HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SABTU, 19 MARET 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 15 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Lidik PDAM Giri Menang
Kejaksaan Periksa Panitia Proyek BWS Mataram (Suara NTB) Penyelidikan sejumlah item kegiatan pada proyek PDAM Giri Menang terus berlanjut. Penyidik Intelijen kembali memanggil sejumlah saksi pekan ini. Salah satunya pejabat Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I. Pejabat BWS, Uzaimi, diklarifikasi dalam kapasitasnya sebagai panitia dalam salah satu proyek yang berhubungan dengan
PDAM. ‘’Klarifikasi panitia berkaitan dengan proyek reservoir,’’ jelas Juru Bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH, berdasarkan informasi
dari penyidik intelijen, Jumat (18/3). Selain Uzaimi, beberapa anggota panitia juga diklarifikasi. Mereka diperiksa be-
berapa jam untuk diklarifikasi di ruang Kasi I Intelijen Joseph, SH. Penjelasan singkat Sutapa, permintaan keterangan para panitia ini berkaitan dengan pendalaman informasi terkait proyek reservoir PDAM Giri Menang di Sesaot, Lombok Barat. Sejumlah pihak juga sudah diklarifikasi sebelumnya.
Seperti Kepala BWS Nusa Tenggara I Ir.Asdin juliady, MM,MT termasuk mantan Kepala BWS sebelumnya, Ir. Marsono, MM,MT. Item proyek ini adalah salah satu yang dilaporkan dari 43 item lainnya oleh sebuah LSM pada Desember 2015 lalu. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
TO K O H Selesaikan Secara Hukum WALIKOTA Mataram, H. Ahyar Abduh mengaku belum mengetahui persis temuan Inspektorat terhadap pembangunan gedung serbaguna di Kantor Lurah Kekalik. Namun demikian, jika telah dilakukan pembinaan tapi tidak terjadi perubahan, maka aparat penegak hukum (APH) didorong untuk memeriksa. ‘’Justru saya belum tahu . Kalau memang ada kerugian, kita dorong APH memeriksa,’’ tegas walikota dikonfirmasi, Jumat (18/3). Pembangunan gedung serbaguna dikerjakan oleh CV. PMS dengan keseluruhan pembangunan membutuhkan anggaran mencapai Rp 583. 214.000. Pada tahap I (pertama), terdiri dari pekerjaan pendahuluan. Yakni, pekerjaan tanah dan pasir serta sebagian pekerjaan beton senilai Rp 198.429.000. Bersambung ke hal 15 H.Ahyar Abduh (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R
Tolak Kenaikan Iuran BPJS WAKIL Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena MHS mengatakan, komisi yang membidangi masalah pendidikan dan kesehatan itu menolak rencana kenaikan iuran bagi peserta mandiri yang akan dilakukan BPJS Kesehatan. Dikatakan, DPR RI dalam sidang paripurna beberapa hari lalu telah bersurat ke Presiden Jokowi untuk meminta rencana kenaikan premi tersebut ditunda. ‘’Iuran BPJS ini kita minta kepada Presiden untuk ditunda. Ada penundaan untuk naiknya premi bagi peserta mandiri tidak menerima upah. Tapi kalau PBI (Penerima Bantuan Iuran) dinaikkan, (Suara NTB/nas) negara punya urusan. Kemarin Hj. Ermalena MHS dari Rp 19 ribu menjadi Rp 23 ribu untuk PBI. Jangankan Rp 23 ribu, Rp 27 ribu kita setuju. Tapi untuk peserta mandiri perlu kita evaluasi lagi,’’ kata Ermalena dikonfirmasi usai bertemu Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi di ruang kerjanya, Jumat (18/3) siang kemarin. Bersambung ke hal 15
TINJAU IC - Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi dan Walikota Mataram, H.Ahyar Abduh didampingi pejabat lainnya saat meninjau IC, Jumat (18/3) kemarin.
Gubernur dan Walikota Mataram Tinjau IC Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH.M. Zainul Majdi bersama Wali Kota Mataram H.AhyarAbduh meninjau Islamic Center (IC), Jumat (18/ 3) kemarin. IC akan dijadikan lokasi arena utama Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional yang akan diselenggarakan 29 Juli hingga 16 Agustus
mendatang. Gubernur melihat dan memperhatikan dengan seksama masterplan denah arena utama kegiatan MTQ tersebut. Ia berharap penyelenggaraan MTQ tingkat nasional di NTB berjalan lancar dan sukses serta membawa prestasi bagi daerah. Dalam kesempatan itu guber-
nur memerintahkan agar segera dibuat desainnya. Ia juga meminta kepada semua masyarakat NTB khususnya umat Islam turut serta mensukseskan pelaksanaan MTQ tahun ini. Kegiatan MTQ tahun 2016 ini diharapkan memberikan kesan yang baik bagi daerah. Bersambung ke hal 15
Universitas di AS Tawarkan Kerjasama Pengembangan ”Ecotourism” Mataram (Suara NTB) Salah satu universitas di Amerika Serikat (AS), University of Rhode Island menawarkan berbagai kerjasama dengan NTB terkait dengan pengembangan sektor kelautan dan perikanan, salah satunya pengembangan ecotourism. NTB dinilai memiliki banyak potensi pulau-pulau kecil yang sangat potensial dalam pengembangan ecotourism. Univesity of Rhode Island menawarkan berbagai kerjasama kepada Pemprov NTB, seperti bidang teknik, kelautan dan perikanan, sains,
BNN Razia Tempat Kos
lingkungan serta pengembangan sumber daya. Presiden University of Rhode Island, Dr. David Dooley, yang didampingi Dean of The College of Environment and Life Sciences, Dr. Jhon Kirby serta Dean of The College of Engineering, Dr. Raymond M. Wright saat menemui Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi di ruang kerjanya menjelaskan bahwa universitasnya terbilang unggul dan berpengalaman dalam berbagai bidang. Serta telah menjalin kerjasama dengan beberapa universitas di Indonesia selama kurun waktu 45 tahun. Bersambung ke hal 15
Empat Mahasiswa Diduga Positif Narkoba Mataram (Suara NTB) Operasi dengan sasaran kos-kosan kembali dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTB. Razia Jumat (18/3) sore kemarin, dari puluhan penghuni tempat kos diperiksa dan empat diantaranya diduga positif narkoba. Razia berlangsung sekitar pukul 17.00 Wita, di kompleks kos-kosan Kelurahan Jempong, Kecamatan Sekarbela Mataram. Tim gabungan dari bidang penindakan,pencegahan dan tim rehabilitasi masuk ke kos-kosan di RT 02 Lingkungan Citra. Di kos-kosan lantai dua itu, puluhan penghuni yang rata rata mahasiswi diperiksa urinenya. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
TES URINE – Sejumlah mahasiswa saat hendak diperiksa urinenya oleh petugas BNN NTB, Jumat sore kemarin.
Kemendagri Temukan 15 Perda Bermasalah di NTB
(Suara NTB/nas)
BERMASALAH - Daftar Perda bermasalah di kabupaten/kota di NTB ditunjukkan pihak Biro Hukum Setda NTB.
Mataram (Suara NTB) Dari hasil evaluasi yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sebanyak 15 Perda yang berada di kabupaten/kota di NTB bermasalah atau bertentangan dengan aturan yang berada di atasnya. Sehingga, Kemendagri meminta Perda-Perda tersebut direvisi bahkan dicabut. ‘’Asal 15 perda bermasalah di kabupaten/kota. Kaitannya dengan retribusi, perizinan tertentu, retribusi pengendalian menara telekomunikasi, retribusi jasa usaha dan pengelolaan barang milik daerah,’’ kata Kepala Biro Hukum Setda NTB, H. Rusman, SH, MH melalui Kepala Bagian (Kabag) Pembinaan dan Pengawasan Produk Hukum, H. L. Mustaan, SH ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (18/3) siang kemarin di ruang kerjanya. Dikatakan, Perda-Perda yang bermasalah itu dilakukan evaluasi pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Tahun 2012, sebanyak lima Perda yang dinyatakan bermasalah. Masing-masing di Kabupaten Sumbawa sebanyak dua Perda yakni Perda No. 11 tahun 2002 tentang pengelolaan air tanah dan Perda No. 3 tahun 2012 tentang retribusi perizinan tertentu. Di Sumbawa Barat terdapat satu Perda bermasalah yakni Perda No. 31 tahun 2011 tentang retribusi izin usaha perikanan. Selanjutnya di Lombok Barat ada dua perda yakni Perda No. 13 tahun 2009 tentang retribusi izin peruntukan penggunaan tanah dan perda No. 6 tahun 2010 tentang pengelolaan pertambangan mineral dan batubara. Bersambung ke hal 15
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
Bangun Taman WARGA Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang saat ini memiliki akses jalan baru di sekitar Islamic Center yang langsung tembus ke Pasar Dasan Agung. Pembangunan jalan ini telah dilaksanakan beberapa waktu lalu sebagai salah satu persiapan pelaksanaan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) tingkat nasional pada bulan Juli mendatang. Untuk mempercantik sekitar kawasan di dekat jalan (Suara NTB/dok) baru tersebut, Kelurahan Hambali Dasan Agung berencana untuk membangun taman. Lurah Dasan Agung, Hambali kepada Suara NTB menyampaikan saat ini suasana di sekitar jalan baru itu cukup ramai khususnya pada sore hari. Warga kerap melintasi jalan tersebut untuk berolahraga. “Paling tidak di sana harus kita buatkan taman,” ujarnya. Anggaran pembangunan taman akan menggunakan dana kelurahan yang dijanjikan akan dinaikkan tahun ini. Sejak tahun lalu, Pemkot Mataram berencana menaikkan anggaran untuk kelurahan menjadi Rp 250 juta per tahun. Hambali mengatakan pihaknya telah bersepakat bersama kepala lingkungan agar di sekitar jalan baru tersebut dibuatkan taman. Namun sampai saat ini ia tak tahu apakah anggaran jadi dinaikkan atau tidak. Selain membuat taman, rencananya anggaran tersebut juga akan dimanfaatkan untuk pengadaan kereta atau gerobak dorong sampah untuk setiap RT yang ada di Kelurahan Dasan Agung. “Sudah kami sepakati bersama dengan kepala lingkungan untuk memberikan gerobak sampah untuk masing-masing RT. Sisa dari itu kalau mencukupi untuk taman. Tapi ini belum jelas apakah jadi naik atau tidak,” cetusnya. Jumlah RT di wilayahnya sebanyak 60 dan semuanya akan diberikan gerobak sampah sehingga pengelolaan sampah di kawasan itu lebih maksimal. Setelah setiap RT memiliki gerobak sampah sendiri, kendaraan roda tiga dari kelurahan tinggal mengangkut sampah ke TPS (tempat pembuangan sementara). Kelurahan Dasan Agung memiliki dua unit kendaraan roda tiga yang rutin mengangkut sampah warga ke TPS. Kendaraan roda tiga ini untuk mengakomodir lingkungan yang tidak bisa terlayani oleh kendaraan Dinas Kebersihan. “Ada dua wilayah yang dilayani kendaraan roda tiga yaitu Jalan Gunung Pengsong sampai pinggir kali dan kedua wilayah Jalan Langko dan sekitarnya,” demikian Hambali. (ynt)
Temuan Inspektorat Membingungkan ADANYA temuan kerugian Negara dalam proyek pembangunan gedung serbaguna, menyulut emosi anggota DPRD Kota Mataram, Syamsul Bahri, SH., selaku pemilik program aspirasi. Ia menyangkal adanya kerugian Negara seperti hasil temuan Inspektorat Kota Mataram. Dia menegaskan bahwa proyek itu sudah melalui proses sesuai mekanisme yang telah ditentukan. Apalagi, proyek gedung (Suara NTB/dok) serbaguna itu, tidak hanya Syamsul Bahri diawasi oleh Camat, Lurah dan masyarakat, tetapi juga Dinas PU Kota Mataram dan juga pihak Inspektorat Kota Mataram. Dinas PU pun, aku Syamsul, kebingungan dengan hasil temuan Inspektorat tersebut. ‘’Yang membingungkan itu, apa yang menjadi kerugian sementara dari gambar yang ada justru kontraktor yang mengerjakan itu sudah melebihi volume,’’ terangnya. Syamsul mengungkapkan bahwa keinginannya membangun gedung serbaguna didorong oleh aspirasi dari masyarakat. Sebetulnya pihak kelurahan sudah sering mengusulkan pembangunan serbaguna itu melalui MPMB. Tetapi tidak kunjung diakomodir. Sehingga, melalui program aspirasi miliknya, gedung serbaguna itu mulai dibangun. ‘’Dan itu kita anggarkan bertahap. Karena kalau sekaligus saya ndak mampu,’’ katanya. Politisi Nasdem ini meluruskan pernyataan Kepala Inspektorat Kota Mataram yang menyebutkan proyek itu ditender. ‘’Itu tidak ditender,’’ cetusnya. Dari awal dimulainya pembangunan gedung serbaguna itu, Syamsul sudah mengingatkan pihak-pihak terkait, terutama Dinas PU sebagai pihak yang mengeksekusi program aspirasi miliknya. ‘’Saya ingatkan, tolong pengerjaan gedung serbaguna ini jangan asal-asalan,’’ ujarnya. Menurut Syamsul, Inspektorat tidak bisa menafsirkan kemahalan harga material. Sebab, Dinas PU tentu tidak akan berani mengutak atik anggaran. ‘’Kan ada standar satuan harga. Itulah yang digunakan oleh Dinas PU sebagai dasar untuk menentukan harga. Kalau itu dibilang kemahaman, kemahalannya dimana, itu kan ada SNInya,’’ terang Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram ini. Syamsul meminta Inspektorat legowo kalau memang lembaga auditor daerah itu lemah dalam penguasaan materi dan administrasi. ‘’Sharinglah dengan Dinas PU yang sudah paham,’’ sarannya. Karena ketika pembangunan berjalan Dinas PU intens melakukan konsultasi dengan Inspektorat. Dimana semua petunjuk Inspektorat telah dilaksanakan. ‘’Makanya sekarang kalau dibilang ada temuan kerugian Negara, ini aneh buat saya,’’ pungkasnya. (fit)
SUARA MATARAM
Halaman 2
ASN Pemkot Mataram Diingatkan Tidak Hidup Mewah
Mataram (Suara NTB) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), terus mendorong hidup sederhana bagi seluruh penyelenggara negara. Penekanan ini kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Mataram, Dra. Hj. Dewi Mardiana Ariany, dilakukan dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2014 tentang Gerakan Hidup Sederhana. Dimana, isi dari SE nomor 13 tahun 2014 tersebut memuat beberapa point penting. Diantaranya, mulai 1 Januari 2015 aparatur sipil negara (ASN) diimbau untuk membatasi jumlah undangan resepsi penyelenggaraan acara. Seperti pernikahan, tasyakuran, dan acara sejenis lainnya dengan maksimal 400 undangan, serta membatasi jumlah peserta yang hadir tidak boleh lebih dari 1.000 orang. “Undangannya itu
maksimal 400 orang,” sebut Dewi dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (18/3). Selain itu, ASN juga diharapkan untuk tidak memperlihatkan kemewahan atau sikap hidup yang berlebihan. Serta memperhatikan prinsip-prinsip kepatutan dan kepantasan sebagai rasa empati kepada masyarakat. Oleh karenanya, ASN lingkup Pemkot Mataram ditekankan tidak hidup bermewah - mewahan. “Saya tangkap dari aturan itu, semua pejabat tidak bermewah - mewahan,” ujarnya. Sehingga pada prinsipnya kata mantan Kadis Dukcapil ini, ASN ada yang mengatur saat buat hajatan atau pernikahan. Lalu bagaimana dengan kondi-
si Mataram? Sepengetahuannya, pejabat penyelenggara di Mataram tidak ada yang bermewah - mewahan saat menggelar acara resepsi dan lain sebagainya. Kalaupun kapasitas tamu melebihi aturan, kemungkinan mereka adalah sahabat dan kerabatnya. “Mungkin itu keluarga dan kerabatnya,” cetusnya. Apakah SE ini ada kaitannya untuk mengantisipasi terjadinya gratifikasi? Secara pasti Dewi tidak mengetahui kebijakan dikeluarkan pemerintah pusat. Tapi disampaikan, persoalan gratifikasi dibahas dalam aturan berbeda. Diharapkan, pejabat penyelenggaran negara di Mataram menjalankan aturan sesuai regulasi yang ada. (cem)
Bangun ’’Cold Storage’’
Dinas PKP Kesulitan Cari Pengelola Mataram (Suara NTB) Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, mendapatkan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membangun cold storage berkapasitas 100 ton. Namun hal itu masih terkendala karena sejauh ini, belum ditemukan pengusaha yang mampu menyediakan stok ikan 100 ton tiap hari. “Saya meragukan pengusaha kita, apakah mampu menyediakan 100 ton tiap hari,” kata H. Muttawali kemarin. Kadis PKP Kota Mataram ini menyampaikan, bantuan cold storage ini merupakan kapasitas besar. Artinya, apabila stok ikan di bawah 100 ton tiap hari, dikhawatirkan terjadi kerugian. Biaya maintenance (perawatan) tiap bulan bisa mencapai Rp 6 juta – Rp 15 juta. “Pengusaha bisa rugi kalau stoknya dibawah 100 ton,” terangnya. Untuk memenuhi 100 ton itu, tidak cukup dengan memasukan hasil tangkapan nelayan Ampenan maupun Lombok Barat. Artinya, harus mencari tangkapan dari Lombok Timur bahkan Sumbawa. Sementara, cold storage saat ini saja dengan kapasitas 30 ton. Pengusaha belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Hasil tangkapan nelayan, rata - rata 10 - 20 kg tiap hari. Dan itu pun, langsung dijual ke pasar. “Kita ada kapasitas 30 ton. Tapi kan itu saja ndak bisa terpenuhi. Kadang terisi 10 - 20 ton,” sebutnya. Bantuan cold storage sekitar Rp 4,3 miliar itu, bisa jadi
(Suara NTB/dok)
H. Muttawali dikembalikan ke pusat. Daripada kata Muttawali, akan menjadi temuan aparat penegak hukum maupun BPK, karena setelah dibangun di atas lahan 15 are ternyata tidak bisa dioperasikan. “Bisa jadi, daripada jadi temuan,” pungkas. Ia memberikan gambaran, tujuan Kementerian Kelautan dan Perikanan memberi bantuan kepada nelayan, agar ikan tidak mampu dijual bisa disimpan ke cold storage. Ikan - ikan sudah tersimpan, bisa bertahan hingga seminggu karena dalam kondisi beku. Namun, nelayan kecil tidak pakai itu. Dengan daya tangkap mereka 10 - 15 kg, langsung dijual. Muttawali mengakui, beberapa pengusaha ikan mengakomodir tangkapan nelayan. Jadi pertimbangan masalah operasional seperti biaya listrik dan gaji karyawan. “Mahal ini operasional. Bayar listrik dan belum lagi gaji karyawan,” tuturnya. (cem)
Gedung Eks RSUD NTB Diindikasi Jadi Tempat Mesum DIUSULKAN JADI RTH Eks RSUD NTB ini diusulkan menjadi RTH dan akan dikelola oleh Pemkot Mataram. (Suara NTB/ynt)
Gubernur Diharapkan Setujui Eks RSUD NTB Dijadikan RTH Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh berharap Gubernur NTB menyetujui eks bangunan RSUD NTB dijadikan ruang terbuka hijau (RTH) oleh Pemkot Mataram. Pemkot Mataram secara resmi telah mengusulkan kepada Pemprov NTB agar bangunan yang bersebelahan dengan Kantor Gubernur NTB tersebut bisa dikelola dan dimanfaatkan untuk taman. “Mudah-mudahan Gubernur mengabulkan permintaan kita. Berapa mungkin (luas lahan) yang kita akan dikasih, di bagian depannya atau bagaimana. Syukurlah kalau misalnya semuanya kita dikasih,” jelasnya ditemui di Pendopo Walikota Mataram, Jumat (18/3). Ahyar mengatakan jika Gubernur memberi lampu hijau, maka pihaknya akan segera menata eks rumah sakit
tersebut. Ia mengatakan koordinasi dengan Pemprov NTB telah dilakukan sejak lama tapi belum ada keputusan resmi terkait pemanfaatan RSUD NTB tersebut. “Koordinasi sudah, tapi rumah sakit ini juga kan barubaru pindah dan tentu ada proses-proses yang harus ditempuh. Asalkan Gubernur berikan, kita langsung tata sebagai RTH,” ujarnya. Ahyar pun belum tahu apakah Pemprov NTB punya rencana lain untuk pemanfaatan eks bangunan rumah sakit tersebut. “Saya belum tahu apa saja rencana dari provinsi terkait eks RSUD NTB,” imbuhnya. Belakangan ini eks bangunan tersebut dijadikan sebagai tempat uji nyali oleh warga. Konon sebagai bangunan bekas rumah sakit dipercaya banyak dihuni makhluk halus. Setiap malam, eks rumah sakit banyak
dikunjungi warga khususnya anak-anak muda yang berniat melakukan uji nyali. Bahkan setiap Kamis malam atau malam Jumat, warga yang datang lebih ramai dari malam-malam biasanya. Terkait hal ini, Walikota mengatakan itu lebih kepada bentuk hiburan yang dicari masyarakat, khususnya anakanak muda. Namun untuk menghindari agar tempat tersebut tidak dimanfaatkan untuk hal-hal negatif, ia mengatakan Pemkot Mataram akan membantu untuk pengamanan kawasan tersebut. Ahyar juga meminta agar eks rumah sakit diberikan penerangan agar tidak dimanfaatkan untuk kegiatan negatif oleh anak-anak muda. “Kita akan back up untuk pengamanan. Nanti kita akan koordinasi dengan provinsi. Itu harus dikasih lampu biar terang,” pungkasnya. (ynt)
Camat Diminta Proaktif Layani Bidang Kependudukan Mataram (Suara NTB) Kota Mataram mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait pelayanan dokumen kependudukan khususnya capaian pencetakan KTP elektronik. Di samping itu, Pemkot Mataram juga
mendapatkan sertifikat ISO terkait pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Untuk mengimplementasikan penghargaan tersebut, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh meminta kepada para camat yang ada di Kota Mataram untuk lebih proaktif dalam melayani masyarakat khususnya di bidang kependudukan. Ahyar menyampaikan seharusnya di setiap kecamatan harus ada kegiatan yang semarak dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. “Di kecamatan-kecamatan juga supaya terlihat semarak di mana masyarakat datang. Kita juga harus aktif, bukan pasif,” cetusnya. Bahkan ia mengatakan dalam melayani masyarakat, baik camat maupun lurah juga bisa langsung jemput bola ke masyarakat, khususnya warga-warga yang tidak bisa datang langsung ke kelurahan atau kecamatan. “Jemput bola sebagai bentuk pelayanan yang harus kita lakukan,” ujarnya. Program di bidang kependudukan menurutnya dapat mendorong percepatan pembangunan di Kota Mataram. Ia pun mengimbau kepada warga agar melengkapi berbagai dokumen kependudukannya. “Ajak masyarakat, keluarga kita yang belum mengurus do-
kumen kependudukan agar terus didorong,” terangnya. Persoalan dokumen kependudukan disampaikan Walikota adalah hal mendasar yang harus dipenuhi warga. Dalam masa seratus hari atau tiga bulan kepemimpinannya di periode kedua ini, Ahyar mengatakan persoalan administrasi kependudukan ini harus dituntaskan. “Apa yang menjadi target bidang administrasi kependudukan harus direalisasikan. Ini bukan hanya formalitas tapi harus diwujudkan,” jelasnya. Walikota juga meminta kepada SKPD terkait dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk terus mengembangkan kerjasama dengan SKPD lain agar akurasi data-data kependudukan warga Kota Mataram bisa terjamin. Belum lama ini diketahui Dinas Dukcapil Kota Mataram menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa SKPD seperti Dinas Kesehatan, Dinas Dikpora, dan Bagian Kesra Setda Kota Mataram. Selain itu Dinas Dukcapil juga bekerja sama dengan Pengadilan Agama Kelas 1A Mataram dan Pengadilan Negeri Kelas 1A Mataram terkait penyelenggaraan isbat nikah dan pengesahan perkawinan. (ynt)
Mataram (Suara NTB) Tak hanya menjadi lokasi uji nyali, gedung eks RSUD NTB di Jalan Pejanggik Mataram, terindikasi dijadikan tempat mesum oleh pemuda - pemudi. “Justru malah indikasikanya dijadikan tempat mesum,” kata Kasi Opdal Satpol PP Kota Mataram, Bambang EYd, Jumat (18/3). Indikasi ini kata Bambang, masih dilakukan investigasi, meski secara langsung pihaknya tidak menemukan barang bukti maupun menangkap tangan pelaku. Namun, laporan masyarakat terhadap praktik prostitusi itu sudah diterima. “Masyarakat banyak yang melapor ke kami. Pasangan kekasih masuk ke dalam siang siang dan malam hari. Ngapain mereka di sana,” pungkasnya. Karena menjadi tanggungjawab Pemprov lanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP NTB untuk pengamanan. Bahkan disampaikan Bambang, Kapolda NTB, Umar Septono melewati gedung eks RSUD NTB, terkejut dengan
banyaknya kerumunan warga di sana. Sehingga kepolisian turut mengantensi hal tersebut. “Pak Kapolda lewat malam kaget ada kerumunan warga sampai malam hari. Dipikir ada persoalan, tahunya uji nyali. Maka diperintahkan lokasi itu diatensi,” tuturnya. Ia menegaskan, sebenarnya tidak ada hal - hal mistis di lokasi tersebut. Penjagaan dilakukan 23.00 - 00.30 wita, tidak ada keanehan dari rumah sakit tersebut. Cerita berkembang di masyarakat dianggap berlebihan saja. Kondisi sebenarnya, kusen rumah sakit beberapa bagian hilang, kaca serta plafon banyak yang rusak. “Ndak ada yang aneh di sana,” ujarnya. Rencananya akan dipasang spanduk berupa imbauan kepada masyarakat. Terlebih dahulu diminta, Pol PP NTB menutup gerbang eks RSUD NTB, sehingga masyarakat tidak bisa masuk. Paling penting, jangan sampai dijadikan lokasi aneh aneh seperti mesum dan lain sebagainya. (cem)
Ratusan Usaha ’’Laundry’’ di Mataram Belum Miliki Izin Mataram (Suara NTB) nya, tapi ia menjamin pihakRatusan usaha penatu atau nya akan memberikan kelaundry di Kota Mataram be- mudahan bagi para pengusalum memiliki izin. Saat ini us- ha dalam mengurus izinnya. aha penatu yang tercatat telah “Mungkin merasa berat tapi berizin di Badan Penanaman sebenarnya tidak,” katanya. Modal dan Pelayanan PerizMenurutnya persyaratan inan Terpadu (BPMP2T) Kota bagi pengusaha juga tidak ruMataram hanya sekitar 20 unit. mit. Hanya saja salah satu Demikian disampaikan Kepa- syarat yang harus dipenuhi la BPMP2T Kota Mataram, jenis usaha ini adalah dengan Drs. Cokorda Sudira Muliarsa. tidak membuang limbah ke Cokorda mengatakan tidak saluran. Untuk itu pengusaha tahu pasti apa yang menjadi penatu harus melampirkan permasalahan sehingga bany- SPPL (Surat Pernyataan Penak laundry yang belum mengu- gelolaan Lingkungan). Cokorrus izinnya. Ia mengatakan da mengatakan jika telah mejika harus turun sendiri ke miliki izin pasti usaha ini lapangan untuk sosialisasi ke- akan lebih maju, pasalnya jika pada pengusaha laundry, itu telah mengantongi izin, maka bukan kewenangan pihaknya. jika mengajukan pinjaman ke “Kalau saya yang ke lapangan bank akan dipermudah. bukan tupoksi saya,” cetusnya. Pihaknya pun membuka Laundry ini termasuk jenis diri jika para pengusaha launusaha mikro. Dari berbagai je- dry perlu melakukan konsulnis usaha mikro yang permo- tasi dengan pihaknya. Cokorhonan izinnya masuk ke in- da mempersilahkan para penstansinya, Cokorda mengata- gusaha untuk datang langsung kan jenis usaha jasa pencucian kepadanya dan menyampaipakaian ini yang belum ada kan apa saja permasalahan sampai saat ini. Padahal pi- serta kendala kenapa mereka haknya tetap mengimbau kepa- tidak mengurus izinnya. Jika da para pengusaha di telah diketahui apa perbidang ini untuk segera soalannya, BPMP2T mengurus izinnya. “Ini bisa memfasilitasi kerap saya sampaipara pengusaha denkan tapi belum juga gan SKPD terkait ada yang mengurus seperti BLH untuk izinnya,” ujarnya. pengurusan persyaraCokorda memtan lainnya seperti perkirakan jumlah SPPL. (ynt) penatu di Kota Mataram mencapai sekitar 200 unit. Menurutnya kemungkinan para pengusaha penatu merasa b e r a t mengu(Suara NTB/dok) rus izinCokorda Sudira Muliarsa
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 3
Permintaan Elpiji Stagnan
(Suara NTB/bul)
Pekerja Asing di KSB akan Dirazia Sumbawa Besar (Suara NTB) Kepala Imigrasi kelas II Sumbawa, Drs. Syahrifullah mengatakan pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat terkait banyaknya orang asing yang bekerja di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Dari informasi tersebut, ada indikasi keberadaan orang asing tersebut menyalahi izin tinggal (Suara NTB/dok) dan bekerja. “Ada laporan dari masyarakat, yang melihat keberadaan orang asing di sana (KSB). Tetapi kita harus lihat dulu apakah dia memiliki izin tinggal, ataukah sudah menikah dengan warga sana. Makanya kita harus cek dokumennya dulu,” ujarnya kepada Suara NTB, Jumat (18/3). Terhadap adanya orang asing di wilayah setempat, masyarakat belum mengetahui dokumen apa, dan izin apa yang dimiliki. Makanya pihaknya harus segera menangani persoalan tersebut. Nantinya dalam waktu dekat pihaknya akan turun lagi ke wilayah setempat untuk melakukan operasi. Disebutkan Syahrifullah, apabila ada orang asing yang menyalahi aturan, ia agak kesulitan untuk melakukan proses secara hukum. Mengingat sampai saat ini, ia masih menunggu kartu Penyidik PNS-nya dari Pusat. Sehingga salah satu caranya untuk menangani orang asing yang melanggar itu dilakukan upaya deportasi. “Kalau tidak ada kartu saya agak kesulitan. Kalau kartu PPNS saya sudah turun, maka saya proses secara hukum,” tukasnya. (ind)
(Suara NTB/bul)
LAHAN HUTAN - Salah satu daerah perbukitan di Kabupaten Dompu yang ditanami jagung oleh masyarakat.
