Snt 20062016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

20 HALAMAN NOMOR 91 TAHUN KE 12

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

SENIN, 20 JUNI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Penganan Berbahaya Kasat mata, makanan khas Ramadhan hingga lebaran terlihat lezat. Selera tertarik karena sajian, tanpa peduli dengan kemungkinan kandungan zat berbahaya di dalamnya. Kelezatan dan tampilan yang menarik ini menjadi ‘jebakan’ hanya untuk memenuhi selera lidah. Tapi dampaknya buruk bagi kesehatan. Paling ringan alergi bahkan hingga kanker.

ENGGUNAAN bahan berbahaya pada makanan bukanlah persoalan baru. Pelakunya masih seputar oknum pedagang yang tidak bertanggung jawab. Dari tahun ke tahun, temuannya selalu sama. Temuan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) berdasarkan sidak dan sampling terhadap sejumlah makanan yang beredar di NTB,

sering ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya. Misalnya rodhamine, formalin dan boraks. Mulai tahun 2012, dilakukan pengambilan sampel makanan Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK). Dari 103 sample, 5 mengandung formalin, 69 mengandung boraks dan 33 mengandung Rhodamin B. Tahun 2013, meningkat tujuh makanan ditemukan mengandung formalin, 26 mengandung boraks dan 20 mengandung rhodamin B, dari total 51 sample TMK yang diuji. Tahun 2014, dari 76 sample, ditemukan hanya 2 mengandung formalin, 40 makanan mengandung boraks dan 34 mengandung rodhamin B. Sementara tahun 2015 nihil ditemukan makanan mengandung boraks dari 91 sample yang diuji, sementara boraks ditemukan di 64 makanan dan

(Suara NTB/bul)

Mengancam BERBAHAYA - Petugas BBPOM Mataram menunjukkan kerupuk yang diduga mengandung bahan berbahaya dalam sebuah operasi beberapa waktu lalu. 27 rhodamin B. Sementara hingga Juni tahun 2016, dari 70 pedagang yang disidak diambil 138 sampel, 11 jenis

(Suara NTB/cem)

Tak Ada Terapi Kejut, Pedagang Terlena KONSEP berniaga yaitu membeli dengan harga murah kemudian menjual dengan mahal, disalahgunakan oknum masyarakat. Tidak sedikit pedagang tega mencampurkan bahan berbahaya tersebut dengan pertimbangan harga murah, kemudian dijual demi mendulang keuntungan tinggi. Masalah yang terus berulang, PERIKSA - Seorang petugas BBPOM sedang memeriksa menjadi persoalan akut, karepenganan takjil yang diduga mengandung bahan berbahaya. na belum ada pendekatan pal-

ing efektif mencegah atau pun melakukan penindakan. Selama ini temuan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) menunjukkan banyaknya makanan yang mengandung bahan berbahaya di jual di pasaran. Temuan itu belum terlalu mempengaruhi perilaku pedagang, dibuktikan dengan temuan yang sama dan dikonsumsi terus menerus oleh masyarakat. Terkait ini Yayasan Peduli

Konsumen (YPK) NTB meminta ketegasan dari pihak terkait, mengingat kejadian ini hampir terjadi setiap tahun. Ketua YPK NTB, H. Mohammad Saleh, SH. M. Hum., ditemui di Mataram, pekan kemarin, menilai dinas terkait masih longgar dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap kasus seperti ini. Bersambung ke hal 19

Diusut Polda NTB

TO K O H

Alat Perontok Jagung Ditolak Petani KLU

Siapkan Bantuan Rp 6 Miliar PEMPROV NTB akan memberikan bantuan keuangan kepada Pemkab Lombok Barat (Lobar) untuk perbaikan jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok. Bersambung ke hal 19

diantaranya tidak memenuhi syarat karena mengandung boraks dan rhodamin B. Bersambung ke hal 19

Tanjung (Suara NTB) Penyelidikan proyek alat perontok atau pemipil jagung di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sedang berjalan. Sementara di tingkat petani, alat itu dipersoalkan karena saat dioperasionalkan, hasilnya ternyata jagung bercampur ampas (tongkol jagung). Mereka menolak bantuan itu. Pada dasarnya para petani mengaku bersyukur dengan bantuan alat seharga Rp 22,6 juta yang baru diterima sepekan lalu itu dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) NTB melalui Dinas Pertanian KLU. Sejumlah kelompok tani ditemui Suara NTB mengakui keberadaan alat itu justru menyulitkan petani. Merusak jagung jika dipakai, mubazir jika dibiarkan. Keluhan salah satunya disampaikan Matriadi, Ketua Kelompok Tani Mekar Sari II di Dusun Boyotan Baru, Desa Gumantar Kecamatan Kayangan. Sepekan sejak diterima (Suara NTB/ars) BERCAMPUR AMPAS - Seorang petani di Kayangan Lombok Utara menunjukkan bulir jagung yang bercam- alat itu, sama sekali tidak dipakai. Bersambung ke hal 19 pur dengan ampas, setelah diproduksi dengan alat pemipil jagung bantuan Dinas Pertanian TPH NTB.

123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 DINAS Pertanian Tana- yang mengeluhkan fungsi 6) kemarin. Saat ini ia se123456789012345678901234567890121234567890123456789 dang meninjau langsung seman Pangan dan Hortkultu- mesin tersebut. 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Hal ini ditegaskan Kepala luruh bantuan yang diberira NTB, akan melakukan 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 investigasi langsung kepada Dinas Pertanian Tanaman kan pemerintah, sejauh 123456789012345678901234567890121234567890123456789 kelompok-kelompok peneri- Pangan dan Hortikultura mana kelompok penerima 123456789012345678901234567890121234567890123456789 ma bantuan mesin pipil ja- Provinsi NTB, Ir. Husnul Fauzi, sudah memfungsikannya. 123456789012345678901234567890121234567890123456789 gung, terutama kelompok M. Si dikonfirmasi Minggu (19/ Bersambung ke hal 19 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789

Distan dan TPH akan Investigasi Bantuan Mesin Pipil Jagung

Di Lobar, 145.101 KK Belum Terlayani Listrik Giri Menang (Suara NTB) Berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi Lombok Barat (Lobar), masih banyak penduduk di daerah ini yang belum menikmati penerangan listrik baik dari PLN dan penerangan dari sumber energi alternatif lainnya. Jumlah yang belum terlayani listrik mencapai 145. 101 KK. Kabid Energi Distamben

Lobar, I Gusti Ayu Swasti dikonfirmasi akhir pekan kemarin menyebutkan dari 10 kecamatan di Lobar tercatat 263.160 rumah tingga atau KK. Dari jumlah ini yang sudah terlayani listrik hanya sebagian kecil sekitar 118.059 rumah huni, sedangkan yang belum 145 ribu rumah huni lebih. Bersambung ke hal 19

PLTU JERANJANG - Salah satu bangunan di PLTU Jeranjang di Desa Kebon Ayu, Lobar. Pembangunan pembangkit listrik terus dikembangkan di wilayah ini. Namun yang ironis, 145.101 KK di wilayah ini belum menikmati listrik.

(Suara NTB/bul)

4 : 57

5:07

12:19

15:39

18:09

19:23


SUARA MATARAM

SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016

Halaman 2

Tower Pemantau Gelombang di Penghulu Agung Nyaris Roboh

Fokus Patroli Kebersihan KOMPLEKSNYA persoalan sampah di Mataram, bukan saja menjadi beban Pemkot Mataram dalam hal ini Dinas Kebersihan. Jajaran pemerintah di bawah pun turut berpikir untuk mencari pola mengurai sampah. Salah satu dilakukan oleh Kelurahan Gomong Kecamatan Selaparang dengan memfokuskan patroli kebersihan. Patroli kebersihan digagas beberapa bulan lalu kata Lurah Gomong, Muhammad Erwan, menjadi motor penggerak kebersihan di lingkungan. Tim yang memang berasal dari tenaga sukarelawan ini memiliki tugas mengoperasikan alat pengangkut sampah serta mengimbau masyarakat. “Selain program kebersihan tiap hari Rabu dan Jumat, patroli sampah juga kita kuatkan,” kata Erwan pekan kemarin. Menurutnya, sampah adalah persoalan kompleks yang dihadapi oleh seluruh kabupaten/kota. Karena, hal ini tidak terlepas dari bertambahnya populasi penduduk serta tingginya aktivitas masyarakat. Intervensi kebijakan diantaranya penguatan program harus dikedepankan, sehingga paling tidak bisa mengurai persoalan tersebut. Hal lain jadi kendala diakui Erwan, kesadaran masyarakat agar tidak buang sampah di saluran. Ini sedikit tidak menghambat, karena tidak bisa tertangani oleh patroli sampah. Biasanya hal seperti itu dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kebersihan, apabila persoalan teknis ini menjadi tanggungjawab dua intansi tersebut. “Kalau itu tanggungjawab Dinas pu dan Dinas Kebersihan langsung kita koordinasikan,” terangnya. Sampah dalam skala besar selalu ada di saluran. Dan ini katakan Erwan, sulit ditangani karena membutuhkan tenaga dan alat. Disamping itu, keterbatasan armada serta tenaga di kelurahan menjadi penghalang. Apakah ada pengaruh penghapusan anggaran Rp 100 juta? Pengaruh lanjutnya, pasti ada. Rencana pengalokasian anggaran yang sudah disusun untuk penanganan sampah otomatis berubah. Sebab, anggaran Rp 100 juta itu dialokasikan untuk mengakomodir aspirasi masyarakat, diantaranya pengadaan tong sampah dan penggantian sarana prasarana tidak bisa terpenuhi Sementara waktu, pengadaan karung plastik bisa direalisasikan dari anggaran kelurahan. Tapi sifatnya untuk warga yang dilayani petugas kebersihan. Karung plastik ini sengaja dibuat untuk memudahkan petugas untuk mengambil sampah. Jadi beban, petugas patroli sampah ini memiliki tanggungjawab besar. Pihaknya sedang menyiapkan regulasi, jika masyarakat tertangkap membuang sampah di saluran, nama mereka dicatat dan bisa saja dipanggil ke kelurahan. Sanksinya bisa saja tidak diberikan pelayanan. (cem)

Mataram (Suara NTB) Tower pemantau gelombang yang dibangun oleh Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (PKP) Kota Mataram di Pantai Penghulu Agung Kelurahan Ampenan Selatan nyaris roboh. Bagian bawah bangunan setinggi sekitar 15 meter ini mulai berlubang akibat dihantam gelombang. Salah seorang warga, Anhar menuturkan tower pemantau ini nyaris roboh akibat hantaman gelombang beberapa pekan terakhir. Bagian bawah sudah lowong bahkan konstruksi bangunan terlihat miring. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan bahaya jika tidak segera ditangani. “Saya baru tahu ketika ngecek gelombang,” tutur Anhar sambil menunjukan kondisi tower yang miring pekan kemarin. Kondisi ini sudah dilaporkan ke Pemkot Mataram, tapi belum ada respon dari pemerintah. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura mengaku, sudah mengecek kondisi bangunan. Kemiringan itu memang kesalahan konstruksi awal, sementara di bagian bawah bangunan lowong akibat material bangunan terkikis akibat diterjang gelombang pasang. “Begitu dapat informasi langsung saya cek. Ternyata bawahnya sudah lowong kare-

na dipengaruhi gelombang besar,” kata Mahmuddin. Hal ini menurutnya, harus segera ditangani karena konstruksi bangunan sangat berbahaya dan dikhawatirkan menimpa bangunan lainnya. Ia mengusahakan pada Anggaran Belanja Tambahan (ABT) akan dialokasikan anggaran Rp 200 juta. Pola penanganannya dengan membangun semacam tanggul dari batu kosong yang ditumpukan di sekitar tower. Lebih teknis disampaikan Mahmuddin, pondasi konstruksi bangunan tower menggunakan tower yang dalam, sehingga untuk perbaikan secara keseluruhan akan dicarikan desain awalnya. “Kalau secara keseluruhan tidak cukup anggaran segitu (Rp 200 juta, red). Dan perlu kita lihat desain awalnya,” pungkasnya. Tapi akan dilihat tingkat kemiringan, jika parah sebaiknya dirobohkan. Pihaknya ingin melakukan evaluasi terhadap bangunan tersebut, apakah masih dimanfaatkan atau tidak, sehingga perlu didiskusikan dengan instansi terkait. (cem)

(Suara NTB/cem)

NYARIS ROBOH - Inilah Tower pemantau di Pantai Penghulu Agung Kelurahan Ampenan Selatan nyaris roboh. Hal ini diakibatkan hantaman gelombang beberapa pekan kemarin.

Penyusunan RPJMD Ditargetkan BPBD Imbau Nelayan Waspada Rampung Bulan Depan Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram menargetkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021 rampung bulan Juli mendatang. Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menyampaikan pihaknya akan mengajukan Raperda RPJMD kepada legislatif paling lambat pertengahan bulan depan. Mohan mengatakan dengan pengajuan konsep Raperda ini bulan depan, diharapkan RPJMD bisa ditetapkan enam bulan setelah pelantikannya bersama Walikota yang dilaksanakan bulan Februari lalu. Hal ini sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku yaitu UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Dalam konsep RPJMD 2016-2021, Mohan mengatakan ada beberapa program yang diprioritaskan pihaknya. Salah satunya adalah pemenuhan ketersediaan rumah bagi warga Kota Mataram. Seperti diketahui, saat ini Kota Mataram kekurangan rumah sekitar 20 ribu unit. Data kekurangan 20 ribu unit rumah ini dirilis tahun 2015 dan diketahui meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun 2013 yang hanya kekurangan lebih dari 12 ribu

(Suara NTB/dok)

’’Sharing’’ Anggaran dengan Pemprov PERMINTAAN Pemkot Mataram supaya Pemprov NTB juga terlibat dalam pembangunan akses jalan menuju TPA Kebon Kongok, mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha. ‘’Sebenarnya itu sudah lama kita minta. Karena kan persoalan sampah di Mataram ini tidak ansih tanggung jawab Pemkot Mataram. Karena di sini juga menyangkut ibukota provinsi ya kita harapkan ini juga menjadi tanggung jawab Pemprov NTB,’’ terangnya menjawab Suara NTB di DPRD Kota Mataram. Sesuai dengan permintaan masyarakat sekitar TPA Kebon Kongok agar akses jalan ditingkatkan. Sementara di satu sisi, secara aturan Pemkot Mataram tidak diperbolehkan menganggarkan perbaikan jalan untuk daerah lain. ‘’Disanalah kita minta peran serta provinsi itu untuk bisa membantu,’’ cetusnya. Wayan tidak menampik bahwa ada kekhawatiran pihaknya manakala dalam perjalanannya nanti janji Pemkot Mataram untuk memperbaiki akses jalan menuju TPA Kebon Kongok. Karenanya, Wayan Sugiartha meminta Pemprov NTB tidak menutup mata dalam persoalan ini. ‘’Paling tidak pemprov juga punya kepedulian terhadap persoalan sampah ini,’’ pintanya. Karena kalau masyarakat sekitar Kebon Kongok melakukan aksi boikot, tentu akan menjadi masalah baru. ‘’Akan kemana dibawa sampah ini,’’ cetusnya. Kepedulian Pemprov ini diharapkan dapat ditunjukkan dengan kebijakan sharing anggaran pembangunan akses jalan menuju TPA Kebon Kongok. Tidak hanya pembangunan akses jalan, Pemkot Mataram juga dihantui akan segera berakhirnya kontrak penggunaan TPA Kebon Kongok. Namun sementara Pemkot Mataram mendapatkan lahan pengganti TPA Kebon Kongok, Wayan menyarankan kepada Pemkot Mataram untuk mengkomunikasikan hal ini dengan Pemkab Lobar. Selain itu, Pemkot Mataram harus tetap mencari lahan yang ideal untuk pembangunan TPA. ‘’Cuma kan persoalannya, dimana di Kota Mataram ini ada lahan yang bisa dijadikan TPA,’’ katanya. Wayan berharap, TPA Kebon Kongok masih bisa dimanfaatkan oleh Pemkot Mataram, tinggal Pemkot Mataram melakukan komunikasi intens dengan Pemkab Lobar. Hanya saja, sampai sejauh ini, lanjut Wayan, eksekutif belum mengajukan anggaran perbaikan akses jalan menuju tpa kebon kongok. ‘’Mungkin nanti eksekutif akan mengajukan itu. Karena bagaimanapun sampah ini adalah persoalan mendasar,’’ pungkasnya. (fit)

unit rumah. “Dengan perhitungan jumlah penduduk sebanyak 427 ribu jiwa lebih, jumlah rumah yang dibutuhkan sekitar 100 ribu unit, namun jumlah rumah di Mataram baru tersedia 80 ribu lebih,” terang Mohan. Mengatasi persoalan ini, di tengah keterbatasan lahan, salah satu solusi paling memungkinkan dan realistis adalah pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa). “Hal tersebut telah kami masukkan sebagai bagian dari dokumen yang tertuang dalam RPJMD Kota Mataram tahun 2016-2021,” jelasnya. Saat ini di Kota Mataram telah dibangun rusunawa di tiga lokasi, dua rusunawa di Mandalika dan satunya di Selagalas. Rusunawa ini khusus diperuntukkan bagi warga Kota Mataram yang tidak memiliki rumah dan termasuk warga miskin. Selain rusunawa, Wakil Walikota mengatakan pihaknya juga sangat mendukung kebijakan nasional terkait pembangunan perumahan bersubsidi untuk masyarakat berpenghasian rendah. Namun pada 2015 lalu, dua izin pembangunan perumahan bersubsidi ini ditolak Pemkot Mataram karena lokasi pembangunan yang diajukan termasuk dalam kawasan pertanian

produktif dan ruang terbuka hijau (RTH). Dalam rangka penyusunan konsep RPJMD ini, Pemkot Mataram juga memanfaatkan media sosial untuk menampung usulan-usulan warga terhadap program pembangunan di Kota Mataram atau disebut Jaring Asmara. Sejauh ini usulan terbanyak dari warga adalah soal pembangunan fisik atau infrastruktur. Semua usulan warga ini akan dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan RPJMD 2016-2021 dalam periode kedua kepemimpinan H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana sebagai Walikota dan Wakil Walikota Mataram. Semua persoalan yang disampaikan warga melalui media sosial maupun medium lainnya akan berupaya dituntaskan dalam RPJMD tersebut sehingga apa yang menjadi visi misi kota ini dapat terwujud. Penjaringan aspirasi masyarakat ini telah dimulai sejak awal April lalu dan ditutup hingga bulan Mei. Setelah naskah RPJMD ini rampung kemudian akan dibahas bersama DPRD Kota Mataram untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Perda RPJMD yang menjadi acuan dalam pembangunan Kota Mataram dalam lima tahun ke depan. (ynt)

Mataram (Suara NTB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mengimbau kepada para nelayan di wilayah pesisir Kota Mataram untuk tetap waspada dan berhati-hati. Walaupun intensitas gelombang tak setinggi beberapa waktu lalu, tapi cuaca belakangan ini tak bisa diprediksi. Hal ini disampaikan Kepala BPBD Kota Mataram, Ir. H. Supardi kepada Suara NTB. Nelayan menurutnya masih bisa melaut, tapi tetap harus waspada. “Kita menyarankan dalam beberapa hari ini untuk tetap berhati-hati. Kalau mau melaut, liat dulu kondisi cuaca,” pesannya. Ia mengatakan siang hari cuaca bisa cerah, tapi beberapa jam kemudian bisa jadi tiba-tiba mendung dan hujan. “Siang hari bisa jadi cerah, tapi pada sore hari tiba-tiba bisa jadi mendung pekat,” ujarnya. Menghadapi kondisi cuaca yang tak menentu ini, Supardi mengatakan pihaknya telah menggelar apel siaga bersama jajarannya juga bersama pihak kepolisian pada Jumat lalu. “Bisa jadi gelombang tinggi masih terjadi dan bisa juga tidak. Tapi intinya kita tetap mengantisipasi,” ujarnya. Supardi mengatakan ada pergeseran siklus cuaca saat ini. Jika pada tahun-tahun sebelumnya gelombang tinggi siklusnya sekitar JanuariFebruari, tapi saat ini justru mengalami kemunduran siklus yaitu pada pertengahan tahun. Akhir Mei lalu, gelom-

(Suara NTB/ynt)

H. Supardi bang tinggi menghantam pemukiman warga di pesisir Kota Mataram dan ratusan rumah terendam air pasang. BPBD Kota Mataram disampaikan Supardi tetap berkoordinasi dengan BMKG. Terkait kondisi cuaca saat ini, ia mengatakan secara teknis dan ilmiah BMKG yang bisa menjelaskan. Ia mengatakan kondisi cuaca seperti ini memang tidak merata di seluruh wilayah pesisir. Ada yang perairannya tenang dan juga bergelombang. Bahkan walaupun terjadi angin kencang di wilayah pesisir, di daratan tidak ada angin kencang. Hal ini juga menurutnya tak hanya terjadi di pesisir Mataram, tapi juga di seluruh Indonesia. “Makanya saya katakan ini sulit kita prediksi. Yang penting kalau saya berhati-hati saja,” ujarnya. Namun sejauh ini kondisi di Mataram masih terbilang aman. (ynt)

(Suara NTB/fit)

Pembangunan Tugu Bundaran Dishubkominfo Imbau Nihil Anggaran Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram berencana untuk membangun tugu selamat datang di simpang lingkar selatan atau di tengah bundaran yang ada saat ini. Tugu ini juga nantinya akan terintegrasi dengan pintu gerbang di jalan bebas hambatan (bypass) yang langsung terhubung dengan akses menuju Bandara Internasional Lombok (BIL), Lombok Tengah. Namun saat ini Pemkot Mataram belum memiliki anggaran untuk pembangunan tugu itu. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura kepada Suara NTB. Desain pembangunan tugu tersebut nantinya akan dilombakan pada 2017. “Akan dilombakan bentuknya nanti seperti apa, tapi nanti 2017. Karena dananya sekarang belum ada,” ujarnya. Karena keterbatasan dana, saat ini Dinas PU hanya melakukan sedikit pembenahan di sekitar tugu. Mahmuddin mengatakan pembenahan ini dilakukan dalam rangka persiapan Kota Mataram menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-26 yang akan berlangsung akhir bulan depan. “Bundaran hanya pembenahan sementara saja untuk menghadapi MTQ. Kalau untuk penyelesaiannya belum,” ujarnya. Dengan pem-

Penumpang Tidak Beli Tiket Lewat Calo

(Suara NTB/ynt)

TUGU - Pemkot Mataram belum memiliki anggaran untuk membangun tugu di tengah bundaran ini. Untuk itulah saat ini Pemkot Mataram hanya bisa melakukan pembenahan sementara yang dikerjakan Dinas PU Kota Mataram. benahan yang dilakukan, pihaknya ingin area bundaran tersebut terlihat lebih rapi dan tertata. Pembenahan dan penataan telah mulai dikerjakan dan ditargetkan harus rampung sebelum MTQ. Terkait berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tugu, Mahmuddin mengatakan pihaknya belum bisa memperkirakan. Kebutuhan anggaran baru bisa digambarkan setelah ada desain teknis terperinci atau DED (Detail Engineering Design) tugu tersebut. Ia mengatakan setelah ditentukan desain tugu tersebut baru bisa dibuat DED-nya. “Desainnya kan akan dilombakan, begitu

ada bentuknya baru dibuat DED dan dari sana muncul anggaran berapa kebutuhannya. Kalau belum ada DED belum bisa diprediksi berapa anggarannya,” ujarnya. Sebelumnya Kepala Bappeda Kota Mataram, Lalu Martawang, SE.,MM kepada Suara NTB menyampaikan pihaknya ingin membangun sebuah ikon atau bangunan yang monumental baik tugu maupun gerbang kota di wilayah selatan. Sehingga nantinya bangunan ini akan menjadi kebanggaan warga Mataram dan juga ciri khas yang bisa mengingatkan para pendatang yang datang ke Mataram. (ynt)

Mataram (Suara NTB) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram, meminta calon penumpang di Terminal Mandalika, agar tidak membeli tiket melalui calo. “Penumpang ini jangan beli tiket sembarang,” kata Kadishubkominfo, Drs. H. Khalid dikonfirmasi pekan kemarin. Pembelian tiket kata Khalid, diharapkan agar penumpang langsung ke loket di terminal. Hal ini untuk memastikan keamanan dan kenyaman penumpang. Ia mengatakan, moment - moment seperti itu, biasanya dimanfaatkan oleh calo untuk menjual tiket dengan harga yang cukup fantastis. Padahal, Kementerian Perhubungan melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika belum ada kesepakatan menaikan harga tiket mudik. “Supaya masyarakat tidak rugilah,” sambungnya. Calo di terminal tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan petugas setempat, untuk menekan keberadaan para calo tiket. Ia tidak ingin penumpang dirugikan. Karena kasus dua tahun terakhir, penumpang terpaksa diturunkan karena tiket yang dibeli tidak di-

akui oleh bus. “Setelah diperiksa tiketnya tidak sesuai bahkan tempat duduknya sudah ditempati orang,” ujarnya. Terkait keamanan, di Terminal Mandalika sudah ada pos polisi yang memantau aktivitas selama 24 jam. Selain itu, tim dari Dinas Kesehatan, PMI dan aparat kepolisian biasa tiap tahun membangun posko mudik lebaran. Posko ini bisa dimanfaatkan untuk mengecek kesehatan dan tempat beristirahatnya penumpang. Disisi lain, mantan Kepala Bakesbangpol Kota Mataram ini menambahkan, bukan saja persoalan calo, tapi angkutan mudik baik itu Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) akan dilakukan uji kelaikan, Senin (20/6). “Senin (hari ini, red) 276 AKAP dan AKDP, kita uji kelaikan jalannya,” tuturnya. Pemeriksaan kendaraan ini tidak lagi secara acak, tetapi secara keseluruhan. Penekanan tersebut diminta oleh Kementerian Perhubungan untuk memastikan kelaikan kendaraan yang pergunakan untuk mudik lebaran. Terhadap angkutan yang ditemukan tidak sesuai standar keselamatan, maka tidak diperkenakan beroperasi. (cem)


SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 3

Buah dan Sayur NTB Berpotensi Jadi Ekspor Unggulan (Suara NTB/ist)

BAGI TAKJIL - Kelurga besar CCAI Mataram dan Telkomsel Mataram usai membagi-bagi takjil.

Coca Cola - Telkomsel Berbagi Takjil di Mataram Mataram (Suara NTB) Melengkapi rangkaian acara “Berbagi Kebahagiaan di Bulan yang Mulia”, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) bekerjasama dengan Telkomsel membagikan lebih dari 1.000 takjil dan minuman kesegaran Frestea dan Coca-Cola di depan Pendopo Walikota Mataram dan GraPARI Telkomsel. Takjil yang dibagikan oleh para karyawan Coca- Cola, Telkomsel dan Komunitas Muda Mataram Jumat (17/6) pekan kemarin, berhasil menarik perhatian bagi pengendara kendaraan bermotor yang melintas di ruas jalan tersebut. Tak hanya para komunitas yang turun kejalan, Sekda Kota Mataram, beserta jajarannya turut hadir dan terlibat langsung menyerahkan paket berbuka secara cuma-Cuma kepada pengendara yang melintas. M. Syaiful Rahman, Officer Youth and Community Tactical Bali - Nusa Telkomsel Mataram yang turun menyampaikan bahwa merupakan Kebahagiaan tersendiri untuk dapat turun ke jalan membagikan takjil kepada pengguna jalan yang sedang menanti waktu berbuka puasa. Ia berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlangsung secara rutin setiap tahunnya Sebelumnya, Indah Triyanti, Public Affairs & Communications Coca-Cola Amatil Indonesia mengungkapkan, bertemu kembali dengan Bulan Suci Ramadhan merupakan kebahagian bagi semua, tak terkecuali keluarga besar CCAI. Dalam rangka mempererat tali silaturahmi di bulan penuh berkah inilah, CCAI mengajak masyarakat sekitar kantor pemasaran untuk berbuka puasa bersama, tahun ini mengangkat tema “Berbagi Kebahagiaan di Bulan yang Mulia”. “Terlepas dari bulan Ramadhan, CCAI senantiasa merefleksikan kepedulian terhadap masyarakat, khususnya masyarakat yang bersentuhan langsung dengan area produksi kami, sebagai upaya menjaga hubungan harmonis dan bisnis yang berkelanjutan,” kata Indah. Lebih dari itu, bulan Ramadhan tentunya menjadi momen spesial untuk membina silaturahmi, berbagi dan berbuat kebaikan kepada sesama. (bul)

Transaksi di Pasar Seni Menyusut Mataram (Suara NTB) Pasar seni merasakan dampak dari kelesuan ekonomi global. Ditambah lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, transaksi harian terus menyusut. Ketua Pasar Seni Sesela, Lombok Barat, Fathul Anwar Atta, mengungkapkan, meski demikian, di tengah pengaruh kelesuan ekonomi global, perajin dan pengusaha tetap berharap dan optimis kedepan pasar seni akan kembali pulih. Saat ini nilai transaksi harian di Pasar Seni Sesela Rp 5 juta/ hari. Di pasar seni ini terdapat 16 pedagang, membawahi masing-masing lima perajin. Tahun-tahun sebelumnya transaksi harian jauh di atas yang disebutkan. “Kami menyadari kelesuan ekonomi global ini berdampak luas, termasuk di pasar seni,” kata Atta pada Suara NTB di Mataram, Minggu (19/6). Nilai transaksi harian sebesar Rp 5 juta di pasar seni itupun mengalami penurunan, setelah puasa ini menjadi Rp 4 juta/hari. Penurunan ini lebih dipengaruhi karena berkurangnya aktivitas tamu-tamu domestik (dalam negeri). Tahun ini diketahui jumlah kunjungan kapal pesiar pun menurun. Tahun 2015 lalu sebanyak 30 kapal pesiar singgah, tahun ini sudah terjadwal sebanyak 20 kapal pesiar. Penurunan jumlah kedatangan kapal pesiar ini diyakini erat juga kaitannya dengan pengaruh ekonomi global. Oleh sebab itulah, pemerintah daerah mungkin perlu promosi yang lebih kreatif menjual pariwisata NTB. Yang paling berpengaruh, penataan destinasi wisata menurut Atta. “Sebetulnya kalau destinasi wisata ditata dengan baik, kami yakin kunjungan wisata tidak berpengaruh ekonomi global. Apalagi kita sudah punya modal besar sebagai daerah halal tourism, dengan menyediakan fasilitas-fasilitas SABTU, 18/06/16 pendukung halal turis itu,” ujarnya. Para perajin sebenarnya telah melakukan antisipasi penurunan minat wisatawan terhadap kerajinan-kerajinan khas lokal. Diantanya yang dilakukan dengan membuat produk-produk khas daerah lebih kreatif. Saat ini yang paling banyak dicari wisatawan adalah suvenir khas mutiara. Wisatawan yang mendominasi masuk ke Pasar Seni Se sela Lombok Barat dari Malaysia, Australia dan Brunei Darussalam. (bul)

Mataram (Suara NTB) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB melihat peluang ekspor yang cukup menggemberikan untuk komoditas sayur dan buah. Diharapkan peluang ini dapat dikembangkan untuk menggenjot nilai ekspor selain komoditas hasil pertambangan. BPS Provinsi NTB merilis beberapa komoditas pertanian dan hortikultura yang menembus pasar luar negeri. Beberapa di antaranya menurut keterangan Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM, adalah melon dengan tujuan eskpor Australia, Singapura, dan Hong Kong. Terdapat juga sayuran dengan tujuan ekspor Hongkong, dan biji-bijian berminyak dengan negara pasarnya adalah Malaysia. Nilai ekspor melon dengan tujuan Australia pada Mei 2016

mencapai 599.762 dolar Amerika Serikat (USD), dengan volume sebanyak 39 Kg, untuk tujuan Singapura sebanyak 3.670 Kg dengan nilai ekspor 10.509 USD, dan tujuan Hongkong sebanyak 1.440 kg dengan nilai ekspor 2.880 USD. Sementara volume ekspor komoditas sayuran jenis jagung manis tujuan Hongkong sebanyak 54 kg senilai 54 USD, dan biji-bijian sebanyak 48 kg senilai 48 USD dengan negara tujuan ekspor ke Malaysia. Seluruh komoditas

hortikultura tersebut dikirim ke luar negeri melalui Lombok International Airport (LIA). Nilai ekspor melon ke tiga negara itu pada Mei 2016, lanjut Wahyudin, mengalami peningkatan 10 persen dibandingkan bulan sebelumnya senilai 12.104 USD. Demikian juga dengan komoditas sayuran mengalami peningkatan nilai ekspor sebesar 200 persen. Berbeda halnya dengan biji-bijian berminyak nilai ekspornya turun 36 persen. “Meskipun nilai ekspor ko-

moditas hortikultura relatif kecil, namun tetap memiliki arti terhadap pembentukan nilai ekspor daerah. Kecil, tapi tetap tercatat di Bea Cukai karena memberi kontribusi terhadap nilai ekspor-impor,” demikian Wahyudin. Secara umum, nilai ekspor Provinsi NTB bulan Mei 2016 sebesar US$ 74.781.018, angka ini mengalami peningkatan 13,50 persen jika dibandingkan ekspor April 2016 yang bernilai US$ 65.886.839. Ekspor pada bulan Mei 2016 yang terbesar ditujukan ke Negara Jepang sebesar 66,90 persen, Korea Selatan sebesar 30,13 persen dan Hongkong sebesar 2,08 persen. Jenis barang ekspor Provinsi NTB yang terbesar Mei 2016

adalah barang tambang/galian non migas senilai US$ 72.595.856 (97,08%), perhiasan/ permata senilai US$ 2.154.474 (2,88%), dan buah-buahan senilai US$ 13.389 (0,02%). Sementara untuk nilai impor pada bulan Mei 2016 sebesar US$10.919.375. Nilai ini mengalami penurunan 19,28 persen dibanding dengan Bulan April 2016 yang sebesar US$ 13.528.146. Sebagian besar Impor berasal dari Negara Australia (38,72%), Cina (37,59%) dan Vietnam (12,87%). Jenis barang impor dengan nilai terbesar adalah mesinmesin/pesawat mekanik (43,52%), benda-benda dari besi dan baja (23,39%) dan bahan bakar mineral. (bul)

Siap Angkut Pemudik

(Suara NTB/bul)

MANGKRAK – Warga menunjukkan mesin pompa air yang mangkrak dan belum bisa difungsikan di Menange, Batu Layar, Sabtu.

Proyek Pompa Air di Menange Belum Difungsikan Giri Menang (Suara NTB) Masyarakat Seteluk, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat mempertanyakan proyek pompa air di muara Menange, ujung utara Hotel Jayakarta. Pompa bermesin jumbo itu nyaris tidak berfungsi sejak dibangun tahun 2014 lalu. Warga setempat mempertanyakan keberadaan poma itu lantaran tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Hajatannya, pompa itu untuk menaikkan air di muara Menange saat hujan atau saat pasang. “Karena di Menange ini pasir lautnya lebih tinggi, air yang bermuara di sini tidak bisa mengalir ke laut jadinya. Karena itulah katanya pompa ini kemudian dibuat,” kata Cherry dan Putu memberikan keterengan pada Suara NTB, Sabtu (18/6). Akibat tidak berfungsinya pompa air itu, saat hujan air muara meluap hingga ke bagian dalam halaman Hotel Jayakarta di ujung utara. Saat tak hujan, ketika air laut pasangpun kawasan setempat digenangi air. Tidak diketahui persis pemilik proyek, kabarnya Dinas PU Kabupaten Lombok Barat dan akan diserahkan ke provinsi. Cherry dan Putu mengatakan, secara lisan, ada pihak yang telah menyerahkan pompa itu ke pihak Jayakarta sebagai operator, karena dianggap paling dekat. Sayangnya, penyerahan itu tidak ada kejelasan. Menurut Cherry, mesin pompa tersebut tidak bisa difungsikan sama sekali. Pernah dihidupkan sekali oleh pemilik proyek, tetapi mesin tidak mampu menyedot air. Praktis dari situlah proyek itu tidak ada kejelasan lagi. “Kunci gudang mesinnya sudah diserahkan. Tapi bagaimana kami bisa menghidupkan. Pemilik proyek saja tidak bisa menghidupkan mesin ini. hanya sekali pas uji coba, tapi tidak juga bisa menyedot air,” kata Putu saat menunjukkan kondisi mesin.

