HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 34 TAHUN KE 12
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
SELASA, 12 APRIL 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
DPP Golkar Berhentikan Amin dan Umar Mataram (Suara NTB) – Turbulensi yang timbul akibat peralihan kepemimpinan Partai Golkar di NTB akhirnya memakan korban. DPP Partai Golkar telah resmi memberhentikan dua kader seniornya, H. Muh. Amin, SH, M.Si dan H. Umar Said, S.Ag dari keanggotaan partai. Keduanya kompak akan melakukan perlawanan melalui jalur partai dan jalur hukum.
Pemberhentian Amin dan Umar itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) DPP Partai Golkar bernomor 98/DPP/GOLKAR/III/2016 tertanggal 31 Maret 2016. Surat tersebut ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Sekretaris Jender-
al Idrus Marham. Dalam surat tersebut, Amin dan Umar diberhentikan melalui sejumlah pertimbangan. Pertimbangan itu antara lain, Amin dan Umar dianggap melakukan tindakan pelanggaran organisasi P a r t a i Golkar
yang jika dibiarkan akan merongrong kewibawaan Partai Golkar di NTB. Selain itu, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/rus)
(Suara NTB/dok)
TO K O H Tahap Gelar Perkara SETELAH dilakukan evaluasi, penyidik Kejati NTB memutuskan untuk segera melakukan gelar perkara untuk penyelidikan dana KONI NTB. ‘’Dalam waktu dekat,kami akan ekspose (gelar perkara),” kata Aspidsus Kejati NTB, Suripto Iritanto,SH, Senin (11/4). Diakuinya, proses evaluasi sudah dilakukan. Dalam rangka merangkum rangkaian permintaan keterangan para pihak dan dokumen yang sudah terkumpul. Hanya, apa yang menjadi kesimpulan evaluasi, tak disampaikan Aspidsus. ‘’Evaluasi sudah, tinggal gelar perkara saja,” sebutnya, namun dia belum memastikan waktunya. Menurut Aspidsus, penyelidikan dana sebesar Rp 10,1 miliar dana hibah KONI sudah cukup panjang. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R 109 IUP Dicabut
PEMPROV NTB telah melakukan evaluasi terhadap 114 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang sebelumnya berdasarkan data Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga bermasalah alias belum clear and clean (CNC). Dari 114 IUP batuan dan logam yang dievaluasi, 109 IUP akan direkomendasikan untuk dicabut. ‘’Dari 114 IUP itu, hasil se(Suara NTB/nas) mentara evaluasi yang kami Muhammad Husni lakukan, ada lima IUP yang bisa kita rekomendasikan untuk CNC. Sisanya (109 IUP) kita akan rekomendasikan untuk dicabut,’’ sebut Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB, Ir. Muhammad Husni, M.Si ketika dikonfirmasi di Mataram, Senin (11/4) kemarin. Ia merinci, 114 IUP yang dievaluasi tersebut terdiri dari IUP batuan sebanyak 82 buah dan IUP logam sebanyak 32 buah. Bersambung ke hal 15
SIRAM PADI - Bupati Lotim, H. Moch. Ali Bin Dachan memimpin langsung kegiatan penyiraman tanaman padi yang mengalami kekeringan.
Lombok Timur (Lotim) melakukan eksperimen menyelamatkan tanaman padi petani di wilayah Lotim bagian selatan yang terancam gagal panen akibat kekeringan. Salah satunya di Dusun Kwangwae, Kecamatan Sakra Timur. Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan (Ali BD) langsung memimpin eksperimen penyelamatan dengan menyiramkan air tanaman padi dari tangki mobil.
‘’Ini langkah uji coba,’’ ujar Ali BD. Ia mengatakan, kekeringan ini menimbulkan persoalan bagi petani padi. Sedikitnya, 180.000 liter air pada Minggu (10/4) lalu disiramkan ke sawahsawah yang mengalami kekeringan. Bupati Lotim pun berusaha mengecek lokasi-lokasi sumber air. Dia menjanjikan akan berupaya mengalirkan air ke sawah-sawah yang selama ini kesulitan air. Menggunakan mobil tangki dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim,
delapan tangki mobil dengan kapasitas 5.000 liter, bupati langsung turun ke sawah-sawah yang mengalami kekeringan. Disebutkan, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD, M. Takdir Ilahi, masing-masing mobil mengangkut 2-3 kali air. Identifikasi BPBD, sampai saat ini jumlah yang berdampak kekeringan di Desa Menceh mencapai 50 hektar. Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Lotim, Bersambung ke hal 15
Wagub Hadiri HUT Kota Bima dan Dompu Kota Bima (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH,M.Si menghadiri upacara Hari Jadi atau Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bima ke 14, yang dihelat di Halaman Kantor Walikota Bima, Minggu ( 10/4). Hadir dalam acara tersebut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Yuddy Crisnandi yang sekaligus bertindak sebagai Inspektur Upacara. Setelah menghadiri Hari Jadi Kota Bima, Senin (11/4) kemarin, Wagub juga hadiri para peringatan hari jadi Kabupaten Dompu ke 201. Selain Menpan, hadir juga Bupati/ Wakil Bupati Bima dan Dompu, pejabat dan seluruh karyawan lingkup Pemerintah Kota Bima. Peringatan Hari Jadi Kota Bima tersebut diawali dengan pembacaan singkat sejarah pembentukan Kota Bima. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/Humas Setda NTB)
(Suara NTB/Humas Setda NTB)
TINJAU - Menpan, Yuddy Crisnandi didampingi Wagub, H.Muh Amin meninjau Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima.