35.000 Hektar Hutan NTB Dirusak Petani Jagung Mataram (Suara NTB) Dinas Kehutanan Provinsi NTB mencatat seluas 35.000 hektar kawasan hutan telah dicatut petani untuk menanam jagung. Kendati demikian, pemerintah daerah terus melakukan pendekatan agar kerusakan hutan tak meluas. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB, Ir. Andi Pramaria, M. Si mengatakan terus melakukan sosialisasi dan mengimbau kepada kelompok masyarakat agar produksi jagung di kawasan hutan dapat dilaksanakan secara legal. Data Dinas Pertanian dan TPH Provinsi NTB, produksi jagung NTB tahun 2015 lalu mencapai 959.973 ton, dengan luas panen 143.117 hektar. Sementara tahun 2014, produksi jagung NTB hanya 745.864 ton. Artinya produksi 2014 ke 2015 naik sebesar 22 persen. Lahan yang digunakan pun tercatat hanya
lahan-lahan pertanian resmi. Salah satu sumber di Dinas Kehutanan Provinsi NTB menyebut, hasil tinjauan di lapangan, satu petani bisa menggunakan 4 hektar kawasan hutan untuk tanam jagung. Andi Pramaria merinci hutan yang telah dibabat oleh petani seluas 35.000 hektar tersebar seluas 20 hektar di Kabupaten Dompu, 5.000 hektar di Kabupaten Bima dan 10.000 hektar di Kabupaten Sumbawa. “Ini informasi yang kami terima langsung dari Bupatinya,” kata kepala dinas ditemui di ruang kerjanya, Jumat (18/3).
Ditotal seluruhnya, seluas 239.815 hektar hutan NTB telah rusak, dari seluas 1.071.722 hektar luas hutan NTB. Ironis sebenarnya, di satu sisi produksi jagung terus meningkat. Sementara di sisi lainnya, hutan justru dieksploitasi dan tentunya akan mengancam keberadaan hutan NTB lambat laun. Menyikapi ini, kepala dinas mengatakan pembinaan kepada masyarakat bisa dilakukan. Melalui format pemanfaatan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Kemasyarakatan (HKm). Masyarakat bisa meman-
faatkan UPTD Dinas Kehutanan Provinsi NTB melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) tersebar sebanyak empat titik. Di antaranya KPH Rinjani Barat, KPH Tambora, KPH Bangku dan KPH Maria Bima. Sementara 16 KPH lainnya menjadi kewenangan kabupaten. “Tapi setelah diterbitkan UU 23 tentang pemerintahan daerah, 16 KPH ini izin-izinnya di provinsi. Ini yang kami tunggu, sehingga koordinasi bisa lebih jelas dan KPH-KPH yang tersebar di kabupaten/kota ini bisa bekerjasama dengan masyarakat,” demikian Andi Pramaria. (bul)
Penjualan Perumahan Tertekan Perlambatan Ekonomi Mataram (Suara NTB) Potret penjualan produkproduk di sektor property masih terpukul perlambatan ekonomi. Hal itu terlihat jelas sejak tahun lalu, namun masih ada harapan tahun 2016 ini kondisinya akan stabil. Demikian disimpulkan analis Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi NTB, Hanif Galih Paratama kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (18/3). Hanif mengatakan, dilihat dari kredit di sektor property, tahun 2015 kondisinya lebih rendah sebesar 23 persen dibanding realisasi kredit tahun 2014. Untuk peruma-
han tipe 70 kebawah, tahun 2015 realisasi kreditnya sebesar Rp 2,5 triliun. Sementara rumah dengan tipe di atas 70, realisasinya hanya sebesar Rp 337 miliar. Dan kredit untuk Ruko hanya terealisasi sebesar 240 miliar. Realisasi kredit sektor property ini merupakan kalkulasi dari kredit yang disalurkan oleh seluruh bank yang beroperasi di NTB. Namun potret perekonomian NTB mengacu pada PDRB, penjualan sektor property dianggapnya stabil, apabila dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2015 ke bawah, sektor property menjadi bisnis primadona karena produk masing-masing developer dilahap konsumen. Permintaan cukup tinggi ternyata tak baik terhadap perekonomian. Mengacu pada sejarah perbankan Amerika Serikat yang sempat
jeblok karena terlalu jor-joran menyalurkan kredit di sektor property. Sampai pada satu waktu pasar jenuh, penjualan property melempem, akibatnya banyak perbankan mengalami kerugian dan bangkrut. Tak ingin seperti itu, secara nasional Bank Indonesia sempat melakukan proteksi untuk mengendalikan agar sektor property tak menjadi pilihan utama berinvestasi. Dengan ditetapkan Loan To Value (LTV) atau jamaknya uang muka sebesar 30 persen minimal untuk type rumah 70 ke atas. Dengan kebijakan ini, sektor property telah mampu dikendalikan pasarnya. Ditanya apakah menurunnya kredit sektor property lantaran tingginya suku bunga bank yang begitu dikeluhkan konsumen? Hanif mengatakan, hal itu bisa saja memberi kontribusi. Namun Bank Indonesia tetap melihatnya dari pers-
pektif yang lebih luas (perlambatan ekonomi). “Bank Indonesia memonitor sektor property cenderung stabil, 2015 pertumbuhannya 6,8 persen, tahun 2014 5,7 persen dan historisnya pertumbuhan sektor property hanya 6 sampai 7 persen, masih agak stabil sebenarnya,” demikian dijelaskan. Karena adanya perbaikan ekonomi, Bank Indonesia kembali lagi memberikan kelonggaran untuk sektor property. Dengan diturunkannya uang muka dari 30 persen menjadi 20 persen untuk 70 ke atas untuk rumah pertama. 40 persen menjadi 30 persen untuk uang muka rumah kedua, selanjutnya 50 persen menjadi 40 persen untuk rumah ketiga. “Namun nampaknya kondisinya akan semakin membaik, karena daya beli masyarakat juga mengalami perbaikan,” demikian Hanif. (bul)
Perbankan Diminta Sesuaikan Suku Bunga Kredit Mataram (Suara NTB) Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan kredit (BI Rate) bank dari 7 persen pada Februari 2016 menjadi menjadi 6,75 persen pada Maret ini. Perbankankanpun diimbau secepatnya melakukan penyesuaian (menurunkan suku bunga). “Semoga bank segera menye-
suaikan, ini kan untuk membantu salah satunya agar suku bunga KPR bisa turun,” kata Deputi Direktur BI NTB, Prijono di Mataram, Jumat (18/3). Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16-17 Maret 2016 memutuskan kembali untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,75 persen, dengan suku bunga Deposit Facility menjadi sebesar 4,75 persen dan Lending Facility menjadi sebesar 7,25 persen, mulai berlaku 18 Maret 2016. Keputusan tersebut sejalan dengan masih terbukanya ruang pelonggaran kebijakan moneter sejalan dengan terjaganya stabilitas makro ekonomi, khususnya terus menurunnya tekanan inflasi di 2016 dan 2017, serta meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global. Di tengah masih lemahnya pertumbuhan ekonomi global, kebijakan penurunan BI Rate tersebut diharapkan semakin memperkuat upaya meningkatkan
permintaan domestik untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dan pada saat yang sama menjaga stabilitas makro ekonomi. BI juga akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk memastikan pengendalian inflasi, penguatan stimulus pertumbuhan, dan reformasi struktural berjalan dengan baik, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Yusri juga menegaskan tetap akan memperkuat imbauan kepada perbankan agar sesegara mungkin menyesuaikan suku bunga. Namun perlu diketahui menurutnya, untuk penurunan suku bunga kredit perbankan, bank harus melakukan analisa untuk menurunkan terlebih dahulu bunga deposito (dana masyarakat maupun dana pemerintah) yang ada di bank saat ini masih tinggi. “Karena yang digulirkan adalah uang masyarakat/
pemerintah, bank membeli dengan suku bunga deposito tinggi. Kalau yang dibeli saja masih tinggi, otomatis yang dijual (suku bunga kredit bank) akan mahal. Tetapi kita harapkan segera disesuaikan, paling tidak tiga bulan setelah BI Rate ditetapkan lagi,” demikian Yusri. (bul)
(Suara NTB/dok)
PERTAMINA mencatat akhir-akhir ini kondisi penjualan elpiji tabung melon (subsidi) tak begitu progresif. Permintaannya relatif tak mengalami pertumbuhan yang baik meskipun memasuki awal tahun. Menurut Junior Sales Executive PT. Pertamina Rayon IX Region V NTB, Firdaus Sustanto, dilihat dari tiga bulan terakhir di tahun 2015, Pertamina hanya menyalurkan sebanyak 200 Metrikton (MTon) sehari, atau 5.000 MTon sebulan. Awal tahunpun kondisinya demikian, bahkan menurut informasi dari Hiswana Migas, saat ini stok elpiji subsidi membanjir. Idealnya, setiap tahun terjadi pertumbuhan manusia yang tentu memicu tingkat konsumsi naik. Namun nyatanya tidak demikian. “Jika kemungkinan karena persoalan ekonomi lemah, BPS yang paling tahu, BPS yang bisa memberikan gambaran lesu atau tidaknya. Pertamina hanya mendistribusikan sesuai permintaan,” kata Firdaus kepada Suara NTB di Mataram, Jumat (18/3). Ia menyimpulkan, tak progresifnya pemintaan elpiji subsidi ini dimungkinkan karena persoalan cuaca. Diduga karena pengaruh hujan, penjualan pedagang kaki lima mengalami penurunan. Namun secara kuota, Pertamina tak mengurangi jumlah yang diberikan ke agen. Pertamina, lanjut Firdaus, tetap akan memberikan sesuai dengan permintaan riil di lapangan. Perusahaan milik pemerintah ini tentu berhitung keras jika memperbanyak distribusi ke agen, karena dikhawatirkan akan terjadi persaingan yang tidak sehat (banting harga). “Dengan kondisi sekarang kalau ditambah stoknya lagi di agen, bisa terjadi persaingan yang tidak sehat,” jelasnya. Penjualan tabung 12 Kg juga mengalami penurunan. Namun sebaliknya bagi hotel dan restoran menunjukkan pertumbuhan yang positif. Melihat dari konsumsi elpiji tabung 50 Kg yang justru mengalami kenaikan penjualan. Terlihat dari data penjualan Pertamina sejak Desember 2015. Dibanding dengan periode dua bulan sebelumnya, elpiji 50 Kg pertumbuhan konsumsinya meningkat sebesar 10 persen. (bul)
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 4
Kritisi SE Nonton Bareng WAKIL Ketua DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU), Djekat Demung, melayangkan kritik atas terbitnya Surat Edaran (SE) untuk acara nonton bareng di Bioskop XXI Lombok Epicentrum Mall Mataram. Terlebih SE ini mengimbau jajaran SKPD mulai dari kepala dinas, camat, termasuk kepala desa, kepala sekolah, guru hingga siswa untuk berbondong-bondong menonton sebuah film berjudul “Kalam Kalam Langit”. “Menonton film itu relatif. Yang (Suara NTB/dok) kita khawatirkan jangan sampai Djekat Demung hiburan itu hanya menjadi tontonan, dan bukan tuntunan. Sekadar mencari inspirasi, di televisi juga banyak ustadz tapi toh banyak juga yang terjerumus,” ujar Djekat mengomentari SE Nontong Bareng Pemkab KLU. Menurut Djekat, di satu sisi dirinya tidak mempersoalkan kegiatan nonton bareng apalagi di tempat mewah. Namun persoalannya, kegiatan tersebut masih harus memerlukan biaya besar, antara lain untuk akomodasi ke Mataram, konsumsi dalam perjalanan hingga biaya membeli tiket. Idealnya menurut Djekat, eksekutif melihat esensi dari SE itu sebelum benar-benar dikeluarkan. Sebab tidak ada jaminan, usai menonton bareng, para penonton yang dianjurkan akan menjadi qori atau qoriah sebagaimana alur cerita yang dikisahkan pada film tersebut. “Pemerintah kabupaten jangan latah mengikuti SE - SE yang diterbitkan Pemda lain. Pemda Lotim saja cuek dengan hal hal seperti itu, apalagi konteksnya cuma hiburan,” cetusnya. Sebagaimana diketahui, Bupati KLU mengeluarkan SE nonton bareng Film berjudul Kalam Kalam Langit, yang tayang di Cinema XXI, tanggal 19-20 Maret 2016. Melalui SE bernomor 188/81/ HMS/-/2016, disebutkan film tersebut menjadi salah satu sumber inspirasi dalam mensukseskan gelaran Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Provinsi NTB yang digelar di KLU tahun ini. Dalam SE itu juga tertulis anjuran kepada semua Kepala SKPD, Camat, kades, Kasek dan murid untuk mengajak serta keluarga mensukseskan tayang perdana film tersebut di Lombok. Film itu sendiri bisa ditonton dengan memesan tiket VIP seharga Rp 100 ribu dan tiket reguler seharga Rp 65 ribu. “Lebih banyak hal lain yang bermanfaat yang bisa dilakukan untuk membantu masalah sosial di KLU. Seharga tiket itu saja, kalau disumbangkan, akan banyak warga atau sekolah filial yang terbantu,” pungkas Djekat. (ari)
Institusi Layanan Kesehatan Harus Kantongi Sertifikat ”Beriman” Tanjung (Suara NTB) Kesan pelayanan terhadap keberadaan lembaga pelayanan kesehatan di Kabupaten Lombok Utara (KLU), kini menjadi perhatian pemangku kebijakan. Tidak ingin dinilai buruk terhadap kualitas layanan kesehatan, Pemda KLU c.q Dikes KLU, mensyaratkan fasilitas kesehatan milik pemerintah harus mengantongi Sertifikat Beriman (Bersih, Indah, Aman dan Nyaman). “Ke depan, seluruh fasilitas kesehatan mulai dari RSUD, Puskesmas, sampai Polindes harus memiliki sertifikat Beriman. Indikator-indikatornya sudah kita tetapkan,” ungkap Kepala Dikes KLU, dr. H. Benny Nugroho S, Jumat (18/3). Dalam rangka memperoleh pengakuan melalui Sertifikat Beriman, Benny mengharuskan seluruh SDM yang bekerja di fasilitas kesehatan menerapkan budaya bersih, indah, aman dan nyaman. Sebab selama ini, tingkat kepuasan masyarakat terkait erat dengan kualitas layanan kesehatan yang diberikan para pegawai. Merinci indikator - indikator yang harus dipenuhi, Benny menyebut, fasilitas kesehatan dapat dikatakan bersih apabila tempat pelayanan kesehatan senantiasa bersih, tidak ada kotoran, tidak ada sampah, tidak berdebu, sehingga tidak menjadi keluhan masyarakat. Selanjutnya, indikator untuk dapat dikatakan indah, berkenaan dengan penempatan atau pengaturan benda, alatalat, atau perabot pendukung aktivitas di dalam ruangan maupun luar ruangan, sehingga tidak mengesankan fasilitas kesehatan kumuh. Tidak hanya interior dan eksterior yang sedap dipandang mata, penampilan para pegawai juga akan dinilai dalam indikator keindahan, termasuk harmonisasi dan kekompakan sebagai team work dalam manajemen. “Aman ini kita maknai sebagai situasi dan kondisi pelayanan yang tidak mengandung risiko bagi petugas, lebih-lebih pasien. Tupoksi yang ada dikerjakan secara profesional dan sesuai tugas dan kompetensinya,” imbuh Benny. Dalam implementasi indikator aman, pola kerja pada fasilitas kesehatan akan menitikberatkan pada penanganan pasien sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), serta memberikan pelayanan cepat tepat kepada pasien. Sementara indikator nyaman, Benny menyebut dampak pelayanan yang diberikan harus memuaskan masyarakat. Tentunya proses ke arah itu tergantung dari budaya yang dibangun, seperti Senyum, Salam, Sapa yang beretika kepada pasien dan keluarganya. Kerap kali, pelayanan yang diberikan petugas medis masih mengesankan pelayanan tidak ramah dan ketus. Kesan seperti itu, harus mulai dihilangkan oleh petugas medis sebagai pelayan masyarakat. “Penilaian terhadap indikator tersebut sudah dimulai, dibutuhkan waktu setidaknya 2 bulan. Fasilitas yang dinyatakan memenuhi indikator akan memperoleh sertifikat. Nanti Pak Bupati yang langsung menyerahkan,” demikian Benny. (ari)
(Suara NTB/rus)
TANAM POHON - Ruas jalan M. Yamin di depan gerbang Gelanggang Olah Raga (GOR) Selaparang Selong ditanami pohon oleh warga. Hal ini sebagai buntut protes warga atas belum dilanjutkannya pembangunan jalan utama di Kota Selong ini.
Ukur Kinerja
Pejabat di Lotim akan Dievaluasi Selong (Suara NTB) Pemkab Lombok Timur (lotim) Selasa (22/3) akan melakukan assessment terhadap semua pejabat eselon II yang ada di lingkungannya. Kegiatan assessment ini merupakan salah satu upaya dalam melakukan evaluasi kinerja terhadap para pejabat setingkat eselon II. Hal ini sejalan dengan berlakunya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Kepala Bidang Pengembangan pada Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kabupaten Lotim, Ahmad Sazali mengatakan, assessment yang akan dilakukan terhadap pejabat ini untuk mengukur dan mengevaluasi sejauh mana kinerja pejabat. Apakah sudah maksimal
dalam mengemban amanah ataupun tidak. Selain itu, katanya, pelaksanaan assessment juga akan menjadi salah satu acuan bagi kepala daerah dalam melakukan pergeseran pejabat atau mutasi. “Pelaksanaan assessment itu merupakan amanat undang-
undang, dengan dilakukan assessment ini juga akan menjadi salah satu acuan bupati dalam melakukan mutasi dengan melihat kinerja dan bidang keahlian pejabat setingkat eselon II itu, apakah kinerjanya baik atau tidak,” jelasnya. Terpisah, Wakil Ketua
Diduga Bobol Apotek
BNN untuk melakukan tes urine. Ditemui di kantor DPRD Lotim, Jumat (18/3), Sekretaris DPRD Lotim, Afkharudin, mengaku, belum mengetahui secara pasti rencana DPRD Lotim memanggil pihak BNN melakukan tes urine terhadap semua anggota DPRD Lotim. Namun, baginya langkah itu merupakan tindakan yang
hat, karena hingga saat ini masih terdapat dinas yang masih melakukan tahap perencanaan tanpa adanya waktu eksekusi yang jelas yang disampaikan kepala SKPD saat dilakukan hearing. “Sebenarnya, idealnya bulan Januari itu perencanaan yang dicanangkan sudah rampung semua, namun sampai saat ini kita ketahui ada beberapa kepala dinas yang masih dalam tahap perencanaan. Seharusnya bulan Februari-Maret itu sudah segala perencanaan harus sudah direalisasinya,” kritiknya. (yon)
Entaskan Kemiskinan
Empat Pemuda Diamankan Polisi Pemkab Lotim Berikan Bantuan Tanjung (Suara NTB) Empat orang pemuda dari Kecamatan Tanjung diamankan jajaran Polsek Tanjung, Kamis (17/3) malam. Mereka itu adalah RH, Tur, Har dan Ardi. Mereka diduga merupakan pelaku pembobolan sebuah apotek di Tanjung. Kapolsek Tanjung, AKP M. Purna, kepada wartawan Jumat (18/3) mengungkapkan, pelaku berhasil diamankan di dua desa berbeda, yakni Sesait dan Santong, Kecamatan Kayangan. Ke empat pelaku disinyalir bersembunyi di kediaman kerabatnya, dengan membawa barang bukti hasil curian. “Setelah memperoleh laporan dari pemilik apotek pada Selasa pagi, kita melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan pelaku tadi malam (Kamis malam),’’ ujar Purna. Kapolsek menjelaskan, kronologi pembobolan apotek bermula dari aksi pelaku pada Senin malam atau Selasa dini hari. Sekitar pukul 2, pelaku menjalankan niatnya memasuki lantai 2 apotek usai memanjat pagar dan mencongkel jendela lantai 2 apotek. Secara kebetulan, di dalam apotek tidak ada penghuninya, seh-
pada Warga Paling Miskin
(Suara NTB/ari)
DIAMANKAN - Empat pemuda diamankan Polsek Tanjung. Mereka diduga terlibat dalam pembobolan sebuah apotek di Tanjung. ingga pelaku dengan bebas melancarkan aksinya. Dari tangan pelaku, Polsek berhasil menyita barang bukti hasil curian berupa, 1 unit CPU, 1 unit layar monitor, 1 unit keyboard, 1 set speaker aktif, dan 1 unit kipas angin. Disinyalir untuk menghilangkan jejak, 4 pelaku kemudian kabur ke Kecamatan Kayangan berikut barang bukti. Namun pihak kepolisian tidak mau kalah, usai mendapat laporan dari pemilik apotek, selanjutnya dilakukan pengembangan. Hingga akhirnya ke empat pelaku diburu dan diamankan di Kecamatan Kayangan.
“Mereka kita tangkap di Sesait dan Santong saat berada di rumah kerabatnya. Begitu ditangkap, pelaku mengaku masih menyembunyikan hasil curian yang belum dijual dan disimpan di plafon rumah,” jelasnya. Kini, ke empat pelaku dari Kecamatan Tanjung itu pun harus menerima akibat dari perbuatannya. Pelaku mendekam di ruang tahanan Polsek Tanjung, untuk diproses hukum lebih lanjut. Menurut Kapolsek, pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. (ari)
Tes Urine, DPRD Lotim Segera Surati BNN Selong (Suara NTB) Setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTB melakukan tes urine terhadap sejumlah pegawai dan kepala Dinas, Badan maupun kantor di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Lotim. Tindakan BNN turun ke daerah itu mulai dilirik DPRD Lotim dengan akan melayangkan surat ke
DPRD Lotim, Daeng Paelori memandang pelaksanaan assessment terhadap pejabat eselon II itu merupakan langkah yang cukup efektif dalam mengevaluasi kinerja kepala badan, dinas dan lainnya. Apalagi assessment ini menjadi salah satu sumber acuan bupati dalam melakukan mutasi dan menempatkan pejabat sesuai dengan bidang keahlian dan keilmuannya. Diakuinya, di Lotim, eksekusi segala program yang ada di beberapa dinas maupun badan ada yang lamban. Hal itu terli-
cukup bagus agar para wakil rakyat juga bisa dipastikan terbebas dari barang haram. “Untuk dilakukan tes urine terhadap anggota Dewan itu sangat bagus. Namun sejauh ini belum ada perintah dari pimpinan. Sehingga mekanisme selanjutnya kita harus menunggu perintah dari pimpinan,” ujarnya. Sementara, Wakil Ketua
DPRD Lotim, Daeng Paelori menegaskan jika dalam waktu dekat ini segera bersurat ke BNN untuk turun ke Kabupaten Lotim untuk dilakukannya tes urine terhadap sejumlah anggota DPRD Lotim. Langkah tes urine terhadap para wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD Lotim itu harus dipastikan terbebas dari penyalahgunaan narkoba yang
memiliki dampak yang cukup signifikan. Selain itu, DPRD Lotim dengan tegas mendukung pemberantasan narkoba. “Segera kita akan bersurat ke BNN untuk dilakukannya tes urine disini, (DPRD Lotim). Kita harus dukung itu, namun kapan surat itu dilayangkan sampai saat ini belum ada perintah dari pimpinan,” jelasnya. (yon)
Selong (Suara NTB) Beragam cara dilakukan Pemkab Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dalam pengentasan kemiskinan. Salah satunya adalah memberikan bantuan paket setiap lebaran dan bantuan-bantuan lainnya yang dikeluarkan melalui Bidang Kesejahteraan rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten Lotim. Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Lotim, Cucu Mansur menegaskan, bantuan-bantuan yang dilayangkan itu menyasar warga-warga paling miskin, yakni yang tercatat dalam kategori kluster paling miskin. Diketahui mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan Lotim mencapai 19 persen lebih. Jika dikalikan dengan total jumlah penduduk Lotim 1,2 juta jiwa, maka total kepala keluarga yang miskin dihitung sekitar 228 ribu. Sumber data yang dari BPS
ini diketahui hanya bersifat makro. Karenanya secara lebih spesifik para penerima bantuan yang dikeluarkan Kesra ini, dilakukan pendataan ulang. ‘’Dilakukan verifikasi data di tingkat kecamatan dan memastikan datanya by name by adress,’’ ujarnya. Menurutnya, jika mengacu pada data BPS tidak menyebut data tingkat desa dan kecamatan. Sementara bantuan yang dilayangkan ini harus lebih riil, sehingga dicari data alamat tempat tinggal dari warga yang bersangkutan. Diketahui tiap tahun Pemkab Lotim melalui Bagian Kesra ini menyalurkan bantuanbantuan sembako. Tahun 2015 lalu bantuan diberikan kepada 80 ribu warga. Tahun 2016 ini kata Cucu Mansur rencananya juga akan memberikan kepada 80 ribu warga. Puluhan ribu warga inilah yang dipastikan merupakan warga yang benarbenar miskin. (rus)
DPRD Minta Rencana Rasionalisasi ASN Ditinjau Selong (Suara NTB) DPRD Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sangat menyayangkan munculnya wacana dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang akan merasionalisasi jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN). Padahal, di satu sisi saat ini pemerintah khususnya di Kabupaten Lotim mengangkat tenaga honorer dari kategori 2 (K2) sebanyak 651 orang yang penyerahan SK CPNS-nya dilakukan Sabtu hari ini di Dermaga Pantai Labuhan Haji. Dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (18/3), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lotim, Daeng Paelori mengaku sangat wacana dari Kemenpan RB. Munculnya, wacana mempensiundinikan ASN yang berpendidikan SMA ke bawah itu telah membuat ASN resah dan gelisah. Padahal, katanya, ASN yang berpendidikan SMA ke bawah memiliki keunggulan dan skill tersendiri dalam bekerja. Selain itu, rencana melakukan rasionalisasi ASN itu juga akan berpotensi menambah pengangguran khususnya di Gumi Selaparang yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di NTB. Kendati demikian, Politisi Partai Golongan Karya (Golkar)
(Suara NTB/dok)
Daeng Paelori ini berharap agar wacana untuk melakukan pensiun dini terhadap ASN sebaiknya dikaji ulang agar para ASN yang hanyak mengantongi ijazah SMA ke bawah itu tidak resah dan gelisah menyikapi persolan itu. Terlebih, solusi yang disarankan supaya ASN yang pensiun dini itu mengarahkan diri untuk berwirausaha sebagai solusi mengatasi pengangguran. ‘’Namun, tidak semua ASN itu memiliki bakat dan jiwa bisnis,’’ ujarnya. Selain itu, sambungnya, pemangkasan jumlah ASN dengan melakukan pensiun dini itu jumlahnya tidak sedikit. Untuk di NTB saja, kata Daeng, jumlah ASN yang akan pensiun dini dalam rasionalisasi ASN itu sekitar 6.000 orang. (yon)
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
SUARA PULAU LOMBOK
Libatkan 946 Petugas
144.820 Penduduk Loteng Masih Miskin
SEBANYAK 946 petugas sensus bakal dikerahkan Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Tengah (Loteng) untuk mendukung pelaksanaan Sensus Ekonomi tahun 2016 ini. Itu artinya, tidak ada satupun jenis usaha di daerah ini yang luput dari pendataan. Menurut Kepala BPS Loteng, Ir. Peter Willem, saat dihubungi wartawan, Jumat (18/3) dari jumlah ini, ada 240 pemeriksa lapangan yang bertugas mengumpulkan hasil sensus. Sisanya (Suara NTB/kir) sebanyak 706 orang bertuPeter Willem gas melakukan pencacah langsung. “Para petugas ini nantinya akan dikoordinasi oleh satu koordinator di masing-masing kecamatan,” terangnya. Sensus ekonomi, lanjut Peter, akan digelar selama satu bulan penuh pada ulan Mei mendatang dengan sasaran, seluruh jenis usaha yang ada di masyarakat, mulai dari usaha berskala kecil menengah hingga skala besar. Tidak terkecuali usaha pertanian dan peternakan. “Jadi prinsipnya semua jenis usaha. Baik itu usaha yang terlihat maupun usaha online. Skala kecil hingga skala besar,” imbuhnya. Pelaksanaan sensus ekonomi tersebut merupakan salah upaya dari pemerintah untuk menghimpun data jumlah usaha yang ada di tengah masyarakat, sehingga masyarkat diharapkan bisa memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya terkait usaha yang dijalankan. Karena itu akan sangat penting dalam menyusun database usaha yang ada sebagai dasar kebijakan pemerintah nantinya. “Dan, satu hal yang pasti sensus ekonomi ini tidak ada hubungan dengan penyusun pajak. Hanya pendataan kegiatan ekonomi yang ada di tengah masyarakat saja. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan dikenakan pajak atas usaha yang dijalankannya,’’ ujarnya meyakinkan. Guna menghindari adanya kegiatan usaha yang tidak terdata atau terdata dua kali, pihaknya menerapkan sistem blok sensus. Di mana masing-masing petugas pencacah nantinya akan ditugaskan di masing-masing blok sensus. Dan, petugas pencacah di luar blok sensus tidak boleh masuk ke blok sensus petugas lainnya. Untuk jumlah petugas pencacah di masing-masing desa, tidak sama. Tergantung dari potensi dan jenis usaha yang ada. Jadi desa yang memiliki kegiatan usaha lebih banyak, petugas sensus yang ditempatkan juga lebih banyak. “Jadi petugas sensus tidak dibagi rata. Jumlah tergantung kondisi dan potensi usaha daerah tersebut,” pungkas Peter. Sebelum bertugas, para petugas sensus ini nantinya juga akan diberikan pelatihan khusus supaya petugas bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Dan, hasilnya juga maksimal. Karena kendati hanya sebatas sensus, banyak persoalan yang pasti muncul. Sehingga dini mungkin petugas diberikan pengetahuan yang memadai. (kir)
Praya (Suara NTB) Angka penduduk miskin di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tercatat masih menjadi salah satu yang tertinggi di NTB dengan angka mencapai sekitar 144.820 jiwa. Meski dari sisi persentase angka kemiskinan, Loteng berada posisi terbaik 4 dari 10 kabupaten/kota di NTB. “Kalau dilihat dari persentasenya, Loteng pada posisi empat besar daerah dengan persentase kemiskinan yang paling kecil. Yakni sebesar 16,03 persen,” ungkap Kepala BPS Loteng, Peter Willem, kepada wartawan di kantornya, Jumat (18/3). Persentase tersebut menurun dari persentase tahun 2013 yang mencapai 16,20 persen. Loteng hanya kalah dari Kota Bima, Kota Mataram
serta Kabupaten Dompu dalam hal persentase angka kemiskinan. Tapi jika dilihat dari jumlah, dengan persentase kemiskinan sebesar itu, jumlah penduduk miskin di Loteng jelas masih tinggi, karena jumlah penduduk Loteng terbesar kedua setelah Kabupaten Lombok Timur (Lotim), yakni mencapai 903.432 jiwa sesuai hasil proyeksi BPS tahun 2014 lalu. Dengan kata lain, Pemkab
Loteng masih punya tugas beras untuk bisa menekan angka kemiskinan di daerah ini di tahun-tahun yang akan datang. “Untuk lingkup NTB, persentase angka kemiskinan Loteng masih lebih jika dilihat rata-rata kemiskinan di NTB yang masih pada angka 17,05 persen,” tambahnya. Sebelumnya, Wabup Loteng, L. Pathul Bahri, S.IP, mengakui kalau angka kemiskinan di Loteng masih
DIAMANKAN - Salah satu wisatawan asing asal Inggris diamankan Polres Lobar karena diduga mencabuli anak di bawah umur.
