Snt 18032016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

JUMAT, 18 MARET 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 14 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257 (Suara NTB/Humas Setda NTB)

SEMINAR - Suasana seminar wisata halal di Mataram, Kamis (17/3) yang dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur NTB, TGH. M.Zainul Majdi, Kepala Dinas Budpar NTB, H.Moh.Faozal dan para pelaku pariwisata.

Festival Muharram Jadi ”Branding” Wisata Halal NTB Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan dalam upaya pengembangan wisata halal untuk menarik angka kunjungan wisatawan ke daerah ini, Pemprov terus melakukan pembenahan terhadap destinasi-destinasi wisata yang ada. Selain itu, Pemprov

juga akan memperbanyak atraksi-atraksi budaya. ‘’Destinasi wisata kita rapikan, atraksi budaya kita perbanyak. Kemudian juga industri kreatif kita tingkatkan kualitasnya,’’ kata gubernur ketika dikonfirmasi usai menghadiri seminar wisata halal di Mataram, Kamis (17/3) siang kemarin.

Selain itu, Pemda juga akan meningkatkan keamanan di daerah-daerah wisata. Hal ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan yang berkunjung ke NTB. Begitu juga, kesadaran dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) juga akan diperkuat. Ia mengatakan, wisata halal sebenarnya

sudah diketahui oleh semua, namun belum dilaksanakan. ‘’Selain kita mebangun toilettoilet di destinasi wisata, kita juga akan memberikan upah atau memberikan honor kepada beberapa tenaga kebersihan di situ (destinasi wisata). Jadi semuanya akhirnya provinsi yang menangani,’’ ucapnya.

Saat membuka seminar wisata halal, Zainul Majdi mengatakan Pemda melihat sektor pariwisata menciptakan peluang yang tak terpikirkan sebelumnya. Di luar pengembangan destinasi dan atraksi budaya, ia melihat sangat luar biasa sesuatu yang tercipta. Bersambung ke hal 15

Dugaan Gratifikasi Oknum Kepala Daerah

KPK Belum Lakukan Klarifikasi Mataram (Suara NTB) Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi NTB, telah menyerahkan dokumen sejumlah kendaraan yang diduga hasil gratifikasi oknum kepala daerah di NTB ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Penyerahan dokumen dilakukan akhir November 2015, setelah Gubernur NTB menandatangani dokumen tersebut. Namun, sejauh ini belum ada klarifikasi lebih lanjut oleh KPK.

TO K O H Masih Jadi yang ke Dua MENTERI Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya mengatakan Lombok, NTB masih menjadi destinasi ke dua yang dikunjungi wisatawan setelah Bali. Kementerian yang dipimpinnya berkomitmen menjadikan Lombok sebagai destinasi wisata utama dalam beberapa tahun ke depan. ‘’Momentum Lombok mendapatkan the best halal destination itulah yang akan kita jadikan di sini sebagai branding. Karena branding itu mencerminkan positioning kita. Sekarang Lombok, NTB ini akan kita jadikan destinasi utama. Kalau sekarang kita akui belum menjadi destinasi utama,’’ kata Arief dikonfirmasi usai seminar wisata halal di Mataram, Kamis (17/3) siang kemarin. Bersambung ke hal 15

Kekecewaan Bentuk Kepedulian BUPATI Sumbawa, H. M. Husni Djibril menegaskan sikapnya bahwa tidak pernah meninggalkan tim relawannya. Makanya tim relawan tidak dibubarkan, untuk terus mengawal program pembangunan selama lima tahun ke depan. Adapun kritik atau lontaran kekecewaan yang disampaikan Ketua Tim Relawan Kabupaten kepada Suara NTB, dianggapnya sebagai bentuk kepedulian kepada pasangan Husni Mo. Bersambung ke hal 15

dokumen sesuai permintaan KPK. Selly mengaku, setelah mengirim dokumen itu, belum ada tindak lanjut maupun klarifikasi dari KPK. ‘’Ndak ada,’’ jawab Selly singkat. Mantan Penjabat Wakilota

Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB mulai membuka perkara baru. Ditandai dengan pemeriksaan sejumlah pihak dari Kabupaten Dompu, Kamis (17/3). Kejaksaan dikabarkan sedang menyelidiki dana bantuan sosial (Bansos) Pertanian, dimulai dari Kabupaten Dompu. Ada tiga orang yang dimintai keterangan di ruangan berbeda. Mereka diklarifikasi serentak oleh tim penyidik berbeda. Secara terpisah mereka diklarifikasi oleh penyidik Pidsus Thailani Moesad, SH, juga di ruang Budi Tridadi, SH, serta ruang Kepala Seksi Penyidikan, Yonnie E Malakka, SH. Informasi dihimpun Suara NTB, pemeriksaan itu terkait adanya laporan penggunaan dana Bansos Pertanian di Kabupaten Dompu tahun 2015. Setelah mengkaji laporan itu, Kajati NTB atasnama Asisten Tindak Pidana Khusus lantas menerbitkan surat perintah penyelidikan Tanggal 26 Februari 2016 lalu. Sejumlah pihak suadah diklarifikasi sebelumnya. ‘’Saksi yang diklarifikasi hari ini adalah kelompok tani penerima bantuan,’’ kata sumber di Kejati NTB. Bersambung ke hal 15

DIKLARIFIKASI - Salah seorang pengurus kelompok tani ke luar dari ruang penyidik Pidsus, usai dimintai keterangan kemarin. (Suara NTB/ars)

Gubernur Dapat Gunakan Diskresi Tentukan Sekda

(Suara NTB/arn)

Mataram (Suara NTB) Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengatakan gubernur dapat menggunakan disksresi dalam penentuan calon Sekretaris Daerah (Sekda). Meskipun ada hasil seleksi dari Panitia Seleksi (Pansel) Sekda, namun ia mengatakan gubernur dapat menggunakan diskresi dalam penentuan Sekda. ‘’Ada Pansel tapi ada diskresi gubernur (meskipun sudah ada hasil Pansel),’’ kata Mendagri dikonfirmasi usai membuka rapat koordinasi nasional (Rakornas) kependudukan dan pencatatan sipil, Rabu (16/3) malam di Mataram. Istilah diskresi dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Berdasarkan Pasal 1 Angka 9 UU 30/ 2014, diskresi adalah keputusan

Sudah Tuntas Sementara Sekretaris Dispenda NTB, Abdul Aziz sebelumnya juga menyebutkan, seluruh dokumen kendaraan yang diminta oleh KPK telah sepenuhnya dilaporkan. Jika sebelumnya disebutkan ada empat unit kendaraan yang diklarifikasi, ternyata faktanya berkembang menjadi delapan unit kendaraan. Bersambung ke hal 15

NTB Loloskan Empat Cakim Agung

Kejaksaan Usut Dana Bansos Pertanian

(Suara NTB/ist)

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/ist)

nya, Kamis (17/3). Komisi antirasuah ini, mencocokkan sejumlah dokumen kendaraan yang diduga hasil gratifikasi ke Dispenda pertengahan 2015 lalu. Dispenda kemudian mengirimkan lebih dari

da telah selesai.’’”Semuanya sudah selesai,’’ jelasnya.

dan/atau tindakan yang ditetapkan dan/atau dilakukan oleh pejabat pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam hal Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Tercatat ada empat peserta asal NTB dinyatakan lolos seleksi calon hakim (Cakim) Agung, setelah melalui proses seleksi di Komisi Yudisial (KY) RI. Mereka lolos diantara 95 cakim yang akan ditetapkan menjadi 86 orang. Keempat peserta asal NTB itu Sutardjo, S.H.,M.H., Hakim Tinggi PT. Mataram, untuk kualifikasi Kamar Pidana. Untuk Kamar Perdata, Ketua PT Mataram, Dr. Andriani Nurdin, S.H.,M.H. Dua sedangkan yang lulus administrasi dari NTB untuk seleksi calon hakim ad hoc Tipikor tingkat Kasasi adalah H.Lafat Akbar, SH.,MH, hakim asal NTB yang saat ini menjadi Hakim Ad Hoc Tipikor PT. Denpasar. Juga Prayitno Iman Santosa,masih menjabat sebagai Waka PN Raba Bima. Penetapan kelulusan seleksi administrasi cakim agung dan cakim ad hoc Tipikor di MA tersebut melalui rapat pleno KY pada Selasa (15/03) lalu. Ini mengacu pada Peraturan Komisi Yudisial Nomor 2 Tahun 2016 tentang Seleksi Calon Hakim Agung dan Peraturan Komisi Yudisial Nomor 3 Tahun 2016, tentang Seleksi Calon Hakim Ad hoc Tindak Pidana Korupsi di Mahkamah Agung. Terhadap peserta asal NTB

