oleh komponen pengeluaran ekspor luar negeri sebesar 25,96 persen. “Pertumbuhan ekonomi kita tanpa tambang cukup bagus, triwulan I tahun 2016 tumbuh sebesar 5,68 persen dibanding triwulan I tahun 2015, juga jika dibandingkan dengan triwulan IV 2015, pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan I 2016 ini tanpa tambang tumbuh sebesar 1,21 per-

sen, ini harus ditingkatkan,” sarannya. Sementara Kepala Analis Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi NTB, Hanif Galih Pratama menjawab tidak menjadi persoalan ketika pertumbuhan ekonomi NTB turun di triwulan I tahun lalu. Penurunan tersebut lebih dikarenakan sektor pertambangan yang permintaan luar negerinya turun. “Kinerja ekspor tambang turun, ekonomi NTB mengalam perlambatan, tidak masalah. Dilihat dari PDRB justru ekonomi NTB cukup bagus. Berbicaa ekonomi kerakyatan, ekonomi NTB sudah cukup bagus,” kata Hanif pada Suara NTB. PDRB NTB lebih ditopang oleh sektor pertanian, oleh karenanya meski mengalami pertumbuhan minus 0,6 persen pada triwulan I tahun ini dibanding triwulan I tahun 2015 lalu, namun masih ada harapan karena perubahan musim mengakibatkan pergeseran masa tanam dan panen. “Tinggal dijaga pertanian ini,

pastikan produksinya berkualitas dan bisa dilihat nanti di triwulan II seperti apa kontribusi pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi NTB,” ujarnya. Oleh dinas terkait dan yang membidangi pertanian, kontibusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi NTB dapat ditingkatkan dengan peneparan teknologi pertanian, untuk mengimbangi dampak buruk elnino. Yang paling penting, Bank Indonesia tetap mendorong perbaikan kualitas layanan di sektor pariwisata. Karena dampak ekonominya cukup besar apabila promosi dan kualitas layanan tetap ditingkatkan. Ekonomi NTB juga diyakininya akan terus membaik, sejalan dengan realisasi Aanggaran Dana Desa (ADD) yang secara tidak langsung memberi lapangan kerja dan menggairahkan program padat karya bagi masyarakat. Hal ini dalam pandangan Hanif akan mendukung penguatan daya beli masyarakat tatkala masyarakat produktivitasnya meningkat. (bul)


SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

Pantau Pembayaran Gaji Kadus KOMISI l DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU), kembali menegaskan jabatan kepala dusun (kadus) (perangkat desa unsur kewilayahan) yang di SK-kan sebelum adanya Perda, dinilai ilegal. Oleh karenanya, gaji yang diterima juga bakal menjadi polemik. Mengantisipasi masalah hukum kelak kemudian hari yang menjerat Kadus, maka Dewan KLU meminta Kejaksaan untuk mengawal pros(Suara NTB/ari) es pembayaran gaji kadus. Nurhardin Anggota Komisi l DPRD KLU, Nurhardin, S.Ag., Kamis (5/5), meminta pada Pemda KLU tidak mencairkan gaji kadus yang diangkat pasca terbitnya Permendagri Nomor 83 tahun 2015. Pasalnya, pengangkatan yang dilakukan eksekutif (dari kepala desa sampai ke bupati), tidak mengacu pada Permendagri yang diterbitkan akhir 2015 lalu. “Jika sampai ada kadus yang menerima, maka dia harus mengembalikan. SK kadus yang dikeluarkan kepala desa batal demi hukum, umpama ada kadus yang menerima dari APBD (ADD), maka dana itu harus kembali ke daerah,” tegas Nurhardin. Nurhardin meminta agar Inspektorat KLU turun tangan mengawal persoalan ini sejak awal. Tak satu pun anggota dewan KLU yang ingin melihat pejabat selevel kadus “ilegal” yang harus berhadapan dengan hukum karena menerima gaji yang statusnya tidak dapat dibenarkan. Bukan mustahil, lantaran ADD tahap l sebagian sudah ada yang cair di desa, maka kades pun mengalokasikannya ke gaji kadus yang mereka tunjuk pascaberlakunya Permendagri 83/2015. Ia melanjutkan, perdebatan Komisi l dengan eksekutif Pemda KLU terkait Surat Edaran rekrutmen kadus, belakangan mendapat penegasan dari instansi terkait di Pemprov NTB. Bahwa, penetapan kadus definitif tanpa mempertimbangkan ketiadaan Perda, merupakan langkah keliru. Seharusnya, kades, camat hingga pejabat di kabupaten, bisa bersabar menyikapi perangkat desa. “Dalam hal mengisi kekosongan, tidak harus mengangkat kadus secara permanen, melainkan menunjuk Plt Kadus sampai terbitnya Perda,” sambungnya. Saat ini, tambah Politisi PPP ini, sikap DPRD KLU tegas tidak akan membahas draf Raperda Perangkat Desa, sebelum Surat Edaran yang dikeluarkan bulan Januari lalu dicabut. Nurhardin yang juga anggota Banmus DPRD ini menegaskan, hasil kesepakatan Badan Musyawarah yang belum memasukkan draf Raperda ke jadwal masa sifang tahap ll mensyaratkan SE dicabut. Terlebih hingga saat ini, masih ada desa yang merekrut kadus meski telah diwarning DPRD. (ari)

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 4

Tak Pernah Mati, Masyarakat Harus Waspadai Gerakan Komunis Selong (Suara NTB) – Komandan Kodim (Dandim) 1615/Lombok Timur (Lotim), Letkol Inf. Musthofa mengajak masyarakat untuk selalu mewaspadai gerakan paham komunis. Menurutnya, Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak pernah mati. “Komunis tidak akan pernah mati, paham ini mengendap dan suatu saat akan muncul menebar ancaman bagi masyarakat. Oleh sebab itu, kita harus tetap waspada serta tetap meningkatkan keimanan,” ujarnya saat menghadiri Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Al Mujahidin, Selong, Rabu (4/5) malam lalu. Hadir dalam acara itu,Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, Bupati Lotim, H. Moch. Ali Bin Dachlan dan ratusan jemaah lainnya. Dalam Ketetapan MPR Nomor 25 Tahun 1966, ujarnya, Indonesia melarang paham komunisme dengan segala bentuk manifestonya. Pelarangan ini berangkat dari perbuatan orang-orang komunis yang tak berperikemanusiaan

telah membantai para jenderal dan banyak masyarakat. Terutama dari kalangan tokoh agama pada masa lalu, hingga pada puncaknya di tahun 1965 dengan melakukan pemberontakan yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September. Menurut Dandim, jarak waktu sekarang dengan peristiwa pemberontakan PKI tahun 1965 memang cukup jauh yakni sekitar 51 tahun silam. Namun kewaspadaan harus tetap ditanamkan karena dikhawatirkan gerakan komunis akan bangkit di Indonesia. Selain itu, PKI memiliki sepak terjang yang kejam dan tidak bertuhan, itulah dasar paham komunis ini akhirnya diharamkan untuk tinggal dan berkembang di In-

donesia. “Keberadaan orangorang dengan pola pikir atheis harus tetap diwaspadai. Karena dalam setiap kesempatan kelompok ini akan dapat menjadi ancaman besar bagi persatuan dan kesatuan bangsa,” tambahnya. Diakuinya, PKI tidak akan pernah mati. Hal ini didasarkan pada penemuannya beberapa waktu lalu di wilayah Lotim, jika ada oknum guru SD yang menggunakan baju kaos bergambar palu dan arit yang merupakan lambang komunis. Meskipun setelah diinterogasi, oknum guru SD mengaku tidak mengetahui dan memahami simbol ini. Sementara, Wagub H. Muh. Amin mengapresiasi apa yang disampaikan dan gerakan yang dilakukan oleh Kodim

(Suara NTB/yon)

CERAMAH - Dandim 1615 Lotim, Musthofa saat memberikan ceramah pada acara Isra’ Mi’raj di Masjid Agung Al Mujahidin, Rabu (4/5) malam lalu. 1615/Lotim dalam mewaspadai gerakan-gerakan paham komunis yang bisa merusak tatanan bangsa dan negara. Harapan senada disampaikan Bupati Lotim, H. Moch. Ali Bin Dachlan yang meminta

Bupati: Masjid Harus Dijadikan Simbol Persatuan Selong (Suara NTB) – Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch. Ali Bin Dachlan mengingatkan, masjid selain berfungsi sebagai tempat penyebaran dakwah dan penggalian ilmu agama. Masjid juga memiliki peran yang sangat besar, yakni sebagai tempat untuk membangun pemikiran umat dan juga merupakan sim-

bol persatuan umat Islam. Untuk itu, bupati mengimbau kepada seluruh umat Islam agar menjadikan masjid sebagai tempat untuk mencarikan solusi terhadap upaya perpecahan dan membangun persatuan dan kesatuan umat. Harapan bupati ini disampaikannya saat menghadiri acara Isra’ Mi’raj Nabi Mu-

hammad SAW di Masjid Agung Al Mujahidin Selong, Rabu (4/5) malam. Dalam sejarah Islam, lanjut bupati, masjid memiliki peran yang sangat vital. Keberadaan masjid bagi umat Islam merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Selain berfungsi sebagai tempat beribadah sesuai dengan yang disyari’atkan.

Selain itu, fungsi masjid selalu menjadi pusat pergerakan dan pendidikan. Namun dewasa ini, kerap terlihat adanya pergeseran fungsi masjid yang disebabkan oknum tokoh agama yang bertindak atas kepentingan kelompoknya. Melihat dan menyadari hal tersebut, Ali BD-sapaan akrab bupati me-

Optimalisasi Sarana dan Prasarana Pelatihan Selong (Suara NTB) Loka Latihan Kerja (LLK) Selong mencoba mengoptimalkan sarana dan prasarana pelatihan yang dimiliki. Sarana dan prasarana pelatihan diakui menjadi aspek penting dalam pelaksanaan pelatihan. Kepada Suara NTB belum lama ini, Kepala LLK Selong, Ahmad Wardi menjelaskan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak kementerian di pusat agar memberikan bantuan peralatan. ‘’Kementerian sudah cukup merespon dan siap memberikan sejumlah peralatan,’’ ungkapnya Pada LLK Selong Lotim, sudah ada sejumlah peralatan pelatihan seperti mesin jahit, bengkel otomotif, peralatan perbaikan AC dan lainnya. Untuk bisa melahirkan peserta didik yang berkompeten dan bisa berkompetisi, diakui perlu peningkatan sarana prasarana tersebut. Menjadikan tenaga profesional tanpa didukung peralatan pelatihan yang memadai, diakui cukup sulit dilakukan. Pada tahun 2015 lalu, disebut ada 116 jenis bantuan yang bersumber dari pusat. Informasi terakhir pada tahun 2016 ini terjadi penurunan menjadi 56 paket bantuan. Jika dibagi ke 370 tempat pelatihan di seluruh Indonesia, jumlah itu masih cukup kecil. LLK Lotim berharap bisa dapat salah satu paket. Pihaknya sangat mengharapkan adanya bantuan pelayanan untuk instalasi listrik. “Kita akan usahakan ini bisa dapat peralatan instalasi listrik,” urainya. Disebutkan, peralatan praktik pemasangan instalasi listrik ini sangat dibutuhkan. Di mana, ada peluang mengisi tenaga kerja di sejumlah pembangkit listrik yang akan dibangun di wilayah Kabupaten Lotim. (rus)

(Suara NTB/rus)

PELATIHAN - Suasana pelatihan di LLK yang sebagian besar masih menggunakan mesin jahit tradisional.

negaskan kepada para tokoh agama yang berbuat demikian itu agar menyadari kekeliruannya dan kembali menfungsikan masjid sebagaimana tujuan dibangun dan fungsi masjid itu sendiri. ‘’Masjid adalah milik umat, khususnya yang beragama Islam dan bukan milik kelompok tertentu,’’ tegasnya.(yon)

Jaringan Irigasi Pandanduri Belum Siap

Kekeringan, Picu Tingkatkan Kemiskinan Selong (Suara NTB) Kekeringan yang melanda sekitar 1.800 hektar lahan pertanian dan ratusan hektar di antaranya mengalami gagal panen disinyalir bisa memicu peningkatan kemiskinan. Pasalnya, gagal panen ini menjadi salah satu indikator penyebab terjadinya kemiskinan. Kepala Bidang Bina Organisasi dan Bantuan Sosial (BOBS) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Lombok Timur (Lotim), Moh. Sabrun, menjelaskan, akibat gagal panen ini akan berdampak pada kondisi perekonomian masyarakat. Diketahui angka kemiskinan Lotim saat ini 19 persen. Pemkab Lotim berhasil melakukan penurunan angka kemiskinan 0,16 persen dalam kurun waktu setahun yang dicatat terakhir tahun 2014 lalu. Soal data kemiskinan itu, dikatakan sampai saat ini memang belum sempurna. “Tidak gampang, selama ini memang data saja yang jadi persoalan,” katanya belum lama ini. Untuk memperoleh data kemiskinan yang lebih valid, Disosnakertrans Lotim melakukan validasi data setiap enam bulan sekali. Hal ini dimaksudkan untuk mencari data yang lebih detail, by name by address, sehingga intervensi program pendidikam bisa lebih terarah. Soal data ini, diakui selalu terjadi perubahan. Ada yang meninggal dan penyebab lainnya. Sistem data yang dilakukan selama ini masih sangat manual, sehingga proses pendataan pun sedikit lebih sulit. Beberapa waktu lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah melalui pendataan. Hasil dari BPS itulah yang diteruskan untuk carikan lebih detail dan lebih lengkap. BPS diketahui menyajikan data bersifat makro. “Kita tidak mungkin salahkan BPS kalau soal data,” demikian katanya. (rus)

supaya masyarakat tidak terhipnotis dengan trend masa sekarang. Masyarakat harus bisa mewaspadai dan menjaga diri dari berbagai macam ancaman, termasuk pergerakan paham komunis. (yon)

(Suara NTB/yon)

PELATIHAN - Penanggung Jawab Harian Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H. Agus Talino menjadi pemateri jurnalistik tingkat pemula KIM di Dishubkominfo Lotim, Rabu (4/5) lalu.

Aset di Lobar Banyak Tak Bersertifikat Giri Menang (Suara NTB) Banyak aset milik Pemda Lombok Barat (Lobar), baik yang berada di Mataram maupun Lobar belum bersertifikat. Aset-aset tak bersertifikat ini sangat rawan diklaim masyarakat lantaran tak memiliki bukti kepemilikan yang kuat. Seperti kasus sengketa aset yang ditangani Bagian Hukum dan Perundang-undangan Pemda setempat kebanyakan aset yang digugat tak dilengkapi sertifikat. ‘’Banyak aset daerah ini belum bersertifikat ini sangat bahkan super rawan diklaim (digugat) masyarakat,” kata Kabag Hukum dan Perundang-undangan, Bagus Dwipayana kepada wartawan, Rabu (4/5) lalu. Diakuinya, dari 7-8 kasus sengketa aset yang kini ditangani pihaknya kebanyakan tak bersertifikat. Hal ini menjadi celah masyarakat melakukan gugatan. Kalau dari sisi hukum, kata Bagus, banyak aset yang belum bersertifikat ini sangat rawan diklaim. Sebab saat ini saja, dari kasus sengketa aset yang digugat masyarakat kebanyakan aset yang belum bersertifikat oleh Pemda.

(Suara NTB/dok)

Bagus Dwipayana Baru-baru ini, lanjut Bagus, ada gugatan baru masuk ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Mataram. Masyarakat Telaga Waru, Kecamatan Labuapi menggugat pemda atas lahan eks perkampungan seluas 4-5 hektar. Sengketa aset ini telah masuk tiga kali sidang di PTUN, saat ini tengah tahapan jawaban Pemda. Ke depan untuk menghindari adanya aset diklaim masyarakat, semua aset ini harus disertifikatkan. Terkait pens-

ertifikatan aset ini, Pemda sudah ada MoU dengan BPN. Beberapa kasus sengketa sudah diputus oleh pengadilan. Seperti lahan pemda di Jempong Mataram yang digugat warga bernama Khalid. Sengketa lahan seluas 0,821 hektar dan 0,26 hektar ini dimenangkan Pemda Lobar di tingkat banding. Pengadilan memenangkan pemda, lantaran kekurangan objek yang digugat. Saat ini, lahan ini sendiri disewakan oleh pemda ke masyarakat setempat. Satu lagi sengketa aset Pemda yang berlokasi di Desa Batu Kumbung Kecamatan Lingsar. Pengugatnya warga setempat dengan luas lahan 2,350 meter persegi (2,3 hektar). Warga mengklaim menjadi ahli waris lahan ini mengugat pemda ke pengadilan, pada sidang tahap pertama Pemda menang, begitupula sidang tahap II. Lahan ini ditempati 20-25 KK, termasuk ada kandang sapi bertaraf internasional. “Pemda dimenangkan, memang aset ini ada di neraca aset tapi memang belum ada sertifikatnya,” klaimnya. (her)

Selong (Suara NTB) Jaringan irigasi yang mendukung Bendungan Pandanduri disebut belum siap seutuhnya. Hal ini terlihat dari banyaknya air yang dikeluarkan dari Pandanduri yang tidak melalui jalur irigasi. Irigasi yang ada bahkan belum mampu menampung air yang keluar dari bendungan seluas 430 hektar tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lombok Timur (Lotim), H. Sateriadi di Selong, menyebut, sarana irigasi yang ada saat dianggap masih dangkal. Akibatnya, banyak air yang terbuang sia-sia. “Itu karena saluran yang ada sekarang tidak mampu menampung air, sehingga air terbuang kemana-mana,” ucapnya. Hasil rapat terakhir Dinas PU Lotim dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) menyebut tahun 2016 ini mulai disusun Detail Enginering Design (DED) irigasi pendukung Pandanduri. Mulai tahun 2017 mendatang, pembangunan irigasi bisa langsung dilakukan, sehingga air sebanyak 27 juta kubik bisa tersalurkan dengan baik ke sawah-sawah petani. Air dari Bendungan Pandanduri, katanya, saat ini belum banyak dimanfaatkan. Pengakuan BWS, ujarnya, hanya baru bisa mengairi sekitar 5 ribu hektar lahan pertanian. Ratusan hektar luas penampung air bendungan terbesar di Lotim ini belum memenuhi target luas areal lahan yang akan diairi. Pihaknya mengingatkan, luas kawasan yang diairi dari Pandanduri ini tidak saja wilayah Suangi dan Pandanduri. Namun kawasan lain di luar dua desa. Karena itu, irigasi yang ada saat ini akan disempurnakan. Dia menambahkan, lokasi-lokasi lahan pertanian secara topografis, elevasi lebih tinggi dari Pandanduri jelas tidak bisa diairi. Seperti ratusan hektar di wilayah Kecamatan Sakra Timur yang diketahui paling besar mengalami gagal panen. Menyikapi kawasan ini, diperlukan ada embung-embung lain di sekitar kawasan Sakra Timur yang bisa menampung air. Diketahui, di wilayah Sakra Timur ini sudah ada embung. Namun telah mengalami sedimentasi, sehingga terjadi pendangkalan. “Diperlukan pengerukan embung karena embungnya saat ini sudah seperti padang rumput,” demikian urainya. (rus)

Kebutuhan Telur untuk Hotel Mulai Teratasi Tanjung (Suara NTB) Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Kelautan perikanan dan Perkebunan (DPPKKP) Kabupaten Lombok Utara (KLU), mengaku hambatan distribusi telur dari petani ke perhotelan sudah dapat diatasi. Sebelumnya, para pemasok dan pembeli masih belum sinkron terkait pembayaran telur disesuaikan dengan kebutuhan petani dan arus kas perhotelan. Kepala Dinas DPPKKP KLU, Ir. Hermanto, Jumat (6/5), mengungkapkan 37

petani yang tergabung dalam asosiasi peternak ayam dan pedaging siap mensuplai telur untuk sektor pariwisata. Hanya saja, hambatan awalnya terletak pada komunikasi mengenai transaksi antara kedua pihak. “Kalangan perhotelan hanya membayar sekali dalam sebulan untuk telur yang dibeli dari petani, sedangkan petani memerlukan biaya harian dalam proses produksinya. Inilah yang kita carikan solusi agar ada suplier yang siap menjamin dana talangan untuk membeli sesuai kebutuhan petani,” ungkap Hermanto.

Pihak dinas sudah berkomunikasi dengan asosiasi terkait hal itu. Hasilnya, pemodal yang kemungkinan besarnya dari kalangan anggota asosiasi akan bertindak selaku “bapak angkat” suplier. Suplier ini bertindak mengamankan harga jual petani sesuai alokasi jumlah telur yang didistribusikan ke pasar perhotelan. Sedangkan pihak perhotelan, akan membayar harga telur dari petani berdasarkan arus kasnya. “Sejauh ini sudah ada sedikitnya 7 hotel besar yang siap membeli telur produksi lokal, termasuk Hotel The Oberoi,

hotel Villa Ombak, Hotel Tugu, hingga hotel Living Asia. Dalam waktu dekat kita akan MoU-kan antara petani dan manajemen hotel ini,” sebut Hermanto. Ia menjelaskan, daya serap telur di tiap hotel berbeda-beda, disesuaikan dengan tingkat okupansi hotel bersangkutan. Ada hotel yang membutuhkan telur 1 kali seminggu, hingga hotel yang minta dikirimkan 50 papan tiap 2 hari. Hermanto menambahkan, pihaknya kini berpikir keras agar pertanian bidang hortikultura bisa menyusul pet-

ani ternak telur. Sebab hingga kini, komoditas holtikultura masih terkendala pada kontinyuitas produksi. Di kebanyakan petani, belum bisa mempertahankan produksi, karena masih menyesuaikan dengan pola tanam dan cuaca. “Harapan kita, adanya pembinaan kerjasama dengan Universitas Massey - Selandia Baru, dan Unram, akan membantu petani hortikultura untuk bisa berkembang dan sanggup memasok secara berkelanjutan,” demikian Hermanto. (ari)


SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

DPRD Pertanyakan Penyertaan Modal ke BUMD

Ada Pengecualian Khusus

Kosmetik Berbahaya Disinyalir Masih Marak Beredar Praya (Suara NTB) Kosmetik dengan bahan kimia berbahaya di wilayah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) disinyalir masih marak beredar, khususnya di wilayah-wilayah yang kurang pengawasan seperti di pedesaan. Untuk itu, masyarakat calon konsumen diminta lebih waspada. Jika akan membeli dan menggunakan kosmetik yang jual di pasaran. “Dari hasil operasi kita bersama dengan BBPOM Mataram beberapa waktu lalu, masih ada ditemukan kosmetik berbahaya di sejumlah titik. Ini menunjukkan kalau peredaran kosmetik berbahaya masih ada,” ungkap Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindag Loteng, H. Amir Husain, saat dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (4/5). Diakuinya, untuk menekan peredaran kosmetik berbahaya di masyarakat bukan pekerjaan mudah, karena pola peredarannya yang sulit dideteksi. Sehingga dibutuh pengawasan yang benar-benar intensif. Hanya saja dengan kemampuan yang ada, untuk melakukan pengawasan yang intensif juga sulit. Untuk itu, peran masyarakat ikut mengawasi peredaran kosmetik berbahaya ini sangat diharapkan. “Dengan personel yang kita miliki sulit melakukan pengawasan terhadap peredaran kosmetik berbahaya, jika tidak didukung oleh masyarakat,” imbuhnya. Cara dukungnya, paling tidak masyarakat selaku konsumen lebih berhati-hati dan waspada saat akan membeli kosmetik. Salah satunya dengan memperhatikan produsen dan perusahaan yang bertanggung jawab mengedarkan produk kosmetik. Biasanya, kata dia, kosmetik dengan bahan berbahaya produsennya terkadang tidak jelas. Termasuk perusahaan yang bertanggung jawab mengedarkan produk juga tidak ada. “Kalau ada perusahaan yang bertanggung jawab mengedarkan kosmetik, berarti produk tersebut sudah teruji dan aman. Tapi kalau tidak ada, jelas belum teruji,” timpal Amir. (kir)

