HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
16 HALAMAN NOMOR 88 TAHUN KE 12
SUARA NTB
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
KAMIS, 16 JUNI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Polisi Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Jembatan Ambruk Selong (Suara NTB) Kepolisian menduga ada penyimpangan pada proyek pengecoran bantalan jembatan di Lingkungan Muhajirin, Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Lombok Timur (Lotim) yang ambruk Selasa (14/6) lalu. Ambruknya proyek jembatan yang menghubungkan Lingkungan Muhajirin Pancor dengan Kelurahan Sekarteja itu, menyebabkan lima pekerja meninggal, menjadi pintu masuk penyelidikan oleh polisi. ‘’Selain menyelidiki indikasi kelalaian, kami juga selidiki indikasi tipikornya,’’ tegas Kapolres Lotim, AKBP Karsiman, SIK, Selasa (14/6) malam. ‘’Kalau sudah ambruk seperti ini, pasti ada masalah,’’ sambungnya ditemui Suara NTB di sekitar TKP. Kapolres menduga ada kelalaian dan tindak pidana korupsi karena dalam konstruksi secara kasat mata dilihatnya menggunakan besi
cor dan terindikasi tak sesuai standar. ‘’Besi yang dipakai kecil-kecil. Kita lihat dari kontruksi, harusnya besar-besar untuk ukuran jembatan. Nah disini apakah ada unsur kesengajaan untuk memperoleh keuntungan besar,’’ katanya dengan nada tanya. Kontraktor pemenang tender proyek ini adalah CV. PM untuk proyek tahap dua dengan nilai Rp 765.260.000. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/ars)
Rekanan Diduga Abaikan Arahan PU
EVAKUASI - Jenazah Yasir, pekerja bangunan yang tewas tertimbun diangkat dari dasar sungai dalam operasi evakuasi oleh tim gabungan, Selasa malam.
(Suara NTB/dok)
AMBRUKNYA proyek jembatan di Lingkungan Muhajirin, Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Lombok Timur (Lotim) yang merupakan proyek tahap ke dua karena pihak rekanan diduga mengabaikan rekomendasi dari pemilik proyek dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat. Di mana, sebelum melakukan kelanjutan tahapan pengerjaan proyek, pihak rekanan seharusnya memenuhi sejumlah syarat administratif. Namun hal itu belum dipenuhi. Demikian diungkapkan, Kepala Dinas PU, Lotim, Sateriadi saat dikonfirmasi, Rabu (15/ 6) kemarin. Berdasarkan penjelasan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pada Dinas PU, dalam syarat administrasi inilah sejatinya bisa terpantau bagaimana sistem penulangan dan waktu-waktu pelaksanaan pengecoran. Bersambung ke hal 15
TO K O H Pertanyakan Pembatalan Perda BUPATI Lombok Timur (Lotim) H. Moch. Ali Bin Dachlan (Ali BD) angkat bicara soal pembatalan peraturan daerah (Perda) oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Katanya, ia belum membaca kewenangan apa yang digunakan Mendagri mencabut dan membatalkan Perda yang dibuat di daerah. Menjawab Suara NTB via ponselnya, bupati yang sedang berada di Jakarta, H. Moch. Ali Bin Dachlan Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Dalami Proyek E-KTP SELAIN proyek pemipil jagung Rp 100 miliar, penyidik Ditreskrimsus Polda NTB kini sedang mendalami dugaan penyimpangan pada pengadaan tinta Elektronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP). Mantan Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB, Drs.HM.Husni Thamrin, MM. Kepala Disosdukcapil dipanggil penyidik Subdit III Tipikor untuk diklarifikasi terkait pengadaan tinta (ribbon), Bersambung Hj. Tribudi Pangastuti ke hal 15
’’
PPK sebenarnya belum izinkan untuk ngecor Sateriadi
(Suara NTB/rus)
DIRAWAT - Salah seorang korban sedang dalam perawatan di RSUD Selong, kemarin.
