Snt 08042016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

JUMAT, 8 APRIL 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 31 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/bul)

SIAP ‘’MEPES’’ - Sejumlah perempuan paruh baya, sedang menunggu teman-temannya di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram. Ibu-ibu rumah tangga ini hendak berangkat mepes (mencari sisa padi) di sawah-sawah yang sudah panen di wilayah itu. Biasanya mereka memulai mepes sekitar pukul 21.00 Wita dan baru pulang ke rumah ketika fajar menyingsing keesokan harinya.

150 Hektar Tanaman Jagung di Lotim Gagal Panen Selong (Suara NTB) Musim tanam tahun 2016, daerah-daerah tadah hujan mengalami kesulitan berat. Pasalnya, intensitas hujan mengalami penurunan drastis. Hal ini berakibat langsung pada proses budidaya termasuk budidaya tanaman jagung. Seperti yang terjadi di Desa Perigi, Kecamatan Suela, Lombok Timur (Lotim). Sedikitnya, 150 hektar dari 200 hektar luas tanaman jagung di wilayah ini gagal panen.

(Suara NTB/rus)

MENGERING - Tanaman jagung mengering sebelum waktunya panen, akibat kemarau dan kekurangan air.

TO K O H Ubah Paradigma

H. W. Musyafirin

BUPATI Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM mengajak seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk mendukung kegiatan investasi yang berlangsung di daerah. ‘’Saya kira ini harus jadi catatan kita bersama. Bahwa kegiatan investasi baik yang sedang berjalan maupun yang akan datang ke daerah kita ini harus kita dukungan penuh,” cetus bupati saat membuka acara temu investor yang diadakan Badan Penamanan Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT), Kamis (7/4). Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Koordinasi Tak Jalan PENURUNAN angka kemiskinan di NTB mengalami pelambatan. Diduga karena fungsi-fungsi koordinasi kepala daerah di kabupaten/kota tidak berjalan secara maksimal. Demikian diungkapkan anggota Komisi III DPRD NTB, H. Nurdin, SH, kemarin. ‘’Sebenarnya kuncinya ada di fungsi-fungsi koordinasi. Tapi justru inilah yang selama ini saya lihat kurang maksimal berjalan. Baik antara pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah provinsi, mereka jalan sendiri-sendiri,” ujarnya pada Suara NTB. Nurdin melihat kenapa fungsi koordinasi tidak berjalan dengan baik karena kepala daerah kabupaten/kota sudah terlalu jauh mengartikan otonomi daerah itu sebagai otonomi yang utuh. Tanpa harus berkoordinasi dengan jenjang pemerintahan di atasnya. ‘’Padahal tidak, Bersambung ke hal 15 H. Nurdin (Suara NTB/dok)

Inspektorat Jadwalkan Audit Bawaslu NTB Mataram (Suara NTB) Audit keuangan pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB, telah dijadwalkan Inspektorat NTB. Direncanakan audit akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ini atau sekitar Juni atau Juli 2016. Audit dilakukan terkait penggunaan dana hibah tahun 2013, senilai Rp 13,5 miliar. ‘’Kita jadwalkan audit sekitar Juni atau Juli ini. Saat ini konsentrasi kita penuh untuk audit regular. Tim saya masih di lapangan melakukan audit regular. Sebagian ada yang sedang di Pulau Sumbawa,’’ jelas Inspektur pada Inspektorat NTB, Dr. M. Agus Patria, SH, MH, kepada Suara NTB via telepon, Kamis (7/4). Menurut Agus Patria, untuk rencana audit Bawaslu ini, terlebih dahulu akan dicek soal hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Karena sepengetahuannya penggunaan dana hibah ini sudah diaudit BPK. ‘’Tapi hasil audit akan dicek detail. Mana yang belum disentuh oleh BPK, itu yang kami audit. Kalau sudah diaudit BPK semuanya, ya Inspektorat tdak akan melakukannya lagi,’’ katanya. Pemeriksaan yang sebelumnya dilakukan Inspektorat adalah audit khusus mengenai penggunaan dana hibah yang diberikan kepada Bawaslu tahun 2013, Bersambung ke hal 15

Seperti disampaikan Saharudin, petani asal Desa Perigi Kabupaten Lotim. Kepada Suara NTB, petani ini mengaku jagung yang ditanamnya hanya mengandalkan air hujan. Begitu kemarau panjang, maka kegagalanlah yang ditemuinya. Tidak saja terjadi gagal panen, produksi jagung tahun ini pun mengalami penurunan

drastis. Biasanya di areal tadah hujan di Desa Perigi, petani bisa memproduksi 6-7 ton per hektar. Saat ini separuh produksinya hilang. Paling mentok petani bisa produksi 2-3 ton saja per hektar. Tidak saja menurun, kualitasnya juga menurun. Ukuran tongkol jenis bibit MP21 terlihat kecil-kecil. Sebagian besar tidak normal

karena tanaman jagung kekurangan air. Pantauan Suara NTB di pinggir-pinggir jalan yang ada di Desa Prigi, sebagian besar daun jagung sudah kering karena sudah tidak ada air. ‘’Keringnya daun ini karena panas, sebenarnya belum waktunya kering begitu,’’ kata Saharudin. Bersambung ke hal 15