LPPD Lobar di Peringkat 77 Nasional Giri Menang (Suara NTB) Lombok Barat (Lobar) menduduki peringkat II dalam penilaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD). Lobar naik dari peringkat III menggeser Lombok Tengah dari posisi II. Selama dua tahun terakhir ini, dua kabupaten ini pun saling bergantian menduduki peringkat II. Sedangkan di level nasional, peringkat Lobar masih tercecer di posisi 77. Peringkat Lobar naik dari posisi 116 tahun 2013 lalu. “Penilaian LPPD Lobar meraih peringkat II di tingkat provinsi naik satu peringkat sebelumnya (tahun 2013) pada peringkat III. Di level nasional masih di posisi 77,” kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Lobar, Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (4/5). Keberhailan memperoleh peringkat II tingkat provinsi, ujarnya, berkat keberhasilan semua pihak. Sementara target di masa mendatang, agar Lobar meraih posisi I, karena Lobar pernah posisi I tahun 2012. Sedangkan di tingkat nasional, paling tidak Lobar mampu masuk 10 besar supaya bisa diundang ke istana negara. Menurutnya, Lobar memperoleh peringkat II LPPD, karena dinilai penyelenggaraan pemerintahan daerah mencakup perencanaan sudah dibuat sesuai dengan pelaksanaan dan target tercapai. Penilaian LPPD ini direkap dari SKPD lalu dihimpun dan dinilai oleh provinsi. Pelaporan hasil LPPD ini terintegrasi dalam satu laporan. Untuk terwujudnya pelaksanaan otonomi daerah sejalan dengan upaya menciptakan pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik, maka kepala daerah wajib melaporkan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Untuk mencapai hasil yang maksimal, pemerintahan daerah selaku penyelenggara urusan pemerintahan harus dapat memproses dan melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan asas-asas pemerintahan yang baik (good governance) sesuai dengan asas umum penyelenggaraan negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Di sisi lain, pemerintah berkewajiban mengevaluasi kinerja pemerintahan daerah atau disebut sebagai evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah (EPPD) untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam memanfaatkan hak yang diperoleh daerah dengan capaian keluaran dan hasil yang telah direncanakan. Dalam hal ini, ujarnya, tujuan utama dilaksanakannya evaluasi adalah menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya peningkatan kinerja untuk mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan otonomi daerah berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik. (her) Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/her)

PEMEKARAN Kecamatan Sekotong menjadi prioritas Pemda Lombok Barat (Lobar) ke depan. Pasalnya mengacu aturan PP Nomor 19 tahun 2008 dalam pasal 8, jika kecamatan berkepulauan mendapatkan pengecualian khusus dari persyaratan dasar yang ada. ‘’Pemekaran Kecamatan Sekotong pun akan diajukan tahun 2017 mendatang,’’ ungkap Kabag Pemerintahan Setda Lobar, Hamka, S.Sos di ruang kerjanya, Rabu (4/5). Selain dasar hukum pe(Suara NTB/dok) mekaran daerah berupa PP, piHamka haknya juga sudah menghadiri undangan pertemuan harmonisasi pusat dengan daerah. Ia bersama Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB diundang oleh pusat menghadiri pertemuan tersebut. Dalam pertemuan itu, pihaknya memberikan berbagai masukan terkait rencana pemekaran kecamatan. Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah pemekaran kecamatan, ujarnya, jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah desa dan lama pemerintahan kecamatan induk. Menurutnya, jika melihat sejumlah syarat tersebut, jumlah penduduk lebih dari 25 ribu, jumlah desa 10, lama pemerintahan kecamatan induk 5 tahun. Jika melihat syarat-syarat ini, telah memenuhi. Ada juga persyaratan teknis dan administrasi yang perlu dipenuhi. Jika ada syarat dasar yang belum dipenuhi, namun tidak memengaruhi, sebab mengacu Pasal 8 PP Nomor 19 tersebut pengusulan pemekaran kecamatan berkepulauan, termasuk Sekotong mendapatkan pengecualian dari persyaratan dasar, sehingga sangat memungkinkan Sekotong dimekarkan. (her)

Halaman 5

Tiap tahun pemda support modal ke BUMD, tapi pemasukan ke PAD belum maksimal. Ini kami pertanyakan, termasuk BUMD tak laporkan ke kami terkait pertanggungjawaban penggunaan modalnya, Khatib Qazwaini

Giri Menang (Suara NTB) Hampir tiap tahun Pemda Lombok Barat (Lobar) menyuntikkan modal ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Lobar. Tahun ini, penyertaan modal ke BUMD sangat besar di atas Rp 10 miliar. Akan tetapi besarnya penyertaan modal ini dinilai tak sebanding dengan kontribusi PAD yang mampu disetor BUMD ke daerah. Pengeluaran ini dinilai lebih besar dibandingkan pemasukan dari BUMD. “Tiap tahun pemda support modal ke BUMD, tapi pemasukan ke PAD belum maksimal. Ini kami pertanyakan, termasuk BUMD tak laporkan ke kami terkait pertanggungjawaban penggunaan modalnya,” kata anggota DPRD Loba Khatib Qazwaini belum lama ini. Ia mempertanyakan alasan BUMD tak melaporkan pertanggungjawaban penggunaan penyertaan modal ke Dewan. Diakuinya, dalam aturan tidak ada keharusan BUMD menyerahkan LPJ ke Dewan, sehingga BUMD bertanggung jawab ke Pemda selaku pemegang saham. Akan tetapi bagaimanapun mereka meng-

gunakan dana daerah, sehingga BUMD mestinya melaporkan juga ke dewan. ‘’Bentuk pertanggungjawabannya, BUMD memberikan laporan hasil RUPS. Laporan hasil RUPS ini juga mestinya disampaikan ke dewan dengan menyertakan di dalam LKPJ. Tapi hasil RUPS ini juga tak ada dilaporkan,” kritiknya. Lebih jauh dikatakan, tiap tahun Pemda menyertakan pemberian modal ke BUMD. Tahun ini saja penyertaan modal mencapai di atas Rp 10 miliar, diberikan ke PDAM, PT Tripat, BPR dan Bank NTB. Khatib mempertanyakan penyertaan modal di

PT Tripat untuk pembangunan water park dan water boom. Dalam klausul perjanjian pembangunan Lombok City Center antara BUMD Tripat dengan pihak ketiga, ada MoU pembangunan water park dan water boom di atas lahan tersebut. Pemda pun, katanya, sudah menyertakan modal untuk pembangunan dua objek ini. Namun, sampai saat ini rencana pembangunan ini tidak jelas. Hal ini, jelasnya, harus diperjelas oleh PT. Tripat, apakah memang ada penyertaan modal ke BUMD untuk pembangunan sarana bermain, sehingga laporan ke kepala daerah menjadi jelas. (her)

Komisi III Awasi Dugaan Permainan ’’Fee’’ Giri Menang (Suara NTB) Komisi III DPRD Lombok Barat (Lobar) memberi atensi terhadap dugaan praktik permainan fee proyek yang rawan melibatkan oknum eksekutif dengan kontraktor. Praktik ini pernah terjadi di BPBD melibatkan oknum kepala seksi di SKPD terkait, sehingga hal ini dikhawatirkan terjadi juga di SKPD lain. “Kami akan awasi itu (permainan fee), karena itu melanggar aturan dan bisa pidana. Bahkan temuan kami ada oknum kontrakor bermain untuk menangkan tender, itu sudah biasa,” tegas Ketua Komisi III DPRD Lobar, H Yakti belum lama ini. Dijelaskan, masalah pembayaran proyek dari kontraktor yang diperbolehkan itu hanya pajak dan kewajiban kontraktor yang tertuang dalam aturan daerah. Di luar itu, tegasnya, pihak eksekutif tidak boleh memungut dengan dalih apapun. Karena itu, pihaknya melihat dulu fee yang dikeluarkan oleh kontraktor. Apakah untuk pembayaran resmi ataukah hanya untuk membayar ke oknum. Sebab menurutnya panitia tender yang ada di eksekutif sudah memiliki dana sendiri. Tidak ada aturan yang membenarkan adanya praktik fee proyek. “Kalau ada maka itu melanggar hukum karena itu pungli,” tegasnya. Dari temuannya di lapan-

gan, permainan kontraktor yang banyak terjadi saling bagi fee proyek dengan sesama kontraktor. Misalnya ada penawaran terhadap suatu proyek oleh 3-4 kontraktor. Mereka ini biasanya saling mengkondisikan agar satu kontraktor tertentu dimenangkan. Mereka ini bermain membuatkan penawaran atas nama salah satu kontraktor, sehingga sama isi dokumennya. Jika salah satu dari mereka dimenangkan, barulah kontraktor ini berbagi dana fee. Hal ini, jelasnya, tidak dibenarkan, karena itu eksekutif dalam hal ini ULP harus jeli melihat permainan ini. Sejauh ini pihak dewan belum pernah dilaporkan oleh ULP terkait adanya temuan semacam ini. Namun, hal ini ditemukan di lapangan. Langkah Komisi III sendiri segera memanggil pihak ULP untuk mengklarifikasi molornya tender sejumlah proyek di SKPD. “Kami akan panggil ULP untuk tanyakan apa kendala sehingga tender proyek terkendala,” ujarnya Jika kelambanan ini sengaja ditutup-tutupi oleh eksekutif, maka pemanggilan itu akan diklarifikasi. Sebab menurutnya, jika ULP tidak melaporkan berarti proses tender berjalan dengan baik. Ia juga berharap peranan Gapensi selaku induk perkumpulan kontraktor untuk aktif melapor jika ada kendala dihadapi. (her)

Harga Beli Rendah

Bulog Bakal Kesulitan Serap Beras Petani Praya (Suara NTB) Badan Urusan Logistik (Bulog) diprediksi bakal mengalami kesulitan untuk bisa menyerap gabah maupun beras petani di daerah ini. Apalagi, harga beli Bulog yang dinilai masih terlalu rendah dari kondisi harga pasaran yang berlaku saat ini. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Loteng, H. Amir Husain, kepada Suara NTB, Rabu (4/5), menyebut, untuk harga beli beras, harga yang dipatok Bulog hanya sebesar Rp 7.300 per kg. Sementara harga beras di pasaran sekarang ini sudah menyentuh angka Rp 9.000 sampai Rp 10.000 ribu per kg. “Jadi wajar jika petani lebih memilih menjual beras di pasar. Ketimbang menjual beras ke Bulog. Karena harga jualnya jauh lebih tinggi jika dijual di pasar,” terangnya. Begitu pula untuk gabah kering giling, Bulog sudah mematok harga sebesar Rp 4.500 per kg. Lebih rendah

dari harga pasaran untuk gabah kering giling itu sendiri. Sehingga kalau kemudian pihak Bulog tidak mampu menyerap gabah petani sesuai target, wajar adanya, karena adanya perbedaan mencolok antara harga beli oleh Bulog dengan harga pasar. Diakuinya, pihak Bulog dalam hal ini tentu tidak bisa berbuat apa-apa terkait harga beli. Karena harga yang ada sudah ditetapkan oleh pemerintah dan tidak bisa diubah, kecuali pemerintah pusat yang merubah harga pembelian gabah maupun beras petani. Menurutnya, pada kondisi sekarang ini peran Bulog bukan pada penyerapan gabah maupun beras semata. Tapi lebih kepada upaya stabilitas harga beras. Mengingat, dengan harga beras yang mencapai Rp 10.000 per kg tentunya cukup berat pengaruh bagi dirasakan oleh masyarakat. Utamanya masyarakat kalangan bawah. (kir)

(Suara NTB/her)

RUSAK - Inilah jaringan irigasi yang rusak di Desa Taman Ayu Gerung. Petani mengharapkan pemerintah segera memperbaiki jaringan irigasi ini.

Petani Taman Ayu Keluhkan Rusaknya Saluran Irigasi Giri Menang (Suara NTB) Petani di Dusun Jeranjang, Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung mengeluhkan banyaknya saluran irigasi yang rusak. Pasalnya, hampir ratusan saluran irigasi di daerah ini dibuat swadaya oleh petani sendiri. Seperti disampaikan Amaq Adi warga Dusun Jeranjang, mengaku, saluran irigasi di lahan pertanian petani sangat minim. Hanya beberapa lahan dibangunkan lahan irigasi, sedangkan sebagian besar belum dibangun. Wargapun terpaksa membangun saluran secara swadaya. “Kebanyakan saluran irigasi dibangun petani secara swadaya, sebab perhatian pemerintah minim sekali,” akunya. Di dusun itu, hampir semua penduduknya menjadi petani. Hanya sebagian kecil yang bermata pencaharian menjadi nelayan. Warga yang bermata pencaharian nelayan pun terkendala pihak manajemen PLTU yang tak lagi membole-

hkan perahu nelayan melewati jalur PLTU, sehingga banyak nelayan yang mengeluh dan berhenti. Mereka pun kini menganggur. Petani yang mengarap lahannya pun kurang maksimal karena irigasi sangat minim. Hampir puluhan hektar lahan irigasi di daerah itu rusak parah, karena dibangun swadaya masyarakat. Bangunan irigasi ini tidak permanen. Akibat irigasi yang rusak, ujarnya, air untuk mengairi lahan pertanian banyak yang hilang, karena bocor di manamana. Petani berharap agar irigasi dibangun Pemda agar bercocok tanam di daerah itu lebih maksimal. Kades Taman Ayu, H Junaidi mengakui jika kondisi jaringan irigasi di daerahnya banyak yang rusak parah. Menurutnya, jaringan irigasi yang kebanyakan rusak jaringan irigasi tersier. “Hampir di semua dusun rusak parah, paling parah di Dusun Jeran-

jang,” akunya. Terkait kerusakan jaringan irigasi ini, pihaknya memperoleh banyak keluhan dari petani. Pihaknya sudah bersurat ke Dinas Pekerjaan Umum dan Pertanian untuk meminta bantuan pembangunan irigasi di daerah setempat. Sementara Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Lobar H. Chaerul Bahtiar, menjelaskan, terkait kerusakan jaringan irigasi yang dikeluhkan petani mestinya disampaikan ke dinas langsung. Ia berharap agar petani tidak mengeluh dari kejauhan tanpa datang ke dinas. Petani juga, katanya, harus bisa membedakan mana jaringan irigasi kewenangan Dinas Pertanian dan PU. ‘’Jika itu jaringan irigasi primer dan skunder itu kewenangan PU, sedangkan Dinas Pertanian menangani jaringan irigasi tersier. Jangan ada jaringan yang rusak lalu disoroti hanya Dinas Pertanian,” terangnya. (her)

Dukung Keamanan Wilayah, Loteng Pasang 1.000 PJU Baru Praya (Suara NTB) Tidak kurang dari seribu Penerangan Jalan Umum (PJU) baru akan dipasang di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) pada tahun ini. Pemasang PJU sebagai salah satu bagian dari penataan sejumlah kawasan strategis yang ada di Loteng sekaligus mendukung keamanan wilayah. Hal itu disampaikan Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan ESDM Loteng, L. Firman Wijaya, kepada Suara NTB, Rabu (4/5). Ia menjelaskan, pemasan-

gan PJU baru merupakan program bersama antara pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Ditjen ESDM Kementerian ESDM, pemerintah provinsi dengan Pemkab Loteng. “Jadi ada empat pihak yang terlibat dalam kegiatan ini,” sebutnya. Kementerian Perhubungan nantinya akan menangani pemasangan PJU di jalur by pass Lombok International Airport (LIA) dimulai dari perbatasan Loteng dengan Lombok Barat (Lobar) di Desa Labulia, hingga masuk ke wilayah Kota

Praya dengan total PJU yang dipasang sebanyak 292 titik. Kemudian dari Ditjen ESDM akan menangani pemasangan PJU di dalam Kota Praya sebanyak 342 titik. Selanjutnya dari kawasan LIA hingga kawasan wisata Kuta ada sebanyak 364 titik juga akan ditangani Ditjen ESDM bersama dengan pemerintah provinsi ditambah jalur Praya – Kopang sebanyak 264 titik oleh pemerintah provinsi. Terhadap PJU yang sudah ada di sepanjang jalur pemasangan PJU baru, teruta-

ma di jalur by pass LIA akan dibongkar dan dipindahkan ke lokasi baru, sehingga d ijalurjalur tersebut PJU yang terpasang benar-benar baru dan semuanya menggunakan tenaga listrik. “Kalau PJU yang ada sebelumnya kebanyakan menggunakan tenaga surya. Dan, sudah banyak yang sudah tidak berfungsi lagi,” jelasnya. Adanya pemasangan PJU baru ini lanjut Firman, selain bisa memperindah kawasan strategis yang ada, diharapkan juga bisa menekan poten-

si munculnya aksi kejahatan di sepanjang jalur ini. Karena selama ini, banyak aksi kejahatan yang terjadi lantaran kondisi jalan yang gelap. Untuk kegiatan pemasangannya PJU direncanakan mulai bulan-bulan ini juga. Mengingat ada agenda nasional yang akan digelar, yakni MTQ tingkat nasional. Di mana Loteng juga ketempatan sebagai salah satu tuan rumah penyelenggara. Sehingga untuk jalur-jalur yang nantinya akan dilalui diupayakan pemasangan PJU baru lebih cepat. (kir)


SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

Marak, Perambahan Hutan di Alas Sumbawa Besar (Suara NTB) -

(Suara NTB/ind)

Camat Alas, Lukmanuddin, S.Sos menyampaikan sejumlah persoalan mendasar yang terjadi di Kecamatan Alas dalam tiga minggu terakhir, kepada Bupati Sumbawa dalam momen kegiatan pencanangan BBGRM ke XIII. Persoalan tersebut yakni kebakaran, banjir, perambahan hutan (illegal logging), dan penambangan liar (illegal mining).

Hal ini disampaikan guna mendapat perhatian untuk ditindaklanjuti. Mengingat hal ini sangat berdampak pada keberlangsungan masyarakat setempat. Sebelumnya, pihaknya sudah melaporkan sejak 13 April lalu, terjadi kebakaran melalap tiga rumah di desa Juran Alas. Dua hari berselang warga kecamatan Alas ditimpa banjir berturut-turut dari tanggal 15 hingga 19 April lalu. Pada 15 April, sebanyak 117 rumah di Dusun Dalam, Desa Dalam terendam. Berikutnya banjir melanda Dusun Baru, Desa Baru. Begitu juga di tanggal 19. Akibatnya beberpa fasilitas umum rusak. Seperti putusnya dua jembatan, hanyutnya tiga bendungan, dan beberapa tebing di daerah persawahan dan beberapa pemukiman masyarakat terancam longsor ke sungai. “Terjadinya banjir beberapa pekan terakhir ini di Kecamatan Alas dari hasil kajian kami, menyimpulkan bahwa salah satunya sangat erat kaitannya dengan kondisi hutan Alas yang perlu mendapat perhatian serius. Kemudian masyarakat membangun pemukiman di pinggir sungai. Ini yang menjadi sasaran banjir setiap tahunnya,” urai Camat. Terhadap perambahan hutan, pihaknya bersama dengan Muspika beserta Ketua BP3A sejak mulai bertugas sebagai Camat di Alas 2015 lalu, telah melakukan upaya maksimal. Dengan melakukan tindakan penertiban terhadap para perambah hutan. Dimana saat ini sangat dirasakan dampaknya. Ketika terjadi banjir, masyarakat baru menyadari pentingnya melakukan perbaikan. Adapun modus para perambah hutan dengan meracuni pohon, sehingga banyak pohon yang mati berdiri. Serta beberpa pohon yang tumbang. Anehnya di sekitar lokasi terjadinya aksi perambahan itu terdapat kebun kopi. Hal ini dalam undang-undang Kehutanan tidak diperbolehkan adanya kebun di dalam hutan lindung. Dan kami sudah melakukan beberapa upaya untuk menyikap para perambah hutan ini. Kami berterima kasih kepada Bupati atas instruksinya untuk melibatkan seluruh elemen menjaga hutan. Agar semua kita merasa memiliki hutan ini. Kami harapkan persoalan perambahan utan di Alas ini dapat dibantu dalam hal pencegahannya,” ucapnya. Permasalahan terakhir, terkait keberadaan penambangan ilegal (illegal mining) yang booming akhir-akhir ini di Kecamatan Alas. Khusus di lokasi Kokar Dalap dan Pada Rasa, yang cukup mengusik. Mengingat sudah adanya korban. Bahkan baru-baru ini, pihaknya mendapatkan informasi ada yang sudah tertimpa. Hal ini dikhawatirkan nantinya akan memakan korban lebih banyak. Pihaknya pun sudah beberapa kali melakukan pendekatan secara persuasif bersama seluruh unsur Muspika. Namun volume masyarakat yang sangat banyak dan sangat sulit dikendalikan. “Karena kondisi hutan itu termasuk sumber air, kami memohon petunjuk untuk mendukung menertibkan secara maksimal kondisi ini,” harapnya. Menanggapi persoalan tersebut, Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril langsung merespon hal tersebut. Bahkan langsung menginstruksikan SKPD terkait yang hadir dalam kegiatan BBGRM untuk segera menindaklanjuti. Terhadap bencana alam, disebutkan Bupati, ketika menerima laporan, seketika itu juga meminta SKPD mengambil langkah - langkah. “Mohon pak camat membuat sebuah laporan. Akan saya tindaklanjuti itu semua. Tinggal pak camat lapor yang mana yang belum. Insya Allah setelah saya mendapatkan laporan bahwa sudah ada yang dilaksanakan berarti yang berkewenangan telah mendegar instruksi saya, serta permintaan saya atas nama masyarakat Sumbawa,” kata Bupati. Kemudian, sebut Bupati terhadap tambang ilegal yang kemudian sudah memakan korban. Meskipun beluam ada korban, hal ini sesungguhnya pelanggaran yang luar biasa. Yang namanya penggalian pasti punya efek buruk. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini Bupati berharap dinas terkait dapat mendengar mendengar. Paling tidak ada langkah untuk memberhentikan. Jangan sampai seperti yang sebelumnya. Sudah banyak yang datang dari seluruh penjuru Indonesia, lantas tidak mampu dihentikan. Pihaknya bukan tidak menginginkan masyarakat sejahtera, namun dalam mensejahterakan masyarakat ada tata cara dan tata krama. “Oleh sebab itu, mumpung itu belum begitu besar, kepada dinas terkait agar memperhatikan instruksi ini. Mohon perhatikan dengan sungguh-sungguh,” pungkas Bupati. (ind)

SUARA PULAU SUMBAWA Bupati Sumbawa Canangkan BBGRM Ke-XIII di Kecamatan Alas

Jangan Hanya Slogan, Tapi Butuh Aktualisasi Sumbawa Besar (Suara NTB) - gram pembangunan pemerinKegiatan Bulan Bhakti Go- tah dan masyarakat baik di tong Royong Masyarakat kabupaten, kecamatan, mau(BBGRM) XIII Tingkat Kabu- pun desa dan kelurahan, dappaten, dicanangkan di Desa at terlaksana baik. Seperti Kalimango, Kecamatan Alas, tema BBGRM Tahun 2016 Rabu (4/5), yang dirangkaikan “Dengan Bulan Bakti Gotong Peringatan Hari Kesatuan Ger- Royong kita dayagunakan ak (HKG) PKK ke-44. Memba- lembaga kemasyarakatan ngun kembali semangat gotong desa sebagai mitra pemerinroyong, agar tidak hanya seka- tahan desa”. Tema ini sangat dar menjadi slogan. sinergis dengan fungsi desa Dalam pencanagan yang yang semakin besar. Dalam ditandai dengan pemukulan mengelola dan menentukan gong tersebut, Bupati Sumbawa, arah pembangunan, digelontorH. M. Husni Djibril, B.Sc, meny- kan biaya yang cukup besar ampaikan gotong royong bukan oleh pemerintah pusat mauhanya jiwa bangsa. Namun juga pun pemerintah daerah. Pada sekaligus modal sosial dalam akhirnya tujuan dari Nawacimenghadapi masa depan yang ta ketiga yaitu membangun semakin kompleks. Gotong roy- Indonesia dari pinggiran degan ong dimaknai bukan hanya sebagai slogan, sebatas kata-kata atau bahkan jargon. Tetapi diaktualisasikan, dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. “Memang tidak mudah untuk menjalankan semangat gotong royong di tengah-tengah kecenderungan sekarang ini yang semakin tinggi jiwa bisnis. Cenderung kompetitif dan masih banyak dari kita yang menyukai kerja sendiri-sendiri dibandingkan kerja bersama-sama. Inilah yang perlu saya ingatkan pada hari ini,” ujarnya. Disampaikan Bupati, lima tahun kedepan pemerintahan Husni-Mo bertekad dan akan berikhtiar bersama guna mewujudkan masyarakat Sumbawa yang berdaya saing mandiri dan berkepribadian PENCANANGAN - Pemukulan Gong oleh Bupati didampingi Wakil berlandaskan gotong royong. Bupati dan pejabat lainnya sebagai tanda dilakukan pencanaSebuah tekad mulia yang juga ngan Kegiatan BBGRM ke XIII dan peringatan HKG PKK ke-44. dilandasi jiwa gotong royong. Tentunya didukung penuh oleh memperkuat daerah-daerah perempuan dalam membangun semua elemen masyarakat dan desa dalam kerangka keluarga yang sehat dan seSumbawa guna mencapai ke- Negara Kesatuan akan terwu- jahtera. Keluarga yang kuat bisa suksesan. Untuk itulah, jud nantinya. “Pencanangan membangun masyarakat, bangBBGRM merupakan momen- ini dicanangkan selama satu sa untuk maju dan sejahtera, tum mengingat arti penting bulan. Tetapi semangat yang membangun masyarakat Sumgotong royong. Dalam hal ini ingin kita munculkan di sini bawa yang hebat dan bermartperlu memaknakan semangat adalah bahwa dalam sebelas abat. Bupati yakin dan ingin PKK gotong royong kepada generasi bulan yang tersisa, mudah- di masa mendatang tumbuh semuda sebagai penerus bangsa. mudahan terbangun semangat bagai sebuah gerakan dan lebih “Semangat gotong royong gotong royong yang dihajatkan berperan lagi menjadi ujung tomharus diajarkan melalui keg- pada hari ini kita canangkan bak dalam melaksanakan proiatan praktek-praktek yang BBGRM ini,” pungkas Bupati. gram-program prioritas pemerinnyata bukan sekadar wacana,” Terkait peringatan HKG tah. Di bidang kesehatan, pendidujarnya. PKK yang ke-44, tujuannya, ikan, dan program-program keseMelalui kegiatan ini, Bu- mengingatkan peran keluarga jahteraan rakyat lainnya. pati berharap berbagai pro- lebih khusus kepada ibu. Peran BBGRM dan HKG PKK di-