Pihak Jayakarta siap menjadi operator, asalkan proses penyerahan harus prosedural dan resmi. Praktis hingga kini mesin pompa air itu mangkrak. Jika benar ada rencana perbaikan, mestinya tidak berlarut-laurt sampai sekarang agar bisa dimanfaatkan optimal oleh masyarakat. Pantauan Suara NTB, secara kasat mata mesin-mesin pendukung pompa air itu masih baru. Hanya saja tidak terawat. Pemilik proyek juga menyiapkan mesin poma air berukuran kecil, kata Putu, mesin pompa kecil itu untuk memancing air di katup mesin pompa besar saat akan dihidupkan. Mesin pompa kecil itupun nyaris tidak tidak difungsikan sama sekali. Masyarakat setempat sangat berharap mesin tersebut diperbaiki sehingga tak mubazir. Atau dapat difungsikan sesuai hajatan pemerintah. (bul)

PT PELAYARAN Nasional Indonesia (Pelni) menyatakan seluruh kapal mereka dalam kondisi siap digunakan untuk mengangkut penumpang mudik hari raya Idul Fitri 1437 Hijriyah. “Pelni ada kebijakan bahwa tiap kapal harus masuk dok (pemeliharaan di galangan kapal) saat long season, jadi saat peak season (musim liburan) semua bisa beroperasi. Hari ini sudah selesai semua didok,” kata Direktur Armada dan Teknik PT Pelni, O.M Sodikin di Sampit, Sabtu. Sodikin meyakinkan bahwa perusahaannya sudah mempersiapkan diri melayani penumpang, khususnya saat musim (ant/bali post) mudik lebaran ini. Pihaknya juga O.M. Sodikin menyambut positif pemeriksaan kapal yang dilakukan di tiap pelabuhan saat kedatangan kapal. Perusahaan pelayaran milik pemerintah ini menegaskan komitmen memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Berbagai langkah yang dilakukan bertujuan menjamin keamanan dan memberikan kenyamanan kepada penumpang. Kedatangannya ke Sampit juga untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan arus mudik di Pelabuhan Sampit. Koordinasi juga dilakukan dengan instansi terkait mengantisipasi lonjakan penumpang seiring dispensasi penambahan kapasitas angkut penumpang yang diberikan pemerintah. “Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37/2015 tentang standar pelayanaan penumpang angkutan laut, semua peralatan harus dalam kondisi baik. Seperti kenyamanan di atas kapal, toilet, kebersihaan, penerangan dan lainnya. “Kami juga punya Satpam di kapal dan dibantu alat negara yaitu TNI,” jelas Sodikin. Secara keseluruhan, Pelni mengoperasikan 25 kapal. Untuk melayani penumpang arus mudik di Pelabuhan Sampit mulai H-15, Pelni mengoperasikan lima kapal dengan jumlah 13 kali keberangkatan. (ant/bali post)


SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016

Halaman 4

Mutasi 135 Pejabat Masih Normal BADAN Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengklaim jika disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) Lotim hingga pertengahan Ramadhan ini masih normal. Hal itu didasarkan pada belum adanya laporan dari masing-masing SKPD terkait adanya ASN yang terdapat di SKPD malas masuk kerja selama Ramadhan. Demikian disampaikan Sekretaris BKD Lotim, Hj. Siti Sumantiar pada Suara NTB di ruang kerjanya, Sabtu (18/6). Dikatakannya, meskipun pihaknya belum melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk melihat kehadiran pegawai di Lotim selama bulan Ramadhan ini. Namun, ia meyakini kedisiplinan para ASN masih normal dan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Di mana, pada sidak tahun lalu banyak ASN yang terjaring jarang masuk dan malas dalam bekerja selama bulan Ramadhan. “Sejauh ini, disiplin ASN di bulan Ramadhan ini masih normal,”ungkapnya. Sumantiar menjelaskan, menjalankan ibadah puasa merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan sebagai umat Muslim. Sementara bagi ASN yang bekerja untuk melayani masyarakat diharap tidak lambat dalam memberikan pelayanan sehari-hari pada masyarakat. ‘’Untuk itu, meski bulan Ramadhan disiplin kerja jangan dilupakan, utamanya untuk disiplin masuk kerja harus sesuai waktu yang telah ditentukan,’’ ujarnya mengingatkan. Ia menambahkan, perubahan jam kerja yang diterapkan oleh Kabupaten Lotim yakni, untuk hari Senin sampai Kamis masuk pukul, 08.00 Wita dan pulang pukul 14.00 Wita, sedangkan untuk hari Jum’at masuk pukul 08.00 wita dan pulang jam 11.00 Wita. Sementara, khusus untuk hari Sabtu terjadi penambahan pulang jam kerja, yakni di bulan Ramadhan ini masuk pukul 08.00 Wita dan pulang pukul 13.30 Wita dari sebelumnya pada hari biasa pulang pukul 12.30 Wita. “Jam masuk kerja Selama bulan Ramadhan memang mengalami kemunduran yakni di hari biasa pukul 07.00 Wita menjadi pukul 08.00 Wita di bulan Ramadhan. Seraya mengatakan, tidak boleh ada PNS yang malas masuk bekerja, pegawai harus bekerja seperti biasa dan jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk bermalasmalasan, karena bekerja merupakan suatu ibadah. (yon) Hj. Siti Sumantiar (Suara NTB/yon)

Soal Cawabup

Bupati Tak Punya Hak Veto Giri Menang (Suara NTB) Hasil konsultasi DPRD Lombok Barat (Lobar) ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagro), jika bupati tak memiliki hak veto terkait pengusulan calon wakil bupati (cawabup) untuk dipilih di DPRD. Hal ini menepis adanya informasi bahwa bupati memiliki hak mengeliminasi jika ada 3 calon yang diusulkan parpol pengusung, bupati bisa mengusulkan hanya dua calon saja. Demikian dikemukakan Anggota Panja Tatib Pemilihan Wabup Lobar, Adnan ditemui akhir pekan kemarin. Menurutnya, berapapun cawabup yang diusulkan parpol, tidak boleh dieliminasi oleh bupati. Calon yang diusulkan oleh parpol pengusung diusulkan semua ke dewan untuk dipilih. Hanya saja, arahan dari Mendagri parpol pengusung diharapkan dan disarankan konsultasi dan koordinasi ke bupati terkait kandidat calon yang diusulkan. Ditanya terkait ketentuan jumlah calon yang diusung oleh parpol pengusung menurut Adnan tidak ditentukan. Kemendagri menyarankan agar panja dan pemda studi banding ke Mojokerto Jawa Timur, karena kasusnya sama dengan Lobar. Terkait pengisian posisi Lobar Dua, ia yakin akan terlaksana. Pihaknya melihat ada sinyalemen bahwa pengisian posisi wabup tak akan terlaksana. Artinya Lobar tanpa wakil bupati tak bisa dipertanggungjawabkan. Sebab sejauh ini tahapan pemilihan wabup, seperti pembentukan panlih dan panja tatib tengah berlangsung. Sementara itu, pekan lalu DPRD menggelar sidang pembentukan Panja Raperda Tatib Pemilihan Wakil Bupati dan pembentukan panitia pemilihan. Setelah terbentuk, tim panja selanjutnya menggelar kunjungan kerja ke Jakarta dalam hal ini ke Kementerian Dalam Negeri untuk menanyakan perihal acuan aturan mengenai proses pemilihan wabup. Sementara itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid sudah menggelar pertemuan dengan para parpol pengusung. Ia memfasilitasi pertemuan parpol pengusung guna membahas masalah tersebut. Ditanya perihal calon yang pas mendampinginya, ia lebih menjawab normatif. Menurutnya semua calon bagus. Ia akan memilih yang terbaik di antara yang paling terbaik. “Semua calon baik, proses pemilihan di dewan,” jelasnya. (her)

Pola Rekrutmen TAPD dan PLD Kemendes Patut Dicontoh Selong (Suara NTB) Pola rekrutmen Tenaga Ahli Pendamping Desa (TAPD) dan Pendamping Lokal Desa (PLD) yang dilakukan jajaran Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi patut dicontoh. Tergambar dari proses seleksi peserta dengan jumlah pendaftar sekitar 3.800 orang di wilayah NTB ini saja, berlangsung sangat transparan. “Ini sangat kita apresiasi,” ungkap Ketua Laboratorium Masyarakat Madani, Akhmad Rozi. Kepada Suara NTB, Ojiq (panggilan akrab Akhmad Rozi-red) mengutarakan, calon peserta diketahui mendaftar secara online. Kemudian mereka mengikuti tes tertulis, psikotes dan wawancara. Proses seleksi sedari awal hingga keluarnya hasil tes benar-benar berlangsung secara terbuka. Pola tersebut dinilai sangat memenuhi rasa keadilan bagi rakyat Indonesia. Semua yang lulus, lanjutnya terseleksi melalui tahapantahapan yang sangat cerdas dan revolusioner. Sistem yang dibuat Kemendes itu menepis langsung anggapan, jika proses seleksi itu hanya meluluskan orang-orang yang punya keterkaitan dengan partai politik dari sang menteri, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). “Ini bisa meminimalisir praktik Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN),” terang Ojiq. Apresiasi juga diberikan kepada Dirjen Perencanaan dan Pembangunan Masyarakat Desa (PPMD) Kemendes, Ahmad Erani Yustika. Di mana, khusus di NTB telah pula melibatkan perguruan tinggi yang punya kredibilitas, yakni Universitas Mataram yang masuk dalam Tim Seleksi. Mekanisme rekrutmen TAPD dan PLD ini disarankan bisa diadopsi ke dalam proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau yang lainnya. Pasalnya, hasil seleksi ini berani ditampilkan secara terbuka dan nilai hasil tes pun dapat langsung diketahui dengan mudah. (rus/*) Akhmad Rozi (Suara NTB/rus)

Bupati : Pemerintah Tidak Butuh Orang Biasa Selong (Suara NTB) Sabtu (18/6) lalu sebanyak 135 pejabat baru di lingkup Pemkab Lombok Timur (Lotim) dilantik. Prosesi pelantikan dan sumpah jabatan dilakukan Wakil Bupati H. Haerul Warisin di Pendopo Bupati Lotim. Bupati H. Moch Ali Bin Dachlan dalam sambutannya menyatakan, mutasi yang dilakukan merupakan hal biasa. Bupati mengingatkan, dalam menjalankan roda pemerintahan, yang dibutuhkan pemerintah adalah orang-orang yang luar biasa. Pemerintah tidak butuh orang biasa. Tapi butuh orang yang punya inovasi, punya visi dan misi serta cita-cita besar membangun daerah. “Pertama saya ingatkan saya butuh semangat baru,” ucapnya. Bupati mengurai keinginannya di masing-masing sektor ada perubahan mendasar setelah dikomandoi oleh orang-orang baru. Bupati pun memberikan deadline kepada pejabat-pejabat baru selama enam bulan ke depan. Seperti di sektor keuangan yang dijalankan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (PPKA). Para pejabat di Dinas PPKA ini harus bekerja ekstra keras. Dinas PPKA berbeda dengan dinas lain. Orang-orang yang ditempatkan di Dinas PPKA ini, kata bupati, merupakan cari-cari orang yang benar-benar tepat mendudukinya. Alasannya, sektor keuangan menjadi hal yang sangat penting, karena membutuhkan orang-orang yang teliti. ‘’Pejabat di PPKA tidak boleh loyo,’’ ujarnya mengingatkan. Dinas PPKA bertugas untuk mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Diketahui target PAD tahun 2016 ini mencapai Rp 235 miliar untuk mencapainya, sebulan minimal Rp 22 miliar. Laporan terakhir Rp 18 miliar per bulan dan dianggap bupati masih rendah. Sektor pariwisata, lanjut bupati saat ini menjadi program unggulan negara. Terlihat dengan dibebaskannya devisa kunjungan 85 negara di dunia ke Indonesia. Karena menjadi program unggulan pusat, maka disarankan kepa-

da pejabat baru untuk mengembangkan pariwisata Lotim. “Silakan kembangkan, berapapun anggarannya siap kita anggarkan,” janji bupati. Diakuinya, sudah beberapa kali melihat kemajuan pembangunan pariwisata daerah lain. Seperti Lamongan sebutnya telah membuat Ancol mini. Dari pengembangan yang dilakukan pemerinath Lamongan, mampu memberikan PAD Rp 6,5 miliar tiap tahun ke daerah. “Jadi harus ada pikiran-pikiran besar seperti itu,” ungkapnya. Lotim punya potensi besar. Salah satunya wisata adat Limbungan, karenanya bupati telah menyiapkan anggaran Rp 2,5 miliar agar melakukan penataan kawasan ini sebaik mungkin. “Kita tidak mainmain dan tidak setengah-setengah,” tepisnya. Pihaknya mengingatkan agar pembangunan pariwisata tidak identik dengan berugak. Wisata bukan berugak, sehingga jangan berpikir tentang berugak. Bupati Lotim menyambut baik investasi pada sektor pariwisata. Teranyar ada investor yang siap untuk investasi di atas lahan 2.000 hektar di wilayah selatan dan sudah diberikan izin oleh bupati. Saat ini di wilayah selatan, sambungnya, ada dua hotel yang bisa memberikan PAD cukup besar, yakni kisaran Rp 40-50 juta per bulan. Potensi pajak yang lain yang ada di hotel-hotel yang sudah berdiri diminta bupati untuk dikejar. Kepada Dinas Perhubungan komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), lanjut bupati saat ini, sudah disiapkan kelanjutan pembangunan dermaga Labuhan haji. Kepala Dishubkominfo yang baru dilantik diminta jemput bola

(Suara NTB/rus)

UCAPAN SELAMAT - Bupati Lotim H. Moch Ali Bin Dachlan diikuti Wakil Bupati Lotim H. Haerul Warisin, Sekda H Rohman Farly memberikan ucapan selamat pada pejabat yang baru dilantik, Sabtu (18/6). ke Kementerian Perbuhungan. ‘’Pusat sudah meninjau Dermaga Labuhan Haji dan Lotim merupakan satu-satunya daerah yang memiliki pelabuhan regional. Kejar uang banyak di Jakarta, ada peluang tol laut. Segera kejar dan cari peluang itu,” imbuhnya. Bidang Pendidikan, tegasnya tidak kalah penting. Kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Plahraga (Dikpora) yang baru diminta agar bangun kerjasama tim. Dikpora harus bisa mengejar ketinggalan dan harus bekerja keras. Adapun nama-nama pejabat yang dilantik tersebut, setingkat eselon II, Asisten II Setdakab Lotim, dipercayakan kepada Nuso Pranoto, menggantikan H. Syarif Waliyullah yang sedang menjalani proses hukum. Posisi yang ditinggal Nuso Pranoto sebagai Staf Ahli ditempati Framadi Anugrah Kartika yang sebelumnya sebagai Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Mahsin, SPd, MM, mantan Kepala Dinas Dikpora, tukar

posisi dengan H. Lalu Suandi sebagai Kepala Dishubkominfo. Kepala Disbudpar H. Khaeril Anwar tukar posisi dengan Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab Lotim H. Hariyadi Djoewaeny. Sementara Andika Istujaya, sebelumnya Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) naik eselon menggantikan H. Abdul Hakim. Posisi Sekretaris Dukcapil ditempati Azis. Setingkat eselon III, antara lain, Muh. Juhad sebelumnya Sekretaris Dikpora digeser menjadi Kepala Kantor Perpustakaan, Dokumentasi dan Arsip Daerah. Posisi yang ditinggalkan M. Juhad ditempati M. Zaini sebelumnya Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Dikpora. Kepala Bidang Dikdas dipercayakan kepada M. Khaerul Wazni sebelumnya Kabid Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK). Posisi Kabid PMPTK diamanahkan kepada Sarjono. Kepala Bagian Humas Muhammad Munir tukar posisi dengan Ahmad Subhan yang sebelumnya menjabat sebagai

Kepala Bidang Teknologi Tepat Guna Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD). Sementara pada Dinas PPKA Hasni kembali dipercaya sebagai Kepala Bidang Anggaran. Posisi Hasni di Bidang Pajak diganti Lalu Hariawan yang sebelumnya Kepala Bidang ODTSW pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Kabid Anggaran sebelumnya, Baiq Emi ini digeser ke Inspektorat. Kepala Bidang ODTSW yang baru dipercayakan pada Ahyakmodin. Bupati Lotim juga merombak jajaran pimpinan kecamatan. Camat Labuhan Haji sebelumnya Jumadil dipindah menjadi Camat Selong. Camat Labuhan Haji dipercayakan epada Rusno, yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Sukamulia. Camat Sukamulia dipercayakan kepada Iskandar Zulkarnaen. Camat Suralaga sebelumnya Edy Ilham tukar tempat dengan Kabid Bina Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, H. M. Supriyadi. (rus)

Balap Liar Ditertibkan Guru PAUD Diminta Tandatangani Puluhan Sepeda Motor Pakta Integritas Tanjung (Suara NTB) Perhatian Bunda PAUD Kabupaten Lombok Utara (KLU), Hj. Rohani, S.Pd., terhadap nasib anak didik generasi bangsa cukup besar. Dalam proses belajar mengajar PAUD, istri bupati itu tidak ingin hanya sekadar formalitas, melainkan memiliki orientasi dalam menanamkan pemahaman moralitas dan karakter pada anak didik. Salah satu pendekatan yang akan dilakukan Bunda PAUD adalah mengajak seluruh guru PAUD se KLU untuk menandatangani Pakta Integritas. Kepada wartawan di kediamannya, Sabtu (18/ 6), Hj. Rohani menginginkan supaya guru-guru PAUD memiliki pandangan yang sama dalam mengajar anak-anak usia dini. Konsep bermain sambil belajar dibarengi dengan pendekatan menanamkan akhlak dan moral pada diri anak. “Saya akan minta instansi terkait mengundang semua Guru PAUD untuk menandatangani Pakta Integritas. Tujuannya, supaya di kalangan guru memiliki rasa tanggung jawab bagaimana mendidik anak yang berkualitas, bermoral dan berakhlak mulia,” ujar Rohani. Ditegaskan Bunda PAUD, penandatanganan Pakta Integritas guru PAUD ini merupakan hajat Pemda dalam memperkokoh kesamaan pandangan bagi proses pembelajaran anak didik. Anak yang diibaratkan sebagai sebuah kertas putih, tentunya tidak ingin hanya sekadar dicorat-coret belaka dengan tinta. Ia juga melatarbelakangi, keinginannya untuk mengundang para Guru PAUD tidak lepas dari adanya informasi perihal tata cara dan perilaku

Guru PAUD dalam mengajar. Laporan yang masuk ke dirinya, masih disinyalir adanya Guru PAUD yang mengeluarkan kata atau kalimat “tidak sopan” untuk didengar oleh anak-anak. “Ada informasi yang masuk, di antara guruguru PAUD masih ada yang cara mengucapkan kata-kata saat mengajar depan anak, maaf, kata kotor. Itu akan kita kaji, apakah karena SDM guru yang rendah ataukah memang karakter gurunya seperti itu?” sambungnya. Rohani berpandangan, apabila kemungkinan fakta itu benar adanya, maka ia akan dengan senang hati untuk meminta kepada bidang terkait di PLSPO – Dinas Dikbudpora KLU, untuk mengajukan anggaran pelatihan bagi Guru PAUD. Di samping itu, faktor tidak meratanya latarbelakang pendidikan para guru memungkinkan pola pikir dan cara mengajarnya yang berbeda. Ia membayangkan, apabila tingkat pendidikan guru PAUD sama, maka akan tercipta harmonisasi dalam proses bermain sambil belajar anak. Oleh karena itu pula, dibutuhkan satu komitmen bersama agar proses pendidikan dan pembentukan karakter calon pemimpin bangsa dimulai dari PAUD. “Dalam upaya meningkatkan kualifikasi tenaga guru, saya mengimbau agar para guru PAUD yang pendidikannya SMA mengambil S –I (Sarjana),” imbuhnya. Lantas mungkinkah ada beasiswa bagi para Guru PAUD, Hj. Rohani mengaku masih harus melihat formulasinya. Namun demikian, Pemda KLU melalui Dikbudpora sudah membuka ruang beasiswa bagi masyarakat yang dapat diakses melalui LPDP. (ari)

Dikes Akui Belum Bayar Honor 119 Tenaga Kontrak Tanjung (Suara NTB) Problem SK tenaga kontrak di lingkup Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Utara (KLU) ternyata belum juga beres. Hal ini lantas berdampak pada status kontrak dan gaji mereka yang belum dibayarkan sejak Januari hingga bulan Juni ini. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dikes KLU, Suhardi, S.Km., kepada wartawan belum lama ini mengakui, masih ada 119 tenaga medis yang sebelumnya berstatus tenaga kontrak belum menerima. Mereka bekerja di beberapa posisi, seperti bidan, perawat, farmasi dan analisis gizi di 8 puskesmas yang ada di KLU. “Kami selalu didesak untuk segera membayarkan gaji mereka dari bulan Januari lalu. Tetapi persoalannya terkendala di DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran). Itu butuh revisi dan sudah kita ajukan revisinya sejak April lalu,” ungkap Suhardi. Dikatakannya, honor tenaga kontrak itu tetap akan dibayarkan. Hanya saja, prosedur anggarannya harus melalui revisi DPA di Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Seluruh SKPD secara kolektif mesti mengajukan revisi dimaksud, termasuk Dikes KLU.

Rancangan revisi DPA SKPD melalui TAPD itu selanjutnya akan diserahkan ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) KLU. Namun DPPKAD belum juga menuntaskan revisi DPA, sehingga gaji belum bisa terbayarkan. Suhardi pun mengakui, ketidaksesuaian DPA khususnya pada formasi D III Kesehatan ini merupakan imbas dari penyesuaian formasi baru tenaga kontrak berdasarkan hasil evaluasi tenaga kontrak yang dilakukan beberapa waktu lalu. Sehingga diperlukan revisi DPA, agar di dalam proses pembayarannya tidak menjadi temuan. Namun, untuk formasi lain di Dikes seperti jaga malam, sopir dan lainnya, sudah dibayarkan. “Persoalan ini lantas menjadi masalah di bawah. Tenaga honorer D3 Kesehatan memang belum dibayar, yang sudah dibayar hanya penjaga malam, sopir dan cleaning service, karena memang kalau sopir dan jaga malam, memang bisa langsung dibayar setelah evaluasi, karena formasinya tidak berubah dari DPA,” terangnya. Suhardi menyambung, situasi saat ini bergantung dari Ketua TAPD, dalam hal ini Sekda KLU.

Namun jika mengingat produk APBD adalah produk hukum, maka idealnya eksekusi anggaran harus sesuai dengan apa yang disepakati sejak awal dengan DPRD. Ia memahami, betapa beratnya beban psikologi tenaga honorer di tengah kebutuhan ekonomi saat Ramadhan ini. Apa yang dirasakan 119 tenaga kontrak cukup berpengaruh terhadap layanan. Namun demikian ia mengharapkan agar tidak ada tenaga kontrak yang berhenti di tengah jalan, karena hal ini bisa mempengaruhi pelayanan yang ada. “Pak Bupati sudah meminta agar anak-anak ini segera dibayarkan, makanya kita juga cepat mengajukan revisi DPA. Tapi sampai sekarang belum selesai,” pungkasnya. Bukankah revisi juga harus melibatkan Banggar DPRD? Jika demikian, artinya dalam kasus ini, SKPD manapun tidak akan bisa mencairkan honor tenaga kontrak. Karena patokannya adalah, seluruh tenaga kontrak termasuk yang “dipecat” sudah ada namanya di APBD 2016 sesuai pembahasan KUA PPAS pada tahun 2015 lalu. Jika acuannya adalah apa yang disepakati dengan DPRD itu, beranikah DPPKAD mencairkan? (ari)

Diamankan

Tanjung (Suara NTB) Aksi balap liar yang dilakukan masyarakat saat malam bulan Ramadhan akhirnya ditertibkan. Gabungan aparat dari Polres Lombok Barat (Lobar), Polres Persiapan Lombok Utara, Polsek Pemenang dan Satpol PP KLU, serta lintas instansi, langsung menyasar TKP yakni Dusun Nipah, Sabtu (18/6) malam. Kepala Satpol PP Kabupaten Lombok Utara (KLU), Anding Dwi Cahyadi, mengakui gabungan aparat berhasil mengamankan puluhan sepeda motor. Tiga unit di antaranya milik joki, sedangkan motor lainnya, ditunggangi oleh mereka yang berpartisipasi pada aksi. Motor itu pun langsung diangkut oleh Polres Lobar menggunakan dua unit truk yang disiapkan. Ia menjelaskan, aksi penertiban itu sengaja dirahasiakan agar tidak melarikan diri saat diamankan. Aparat yang bergerak sekitar pukul 23.00 Wita itu pun memergoki aksi para pelaku. Total ada 2 truk berisi motor yang terangkut oleh Polres. “Razia kali ini dilakukan dengan menurunkan kekuatan penuh. Kita saja dari Pol PP ada 31 orang anggota turun ke lokasi, ditambah kawan-kawan Kepolisian puluhan orang. Sehingga di lokasi, nyaris tidak ada ruang gerak bagi mereka untuk kabur,” terang Anding. Aksi balap liar yang notabene meresahkan warga akan terus dipantau. Tidak hanya di Nipah, tetapi juga di lokasi lain. Kasatpol PP mengklaim, usai razia ini, pihaknya akan tetap memantau situasi di lokasi tersebut. Jangan sam-

pai aksi balap liar kembali terjadi. Oleh karenanya, pihaknya juga sangat berharap adanya informasi lanjutan dari aparat di bawah baik kepala desa, kepala dusun hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat. Anding menyebut, selain di Nipah, lokasi lain yang diinformasikan dijadikan TKP balap liar adalah jalur Pantai Dusun Tampes, Kecamatan Kayangan. Lokasi ini juga dikenal dengan track lurus dan sepi. Sehingga diduga kuat dijadikan lokasi favorit ajang balap liar. Namun untuk memastikan digelarnya razia akan dilakukan pemantauan lebih dulu. “Situasinya tetap kita pantau, apakah balapannya masih ada atau justru pelakunya pindah ke lokasi lain,” imbuhnya. Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Pemenang, Iptu Dewa Gede Meiriawan, mengakui penertiban balap liar itu melibatkan kekuatan tidak sedikit. Secara teknis, pengamanan dilakukan dengan mengepung dua pintu keluar Nipah, yakni arah Senggigi dan arah Tanjung. Satu tim bergerak dari Selatan (arah Senggigi) ke Nipah, dan tim lain bergerak dari Pemenang ke Nipah. Sehingga pelaku maupun mereka yang menonton turut dicegat. “Begitu sampai di lokasi, personel langsung menyisir. Hasilnya, sekitar 30 unit sepeda motor kita amankan,” ucapnya. Diakui pula, dalam razia tersebut tidak ada warga yang ditahan. Namun demikian, sepeda motor sebagai barang bukti itu selanjutnya akan didata untuk diproses lebih lanjut. (ari)

(Suara NTB/ari)

AMANKAN - Barang bukti sepeda motor yang diamankan polisi saat balapan liar di Pantai Nipah, Sabtu (18/6) malam.


SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016

Halaman 5

Bursa Cawabup Lobar

Umar Said Mendaftar di PAN

Waspada Peredaran Upal PERPUTARAN uang di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) selama bulan puasa kali ini tercatat cukup tinggi. Kondisi tersebut dikhawatirkan bisa memancing para pengedar uang palsu (upal) untuk beraksi. Untuk itu, masyarakat di daerah ini diminta meningkatkan kewaspadaannya. “Sejauh ini memang belum ada laporan terkait temuan uang palsu. Tapi bukan berarti, Loteng terbebas dari potensi peredaran uang palsu,” ungkap Kabag Binmas Polres Loteng, Iptu Suwarti, kepada Suara NTB, Sabtu (18/6). Menurutnya, cara terbaik untuk mengantisipasi peredaran uang palsu ialah dengan terus meningkatkan kewaspadaan dengan mengenal lebih mendalam terkait ciri-ciri dan tanda uang asli. Jangan sampai ada masyarakat di daerah ini yang harus rugi dan menjadi korban peredaran uang palsu. “Terutama saat menerima pembayaran dengan nominal uang besar. Masyarakat hendaknya lebih hati-hati, teliti dan cermat,” sebutnya, seraya menambahkan, keaslian uang harus diperiksa. Selama ini, ujarnya, nominal uang palsu yang selama ini banyak ditemukan beredar di masyarakat ialah uang dengan pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Kalau uang pecahan dengan nominal lebih kecil jarang ditemukan. “Jadi kalau menerima pembayaran dengan uang pecahan Rp 50 atau Rp 100 ribu, periksa dulu keasliannya. Baru diterima,” tambahnya. Masyarakat, lanjut Suwarti, juga sangat diharapkan kerjasamanya. Jika menemukan ada uang palsu yang beredar, bisa segera melaporkan ke aparat kepolisian terdekat. Sehingga pihaknya kepolisian bisa bergerak cepat untuk bisa mengungkap peredaran uang palsu. “Kita (polisi) juga minta kerjasama masyarakat. Kalau menemukan ada uang palsu yang beredar, segera melapor. Agar bisa segera kita tindaklanjuti. Karena tanpa kerjasama dan bantuan masyarakat, aparat kepolisian juga akan kesulitan mengungkap peredaran uang palsu di daerah ini,’’ ujarnya. Disinggung potensi peredaran uang palsu di daerah ini, Suwarti mengaku hampir semua lini bisa sebagai tempat peredaran uang palsu. Namun yang paling rawan adalah pusat-pusat perbelanjaan dan pasar-pasar tradisional. Mengingat, di sana aktivitas perekonomian cukup tinggi, sehingga masyarakat cenderung lengah. Untuk itu, sebagai langkah antisipasi pihaknya secara berkelanjutan terus memberikan sosialisasi dan pemahaman tentang uang palsu dengan sasaran utama pasar tradisional yang ada di daerah ini. “Ketika ada kesempatan, kita tidak henti-hentinya turun ke masyarakat. Memberikan pemahaman terkait uang palsu. Ini cara kita juga untuk mengantisipasi peredaran uang palsu di daerah ini,” jelasnya. (kir)

(Suara NTB/kir)

Suhaili Tunggu Petunjuk Partai Golkar Praya (Suara NTB) Meski disebut-sebut sebagai salah satu kandidat terkuat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) NTB tahun 2018 mendatang, Ketua DPD I Partai Golkar NTB, H.M. Suhaili FT, memilih untuk tidak reaktif menyikapi isu ini. Selain karena belum ada sikap resmi dari Partai Golkar, petunjuk dari Partai Golkar terkait gelaran Pilkada NTB tahun 2018 sejauh ini juga belum ada. “Yang jelas Partai Golkar sampai saat ini belum ada sikap terkait Pilkada NTB 2018 mendatang,” tegasnya saat dikonfirmasi Suara NTB, di rumah dinasnya, Sabtu (18/6) malam. Suhaili pun membantah isu kalau dirinya sudah membangun komunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Setyo Novanto perihal rencana pencalonan dirinya saat berkunjung ke Ponpes Yatofa Bodak Praya Tengah beberapa waktu lalu. “Komunikasi jelas ada. Tapi hanya sebatas kondisi partai saja. Tidak ada yang mengarah ke persoalan lebih jauh (terkait Pilkada NTB 2018),” akunya. Ia menegaskan, dirinya sejauh ini belum berpikir untuk ikut berkompetensi pada Pilkada NTB 2018 mendatang, karena masih ingin fokus pada tugas utamanya saat ini selaku Bupati Loteng. Apalagi, masih banyak hal dan persoalan yang harus diselesaikan di Loteng. Selain itu, lanjutnya, Loteng i masih butuh arahan untuk bisa terus bergerak maju menjadi daerah yang lebih maju lagi. “Terus terang, saat ini Pilkada NTB bukan hal prioritas untuk dipikirkan. Karena ada tugas yang jauh lebih berat yang mesti diselesaikan. Yakni bagaimana memajukan Loteng,” ujar mantan Ketua DPRD NTB. Jika pada akhirnya Partai Golkar memerintahkan dirinya untuk maju pada Pilkada NTB 2018 mendatang, itu persoalan lain. Dan, sebagai kader partai apapun keputusan partai harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. “Nanti pasti ada petunjuk dari Partai Golkar, seperti apa harus bersikap. Kita tunggu saja,” pungkas Suhaili. (kir)

H. M. Suhaili FT (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/her)

BELUM PASTI - Proyek GOR mini ini tak jelas kelanjutannya, karena tahun ini belum pasti dilanjutkan pengerjaannya.