PENGHARGAAN - Wagub, H.Muh.Amin menyerahkan piagam penghargaan kepada PNS di Dompu yang meraih penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI.
Lagi, Dewan Sorot Proyek Mangkrak Mataram (Suara NTB) Setelah proyek horti park dan techno park disorot Fraksi Partai Demokrat (FPD), Senin (11/4) giliran Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kapasitas 1 MW di Kecamatan Labangka Kabupaten Sumbawa juga dikritisi karena terindikasi mangkrak. PLTS yang dibangun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) senilai Rp 25 miliar lebih ini tak dapat difungsikan tiga tahun terakhir. ‘’Terhadap uang negara yang dipakai di La-
bangka untuk membangun PLTS yang mangkrak selama tiga tahun lebih. Biaya pembuatannya adalah Rp 25 miliar. Akibat desain yang tidak lengkap dan komprehensif, mesin pembangkit PLTS tersebut tidak bisa disinkronisasikan dengan jaringan PLN,’’ kata Wakil Ketua Komisi IV Bidang Infrastruktur dan Energi DPRD NTB, H. Suharto, ST, MM dalam rapat paripurna di DPRD NTB, Senin (11/4) siang kemarin. Bersambung ke hal 15
12 Kepala SKPD Jalani Uji Kompetensi dan Tes Kesehatan Jiwa Mataram (Suara NTB) Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan (BKD dan Diklat) NTB, Drs. H. Muh. Suruji mengatakan, tim independen yang dibentuk gubernur untuk mengevaluasi 12 kepala SKPD tahap II sudah mulai bekerja. Sebanyak 12 kepala SKPD yang kena evaluasi tahap II ini sudah menjalani uji kompetensi dan tes kesehatan jiwa. ‘’Evaluasi 12 SKPD tahap II
sedang jalan. Kemarin itu sudah uji kompetensi, kemudian tes kesehatan jiwa. Ini tahap pertamanya, baru kemudian masuk ke pendalaman portofolio yang dikirim masing-masing SKPD,’’ terang Suruji dikonfirmasi Suara NTB, kemarin di Mataram. Sesuai SK Gubernur, Tim Evaluasi Kinerja ini semuanya merupakan akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di NTB. Mereka adalah, Prof. Drs.
H. Toho Cholik Mutohir, MA (Rektor IKIP Mataram), Dr. Prayitno Basuki, MA (akademisi Unram), Prof Dr. Tatok Asmoeni (Unram), Dr. Kadri, M.Si (IAIN Mataram) dan Dr. Agusdin (Unram). Sementara SKPD yang dievaluasi pada tahap II ini antara lain Biro Administrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (AP dan LPBJP), Biro Kerjasama dan SDA, Bersambung ke hal 15
Warung Warga Mulai Banyak Tersedia FESTIVAL Pesona Tambora (FPT) tahun 2016 yang puncak pelaksanaannya pada 16 April mendatang. Menjelang puncak pelaksanaan, banyak pendaki mulai melakukan pendakian ke puncak Tambora. Warga pun mulai mengais rezeki dengan mendirikan tenda untuk tempat berjualan makanan di padang savana Doro Ncanga ini. Ibu Zainul kepada Suara NTB, mengaku, sudah mulai menyiapkan dagangan menjelang pelaksanaan FPT 2016. Karena pasti akan banyak orang mencari makanan di padang savana Doro Ncanga menjelang pelaksanaan festival, terutama mereka yang mulai mempersiapkan lokasi acara. ‘’Hari ini kami baru mulai jualan,’’ katanya. Banyaknya warga yang berharap bisa meraup rezeki dari pelaksanaan FPT ini, sehingga pendirian tempat berjualan terkadang belum juga teratur. Namun mereka akan mengikuti arahan panitia ketika harus dipindahkan dari lokasi yang ada saat ini. ‘’Ini untuk sementara, kita tunggu panitia yang mengatur,’’ jelasnya. Para pendaki pun mulai ramai mengunjungi Gunung Tambora di usia letusan dahsyatnya 201 tahun. Mereka memilih menggunakan jalur pendakian Pancasila Desa Tambora, Bersambung ke hal 15