(Suara NTB/arn/ind)

TANAM POHON - Penanaman pohon mangga di pinggir jalan simpangan Desa Kalimango, Kecamatan Alas oleh Bupati beserta istri didampingi Ketua DPRD dan pejabat lainnya, Rabu. harapkan mampu menjadi embrio guna membangun karakter moral masyarakat Sumbawa yang kuat. Kemudian membangun sinergisitas antar sektor, wilayah, keterkaitan dan stakeholder. Serta komponen kompetensi dalam menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan tidak terstruktur. Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Sumbawa, Tarunawan, S.Sos juga menyampaikan gotong royong yang dibanggabanggakan, akhir-akhir ini gaungnya semakin sayup. Hal ini bukanlah karena masyarakat yang tidak menghargai. Tetapi disebabkan karena pengaruh globalisasi, pengaruh teknologi yang sudah semakin canggih, dan pengaruh kesejahteraan masyarakat yang sudah semakin baik. Makanya, BBGRM ini ditujukan mengangkat kembali gotong royong. Tentunya perlu dilakukan upaya-upaya strategis agar apa yang menjadi keinginan seluruh masyarakat, serta kegiatan gotong royong ini semakin dimasyarakat, dan

dikembangkan bisa terlaksana dengan baik. “Harus ada landasan hukum yang kuat. Selama ini kita hanya berpatokan kepada Permendagri Nomor 42 Tahun 2005, terkait dengan pedoman BBGRM tingkat nasional. Kita belum punya kebijakan terkait dengan landasan hukum baik berupa Perda maupun Perbup. Saya kira ini yang menjadi PR kita bersama,” jelasnya. Kegiatan BBGRM ini dilaksanakan di seluruh kecamatan di semua desa yang ada di Sumbawa. Mudah-mudahan dengan adanya anggaran desa, dalam waktu yang tidak terlalu lama, dapat membangkitkan kembali semangat penananam nilai gotong royong di tengah masyarakat. Pada kesempatan tersebut, Bupati yang didampingi Wakil Bupati, Drs. H. Mahmud Abdullah, Ketua DPRD Sumbawa, Budi Suryata dan Pimpinan Forkominda juga sempat melakukan penanaman pohon mangga di simpangan desa Kalimango. Kemudian menyerahkan bantuan kepada sejumlah kelompok masyarakat dan lainnya. (ind/arn/*)

Sumbawa Ancam Gugat Pengelola Menara Ponsel Rusak, Lampu Pengatur Lalin di Sumbawa Besar

Sumbawa Besar (Suara NTB) Sampai saat ini pengelola menara jaringan telepon seluler (ponsel) di Sumbawa belum melunasi sisa retribusinya kepada pemerintah daerah yang tercatat sekitar Rp 200 juta lebih. Karenanya Dishubkominfo berencana akan melakukan gugatan jika perusahaan tersebut tak kunjung melunasi tunggakannya. Kepala Dishubkominfo Kabupaten Sumbawa, Burhan, SH., MH, Rabu (4/5) menyebutkan, keengganan perusahaan tersebut melunasi retribusi dikarenakan sudah mengajukan Yudisial review ke Mahkamah Konstitusi, menyusul adanya perbedaan perhitungan. Dalam hal ini, pihaknya mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang retribusi dan pajak daerah yang menentukan retribusi menara 2 persen dari nilai jual objek pajak (NJOP). Hal inilah yang digugat pengelola menara jaringan ponsel (provider), kemudian dikabulkan Mahkamah Konstitusi. Putusannya, salah satu pasalnya yakni pasal 142 menyebutkan sudah tidak berlaku lagi terhadap penarikan retribusi. Sehingga tidak berlaku lagi pe-

narikan retribusi sejak ditetapkan keputusan tersebut pada Mei 2015 lalu. Namun putusan tersebut tidaklah berlaku mundur. Yang mana masih ada sisa tunggakan dari provider yang harus dibayarkan kepada Pemda sebelum adanya putusan tersebut. “Kami sudah menagih. Masih tersisa Rp 200 juta lebih. Makanya dalam hal penagihan kami didampingi pihak Kejari Sumbawa selaku pengacara negara. Kalau terus menerus kita tagih mereka tidak bayar, maka kami akan mengajukan gugatan ke Pengadilan,” terangnya. Meskipun demikian, sebelum dilakukannya gugatan tersebut, pihaknya tetap akan berupaya melakukan penagihan. Mengingat sebelumnya tunggakan perusahaan tersebut lebih besar, sudah dibayarkan separuhnya. Saat ini kata Burhan, pihaknya juga tengah menunggu pengesahan perubahan Perda Nomor 4 Tahun 2012 yang tengah dibahas DPRD. Hal ini dilakukan sebagai acuan nantinya untuk melakukan penarikan retribusi. Mengingat dari Putusan MK, sudah tidak bisa melakukan penarikan retribusi sejak Mei 2015

lalu. Kalaupun Perda tersebut sudah disahkan, maka pihaknya akan menagih kembali retribusi tower untuk Tahun 2016. “Nanti kalau ada pengesahan perubahan Perda Nomor 4 Tahun 2016 yang sedang dibahas DPRD, maka kami akan menagih kembali untuk Tahun 2016,” tukasnya. Sementara itu, Kajari Sumbawa, Paryono, SH menyebutkan terhadap penagihan retribusi tersebut, pihaknya masih melakukan proses mediasi antara perusahaan dengan Pemda. Supaya mendapat titik temu terhadap adanya perbedaan persepsi terkait besarnya jumlah penarikan retribusi. Disebutkannya, pihak perusahaan menganggap besar retribusi tidak sebesar yang saat ini tengah ditagih pemda. Sementara pihaknya sudah menghitung, dan besarnya sesuai dengan yang ada dalam tagihan sekitar Rp 200 juta lebih. “Mereka masih berdasarkan perhitungan mereka. Padahal kita suah menghitung, jumlahnya seperti yang ada dalam penagihan. Jadi kami akan mengundang lagi mereka untuk negosiasi. Nanti kalau tetap buntu, akan kita gugat,” pungkas Kajari. (ind)

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890

Kerjasama Program PAUD Dinas Diknas Sumbawa dengan Harian Suara NTB

(Suara NTB/ist)

FAKTA KERJASAMA - Bunda PAUD Sumbawa, Hj Amien Rahmani Husni Djibril saat menandatangani fakta kerjasama Program PAUD Generasi Cerdas Desa di Hotel Grand Whiz, Jakarta (foto kiri). Foto bersama Bunda PAUD dari 25 kabupaten/kota penerima program, termasuk di dalamnya Hj. Amien Rahmani.

Sumbawa Raih Program PAUD Generasi Cerdas Desa Sumbawa Besar (Suara NTB) Sumbawa sebagai salah satu Kabupaten yang mendapatkan program PAUD Generasi Cerdas Desa pada 2016 ini. Program intervensi hasil kerjasama pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia serta pemerintah Australia. Salah satu bentuknya, berupa pelatihan kepada guru tenaga pendidik (tendik) PAUD. Sebagai sasaran dari program ini. Kepala Bidang Pendidikan Formal dan Informal (PNFI) Dinas Diknas Kabupaten Sumbawa, Irine Silviani, S.P, M.M, menjelaskan, program ini

Halaman 6

akan dimulai Agustus 2016 mendatang untuk angkatan pertama. Dengan sasaran para guru PAUD yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa. Kegiatan berupa Diklat dasar dan tugas mandiri. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan gugus, kunjungan belajar lokal dan pendampingan. Program ini, lanjut Irine, merupakan pilot kolaborasi untuk memperluas akses dan peningkatan layanan PAUD di desa-desa. Dalam rangka penerapan Undang-Undang Desa Nomor 6 tahun 2014. Fasilitasi program pe-

merintah pusat dengan 25 kabupaten/ kota dan organisasi mitra lokal dan masyarakat. Programnya untuk tahun 2016/2017. “Program ini tentu membuat pemerintah daerah sangat terbantu. Sebab melalui program ini, para guru PAUD di Kabupaten Sumbawa berkesempatan untuk meningkatkan kapasitasnya,” sebutnya. Dalam hal ini, pemerintah pusat yang menentukan kabupaten mana yang berhak menerima program ini. Sebab selain Kabupaten Sumbawa, 24 kabupaten/kota lainnya juga mendapat program

serupa. Bahkan penandatanganan fakta kerjasama sudah dilakukan di Hotel Grand Whiz, Jakarta, 25-27 April 2016 lalu, yang diwakili Bunda PAUD setiap Kabupaten/Kota. Sementara dari pemerintah pusat diwakili oleh Direktorat Pembinaan PAUD Kemendikbud RI dan Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas Kemendikbud RI. Artinya, Sumbawa dalam hal ini diwakili Bunda PAUD, Hj. Amien Rahmani. Dirinya juga ikut hadir mewakili Kepala Dinas Diknas, bersama perwakilan BPM-PD dan Bappeda. (arn/*)

Sumbawa Besar (Suara NTB) Lampu pengatur lalu lintas (lalin) di dua lokasi di Sumbawa Besar, yakni Simpang Bingung dan Lawang Gali masih rusak. Perbaikan lampu tersebut masih terkendala beberapa hal. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Sumbawa, Burhan, SH., MH yang ditemui Suara NTB, belum lama ini mengutarakan, lampu pengatur lalin di seputar jalan Simpang Bingung sebelumnya ada pelebaran jalan, dan dilakukan pembongkaran. Namun dalam pengerjaan jalan tersebut ada beberapa komponen dari lampu pengatur (Traffic Light) yang kabelnya putus. Sampai saat ini belum ada informasi dari pihak yang mengerjakan jalan untuk pemasangan kembali. Mengingat sebelumnya telah berkomitmen akan memasang kembali setelah proyek jalan selesai.

Sementara terhadap Traffic Light yang berada di Lawang Gali, juga sebelumnya ada pengerjaan talud sehingga harus dibongkar. Hal itu menimbulkan gangguan pada kabel. Sehinga beberapa bulan tak bisa difungsikan. Pihaknyapun sempat memperbaikinya, namun tak bertahan lama. Dalam hal ini modulnya rusak, dan sudah saatnya untuk diganti dengan yang baru. “Ada beberapa komponen yang kabelnya putus dan modulnya rusak. Kami tengah berupaya untuk memperbaiki lampu pengatur lalin di dua lokasi itu,” ujarnya. Guna perbaikan kata Burhan, pihaknya tengah menghitung rincian biayanya, supaya dapat diangarkan kembali dalam pengadaan. “Sekarang sedang kita hitung berapa biaya untuk kita anggarkan kembali. Tapi hal-hal yang masih bisa diperbaiki, kita akan hidupkan,” tukasnya. (ind)

Pegawai Honorer di KSB akan Dibuatkan SOP Taliwang (Suara NTB) Para pegawai honorer atau Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan dibuatkan Standar Operasional Prosedur (SOP). Keinginan adanya SOP bagi PTT itu disampaikan Wabup KSB, Fud Syaifuddin saat memimpin rapat membahas persoalan PTT pada Rabu lalu. Hadir dalam pertemuan tersebut, kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan (BK-Diklat) H. Abdul Malik Nurdin, S.Sos, Inspektur Inspektorat Kabupaten (Itkab) Ir. H. Ady Mauluddin, M.Si, Plt. Sekretaris Dinas Dikbudpora Aku Nurahmadin dan jajaran staf ahli bupati. Menurut Wabup, kehadiran SOP bagi PTT saat ini sangat penting. Sebab selama ini daerah belum memiliki aturan mengikat yang membawahi PTT, baik itu honor daerah, kontrak maupun sukarela. “Kita harus segera buat SOPnya. Mulai dari proses rekrutmen, pemberian haknya dan hal lainnya yang bersangkutan dengan kepegawaian non ASN itu,” tegasnya. Wabup pun meminta, kepada BK-Diklat dan SKPD lainnya yang berkaitan dengan kepegawaian segera memikirkan hal tersebut dan menyusun SOP-nya. “Kalau sudah ada segera juga disosialisasi-

kan karena harapan saya, aturan itu juga segera bisa diberlakukan,” cetusnya. Sementara itu kepala BKDiklat KSB Abdul Malik Nurdin mengatakan, saat ini jumlah PTT yang ada sebanyak 3.549 orang. Para pegawai ini tersebar di seluruh SKPD dan unit kerja pemerintah hingga ke tingkat bawah. “Ini hasil pendataan kita sesuai hasil evaluasi dan monitoring yang kita lakukan baru-baru ini,” sebutnya. Jumlah itu kata dia, akan dilakukan evaluasi berdasarkan kebutuhan pegawai di seluruh SKPD dan unit kerja. Nantinya tim yang melakukan evaluasi akan menyerahkan hasilnya kepada bupati selaku kepala daerah untuk menentukan apakah diperlukan rasionalisasi pegawai berdasarkan beban kerja yang ada. “Nanti bisa juga data yang ada sekarang berkurang tergantung kebijakan bupati. Namun yang jelas kita akan sampaikan hasil evaluasinya nanti kepada bupati atau wakil bupati,” timpalnya. Terkait SOP sebagai mana yang diinginkan Wabup, Malik mengaku, pihaknya bersama SKPD terkait lainnya akan segera melakukan penyusunan. Hal itu menurut dia, adalah satu pemikiran maju mengingat sejauh ini belum ada ketentuan khusus mengenai PTT. (bug)


SUARA PULAU SUMBAWA

SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

Halaman 7

Pemuda dan Pelajar Diminta Jadi Garda Terdepan Tangani Bencana

(Suara NTB/ula)

PEMADAMAN KEBAKARAN - Peserta pelatihan tanggap darurat dan evakuasi korban bencana bagi pemuda serta pelajar se Kabupaten Dompu mempraktikkan pemadaman kemabakaran dalam pelatihan, Rabu (4/5).

Polisi Amankan Dua WNA Asal Tiongkok Kota Bima (Suara NTB) – Diduga menyalahgunakan izin tinggal, dua orang Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok diamankan Polisi. Keduanya diamankan dalam operasi penyakit masyarakat (Pekat) oleh jajaran Polres Bima Kota, di salah satu hotel di Kota setempat, Selasa (3/5) malam sekitar pukul 21.30 wita. Dua WNA yang diamankan itu, yakni Huang Chaoqiang dan Huang Deshui. Selain WNA, diamankan pula dua warga asal Jawa Barat yang diduga sebagai guide, (Suara NTB/uki) masing – masing Raodah (34) H. Nurdin dan Siti Fatimah (29). “Menyalahgunakan paspor, makanya kita amankan untuk diproses lebih lanjut,” ucap Kabag Ops Polres Bima Kota, Kompol H. Nurdin kepada Suara NTB, Rabu (3/5). Kata Nurdin, pada saat operasi, aparat menemukan sejumlah obat – obat herbal lengkap dengan alat kesehatan. Barang tersebut diduga akan diperjualbelikan oleh WNA itu di kota setempat. “Barang – barang ini kami sita. Dan saat ini sudah diamankan di Mapolres Bima Kota,” katanya. Nurdin menyebutkan, pada saat operasi pekat itu, selain mengamankan dua WNA dan dua guide, di hotel yang sama pihaknya juga mengamankan tiga pasangan yang diduga melakukan perbuatan mesum. Tiga pasangan mesum itu yakni, EF (39) warga desa Nunggi Kecamatan Wera dengan KN (29) warga Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Selanjutnya MR (28) warga Kelurahan Tanjung Kota Bima, dengan AN (38) warga desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima. “Sementara satu pasangan lain yakni HS (36) warga desa Baralau Kecamatan Monta dengan IP (19) warga desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima,” sebutnya. Nurdin menegaskan, baik WNA, guide dan tiga pasangan mesum yang diamankan itu, saat ini tengah diproses. Sejumlah orang yang diamankan itu hanya akan diberikan surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. “Sementara untuk dua WNA ini akan kita serahkan ke pihak Keimigrasian untuk diproses lebih lanjut,” tegasnya. Dia menambahkan operasi pekat akan terus dilakukan oleh pihaknya untuk mengeliminir tindakan kriminal di wilayah hukum Polres setempat. “Operasipekat ini akan terus dilakukan dengan sasaran tempat prostitusi, perjudian, minuman keras (Miras). Sementara untuk lokasi berada di wilayah tertentu seperti di hotel, losmen hingga kafe yang berada di Kota Bima,” pungkasnya. (uki)

Polisi Tangkap Dua Tersangka Kasus Penembakan Dompu (Suara NTB) Polres Dompu menangkap tersangka pelaku penembakan dan pembacokan di kediaman Tamrin alias Ripen warga Ginte Kandai Dua. Dua tersangka itu dibekuk di Mataram, Kamis (5/5) di tempat terpisah. Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Herman kepada Suara NTB, Jumat (6/5) mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi dan bukti yang dimiliki, pihaknya telah menangkap dua orang diduga sebagai pelaku utama pembacokan terhadap Udin warga Lanci dan penembakan terhadap Siti Atikah warga Ginte di kediaman Ripen lingkungan Ginte Kandai Dua, Sabtu (30/4) dini hari. “Tersangka H dan Y kita tangkap di Mataram. Sekarang keduanya sudah kita tahan,” katanya. Pembacokan dan penembakan, kata Herman, diduga sebagai aksi balas dendam atas kasus pembacokan terhadap Amirullah warga Kandai Dua, Jumat (29/4) sekitar pukul 23.30 wita di jalanan kelurahan Simpasai Dompu. Tersangka H, warga Kandai Dua yang merupakan kakak kandung Amirullah dan Y warga Dorongao Kelurahan Kandai 1 Dompu langsung menyasar warga Renda yang ada di Kandai Dua. Sekitar 18 orang gerombolan H dan Y mendatangi kediaman Tamrin alias Ripen warga Ginte Kandai Dua, Sabtu (30/4) sekitar pukul 02.00 wita. Ripen yang beristrikan warga Kandai Dua ini disebut – sebut sebagai warga Renda Simpasai, sehingga ia hendak diserang. Namun ia cepat menyelamatkan diri, tapi Udin, karyawan usaha batako Ripen justru menjadi korban pembacokan dan istrinya Siti Atikah terkena penembakan saat membuka pintu kios saat mendengar Udin teriak minta tolong. Selang beberapa saat, kediaman Zulfaidin (warga Kandai Dua) di Renda dilempar orang tidak dikenal menggunakan bom molotov, tapi tidak sampai terjadi ledakan. “Pelaku melakukan penyerangan diduga sebagai balas dendam dari kasus pembacokan (Amirullah),” katanya. Selain kedua tersangka yang sudah ditahan, Herman mengatakan, pihaknya juga tengah mengembangkan delapan orang lain pada kejadian yang sama. Kedelapan orang ini belum ditahan dan tidak tertutup kemungkinan akan ada tambahan tersangka lainnya. “Untuk kasus pembacokan (Amirullah) di Simpasai dan penembakan M. Rum, kita belum mendapatkan saksi dan bukti yang kuat mengarah pada pelaku. Yang baru kita miliki untuk kasus penembakan dan pembacokan di kediaman Ripen. Tapi kami terus melakukan pengungkapan untuk menemukan para pelaku,” terangnya. (ula) Herman (Suara NTB/ula)

Dompu (Suara NTB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menggelar pelatihan tanggap darurat dan evakuasi korban bencana bagi pemuda dan pelajar se Kabupaten Dompu. Pemuda dan pelajar diharapkan menjadi garda terdepan dalam membantu petugas untuk menangani bencana di lingkungannya. Berbagai keterampilan dasar seperti bongkar pasang tenda, pemadaman kebakaran, cara evakuasi korban bencana alam di laut dan sungai, penan-

ganan awal korban bencana dan berbagai keterampilan dilatih selama tiga hari, sejak Senin (2/ 5) hingga Rabu (4/5) oleh instruktur dari Kodim Dompu, Tim SAR Bima, Petugas Pemadam Kebakaran, PMI, dan BPBD sendiri. Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB, Arifuddin saat penutupan pelatihan di gedung Pemuda Dompu, Rabu, mengaku dengan masa waktu tiga hari tidak mungkin bisa langsung membuat peserta terampil dalam menghadapi bencana. Namun dengan pel-

atihan yang diberikan bisa memahami dan ikut membantu petugas dalam menangani bencana di lingkungannya. “Ketika ada bencana, adik – adik yang diharapkan akan membantu petugas dalam menangani bencana di lingkungannya,” katanya. Ia pun mengingatkan, tugas menangani kebencanaan bukan hanya menjadi tugas BPBD, tapi juga menjadi tugas masyarakat. Berdasarkan ketentuan, ada tiga elemen yang memiliki tugas menangani bencana yaitu pemerin-

tah, masyarakat dan badan usaha. “Untuk bencana kebakaran, pahami tiga sumber api (bahan mudah terbakar, suhu, dan oksigen). Bila tidak dipahami, maka akan menghanguskan bangunan dan memakan korban,” terangnya. Kepala BPBD Kabupaten Dompu, Drs. Imran dalam sambutannya memberikan apresiasinya atas penyelenggaraan pelatihan tanggap darurat dan evakuasi bencana bagi pemuda serta pelajar se-Kabupaten Dompu atas usulan pihaknya. Terlebih

dalam waktu dekat, akan terjadi peralihan musim hujan ke musim panas dan menyebabkan kekeringan. “Kita berharap agar Dompu tetap dibantu,” ungkapnya. Pada tahun 2015 lalu, Dompu juga dibantu untuk pengeboran air tanah di Dusun Nangadoro Desa Huu hingga kedalaman 100 meter lebih. Karena daerah ini menjadi langganan kekeringan dan kesulitan air bersih. “Kita berharap di tempat lain juga bisa dibantu dengan sumur dalam,” harapnya. (ula/*)

Ratusan Hektar Lahan Padi di Bima Gagal Panen Bima (Suara NTB) – Belum jelas penanganan puluhan hektar lahan padi yang terkena puso dan terancam gagal panen di Kecamatan Langgudu, belum lama ini. Kini ratusan hektar lahan padi di Kecamatan Soromandi juga dilaporkan mengalami gagal panen, sebagai akibat kekeringan. Camat Soromandi, Yusuf, S.Sos kepada Suara NTB, Kamis (5/5) mengaku, ada sekitar 800 hektar sawah tadah hujan di beberapa wilayah di Kecamatan Soromandi yang menanam padi mengalami gagal panen. “Hujan yang tidak tidak turun sejak satu bulan terakhir, membuat lahan warga kering sehingga mengalami gagal panen,” katanya. Dia menyebutkan lahan pertanian yang mengalami gagal panen itu terjadi di Desa Wadukopa, sebagian wilayah di desa Bajo, Kananta dan Sampungu. Kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan hing-

ga mencapai miliaran rupiah. “Lahan yang paling parah di wilayah Sampungu. Namun kami telah melaporkan hal ini ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Disperta) Kabupaten Bima, belum lama ini agar segera ditindaklanjuti,” sebutnya. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, H. Sumarsono, SH, MH, dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mengetahui ada lahan pertanian warga yang mengalami gagal panen di Kabupaten setempat. “Sampai sekarang belum

ada laporan warga yang mengalami gagal panen,” katanya. Hanya saja, Sumarsono mengarahkan agar hal itu ditanyakan langsung pada Dinas terkait. Kemungkinan, menurutnya Dinas tersebut sudah menerima laporan yang dimaksud. “Soal gagal panen karena puso di Langguddu dan di Kecamatan Soromandi kemungkinan sudah dilaporkan kepada dinas terkait. Sementara untuk kami belum ada,” terangnya. Terpisah, Kepala Dispertapa Kabupaten Bima, Ir. M. Tayeb mengaku belum mengetahui adanya informasi tersebut. Pasalnya hingga saat ini baik Pemerintah Desa, Kecamatan maupun pihak UPTD belum memberikan laporan secara resmi kepada pihaknya. “Untuk di Soromandi kami belum ada laporan. Sementara di Langgudu hanya berupa informasi saja, tapi kami belum me-

(Suara TB/uki)

GAGAL PANEN – Salah satu lahan di Kecamatan Soromandi yang mengalami kekeringan dan gagal panen, Jumat (6/ 5). nerima laporan resmi,” ujarnya. yang terkena dampak bencaJika informasinya demiki- na gagal panen. Pihaknya an. Tayeb berjanji akan men- akan segera menindaklanjuti. “Jika ada laporan resmi garahkan jajarannya untuk meninjau dan mengecek lang- kami akan menindaklanjuti sung. Selain itu, apabila telah dengan berkoordinasi dengan menerima informasi dengan Dinas terkait guna memberiresmi secara tertulis, bahwa kan tanggap darurat dan banada beberapa lahan pertanian tuan,” pungkasnya. (uki)

Seorang Gadis Diduga Diperkosa Tukang Ojek

(Suara NTB/ula)

TUNTUT KEADILAN - Bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin bersama Kapolres Dompu, AKBP Brury Soekotjo AP, SIK turun memberikan pemahaman pada warga Saneo yang menuntut keadilan akibat kematian Puasa, Jumat (6/5).

