HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 90 TAHUN KE 12
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
SABTU, 18 JUNI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pelanggaran Berat
Kementerian PUPR Investigasi Proyek Jembatan Ambruk di Lotim
Mataram (Suara NTB) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerjunkan tim dari Direktorat Jenderal Bina Marga dan Direktorat Jenderal Bina Jasa Konstruksi untuk melakukan investigasi terkait kasus ambruknya jembatan di Lombok Timur (Lotim). Dugaan adanya unsur kelalaian di balik ambruknya jembatan yang menghubungkan Lingkungan Muhajirin Pancor dengan Kelurahan Sekarteja, Kecamatan Selong yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang termasuk pelanggaran berat. Demikian diungkapkan, Kepala Dinas PU NTB, Ir. Wedha Magma Ardi, M.TP yang dikonfirmasi Jumat (17/6). Ia mengatakan tim dari Kementerian PUPR telah melakukan investigasi pada Kamis (16/6). ‘’Sudah datang kemarin dari Dirjen Bina Marga dan Ditjen Bina Jasa Konstruksi. Mereka datang
sendiri, kan ini peristiwa nasional disiarkan dan jadi perhatian Ditjen Bina Marga dan Ditjen Bina Jasa Konstruksi,’’ kata Ardi. Dijelaskan, Ditjen Bina Marga dalam investigasi tersebut lebih melihat pada aspek teknis. Sedangkan Ditjen Bina Jasa Konstruksi melihat dari aspek Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), Standar Operasional Prosedur (SOP) dan lainnya. Ardi mengatakan, tim dari Kementerian PUPR tersebut hanya melakukan investigasi selama sehari, kemudian mereka langsung kembali ke Jakarta untuk membahas hasil temuan mereka di lapangan tersebut. Bersambung ke hal 15
Tunggu SK Dirjen Perhubungan Laut
(Suara NTB/dok)
BERSANDAR - Kapal cepat dari Bali merapat di Gili Air mengangkut wisatawan.
KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si mengatakan, penertiban penyeberangan kapal cepat jalur Bali-Gili Trawangan segera dilakukan. Pihaknya tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terkait dengan jalur baru pelayaran kapal cepat dari Bali menuju beberapa dermaga di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. ‘’Sudah mulai kita lakukan. Skenario sudah kita sosialisasikan. Cek safety semua sudah. Koordinasi sama TNI Angkatan Laut, Polairud sudah. Tinggal nanti kita tentukan hari. Kan itu SK Dirjen Perhubungan Laut, belum keluar,’’ terang Faozal ketika dikonfirmasi, Jumat (17/6) siang kemarin. Faozal menjelaskan, surat kepada Dirjen Perhubungan Laut tersebut telah dikirim Rabu pekan lalu. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/yon)
OLAH TKP - Tim Puslabfor Cabang Denpasar, Bali, melakukan olah TKP di lokasi jembatan yang ambruk.
Tim Puslabfor Libatkan Ahli Beton INSIDEN ambruknya jembatan penghubung Kelurahan Muhajirin Pancor dengan Kelurahan Sekarteja, Kecamatan Selong, Lombok Timur (Lotim), kini dalam penyelidikan serius aparat Kepolisian. Dari hasil olah TKP yang dilakukan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Cabang Denpasar Bali, diambil beberapa sampel konstruksi jembatan. Dalam proses analisa konstruksi jembatan itu, Tim Puslabfor melibatkan tim ahli beton. Demikian disampaikan Kepala Puslabfor Cabang Denpasar, Bali, Kombes Pol. Kusnandi dikonfirmasi di Mapolres Lotim usai melakukan olah TKP, Jumat (17/6) siang. Bersambung ke hal 15
TO K O H Tindaklanjuti Rekomendasi KPK KOORDINASI dan supervisi (Korsup) kasus korupsi yang ditangani Polda NTB membawa angin segar penuntasannya. Polda NTB segera menindaklanjuti rekomendasi yang diterima. Apalagi BPKP sudah menyatakan kesiapannya. Khusus untuk penanganan kasus dugaan korupsi bantuan sandang pangan Lombok Timur (Lotim) tahun 2014, Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Panggil Karo AP SAMPAI dengan 6 Juni 2016, sebanyak 145 paket proyek senilai Rp 223 miliar lebih belum diajukan lelang ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) NTB. Seratusan paket proyek itu tersebar di sejumlah SKPD lingkup Pemprov NTB. Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (17/6) siang kemarin usai menghadiri pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Korpri di Kantor Gubernur mengatakan, Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Kematian terumbu karang dalam skala besar yang disebabkan coral bleaching atau pemutihan karang, saat ini terjadi di Lombok bisa memperngaruhi tingkat kunjungan wisatawan yang gemar diving. Pasalnya tidak sedikit penggemar diving (menyelam) dan snorkeling memilih gili di Lombok untuk dijadikan sebagai lokasi diving. ‘’Itu memang sudah lama. Kita upayakan dengan cara menanam kembali terumbu karang bersama beberapa komunitas pecinta terumbu karang. Karena ini sangat penting, sebab wisatawan kita banyak juga yang menyukai keindahan bawah laut itu,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB H.L.Moh.Faozal, S.Sos.,M.Si kepada Suara NTB, di Mataram. Bersambung ke hal 15 SNORKELING - Denny Bolank saat melakukan snorkeling di Gili Trawangan belum lama ini.
(Suara NTB/ist)
Kebudayaan Belum Dipandang sebagai Aset dan Kebanggaan Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, Indonesia belum memandang kebudayaan sebagai suatu aset atau kebanggaan. Hal tersebut dikatakan gubernur saat menerima rombongan Komisi X DPR RI di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur dalam rangka menjaring informasi yang substansif dari budayawan dalam rangka perumusan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang kebudayaan, Jumat (17/ 6) siang kemarin. Gubernur memberikan contoh sederhana. Misalnya tayangan di maskapai penerbangan Indonesia, seharusnya menunjukkan kekayaan budaya suatu daerah di Indonesia yang akan dikunjungi para wisatawan domestik maupun mancanegara. ‘’Sehingga ketika penumpang berkunjung ke daerah tersebut mengetahui bahwa daerah yang akan dikunjungi memiliki kekayaan budaya yang luar biasa,’’ ujar orang nomor satu di NTB ini. Hal itu merupakan salah satu poin penting yang harus diperhatikan dalam perumu-
san RUU tentang kebudayaan. Selain itu, menurut gubernur, definisi kebudayaan nasional harus disepakati bersama. Apa saja cakupan kebudayaan nasional tersebut. ‘’Jika ada pembatasan, harus ada dasar pembatasan tersebut. Jadi, perlu adanya kejelasan tentang konsep kebu-
dayaan nasional,’’ imbuhnya. Kemudian, penting bagi pemerintah daerah mengetahui posisi kebudayaan daerah di nasional. Banyak sekali, kata gubernur, inisiatif-inisiatif kebudayaan yang berkembang di daerah perlu diapresiasi oleh kebudayaan nasional. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
KUNJUNGAN - Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi saat menerima rombongan Komisi X DPR RI di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, kemarin.
4 : 55
5:05
12:18
15:38
18:07
19:22