yang dinyatakan lolos, saat ini menurut Koordinator Kantor Penghubung KY NTB Ridho Ardian Pratama,SH, MH, meminta kepada masyarakat untuk melaporkan track record keempat calon tersebut, sebagai bahan masukan dan kajian untuk dipertimbangkan di seleksi berikutnya. “Bagi masyarakat yang mungkin ingin memberi informasi terkait rekam jejak hakim yang tengah mengikuti seleksi dipersilakan untuk member informasinya kepada Komisi Yudisial, Penghubung Komisi Yudisial NTB,” kata Ridho kepada Suara NTB, Kamis (17/3) kemarin. Pihaknya siap menampung informasi terkait rekam jejak hakim. Tentu saja, mereka yang memberi masukan, akan dijaga kerahasiaan informasi dan pemberi informasinya. ditambahkan Ridho, tidak hanya dalam konteks seleksi Calon Hakim Agung dan Ad Hoc Tipikor saja, namun dalam keseharian para pencari keadilan atau masyarakat ketika harus berhadapan dengan hukum, diminta masukan masyarakat. “Sebab menjadi tugas bersama kita untuk menjaga para hakim di daerah NTB agar menjadi wakil Tuhan sejatinya,” tandas Ridho. (ars)

Pekan Ini Dikirim ke Presiden SEMENTARA itu, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan akan mengirim tiga besar calon Sekretaris Daerah (Sekda) NTB ke Presiden dalam waktu beberapa hari kedepan. Mengenai siapa calon Sekda NTB yang akan dipilih, gubernur mengatakan dirinya akan meihat hasil Pansel dan psikotes Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma Mataram. ‘’(Dalam) sehari atau dua hari ini lah (dikirim ke Presiden),’’ kata gubernur ketika dikonfirmasi usai menghadiri seminar wisata halal di Mataram, Kamis (17/3) siang kemarin. Apakah belum saatnya diumumkan tiga besar calon Sekda itu? Orang nomor satu di NTB ini justru balik bertanya. Ia mengatakan untuk apa tiga besar calon Sekda NTB itu diumumkan. Yang ingin diketahui masyarakat, katanya siapa Sekda NTB berikutnya. ‘’Bukan siapa calonnya,’’ ucapnya. Ketika ditanya apakah gubernur akan menggunakan diskresi dalam penentuan Sekda NTB? Gubernur menegaskan persoalan penentuan Sekda NTB, ia akan melihat hasil kerja dari Pansel dan hasil psikotes RSJ terhadap calon Sekda tersebut. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/Humas Setda NTB)

‘’Karena di sana diminta mengetahui kepala daerah. Jadi Pak Gubernur yang langsung tanda tangan,’’ kata Kepala Dispenda NTB, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si, dikonfirmasi di ruang kerja-

Mataram ini, tidak bisa memberikan komentar secara detail terkait permasalahan tersebut. Karena saat itu, Selly masih sebagai penjawab Walikota Mataram. Sedangkan, dokumen itu dikirim oleh Sekretaris Dispenda NTB. ‘’ Semua dokumen diurus oleh Pak Sekretaris,’’ katanya, seraya menambahkan, semua dokumen atau data - data ditangani langsung oleh Sekretaris dan Kabid Pajak. Yang jelas tegas Selly, semua urusan di Dispen-


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.