Warga Saneo Tuntut Keadilan Kasus Kematian Puasa Dompu (Suara NTB) Kasus kematian Puasa, warga Saneo 2 Desa Saneo, Kecamatan Woja dipersoalkan warga, karena dinilai tidak murni kecelakaan lalu lintas. Puasa yang menderita koma di RSUD Dompu hingga meninggal dunia, Kamis (5/5) sore setelah mengalami laka lantas di depan klinik Alif Husada Kandai Dua, Selasa (3/5) malam diduga ada unsur penganiayaan. Korban diduga melarikan diri akibat ketakutan saat aparat kepolisian melakukan razia di simpang Cakre. Karenanya ratusan warga Saneo turun ke kota untuk mempertanyakan hasil visum ke RSUD Dompu. Warga yang emosional ini berhasil ditahan di depan Polres Dompu, karena visum yang hendak dipertanyakan untuk kepentingan meminta keadilan pada aparat kepolisian terkait dugaan tindak penganiayaan oleh oknum polisi pasca laka lantas terjadi. Bupati Dompu, Drs. H. Bam-

bang M. Yasin dan Kapolres Dompu, AKBP Brury Soekotjo AP, SIK langsung turun menenangkan warga di depan Polres Dompu. Setelah diberi pemahaman dan dijanjikan hasil visum akan dikeluarkan pihak RSUD Dompu, Jumat kemarin, warga pun akhirnya bersedia menunggu hingga usai shalat Jumat. Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin di hadapan warga menegaskan, hasil visum sudah ada diterbitkan pihak RSUD Dompu. Namun hasil visum ini untuk kepentingan penyidikan aparat Kepolisian dan menjadi bukti saat disidangkan di pengadilan. “Bila ada keterlibatan oknum anggota Polisi dalam penganiayaan, itu akan diproses oleh atasannya di Polda bidang Propam-nya,” jelas bupati. Dia meminta warga untuk kembali ke Saneo dan memakamkan Puasa secara layak. Sementara proses hukum atas pengaduannya diproses oleh aparat Kepoli-

sian. “Visumnya sudah ada. Mari kita kembali dan makamkan korban dengan baik,” ajak bupati. Sementara Kapolres Dompu, AKBP Brury menegaskan, bila ada keterlibatan oknum anggota polisi akan menjadi kewenangan Polda selaku atasan untuk memprosesnya. “Kita serahkan ke Polda untuk memprosesnya,” kata Brury. Terkait kronologi kecelakaan, Brury mengatakan, pihaknya melakukan razia di simpang Cakre Kandai Dua. Korban diduga melarikan diri karena tidak memiliki dokumen kendaraan dan menabrak tembok pagar rumah milik Ir. H. A. Rajak di Kandai Dua. Akibat kecelakaan itu, sepeda motornya rusak parah dan korban mengalami luka cukup serius. “Ini murni laka lantas,” tegas Brury. “Tapi memang kita sudah menerima laporan pengaduan dari keluarga dan menganggap itu ada dugaan penganiayaan oleh anggota,” tambah Brury. (ula)

Dompu (Suara NTB) Seorang siswi asal Kempo berinisial N (15), warga Kempo yang pulang dari Bima dan mampir jalan – jalan ke Dompu diduga diperkosa tukang ojek. Tindakan biadab itu terjadi saat N meminta kepada tersangka pelaku untuk mengantarkannya ke pangkalan bemo tujuan Kempo, namun dibawa ke Riwo oleh pelaku. Informasi yang dihimpun Suara NTB, Jumat (6/ 5) menyebutkan, korban sebelumnya pulang dari Bima dan mampir ke salah satu supermarket Dompu. Keluar dari supermarket, ia meminta Rm, yang merupakan ojek untuk mengantarkannya ke pangkalan bemo di pasar Wodi Desa Bakajaya. Karena tidak ada bemo yang mangkal, ia minta agar diantar hingga simpang Sipon Desa Bara Kecamatan Woja. Pelaku kemudian melanjutkan kendaraannya ke Desa Riwo dan istrahat di gubuk warga setempat. Setelah memerkosa korban, pelaku sempat ke perkampungan untuk beli rokok dan korban dibiarkan sendiri di gubuk. Warga yang istirahat usai bertani sempat menanyakan korban dan langsung diceritakan kejadian pemerkosaannya. Warga pun langsung mencari pelaku ke

arah selatan berdasarkan ciri yang disampaikan korban. Pelaku sempat berkelit, namun tidak bisa bicara banyak ketika dipertemukan dengan korban. Pelaku pun dianiaya warga yang merasa kesal dengan perbuatannya sebelum tiba aparat keamanan. Sementara Kapolsek Woja, Ipda Hendry CH kepada wartawan di Mapolres Dompu, Jumat mengungkapkan, berdasarkan keterangan pelaku, korban berada di Dompu dan memintanya untuk mengantar ke Saka Desa Manggeasi Dompu untuk menemui keluarganya. Setibanya di Manggeasi, korban minta kembali ke Dompu. Namun oleh pelaku membawanya hingga ke Riwo hingga ia melakukan tindakan bejatnya. “Pelaku sempat dianiaya warga yang kesal dengan tindakan pelaku sebelum diamankan ke Polsek Woja,” katanya. Korban sendiri, kata Hendry, belum dimintai keterangan. Namun berdasarkan bukti dan keterangan saksi, pelaku diduga telah melakukan tindakan pemerkosaan dan dikenakan undang – undang perlindungan anak dengan ancaman hukuman penjara delapan tahun. “Pelaku sudah kita tahan di Polsek,” katanya. (ula)

Sepekan, Tiga Kasus Pencabulan Anak Terjadi di Bima Kota Bima (Suara NTB) – Polres Bima Kota kembali menangani tiga kasus pencabulan anak di bawah umur. Kasat Reskrim Polres Bima Kota, AKP Antonius F. Gea, S.Ik, mengatakan, ketiga kasus itu terjadi dan ditangani dalam sepekan terakhir. Kata dia, kasus pertama terjadi di wilayah Desa Buncu Kecamatan Sape. Seorang anak di bawah umur nyaris diperkosa oleh SY alias One. Kasus tersebut terjadi pada Kamis pekan lalu, dan dilaporkan oleh pihak keluarga sehari setelah kejadian. “Pelaku saat ini telah diamankan. Dan kasusnya sedang diproses,” katanya kepada Suara NTB, Rabu (4/5).

Sementara, tambah dia, seorang bocah berusia 11 tahun juga mengalami nasib serupa. Warga salah satu desa di Kecamatan Wawo itu nyaris diperkosa oleh AM (74), warga Desa Pai Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Tindakan pencabulan itu terjadi di rumah korban, pada Senin (2/ 5) pagi sekitar pukul 10.00 wita. “Saat itu korban dan pelaku sedang menyantap salome. Tiba – tiba pelaku langsung memeluk, meraba hingga mencium korban,” katanya. Mengetahui reaksi pelaku kemudian korban berlari menuju kediamannya dan memberitahukan tindakan tersebut kepada kedua orang tuanya untuk selanjutnya melapor ke Polres Bima Kota. “Pelaku inisial AM telah di-

tangkap dan saat ini diamankan di Polres Bima untuk diproses lebih lanjut,” ujarnya. Sementara, kasus tindakan pencabulan anak di bawah umur lainnya terjadi di Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Korban yang berusia 14 tahun diduga diperkosa oleh MJ (54) yang juga merupakan tetangga korban. Tindakan itu terjadi pada Senin (2/5) sore sekitar pukul 18.45 wita. “Korban saat itu mengadu kepada orang tuanya, bahwa dia dicabuli oleh pelaku, bahkan pengakuan korban tindakan itu telah dilakukan sebanyak lima kali, dalam waktu dan tempat berbeda,” terang Antonius. Mendengar hal itu, pihak keluarga korban tidak menerima dan nyaris menghakimi pelaku.

Namun tindakan itu cepat diantisipasi oleh beberapa personel gabungan Polsek Rasanae Barat dan Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota. “Saat ini pelaku telah diamankan, dan akan diproses lebih lanjut,” terangnya. Antonius mengingatkan kepada para orang tua agar tetap meningkatkan kewaspadaan, menjaga sekaligus mengawal kegiatan anaknya. Jika ada perbuatan yang melawan hukum untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri, dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat berwenang. “Apapun alasannya tidak diperbolehkan main hakim sendiri. Karena malah justru membuat masalah baru. Ada perbuatan melawan hukum

(Suara NTB/uki)

Antonius F. Gea segera melapor sehingga bisa ditindaklanjuti,” pungkasnya. (uki)


SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

POLHUKAM

Tujuh Penjudi dan Pangkalan Miras Digerebek Polisi

LINDUNGI KELUARGAMU DARI BAHA YA BAHAY NARKOBA

Praya (Suara NTB) – Kegiatan operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar jajaran Polres Lombok Tengah (Loteng) mulai membuahkan hasil. Sebanyak tujuh pelaku judi berhasil diamankan. Selain itu, ratusan botol minuman keras (miras) tradisional jenis tuak juga berhasil disita di sejumlah pangkalan miras di kawasan wisata Kute Pujut.

Atur Provinsi Kepulauan SETELAH Provinsi NTB ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu dari enam provinsi kepulauan di Indonesia. Kini DPRD NTB menuntut komitmen pemerintah pusat agar memberikan perhatian lebih pada provinsi kepulauan, dengan membentuk undang-undang khusus yang mengatur terkait dengan keberadaan dari provinsi kepulauan itu sendiri. Menurut Sekretaris Komisi I DPRD NTB, H. Rumaksi SJ, SH kepada Suara NTB, pihaknya meminta kepada pemerintah pusat agar segera mengatur secara khusus keberadaan provinsi kepulauan itu. Sehingga dengan adanya undang-undang tersendiri, maka hal tersebut akan berdampak pada program pembangunan di NTB. “Kita kan sudah ditetapkan sebagai provinsi kepulauan, nah sekarang itu harus diatur dengan aturan tersendiri, tidak bisa hanya dimasukkan dalam UU 23 tahun 2014. Dari penjelasan Kemendagri kemarin, memang provinsi kepualaun itu akan diatur dalam empat pasal di UU 23, setelah revisi. Tetapi menurut saya itu tidak cukup, harus ada aturan tersendiri,” ujarnya. Adapun keinginan Rumaksi agar provinsi kepulaun itu diatur dengan undang-undang tersediri, diharapkan akan diikuti oleh program-program dari pemerintah pusat. Misalnya dalam hal kebijakan pengalokasian anggaran yang dikhususkan untuk provinsi kepulauan. “Harapan kita dengan adanya undang-undang tersendiri terkait provinsi yang berciri kepulauan itu, akan berdampak pada pengalokasian anggaran nantinya. Misalnya samalah dengan keberadaan provinsi istimewa, yang telah diatur dengan undang-undang tersendiri. Kan mereka mendapatkan alokasi anggaran khusus dari statusnya itu,” pungkas Rumaksi. (ndi)

“Dalam operasi selama dua hari kemarin (Rabu dan Kamis), kita berhasil mengamankan penjudi dan ratusan botol miras,” ungkap Kasubag. Humas Polres Loteng, AKP Made Suparta, kepada Suara NTB, Jumat (6/5) kemarin. Awalnya, berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat tim operasi menggerebek pangkalan miras milik Amaq Puput, warga Desa Kute Pujut, Rabu (4/5) sore. Dalam penggerebekan tersebut polisi berhasil menyita 8 jeriken miras jenis tuak. Ditambah puluhan botol miras jenis tuak dan brem berbagai ukuran. Usai dari panglalan miras milik Amaq Puput, tim operasi kemudian bergerak menuju warung milik Inaq Lusi. Disana polisi juga berhasil mene-

Mataram (Suara NTB) – Tak berselang lama setelah kejadian, terduga pelaku pembunuhan terhadap Ramdan (23) ditangkap. Tim Opsnal Polres Mataram dan Polsek Ampenan bergerak cepat. Pelaku inisial LK (24) diamankan dari rumah saudaranya di Parampuan, Labuapi, Lobar. “Ditangkap di rumah saudaranya. Dia kabur ke sana setelah diduga melakukan pembunuhan. Tim langsung bergerak menciduk pelaku,” kata Kapolres Mataram, AKBP Heri Prihanto, SIK ditemui Suara NTB di Mapolres Mataram, Kamis (5/5). Ia menjelaskan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Mengenai senjata tajam yang digunakan pelaku,

Temukan Indikasi Pelanggaran SOP

apakah memang sudah disiapkan atau tidak. “Pelaku diduga memang membawa senjata tajam. Masih didalami apakah (pembunuhan) disengaja atau tidak,” kata Kapolres. “Berdasarkan penyelidikan awal, pelaku sedang dalam pengaruh alkohol. Melihat korban lalu terjadi duel. korban ditusuk dua kali. Meninggal di rumah sakit,” jelasnya. Mengenai motifnya, sambung dia, warga BTN Sunami Gatep Ampenan Selatan Kota Mataram itu diduga tidak terima karena tersinggung merasa dilecehkan oleh korban. Pelaku melintasi di kawasan lingkungan Karang Kreok, Kelurahan Ampenan Selatan, tepat di depan se-

Jual Gadis di Hotel, MW Diamankan Polisi Mataram (Suara NTB) Polisi menangkap MW (34), diduga pelaku tindak pidana perdagangan orang, Rabu (4/5). Pelaku diduga menjual seorang gadis kepada lelaki hidung belang di salah satu hotel di Cakranegara. Sekitar pukul 21.30 Wita, polisi menggerebek MW saat hendak melakukan transaksi. Ia kemudian digelandang ke Mapolres Mataram. “Ada germonya juga, ada mucikarinya, dia sebagai perantara,” ungkap Kapolres Mataram, AKBP Heri Prihanto, SIK, Kamis (5/5), ditemui di Mapolres Mataram. Uang hasil bisnis keji itu kemudian disetorkan kepada germo dan mucikari. Kini masih dalam penyidikan guna dilakukan pengejaran. Modusnya, pelaku menunggu pelanggan di hotel melati tersebut. Bentuk komunikasi pemesanan kini juga masih dalam lidik polisi. Korban prostitusi dihargai Rp 500.000. “Korbannya wanita umur 18 tahun. Dalam penanganan Satreskrim untuk pengembangan apakah ada korban lain,” ujar Kapolres. Pelaku diduga melanggar ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-undang RI nomor 21 tahun 2007 tentang Perdangan Orang dan atau pasal 506 KUHP.

(Suara NTB/dok)

POLISI menemukan indikasi pelanggaran SOP Bank Muamalat. Pemeriksaan Mantan Operation Manager (OM) mendapati bahwa ada dugaan pencatatan tidak sah atau palsu. Dilakukan oleh oknum marketing tanpa sepengetahuan atasan. Kasubdit II Cyber Crime Ditrekrimsus Polda NTB, AKBP Darsono Setyo Adjie, SIK, Rabu (4/5) mengatakan, OM hanya mengetahui bahwa tranasaksi perbankan sudah sesuai SOP. “OM ini yang memberikan approval atau persetujuan setiap transaksi perbankan,” jelasnya di Mapolda NTB. Mantan OM Bank Muamalat Cabang Mataram itu kini bertugas di Bank Muamalat Cabang Pekalongan memanggul jabatan yang sama. Selasa (3/5) lalu ia menjalani pemeriksaan di Ruang Unit I Subdit II Cyber Crime. Sebagai bagian dari lanjutan penyidikan dugaan pembobolan Bank Muamalat. Merugikan 21 nasabah senilai Rp 8 miliar. OM dalam struktur perbankan syariah membawahi teller, customer service, dan pegawai back office. Tugasnya tersebut membuatnya mengetahui segala macam transaksi yang dilakukan nasabah. “Jadi tanpa persetujuan OM, tidak bisa jalan transaksi. Memang sistemnya mengatur seperti itu,” jelas Darsono. Hanya saja, lanjut dia, ada beberapa transaksi yang diduga palsu. “OM tahunya cuma setujui saja. Setiap transaksi ditandatangani dia.” Transaksi tersebut antara lain, pembukaan rekening, simpanan tabungan, jasa pembayaran dan lainnya. “Seolah-olah transaksi resmi. OM ini hanya paraf saja berdasarkan laporan dari bawahannya,” ungkapnya. Kini pihaknya mendalami sejauh mana peran OM tersebut. Khususnya ketika berhubungan dengan oknum marketing terduga pelaku, DN. “Untuk sementara, belum ada keterlibatan OM. Tapi kita masih dalami lagi,” ujar Darsono. Pemeriksaan berlanjut terhadap saksi lain. Terlapor DN dijadwalkan menjalani pemeriksaan pekan ini. Guna dimintai keterangan dalam kapasitasnya sebagai saksi. Di Bank Muamalat sendiri, DN bekerja sebagai pegawai Marketing. Dalam kasus yang ditangani atas laporan Kepala Departemen Investigasi dan Disiplin Karyawan Bank Muamalat Cabang Mataram ini, Darsono menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan pasal 63 jo pasal 64 jo pasal 66 undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. (why)

mukan miras jenis tuak. Tapi dalam jumlah sedikit, hanya 9 botol ukuran besar. Selanjutnya, pada Kamis sore tim kembali bergerak. Setelah memperoleh informasi ada sejumlah warga yang tengah bermain judi domino di jalan umum Mandalika Leneng Praya. Setelah sempat melakukan pengintaian, polisi kemudian menggrebek pangkalan judi tersebut. Dalam operasi tersebut sebanyak tujuh orang penjudi berhasil dibekuk. Masing-masing MY (50), Ak (52), AK (32), Hj. Ju (35), Sa (28) Su (35) serta Ha (33). Rata-rata beralamatkan di Praya. Para pelaku ada yang berprofesi sebagai supir serta kondektur angkutan umum di wilayah Praya. Dari tangan para pelaku,

(Suara NTB/dok)

MIRAS - Miras yang berhasil diamankan polisi dalam penggerebekan dua hari terakhir. polisi mengamankan uang yang diduga hasil taruhan Rp 500 ribu lebih dan beberapa alat bukti lainnya. “Hari itu juga, para pelaku langsung digelandang ke Mapolres Loteng untuk keperluan penyelidikan

lebih lanjut,” sebutnya seraya menambahkan, begitu pula miras sitaan juga sudah diamankan di Mapolres Loteng. Ia pun menegaskan, kegiatan operasi akan terus berjalan. Sampai menjelang bulan puasa men-

datang. Karena operasi tersebut digelar salah satunya untuk cipta kondisi jelang bulan puasa. “Dengan adanya kegiatan operasi ini, masyarakat bisa lebih tenang menjalankan ibadah puasa nantinya,” tegas Suparta. (kir)

Tersinggung, Pemuda Mabuk Diduga Bunuh Kawannya

(Suara NTB/dok)

Enam Pasangan Mesum Diciduk Kapolres menegaskan, pengungkapan kasus prostitusi dalam rangka Operasi Pekat 2016 itu akan terus digiatkan. Untuk mewujudkan kondusivitas jelang bulan Ramadhan. Sejak awal dimulainya operasi pada 2 Mei lalu, ada sejumlah kasus judi, miras, dan prostitusi. Pada Rabu (4/5) lalu Polsek Mataram menggerebek satu pasangan sedang berduaan di salah satu kamar Hotel CH. Lima pasangan lain terjaring di kamar hotel TN dan NG. “Lima pasangan tanpa buku nikah kita amankan di beberapa hotel,” ungkapnya. “Menghadapi bulan puasa. Kita giatkan cipta kondisi. Mataram masih terkendali. Sepanjang ada masyarakat, pasti ada saja penyakitnya.” Sementara untuk miras, penindakan masih seputar penjualan, baik yang tradisional dan terdaftar. “Kalau ditemukan tempat produksinya (miras tradisional) kita ciduk juga. Yang jual bir tanpa izin kita lakukan penindakan tipiring,” tandasnya. (why)

Narkoba Lebih Bahaya dari Terorisme Praya (Suara NTB) Peredaran narkoba di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dinilai sudah begitu mengkhawatirkan. Bahkan jika dibandingkan dengan terorisme, peredaran narkoba justru jauh lebih bahaya dan mengkhawatirkan. Karena narkoba saat ini sudah menyentuh hampir semua lini kehidupan. Pengguna narkoba sendiri tidak hanya orang dewasa saja. Pelajar pun sekarang sudah banyak yang menggunakan narkoba. Bahkan pelajar SMP sekalipun. “Ini menunjukkan kalau narkoba sudah sangat-sangat mengkhawatirkan,” aku Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) Loteng, H.M. Suhardi Saleh, S.H., Rabu (4/5) kemarin. Untuk melawan peredaran narkoba, tidak bisa setengahsetengah. Dibutuhkan upaya dan kerja keras. Dan, tentunya harus dilakukan secara bersama-sama dan simultan oleh semua pihak. Tidak bisa hanya mengandalkan pihak tertentu saja. Misalkan aparat kepolisian. “Melawan peredaran narkoba merupakan tanggung jawab kita semua. Tidak hanya aparat kepolisian saja. Mengingat, memberantas peredaran narkoba bukan pekara gampang,” tegasnya. Pemerintah daerah saat ini sudah memberikan atensi khusus terhadap peredaran narkoba. Bahkan ke depan,

Halaman 8

semua SKPD lingkup Pemkab Loteng akan didorong supaya memasukkan kegiatan sosial bahaya narkoba dalam setiap program yang dilaksanakan. Sehingga penyadaran akan bahaya narkoba kepada masyarakat bisa benar-benar optimal. Tidak kalah penting sesungguhnya, peran masyarakat terutama keluarga dalam mencegah masuknya pengaruh narkoba kepada anggota keluarganya. Bahkan, mencegah masuknya narkoba dinilai jauh lebih efektif jika dimulai dari keluarga. “Caranya, paling tidak kita selaku anggota keluarga menjaga anggota keluarga kita yang lainnya. Dari pengaruh narkoba,” imbuhnya. Kalau masing-masing keluarga di daerah ini bisa menjaga dan melindungi anggota keluarganya dari bahaya narkoba, tentunya peredaran narkoba akan bisa diminimalisir. Tapi kalau perlindungan dari keluarga saja sudah lemah, maka pencegahan peredaran narkoba akan semakin sulit. “Disinilah pentingnya peran keluarga. Tanpa itu, bagaimanpun keras upaya pemerintah dan aparat kepolisian dalam menekan peredaran narkoba tidak akan bisa optimal hasilnya,” pungkas mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng ini. (kir)

buah warung sekitar pukul 21.00 Wita. Entah karena kontak mata, pelaku merasa tersinggung. Pelaku kemudian turun dari motornya. Melihat korban sedang duduk-duduk, pelaku menghampiri. Adu mulut dan baku jotos. Pelaku mengeluarkan sebilah golok. “Korban mengalami luka tusukan sebanyak dua kali di bagian ulu hati,” ungkap Kapolres. Meski sempat dirujuk ke RSUD Kota Mataram, nyawa korban tak dapat diselamatkan. Pelaku disangkakan pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. “Ancaman penjaranya maksimal tujuh tahun,” tandasnya. (why)

(Suara NTB/ist)

DISEMAYAMKAN - Korban Ramdan saat disemayamkan di rumah duka. Ia diduga menjadi korban pembunuhan kawannya sendiri, Rabu (4/5) di Ampenan, Mataram.