Loteng Susun Skema Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur Wisatawan Asal Inggris Diringkus Polisi Pinjaman Baru
(Suara NTB/dok)
Praya (Suara NTB) Pemkab Lombok Tengah (Loteng) berencana kembali mengajukan pinjaman ke PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) selaku lembaga pembiayaan milik pemerintah pusat. Tujuannya mendukung percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur dasar di daerah ini. Dengan begitu, infrastruktur daerah yang selama ini belum bisa dibangun karena terbentur anggaran, bisa segera diwujudkan. Pada pengajuan yang keduanya kalinya ini, besaran pinjaman direncanakan jauh lebih besar dari sebelumnya. Mengingat, akan banyak saran dan prasarana umum lainnya yang akan dibiayai dari hasil pinjaman nantinya. “Kalau pada saat pinjaman yang pertama lalu, seluruhnya dialokasikan untuk membiayai perbaikan jalan. Tapi untuk pinjaman yang kedua ini, pasar, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya juga akan dibiayai,” terang Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT, SH, kepada Suara NTB, Kamis (17/3). Untuk itu, pemerintah daerah saat ini mulai menyusun skema pinjaman yang akan diajukan. Baik itu terkait besaran pinjaman, pola pembayaran serta jangka waktu pengembalian pinjaman. “Besaran pinjaman nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan,” ujarnya. Menurutnya, jika kebutuhannya besar, tidak masalah. Asalkan riil sesuai apa yang dibutuhkan, karena yang penting sekarang, bagaimana infrastruktur-infrastruktur dasar dan vital bagi masyarakat di daerah ini, bisa segera terbangun. Jika ini segera terbangun, maka masyarakat bisa menikmati manfaatnya. “Jika memang dari hasil perhitungan nantinya, kebutuhan pembiayaan sampai Rp 500 miliar, kita ajukan Rp 500 miliar,” ungkapnya. Dalam hal ini, pemerintah daerah kali ini tidak mau tanggung-tanggung mengajukan pinjaman selama bermanfaat bagi masyarakat banyak. Suhaili menjelaskan, peningkatan kualitas fisik RSUD Praya menjadi fokus pembiayaan pada pinjaman kedua kali ini. Selain penyelesaian sisa perbaikan ruas jalan kabupaten yang belum tuntas. Termasuk peningkatan kualitas pasar-pasar tradisional yang ada di semua kecamatan. Bahkan, khusus untuk RSUD Praya bila perlu akan dibangunkan yang baru di tempat dan lokasi yang lebih strategis. Tentunya dengan standar dan kualitas yang lebih baik dari yang sudah sekarang ini. “Loteng kan ke depan bakal menjadi daerah internasional. Untuk itu, fasilitas dasar pendukung seperti pasar dan rumah sakitnya juga harus berstandar internasional,” tambah mantan Ketua DPRD NTB ini. Loteng sejatinya sudah menjalin kerjasama dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) pada akhir tahun 2012 lalu sebelum dilebur menjadi PT. SMI. Kala itu, Pemkab Loteng memperoleh pinjaman sebesar Rp 91 miliar dari lembaga pembiayaan milik pemerintah tersebut. Walaupun pada akhirnya hanya Rp 86 miliar saja yang direalisasikan oleh Pemkab Loteng. Sedianya masa pinjaman tersebut bakal berakhir tahun 2017 mendatang. Namun PT. SMI sudah menawarkan pinjaman baru ke Pemkab Loteng tahun 2014 lalu. Suhaili mengatakan, skema pinjaman untuk membiayai pembangunan infrastruktur merupakan salah satu solusi untuk bisa mempercepat pembangunan didaerah. Pasalnya, kalau hanya mengandalkan anggaran pusat, baik itu DAK maupun DAU jelas butuh waktu lama, apalagi H. M. Suhaili FT anggaran daerah. (kir)
cukup besar. Bahkan, capaian penurunan angka kemiskinan di daerah ini termasuk yang paling rendah. Atas kondisi itulah, Pemkab Loteng ke depan akan benarbenar menaruh penurunan angka kemiskinan sebagai prioritas utama. “Dalam hal angka kemiskinan, kita memang masih menjadi rapor merah di. Namun bukan berarti pemerintah daerah berkecil hati. Justru dengan kondisi tersebut menjadi pemacu semangat bagi pemerintah daerah untuk berbuat yang terbaik dalam rangka menekan angka kemiskinan di daerah ini,’’ ujarnya beberapa waktu lalu.
Diakuinya, salah satu titik lemah yang membuat upaya menekan angka kemiskinan di Loteng kurang maksimal adalah belum sinerginya program-program pengentasan kemiskinan yang dijalankan. Hal itulah yang bakal menjadi pekerjaan rumah ke depan, sehingga program-program pengentasan kemiskinan bisa benar-benar sinkron dan padu. “Kita punya program pengentasan kemiskinan cukup banyak. Hanya saja hasilnya tidak optimal. Karena ternyata programnya belum sinergi,” tegas Ketua Tim Koordinasi Pengentasan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Loteng ini. (kir)
Kasus Kebakaran Metzo Kafe, Polres Dalami Temuan Tim Labfor
(Suara NTB/her)
Genjot Pembangunan Infrastruktur
Halaman 5
Giri Menang (Suara NTB) Seorang wisatawan asal Inggris inisial L (28) diringkus tim buser Polres Lombok Barat (Lobar). WNA ini ditangkap diduga melakukan pencabulan terhadap AD anak di bawah umur (17) yang juga warga negara Inggris berjenis kelamin lakilaki di kamar hotelnya Gili Trawangan Kabupaten Lombok Utara (KLU), Rabu (9/3) lalu. Atas peristiwa itu, orang tua korban yang keberatan melaporkan pelaku ke Polsek Pemenang, lalu dilimpahkan ke Polres Lobar. “WNA asal Inggris inisial L (28) diamankan, karena diduga melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur sesama laki-laki, diduga WNA ini LGBT, karena suka sesama jenis,” kata Kapolres Lobar, AKBP Wingky Adhitya Kusuma didampingi Kasat Reskrim AKP Joko Tamtomo dan Humas Polres Lobar Iptu Wayan Wija kepada wartawan, Jumat (18/3). Dijelaskan, laporan kasus ini ditangani Polsek Pemenang, namun karena kasus anak ditindaklanjuti penanga-
nannya oleh Polres. Dugaan pencabulan oleh pelaku sesama jenis, terjadi Rabu (9/3) sekitar pukul 14.30 Wita. Laporan itu kemudian dikembangkan dan berhasil mengamankan pelaku yang tengah berliburan di Gili Trawangan. Kejadian ini berawal, ketika pelaku mengajak korban untuk makan fizza di kamar hotel penginapannya sambil korban diberi minuman keras. Setelah beberapa lama di kamar, kemudian korban masuk ke kamar mandi dan keluar dengan mengenakan handuk, tiba-tiba pelaku dalam keadaan mabuk memaksa korban untuk buka celananya. Namun korban yang dalam keadaan sadar langsung berteriak dan kabur dari kamarnya pelaku hingga terdengar para wisatawan lainnya dan korban langsung melaporkan ke ibunya berinisial JP (50) tahun. Setelah ibunya diberikan keterangan, kemudian orang tuanya langsung melaporkannya ke Polsek Pemenang. Polsek Pemenang menyerahkan kasus ini ke Polres Lombok Barat. Atas kasus ini, pihakn-
ya telah mengamankan pelaku dan sudah berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Inggris di Surabaya, sehingga minggu depan berkas sudah dikirimkan ke kejaksaan. Dari perbuatannya, pelaku disangkakan pasal 82 ayat 1 jo pasal 76e undangUndang 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara 15 tahun. Selain menangani kasus pencabulan WAA ini, pihaknya juga meringkus S (50) asal Labuapi yang diduga mencabuli dua putri kandungnya yang masih dibawah umur masingmasing inisial AS (13) tahun yang duduk kelas 6 SD dan GS (15) tahun yang duduk kelas 1 SMP. “Anaknya yang bernama AS disetubuhi sejak kelas 3 SD sampai kelas 6 SD. “Dua anaknya disetubuhi karena kesepian ditinggal istrinya menjadi TKW ke Malaysia,” katanya. Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Lobar. Sedangkan dua korban dibawa ke Perlindungan Anak Trauma Center-Mataram. Atas perbuatannya, pelaku terancam penjara 15 tahun. (her)
2016, Lobar Targetkan Entaskan 600 Unit Rumah Kumuh Giri Menang (Suara NTB) Tahun 2016 ini, Pemkab Lombok Barat (Lobar) menganggarkan dana Rp 5 miliar untuk mengentaskan rumah kumuh atau pembangunan dalam bentuk bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 600 unit tersebar di sepuluh kecamatan. Program rumah kumuh ini didanai dari provinsi dan pusat serta kabupaten. “Pemda tahun ini akan memprogramkan perbaikan 600 unit dengan anggaran melalui APBD kabupaten sebesar Rp 5 miliar,” ujar Plt Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, Jumat (18/3). Dijelaskan, khusus dari APBD saja pengentasan rumah kumuh sebanyak 600 unit dengan dana Rp 5 miliar. Jika dibagi per desa, dari 600 unit ini maka satu desa hanya mendapatkan 6 unit. Sementara di satu desa jumlah rumah kumuh cukup banyak. Untuk itu, ujarnya, masyarakat yang mendapatkan program rumah kumuh harus melihat skala prioritas yangmana paling layak dapat. Misalkan Desa Lembah Sempaga Kecamatan Narmada tidak pernah mendapatkan, tahun ini akan diberikan. Begitu juga dengan desa-desa lainnya. Sementara Desa Dasan Tapen belum
mendapatkan sisanya, karena sebelumnya sudah dapat duluan. Untuk pengalokasian program rumah kumuh ini dilakukan dilihat dari skala prioritas. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Lobar, Ramadhan Hariyanto menyatakan, bantuan RTLH di Kabupaten Lobar banyak dipersoalkan masyarakat. Akibat dari persoalan itu berdampak kepada jatah Lobar dari provinsi bakal berkurang. Salah satu penyebabnya ada di Desa Jembatan Timur Kecamatan Lembar, sehingga BPMPD memastikan desa
tersebut tidak akan kembali jatah RTLH. “Sehingga mungkin saja jatah dari provinsi bakal berkurang menjadi 200 unit dari 2.000 unit yang akan dibagikan ke 10 kabupaten/kota,” jelasnya. Selain itu, masyarakat selaku penerima kebanyakan proses pembuatan tidak dilakukan secara swadaya padahal terlebih dulu diingatkan penerimaan itu akan dikerjakan secara ke gotong royong, namun dilakukan dengan membayar tukang. Di samping itu, pemerintah telah membentuk kelompok untuk mengawasi mereka bekerjasama. (her)
Giri Menang (Suara NTB) Polres Lombok Barat (Lobar) telah menerima hasil pemeriksaan dari Laboratorium Forensik Cabang Denpasar Bali. Hasil pemeriksaan ini diduga kebakaran diakibatkan arus pendek listrik. Namun pihak kepolisian mendalami hasil temuan ini, apakah listrik hidup saat kebakaran ataukah listrik lupa dimatikan. Penyidik akan mendalami beberapa hal tersebut untuk memastikan langkah penanganan selanjutnya. “Hasil dari tim Labfor sudah kami terima, hasilnya pemeriksaan tim ini kebakaran disebabkan konsleting listrik,” kata Kapolres Lobar, AKBP Winky Adhitya Kusumo kepada wartawan, Jumat (18/3). Dalam hal ini, tegasnya, jika ditemukan kecurigaan ada unsur kesengajaan, pihaknya akan melanjutkan kasus ini ke proses hukum. Saat ini, hasil dari tim Labfor itu masih menjadi bahan penyelidikan pihaknya. Menurutnya, seperti apa langkah penanganna kasus ini selanjutnya tergantung hasil pendalaman dari hasil Labfor. Kasatreskrim Polres Lobar, AKP Joko Tamtomo menambahkan, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Denpasar, Bali sudah menyerahkan hasil pemeriksaannya ke Pol-
res. “Kami sudah terima hasil Labfor, kami akan mendalami hasilnya,” kata Joko Tamtomo. Menurutnya, tim Labfor sudah selesai melakukan pemeriksaan di lokasi sejak dua pekan lalu. Tim ini membawa beberapa sampel yang diduga sebagai sumber titik api. Pemeriksaan sampel ini untuk mengetahui penyebab kebakaran, titik api muncul pertama kali dimana. Sampel ini akan diteliti lebih lanjut di Laboratorium Forensik Denasar. Hasil labfor ini sendiri menurutnya penting bagi pemilik kafe, sebab jika belum keluar hasil pemeriksaan, maka tidak bisa terima asuransi. Ditanya terkait adanya dugaan unsur kesengajaan? pihaknnya belum tahu. Ia tak mau menduga-duga, karena masalah ini menyangkut pidana. Karena itu perlu menunggu mendalami hasil Labfor, apakah ada unsur kesengajaan atau murni kecelakan. Namun jika ada unsur kesengajaan tegasnya, maka pihaknya akan memproses secara hukum. Diketahui, Kamis (3/3) sekitar pukul 14.00 Wita, tim Labfor Bali menerjunkan tim untuk memeriksa penyebab kebakaran di Metzo Café Senggigi. Tim ini dipimpin Kepala Labor Cabang Denpasar, Kombes Ir. Koesnadi. (her)
Kapolres Ancam Pecat Oknum Anggota Terlibat Narkoba Giri Menang (Suara NTB) Kapolres Lombok Barat (Lobar), AKBP Wingky Adhitya Kusumo menegaskan tak akan mentolerir anggota yang terlibat kasus narkoba. Ia bakal menjatuhkan sanksi tegas dan berat terhadap oknum anggota yang terlibat. Bahkan, pihaknya telah melaporkan hasil tes narkoba anggotanya beberapa bulan lalu ke Polda. Pihak Polda NTB, lanjutnya, memberi apresiasi atas keberanian Polres Lobar melaporkan secara terang-terangan hasil tes narkoba. Sebab, hanya Polres Lobar yang melapor secara terbuka ke Polda. “Kami sudah laksanakan tes narkoba beberapa bulan lalu, bahkan semua hasilnya kami serahkan ke Polda,” kata Kapolres, Jumat (18/3). Diakuinya, pihaknya sudah melaksanakan tes narkoba pada dua bulan lalu. Hasil pemeriksaan itu, dua oknum anggota diduga positif penguna narkoba. Terkait bentuk sanksi yang akan dijatuhkan, menurutnya sanksi dijatuhkan berat. Sebab, pelanggaran narkoba ini terbilang fatal, mengingat besarnya atensi terhadap kasus narkoba. Sebelumnya, Wakapolres Lobar, Kompol I Gede Sukma menyatakan, oknum anggota bernama Bripda AKW, secara resmi dipecat dari anggota ke-
polisian, lantaran indisipiner dan terlibat kasus narkoba. Sebelum pemecatan, pihaknya telah memanggil guna memberikan saran tapi tidak pernah diindahkan, sehingga berdasarkan peraturan Polri, jika tidak masuk tiga kali secara berturutturut maka resmi dipecat setelah melaksanakan kode etik. Selain itu, ada tujuh anggota yang lagi sebentar akan disidang kode etik. Dari anggota ada yang tidak masuk secara berturutturut tiga kali dalam sebulan, narkoba, penggelapan barang bukti dan lainnya. “Tujuh anggota akan segera menjalani sidang kode etik,”tegasnya. Tidak hanya itu, sebanyak 10 oknum anggota Polisi di Mapolres Lobar akan direkomendasikan mendapatkan sanksi pemecatan atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH), sebab oknum ini telah melakukan tiga kali menerima surat keputusan hukuman disiplin (SKHD). Terkait PTDH sendiri Polres hanya bisa memberikan rekomendasi, sedangkan untuk memutuskan adalah Kapolda NTB. Ia membeberkan dari sejumlah 10 oknum anggota ini adapun pelanggaran yang dilakukan di antaranya, pelanggaran disiplin, pernah melarikan tahanan dan ada yang bermasalah. (her)
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 6
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345
Kerjasama Program PAUD Dinas Diknas Sumbawa dengan Harian Suara NTB
Operator PAUD Kecamatan Kembali Diberi Pelatihan Dapodik
(Suara NTB/arn/ind)
PEMBUKAAN - Kadis Diknas, Sudirman Malik, (tengah), Mukhlis (kiri) dan Kabid Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI), Irin Silviani, S.P., M.M (kanan) saat pembukaan pelatihan. Sumbawa Besar (Suara NTB) Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) kabupaten Sumbawa kembali melaksanakan pelatihan operator dapodik PAUD tingkat satuan pendidikan. Dalam hal ini sebanyak
50 operator diberikan pelatihan dari seluruh kecamatan. Setelah sebelumnya 50 orang juga diberikan pelatihan serupa pada angkatan pertama. Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari sejak tanggal 17 hingga 19 Maret.
“Pelatihan ini hampir sama seperti sebelumnya. Cuma lebih kepada jumlah peserta. Kapasitas untuk satu angkatan itu kan 50 orang, sementara target kita di seluruh kecamatan yang terlatih ada 100 orang operator. Makanya kita butuh dua angkatan,” kata Kasi PAUD, Mukhlis S.Pd, kepada Suara NTB. Disebutkannya, dengan dilaksanakan pelatihan angkatan kedua ini, terhitung sudah ada empat orang operator terlatih di setiap kecamatan. Sehingga di seluruh kecamatan sudah ada 100 operator terlatih. Mereka nantinya diharapkan dapat menyambung atau menularkan pengetahuannya kepada operator lainnya. Di mana satu orang operator yang mengikuti latihan, dapat memberikan pengetahuan kepada minimal lima orang operator lainnya di tempat tugas masing-masing. Ketika hal ini dilakukan, maka di
seluruh kecamatan akan ada 500 orang operator yang memperoleh pengetahuan tentang aplikasi Dapodik. “Menurut data kita, ada 579 lembaga di kabupaten Sumbawa. Dengan dua angkatan pelatihan Dapodik ini, maka tinggal 79 saja yang tersisa,” sebutnya. Sisanya ini nanti, lanjut Mukhlis, akan lebih mudah dituntaskan. Setelah ini akan disusul dengan kegiatan pembinaan di tingkat kecamatan. Sehingga target utamanya seluruh lembaga PAUD yang ada di kabupaten Sumbawa sudah terlatih operator Dapodiknya. Dijelaskan Mukhlis, aplikasi Dapodik ini selalu ada perubahan versi, selalu di-update dan diupgrade. Sebelumnya pada pelatihan angkatan pertama terakhir versi 200. Tetapi berselang satu bulan sudah ada dua perubahan versi sampai versi 202. Makanya tujuan dari pelatihan angkatan
kedua, selain penambahan jumlah operator yang terlatih, juga memperbarui pengetahuan atau dapat mengikuti perkembangan perubahan pemutakhiran aplikasi di tingkat pusat. “Jadi pelatihan angkatan kedua ini juga merupakan wadah untuk memperbarui lagi pemahaman. Nantinya peserta angakatan kedua ini, sepulangnya ke kecamatan untuk memperbarui lagi pemahaman teman-teman yang sebelumnya juga mengkitu pelatihan di angkatan pertama. Sehingga tidak ketinggalan dengan perkembangannya. Itu juga maksud pelatihan ini,” tukasnya. Sementara Kepala Dinas Diknas kabupaten Sumbawa, Sudirman Malik, S.Pd, berharap kepada operator Dapodik supaya betul-betul bertanggung jawab. Baik terhadap pengolahan hingga pemeliharaan data. Jangan sampai operator menyalah-
(Suara NTB/arn/ind)
PESERTA - Peserta operator PAUD saat mengikuti pelatihan Dapodik. gunakan pengetahuan yang diberikan dengan memalsukan data dan sebagainya. Operator harus bertanggungjawab dan berintegritas. Sehingga maksud sebenarnya dari Dapodik ini diluncurkan dipergunakan sesuai harapan.
“Jadi operator itu harus jujur, bertanggung jawab, dan memiliki integritas. Jangan hanya mengisi data saja, tetapi dijaga dan dipelihara. Dalam rangka peningkatkan kualitas dan mutu pendidikan kita,” pungkasnya. (arn/ind/*)
Imigrasi Deportasi Empat WNA dari Sumbawa (Suara NTB/bug)
FORUM SKPD - Bupati KSB H. W. Musyafirin saat membuka acara forum SKPD KSB, Jumat (18/3).
Bupati Perintahkan Kepala SKPD Lebih Banyak di Daerah Taliwang (Suara NTB) Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM memerintahkan kepada seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk lebih banyak berada di daerah. Hal itu karena persoalan di masyarakat setiap hari selalu terjadi dan butuh segera penanganan. “Kepala SKPD harus cepat mengetahui kebutuhan masyarakat di lapangan dan caranya mereka harus lebih banyak ada di daerah,” tandas bupati, Jumat (18/3). Ia mengatakan, jika tidak ada kepentingan mendesak atau pertemuan yang digelar di luar daerah bagi SKPD yang dipimpin tidak urgen, kepala SKPD tidak perlu meninggalkan kantor. Bahkan secara khusus bupati menyatakan, jika undangan untuk hal-hal teknis agar mendelegasikannya langsung ke kepala bidang bersangkutan. “Jangan kepala dinas keluar terus memenuhi undangan di luar daerah. Padahal ada kewajiban lebih penting di daerah yakni mengetahui kebutuhan masyarakat setiap harinya,” tandasnya. Tidak hanya soal memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan lancar, kehadiran kepala SKPD di daerah setiap waktu juga untuk menuntaskan beban kerja pemerintah yang tidak memiliki hubungan langsung dengan pelayanan. Bupati mengatakan, saat ini beban kerja pemerintah sangat berat dengan sejumlah agenda kerja yang harus segera dituntaskan. “Bayangkan saja hari ini kita dihadapkan dengan persiapan pertanggung jawaban (LKPJ) APBD 2015, belum lagi APBD 2016 harus kita tetap jalankan. Dan sekarang melalui forum SKPD ini kita sedang menyusun program untuk 2017. Jadi berat beban kerja kita dan tanpa bersama-sama kita tidak akan cepat menyelesaikan semua ini,” tegas bupati. Soal mendeteksi kebutuhan masyarakat sekaligus mencari solusi tercepatnya, Bupati mengatakan, kepala SKPD sebenarnya tidak cukup hanya berada di daerah. Lebih dari itu kepala SKPD harus turun melihat kondisi di lapangan secara langsung. “Jadi jangan tunggu laporan, sebab tipikal masyarakat itu kalau tidak merasakan sakit, mereka belum berteriak. Jadi sebelum masyarakat berteriak kita antisipasi lebih awal dengan mengetahui kondisi mereka supaya ada antisipasi pemerintah,” ujarnya. Bupati pun yakin jika kepala SKPD dapat menjalankan tugasnya dengan baik, maka tidak ada persoalan di masyarakat yang tidak dapat atasi. “Dan saya harap bukan saja kepala dinas, tapi seluruh aparatur bekerja dan berpikir menganalisa kebutuhan dasar yang diperukan masyarakat,” pungkasnya. (bug)
Kerusakan Akibat Bencana di Sumbawa sedang Diidentifikasi Sumbawa Besar (Suara NTB) Bencana banjir dan longsor yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir turut membuat kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan pada puluhan titik. Hingga Pemkab mesti segera melakukan rekonstruksi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa, Ir. Mukmin menyebutkan, cukup banyak infrastruktur yang rusak. Dari hasil indentifikasi yang dilakukan, Mukmin mencontohkan, bencana banjir yang terjadi di wilayah barat beberapa waktu lalu. Seperti di Desa Kalabeso, talut bronjong mengalami kerusakan, termasuk jembatan limpas sekitar. Begitu pula di Alas Barat, ada talut dan kolam air tawar juga rusak. Beralih ke wilayah selatan Sumbawa, ruas jalan dari Lantung – Ropang ada 23 titik, Ropang – Labangka itu 17 titik. Orong Telu - Teladan ada tebing yang longsor. Dan itu sudah dilakukan identifikasi. Menurut Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumbawa, wilayah longsor dimaksud, masuk dalam pemeliharaan proyek Provinsi. “Seperti di Lunyuk, longsor yang menghantam jembatan yang didekat Plara. Ini Provinsi yang turun cek,” cetusnya. Sejauh ini, pihaknya bersama Dinas PU sudah mengidentifikasi kerusakan infrastruktur akibat banjir. Bahkan PU menganalisa berapa anggaran yang akan dikeluarkan untuk kerusakan ini, sehingga dapat dipersiapkan. Sekaligus melihat kemampuan anggaran yang tersedia. Untuk segera mungkin dilakukan pembenahan. (arn)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Kantor Imigrasi kelas II Sumbawa memulangkan empat Warga Negara Asing (WNA) ke negara asalnya. Hal ini dilakukan mengingat keempat WNA tersebut sebelumnya terdeteksi menyalahi izin tinggal di Sumbawa. Dari keempat WNA tersebut, tiga di antaranya berasal dari Cina, yakni Li Youquan kelahiran 1968, Jin Chunfang kelahiran 1970, dan Wang Xueping kelahiran 1968. Sedangkan satunya lagi warga asal Malaysia, Abdul Rahim bin Mashuari kelahiran 1970.
Kepala Kantor Imigrasi kelas II Sumbawa, Drs. Syahrifullah, Jumat (18/3) membenarkan telah memulangkan empat WNA tersebut. Hal ini dilakukan pada Kamis (17/3) sekitar pukul 17.00 Wita. Disebutkannya, tiga WNA asal Cina ini sebelumnya dide-
teksi keberadaannya pada 10 Maret lalu. Dari operasi bersama tim pengawasan orang asing di Kabupaten Sumbawa Barat. Dari dokumennya, ketiganya memiliki KITAS yang dikeluarkan di Solo. Dan tidak memiliki izin kerja dan tinggal di NTB. Setelah diperiksa,
ketiganya mengakui datang ke NTB untuk mengambil barang-barang yang telah digunakan untuk pembangunan PLTU yang ada di Kertasari, kabupaten Sumbawa Barat. Sementara WNA asal Malaysia telah melanggar pasal 78 ayat 3 UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian. Di mana yang bersangkutan selama ini tinggal di desa Gapit, kecamatan Empang. Keberadaannya diketahui imigrasi setelah mendapat-
kan informasi dari kepala desa setempat. Diketahui yang bersangkutan sudah menyalahi izin tinggal atau izin tinggalnya sudah habis (overstay), yang berakhir pada 19 Juni 2015 lalu. “Kalau WNA asal Cina saya usulkan cekal enam bulan. Sedangkan yang Malaysia saya suruh urus suratnya dulu, baru nanti bisa kembali lagi berkumpul bersama keluarganya,” tukas Syahrifullah. (ind) (Suara NTB/bug)
HANGUS – Petugas PMK saat memadamkan sisa-sisa api di antara puing rumah yang hangus, Jumat (18/3).
