Snt 20052016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 65 TAHUN KE 12

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

JUMAT, 20 MEI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Kasus SRG-iPasar

Mantan Menteri Koperasi dan UKM Diperiksa Kejaksaan Mataram (Suara NTB) Mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Adi Sasono diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi NTB, Kamis (19/5) kemarin, terkait dugaan suap pada proyek Sistem Resi Gudang (SRG) yang pengelolaannya melibatkan PT.iPasar Indonesia. Adi Sasono, mantan Menteri Koperasi dan UKM di era Kabinet Reformasi Pembangunan ini, menjalani pemeriksaan lebih dari tiga jam di salah satu ruangan penyidik Kejati NTB. Adi Sasono diperiksa Ketua Tim Penyelidik, Dwi Antoro, SH,MH, mulai pukul 09.30 Wita dan berakhir sekitar pukul 13.00 Wita. Usai diperiksa, Adi Sasono yang terlihat makin sepuh enggan berkomentar banyak saat wartawan menanyakan keterkaitan antara iPasar dengan pengelolaan SRG tersebut. Adi Sasono juga ditanya pros-

es masuknya iPasar sebagai perusahaan nasional yang mendapat izin lelang komoditi jagung, bekerjasama dengan Koperasi Selaras. ‘’Tanya direksi saja, saya kan komisaris,’’ jawab Adi Sasono singkat. Selebihnya, dia menyarankan wartawan menanyakan itu kepada penyidik. ‘’Silakan tanya penyidik,’’ sarannya, sembari terus ber-

lalu. Ditanya soal dugaan suap ke oknum pejabat, Adi Sasono mengaku tidak tahu. Adi Sasono hanya sedikit menjelaskan soal SRG yang kini mangkrak karena tidak ada proses lelang oleh iPasar. Apa alasannya? Menurut Adi Sasono, bisnis di Lombok Timur (Lotim) tidak menguntungkan dan dianggap tak kondusif. Bersambung ke hal 15

ANTAI Kuta yang berlokasi di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng) merupakan salah destinasi wisata potensial di Pulau Lombok khususnya dan NTB umumnya. Pantainya yang indah dan masih alami membuat objek wisata tidak pernah sepi pengunjung. Apalagi ketika musim libur tiba. Seiring semakin populernya Pantai Kuta dan kunjungan wisatawan terus meningkat, para pedagang khususnya penjual aksesoris pun bermunculan. Jumlahnya pun membeludak. Diantara pedagang aksesori, tak sedikit dari mereka adalah anak-anak. Rianti (11) salah satunya. Rianti saat ini duduk di bangku kelas 5 SD. Setiap hari, sepulang sekolah ia bersama dengan puluhan teman-temannya berlarian ke pantai menjajakan asesoris yang sudah ia siapkan. Berbagai macam aksesori, seperti gelang, gantungan kunci, kalung dan lain-lain. ‘’Saya jualan kalau sudah pulang sekolah. Untuk bantu orang tua di rumah. Kalau ada wisatawan yang beli lumayan bisa bantu ibu untuk dipakai beli beras,’’ kata Rianti sambil mengatur aksesorinya. Ia akan pulang pada malam hari. Sebab pengunjung di pantai ini biasanya akan duduk berjam-jam menikmati keindahan pantai hingga mentari tenggelam. Bersambung ke hal 15

TO K O H Melebihi Daya Tampung

Lalu Makripuddin (Suara NTB/nas)

KEPALA Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTB , Dr. Lalu Makripuddin, M.Si mengungkapkan kapasitas daya tamping penduduk NTB semakin terbatas. NTB merupakan salah satu daru dua provinsi di Indonesia bersama Yogyakarta yang memiliki indeks tekanan penduduk di atas 2. Bersambung ke hal 15

KO M E N TTAA R

PT. DMB ( Daerah Maju Bersaing) dengan PT. MDB (Multicapital Maju Bersaing) sudah sepakat menunjuk pihak ketiga untuk menghitung dan menyelesaikan klaim piutang dividen. Penunjukan pihak ketiga itu dilakukan karena kedua belah pihak antara PT MDB dan PT MDB sama-sama mengklaim memiliki piutang. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/lin)

BEREBUT– Sejumlah anak yang menjual berbagai macam aksesori di Pantai Kuta, berebut menawarkan dagangannya pada seorang wisatawan. Terkadang mereka memaksa wisatawan untuk membelinya, sehingga membuat wisatawan merasa kurang nyaman.