Jendela Sastra

SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

Halaman 9

CERPEN

Lingkaran Hitam Karisma Fahmi Y Hari ini hari Kamis, dan ia akan datang. Aku menunggu hari Kamis dengan manis. Bila sebelum bertemu dengannya aku selalu menyambut hari Kamis dengan penat dan malas karena banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan, maka setelah bertemu dengannya, yang terjadi adalah sebaliknya. Aku menantikan hari Kamis dengan hati berdebar. AKU bekerja di sebuah penatu, laundry pakaian. Hari Kamis adalah hari yang penuh dan padat. Pelanggan banyak yang datang hari itu karena biasanya kantor dan sekolah akan melonggarkan pakaian seragam karyawannya di hari Jumat. Dan karena hari ini hari Kamis, ia akan datang. Aku telah menyiapkan diriku di depan pintu. Kusiapkan senyum terbaikku. Sejujurnya ia seorang perempuan dengan wajah sederhana. Tak bisa disebut cantik untuk ukuran umum. Namun mata yang sendu itu selalu mengingatkanku pada artis india yang fotonya terpampang di kalender. Mata yang sendu seolah menyimpan rahasia yang tak mudah diungkapkan. Tapi aku tahu, di balik mata sendu itu, ada sesuatu yang teramat kuat memancar. Sebuah keberanian. Aku mengenal perempuan itu dalam sebuah perkenalan sepihak. Saat itu aku di bagian penerimaan dan penyetrikaan. Sebagai bagian penerimaan, aku sering bertemu dan sedikit ngobrol dengannya. Ia akan mencuci baju-bajunya. Ibuku pernah berpesan, bahwa karakter seseorang dapat dilihat dari cara dan model pakaian yang dikenakan. Saat itu aku sedang belajar menjahit. Ibuku adalah tipikal wanita rumah tangga yang mewajibkan perempuan untuk bisa memasak dan menjahit. Sekilas aku menganggap enteng saja petuah itu. Namun ternyata ucapan ibu ada benarnya. Dengan pekerjaanku sekarang, aku seperti membuktikannya. Setiap hari aku menemui rupa-rupa model baju dan akan dengan mudah membaca karakter seseorang dari model pakaiannya. Model baju dan jahitan yang dikenakan benar-benar mirip dengan pemiliknya. Aku sendiri mengenal seluruh warga perumahan ini dengan baik. Bu Tika misalnya, lebih suka mengenakan pakaian dengan leher rendah, sesuai dengan bentuk tubuhnya yang gemuk dan sedikit genit. Atau juga bu Ratna yang modis dan rapi, seorang karyawan bank yang disiplin dan akan bercuap-cuap bila ada sedikit saja yang tidak sesuai dengan keinginannya. Pernah satu kali ia minta supaya bajunya disetrika tanpa parfum, dan itu adalah hari pertama Dewi masuk kerja. Ia menyetrika dengan menyemprotkan parfum seperti yang lain. Kontan saja si nyonya menyebur-nyembur tanpa ampun. Begitulah kami memahami pelanggan. Dengan bentuk dan rupa-rupa model pakaian yang dikenakannya. Dan perempuan itu, ia amatlah sederhana. Potongan dan model bajunya pun sederhana. Ia tinggal di ujung perumahan. Ia baru tinggal di perumahan ini sekitar tiga bulan. Melihat dari pakaian yang dibawanya mereka adalah pengantin baru. Tak ada baju anak-anak atau juga seragam sekolah pada cuciannya. Hanya beberapa potong pakaian berukuran dewasa. Suatu kali aku menerima pakaiannya. Ketika aku menulis notanya, dia mengatakan

namanya Lusi. Kali lain ia menyebutkan namanya Irma. Aku tak tahu apakah itu benarbenar namanya ataukah asal saja dia menyebutkan nama yang terlintas di benaknya. Tapi yang jelas, sejak saat itu aku selalu menunggu hari Kamis, hari kedatangannya. Meski hanya mengenalnya sekilas, dan tak lebih dari hubungan antara pelanggan dan pekerja, namun aku menikmatinya. Meski sudah tahu ia telah berkeluarga, namun perasaanku tak kunjung surut kepadanya. Selalu ada keinginan dalam hati untuk mengetahui apa saja tentang dia. Selalu ada saja perasaan untuk mencuri sedikit perhatiannya, dan kadangkadang mengharapkan senyum di wajahnya. Sedikit saja perhatian darinya akan membuatku bahagia sepanjang minggu itu. Berapapun banyaknya pekerjaan, aku akan selalu menyegerakan miliknya. Cinta memang benar-benar buta. Hari itu hari Kamis dan tempatku bekerja mengenakan seragam baru. Sebuah kaos warna hijau muda yang membuat kami terlihat segar dan cantik. Aku menunggunya dengan senyum termanisku. Namun barangkali pula hari itu adalah hari sialku, sebuah hari yang membuatku gerah. Ia datang membawa buntalan besar cucian. Ia tak hanya menyetrikakan baju, tetapi juga mencucikannya. Tetapi bukan itu yang membuatku kehabisan nafas. Ia datang diantar oleh suaminya. Entah mengapa, ada yang seketika runtuh dalam hatiku. Aku tidak siap dengan kenyataan itu. Hal yang lebih mengiris lagi adalah adanya luka lebam membiru di pelipis dan pipinya. Entah apa yang terjadi pada dirinya. Aku menatap suaminya yang menunggu di luar. Tubuhnya yang besar dan bertato cukup menceritakan lelaki seperti apa suaminya. Ia membiarkan perempuan mungil itu membawa sendiri buntalan cucian sementara ia hanya menunggu di luar sembari memainkan handphone dan sesekali menerima telepon. Ingin rasanya aku bertanya apa yang terjadi dengan wajahnya, namun kuurungkan. Dalam hati, aku ingin menonjok suaminya dan membalas semuanya. Namun lagi-lagi, aku hanya bisa bungkam. Aku membuat sejumlah rencana dan menimbang beberapa kemungkinan yang terjadi. Aku melaksanakan rencana itu untuk membalas dendam pada suaminya. Rencana itu aku jalankan hari Kamis selanjutnya. Tak ada yang berubah. Ia tetap diam dan seperti biasa, aku tak punya keberanian untuk memulai bertanya. Kali ini ia menyebut namanya Wiwik. Aku langsung menyetrika semua pakaiannya, namun aku tak segera mengepaknya. Kubiarkan terbuka karena aku memiliki rencana lain. Keesokan harinya, kumasukkan sebuah bungkusan rahasia di kantong celana belakang milik suaminya. Aku mendapatkannya dari Wina, orang yang biasa mengedarkan barang itu untuk anak-

anak sekolah di seberang jalan. Aku berharap semua itu sebagai usahaku untuk dapat membebaskannya dari tindakan keras suaminya meski apabila rencanaku gagal, maka akan terjadi hal lain yang lebih menyakitkan. Tapi kuanggap semua itu sebagai risiko. Dan aku bersiap dengan semua itu. Benar saja. Tak berselang lebih dari seminggu, sebuah mobil patroli keluar dari mulut gang perumahan. Polisi pasti menggelandang laki-laki itu. Suara sirine meraung-raung membuat seluruh warga keluar dari rumah dan membuat jalanan padat ingin tahu yang terjadi. Seandainya saja aku bisa melihat wajah lelaki itu ketika digelandang, barangkali itu akan membuatku puas dengan rencanaku. Tapi saat itu Wina datang dan sedang berbicara padaku. Wina datang menawarkan barang yang sama seperti kemarin. Ia masih memiliki stok banyak dan kali ini dijual lebih murah. Tapi tidak. Aku membeli hanya sekali itu saja. Ia menawariku dengan seribu satu bujuk rayu. Aku menolaknya meski ia begitu memaksa Aku tersenyum manis, karena hari ini adalah hari Kamis. Aku ingin melihat apakah matanya semakin sendu dengan semua peristiwa itu. Namun ia tak jua datang. Aku masih sabar menunggu sembari membayangkan, apakah kini ia merasa lebih tenang dan bahagia tanpa suaminya? Sembari menunggu, aku terus menerus tersenyum manis dan berteka-teki dengan diriku sendiri, siapa nama yang hendak disebutkannya kali ini? * Aku tak tahu apakah semua ini bermula dari kesalahanku atau keteledorannya sendiri. Polisi menangkapnya dengan dalih ia membawa obat-obatan terlarang di saku celana, sedangkan aku tak pernah memasukkan apapun ke saku celananya. Polisi menangkapnya ketika ia masuk ke mall. Wina bercerita, ketika ia masuk mall, alat deteksi metal dan obat-obatan itu meraung keras. Polisi meringkusnya. Polisi sedang mengamankan dan mendeteksi teror bom yang diterima mall itu beberapa waktu yang lalu. Aku sendiri tak tahu dari mana polisi mengetahui bahwa dia adalah seorang pengedar. Ia digelandang ke bui. Secepat kilat aku berpikir untuk selekasnya pergi sebelum polisi mengendus rumah ini. Aku mengepak semua baju dan barang-barang kami, barangbarangku dan barang-barang Wina. Wina masih di luar. Wina masih harus mengantar beberapa barang dan membeli tiket untuk pergi dari sini. Sejujurnya aku tak tega meninggalkannya di bui. Ia yang membawaku dari desa dan menyelamatkanku dari paksaan menikah dengan Danang, anak Kepala Desa yang dari dulu menyukaiku. Aku mencin-

tai Wina. Meski terganjal restu dan dianggap menyalahi kodrat, aku dan Wina akan terus memperjuangkannya. Aku menolak mentah-mentah perintah bapak dan lebih memilih minggat dari rumah. Pada saat itulah ia datang. Ia membawa kami ke kota ini untuk bekerja padanya. Tidak berat, hanya membungkus benda yang diperolehnya itu ke dalam plastik-plastik kecil sesuai ukuran dan mengirimkannya ke tempat yang ia sebutkan. Aku mengirim ke arah barat sementara Wina ke sekitar daerah ini. Aku merasa berutang budi padanya. Aku dan Wina pun bergantian mengerjakan semua pekerjaan di rumahnya. Mencuci, memasak dan membersihkan rumah. Aku juga menyetrika baju-bajunya. Bagi kami ia bukan orang yang jahat. Suatu saat aku tertimpa pintu lemari yang terbuat dari kayu jati saat membereskan baju-bajunya. Ia mengantarku ke rumah sakit dan memastikan bahwa aku benar-benar tidak apa-apa. Aku sudah menganggapnya sebagai keluargaku sendiri. Sekarang rumah ini sudah tak aman. Polisi akan segera mengepung rumah ini. Aku dan Wina memutuskan untuk pergi ke ibu kota. Tapi sepertinya Wina pergi terlalu lama. Dua jam adalah waktu yang terlalu lama untuk memesan dua tiket ke ibukota. Apalagi dengan waktu yang penuh dengan ancaman seperti saat ini.

(Hannah Hoch - artblart.wordpress.com)

Semua terlambat sudah. Sebuah sirine di kejauhan terdengar semakin mendekat. Tulangku melunglai. Sirine berhenti tepat di depan rumah. Empat polisi mengetuk pintu dan menunjukkan surat penggeledahan. Aku tak bisa berkutik. Rumah digeledah dan semua hal yang terkait diambil sebagai barang bukti. Tanganku diborgol dan aku digelandang ke kantor polisi. Aku ingin meronta, tapi tak bisa. Semua itu belum seberapa. Aku lebih mencemaskan hal

yang lebih besar dari itu. Sesuatu tentang Wina. Aku diangkut dan digelandang dengan mobil tahanan polisi. Ketika melewati jalan di depan perumahan, kulihat ia sedang berbicara pada seorang pegawai penatu tempat aku biasa mencuci dan menyetrika baju. Senyumnya mengundang sesuatu yang berbeda pada pegawai itu. Ada sesuatu yang menyala dalam hatiku. Aku tahu bagaimana perasaan pegawai penatu itu. Ia kerap mencuri-curi pandang padaku, karenanya

aku tak akan menyebutkan nama asliku. Ia seorang perempuan penggoda. Suara sirine yang meraung dan tatapan tetangga kepadaku bukan hal yang kuhiraukan. Tapi melihat tatapan mata Wina pada penatu itu membuat hatiku tersayat ribuan pisau. Aku tak akan pernah memaafkannya. Surakarta, Desember 2015 Karisma Fahmi Y lahir di Kota Pare, Kediri, Jawa Timur. Kini mukim di Solo.

PUISI

Budi Afandi Suatu Hari Aku Hilang

Taman Ular

setelah lelap ribuan tahun aku terjaga. tanpa tubuh terbaring di kamar. kekupu bersayap kosong terbang memutar. serupa kemidi dengan kuda-kuda api

di atas kosong bertetumbuh pilar menggiring jalan ke taman ular

aku ingat suatu hari tubuhku api tangis adalah keretak ranting

kembali adalah kedatangan di taman ular, sumir sumur musim gugur

saat itu, waktu berjalan sempoyongan menuju ranjang. lalu baring bersamaku

Dia yang Datang Bersama Suara Burung-burung dia yang datang bersama suara burung-burung membawa nampan dengan kelopak melati, di kedua tangannya aku tergeletak; seperti bayi jalan ke taman hendak tandas. tidurlah pulas sampai datang kereta dengan kuda semberani yang akan memanggilmu ingatlah; langit adalah persembahan bagi suara pertama kelahiran bumi adalah altar burung-burung tak bersangkar

tak berbilang rupa. tak berbilang bisa dewa-dewa mendesiskan namanya

di taman ular. kabut setubuh emas senapas budak penjaga istal

Tuan Penjaga telah tiba, lelaki dari seberang waktu ia seorang penjaga di tiap pintu rumah arwah sebelum ia tiba, aku adalah sangkakala pelepas ruh dari tubuhnya

Budi Afandi lahir di Dusun Bilatepung, Gerung, Lombok Barat, 20 Juni 1983. Puisipuisinya antara lain terangkum dalam antologi Kembang Mata (Suara NTB, 2015)


SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

PENDIDIKAN

Halaman 10

Juara Internasional Ekskul Dokter Kecil GUNA mengakomodir keinginan siswa-siswi SDN 36 Mataram, pihak sekolah membentuk ekstrakurikuler (ekskul) Dokter Kecil. Pembentukan ekskul Dokter Kecil untuk menambah ekskul yang sudah dibentuk sebelumnya, yaitu ekskul drumband, ekskul seni tari, pramuka dan dokter kecil. Kepala SDN 36 Mataram Sri Hartini, S.Pd., mengaku untuk mewujudkan ekskul (Suara NTB/dys) Dokter Kecil, pihaknya telah Sri Hartini membangun kerjasama dengan pihak Puskesmas Pagesangan sekaligus sebagai pembina ke depan. “Jadi mereka siap membina Dokter Kecil,” ujarnya pada Suara NTB beberapa waktu lalu. Dijelaskan Sri Hartini, konsep pembinaan ekskul Dokter Kecil setidaknya memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan. “Minimal mereka bisa mengobati teman-teman mereka saat sakit di jam-jam sekolah dan bisa mengobati secara ringan, memberikan pertolongan pertama,” harapnya. Sementara dari segi infrastruktur pendukung, pihak sekolah telah menyediakan ruang khusus Unit Kesehatan Sekolah (UKS), tinggal melengkapinya dengan obat-obatan dan perlangkapan lainnya. “Itu yang akan kita bicarakan dengan komite, Alhamdulillah komite juga sangat mendukung. Untuk siswa anggota Dokter Kecil, sekolah akan mengambil dari siswa kelas IV,” terangnya. Wakil Ketua Komite SDN 36 Mataram, Indra Setiawan mengapresiasi pembentukan ekskul Dokter Kecil. Dikatakannya, apa yang diperbuat pimpinan baru harus didukung semua pihak. “Apa yang dibutuhkan dan disayaratkan dalam pembentukan UKS itu akan kita dukung termasuk semua terkait dengan dukungan terhadap ekskul-ekskul yang lain kita akan support semaksimal mungkin”. (dys)

Kuasai Bahasa Asing GENCARNYA promosi pariwisata yang dilakukan pemerintah, dan era globalisasi yang terjadi saat ini, menuntut setiap orang dapat beradaptasi dengan itu semua. Salah satu upayanya adalah dengan menguasai bahasa asing. Hal itu disampaikan oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa Inggris FKIP Universitas Mataram, Ali Sanjaya, ditemui beberapa (Suara NTB/ron) waktu lalu. “Memang sekarang Ali Sanjaya sudah masuk ke era global, Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, bahasa dunia. Jadi mau tidak mau, masyarakat dan mahasiswa secara khusus harus mengetahui Bahasa Inggris,” katanya. Ditambah lagi dengan adanya pasar bebas yang masuk ke Indonesia dalam program Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara tidak langsung, bahasa menjadi alat komunikasi. Di situlah, kata Ali, masyarakat membutuhkan kemampuan berbahasa asing atau Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi. “Jadi perdagangan bebas sudah masuk ke Indonesia. Secara tidak langsung, Bahasa Inggris menjadi alat komunikasi,” ujarnya. Ali, mahasiswa semester VI Program Studi Bahasa Inggris FKIP Unram ini, menyampaikan pemerintah daerah NTB sendiri gencar mempromosikan pariwisata melalui visit Lombok Sumbawa. Hampir setiap daerah menjadi destinasi wisata. Mau tidak mau Bahasa Inggris akan menjadi alat komunikasi sehari-hari nantinya. Tidak hanya di kota, tapi juga di pelosok-pelosok. “Agar bisa bersaing kita harus menguasai bahasa itu,” ujarnya. Dengan begitu, dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Penguasaan bahasa, juga memerlukan tempat kursus-kursus. “Yang concern dalam peningkatan Bahasa Inggris, yang mendirikan itu juga mahasiswa Bahasa Inggris,” ujar Ali.(ron)

Alumni Pelajar Mataram Gelar Reuni Akbar Mataram (Suara NTB) Reuni V Akbar Alumni Pelajar Mataram berlangsung pada Jumat (6/5) sampai dengan Minggu (8/5) di Mataram. Reuni alumni pelajar Mataram ini, sebagai ajang silahturahmi dan menguatkan jaringan sesama alumni pelajar Mataram. Menurut Ketua Panitia Akbar Reuni V Alumni Pelajar Mataram, Dr. H. Hamdani A. Ra’uf, ditemui Rabu (4/5) lalu, mengatakan tujuan dari kegia(Suara NTB/ron) tan ini yaitu untuk bersilaturHamdani A. Ra’uf ahmi, dan mendekatkan sesama pelajar yang pernah mengenyam pendidikan di Mataram. “Tujuannya untuk silaturahmi, mendekatkan sesama yang pernah belajar di Mataram. Banyak alumni pelajar Mataram yang sukses, itu perlu diinformasikan ke yang muda-muda, sebagai penerus bangsa,” katanya. Reuni alumni pelajar Mataram ini akan diikuti dan terbuka bagi alumni yang pernah sekolah di Mataram. Baik dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Ramdani menyebutkan, alumni dari angkatan ’65 akan mengikuti kegiatan ini. “Usia mereka sudah 70 tahunan. Ada perwakilan kita di seluruh Indonesia. Ketika kita bertemu lagi, bahagia dan senangnya bertemu bersama alumni, sudah 30 atau 40 tahun itu baru bisa bertemu lagi. Dengan jeda waktu yang cukup lama. sangat membahagiakan dan menyenangkan,” katanya. Ia menceritakan, banyak kisah sukses alumni pelajar Mataram, seperti ada yang menjadi menteri di era Presiden Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono. Banyak juga alumni pelajar Mataram yang mengemban jabatan di berbagai instansi, termasuk di DPR RI. Itulah yang coba dinformasikan dan disalurkan ke generasi muda. “Dengan pertemuan ini coba kita buat jejaring dan informasi. Sepanjang ada otoritasnya bisa membantu dan memfasilitasi berbagai permasalahan daerah. Dan itu sudah berjalan lama, mereka yang sudah sukses, memicu junior untuk maju,” ujarnya. “Motto kita: dari kita oleh kita untuk kita bersama kita bisa. apapun yang kita lakukan, ketika kita bersama, insya Allah kita sukses,” tambahnya. Hamdani menjelaskan, reuni alumni pelajar Mataram ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemkot Mataram. Pemkot Mataram banyak memberikan dukungan dan fasilitas agar reuni ini dapat berjalan lancar. “Sebagai tuan rumah, kepedulian Pemerintah Kota Mataram sangat tinggi,” katanya. Pada Jumat (6/5) reuni alumni pelajar Mataram dimulai dengan Welcome dinner di Pendopo Walikota Mataram. Sabtu (7/5) dilanjutkan dengan bakti sosial di lokasi MTQ, sedangkan pada malam harinya malam keakraban. Reuni tahun ini adalah kali kelima, setelah sebelumnya pernah diadakan di sejumlah daerah, yaitu yang pertama di Mataram, lalu di Malang, Bali, dan tahun sebelumnya di Yogyakarta. (ron)

Motivasi Orang Tua Didik Anak Jadi Soleh Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, M.Si, memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih L. Muhammad Khaerarrazaq yang telah mengharumkan nama bangsa dan daerah di tingkat internasional, yakni sebagai juara I Tahfidz Alqur’an se-Asia Pasifik VII tahun 2016. Prestasi ini, ujarnya, hendaknya dijadikan motivasi bagi para orang tua dalam mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh berguna bagi agama dan bangsa khususnya bagi masyarakat di NTB. Apalagi, membaca Alquran dan memahami maknanya kemudian diamalkan akan menjadikan genearasi penerus yang memiliki akhlak yang mulia. ‘’Kita berharap ini menjadi spirit dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk mendidik anak-anak kita , mengajarkan anak-anak kita agar memiliki ilmu agama yang kuat,’’ jelas wagub saat menghadiri acara Isra’ Mi’raj dan Pengajian Umum yang diselenggarakan Yayasan Tahfizh Darusshomad Ponpes Baitul Qura’ Wal Huffazh Dusun Berangkak Desa Kerongkong Ke-

camatan Suralaga Lombok Timur, Rabu (4/5) lalu. Wagub memuji keberhasilan ini merupakan kerja keras seluruh lapisan masyarakat lebihlebih bagi orang tuanya dan hal ini merupakan kemuliaan yang patut disyukuri, oleh karenanya wagub berharap prestasi ini akan melahirkan tahfidz-tahfidz lain. Sementara itu, orang tua L. Muhammad Khaerarrazaq, Lalu Muhabban, mengaku, keberhasilan anaknya merupakan kebanggaan keluarga dan seluruh masyarakat Lombok khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Baginya, yang terpenting adalah kebanggaan umat Islam, karena telah mampu membawa nama baik daerah ini dan Indonesia di mata internasional. Dijelaskannya, dalam mendidik anak-anak peran orang

(Suara NTB/humas Setda NTB)

HADIR - Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin saat menghadiri Isra’ Mi’raj di Ponpes Baitul Qura’ Wal Huffazh Dusun Berangkak Kerongkong Kecamatan Suralaga Lotim, Rabu (4/5). tua, terutama ibu sangat menentukan keberhasilan anakanak dalam memberikan pemahaman ilmu pengetahuan

Juara Perpustakaan, Usaha Bersama Unsur Sekolah Mataram (Suara NTB) SDN 2 Cakranegara keluar sebagai juara pertama lomba perpustakan sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Se-Kota Mataram yang digelar Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram beberapa waktu lalu. Dengan mengantongi nilai 687, SD Negeri 2 Cakranegara berhasil mengalahkan SDN 1 Cakrenegara dengan nilai 571. Kepala SDN 2 Cakranegara, Khadijah, S.Pd, mengaku keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak termasuk pengurus komite sekolah dan warga sekolah secara umum. “Alhamdulillah ini kerja keras tim, dari persiapan yang belum ada menjadi ada sesuai dengan kriteria tim penilai,” terangnya belum lama ini. Dikatakan Khadijah, sejumlah kelengkapan yang dimita tim penilai jauh-jauh hari telah dilengkapi pihak sekolah dan tidak dipersiapkan dengan

(Suara NTB/dys)

Khadijah mendadak. Sehingga pada saat dilakukan penilaian, pengelola perpustakaan SDN 2 Cakranegara telah melengkapi segala kebutuhan penilaian. Termasuk melengkapi ruang membaca dengan koleksi-koleksi

buku, kelengkapan fasilitas perpustakaan berupa meja, meja khsusu bagi pembaca, LCD, TV dan lain sebagainya. “Koleksi buku lebih dari ribuan, dari awal semua perlengakapan perpus sudah awal tidak pada saat penilaian ini aja. Jenis bukunya semua ada termasuk fiksi dan non fiksi termasuk ensiklopedia dan refrensi bagi para guru,” terangnya. Menindaklanjuti penghargaan ini, pihak sekolah kata Khadijah akan segera membuat program wajib membaca sebelum jam pelajaran dimulai sebagai bentuk tanggungjawab atas penghargaan ini. Selain itu, Khadijah mengaku mendapat predikat juara sesungguhnya merupakan beban berat bagi pihak sekolah di hadapan masyarakat. “Paling tidak kalau ada orang datng kesana ada sesuatu yang dapat diambil dari perpustakaan kami, itu beban buat kami,” pungkasnya. (dys)