Bupati Lotim Minta ’’Suara NTB’’ Tetap Jaga Kualitas Selong (Suara NTB) Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch Ali Bin Dachlan meminta Harian Suara NTB tetap menjaga kualitas pemberitaannya. Kualitas berita yang disajikan Suara NTB menurut penilaian Bupati Ali BD sudah bagus dan harus dipertahankan. Hal ini dikatakan Bupati Ali BD dalam silaturahminya dengan Penanggung Jawab Harian Suara NTB H. Agus Talino, Kamis (7/4) kemarin. Pertemuan Bupati Ali BD yang juga mantan wartawan ini dengan H. Agus Talino berlangsung hangat dan sangat cair. Sejumlah persoalan menjadi bahasan dalam pertemuan tersebut. Termasuk “menyasar” persoalan-persolan nasional. Berbicara soal kepemimpinan, Bupati Ali BD selalu mendorong siapapun untuk menjadi pemimpin. Prinsip hidupnya, ia tidak mau merendahkan orang. Menjadi

(Suara NTB/rus)

SILATURAHMI - Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan dan Sekretaris Daerah Kabupaten Lotim, H. Rohman Farly berpose bersama Penanggung Jawab Suara NTB, H. Agus Talino (tengah) di ruang kerja Bupati Lotim, Kamis (7/4). pemimpin di suatu daerah katanya, merupakan pilihan rakyat dan harus dijalankan secara penuh amanah. Mengenai perbedaan-per-

bedaan yang muncul, katanya harus dihormati. Termasuk misalnya, adanya pandangan “radikalisme”. Bersambung ke hal 15

Ditahan Kejaksaan

Kontraktor Rumput Laut Akui Terima ’’Fee’’ Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Negeri Mataram akhirnya menahan H.R, kontraktor proyek rumput laut pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram. H.R merupakan satu dari tiga tersangka yang sudah ditahan sebelumnya. Dalam pengakuannya, HR mengaku menerima fee Rp 60 juta atas sewa bendera perusahaannya oleh tersangka sebelumnya berinisial KH. “Uang itu diakui oleh klien kami sebagai sewa, karena perusahaannya dipinjam oleh KH ini,” kata Edy Rahman, SH,MH, tim kuasa hukum tersangka HR, Kamis (7/4) kemarin. Selebihnya uang itu diambil oleh KH sendiri. “Sebelumnya kan diberi Rp 100 juta, tapi diambil Rp 40 juta. Nah yang dikasih ke klien kami itu Rp 60 juta sebagai sewa,’’ terang Edy. Penerimaan uang sewa itulah yang kemudian menyeret kliennya ke proses hukum. Namun demikian uang itu sudah dikembalikan ke Kejaksaan karena tercatat sebagai kerugian negara. “Sebagai bentuk kooperatif

Napak Tilas ’’Pesona Situs Tambora’’

(Suara NTB/ars)

DITAHAN – Tersangka H.R, Direktur CV. Tanjung Pratama ditahan penyidik Kejaksaan Negeri Mataram, dalam proses pelimpahan tahap dua, Kamis (7/4). klien kami menitipkan uang itu ke kejaksaan untuk pengembalian kerugian negara,” kata Edy. Dengan adanya kasus itu, diakui menjadi pelajaran penting bagi kliennya selaku Direktur CV. Tanjung Pratama, untuk hati-hati meminjamkan perusahaan ke orang lain meski pun itu disewa. Ketika itu menjadi masalah, maka pemilik

perusahaan dianggap terlibat. Mengenai tidak hadirnya kliennya pada saat pelimpahan dua tersangka sebelumnya, diakui Edy karena pertimbangan sedang dalam suasana duka. ‘’Ada acara 100 hari meninggal istrinya dan ini dimaklumi oleh Kejaksaan. Kami siapnya hari ini,’’ katanya. Bersambung ke hal 15

FESTIVAL Pesona Tambora (FPT) 2016 mrupakan event tetap untuk mempromosikan potensi pariwisata Pulau Sumbawa. Di Pulau Sumbawa terdiri dari Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompi, Bima dan Kota Bima. FPT diadakan untuk mengangkat nama Tambora sebagai branding pariwisata Sumbawa yang telah legenda karena kedahsyatan letusannya 200 tahun silam. Sehingga diharapkan nantinya dengan dijadikannya FPT sebagai event tetap Sumbawa akan menjadi ikon bagi pecinta wisata minat khusus dan adventure serta wisata edukasi. Hal ini sesuai dengan topografi Pulau Sumbawa yang berbukit-bukit mampu memberikan tantangan ekstrem bagi wisatawan pencinta tantangan. Serangkaian pelaksanaan FPT 2016, berbagai kegiatan dilaksanakan. Salah satunya Napak Tilas ‘’Pesona Situs Tambora’’. Kegiatan ini siswa SMA se Kabupaten Bima dan Kota Bima dengan tujuan memperkenalkan sejarah meletusnya Gunung Tambora dan peradaban Suku Mbojo. Napak Tilas ‘’Pesona Situs Tambora’’ juga dilaksanakan untuk lebih menanamkan kecintaan dan nasionalisme siswa pada daerahnya. Napak Tilas ‘’Pesona Situs Tambora’’ akan berlangsung pada 9-10 April 2016. (*)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.