IPM NTB Tumbuh Paling Tinggi di Indonesia Mataram (Suara NTB) NTB mencatat pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di bandingkan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia. Catatan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, pertumbuhannya dari tahun 2014 ke 2015 mencapai 1,36 persen. Persentase ini, lebih tinggi dibanding pertumbuhan IPM nasional sebesar 0,94 persen. ‘’Ini prestasi pertumbuhan IPM tertinggi ke dua setelah tahun 2010 lalu,’’ ujar Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM dalam ekspose, Rabu (15/6) kemarin. Selama periode 2014 dan 2015, seluruh pembentuk komponen IPM mengalami peningkatan.
Diantaranya, bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 65,38 tahun, meningkat 0,48 tahun (5,8 bulan) dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian juga dengan
Pilkada 2018
Pasca-TGB, Peta Kekuatan Semakin Kompleks
anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 13,04 tahun, meningkat 0,33 tahun (4 bulan) dibandingkan pada 2015. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Peta kekuatan para aktor politik yang tampil di Pilkada NTB 2018 dinilai akan jauh lebih rumit ketimbang peta kekuatan di Pilkada 2013 lalu. Para aktor yang sejauh ini sudah mencuat namanya dianggap memiliki kans yang sama untuk terpilih sebagai Gubernur NTB lewat Pilkada 2018. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPD Partai Demokrat NTB, TGH. Mahalli Fikri yang dikonfirmasi Suara NTB,
(Suara NTB/bul)
Rabu (15/6) kemarin. Di Pilkada 2013 lalu, Ketua DPD Partai Demokrat NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi (TGB) yang tampil sebagai calon incumbent bisa meraih kemenangan mudah. Dari empat pasangan calon yang tampil, duet TGB dan H. Muh. Amin, SH, M.Si (TGB-Amin) memborong 1.038.642 suara atau 44,36 persen suara sah berdasarkan hasil rekapitulasi KPU NTB pada 23 Mei 2013. Bersambung ke hal 15
EKSPOSE - Kepala BPS Provinsi NTB, Wahyudin dalam ekspose kemarin.
Program Kepala SKPD Baru (7)
Evaluasi Kinerja Seluruh Pejabat, Sanksi Tegas ASN Tak Serahkan LHKPN
4 : 55
(Suara NTB/dok)
DALAM memimpin BKD dan Diklat, Hakim mengatakan bahwa pimpinan dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur meminta setiap pimpinan SKPD melakukan terobosan-terobosan dan inovasi. Program sebelumnya, evaluasi terhadap pejabat struktural eselon II akan dilanjutkan. Bahkan tahun ini, evaluasi kinerja seluruh pejabat struktural eselon II, III dan IV diitargetkaan tuntas. ‘’Selama ini baru dimulai berdasarkan UU ASN perlu dievaluasi pejabat struktural. Yang sudah dimulai itu eselon II sebanyak 24 orang. Kemudian saya akan melanjutkan tambahan kepada eselon III dan IV. Karena UU ASN itu mengamanatkan setiap dua tahun pejabat struktural itu harus dievaluasi, itu perintah UU,’’ kata Hakim, dikonfirmasi
Suara NTB, Selasa (14/6). Dikatakan, evaluasi terhadap kinerja kepala SKPD sudah dilakukan pejabat sebelumnya. Inilah yang akan dilanjutkan oleh pejabat yang baru. ‘’Kita akan tuntaskan 2016 ini terhadap pejabat yang sudah di atas dua tahun menduduki jabatan di satu tempat. Bukan kumulatif, ini sesuai perintah UU,’’imbuhnya. Dalam UU ASN, kata mantan Penjabat Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ini, pada salah satu pasal disebutkan bahwa seorang pejabat struktural tak boleh menjabat lebih dari lima tahun pada posisi yang sama. Bersambung ke hal 15 H. Abdul Hakim
(Suara NTB/dok)
Dalam mutasi yang dilakukan beberapa waktu lalu, posisi Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan (BKD dan Diklat) NTB turut berganti. Kepala BKD dan Diklat NTB sekarang dijabat mantan Asisten I Tata Praja dan Aparatur Setda NTB, Dr. Ir. H. Abdul Hakim, MM. Hakim menggantikan Drs.H.M.Suruji yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora).
5:05
12:18
15:38
18:07
19:22