Puskot Apresiasi Pembaca dan Peminjam Terbanyak Mataram (Suara NTB) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram kembali memberikan penghargaan kepada anggota perpustakaan yang meminjam dan membaca buku terbanyak tahun 2015. Kepada Suara NTB, Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram, Hj. Ririn Yuniarti mengaku penghargaan bagi pembaca dan peminjam buku terbanyak merupakan agenda tahunan yang rutin dilakukan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram. “Kita memberikan penghargaan dan apresiasi pembaca dan peminjam buku terbanyak sepanjang tahun 2015 dari anggota,” ujarnya belum lama ini. Mekanisme penilaian dilakukan dengan merekap tingkat kunjungan yang tertera dalam daftar kunjungan dan pinjaman. Dari ribuan anggota lalu dipilih siapa-siapa pembaca dan pengunjung terbanyak. “Anggota perpustakaan dari

(Suara NTB/dok)

Hj. Ririn Yuniarti sekian ribu itu, dia membaca berapa sih buku. Kan bisa di rekap, ternyata ada yang SD juga. Itu apresiasi kita untuk tingkatkan minat baca. Ada yang SD 1 orang, SMA 2 orang, mahasiswa dan umum,” jelasnya. Tentu kata Ririn, ini perkembangan yang baik karena masih ada generasi muda yang suka ke perpustakaan dan membaca. Sementara itu, Kasi Pengelolaan dan Layanan Perpust-

kaan, Mariyati, SH, mengemukakan kegiatan ini sebagai reward bagi anggota yang rajin berkunjung ke perpustakaan tanpa ada katagori. “Tergantung dari pinjaman mereka, siapa yang paling banyak minjam. Kita rekap siapa yang paling banyak minjam itu yang dapat”. Tujuan utama diberikannya penghargaan bagi pengunjung dan pembaca terbanyak kata Mariyati yaitu untuk meningkatkan minat baca masyarakat secara umum. Diharapkan kedepan mereka akan semakin termotivasi untuk berkunjung ke perpustakaan dan tambah mencintai buku. (dys)

lebih-lebih ilmu agama. Sementara L. Muhammad Khaerarrazaq, menjelaskan, dirinya akan terus memper-

dalam Alquran hingga hafal 30 Juz dan selanjutnya mentadaburkan serta mengamalkannya. (r)

Paket Soal UN SMP Sudah Tiba di Lotim Selong (Suara NTB) Sebanyak 531 paket soal Ujian Nasional (UN) untuk SMP/MTs tiba di Lombok Timur (Lotim), Jumat (5/4) pukul 08.00 Wita. Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, ratusan paket soal untuk sekolah negeri dan swasta di Lotim itu langsung dibawa ke Aula Gedung Bhayangkari Polres Lotim. Setelah itu dikirim ke masing-masing polsek. Menjawab Suara NTB via ponselnya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim, Drs. M. Zaini mengatakan, 531 paket soal yang sudah tiba di Lotim masih dalam kondisi tersegel rapi tanpa ditemukannya ada paket soal yang cacat maupun robek. Dalam pendistribusiannya, 531 soal dikawal aparat kepolisian hingga dilakukannya pembagian ke masing-masing sub rayon. “Jumlah paket soal yang tiba di Lotim sebanyak 531 paket soal/sampul yang akan didistribusikan kepada 434 sekolah yakni 119 untuk sekolah negeri dan 315 untuk swasta,”paparnya. Dengan demikian, hingga pelaksanaan UN untuk SMP/ MTs yang akan dilaksanakan mulai tanggal 9 sampai 12 Mei 2016 tetap terjaga kerahasiaannya, meski penentu kelulusan dari UN adalah pihak sekolah. UN yang merupakan bahan evaluasi bagi siswa, im-

baunya, harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, jujur serta menjadi momentum pelaksanaan UN sebagai modal untuk menggali kompetensi siswa dalam melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (SMA). Selain itu, ia juga mengimbau kepada guru maupun siswa, termasuk masyarakat sekolah agar menghindari kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan UN. Di mana, pelaksanaan UN harus benar-benar dijadikan sebagai momentum evaluasi terhadap siswa. Sebelumnya, Kepala Dikpora Lotim, Mahsin,S.Pd,MM, menegaskan persiapan Lotim dalam mensukseskan UN tingkat SMP sudah cukup matang, baik yang akan melaksanakanan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dengan UN yang menggunakan Paper Based Test (PBT). Selain itu, dalam pendistribusian soal Dikpora Lotim sudah berinisiatif untuk merubah sistem pendistribusiannya, terutama bagi sekolah-sekolah yang berada di pelosok, seperti di SMP Satap Gili Maringkik maupun di Gili Beleq, karena harus menyeberangi lautan menuju sekolah tersebut. “Kita atur pola pendistribusian, khusus untuk yang pelosok, soal kita tempatkan pada yang terdekat agar siswa di pelosok tidak ketinggalan melaksanakan UN,” ujarnya. (yon)


Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

Liverpool vs Sevilla di Final Liga Europa Liverpool – Sevilla

Jadwal Pertandingan Suara NTB CUP 2016 Pool A Minggu, 8 Mei 2016 09.00 UMM FC vs Sail Stone 09.45 Setwan NTB vs Energi FC 10.30 Faris Bakery vs Kubota B 11.15 Kojib A vs Hamzanwadi FFC 14.00 Alamo vs Villa Donal 14.45 Imigrasi FC vs Griya Furniture FC 15.30 Lombok TV vs Golden Palace Hotel 16.15 KSP Lombok Sejati vs Alcatras B Pool B Minggu, 8 Mei 2016 09:00 Fatabama FC vs Poonar FC 09.45 Jayakarta Futsal vs Panaraga FC 10.30 Sunflower vs Smanda 11.15 Alcatras A vs Lombok Garden 14.00 Kingdom 45 vs BPN FC 14.45 Kojib B vs Dogma 15.30 Forester FC vs Persimala FC 16.15 Kubota A vs Air Force

Hasil Pertandingan Sepak Bola Liga Champions Rabu, 4 Mei 2016 02:45 Bayern Munchen 2 vs 1 Atletico Madrid Kamis, 5 Mei 2016 02:45 Real Madrid 1 vs 0 Manchester City Liga Europa Jumat, 6 Mei 2016 03.05 Sevilla 3 vs 1 Shakhtar Donetsk 03.05 Liverpool 3 vs 0 Villarreal

Jadwal Pertandingan Sepak Bola Liga Premier Inggris Sabtu, 7 Mei 2016 19:45 Norwich City vs Manchester United @beIn Sport 3 22:00 Sunderland vs Chelsea @SCTV 22:00 Aston Villa vs Newcastle United @beIn Sport 1 22:00 West Ham United vs Swansea City @beIn Sport 2 Minggu, 8 Mei April 2016 00:30 Leicester City vs Everton @beIn Sport 1, 3 20:30 Tottenham Hotspur vs Southampton @beIn Sport 3 23:00 Manchester City vs Arsenal @SCTV 23:00 Liverpool vs Watford @beIn Sport 1 Serie A Italia Minggu, 8 Mei 2016 00:00 Inter Milan vs Empoli @beIn Sport 2 02:45 Bologna vs Milan @beIn Sport 1 18:30 Roma vs Chievo @beIn Sport 1 21:00 Fiorentina vs Palermo @beIn Sport 1 Senin, 9 Mei 2016 02:45 Torino vs Napoli @beIn Sport 2 02:45 Hellas Verona vs Juventus @Quad Sports Orange TV

Liverpool Manajer Liverpool Juergen Klopp bersuka cita karena mampu membawa tim asuhannya maju ke babak final Liga Europa musim 2015/16 setelah menaklukkan Villareal 3-0, Jumat dini hari kemarin. The Reds akan menghadapi Sevilla di babak puncak Liga Europa. Manajer berusia 48 tahun itu mengaku amat menikmati ketika melakoni Liga Europa musim ini. Selain itu, para pemain tampil gemilang dengan kemajuan dari waktu ke waktu, sebagaimana dikutip dari laman Daily and Sunday Express. Lolos ke final Liga Europa membuat kubu Anfield demikian gembira, karena Brendan Rodgers sebagai manajer tidak mampu membawa Liverpool lolos ke final perhelatan sepak bola itu. “Ketika saya tiba di sini. Turnamen ini tidak terlalu memikat bagi publik di sini. Kami beroleh tiga hasil imbang. Kami berada di grup yang sulit dan kami mampu lolos dengan hasil laga yang manis di Russia. Ini hasil yang baik. Kami benar-benar merasa nyaman dalam turnamen ini.” “Kami suka berkunjung ke negara lain dan beradaptasi dengan situasi dan suhu yang berbeda. Masalahnya, seputar laga yang masih harus kami lakoni dan kami bisa saja tidak fokus dengan laga.” “Saya kira, utamanya pada 2016 ini, tim mampu menunjukkan prestasi dan kemam-

(ant/bali post)

MENYAMBUT KEMENANGAN – Para pendukung Liverpool menyambut timnya yang baru saja maju ke babak final Liga Europa musim 2015/16 setelah menaklukkan Villareal 3-0, Jumat kemarin. puan yang sesungguhnya. Mereka mampu meraih hasil gemilang di masa depan.” “Capaian ini sungguh menjanjikan masa depan. Ini capaian yang penting bagi saya sebagai manajer. Ini alasan mengapa kami terus berjuang. Kancah Europa demikian besar dan banyak tim yang ingin melaju ke final. Ini tentu tidak mudah. Ini kesempatan besar, dan kami akan meraih dan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin,” kata Klopp.

Mataram (Suara NTB) Jumlah atlet atau cabor yang memperkuat NTB di PON Jabar 2016 dipastikan bertambah. Pasalnya, akan ada satu cabor lagi yang akan diakomodir KONI NTB ke Pelatda PON NTB yakni cabor senam. “Cabor senam dijatah satu atlet oleh PB Persani untuk mengikuti PON Jabar 2016,” ucap Ketua Satgas KONI NTB, Wibowo Budi Santoso belum lama ini.

Belum tahu siapa nama atlet yang akan direkomendasikan oleh Pengurus Olahraga Senam (Persani) NTB untuk masuk dalam Pelatda PON. Namun demikian pihak Sat-

gas Pelatda PON NTB membenarkan bila cabor senam mendapat jatah satu atlet untuk mengikuti pertandingan senam di PON. Sampai saat ini kata Bowo, pihak KONI NTB masih menunggu nama atlet yang akan direkomendasikan oleh Persani NTB untuk mengikuti PON 2016. Setelah ada rekomendasi dari Persani NTB pihak KONI NTB

akan segera menerbitkan surat pemanggilan atlet senam mengikuti Pelatda PON 2016. Sebagaimana diketahui, jumlah atlet yang mengikuti Pelatda PON NTB saat ini sebanyak 118 atlet terdiri dari 118 atlet dari 22 cabor. Dengan bergabungnya atlet senam maka jumlah kontingen NTB bertambah satu atlet menjadi 119 atlet dari 23 cabor. (fan)

Skenario Ketat hingga Pekan Terakhir Madrid Seluruh tim di Liga Spanyol tinggal memainkan dua pertandingan lagi, dimana laga ke-37 akan dilakukan pada Minggu (8/5) pukul 22.00 WIB. Ada tiga tim yang masih berpeluang meraih juara liga yakni Barcelona, Atletico Madrid, dan Real Madrid. Selisih ketiga tim sangat ketat, yakni urutan pertama dan kedua klasemen sementara Barca dan Atletico memiliki nilai yang sama yani 85 dari 36 pertandingan, namun pasukan Diego Simeone kalah head to head. Dalam dua kali pertemuan kedua tim, keduanya dimenangkan oleh Lionel Messi dan kawan-kawan. Di kompetisi Liga Spanyol, jika dua tim memiliki nilai yang sama maka urutannya ditentukan berdasarkan pertandingan head to head keduanya. Sementara itu Madrid berada di urutan ketiga dengan nilai 84 atau hanya selisih satu poin dengan dua

tim di atasnya. Pada pertandingan ke-37 ketiga tim tidak ada yang saling berhadapan sehingga ketiganya tidak boleh tergelincir. Secara peringkat ketiganya tidak menghadapi lawan yang berat. Barcelona akan menjamu urutan ke-14 Espanyol, Real Madrid menjadi tuan rumah bagi Valencia (urutan 9), dan Atletico Madrid ke kandang juru kunci Levante. Lawan paling berat adalah Real Madrid yang menghadapi urutan ke-9 Valencia, walau menjadi tuan rumah faktor kelelahan mungkin berpengaruh pada tim ini karena pada Kamis dini hari lalu baru saja bertanding melawan Manchester Ciy dalam laga semifinal Liga Champions. Jika ketiganya meraih kemenangan maka penentuan untuk menjadi nomor satu Liga Spanyol musim ini ditentukan di laga terakhir yang akan dilaksanakan pada 15 Mei. (ant/bali post) Cristiano Ronaldo Antoine Griezmann (Suara NTB/ist)

Lionel Messi

Ridwan Ikuti Satu Nomor “Persiapan saya di satu nomor pertandingan saja. Karena target saya hanya mempertajam limit waktu di 800 meter saja,” ucap Ridwan yang dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Jumat (6/5) kemarin. Sebagaimana diberitakan sebelumnya unggulan NTB di nomor jarak menengah ini dipersiapkan mengikuti empat nomor pertandingan di PON Jabar 2016, yakni 800 meter, 1.500 meter, 5.000 meter dan estafet 4x400 meter. Namun

pit usai menerima umpan terobosan Grzegorz Krychowiak. Tim tuan rumah semakin menjauh dengan mencetak gol ketiga pada menit ke-59. Gol kali ini dilesakkan oleh Mariano dari jarak jauh setelah mendapatkan umpan Vitolo. Sevilla dan Liverpool akan berhadapan di partai final yang akan digelar di Basel pada 18 Mei waktu setempat atau 19 Mei dini hari WIB. Sevilla masuk ke final untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. (ant/bali post)

Liga Spanyol

Uji Coba Atlet Tarung Derajat Diundur

Mataram (Suara NTB) Meski dipersiapkan mengikuti empat nomor di PON XIX di Jabar, 17-29 September 2016, atlet peraih dua emas di nomor 800 meter dan 1.500 meter atletik PON XVIII di Riau 2012, Ridwan mengaku hanya mengikuti satu nomor saja pada Kejurnas Atletik Babel Open di Bangka Belitung (Babel), 20 Mei mendatang. Rencananya dia memasang target mempertajam limit waktu di 800 meter putra.

melewati kaki Pyatov itu pun tak kuasa dihalau penjaga gawang. Shakhtar menyamakan kedudukan sebelum babak pertama berakhir melalui gol Eduardo da Silva. Menerima umpan terobosan Marlos, Eduardo melesakkan bola dari dalam kotak penalti yang bersarang di sudut kiri gawang Sevilla. Memasuki babak kedua, Sevilla menggandakan keunggulan, tepatnya menit ke-47, lewat gol kedua Kevin Gameiro yang melesakkan tendangan keras dari sudut sem-

Jumlah Kontingen PON NTB akan Bertambah

Waktu siaran berdasarkan zona Waktu Indonesia Tengah (WITA), sesuai dengan di NTB dan sekitarnya. Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai kebijakan stasiun televisi.

Mataram (Suara NTB) – Rencana atlet tarung derajat mengikuti try out alias uji coba dengan atlet Jawa Barat (Jabar) di Bandung, 16 Mei diundur sampai tanggal 26 Mei. Demikian disampaikan Sekum Kodrat NTB, Dedy Noor Cholish yang dikonfirmasi Suara NTB, di Mataram, Jumat (6/5) kemarin. “Pengurus cabor tarung derajat Jabar mengundur jadwal try out hingga 26 Mei mendatang,” ucapnya. Belum cukup jelas alasan pengurus Kodrat Jabar mengundur agenda try out dengan atlet NTB yang sebelumnya dijadwalkan tanggal 16 Mei itu. Namun menurut Dedy, pengurus cabor tarung derajat Jabar belum siap menggelar uji tanding dengan atlet NTB tanggal 16 Mei, sehingga try out pun diundur selama sepuluh hari. Meski try out diundur namun hal itu tidak mengurungkan niat atlet NTB melakukan try out dengan atlet Jabar. Dalam hal ini atlet NTB siap meladeni atlet Jabar meskipun try out harus diundur sepuluh hari lagi. Rencananya NTB akan mengirim sebanyak 10 atlet Pelatda PON untuk ambil bagian di try out nanti. Mereka terdiri dari enam atlet putra dan empat atlet putri. Diantaranya Murdani, Munakip, Lukman, Munawir, Novi Jayanti, Rina Selviana dll. Tujuan try out adalah dalam rangka mengevaluasi hasil latihan atlet yang sudah berjalan sejak 4 Januari lalu di Mataram dan akan berlangsung hingga pelaksanaan PON Jabar September 2016. Atlet NTB memilih try out di Jabar karena Jabar memiliki atlet terbaik di nasional. (fan)

Hadapi Sevilla Liverpool akan menghadapi Sevilla yang juga berhasil masuk ke partai final Liga Europa usai mengalahkan Shakhtar Donetsk 3-1 dalam pertandingan leg kedua babak semifinal di Stadion Ramón Sánchez Pizjuán, pada Jumat dini hari kemarin. Sevilla melenggang ke final dengan agregat kemenangan 53. Sevilla membuka keunggulan pada menit ke-9 lewat gol Kevin Gameiro yang melesakkan bola dari luar kotak penalti. Bola yang

untuk mengikuti Babel Open Ridwan mengaku hanya ingin ikuti satu nomor saja. Atlet kelahiran Sumbawa ini hanya ingin turun di satu nomor saja karena fokus persiapannya saat ini di nomor 800 meter saja. Sementara persiapan di tiga nomor lainnya belum pada tahap puncak. Ridwan memasang target mempertajam limit waktu di 800 meter putra. Sementara di tiga nomor lainnya masih dalam proses persiapan menghadapi PON Jabar 2016. (fan)


SUARA NTB

Sabtu, 7 Mei 2016

Halaman 12

Jaring Calon Sekda

Loteng dan Kota Mataram Minta Anggota Pansel ke Pemprov Mataram (Suara NTB) Pemkab Lombok Tengah (Loteng) telah mengajukan surat kepada Gubernur untuk

meminta salah satu anggota Panitia Seleksi (Pansel) penjaringan calon Sekretaris Daerah (Sekda) dari Pemprov

NTB. Selain itu, Pemkot Mataram juga secara lisan juga telah meminta hal serupa kepada Pemprov NTB. “Lombok Tengah baru masuk suratnya seminggu yang lalu. Mohon anggota Pansel dari provinsi. Kemudian Kota Mataram belum masuk. Tapi secara lisan pak Walikota pernah sampaikan ke saya. Bahwa pak Wali juga akan mengajukan permohonan ke Gubernur untuk anggota Pansel,” kata Kepala BKD dan Diklat

NTB, Drs. H. Muh. Suruji dikonfirmasi di Mataram, Rabu (4/5). Suruji mengatakan, sesuai dengan Peraturan Menterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, anggota Pansel boleh lima orang, tujuh orang dan sembilan orang. Ditanya berapa orang anggota Pansel dari Pemprov yang diminta Loteng dan Kota Mataram? Suruji mengatakan hal itu tergantung kepala daerah masing-masing.

Namun berdasarkan saran dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), untuk seleksi Sekda kabupaten/kota menyarankan anggota Pansel yang berasal dari wakil birokrasi berasal dari provinsi atau instansi vertikal. “Tapi hanya saran, kalau di Permenapan itu tidak ada larangan,” ucapnya. Terkait dengan seleksi Sekda ini, lanjut Suruji mekanismenya sama seperti seleksi Sekda provinsi. Namun, yang

memberikan rekomendasi terhadap tiga calon Sekda kabupaten/kota adalah Gubernur. Sementara untuk Sekda provinsi, rekomendasinya berasal dari Presiden. “Nanti pak Gubernur yang merekomendasikan salah satu diantara tiga calon Sekda yang dikirim Bupati/Walikota. Pokoknya yang boleh dilantik itu yang direkoemnadasi oleh Gubernur. Gubernur hanya boleh merekomendasi nama-nama yang diajukan

Bupati/Walikota,”ucapnya. Untuk verifikasi tiga calon Sekda yang diajukan Bupati/ Walikota, di tingkat provinsi dilakukan oleh BKD dan Diklat. BKD dan Diklat membentuk tim verifikasi tergadap tiga nama calon Sekda yang diajukan. “Proses administrasi di BKD, kita lengkapi datadata, naik ke pak Gubernur kemudian pak Gubernur melingkari nomor berapa, iya itu kita buatkan rekomendasi,” jelasnya. (nas)

HILANG HILANG STNK R2 HONDA DR4098CF NOKA/NOSIN : MH1JFD224DK34427/JFDRE-2340085 AN. HENNY HARDINI HLG DSKTR JL. SAPTA PESONA BTN PAGUTAN PERMAI HILANG STNK R2 DR5871BD NOKA/NOSIN : MH1JF311XAK189798/ JF31E-0188899 AN. NI LUH TANA,S.Pd.H HLG DSKTR CAKRANEGARA

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB

Sabtu, 7 Mei 2016

Halaman 13

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439

gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA

HUBUNGI :

081917002381

COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat

Rp. 995 Jt

BEKAM


SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

Berharap dari Konsistensi Maskapai TIONGKOK merupakan salah satu negara dengan penduduk terpadat di dunia. Sekarang ini penduduk Tiongkok data per 6 Mei 2016 yang dipublikasikan Wikipedia sudah mencapai 1.376.360.000 atau merupakan negara dengan penduduk terpadat nomor satu di dunia. Melihat penduduk Tiongkok yang cukup besar ini merupakan salah satu pasar potensial bagi Indonesia yang berpenduduk sekitar 255.461.700 per 1 Juli 2015 untuk memasarkan berbagai macam potensi yang dimiliki. Apalagi, sejak pemerintah di era Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menerapkan kunjungan bebas visa ke negara ini, maka peluang besar bagi Pemerintah Indonesia dalam menjalin hubungan bilateral cukup terbuka. Termasuk salah satunya menjalin kerjasama di bidang pariwisata. Harus diakui, penduduk Tiongkok merupakan orang yang suka bepergian atau berwisata ke luar negeri. Sejumlah negara, baik di ASEAN, Eropa dan negara lain di dunia menjadikan Tiongkok sebagai salah satu pangsa pasar yang baik di bidang pariwisata. Begitu juga di Indonesia, semenjak pemerintah menerapkan kunjungan bebas visa, sejumlah daerah, khususnya yang memiliki jaringan penerbangan internasional berlomba-lomba menjadikan Tiongkok sebagai salah satu pasar potensial untuk berpromosi tentang pariwisata yang dimiliki. Begitu juga dengan NTB. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia dan merupakan pintu masuk internasional sudah ada maskapai yang berencana membuka penerbangan langsung Lombok International Airport (LIA) dan Guangzhou Tiongkok, yakni Citilink. Anak perusahaan Garuda Indonesia ini berencana membuka rute LIA-Tiongkok pada bulan Juni mendatang dengan jadwal penerbangan sekali seminggu. Rencana Citilink membuka penerbangan langsung ke Guangzhou ini merupakan kabar bagus bagi dunia penerbangan dan pariwisata NTB. Apalagi, melihat potensi pasar yang cukup besar di Guangzhou dan merupakan salah satu kota maju di Tiongkok cukup banyak dikunjungi wisatawan dari Eropa dan Amerika. Itu artinya, jika nanti penerbangan ini jadi dibuka, selain mampu mendatangkan wisatawan asal Tiongkok, juga wisatawan asal Amerika dan Eropa akan berkunjung ke NTB. Seperti disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB H. L. Moh. Faozal, S.Sos, MSi, pasar wisata Tiongkok merupakan salah satu pasar potensial. Apalagi, jika melihat dari data wisatawan mancanegara yang berkunjung ke NTB pada bulan Agustus 2015 sebanyak 8.089 orang, wisatawan asal Tiongkok yang terdata mencapai 559 orang. Jumlah ini berada di urutan kedua setelah kunjungan wisatawan asal Malaysia yang mencapai 3.551 orang. Wisatawan asal Tiongkok ini datang ke NTB melalui daerah lain di Indonesia, termasuk melalui jalur internasional, yakni Malaysia dan Singapura. Untuk itu, adanya penerbangan langsung sekali seminggu dari Lombok ke Tiongkok ini setidaknya mampu menambah jumlah kunjungan wisatawan asal Negeri Tirai Bambu ini ke NTB setiap bulannya. Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga harus meningkatkan promosi pariwisata ke beberapa provinsi di Tiongkok, sehingga mampu mencapai target yang diharapkan. Beberapa waktu lalu, Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi sempat berkunjung ke Tiongkok. Bahkan, dalam waktu dekat ini, gubernur dijadwalkan akan menghadiri festival makanan di salah satu provinsi di Tiongkok dan diharapkan mampu dimanfaatkan untuk promosi wisata. Namun, yang paling penting adalah konsistensi dari pihak maskapai dalam membuka rute. Kita berharap, kasus penutupan rute oleh Jetstar ke Perth Australia beberapa waktu lalu tidak terulang kembali. Pihak Citilink diharap tetap konsisten melayani penerbangan langsung Lombok-Guangzhou, sehingga tidak ada lagi penutupan rute yang tiba-tiba. Jika rute ini tetap eksis, maka jadwal penerbangan dari sekali seminggu bisa berubah. Bahkan, kalau bisa jadwal penerbangan ada tiap hari. Namun, semua ini tergantung dari konsistensi pihak maskapai dan pemerintah daerah dalam mendukung penerbangan langsung ini. Semoga, rencana penerbangan langsung Lombok - Guangzhou bukan hanya sekadar wacana. (*)