Diduga Tak Ada Peminat

Banyak Paket Proyek SKPD di Lobar Gagal Lelang Giri Menang (Suara NTB) Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Lombok Barat (Lobar), paket lelang melalui LPSE tahun 2016 sebanyak 75 paket paket lelang yang selesai 61 paket. Dari 61 paket proyek yang sudah selesai dilelang, Pemda Lobar mampu mengefisiensi anggaran sebesar Rp 18 miliar lebih. Namun, dari jumlah ini terdapat belasan paket lelang belum selesai dilelang senilai puluhan miliar rupiah. Sedangkan ada beberapa paket proyek milik SKPD mengalami gagal lelang nilainya lumayan besar mencapai belasan miliar rupiah. Penyebabnya, diduga tidak ada peserta memasukkan dokumen lelang alias kurang diminati. Data yang diperoleh dari LPSE Kabupaten Lobar, terbaru jumlah paket lelang yang sudah selesai 61 paket dari 75 paket. Nilai pagu 75 paket proyek tersebut mencapai Rp 173 miliar lebih, sedangkan nilai 61 paket Rp 143 miliar lebih. Dari jumlah ini nilai penawaran terkoreksi di LPSE tercatat Rp 124 miliar lebih, artinya terdapat selisih lelang sebesar Rp 18 miliar lebih. Tahun 2015 lalu terdapat 131 paket proyek, paket yang selesai dilelang 130 dengan nilai pagu anggaran Rp 175 miliar lebih. Sedangkan nilai penawaran terkoreksi mencapai Rp 157 miliar, sehingga nilai efisiensi paket lelang dari selisih lelang mencapai Rp 16 miliar lebih. Dari data LPSE tercatat sejumlah paket proyek mengalami gagal lelang, di antaranya

beberapa proyek pengadaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), seperti pengadaan buku pengayaan SD senilai Rp 970 juta lebih, bersumber dari dana APBD. Penyebab gagal lelang, karena tidak ada peserta memasukkan dokumen penawaran. Karena itu berdasarkan hal tersebut, sesuai PP Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan PP Nomor 4 tahun 2015 beserta petunjuk teknis, maka pelalangan untuk paket pekerjaan ini gagal. Selain itu ada pengadaan buku panduan pendidik SD, senilai Rp 480 juta, penyebab gagal lelang sama. Paket pengadaan Dikbud lainnya yang gagal lelang, yakni pengadaan buku referensi SD senilai Rp 970 juta lebih. Pengadaan buku ini didanai dari APBD. Pada SKPD lain, lelang paket proyek gagal di Dinas PU. Proyek pembangunan kantor camat senilai Rp 2,9 miliar lebih gagal lelang, karena berdasarkan surat sanggahan pen-

etapan pemenang lelang oleh PT Kurnia Agung Rezeki tanggal 8 Juni 2016 dinyatakan benar. Karena itulah, pemda melakukan evaluasi ulang terhadap lelang proyek tersebut. Selain itu ada juga paket proyek jalan di beberapa lokasi yang dikerjakan Dinas PU. Dikonfirmasi terkait hal ini, Sekda Lobar Ir. H. Muh. Taufiq, MSc, menyatakan, paket proyek dimaksud belum selesai ditender. Menurutnya, jika terdapat 75 paket, namun terealisasi tender 61, maka ada paket tersisa belum ditender 14 paket. “Itu akan dilaksanakan pada APBDP,” jelasnya, Sabtu (18/6). Menurutnya, sejauh ini, sisa anggaran atau silpa dari tender, ia belum tahu pasti berapa jumlahnya. Namun ia memastikan itu akan masuk pada APBDP itu akan dibahas bersama dewan. Dari efisiensi paket proyek yang dimaksud ada kegiatan yang harganya Rp 1 miliar kemudian ditender Rp 800 juta, sehingga sisanya itu akan masuk APBDP. (her)

Polisi Dalami Kepemilikan Peluru Aktif but rencananya akan kita Praya (Suara NTB) serahkan ke laboratorium Jajaran Polres Lombok forensik untuk mengeTengah (Loteng) terus tahui jenis dan kemungkimelakukan penyelidikan nan asal peluru aktif terhadap Sa alias Ram, tersebut,” tandasnya. pengedar narkoba sekaliSeperti diberitakan sebegus gembong pencurian lumnya, pelaku dibekuk dengan kekerangan (curas) aparat kepolisian pada hari asal Desa Plambik, yang Kamis petang, sekitar pukul berhasil dibekuk, Kamis 18.00 wita saat hendak (16/6). Selain itu, kepemilmengedarkan narkoba di ikan lima butir peluru akdesa setempat. Penangkatif yang berhasil disita dari pan pelaku yang kini sudah tangan pelaku juga terus mendekam di sel tahanan diperdalam. Mapolres Loteng bermula “Untuk jaringan pelaku, dari adanya informasi kalau sudah ada dua orang yang pelaku akan mengedarkan teridentifitasi. Sementara narkoba. Polisi pun langterkait kepemilikan senjasung bergerak cepat mendata api (senpi) rakitan dan tangi rumah pelaku. lima butir peluru aktif se(Suara NTB/kir) Namun upaya kepolidang kita dalami,” ungkap SENPI RAKITAN - Anggota Polres LoKasat Resnakorba Polres teng menunjukkan senpi rakitan dan sian menangkap pelaku Loteng, AKP Cita Karunia peluru aktif yang berhasil diamankan nyatanya tidak berjalan Sari, SH, kepada Suara dari tangan pelaku pengedar narkoba mulus. Begitu akan ditangkap, pelaku sempat NTB, Sabtu (18/6). dan pelaku curas, Sabtu (18/6). melakukan perlawanan. Dari hasil pengembangan awal, diperoleh informasi terlibat. Namun yang sudah Dan, sempat berhasil lolos. Saat kalau pelaku Sa alias Ram, bu- bisa diidentifikasi baru dua or- itulah pelau, pelaku sempat memkan hanya berprofesi sebagai ang. Itupun masih dilacak kebe- buang barang bukti narkoba jenis pengedar narkoba. Yang ber- naran identitasnya. Jangan sabu-sabu sebanyak 7 poket densangkutan juga terindikasi ikut sampai identitasnya sesuai gan berat sekitar 4 gram lebih dengan nilai sekitar Rp 6 juta lebih. terlibat dan menjadi otak beber- tetapi alamatnya tidak benar. apa perampokan bukan hanya Adapun senpi rakitan, lan- Selain itu, polisi juga berhasil di wilayah Loteng saja, tapi ada jutnya, disinyalir digunakan mengamankan beberapa barang juga yang di luar Loteng. pelaku setiap kali beraksi, seh- bukti lainnya. Seperti timbangan Setiap kali beraksi, pelaku ingga para korbannya nyaris dan alat hisap sabu. Termasuk tidak sendiri. Masih ada beber- tidak bisa berkutik. “Nah, satu pucuk senpi rakitan dalam apa pelaku lainnya yang ikut khusus untuk peluru aktif terse- kondisi terisi penuh. (kir)

Terkait Mutasi

Pejabat yang Dicopot Bisa Melapor ke Komisi ASN Giri Menang (Suara NTB) Kalangan LSM di Lombok Barat (Lobar) mendorong Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk turun menyelidiki mutasi ratusan pejabat eselon II,III dan IV di Lobar yang dinilai ada kejanggalan. Di mana, sesuai UU ASN dan PP Nomor 53 tahun 2010 pejabat non job dan terkena demosi berhak melapor dan menuntut ke Komisi ASN. Ketua Jaringkobar, Muazzam Fadli menyatakan, para pejabat non job berhak untuk mempertanyakan dan menuntut ke Komisi ASN atas mutasi tersebut, jika mereka merasa ada kejanggalan. “Mereka (pejabat non job) berhak mempertanyakan dan

menuntut ke Komisi ASN, karena UU ASN melindungi ASN dari kesewenang-wenangan pejabat,” ujarnya. Para pejabat non joba bisa menggunakan haknya mempertanyakan apa alasan sampai mereka dicopot dari jabatannya. Karena dalam UU ASN itu sendiri melindungi ASN sendiri agar tidak diberlakukan sewenang-wenang. Ia juga mengaku janggal, non job yang menimpa belasan pejabat Lobar. Apa dasar menonjobkan para pejabat, apakah kesalahan mereka sangat fatal, sehingga mereka dibebastugaskan dari jabatannya. Ia melihat mutasi yang dilakukan Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, stan-

darnya tudak jelas, apakah menggunakan UU ASN atau standar lain, sebab menurutnya kalau acuan UU ASN, maka prosedur sesuai Permen Nomor 13. Dalam hal menonjobkan para pejabat tentunya tidak boleh sembarangan. Tentu dampak non job tersebut tidak saja membebas tugaskan pejabat terkait dari jabatannya, namun lebih fatal dari itu tentu image yang muncul terhadap pejabat non job sangat jelek di masyarakat. Karena itu, sebagai pertanggung jawaban ke publik sekaligus menghilangkan image, maka mereka perlu meminta klarifikasi terhadap pejabat terkait. Karena itulah katanya penting mereka mempertanya-

kan terkait apa kesalahan yang mereka perbuat. Jika mereka diam berarti mereka yang salah. Tinggal sekarang lanjutnya, apakah mereka berani atau tidak. “Seharusnya mereka berani karena hak mereka mempertanyakan itu. Nanti kami mendorong Komisi ASN yang bersikap,” tegasnya. Sebelumnya Sekda Lobar, H. Muh. Taufiq, mengaku, semua pihak tak mungkin puas, namun pasti ada saja pihak yang kurang puas. Terkait prosedur non job, menurutnya, sudah sesuai ketentuan. Acuannya jika ada oknum pejabat yang apel jarang dan pulang terlalu cepat, memang tidak tertulis di aturan namun pihaknya punya data menjadi

dasar. “Apakah ini dibiarkan, kalau soal surat panggilan dan sidang itu, kalau menunggu sidang kapan mau mutasi?”jelasnya. Ditanya terkait pejabat yang kurang layak dipromosi dan bermasalah, menurutnya menyangkut hal ini pertama dilihat masalah kepangkatan. Berapa lama duduk di jabatan tertentu, kalau di bawah 2 tahun menduduki jabatan tak dipromosi. Menurutnya, persyaratan administrasi harus dipenuhi. “Satu hal yang perlu diketahui, bahwa tidak pernah dalam suatu mutasi itu diterima semua pihak. Ada saja yang protes, tapi ini maksimum kita lakukan,” jelasnya. (her)

Giri Menang (Suara NTB) Ketua DPRD NTB, H Umar Said, SAg, mendaftarkan diri di Partai Amanat Nasional (PAN) Lombok Barat (Lobar) untuk ikut sebagai bakal calon wakil bupati (cawabup) pada suksesi pemilihan Wabup Lobar yang saat ini masih lowong. Umar berdalih, dirinya mendaftar ikut pemilihan wabup bukan disebabkan kisruh di Golkar, sehingga berujung dirinya diganti dari posisi Ketua DPRD. Ia ikut pemilihan wabup, karena komitmennya membangun daerah sendiri. Lebih-lebih dirinya pernah mengabdi di Lobar selama satu periode sebagai Ketua DPRD. Hal ini menjadi modalnya bisa merebut posisi Lobar 2. Umar datang mendaftarkan diri ke kantor DPD PAN sekitar pukul 14.00 Wita lebih didampingi seorang pendukungnya. Tidak tampak ada pendukung yang datang, hanya beberapa wartawan yang menunggu kedatangannya di Kantor DPD II PAN Labuapi. Setiba di kantor PAN, politisi Partai Golkar ini disambut Ketua Tim Pemilihan Balon Wabup DPD II PAN Muhtar, SH dan anggota tim lainnya. Usai mendaftar, Umar Said menyatakan, dirinya mendaftarkan diri di PAN untuk ikut seleksi bacawabup Lobar. Baru pertama PAN membuka pendaftaran, sehingga dirinya mendaftar di PAN. Ia sendiri menunggu parpol lain membuka pendaftaran. Terkait persyaratan mendaftar, salah satunya mundur dari jabatan DPRD menurut Umar ia siap mundur setelah ada kepastian mendapat-

kan rekomendasi dari parpol pengusung. Menurutnya, jika sekarang mengajukan pengunduran diri, namun tidak dapat rekomendasi dari parpol, maka berat. Saat ini jelasnya, pihaknya belum tahu apakah lolos atau tidak, jika ia memperoleh rekomendasi, maka mau tidak mau dirinya harus mundur. Ditanya terkait motivasinya maju sebagai cawabup Lobar, menurutnya tak lepas dari keinginannya mengabdikan diri selaku putra daerah asli. Selama satu periode di Lobar menjadi ketua DPRD cukup menjadi modal baginya. Ia mengklaim keseriusannya maju pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan parpol seperti PKS, Nasdem dan golkar. Ia bahkan mengklaim, 30 persen dewan Lobar saat ini masih teman lamanya bisa diajak berkomunikasi. Artinya hal ini memudahkannya berkomunikasi. Ia menambahkan, modal yang dimilikinya selain pernah mengabdi sebagai Ketua DPRD satu periode di Lobar, ia juga bagian dari Ketua Timses Pasangan AZAN pada Pilbup lalu. Sejauh ini hubungannya sangat baik dengan Bupati Lobar H. Fauzan Khalid. Sementara itu, Ketua tim penjaringan balon Wabup DPD PAN Lobar Muhtar, menyatakan, sejauh ini ada dua calon yang mendaftar, yakni H. Umar Said dan Nauvar F Farinduan. Selanjutnya jelansya, nanti tim akan memverifikasi lalu menyerahkan persyaratan. “DPD II melakukan pleno pengesahan balon yang diusung ke panlih DPRD,” jelasnya. (her)

(Suara NTB/her)

MENDAFTAR - Ketua DPRD NTB H. Umar Said mendaftar di PAN untuk ikut pemilihan bursa sebagai Cawabup Lobar, Sabtu (18/6).

Hambat Pergantian Umar Said

Partai Golkar Tak Bisa Diintervensi di DPRD NTB Praya (Suara NTB) -

Ketua DPD I Partai Golkar NTB H. M. Suhaili FT, SH, tidak menampik, ada tarik ulur dalam proses pergantian H. Umar Said, S.Ag, sebagai Ketua DPRD NTB. Jika merujuk pada aturan yang ada, bahwa pergantian posisi Ketua DPRD NTB sepenuhnya menjadi hak dan kewenangan Partai Golkar. Selaku partai politik dengan perolehan kursi terbanyak di DPRD NTB saat ini tidak bisa diintervensi pihakpihak tertentu, apalagi sampai dihalang-halangi oleh pihak-pihak tertentu. “Karena ini (pergantian Ketua DPRD NTB, red) hak dan kewenangan Partai Golkar, maka harus dihormati,” tandas Suhaili, kepada Suara NTB, Sabtu (18/6) malam. Pihaknya tidak ingin ada upaya-upaya menghalangi atau menghambat pelaksanaan keputusan hanya karena ada tendensi pribadi kepada sosok Ketua DPRD NTB. “Jangan kita memandang persoalan ini secara subjektif terhadap pribadi Umar Said sendiri. Tapi mari tempatkan persoalan ini sebagai sebuah keputusan partai yang harus dihormati semua pihak,” tambah Suhaili. Ia pun menegaskan, proses pergantian Umar Said sebagai Ketua DPRD NTB tetap berjalan. Karena itu sudah menjadi kebijakan dan keputusan Partai Golkar yang harus dijalankan, apapun kondisinya. Walaupun ada proses hukum yang ditempuh oleh pihak Umad Said saat ini. Tidak akan mengganggu apalagi sampai membatalkan keputusan bulat Partai Golkar. Lalu kapan pergantian akan dilakukan? Suhaili mengaku secepatnya, karena saat ini pergantian Umar Said sebagai Ketua DPRD NTB sedang berproses. “Hanya persoalan proses saja. Kalau masalah sikap dan keputusan partai tetap tidak berubah. Ya, kita harapkan dalam minggu-minggu ini juga sudah ada kejelasan terkait proses pergantian Ketua DPRD NTB tersebut,” imbuhnya. Suhaili juga mengaku, Partai Golkar dengan fraksi-fraksi yang ada di DPRD NTB sejauh ini juga sudah komunikasi yang terbangun. Dan, fraksi-fraksi yang ada tampaknya juga sudah pada satu pemahaman, jika keputusan Partai Golkar harus tetap dijalankan,

karena keputusan partai. Terkait status keanggotaan Umar Said di Partai Golkar, Bupati Loteng ini mengatakan itu akan dibahas terpisah nantinya. Mengingat, untuk persoalan keanggotaannya Partai Golkar masih sangat terbuka dengan semua kemungkinan. Termasuk kemungkinan untuk tetap mengakomodir Umar Said sebagai kader Partai Golkar yang dibarengi dengan beberapa catatan. Walaupun pengurus pusat telah menetapkan sikap untuk memecat Umar Said sebagai kader partai. Di tempat terpisah, Ketua DPRD NTB H. Umar Said, S.Ag, menyatakan, semua pihak tak terkecuali DPP dan DPD Golkar di provinsi harus menghormati upaya hukum yang ditempuhnya. Saat ini tengah berlangsung proses gugatan yang diajukan dirinya terkait pemecatan dan pergantian dirinya dari posisi Ketua DPRD. Proses hukum ini sendiri belum final, sehingga DPP dan DPD tidak bisa melakukan pergantian dirinya begitu saja. “Kan saya sedang menempuh jalur hukum (sengketa), tentu semua pihak harus menghormati itu,”kata Umar Said menanggapi adanya pernyataan Ketua DPP Golkar Setya Novanto beberapa waktu lalu. Ketua DPP Setya Novanto menegaskan, keputusan partai Golkar untuk mengganti H Umar Said sebagai ketua DPRD NTB, tidak berubah. Artinya proses pergantian Umar tetap berjalan. Meskipun kebijakan tersebut diambil pada masa kepengurusan sebelumnya. Menurut Umar, selaku negara berlandaskan negara hukum, maka semua pihak yang ada di negara ini harus menghormati poses hukum. Proses hukum saat ini tengah berjalan, sehingga keputusan dari proses hukum ini, ia berharap ditunggu. Menurutnya, semua pihak harus menunggu proses hukum sebagai warga yang taat azas hukum. “Ya harus menunggu proses hukum ini, kita harus sama-sama saling menghargai,” jelasnya. Ditanya soal adanya keinginan dirinya pindah ke partai lain, Umar menjawab belum ada rencana mau pindah. Ia memastikan dirinya masih di Golkar, sebelum semua proses hukum ini jelas. “Saya masih di Golkar, belum ada rencana mau pindah,”jelasnya. (kir/her)


SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016

Kendaraan Perintis Dishub Diduga Disalahgunakan Sumbawa Besar (Suara NTB) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishub Kominfo) Sumbawa tak menampik bantuan kendaraan perintis bantuan pusat untuk sejumlah desa kerap disalahgunakan. Bahkan dari laporan yang masuk, kendaraan tersebut tidak jelas pemanfaatannya, sehingga sempat ditarik. Sepengetahuan Kepala Dishub Kominfo Sumbawa, Burhan, S.H, M.H, terakhir kali Kementerian Desa dan Transmigrasi memberikan bantuan langsung kendaraan perintis pada 2013 lalu. Untuk empat desa, yakni Lunyuk, Labuan Sangur, SP 3 Pelampang dan salah stu desa di Empang. Tahun 2012 ada tiga kendaraan yang diberikan, untuk desaa Jotang Tero, Moyo dan di Lantung. “Yang di Lantung ditarik karena sudah rusak,” sebutnya. Dishub Kominfo yang menentukan kepada siapa kendaraan tersebut diberikan berdasarkan usulan desa yang masuk dan dirasakan desa layak mendapatkannya. Untuk nantinya dikelola oleh koperasi yang dibentuk masyarakat desa setempat. Untuk program angkutan perintis daerah terpencil. Mestinya, koperasi sebagai pengelola memberikan laporan secara berkala ke Dishub Kominfo tentang pemanfaatan kendaraan dimaksud. Namun mereka lalai bahkan lupa menyampaikan laporannya. Namun justru pihaknya juga tak jarang mendapatkan laporan yang lain dari wilayah stempat tentang kendaraan yang malah kerap disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. “Makanya kami sempat tarik itu kendaraan yang di Sangur dan Lunyuk untuk beberapa bulan. Mereka minta kembali kendaraan itu, tetapi harus atas sepengetahuan desa dan kecamatan,” tandas Burhan, seraya meminta pihak pengelola untuk menggunakan kendaraan ini secara benar sesuai pemanfaatannya. (arn)

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 6

Kapal Nelayan di Tarano Diduga Langgar Izin Penangkapan Ikan Sumbawa Besar (Suara NTB) Belasan kapal nelayan pendatang asal Madura diduga menyalahi izin penangkapan ikan di wilayah laut Sumbawa. Nelayan tersebut diinformasikan melakukan penangkapan ikan di wilayah laut Kecamatan Tarano. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Sumbawa, melalui Kasi Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP), Zulkifli, S.Pi., M.Si, kepada Suara NTB menyebutkan, informasi tersebut baru-baru ini diperolehnya dari masyarakat wilayah setempat. Nelayan tersebut sebagai pemancing. Meskipun demikian juga dilengkapi dengan sarana tambahan seperti alat pendeteksi keberadaan ikan.

“Menurut informasi yang saya dapat, mereka memang lengkap dari segi izin dan sebagainya. Tetapi ada kesalahan lokasi penangkapan yang mereka lakukan. Izin andon (nelayan pendatang) yang diberikan Provinsi di daerah Selatan (Lunyuk), tetapi mereka berada di wilayah Utara (Tarano),” ujarnya. Disebutkannya, nelayan setempat merasa terganggu dengan keberadaan nelayan yang diduga melakukan pen-

angkapan ikan di wilayah yang tidak sesuai dengan izinnya tersebut. Masyarakat menghawatirkan keberadan mereka ditunggangi dengan hal lain. Seperti yang marak terjadi belakangan ini. Banyaknya kehilangan ternak. “Kalau memang terbukti hal itu, tentu ini menjadi bahaya. Walaupun niatnya baik, izinnya lengkap dan sebagainya. Jangan sampai datang pada situasi dan waktu yang tidak

tepat,” pungkas Zulkifli. Pihaknya menyarankan para nelayan pendatang tersebut secara sadar untuk berpindah ke lokasi yang sesuai dengan persetujuan izin andon yang diberikan. Sehingga nantinya tidak terjadi konflik horizontal di antara nelayan. Tentunya hal tersebut tidak diinginkan terjadi. Untuk tidaklanjutnya, sambung Zulkifli, sebenarnya yang memiliki tufoksi terhadap hal tersebut adalah bagian tangkap Dislutkan. Dimugkinkan masyarakat juga sudah berkomunikasi dengan bagian tangkap. Bahkan bagian tangkap juga dimu-

ngkinkan sudah melakukan upaya pendekatan terhadap para nelayan. Sementara pihaknya yang berada di bidang pengawasan dan penegakan, terhadap nelayan ini dihimbau untuk mengikuti aturan dan izin yang didapatkan dari Provinsi. Dengan berpindah ke wilayah Lunyuk. “Kalau mereka masih bersikeras, maka hal itu tentunya ilegal. Kalau ada oknum yang melindungi mereka, boleh-boleh saja. Asalkan diarahkan untuk berpindah ke lokasi sesuai dengan izin yang diberikan. Kalau sesuai dengan lokasinya tentu tidak apa-apa, karena ada izin,” tukasnya. (ind)

Perekaman E-KTP Diupayakan di Luar Jam Kerja Sumbawa Besar (Suara NTB) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sumbawa, mencoba berbagai strategi dalam mempercepat perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (EKTP). Termasuk jemput bola dengan turun ke kecamatan. Namun hal tersebut masih juga belum efektif, mengingat saat melakukan perekaman di lokasi yang sudah ditentukan, hanya sebagian masyarakat yang melakukan perekaman. (Suara NTB/ind) “Sebelumnya kami sudah H. Zulqifli berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk memberitahukan kepada masyarakat untuk melakukan perekaman. Namun setelah lokasinya ditentukan, masyarakat yang datang melakukan perekaman hanya sebagian. Mungkin waktu perekaman masyarakat sedang sibuk, baik yang pergi ke sawah ataupun yang sedang bersekolah. Makanya kami akan mengubah waktu perekaman di luar jam kerja. Bila perlu malam hari dilakukan. Tergantung kesepkatan dari pihak kecamatan dengan masyarakat nantinya. Karena yang menentukan waktu nanti tetap pihak kecamatan,” kata Kepala Disdukcapil Kabupaten Sumbawa, Ir. H. Zulqifli kepada Suara NTB, beberapa waktu lalu. Diceritakannya, sebelumnya dalam rangka menuntaskan program E-KTP ini, pihaknya rutin melakukan sosialisasi. Hal ini guna memastikan masyarakat yang belum melakukan perekaman. Namun upaya tersebut masih kurang efektif, karena hanya sebagian masyarakat yang melakukan perekaman. Selain itu, pihaknya masih kesulitan dalam hal data masyarakat yang belum merekam. Mengingat dalam data yang dipegang pihaknya, ada beberapa yang sudah meninggal, sekolah di luar daerah, dan lain sebagainya. Beberapa bulan yang lalu, pihaknya dikirimkan semacam CD dari pemerintah Pusat. Dalam CD tersebut terdapat Kartu Keluarga (KK) yang anggota keluarganya belum melakukan perekaman. Dalam hal ini data KK tersebut disebutkan Coklit. Coklit tersebut sudah dikirimkan ke masing-masing desa melalui Kecamatan. Dikirimnya coklit ini dimaksudkan, supaya pihak desa bisa membagikan ke masing-masing keluarga. Sehingga terdata nantinya anggota keluarganya yang belum melakukan perekaman E-KTP. Saat ini, pihanya tengah menunggu laporan dari pihak kecamatan terkait tempat dan waktu akan dilakukan perekaman terhadap masyarakat. Pihaknya juga tetap berharap kepada masyarakat untuk berbondong-bondong melakukan perekaman nantinya. Dengan mendatangi tempat yang ditentukan pihak kecamatan. (ind)

Soal Paspor Empat TKI

Imigrasi Intens Lakukan Koordinasi Sumbawa Besar (Suara NTB) Pihak Imigrasi Sumbawa sampai saat ini belum mengetahui perihal tempat dikeluarkannya paspor empat TKI Sumbawa yang diduga tertembak di Malaysia. Meski demikian tetap intens melakukan koordinasi guna menelusuri hal tersebut. Sebagaimana disampaikan Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Sumbawa, Drs. Syahrifullah kepada Suara NTB, Minggu (19/6), pihaknya tidak tinggal diam untuk mengetahui tempat dikeluarkan paspor ke(Suara NTB/dok) empat TKI. Baru - baru ini piSyahrifullah haknya langsung bertolak ke Jakarta melaporkan hal tersebut ke Direktoral Jenderal Imigrasi. “Saya sudah laporkan langsung ke Jakarta,” ujarnya. Disebutkannya, rencananya dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan hal ini ke Kadiv yang berada di Kanwil. Barangkali sudah mendapatkan informasi dari Kanim yang lain. “Nama mereka tidak terdata di kami. Bisa saja dia membuat paspor di Mataram, di Surabaya ataupun di Kalimantan. Bahkan di Mataram juga informasinya belum ditemukan datanya,” pungkasnya. Makanya, pihaknya intens melakukan koordinasi. Tak terkecuali akan berkoordinasi dengan Disnakertrans. Dimana pihaknya dalam waktu dekat berencana berkoordinasi dengan Disnakertrans Sumbawa. “Kami akan koordinasi juga dengan Disnakertrans Sumbawa. Kita akan cek dulu. Mungkin besok (Senin red) saya akan perintahkan anggota saya,” tukas Syahrifullah. Seperti diberitakan, empat jenazah TKI yang diduga ditembak mati oleh polisi Diraja Malaysia, tiba di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Minggu (12/6) dini hari sekitar pukul 04.00 Wita. Jenazah yang dikemas di dalam peti ini diangkut menggunakan dua unit mobil ambulans dan langsung menuju Puskesmas Alas. Keempat jenazah itu adalah tiga orang dari Sumbawa dan satunya dari Sumbawa Barat. Mereka adalah Yahya Maulana, asal Desa Lamusung, Kecamatan Seteluk, KSB, Amrin asal Desa Jorok, Kecamatan Utan, Imran alias Kuping asal Desa Luar, Kecamatan Alas, dan Mario Akbar alias Man asal Desa Baru, Kecamatan Alas. (ind)

BERBURU MADU – Wisata alam Semongkat dengan berbagai tantangan alamiahnya, menunggu kunjungan wisatawan untuk berburu madu di hutan ini. Pintu gerbang masuk wisata Semongkat, kabupaten Sumbawa, menunggu wisatawan dalam dan luar negeri dengan tantangan alam yang tidak kalah dengan destinasi wisata lainnya. Berita selengkapnya di halaman 10. (Suara NTB/arn)

KSB akan Tambah ADD Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berencana akan menambah alokasi anggaran bagi desa. Adapun besaran anggaran tambahan yang direncanakan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2016 itu, sekitar Rp 20 miliar. “Ini baru rencana. Pemerintah akan memberikan tambahan ADD sebesar Rp 20 miliar tahun ini,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Desa pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD)

KSB, Abdul Muis, S.Sos kepada media ini, Sabtu. Ia mengatakan, dana sebesar Rp 20 miliar yang disalurkan melalui ADD itu nantinya dihajatkan untuk kegiatan pembangunan dan pemberdayaan di desa. Di mana pola kegiatannya dilaksanakan melalui mekanisme Program Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) yang kini menjadi pola pembangunan yang tengah digalakkan Pemda KSB. “Jadi anggaran ini untuk mendukung kegiatan PDPGR juga. Tapi kemudian hasilnya sepenuhnya bagi desa dan

khususnya untuk kepentingan masyarakat,” timpalnya. Menurutnya, tambahan dana sebesar Rp 20 miliar yang rencananya digelontorkan melalui ADD di tiap desa itu adalah salah satu bentuk partisipasi anggaran kabupaten secara langsung dalam membangun desa. “Istilahnya memberikan kegiatan bagi desa melalui APBD (anggaran kabupaten, red),” urainya. Meski Muis belum berani memastikan dan hanya sebatas mengakui sebagai rencana. Namun ia lebih panjang menjelaskan mengenai arah peng-

Aset Dinas Dikbudpora KSB Belum Terdeteksi Taliwang (Suara NTB) Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diperoleh Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) baru-baru ini, masih menyisakan sejumlah catatan yang harus tetap dituntaskan. Salah satunya persoalan aset, di mana catatan BPK masih menemukan adanya sejumlah aset pemerintah yang sejauh ini belum bisa dipertanggung jawabkan keberadaannya. Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga (Dikbudpora) yang menjadi penyumbang terbesar. Di dinas ini, berdasarkan temuanBPKterhadaphasilpemeriksaan pengelolaan keuangan dan asetPemdaKSBtahun2015masih terdapat sekitar Rp 4 miliar nilai aset pemerintah yang belum terdeteksi. “Memang yang paling banyak sekarang di Dinas Dikbdupora aset kita yang belum tuntas,” jelas Kepala Bagian (Kabag) Aset SekretariatDaerah(Setda)KSBM.Yusuf, SIP kepada media ini, Sabtu. Dinas Dikbudpora memang menjadi dinas yang mengelola paling banyak aset pemerintah. Pasalnya aset yang mereka kelola bukan saja yang ada di dinas, tetapi di seluruh unit sekolah yang dibawahinya. Pada tahun 2014 lalu, berdasarkan nota hasil pe-

(Suara NTB/bug)

M. Yusuf meriksaan (NHP) BPK, tercatat sekitar Rp 24 miliar nilai aset pemerintah yang tidak dapat ditelusuri di dinas tersebut. Dari catatan itu Dinas Dikbdupora dibantu bagian aset daerah melakukan pendataan dan penelusuran ke seluruh sekolah sehingga berhasil menekan nilai aset yang tidak diketahui rimbanya hingga tersisa Rp 4 miliar. Yusuf mengatakan, kesulitan mendata aset yang ada di Dinas Dikbudpora selain jumlahnya yang begitu banyak, keberadaannya tersebar di banyak tempat (sekolah-sekolah). “Barang-barangnya juga ada

secara fisik kecil dan mudah rusak karena umur. Seperti misalnya buku. Banyak buku yang sudah ada sebelum KSB lahir itu juga harus ditelusuri, padahal fisiknya sudah tidak ada. Celakanya tidak ada keterangan penyebab rusak atau hilangnya. Padahal BPK itu ketat, mereka harus lihat fisik atau tidak, ada keterangan jelas yang diterbitkan oleh pihak berwengan,” urai Yusuf. “Sisa yang Rp 4 miliar itu kami yakin bisa kita telusuri semuanya tahun ini. Dengan begitu, pemeriksaan BPK tahun 2016 kita akan tuntas soal aset,” klaimnya. “Tahun ini kan SMA dan SMK kan sudah di provinsi. Artinya kita tidak perlu lali menelusuri aset yang ada di sekolah-sekolah itu. Dengan begitu berkurang juga nilai aset yang kita harus telusuri,” sambung Yusuf Tak hanya itu, saat BPK turun, dilakukan apel kendaraan dan DPPKD dan kecamatan Brang Rea, tapi tidak bisa menunjukkan satu unit kendaraan roda dua yang mereka pegang selama ini. ‘’Itulah sebabnya sehingga tidak dicatat dan masuk dalam catatan aset yang belum tuntas,” urai Yusuf. Ia pun menegaskan, terhadap seluruh aset yang belum dapat ditelusuri itu akan dikejar penuntasannya pada tahun ini. (bug)

Butuh Kemauan Politik, Dongkrak PAD di Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Pemerintahan baru memerlukan langkah perubahan yang strategis untuk optimalisasi Pendapapaan Asli Daerah (PAD). Artinya harus ada kamuaan politik yang kuat dalam mendongkrak PAD. Anggota Fraksi PAN yang juga Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumbawa, Salman Al Faridzi, Sabtu, menilai adanya kecenderungan pertumbuhan PAD yang negatif. Artinya, meskipun PAD tetap bertambah setiap tahun, na-

mun semakin lama pertambahannya semakin kecil. Kondisi tersebut tidak sejalan dengan semangat mewujudkan kemandirian daerah. Oleh karena itu, menurutnya penting dilakukan langkah-langkah perubahan yang strategis agar dapat mengubah tren negatif menjadi tren positif melalui optimalisasi PAD dalam periode lima tahun perencanaan ini. “Dalam hal ini kami mendorong kemauan politik Bupati harus kuat dalam mewujudkan program pembangunan

sesuai dengan visi dan misinya yang bisa mendongkrak PAD,” jelasnya. Hal yang tidak kalah penting, program-program pembangunan yang telah tersusun ini harus segera diikuti strategi langkah nyata sehingga bisa dievaluasi tentang hasil yang telah dicapai. Agar RPJMD ini tidak hanya bersifat teoritik dan normatif saja. Tetapi sesuai yang diinginkan masyarakat. Hal ini penting karena masyarakat tidak membutuhkan retorika-retorika yang akhirnya akan menjadi janji-janji belaka. (arn)

gunaan anggaran tersebut di tingkat desa. Ia menyebutkan, dana itu nantinya akan difokuskan pada kegiatan pembangunan fisik. Dengan begitu partisipasi aktif masyarakat melalui program PDPGR dalam rangka menghidupkan semangat gotong royong lebih teraktualisasi. “Kalau pemberdayaan kan, sifatnya bantuan stimulus jadi tidak begitu terlihat semangat gotong royongnya. Tapi ke depan, anggaran itu pasti akan menyasar seluruh kebutuhan masyarakat,” tukasnya. Ditanya bagaimana pola pembagiannya ke tiap desa?

Abdul Muis mengatakan, pembagian dana tambahan di ADD itu, tetap akan menyesuaikan dengan mekanisme pembagian ADD yang berlaku saat ini. Di elemen-elemen perhitungan yang tercantum di ADD akan diaplikasikan untuk menentukan besaran jumlah pembagian yang akan diterima setiap desa. “Jadi sama dengan ADD juga polanya. Kita lihat luas wilayahnya, jumlah penduduk berikut kondisinya. Dengan begitu tiap desa nanti akan menerima dengan jumlah berbeda-beda,” imbuhnya. (bug)

KSB Sosialisasi Tanaman Pekarangan Taliwang (Suara NTB) Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terus melakukan sosialisasi untuk menaman tanaman Sayuran, Pangan Alternatif, Biofarmaka (tanaman obat-obatan) dan Buah (Sapabiba). Upaya yang dilakukan BKP5K ini dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengurangi ketergantungan produksi pangan tersebut yang selama ini banyak dipasok dari luar daerah. “Sampai saat ini produk tanaman itu masih minim ditanam di tempat kita, sehingga ketergantungan dari luar masih sangat tinggi. Jadi salah satu cara untuk menguranginya dengan mengajak masyarakat kita menanamnya,” terang kepala BKP5K KSB, Ir. Mansyur Sofyan MM kepada media ini, Sabtu. Ia mengatakan, ajakan untuk menanam beragam jenis tanaman Sapabiba ini sudah digalakkan pihaknya sejak tahun lalu. Hasilnya sementara mendapat dukungan positif dari masyarakat, sehingga pada tahun ini diharapkan bertambah lahan-lahan yang bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman non padi itu. “Setahun terakhir mulai yang jumlah produksinya minim, kini sudah bertambah. Nah sekarang kita tetap ajak masyarakat dengan harapan luasan areal tanamnya bertambah dengan begitu produksinya juga bertambah,” timpalnya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, Mansyur berharap ada peningkatan keinginan masyarakat untuk mengusahakannya se-

(Suara NTB/bug)

Mansyur Sofyan cara masif. Tidak saja memanfaatkan areal tanamnya pertaniannya tetapi juga mulai mengupayakan lahan pekarangan mereka, minimal untuk memenuhi kebutuhan sendiri. “Banyak dari tanaan Sapabiba itu sebenarnya tanaman pekarangan. Jadi semakin banyak jumlah masyarakat yang memanfaatkan pekarangannya, maka dengan sendirinya bisa mengurangi ketergantungan kita dari daerah lain,” cetusnya. Ia mengungkapkan, belum banyaknya masyarakat yang mengusahakan tanaman Sapabiba membuat pemerintah sulit mengintervensi arus masuk haris produk tanaman tersebut yang berasal dari luar daerah. Meski di sisi lain, kala petani SAPABIBA di saat panen kerap mengeluh karena banyaknya hasil tanaman dari luar masuk ke daerah. “Kalau kita batasi jumlahnya di waktu tertentu pasti kita akan kekurangan, karena produksi kita memang masih terbatas,” katanya. (bug)


SUARA PULAU SUMBAWA

SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016

Halaman 7

Kerjasama Dinas Dikpora Kabupaten Dompu dengan Harian Suara NTB

Penerimaan Siswa Baru, Sekolah Diingatkan Kuota Pembagian Kelas Dompu (Suara NTB) Sekolah diingatkan untuk mentaati keputusan bersama soal kuota penerimaan siswa. Penetapan kuota didasarkan pada ketersediaan ruangan dan sarana prasarana yang dimiliki sekolah. Ketika sekolah memaksakan kehendak menerima siswa melebihi kapasitas akan berimbas pada kualitas pendidikan dan ancaman keterbatasan jam mengajar bagi guru sertifikasi. Sekretaris Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, Wahyudin, S.Sos, M.Si kepada Suara NTB di Dompu mengungkapkan, masing – masing sekolah telah

sepakat terkait kuota siswa yang bisa diterima pada penerimaan siswa baru. Kuota siswa tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama. Jangan sampai ada yang berdalih karena desakan wali murid dan lainnya. “Kesepakatan (kuota) hasil rapat kepala sekolah itu seharusnya ditaati bersama, karena itu kesepakatan mereka sesuai ketersediaan ruangan belajar, sarana prasarana dan guru,” katanya. Ketika sekolah melabrak kesepakatan hasil rapat kepala sekolah, dikatakan Wahyuddin, hampir dipastikan proses belajar mengajar tidak akan

PENERIMAAN - Kuota penerimaan siswa baru SMA/MA/ SMK di Kabupaten Dompu tahun ajaran baru 2016 hasil kesepakatan kepala sekolah.

