Snt 15042016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 37 TAHUN KE 12

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

JUMAT, 15 APRIL 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Puncak FPT 2016 Digelar

Dihadiri Lima Dubes, Pariwisata NTB Kian Mendunia

KEMAH - Arena Pertika Pesona Tambora tahun 2016 menjadi bagian dari event FPT tahun ini. Pertika ini menjadi pembuka kegiatan FPT di Doro Ncanga Dompu (bawah). Hujan yang mengguyur tak menyurutkan peserta Pertika Pesona Tambora menggelar apel, kemarin.

(Suara NTB/ula)

PUNCAK Festival Pesona Tambora (FPT) tahun 2016 siap digelar Sabtu (16/4). Menurut rencana lima Duta Besar (Dubes) negara sahabat akan hadir pada puncak kegiatan yang dipusatkan di Desa Doro Ncanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Bima itu. Informasinya, lima Dubes yang hadir yaitu Inggris, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam dan Australia. Persiapan di arena acara dan berbagai atraksi yang akan ditampilkan pada puncak acara juga sudah final. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu, Dra. Hj. Sri Suzana, M.Si kepada Suara NTB, Kamis (14/4) mengatakan, untuk pejabat pusat konfirmasi sementara diperoleh informasi yang hadir adalah Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) RI dan Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI. Bersambung ke hal 15

Kementerian PUPR Susun DED dan FS ’’By Pass’’ Lembar-Kayangan TO K O H Bansos Masih Dibutuhkan GUBERNUR NTB, Dr. TGH.M. Zainul Majdi, kurang setuju dengan saran KPK agar penyaluran bantuan sosial (Bansos) pada masyarakat distop. Alasan KPK mengusulkan penghentian Bansos karena ada indikasi eksekusi anggaran melalui program Bansos disinyalir kerap tidak transparan dan disalahgunakan. Gubernur kurang setuju dengan penghentian Bansos seperti yang disarankan KPK, mengingat kondisi objektif masyarakat masih sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah melalui skema Bansos. Bersambung ke hal 15

KO M E N TTAA R

Mataram (Suara NTB) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengalokasikan anggaran untuk penyusunan Detailed Engineering Design (DED) dan Feasibility Study (FS) pembangunan jalan by pass dari Lembar, Lombok Barat menuju Kayangan, Lombok Timur. ‘’Tahun ini dalam APBNP akan disusun DED dan FS. Itu menjadi beban APBN,’’ jelas Chairul ketika dikonfirmasi perkembangan rencana pembangunan by pass LembarKayangan, Kamis (14/4) siang kemarin di Mataram. Sementara itu, mengenai penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(Amdal) akan menjadi tanggung jawab Pemprov NTB. Pemprov akan mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk penyusunan Amdal jalan by pass dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Kayangan tersebut. Chairul mengatakan, penyusunan DED dan FS ini untuk mengetahui layak atau

tidaknya pembangunan jalan bebas hambatan tersebut. Di samping itu, dari DED dan FS tersebut akan diketahui berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan, baik untuk pembangunan fisik maupun biaya pembebasan lahan. Kemudian juga, DED dan FS itu untuk mengetahui skema pembangunan by pass terse-

but. Apakah seluruhnya dalam bentuk jalan layang atau ada sebagian jalan yang tidak menggunakan tiang pancang. Semua itu akan dapat diketahui setelah selesainya penyusunan DED dan FS tersebut. Chairul mengatakan, Pemda menginginkan dibangun jalan layang secara keseluruhan. Sebab, jika jalan layang yang dibangun maka akan mengurangi biaya pembebasan lahan. Karena, lahan yang dibebaskan hanya lahan yang menjadi tempat tiang pancang. Sementara itu, jika by pass tersebut dibangun seperti jalan yang ada saat ini, maka mem-

butuhkan lahan tidak sedikit dan biaya pembebasan lahan yang cukup besar. ‘’Kita inginnya seperti itu. Pertama manfaatnya jalan layang dan semua konversi lahan tak akan terjadi. Yang semula sawah tak akan berubah menjadi non sawah. Kalau jalan maka akan berubah dari sawah jadi jalan. Ke dua, biaya pembebasan lahan dari daerah itu sedikit,’’ jelasnya. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, jika pemerintah pusat dapat merealisasikan pembangunan jalan by pass dari Lembar – Kayangan, Bersambung ke hal 15

Defisit Air di NTB Mencapai 30 Persen

(Suara NTB/dok)

Parpol Dibiayai APBN TAK bisa dipungkiri jika masifnya praktik korupsi saat ini, ada indikasi didominasi oleh aktor-aktor dari kalangan partai politik (Parpol). Hal itu dimungkinkan karena, hanya Parpol lah yang paling besar memiliki akses terhadap kekuasaan. Untuk itu, jika ingin melihat negara ini bersih dari korupsi, maka peran Parpol sangat menentukan. Demikian disampaikan Direktur Pendidikan dan Pelayanan masyarakat KPK, Sujanarko, saat menjadi pemateri dalam sekolah anti korupsi yang digelar DPD Partai Demokrat NTB, Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU), NTB saat ini mengalami defisit air mencapai 30 persen. Untuk itu, bupati dan walikota diminta untuk menghitung luas areal tanaman padi dengan ketersediaan air sehingga tidak terjadi gagal panen. ‘’Jadi langkah antisipasi kita itu adalah kita melihat ketersediaan air lalu

