HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
20 HALAMAN NOMOR 33 TAHUN KE 12
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
SENIN, 11 APRIL 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Menagih Peran Para Politisi NTB di Senayan Sebagai daerah yang sedang membangun, NTB membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah pusat. Dalam konteks ini, peran para wakil rakyat yang menjadi wakil NTB di tingkat pusat masih perlu dimaksimalkan. Sayangnya, sejumlah problem teknis dan non teknis masih mengganjal komunikasi dan koordinasi kita dengan para wakil rakyat tersebut.
TO K O H Ada Pemain Besar BUPATI Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B. Sc mensinyalir ada pemain besar yang diduga terlibat dalam kasus illegal logging di wilayahnya. Dalam operasi gabungan (opgab) yang dilakukan aparat selama tiga hari, tertangkap sebanyak 85 truk kayu diduga hasil pembalakan liar. Begitu usai dilantik menjadi Bupati Sumbawa beberapa bulan lalu, Husni mengatakan langsung menggelar rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda). Dalam rapat tersebut diputuskan untuk dilakukan opgab. Bersambung ke hal 14
DEMIKIAN benang merah diskusi terbatas Harian Suara NTB bertema “Menakar Peran Wakil Rakyat NTB di Pentas Nasional” yang digelar di Kantor Harian Suara NTB, Sabtu (9/4). Diskusi tersebut dihadiri Anggota DPR RI, H. Willgo Zainar, SE, MBA, Kepala Bappeda NTB, H. Chairul Mahsul,
Beban Berat, Fasilitas pun Besar
SH, MH, Anggota DPRD NTB, Raihan Anwar, SE, M.Si, Akademisi Unram, Dr. Firmansyah, Pemerhati Masalah Politik NTB, Dr.Ahyar Fadly dan Tenaga Ahli Anggota DPR RI, Helmy Faishal Zaini, Akhdiansyah. Hadir pula, Wakil Ketua DPRD Lombok Barat, HM. Nursaid. Diskusi dimoderatori Pen-
anggung Jawab Harian Suara NTB, H. Agus Talino. Membuka diskusi, Agus Talino menjelaskan bahwa tema menyangkut peran wakil rakyat NTB di pentas nasional diambil karena masih banyaknya agenda besar daerah yang membutuhkan dukungan mereka. Bersambung ke hal 19
NTUK melaksanakan tugas-tugasnya, para anggota DPR RI Dapil NTB telah dibekali fasilitas yang menggiurkan. Fasilitas itu harusnya sepadan dengan capaian mereka dalam memperjuangkan harapan dan aspirasi yang dititipkan masyarakat NTB di pentas nasional. Belum lama ini, sejumlah anggota DPRD NTB melontarkan kritikan keras terhadap lemahnya peranan para anggota DPR RI Dapil NTB dalam mengawal aspirasi masyarakat NTB. Bersambung ke hal 19
Perkuat Komunikasi di Tengah Distorsi ANGGOTA DPR RI, H. Willgo Zainar, SE, mengakui pentingnya penguatan koordinasi antara para anggota DPR RI Dapil NTB dengan pemerintah daerah NTB.
Namun, ia juga mengakui tak jarang ada distorsi dalam komunikasi yang mereka bangun. “Memang ada distorsi sesungguhnya. Tapi kami person per person, tanpa ada satu fo-
rum pun, kami juga melakukan koordinasi,” ujarnya dalam diskusi terbatas “Menakar Peran Wakil Rakyat NTB di Pentas Nasional” yang digelar Harian Suara NTB, Sabtu (9/4).