Soal Penghapusan Perda

Bima Belum Terima Surat Resmi Bima (Suara NTB) – Kemendagri mewacanakan mencabut peraturan daerah (Perda) yang dinilai menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Adanya kebijakan itu, hingga saat ini Pemkab Bima belum menerima surat resmi dari Kementerian terkait. “Hingga saat ini kami belum menerima resmi soal wacana pencabutan Perda yang dinilai menhambat investasi dan pertumbuhan ekonomi,” kata Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs. Dahlan M. Noer kepada Suara NTB, Minggu (19/6). Wabup menilai hingga (Suara NTB/uki) saat ini di wilayah setemDahlan M. Noer pat tidak ada Perda yang dinilai menghambat investasi ataupun pertumbuhan ekonomi. Namun jika memerima secara resmi, maka pihaknya akan menelaah dan memberikan klarifikasi. “Karena belum terima surat resmi makanya kami belum bersikap. Namun kami tegaskan tidak ada Perda yang menghambat investor ataupun pertumbuhan ekonomi,” katanya. Hanya saja dia mengakui, ada salah satu poin di Perda tentang pembangunan tower terkait retribusi. Yang menurutnya, dalam Perda itu yang tertuang di dalam pasal 55 yang menyebutkan sekitar 20 persen retribusi diberikan oelh pelaksana terkait, harus ada surat remomendasi dari Pemerintah Daerah. “Namun poin dalam Perda ini masih diuji di tingkat Makhamah Konstitusi (MK). Yang jelas tidak akan dicabut tetapi menuggu hasil uji materi dan peninjaun kembali,” terangnya. Dahlan menyebutkan selama ini investasi yang paling dilirik dan diminati oleh inventor baik asing maupun lokal yakni bidang pertanian dan perkebunan. “Dalam catatan kita tiga ini yang paling diminati. Terutama perkebunan yang saat ini berkembang di wilayah Sanggar dan Tambora. Terlepas dari itu, Wabup meminta agar masyarakat tetap mendukung kegiatan investasi. Selain bertujuan untuk mensejahterakan warga setempat karena akan tersedianya lapangan pekerjaan. Juga akan membantu pendapatan asli daerah (PAD) yang tentunya akan digunakan untuk masyarakat pula. “Pada berbagai kesempatan kami tetap menyampaikan kepada masyarakat agar tetap mendukung sepenuhnya investor. Karena hasilnya juga akan dinikmati oleh masyarakat,” pungkasnya (uki)

Pemkab Bima Serap Aspirasi Lewat Safari Ramadhan

(Suara NTB/uki)

SAFARI RAMADHAN - Safari Ramadhan Pemprov NTB yang dipimpin Wagub H. Muh. Amin di Bima.

tuannya, guru sertifikasi minimal mengajar 24 jam setiap pekan. Ketika mereka kekurangan jam mengajar, mereka dituntut mencari sekolah lain untuk mengajar. “Bukan hanya siswa yang merugi akibat penambahan siswa di sekolah tertentu, tapi juga guru itu sendiri yang kesulitan mendapatkan jam mengajar,” ungkapnya. Wahyuddin juga mengakui, adanya dana BOS bagi SMA mendorong sekolah untuk memperbanyak siswa. Di sisi lain, siswa di Dompu lebih condong sekolah di sekolah negeri ketimbang sekolah swasta. Berbeda dengan sekolah di kota yang lebih condong sekolah di sekolah swasta karena kualitasnya cukup baik. (ula/*)

(Suara NTB/ula)

Wahyuddin

Pernikahan Dini di Bima Mencapai 61 Persen Bima (Suara NTB) – Kasus pernikahan dini di Kabupaten Bima dinilai tinggi. Tercatat tahun 2015 telah mencapai 61 persen. Diprakirakan angka itu akan terus menanjak pada tahun 2016 ini, apabila beberapa program tidak didukung oleh semua pihak. Kepala Bidang Perencanaan Keluarga Berencana (PKB) Badan Kesejahteraan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kabupaten Bima, Sri Kartika Sari, M. Kes mengatakan maraknya pernikahan dini di wilayah setempat lantaran dijodohkan para orang tua tanpa mempertimbangkan usia. “Ideal pasangan yang menikah itu harus berusia di atas 20 tahun. Yang usia perempuan

21 tahun, dan laki- laki berusia 25 tahun,” katanya dihubungi Suara NTB Minggu (19/6). Kata dia, dampak dari pernikahan dini dapat menimbulkan resiko kematian pada ibu pada saat melahirkan. Sebab alat reproduksi yang belum siap untuk melahirkan terjadi pendarahan dan terkena infeksi. “Selain pada ibu, juga menimbulkan resiko kematian pada anak. Karena lahir dalam keadaan prematur,” katanya.

Namun untuk menekan angka itu, pihaknya menyiapkan program yakni Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) melalui pendidikan tingkat SMP dan SMA dengan melibatkan masyarakat. “PIKR merupakan salah satu langkah positif program PKB BPPKB Kabupaten Bima untuk menanggulangi pernikahan usia dini, mengingat kasusnya hingga saat ini mencapai 61 persen,” katanya. Di-

akuinya, untuk menanggulangi tingginya potensi pernikahan usia dini, diperlukan kegiatan penyuluhan. Yang saat ini fokus dilakukan seperti penyuluhan tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS, penyuluhan kesehatan reproduksi. “Serta Penyuluhan tentang pendewasaan usia perkawinan, dan penyuluhan program delapan fungsi keluarga,” terangnya. Ia menjelaskan, saat ini pihaknya juga tengah mengkampanyekan slogan dua anak sudah cukup. Selain bertujuan untuk menanggulangidan menekan laju pertumbuhan penduduk. Program penanggulangan pernikahan

usia dini dapat meminimalisasi kemiskinan, pengangguran, angka kematian ibu dan angka kematian anak. “Harus diakui banyaknya akan berdampak pada tingkat perekonomian,” terangnya. Sri berharap Pemerintah Kabupaten Bima berkomitmen dan serius menyukseskan program KB. Diharapkan juga dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). “Kesadaran dan keseriusan pemerintah dan dukungan dari masyarakat sangat membantu untuk menyukseskan Program KB, dua anak sudah cukup,” pungkasnya. (uki)

Penghapusan Perda oleh Kemendagri

Warga Dompu Diminta Tenang (Suara NTB/uki)

DITANGKAP – Tersangka Fg (membelakangi lensa), yang masuk dalam DPO berhasil ditangkap di Dompu.

Polres Bima Bekuk DPO Penganiayaan di Dompu Bima (Suara NTB) – Polres Bima Kabupaten berhasil membekuk Fg (23), warga Desa Talabiu, Kecamatan Woha. Oknum yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus penganiayaan berat itu ditangkap di wilayah Kabupaten Dompu, Sabtu (18/6) dini hari sekitar pukul 02.15 wita, seusai kabur sejak bulan November tahun 2015 lalu. Kasat Reskrim Polres Bima Kabupaten, AKP Erikson, S.IK mengatakan, tersangka ditangkap berdasarkan informasi yang diperoleh. Sehingga dilakukan koordinasi dengan tim Opsnal Polda NTB wilayah Dompu. “Setelah dilakukan kroscek di lapangan dari informasi yang didapat. Anggota langsung membekuknya,” ucapnya. Namun pada saat ditangkap, kata Kasat, tersang-

ka sempat melakukan perlawanan. Sehingga petugas terpaksa melumpuhkan kaki tersangka dengan peluru karet. “Saat ditangkap, beberapa kali kami keluarkan tembakan peringatan, tapi tersangka tetap melawan,” katanya. Erikson menjelaskan, oknum Fg merupakan salah satu tersangka kasus penganiayaan berat terhadap Fahri Rahman. Kasus yang terjadi di kampus STKIP Taman Siswa Bima tahun 2015 lalu. Korban saat itu mengalami luka bacok bagian leher, kepala, punggung, lengan dan tangan bagian kiri. “Selain Fg, tiga tersangka lainnya sudah lebih dulu ditangkap dan saat ini mendekam di sel tahanan,” jelasnya. Menurutnya dalam kasus itu, ada 10 tersangka yang diduga

terlibat. Yang saat ini masih tersisa enam orang yang belum ditangkap. Dari penangkapan Fg, pihak kepolisian mendapatkan satu nama baru lagi. Namun Kasat enggan menyebutkan nama tersangka baru tersebut. “Dari keterangan Fg, ada satu tersangka baru, namun belum bisa diekspos. Yang jelas saat ini masih enam pelaku yang masih kita buru,’’ tegasnya. Erikson mengimbau agar pelaku tindak pidana segera menyerahkan diri baik-baik. Sehingga bisa diproses dan mempertanggung jawabkan perbuatannya itu. Sementara Fg, dikenakan lUU KUHP pasal 170 ayat dua ke dua, pasal 354 ayat edan pasal 338, tentang penganiayaan berat. “Untuk sementara tersangka diamankan di sel tahanan Polres Bima,” pungkasnya. (uki)

Wabup Dompu Minta Desa Soro Barat Hidupkan TPQ Dompu (Suara NTB) Hari ketujuh pelaksanaan safari Ramadhan Pemkab Dompu dilangsungkan d Masjid Babussalam Desa Soro Barat Kecamatan Kempo. Wakil Bupati Dompu yang merupakan putra asli Soro ini mengaku terkenang masa lalunya yang setiap magrib selalu ada pengajian pengajian Al Quran di masjid dan TPQ. Kegiatan yang sudah banyak ditinggalkan ini diminta untuk dihidupkan dengan mengoptimalkan alokasi dana Desa (ADD). “Kita waktu kecil, habis magrib ramai – ramai ke masjid dan guru ngaji untuk belajar membaca Al Quran. Tapi sekarang kita sudah jarang melihat anak – anak berbondong – bondong ke masjid dan tempat guru ngaji untuk belajar membaca Al Quran. Padahal ini penting dalam rangka membentuk karakter anak menjadi patuh dan taat pada ajaran Al Quran,” kata Wakil Bupati Dompu, Arifuddin, SH saat safari Ramadhan di masjid Babussalam Desa Soro Barat Kecamatan Kempo, Sabtu (18/6) malam. Wakil Bupati pun meminta kepada Kepala Desa untuk memanfaatkanADDuntukmenghidupkan kembaligerakanmagribmengajidi TPQ maupun di masjid. Anggaran

(Suara NTB/ula)

SAFARI RAMADHAN - Wakil Bupati Dompu, Arifuddin, saat menyampaikan sambutannya pada acara safari Ramadhan di masjid Babussalam Desa Soro Barat Kecamatan Kempo, Sabtu (18/6) kemarin. ini bisa digunakan sebagiannya untukmembayarhonorbagigurungaji. “Saya minta kepada kepala Desa agar memanfaatkan ADD untuk TPQ,” katanya. Arifuddin juga mengungkapkan, peredaran narkoba dan penyalahgunaan obat – obatan di Kabupaten Dompu sudah cukup mengkhawatirkan termasuk di wilayahKecamatanKempo.Narkoba ini memiliki efek negatif yang cukup besar bagi generasi penerus. “Mari kita berantas narkoba, karena ancamannya cukup besar bagi generasi mendatang,” harapnya.

Dalam kesempatan safari Ramadhan di masjid Babussalam Soro Bara ini, Wakil Bupati Dompu juga langsung menodong pimpinan Dinas/Instansi serta pejabat strukturallainnyauntukmenyampaikan sumbangan bagi pembangunan masjid. Masing – masing pimpinan Dinas diminta mengumpulkan Rp 1 juta per orang dan pejabat eselon III ke bawah untuk memberikan sumbangan. Sumbangan ini tidak termasuk bantuan hibah dari Pemda sebesar Rp 100 juta, Baznas Kabupaten Dompu sebesar Rp 25 juta dan bantuan lainnya. (ula)

Dompu (Suara NTB) Keputusan Presiden Joko Widodo melalui Kemendagri telah menghapus 3.143 Perda, termasuk peraturan yang terkait moralitas agar disikapi secara bijak oleh masyarakat. Namun pemerintah pusat dituntut memberikan penjelasan alasan pembatalan Perda dimaksud agar tidak menimbulkan instabilitas di daerah. Ketua DPD PKS Kabupaten Dompu, Nasaruddin, SH yang juga ketua Komisi III DPRD Dompu kepada Suara NTB, Minggu (19/6) menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi terkait pembatalan sejumlah Perda termasuk peraturan yang terkait dengan himbauan moral seperti membaca Al Quran dan pengenaan jilbab bagi pegawai muslimah di Dompu. “Saya mengajak kepada kita semua untuk tidak terprovokasi atas pemberitaan terkait pembatalan sejumlah Perda oleh pemerintah pusat. Apalagi hingga saat ini Kementerian Dalam Negeri belum menyampaikan alasan pembatalannya,” kata Nasaruddin. Namun pemerintah daerah (Pemda), baik eksekutif maupun legislatif dituntut meminta penjelasan kepada Kemdagri alasan pembatalan peraturan di daerah. Karena kerangka otonomi daerah (Otda), daerah memiliki hak untuk mengatur daerahnya selama tidak bertentangan dengan peraturan lebih tinggi. “Penjelasan ini penting untuk disampaikan pemerintah pusat agar tidak menjadi bias di daerah,” harap Nasaruddin. Yang baru disampaikan alasan pembatalan terhadap Perda di Dompu hanya empat Perda yang tidak lagi menjadi kewenangan daerah, dibatalkan oleh MK dan bertentangan dengan peraturan lebih tinggi. Itu pun tidak semua Perdanya dibatalkan, tapi hanya pada beberapa pasal dan membutuhkan penyesuaian serta penetapan di DPRD. Di antara Perda tentang pendidikan (karena pendidikan menengah ditarik ke Provinsi), Perda pertambangan dan energi (ditarik ke pusat dan Provinsi), Perda tentang penarikan retribusi pada tower telekomunikasi (dibatalkan di MK), dan perda

Miras yang hanya menghapus terkait ketentuan produksi karena sudah diatur dalam peraturan lebih tinggi. Sementara terkait Perda No.11 tahun 2004 tentang pengangkatan kepala Desa yang mengharuskan untuk bisa mengaji bersama keluarganya dan dibuktikan dengan rekomendasi KUA sudah disesuaikan sejak lama seiring lahirnya UU No 6 tahun 2014 tentang Desa. Namun keputusan Bupati yang mengharuskan pegawai negeri sipil yang menerima kenaikan pangkat untuk bisa mengaji bagi yang beragama Islam dan non Islam disesuaikan dengan kitab suci agamanya, dan mengenakan jilbab bagi pegawai muslimah yang dibatalkan belum ada penjelasan. “Jika ini dibatalkan, mestinya pemerintah pusat juga membatalkan RPJP (rencana pembangunan jangka panjang) Kabupaten Dompu yang mengatur soal religius. Karena kebijakan itu sebagai implementasi dari RPJP Kabupaten Dompu,” tegas Nasaruddin. Ia pun mengingatkan, pembatalan Perda ini tidak hanya menjadi kewajiban 1 – 2 elemen untuk mempertanyakan. Tapi ini menjadi kewajiban bersama semua elemen dalam rangka otonomi daerah dan regulasi itu dibuat dan disepakati bersama semua partai politik yang ada di Dompu. (ula)

(Suara NTB/ula)

Bima (Suara NTB) – Rombongan Pemprov NTB melakukan safari Ramadhan di Kota Bima yang dipusatkan di masjid Al Istiqamah Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota, Sabtu (18/6) malam. Dalam rombongan itu jajaran Pemprov dipimpin Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH. Pada kesempatan itu pihak Pemprov NTB memberikan bantuan sosial bagi warga Kota Bima. Di antaranya bantuan dana KUBe untuk 30 kelompok sebesar Rp 600 juta. Rp 310 juta untuk lima kelompok tani (Poktan). Bantuan Baznas Rp 15 juta bagi masjid setempat serta 530 paket sembako. “Safari Ramadhan selain tujuan bersilaturahmi juga dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat di daerah,” tegas Wagub di hadapan wakil Walikota Bima, H. Arahman H. Abidin SE dan Sekda Pemkot Bima, Ir. M. Rum serta masyarakat yang menghadiri acara ini. Rencananya kegiatan tahunan Pemprov tersebut akan berlanjut di wilayah Pemerintahan Kabupaten Bima. Yang dijadwalkan akan dipusatkan di masjid Al Hidayah desa Samili Kecamatan Woha, Minggu (19/6) malam. “Rombongan Pemprov akan terlebih dahulu buka puasa bersama di Pendopo Bupati Bima pada sore harinya,” ucap Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Bima, M. Candra Kusuma M. Ap kepada Suara NTB. Usai buka bersama, rombongan Pemprov yang dipimpin Wagub bersama jajaran Pemkab Bima akan langsung menuju pusat safari Ramadhan. Sedianya, lanjut Candra pada kesempatan itu, pihak Pemprov akan menyerahkan bantuan satu unit buldozer senilai Rp 2,9 miliar oleh Satuan Kerja (Satker) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi NTB, bagi penataan kebersihan sampah di pasar Tente Kecamatan Woha. “Sesuai jadwal penyerahannya bantuan akan diberikan saat malam itu juga,” katanya. Dijelaskan, buldozer itu selain untuk penataan pasar Tente juga digunakan oleh Pemerintah Kabupaten dalam menata kebersihan di daerah atau wilayah lain di Kabupaten setempat. Sebab beberapa tahun terakhir ini volume sampah terus meningkat. “Akan dimanfaatkan dengan baik. Yang tentunya sesuai dengan kebutuhan,” pungkasnya. Dalam safari Ramadhan itu pemkab Bima dijadwalkan akan dihadiri oleh Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, Wakil Bupati Bima, Drs. Dahlan M. Noer, kepala SKPD, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat setempat. (uki)

efektif. Selain kelas gemuk, sekolah bisa melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) pada sore hari dan itu tidak dibenarkan untuk melaksanakan kegiatan KBM di sore hari. “Selama ini selalu dijadikan alasan menambah siswa baru karena desakan masyarakat dan wali murid. Itu alasan pembenaran. Kalaupun ada, diabaikan saja. Karena mereka itu baru calon wali murid,” terangnya. Selain itu, kata Wahyuddin, bila sekolah memaksakan kehendak menambah jumlah siswa baru akan berimplikasi pada sekolah lain yang mengalami kekurangan siswa. Ketika ada guru sertifikasinya, sudah pasti akan kekurangan jam mengajar. Karena keten-


SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016

LINDUNGI KELUARGAMU DARI BAHA YA BAHAY NARKOBA

POLHUKAM

Halaman 8

Dokumen Kedaluarsa

Kapal Angkut Ikan Dipaksa Sandar

Mataram (Suara NTB) – Ditpolair Polda NTB kembali mengamankan kapal di Laut Flores, kawasan Pulau Medang, Sumbawa. Kapal pengangkut ikan, KM Fortuna-999 dipaksa bersandar di Pelabuhan Kayangan Lotim untuk diproses hukum. Lantaran hanya mampu menunjukkan dokumen kelengkapan pelayaran yang kedaluarsa.

Minim Dampak Investasi INVESTASI yang masuk ke NTB, dilihat masih belum bisa memberikan dampak yang luas terhadap masyarakat. Seperti misalnya untuk mengurangi jumlah angka pengangguran dengan menyerap tenaga kerja. Hal itu terlihat dari masih tingginya angka pengangguran di NTB. “Memang kalau kita lihat, saya kira keberadaan investasi di daerah ini masih belum memberikan dampak perekonomian untuk masyarakat bawah. Terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja. Selama ini saya lihat, untuk bidang pekerjaan teknis masih didominasi oleh tenaga dari luar ketimbang tenaga dari dalam daerah. Nah ini perlu menjadi perhatian pemerintah juga,” ujar anggota komisi V DPRD NTB, Misfalah S.Pd, pada Suara NTB, baru-baru ini. Akan tetapi, di satu sisi, Misfaslah juga mengatakan bahwa meskipun kondisinya seperti itu, bukan berarti pihaknya serta merta menyalahkan pihak perusahaan jika memilih mendatangkan tenaga dari luar daripada harus menggunakan tenaga dari dalam daerah. Karena harus diakui juga, bahwa kondisi objektif sumber daya manusia NTB masih kalah dengan daerah-daerah lain. “Investor melakukan investasi di NTB itu sejak awal mensosialisasikan tenaga-tenaga yang akan dibutuhkan. Sehingga pemerintah daerah juga bisa menyiapkan orang dengan spesifikasi keahlian yang dibutuhkan,” ujarnya. Misfalah juga melihat tingginya angka pengangguran di NTB tidak terlepas dari rendahnya mutu pendidikan. Menurutnya dengan banyaknya perguruan tinggi yang ada di NTB ini, seharusnya kualitas SDM NTB semakin baik dan bermutu. Akan tetapi kenyataannya justru mengatakan lain, kualitas SDM justru semakin rendah. “Untuk mengurangi pengagguran ini, mungkin pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan untuk menekan upaya dari lembaga pendidikan yang ada untuk meningkatkan kualiasnya. Karena bagaimanapun tingginya angka pengangguran dipicu oleh mutu pendidikan kita yang rendah. Pemerintah harus benar-benar mengontrol izin pendirian lembaga-lembaga pendidikan yang ada, karena sering sekali pendidikan dijadikan lahan bisnis,” ungkapnya. Politisi Partai Demokrat itu juga mengaku prihatin dengan pola pikir para sarjana saat ini, terutama dalam memandang pekerjaan. Para sarjana melihat pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya adalah harus bekerja di instansi pemerintah atau di perkantoran. Seharusnya para sarjana dengan modal pendidikan yang dimikinya mampu berkreativitas dan berinovasi untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. (ndi)

(Suara NTB/ndi)

Lindungi Anak

(Suara NTB/why)

MELINDUNGI anak dari kekerasan, dari narkoba, dan dari kejahatan seksual harus dimulai dari dalam rumah. Figur orang tua dengan kasih sayang yang penuh, menghindarkan anak dari perilaku negatif, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku. “Dari lingkungan, dari siapapun di sekitar yang memberi perhatian penuh kasih sayang, saya rasa tidak ada waktu bagi anak mendapat hal negatif,” kata Duta Humas Polda NTB, Manik Puspita mengungkapkan pendapatnya ketika ditemui di Mapolda NTB, akhir pekan lalu. Menurut anak satu-satunya dari pasangan I Ketut Bratha dan Ni Nyoman Purni ini, melindungi anak juga harus dari ranah pencegahan. Tidak melulu baru merespon setelah ada kasus yang muncul. Hal itu berbekal dari pengalamannya berkecimpung bersama ibundanya, yang aktif di Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak. “Dulu sewaktu KKN pun temanya pun soal bagaimana melindungi anak,” ujar lulusan S1 Ekonomi Manajemen Unram 2016 ini. Di sejumlah tempat di Lombok, sambung dia, masih ada dijumpai anak yag menikah dini. Menurutnya, pernikahan anak di bawah usia dewasa hanya bertahan seumur jagung, bahkan kurang. Perceraian itu secara domino dapat berefek ke hal negatif lain. “Baru ketemu langsung nikah. Beberapa bulan langsung pisah cerai. Di situ perempuan sebagai anak dan gender sering diabaikan haknya,” kata Putri Mutiara NTB 2013 ini menceritakan pengalamannya terjun langsung ke masyarakat. Wanita kelahiran Mataram, 1 Mei 22 tahun silam ini mengungkapkan, sejumlah pasangan menikah dini tersebut belum matang secara psikologis dan ekonomi. “Umur segitu mereka masih mencari jati diri, masih pengen senang-senang, lalu menanggung tanggung jawab rumah tangga,” ujarnya. Ia menemukan bahwa pasangan di bawah umur yang ingin menikah dimudahkan. Namun sayangnya, lanjut dia, untuk urusan cerai pun sangat mudah, hanya bermodal ungkapan verbal saja. “Kalau mau cerai tinggal bilang cerai. Karena pada waktu menikah pun mereka jarang terdaftar di KUA,” kata wanita yang hobi modelling dan menari ini. Ia mendapati anakanak tersebut putus sekolah dan akhirnya hanya bekerja seadanya. “Jadinya SMA tidak tamat, SMP tidak tamat. Ini tidak baik bagi masa depan mereka,” ujar Manik. Perjuangannya membantu mengadvokasi perlindungan terhadap anak terus berlanjut. “Selaku Duta Humas Polda NTB siap bekerjasama dan mendukung setiap pelaksanaan sosialisasi program tugas-tugas kepolisian terkait kamtibmas wilayah pariwisata dan kamtibmas di kalangan remaja,” tandas Manik. (why)

“Dari hasil pemeriksaan, kapal SPB dan SIKPI yang dimiliki sudah berakhir masa berlakunya,” ungkap Kasatrolda Ditpolair Polda NTB, AKBP Dewa Wijaya, SH, MH, Sabtu (19/6). Kapal yang dinahkodai JM (32) empat ABK-nya sedianya berlayar menuju perairan Laut Flores di kawasan Pulau Komodo, NTT, Kamis (16/6). Kapal yang bertolak dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali itu hendak mengambil ikan dari kapal penangkap ikan. “Pengakuannya, dia akan mengantarkan logistik ke kapal penangkap,” ujarnya. Sembari mengangkut ikan hasil tangkapan sekembalinya nanti ke Pelabuhan Benoa lagi. Patroli rutin Kapal Polisi XXI-2008 di kawasan perair-

an Pulau Medang mendapati kapal berbobot 39 Gross Ton itu sedang melintas sekitar pukul 13.00 Wita. Gerakgeriknya mencurigakan. Aksi kejar-kejaran pun dimulai. Hingga akhirnya kapal bertanda lambung GT:39 No.1523/Pd itu dapat dihentikan sekitar pukul 14.00 Wita. Pemeriksaan di tempat dilakukan. Didapati sejumlah dokumen pelayaran kapal berwarna dominan putih dan abu-abu itu tak lengkap. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dari Syahbandar Pelabuhan Benoa yang tertanggal 14 Maret 2016 dinyatakan kadaluarsa. Pun demikian dengan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan Pelabuhan Pangkalan (SIKPI-PP) telah

(Suara NTB/ist)

KEJAR - Personel KP XXI-2008 Ditpolair Polda NTB melakukan pengejaran terhadap KM Fortuna-999 di Laut Flores kawasan perairan Pulau Medang, Sumbawa. berakhir masa berlakunya 5 Maret 2016 lalu. Dewa menyebutkan, kapal yang dimiliki pengusaha asal Bali itu patut diduga melanggar pasal 98 juncto pasal 43

ayat (3) Undang-undang RI Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Saat ini kapal tengah disan-

darkan di Pos Polair di Pelabuhan Kayangan, Labuhan Lombok, Lotim sementara nahkoda dan ABK digelandang ke Mako Ditpolair di Lembar untuk diproses Subdit Gakkum. (why)

Pilkada 2018

PBB : Pasca-TGB, Kekuatan Figur Masih Menentukan Mataram (Suara NTB) Meskipun masih dua tahun lagi, namun genderang Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 sudah mulai ditabuh. Dari beberapa figur yang sudah mencuat namanya ke permukaan, tak sedikit diantaranya yang sudah terang-terangan mengumbar untuk maju. Pilgub 2018 nanti masih dinilai bertumpu pada kekuatan figur, sehingga peran partai politik dan organisasi kemasyarakatan (ormas) dinilai tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kemenangan. Oleh karena itu, siapa yang memiliki tingkat popularitas yang tinggi secara inividu, maka dialah yang sangat berpeluang untuk menggantikan Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai Gubernur 2018 nanti. Hipotesa tersebut terlihat dari keberadaan ormas NW yang dinilai tidak memiliki sosok figur kuat yang bakalan mampu menyamai figur TGB. Sehingga meskipun kekuatan politik NW tak dapat diragukan, namun siapapun yang akan diusung dari NW untuk meneruskan pemerintahan, tak akan sepopul-

er TGB, sehingga akan sulit diterima di masyarakat. “Dan itu terbukti di Pilkada Lombok Timur, dimana calon yang didukung NW kalah, dan bahkan yang memenangkan pertarungan itu justru calon independen yang tidak diusung partai. Itu juga banyak terjadi di daerah-daerah lain,” ujar politisi PBB, H. Burhanuddin, kepada Suara NTB, pekan kemarin. Oleh karena itu, kata Burhanuddin, meskipun partainya tergolong sebagai partai papan bawah, namun tidak dapat diremehkan dalam pentas Pilgub mendatang. Karena menurutnya PBB memiliki sosok figur yang sangat kuat yang bakalan dipasang pada Pilgub 2018 mendatang. “Kalau dalam hal memenangkan calon, tidak ditentukan oleh jumlah kursi di dewan, artinya besar kecilnya parpol. Sudah banyak buktinya bahwa partai besar dan banyak partai belum menentukan. Tetapi selain kerja yang maksimal di bawah, juga faktor figur sangat besar pengaruhnya. Nah kita ini (PBB) yang kita ajukan itu calon yang cukup dikenal, “ujarnya. Disebutkan oleh Burhanuddin,

bahwa PBB sudah bulat akan kembali mendorong mantan Bupati KSB, Dr. KH. Zulkifli Muhadli, untuk kembali mecalonkan diri. Menurutnya Kyai Zul pada Pilkada tahun 2013 mampu meraup suara yang cukup segnifikan sehingga menempatkannya pada posisi nomor urut dua. Tahun ini diyakini akan kembali bisa menjadi orang nomor satu di NTB. “Hasil rakor kita tetap kita ajukan beliau sebagai calon gubernur, dan beliau sudah menyatakan kesiapannya untuk maju. Kita sangat optimis memiliki peluang besar karena beliau adalah elit dari Pulau Sumbawa yang diterima di Pulau Lombok,” ujar anggota DPRD NTB itu. Disinggung terkait romur yang beredar di masyarakat, bahwa Kyai Zul sudah menjalin komunikasi dengan anggota DPD RI dari dapil NTB, Hj. Robiatul Adwiyah, SE untuk berduet pada Pilkada 2018 mendatang. Burhanuddin tidak menampiknya dengan tegas. “Makanya banyak yang berkembang seperti itu. Tetapi semuanya ini masih belum jelas, masih sedang menjajaki. Yang jelas beliau itu akan maju,” pungkasnya. (ndi)

Rangkaian HANI

Ratusan Siswa - Santri Meriahkan ”Semalam Bersama BNN” Mataram (Suara NTB) Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB mulai menggelar rangkaian kegiatan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), Sabtu (18/6). Diawali dengan kegiatan “Semalam Bersama BNN”, di Hotel Puri Indah Mataram, dihadiri ratusan sisiwa, siswi, santri dan satriwati. Kegiatan yang dihelat Sabtu malam itu, dikemas dalam nuansa Islami. “Karena ini masih suasana Ramadan, sehingga kami mengambil tema Islami,” kata Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN NTB, Anggraeni Ninik Muniharti, SH, MH kepada Suara NTB. Kegiatan dikemas dalam bentuk lomba – lomba bernuansa Islami dan akrab bagi siswa siswi serta para santri. Lomba yang diadakan diantaranya kaligrafi perorangan putra dan putri, puisi islami perorangan putra dan putri, rudat/dzikir jaman kelompok campuran, kasidah kelompok putra dan Nashid kelompok putra. Hadir para peserta dari sejumlah sekolah dan pondok pesantren di Mataram. Mereka pun nampak antusias. “Ada 100 peserta, terbagi dalam be-

(Suara NTB/humasbnn)

SEMALAM BERSAMA BNN - Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN NTB, Anggraeni Ninik Muniharti saat menyampaikan materi P4GN dalam kegiatan “Semalam Bersama BNN” di Hotel Puri Indah, Sabtu lalu. berapa kelompok. Karena satu sekolah bisa lebih dari satu grup yang akan mengikuti lomba,” kata Renni, sapaannya. Menurut Renni, kegiatan ini tidak sekedar menjadi pelengkap rangkaian peringatan HANI. Tapi penekanannya lebih pada edukasi, kampanye, penyuluhan terus menerus tentang Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

“Dengan kegiatan begini, lebih melekat dalam pikiran mereka apa itu narkoba, bahayanya, bagaimana menghindarinya,” kata Renni. Dalam rangkaian kegiatan, tetap diselipkan pesan pesan anti dan stop narkoba. Cara – cara edukatif dan kompetitif ini diharapkan institusinya sebagai bentuk penyelamatan generasi dari ancaman degradasi moral, terutama disebabkan narkoba. (ars/*)

Pelajar Diduga Dibacok Orang Tak Dikenal Dekat Pos Polisi Giri Menang (Suara NTB) – Aksi kejahatan di wilayah Gerung cenderung meningkat memasuki pekan kedua bulan ramadan ini. Para pelaku secara terang-terangan menjalankan aksinya di sekitar posko polisi bundaran Giri Menang Square (GMS) pada saat masyarakat melaksanakan ibadah salat tarawih. Bahkan ada juga beraksi pada siang bolong. Informasi yang diperoleh dari Kepala Desa Dasan Tapen Kecamatan Gerung Alman Faluti akhir pekan kemarin, warganya menjadi korban pembacokan Jumat (17/6) lalu sekitar pukul 21.00 Wita. Korban Desy (15) Dusun Dasan Tapen Tengah dibacok

oleh pengendara tak dikenal di sekitar Bundaran GMS. Akibatnya, korban mengalami luka pada bagian punggung hingga 10 centimeter. “Pengendara yang melintas melihat kejadian itu langsung melarikan ke RSUD Tripat untuk mendapatkan perawatan,” jelasnya. Pihaknya belum mengetahui motif penusukan karena barang korban tidak ada yang hilang. Sementara di Desa Tempos yang tidak jauh dari Gerung, beberapa hari lalu salah seorang warga bernama Midi kehilangan sepeda motornya sekitar pukul 13.00 Wita. Warga Dusun Tempos Daye ini tengah mengambil sayur-sayu-

ran di sawahnya dengan jarak sekitar 100 meter dari bahu jalan tempat parkir sepeda motornya dalam keadaan terkunci. Ketika hendak balik, sepeda motornya sudah raib. Dikonfirmasi terkait hal ini, Kapolsek Gerung AKP Zaky Maghfur membenarkan kasus penusukan di sekitaran bundaran tersebut. Pihaknya mendapatkan laporan dari keluarga korban sekitar pukul 00.30 Wita. Dari laporan itu pihaknya masih melakukan pengejaran pelaku. Untuk mendapatkan keterangan yang jelas dan valid pihaknya akan menanyakan langsung ke korban, karena kemungkinan korban mengenalnya. (her)

(Suara NTB/ist)

TANGKAP - Tim opsnal berhasil mengamankan pelaku pencurian rumah kosong (dua di tengah) modus jebol plafon di Mapolsek Ampenan, Minggu (19/6).

Ditangkap, Terduga Pelaku Pencurian di Rumah Kosong Mataram (Suara NTB) – Kelompok pencuri rumah kosong kembali beraksi Kamis (16/6). Terduga pelaku modus bongkar plafon, SK (22) dan RL (14) yang membawa kabur barang-barang elektronik dari salah satu rumah di BTN Bumi Mataram, Jempong Barat, Sekarbela akhirnya ditangkap Minggu, (19/6). Kapolsek Ampenan, Kompol Raden Sudjoko Aman, S.Sos mengungkapkan, para pelaku asal Jempong Timur, Kelurahan Jempong Baru, Sekarbela itu, selain membawa televisi juga menggondol telepon genggam, kamera digital dan uang tunai. “Ditangkap tim opsnal Polsek Ampenan bekerjasama dengan Polres Mataram,” jelasnya dihubungi Suara NTB lewat pesan singkat. Djoko menyebutkan, para pelaku memilih rumah korban secara acak. Hingga didapati rumah milik korban Surya itu tengah kosong. Dengan mengendap, SK mengajak RL memasuki halaman belakang rumah.