Satu Rumah Hangus Terbakar di Taliwang Taliwang (Suara NTB) Kebakaran kembali terjadi di wilayah kota Taliwang, Jumat (18/3). Kali ini rumah warga bernama Hasanuddin di lingkungan Serangin kelurahan Telaga Bertong ludes dilahap si jago merah. Informasi yang diperoleh media ini di lokasi, api baru diketahui warga saat hampir seluruh bagian rumah sudah hangus terbakar. Hal ini dikarenakan saat api mulai menjalar, suasana di sekitar
rumah kejadian sedang sepi karena warga banyak yang tengah menjalankan shalat Jumat. “Baru tahu setelah shalat (jumat). Itu pun bisa dibilang api sudah membakar habis seluruh bagian rumah,” terang Hendra salah seorang warga. Mengetahui terjadi kebakaran, warga pun segera melakukan upaya pemadaman. Warga juga menelepon pemadam kebakaran untuk mematikan api agar tidak menjalar ke rumah warga lainnya. Sayangn-
ya hal tersebut tidak banyak membantu. Bangunan rumah yang seluruhnya terbuat dari kayu itu sudah ludes terbakar dan hanya meninggalkan puing saat akhirnya api bisa dipadamkan. Ironisnya kejadian kebakaran ini tidak diketahui sama sekali oleh si empunya rumah. Hasanuddin beserta istri tidak berada di rumah karena tengah berada di sawah. Tak pelak istri Hasanuddin yang melihat rumahnya hangus ter-
bakar hanya bisa menangis histeris karena tidak ada satu pun barang-barangnya yang dapat diselamatkan. Salah seorang warga menyebutkan, selain barangbarang yang berada di dalam rumah, terdapat dua unit sepeda motor yang berada di bawah kolong rumah. Kedua sepeda motor itu pun ikut terbakar karena warga tidak ada yang berani menyelamatkannya saat kobaran api semakin meluas. “Kalau tidak salah
motornya merek Honda CBR dan Yamaha Vixion. Kita tidak bisa selamatkan karena waktu akan diseret keluar ternyata tidak bisa sebab stangnya dalam keadaan terkunci,” sebut warga tadi. Meski dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Sebab Hasanuddin sang pemilik rumah, tidak banyak harta bendanya yang bisa diselamatkan. (bug)
Akun Medsos Pejabat Disos Sumbawa Dibajak Sumbawa Besar (Suara NTB) Akun media sosial (medsos) Facebook “Syarifah Ipun” milik Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Syarifah, S.Sos., M.Si dibajak dan disalahgunakan oknum tak bertanggung jawab. Hal ini dimanfaatkan untuk melakukan penipuan dengan cara meminjam sejumlah uang kepada teman facebook (FB) melalui inbox dengan alasan untuk membiayai perawatan keluarganya di rumah sakit. Informasinya, pesan yang dikirim melalui akun tersebut mendapat beragam tanggapan. Ada yang tidak percaya bahkan ada juga yang bersedia meminjamkan. Sehingga beberapa teman dalam facebook-nya menghubungi Syari-
fah via telepon. Syarifah tersentak saat mendengar isi pesan yang dikirimkan dari akunnya tersebut. Ditemui usai melapor di ruang Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Sumbawa, Jumat (18/3), Syarifah menegaskan tidak pernah menuliskan pesan dalam akunnya untuk meminjam sejumlah uang. Apalagi sampai meminjam dengan keperluan untuk membiayai keluarganya yang sakit. Diceritakannya, akunnya diketahui di-hack pada Kamis (17/3) malam. Beberapa temannya menghubungi via telepon. Dalam hal ini ditanyakan terkait penggunakan akun “Syarifah Ipun”. Mengingat ada pesan yang dikirimkan dengan meminjam uang dengan alasan bi-
aya perawatan keluarga yang sakit. “Saya kaget, kemudian saya mencoba untuk membuka Fb, untuk mengecek. Tetapi saya tidak bisa masuk menggunakan password akun saya. Saya menduga itu sudah dihack. Sehingga saya mencoba meminta bantuan ke teman saya untuk mengganti password. Laporan dari Facebook meminta untuk menunggu selama 23 jam,” imbuhnya. Pagi harinya, kata Syarifah, ia mencoba kembali membuka akunnya tersebut. Namun upayanya untuk masuk ke akun tersebut juga tak bisa. Hal ini membuatnya menjadi tidak enak secara psikologis terhadap beberapa orang yang diinbox akunnya tersebut. Seolah-olah dirinyalah yang menulis hal tersebut. Padahal
(Suara NTB/ind)
DIBAJAK - Syarifah saat melaporkan akun medsos-nya dibajak kepada Polres Sumbawa, Jumat (18/3). akunnya sudah di-hack orang hal ini dapat merugikan orang banyak. “Saya merasa tidak tak bertanggung jawab. Atas kejadian tersebut, ia enak secara psikologis. Makankemudian berinisiatif me- ya saya berinisiatif melaporlaporkannya ke Polres Sumba- kannya ke polisi. Karena ini wa. Mengingat nama baiknya sudah menyangkut nama baik sudah dicemarkan oknum tak saya dan dapat merugikan orbertanggungjawab. Terlebih ang banyak,” tukasnya. (ind)
SUARA PULAU SUMBAWA
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
Halaman 7
Sekda Belum Dilapori Soal Atap Sekolah Ambruk Bima (Suara NTB) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, Drs. H. Taufik HAK, M.Si geram setelah mendengar ada salah satu sekolah di Kecamatan Donggo yang atapnya ambruk, belum lama ini. Pasalnya hingga saat ini Sekda belum menerima laporan dari SKPD terkait yakni Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima mengenai kejadian tersebut. “Sampai saat ini, saya belum menerima laporan adanya salah satu sekolah yang ambruk,” ucap Sekda, kepada Suara NTB, Jumat (18/3). Kata dia, jika kejadian tersebut benar adanya, Taufik meminta agar leading sector terkait yakni Dikpora agar melakukan peninjauan dan melakukan pengecekan fisik kondisi sekolah. “Kalau memang benar, saya meminta Dikpora untuk segera turun ke lokasi sekolah,” katanya. Ia merasa prihatin atas kejadian itu. Pihaknya berjanji akan menyikapi serius dan menindaklanjuti infomasi tersebut. Sebab, kata dia sekolah merupakan tempat untuk mendidik dan membina generasi penerus bangsa. “Informasi ini akan segara ditindaklanjuti. Saya akan perintahkan Dikpora untuk ke lokasi sekolah itu,” tuturnya. Di tempat yang sama, Asisten II Setda Kabupaten Bima, Drs. H. Muzakkir, mengaku kaget adanya sekolah yang ambruk itu yang hingga kini belum diketahui secara pasti. “Kami baru tahu ada atap sekolah yang ambruk,” katanya. Zakir menjelaskan, pihaknya tidak bisa melakukan tindakan apapun sebelum ada laporan dan data resmi dari pihak terkait. Jika memang demikian adanya, dia menyesalkan sikap Dikpora. Semestinya sebagai intansi terkait harus aktif dan merespon cepat ketika ada permasalahan di dunia pendidikan. “Kalau bangunannya rusak, kenyamanan untuk belajar jelas terganggu. Guru yang mengajarpun tidak nyaman, terangnya. Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Tajuddin, S.H hendak dikonfirmasi tidak berada di kantornya. Bawahannya mengaku, Tajuddin saat ini sedang dinas keluar daerah. “Bapak tidak ada dalam ruangan, sedang dinas luar,” ujar stafnya. Atap SDN Inpres Jango Kecamatan Donggo ambruk belum lama ini. Atap ruangan kelas V dan VI ambruk saat siswa selesai melaksanakan Ujian Sekolah (UAS). Beruntung kejadian naas tersebut, tidak menelan korban jiwa. Akibatnya, siswa dan guru terpaksa belajar di luar ruangan menggunakan tenda. (uki)
(Suara NTB/uki)
KEBUGARAN – Anggota Pol PP Kabupaten Bima terus-menerus menjaga kesehatan dan kebugarannya. Semua tugas dan tanggung jawab hanya akan bisa berjalan sukses apabila tubuh tetap sehat. Para anggota Pol PP Bima melakukan senam bersama, Jumat (18/3) di halaman kantor bupati.
Penyidik Kembali Panggil Tersangka Kasus PNPM Kempo Dompu (Suara NTB) Penyidik Polres Dompu kembali mengeluarkan panggilan kepada tersangka kasus dugaan korupsi PNPM Mandiri Kecamatan Kempo, pekan depan. Dalam panggilan pertama sebagai tersangka, dari tiga orang pengurus, baru dua orang yang memenuhi panggilan. Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Herman kepada Suara NTB, Jumat (18/3) mengaku telah mengeluarkan panggilan kepada tiga tersangka kasus dugaan korupsi PNPM Mandiri Kecamatan Kempo tahun 2012 – 2013. Sebelumnya telah dikeluarkan panggilan dan hanya dua orang mantan pengurus yang memenuhi panggilan. “Satu
H. Taufik HAK
orang tidak hadir untuk dimintai keterangan sebagai tersangka,” katanya. Kendati demikian, lanjut Herman, pihaknya telah mengeluarkan surat panggilan untuk ketiga pengurus pekan depan. Panggilan ini menjadi panggilan kedua terhadap oknum pengurus yang sebelumnya mangkir untuk dimintai keterangan sebagai ter-
sangka dimintai keterangan,” ungkapnya. Kasus dugaan korupsi PNPM Mandiri Kecamatan Kempo tahun 2012 – 2013 ditangani Polres Dompu sejak 2014 atas dugaan penyelewengan dan pemalsuan kelompok dalam melakukan pencairan dana program simpan pinjam perempuan (SPP). Hasil kerugian negara yang dihitung BPKP Perwakilan Mataram yang diterima penyidik Polres Dompu pekan lalu, kasus ini merugikan keuangan negara hingga Rp 500 juta lebih dari total anggaran yang dikelola selama dua tahun sebesar Rp 8 miliar. (ula)
sangka. “Kita berharap mereka kooperatif terhadap penyidik,” harap Herman. Belum diperiksanya satu pengurus sebagai tersangka, kata Herman, membuat pihaknya belum bisa mengirimkan berkas perkara kasus dugaan korupsi PNPM Mandiri Kecamatan Kempo ini ke Kejaksaan untuk diteliti. “Kita akan kirim setelah semua ter-
(Suara NTB/uki)
Hari Jadi Kota Bima, Pemkot Undang Menpan RB
(Suara NTB/uki)
siap,” ucap Bupati, saat ditanya kesiapan Pemkab jika dites urine kepada Suara NTB, Jumat (18/3). Bahkan, kata dia, Pemkab setempat tengah berupaya mengusulkan anggaran dan mendorong untuk mendukung pelaksanan kegiatan tersebut. “Soal ini akan segera kami anggarkan dan pasti kami dorong agar direalisasikan,” kata bupati yang akrab disapa Dinda ini. Menurutnya, apabila satu atau dua orang yang dites, relatif murah. Namun jika semua pegawai, tentu memerlukan biaya yang banyak dan harus teranggarkan. “Yang jelas semua pegawai tanpa terkecuali akan dites. Yang tentunya harus dianggarkan terlebih dahulu,” ujarnya. Terlepas dari itu, Dinda mengajak semua lapisan masyarakat, agar tidak memakai atau menggunakan narkoba. Sebab, pengaruh barang haram tersebut sangat merusak terutama bagi generasi penerus bangsa dan daerah. “Kita akan terus mengkampanyekan gerakan anti narkoba, agar masyarakat meniggalkan narkoba minimal dari lingkungan keluarga,” pungkasnya. (uki)
Bima (Suara NTB) – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BBNK) Bima kekurangan alat tes urine. Akibatnya badan yang mengkoordinasi pencegahan dini pengguna narkoba di Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima ini, terkendala melakukan tes urine terhadap Satuan kerja (Satker) atau masyarakat. “Alat tes urine yang kita miliki masih sangat minim,” ucap Kepala BNNK Bima, Jolmadi S.Pd., kepada Suara NTB, Jumat (18/3). Kata dia, saat ini di BNNK setempat tercatat memiliki 243 unit. Sementara ideal yang dibutuhkan per daerah yakni Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima sebanyak 500 unit. “Jumlah yang tersedia tidak cukup, sementara wilayah tugas BNNK Bima, ada di tiga daerah kabupaten/ kota,” katanya. Meski begitu, tidak menyurutkan bagi pihaknya untuk berhenti melakukan tes urine sebagai upaya pencegahan dini pengguna narkoba. Hanya saja, kata Jolmadi, tes itu dilakukan terhadap satker ataupun masyarakat yang diprioritaskan. “Kebutuhan alat ini diperuntukkan bagi Satker atau masyarakat yang diprioritaskan,” terangnya. Terlepas dari keterbatasan itu, Jolmadi menambahkan, apabila ada Kepala Satker yang menginginkan untuk pegawainya dites urine, dengan menyiapkan sendiri alat tes
Hj. Indah Dhamayanti Putri
BPS Pastikan Petugas SE Memiliki Kapabilitas Dompu (Suara NTB) Kepala BPS Kabupaten Dompu, Ir. I Gusti Lanang Putra memastikan petugas sensus ekonomi (SE) tahun 2016 memiliki kapasitas yang mumpuni. Sebagian besar petugas berpendidikan S1 dan hanya 37 persen dari 158 orang petugas yang berijazah SMA. Petugas juga memiliki kemampuan berkomunikasi, bisa bekerjasama dan menulis dengan baik. “Petugas sensus ekonomi minimal berpendidikan SMA. Hasil perekrutan, petugas sensus di Dompu sebagian besar berpendidikan sarjana dan SMA hanya 37 persen, itu pun mereka yang sudah berpengalaman menjadi petugas sensus selama ini,” kata Kepala BPS Kabupaten Dompu, Ir I Gusti Lanang Putra kepada Suara NTB, Jumat (18/3).
Sebanyak 158 petugas SE yang telah direkrut sebagai petugas pencacah dan pengawas mengikuti apel yang dilangsungkan di kantor BPS Dompu dan dilanjutkan dengan gerak jalan santai dalam kota. Sebelum diturunkan ke lapangan melakukan pencacahan serta pengawasan petugas pencacah 1 – 31 Mei 2016 mendatang. Mereka akan dilatih di Kota Bima secara bergelombang selama tiga hari untuk petugas pencacah dan empat hari untuk petugas pengawas mulai 5 – 15 April 2016. Saat perekrutan, kata I Gusti Lanang Putra, dari 600an warga yang melamar sebagai petugas SE tahun 2016 dipilih mereka yang memiliki kompetensi, bisa berkomunikasi dengan baik, disiplin, bisa bekerjasama, dan memiliki kemampuan menulis dengan
baik. Pengalaman pada sensus sebelumnya, BPS harus menggaji pihak lain untuk menulis kembali hasil sensus agar bisa dibaca komputer. “Jadi dua kali kerja. Makanya kami langsung mencari mereka yang memiliki kemampuan menulis dengan baik,” ungkapnya. Dengan kompetensi petugas SE 2016 yang cukup baik ini, kata Lanang, pihaknya berharap bisa menghasilkan data yang akurat di tingkat lapangan terkait aktivitas ekonomi masyarakat non pertanian. Karena SE ini menjadi rujukan bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan dan pembangunan nasional maupun regional. Pentingnya SE ini diharapkan kerjasama semua pihak untuk mendukung, terutama pelaku usaha ekonomi untuk terlibat aktif. (ula)
(Suara NTB/uki)
Ihya Ghazali
(Suara NTB/uki)
Kota Bima (Suara NTB) – Hari jadi ke 14 Kota Bima akan diperingati tanggal 10 April mendatang. Pemkot Bima telah mengundang pejabat penting di Pemerintah Pusat, di antaranya Menteri Menpan RB, Yuddy Chrisnandi, Gubernur Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan sejumlah anggota DPR RI Dapil NTB. “Kita sudah layangkan surat resmi kepada beberapa pejabat penting di Jakarta, untuk menghadiri hari jadi ke 14 Kota Bima,” ucap Kabag Humas dan Protokol, Ihya Ghazali, S.Sos kepada Suara NTB, Jumat (18/3). Kata dia, selain eksekutif, pihaknya juga telah bersurat kepada sejumlah anggota DPR RI dapil NTB, yang merupakan putra daerah asli Bima. “Suratnya telah dikirim beberapa hari yang lalu. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi balik,” katanya. Menurutnya, diundangnya para pejabat dan anggota legislatif tersebut, setidaknya dapat memberikan informasi terbaru, untuk ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat, mengenai program kerja dan bisa menjual nama Bima yang aman dan nyaman. “Kehadiran mereka dapat memberikan hal yang positif bagi Kota Bima kedepan,” ujarnya. Apalagi lanjutnya, daerah setempat hingga saat ini masih diasumsikan sebagai daerah zona merah atau tidak aman. Pada momen hari jadi Kota Bima yang bertepatan dengan dihelatnya festival pesona Tambora yang diketahui dihadiri pejabat penting pemerintah pusat yang sebagian besarnya akan menginap di Kota Bima, “Kami ingin menunjukkan jika Bima aman dan nyaman untuk dikunjungi dan untuk menginap,” terangnya. Dia menjelaskan, pada hari jadi Kota bagian timur NTB ini. Pihaknya telah menyiapkan berbagai event kegiatan. Antara lain pawai kebudayaan, pentas seni hiburan rakyat, pameran pembangunan, pesta kuliner khas Bima dan lomba drumband antarpelajar. “Tahun ini kegiatan yang dikemas sangat menarik dan lebih diutamakan pesta ini untuk masyarakat Kota Bima,” terangnya. Untuk itu, Ghazali berharap agar semua SKPD dan masyarakat di Kota Bima dapat bekerjasama dan bahu membahu untuk menyukseskan even tahunan ini. Sehingga orang luar daerah yang mengunjungi Kota Bima, akan rindu dan menginginkan akan kembali ke wilayah setempat. “Dukungan masyarakat Kota Bima tentu memberikan hal yang positif, sehingga wisatawan regional, nasional dan asing akan betah saat berada di Bima,” ujarnya. Dia menambahkan, Pemkot setempat sedianya akan mulai mengadakan acara pada tanggal 29 Maret mendatang, diawali pawai Rimpu Mbojo. “Sementara untuk hari puncaknya tanggal 10 April dan dilanjutkan pameran pembangunan,” pungkasnya. (uki)
BNNK Bima Kekurangan Alat Tes Urine
Dinda Siap Dites Urine Bima (Suara NTB) – Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri bersedia dan mendukung apabila para pegawai di lingkup Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bima, dites urine. Komitmen Bupati juga ditunjukkan dengan mengusulkan anggaran untuk kebutuhan pelaksanan tes urine. “Siap dong, pastilah k i t a
(Suara NTB/ula)
Herman
urine. BNNK setempat telah sigap untuk beraksi dengan mengirim sejumlah tim, salah satunya tim dokter. “Permintaan boleh secara tertulis maupun via sms dan telepon. Namun baiknya bersurat resmi, sehingga ada dasar hukumnya,” sambungnya. BNNK Bima baru melakukan tes urine satu satker saja. Yakni Kodim 1608 Bima, beberapa hari yang lalu. Kendala pihaknya baru action sekarang lantaran sudah terpenuhi pegawai dan alat. “Dulu kita sangat terbatas alat dan pegawai. Namun sejak pegawai dilatih dan memiliki alat, kita langsung bergerak,” ujarnya. Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah membangun komunikasi dan koordinasi dengan pimpinan Forum Pimpinan Kepala Daerah (FKPD) di Kabupaten Bima, Dompu maupun Kota Bima untuk melakukan tes urine terhadap bawahannya. “Bupati Bima, Walikota Bima dan Ketua DPRD Kabupaten Bima, terbuka dan menyatakan komitmen untuk melakukan tes urine terhadap bawahannya,” pungkas Jolmadi. (uki)
Jolmadi
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
POLHUKAM
Halaman 8
Pasutri Diduga Bandar Narkoba Ditangkap Mataram (Suara NTB) Pasangan suami istri digerebek polisi di kamar karaoke salah satu kafé di bilangan Senggigi, Lobar, Jumat (18/3) dini hari. Mereka diintai polisi sejak tiga bulan terakhir terkait dugaan kegiatan mereka sebagai bandar dan pengedar narkoba jenis ekstasi. Sang suami WS alias PS (48) bersama istrinya MS alias ST (45) diduga tengah melakukan transaksi narkoba sekitar pukul
02.15 Wita. Tim opsnal Subdit II Ditresnarkoba Polda NTB melihat ada gelagat mencurigakan terhadap dua orang di dua kamar
berbeda namun bersebelahan. Kepala Subdirektorat II Ditresnarkoba Polda NTB, AKBP I Komang Satra menjelaskan
sekitar 15 menit kemudian tim langsung melakukan penggerebekan. “Kita geledah badan dan isi room-nya,” ujarnya dihubungi Jumat (18/3). Dari penggeledahan tersebut, ditemukan narkoba jenis ekstasi berlogo CK sebanyak enam butir. “Disembunyikan di bawah meja,’’ sebutnya. Polisi mengamankan kedua
tersangka ke Mapolda NTB serta diberi tes urine, yang menyatakan hasilnya positif. Pagi harinya polisi kemudian melakukan penggeledahan di rumah tersangka. Pasutri warga lingkungan Panaraga Utara, Sapta Marga, Cakranegara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, disebutkan selalu bersama-sama dalam mengedark-
an dan mengonsumsi narkoba. Keduanya dalam mengedarkan ekstasi tidak hanya menyasar pengunjung tempat hiburan malam di kawasan Senggigi, tetapi juga memiliki pelanggan di wilayah Mataram. “Kalau malam jualan di Senggigi, kalau siang di Mataram. Sasarannya pengunjung lokal. Belum ada indikasi dijual ke orang as-
ing,” terang Satra. Para tersangka dijerat dengan pasal 112 ayat 1 juncto pasal 127 Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana penjara lima tahun. Saat ini polisi masih melakukan pengembangan terhadap jaringan para tersangka, termasuk sumber asal ekstasi diduga dari bandar lainnya. (why)
Pendiri Sekolah Montessori Lombok Futura Terancam Dideportasi Kecewa Kinerja Setwan KETUA Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Baperda) DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH MH mengaku kecewa dengan kinerja Sekretariat DPRD NTB. Terutama terkait dengan kerja-kerja Baperda yang belakangan ini menjadi sorotan publik. Baperda mengaku sudah melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan mekanisme yang ada. Sehingga kalaupun pihaknya sekarang disalahkan, karena tidak melakukan tugas Baperda sesuai dengan tata tertib, lebih pada persoalan teknis yang merupakan tangungjawab Sekretariat Dewan. “Saya secara formal sudah menyerahkan teknisnya pada Sekretariat. Kalaupun Raperda itu katanya belum diregister, itu bukan kesalahan Baperda. Tetapi itu kan sudah jelas menjadi tugas sekretariat. Masak Baperda yang harus registrer itu, harus memperbanyak draf-nya, itukan tugas Kesektariatan,” terang Isvie. Isvie membantah sosialisasi empat buah Raperda inisiatif DPRD yang diduga sengaja dilakukan secara tertutup dengan tidak mengundang unsur media untuk disebarkan ke masyarakat. “Yang atur soal itu kan Sekretariat, saya tidak tahu, kalau dari media tidak diundang. Karena semua pihak sudah diundang. Kalau tidak ada dari unsur media, tanya saja Sekwan, karena itukan semua urusan Sekretariat Dewan, mereka kan melaksanakan tugas-tugas Kesekretaritan,” ujarnya. Ditanya terkait Sekretariat dewan yang mengaku tidak mengetahui jika Baperda DPRD NTB memiliki agenda uji publik dan FGD empat buah raperda inisiatif itu, Isvie secara tegas menafik hal tersebut. Saat kegiatan itu, katanya, banyak unsur Sekretariat yang hadir. “Semua rangkain saya lakukan. Termasuk publik heringnya dan itu dilakukan secara terbuka. Jika mereka mengaku tidak tahu, Sekwan harus bertanggung jawab soal itu,” ujar Ketua Fraksi Golkar itu. (ndi)
Hj. Baiq Isvie Rupaeda (Suara NTB/dok)
Jaga Ketertiban Administrasi Keimigrasian SEMAKIN tingginya lalu lintas orang menuju NTB, terutama Warga Negara Asing (WNA) menyisakan problema tersendiri. Oleh karenanya diperlukan kordinasi lintas sektoral mengoptimalkan langkah pengawasan terhadap keberadaan WNA di Lombok. Khususnya dalam pengurusan izin tinggal. “Saat ini memang ada peningkatan kasus pelanggaran keimigrasian. Berbanding lurus dengan peningkatan angka kunjungan,” ungkap Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Mataram, R. Agung Wibowo, Amd.IM, SH, MSi., kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (18/3). Ditambah lagi, sambung dia, diberlakukannya bebas visa kunjungan ke Indonesia kepada 80 negara, menyusul kemudian akan bertambah seiring masuknya Australia ke dalam daftar. Ia menegaskan bahwa kehadiran WNA dengan maksud tertentu juga perlu disikapi secara kritis agar terwujud kesepahaman dalam menjaga citra NTB sebagai destinasi wisata internasional. WNA yang akan mengunjungi Indonesia khususnya NTB diharapkan mengumpulkan informasi mengenai pengurusan administrasi keimigrasian yang tepat, melalui sarana dan jalur yang disediakan pemerintah. “Lewat jalur pemerintah. Supaya mereka paham betul ketika masuk wilayah Indonesia bahwa ada regulasi yang berlaku. Agar saling mendukung kondusivitas daerah kita,” jelasnya. Terlebih pada tahun 2016 ini, pemerintah provinsi mencanangkan kunjungan 3 juta wisatawan, setengah diantaranya adalah WNA. Hal itu menyisakan tantangan tersendiri terhadap upaya ketertiban administrasi keimigrasian. Namun demikian, pengawasan dan penindakan mengupayakan kordinasi terpadu lintas sektoral dalam rangka mensinergikan antara peningkatan kunjungan dengan ketertiban administrasi. “Petugas kita terbatas. Jadi kita membangun kordinasi dengan instansi terkait untuk membangun komunikasi efektif dalam rangka mendukung peningatan kunjungan wisatawan ke NTB,” tandasnya. (why)
Agung Wibowo
(Suara NTB/why)
Mataram (Suara NTB) Puluhan siswa-siswi TK/SD Bertaraf Internasional Montessori Lombok Futura Indonesia terancam tidak dapat melanjutkan program pendidikan gratisnya. Lantaran pendiri sekolah tersebut, Gabriele Clara (65) alias Gaby dihantui hukuman deportasi ke negara asalnya, Jerman. Ia diduga menyalahgunakan izin tinggal di Indonesia yang saat ini tengah diusut Kantor Imigrasi Mataram. Sepekan ini, warga negara Jerman pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) Pensiun itu didampingi Lembaga Perlindungan Anak NTB dalam menjalani proses hukumnya. Ketua Bidang Hukum LPA NTB, Joko Jumadi, SH, MH, kepada Suara NTB menjelaskan, ada sekitar 45 siswa tidak mampu yang disekolahkan secara gratis sejak 2013 silam. “Mereka terancam berhenti sekolah karena Gaby diduga salah Kitas. Apakah ada pihak lain yang mau menampung anak-anak ini dengan metode belajar yang sama?,” tegasnya saat ditemui di kantornya ketika menerima Gaby beserta salah satu pengurus Yayasan Lombok Futura Indonesia. Ia mengungkapkan, selama ini Gaby tidak memperoleh informasi yang cukup dalam rangka kepemilikan Kitas dan peruntukannya, baik itu oleh pihak sponsor kedatangannya. Bahwa Kitas pensiun tidak boleh bekerja. Sehingga selama ini yang bersangkutan hanya mengandalkan Kitas jenis
tersebut untuk melaksanakan kerja sosialnya. Hanya saja, kata Joko, selama ini Gaby mentransformasikan metode belajar Montessori kepada tenaga pengajar di Lombok tanpa menerima sepeserpun imbalan. Malahan dengan cekatan dan gigih dalam mengupayakan kebutuhan anggaran operasional sekolah yang terhitung mahal dengan metode tersebut. Sementara Gaby menjelaskan bahwa dirinya dalam menjalankan kegiatannya dibantu oleh koleganya di Jerman, kawan-kawannya sesama pensiunan guru. Melalui kegiatankegiatan kreatif di Jerman mengumpulkan donasi untuk kelangsungan eksistensi Yayasan Lombok Futura Indonesia. “Kami tujuh orang pada waktu itu membuat semacam perkumpulan donatur, bikin janji bantu anak Indonesia dengan membuka sekolah Montessori dan pendidikan untuk guru-guru di sini,” terangnya. Perjanjian itu, lanjut dia, kemudian disahkan pengadilan dan teregistrasi di kantor pajak Jerman sebagai suatu kelompok sosial berkegiatan non-profit. “Kami laporkan setiap tahun ke sana supaya tahu kalau di sini tidak bikin masalah,” katanya. Cinta Gaby kepada masa depan anak-anak Indonesia berawal dari liburannya ke Lombok sejak tahun 1987 silam yang berlanjut hingga pertemuanya dengan seorang guru pada 2009. Kemudian mengantarkannya untuk meneruskan ilmu sekolah Montessorinya.