disesuaikan dengan luas areal yang ditanami untuk musim tanam kedua. Ketersediaan bukan menyusut lagi, sudah kurang, defisit. Kalau kurang kan dari lebih menjadi kurang sedikit. Sekitar 20-30 persen defisit air kita sekarang,’’ sebut Kepala Dinas PU NTB melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Swahip ketika dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (14/4) siang kemarin. Swahip menjelaskan, dua

minggu lalu pihaknya sudah menggelar rapat dengan Dinas PU Kabupaten Lombok Barat, Dinas PU Lombok Tengah dan Dinas PU Lombok Timur mengantisipasi kekurangan air irigasi pertanian. Dalam pertemuan tersebut disepakati tentang penjadwalan air dari Jurang Sate ke HLD untuk mengairi areal persawahan yang kekurangan air di Lombok tengah. Bersambung ke hal 15

Komitmen Pemerintah Pusat dan Daerah

Percepat Pembangunan KEK Mandalika

(Suara NTB/why)

Mataram (Suara NTB) Kementerian Pariwisata, Pemprov NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sepakat untuk berkomitmen mempercepat pembangunan destinasi pariwisata prioritas nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama Menteri Pariwisata RI, Dr.Arief Yahya dengan Wakil Guberur (Wagub) NTB, H. Muh Amin, SH, M.Si dan Bupati Lombok Tengah, H. Suhaili FT, SH pada Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas di Sari Pan Pasifik, Jakarta, Rabu (13/4). Informasi yang diperoleh Suara NTB, rapat koordinasi nasional (Rakornas) tersebut bertujuan membahas percepatan pembangunan 10 destinasi pariwisata prioritas dan update kebutuhan dan critical sucsess factor pada destinasi tersebut. Penetapan 10 desti-

(Suara NTB/ist)

RAKOR - Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya (ke dua dari kiri) bersama Wagub NTB, H. Muh Amin (ke dua dari kanan) usai Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas di Sari Pan Pasifik, Jakarta, Rabu (13/4). nasi prioritas ini merupakan amanat Presiden, melalui surat Sekretariat Kabinet Nomor B 652/Seskab/Maritim/ 2015 tanggal 6 November 2015 perihal Arahan Presiden

Republik Indonesia mengenai Pariwisata dan Arahan Presiden pada Sidang Kabinet Awal Tahun pada tanggal 4 Januari 2016. Bersambung ke hal 15

Festival Kopi dan Pentas Seni KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bima, Drs. Syafruddin mengatakan, rangkaian kegiatan Festival Pesona Tambora (FPT) 2016 yang digelar di Kabupaten Bima telah berakhir. Rangkaian FPT 2016 di Kabupaten Bima terakhir ditutup dengan Festival Kopi Tambora yang dipusatkan di Desa Labuhan Kananga, Kecamatan Tambora. Selain Festival Kopi, dalam waktu yang bersamaan juga berlangsung pentas seni dan workshop situs peninggalan sejarah di Desa Kore, Kecamatan Sanggar. ‘’Ada tiga item kegiatan yang digelar di wilayah Kabupaten Bima untuk mendukung FPT. Pentas seni, workshop situs dan ditutup Festival Kopi,’’ jelasnya kepada Suara NTB, Kamis (14/4). Terkait puncak FPT, Pemkab Bima ikut memeriahkan dan menjadi simpatisan. Kata dia, pada puncak perayaannya nanti akan dipusatkan di Doro Ncanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Bima. Pemkab Bima, kata Syafruddin tahun depan ingin menjadi tuan rumah dan sebagai panitia inti dalam kegiatan FPT tahun mendatang. ‘’Kita sudah membahas masalah itu. Tahun depan Pemda ingin menjadi tuan rumah dan kegiatan akan langsung dipusatkan di kaki Gunung Tambora, di wilayah Kota Terpadu Mandiri (KTM) yang terletak di Desa Oi Marai, Kecamatan Tambora,’’ tegasnya. Apalagi sambungnya dengan diadakan kegiatan itu, sebanyak 12 desa di Kecamatan Tambora dan Sanggar yang masih terisolir akan jauh lebih dikenal. Selain itu, di Tambora bagian utara terdapat enam SP yang dihuni oleh para transmigran yang berasal dari daerah Lombok dan Bali. ‘’Dengan digelarnya kegiatan ini, 12 desa dan enam SP di wilayah Tambora akan lebih diperhatikan,’’ tambahnya. Untuk itu, dia berharap agar pemerintah pusat dan Pemprov NTB, mendukung langkah Kabupaten Bima menjadi tuan rumah FPT 2017 dan upaya pengembangan sektor pariwisata sesuai tujuan diadakan kegiatan ini. Sementara di Kota Bima, sejumlah acara digelar untuk meramaikan FPT telah selesai diselenggarakan seperti Sarasehan Budaya Mbojo di Paruga Nae Convention Hall, Pentas Seni Budaya di Lapangan Manggemaci, Pameran Museum di Asi Mbojo Bima. ‘’Rangkaian acara FPT di Kota Bima telah berakhir kini kita bersiap – siap untuk menghadiri acara puncak yang akan digelar pada Sabtu (16/4) mendatang,’’ pungkas Kepala Disbupar Kota Bima, Drs. H. Sukri. (uki)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.