“Mereka merusak dan menjebol plafon dari belakang rumah korban,” terangnya. Tujuannya, sambung dia, sebagai jalan masuk menembus dalam rumah yang pada saat itu dikunci. Di dalam rumah korban, para pelaku bergegas menggasak setiap barang bernilai jual cepat yang ada. Seperti televisi merk Simba, telepon pintar merek Lenovo, dan kamera digital merek Toshiba. Tak luput pula uang tunai Rp 520.000 dikantongi para pelaku. Pulang ke rumah, korban kaget mendapati isi rumahnya diobrak-abrik serta beberapa perabot rumah hilang. Kemudian berdasarkan LP/K/133/VI/2016 Opsnal Polsek Ampenan melakuan pengejaran dibackup Polres Mataram ke rumah pelaku di kawasan Jempong Timur. Para pelaku yang pengangguran dan putus sekolah itu pun dibekuk di rumahnya. “Lengkap dengan barang bukti. Belum sempat dijual,” terang Djoko. Para pelaku disangkakan pasal 363 KUHP. (why)

Jerat Pengedar Narkoba dan Pelaku Eksploitasi Seksual Anak Mataram (Suara NTB) – Penggerebekan pengedar narkoba pekan lalu juga mengungkap dugaan praktik penjualan anak di bawah umur. Mirisnya dilakukan oleh keluarga korban sendiri. Polisi dalam menindaklanjuti bakal menyasar pelaku dugaan trafficking dan eksploitasi anak. “Itu masih didalami Subdit IV,” kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum, AKBP Muhammad Suryo Saputro, SIK ditemui di Mapolda NTB, akhir pekan lalu. Penanganan dilanjutkan dengan memanggil pihak-pihak terkait guna membuat terang dugaan tindak pidana. Tersangka pengedar narkoba, ZN yang digerebek di Gedur, Sandubaya bersama korban RR (16), dapat dijerat dengan sangkaan eksploitasi anak. Seperti diatur dalam Pasal 761 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Pasal tersebut menyebutkan bahwa setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan eksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual terhadap anak. Sanksi atas pel-

anggaran Pasal 761 diatur dalam Pasal 88 UU 35 tahun 2014, yakni pidana penjara paling lama 10 tahun dan/ atau denda paling banyak Rp 200 juta. Sementara sangkaan kepada bibi korban, SM seperti diatur dalam pasal 2 dan pasal 10 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan atau pasal 296 KUHP. Ancaman penjara maksimal 15 tahun dan denda Rp 600 juta. Namun, kata Suryo, pihaknya masih berkoordinasi dengan Ditresnarkoba Polda NTB yang melakukan penangkapan terhadap yang bersangkutan. Polisi menggerebek kos-kosan tersangka pengedar narkoba, ZN di Gedur, Sandubaya pukul 01.00 Wita Selasa (14/6). Pengedar narkoba itu didapati tengah bermesraan dengan seorang anak, RR. Yang diduga dijual ke tempat tersebut oleh SM. Terungkap bahwa RR diduga dijual oleh SM sejak umur 15 tahun. Sebelumnya, LPA NTB menyebutkan, anak terjerat narkoba berpotensi menjadi korban pelecehan seksual. Rerata anak putus sekolah memiliki kecenderungan lebih tinggi. (why)


SUARA NTB

Senin, 20 Juni 2016

Wawancara

Kepala BAPPEDA NTB H. Ridwan Syah

Konsolidasi Perencanaan dan Fokus Kemiskinan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) merupakan dapur utama tempat di mana perencanaan pembangunan daerah dirancang. Jika benar perencanaan, separuh keberhasilan pembangunan telah ada dalam genggaman. Sebaliknya, jika salah perencanaan, pembangunan sudah gagal sejak sebelum mulai dikerjakan. Dengan kata lain, Bappeda tak boleh serampangan, tak bisa asal-asalan dan tak patut terjebak dalam rutinitas ketika merancang dokumen perencanaan pembangunan. Bagaimana Bappeda NTB merespon tantangan dan dinamika pembangunan daerah yang kian menuntut kerja cepat dan tepat saat ini. Berikut kutipan wawancara Suara NTB dengan Ir. Ridwan Syah, MM, M.TP, kepala Bappeda NTB yang baru saja dilantik awal Juni lalu. Apa agenda kerja anda yang prioritas? Ada dua hal sesuai arahan gubernur. Pertama, saya diminta memperkuat konsolidasi perencanaan pembangunan. Kedua,saya diminta memastikan indikator pembangunan tercapai dengan standar yang terukur dan berkelanjutan. Dua tugas utama ini harus bisa berjalan pararel dan saling mendukung. Mengapa dua hal itu dianggap penting? Perencanaan pembangunan harus mampu memberikan jawaban yang komprehensif bukan tambal sulam. Untuk itu konsolidasi peren-

Halaman 9

canaan harus makin kuat, harus makin intens dan harus makin produktif. Begitu juga dengan indikator pembangunan. Harus makin tajam, makin jelas dan makin memberikan kepastian adanya keberlanjutan. Keduanya menjadi penting untuk terusmenerus kita sempurnakan karena tantangan pembangunan harus kita jawab dengan cepat dan tepat. Sistem perencanaan pembangunan harus bekerja dengan semestinya agar kita bisa memetik hasil pembangunan yang maksimal. Sejumlah kalangan menilai program prioritas dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB 2013-2019 tak memperlihatkan kinerja dan capaian yang progresif. Apakah ada yang salah dengan perencanaannya? Bagaimana menurut anda? Kita tak bisa menilai kinerja RPJMD 2013-2019 secara final saat ini. Kurun waktu RPJMD itu lima tahun. Saat ini separuh perjalanan memang sudah kita tempuh. Saat yang tepat untuk kita melakukan refleksi, koreksi dan catatan kritis atas perjalanan RPJMD pada paruh pertama. Saya percaya

,

masih banyak yang bisa kita benahi dengan cepat di sisa waktu. Tetaapi kritikan atau masukan itu tak boleh kita abaikan. Insya Allah, saya bersama seluruh jajaran Bappeda NTB akan bekerja lebih cepat dan terukur untuk percepatan pemenuhan 31 Indikator utama dalam RPJMD 20132019. Sampai akhir 2015 telah terpenuhi 14 indikator. 17 indikator lagi masih harus kita percepat pemenuhannya. Apa terobosan yang akan anda lakukan? Saya mewarisi sejumlah capaian yang baik dari pendahulu saya di kantor ini. Seperti kondisi makro ekonomi yang terjaga. Mulai dari inflasi, tingkat kesenjangan dan pertumbuhan ekonomi. Semuanya terjaga baik. Capain itu akan kita pertahankan dan tingkatkan. Saya juga memahami ada banyak pekerjaan rumah yang belum tuntas berkaitan dengan konsolidasi perencanaan dan capaian sejumlah program unggulan. Untuk itu, terobosan perlu dilakukan dan akan kita terus ikhtiarkan. Kongkretnya seperti apa? Panjang kalau saya urai di sini. Bappeda sebagai Sekretariat Tim Koordinator Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) bisa mendorong banyak hal untuk percepatan kinerja penurunan kemiskinan daerah. Mulai dari mengawal “refomasi anggaran” sampai mendukung penanggulangan kemiskinan di tingkat akar rumput yaitu di desa dan kelurahan. Pendahulu saya sudah merintis satu program pendataan warga miskin di pedesaan berbasis IT yang mudaah dilakukan orang desa. Saya akan kawal rintisan ini. Apalagi saat ini Pak Wagub sebagai ketua TKPKD NTB sangat antusias mengawal percepatan penurunan kemiskinan ini. Tentu saja semuanya di bawah pengawasan dan kontrol Pak Gubernur secara langsung.

,

Perencanaan pembangunan harus mampu memberikan jawaban yang komprehensif bukan tambal sulam. Untuk itu konsolidasi perencanaan harus makin kuat, makin intens dan produktif. Begitu juga dengan indikator pembangunan. Harus makin tajam, jelas dan memberikan kepastian adanya keberlanjutan.

Kunjungan kerja Gubernur NTB meninjau kawasan pesisir (humas NTB)

Sebagai sekretaris Dewan Kawasan, apa yang akan anda lakukan? Berkaitan dengan ini ada beberapa hal yang mendesak kita lakukan. Soal perijinan misalnya, sesuai amanat PP 96 tahun 2016 maka kita harus segera memfungsikan kantor administratur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Mandalika sebagai unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) perijinan investasi. Untuk itu BKPM Pusat harus kita dorong agar lebih cepat mendelegasikan kewenangan perijinan kepada kantor administratur KEK Mandalika. Selain itu kita juga sedang mempersiapkan Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha di kawasan Mandalika. Begitu juga kawasan SAMOTA di Pulau Sumbawa. Pak Gubernur menaruh perhatian yang besar terhadap pengembangan kawasan ini. Kawasan SAMOTA terdiri atas Teluk Saleh, Moyo dan Tambora, punya besar untuk berkembang menjadi kawasan ekonomi dan pariwisata unggulan nasional.. Bagaimana dengan perencanaan pembangun infrastruktur penunjang pengembangan kawasan strategis? Ini jelas hal yang penting dan prioritas untuk Bapedda koordinasikan dan konsolidasikan perencanaannya. Rencana besarnya tentu saj sudah ada. Yang perlu kita terus pastikan dan kawal adalah memastikan dukungan pusat yang kongkret untuk percepatan pembangunan infrastruktur strategis ini. Ini pekerjaan bersama segenap pel-

aku pembangunan NTB. Pekan lalu, BPS NTB merilis kinerja IPM NTB. Kita termasuk daerah terbaik dalam hal pertumbuhan atau peningkatan indeks IPM secara nasional. Apa komentar anda? Tentu saja ini membanggakan dan patut kita syukuri. Saya sudah membaca lengkap rilis dan data BPS itu. Beberapa hal menjadi concern kami di Bappeda. Misalnya dari tiga indikator IPM, indikator kesehatan yang masih jauh tertinggal. Kita harus focus merancang perencanaan yang menyeluruh dan terukur untuk peningkatan angka harapan hidup di NTB. Anda optimis pembangunan di NTB akan lebih baik lagi? Insya Allah. Sikap optimis tak boleh hilang sebab itu modal dasar. Tetapi sikap optimis tak cukup berhenti di ucapan atau tekad saja. Sikap optimis harus dapat terlihat cara kita bekerja dan menjawab tantangan di lapangan. Bappeda hanya satu bagian dari birokrasi pemerintahan. Kami membutuhkan dukungan dan kerjasama yang terus menerus. Baik itu dari segenap jajaran SKPD lingkup provinsi. Maupun dengan stake holder lainnya di pemerintahan maupun di luar pemerintahan. Pak Gubernur meminta kepada saya untuk terus menjaga kebersamaan dan memelihara silaturahim dalam bingkai besar kita bersama-sama membangun daerah tercinta NTB ini. (tim)

Pemprov Rancang Peremajaan Kawasan Padat Penduduk Kota Mataram Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) merancang peremajaan Kota Mataram terutama kawasan padat penduduk seperti wilayah Dasan Agung. Dasan Agung yang sangat padat penduduk dirancang untuk dibangun kembali sehingga menjadi kawasan hunian yang ideal. ‘’Bagaimana Dasan Agung sebagai urban renewal, semacam kita bangun ulang. Opsinya, apakah bisa kita bangun di situ

rusun (rumah susun). Kemudian kita tata RTH, tempat bermain komunal,’’ kata Kepala Dinas PU NTB, Ir. Wedha Magma Ardi,

M.TP dikonfirmasi di Mataram pekan kemarin. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kawasan padat

penduduk. Tapi, rencana pembangunan kembali kawasan Dasan Agung butuh proses panjang. Karena harus ada rekayasa sosial. ‘’Manfaat yang kita harapkan ke depannya, bagaimana kawasan Dasan Agung bisa mendukung keagungan dari Islamic Center,’’ucapnya. Untuk peremajaan atau membangun kembali Dasan

Agung, lanjut Ardi memang banyak tahapan yang harus dilalui. Mulai dari sosialisasi, konsolidasi hingga rekayasa sosial. ‘’Pekerjaan yang berat adalah rekayasa sosialnya. Kalau secara teknis nggak masalah. Kalau bangun rusun kita bisa minta ke pusat. Cuma menyiapkan masyarakat itu yang berat,’’imbuhnya.

Rencana peremajaan kawasan Dasan Agung, lanjutnya sudah ada kajian dari Dinas PU tahun lalu. Rencana ini juga merespons tata ruang Kota Mataram bahwa kawasan Dasan Agung bisa untuk bangunan bertingkat tinggi. Ardi mengakui kawasan kumuh masih menjadi PR besar pemerintah daerah. Salah satu substansi dari kawasan

Benahi Destinasi Wisata, Pemprov Turun Tangan Bangun Toilet

Pendiri Jualo.com & Yayasan Peduli Anak

10 Tahun Bersedekah untuk Sekolahkan 1.000 Anak Kurang Mampu Jakarta (Suara NTB)Bulan suci Ramadhan menjadi bulan istimewa dan keuntungan besar bagi umat Islam. Pasalnya, bulan Ramadhan memiliki beberapa keutamaan dibandingkan 11 bulan lainnya. Salah satu keuntungan besar bagi umat islam adalah melalui sedekah. Orang yang bersedekah di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya 700 kali lipat. Bulan suci penuh berkah ini rupanya juga dijadikan momen penting oleh Pendiri Jualo.com, Chaim Fetter, dengan mengajak para dermawan berbagi kepedulian terhadap sesama khususnya anak-anak tak mampu dengan memberikan peluang bagi donatur yang ingin melipatgandakan pahalanya melalui sedekah maupun zakat di sebuah yayasan sosial yang didirikannya, yaitu Yayasan Peduli Anak (YPA). YPA adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang sudah berdiri sejak 10 tahun lalu serta fokus membantu anak-anak yang patut di bantu di wilayah Nusa Tenggara Barat, khususnya Pulau Lombok. ‘’Hasil sedekah maupun zakat tersebut nantinya akan disalurkan ke berbagai macam program di bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan keluarga, dan untuk membiayai tiga asrama bagi anak-anak terlantar dan yatim piatu. Para donatur yang ingin mengetahui YPA lebih lanjut, visi misi kami dan hendak bergabung bisa kunjungi websitenya di www.pedulianak.org ,” terang pria asal Belanda ini. Selama lebih dari 10 tahun, YPA tidak hanya menyekolahkan lebih dari 1.000 anak kurang mampu di

Lombok, Nusa Tenggara Barat, tapi juga memberikan bantuan kesehatan, makanan dan advokasi bagi ribuan anak lainnya. ”Tahun 2006, saya bersama dengan teman karib saya mendirikan Yayasan Peduli Anak di pulau Lombok. Yayasan ini berfungsi sebagai rumah, tempat untuk mendidik anak-anak jalanan dan kurang mampu, serta memiliki fasilitas kesehatan yang memadai dan gratis. Selama 10 tahun kami sudah membina lebih dari 1.000 anak agar mereka punya masa depan yang lebih baik,” ungkap Chaim yang sudah memeluk Islam dan mempunyai istri dari Surabaya. Yayasan yang terletak di Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat ini dibangun di area seluas 1,5 hektar. Yayasan ini merupakan pusat perkembangan anak terbesar di Lombok. Meskipun fokus utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup anak, YPA juga menaruh perhatian terhadap masalah sosial lainnya di Lombok. Kecenderungan untuk menikah dini dan tingginya angka perceraian menyebabkan banyak orang tua yang menelantarkan anaknya. Sebagian besar anak-anak yang dibina YPA memiliki latar belakang tersebut. Oleh karena itu, Peduli Anak bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI memberikan bantuan finansial dan bimbingan untuk 250 anak-anak yang hidup dalam keluarga sangat miskin. Biaya operasional untuk yayasan pada awalnya ditanggung oleh Chaim dan beberapa teman. Lambat laun,

(Suara NTB/ist)

CEO Jualo.com Chaim Fetter yang juga pendiri Yayasan Peduli Anak di tegah kesibukan di Jakarta masih menyempatkan dan sering terlibat langsung dalam memberikan perhatian terhadap anak-anak yang ada di yayasannya. ada donatur baik dari dalam maupun luar negeri yang ikut menyalurkan bantuan melalui program-program YPA. Tahun lalu, Chaim diundang sebagai bintang tamu di acara TV talk show populer di Indonesia, Kick Andy. Acara tersebut ditonton jutaan pemirsa dan banyak diantaranya yang mengekspresikan dukungan terhadap kerja YPA. “Semakin banyaknya jumlah anak yang dibantu dan program-program yang dikembangkan, kami sangat membutuhkan bantuan dari masyarakat,” tambah Chaim. “Kami berharap semakin banyak

donatur dari Indonesia yang bergabung karena Peduli Anak memberi peluang emas bagi mereka untuk membuat perubahan di negeri sendiri dengan membantu kelompok yang paling rentan, yaitu anakanak tak mampu,” tutup Chaim. Saat ini terdapat tiga asrama untuk 90 mantan anak jalanan, anak kurang mampu dan terlantar, satu Sekolah Dasar dengan sistem full day school, sekolah keterampilan, dapur umum, area bermain, lapangan olah raga, klinik, mushola dan fasilitas pendukung lainnya. Semua fasilitas tersebut

kumuh adalah rumah tak layak huni. Selain itu, kawasan kumuh berkaitan juga dengan penataan lingkungan. ‘’Kawasan kumuh itu banyak di kota. Kalau di pedesaan relatif masih bisa ditata. Intervensinya mulai dari pemberdayaan ekonomi masyarakat, kami dari PU fisiknya, penataan lingkungan dan rumahnya,’’ tandasnya. (nas)

diberikan secara cuma-cuma dan terbuka untuk anak-anak serta warga di desa-desa sekitar YPA. YPA proyek Lombok digerakkan oleh 40 karyawan lokal ditambah tenaga sukarelawan dari seluruh dunia. Chaim berharap bisa membuka Peduli Anak kedua di lokasi lain. Tapi ia tidak bisa melakukan ini sendiri, oleh karena itu Yayasan Peduli Anak terus berusaha mencari mitra yang ingin bergabung dengan misinya. Jika anda ingin bergabung, anda bisa kontak Chaim langsung via email chaim@pedulianak.org (*)

Mataram (Suara NTB) Meskipun pembenahan destinasi wisata menjadi tanggung jawab Pemda kabupaten/kota, Pemprov NTB tetap turun tangan. Tahun 2016, Pemprov melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk 18 paket pembenahan destinasi wisata, termasuk di dalamnya membangun toilet. Hal tersebut dikatakan Kepala Disbudpar NTB, H. L. Moh. Faozal, S. Sos, M.Si dikonfirmasi di Mataram, pekan kemarin. Faozal mengatakan, SK peruntukan hibah terkait dengan pembenahan destinasi wisata itu telah keluar dua minggu lalu. ‘’Untuk sarana prasarana 2016 ada 18 paket. Judulnya itu adalah pengadaan sarana prasarana pada beberapa destinasi,’’ ujarnya. Disebutkan, beberapa destinasi wisata strategis yang akan dibenahi sarana prasarananya seperti Gili Trawangan dan Gili Air akan dibenahi dermaga penyeberangan dan landscape. Kemudian di Pelabuhan Teluk Nare juga akan dibangun toilet. Selain itu, juga akan dibenahi destinasi wisata Kota Tua Ampenan dengan alokasi anggaran sekitar Rp 500 juta. “Toilet juga dibangun di Pusuk Sembalun empat bilik. Total ada 18 unit banyaknya toilet saja yang akan kita bangun tahun ini,” sebut Faozal. Menurutnya, pembenahan destinasi wisata ini bagian dari upaya menarik angka kunjungan wisatawan, baik domestik dan mancanegara yang ditargetkan tiga juta orang tahun ini. Tahun lalu juga dilakukan pembenahan destinasi wisata strategis baik di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. (nas)


SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016

Jelajah

Halaman 10

Wisata Alam Semongkat

Destinasi Potensial yang Butuh Sentuhan Destinasi Wisata Semongkat dengan karakteristik bentangan alam pegunungannya yang menantang. Begitu memikat, sejuk dan terasa nyaman. Hutan lebat, laksana kebun raya dengan sungai bebatuan yang airnya jernih mengalir sepanjang tahun. NAMUN kini alam indah tersebut nyaris tak lagi membuat orang terpikat. Fasilitas kolam permandian yang menjadi ikon Semongkat nyaris tak lagi terurus. Butuh sarana pendukung seperti fasilitas olahraga dan paket wisata unik seperti berburu madu sebagai sebuah daya tarik agar destinasi ini bisa hidup dan diminati msyarakat. Semongkat yang dulunya menjadi primadona masyarakat dan wisatawan lokal, kini terlupakan begitu saja. Pantauan Suara NTB, Sabtu lalu Kolam pemandian dilapisi lumut dan lumpur. Tak ada fasilitas lain yang membuat orang tertarik. Miskin kreasi untuk menata kembali atau memang sengaja diabaikan begitu saja? Hanya ada segelintir orang yang terlihat berkunjung. Menuju ke pos wisata alam, juga tak ada aktivitas dan sepi pengunjung. Hanya ada beberapa pasang remaja tengah memadu kasih duduk di atas bebatuan besar Sungai Semongkat. Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Dispo-

rabudpar) Sumbawa, Pincun Nurhinsyah, M.Tp, mengakui kondisi Semongkat yang saat ini memprihatinkan. Hal ini diduga akibat pengelolaan yang tidak optimal. Tak heran, kalau pendapatan dari objek wisata ini pun minim. Kalau diurus dan dibenahi secara serius, tentu ada income yang masuk. Untuk itu, ke depan harus tetap direncanakan program penataan dan pengembangan objek wisata alam Semongkat. Dalam artian, objek wisata yang nyaman dan menarik sehingga Semongkat benarbenar dijadikan salah satu destinasi yang bisa menarik minat minimal wisatawan domestik. Prioritas yang mendesak menjadi perhatian adalam pembenahan kolam pemandian. Penyaringan dari air sungai ke kolam harus steril. Pergantian air juga mesti diperhatikan. Kemudian membuat sungai menjadi lebih menarik dengan trik tertentu. Hal ini bisa dilakukan melalui koordinasi dengan KSDA. Mengi-

n g a t KSDA yang menguasai wilayah Semongkat bagian atas. Menurut Pincun, pihaknya pun tak tinggal diam.

Di area Samongkatnya, juga dibangun kerjasama dengan pihak PLN melalui dana CSR untuk semacam jembatan gantung. Menghubungkan area permandian

Semongkat dengan area penduduk di Lesehan. Termasuk rencana membuat flying fox. Di samping berekreasi ada atraksi. ‘’Flying fox ini oleh masyarakat

Sumbawa cukup diminati. Kita juga benahi gerbang supaya kelihatan cantik. Termasuk membuat taman, agar penataan di sekitar permandian menjadi asri,’’terangnya. (arn/Ind)

Paket Wisata Berburu Madu

Kolam pemandian yang nyaris tak terurus

Objek Wisata Alam Semongkat yang memikat

Salah satu fasilitas pendukung di Objek Wisata Alam Semongkat

P E M E L I berikan sentuhan HARAAN objek wisaekonomi bagi ta Semongkat setiap masyarakat setemtahunnya akan dipat. lakukan. Termasuk Camat Batuberkoordinasi dengan lanteh, Ir. Nawawi, pemerintah provinsi sangat berharap untuk pengadaan Pemkab Sumbawa baruga dan fasilitas segera membenahi lainnya. Tahun 2015 Semongkat khususlalu, Pemprov NTB tenya kolam pemandilah membantu meman yang kotor dan bangun panggung tidak terawat. Agar hiburan. Sekaligus pengunjung terutama menyiapkan dua oranak-anak dapat meang tenaga kontrak manfaatkannya. Terdari Disporabudpar masuk untuk belajar A. Sarang untuk menjaga, merrenang. Kualitas air awat dan memelihara fasilitas yang dari aliran sungai sekitar Semongkat ada. ‘’Setiap tahun pemerliharaan, ke- mesti dijaga. Kemudian membangun mudian secara berkala ada renovasi lapak untuk masyarakat setempat berperbaikan,’’ jelas Pincun. jualan. Ke depan perlu disiapkan paket Dalam hal ini pun, pihak kecamawisata untuk objek wisata Semon- tan sudah bekerjasama dengan kelomgkat. Membutuhkan keterlibatan pel- pok berburu Madu Lestari binaan PLN aku wisata dan kelompok masya- Cabang Sumbawa. Sebuah kemasan rakat yang mengerti dan peduli den- wisata berburu madu di hutan wilayah gan pariwisata Sumbawa. Mengingat Semongkat. Unik dan pasti diminati kemampuan pemerintah yang terba- wisatawan. Dalam menjaga kelestaritas. Wisata alam yang dikemas se- an alam, pihaknya pun kerap mengacara indah dan menantang. Memadu- jak masyarakat untuk menanam pokannya dengan potensi yang ada di hon. Agar masyarakat hingga generasi wilayah setempat. Salah satunya berikutnya dapat menikmati. mengoptimalkan keberadaan kelomSalah seorang pengelola taman wisapok berburu madu sebagai sebuah ta alam dari KSDA, Mansur sangat daya tarik yang memiliki kekhasan mendukung pembenahan Semongkat. dan daya tarik tersendiri. Mengingat saat ini kondisinya cukup ‘’Kita butuh keterlibatan pihak swas- memprihatinkan sehingga jarang dilirta untuk membuat suatu paket misal- ik untuk dikunjungi. Serta belum bernya paket berburu madu. Ini akan men- dampak pada peningkatan ekonomi jadi suatu hal yang unik. Ada kelompok masyarakat. ‘’Belum optimal dikelola. kita yang mungkin kesehariannya ber- Harapan kita ke depan dengan potensi buru madu hutan di wilayah Semon- seperti ini, pemerintah pusat maupun gkat, Batulanteh dan sekitarnya, bisa kabupaten punya perhatian. Sayang pomembuat paket. Jadi mereka menyiap- tensi yang banyak ini,’’ cetusnya. kan bagaimana alamnya dulu. TrekLain lagi Kepala Dusun Semonking di sana di mana tempatnya yang gkat A. Sarang, yang menyayangkan sering mereka kunjungi,’’sarannya. minimnya pengelolaan Semongkat Pemerintah dapat memfasilitasi oleh pemerintah. Hingga kontribusi dan memberi ruang yang luas. Terma- bagi pemerintah desa pun sangat minsuk memberi kesempatan semua war- im. Masyarakat belum merasakan ga masyarakat yang ada di wilayah manfaat dari keberadan wisata alam tersebut. Kelompok masyarakat juga ini. ‘’Semongkat ini kan dikelola Pemkbisa membangun kreativitas sendiri. ab. Sedangkan Setongo oleh KSDA. Misalnya dengan membuat kerajinan Manfaat yang bisa diambil khas tertentu. Seperti membuat anya- masyarakat hanya berdagang untuk man untuk suvenir. Jadi ketika pariwisata. Selain itu keberadaan wisatawan berkunjung tidak hanya PDAM, kontribusinya kurang ke desa menikmati alam pergunungan yang in- atau ke dusun Semongkat A. Hanya dah, sekaligus bisa membeli cindera- untuk menyelamatkan orang banyak. Tetapi kami belum terselamatkan. mata/suvenir sebagai oleh-oleh. Dalam hal ini, Disporabudpar pun Untuk petugas PDAM saja hanya dua telah membentuk kelompok sadar wisa- orang dari sini,’’keluhnya. Untuk itu, ke depan wisata alam ta di Semongkat. ‘’Kita sudah melakukan pembinaan. Memang tidak cukup perlu dikembangkan lagi. Tentunya sekali dua kali, harus secara kontinu. dengan melibatkan masyarakat setemMereka pun sampai saat ini belum pat. Meski selama ini ada Kelompok membuat laporan kegiatannya. Me- Sadar Wisata (Pokdarwis), tetapi kemang kita harapkan kepada mereka ini beradaannya pun belum mendukung bagaimana membuat tour semacam ini. keberadaan wisata ini. Tanpa ada dukuUmpamanya berburu madu atau men- ngan dana dan program. ‘’Peraturannya jangan secara tradisional. Bukan men- juga masih belum jelas. Manajemenembak,’’ katanya memberi contoh, sam- nya mungkin kurang. Belum ada buku bil berharap kelompok ini bisa mem- petunjuk,’’ katanya. (arn/ind)

Air baku yang bersumber dari Semongkat

Jalan menuju Objek Wisata Alam Semongkat

Panduan di Objek Wisata Alam Semongkat

Fasilitas pendukung yang tidak terurus


Halaman 11

SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016

Hj. Rohani Najmul Akhyar

Waspadai Dampak Pariwisata Tanjung (Suara NTB) Menanamkan karakter, moral dan akhlak pada diri anak merupakan modal dasar bagi pembentukan anak yang berkepribadian. Diyakini Hj. Rohani, anak yang memasuki usia remaja sangat rentan “mengadopsi” perubahan zaman. Posisi Kabupaten Lombok Utara sebagai daerah tujuan pariwisata internasional, sangat dikhawatirkan akan mudah terjerumus oleh kultur yang berbau westernisasi. Mulai dari narkoba, seks bebas, perayaan –perayaan yang dimunculkan oleh paham Yahudi (baca: Valentine) hingga yang paling dekat, ancaman minuman beralkohol. Membentengi masa depan anak dari ancaman itu, formula pakemnya hanya satu, yaitu menanamkan pendidikan dan ajaran moralitas, akhlak dan agama. “Saya sangat khawatir, gaulan bebas adalah ancakita dikepung oleh bencana man terbesar. Sebagai orang moral terlebih daerah kita ka- tua, kita mesti waspada dengan ancatagori tujuan wisata dunia. Alkohol, narkoba dan per-

man dari dalam. Misalnya, dengan kita tidak tahu dengan siapa anak kita bergaul, maka kita sudah kecolongan,” katanya. “Saya pun sangat mendukung, program Pak Bupati dan Wakil Bupati untuk

Kembali Ke Khittah Pendidikan menjadi sebuah gerakan di masyarakat. Program ini memiliki tujuan untuk mencetak moral anak bangsa menjadi lebih berkualitas dan lebih baik,” demikian Rohani. (ari) Hj. Rohani bersama keluarga

Pandanglah Anak sebagai Calon Pemimpin Bangsa BAGI Hj. Rohani, keberadaan seorang anak tidak hanya legitimasi status dalam keluarga, tetapi lebih dari itu, anak adalah amanat, titipan Allah SWT. Pandangan ini selalu ia pesankan saat menghadiri beragam pertemuan di lembaga -lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ia ingin, agar - tidak hanya orang tua, tetapi juga guru – guru (PAUD, SD, SMP, SMA) memiliki pola pikir yang sama dalam mendidik anak. “Setiap ada acara, saya selalu imbau para guru khususnya di PAUD, untuk tidak memandang anak dengan cara biasa. Tapi pandanglah anak sebagai calon pemimpin bangsa. Dengan demikian, ada tanggung jawab besar bagi guru untuk menjaga akhlak dan moral anak,” terangnya. Kualitas guru di tiap jenjang pendidikan mempengaruhi kualitas karakter dan kepribadian anak. Disadari atau tidak, keberadaan guru-guru terutama guru PAUD di KLU masih harus ditingkatkan kualitasnya. Dari status pendidikan guru PAUD, dominan merupakan alumni Sekolah Menengah Atas. Sedangkan yang sarjana hanya sebagian kecil, apalagi S1 PAUD, alumninya masih langka.

Meski demikian, patut disyukuri lembaga PAUD di KLU mampu eksis. Hingga kini, lembaga PAUD di KLU yang terbentuk 186 unit. Perbedaan latar belakang pendidikan guru cukup mempengaruhi kualitas bimbingan anak. Dalam situasi ini, ia masih mendapati laporan adanya guru PAUD yang masih belum bisa menjaga tutur kata atau kalimat saat berkomunikasi dengan anak. Disinilah, tutur bahasa yang tidak mendidik ia istilahkan sebagai “Mal Parktik” seorang Guru. “Kalau Dokter melakukan Mal Praktik, kesalahan yang dilakukannya hanya satu. Sedangkan Mal Parktik seorang guru, kesalahannya lebih dari satu. Karena jika salah cara mendidik anak, akan menghancurkan masa

depan bangsa,” katanya Di sisi lain, Guru-guru PAUD diakuinya masih menghadapi kendala dalam proses belajar mengajar, hingga problem tingkat kesejahteraan internal guru sendiri. Perlahan ia akan berusaha untuk melakukan perbaikan. “Reward untuk Guru PAUD berprestasi? Itu masukan buat saya, insyaallah akan kita pikirkan,” katanya. Rohani sebagai Bunda PAUD Kabupaten, merasa tertantang untuk berbuat lebih banyak bagi anak-anak usia dini di Lombok Utara. Alasannya, disinyalir lebih dari 50 persen anak-anak di Lombok Utara belum masuk atau terdaftar di lembaga PAUD. “Sebab itulah, saya menginginkan penyebaran lemba-

ga PAUD minimal terbentuk di tiap dusun, sehingga bisa mengakomodir anak dari 0-6 tahun untuk ikut PAUD,” sambungnya. Sebagaimana anak 0-6 tahun memiliki hak untuk dididik (bermain sambil belajar), namun ia optimis anak yang belum masuk PAUD bukan berarti tidak terurus. Karakter mobilitas masyarakat urban dengan masyarakat di pedesaan berbeda. Di kalangan Urban, lembaga PAUD, Rombongan Belajar (Rombel) ataupun Tempat Penitipan Anak (TPA) laris manis. Hal ini dikarenakan orang tua si anak memiliki kesibukan kerja. Sebaliknya di desa, kaum ibu memiliki waktu luang lebih banyak untuk mengurus dan memperhatikan anaknya. (ari)

Hj. Rohani bersama suami, H. Najmul Akhyar terlihat kompak saat berkunjung ke masyarakat

Hj. Rohani bersama suami, H. Najmul Akhyar

Keluarga Hal Terpenting SEBAGAI istri seorang Bupati Kabupaten Lombok Utara, Hj. Rohani tentu memiliki cerita kesibukan dalam kesehariannya. Jabatan yang melekat sebagai istri bupati dan status sebagai ibu rumah tangga, tentu tidak gampang dilalui. Terlebih anak sulung pasangan H. Najmul Akhyar dan Hj. Rohani, baru berusia remaja, 19 tahun dan anak bungsu berusia 10 tahun. Di usia ini, anak-anak sangat membutuhkan kasih sayang, bimbingan, dan perhatian ekstra. Namun berkat ketulusan dan keikhlasan untuk mengabdi, semua kesibukan itu terasa berlalu dengan mudah. Bagi seorang Hj. Rohani, punya cara tersendiri mengatur waktu untuk masyarakat KLU dan keluarga tercinta. “Saya selalu mengutamakan waktu untuk keluarga. Hal terpenting apapun yang kita kerjakan, kita pasti akan kembali kepada keluarga. Waktu memang tidak bisa dibagi, tetapi bagaimana mensinkronkan antara waktu untuk urusan dinas dan waktu sebagai istri dan ibu rumah tangga,” ungkap Rohani di kediamannya, Sabtu (18/6). Besarnya perhatian kepada keluarga ia tunjukkan manakala mendapat tugas dinas ke luar daer-

ah, atau sang suami berada di luar daerah. Sewaktu senggang, ia menyempatkan untuk menelpon anak dan suami. Dari bertanya soal kesehatan, aktivitas sekolah, sampai mengingatkan untuk menjaga pola makan. Pesan yang selalu ia ingatkan, adalah mengingatkan untuk mengerjakan ibadah Salat lima waktu. “Ketika saya berada di luar daerah, pagi saya sudah bangunkan anak lewat telepon. Secara fisik mungkin tidak bersama, tetapi nilai kasih sayang harus diterapkan. Saya tidak mau kehilangan momen, gara-gara pekerjaan membuat kita kehilangan waktu untuk keluarga. Sewaktu kunjungan ke luar dan anakanak sedang libur, saya pasti bawa. Tujuannya agar anak tahu dan tidak menganggap orang tuanya mementingkan diri sendiri,” ujarnya. Meski demikian, sebagai second mand bagi Suami, Hj. Rohani tidak lantas menganggap diri mampu segala-galanya. Sebagai manusia ia juga punya keterbatasan. Kekurangan inilah ditutup oleh peran sang suami, H. Najmul Akhyar. Suami selain ditempatkan sebagai Kepala Rumah Tangga, juga sebagai senior, pembimbing. Apapun itu, selalu ia komunikasikan. Rohani sangat terbuka kepada suaminya. Sebagai bentuk komitmen berumah tangga, ia tak ingin menyembunyikan sesuatu pun dari suami. (ari)

Hj. Rohani bersama suami, H. Najmul Akhyar saat menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah beberapa waktu lalu

Biodata Nama TTL Anak Ke Menikah Suami Anak-anak

: Hj. Rohani : Selong, 10 Oktober 1974 : 1 (Pasangan H. Sulaiman – Hj. Zahrah) : Tahun 1996 : Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH (Bupati KLU 2015-2020) : 1. Ahmad Muallimun Umam (29 Maret 1997) 2. Muhammad Khalilul Umam (4 Juli 2000) 3. Hamadi Akhsanul Umam (12 Agustus 2004) 4. Bunga Mujahida Umami (24 Juli 2006)

Riwayat Pendidikan: - SDN 1 Pancor tamat Tahun 1986/1987 - MTs Mu’allimat NW Pancor tamat Tahun 1990/1991 - MA NW Pancor tamat Tahun 1993/1994 - Diploma III MDQH NW Pancor tamat Tahun 1996/1997

- Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, tamat Tahun 2005 Pengalaman Organisasi/Pekerjaan: - Terlibat di OSIS dari MTs sampai MA - Senat MDQH NW Pancor - Wartawan di Tabloid Pewaris Milik Pondok - Ketua Mu’allimat NW KLU - Ketua GOW KLU - Ketua PKK KLU - Jabatan Melekat di Kedinasaan (Ketua Dekranasda KLU, Ketua Forikan KLU, Ketua P2TP2A KLU, Bunda PAUD, Ketua Bidwil GSIA KLU, dan lain-lain) - Pernah mengajar di Ponpes Selaparang NW Kediri (1997/1998) dan Pondok Asuhan Suami di Menggala, Kec. Pemenang (2012)


SUARA NTB

Senin, 20 Juni 2016

Halaman 12

MTQ Korpri 2016

Gubernur : Ramadhan Harus Diisi dengan Hal yang Luar Biasa Sekda NTB H. Rosiady Sayuti menjadi pembicara pada Qualcomm Meeting yang digelar, Rabu (15/6/2016).