Penanganan Mandek

KPK Korsup Enam Kasus Korupsi di Polda NTB Mataram (Suara NTB) Tim Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali turun ke NTB. Setelah menyerahkan kasus iPasar ke Kejati NTB, giliran Polda NTB dan jajaran disupervisi. ‘’Ada enam kasus yang akan disupervisi KPK,” kata Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Bagus Satrio Wibowo, SIK kepada Suara NTB, Kamis (19/5). Rinciannya, masing masing dua kasus di Polda NTB, Polres Bima Kabupaten dan Polres Lombok Barat. “Mengingat keterbatasan wak-

Tunjuk Pihak Ketiga

Mori Hanafi (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/why)

DIPERIKSA - Mantan Menteri Koperasi dan UKM Adi Sasono dikonfirmasi usai diperiksa di Kejati NTB, Kamis kemarin.

tu, kami minta KPK supervisi bertahap. Jadi enam kasus dahulu,” sebutnya. Dirincinya, untuk Polda NTB, dua kasus yang masuk agenda supervisi ini adalah terkait dugaan korupsi bantuan sandang pangan di Kesra Setda Kabupaten Lombok Timur. Kendalanya sampai saat ini belum ada audit kerugian negara dari BPKP. Status kasus ini sudah naik ke penyidikan, Bersambung ke hal 15

kasus yang akan ”Ada enam disupervisi KPK Bagus Satrio Wibowo

(Suara NTB/dok)

Investor Singapura Tertarik Investasi Budidaya Lobster di NTB Mataram (Suara NTB) Investor asal Singapura berminat untuk menanamkan investasinya budidaya lobster di NTB. Pemprov merespons positif rencana ini dan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi terkait dengan masalah yang dihadapi nelayan penangkap lobster di daerah ini. ‘’Iya (ada investor Singapura tertarik investasi budidaya Lobster). Besok (hari ini) kami undang mereka untuk presentasi jam 09.00 Wita di BKPM.

Kita tes dulu keseriusannya,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKPMPT) NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (19/5) siang kemarin. Ridwan menjelaskan, investor asal Singapura ini baru menyampaikan rencana investasinya. Pada Jumat (19/ 5), investor tersebut akan memaparkan rencana dan besar investasinya dalam budidaya lobster di NTB. ‘’Maka-

nya kita dengarkan paparan mereka besok. Ini bagus sebagai salah satu solusi masalah nelayan kita. Pemprov merespons positif rencana investasi ini,’’ ujarnya. Sejak keluarnya, Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan No. 1 tahun 2015, nelayan penangkap lobster di daerah ini tak bisa lagi melakukan aktivitasnya. Pasalnya, bibit lobster yang semula biasanya diekspor ke luar negeri, Bersambung ke hal 15

DPP Diminta Persatukan Golkar NTB

Mataram (Suara NTB) Manuver para elite di DPP Partai Golkar dianggap sebagai pemicu terjadinya perpecahan di tubuh kepengurusan Partai Golkar di NTB. Kini, setelah para elite di pusat menyatu lewat Munaslub, mereka diminta untuk bertanggung jawab atas perpecahan yang mereka timbulkan di daerah. Politisi senior Partai Golkar, H. Mesir Suryadi, SH yang dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (19/5) kemarin menganggap, per-

pecahan para elite Golkar di daerah NTB saat ini sebenarnya hanya merupakan turunan dari konflik yang terjadi di tingkat pusat. Kini, setelah para aktor tingkat pusat berdamai, mereka seolah membiarkan dampak kolateral yang telah mereka timbulkan. Drama perpecahan kubu Musda Praya dengan Musda Senggigi yang berujung pada pemberhentian H. Muh. Amin, SH, M.Si dan H. Umar Said, S.Ag, Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.