(Suara NTB/why)
DATANGI LPA – Bidang Hukum LPA NTB, Joko Jumadi (kedua kiri) mendengarkan keluhan Gabriele Clara (paling kanan) yang diduga menyalahgunakan izin tinggal dan terancam dideportasi pihak Kantor Imigrasi Mataram. Sekitar akhir November Kantor Imigrasi Mataram hing- ga saat ini demi mendukung 2013 Yayasan Lombok Futu- ga akhirnya saat ini menjadi te- kegiatannya di yayasan Lomra Indonesia berdiri membu- muan Kantor Imigrasi Mataram bok Futura Indonesia. Pihaklaporan nya masih mendalami keterka kelas PAUD dan TK dan berdasarkan diakui Dikpora Lobar. Hingga masyarakat pada 3 Maret 2016. angan dari pihak-pihak terDitemui terpisah, Kepala kait, termasuk sponsor Gaby kini, sekolah yang berada di Desa Jatisela, Gunung Sari Seksi Pengawasan dan Pen- dalam pengurusan Kitasnya. “Kita dalami apakah ada keLombok Barat itu memiliki indakan Keimigrasian Kantor siswa 45 anak dari penjuru Imigrasi Kelas I Mataram, R. sengajaan atau hanya ketidakLombok, yang setiap hari Agung Wibowo, Amd.Im, SH, tahuan yang bersangkutan. Terdiberi pelayanan antar jem- MSi kepada Suara NTB men- kait penyalahgunaan izin tingput, sarapan dan asupan gizi gatakan, saat ini pihaknya se- gal tidak sesuai peruntukan,” khusus. Tepat 24 Februari dang meneruskan proses jelasnya Jumat (18/3) di kantorn2016 lalu, SD Montessori Lom- penyelidikan terhadap dugaan ya. Pelanggaran administratif bok Futura Indonesia diakui penyalahgunaan izin tinggal itu, lanjut dia, jika terbukti memiliki konsekuensi pemulangan Gaby tersebut. oleh Dinas Dikpora Lobar. Ia menjelaskan, Gabriele secara paksa atau deportasi. Untuk keperluan perpanjangan Kitasnya, kata Gaby, sela- Clara mengurus Kitas Pensi- “Saat ini hanya paspornya yang ma ini ia mempercayakan kepa- un atau Lansia sejak 2011 lalu kita tahan. Masih penyelidikan,” da seseorang untuk mengurus ke dan terus diperpanjang hing- pungkasnya. (why)
Gadai Motor Paman untuk Berjudi Mataram (Suara NTB) Dua tersangka diduga pelaku pencurian kendaraan bermotor, RZ dan PD ditangkap tim opnal Polsek Mataram. Mereka disebut mengambil secara diam-diam sepeda motor milik paman RZ untuk digadaikan. Sementara uangnya digunakan untuk berjudi. Kapolsek Mataram, AKP Taufik, SIP menjelaskan pada Sabtu (12/3) sekitar pukul 02.00 Wita, pelaku RZ memasuki rumah korban Heri, yang adalah pamannya sendiri di Gang Panda 9, Monjok Culik, Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, melalui pintu belakang. “Pelaku mengetahui secara persis posisi sepeda motor itu diparkir. Termasuk dimana tempat korban sering meletakkan kunci kontaknya. Pelaku tidak mengalami kesulitan dalam melancarkan aksinya,” terangnya di Mapolsek Mataram, Jumat (18/3). Ia menguraikan, pelaku mengambil kunci yang disimpan di dalam box depan sepada motor jenis matic kemudian membuka kunci gembok garasi.
PERAGAKAN - Pelaku RZ (kiri) dan PD memeragakan cara mengambil sepeda motor milik pamannya dalam kasus dugaan kasus pencurian kendaraan bermotor di Mapolsek Mataram, Jumat (18/3). RZ dikenai diversi karena masih di bawah umur. “PD ini yang menghubungkan Sementara PD menunggu di luar. “RZ ini perannya mengek- dengan salah satu rekannya, di sekusi,” kata Kapolsek. Sepeda mana tempat motor curian itu motor bernomor polisi DR 5065 digadaikan,” ungkap Kapolsek. CJ tersebut kemudian didorong Pagi harinya pada Minggu (13/ pelaku RZ hingga ke tepi jalan 3), barang curian digadaikan seAde Irma Suryani dimana pel- nilai Rp 2 juta. “Uangnya habis aku PD diminta menunggu. untuk main judi boladil,” ujarnPara pelaku kemudian memba- ya. Terhadap pelaku RZ yang wa kabur barang bukti tersebut masih dibawah umur, polisi ke rumah tempat biasa PD jaga memberlakukan diversi dalam malam di BTN Sweta, Turida. penanganan hukumnya. (why)
Sat Lantas Sosialisasi Tertib Lalulintas kepada Pegawai Prajabatan
(Suara NTB/ist)
SOSIALISASI - Kasat Lantas Polres Lombok Tengah AKP Pratiwi Noviani saat menyampaikan sosialisasi keselamatan berlalulintas kepada peserta Prajabatan, Jumat kemarin. Mataram (Suara NTB) Masih dalam rangka kegiatan Operasi Simpatik Gatarin 2016, Sat Lantas Polres Lombok Tengah menggelar sosialisasi dengan sasaran pegawai yang melakukan kegia-
tan prajabatan, Jumat (18/3). Kegiatan berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Praya. Kasat Lantas Polres Lombok Tengah (Loteng) AKP Pratiwi Noviani SH, menyebut, sosialisasi akan terus men-
yasar banyak pihak. Selain masyarakat umum, juga pegawai baru yang sedang melaksanakan prajabatan. Dengan harapan, ketertiban lalulintas dapat tersampaikan dan dipahami dengan baik, ketika mereka mengabdi sebagai PNS di instansi masing-masing. “Ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran para peserta prajabatan dalam berlalu lintas dijalan raya,” kata Pratiwi. Harapannya, para peserta lebih tertib, disiplin, demi keselamatan. Maksud lain, dalam rangka membangun pribadi yang sadar terhadap tata tertib berlalu lintas sesuai aturan. “Mereka nantinya setelah resmi bertugas menjadi PNS, dapat menjadi pelopor keselamatan di jalan raya,” harapnya. (ars)
Kalangan Swasta Dilibatkan Bangun Wawasan Anti Narkoba Mataram (Suara NTB) Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB, secara maraton menyelenggarakan kegiatan Advokasi membangun jejaring pembangunan berwawasan anti narkoba. jika sebelumnya bersama jajaran pemerintah, kali ini merangkul komponen institusi swasta dan organisasi masyarakat. Ini masih dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Menurut Kepala BNN Provinsi NTB Kombes Pol. Drs. Sriyanto, M.Si, dipandang perlu untuk disinergikan dan diterapkan dalam program kerja usaha kelembagaan tersebut, dengan konsep pembangunan berwawasan anti narkoba. “Baik mengarah kepada sumberdaya manusia yang dimiliki maupun peran aktif dan kontribusi nyatanya dalam mendukung program P4GN,” kata Sriyanto. Terkait kegiatan asistensi melibatkan swasta itu, dilaksanakan Kamis (17/3) lalu, di Hotel Golden Tulip Mataram. Kegiatan ini masih dihajatkan untuk menyamakan persepsi guna terwujudnya sinergitas program institusi swasta maupun organisasi masyarakat. Ini untuk mengintegrasikan program kerja usahanya dengan kebijakan pemerintah
melalui pembangunan berwawasan anti narkoba. Kegiatan ini disambut baik oleh peserta kegiatan. Sebagai salah satu wujud nyata dukungan terhadap program ini, spontan perusahaan Lombok City Center Mall, Daniel BK menyatakan akan memberikan ruang gratis bagi kegiatan BNN dalam mengkampanyekan program P4GN. Bahkan manajemen mall menyediakan hall di dalam lingkungan Lombok City Center Mall. “Hal ini adalah salah satu contoh kepedulian institusi swasta yang menyadari betul pentingnya kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba sekaligus mendukung kebijakan pemerintah yang menyertainya,” demikian Sriyanto mengapresiasi. Dia berharap, bentuk-bentuk dukungan dan partisipasi seperti ini dapat diikuti oleh lembaga swasta lainnya. Sriyanto menambahkan, pihaknya akan memanfaatkan kesempatan dan dukungan itu sebaik-baiknya. “Agar menjadi gerakan cepat dalam sinergitas program dan berintegrasi dengan semua pihak dalam menyadarkan masyarakat untuk mencegah diri dan terhindar dari penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba,” pungkasnya. (ars/*)
(Suara NTB/ist)
ASISTENSI SWASTA – Sambutan Kepala BNN NTB Sriyanto dalam kegiatan asistensi P4GN melibatkan kalangan swasta.
Polisi Buru Dua DPO Pembunuh Warga Kambeng Giri Menang (Suara NTB) Polres Lobar terus memburu pelaku pembunuhan warga Kambeng Desa Sekotong Timur, L Busayiri. Sampai saat ini, polisi sudah menangkap tiga pelaku, terakhir pelaku berinisial K ditangkap Polisi di Kuripan. Saat ini, tersisa dua pelaku dari lima pelaku pembunuhan tersebut. Dua pelaku tengah diburu polisi. Identitas pelaku sudah dikantongi. Kasatreskrim Polres Lobar, Joko Tamtomo menjelaskan, sebelumnya, polisi menangkap
pelaku berinsial K di jalan raya Kuripan. Pelaku sempat melakukan perlawanan namun polisi berhasil meringkusnya. Kini pelaku diamankan di Mapolres untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya. Pelaku terancam pasal berlapis. Masing-masing dugaan pembunuhan pasal 338 jo 55 jo 170 jo 351 KUHP dengan ancaman hukuman di atas 20 tahun. Kronologi penangkapan pelaku bermula dari hasil pengembangan dan penyelidikan oleh aparat tim Opsnal
Reskrim Polres Lobar. Atas hasil penyelidikan tersebut, tim melakukan pengintaian beberapa hari. Sehingga Kamis, sekitar jam 10.00 Wita tim Opsnal Reskrim berhasil mengamankan terduga pelaku di jalan raya Kuripan. Saat ditangkap, pelaku sempat melawan menggunakan sajam. Namun polisi berhasil meringkus pelaku. Hasil penggeledahan, pelaku membawa beberapa bilah sajam. Dijelaskan lebih jauh, penangkapan pelaku merupakan
hasil pengembangan tindak pidana pembunuhan dan atau penganiayaan terhadap korban L. Busairi warga Kambeng. Pelaku secara bersama-sama dengan pelaku lain, persisnya Hari Minggu tanggal 9 Februari tahun 2014, diduga membunuh korban di rumahnya. Beberapa pelaku yang merupakan rekan pelaku antara lain G, HA, telah divonis. Sedangkan pelaku lain K telah ditangkap. Sementara dua pelaku, A dan AR masih DPO. “Peran dari tersangka insial K
ini diduga melakukan penusukan menggunakan tombak ke bagian dada sebelah kanan korban,” ujarnya. Selain terlibat kasus pembunuhan, tersangka juga terlibat kasus pencurian ternak. Tersangka bersama kawanan pelaku yang lain yang telah berstatus terpidana, antara lain M alias C bersama dengan grup pelaku A, AM, AO, B, dan K telah mencuri 2 ekor sapi di wilayah Dusun Lendang Andus Desa Labuhan Tereng Kecamatan Lembar. (her)
Jendela Sastra
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
Halaman 9
CERPEN
Panduan Menulis Skripsi Dalam Sehari Karta Kusumah “NASIB buruk seorang juru foto akan dimulai sejak ia ditugaskan untuk menggarap foto pre-wedding dan yang menjadi modelnya ialah mantan tunangannya.” KALIMAT itu kucuri dari mulut Brian Fadli tiga hari sebelum ia tak pernah lagi menampakkan diri ke studio dan seminggu sebelum ia menjadi seseorang yang diburu polisi. Sore itu, 4 September 2015, Brian Fadli meneleponku dan mengatakan bahwa ia sudah membeli satu krat bir Bintang, dua botol anggur merah Orang Tua, empat bungkus Surya, dan memintaku datang ke studio menemaninya menghabiskan itu semua dalam semalam. Kuceritakan rahasia ini kepadamu karena akhir-akhir ini teman-temanku menjauhiku. Mereka curiga aku bersekongkol dengan Brian Fadli dalam merencanakan penculikan Desi Fitriana yang lima hari setelah pertemuannya dengan Brian Fadli dikabarkan hilang. Mereka juga mengutukku karena mereka kira akulah orang terakhir yang ditemui Brian Fadli, padahal tidak. Aku tidak bersekongkol dengan Brian Fadli untuk menculik perempuan itu, itu fakta pertama. Fakta kedua, aku bukanlah orang terakhir yang ia temui. Fakta ketiga, aku sangat yakin dengan semua fakta itu. Demi membersihkan namaku dari semua tuduhan itu dan demi menjelaskan keadaan yang sebenarnya terjadi, aku mulai ceritaku dari saat aku datang ke studio dan menemaninya menghabiskan bir Bintang, anggur merah Orang Tua, dan empat bungkus Surya. Kau boleh mengutip ceritaku ini dan mengolahnya sebagai berita, jika kau ingin. Namun satu hal kuminta padamu, jangan sekali pun mencantumkan namaku. Cukup sebut saja aku dengan nama samaran. Karta Kusumah, misalnya. “MASUK, bung,” ujar Brian Fadli setelah membukakan pintu studio. Ia bicara begitu seolah aku seorang tamu yang baru sekali berkunjung ke sana. Aku menanggapi ajakannya dengan mengatakan, “Boleh aku ke toilet sebentar? Aku baru mengantar stok bokep baru ke pelanggan dan itu membuatku menahan kencing lebih dari tiga jam.” Dan ia membalas, “Silakan. Pintu toilet selalu terbuka untukmu.” Kemudian ia memasukkan sepatu yang baru kulepas di depan studio dan segera menutup pintu seolah ia ingin memastikan agar tak ada siapa pun yang akan menyangka bahwa di dalam studio ada dirinya dan aku. Aku keluar dari toilet dengan gemetar dan menggerutu karena sisa kencing dalam kelaminku masih muncrat
dan membuat bercak gelap di celanaku. Selalu saja ada sisa kencing yang mendesak keluar ketika celana sudah dikancingkan, umpatku. Studio remang dan aku baru menyadari bahwa Brian Fadli tidak menyalakan satu lampu pun. Aku memberi kode padanya dengan mengedarkan telunjuk menujuk lampu di studio satu demi satu. Ia mengangguk dan kemudian menyalakan komputer dan sebuah cahaya memancar dari layarnya. Cahaya dari komputer itu cukup untuk menerangi studio dan kami berdua sebab Brian Fadli sudah mengganti background komputer itu dengan sebuah foto putih semata. Aku duduk di hadapannya dan ia duduk menghadap aku dan layar komputer itu. “Apa kau punya satu terabyte bokep baru sehingga untuk menyelesaikannya kau perlu membeli minuman dan rokok sebanyak ini?” pancingku. Sudah menjadi kebiasaan Brian Fadli mengajakku menyeleksi film-film baru dan sebagai bahan membujuk ia menyediakan bir dan rokok. Namun, kenyataan bahwa ia menyediakan bujukan itu sedemikian melimpah tentu membuatku curiga. Ketika seorang teman datang padamu dan membawakan sebotol bir dan sebungkus rokok, kau tahu, itu adalah sebuah siasat agar kau melakukan sesuatu yang ia ingin. Dan ketika di lain waktu ia datang dengan membawa rayuan yang lebih banyak lagi, kau perlu waspada, sebab itu adalah gelagat ia ingin kau melakukan sesuatu yang tak kau ingin lakukan. “Aku baru saja pulang memotret dan ketika memotret tadi setiap kali lampu kilat menyambar dan shutter kamera berbunyi aku seakan dihajar petir dari jarak yang paling dekat yang mampu dijangkau petir,” Brian menjawab. Tapi tentu saja jawaban itu sangat jauh dari apa yang aku tanyakan barusan. “Berapa petik kau memotret barusan?” “Lebih dari satu rol film.” “Berarti lebih dari tiga puluh enam kali kau dihajar petir.” Brian tidak menanggapi komentarku barusan. Dan sebagai gantinya ia menggeleng-gelengkan kepala seakan menghalau gelegar petir yang mungkin masih bersarang di dalam liang telinganya. “Atau dua puluh lima kali? Dua puluh empat lebih satu,” ujarku, menuntut Brian Fadli menjelaskan hitung-hitungan
(pinterest.com 2)
soal petir tadi. “Bukan di sana soalnya. Aku tadi memotret Desi Fitriana.” “Alamak!” seruku. Ada jeda sehisapan rokok sebelum aku melanjutkan, “Kau masih mengharapkan dia? Ayolah, bung. Kau sudah ditelantarkannya. Tidakkah kau ingat bagaimana ia mengakhiri hubungan kalian hanya karena kau tidak kunjung wisuda dan tepat ketika kau menerima surat keterangan dari jurusan agar kau segera wisuda atau kau terpaksa di-dropout? Itu adalah momen yang paling tepat untuk ia menghancurkan sebagian pondasi hidupmu!” “Ini semua gara-gara Andre!” “Maksudmu Andre yang merayu Desi Fitriana agar meninggalkanmu?” “Bukan. Andre yang membuat aku mesti bertemu dengan Desi Fitriana lagi. Ia menugaskan aku untuk menggarap foto pre-wedding dan, kau tahu, Desi Fitrianalah yang jadi modelnya.”
“Sempak! Maksudmu Desi Fitriana akan menikah dan kau yang menggarap foto prewedding-nya dan foto itu akan dijadikan undangan yang akan dibagikan ke semua orang termasuk untukmu?” “Tidak sejauh itu. Yang jelas kutukan itu sudah dimulai. Nasib buruk seorang juru foto, kau tahu, akan dimulai sejak ia ditugaskan untuk menggarap foto pre-wedding dan yang menjadi modelnya adalah mantan tunangannya.” “Jadi apa rencanamu sekarang?” Brian beranjak menuju lemari yang biasa digunakan untuk menyimpan peralatan memotret. Ia membuka lemari itu, mengeluarkan bujukan yang sudah ia siapkan, dan meletakkannya di hadapanku. “Mari kita habiskan dan setelah itu akan kuceritakan rencanaku.” MALAM sudah jatuh jauh sekali. Seberapa jauhnya, cukup aku saja yang tahu. Namun, kau berhak tahu, bahwa
saat itu, dalam keadaan setengah mabuk, aku berjanji pada Brian Fadli akan membantunya menyelesaikan skripsi. Skripsi itu sesungguhnya sudah selesai dan aku pun sebenarnya terkejut mengapa ia menunda wisuda padahal skripsi itu sudah siap untuk diuji. “Aku benci dengan kenyataan bahwa aku harus mencantumkan ucapan terima kasih di lembaran awal. Kau tahu, aku tak pernah mampu berterima kasih kepada seseorang yang tidak pernah membantuku.” “Setan! Bodohnya kau, Brian Fadli. Kau hanya perlu mencantumkan nama orang tuamu, ketua jurusan, dosen pembimbing, teman-teman sekelas, dan lain-lain.” “Mereka tidak membantuku sama sekali dalam proses penyelesaian skripsi ini. Satu-satunya yang membantuku hanya Nur Yusuf.” “Siapa Nur Yusuf?” “Orang yang menggarap
skripsi ini. Lagi pula, mengapa aku harus berterima kasih padanya? Aku sudah membayar lima juta sebagai imbalan.” “Kau membayar semahal itu?” “Aku didesak untuk segera wisuda oleh berbagai kondisi. Ibuku, setiap kali aku membuat status di Facebook, selalu berkomentar: Main-main terus, kapan wisuda? Ayahku selalu membandingkan aku dengan Onatnas Lebi yang sekarang sudah menjadi sutradara film dan bekerja di sebuah rumah produksi film padahal hanya lulusan STM. Kau tahu bukan, film-film seperti apa yang dia kerjakan? Film kacangan yang bahkan belum bisa dibedakan dengan video klip lagu-lagu dangdut. Dan yang terakhir, Desi Fitriana pun meninggalkanku yang seorang mahasiswa hubungan internasional dan berencana menikah dengan seorang sarjana agama. Apa kau punya cara lain untuk menghadapi semua desakan itu?” “Seandainya saja ada sebuah buku panduan yang berjudul “Panduan Menulis Skripsi Dalam Sehari.” “Seandainya saja.” “Satu-satunya yang mampu menuliskan buku panduan semacam itu hanya kau, Brian Fadli. Dan kau hanya perlu menulis bahwa untuk menyelesaikan skripsi dalam sehari, pembacamu perlu mengalami penderitaanmu itu dan menyerahkan solusinya kepada orang yang mampu menyelesaikan skripsi dengan imbalan lima juta.” “Sempak!” “Hahaha, lantas apa yang mesti kukerjakan untuk membantumu menyelesaikan skripsi yang sudah selesai ini?” “Skripsi ini belum selesai tanpa ucapan terima kasih. Dan tugasmu adalah menuliskan ucapan terima kasih itu.” “Sempak!” Kami berdua tertawa lepas sampai azan Subuh mulai menerobos ke dalam studio. Tak lama kemudian ia mengambil bantal dan segera tidur. Pagi ini, katanya sebelum tidur, ia akan ke kampus dan menyerahkan skripsi itu kepada dosen penguji. Kuselesaikan tugasku dan kemudian kumatikan komputer. Layar komputer yang mati tidak membuat studio gelap seperti kemarin karena tiga garis cahaya masuk dari celah-celah ventilasi. Aku beranjak ke pintu studio, membuka pintu itu dengan pelan meskipun tak cukup membuat derit pintu itu
tidak terdengar sama sekali, lantas memasang sepatu dan segera menyalakan motor dan kemudian pulang. Dalam perjalanan pulang aku selalu berdoa semoga Brian bisa menjawab pertanyaan demi pertanyaan dosen pengujinya dan lulus dengan nilai yang, meskipun tidak sempurna, tidak begitu memalukan ketika dicantumkan dalam ijazah. Namun, ternyata Tuhan berkehendak lain. Tiga hari setelah kedatanganku ke studio, Brian Fadli meneleponku dan mengatakan bahwa ia gagal mempertahankan skripsinya karena ia tidak bisa memahami lebih dalam apa yang tertulis di skripsinya itu. Dan seminggu kemudian ia kembali meneleponku dan memakiku mengapa aku mesti menulis nama Nur Yusuf di lembar ucapan terima kasih sehingga membuatnya mesti berurusan dengan jurusan dan fakultas dan universitas. Brian Fadli juga menambahkan bahwa pihak universitas menemukan banyak skripsi yang palsu—dalam arti dikerjakan oleh penulis-penulis bayaran—dan juga berhasil menemukan penulis-penulis itu, salah satunya Nur Yusuf. Dan kini Brian Fadli tengah berada di kota lain yang tidak aku dan teman-temanku ketahui demi menghindari pengejaran polisi karena pemalsuan skripsi itu. Kau tahu, tentu ia mesti mempertanggungjawabkan surat pernyataan bermaterai yang menyatakan bahwa skripsi yang ia kerjakan itu tidak plagiat dan benar-benar ia kerjakan sendiri. AKU sudah menceritakan kejadian sebenarnya padamu dan kau bisa menarik kesimpulan bahwa tak ada hubungan sama sekali antara kepergian Brian Fadli dengan hilangnya Desi Fitriana. Dan jika kau bisa berpikir jernih, sesungguhnya bisa saja Desi Fitriana bukan hilang, namun sedang berbulan madu. Meskipun kepergian Brian Fadli dan saat bulan madu Desi Fitriana berada dalam rentang waktu yang hampir bersamaan, tentu kau tidak berpikir bahwa mereka pergi bersama, bukan? (Gang Patai, September 2015)
Karta Kusumah, lahir di Palembang. Menetap dan bergiat di Padang, Sumatra Barat.
PUISI
Robbyan Abel Romdhan Hidup
Pemanah Angin
Wanita Pemetik Bunga
Sulap
lama membuat cerita di bawah kaki gunung hingga timbul niat bercinta walaupun ia harus mengandung
secangkir manis siap kuminum di bulan ini beserta seikat kacang di bawah tanah aku bersuling menyambut angin kiriman berdoa pada padi-padi yang terhampar di mataku
bunga-bunga itu terhampar begitu saja mereka sedang mengerumuni seorang wanita wanita yang sama rupanya dengan bunga dan madu sama manis dengan senyumnya
seekor kelinci berlari dari dalam topi menyusul tanya pada kapsul-kapsul yang ia pikul siapa saja yang melihatnya akan tertawa dan terheran-heran sambil bertepuk tangan
setelah tiba purnama kesembilan lelaki diwajibkan bersiaga karena akhir yang dianggap pengorbanan akan segera tumpah ke dunia
ada kedatangan yang lenyap di sela-sela sawah mereka menyamar menjadi suara bambu hingga bendera bergoyang dan mereka terbang bagai tombak, mulut mereka memanah angin
lonceng emas terus ia goyangkan seiring rambutnya beterbangan lalu kupu-kupu mulai berdatangan minta ditangkap tanpa ingin dilepaskan
di bawah terang ia menghilang dalam bimbang benda ajaib itu terselip oleh tangan gaib bola matanya berlari dikejar-kejar birahi birahi pencari kelinci yang bersembunyi
ikatan ini begitu erat hingga tak ada yang menembusnya gelap, terang, gelap terang , begitu cepat ia tumbuh seperti pohon kelapa
para pencuri kebahagiaan yang menyisakan bulu hitam di lidah sawah
wanitaku sedang asik bercerita tentang apa yang ia petik dan apa yang ia cinta selain pohon, aku juga suka tidur di pahanya ini adalah cara bercinta paling mesra
ia mahir melahirkan mantra-mantra rahasia mulutnya menganga sesekali api menyala mukjizat-mukjizat ini datang begitu cepat lalu merambat dalam ingat yang mengkilat
kelopak bunga mulai pantulkan cahaya jingga aku masih terlelap dalam suling yang manja bukit ini semakin sunyi semakin merdu segerombolan burung kembali bersatu
(Mataram, 2016)
lalu menjadi banyak melebihi pasir wajah mereka terlihat berseri tak ada yang menyadari semua akan berakhir dan kembali mengalami reinkarnasi
(Suradadi, 2016)
Robbyan Abel Romdhan lahir di Mataram, 5 Januari 1998. Kini menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Airlangga, Surabaya.
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
PENDIDIKAN
Halaman 10
194 Kepsek Dimutasi
Bupati : Kepala Sekolah Harus Punya Visi Selong (Suara NTB) Sebanyak 194 kepala sekolah (kepsek) dari tingkat Taman Kanak-kanak, SD dan SMP di lingkup Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) dilantik di GOR Selaparang Selong, Jumat (18/3). Mutasi kepsek ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan di era kepemimpinan Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan. Dalam sambutannya, Bupati Lotim mengingatkan para kepsek harus mempunyai visi memimpin sekolah. Menurutnya, kalau kepsek tidak memiliki visi, maka sebaiknya diminta tidak menjadi kepsek. Masalah pendidikan cukup kompleks. Semua masalah pendidikan itu diyakini bisa diatasi, jika para kepsek selaku pemimpin di tingkat satuan pendidikan ini memiliki visi yang jelas.
Pendidikan, katanya merupakan aspek paling penting dalam penentuan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kondisi NTB yang masih berada di level bawah menunjukkan masih terpuruknya NTB secara nasional. Lotim sebagai bagian dari NTB harus berusaha memperbaiki dunia pendidikan.