GEN, Strategi Bentuk Manusia NTB yang Bertakwa, Cerdas, Sehat dan Produktif SEKRETARIS Daerah (Sekda) NTB, Ir.H. Rosiady H.Sayuti, MSc, PhD, menjadi narasumber pada Qualcomm Meeting yang diselenggarakan Summit Institute of Development (SID) di Idoop Hotel, Kota Mataram, Rabu (15/6/2016). Qualcomm meeting merupakan pertemuan tahunan yang membahas pelaksanaan dan evaluasi proyek kesehatan yang dilaksanakan di NTB, khususnya di Kabupaten Lombok Tengah. Sementara, SID merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak pada bidang kesehatan, khususnya menyangkut kesehatan ibu dan anak. Pada kesempatan ini, Sekda NTB lebih fokus menyampaikan materi terkait Generasi Emas NTB (GEN) tahun 2025. “Ini merupakan sebuah grand strategi untuk membentuk manusia NTB yang bertaqwa, cerdas, sehat dan produktif pada tahun 2025,” jelasnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut sekda, harus dilakukan beberapa strategi, di antaranya pemberdayaan keluarga, penguatan institusi pelayanan kesehatan dasar dan penguatan sistem informasi dan koordinasi. Sementara itu, salah seorang anggota SID, Siti Rabitul Adwaiyah menyampaikan saat ini sedang dikembangkan aplikasi yang dipergunakan para bidan desa untuk memasukkan data ke dalam tablet atau smartphone. “Data dari para bidan desa ini akan langsung masuk ke server provinsi. Biasanya, selama ini data hanya dilaporkan perbulan dan itu hanya dalam bentuk akumulasi saja. Misalnya, bulan ini ibu hamil sekian orang, ibu yang melahirkan sekian orang. Namun, dengan aplikasi ini dapat diaskes secara individu dan lengkap,” jelasnya. Aplikasi ini juga menurut, Rabiatul Adawiyah akan memberikan kemudahan dan efisiensi waktu ketika memberikan laporan kepada pemerintah. Selain, juga mengintegrasikan data-data yang berasal dari berbagai SKPD. Selain pertemuan, pihak Qualcomm dan SID melakukan kunjungan lapangan ke beberapa puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah, guna mamastikan aplikasi tersebut dapat berjalan baik. (*)

Inovasi Merupakan Kebutuhan

Sekda :”Be The First, Best and Different” SEKRETARIS Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Ir. H. Rosiady H.Sayuti, M.Sc., Ph.D, mengungkapkan, jika inovasi merupakan suatu kebutuhan di era saat ini. Menurutnya, kalau ada inovasi maka dinamika pemerintahan akan selalu berjalan baik dan berkembang. “Be the first, jadilah yang pertama. Kalau tidak, be the best, jadilah yang terbaik. Kalau belum bisa dua hal itu, maka be different, jadilah sesuatu yang berbeda dengan kebanyakan orang,” ungkap Sekda saat Membuka Workshop Layanan Masyarakat melalui Inovasi Daerah, di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Selasa (14/6/2016). Kegiatan ini diinisiasi Biro Organisasi Setda Provinsi NTB dan Biro Organisasi Setda Pemprov Jawa Timur t melibatkan seluruh stakeholder terkait dari kabupaten/kota se-NTB. Hadir juga saat itu, Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Pengelolaan Sistem Informasi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi, Dr. M. Imanudin, SH.,M.Si serta Provincial Manager Kompak NTB, Lalu Anjar Kusuma. Kegiatan ini bertujuan membangun informasi untuk melahirkan karya-karya inovatif. Termasuk, menjadi wadah untuk bertukar informasi terkait hal-hal baru yang menjadi kebutuhan masyarakat dan dunia saat ini. Kegiatan ini lanjutnya, dimaksudkan mempersiapkan karya inovatif yang akan diperlombakan dalam kompetisi inovasi pelayanan publik oleh Kemenpan dan RB. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Kemenpan dan RB secara rutin menyelenggarakan kompetisi inovasi pelayanan publik melalui sistem informasi inovasi pelayanan publik atau sinovik. Ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh kementerian, lembaga dan pemerintah daerah. Dalam hal ini, lanjutnya, inovasi pelayanan publik tidak mengharuskan suatu penemuan baru, tetapi dapat merupakan suatu pendekatan baru yang bersifat kontekstual. “Inovasi tidak terbatas dari tidak ada kemudian muncul gagsan dan praktik inovasi, tetapi dapat berupa inovasi hasil dari perluasan maupun peningkatan kualitas pada inovasi yang ada,” jelasnya. Untuk itu, sekda meminta semua pihak untuk bekerja sekuat tenaga dan niat yang ikhlas untuk melahirkan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat. “Ada bahasa bijak yang sering kita dengar, Raihlah sesuatu yang tidak mungkin dengan cara yang paling mungkin dilakukan,” ujarnya memberi semangat. (*)

GUBERNUR NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengingatkan pada kaum Muslim untuk mengisi bulan Ramadhan dengan hal-hal yang baik dan tidak hanya hal rutin. Ramadhan harus diisi dengan hal yang luar biasa, yakni hal yang bisa membawa perubahan bagi bangsa dan negara. Penegasan Gubernur NTB ini disampaikannya saat membuka MTQ Korpri III Tingkat Provinsi NTB tahun 2016 di Graha Bhakti Praja, Jumat( 17/ 6/2016). Dalam konteks Islam, Ramadhan adalah saat di mana terjadi pencapaian luar biasa di masa lalu. Pertempuran yang paling besar misalnya seperti Perang Badar pada zaman Rasulullah berlangsung tanggal 17 Ramadhan. Ada juga peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI yang berlangsung di bulan Ramadhan. Artinya tokoh besar bangsa saat membaca naskah proklamasi sedang menjalankan ibadah puasa. Dari ilustrasi itu, gubernur mengajak semua yang hadir untuk menunjukkan komitmen puasa bukanlah penghalang untuk

melakukan perjuangan yang terbaik, melainkan kesempatan yang tepat untuk mencapai hal hal besar dalam hidup. Apalagi segala amalan yang dilakukan pada bulan mulia ini dijanjikan pahala yang berlipat oleh Allah SWT. Sesuai tema yang diangkat, ujarnya, mempelajari Al Q ur’an tidak hanya membaca dan memahami maknanya saja, namun yang lebih penting adalah bagaimana mampu mengamalkan yang terkandung di dalamnya. ‘’Jika kita ingin visi NTB mewujudkan masyarakat NTB yang beriman bisa terwujud, maka kaum Muslimnya harus siap dan mau untuk menjadikan Al Qur’an sebagai pengikat peradaban, agar apa yang sudah kita bangun selalu kokoh dan terjaga,’’ ujarnya mengingatkan.

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi mengukuhkan dewan hakim pada MTQ Korpri Tingkat Provinsi NTB di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Jumat (17/6/2016). Sementara itu, Sekretaris Korpri Provinsi NTB H. Suhaimi, SH, dalam laporannya di hadapan gubernur menyampaikan peserta MTQ kali ini ber-

jumlah 70 orang, terdiri dari 43 putra dan 26 putri, yang berasal dari utusan Korpri kabupaten/kota (50 orang), perwakilan SKPD Provinsi 17 orang dan

Unit Korpri Vertikal 3 orang. ‘’Pemenang MTQ ini nantinya akan mewakili NTB pada MTQ Korpri III di Samarinda bulan Oktober mendatang,’’ ujarnya. (*)

Sekda NTB Pimpin Persiapan Pelaksanaan MTQ Nasional

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi tukar cinderamata dengan rombongan Komisi X DPR RI yang membahas tentang Kebudayaan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB.

Kebudayaan Belum Dipandang sebagai Aset dan Kebanggaan GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengungkapkan, Indonesia belum memandang kebudayaan sebagai suatu aset atau kebanggaan. Hal tersebut dikatakan gubernur saat menerima rombongan Komisi X DPR RI di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur dalam rangka menjaring informasi yang substansif dari budayawan dalam rangka perumusan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kebudayaan, Jumat (17/6/2016). Hadir Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB, H. L. Moh. Faozal, S. Sos, M.Si dan sejumlah budayawan NTB. Gubernur memberikan contoh sederhana, seharusnya tayangan di maskapai penerbangan Indonesia menunjukkan kekayaan budaya suatu daerah di Indonesia yang akan dikunjungi para wisatawan domestik maupun mancanegara. “Sehinggaketikapenumpangberkunjung ke daerah tersebut mengetahui bahwa daerah yang akan dikunjungi memiliki kekayaan budaya yang luar biasa,” terangnya. Hal itu merupakan salah satu poin penting yang harus diperhatikan dalam perumusan RUU tentang kebudayaan. Selain itu, menurut gubernur, definisi kebudayaan nasional harus disepakati bersama, apa saja cakupan kebudayaan nasional tersebut. “Jika ada pembatasan, harus ada dasar pembatasan tersebut. Jadi, perlu adanya kejelasan tentang konsep kebudayaan nasional,” imbuhnya. Kemudian, penting bagi pemerintah daer-

ah mengetahui posisi kebudayaan daerah di kebudayaan nasional. Banyak sekali, kata gubernur, inisiatif-inisiatif kebudayaan yang berkembang di daerah perlu diapresiasi oleh kebudayaan nasional. Pada kesempatan tersebut, Pimpinan rombongan Komisi X DPR RI yang juga menjabat Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU tentang Kebudayaan, Ferdiansyah, SE, MM mengatakan pihaknya memilih NTB sebagai salah satu daerah kunjungan, karena memandang provinsi NTB sebagai salah satu provinsi yang kaya akan budaya. “RUU ini cukup panjang perjalanannya. Oleh karena itu, kami membutuhkan masukan terkait materi apa saja yang belum masuk ke dalam RUU tersebut,” ujarnya. Ia menjelaskan latar belakang perumusan RUU tentang Kebudayaan, karena ada kekhawatiran terjadinya infiltrasi budaya akibat dari efek negatif globalisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan dasar hukum yang menyeluruh untuk mencegah terjadinya infiltrasi budaya yang dapat mengikis kebudayaan nasional. “Di sini kami ingin memberikan payung hukum dalam usaha pelestarian budaya nasional maupun budaya daerah. Jati diri bangsa terlihat dari bagaimana kita mempertahankan kearifan lokal. Kekuatan bangsa Indonesia hadir karena kebhinekaannya,” kata Ferdiansyah. (*)

KESIAPAN Provinsi NTB sebagai tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXVI tahun 2016 dimatangkan. Pemprov NTB tidak ingin MTQ Nasional yang dihadiri ribuan peserta dari seluruh Indonesia tidak berjalan optimal. Apalagi sampai menimbulkan noda atau keluhan dari para peserta maupun penggembira yang hadir. NTB harus sukses menjadi tuan rumah MTQ Nasional, sehingga membuat tamu yang hadir terkesan dengan event MTQ yang digelar di NTB Terkait kesiapan pelaksanaan MTQ Nasional 2016 ini, Sekda NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, MSc, PhD, memimpin langsung rapat persiapan MTQ Nasional di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Rabu (15/6/2016). Rapat persiapan ini dihadiri seluruh pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB yang menjadi Liaison Officer (LO) terhadap tamu-tamu yang hadir. Sekda NTB H. Rosiady Sayuti yang ditemui usai rapat menjelaskan, jika Pemprov NTB berusaha mempersiapkan MTQ Nasional 2016 dengan baik. Termasuk mempersiapkan suvenir-suvenir bagi kontingen atau kafilah yang tidak dianggap sebagai gratifikasi. Selain itu, kesiapan masyarakat dalam menghadapi MTQ harus terus disosialisasikan, sehingga ketika event berlangsung pelaksanaannya berjalan dengan baik dan lancar. Tidak hanya itu, lanjutnya, akomodasi bagi peserta dan kepala daerah menjadi hal yang harus dipersiapkan. Pihaknya tidak menginginkan saat acara berlangsung

masalah transportasi menjadi penghambat. Selain itu, transportasi dari bandara di Lombok Tengah menuju Mataram sebagai puncak kegiatan menjadi perhatian. Dalam hal ini, harus ada keseragaman tarif transportasi, seperti taksi bandara atau travel terhadap tamu yang datang dari luar daerah, sehingga tidak menjadi keluhan. ‘’Bahkan, kalau bisa para sopir taksi dari bandara atau travel itu menggunakan peci dan pakaian seragam selama pelaksanaan MTQ,’’ ujarnya. Hal lain yang juga perlu diperhatikan, lanjut mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTB ini, adalah karyawan yang ada di pusat-pusat perbelanjaan di Kota Mataram disarankan menggunakan pakaian muslim selama MTQ berlangsung. Adanya penggunaan pakaian bernuansa religius ini merupakan salah satu bentuk menyemarakkan pelaksanaan MTQ nasional di NTB. Selain itu di Kota Mataram yang menjadi lokasi pelaksanaan MTQ Nasional akan disemarakkan dengan pembuatan gapura-gapura atau pintu gerbang yang diikuti SKPD, BUMN, BUMD, kecamatan dan kelurahan yang bernuansa islami. Adanya gapura ini diharapkan menjadikan pelaksanaan MTQ bertaraf nasional ini menjadi lebih semarak. Dalam pembuatan gapura tidak hanya menonjolkan estetika, tapi pesan-pesan moral mengenai pelaksanaan MTQ, khususn y a seperti ucapan selam a t datang atau terima kasih pada peserta STQ dan tamu dari luar daerah. (*)

Islamic Center di Kota Mataram yang akan menjadi pusat pelaksanaan MTQ Nasional XXVI Tahun 2016.

Dari Safari Ramadhan Wagub di Kota Bima

Wagub: Jalan Datuk Dibanta dan Gatot Subroto Segera Dihotmix WAKIL Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH.,M.Si, menyampaikan jalan raya provinsi yang berlokasi di Jalan Datuk Dibanta Kecamatan Asakota dan Jalan Gajah Mada Kota Bima segera dibenahi dan dihotmix. Hal ini disampaikan wagub saat mengawali Safari Ramadhan tahun 1437 H, di Kota Bima, tepatnya di Masjid Al-Istiqomah Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota, Sabtu (18/6/2016). Wagub yang didampingi Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman, SE melaksanakan Shalat Isya berjama’ah yang dilanjutkan Shalat Tarawih bersama ratusan masyarakat Kota Bima. Sebelum Shalat Tarawih, wagub menyerahkan bantuan kepada masyarakat. Bantuan tersebut berupa peralatan pertanian, benih kelapa, pakaian, dana pembangunan masjid yang keseluruhannya bernilai Rp 600 juta. Bantuan tersebut berasal dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Baznasda NTB, Dinas Perindus-

trian dan Perdagangan NTB, Dinas Sosial dan beberapa SKPD lingkup Pemprov NTB. Wagub yang hadir bersama istri, Hj. Syamsiah Muh. Amin, menyampaikan infrastruktur jalan sangat dibutuhkan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. “Tahun ini infrastruktur jalan itu bisa dituntaskan. Ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat,” jelas wagub di hadapan kepala SKPD yang ikut dalam rombongan safari tersebut. Selain itu, wagub meminta masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat guna menunjang pembangunan daerah saat ini. “Safari Ramadhan ini merupakan tradisi dari pemerintah, baik kota maupun provinsi, di samping silaturahim, juga untuk menyerap aspirasi dari masyarakat. Ini juga sekaligus untuk memantau langsung pembagunan daerah,” jelas wagub. Selain itu, orang nomor dua

di NTB ini menjelaskan apa yang telah dicapai dalam pembangunan selama ini harus dapat dipelihara dengan baik. “Mari bersinergi. Yang penting satukan pemikiran untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan. Inilah komitmen kita,” ajaknya. Sementara Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, menyampaikan selamat datang kepada wagub beserta seluruh rombongan. Dia berharap puasa kali mampu meningkatkan keimanan. “Kita saksikan bersama bantuan yang diserahkan oleh pak wagub tadi. Kami masyarakat Kota Bima menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut. Kami Akan dimanfaatkan sebaik baiknya. Kami akan jawab bantuan itu dengan pembangunan,’’ ujarnya kepada wagub dan masyarakat. Pada kesempatan ini, Wakil Walikota menyampaikan aspira-

Wagub NTB H. Muh. Amin menyerahkan bantuan pada masyarakat saat Safari Ramadhan di Masjid Al-Istiqomah Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota, Sabtu (18/6/2016). si mayarakat terkait beberapa infrastruktur jalan, khususnya jalan provinsi. Dalam hal ini, pihaknya mengharapkan dukungan wagub untuk penuntasan jalan ini. Jalan provinsi yang ada di Kota Bima, ujarnya, keadaannya masih memprihatinkan dan berharap segera dituntaskan, sehingga bisa

dimanfaatkan masyarakat. “Alhamdulillah, Kota Bima aman dan kondusif. Kita dapat melaksanakan puasa dengan aman, berkat dukungan teman teman Polri dan TNI serta masyarakat. Kami akan berusaha mempertahankan sebaik baiknya, agar dapat membangun Kota Bima yang lebih

baik,” pungkasnya. Setelah di Kota Bima, Safari Ramadhan dilanjutkan ke Kabupaten Bima, Minggu 19 Juni malam. Sementara tanggal 20 Juni, gubernur atau wagub dijadwalkan mengikuti Safari Ramadhan di Kabupaten Dompu, tanggal 21 Juni di Kabupaten Sumbawa dan 22 Juni di Sumbawa Barat. Menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB H. Yusron Hadi, ST, M.UM, afari Ramadhan ini digelar secara fleksibel. Di mana, di satu kabupaten/kota dihadiri gubernur atau wakil gubernur. Setelah di Pulau Sumbawa, ujarnya, jadwal Safari Ramadhan dilanjutkan ke Pulau Lombok. Safari Ramadhan di Pulau Lombok, ujarnya, digelar setelah jeda dua hari dari jadwal di Pulau Sumbawa. Nantinya, kata dia, Safari Ramadhan di Pulau Lombok dimulai dari Kabupaten Lombok Timur tanggal 25 Juni, disusul Kabupaten Lombok Tengah

tanggal 27 Juni, Lombok Barat tanggal 28 Juni, Lombok Utara tanggal 29 Juni. Safari Ramadhan di Pulau Lombok akan berakhir di Kota Mataram tanggal 30 Juni. Menurutnya, dalam Safari Ramadhan kali ini, rombongan Pemprov NTB lebih fokus ke masjid-masjid yang ada di desa atau pelosok. Kalau dalam Safari Ramadhan sebelumnya, menyasar masjid-masjid agung yang ada di ibukota kabupaten. Sementara khusus di Masjid Agung Praya dijadikan lokasi Safari Ramadhan, karena merupakan salah satu lokasi pelaksanaan MTQ Nasional 2016. Selain itu, ujarnya, dalam Safari Ramadhan kali ini, pihak Pemprov ingin melihat secara langsung hasil pembangunan di desa atau kabupaten. Termasuk menyapa masyarakat yang lebih dekat. “Safari ini juga untuk mensosialisasikan program-program pemerintah provinsi dan MTQ nasional yang digelar di NTB,” terangnya. (*)


SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016

Banyak Program Titipan BERBAGAI program dan kebijakan diluncurkan pemerintah baik pusat dan daerah. Meski bertujuan bagus untuk membentuk mental dan karakter peserta didik, tapi sayangnya program-program dan kebijakan yang dititip melalui sekolah tersebut dianggap terlalu banyak membebani sekolah. Kepada Suara NTB, Ketua PGRI Kota Mataram, Drs. Saptadi Akbar, memprotes terlalu banyaknya kebijakan dan program pemerintah yang dititipkan ke (Suara NTB/dys) sekolah padahal sekolah secara Saptadi Akbar internal telah mempunyai kurikulum yang harus dijalankan dalam setiap proses pembelajaran. “Terlalu banyak muatan-muatan yang dititipkan di sekolah, makanya kurikulum kita ini jadi terlalu berat bebannya. Semua ditipkan di sekolah, sehingga beban anak cukup berat. Kalau ada keikusertaan masyarakat, mungkin beban-benan itu dibagi, mana yang relevan dibebankan ke sekolah, mana yang dibebankan melalui orang tua, masyarakat itu juga harus terbagi secara merata seingga tidak terbeban ke sekolah,” kata Saptadi. Dicontohkan Saptadi Akbar, program literasi yaitu membaca dengan durasi 15 menit sebelum jam belajar dimulai. Begitupun dengan adanya tuntutan mengaji sebelum jam belajar dimulai. Semua itu menurutnya terlalu membebani pihak sekolah karena di satu sisi ada kewajiban lain yang harus dituntaskan. Jika semua dibebankan ke sekolah, pelaksanaan kurikulum menjadi tidak berjalan dengan baik. “Kemudian diminta juga untuk literasi, membaca lima menit sebelum belajar, terus waktu belajarnya kapan,” tanyanya. Menuurut Saptadi, pada prinsipnya semakin banyak program dan kebijakan pembentukan mental dan karakter peserta didik justru semakin baik. Hanya saja jika semua elemen turut terlibat dan tidak membebani pihak sekolah semata. Selain itu, keberhasilan program-program pemerintah juga dapat dilihat dari sejauhmana keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan program tersebut. Oleh sebab itu, dibutuhkan komitmen semua pihak tidak hanya dari sekolah. “Cuma kami hanya berharap agar program pemerintah dalam pembentukan mental mari kita dukung bersama dengan cara kita masing-masing. Kita di sekolah juga mendukung dengan catatan jangan kami terlalu banyak dibebankan sehingga tidak terlalu berat membagi waktu tenaga dan pikiran, kurikulum saja kalau dijalankan secara utuh cukup banyak, apalagi ditambah dengan program tambahan dititip lewat sekolah,” pungkasnya. (dys)

Pendidikan dalam Ruang Informal Mataram (Suara NTB) Pendidikan tidak bisa hanya diserahkan pada ruang formal di dalam kelas saja. Karena ada keterbatasan di sana. Menyebabkan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih, dapat berkurang. Hal itu disampaikan oleh mahasiswa semester IV Program Studi Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram (Unram), Bunga Damai Prasas(Suara NTB/ist) ti. “Pendidikan tidak harus Bunga Damai Prasasti di lingkungan sekolah. Meski tidak dipungkiri, sekolah formal penting,” ujar Bunga, yang juga terlibat menjadi relawan di Jage Kestare Foundation, pendidikan volunteer, mengajar di tengah-tengah desa. Bunga menuturkan, siapa pun dapat menjadi guru. Hal yang terpenting ialah apa yang didapatkan oleh peserta didik itu. Kelas-kelas informal atau ruang komunal berupa komunitas sosial, baginya, salah satu ruang yang dapat membangun karakter seseorang. Jika dibandingkan dengan ruang kelas formal, jumlah anak yang banyak dalam ruang kelas, membuat proses pembelajaran menjadi kurang baik. Melalui kelas informal, komunitas, atau ekstrakurikuler, menurut Bunga, akan berpengaruh bagi pendidikan seorang anak. “Lebih berpengaruh dalam kemampuan, dan kepekaan sosial bisa menjadi lebih baik,” kata Bunga, yang juga aktif bergiat di Komunitas akarpohon ini. Bunga, gadis berusia 20 tahun, dengan senyum yang manis ini, menuturkan, seseorang tidak bisa hanya menggantungkan pendidikan pada ruang di kelas formal saja. Tapi pembentuk karakter bisa terjadi di ekskul, komunitas sosial yang positif, termasuk di dalam keluarga, maupun sosialisasi di kelompok masyarakat. “Sehingga, secara umum mereka bisa mandiri dan bisa berbaur di tengah masyarakat. Sangat bagus untuk menunjang saat seseorang sudah terjun dan bekerja di tengah masyarakat luas,” harap Bunga, penulis cerpen yang naskahnya telah beberapa kali dimuat di sejumlah media. (ron)

PENDIDIKAN

Halaman 13

Hampir Pasti, Unram Laksanakan Wisuda Sekali Setahun Mataram (Suara NTB) Rencana Universitas Mataram (Unram) melaksanakan wisuda sekali dalam setahun, bisa dipastikan hampir pasti terjadi. Wakil Rektor I Unram bidang akademik, Prof. Dr. Ir. H. Lalu Wirasapta Karyadi, M.Si, menyebutkan, keputusan itu tinggal menunggu SK Rektor saja. “Secara de facto-nya sudah. Tinggal de jure-nya, menunggu SK Rektor,” kata Wirasapta, ditemui di ruang kerjanya, pekan kemarin. Pada pekan kemarin, sejumlah Fakultas di Unram melaksanakan Yudisium bagi mahasiswa mereka. Pada tahuntahun sebelumnya, dalam set-

ahun Unram mengadakan empat kali wisuda. Kebijakan di tahun ini dan tahun berikutnya akan berbeda, yaitu melaksanakan upacara wisuda hanya sekali di bulan Oktober. Pada kesempatan sebelumnya, Wirasapta menekankan, wisuda sekali dalam setahun ini tidak membatasi kesempa-

tan mahasiwa menyelesaikan studinya. “Menyelesaikan studi Sarjana itu kan ketika yudisium. Mahasiswa bisa mendapatkan fotokopi ijazah atau surat keterangan untuk melamar kerja. Ijazah asli bisa didapatkan ketika wisuda,” jelasnya. Sementara itu, menanggapi banyaknya keresahan di

kalangan mahasiswa yang menganggap ada pembatasan jumlah wisudawan yang diwisuda pada bulan Oktober. Wirasapta mengatakan, akan mengakomodir semua mahasiswa yang dinyatakan lulus. “Jika ada tiga ribu wisudawan, bisa saja acara wisuda dilakukan sebanyak tiga kali selama tiga hari berturut. Tidak ada pembatasan jumlah wisudawan. Untuk konsepnya, belum dibicarakan secara detail, baru disepakati di rapat pimpinan,” terangnya. Acara wisuda nantinya,

kata Wirasapta, akan bertepatan dengan Dies Natalis Unram. Direncanakan Dies Natalis di tahun ini dan tahun berikutnya akan dikonsepkan secara meriah. Dengan melibatkan alumni, dan banyak pihak. Sehingga acara wisuda juga bisa berlangsung lebih bermakna dan khidmat. Selain itu, ada rencana diadakan semacam job fair, dan rangkaian acara lainnya. Dies Natalis Unram nantinya diharapkan berlangsung meriah, dan membuka akses ke masyarakat mengenai Unram. (ron)

Optimis Penerapan UNBK

(Suara NTB/yon)

SERU - Kegiatan Bazar takjil bertema Ramadhan Seru Bersama SMANDA, Sabtu (18/6).

Kembangkan Bakat Siswa di Bidang Tata Boga

SMAN 2 Selong Gelar Bazar Takjil ke Pengguna Jalan Selong (Suara NTB) Sebagai salah satu sarana dalam mengembangkan bakat siswa di bidang Tata Boga, SMAN 2 Selong Kecamatan Selong, Sabtu (1/6) sore menggelar bazar takjil terhadap pengguna jalan khususnya yang melintas di depan SMAN 2 Selong. Aksi ini mendapatkan sorotan dan apresiasi bagi masyarakat yang dibuktikan dengan habisnya takjil siswa dibeli oleh masyarakat. Bazar itu dikemas dalam kegiatan bertajuk Ramadhan Seru bersama Smanda (SMAN 2). Kata penanggung jawab kegiatan, Budi Sutono, bazar takjil ini menyajikan berbagai jenis makanan khas untuk berbuka puasa yang dibuat oleh siswa yang dibagi berdasarkan rombongan belajar (rombel). Bazar takjil digelar itu untuk mengembangkan bakat siswa dalam bidang tata boga. Dalam kegiatan ini, siswa yang dikelompokkan berdasarkan rombongan belajar diberikan kebebasan dalam menentukan menu yang dibuat untuk dijual kepada masyarakat yang melintasi jalan depan sekolahnya. Ter-

pantau di lokasi kegiatan, para siswa sangat bersemangat menawarkan takjil hasil kreasi mereka kepada setiap kendaraan yang melintas di depannya. Terpantau di lokasi kegiatan, tak jarang dari para pengendara yang berhenti untuk membeli takjil yang ditawarkan siswa dengan harga rata-rata Rp 5.000 per porsi, baik yang berupa minuman ataupun makanan khas berbuka puasa semisal es campur hingga jajanan pasar yang mengundang selera. Dikatakan Budi, setiap kelas diberikan kewenangan untuk menentukan penggunaan dana yang mereka peroleh dari hasil penjualan takjil siswa dalam bazar ini. Ketua Panitia, Febrian mengatakan, selain menggelar bazar takjil, kegiatan itu juga dirangkaikan dengan Ramadan Seru Bersama SMANDA yang dimeriahkan dengan lomba fashion show Islami tingkat SMP dan pemberian santunan. Dimana, pemberian santuan diberikan kepada anak yatim dari Panti Asuhan Riyadus Solihin Desa Dasan Lekong Kecamatan Sukamulia. (yon)

Dorong Penguasaan Hafalan Santri

MA Muallimat NW Pancor Terapkan Kenaikan Kelas Berbasis Al-Qur’an Selong (Suara NTB) Dalam upaya mendorong penguasaan hafalan santri, MA.Muallimat NW Pancor Kabupaten Lombok Timur (Lotim), menjelang detik-detik pembagian rapor kenaikan kelas yang dilaksanakan, Sabtu (18/6). Madrasah yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain (YPH-PPD) NW Pancor ini menerapkan sistem kenaikan kelas berbasis Al-Qur’an. Dimana, syarat utama untuk bisa menerima rapornya adalah, para santri terlebih dahulu diharuskan menyetor hafalan minimal satu Juz. Kepada Suara NTB, Kepala MA.Muallimat NW Pancor, Drs. H. Humaidi, menyebut, penerapan kenaikan kelas berbasis Al-Qur’an itu dilaksanakan untuk mendukung tercapainya visi-misi yang ada di MA.Muallimat NW Pancor, terutama dalam membentuk karakter dan kepribadian santri yang berakhlak mulia sebagaimana yang terkandung didalam Al-Qur’an. Dengan mengharuskan santri menyetor hafalan minimal satu juz sebagai syarat diterimanya rapor, diharapkan dapat lebih meningkatkan kedekatan santri dengan Al-Qur’an yang merupakan pegangan hidup umat Islam. Termasuk dalam upaya mendorong pemerataan hafalan bagi santri agar tercetusnya hafidzah yang merata dan berkualitas. “Dengan siswa menyetor hafalan ini, maka mereka akan semakin dekat dengan Al-Qur’an, lebih cinta kepada Al-Qur’an dan memaknai kandungan yang terdapat dalam Al-Qur’an yang nantinya bisa diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya. Pantauan Suara NTB di setiap ruangan kelas di MA.Muallimat NW Pancor, ratusan santri khususnya kelas X dan XI terlihat khusyuk membaca Al-Qur’an yang mereka pegang. Sesekali ada yang terdengar mengeluarkan suara, ada pula yang membaca AlQur’an cukup didalam hati. Kegiatan para santri itu untuk menuntaskan hafalannya hingga satu juz karena MA.Muallimat NW Pancor mulai tahun ini menerapkan kenaikan kelas berbasis AlQur’an. Jika ada diantara santri yang belum mampu menyetor hafalan sebagaimana aturan yang sudah ditetapkan, maka penandatangan rapor sampai pembagiannya tidak bisa diterima oleh santri yang bersangkutan. Dalam aksi itu, pihak madrasah melibatkan Ma’had Darul Qur’an Wal Hadist (MDQH) NW Pancor untuk mengevaluasi dan memberikan nilai terhadap santri. “Alhamdulillah, santri menyambut baik dan wali murid sangat mendukung penerapan kenaikan kelas berbasis AlQur’an ini,” ungkapnya. Seperti, Nana Supiana kelas XI Bahasa 1 MA.Muallimat NW Pancor, ia mengaku sangat bersyukur dan menyambut baik penerapan kenaikan kelas berbasis komputer. Sejauh ini, jawabnya saat ditanya oleh kepala sekolah, ia menjawab bahwa hafalannya sudah mencapai 27 Juz. “Dari jumlah santri kelas X, 295 orang dan kelas XI 220 orang santri. Seratus persen sudah mampu menghafal satu Juz, bahkan ada yang sudah sampai 30 Juz. Guru juga harus bisa menghafal,” sebutnya. (yon/*)

(Suara NTB/yon)

PANTAU HAFALAN - FOTO Kepsek MA.Muallimat NW Pancor, Drs. H. Humaidi memantau kegiatan penyetoran hafalan santri sebagai salah satu syarat bisa ditandatangi dan diterimanya rapor mereka, Sabtu (18/6).

Mataram (Suara NTB)Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) NTB, Drs. H. Muh. Suruji optimis dengan Target NTB yang akan menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun 2018 nanti. Menurutnya, hal yang terpenting adalah koordinasi kebijakan ke semua pihak. Suruji menekankan, untuk mencapai target sekolah-sekolah di NTB dapat menerapkan UNBK. Nantinya, tinggal bagaimana langkah pemerintah memfasilitasi sekolah yang belum punya fasilitas. “Makanya saya tidak terlalu berat memikirkan. Karena kita bisa langsung intervensi,” katanya. Menurut Suruji, pihaknya dapat melakukan intervensi. Intervensi bantuan, katanya, bisa dilakukan sampai di wilayah pelosok, baik yang dikelola oleh swasta, negeri, atau oleh pemerintah kabupaten/kota. “Pasti tidak ada yang menolak.Tetapi jika menyangkut kebijakan, perlu ada pertimbangan sendiri,” tandasnya. Terkait fasilitas, jika ada dana dari pemerintah pusat, ia bersyukur. Jikapun dana itu kurang, nantinya dari

pihak provinsi akan mencukupi. Dana juga bisa dihimpun dari urunan dengan pemerintah kabupaten/kota. “Insya Allah bisa. Kalau hanya menyediakan peralatan gedung, dan fasilitasnya, itu kuncinya uang. Tapi kalau kebijakan, bukan hanya uang, tapi juga mindset, kalau mindset beda, ndak bisa ketemu rumusan kebijakan,” ungkapnya. Apalagi, jelas Suruji, UNBK sangat menjamin integritas. Karena tidak memberikan peluang untuk seseorang berbuat curang. “UNBK tidak ada peluang orang untuk menyontek, melihat kiri kanan, atau apapun,” kata mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Diklat NTB ini. Pada tahun 2016 ini, NTB pertama kali melakukan UNBK. UNBK tingkat SMA/SMK sederajat di NTB diikuti 35 sekolah untuk SMK, 25 sekolah SMA, dan 7 Sekolah MA. Sementara untuk jenjang SMP/MTs Sederajat, terdapat 18 sekolah yang melaksanakan UNBK. “Sekarang tinggal mengkoordinasikan dan mengeksekusi untuk mempersiapkan pelaksanaan UNBK,” pungkas Suruji. (ron)

SMPN 1 Mataram Belum Bisa Terapkan Ngaji Sebelum Belajar Mataram (Suara NTB) Beragamnya latar belakang agama siswa SMP Negeri 1 Mataram membuat pihak sekolah kesulitan menjalankan program ngaji sebelum belajar. Khawatir, siswa dari agama lain merasa terganggu. Kepala SMP Negeri 1 Mataram, Drs. Saptadi Akbar, mengaku sekolah seperti siswa SMP Negeri 1 Mataram bukan merupakan sekolah agama melainkan sekolah umum yang diperuntukkan bagi semua kalangan masyarakat khususnya di Kota Mataram. Untuk itu, program ngaji sebelum jam belajar dimulai tidak bisa dilaksanakan di SMP Negeri 1 Mataram. “Di sekolah belum ada ngaji sebelum belajar, kita ini bukan sekolah agama, tapi sekolah umum yang terdiri dari berbagai macam agama di dalam satu kelas, kalau kita menerapkan mengaji dulu sebelum belajar, bagaimana dengan yang beragama lain, iya kan. Waktu juga berapa yang harus tersisa,” terang Saptadi. Meski tidak melaksanakan program ngaji sebelum jam belajar, namun kata Saptadi program iman dan takwa bagi siswa tetap dilaksanakan setiap hari Jum’at. Tujuannya ialah untuk merawat mental siswa agar berkepribadian baik.