OPINI

Halaman Halaman 14 14

Olahrasa dalam Keluarga Oleh: KHIR-akhir ini kasus kekerasan merebak di mana-mana. Salah satunya dalam lingkungan keluarga. Apakah ada keganjilan pola didik yang menyuburkan kekerasan di dalam keluarga, di mana seseorang lebih mengutamakan emosi tinimbang mencari solusi? Sebut beberapa kasus, bapak yang membunuh anak, istri, lantas menembak dirinya sendiri. Gadis remaja yang meracun temannya, serta berbagai kasus kekerasan dalam rumah tangga yang menghiasi layar kaca. Meski memang tak bisa dipungkiri, banyak faktor yang melatarbelakangi kasus-kasus tersebut, namun tak harus dsikapi dengan cara-cara destruktif. Persoalan semacam itu menyedihkan sekaligus menghawatirkan. Bagaimana tidak, sebuah generasi sebagai pemegang tongkat estafet bangsa telah terjerumus dalam pelik kasus kekerasan. Dari itu dibutuhkan semacam redesain pendidikan keluarga yang tak hanya mengutamakan transformasi pengetahuan melainkan juga olahrasa yang termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari. Olahrasa sebagaimana halnya olahraga, menyehatkan dan menyembuhkan. Bila olahraga adalah aktivitas untuk mengolah tubuh. Sedangkan olahrasa merupakan sebuah aktivitas yang bertujuan mengasah rasa atau jiwa menjadi halus. Olahrasa mampu membentuk, mengasah rasa, jiwa, mental dan pikiran sebagai upaya membentuk pikiran dan mental seorang anak dalam masa perkembangannya. Dengan begitu jiwa akan terasah dan mental jauh dari laku kekerasan. Jiwa yang kuat tentu membutuhkan latihan yang intens seperti halnya dalam olahraga. Karena dengan mengolah jiwa, seseorang akan memiliki kepekaan terhadap sesama, kepekaan terhadap alam semesta. Hal itu bisa dimulai dari lingkungan keluarga. Lingkungan terkecil dalam struktur masyarakat kita. Pendidikan keluarga sebagai ruang paling intim yang membentuk karakter anak. Anak yang didik dengan semangat semacam itu setidaknya mampu menghadapi hidup dengan halus tapi berani, memiliki kepekan sosial, bahkan bisa jadi berjiwa altruis. Olahrasa berpengaruh terhadap pembentukan pikiran positif dan mental yang kuat. Kritis dalam persoalan dan peka dalam pergaulan sosialnya. Baik kepekaan secara personal maupun peka secara sosial. Sehingga seseorang akan menjaga keseimbangan antara peran individu sekaligus sebagai bagian dari kelompok sosial. Dari itu, bila rasa terasah maka pikiran jadi jernih dan daya kritis bisa tumbuh. Sebab jika kepekaaan sosial, daya kritis dan budi pekerti sebuah generasi lumpuh, itu pertan-

Mohamad Baihaqi Alkawy (Pegiat Sastra)

Olahrasa patut dijadikan sebagai model pendidikan baru di dalam lingkungan keluarga. Dengan begitu kekerasan dan laku negatif lainnya tak menghinggapi mental dan jiwa segenap generasi muda. Berharap, generasi muda tumbuh seperti bunga mekar di taman yang dirawat dengan kesabaran dan ketabahan. Ditanam dan disiram tanpa dengan kekerasan. da generasi muda tak memiliki daya kreativitas dan pruduktivitas. Generasi yang tumbuh tanpa kreativitas dan produktivitas pada akhirnya akan menjadi generasi yang terendam dalam lumpur hedonis belaka. Seni sebagai Metode Di tengah problem kekerasan yang semakin meluas, olahrasa bisa menjadi semacam solusi. Setidaknya mampu menjawab kebutuhan anak-anak dan generasi muda pada umumnya saat ini. Sebab itu, olahrasa penting dijadikan sebagai salah satu perangkat utama dalam pendidikan, khususnya dalam lingkungan keluarga. Sebab jiwa yang sehat memengaruhi perkembangan mental seorang anak. Anak yang dibiasakan dengan olahrasa akan selalu melatih dan mengasah rasanya. Olahrasa menguatkan sekaligus membentuk mental seorang anak. Tapi tentu olahrasa juga membutuhkan semacam metode implementatif, seperti halnya olahraga. Salah satu yang bisa dibuat sebagai mentode mengolahrasa adalah membiasakan anak mengapresiasi karya seni seperti sastra, tari, musik, lukis dan drama. Hal tersebut sebagai bagian dari strategi orang tua dalam mendidik anak. Karena seni secara praktis, mampu memperhalus jiwa dan menjauhkan seseorang dari laku kekerasan. Seni mampu mendorong anak untuk mengekspresikan dirinya dan menyiptakan sesuatu yang mampu membangkitkan kepercayaan dan kesadaran bahwa diriya punya karya dan kehormatan—setidaknya apresiasi dari diri sendiri. Subagio Sastrowardoyo pernah menulis esai Psychopetry tentang bagaimana sebuah terapi jiwa di Amerika Serikat yang dilakukan lewat me-

RADIO

dium seni (puisi). Di negeri Paman Sam tersebut, banyak keluarga yang tidak harmonis. Antar pasangan hidup selalu bertengkar dan anak-anaknya merasa malu di dalam pergaulan. Keluarga semacam itu segera pergi ke klinik atau pusat pengobatan jiwa. Selain ke pusat pengobatan, orangorang itu membentuk kelompok yang memilih berkumpul di kedai kopi, taman dan perpustakaan. Mereka juga kerap berkumpul dengan keluarganya di rumah untuk penyembuhan jiwanya lewat seni. Terapi semacam itu mendapat pengakuan khalyak karena dirasakan mampu menyembuhkan jiwa secara efektif. Melalui keterlibatan dalam terapi seni seperti itu si penderita penyakit jiwa dapat memperoleh kepercayaan dan bersedia menyesuaikan diri dalam kehidupan bersama. Mereka juga mampu melihat kenyataan yang tak dapat dihindari dalam hidupnya. Dengan membaca dan menulis puisi, bermain dan mendengar musik, menari, membuat drama orang-orang dapat mengidentifikasi diri dengan keadaan jiwa yang tengah ia alami. Mereka mengekspresikan dan menyatukan diri dengan karya seni sehingga dapat merasakan kondisi jiwanya dan mengembalikan semangat hidupnya. Gangguan-gangguan jiwa seperti lekas marah, sedih terhina, kecewa, ragu-ragu, tegang, tertekan secara perlahan-lahan hilang lewat terapi seni tersebut Dalam implementasinya, tak mesti memilah karya seni yang bermutu, bernilai estetis dan orisinalitas yang terjaga. Karena memang olahrasa bertujuan praktis untuk mengasah dan menyembuhkan jiwa. Di sisi lain, seperti halnya dalam kelompok tersebut, nilainilai seni tak hanya dipahami sebagai keindahan yang berpretensi

menghibur belaka. Melainkan sebagai pengobatan dan metode mengolahrasakan dirinya. Di sinilah seni yang pada umumnya dipandang remeh dengan perhatian dan penghargaan rendah bisa hadir di tengah masyarakat sebagai metode mengolahrasakan diri dan keluarganya. Dengan itu jiwa terasah dan jauh dari laku kekerasan yang selama ini mengancam dan mengkhawatirkan. Metode seni seperti di atas sekaligus sebagai pembelajaran dalam keluarga. Setidaknya pembelajaran bagaimana menanamkan nilai tanpa kekerasan. Karena bagaimana ceritanya pola didik nirkekerasan tapi diimplementasi dengan kekerasan? Manusia yang didik nirkekerasan lewat karya seni akan menyiptakan lingkungan yang sehat tanpa kekerasan kembali. Karena kekerasan akan melahirkan kekerasan yang tiada bertepi. Maka olahrasa patut dijadikan sebagai model pendidikan baru di dalam lingkungan keluarga. Dengan begitu kekerasan dan laku negatif lainnya tak menghinggapi mental dan jiwa segenap generasi muda. Berharap, generasi muda tumbuh seperti bunga mekar di taman yang dirawat dengan kesabaran dan ketabahan. Ditanam dan disiram tanpa dengan kekerasan. (*)

2017, sampah di Mataram akan diolah jadi energi listrik Semoga tidak sekadar wacana

*** Naker NTB didominasi pekerja kasar PR pemerintah tingkatkan kualitas naker

***


RAGAM

SUARA NTB Sabtu, 7 Mei 2016

Dua Pejabat Lotim Diperiksa Soal Verifikasi Izin iPasar Dari Hal. 1 ‘’Selain Tupoksi, saya ditanyakan masalah perizinannya atas pengelolaan SRG di Pringgabaya itu,’’ ungkapnya. Lebih rinci dijelaskan Muslihun, dirinya diminta menjelaskan verifikasi dikeluarkannya surat izin bagi PT. iPasar Indonesia (Persero). Karena penyelidikan kasus iPasar ini berkaitan dengan hasil koordinasi dan supervisi (korsup) KPK yang melimpahkan ke Kejaksaan, sehingga saksi mengakui berita acara pemeriksaan relatif sama. Sebagaimana diungkap Muslihun, pertanyaan penyidik Ely Rahmawati sama dengan yang ditanyakan penyidik KPK Februari 2015 lalu. Ketika itu dia dimintai keterangan di Kantor BPPT Lotim. Keterangan yang disampaikan pun sama, sesuai kapasitasnya selaku Kabid Verifikasi dan Pengaduan Masyarakat BPPT, bahwa persyaratan verifikasi PT iPasar Indonesia sudah sesuai prosedur. Sehingga kewenangan selanjutnya ada di Bidang Koordinasi dan Penelitian Lapangan. ‘’Sejatinya memang begitu. Seluruh persyaratan dari awal sampai akhir harus dipenuhi pihak perusahaan yang mengajukan izin (PT. iPasar Persero). Setelah tahapan itu selesai, saya langsung melimpahkannya ke Kabid Koordinasi dan Penelitian Lapangan. Karena mereka yang berwenang menindakalnjuti,’’ jelas Muslihun. Sama halnya dengan Kepala Bidang (Kabid) Pajak BPPT Hasni, juga ditanya terkait dugaan suap ke oknum penyelenggara negara tersebut. Diluruskannya, bahwa sebelum menjabat sebagai Kabid Pajak, Hasni mengaku tidak mengetahui terkait kasus suap itu. ‘’Saya tidak tahu (soal suap),’’

tegas Hasni yang kini jadi Kabid Anggaran di instansi yang sama. Pada akhirnya yang dijelaskan adalah sebatas pengetahuannya. Dijelaskan, proyek pembangunan SRG di Pringgabaya itu bersumber dari DAK tahun 2012-2013 (dari pemerintah pusat), dengan nilai Rp 3,2 miliar. “Setelah rampung, pengelolanya PT iPasar Indonesia,” terang dia. Berdasarkan catatan Suara NTB sebelumnya, PT iPasar Indonesia (Persero) atau koperasi selaras merupakan sebuah perusahaan swasta nasional penyelenggara pasar fisik komoditas, yang jalur perdagangannya dilakukan via online menggunakan iPasar-electronic trading system, dengan tetap mengacu pada spesifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Gudang hasil pertanian di Pringgabaya ini diperuntukkan bagi masyarakat petani. Cukup dengan mengantongi resi gudang dari pihak pengelola, petani dapat mengajukan pinjaman dana, dengan syarat hasilnya dijual kembali ke SRG. Wadah penampungan hasil komoditas masyarakat petani Lotim ini mulai beroperasi sejak pihak pengelola dari PT iPasar Indonesia (Persero) menandatangani surat perjanjian kerja sama (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Lotim pada 2013. Kontraknya berjalan hingga 2018. Sebelumnya, Kajati NTB Martono, SH.,MH menyebut, kasus iPasar itu merupakan limpahan dari KPK dan kini sedang gencar ditindaklanjutinya. Sejumlah saksi secara maraton diperiksa sejak Jumat (29/4) lalu. (ars)

Dewan Bantah Buang-buang Anggaran Dari Hal. 1 perda yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,’’ ujarnya. Menurutnya, untuk menghasilkan Perda yang produktif dan menjadi kebutuhan masyarakat memerlukan waktu untuk dibahas dengan sebaik-baiknya. Selain itu, ia juga mengatakan, bukan hanya memerlukan perpanjangan waktu, ada Raperda yang memang harus menunggu penerbitan PP di atasnya. Mahalli membantah jika gagalnya penetapan tiga Raperda itu dan meminta penambahan waktuhanyauntukmenghabiskan anggaran semata. ‘’Bukan sia-sia. Ketika kita bekerja dengan sebaikbaiknya dan dalam proses-proses yang sedemikian melelahkan itu, apapun hasilnya itu Insya Allah bukan merusak anggaran, bukan membuang-buang anggaran,’’ ucapnya. Politisi Partai Demokrat NTB ini menjelaskan bahwa memang khusus untuk Raperda tentang kartu ternak dan sistem tata niaga berdasarkan hasil konsultasi Pansus ke Kementerian Hukum dan HAM serta ke Kementerian Pertanian bahwa memang perlu diperbaiki lagi naskah akademiknya. Ia membantah jika naskah akademik yang disusun tim ahli yang diminta DPRD tidak maksimal melakukan kajian. ‘’Dulu, ketika itu masuk pertama kemudian melakukan proses penyempurnaan naskah akademik, kita menganggap ini sudah memadai. Maka ditindaklanjuti pada proses-proses selan-

jutnya. Namun sesudah kita datang ke Menkumham, karena memang itulah yang menjadi jagonya membuat peraturan perundang-undangan. Maka disarankan kepada kita dari naskah akademik dan beberapa hal itu memang perlu mendapatkan penyempurnaan,” terangnya. Informasi yang diperoleh Suara NTB, dalam penyusunan satu buah Raperda menghabiskan anggaran daerah sekitar Rp 300 juta lebih. Artinya, jika tiga buah Raperda itu gagal ditetapkan maka anggaran yang terbuang sia-sia sekitar Rp 900 juta lebih. Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si memaklumi tiga buah Raperda yang belum bisa ditetapkan menjadi Perda tersebut. Ia mengatakan, mungkin perlu dilakukan pendalaman, kajian-kajian yang lebih komprehensif dan integral baik secara yuridis, sosiologis dan psikologis. Secara khusus, Wagub berterima kasih kepada Pansus IV yang berhasil menuntaskan pembahasan Raperda tentang wisata hahal sehingga bisa ditetapkan menjadi Perda. ‘’Kami berharap tiga Raperda yang belum disetujui dapat segera dibahas kembali untuk dapat kita tetapkan secara bersamasama. Sesungguhnya keempat Raperda tersebut menjadi kebutuhan bagi kita,’’ pungkasnya. (nas)

Dewan Panggil Lima Rektor Perguruan Tinggi Ternama di NTB Dari Hal. 1 Pattimura mengungkapkan, apa yang disampaikan mahasiswa sama dengan hasil observasi yang dilakukan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan NTB di Unram. Di mana, hasil observasi Ombudsman menemukan masih banyak terjadi maladministrasi. Selain itu, lanjut Pattimura, ada juga dugaan pungli, kampus yang tidak transparan sesuai dengan UU No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi dan UU No. 25 tahun 2003 tentang pelayanan publik. ‘’Jadi tidak tersedianya layanan publik terutama soal informasi,’’ ucapnya. Terkait dengan pungli, Politisi PKS ini mengatakan, sesuai dengan laporan yang diterima pihaknya dari mahasiswa, adanya pungutan yang mengatasnamakan yayasan. Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan Komisi V kepada pihak kampus, bahwa hal itu bukan pungli. Melainkan hal itu merupakan sumbangan keinginan orang tua mahasiswa kepada kampus. Dikatakan, Komisi V sudah mengantongi tiga alat bukti mengenai dugaan pungli dan tidak transparansinya pihak kampus. Yakni bukti kuitansi, surat ancaman drop out bagi mahasiswa yang menyampai-

kan aspirasi di kampus dan video dugaan kekerasan oleh security kampus. “Tapi kita akan pelajari semua. Pihak kampus, terutama Rektor Universitas Muhammadiyah menjawab waktu itu bagaimana security tidak melakukan itu karena kata-kata mahasiswa kotor dan tidak beretika,’’ujarnya. Komisi V, lanjut Pattimura akan melakukan crosscheck ke maising-masing perguruan tinggi tersebut dalam waktu dekat. Untuk itu, tiga alat bukti ini sedang dilakukan analisa oleh Komisi V. Ia mengharapkan, kampus sebagai salah satu badan publik harus memberikan pertanggungjawaban menyediakan pelayanan publik sesuai dengan UU Keterbukaan informasi publik dan UU pelayanan publik. ‘’Kita ingin kampus-kampus ini memberikan informasinya seperti pemerintah provinsi, mengenai keterbukaan informasi. Perguruan tinggi kita kan belum. Itu persoalannya, makanya kita menuntut mereka melaksanakan implementasi UU KIP, UU Pelayanan Publik itu mesti dan wajib,’’tandasnya. (nas)

Halaman 15

Dana Bansos Dompu

Diduga Disimpangkan Rp 1,8 Miliar Mataram (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Dompu menganggarkan Rp 18 miliar lebih dana bantuan sosial (Bansos) tahun 2012. Tapi dalam temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ada dugaan Rp 5,3 Miliar belum dipertanggungjawabkan. Temuan lain, ada Rp 1,8 miliar diduga menyimpang dari SK Bupati. Temuan ini pun jadi bahan penyelidikan Polda NTB. Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Andy Hermawan, SIK mengakui dari temuan BPK itu dijadikan referensi penyelidikan. “Temuan BPK ini hanya salah satu pintu ma-

suk penyelidikan, pendalaman materi. Ada beberapa sumber lain yang kita jadikan dasar puldata dan pulbaket,” sebutnya. Sementara data BPK diperoleh Suara NTB, total Rp

7,3 miliar lebih dana hibah, Bansos dan bantuan keuangan diduga belum di SPJ kan. Diantara anggaran itu, paling besar adalah dana Bansos belum dilaporkan buktinya sebesar Rp 5,3 miliar, atau 29 per-

Asuransi Diduga Digelapkan

Keluarga Jamaah Haji Tragedi Mina Asal Lobar Mengadu ke Dinsos Giri Menang (Suara NTB) Keluarga Jamaah Haji atas nama Mahir (30) asal Dusun Beremi, Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan yang menjadi korban insiden Mina mendatangi Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Lombok Barat (Lobar). Pihak keluarga korban mendatangi Disosnakertrans, mengadukan perihal asuransi korban yang belum diperoleh dari pihak perusahaan yang memberangkatkan. Mereka mempertanyakan pengurusan asuransi dilakukan secara diam-diam oleh pihak perusahaan. Helmi, kakak korban yang ditemui di kantor Disosnakertrans Rabu (4/5), menuturkan, korban berangkat menjadi TKI secara resmi tahun 2012 melalui PT Citra Putra Indarap (PT. CPI). Korban diberangkatkan dari Loteng ke Jakarta. Di Jakarta, korban sempat ditampung beberapa bulan sebelum diberangkatkan. Korban pun berhasil berangkat dari Jakarta ke Mekkah. Di Mekkah, awalnya kakaknya dijanjikan bekerja sebagai sopir, namun bekerja sebagai tukang bersih (cleaning service). “Dari Mekkah dia langsung naik haji, sudah tiga kali. Naik haji terakhir tahun 2015 lalu ia meninggal terinjak-injak saat tragedi melontar di Mina,”terang Helmi dengan wajah sedikit sedih. Selama bekerja di Mekkah, ia beberapa kali mengirimkan uang ke istri dan dua anaknya. Bahkan ia bisa berhaji langsung dari Mekkah sebanyak dua kali. Tahun 2015 lalu, ia kembali ber-haji yang ketiga kalinya. Ketika itulah, korban terkena musibah ikut terinjak saat tragedi melontar jumroh di Mina. Korban ikut terinjak-injak bersama raturan korban lainnya. Pihak keluarga memperoleh informasi dari keluarga yang ada di Mekkah, mengabarkan

korban ikut terinjak. Saat itupun pihak keluarga mencoba mencari tahu informasi yang pasti. Informasi dari pihak keluarga di Mekkah, korban diketahui ikut menjadi korban setelah lima hari pascakejadian. Itupun keluarga yang ada di Mekkah keliling mencari informasi. Setelah itu, pihak keluargapun mencari korban ke semua penjuru mekkah. Namun baru satu bulan lamanya, barulah pihak keluarga menemukan jenazah korban. “Informasinya korban sudah dikubur, dan pihak keluarga di Mekkah langsung melihatnya,’’ terangnya. Untuk itu, pihaknya menanyakan asuransi dan santunan dari pemerintah dan perusahaan. Apalagi, pihak keluarga pernah dijanjikan akan diberikan santunan 2000 ribu Riyal oleh Pemerintah Arab Saudi. Akan tetapi, dana santunan itu belum diterima keluarga. Saat itu, pihak perusahaan juga tak pernah mengurus. Akan tetapi pihak keluarga baru tahu pihak perusahaan diam-diam mengurus asuransi korban. Pihak perusahaan katanya pernah mengutus pengacara ke pihak keluarga korban untuk mencari dokumen korban. Istri korban pun memberikan tanpa ada curiga. Ia pun baru tahu bahwa pihak perusahan mengambil dokumen ke istri korban. Sehingga ia mengaku keberatan untuk apa dokumen tersebut, padhal asuransi tak diuruskan. Pihak keluarga juga mengaku curiga dengan surat keterangan meninggal korban. Dalam surat itu yang tanda tangan justru orang atas nama orang lain, bukan pihak keluarga yang seharusnya. Pihak pewakilan dari PT CPI, Samsul Mulyadi menyatakan, pihaknya belum tahu pasti apakah korban diberangkatkan melalui PT CPI. Yang lebih tahu, jelasnya,

pimpinannya yang saat bersamaan ke berangkat keluar daerah. “Saya belum paham masalah ini, saya juga kurang tahu kalau korban diberangkatkan dari CPI,” kilahnya. Pihaknya berjanji mencarikan jalan keluar atas persoalan ini bersama Pemda. Terkait adanya persoalan asuransi yang diduga digelapkan,? Ia sendiri tidak tahu apakah pihak perusahaan yang mengurus asuransi seperti disampaikan pihak keluarga. Sementara Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, Drs. Mujahiddin, MM menyatakan,pertemuan kali ini di Disosnakertrans merupakan mediasi tahap II. Mediasi pertama dilakukan tanggal 18 April lalu. Pertemuan ini, jelasnya agendanya pemanggilan sponsor atau pihak-pihak yang terlibat dalam pemberangkatan korban ke Mekkah. “Mereka kami minta klarifikasi terkait sejauh mana peranan mereka dalam pemberangkatan korban,” terangnya. Menurutnya, ada dua sponsor yang perlu dipertemukan namun dalam kesempatan itu tidak hadir. Dua pihak ini, jelasnya, merupakan tokoh kunci di samping satu orang lainnya. Menurutnya, pemberangkatan korban sendiri tidak resmi, karena berangkat dari perusahaan yang tidak memiliki cabang di Lobar, karena itu pihak dinas mencari calo penghubung sehingga korban berangkat. “Kalau ketemu maka harus ditindak sesuai UU 39 tahun 2004 tentang perlindungan dan penempatan TKI, karena termasuk pemberangkatan ilegal,” tegasnya. Ia membenarkan korban meninggal dalam tragedi Mina. Akan tetapi waktu meninggal, korban sudah habis masa kontrak kerja di Mekkah, sehingga termasuk over stay. (her)

Amin Legowo Golkar Musda Praya Jadi Peserta Munas Dari Hal. 1 Secara tidak langsung ini juga membuat kedua pihak merasa sama-sama berhak mewakili Golkar NTB untuk menjadi peserta Munas Partai Golkar nanti. Terkait hal ini, Amin mengegaskan bahwa pihaknya akan tetap mengacu pada aturan. Sehingga jika sekalipun aturannya akan memilih kepengurusan Musda Praya sebagai peserta munas, ia tidak akan memperdebatkanya. “Sudahlah, kita ikuti aturan saja. Siapapun jadi peserta munas, kita harus legowo. Jadi kita sambut baik siapapun peserta yang ditentukan oleh DPP, kita harus diterima, tidak perlu diperdebatkan.