Kumpulkan Ratusan Trofi PADA usia yang masih sangat belia, yakni enam tahun, Zahra Salsabila Aira Purnomo sudah menorehkan prestasi membanggakan di bidang fashion show. Sudah puluhan lomba ia ikuti dan selalu memenangkan lomba. Tercatat Zahra Salsabila sudah mengumpulkan 135 tropi juara dan penghargaan lomba dari berbagai tempat yang pernah ia ikuti. Di antaranya yaitu pada ajang lomba fashion show tingkat Kota Mataram, fashion show tingkat provinsi bahkan sampai tingkat nasional. Di tingkat nasional, Zahra Salsabila menjadi juara tiga pada ajang lomba fashion show dan pembawa acara. Di atas catwalk, Zahra Salsabila tak diragukan lagi, ia seperti menemukan dunianya. Gadis cilik kelahiran Mataram 13 Oktober 2009 silam ini mengaku tak ada pelajaran khusus, melainkan ia secara otodidak belajar berjalan di atas catwalk. Ia mengaku sangat senang dengan seluruh raihan yang telah ia raih sampai dengan saat sekarang ini. Bahkan putri pasangan Joko Purnomo, S.Kom dan Akto Rosita Dewi, S.Adm ini memiliki cita-cita ingin menjadi model kelas nasional yang akan membawa nama baik daerah di pentas nasional. Kebanggaan rupanya juga datang dari sang nenek, Yunida yang selalu setia mendampingi Zahra Salsabila saat setiap mengikuti lomba. Yunida berharap agar kelak Zahra Salsabila dapat menjadi kebanggaan orang tua, keluarga dan agama. (dys) Zahra Salsabila (Suara NTB/dys)
16.900 Pendaftar Rebut 1.800 Kuota di Unram Mataram (Suara NTB) Data akhir pendaftar Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016 di Universitas Mataram (Unram) sejak ditutup Minggu lalu mencapai 16.900 orang. Mereka akan memperebutkan 40 persen dari keseluruhan kuota yang dimiliki Unram atau sebesar 1.800 kuota. Jumlah tersebut menurun drastis bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai jumlah 22 ribu pendaftar. Hal itu sebanding dengan menurunnya jumlah sekolahsekolah di NTB dalam mengikuti SNMPTN, yakni hanya 155 sekolah dari 244 jumlah sekolah pada tahun 2014 dan 288 sekolah pada tahun 2015 lalu. Wakil Rektor I Unram, Prof. Lalu Wirasapta Karyadi menduga, penurunan minat sekolah-sekolah di NTB mengikuti SNMPTN lantaran perubahan pola SNMPTN 2016 yaitu terjadinya penurunan jumlah kuota berdasarkan nilai akreditasi sekolah. Pembatasan terjadi pada jumlah kuota untuk sekolah dengan nilai akreditasi A dari sebesar 100 persen menjadi 75 persen, sementara akreditasi B dari sebesar 80 persen menjadi 50 persen, akreditasi C dari sebesar 60 persen menjadi hanya 25 persen. Sementara bagi sekolah yang hanya memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) tetapi belum diakreditasi dari sebesar 40 persen kini menjadi 10 persen saja. “Pola yang sekarang ini kan membatasi dengan kuota berdasarkan akreditasinya, tahun lalu kan tidak ada pembatasan 100 persen, sekarang dibatasi kuota berdasar akreditasi,” ujarnya. Selain itu, Karyadi menduga terjadinya penurunan minat sekolah mengikuti SNMPTN didasari pada pengalaman mengikuti SNMPTN tahun lalu dimana proses seleksi SNMPTN tidak banyak meluluskan siswa dari sekolah yang bersangkutan. “Kemungkinan disebabkan karena beberapa sekolah pengalaman tahun lalu sedikit yang diterima merasa belum bisa berkompetisi mungkin, ini dugaan saja merasa belum bisa berkompetisi atau kemungkinan yang kedua ialah keengganan dari pihak sekolah untuk mengisi PDSS atau mendaftarkan siswanya untuk masuk PTN, bila ini terjadi kekeliruan ini ada di pihak sekolah,” ujarnya. Pihaknya pun berharap agar melalui evaluasi eskternal seperti dari perguruan tinggi ini bisa menjadi evaluasi proses dan mutu yang ada di sekolah itu. Artinya kalau menemukan fakta bahwa sedikit siswa yang lulus SNMPTN, itu berarti masih ada yang kurang di sekolah itu, makanya setiap waktu harus dicoba mendaftar. (dys)
Melihat IPM tersebut, tugas kepsek dan guru menjadi sangat berat. Di mana, pendidikan merupakan inti dari pembangunan manusia selain aspek ekonomi dan kesehatan. Sebagai pemimpin di sekolah, kepsek diminta terus berkoordinasi. Dikpora ada kepala dinas, ada Kepala Unit
Pelaksana Teknis Dinas di tingkat kecamatan. Semua diminta bisa berkoordinasi. “Teruslah berkoordinasi,” ujarnya mengingatkan. Sementara Kepala Dinas Dikpora Lotim, Mahsin, SPd, MM, merincikan yang dilantik sebagian besar kepsek tingkat SD sebanyak 174 orang, SMP sebanyak 14 orang dan TK sebanyak 6 orang. Menurutnya, mutasi dan promosi yang dilakukan terhadap para kepsek ini, karena kebutuhan dan penyegaran. Mutasi juga sebagai upaya untuk mengawal visi misi pemerintah, baik di tingkat pusat, provinsi mau-
pun di tingkat kabupaten. Tujuannya, untuk membangun dunia pendidikan lebih baik. Bangun budaya mutu yang bisa dirasakan langsung dampaknya oleh peserta didik. Keberadaan kadis hingga kepsek di tingkat satuan pendidikan bisa bekerja dengan baik dalam membangun komitmen kolektif. Masalah IPM, pendidikan diakui menjadi hal penentu. Dalam mengelola pendidikan tidak bisa setengah hati. Dikpora ingin membangun iklim kerja yang baik. Termasuk, mengimplementasikan budaya kerja di kelas yang bermutu. (rus)
(Suara NTB/rus)
PELANTIKAN - Suasana pelantikan 194 kepsek di Gedung GOR Selaparang Selong, Jumat (18/3).
RSP Unram Mulai Beroperasi Mataram (Suara NTB) Setalah lama ditunggu, Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Mataram (Unram) resmi beroperasi, Jumat (18/3). Puluhan dosen dan pegawai Unram menghadiri soft launching yang digelar Jumat kemarin. Rektor Unram Prof. Ir. H. Sunarpi, PhD, menjelaskan, keberadaan RSP sangat strategis bagi Unram demi menjawab kebutuhan masyarakat NTB di bidang layanan kesehatan. Dengan sudah dimulainya pengoperasian, masyarakat sudah bisa terlayani untuk melakukan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan. Diakui Sunarpi, total anggaran yang sudah dihabiskan untuk membangun gedung RSP mencapai Rp 180 miliar. Jumlah tersebut masih jauh dari anggaran yang dibutuhkan Unram yakni mencapai Rp 250 miliar, apalagi RSP kini tak lagi mendapat suntikan dana APBN. “Masih jauh, sementara dari alat kesehatan juga belum tercukupi, akan tetapi dengan alat yang ada sudah cukup untuk dioperasikan. Targetnya gunakan dana masyarakat kita untuk menyelesaikan segala kekurangan gedung satu total Rp 10 miliar, termasuk untuk alkes, kekurangan tempat tidur, untuk yang vital-vital saja, un-
(Suara NTB/dys)
TINJAU - Rektor Unram H. Sunarpi saat meninjau salah satu ruangan di RSP Unram setelah soft launching, Jumat (18/3). tuk gedung dua di lantai tiga plafonnya, sama gedung tiga,” terangnya. Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Unram, dr. Hamsu Kadrian mengaku untuk pelayanan kepada masyarakat, RSP hanya melayani untuk ra-
wat jalan, rawat inap, ruang operasi, ruang bersalin dan laboratorium. Sementara ruang ICU belum disediakan. Adapun untuk tenaga medis tidak ada masalah dan tercukupi. “Kita lebih di sini, paling banyak dokter spesialis disi-
Belum Semua UNBK, Pengelola Sekolah harus Belajar Selong (Suara NTB) lang sudah cukup banyak. DiSebagian besar sekolah di akui, ada sekolah semestinya Kabupaten Lombok Timur tidak boleh tidak tidak masuk, (Lotim) diketahui belum bisa seperti SMAN 1 Selong. Namengikuti Ujian Nasional mun, setelah dikonfirmasi, Berbasis Komputer (UNBK) ketidakikutsertaan salah satu tahun 2016. Dari ratusan sekolah favorit tersebut karesekolah yang ikut hanya 6 na kendala sistem peralatan. sekolah di tingkat SMA/SMK. Meski demikian, Mahsin Sebagian besar sekolah yang menegaskan tidak boleh ada belum diminta belajar, sehing- alasan tidak rasional dalam ga ke depan bisa ikut semua. Enam sekolah di Kabupaten Lotim tersebut adalah, SMKN Pringgasela, SMAN 1 Aikmel, SMKN 1 Selong, SMKN 2 Selong, SMKN Sakra, SMKN Pringgabaya dan SMKN Sikur. “Ini pembelajaran bagi sekolahsekolah yang belum,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim, Mahsin, SPd, MM, ketika diwawancara Jumat (18/3). M a h s i n menyebut, dibandingkan dengan kabupaten lain se NTB, jumlah sekolah yang mengikuti UNBK di Lotim terbiMahsin
mengikuti UNBK, sehingga harus dibenahi. Tidak saja di tingkat SMA sederajat. Termasuk di tingkat SMP sederajat. Diketahui jumlah yang ikut UNBK di tingkat SMP juga masih terbatas. Antara lain SMP 1 Terara, SMPN 1 Sikur dan SMPN 1 Selong. Untuk bisa mengikuti UNBK diperlukan sejumlah persiapan. Selain perangkat komputer, juga harus mempersiapkan sumber daya manusia yang ada di tingkat satuan pendidikan. Semua stakeholders di bidang pendidikan perlu berbenah. “Butuh kesiapan sarana prasarana pendukung, juga harus punya spirit,” ungkapnya. Menurut Mahsin yang juga Ketua PGRI Kabupaten Lotim, sebetulnya semua sekolah siap. Hanya saja karena alasan terjadi keterlambatan dalam koordinasi membuat sekolah belum siap menggelar UNBK. (rus)
ni, paling banyak disini yaitu sebanyak 30 dokter spesialis,” klaimnya Sementara untuk pelayanan BPJS, RSP Unram belum bisa melaksanakan dan akan menunggu prosedur yang berlaku. “BPJS ada persyaratan-
nya untuk bisa bekerjasama, kita ada potensi banyak mahasiswa dan masyarakat umum yang bisa terlayani. Kalau di kampus ada namanya jaminan kesehatan mahasiswa, sama seperti BJS khusus untuk mahasiswa”. (dys)
Mahasiswa Jangan Hanya Berorientasi Lulus
(Suara NTB/ist)
Mahyudin Jakarta (Suara NTB) Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan para mahasiswa perguruan tinggi jangan hanya berorientasi menjadi sarjana, tetapi juga melakukan riset dan berkompetisi. “Mahasiswa harus berorientasi pada riset dan kompetisi. Termasuk melakukan riset agar menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. Bukan berorientasi jadi sarjana saja, karena hanya akan menambah jumlah pengangguran,” katanya di Universitas Muhammadiyah Profesor Hamka, Jakarta, Jumat, seperti dilansir keterangan tertulis MPR. Mahyudin mengatakan, melalui skripsi, mahasiwa dap-
at melakukan riset yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Bukan skripsi yang judul dan temanya itu-itu saja, apalagi mencontoh orang lain”, ujarnya. Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN, menurut Mahyudin, juga memberi peluang dan tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Jika tidak disiapkan, Indonesia hanya akan menjadi pasar produk negara lain. “Namun jika dimanfaatkan, MEA juga bakal jadi peluang besar bagi Indonesia menguasai Asia dan dunia melalui pintu ASEAN,” ujarnya. Selain itu, Mahyudin juga menyinggung soal dunia perguruan tinggi Indonesia yang memiliki tantangan besar untuk mengejar ketertinggalan dari perguruan tinggi luar negeri. Sampai saat ini belum ada universitas di Indonesia bisa menembus peringkat 600 perguruan tinggi dunia. “Padahal banyak anak-anak dan mahasiswa Indonesia yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Mereka kerap memenangkan olimpiade ilmu pengetahuan, baik regional maupun internasional. Mereka hanya butuh fasilitas untuk mengembangkan potensi yang dimiliki,” katanya. (ant/bali post)
(Suara NTB/dok)
Lokasi Pelantikan Belum Berizin
Satpol PP Lotim Tegur Dinas Dikpora Lotim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menegur Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim yang melantik 194 kepala sekolah (kepsek) untuk mengemban tugas di satuan pendidikan tingkat TK, SD dan SMP. Teguran ini terkait penggunaan GOR Selaparang Selong dari pihak KONI Lotim. KEPALA Satpol PP Lotim, Drs. Salmun Rahman yang turun langsung ke lokasi pelantikan di GOR Porda Selong itu langsung memanggil pihak Dinas Dikpora untuk mengklarifikasi penggunaan gedung olahraga futsal yang digunakan oleh Dikpora untuk melantik 194 kepsek. Mantan Kabid Kebudayaan pada Disbudpar Lotim menyayangkan tindakan Dikpora Lotim yang sebelum melakukan pelantikan dengan menggunakan gedung olahraga itu terlebih dahulu tidak berkoordinasi dengan pihak penanggung jawab gedung olahraga, yakni KONI Lotim.
“Kita bukannya melarang dan siapapun boleh menggunakan gedung olahraga ini untuk berkegiatan sepanjang ada izin dari KONI selaku penanggung jawab,” jelasnya. Dengan tidak adanya izin dan sembarangan penggunaan gedung olahraga ini, kata Salmun, dikhawatirkan sejumlah sarana olahraga yang ada di seputar lokasi maupun di dalam gedung rusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Seperti terbakarnya rumput atau karpet lapangan futsal yang terbuat dari plastik dari puntung rokok yang dibuang sembarangan.
‘’Kita khawatirnya sarana olahraga di sini itu rusak karena biayanya sangat besar. Sehingga, ke depan siapapun orang itu dan apapun jenis kegiatannya untuk menggunakan gedung ini terlebih dahulu harus meminta izin terhadap penanggung jawabnya,” ujarnya mengingatkan. Sedangkan, Kasubag Kepegawaian pada Dinas Dikpora Lotim, Kamarudin mengaku jika sebelumnya tidak mengetahui adanya pelantikan kepsek yang dipusatkan di GOR Selaparang Selong dengan memakai sarana olahraga lapangan futsal. Ia baru mengetahui pel-
(Suara NTB/yon)
HADIRI - Pejabat Dinas Dikpora Lotim menghadiri pelantikan 194 kepsek tingkat TK, SD dan SMP GOR Selaparang Selong, Jumat (18/3). antikan setelah diperintah Kepala Dinas Dikpora Lotim, Mahsin, SPd, MM, untuk memasang spanduk pelantikan. “Tadi saya yang melayani pihak dari Satpol PP Lotim. Pelan-
tikan ini juga sifatnya mendadak, saya pribadi mengetahui pelantikan itu di sana (GOR Porda, red) setelah diperintah oleh pak Kadis untuk memasang spanduk itu,” terangnya. (yon)
Halaman 11
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
Hasil Pertandingan Sepak Bola Liga Champions Kamis, 17 Maret 2016 03:45 Barcelona 3 vs 1 Arsenal (agg 5-1) 03:45 Bayern Munchen 4 vs 2 Juventus (agg 6-4) Liga Europa Jumat, 18 Maret 2016 02:00 Bayer Leverkusen 0 vs 0 Villarreal (agg 0-2) 02:00 Lazio 0 vs AC Sparta Prague (agg 1-4) 02:00 Valencia 2 vs Athletic Club (agg 2-2) 04:05 Manchester United 1 vs 1 Liverpool (agg 1-3) 04:05 RSC Anderlecht 0 vs 1 Shaktar Donetsk (agg 1-4) 04:05 Sevilla 3 vs 0 FC Bale (agg 3-0) 04:05 Sporting Braga 4 vs 1 Fenerbahce (agg 4-2) 04:05 Tottenham Hotsupr 1 vs 2 Borussia Dortmund (agg 1-5)
Rohani Minta Maaf karena Tidak Disiplin Mataram (Suara NTB) Atlet atletik NTB, Rohani menyesali sikapnya tidak disiplin dalam melaksanakan program Pelatda Rinjani persiapan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, 17-29 Sepetember di Jawa Barat (Jabar) 2016. Atlet asal Kabupaten Dompu itu meminta maaf telah mengecewakan pelatihnya belakangan ini dan dia berjanji akan disiplin mengikuti Pelatda bila dia masih dipertahankan menjadi atlet Pelatda Rinjani 2016. “Saya minta maaf karena tidak disiplin mengikuti Pelatda dan telah mengecewakan pelatih selama ini. Saya berjanji akan menjalani pelatda dengan baik mulai saat ini,” ucap Rohani yang dikonfirmasi Suara NTB via ponselnya, Jumat (18/3) kemarin. Keseriusan Rohani untuk
Jadwal Pertandingan Sepak Bola Liga Premier Inggris Sabtu, 19 Maret 2016 20:45 Everton vs Arsenal @beIn Sport 3 23:00 Chelsea vs West Ham United @Indosiar 23:00 Crystal Palace vs Leicester City @beIn Sport 3 23:00 West Bromwich Albion vs Norwich City @beIn Sport 2 Minggu, 20 Maret 2016 01:30 Swansea City vs Aston Villa @ beIn Sport 1, 3 21:30 Newcastle United vs Sunderland @ beIn Sport 3 21:30 Southampton vs Liverpool @ beIn Sport 1 Senin, 21 Maret 2016 00:00 Manchester City vs Manchester United @ SCTV 00:00 Tottenham Hotspur vs Bournemouth @ beIn Sport 1 La Liga Spanyol Sabtu, 19 Maret 2016 23:00 Sporting Gijon vs Atletico Madrid @ Festival Orange TV Minggu, 20 Maret 2016 23:00 Villarreal vs Barcelona @ Festival Orange TV Senin, 21 Maret 2016 03:30 Real Madrid vs Sevilla @ RCTI Serie A Italia Minggu, 20 Maret 2016 01:00 Empoli vs Palermo @ beIn Sport 2 03:45 Roma vs Inter Milan @ beIn Sport 1 19:30 Atalanta vs Bologna @ beIn Sport 1 22:00 Torino vs Juventus @ beIn Sport 2 Senin, 21 Maret 2016 01:00 Napoli vs Genoa @ Quad Sports Orange TV 03:45 Milan vs Lazio @ Quad Sports Orange TV Waktu siaran berdasarkan zona Waktu Indonesia Tengah (WITA), sesuai dengan di NTB dan sekitarnya. Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai kebijakan stasiun televisi.
Iswandi Ambil Bagian di ”IAAF World Indoor Championships” Mataram (Suara NTB) Peraih medali emas Asian Beach Games 2014, Iswandi Abdullah kembali dipercaya untuk tampil membela tim atletik Indonesia di event Internasional. Atlet unggulan NTB ini akan mengikuti ajang IAAF World Indoor Championships di Portland, Amerika Serikat 17 - 20 Maret 2016. Informasi dari Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto yang diterima Suara NTB, di Mataram, Jumat (18/3) kemarin menjelaskan, sprinter yang pernah dijuluki manusia tercepat Indonesia itu akan berlomba di nomor 60 meter putra. Keberangkatan Iswandi mengikuti event tidak sendiri, dia ditemani oleh pelatihnya, Eni Martodihardjo “Iswandi didampingi Pelatih Pelatnas, Ibu Eni Martodiharjo. Mari kita doakan semoga, Iswandi Abdullah meraih prestasi terbaiknya, dan membawa kejayaan bagi Atletik Indonesia,” ucapnya. * Menurut Andy keikutsertaan atlet PON NTB di event tersebut sebagai ajang uji coba dalam menghadapi Asian Games 2018, . Andy berharap Iswandi bisa meningkatkan prestasinya di event Internasional tersebut. Sehingga kedepannya Iswandi bisa kembali menjadi manusia tercepat di Indonesia. Sebagaimana diketahui prestasi Iswandi di nomor spesialisnya 100 meter sempat mengalami penurunan. Hasil Pra-PON atletik 2015 lalu, Iswandi menempati peringkat empat besar, kalah saing dengan atlet muda NTB, Sudirman Hadi yang menempati peringkat satu. Sementara juara dua diraih oleh pelari Sumatra Barat (Sumbar) Yaspi Boby dan pelari NTB Fadlin di peringkat tiga. Iswandi diharapkan bisa memperbaiki catatan waktunya di event Internasional sehingga bisa meraih kembali medali emas untuk NTB di PON XIX di Jabar, 17-29 September 2016. (fan)
kembali mengikuti Pelatda Rinjani dengan baik tidak main-main. Dia pun siap membuat surat pernyataan untuk janjinya tersebut. Bahkan bila melanggar janji dia siap menerima sanksi apapun dari KONI NTB. Di tempat yang sama Pelatih Atletik NTB, Akrin Ibra-
him membenarkan bila atlet atletik spesialis nomor 100 meter gawang itu sudah mengakui kesalahannya. Dan Rohani berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya dan berharap kesalahannya dapat dimaafkan oleh pelatih, pengurus cabor dan Satgas Panitia Pelatda PON NTB.
Menurut Akrin Rohani sangat menyesali perbuatannya, dan Rohani berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya. Selain itu mulai, Kamis (17/3) lalu Rohani sudah kembali mengikuti latihan di Lintasan atletik GOR 17 Desember Turide Mataram. Sementara Ketua Umum PASI NTB, H. Suhaimi mengatakan pihaknya telah memproses laporan terkait tidak disiplinnya Rohani dalam mengikuti Pelatda. Namun soal sanksi yang akan diberikan kepada Rohani, pihak PASI NTB mengaku akan menyerahkan ke KONI NTB. “Kami sudah mengetahui
persoalan Rohani. Dan kami akan melaporkan ke KONI NTB untuk ditindak lanjuti,” jelasnya. Di tempat terpisah Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto yang dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan kembali Rohani untuk tetap menjadi atlet Pelatda, dengan catatan Rohani harus benar fokus dan disiplin menjalani latihan. “Kalau dia mau serius latihan kita akan memaafkan. Tapi kalau dia tidak serius latihan sebaiknya dia mengundurkan diri saja,” tegas Andy. (fan)
Aksi Coutinho Tenggelamkan MU Manchester Liverpool menahan imbang 1-1 sesama perwakilan Inggris, Manchester United, dalam laga kedua putaran 16 besar Liga Europa di Stadion Old Trafford, Jumat dini hari kemarin. Berkat hasil imbang tersebut, tim besutan Juergen Klopp memiliki kemenangan agregat 3-1 atas MU, berkat kemenangan 2-0 di Stadion Anfield pekan lalu. Anthony Martial dan Philippe Coutinho memang mencetak gol untuk timnya masingmasing, namun bila ada sosok yang patut menjadi pemain terbaik dalam laga tersebut adalah penjaga gawang Manchester United, David de Gea. De Gea menjadi satu-satunya alasan Liverpool hanya berhasil mengakhiri laga tersebut dengan mengantongi satu gol, meski tim tamu tercatat melepaskan 13 percobaan tembakan yang tujuh di antaranya tepat sasaran. De Gea setidaknya melakukan enam kali penyelamatan sigap mengantisipasi datangnya berbagai tendangan dari Coutinho dkk. Tim besutan Louis van Gaal sebetulnya memiliki 59 persen penguasaan bola sepanjang laga, namun akurasi tembakan mereka amat sangat melempem, hanya menemui sasaran tiga kali saja dari 17 kali percobaan tembakan. Menit 19 penjaga gawang Simon Mignolet berhasil menghalau bola tandukan Jesse Lingard yang berdiri tanpa kawalan. Namun menit 31 De
CUNGKIL BOLA – Gelandang serang Liverpool, Philippe Coutinho mencungkil bola melewati hadangan kiper Manchester United, David De Gea dalam leg kedua Liga Europa di Stadion Old Trafford, Jumat dini hari kemarin.
(Suara NTB/ist)
Gea melakukan penyelamatan yang lebih gemilang dengan menepis tendangan Coutinho. MU membuka keunggulan saat Martial dilanggar Nathaniel Clyne di area terlarang pada menit 32, penyerang Prancis itu menjadi algojo sendiri dan sukses mengecoh Mignolet, menyarangkan
bola ke arah berlawanan. Liverpool hampir saja segera menyamakan kedudukan jika bola tendangan bebas Daniel Sturridge yang sudah tak terjangkau De Gea tak ditolak oleh mistar gawang. Tim tamu akhirnya menyamakan kedudukan pada menit 45 setelah Coutinho melakukan tusukan dari sisi kiri,
menjadikan Marcos Rojo bulan-bulanan dan melepaskan tembakan dari sudut sempit menaklukkan De Gea. Di babak kedua, MU masih menguasai jalannya pertandingan, namun Liverpool selalu menebar ancaman tiap kali memperoleh kesempatan. Menit 79 sebuah tendangan kencang dilepaskan Coutinho
Lima Catatan untuk Wenger London Apakah Arsene Wenger akan meninggalkan Arsenal setelah mendapat hasil mengecewakan di musim 2015/16? Adakah catatan miring manajer asal Prancis itu yang harus ia pertanggungjawabkan ke hadapan para pendukungnya? Wenger merasakan tahun 2016 ini sarat onak berduri. Dengan hanya mengoleksi empat kemenangan dalam 15 pertandingan sejak 9 Januari 2016 – dua di antaranya melawan klub dari divisi Champions h i p
Arsene Wenger (Suara NTB/ist)
Burnley dan Hull dalam ajang Piala FA – kini The Gunners tertinggal 11 poin dari Leicester City sebagai pemuncak klasemen Liga Inggris (Premier League). Pekan lalu, Arsenal digusur Watford di Piala FA. Lalu, Arsenal juga dari Liga Champions. Legenda Arsenal Ian Wright mengatakan saatnya The Gunners melakukan perubahan. Catatan pertama Wenger adalah kegagalan beruntun dan hasil mengecewakan selama musim ini seharusnya menjadi titik balik. Kalah dari Barcelona di Liga Champions bukanlah kejahatan, hanya saja sedikit membuat aib bagi perjalanan klub di masa depan. Catatan kedua, kont r a k Wenger berak h i r pada musim panas 2017.
Ini merupakan tenggat bagi manajer senior itu untuk segera berbenah agar Arsenal tidak terperosok di peringkat dasar klasemen karena berstatus tim semenjana saja. Dengan fans yang tiada henti melontarkan kritik tajam terhadap penampilan Arsenal yang cenderung melorot, harusnya Wenger lebih peka dengan mengundurkan diri secara sukarela sebelum situasi memburuk di klub. Inilah catatan ketiga Wenger. The Gunners diharapkan dapat bertahan di peringkat keempat klasemen Liga Inggris musim 2015/16. Catatan keempat, finis di peringkat keempat di setiap musim kompetisi tentunya memerlukan konsistensi dalam penyediaan dan penggunaan anggaran. Catatan kelima, di bawah arahan Wenger, justru Arsenal menghadapi masalah yang senantiasa berulang, yakni kolaps di kompetisi domestik, selalu finis di peringkat keempat, terjengkang di babak penyisihan Liga Champions, karena kalah di babak 1 6 besar. Dosa kelima ini makin diperparah dengan sikap Wenger yang terlalu konservatif dalam menerapkan kebijakan transfer. Misalnya, mempertahankan Manuel Almunia terlalu lama, memasukkan Denilson kemudian mengganti Gilberto Silva. Ini mengindikasikan bahwa ada kekosongan striker yang mumpuni. (ant/bali post)
Sinar Aubameyang di White Hart Lane London Penyerang Borussia Dortmund, Pierre-Emerick Aubameyang, memborong dua gol yang mengantarkan kemenangan timnya atas Tottenham Hotspur dalam laga kedua putaran 16 besar Liga Europa di Stadion White Hart Lane, London, Inggris, Jumat dini hari kemarin. Aubameyang mencetak gol pertamanya pada menit 24 dan melengkapi raihan dwigolnya pada menit 70. Gol pertama Aubameyang dicetak dari jarak jauh dengan tendangan keras yang terlihat mustahil dihalau oleh penjaga gawang Hugo Lloris. Kemudian ia mencetak gol keduanya dengan sebuah sontekan mudah menyelesaikan umpan matang yang disodorkan Henrikh Mkhitaryan pada menit 70. Spurs hanya sanggup membalas lewat Son Heung-min tiga menit berselang, memperkecil ketertinggalan tuan rumah menjadi 1-2. Kecemerlangan Aubameyang di laga tersebut kian melambungkan reputasinya sebagai salah satu striker paling mematikan di Eropa saat ini. Ia telah mencetak tujuh gol dari delapan pertandingan di Liga Europa. Sementara di Bundesliga, Aubameyang sudah 22 kali menjebol gawang lawan dari 25 laga yang dijalaninya bersama Dortmund. Tak heran, ia mulai dilirik oleh sejumlah klub raksasa. Salah satu kandidat kuat yang akan meminangnya adalah Real Madrid. Aubameyang mengaku dirinya pernah ber-
Pierre Emerick Aubameyang
(Suara NTB/ist)
dari tepian kotak penalti namun De Gea lagi-lagi mengamankan gawang MU. Skor 1-1 bertahan hingga wasit Milorad Mazic meniupkan peluit tanda laga usai yang bagi penggemar MU akan terdengar seperti lagu pemakaman mereka dari kancah sepak bola Eropa musim ini. (ant/bali post)
j a n j i pada kakeknya bahwa suatu saat nanti ia akan bermain untuk Los Blancos. Belum lagi, penyerang asal Gabon itu mengakui ia sangat mengagumi Cristiano Ronaldo. “Sekarang saatnya bagi saya untuk menjadi yang terbaik. Saya telah bekerja keras dan berkorban,” tutur Aubameyang pada France Football. “Saya biasanya melihat aksi Ronaldo asal Brasil untuk kemudian mempelajarinya. Namun pemain favorit saya adalah Cristiano Ronaldo. Saya juga sempat melihat rekaman aksi dari para pemain seperti Crespo, Henry, dan Sonny Anderson. Saya juga mengagumi gaya Francois Calderaro.” Terkait penghargaan Pemain Terbaik Afrika belum lama ini, Aubameyang mengatakan: “Ini adalah penghargaan yang harusnya bisa membuat karir saya kian melesat di Eropa. Hal ini memberikan saya tanggung jawab lebih.” Selain Madrid, penyerang Borussia Dortmund sebelumnya juga kerap dikaitkan dengan Manchester United, Arsenal dan Chelsea. Aubameyang melalui pertandingan melawan Tottenham dengan tempo yang cukup tinggi. Kedua tim bahkan tidak mencapai dua digit dalam statistik percobaan tembakan sepanjang laga. Spurs hanya melakukan tujuh kali dan gol Heung-min merupakan satu-satunya tembakan yang tepat sasaran. Sedangkan Dortmund melepaskan delapan kali percobaan tembakan, dengan tiga di antaranya tepat sasaran. Kemenangan 2-1 di kandang Spurs membuat Dortmund memiliki agregat 5-1 dan berhak melaju ke babak perempat final Liga Europa. (ant/bali post)
SUARA NTB
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
Halaman 12
Bupati Ogan Ilir Dibawa ke Pusat Rehabilitasi Lido Jakarta (Suara NTB) – Tersangka perkara penyalahgunaan narkoba Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiandi dibawa ke Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/3). Nofiandi, yang mengenakan baju tahanan warna oranye, dibawa ke Lido menggunakan mobil tahanan BNN bersama empat rekannya yang juga harus menjalani rehabilitasi. Mereka meninggalkan kantor BNN di Cawang, Jakarta, pukul 15.55 WIB. “Saya akan segera kembali bekerja,” kata Nofiandi saat hendak masuk mobil tahanan. Deputi Pemberantasan BNN Brigjen Pol Arman Depari mengatakan Nofiandi bersama tersangka Ican dan Mu akan menjalani rehabilitasi penuh selama enam bulan. “Namun proses penyidikan tetap dilanjutkan sesuai hukum yang berlaku sampai dengan dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum,” katanya. Dua orang lainnya, Jn dan Da, belum ditetapkan sebagai tersangka namun diberi kesempatan menjalani rehabilitasi. “Sementara ini belum ditemukan cukup bukti. Yang bersangkutan belum dapat ditingkatkan ke penyidikan, tidak diproses pidana sementara ini. Namun diberi kesempatan untuk menjalani rehabilitasi juga,” katanya. “Yang bersangkutan harus tetap mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum tanpa mengurangi kewajiban negara kepada tersangka untuk diberikan pemulihan, penyembuhan, penyehatan dengan cara rehabilitasi,” kata Arman. (ant/bali post)
(ant/balipost)
PROTES KELILING NUSANTARA - Indra Azwan (kedua kanan), warga Malang, Jawa Timur yang mengelilingi Nusantara dimulai dari Aceh pada 9 Februari 2016, diterima Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli (kedua kiri) di Kantor Gubernur Jambi di Jambi, Jumat (18/3). Indra yang pada 2010 lalu berjalan kaki dari Malang menuju Istana Negara di Jakarta, kembali melakukan aksi serupa dengan berjalan kaki mengelilingi Nusantara yang dimulai dari Aceh pada 9 Februari 2016 untuk mencari keadilan atas kematian anaknya akibat tertabrak kendaraan seorang oknum polisi pada 1993.