“Sekolah ini bukan sekolah agama yang khusus berbicara soal itu, namun sekolah umum memiliki banyak beban lain. Meskipun sekolah telah memberikan ruang waktu untuk pembinaan agama.” Selain itu, pembinaan Imtak tidak harus melulu dengan hanya membaca Al-Quran saja, melainkan pembentukan mental dengan cara disisipkan atau diintegrasikan di setiap guru mata pelajaran. Jika pun melalui membaca Al-Qur’an, masyarakat dan orang tua juga harus terlibat di rumah. “Artinya orang tua dan masyarakat ikut bersama-sama membina Imtak, tidak hanya di sekolah karena kalau di sekolah saja cuma hari Jumat aja.” Saptadi pun meminta agar selain membaca Al-Qur’an di rumah, masyarakat dan orang tua harus mengawasi anak-anak mereka dengan cara membiasakan diri belajar antara Magrib dan Isya. “Mengaji itu untuk pembiasaan di tengah masyarakat, apalagi ditingkatkan lagi ada waktu belajar habis Magrib dan Isya, itu kan bagus supaya bersama-sama ikut serta, kalau semua dibebankan kepada sekolah gak bisa, ini terutama orang tua ikut membentuk mental karena mereka punya waktu banyak,” tukas Saptadi. (dys)


SUARA NTB

Senin, 20 Juni 2016

Hatam Hafalan 30 Juz Al-Qur’an

Bocah 11 Tahun Raih Hadiah Mobil dan Umrah Praya (Suara NTB) Wisudawan tahfidz Al-Qur’an terbaik NTB dan berusia paling kecil yakni Fauqal A’la (11) meraih hadiah dua unit mobil dan umrah ke tanah suci. Hadiah yang ia raih tersebut merupakan hasil yang didapatnya setelah menghatam hafalan 30 juz Al-Qur’an di masa kanak-kanaknya. Bocah yang akrab disapa A’la, kelahiran 3 Feruari 2004 ini menghatam Al-Qur’an ketika usianya masih 10 tahun. Saat itu dirinya masih duduk di bangku kelas IV, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Batu Kuta, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah. “Menghafal Al-Qur’an itu banyak berkahnya, kita mendapat kemudahan dari Allah Subhanahuwata’ala,” tuturnya ketika diwawancara, Minggu (12/6) di rumahnya yang terletak di Dusun Batu Kuta, pekan kemarin. Bocah penghafal Al-Qur’an ini mulai merekam dan menyimpan ayat - ayat suci di dalam kepalanya sejak berusia tiga tahun. Sejak itu, dirinya dibiasakan membaca dan menghafal firman - firman Allah yang tertuang dalam kitab Suci Al-Qur’an dan diteri-

ma oleh Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. “Sejak berumur tiga tahun saya sudah mulai mengumpulkan hafalan. Setiap hari kegiatannya rutin menghafal ayat AlQur’an,” tuturnya. Menghafal Al-Qur’an memang banyak berkahnya, tidak hanya sebagai bekal di hari akhir nanti, tetapi semasa di dunia seorang tahfidz selalu dibukakan jalan oleh Tuhan yang Maha Kaya. Seperti bocah penghafal Al-Qur’an yang satu ini, belum lulus sekolah dasar, ia telah diwisuda sebagai penghafal ayat Al-Qur’an, selain demikian ia telah mampu mengajak ayahnya untuk melakukan umrah secara gratis. Hadiah berupa dua unit mobil yang diperolehnya benar benar menjadi milik secara pribadi bocah penghafal Al-Qur’an ini. Salah satu mobil yang ia raih dikirim oleh orang yang enggan disebutkan namanya. “Katanya seorang dokter tetapi kita tidak pernah tahu siapa dia. Kalau mobil yang Ertiga dikasi sama Ustadz KH. Yusuf Mansyur, usai wisuda di Jakarta,” tandasnya. (met)

(Suara NTB/met)

HAFAL QUR’AN - Fauqal A’la (kiri) bocah 11 tahun yang meraih hadiah karena menghafal Al-Qur’an.

Halaman Halaman 14 14

Diduga Jual Beli Ijazah

Operasional 120 PTS Sempat Dihentikan Mataram (Suara NTB) Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak, telah memulai penertiban terhadap institusi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang diduga bermasalah. Operasional PTS-PTS tersebut sempat dihentikan karena terlibat dugaan transaksi jual beli ijazah. “Ada 243 perguruan tinggi swasta yang di dalamnya sedang bermasalah. Dari 243, sudah kami berhentikan sekitar 120 perguruan tinggi swasta,” ujar Nasir dalam “Dialog Mencari Solusi Atas Permasalahan Perguruan Tinggi Swasta di NTB”, yang digelar DPD RI, di Mataram, Sabtu (18/6). Menurut Nasir, dari 120 PTS tersebut, ada sekitar 115 PTS yang akhirnya diaktifkan kembali setelah dilakukan proses pengecekan. Selain problem dugaan jual beli ijazah, sejumlah PTS juga berhadapan dengan konflik internal yang melibatkan pihak yayasan dan rektor. “Ada

beberapa perguruan tinggi swasta yang sedang bermasalah antara yayasan dan rektor atau pengelola perguruan tingginya,” ujar Nasir. Ia berharap, problem semacam ini tidak menghinggapi PTSPTS yang ada di NTB. “Karena banyak masalah yang dihadapi di perguruan tinggi. Saya pikir hanya terjadi di perguruan tinggi swasta. Ternyata di perguruan tinggi negeri pun bermasalah, sehingga kami lakukan tindakan juga,” tandasnya. Praktik penggunaan ijazah palsu ini dinilai bisa menimbulkan dampak berantai terhadap penggunanya. Terutama jika penggunanya meman-

faatkan ijazah itu untuk menempuh pendidikan lanjuta di level yang lebih tinggi. Terkait ini, Nasir mencontohkan adanya salah satu laporan yang sudah ia dapatkan. Dimana, salah seorang dosen yang kini tengah menempuh jenjang pendidikan S3 untuk mencari gelar doktor harus terjerat persoalan semacam ini. “Dia sedang mengerjakan program S3-nya menjadi seorang doktor, tapi pada saat dia menjadi mahasiswa itu, S2nya menggunakan ijazah palsu. Ini bagaimana? Ini juga kami tindak sesuai dengan undang-undang. Inilah yang terjadi di Indonesia, sehingga penyesuaian ini menjadi pent-

ing,” tandasnya. Menurut Nasir, untuk mencegah terjadinya problem-problem yang menggejala di PTS, pihaknya melakukan penguatan pada proses pembinaan PTS. Pembinaan dilakukan melalui Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis). Untuk NTB, saat ini dinaungi oleh Kopertis VIII yang meliputi wilayah Bali, NTB dan NTT. Kopertis inilah, y a n g menurut N a s i r akan menjembatani proses pembinaan yang akan dikuatkan oleh pihaknya.

“Kalau lihat zonasinya, emang cukup luas ini mencakup tiga provinsi. Sebenarnya kalau kita bandingkan di tempat lain, ada juga yang lebih dari tiga provinsi. Ada yang enam provinsi di Sulawesi. Kalimantan juga begitu,” pungkasn y a . (aan)

Fitri ”The Voice” Butuh Dukungan Penuh Masyarakat NTB Mataram (Suara NTB) Fitri Novianti, kontestan ajang pencarian bakat The Voice asal Mataram, NTB melenggang ke grand final setelah melalui terjalnya persaingan dengan penyanyi daerah lain. Senin (20/6) malam ini menjadi ajang penentuan nasibnya. Dukungan penuh masyarakat NTB berupa SMS akan menentukan nasibnya. “Harapan kami satu satunya adalah SMS dari masyarakat NTB,” harap Hasanah, ibu Fitri Novianti, ditemui Suara NTB di kediamannya, perumahan Sweta Jalan Pakis 6 nomor 22 Lingkungan Sayo Baru, Kelurahan Turida Kecamatan Sandubaya, Mataram Minggu (19/6). Sejak tanggal 3 Mei lalu, anaknya sudah menjalani karantina bersama empat finalis lainnya. Persiapan untuk gala pamungkas final nanti dipastikannya sudah siap bagi Fitri, baik secara mental maupun kemampuan vokalnya mengusai berbagai genre musik. Dukungan penuh dari coach Agnes Monica, juga sangat diyakini akan membantunya. Sentuhan bahkan “pertolongan” Agnes juga yang akhirnya membuat Fitri ke grand final. Sebab di live show play off 1 dan 2, memperoleh dukungan SMS rendah. Sehingga hak veto juri Agnes Monica membuatnya diloloskan. “Untuk itu, kami keluarga sangat berharap di final ini. Satu satunya harapan adalah SMS. Sebab kalau dukungan juri sudah tidak ada,” kata Hasanah penuh harap. Untuk memberi dukungan langsung, mereka akan datang langsung ke studio stasiun televisi yang menjadi penyelenggara. Tidak hanya berharap dari masyarakat, pemerintah juga diminta memberikan dukungan, mulai dari Gubernur, Bupati dan Walikota. Sebagaimana dilakukan daerah daerah lain, dengan memberikan dukungan moral kepada peserta di panggung. “Kami juga bersyukur Pak Wakil Walikota Mataram (H. Mohan Roliskana) sudah meminta

SKPD- SKPD sampai PNS jajaran memberi dukungan SMS. Kita juga sempat menghadap Ketua DPRD Kota pak H. Didi Sumardi. Mamik Gita (Asisten II Serda NTB H.L Gita Aryadi) juga ikut bantu kami,” kata Hj. Kurnia, tetangga Hasanah, menceritakan hasil gerilya dukungan. Selama ini hanya dukungan keluarga, sahabat, donatur, musisi Mataram, sangat membantu sehingga Fitri tetap bertahan di panggung hingga semifinal dan final. Uang yang terkumpul dari para donatur, bahkan “mengamen” dilakukan teman teman Fitri di SMA 5 Mataram, kelompok band band indie demi mengumpulkan uang, kemudian digunakan membeli pulsa untuk diteruskan sebagai dukungan melalui SMS dengan mengetik FITRI kirim ke 95151. Tidak ada dukungan event organizer (EO) atau manajemen khusus, kecuali keluarga dan para relawan. Bahkan Hasanah sempat bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan. Apalagi sepeninggal suaminya almarhum Bernol Desember 2015 lalu, praktis pedagang pakaian di pasar ini berjuang sendiri dibantu keluarga dan relawan. “Apapun dilakukan, share ke facebook, instagram, BBM, line, kami lakukan semua. Membuat fanpage untuk Fitri,” kata Endang, kerabat Hasanah. Dukungan warga sekitar juga sangat terlihat, dengan rencana diselenggarakannya nonton bareng di lapangan sekitar perumahan selepas tarawih. Memang diakui mereka, dukungan massif belum terlalu terlihat dari masyarakat NTB umumnya. Terpaksa harus membandingkan dengan daerah lain, termasuk peserta dari NTT yang selalu meraih poling SMS tertinggi. Hasanah berharap solidaritas masyarakat dari Sape – Bima sampai Ampenan – Mataram untuk putrinya. Karena bagaimana pun juga kehadiran gadis kelahiran 25 Februari 1999 ini, membawa nama daerah NTB di

RUKO - VILA - KOST

(Suara NTB/dok IG_fitri)

Fitri Novianti panggung bergengsi yang melahirkan banyak vokalis berbakat itu. (ars)


Halaman 15

SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016 Hasil Pertandingan Sepak Bola Piala Amerika Sabtu, 18 Juni 2016 07.30 Peru 0 vs 0 Kolombia Minggu, 19 Juni 2016 06.30 Argentina 4 vs 1 Venezuela 09.30 Meksiko 7 vs 0 Cili Euro 2016 Sabtu, 18 Juni 2016 00.00 Republik Ceko 2 vs 2 Kroasia 03:00 Spanyol 3 vs 0 Turki 21:00 Belgia 3 vs 0 Republik Irlandia Minggu, 19 Juni 2016 00:00 Islandia 1 vs 1 Hongaria 03:00 Portugal 0 vs 0 Austria

Jadwal Pertandingan Sepak Bola Euro 2016 Senin, 20 Juni 2016 03:00 Swiss vs Perancis @RCTI Selasa, 21 Juni 2016 03:00 Slovakia vs Inggris @RCTI Rabu, 22 Juni 2016 00:00 Irlandia Utara vs Jerman @RCTI 03:00 Kroasia vs Spanyol @RCTI Waktu siaran berdasarkan zona Waktu Indonesia Tengah (WITA), sesuai dengan di NTB dan sekitarnya. Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai kebijakan stasiun televisi.

Sahlan Coral, Petinju NTB yang Moncer di Tinju Profesional Giri Menang (Suara NTB) Nama petinju asal Lombok Barat (Lobar), Sahlan Coral sudah mulai familiar di kalangan pencinta olahraga tinju profesional. Atlet berusia 27 tahun ini kini menjadi atlet terbaik nasional di kelas welter 66,5 Kilogram putra tinju profesional. Lantas bagaimana cerita Sahlan bisa menjadi petinju terbaik nasional? Sahlan Coral yang dihubungi Suara NTB, via ponselnya, Minggu (19/6) kemarin mengisahkan, kiprahnya di olahraga tinju dimulai sejak tahun 2008 dan sampai saat ini dia masih aktif mengikuti pertandingan hingga di luar negeri. Putra kedua pasangan H. Mahmud Gazali dan Inak Senah ini boleh dibilang petinju yang tergolong paling nekat. Dia langsung memulai karirnya di tinju profesional tanpa mengawali tinju di level amatir. Keikutsertaan Sahlan di tinju profesional karena terpaksa. Sebab, dia telat belajar tinju. Sahlan baru mulai belajar tinju saat usia 19 tahun sehingga tak ada waktu bermain di amatiran. Menurut Sahlan kalau ingin memulai karir di amatiran harus dari usia 15 tahun. Meski tak mengawali karir di tinju amatiran, Sahlan tergolong petinju yang berbakat. Karena baru pertama kali memulai karir tinju di profesional dia sudah mampu memukul KO lawannya dalam laga yang digelar di Ajeem Hotel Banyuwangi Januari tahun 2008. Ia juga mengalahkan petinju asal Tabanan Bali, Puji Sanggala di tahun 2008. Terakhir, bertanding di Singapura, 10 Juni 2016, dia kalah dari petinju Azizbek Abdugofurov dan mengalahkan petinju asal Kamerun, Hammon di pertandingan yang berlangsung di Bali, 29 Desember 2015. Hingga saat ini, anak kedua dari tiga bersaudara ini sudah menjalani 20 kali pertandingan tinju profesional, hasilnya 15 kali menang dengan kemenangan KO 8 kali dan 5 kalah. (fan)

Sahlan Coral (Suara NTB/ist)

Euro 2016 (Suara NTB/ist)

GAGAL - Ekspresi Cristiano Ronaldo usai gagal mengeksekusi penalti ke gawang Austria karena membentur tiang.

20 Atlet akan Didegradasi dari PPLP NTB Mataram (Suara NTB) Program degradasi dan promosi atlet PPLP NTB segera dieksekusi pihak Dinas Dikpora NTB. Kabarnya sekitar 20 atlet akan didegradasi dari PPLP NTB, dan digantikan oleh atlet pendatang baru yang berprestasi. Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga Dikpora NTB, H. Surya Bahari yang dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Minggu (19/6) kemarin mengatakan program degradasi adalah program tahunan PPLP NTB dalam rangka evaluasi atlet. Degradasi atlet diberlakukan bagi atlet yang prestasi menurun, selain itu atlet yang sudah lewat usia atau tamat SMA juga masuk dalam zona degradasi. “Sekitar dua puluh atlet akan kita degradasi, mereka akan kita kembalikan ke kampung atau rumahnya masing-masing,” ucap Surya.

Surya belum membeberkan nama-mana atletnya, namun demikian dia menegaskan SK degradasi dan promosi atlet sudah di final. Rencananya SK tersebut akan disampaikan ke masing-masing atlet PPLP NTB yang akan didegradasi dan dipromosi tahun 2016. SK degradasi dan promosi atlet akan disampaikan oleh Surya dalam acara buka bersama puasa yang akan dilaksanakan di asrama PPLP, Rabu (22/6) mendatang. “Kita akan bagikan SK degradasi ke masing-masing di acara buka puasa bersama atlet PPLP NTB yang akan kita gelar jari

Rabu esok,” jelasnya seraya menambahkan bahwa pihaknya sengaja memilih membagi SK degradasi atlet hari Rabu karena saat itu juga atlet PPLP NTB diberikan izin untuk mudik lebaran. Sekedar informasi sebanyak kurang lebih 20 atlet yang didegradasi itu merupakan atlet binaan PPLP NTB, yakni terdiri dari cabor voli indoor, voli pasir, pencak silat, atletik dan taekwondo. Mereka yang didegradasi akan digantikan oleh atlet pendatang baru hasil seleksi pihak PPLP NTB melalui POPDA NTB dan pemantauan bakat. (fan)

Musim Tersial

Ronaldo Soal Penalti Jakarta (Suara NTB) Cristiano Ronaldo mengalami musim paling sial dalam hal tendangan penalti pada tahun kompetisi 2015-2016 untuk klub dan negara dengan lima kali gagal menendang bola dari titik putih. Ronaldo baru saja gagal membawa negaranya memenangi laga Euro 2016 setelah penaltinya ke gawang Austria gagal karena membentur tiang. Kegagalan itu menjadi yang kelima kalinya bagi Ronaldo sepanjang musim kompetisi ini. Pemain yang mengantar Real Madrid menjuarai Liga Champions itu gagal melaksanakan empat dari lima penalti yang didapatkan pada babak reguler, (tidak termasuk babak adu penalti melawan Atletico Madrid).

Musim ini CR7 gagal memaksimalkan penalti saat menghadapi Bulgaria untuk Portugal. Saat berseragam klub, ia gagal membobol gawang Sevilla, Malaga dan Real Sociedad dari tendangan 12 pas. Berdasarkan data transfermarkt.co.uk yang dilansir Skysports, musim ini Ronaldo menceploskan delapan gol penalti namun gagal lima kali. Pada musim 20142015, Ronaldo tercatat tiga kali gagal namun berhasil dalam 14 kali kesempatan. Ronaldo paling produktif mengeksekusi pada musim 2011-2012 dengan membukukan 15 gol dan cuma gagal dua kali. Pada musim 2005-2006, 2008-2009, dan 2010-2011 Ronaldo selalu berhasil mengeksekusi penalti. (ant/bali post)

Zigi Jadi Andalan Cabor Karate Mataram (Suara NTB) Kemampuan beladiri Ahmad Zigi Zaresta Yuda di cabor karate mulai mendapat kepercayaan penuh dari pelatih dan pengurus cabor. Juara dunia di Kejuaraan Word Karate Federation (WKF) tahun 2015 itu kini dijagokan mendulang medali di PON Jabar 2016. “Kami bisa andalkan Zigi untuk meraih medali di PON

Jabar 2016. Karena dari hasil beberapa kejuaraan yang diikuti, Zigi mampu mempersembahkan sejumlah medali yakni emas, perak dan perunggu,” ucap Pelatih Karate, Fanny Paula Hurter yang dihubungi Suara NTB, via ponselnya, Minggu (19/6). Dijelaskan Fanny, prestasi pertama Ahmad Zigi meraih medali perunggu di Pra-PON karate tahun 2015. Hasil itu

SALON

HILANG

Yuni Salon & Schol Kcntkan Rmbt & Kulit Trlngkap bg Prwtan Pria/Wnt, Hrg trjngkau Fsltas Lngkap jl. Dr stomo no.18 Krng Baru & Di Jl. Gtong Ryong No.27A Ampnan HB. 087865155031

Hilang BPKB R2 Honda DR6531AU Noka/Nosin : MH1JB51135K038038/ JB51E-1041043 No. BPKB : 4502058.O An. Sukiman hilang disekitar Jl. Sandik sampai Jl. Langko Kota Mataram

SALON RUDI HADISUWARNO PROMO DISC 20 % ALL SERVICE SENIN – KAMIS, MULAI TANGGAL 1 JUNI, UNGGULAN MENANGANI RAMBUT BERMASALAH SEPERTI RAMBUT RONTOK, KETOMBE, RAPUH & MERANGSANG PERTUMBUHAN RAMBUT, JL. CATUR WARGA NO.27 TELP. 0370- 627990

Hilang STNK R2 Yamaha DR4599CL Noka/Nosin : MH3SE9010FJ016569/ E3R4E-0016575 an. Supartijo hilang disekitar Kota Mataram Hilang STNK R2 Suzuki DR2610CA Noka/Nosin : MH8CE44AACJ-146935/ JAE51-ID-147024 an. Rodi Hartono hilang disekitar Jl. Lingkar Bertais Cakranegara

sekaligus meloloskan Zigi mengikuti PON XIX di Jabar, 17-29 September 2016. Tak sampai disitu, Zigi juga berhasil menyumbang medali emas di kelas Kata (seni) perorangan putra junior pada kejuaraan WKF di Jakarta akhir tahun 2015. Kemudian Zigi meraih medali perak di kejuaraan karate Piala Kasat di Jambi, April lalu dan baru-baru ini Zigi berhasil meraih medali emas di kejuaraan karate di Malaysia awal Juni lalu. Berbagai prestasi yang di-

LOWONGAN ANEMONE SCHOOL BUTUH GURU CALISTUNG WNT MIN SMA HUB. XL 087759768585 SIMP. 085338296555 EMAIL KE anemonereadingschool@gmail.com

DIBUTUHKAN KARYAWAN PEREMPUAN/LAKI-LAKI USIA MAKS 30 THN UTK TENAGA PEMASARAN. LOKASI TOKO SEBELAH UTARA RSUD KOTA MATARAM HUB. IBU NANIK 08175730700

Ahmad Zigi Zaresta Yuda (Suara NTB/ist)

ukir Zigi tidak saja menambah kepercayaan diri atlet, namun pelatih dan pengurus cabor sangat yakin dengan potensi yang dimiliki Zigi. Bahkan pelatih, Fanny akan menjagokan Zigi meraih medali di PON Jabar 2016. Fanny yang menjabat sebagai pelatih karate Pelatda

COMPUTER FRESH KOMPUTER JUAL & SERVICE KOMPUTER, LAPTOP, PRINTER, TERSEDIA JUGA SPARE PART LAPTOP JL. KEBUDAYAAN NO.36 KARANG JANGKONG CAKRANEGARA TELP. 0370 – 632396 / 081805750009

NTB merasa optimis dengan kemampuan Zigi. Dia menilai Zigi bisa menjadi unggulan NTB untuk meraih medali di cabor karate. Begitu juga NTB bisa mengandalkan Zigi untuk mendulang medali di PON Jabar 2016. Ditambah lagi keikutsertaan Zigi sebagai atlet Pelatnas bakal menambah keyakinan pengurus cabor. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi FORKI NTB, H. Burhan dalam setiap kali wawancara dengan Suara NTB mengaku optimis atlet karate bakal menyumbangkan medali untuk NTB di PON Jabar 2016. “Harapan saya Zigi bisa mempersembahkan medali emas di PON Jabar 2016,” ucap Burhan belum lama ini.” (fan)


SUARA NTB

Senin, 20 Juni 2016

Halaman 16

Islamic Relief Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Warga Miskin Mataram (Suara NTB) Islamic Relief, sebuah lembaga kemanusiaan yang berbasis di Birmingham, Inggris membagikan ribuan paket sembako untuk warga miskin di dua kabupaten; Lombok Barat (Lobar) dan Lombok Tengah (Loteng) dari tanggal 15-18 Juni. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulan Ramadan dan sasaran penerima bantuan dipilih warga yang tinggal di pelosok atau desa dengan jumlah warga miskin cukup tinggi. Office in Charge Islamic Relief NTB, Ela Nurhayati menyampaikan dalam kegiatan pembagian paket Ramadan tahun ini, ada tiga desa di Lobar yang menjadi sasaran yaitu Peresak, Golong, dan Babussalam. Sementara di Loteng ada dua desa yaitu Pengenjek dan Lajut. Jumlah paket yang dibagikan untuk lima desa tersebut sebanyak 2.340 paket baik untuk warga miskin, lansia, dan yatim piatu. Sebelum mendata penerima bantuan ini, Ela mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Bappeda di masing-masing kabupaten. Setelah mendapat rekomendasi, baru kemudian pihaknya turun ke desa untuk meminta data warga miskin. “Data ini ber-

dasarkan penerima raskin dan PKH. Setelah diketahui jumlah warga miskin baru ditentukan jumlah paketnya. Kami juga melakukan assesment apakah mereka masuk kriteria warga miskin berdasarkan 20 indikator yang ditetapkan Kementerian Sosial,” terangnya kepada Suara NTB belum lama ini. Isi paket yang dibagikan tersebut terdiri dari beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, kornet, mentega, sekotak teh, dan garam. Dengan bantuan ini diharapkan dapat memenuhi keperluan gizi warga miskin, di samping untuk meringankan beban mereka dalam upaya mencukupi kebutuhan hidup selama Ramadan. “Apalagi di

saat Ramadan harga pangan semakin mahal dan harapnnya bisa penuhi kebutuhan pangan selama Ramadan,” jelasnya. Sebelum paket dibagikan, Ela mengatakan pihaknya mengecek dulu paket yang disediakan pihak ketiga tersebut apakah isinya sesuai dengan yang diinginkan dan juga melihat tanggal kedaluwarsanya. Setelah paket dibagikan, pihaknya juga mengecek secara acak ke rumah warga penerima apakah bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran. “Juga untuk memastikan apakah memang paket itu dimanfaatkan dengan sebaik-

(Suara NTB/ist)

BAGI SEMBAKO - Pembagian paket sembako Ramadan untuk warga miskin oleh lembaga Islamic Relief. Lembaga ini menyiapkan 2.340 paket untuk warga miskin di lima desa dua kabupaten; Lombok Barat dan Lombok Tengah. baiknya. Dan untuk antisipasi agar tidak dijual,” tambahnya. Program bantuan ini dilaksanakan sejak 2006 dimana setiap tahunnya ada dua jenis paket yang dibagikan Islamic Relief, paket Ramadan dan Kurban. Tiap tahun sasaran penerima pun berbeda, dimana diprioritaskan

lokasi-lokasi yang belum diintervensi Islamic Relief. Sumber dana lembaga ini adalah sumbangan (sedekah) warga Muslim di luar negeri khususnya warga Muslim di negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika. “Kegiatan ini juga diharapkan bisa memotivasi atau menstimulan warga di NTB dan Indonesia pada umumnya untuk berbagi dengan warga miskin,” ujarnya. Islamic Relief didirikan oleh mahasiswa Muslim pada tahun 1984 dimana saat ini beranggotakan 34 negara baik negara pendonor dan penerima. Indonesia dalam lembaga ini termasuk dalam negara penerima bantuan. (ynt)

Investasi Usaha di Mataram Capai Rp 10 Triliun Lebih Mataram (Suara NTB) Pertumbuhan investasi di Kota Mataram terus mengalami peningkatan signifikan. Tercatat tahun 2015 hingga triwulan pertama tahun 2016, investasi modal usaha mencapai Rp 10 triliun lebih. Investasi tersebut umumnya bidang usaha hotel, pengadaan barang dan jasa, jasa (traveling, telekomunikasi, ticketing, finance dan pariwisata), konstruksi/real estate, rumah makan dan rumah sakit. Data yang dihimpun Suara NTB, tahun 2015 investasi dibidang perhotelan sebanyak 25, pengadaan barang dan jasa 702, jasa (traveling, telekomunikasi, ticketing, finance dan pariwisata) 47, konstruksi/real estate 65, rumah makan 31 dan rumah sakit 12. Dibandingkan triwulan I tahun 2016, investasi relatif belum menunjukan gairah. Investasi hotel pada triwulan I hanya 3, pengadaan barang dan jasa 227, jasa (traveling, telekomunikasi, ticketing, finance dan pariwisata) 17, konstruksi/real estate 14, rumah makan 3 dan rumah sakit 2. Status perusahaan yang berinvestasi dominan perusahaan perorangan (UD) mencapai 430 usaha ditahun 2015 dan 128 usaha pada kwarter pertama di tahun 2016. Sementara persekutuan komanditer (CV) di tahun 2015, terdapat 261 usaha dan 86 di triwulan I tahun 2016. Sementara, perusahaan terbatas 191 di tahun 2015 dan 52 awal tahun 2016. Nilai investasi untuk badan usaha perseroan terbatas tahun 2015 mencapai Rp 6,6 triliun lebih. Persekutuan komanditer (CV) hanya Rp 74 miliar lebih dan Perusahaan Perseorangan Rp 1,2 triliun lebih, sehingga total investasi mencapai Rp 8 triliun lebih. Sementara, pada triwulan pertama di tahun 2016, nilai investasi masih mencapai Rp 2 triliun lebih. Nilai ini diperoleh dari total investasi dari tiga badan usaha tersebut. Namun, perusahaan perorangan pada triwulan pertama justru mendekati nilai investasi pada tahun 2015 yakni sekitar Rp 1,2 triliun. Iklim investasi di Kota Mataram tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi dan status ibukota provinsi ini sebagai lokasi kegiatan event nasional. “Kalau dihitung nilai investasi sekitar Rp 10,1 triliun,” sebut Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMP2T) Kota Mataram, Drs. Cokorda Sudira Muliarsa ditemui pekan kemarin. Nilai investasi tersebut dilihat dari jenis usaha dan besaran nilai investasi perusahaan. Ia menyebutkan, jumlah modal usaha perusahaan baru non fasilitas (PT,CV,UD) di bawah Rp 500 juta mencapai 1.148 perusahaan. Sedangkan, jumlah modal di atas Rp 500 juta mencapai Rp 308. Ia memastikan investasi di Kota Mataram akan terus tumbuh, sehingga diharapkan memberikan peluang besar untuk membuka lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan asli daerah. (cem)

RUPA-RUPA

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB

Senin, 20 Juni 2016

Halaman 17

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439

gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA

HUBUNGI :

081917002381

COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat

Rp. 995 Jt


SUARA NTB Senin, 20 Juni 2016

Halaman 18

Tunggu Azan Magrib

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, ketika kami dudukduduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datanglah seseorang sambil berkata: “Wahai, Rasulullah, celaka !” Beliau menjawab,”Ada apa denganmu?” Dia berkata,”Aku berhubungan dengan istriku, padahal aku sedang berpuasa.” (Dalam riwayat lain berbunyi : aku berhubungan dengan istriku di bulan Ramadhan). Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,”Apakah kamu mempunyai budak untuk dimerdekakan?” Dia menjawab,”Tidak!” Lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata lagi,”Mampukah kamu berpuasa dua bulan berturut-turut?” Dia menjawab,”Tidak.” Lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi : “Mampukah kamu memberi makan enam puluh orang miskin?” Dia menjawab,”Tidak.” Lalu Rasulullah diam sebentar. Dalam keadaan seperti ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi satu ‘irq berisi kurma –Al irq adalah alat takaran- (maka) Beliau berkata: “Mana orang yang bertanya tadi?” Dia menjawab,”Saya orangnya.” Beliau berkata lagi: “Ambillah ini dan bersedekahlah dengannya!” Kemudian orang tersebut berkata: “Apakah kepada orang yang lebih fakir dariku, wahai Rasulullah? Demi Allah, tidak ada di dua ujung kota Madinah satu keluarga yang lebih fakir dari keluargaku”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai tampak gigi taringnya, kemudian (Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam) berkata: “Berilah makan keluargamu!”

Musisi di Mataram Galang Amal untuk Kaum Duafa

Mataram (Suara NTB) Menyelenggarakan pentas musik (konser) menjadi bagian dari pilihan pengisi agenda ngabuburit pada bulan suci Ramadhan(menanti saat berbuka puasa). Ngabuburit yang dibahasakan menggunakan “Anteh Bang” (menunggu azan dalam Bahasa Sasak ini) dirangkai dengan acara penggalangan amal kaum duafa di daerah ini. “Ngabuburit itu kan bahasa konvensionalnya. Lah kita di sini punya bahasa sendiri, ngapaian pakai bahasa ngabuburit. Itulah kenapa kegiatan ini kita namakan anteh bang, anteh bang Magrib (menunggu azan Magrib, red) maksudnya,” kata Novee Navhan,

DirekturV3e Managemen yang menginisiasi konser tersebut, Sabtu (18/6). Menurutnya, konser saat Ramadhan 1437 Hijriah ini merupakan perhelatan ke-8 sepanjang kegiatan penggalangan amal yang pernah dilakukan. Konser Anteh Bang dis-

elenggarakan secara rutin setiap tahun. Kali ini, konser Anteh Bang akan berakhir pada Jumat, 24 Juni dengan lokasi di Praya. “Ini merupakan konser di tahun ke delapan. Kegiatannya kita lakukan di tiga titik, terakhir

nanti kita akan laksanakan di Praya. Konser ini sifatnya menjadi aksi sosial dan tidak dijadikan ajang mencari laba. Hanya untuk mengisi hiburan dan penggalangan amal,” katanya. Seluruh amal yang dikumpulkan melalui kegiatan itu akan didistribusi ke panti - panti sosial. Amal tersebut akan diserahkan secara langsung untuk para yatim binaan panti. “Setelah selesai acara penggalangan, amal yang terkumpul langsung kita distribusikan ke panti - panti. Khususnya di

Kota Mataram,” kata Novee. Konser terakhir penggalangan amal untuk para yatim pada tahun ini akan diisi oleh musisi Ary Juliyant dan Pipiet Tripitaka. Selain dua pentolan seni musik tersebut, K onser Anteh Bang di Praya pada Jumat sore nanti akan dimeriahkan oleh beberapa pemusik berbakat dari wilayah setempat. Seperti halnya saat penyelenggaraan di Mataram, konser ngabuburit ini diisi oleh band Kidung Angen, duet gadis berbakat yang merupakan pelajar di SMAN 1 Praya Lombok Tengah. (met)

Sekretariat DPRD Loteng Buka Bersama dengan Anak Yatim Keberanian yang Hakiki Mukhlishin, S.Sy, MSI. Dosen Tetap Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Mataram SEBAGIAN orang di dunia ini, ada di antara mereka yang mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang terlalu besar tatkala ia berhadapan dengan bahaya, kesulitan dan sebagainya. Sikap ini membuat seseorang tidak takut dalam menghadapi berbagai rintangan yang menghadang. Keberanian semacam ini tumbuh karena keinginan untuk menjadi sosok yang membanggakan di hadapan manusia lainnya. Namun, keberanian semacam ini, selain tak bernilai di hadapan Allah SWT, juga mudah runtuh manakala mereka dihadapkan pada kesulitan serta tiadanya kenikmatan hidup. Sebagaimana manusia dapat bersemangat melakukan perang, karena mengharapkan gemerlapnya dunia, sedangkan kematian dianggap sebagai akhir perjalanan. Tak ada kehidupan sesudahnya. Orang-orang semacam ini dapat menjadi pemberani, akan tetapi keberanian mereka akan mudah surut jika dihadapkan pada kesengsaraan. Sangat berbeda dengan keberanian pada mujahid yang justru melihat akhirat sebagai kehidupan terbaik, sementara kematian merupakan gerbang yang membentangkan jalan untuk mencapai kenikmatan tertinggi di sisi Allah SWT. Banyak hal yang memerlukan keberanian agar dapat menjalankan agama dengan sempurna. Ada keberanian menghadapi ancaman, ada keberanian menghadapi kesulitan yang mungkin menghadang, dan ada pula keberanian yang terkait kesiapan untuk berpayah-payah demi meraih kemuliaan di sisi Allah SWT. Keberanian ketika kita menghadapi kesulitan, semisal membawakan acara di hadapan banyak orang, ini merupakan kesulitan yang ringan. Namun keberanian menghadapi kesulitan yang mungkin terjadi terkait dengan hal-hal jauh di masa akan datang, dan ini memerlukan keyakinan tentang dekatnya pertolongan Allah SWT. Hal ini sebagaiman himbauan Allah dalam al-Qur’an: “Jika Allah Menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah Membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang Mukmin bertawakal.” (QS. Ali Imran: 160). Keberanian untuk bersusah payah demi meraih kemuliaan di sisi Allah SWT memerlukan kemampuan untuk menahan diri, inilah makna filosofis dari ibadah puasa. Seseorang tidak akan mampu menempuh jalan sulit semata, karena ingin meraih ridha Allah SWT kecuali jika ia memiliki harga diri (‘izzah) yang kuat sebagai seorang Mukmin. Dan tidak akan tumbuh ‘izzah yang kokoh kecuali ada penjagaan diri (‘iffah) yang kuat. Dan ini memerlukan latihan panjang sebagaimana latihanya orang mukmin untuk berpuasa sepanjang Tahun. Sifat berani menjadikan seseorang kuat untuk menjaga harga diri, mudah untuk membumikan norma dan akhlak mulia, serta ringan tangan untuk membantu. Dengan begitu ia tidak ragu mengeluarkan atau berpisah dengan harta yang dicintainya. Sifat ini juga mempermudah untuk menahan amarah dan sikap santun. Dengan modal keberanian, seseorang dapat menggenggam erat ketegasan jiwanya serta mengekangnya dengan tali baja yang tidak pernah putus. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: “Keberanian bukanlah seperti ditunjukkan dalam bergulat, melainkan dalam menguasai jiwa ketika marah.” (HR. Bukhari-Muslim). Jadi hakikat keberanian seseorang adalah kemampuan untuk melawan musuh besarnya, yaitu hawa nafsu. Oleh karena itu, di bulan Ramadhan ini merupakan moment yang tapat untuk menunjukan keberanian kita, terutama berani melawan hawa nafsu pada hal-hal yang dapat mengurangi nilai ibadah puasa kita. Kita harus berani meninggalkan sifat kikir, sombong, riya, hasut, dengki dan angkuh yang hanya akan menyebabkan kita hina di hadapan Allah dan hamba-Nya. Allah SWT berfirman: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru pada Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap Keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi: 28).