Willgo menyadari banyaknya mimpi besar yang tengah dirajut di NTB. Salah satunya adalah melihat KEK Mandalika bisa terbangun. Soal ini, Willgo mengaku telah berbicara lang-
sung dengan Menteri Keuangan. Kebetulan, Komisi XI tempat ia bertugas merupakan mitra kerja Bappenas dan Kementerian Keuangan. Bersambung ke hal 19
Bappeda Bantah Proyek ’’Techno Park’’ dan ’’Horti Park’’ Mangkrak Mataram (Suara NTB) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB membantah proyek techno park dan horti park mangkark seperti sorotan Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRD NTB atas LKPJ Gubernur tahun anggaran 2015. Kepala Bappeda NTB, Chairul Mahsul, SH, MM mengatakan kedua proyek tersebut tetap jalan. Ia menjelaskan, proyek techno park merupakan salah satu program unggulan Presiden dan Wakil Presiden JokowiJK. Disebutkan, seluruh Indonesia terdapat 100 proyek techno park. Pengerjaan proyek tersebut terintegrasi, sumber dana bukan hanya dari APBD, tapi juga dari APBN melalui kementerian/lembaga. Khusus untuk proyek techno park ini merupakan proyek dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). ‘’Tetap jalan, jalan. Karena kan konsepnya, kalau konsep lengkap itu bertahun-tahun (dilaksanakan). Ndak mampu kita membiayai setiap tahun.
Kalau bisa kita biayai satu kali tahun anggaran, selesai sebenarnya,’’ kata Chairul dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (9/4) siang di Mataram. Ia menegaskan bisa saja proyek techno park itu tuntas dalam satu tahun anggaran dibiayai oleh pemda. Namun, dalam pelaksanaan program techno park itu ada intervensi APBN melalui kementerian/ lembaga terkait. Misalnya untuk science park ditangani LIPI. “Tidak (mangkrak), on going. Tapi memang belum selesai. Karena memang kawasan itu harus dilengkapi dengan banyak fasilitas,”ujarnya. Proyek techno park lokasinya di Banyumulek Lombok Barat (Lobar). Ditanya adanya persoalan lahan di sana? Chairul mengatakan memang ada sekitar 2 hektar lahan yang masih belum clear. Tetapi, persoalan lahan itu bukan berarti menyebabkan terhentinya pembangunan techno park tersebut. ‘’Nanti kita selesaikan. Tidak membuat terganggu aktivitasnya karena hanya 2
hektar sekian. Dan itu nanti disepakati apakah kemudian akan kita beli atau memang masyarakat tetap disitu aktivitasnya seperti sawah sekarang, biarkan saja tergantung kesepakatan,’’ imbuhnya. Sementara itu, mengenai proyek horti park di Batukliang Utara Lombok Tengah (Loteng), ia mengaku proyek tersebut tetap jalan. “Tetap jalan. Karena harus clear and clean dulu persoalan status lahannya,” ucapnya. Dikatakan, saat ini Pemprov NTB bersama Pemkab Loteng sedang mengajukan permohonan ke BPN untuk mengelola lahan yang statusnya milik negara itu. Pemprov mengajukan izin pengelolaan seluas 100 hektar, sementara Pemkab Loteng sisanya. “Kalau kemudian BPN, negara mengabulkan itu, statusnya penguasaannya oleh provinsi nanti kita akan lengkapi menjadi contoh bahwa tanaman-tanaman endemik NTB yang nilai ekonomisnya tinggi. Bersambung ke hal 19
Festival Teluk Bima Festival Pesona Tambora (FPT) 2016 telah dibuka secara resmi pada Sabtu (9/4) malam. Pembukaan FPT dipusatkan di halaman Kantor Gubernur NTB. Dihadiri oleh kepala daerah se-Pulau Sumbawa, pembukaan FPT 2016 berlangsung semarak dengan berbagai jenis hiburan. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, H.L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si, bersamaan dengan pembukaan FPT 2016, di tiga lokasi di Pulau Sumbawa juga tengah diadakan beberapa agenda festival. Tahun ini, FPT bertepatan dengan Festival Mbojo yang sekaligus sebagai perayaan HUT Kota Bima. Bukan hanya itu saja berbagai agenda juga sudah dipersiapkan di beberapa daerah, seperti Sumbawa, Dompu dan Bima. Faozal berharap masyarakat dapat turut menikmati perayaan FPT tahun ini. Panitia penyelenggara berusaha membuat event ini dengan warna yang berbeda. Dengan sebaran kegiatan meliputi semua daerah se-Pulau Sumbawa. Sebanyak 18 event akan mewarnai festival ini yang akan diselenggarakan 11-16 April. Faozal mengatakan bahwa dalam kegiatan tersebut akan dipenuhi dengan aktivitas budaya Pulau Sumbawa. Sehingga kebudayaan-kebudayaan yang selama ini jarang dipertontonkan, akan dipamerkan pada kesempatan ini. Bersambung ke hal 19