Eksekusi Terpidana Mati Tunggu Waktu Jakarta (Suara NTB) – Jaksa Agung HM Prasetyo menyatakan eksekusi mati tahap berikutnya terhadap sejumlah terpidana narkoba hanya tinggal menunggu waktu saja. “Lihat nanti pelaksanaannya, hanya tunggu waktu saja,” katanya di Jakarta, Jumat. Ia juga menegaskan dirinya tidak pernah mengatakan jika eksekusi mati tidak akan dilanjutkan. Prasetyo menyebut itu hanya belum dilaksanakan dan tidak ada kaitannya dengan tekanan dari pihak asing. “Tidak ada itu, kan penegakan hukum kita ada di negara sendiri dan hukum positif Indonesia masih memberlakukan hukuman mati,” tegasnya. Sepanjang 2015, Kejagung telah mengeksekusi 14 terpidana mati. Tahap pertama dilakukan pada Minggu, 18 Januari 2015, terhadap
enam terpidana mati di Nusakambangan dan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Boyolali, Jawa Tengah. Keenam terpidana adalah Tommi Wijaya (warga negara Belanda), Rani Andriani (Indonesia), Namaona Denis (Malawi), dan Marcho Archer Cardoso Moreira (Brasil), Tran Thi Bich Hanh (Vietnam) dan Daniel Enemuo alias Diarrsaouba (Nigeria). Eksekusi terpidana mati berikutnya di Nusakambangan pada Rabu, 29 April 2015, terhadap delapan terpidana mati, yakni Rodrigo Gularte (Brasil), Sylvester Obiekwe Nwolise (Nigeria), Okwudili Oyatanze (Nigeria) dan Martin Anderson alias Belo (Ghana). Selain itu, MGS Zainal Abidin bin MGS Mahmud Badarudin (Indonesia), Rahem Agbaje Salami Cardova (Cardova), Myuran Sukumaran (Australia) dan Andrew Chan (Australia). (ant/bali post)
Ketua DPD Partai Golkar Loteng Dipilih April Praya (Suara NTB) Posisi Ketua DPD II Parta Golkar Lombok Tengah (Loteng) sampai sekarang masih lowong. Namun kekosongan ini diyakini tidak akan berlangsung lama, karena Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Loteng akan digelar bulan April mendatang. Demikian diakui Ketua DPD I Partai Golkar NTB H.M. Suhaili FT, SH, kepada Suara NTB, Kamis (17/ 3). Dikatakannya, dari 10 kabupaten/kota di NTB, tinggal Partai Golkar Loteng yang belum memiliki ketua definitif, sehingga diperlukan untuk segera digelar Musda. “Petunjuk dari DPP terkait pelaksanaan Musda di Loteng memang belum kita
terima. Tapi kita rencananya Bulan April mendatang, sebelum Munas digelar, Musda sudah kita laksanakan,” terang Suhaili yang terpilih melalui Musyawarah Daerah di Praya beberapa waktu lalu ini. Menurut Suhaili, Musda penting artinya untuk memberikan kepastian terkait status kepengurusan Partai Golkar Loteng. “Memang sudah ada plt.Ketua DPD II Partai Golkar yang ditunjuk. Tetapi kewenangannya terbatas. Tidak bisa mengambi kebijakan yang bersifat strategis,” tambahnya. Disinggung para kandidat Ketua DPD II Partai Golkar Loteng, mantan Ketua DPRD NTB ini mengaku cukup banyak, beberapa di antaranya termasuk kader-
kader yang sudah cukup lama dan sarat pengalaman, seperri H.L. Kelan, SPd, Sekretaris DPD II Partai Golkar Loteng, H. Humaidi, Plt. Ketua DPD II Partai Golkar Loteng hingga H. Achmad Puaddi FT, SE, yang saat ini menjadi Ketua DPRD Loteng ini. Partai Golkar, lanjutnya, tidak pernah membatasi kadernya untuk ikut bertarung dalam perebutan kursi pimpinan partai. Selama kader tersebut memenuhi kriteria, semua bisa ikut bertarung. “Semua kader partai punya hak yang sama untuk bertarung pada Musda mendatang. Dan, siapapun yang terpilih nantinya pastilah kader terbaik,” ujar Suhaili yang juga Bupati Loteng ini. (kir)
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi, M. Yusrin Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./ mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB
Sabtu, 19 Maret 2016
Halaman 13
RUPA-RUPA
RUPA-RUPA
MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439
gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat
Rp. 995 Jt
BEKAM
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
Eks RSUP NTB Sebaiknya Jadi RTH KEINGINAN Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh yang ingin menjadikan eks bangunan dan lahan RSUP NTB dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) patut mendapat apresiasi dan dukungan banyak kalangan. Khususnya, Gubernur NTB selaku penentu kebijakan dalam persoalan ini. Seperti diketahui, Pemkot Mataram secara resmi telah mengajukan usulan kepada Pemprov NTB agar bangunan dan lahan eks RSUP NTB yang posisinya bersebelahan dengan Kantor Gubernur NTB bisa dikelola dan dimanfaatkan sebagai RTH. Walikota Mataram pun telah menyatakan kesanggupannya untuk segera menata eks rumah sakit tersebut asalkan Gubernur memberi lampu hijau. Sayangnya, meski koordinasi dengan Pemprov NTB telah dilakukan sejak lama namun belum ada keputusan resmi terkait pemanfaatan RSUP NTB tersebut. Keinginan Ahyar untuk menjadikan kawasan itu sebagai RTH adalah sebuah ide yang sangat menarik. Apalagi, Kota Mataram saat ini sudah mulai sesak dan padat dengan tumbuhnya bangunan-bangunan yang menggerus kawasan hijau. Maka, jika ada peluang untuk menciptakan kawasan hijau baru, peluang itu seharusnya tidak dilewatkan begitu saja. Saat ini, ketersediaan RTH di Kota Mataram belum mencapai 30 persen dari luas kawasan sesuai standar ideal sebuah kota yang sehat. Salah satu kendala yang dihadapi Pemkot Mataram adalah keterbatasan lahan dan maraknya alih fungsi lahan yang terjadi di Ibukota Provinsi NTB ini. Persentase RTH privat yang telah terpenuhi di Kota Mataram saat ini sebesar 12 persen dari target 10 persen. Sementara RTH publik disyaratkan 20 persen dan yang telah terpenuhi baru sekitar 12 sampai 13 persen. Kondisi keterbatasan RTH yang dihadapi Kota Mataram ini lambat laun akan menjadi kian sulit untuk disikapi seiring semaking agresifnya pembangunan fisik di daerah ini. Gairah pembangunan fisik di perkotaan memang terkadang lebih kuat ketimbang dorongan untuk mempertahankan keasriannya. Tak heran jika banyak sekali kawasan hijau yang kini sudah berubah fungsi menjadi bangunan pertokoan atau perkantoran. Sejumlah ide dan gagasan tentu saja pernah mengemuka untuk memperluas RTH di Kota Mataram. Hj. Putu Selly Andayani yang sempat menjabat Plt. Walikota Mataram beberapa waktu lalu merencanakan penggabungan sejumlah pasar yang seperti Pasar Sindu, Pasar Karang Jasi, dan Pasar Cakranegara. Nantinya pasar ini dipusatkan di Pasar Cakranegara dan lahan pasar yang ditinggalkan kemudian bisa dimanfaatkan menjadi RTH. Ide lain yang juga mencuat adalah membuat RTH di jalur bypass Mataram-Bandara Internasional Lombok (BIL). Seperti terlihat di sejumlah titik, keberadaan RTH di Kota Mataram secara alamiah menciptakan ruang subur bagi para pedagang kecil. Tentunya, fenomena semacam ini tidak akan kita jumpai di pusat perbelanjaan modern yang lokasi jualannya hanya bisa disewa dengan tarif tinggi. Di sejumlah RTH, warga dengan kemampuan ekonomi yang minim seringkali menjadikan RTH sebagai tempat mereka mencari nafkah dengan berjualan. Penataan yang apik dan tegas akan membuat fungsi ini menjadi lebih maksimal tanpa menciderai kerapihan dan kebersihan RTH tersebut. Sebuah penelitian dalam jurnal Environmental Science and Technology yang dipublikasikan di National Geographic Indonesia belum lama ini mengungkapkan bahwa keberadaan RTH di kota memberikan dampak positif terhadap kondisi mental masyarakat. Orang yang tinggal di wilayah dengan banyak ruang hijau terbukti lebih sedikit mengalami stres. Tingkat stres yang minim membuat setiap warga kota dapat membuat keputusan yang masuk akal dan berkomunikasi dengan baik. Bagi warga secara umum, RTH adalah sebuah ruang interaksi yang sangat egaliter. Warga dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi bisa berbaur dan saling berinteraksi secara sehat di dalamnya. Interaksi semacam inilah yang tampaknya sering absen dari kehidupan masyarakat Kota Mataram saat ini. Tak heran jika sedikit persinggungan dan kesalahpahaman kemudian bisa berlanjut ke arah konflik yang fatal. (*)
RADIO
OPINI
Halaman Halaman 14 14
Aktor Politik dan Tantangan Demokrasi Era Digital Apakah ada korelasi kemajuan teknologi digital dengan partisipasi politik? Untuk menjawabnya tidak salah kiranya kita mundur beberapa tahun kebelakang, tepatnya pada tahun 2007, Chris Hughes yang kala itu baru berusia 23 tahun, menandatangani kontrak kerja sebagai Tim Sukses Kampanye Barack Obama. Hughes tak lain teman sekamar Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, sewaktu di Harvard University dan turut membantu pengembangan jaring sosial tersebut. Saat itu, Obama tak diunggulkan. Pamornya jauh dibawah Hillary Clinton. Melihat fakta tersebut, Hughes berujar soal strategi apa yang cocok untuk menutupi ketertinggalan Obama, dan secara instan bisa menyalip Hillary, Jika Obama ingin menang, ia perlu memiliki strategi kampanye yang secara cepat didukung banyak orang. Tidak ada cara lain untuk melakukannya selain internet. Resep Hughes ini terbukti manjur. Hughes bukan lah satu-satunya anak muda dalam tim sukses kampanye Obama, ada banyak wajah muda lainnya disana. Fakta di atas bisa kita baca di buku Grown Up Digital: How the Net Generation Is Changing Your World (2009) karya Don Tapscott. Penulis buku itu kemudian membeberkan fakta tentang pentingnya teknologi digital sebagai faktor yang mengantarkan Obama menjadi Presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat. Melalui kampanye digital, Obama berhasil memikat generasi muda negeri itu, yang tergolong sebagai rata-rata pemilih rasional, untuk turut serta mengkampanyekan dan mensosialisasikan Obama melalui media digital. Bahkan, mereka rela “merayu” publik AS untuk bersedia menyumbang dana kampanye Obama. Alhasil, menurut Tapscott, pemilih AS yang sebagian besar sebelumnya sangat apatis terhadap politik dan tidak mau berurusan dengan politik meski secuil, tiba-tiba menjadi sangat gandrung dengan politik dan menaruh harapan besar pada sosok Obama. Aktor, Generasi Muda dan Digital Delapan tahun kemudian, di negara kita Indonesia, teknologi digital juga mulai merambah secara massif dunia politik. Perangkat teknologi yang satu mulai digunakan sebagai sarana sosialisasi dan kampanye para calon pemimpin dan politisi. Meski masih dalam format yang sed-
Oleh:
M.YASIN
(Mahasiswa Pascasarjana Kajian Media-UGM)
Memang perlu riset lebih mendalam untuk melihat korelasi meningkatnya partisipasi politik dengan efektivitas penggunaan teknologi digital sebagai perangkat komunikasi politik. Tidak boleh sekadar asumsi atau dugaan semata. erhana, sporadis, dan parsial, namun ini cukup menggembirakan. Artinya, ada kesadaran dari para aktor-aktor politik terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Yaitu datangnya era baru yang disebut dengan era teknologi digital. Para politisi sudah mulai secara aktif melihat pentingnya Facebook, Twitter, Website, Blog, dan Youtube untuk digunakan sebagai media alternatif dalam membangun komunikasi dan interaksi dengan konstituennya secara khusus, dan warga negara pada umumnya. Kelebihan teknologi digital adalah fasilitas interaktif yang disediakannya. Dan faktor inilah yang membuat banyak generasi muda menggandrunginya. Dengan sosial media, mereka bisa berbicara, tidak hanya mendengar; bisa mengkritik, tidak hanya patuh; bisa memberi usul, tidak hanya pasif; dan bisa untuk tidak setuju, tidak hanya manut. Bahkan, sosial media memungkinkan mereka untuk “men-delate” seorang politisi, jika dianggap tidak sesuai dengan selere aspirasinya. Semua fasilitas yang bisa mereka nikmati di sosial media ini tidak bisa mereka dapatkan di dunia politik “nyata”. Ada ruang kebebasan yang sangat luas, yang itu sangat sesuai dengan karakteristik generasi muda: pemberontak, kritis, tidak mudah menerima, dialogis, dan berbagai kecenderungan interaktif lainya. Jadi, sifat generasi muda yang tidak suka diperlakukan monolog (satu arah), ditampung oleh teknologi digital dalam bentuk fasilitas yang tersedia yang serba interaktif. Untuk konteks Indonesia, apakah kehadiran teknologi digital dalam dunia politik telah berkontribusi pada peningkatan partisipasi politik generasi muda atau pemilih pemula? Belum ada data riset yang valid tentang hal ini. Namun setidaknya ada satu fakta yang mungkin saja memiliki korelasi dengan hal itu. Partisipasi Pemilih dari Pemilu ke Pemilu Setelah pemilihan umum tahun 1971, tingkat partisipasi politik rakyat Indonesia mengalami penurunan secara teratur. Pada Pemilu 1971, tingkat partisipasi politik pemilih mencapai 96,6 persen, dengan jumlah Golongan Putih (golput) hanya 3,4 persen. Pada dua Pemilu setelahnya, tahun 1977 dan 1982, tingkat partisipasi politik menurun namun hanya tipis saja. Pada Pemilu 1992, tingkat partisipasi politik 95,1 persen dan Pemilu 1997 mencapai 93,6 persen. Di tahuntahun ini, angka Golput mulai merangkak ke 6,4 persen.
Jika merujuk pada dua bentuk partisipasi politik, yaitu otonom partisipasi (autonoms participation) dan partisipasi yang dimobilisasi (mobilized participation), dapat disimpulkan bahwa tingginya partisipasi pada era Orde baru ini lebih karena faktor mobilisasi atau tekanan dari penguasa. Artinya, fakta ini tidak bisa sepenuhnya menjadi indikator. Memasuki Pemilu era reformasi, Pemilu 1999, tingkat partisipasi memilih menyentuh 92,6 persen. Tapi angka Golput menjadi semakin tinggi pada Pemilu Legilatif 2004, yaitu 15,9 persen. Dengan kata lain, tingkat partisipasi politik pemilih menurun drastis menjadi 84,1 persen. Pada Pilpres 2004, tingkat partisipasi politik semakin menurun menjadi 78,2 persen dan jumlah Golput 21,8 persen. Pada Pemilu Legislatif tahun 2009 tingkat partisipasi politik pemilih terus mengalami penurunan hanya 70,9 persen. Pada Pilpres 2009, tingkat partisipasi politik pemilih menurun menjadi 71,7 persen dan jumlah golput mencapai 28,3 persen. Grafik yang terus menurun ini sangat mengkhawatirkan. Karena tingkat partisipasi politik memilih merupakan indikator perkembangan dan kematangan demokrasi sebuah negara. Penurunan angka partisipasi politik bisa diinterpretasikan sebagai adanya sesuatu yang salah dalam praktek demokrasi di sebuah negara. Karena peningkatan angka Golput dianggap sebagai indikasi apatisme politik warga negara terhadap politik di negaranya. Meski beberapa ilmuwan politik tidak setuju dengan logika pengambilan kesimpulan yang seperti ini. Namun, secara umum partisipasi politik dianggap sebagai variabel penting demokratisai sebuah negara. Untungnya, pada Pemilu Legislatif 2014 yang baru berlalu, tingkat partisipasi politik pemilih mengalami peningkatan signifikan sebanyak 5 digit persen, dari 70 persen menjadi 75 persen. Fenomena Golput yang sebelumnya dikhawatirkan meningkat tajam, ternyata tidak terjadi. Apakah peningkatan partisipasi politik pemilih ini dipacu oleh kehadiran teknologi digital (sosial media) di dunia politik? Sekali lagi, belum ada riset dan data valid tentang korelasi keduanya. Namun setidaknya satu fakta yang penting bahwa jumlah pemilih pemula pada Pileg 2014 mencapai 50 juta pemilih. Artinya, bukan sesuatu yang terlalu jauh untuk dikorelasikan, jika sosial media mungkin saja menjadi faktor yang memantik ketertarikan pemilih pemula untuk berpartisipasi secara politik. Karena
RADIO
politik sudah mulai dekat dengan dunia mereka: dunia digital. Apalagi, dalam teori politik, rendahnya partisipasi politik dapat teratasi oleh faktor modernisasi dan meningkatnya komunikasi massa (Sastroadmodjo:1995). Artinya, teknologi digital sebagai produk modernisasi dan alat komunikasi yang “berbasis” massa besar, sangat mungkin sekali turut memberikan andil pada peningkatan angka partisipasi politik pemilih sebesar 5 persen tersebut. Dan pemilih pemula mungkin saja dominan mengisi populasi lima digit tersebut. Memang perlu riset lebih mendalam untuk melihat korelasi meningkatnya partisipasi politik dengan efektivitas penggunaan teknologi digital sebagai perangkat komunikasi politik. Tidak boleh sekadar asumsi atau dugaan semata. Namun jika kita merujuk pada semakin massifnya penggunaan teknologi digital di berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, maka sudah saatnya bagi seluruh elemen politik di negara kita untuk menoleh pada teknologi ini. Salah satu tujuan pentingnya adalah agar generasi muda Indonesia yang akan mengisi masa depan negara ini tidak menjadi semakin apatis dan menjauhi politik. Dan salah satu cara efektif untuk mengantisipasi hal ini adalah dengan “memasukkan” politik ke dunia mereka, yaitu dunia digital. Politik tidak boleh lagi terus menerus asyik-asyikan di dunianya yang konvensional dan tradisional, sementara dunia sudah mengalami modernisasi dan teknokrasi. Sebab tak bisa dipungkiri bagaimanapun, generasi muda itulah yang akan menerima estafet kepemimpinan bangsa ke depan, menjadi tugas politik/politisi untuk menjemput mereka ke dunianya; “digital”.
Gedung Eks RSUP NTB terindikasi jadi tempat mesum Harus segera dialihfungsikan
***
Ratusan usaha ’’laundry’’ di Mataram belum miliki izin Sumber PAD yang sangat potensial
***
RAGAM
SUARA NTB Sabtu, 19 Maret 2016
Halaman 15
AHM Bina Pelaku Pariwisata Mataram (Suara NTB) Asosiasi Hotel Mataram (AHM) saat ini tengah gencar melakukan pembinaan terhadap pelaku pariwisata bidang perhotelan. Hal ini disebabkan karena AHM telah menyadari kuatnya persaingan memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). “Kita melakukan pembinaan kepada beberapa perwakilan hotel di Kota Mataram dan resort. Bahkan ada juga yang dari perusahaan cleaning service. Ini bukti adanya keseriusan dari semua pihak untuk terus maju menghadapi MEA,” kata Ketua AHM Reza Bovier, di Mataram, Jumat (18/3) kemarin. Pembinaan itu khusus untuk membina supervisor sePulau Lombok. Terdapat 37 peserta dari 34 hotel baik city maupun resort dan perusahaan cleaning service. Tujuan utama kegiatan ini untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dirasa masih sangat kurang. Kegiatan ini rutin dilakukan dalam dua tahun terakhir. Sebagai bentuk perhatian dan perbaikan SDM untuk dapat melayai tamu dengan maksimal. “Ini rutin kita lakukan semenjak AHM terbentuk. Kita ingin semu hotel dapat melakukan pelayanan yang maksimal, baik bintang maupun melati. Meskipun dengan fasilitas yang berbeda, namun pelayanan sama,” kata Reza. Reza juga mengimbau agar semua hotel di Kota Mataram dapat terus melakukan perbaikan pelayanan. Sebab memasuki era MEA, persaingan akan semakin ketat. Ditambah lagi dengan wacana dari pemerintah Kota Mataram yang akan menambah jumlah hotel di daerah ini karena dianggap masih kurang. Hal semacam ini harus diantisipasi oleh semua pihak yang bergerak pada bidang perhotelan. Jika tidak mempersiapkan diri dengan baik, bisa saja akan tertinggal. Karena pihak lain terus belajar dan terus memperbaiki kualitasnya. “Kita ingin semua pihak itu agar terus belajar. Sehingga kita bisa melihat perkembangan pasar bagaiamana. Apa yang diinginkan oleh sebagian besar tamu kita. Sehingga kita bisa melayaninya dengan baik, dan mereka merasa nyaman,” ungkapnya. Apalagi saat ini pariwiasata di NTB tengah banyak diperbincangkan baik secara nasional maupun internasional. Sehingga ini menjadi kesempatan bagi perhotelan untuk dapat mengembangkan diri. Namun hal itu harus diimbangi dengan SDM yang terlatih dan memadai. Dalam kegiatan pembinaan itu, turut hadir pula Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram H. Abdul Latif Nadjib. Kehadirannya untuk mendukung kegiatan positif itu dan sekaligus membuka acara secara resmi. (lin)
Kejaksaan Periksa Panitia Proyek BWS Dari Hal. 1 Sutapa sebelumnya juga mengatakan, penyelidikan PDAM Giri menang masih berlanjut. Ditandai dengan klarifikasi sejumlah pihak, termasuk BWS. Tidak hanya soal BWS, pengembangan penyelidikan juga pada banyak item lain, seperti pengadaan meter pelanggan, pembangunan kantor, dana hibah, dana pinjaman, serta pengadaan barang jasa lainnya. Soal pengadaan reservoir yang berfungsi sebagai instalasi air ini, sebelumnya dijelaskan Humas BWS, Abdul Hanan. Bahwa diakui instalasi itu
dibangun pihaknya dengan sumber dana APBN. Dengan pertimbangan, daerah tak cukup anggaran untuk pembangunan. Setelah instalasi dibangun, operasionalnya diserahkan kepada PDAM karena sudah terikat kerjasama sebelumnya. ‘’Untuk pemasangan pipa yang mengaliri air ke pemukiman warga menjadi tugas PDAM selanjutnya,’’ ujarnya. Abdul Hanan meyakinkan pihaknya akan kooperatif memenuhi setiap panggilan klarifikasi Kejaksaan terkait proyek reservoir tersebut. (ars)
Gubernur dan Walikota Mataram Tinjau IC Dari Hal. 1 Sementara itu, Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh mengatakan, Pemkot Mataram Mataram bersama dengan Pemprov NTB sudah melakukan berbagai persiapan. Diantaranya, dalam waktu dekat ini akan segera ditentukan titik sentral arena utama. Bahkan jalan ke arah IC direncanakan terbuka agar bisa dimanfaatkan tamutamu yang akan hadir dari berbagai daerah. Sedangkan lokasi penempatan PKL akan disiapkan di luar arena dan eks Kantor Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan NTB akan dijadikan lokasi pameran. Kawasan IC merupakan kawasan terintegrasi seluas 7,5 hektar yang terbagi dalam empat blok. Di dalamnya terdapat berbagai fasilitas bernuansa Islami seperti bangunan utama masjid yang mampu menampung 10 ribu
orang jemaah. Bangunan utama dihiasi lima buah menara, empat menara dengan tinggi 66 meter dan satu menara dengan tinggi 114 meter dengan tinggi observasi 99 meter. Selain itu, terdapat juga gedung pertemuan, pusat kajian Islam, perpusatakaan dan museum Islam. Sekolah model Islam terpadu mulai jenjang TK - SLTA serta pusat bisnis berkonsep syariah. Pusat bisnis meliputi hotel, kolam renang, restoran dan fasilitas rekreasi pariwisata lainnya.Turut mendampingi gubernur dalam peninjauan lokasi arena utama MTQ tingkat nasional tahun 2016 itu, Asisten II Pemprov. H. L. Gita Ariadi bersama Asisten III Drs. H. L. Syafii, MM, Kepala Biro Kesra H. Suhaimi dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM. (nas)
Universitas di AS Tawarkan Kerjasama Pengembangan ”Ecotourism” Dari Hal. 1 Saat ini, kata David pihaknya tengah menjalin kerjasama dengan 10 universitas di Indonesia, termasuk Universitas Mataram (Unram). Pada tahap awal yang telah digagas adalah kerjasama dengan Unram untuk kelautan, mengembangkan pengelolaan pantai termasuk salah satunya ecotourism. David mengaku sangat tertarik dengan NTB yang dinilainya sangat potensial dalam bidang agrikultur, perikanan dan kelautan, serta memiliki fokus dan perhatian terhadap lingkungan. ‘’Ini sangat relevan dengan universitas kami, yang mempunyai kekuatan di bidang yang sama,’’ ujarnya, Jumat (18/3) siang kemarin. David menambahkan pihaknya sangat terbuka untuk menjalin kerjasama dengan Pemprov NTB. Termasuk dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan. Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi
menyambut baik tawaran kerjasama tersebut. Dikatakan, pembangunan sektor kelautan menjadi salah satu perhatian Pemprov NTB. Ia tak memungkiri bahwa seringkali pembangunan menimbulkan risiko dan masalah yang berdampak terhadap penurunan kualitas lingkungan. Dalam perencanaan pembangunan, lanjut gubernur, NTB mengembangkan perspektif ecotourism melalui program NTB Hijau. Agar pembangunan tidak menurunkan kualitas lingkungan maka ia berharap melalui keahlian dan pengalaman panjang yang dimiliki Universitas Rhode Island dalam bidang industri perikanan dan lingkungan hidup dapat membantu memecahkan permasalahan ini. ‘’Saya harap kerjasama dengan Unram ini menjadi awal terbukanya peluang kerjasama internasional lainnya, yang berkelanjutan di masa yang akan datang,’’ harap Zainul Majdi. (nas)
Pedagang Diminta Tonjolkan Budaya Lokal
(Suara NTB/humas Setda NTB)
TERIMA - Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menerima Kepala Basarnas Mataram Nanang Sigit PH di ruang kerjanya, Jumat (18/3).