Karena sudah ada SK Kemenkumham yang mengaturnya, kita kembali kesitu semua,” ujar politisi yang menjabat Wakil Gubernur NTB ini. Oleh karena itu, Amin menaruh harapan yang sangat besar pada munas yang akan digelar itu, akan bisa membawa Partai Golkar kembali bersatu dan menjadi utuh. Selain itu, pihaknya juga tetap akan mendukung kebijakan dari ketua umum yang akan terpilih nantinya di munas Partai Golkar itu. “Pasca munas itu saya berharap ada keutuhan, dan ada hasilnya yang positif. Untuk itu, siapapun nantinya yang terpilih menjadi ketua, ya kita terima dengan baiklah,” ujarnya. Sementara itu, saat ditan-

ya harapannya pada pasca munas berlangsung terkait dengan perpecahan kepengurusan di NTB itu, Amin menjawab bahwa ia menyerahkan sepenuhnya pada kebijakan DPP. Apakah nantinya ketua umum baru yang terpilih, akan mengesahkan kepengurusan hasil musda praya atau akan memerintahkan menggelar musda ulang, Amin akan tetap mengikuti keputusan DPP. “Terkait dengan legalitas musda di NTB, itu tergantung kebijakan DPP saja, bagaimana dia mau mengaturnya. Apakah mau diterima (Musda Praya), ya silahkan, mau diubah juga ya sudah. Jadi semua ada aturan mainnya nanti di DPP,” pungkasnya. (ndi)

Ini Opsi Terbaik Dari Hal. 1 dari pada harganya terus menurun. Jadi tidak akan ada kenaikan harga dalam rentang waktu beberapa tahun ke depan. Kalau kita melihat fluktuasi harga tembaga dunia yang terus menurun,’’ ujarnya. Lebih lanjut dikatakan Mori, ia menyarankan pada pemerintah daerah agar dari hasil penjualan saham PT DMB tersebut dialihkan untuk membesarkan perusahaan daerah yang sudah sehat. Karena berinvestasi ke peru-

sahaan milik daerah yang sudah sehat tersebut, dinilai akan lebih menguntungkan. ‘’Kalau saya lebih baik hasil penjualan saham itu dialihkan untuk membesarkan BUMD yang sudah sehat. Karena dividen dari BUMD yang kita miliki itu sebesar 30 persen setiap tahunnya dari modal yang kita tanamkan,’’ ujarnya. Mori menyebutkan, salah satu BUMD yang sudah sehat dan memberikan keuntungan yang sangat maksimal pada daerah dari modal yang telah

diinvestasikan, yakni PT. Bank NTB. Dari modal keseluruhan sekitar Rp 1 triliun di Bank NTB, pemerintah daerah setiap tahun selalu menerima dividen sebesar 30 persen. “Kita akan terus tingkatkan permodalan pada perusahaan daerah yang sudah sehat, karena dividennya besar. Dalam tiga tahun terakhir ini saja, Bank NTB menyetorkan dividen ke daerah sebesar 30 persen. Untuk itu kesimpulan sementara kita, bahwa opsi yang terbaik adalah menjualnya (saham DMB),’’ sarannya. (ndi)

sen dari total realisasi. Pada item temuan lain, Bupati Dompu mengeluarkan SK nomor 123 tahun 2012 tentang penetapan bantuan hibah, Bansos dan bantuan keuangan bersumber dari dana tak terduga. Namun SK tersebut diduga hanya mencantumkan nama penerima bantuan dan nilai, sedangkan alamat para penerima bantuan tidak tertera. Beberapa item temuan BPK ini juga dijadikan dasar

sebagai bahan laporan ke penegak hukum. Menurut klaim pelapor, dokumen temuan BPK ini sudah disampaikan ke Polda NTB melalui Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) setempat. Sementara Kasubag Humas BPK Shinta Lamira dikonfirmasi terkait temuan ini, mengaku belum bisa menjelaskan, karena masih akan mengecek informasi itu ke auditor langsung, saat jam kerja Senin mendatang. (ars)

Bajo Pulo akan Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata Bima (Suara NTB) – Ketua Tim Ekspedisi Bakti Nasional 2016, Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Wijanarko Setiawan mengatakan Desa Bajo Pulo, Kecamatan Sape, akan dikembangkan sebagai salah satu destinasi pariwisata yang menjadi tujuan para turis nasional hingga internasional. Menurut Wijanarko hal itu bukan tanpa sebab. Pasalnya di wilayah setempat merupakan jalur yang menghubungkan Pulau Komodo dan daerah Labuhan Bajo yang telah lama mendunia. “Dengan segala potensi yang ada, hal ini akan kami kembangkan, diprogramkan dan berkoordinasi dengan beberapa kementerian yang ada,” ucapnya saat membuka acara Ekspedisi Bakti Nasional, di desa setempat, Selasa, (3/5). Menurut Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan Strategis Kemenko PMK ini, Desa Bajo Pulo merupakan salah satu desa terpencil dan terluar yang harus dikembangkan. Sebab terdapat berbagai kekayaan alam yang belum diketahui banyak orang. Seperti penghasil ikan kerapu, mutiara dan rumput

laut. ‘’Bahkan hasil kekayaan alam ini, semuanya diekpor ke luar negeri. Ini sungguh luar biasa,” katanya. Belum lagi lanjutnya, beberapa bagian wilayah pantainya tidak kalah indah dengan pantai yang berada di Pulau Lombok dan dan Bali. “Berada di Desa Bajo Pulo ibarat membuka pintu yang sudah lama dikunci. Rupanya ketika dibuka isinya sungguh sangat mempesona,” ujarnya. Kehadiran tim ekspedisi tersebut disambut oleh Bupati, Hj. Indah Dhamayanti Putri dan Wakil Bupati Bima, Drs Dahlan M. Noer. Sejak tiba Selasa, (3/5) hingga Kamis,( 5/5) juga di manfaatkan oleh masyarakat setempat untuk melihat langsung KRI Banda Aceh, kapal serba guna milik TNI Angkatan Laut. Sedianya tim ekspedisi yang tergabung dari Kementerian Pariwisata, Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu dijadwalkan akan mengunjungi salah satu pulau terpencil dan terluar di Provinsi Maluku. (uki)

Cabut Lisensi ”Guide” Dari Hal. 1 ‘’Kalau sekarang kan mereka (guide) bisa saja, menarik fee dimana-mana. Kita ndak tahu. Ndak ada sanksi kepada mereka. Tapi kalau besok, begitu Perda ini ada, ada penarikan fee, ada informasi ke kami, kita evaluasi bahwa yang bersangkutan sudah tak boleh menggunakan lisensi guide,’’ kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si dikonfirmasi di Mataram, Rabu (4/5) sore lalu. Raperda ini juga akan memberikan sanksi kepada guide ilegal alias bodong. Menurut Faozal, inilah yang mendorong dilahirkannya Raperda pramuwisata ini. Pasalnya, pramuwisata tahu guide merupakan palang pintu dalam dunia pariwisata. Sehingga, guide harus memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dalam Raper-

da ini nantinya. ‘’Yang diatur dalam Perda ini nantinya bagaimana rekrutmennya, kualifikasi. Siapa yang mengeluarkan lisensinya. Di mana ruang dia beraktivitas, wilayahnya. Ada kode etiknya, ada hak kita mencabut lisensinya dan lainlain,’’ terang Faozal. Jika ada guide yang melakukan pelanggaran maka Pemprov bisa mencabut lisensinya. Di mana, pihak yang mengeluarkan lisensi guide yang akan diatur dalam Raperda ini adalah Pemprov NTB dalam hal ini gubernur. Gubernur akan menugaskan Disbudpar untuk mengeluarkan lisensi. “Ketika dia melanggar kode etik, melakukan praktik-praktik di luar aturan dari Perda itu, maka kita cabut lisensinya. Dia tak boleh lagi praktik, tidak boleh ada perusahaan yang menggunakan dia,” pungkasnya. (nas)

Sudah Dikerjakan Sesuai Kontrak Dari Hal. 1 Lombok Barat (Lobar) sampai Ampenan Kota Mataram, kontraktor tidak tahu menahu. Pihaknya hanya sebagai pelaksana. ‘’Untuk perencanaan proyek SPAM Terafiliasi Kota Mataram kami tidak tahu/ mengerti, di sini kami hanya sebagai pelaksana,’’ tulis Kontraktor Pelaksana. Dijelaskannya secara teknis, proyek yang dikerjakan dimulai dari simpang Jalan Jendral Ahmad Yani melalui jalan baru (Sungai) Jangkuk Sandujaya, sampai dengan Jalan Yos Sudarso di Taman Malomba, dan berakhir di jalan menuju komplek Angkatan Laut (AL). Sementara pipa yang tergeletak dipinggir jalan di Lingkungan Bagek Kembar depan kuburan Cina tersebut bukan milik perusahaan itu. ‘’Pipa PE hitam dan GIP milik kami sudah habis terpasang semua,’’ tandas manajemen.

Dikerjakan selama 120 hari sesuai kontrak, seharusnya (SPAM) Terafiliasi Kota Mataram tuntas paling tidak Desember 2014. Tapi proyek berlanjut tahun 2015, bahkan tahun 2016. Padahal sistem kerjanya satu tahun anggaran. Ada dugaan kontrak diubah di tengah jalan. Berdasarkan dokumen kualifikasi tanggal 19 mei 2014 yang diperoleh Suara NTB, proyek itu disebut ‘’SPAM Terafiliasi PDAM Kota Mataram Provinsi NTB’’. Dikerjakan oleh Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan : Pokja Direktorat Pengembangan Air Minum Unit Layanan Pengadaan Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) Kementerian Pekerjaan Umum, Tahun Anggaran 2014. Dalam penjelasan pekerjaan itu, jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 120 hari kalender, sejak kontrak dilaksanakan, dengan besaran jaminan penawaran ditetapkan sebesar Rp. 337.500.000. (ron)


Sabtu, 7 Mei 2016

Harian Suara NTB

@hariansuarantb

@hariansuarantb

http://facebook.com/hariansuarantb

http://twitter.com/hariansuarantb

http://instagram.com/hariansuarantb

Penerbangan Langsung Tiongkok-Lombok akan Dilayani Citilink Mataram (Suara NTB) Mulai Juni 2016 mendatang, maskapai penerbangan nasional Citilink akan membuka penerbangan langsung Guangzhou, Tiongkok menuju Lombok. Anak perusahaan Garuda Indonesia ini akan melayani rute tersebut satu kali dalam seminggu. “Yang jelas kita dapat carter flight besok, sebentar lagi Juni mendatang dari Guangzhou ke LIA (Lombok International Airport), tapi itu satu minggu sekali. Itu akan dilayani Citilink satu minggu sekali,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si dikonfirmasi Suara NTB di sela-sela menghadiri rapat paripurna di DPRD NTB, Rabu (4/5) sore lalu. Faozal mengatakan, penerbangan ke Tiongkok itu akan dilayani pesawat Airbus 330 dengan kapasitas 180 seat. Jika tak ada hambatan, lanjutnya, penerbangan langsung itu akan mulai dilayani 1 Juni mendatang. Tahun lalu, jumlah wisatawan mancanegara yang terbang langsung ke Lombok terus meningkat. Selama Agustus 2015, wisatwan mancanegara dari 11 negara yang ke Lombok mencapai 8.089 orang. Dari 11 negara itu lima negara menyumbang wisatawan paling banyak, yaitu Malaysia 3.551 orang, disusul Tiongkok 559 orang, Inggris 549 orang, Perancis 545 orang dan Jerman 492 orang. Selebihnya berasal dari Singapura, Australia, Korea Selatan, Belanda dan Jepang. Wisatawan asal Tiongkok dan Timur Tengah menjadi pasar potensial pariwisata NTB. Sementara itu, untuk menarik kunjungan wisatawan asal Timur Tengah, Pemprov NTB bersama Kementerian Pariwisata terus berupaya ada penerbangan langsung ke Lombok. Salah satu maskapai asal Timur Tengah saat ini sedang melakukan penjajakan untuk membuka penerbangan langsung ke Lombok. ‘’Kita berharap ada rute itu terbangun. Untuk connecting kita sebagai destinasi wisata halal dengan sumber wisatawan wisata halal. Kita berasumsi Timur Tengah itu sebagai sumber wisatawan muslim. Makanya dia perlu didukung oleh konektivitas,”ujarnya. Faozal mengatakan, pihaknya terus mendorong terwujudnya penerbangan langsung ke Lombok segera terwujud. Ia mengaku, salah satu maskapai asal Timur Tengah sedang melakukan penjajajakan dan menghitung dari sisi bisnis. ‘’Dia lagi menghitung potensi pasar dan lain-lain. Sudah dia komunikasi,’’ pungkasnya. Tahun 2016, Pemprov menargetkan 20-30 persen wisatawan asal Timur Tengah berkunjung ke Lombok. Tahun ini, Pemprov menargetkan angka kunjungan wisatawan mencapai tiga juta orang. Strategi yang diterapkan untuk menarik kunjungan wisatawan asal Timur Tengah antara lain pemenuhan kebutuhan dari wisatawan muslim, ketersediaan makanan dan minuman halal. Kemudahan fasilitas untuk bersuci dan beribadah. Selain itu, penyediaan sarana, fasilitas dan pelayanan yang tidak bertentangan dengan norma-norma kesusilaan dan nilai syariah. (nas)

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Anggota DPRD NTB Dites Urine Saat Rapat Paripurna Mataram (Suara NTB) Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTB menggelar tes urine pada anggota DPRD NTB secara mendadak, Rabu (4/5). Tes urine terhadap para wakil rakyat itu bahkan berlangsung di tengah-tengah rapat paripurna sedang berlangsung. Kedatangan tim BNN ke dalam ruang sidang secara mendadak, mengagetkan anggota Dewan dan mengundang perhatian semua undangan yang ada di dalam ruang sidang. Akan tetapi meskipun proses tes urine anggota DPRD dilaksanakan pada saat sidang berlangsung, tidak mengganggu jalannya sidang. Ketua DPRD NTB, H.Umar Said yang dikonfirmasi usai sidang paripurna mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk dari peran serta lembaga DPRD NTB untuk meminimalisir peredaran narkoba di daerah ini. Umar Said juga membenarkan bahwa pemeriksaan urine untuk anggota DPRD NTB, hanya diketahui oleh unsur pimpinan, tanpa pemberitahuan pada anggota sebelumnya. ‘’Saya sangat optimis, bahwa teman-teman anggota insya Allah ber-

sih. Tidak ada yang positif (menggunakan narkoba,’’ kata Umar Said. Ditambahkan bahwa pihaknya akan mengawal DPRD NTB sehingga betulbetul terbebas dari narkoba dengan cara melakukan tes urine secara rutin. ‘’Bahkan bila perlu ke depan kita akan lakukan setiap enam bulan sekali (tes urine). Kita minta BNN melakukan itu, biar benar-benar bebas,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, SE, M.Com mengatakan bahwa meskipun tes urine itu dilakukan secara mendadak. Ia melihat semua anggota Dewan dengan senang hati melakukannya. Tidak ada sedikitpun kepanikan yang nampak dari wajah para anggota Dewan. Hal tersebut menurut Mori, menunjukkan bahwa anggota DPRD NTB bersih dari barang haram itu. Sementara itu menurut Kabid

(Suara NTB/ndi)

TES URINE - BNN melakukan tes urine saat berlangsungnya Rapat Paripurna DPRD NTB, Rabu (4/5. Tampak Ketua DPRD NTB, H.Umar said saat menjalani tes urine. Pemberantasan BNN Provinsi NTB, AKBP. Bunawar, SH mengatakan bahwa kedatangannya itu merupakan instruksi dari Kepala BNN NTB lang-

sung. Adapun terkait dengan hasilnya, pihaknya akan sampaikan pada Pimpinan DPRD NTB untuk kemudian diumumkan. (ndi)

(Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) – Libur panjang kali ini dinikmati oleh setiap orang dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan memanfaatkan waktu libur dengan berwisata. Pada libur panjang kali ini hunian kamar di masing-masing hotel di Kota Mataram penuh oleh pengunjung. Bahkan mencapai sekitar 99 persen. ‘’Kita belum tahu sampai Minggu masih penuh atau tidak. Hari Kamis (5/5) lalu hampir penuh, 99 persen. Perkiraan kami, kalau tidak ada kendala, hotel akan penuh hingga Minggu,’’ kata Ketua Asosiasi Hotel Mataram Reza Bovier kepada Suara NTB, di Mataram, Jumat (6/5) kemarin. Ramainya wisatawan memenuhi kamar hotel yang tersedia di resort. Semua kamar tersebut sudah full booking s e jak bul a n lalu. Seh-

Reza Bovier

ingga, bagi wisatawan yang datang hari Minggu dipastikan tidak mendapatkan kamar untuk menginap di resort. Limpahan wisatawan itu dinikmati oleh pelaku pariwisata di Kota Mataram. “Di resort penuh, jadi pada nginep di kota juga. Alhamdulillah wisatawan yang datang bertambah dari sebelumnya,’’ ujar Reza. Antusiasme wisatawan untuk mendatangi NTB selama ini cukup tinggi. Apalagi kawasan gili di Lombok menjadi salah satu destinasi paling diinginkan oleh wisatawan. Baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini disebabkan pantai di gili yang masih asri dan tidak ada asap kendaraan. ‘’Kita memang hanya bisa menghitung okupansi hotel sehari setelah hari libur. Tapi kita perkirakan ini berjalan dengan lancar meskipun kemarin sempat delay di Bandara Ngurah Rai, Bali,” kata Reza. Deni (25) wisatawan asal Jogjakarta yang menginap di salah satu hotel di Kota Mataram mengaku rombongannya tidak mendapatkan kamar di resort. Sehingga menginap di Kota Mataram. ‘’Lokasinya juga tidak jauh dari tempat wisata. Hotel di Kota Mataram juga bagus-bagus, harganya juga terjangkau. Kalau mau ke pantai dekat, mau ke air terjun juga dekat, kemanapun dekat,’’ kata Deni. (lin)

ISRA’ MI’RAJ - Siswa PSAA Mataram mengikuti peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, belum lama ini.

Siswa PSAA Diharapkan Teladani Perilaku Rasulullah Mataram (Suara NTB) Puluhan siswa PSAA Harapan Mataram mengikuti acara Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dirangkai dengan pelepasan alumni dan anak asuh tahun 2015/2016. Kepala PSAA Harapan Mataram Hj. Nuryanti mengaku dengan mengangkat tema “Rasulullah Teladan Umat”, diharapkan para siswa penghuni panti terma-

Kesehatan TINJAUAN terhadap studi-studi berskala besar yang melibatkan lebih dari 1,5 juta orang menunjukkan bahwa tingkat kematian karena segala penyebab lebih tinggi pada mereka yang sehari-hari mengonsumsi daging, khususnya daging merah dan daging olahan. Dalam kajian yang dipublikasikan di Journal of the American Osteopathic Association, para dokter dari Mayo Clinic di Arizona menganalisis enam studi yang mengevaluasi efek diet daging dan vegetarian pada tingkat kematian guna membuat panduan pemberian layanan primer dokter berbasis bukti tentang apakah mereka harus mencegah pasien mengonsumsi daging.

KSB Kekurangan Tenaga Penyuluh Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) hingga kini masih kekurangan tenaga penyuluh berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini menyulitkan pemerintah dalam memberikan pelayan maksimal dalam hal penyuluhan. Berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) KSB, hanya terdapat 14 orang penyuluh berstatus ASN. “Ini jumlah yang minim sekali,” terang Kabid Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM) BKP5K, Fatmawati kepada wartawan, Rabu. Jumlah penyuluh itu terasa semakin minim, terlebih saat ini jumlah kelompok tani, pertanian dan kehutanan yang ada mencapai sekitar 1.200 kelompok dan memerlukan pendampingan. “Jauh dari kata

berimbang jumlahnya. Karena jumlah kelompok yang perlu didampingi benar-benar sangat banyak,” cetusnya. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan penyuluh, pemerintah KSB melalui BKP5K, mengangkat ratusan orang penyuluh swadaya di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan dari kalangan masyarakat. Penyuluh swadaya ini bekerja mendampingi kelompok masyarakat yang ada di desa. Keberadaan penyuluh swadaya ini diakui sangat membantu dalam hal pendampingan masyarakat, meskipun mereka bekerja secara sukarela tanpa digaji. “Ke depan kita akan upayakan ada alokasi anggaran melalui APBD untuk insentif sebagai penghargaan atas upaya yang dilakukan penyuluh swadaya meningkatkan

pengetahuan kelompok yang dibina,” sebut Fatmawati. Selanjutnya ia mengatakan, baru-baru ini BKP5K melakukan kegiatan pengukuhan dan peningkatan kapasitas bagi penyuluh perikanan swadaya bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) NTB. Dalam kegiatan tersebut diikuti sebanyak 29 orang penyuluh. Saat ini jumlah penyuluh perikanan swadaya terdapat satu orang per desa. Menurut Fatmawati, jumlah penyuluh perikanan swadaya ini kini tengah menjadi salah satu atensi BKP5K. Targetnya ke depan, penyuluh dapat ditempatkan per blok, di mana setiap desa memiliki jumlah blok antara 3 sampai 4 blok. “Jumlah kelompok perikanan kita saat ini ada sebanyak 157 kelompok budidaya,” imbuhnya. (bug)

suk alumni yang akan dilepas dapat meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW. Senada, Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil NTB H. Muh Husni Tamrin berharap agar para alumni yang dilepas tetap menjaga semangat belajar dan tetap memiliki cita-cita setinggi langit sebagai pemimpin baik di tingkat lokal maupun nasional.

Menurut Husni, siswa panti tidak boleh berputus asa mengingat siswa panti punya hak dan potensi yang sama dengan siswa di luar panti. Mereka bisa menjadi pemimpin-pemimpin di semua level daerah sampai dengan presiden. “Anak-anak tidak boleh menyerah semua harus semangat belajar,” ujarnya. Sementara itu dalam ceramahnya, Dr. H. Kamaludin ber-

pesan agar siswa-siswi panti tidak meninggalkan shalat mengingat peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan tonggak sejarah perintah shalat diturunkan. Selain itu, banyak nilai dan pelajaran yang bersifat sains dapat dipetik dari peristiwa ini. Untuk itu, banyak pelajaran yang dapat diperoleh. Selanjutnya, Kamaludin bercerita saat dirinya masuk ke panti tahun 1973. Masa-

masa sulit ketika tinggal di panti diakuinya telah menempanya menjadi pribadi kuat dan tidak gampang menyerah untuk meraih cita-citanya. “Kondisi panti saat ini sudah jauh berbeda dan lebih layak jika di bandingkan dengan kondisi panti dulu. Setidaknya, perbedaan kondisi itulah yang mengharuskan siswa penghuni panti dapat lebih berprestasi lagi,” pungkasnya. (dys)

Konsumsi Daging Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Analisis itu merekomendasikan para dokter menasihati pasien mereka agar membatasi konsumsi produk hewani jika memungkinkan dan makan lebih banyak sayur dibanding daging. “Data ini menegaskan apa yang sudah kita tahu sejak lama—dietmu berpotensi besar membahayakan atau menyembuhkan,” kata Brookshield Laurent dari bagian ilmu kedokteran keluarga dan klinis di New York Institute of Technology College of Osteopathic Medicine. “Bukti berbasis klinis ini bisa

membantu para dokter dalam memberikan konsultasi kepada pasien tentang pentingnya peran diet, yang mengarah pada perbaikan layanan preventif, kunci pertimbangan dalam filosofi pengobatan osteopatik,” katanya di laman American Osteophatic Association. Meski temuan pada populasi Amerika Serikat dan Eropa agak berbeda, data-data itu sama-sama menunjukkan kenaikan tajam tingkat kematian pada peningkatan terkecil asupan total daging merah. Studi tahun 2014 itu diiku-

ti oleh lebih dari satu juta orang berusia 5,5 sampai 28 tahun dan mencakup pengaruh konsumsi olahan daging seperti daging asap, sosis, salami, hotdog dan ham serta daging bukan olahan seperti daging sapi, babi dan domba. Hasil analisis studi tahun 2014 menunjukkan hubungan kematian akibat penyakit kardiovaskular dan sakit jantung iskemik. Dalam studi pada lebih dari 1,5 juta orang itu, para peneliti menemukan hanya olahan daging yang secara signifikan men-

ingkatkan risiko kematian. Selanjutnya kajian tahun 2003 pada 500.000 lebih peserta menunjukkan penurunan risiko 25 persen menjadi hampir 50 persen dari kematian karena semua sebab untuk asupan daging rendah dibandingkan dengan asupan daging lebih tinggi. Mereka juga menemukan peningkatan 3,6 tahun harapan hidup pada mereka yang menjalankan diet vegetarian selama lebih dari 17 tahun dibandingkan dengan vegetarian jangka pendek.(ant/Bali Post)

(Suara NTB/dys)

Libur Panjang, Hunian Hotel Capai 99 Persen


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.