Tangani Bencana, Semua Pihak Harus Bersinergi Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengharapkan seluruh elemen di daerah ini, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi, TNI dan Basarnas bersinergi satu sama lain. Adanya sinergi ini akan membuat aparat di lapangan sigap dan siap dalam menghadapi bencana. “Kita akan lebih bersinergi dengan Basarnas melalui BPBD Provinsi tentunya dan TNI. Kalau bisa perbanyak simulasi penanggulangan bencana, Insya Allah kita lebih siap
dan sigap ketika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Saya dukung Basarnas untuk terus menyiapkan diri dengan baik,” ujar gubernur saat menerima Kepala Basarnas Mataram Nanang Sigit PH, SIP, MM, di ruang kerjanya, Jumat (18/3/ 2016). Didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Yusron Hadi, ST, M.UM dan Kepala BPBD Provinsi NTB, H. Ir. Azhar, gubernur didaulat sebagai salah satu warga kehormatan Basarnas Mataram. Gubernur juga berharap sebagai salah satu warga kehor-
matan basarnas akan mampu meningkatkan kerjasama dalam menangani masyarakat yang terkena musibah. Sementara, Kepala Basarnas Mataram Nanang Sigit berharap pemerintah daerah membantu pengadaan bantuan alat operasional, khususnya helikopter. Menurutnya, pengadaan helikopter ini patut ada, karena NTB terkenal sebagai destinasi wisata. Sebagai salah satu destinasi wisata, banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang berlibur. (ham)
Kasus Korupsi Tak Bisa Berdiri Sendiri Mataram (Suara NTB) SP3 kasus dugaan korupsi yang melibatkan oknum anggota DPRD NTB, HR,dalam kasus Bansos Ponpes di Lotim masih menjadi perhatian masyarakat. Kali ini datang dari kalangan akademisi, yang menyebut seharusnya HR juga terseret dalam kasus tersebut berdasarkan penyidikan dan fakta persidangan. “Sebab kasus korupsi secara general, tidak bisa berdiri sendiri,” kata Dosen Hukum Acara Fakultas Hukum Universitas Mataram, Hotibul Islam, SH, MH, kepada Suara NTB, Jumat (18/3) kemarin. Asas perbuatan tindak pidana korupsi menurutnya mesti didukung oleh perbuatan orang lain. Perbuatan terpidana seorang tersangka atau terdakwa, akan menyeret pihak lain mana kala ada keterlibatan secara aktif. Hotibul lantas mengkaji putusan hakim Tipikor pada PN Mataram dan konstruksi peristiwa pidana dalam kasus tersebut. Dia melihat ada indikasi sifat aktif dari HR, sehingga wajar penyidik kemudian menetapkannya sebagai tersangka, sesuai Pasal 55 KUHP. Bagaimana dengan saksi yang mencabut keterangan di penyidik? Baginya, hak setiap saksi untuk tidak memberi keterangan atau bahkan mencabut keterangan. Tapi dalam konteks kasus ini, tidak bisa
serta merta keterangan saksi dicabut, kecuali di persidangan. Terlepas dari itu, dia melihat ada saksi kunci lainnya yang bisa ditarik untuk memberi keterangan, yakni terdakwa Kamaludin, S.Ag, selaku Pimpinan Ponpes penerima bansos tersebut. “Pertanyaan kita apakah Kamaludin ditarik sebagai saksi untuk HR?,” Tanya dia. Kamaludin sangat memungkinkan menjadi saksi, bahkan menjadi kunci lain dalam kasus itu, sebab terjadi dalam objek perbuatan yang sama atau perkara penyertaan atau delmening. Ini menurutnya menjadi alternatif penyidik, ketika saksi lain mencabut keterangan atau tidak mau dimintai keterangan. Karena dilihatnya dari aspek bukti surat, penyidik sudah mengantongi bukti surat, dibuktikan dengan penetapan tersangka oleh Polres Lotim sebelumnya. “Jadi kalau saksi mencabut keterangannya, tarik saja Kamaludin (sebagai saksi), apalagi ini perkara penyertaan atau delemening. Pada perkara yang sama, sederhana sebenarnya. Artinya, penyidik juga jangan tebang pilih dalam hal ini. satu orang jadi tersangka dan disidang, satu lagi tidak,” tegasnya. Heran Kasusnya Terus Jadi Sorotan Sementara HR menangga-
pi bahwa penerbitan SP3 kasus hibah Bansos yang menjadi pro kontra masyarakat. Menurut HR kepada Suara NTB, Kamis (17/3) bahwa ia sangat heran atas kasus yang didugakan padanya itu terus menerus menjadi pemberitaan di media massa. Padahal menurutnya sudah sangat jelas pihak berwenang secara hukum telah menghentikan kasusnya itu karena petunjuk jaksa penuntut umum sulit dipenuhi oleh pihak kepolisian. “Kan sudah selesai itu dan sudah sangat jelas, apa lagi yang mau dicari-cari. Sudah ada penjelasan dari Kapolda, ada juga penjelasan dari Ditreskrimsus, jadi apalagi yang mau ditanyakan,” ujar HR, via telpon. HR mengaku heran dengan banyak pihak yang terus-menerus menjadikan kasusnya yang sudah di SP3-kan itu sorotan. Ia justru menduga bahwa ada kepentingan-kepentingan pihak lain dalam kasusnya untuk menjatuhkan namanya. Ditanya lebih lanjut terkait sikapnya dalam menyikapi pertanyaan masyarakat yang heran dengan kasus yang menimpanya itu. H.R enggan untuk mengomentarinya lebih lanjut. “Saya tidak mau mengomentari apapun. Semua sudah jelas, apa lagi yang perlu saya jelaskan,’’ tegasnya. (ars/ndi)
Selesaikan Secara Hukum Dari Hal. 1 Nilai pekerjaan beton pada tahap pertama anggarannya sebesar Rp 162.769.606 atau 51 persen dari total keseluruhan pekerjaan beton bernilai Rp 276.375.706. Kenyataannya, pekerjaan beton ditemukan terindikasi sebagai pekerjaan pokok lebih rendah dari nilai begisting yang hanya sebagai pendukung. Selisih harga begisting ini diduga mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp 24. 241. 550. Dari dua kali penganggaran, proyek yang merupakan program aspirasi salah satu
anggota DPRD Kota Mataram ini belum rampung. Anggaran Rp 400 juta itu, diduga hanya menyelesaikan tiang serta bagian bawah dasarnya saja. Orang nomor satu di Kota Mataram ini, mempertanyakan anggaran besar malah fisik bangunan tidak selesai. Hal ini menurutnya, perlu dilakukan evaluasi apakah terjadi penyimpangan atau tidak. ‘’Kalau tidak bisa dibina. Selesaikan secara hukum saja,’’ tegasnya. Walikota kecewa dengan ditemukannya indikasi kerugian negara pada proyek itu.
Walikota menghubungi Dinas PU dan Inspektorat Kota Mataram untuk segera menyerahkan laporan hasil pemeriksaan (LHP). Proyek dari program aspirasi Dewan ini, sebelumnya pernah diatensi oleh aparat Kepolisian maupun Kejaksaan. Bahkan, dua institusi penegak hukum ini dikabarkan pernah melakukan cek fisik. Tapi tidak diketahui bagaimanan perkembangannya. Justru temuan Inspektorat ini kemudian CV. PMS selaku kontraktor mengembalikan kerugiaan negara ke kas daerah. (cem)
Empat Mahasiswa Diduga Positif Narkoba Dari Hal. 1 Dari pemeriksaan langsung di tempat itu, hasilnya nihil. Bergerak tidak jauh dari lokasi sebelumnya, puluhan mahasiswi dan sejumlah mahasiswa juga diperiksa urinenya. Juga hasilnya nihil. Proses razia didampingi Kepala Lingkungan Haidir Rusli. Saat operasi bergerak ke sebuah rumah kontrakan di RT yang sama sekitar pukul 18.30 Wita, petugas mendapati sejumlah pemuda yang diketahui mahasiswa. Semua pemuda tadi langsung diperiksa urinenya satu per satu. Hasilnya, terindikasi urinenya positif mengandung narkotika. Petugas langsung membawa keempat pemuda tadi ke Kantor BNN Jalan Lingkar
Selatan. “Mereka langsung kami lakukan assessment untuk memastikan, apakah mereka ini pengguna biasa atau pecandu,” kata Kepala Bidang Penindakan BNN NTB, AKBP Bunawar, SH. Jika hasil assessment menunjukkan bahwa mereka pengguna aktif atau pecandu, maka akan dilakukan rehabilitasi. Ditambahkan Bunawar, ini merupakan ke tiga kalinya di tahun 2016 operasi dengan sasaran kos-kosan. Targetnya sebagai upaya pencegahan agar narkoba tidak masuk dan menyebar di kos-kosan. “Ini sebagai upaya pencegahan. Jangan sampai kos-kosan jadi sarang narkoba,” kata Bunawar. Selain operasi tempat kos, sasaran lain adalah kontra-
kan dan mess pekerja kafe. Baik di kawasan Mataram maupun Senggigi, Lombok Barat. “Sebelumnya untuk operasi di mess pekerja kafe kami rutin lakukan di Senggigi,” ujarnya. Operasi sore kemarin disambut baik warga. Kepala Lingkungan Citra, Haidir Rusli mengaku mendukung langkah BNN tersebut. Karena bagaimana pun juga, kos-kosan di lingkungan di bawah pengawasannya itu banyak dihuni mahasiswa berbagai universitas di Mataram. “Kami dukung langkah BNN untuk mengawasi generasi. Jangan sampai mereka sudah datang jauh-jauh untuk kuliah, dengan biaya banyak, justru rusak karena narkoba,” jelasnya. (ars)
Mataram (Suara NTB) Para pedagang makanan di Kota Mataram diimbau agar membuat nama makanan yang menjadi khas daerahnya. Sehingga budaya lokal dapat lebih ditonjolkan. Melihat belakangan ini banyak pedagang makanan yang membuat nama makanannya dengan nama yang aneh dan tidak mencerminkan budaya lokal. ‘’Kasih nama makanannya sewajarnyalah, yang mencerminkan budaya lokal kita. Janga gunakan nama yang aneh-aneh apalagi menggunakan bahasa asing,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram H. Abdul Latif Nadjib, di Mataram, Jumat (18/3) kemarin. Hal ini juga berkaitan dengan budaya dan keaslian daerah yang kaya akan nuan-
sa lokal. Namun pada kenyataannya tidak sedikit pedagang di Kota Mataram yang justru menggunakan nama aneh untuk sajian makanannya. Bukan hanya itu saja, Abdul Latif juga mengimbau agar para pedagang mengedepankan keanyamanan bagi pengunjungnya. “NTB saat ini menjadi salah satu destinasi utama. Sementara Kota Mataram sebagai pusat kegiatan-kegiatan nasional. Ini yang harus kita jaga, agar apa yang kita suguhkan itu baik dan namanya juga baik,” sarannya. Menurutnya, jika pedagang makanan ingin menggunakan brand maka sebaiknya mengedepankan branding lokal. Sebab itu akan mengedukasi masyarakat dan menjadi ciri khas sebuah daerah dalam hal ini Kota Mataram. (lin)
Kembali Normal, Gelombang Laut di Perairan NTB Mataram (Suara NTB) Gelombang di perairan NTB yang di awal pekan ini mencapai empat meter, sudah kembali normal. Dua hari belakangan ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Selaparang-BIL tidak lagi mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang. Prakirawan BMKG Stamet Selaparang-BIL, Gede Sudika Pratama, S.P., dihubungi Jumat (18/3), mengatakan gelombang laut di perairan NTB sudah kembali normal. “Mulai besok (hari ini, red) gelombang laut sudah kembali normal,” ujarnya. Sebelumnya, di awal pekan ini gelombang laut di NTB mencapai empat meter di perairan NTB. Tetapi, setelah beberapa hari kemudian tinggi gelombang mulai rendah. Gelombang tinggi di perairan NTB disebabkan oleh adanya tekanan udara rendah di utara Australia dan barat
daya Sumatera. Peringatan dini tinggi gelombang dikeluarkan oleh BMKG, jika gelombang laut setinggi lebih dari dua meter. Informasi yang dikeluarkan BMKG Stamet Selaparang-BIL, gelombang laut untuk hari ini (19/3), di Selat Lombok antara 0,5 – 1,5 meter. Di Selat Alas antara 0,5 – 1,5 meter. Di Selat Sape antara 0,5 – 1,25 meter. Perairan Utara NTB antara 0,5 – 1,25 meter. Dan, Perairan Selatan NTB antara 0,5 – 2,0 meter. Dengan gelombang yang tidak berada di bawah dua meter ini, menurut Gede Sudika, pelayaran dan aktivitas melaut sudah bisa dilakukan seperti biasa. Peringatan dini tinggi gelombang juga sudah tidak dikeluarkan oleh BMKG Stamet-BIL. “Aktivitas pelayaran sudah bisa dilakukan dengan normal lagi. Dengan tinggi gelombang di bawah dua meter, peringatan dini sudah tidak ada,” katanya. (ron)
Tolak Kenaikan Iuran BPJS Dari Hal. 1 Menurut anggota DPR RI Dapil NTB ini, pihaknya menolak kenaikan premi BPJS Kesehatan bagi peserta mandiri non penerima upah itu bukan tanpa alasan. Ia melihat, para tukang bakso atau pekerja UMKM justru akan semakin terbebani. Pihaknya keberatan jika ada kenaikan premi kelas III. Namun untuk kelas I dan II pihaknya tak keberatan. ‘’Untuk kelas III kita minta ditunda dulu. Kemarin kami baru mengirim surat, di paripurna sudah kita sampaikan. Dan kalau kita ikuti berita online, Presiden akan memanggil Direktur BPJS Kesehatan,’’ ujarnya. Ditanya kenaikan premi itu
apakah ada kaitannya dengan kerugian yang dialami BPJS Kesehatan? Ermalena mengatakan pada tahun 2015 lalu, BPJS Kesehatan mengalami kerugian sebesar Rp 5,8 triliun. Kemudian pada tahun 2016 ini, BPJS Kesehatan diprediksi akan mengalami kerugian sebesar Rp 9 triliun. “Apa penyebabnya? Macammacam. Antara lain, pasien peserta mandiri lebih banyak yang berobat. Kemudian pasien ini waktu berobat dibayar. Setelah itu (sehat) ndak bayar iuran, karena kan sudah sehat,’’ terangnya. Dikatakan, pola asuransi kesehatan melalui BPJS Kesehatan ini sebanarnya bersifat gotong royong. Artinya, masyarakat yang kaya membantu masyarakat yang miskin. (nas)
Kemendagri Temukan 15 Perda Bermasalah di NTB Dari Hal. 1 Berdasarkan evaluasi tahun 2013, sebanyak empat Perda di NTB yang dinyatakan bermasalah. Masing-masing di Kabupaten Sumbawa Barat, Perda No. 3 tahun 2012 tentang retribusi perizinan tertentu. Di Kota Mataram, Perda No. 2 tahun 2012 tentang retribusi pengendalian menara telekomunikasi. Di Kabupaten Sumbawa, Perda No 2 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dan Lombok Tengah, Perda No. 4 tahun 2011 tentang retribusi perizinan tertentu. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi tahun 2014, sebanyak enam Perda di NTB dinyatakan bermasalah. Perda-perda tersebut tersebar di beberapa kabupaten/kota. Yakni Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak tiga Perda. Masingmasing Perda No. 4 tahun 2013 tentang retribusi izin mempekerjakan tenaga kerja asing, Perda No. 3 tahun 2010 tentang pengelolaan barang milik daerah dan Perda No. 17 tahun 2007 ten-
tang pelarangan minuman beralkohol. Selain itu, di Lombok Timur ada Perda No. 1 tahun 2012 tentang pengelolaan barang milik daerah. Serta di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Sumbawa, masing-masing Perda No. 10 tahun 2009 tentang pengelolaan barang milik daerah dan Perda No. 22 tahun 2005 tentang pengawasan dan pengendalian peredaran dan penjualan minuman beralkohol. Mustaan menjelaskan, dari belasan Perda yang bermasalah itu ada beberapa yang sudah dilakukan revisi bahkan dicabut oleh pemerintah kabupaten/kota. Ia mencontohkan seperti di Lombok Timur, Pemda sudah melakukan revisi. Bahkan untuk di Kabupaten Sumbawa Barat, Perda yang terkait dengan pelarangan minuman beralkohol telah dilakukan pencabutan. “Hasil pengecekan kita, ternyata ada yang sudah dilakukan revisi. Cuma belum disampaikan, kalau sudah dilakukan perubahan. Tapi kita tetap melakukan evaluasi, fasilitasi,”imbuhnya. (nas)
Sabtu, 19 Maret 2016
Harian Suara NTB
@hariansuarantb
@hariansuarantb
http://facebook.com/hariansuarantb
http://twitter.com/hariansuarantb
http://instagram.com/hariansuarantb
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Paripurna DPRD NTB
Lima Surat Partai Golkar Dibacakan
Mataram (Suara NTB) DPRD NTB kembali menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian usul raperda inisiatif DPRD NTB oleh Badan Pembentukan Perda (Baperda), Jumat (18/3) siang kemarin. Dalam paripurna tersebut, lima surat masuk yang berasal dari Partai Golkar dibacakan. Pengirim lima surat masuk Partai Golkar ke DPRD NTB itu, berasal dari tiga pihak yang sama-sama mengatasnamakan pengurus DPD Partai Golkar NTB. Ketiganya yakni dari pengurus DPD Golkar NTB hasil musda Praya, kedua dari pengurus DPD Golkar NTB hasil musda Senggigi dan terakhir dari pengurus yang menyebut dirinya poros penyeimbang DPD Golkar NTB.
Ketiganya sama-sama mengirim surat dengan perihal yang berbeda-beda. Surat masuk dari DPD Golkar hasil musda Praya yang ditandatangni H.M. Suhaili FT, SH sebagai Ketua dan Agus Salim sebagai Wakil Sekretaris, berisi usulan Pergantian Antar Waktu (PAW) Ketua DPRD NTB, H. Umar Said, S.Ag yang akan digantikan oleh Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH, MH.
HOTEL HANDIKA
Bernuansa “ BUTIQ GARDEN “ HOTEL Handika yg berlokasi sangat setrategis di pusat kota ( sebelah Mataram Mall ) dibangun thn 1981, yg mengutamakan nuansa kebun yg asri, Mebel² Jati Antik ( lukisan² berkualitas ) yg memiliki 36 kamar ( Superior / Deluxe ) dengan tariff relative murah dari Rp. 260.000 untuk Superior, Rp. 300.000 untuk Deluxe room, tiap² depan kamar ada taman dan semua kamar full AC, TV, Air panas, akses internet WIFI dll dengan fasilitas : 1 bh ruang meeting, 1 bh garden restaurant,1 bh galeri,1 ruang travel, 2 bh Musholla, 1 Pura yang memberikan pelayanan 24 jam kepada tamu dengan suasana kekeluargaan yg rilex. Untuk memberikan kepuasan tamu kami menyediakan fasilitas² lainnya : Transport Tour dgn mobil Inova dan Laundry one day service, Scurity 24 jam, Paket Tirta Yatra Tour. Oleh karena hotel Handika sudah lama berdiri maka kami punya Pelanggan² setia dari Sumbawa, Bali, Jawa, Sulawesi dan tamu² dari Malaysia, Singapore, Australia & Eropa. Hotel Handika beralamat di Jl Panca Usaha 3 Mataram, Ph 0370 633578 fax 635049, Email : handika_hotel@yahoo.co.id. (*)
Surat kedua yang masuk ke DPRD NTB juga mengatasnamakan diri dari DPD Partai Golkar NTB. Tapi surat ini dibuat oleh pengurus hasil musda Senggigi, yang ditandatangani Umar Said selaku Wakil Ketua dan Muh. Amin selaku Sekretaris. Surat tersebut berisi penolakan usulan DPD Golkar NTB pimpinan Suhaili. Dan juga menegaskan ketidakabsahan surat terse-
but, karena DPD Golkar hasil musda Praya tidak memiliki legal standing. “Alasannya karena Kemenkumhan telah mengeluarkan SK perpanjangan pengurusan hasil munas Riau, sehingga, pengurus DPD Golkar NTB yang sah adalah tetap di bawah Zaini Aroni sebagai Ketua dan Muh. Amin sebagai Sekretaris,” ujar Seretaris DPRD NTB, Ashari, SH MH, saat membacakan surat-surat masuk partai dalam sidang paripurna DPRD NTB. Sedangkan surat ketiga yang juga dibacakan, berasal dari poros penyeimbang DPD Golkar NTB yang diketuai oleh
Hasan Masat. Adapun isi surat tersebut adalah meminta pada pimpinan DPRD NTB agar tidak merespon, apalagi sampai membacakan setiap surat masuk yang mengatasnamakan Partai Golkar NTB. Surat yang keempat dikirim oleh pengurus Golkar hasil musda Praya. Surat keduanya itu berisi mengenai penjelasan atas legal standingnya, bahwa pengurus Golkar NTB yang sah adalah hasil musda praya, karena sudah disahkan oleh DPP, dan pelantikan oleh DPP juga ikut dihadiri oleh Muh. Amin dan Umar Said. Ditegaskan juga bahwa
DPRD. Menurut Ketua Fraksi PAN, Ali Ahmad, SH, pembacaan surat masuk Golkar itu merupakan bentuk dari sikap nasionalisme Ketua DPRD NTB, H. Umar Said yang mendahulukan kepentingan bangsa dan rakyatnya, ketimbang untuk kepentingan kelompok. Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar, Isvie Rupaeda yang ditemui di sela paripurna menegaskan bahwa ia sangat optimis polemik pergantian Ketua DPRD NTB sudah final. Sehingga ia tegaskan, bahwa tidak ada alasan bagi siapapun untuk menghalanginya. (ndi)
Paripurna DPRD NTB Hujan Interupsi
MEGAH - Pembangunan Islamic Center (IC) hampir rampung. Di tempat ini, MTQ Tingkat Nasional yang berlangsung di Mataram tahun ini akan dipusatkan di tempat ini. Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi dan Walikota Mataram, H.Ahyar Abduh, Jumat (18/3) kemarin meninjau lokasi ini.
NTB Daerah Wisata
Basarnas Berharap Dibantu Pengadaan Helikopter Mataram (Suara NTB) Badan Search and Resque Nasional (Basarnas) Mataram berharap pemerintah daerah dapat membantu pengadaan helikopter dalam rangka melakukan evakuasi jika terjadi bencana di daerah ini. Kebedaan helikopter dinilai sangat dibutuhkan, apalagi NTB merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara. “Karena kita tahu NTB terkenal sebagai destinasi wisata, tentunya banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang berlibur kemari. Dalam penanggulangan bencana, mereka sudah tidak mau dievakuasi dengan tandu tapi pakai helicopter. Karena itu kan standar internasionalnya,” kata Kepala Basarnas Mataram, Nanang Sigit PH, S.IP., M.M saat beraudiensi dengan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi di ruang kerjanya, Jumat (18/3) siang kemarin.
pengurus Golkar NTB yang mengatasnamakan hasil munas Riau adalah ilegal. Untuk itu dinilai tidak ada lagi alasan bagi pimpinan DPRD untuk tidak membacakan surat masuknya dan usulan PAW harus tetap ditindaklanjuti. Sementara surat masuk yang kelima berasal dari Fraksi Partai Golkar, yang kembali menegaskan pada pimpinan DPRD agar segera untuk menindaklanjuti usulan partainya sesuai mekanisme yang berlaku. Di pihak lain, keputusan pimpinan DPRD NTB untuk membacakan surat-surat masuk dari Partai Golkar itu diapresiasi kalangan anggota
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mendapatkan penghargaan sebagai warga kehormatan Basarnas. Nanang mengatakan, sesuai arahan kepala Basarnas Pusat, Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Sulistyo, bahwa pada kegiatan operasi SAR ada tiga komponen yang mendukung keberhasilan dari basarnas, yaitu koordinasi antara Basarnas, TNI, dan pemerintah daerah yang didalamnya Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan masyarakat. Penghargaan tersebut diberikan kepada Gubernur oleh Basarnas pada perayaan HU ke 44 di Cibubur beberapa waktu lalu. Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM meminta BPBD NTB, TNI dan Basarnas di daerah ini dapat bersinergi dalam mempersiapkan diri untuk menanggulangi bencana yang terjadi di NTB. “Kita akan lebih bersinergi dengan Basarnas melalui BPBD Provinsi tentunya dan TNI. Kalau bisa perbanyak simulasi penanggulangan bencana, InsyaAllah kita lebih siap dan sigap ketika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Saya dukung Basarnas untuk terus menyiapkan diri dengan baik,”kata gubernur. Terkait dengan penghargaan yang diberikan kepada dirinya sebagai warga kehormatan Basarnas, gubernurmengucapkanterimakasih. “Terimakasihsaya ucapkan atas pemberian penghargaan sebagai warga kehormatan Basarnas kepada saya. Tentu ini bisa dikatakan sebagai simbol peningkatan kerjasama ke depannya melayani masyarakat kita yang kalau suatu saat terkena musibah,”pungkasnya. (nas)
Mataram (Suara NTB) Rapat paripurna DPRD NTB dengan agenda penyampaian penjelasan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Baperda) atas empat buah raperda usul inisiatif DPRD NTB dan penyampaian pandangan fraksi-fraksi atas empat buat raperda inisiatif dihujani interupsi dari fraksi-fraksi. Fraksi-fraksi di DPRD NTB sangat keberatan atas atas agenda paripurna, Jumat (18/3) siang kemarin. Salah satu agenda yang tidak diterima oleh fraksi-fraksi adalah penyampaian pandangan fraksi-fraksi atas empat buah usulan raperda inisiatif. Fraksi-fraksi menyatakan tidak siap memberikan tanggapannya atas empat buah raperda inisiatif pada hari itu juga. “Empat periode berturutturut saya jadi anggota dewan, baru kali ini dalam sejarahnya sekarang penyampaian penjelasan usulan raperda, langsung hari ini juga ada pandangan fraksi. Untuk itu, jika fraksi yang lain ingin langsung memberikan pandanganya silahkan saja, tetapi fraksi PAN tidak ikut,” ujar Ketua Fraksi PAN, Drs. H. Ali Ahmad, SH. Sementara itu, dari Fraksi Hanura, H. Rumaksi SJ, SH juga menyatakan tidak setuju atas agenda paripurna hari itu, karena baru penjelasan pengusul, langsung ditanggapi oleh fraksi-fraksi. Seharusnya menurutnya, usul raperda inisiatif harus disetujui dulu baru, ada pandangan fraksi. Ketua DPRD NTB, H. Umar Said, S.Ag yang bertindak sebagai pimpinan sidang memberikan penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan fraksi-fraksi bahwa agenda sidang paripurna hari itu sebelumnya sudah disepakati
oleh unsur pimpinan dalam rapat yang digelar beberapa waktu lalu. Sehingga agenda paripurna hari itu, selain penjelasan empat buah raperda inisiatif, sekaligus juga bersamaan dengan pandangan fraksi-fraksi. Fraksi-fraksi di DPRD NTB mengaku kecewa dengan pimpinan DPRD, karena yang mengagendakan sidang yang dinilai tidak masuk akal. Karena fraksi-fraksi harus memberikan tanggapannya langsung pada hari itu juga, sementara pada waktu yang bersamaan penjelasan raperda inisiatif hari itu juga dibacakan. “Ini kita jeruk makan jeruk namanya, bagaimana mungkin kita akan bisa memberikan pandangan kami pada waktu yang bersamaan, sementara hari ini baru disampaikan. Kan kita belum tahu apakah usulan raperda inisiatif ini disetujui atau tidak, kalau sudah disetujui baru masuk ketahap selanjutnya,” ujar Sekretaris Fraksi PAN, M. Hadi Sulthon, S.Sos. Ketua Fraksi PDIP, R. Nuna Abriadi juga menyatakan sikap fraksinya bahwa tidak setuju dengan agenda rapat paripurna hari itu. Sehingga ia meminta pada pimpinan, jika rapat paripurna ingin dilanjutkan, maka salah satu agenda paripurna, yakni penyampaian pandangan fraksi-fraksi harus dihapus. Akhirnya setelah melalui perdebatan yang cukup panjang, dan mengingat pimpinan Dewan tidak menginginkan paripurna kembali gagal dilaksanakan untuk ketiga kalinya. Disepakati bahwa salah satu agenda paripurna harus dihapus. Sehingga agenda paripurna hari itu hanya penyampaian penjelasan Baperda atas raperda inisiatif. (ndi)
Kesehatan
Berbadan Gemuk Perlu Banyak Minum KETUA Departemen Ilmu Gizi FKUI Fiastuti Witjaksono mengatakan orang berbadan gemuk, terutama yang mengalami obesitas perlu mengkonsumsi lebih banyak air minum karena lebih mudah kekurangan air atau dehidrasi. “Orang gemuk relatif lebih rentan dehidrasi karena lemak dalam tubuhnya lebih banyak dan sedikit mengandung cairan, yakni sekitar 40 persen, sedangkan otot mengandung 70 persen cairan,” kata Fiastuti pada konferensi pers Indonesian Hydration Working Group (IHWG) di Jakarta. Fiastuti mengatakan orang berbadan gemuk akan lebih mudah mengalami dehidrasi yang berakibat pada munculnya penuyakit kronik, seperti gagal ginjal, diabetes
dan tekanan darah tinggi. Oleh karenanya, ia menyarankan agar masyarakat dapat menghitung asupan cairan yang diperlukan tubuh, yakni sekitar 25—30ml per kilogram. Sementara itu, Spesialis Obstetri dan Ginekologi FKUI Shanty Olivia mengatakan rata-rata orang dewasa perempuan normalnya membutuhkan minimal 2.300ml per hari, sedangkan laki-laki 2.500-2.600ml per hari, “Kalau kondisi normal, tidak ada penyakit lain seperti diabetes, rekomendasi yang diberikan Kementerian Kesehatan adalah minimal 8 gelas per hari,” ujar Shanty. Dalam buku “Mitos atau Fakta: Air dan Dehidrasi”, kebutuhan air bagi pasien obesitas sebaiknya 2 gelas lebih bany-
ak dibandingkan kondisi normal. Hal ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa asupan air putih yang lebih banyak dapat meningkatkan oksidasi atau pembakaran lemak. “Dari penelitian klinis orang dewasa gemuk, minum 2 gelas air 1-2 jam sebelum makan (baik siang maupun malam) dapat menurunkan berat badan,” kata salah satu dari empat penulis buku tersebut Budi Iman Santoso yang juga Spesialis Obstetri dan Ginekologi fkui. Orang berbadan gemuk juga disarankan meminum air putih saja dan menghindari minuman yang mengandung gula atau minuman manis (sweetened beverage). (ant/Bali Post)