Praya (Suara NTB) Seluruh pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Sabtu (18/6) menggelar kegiatan buka bersama dengan puluhan anak yatim di Pendopo Bupati Loteng. Acara ini dirangkai dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan fakir miskin. Kepada Suara NTB, Sekretaris DPRD Loteng, H. Awaludin, SH, MH, mengungkapkan, kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah daerah, dalam hal ini Sekretariat DPRD Loteng, terhadap kondisi masyarakat. Di mana masih banyak masyarakat miskin dan anak yatim piatu yang butuh perhatian. “Walaupun kecil dan sedikit,

tapi paling tidak ada yang bisa kita perbuat kepada masyarakat. Utamanya anak-anak yatim, yang tentu sangat membutuhkan perhatian dan uluran tangan pemerintah daerah,” ungkapnya. Menurutnya, besar kecilnya materi yang diberikan bukan jadi hal utama. Tapi yang paling penting, perhatian, jika pemerintah daerah tidak lepas perhatian begitu saja kepada masyarakat. Terutama lagi kepada masyarakat dari golongan kurang mampu dan anak yatim. Adanya kegiatan ini, lanjutnya, diharapkan bisa semakin memperat hubungan antara masyarakat dengan pemerintah daerah, sehingga tumbuh rasa kebersamaan dan menjadi modal berharga dalam mendukung jalannya pembangunan di daerah ini. (kir)

(Suara NTB/kir)

SANTUNAN - Sekretaris DPRD Loteng, H. Awaludin, menyerahkan santunan kepada anak yatim saat menggelar buka bersama, di Pendopo Bupati Loteng, Sabtu (18/6).

Refleksi Ramadhan

LSP2M Gelar Diskusi Cipta Harmoni Daerah Selong (Suara NTB) Bertepatan dengan momentum bulan Ramadhan, Lembaga Studi Pengkajian dan Pengembangan

Widiyanto

Masyarakat (LSP2M) NTB akan menggelar diskusi publik dalam guna menciptakan harmoni daerah. Diskusi akan digelar pada Senin (20/6) hari ini dengan mengangkat tema, Mempererat Ukhuwah Islamiyah dalam Kemajemukan Sebagai Upaya Untuk Meredusir Konflik Bernuansa Sara di Kabupaten Lombok Timur. Direktur LSP2M NTB, Widiyanto mengutarakan, sudah menjadi pengetahuan umum bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk atau heterogen. Heterogenitas bangsa Indonesia dicerminkan dalam keanekaragaman suku bangsa yang berasal dari ribuan pulau yang tersebar dalam wilayah 33 provinsi. Kemajemukan, lanjutnya, selain menjadi suatu khazanah bagi bangsa Indonesia di sisi lain

menimbulkan kerawanan akan konflik. Karena hal-hal sepele yang terjadi antara dua orang yang kebetulan berbeda agama dapat memicu konflik antarsuku atau antaragama, bahkan antarpemeluk agama yang sama pula. Potensi-potensi ini jika dibiarkan begitu saja, maka akan menimbulkan potensi gangguan keamanan yang sangat luar biasa di kalangan masyarakat. Apalagi isu sara merupakan hal yang paling sensitif di tengah masyarakat untuk menyulut konflik. Fakta di atas berlaku di seluruh wilayah di Indonesia, baik dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten maupun provinsi pasti pernah terjadi yang namanya konflik. Salah satu daerah yang menjadi sampel dalam melihat potensi konflik bernuansa SARA adalah

(Suara NTB/ist)

Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan Mataram (Suara NTB) Vokalis band Kidung Angen, Aulia Pramesti Rizki Utami (19) dan Asmarai Pamela Paganini (16) menilai bulan Ramadhan merupakan momentum untuk berbagi kebahagiaan antarsesama manusia. Remaja personel band asal Praya, Lombok Tengah ini mengisi agenda konser penggalangan amal untuk para yatim di Kota Mataram. “Ramadhan ini kan merupakan bulan penuh berkah, sebagai umat Muslim kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Salah satunya beramal dan juga mengajak orang untuk beramal,” kata vokalis yang akrab disapa Tami, Sabtu (18/6). Mereka menilai, keterlibatannya dalam acara penggalangan amal untuk para yatim di daerah ini merupakan aksi sederhana untuk berbagi kebahagiaan. Menu-

rut mereka, banyak anak - anak yang membutuhkan belas kasihan serta bantuan orang banyak. Utamanya anak yatim bahkan yatim piatu, fakir miskin dan lain - lain. “Sesuai kemampuan, lewat konser mungkin itu cukup membantu. Berbuat kebajikan di bulan suci kan banyak pahalanya,” tutur dia. Berbuat kebajikan, baik di bulan suci Ramadhan atau pada bulan - bulan lainnya merupakan perbuatan terpuji. Berbuat baik memang merupakan suatu hal yang menjadi anjuran berbagai jenis agama di dunia ini. Bahwasanya, tidak ada satu agama di muka bumi yang mengajarkan umatnya berbuat keburukan. Meski memeluk agama yang berbeda, Asmarani Pamela Paganini mengaku senang terlibat dalam acara penggalangan amal yang diselenggarakan saat Ramadhan kali ini. Selama yang di-

lakukannya itu merupakan suatu kebaikan, ia yakin perbuatan tersebut memiliki catatan yang sama di mata Tuhan. “Meskipun kita nonmuslim, selama kita melakukan kebaikan yang dihitung kan perbuatan kebaikannya. Saya yakin semuanya memiliki penilaian yang sama di mata Tuhan,” katanya. Ketika tampil, band yang beranjak naik daun ini membawakan sedikitnya lima lagu muatan album yang pernah mereka luncurkan. Album berjulu Some Day, milik mereka telah diluncurkan pada awal 2016 kemarin. Adapun lagu - lagu yang mereka tampilkan untuk mengisi ngabuburit sore itu yakni : Some Day, Ulat, Pijaran Waktu, Praya dan Jendela Kelas. Lagu - lagu tersebut merupakan ciptaan pribadi diantara selama menulis di buku harian. (met)

Ikan Nila Goreng Sambal Kecap SAHUR atau berbuka dengan menu ikan boleh jadi merupakan menu sehari-hari. Tapi, jika diolah hanya dengan resep itu-itu saja tentu akan membuat bosan. Nah, bagi Anda yang ingin mencoba menu ikan dengan resep baru tidak ada salahnya Anda mencoba. Berikut ini, cara membuat menu Ikan Nila Goreng Sambal Kecap sebagaimana dikutip dari www. resepmasakannusantara.org. Bahan-bahan yang digunakan : • 500 gram ikan Nila • minyak goreng secukupnya • 1 sdm air perasan jeruk nipis Bumbu yang dihaluskan : • 1 ruas jahe • 2 cm kunyit, bakar • 2 siung bawang putih, bakar • 1 sdt ketumbar • 1 sdt garam

Bumbu untuk sambal kecap : • 2 siung bawang merah • 3 siung berang putih • kecap manis secukupnya • 7 buah cabai rawit • 2 buah cabai merah • 2 sdm air perasan jeruk nipis Cara membuat : 1. Bersihkan terlebih dahulu ikan nila, keluarkan isinya, lumuri dengan air perasan jeruk nipis, diamkan beberapa menit. Lalu cuci lagi hingga bersih. 2. Setelah bersih, lumuri daging ikan menggunakan bumbu halus sampai merata, lalu diamkan hingga bumbu meresap, kira-kira 30 menitan. 3. Panaskan minyak dala wajan, lalu goreng ikan Nila sampai matang dan kering, angkat dan tiriskan. 4. Untuk membuat sambalnya, haluskan semua bumbu sambal kecap dan tambahkan dengan air perasan jeruk nipis dan kecap manis, lalu aduk sampai merata. (berbagai sumber)

di Kabupaten Lombok Timur, NTB. Daerah ini menjadi perhatian yang khusus, karena Lotim memiliki jumlah penduduk yang paling besar dibandingkan dengan kabupaten lainnya di NTB, yaitu sebanyak 1,3 Juta jiwa. Diskusi bertujuan untuk membangun silaturahmi dan sinergisitas dengan semua elemen yang ada di Kabupaten Lotim, baik itu pemerintah, toga, toma dan mahasiswa. Membangun komitmen

bersama dalam rangka menciptakan suasana yang kondusif dan bebas dari konflik bernuansa sara di Kabupaten Lotim. Narasumber pada diskusi ini, dari Badan Kesatuan bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri), tokoh agama, Kepala Kantor Kementerian Agama dan anggota DPRD Lotim. Diskusi akan diikuti peserta dari semua elemen masyarakat di kabupaten Lotim. (rus/*)

Tidak Lemas saat Berpuasa TIDAK makan seharian akibat berpuasa akan membuat kita lemas. Apalagi bagi Anda pekerja berat, berpuasa seharian sepertinya tidak ada masalah. Anda masih tetap bisa berpuasa dan tetap menyelesaikan pekerjaan dengan baik seperti tanpa berpuasa. Berikut ini kiat berpuasa agar Anda tidak lemas dan tetap menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dikutip dari www.hellodoctor.com: Fase sebelum berpuasa. 1. Minum air yang banyak, untuk menghindari dehidrasi. Dr. Joyce Sopacua dari Hello Doctor Indonesia mengingatkan bagi Anda yang sangat kurang minum air dan mengalami dehidrasi berat, Anda harus bersiap menghadapi risiko shock karena kekurangan cairan dan yang lebih parah, gagal ginjal akut! Ingat, lebih baik mencegah dari pada mengobati, kan? 2. Kurangi asupan kafein yang biasanya terdapat pada kopi dan teh. Hal ini karena minuman tersebut bersifat diuretik, membuat Anda merasa haus terus karena hasrat besar untuk buang air kecil yang muncul terus-menerus. 3. Kurangi merokok. Akan lebih baik lagi, bila Anda berhenti saja. Merokok sama sekali bukan pilihan untuk hidup sehat. 4. Makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi, mie atau pasta dikombinasikan dengan daging dan sayur akan menyelamatkan Anda melalui hari yang sulit saat berpuasa. 5. Makan makanan besar saat sahur, tapi jangan berlebihan. Anda tidak mau mengalami gangguan lambung sambil berpuasa, kan? Fase saat berpuasa 1. Perbanyak aktivitas keagamaan bersama dengan keluarga atau rekan-rekan Anda. Hindari menonton TV atau browsing internet terlalu lama, kedua aktivitas itu hanya akan membangkitkan rasa lapar dan haus Anda. 2. Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas apapun. Misalnya, terlalu memforsir tenaga dan pikiran untuk bekerja atau berolahraga terlalu keras, dll. Hal ini akan membuat Anda tidak khusyuk melaksanakan ibadah puasa Anda. 3. Lebih banyak bersantai dan beristirahat. Power-nap selama 20-30 menit di sela-sela pekerjaan kantor Anda akan cukup memulihkan energi yang telah terkuras. Bagi yang sempat, sebaiknya tidur siang di rumah saja, selama 1-2 jam, khususnya ibu rumah tangga, anak-anak dan pelajar. Fase Setelah berpuasa 1. Awali menu berbuka puasa Anda dengan makanan atau minuman ringan yang manis, seperti kurma, kolak atau madu. Minum teh manis hangat juga disarankan. Setelah shalat Tarawih, Anda boleh melanjutkan dengan makanan berat bernutrisi lengkap, namun rendah kandungan lemak, seperti nasi, sayur, ikan dan buah-buahan. Ini akan melegakan lambung Anda dari syok, karena selama 14 jam tidak diisi apapun. 2. Saat Anda pergi ke masjid untuk menjalankan ibadah shalat Tarawih atau shalat tengah malam (Tahajjud), sebaiknya membawa sebotol air putih untuk berjaga-jaga dari dehidrasi. 3. Kembali minum air yang banyak sebelum pergi tidur. Dalam tidurpun kita bisa saja mengalami dehidrasi, lho. (berbagai sumber)


SUARA NTB

Senin, 20 Juni 2016

Siapkan Bantuan Rp 6 Miliar Dari Hal. 1 Bantuan keuangan yang rencananya akan dialokasikan dalam APBD murni 2017 itu harus dipergunakan untuk memperbaiki jalan yang rusak menuju TPA tersebut. Hal tersebut diungkapkan, Kepala Dinas PU NTB, Ir. Wedha Magma Ardi, M.TP ketika dikonfirmasi pekan kemarin. ‘’Kita akan berikan bantuan keuangan ke Lombok Barat nanti. Informasinya 2017 nanti dalam APBD murni, sebesar Rp 6 miliar,’’ sebutnya. Ardi menjelaskan alasan Pemprov yang akan memberikan bantuan keuangan kepada Pemkab Lobar tersebut. Dikatakan, Pemprov tidak punya kewenangan untuk memperbaiki jalan menuju TPA tersebut, karena merupakan jalan kabupaten milik Pemkab Lobar. Untuk itu, langkah yang ditempuh

adalah memberikan bantuan keuangan kepada Lobar. ‘’Kita serahkan ke kabupaten tetapi tetap ada Pergub yang mendampingi. Ada Pergub tentang pelaksanaan dan itu harus ditaati oleh Lombok Barat. Dengan Pergub itu, disitu kewajiban Lombok Barat menganggarkan untuk jalan itu, terus pengendaliannya dari PU. Laporannya juga harus diasistensi Dinas PU Provinsi untuk memastikan betul anggaran itu untuk menangani jalan menuju TPA Kebon Kongok,’’ terangnya. Ketika ditanya kenapa tak dianggarkan tahun ini? Ardi mengatakan, tahun ini tak ada anggaran. Selain itu, ada pemotongan anggaran dalam APBD 2016, sehingga bantuan keuangan kepada kabupaten/kota dibatalkan. (nas)

Di Lobar, 145.101 KK Belum Terlayani Listrik Dari Hal. 1 Kecamatan yang paling banyak belum dialiri listrik yakni Narmada mencapai 24 ribu lebih rumah huni, lalu Gunungsari 21 ribu lebih rumah huni dan Lingsar sebanyak 19 ribu lebih rumah huni dan Sekotong 18 ribu lebih rumah huni. belum teraliri listrik. Ratusan ribu KK ini tersebar di masing-masing kecamatan. Dominan mereka berada di daerah terpencil. Sejauh ini, langkah Pemda untuk mengatasi persoalan ini sebatas memasang PLTS. Pihaknya sendiri melakukan survei langsung ke desa untuk mengetahui berapa jumlah KK yang disasar listrik. Data Distamben sendiri berbeda dengan PLN. Sebab menurut data Distamben elektrifikasi atau rasio elektrifitasi hanya terdata 41 persen pada tahun 2014, sedangkan tahun 2015 tercatat 44,99 persen. ‘’Jadi masih di bawah 50 persen, kalau dilihat di PLN sendiri tinggi (diatas 50 persen red). Mungkin di sini disebabkan, kami hitung masyarakat yang ada di gunung di bukit,’’ jelasnya. Untuk diketahui jelasnya, pemenuhan listrik warga Lobar sendiri ada dari PLN, dari PLTS terpusat dan komunal, genset serta PLTMH. Menurutnya, data elektrifikasi ini tiap tahun terjadi perbedaan. Karena itu, pihaknya sering menyampaikan ke Pemprov dan PLN agar dibahas persoalan ini. Kondisi ketenagalistrikan di Lobar selain dari pelanggan PLN juga dikembangkan PLTS terpusat 4 unit, PLTS tersebar 2.669 unit, PLTMH 3 unit, PLTM Integrasi PLN satu unit sudah runing di Sesaot sedangkan 4 unit tengah konstruksi. Keberadaan pembangkit listrik alternatif ini jelasnya tidak banyak membantu menaikkan rasio elektrifitasi di atas 50 persen.’’Karena itu kami berharap PLN menambah jaringannya karena banyak masyarakat mau untuk mendapatkan listrik dari PLN,’’ujarnya. Di beberapa daerah yang tak tersentuh aliran listrik PLN dan sumber listrik lainnya, dominan warga tersebut tinggal di daerah terisolir. Sekotong, salah satu kecamatan yang memiliki banyak daerah terpencil belum dialiri listrik. Di kecamatan ini ada 9 desa dan ada yang lokasinya terisolir. Salah satunya, daerah wisata Meang Desa Buwun Mas. Ratusan KK di dusun ini tingggal terpencil dan memiliki potensi wisata yang besar. Sangat disayangkan, pengembangan wisata ini terkendala listrik. ‘’Kami merasa masihseperti zaman penjajah karena belum merdeka dari kesulitan listrik,’’ kata Burhan warga Pangsing. Sama halnya dengan warga di Desa Gili Gede, sebuah pulau kecil yang ditinggali 1500 jiwa lebih tersebut juga belum teraliri listrik. Kawasan ini memiliki potensi wisata yang besar namun terkendala masalah listrik. Plt Kades Gili Gede Saidi menyatakan, sejauh ini pemenuhan kebutuhan listrik di

daerah itu hanya PLTS. Menurutnya, pemenuhan kebutuhan listrik dari PLTS tidak berusia lama, karena alatnya bisa saja rusak. “Warga berharap dialirkan listrik lewat bawah laut,’’ kata Saidi. Menurutnya, jika listrik masuk maka sudah barang tentu mempercepat pembangunan di desa itu. Sebab banyak investor tertarik mengembangkan daerah itu namun kendalanya listrik. Warga di Dusun Mecanggah Desa Pelangan juga merasakan hal yang sama. Mereka tinggal terisolir di Lombok Barat, sehingga minim perhatian Pemda. Fasilitas dasar berupa sekolah, listrik dan air di daerah ini sangat minim. Jalan menuju daerah ini masih jalan tanah, belum tersentuh aspal. Sebanyak 165 KK atau sekitar 500 jiwa penduduk dusun ini terpaksa hidup di tengah keterbatasan infrastuktur. ‘’Persoalan listrik di daerah ini masih menjadi keluhan warga. Pasalnya sejauh ini pelayanan listrik belum masuk ke daerah ini,’’ kata Kades Pelangan Zulkifli. Dituturkan, tahun 2012 PLN pernah memasang instalasi listrik namun terkendala tiang listrik sehingga molor hingga sekarang. Bahkan waktu itu, masyarakat setempat berinisiatif memberli sendiri kabel untuk dipasang, akan tetapi tetap saja urung tersambung listrik ke daerah itu. Tidak saja listrik, sarana kesehatan juga masih menjadi masalah. Meskipun sudah ada posyandu namun belum mampu menangani masyarakat setempat yang melahirkan dan warga sakit. Banyak warga yang melahirkan di rumah. ‘’Bahkan karena jaraknya jauh, masyarakat memilih melahirkan di rumah,’’ katanya. Tidak sedikit pula, ibu yang melahirkan di jalan karena jauhnya jarak pelayanan kesehatan. Jarak yang jauh ini sendiri dilalui dengan penuh susah payah, pasalnya jalan di dusun itu masih jalan tanah dan kondisinya rusak. Dusun ini sendiri berjarak lima kilometer lebih dari jalan raya. Kondisi jalaanan tanah ditambah melewati tiga sungai sehingga mesti menyeberang. Di sungai ini, tidak ada jembatan permanen. Hanya jembatan seadanya agar bisa lewat saja. Warga setempat pun kata Zulkarnain ingin dibangunkan jalan dan jembatan. Di Desa Pelangan sendiri terdapat 20 dusun (18 definitif dan dua dusun persiapan). Jumlah penduduk setempat sekitar 3000 KK atau sekitar 9000 jiwa. Kategori penduduk tak mampu sebanyak 1197 KK, nota bene penduduk petani tadah hujan. Selain itu ada sebagian nelayan, buruh dan pedagang. (her)

Distan dan TPH akan Investigasi Bantuan Mesin Pipil Jagung Dari Hal. 1 ‘’Kalau di KLU (Kabupaten Lombok Utara) saya belum menerima laporannya. Coba nanti saja cek, yang sebelumnya PPK sudah saya panggil untuk mengklarifikasi. Bantuan yang mana, 2015 atau 2016,’’ tanyanya. Husnul Fauzi mengatakan, saat ini pemantuan untuk mesin serupa dilakukan di Bima. Sajuh ini tidak ada laporan keluhan penggunaan mesin. Karena itulah ia justru mempertanyakan kelompok yang tidak bisa menggunakannya dan mengeluhkan bantuan ini. Ada dua kemungkinan menurutnya, pertama bisa saja kelompok penerimanya tidak bisa mengoperasikan mesin dengan baik. Yang kedua memungkinkan juga kapasitas mesinnya yang besar. Sebelum

mesin-mesin tersebut diberikan, biasanya dilakukan kajian spek kebutuhan masyarakat. Sehingga mesin yang berikan kepada kelompok tani telah berdasarkan spek dan Katalog. ‘’Kami akan investigasi langsung untuk mengetahui persoalannya. Apaapa yang kami temukan, selanjutnya bisa dicarikan solusinya,’’ ujarnya. Ia juga mengklarifikasi soal pemeriksaan kepada PPKnya, bahwa bantuan seperti yang diberitakan, bukan bersumber dari APBN, melainkan APBD. Kalaupun pihak Kepolisian memberikan atensi pada bantuan yang diberikan pemerintah dari Dinas Pertanian, ia siap memfasilitasi segala yang dibutuhkan terkait data itu.(bul)

Tak Ada Terapi Kejut, Pedagang Terlena Dari Hal. 1 ‘’Balai POM, sebagai leading sector juga harus tegas, ketegasan Balai POM harus diikuti oleh SKPD,’’ katanya. Ia menilai, masih longgarnya pengawasan dan penindakan. Terlihat dari ditemukan penjual makanan yang mengandung bahan berbahaya, pihak terkait masih melakukan pembinaan. Ia mempertanyakan, mengapa tidak dilakukan penindakan tegas. ‘’Kalau untuk skala menengah, tidak perlu pembinaan, kita ajukan ke polisi, Kejaksaan, ke Pengadilan, kita test case. Perlu ada sanksi yang tegas, langsung panggil, langsung dijadikan solusi. Kalau ndak mau, langsung diberikan sanksi tegas dengan memberikan sanksi atau surat pernyataan supaya tidak lagi melakukan hal serupa,’’ tegasnya. Karena itulah, kata Saleh, perlu dari pihak SKPD melakukan pembinaan secara serius. Tetapi jika Balai POM perlu adanya tindakan, ada aksi atau shock therapy (terapi kejut) yang bisa dijadikan contoh. Agar menjadi terapi bagi pelaku usaha, baik usaha kecil atau menengah. ‘’Contoh yang menjual terasi ini kan distributor besar, kenapa ndak dilakukan oleh pemerintah provinsi untuk melakukan sebuah kerja sama memanggil,’’ tanya Dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram ini. Saleh menekankan, pengawasan terhadap makanan berbahaya seharusnya tidak hanya dilakukan ketika bulan puasa saja. Mengingat, pelaku usaha jika tidak dikontrol terus menerus, akan sulit untuk menjalankan usaha yang tepat. ‘’Karena ini untuk membangun kesadaran, hak dan kewajiban pelaku usaha yang tertuang di dalam undang-undang No. 8 tahun 1999, tentang perlindungan konsumen,’’ tandasnya. Pengawasan dan penindakan sangat penting dilakukan, apalagi menurut Saleh, makanan berbahan berbahaya merupakan racun masa depan. Akan berdampak 30 atau 40 tahun mendatang. ‘’Kita ingin mencegah untuk kesehatan masa depan,’’ katanya. Bagi konsumen, Saleh menyarankan, sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen, diminta harus sadar sebelum membeli. ‘’Ia harus memilah dan memilih, dia harus bertanya, layak atau tidak untuk dikonsumsi,’’ katanya. Jika konsumen menemukan produk yang mencurigakan, Saleh menyarankan untuk segera melaporkan ke YPK. Penindakan Terakhir Penindakan hukum terhadap makanan mengandung bahan berbahaya masih sebatas penyitaan. Pembinaan terhadap penjual lebih diutamakan. Jeruji besi penjara menjadi piilhan pamungkas. Kasubdit I Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Boyke Karel Wattimena, SIK menjelaskan, sepanjang 2015 hingga Ramadhan 2016 pihaknya tidak pernah menangani kasus terkait makanan berbahaya. Penertiban masih sebatas penyitaan barang serta pembinaan produsen diserahkan kepada pemerintah melalui BBPOM, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. ‘’Penegakan hukum itu nan-

ti langkah terakhir lah. Kita juga perlu mengungkap bagaimana ada unsur kesengajaan atau tidak,’’ jelasnya ditemui di Mapolda NTB, pekan lalu. Menurutnya, secara kasat mata dari persentase atau perbandingan sampel sebenarnya sudah dapat ditelisik unsur kesengajaan tersebut. Jumlah makanan mengandung zat berbahaya sekitar 20 persen dari total sampel, patut diduga ada unsur kesengajaan. ‘’Misalnya yang diketemukan dari 100 barang itu 1 atau 2 yang berbahaya, itu kan melihat unsur kesengajaannya susah juga,’’ papar Boyke. “Tapi, kalau dari 170 yang berbahaya 42 itu berarti dia sengaja (mencampur zat berbahaya ke dalam makanan).” Selama menjabat, ia menyebutkan pernah menemukan sejumlah produsen makanan yang diduga secara sengaja membubuhkan bahan berbahaya, seperti boraks dan rhodamin. Dengan tujuan mencari keuntungan lebih. Hanya saja ia enggan menjelaskan lebih rinci. “Tetapi namanya zat berbahaya itu kecenderungannya disengaja jika jumlah sampelnya banyak,” ungkapnya. “Apakah barang tersebut dikategorikan barang berbahaya, kalau barang kadaluarsa jelas bisa dilihat dari kemasannya. Tapi kalau ada bahan berbahaya itu ada (instansi) kewenangan sendiri,” kata Boyke. Ia mengatakan, kewenangan memvonis suatu makanan mengandung zat berbahaya atau tidak ada pada instansi lain, yakni BBPOM. Pihaknya ketika menemukan dan akan dilakukan penindakan pun harus berdasarkan hasil uji laboratorium. Dalam beberapa hari ke depan hingga menjelang Lebaran awal Juli nanti, kepolisian bakal lebih intensif melakukan pengawasan. Menggandeng instansi terkait seperti BBPOM Mataram yang memang berkewenangan menguji kandungan zat di dalam makanan. Sikap BBPOM Pada dasarnya semua makanan dalam kemasan harus memiliki izin BBPOM. Sehingga dapat dikontrol apakah izin dari produsen itu sesuai dengan ketentuan awal atau tidak. Pasalnya tidak sedikit produsen yang mengganti izin yang dikeluarkan itu untuk produk lain. Padahal satu produk harus memiliki satu izin, tidak boleh digabungkan dengan produk lainnya. “Produk makanan yang dijual itu harus sesuai baku produknya, karena standarnya disesuaikan pada saat mendaftar di BBPOM. Hanya saja pada pangan olahan itu terkadang ditambahkan dengan bahan berbahaya yang melebihi batas, dan tidak boleh dicampurkan pada produknya. Inilah yang menjadi tugas kami untuk menertibkan,” kata Kepala BBPOM Kota Mataram Drs. I Gde Nyoman Suandi,Apt.,MM kepada Suara NTB Jumat (17/6) lalu. Apa pendekatan pencegahan hingga penindakan yang diakukan BBPOM? Larangan penggunaan bahan berbahaya itu tercantum dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Pasal 90 ayat (1) jelas-jelas menyebutkan

larangan menggunakan bahan tercemar atau biasa disebut bahan berbahaya. Sementara itu pada Pasal 90 ayat (2) mengatur tentang jenis-jenis bahan tercemar yang dilarang. Diantaranya pangan yang mengandung bahan beracun, berbahaya, atau yang dapat membahayakan kesehatan atau jiwa manusia. Kemudian mengandung cemaran yang melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan. Seperti, mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kegiatan atau proses produksi pangan mengandung bahan yang kotor, busuk, tengik, terurai, atau mengandung bahan nabati atau hewani yang berpenyakit atau berasal dari bangkai. Menyampaikan regulasi pidana itu melalui sosialisasi selama ini dilakukan BBPOM. Kendati semua aturan itu sudah jelas, namun masih ada saja produsen yang membuat pangan dengan bahan yang berbahaya. Begitupula pada tingkat distributor. Pada dasarnya distributor harus memerhatikan kondisi pangan yang akan disalurkannya. Sebab selama ini BBPOM menemukan penggunaan bahan berbahaya bukan hanya pada makanan tanpa kemasan seperti bakmie, kerupuk, terasi, cincau, dan lainnya, juga ditemukan pada produk yang menambahkan bahan tidak sesuai takaran untuk dikonsumsi. “Kalau pada pangan olahan, kami fokuskan pada legal tidaknya produk itu. Apakah pabriknya punya surat izin edar atau tidak dan harus mencantumkan tanggal kedaluarsa. Banyak hal juga yang menjadi poin pengawasan kami,” ujarnya. Selama ini beberapa distributor telah diberikan sanksi berupa teguran, surat peringatan hingga ditutup sementara. Sementara itu untuk produsen juga sudah ada yang diberikan sanksi pidana. Sebab BBPOM juga bermitra dengan kepolisian untuk mengusut indikasi tindak pidana yang dilakukan oleh produsen makanan. Penggunaan bahan berbahaya pada makanan sudah jelas dapat merugikan kesehatan konsumen. Sehingga konsumen juga dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perlindungan Konsumen. Nampaknya ancaman hukuman pidana seringkali diabaikan oleh produsen dan pedagang. Sehingga tanpa rasa bersalah mencampurkan bahan makanannya dengan bahan berbabahaya. Sementara itu ketentuan pidana terhadap pelaku juga tertera dalam BAB XV ng-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Dimana pelaku dapat dijerat dengan pidana lima tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Pemerintah maupun Pemerintah Daerah perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam terhadap pemberlakuan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perlindungan Konsumen. Bukan hanya itu saja, produsen dan masyarakat pada umumnya juga harus mengetahui dan mengimplementasikan PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan dan PP Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. (ron/why/lin)

Alat Perontok Jagung Ditolak Petani KLU Dari Hal. 1 Untuk membuktikan keluhannya, Matriadi disaksikan sejumlah anggota kelompok tani lainnya melakukan uji coba. ‘’Bisa dilihat ampas jagungnya nyampur dengan biji. Kalau kayak begini, kita harus kerja dua kali untuk bersihkan lagi,’’ kata Matriadi. Dan itu tidak mungkin dilakukannya karena jagung yang dipipil diatas lima ton. Kelompok tani yang dipimpinnya mengelola 28 hektar lahan. Untuk produk jagung bisa menghasilkan 6,54 ton. Sebenarnya dengan alat Merk Yanmar itu bisa lebih efektif, satu ton jagung bisa diproduksi sehari saja. Jika dengan cara manual, mencapai sepekan. ‘’Alat ini bagus sebenarnya. Tapi kalau begini kondisinya (hasilnya), saya ndak mau terima dulu. Kalau pemerintah mau ambil ndak apa apa. Takutnya jadi fitnah di masyarakat kalau alat ini nganggur di rumah saya,’’ katanya di kediamannya di RT 02. Nasib lebih apes dialami rekannya di RT 01. Alatnya baru tiba, sama sekali tidak bisa dipakai sebab mesinnya tidak bisa dihidupkan. Mesin bermerk ISHOKU Corn Sheller CS 2000 GP itu dibiarkan begitu saja di halaman rumah. Sistem kerja alat ini menurut petani sangat manual, sehingga tidak maksimal hasil-

nya. Jagung yang dimasukkan melalui bagian atas mesin, langsung digerus putaran besi bergerigi. Setelah digerus, tongkol jagung keluar dari lubang pembuangan. Sementara bulir turun ke bawah kemudian ditampung tarpal. ‘’Biji jagung yang keluar nyampur dengan ampasnya. Ampas yang keluar, juga bercampur dengan biji,’’ kata Matriadi sembari memperlihatkan hasil kerja alat itu. Kaluhan hampir sama disampaikan Suhardi, Ketua Kelompok Tani di Lingkungan Aiq Bari, Desa Gumantar. Awalnya dia gembira ketika menerima bantuan yang diberikan serentak untuk sekitar 300 kelompok tani itu. Sebelumnya dia diminta mengajukan proposal bantuan oleh UPTD Pertanian Kayangan tahun 2015 lal. Selanjutnya proposal diteruskan ke Dinas Pertanian Provinsi. Sepekan lalu setelah alat itu diterima, dia mengaku kecewa. ‘’Hasilnya kok jadi begini,’’ ujarnya bingung. Mereka mengaku ini pertama kali menerima bantuan alat pipil jagung. Selema ini mereka memang menyewa dari mesin pipil jagung keliling, namun dengan hasil yang maksimal. Bulir jagung bersih dari ampas sehingga harganya bisa mencapai Rp 320.000 lebih per kwintal. ‘’Tapi kalau hasilnya kayak begini. Ndak berani kami jual. Bisa anjlok

harga jagung kami,’’ katanya ketus. Suparwadi, ketua kelompok lainnya yang menerima bantuna sama, berharap ada solusi dari Dinas Pertanian. Jika memang ingin melihat petani hasil produksi jagungnya berhasil, diasarankannya agar segera diperbaiki. ‘’Agar pemerintah juga tidak rugi kasi kami bantuan. Kami juga tidak rugi terima bantuan alat yang tidak ada gunannya. Toh kalau dibiarkan mangkrak begini, nanti kami ditegur karena mereka memang ada yang mengawal bantuan bantuan pertanian dari pusat dan daerah,’’ bebernya. Keluhan itu sebelumnya sudah disampaikannye ke penyuluh lapangan. Dia berharap keluhannya dan semua kelompok tani itu direspons dan segera diambil tindakan. Sebab Desember mendatang sudah masuk musim tanam jagung lagi, sehingga alat itu bisa digunakan dengan baik. Data diperoleh Suara NTB sebelumnya, Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian TPH NTB mengalokasikan bantuan Rp 100 miliar untuk kelompok tani se NTB, dengan judul “bantuan sarana pascapanen dan pengelolaan hasil tanaman pangan tahun 2016”. Pengadaannya untuk empat item. Diantaranya alat perontok jagung, alat perontok multiguna dan alat pemipil jagung. (ars)

Halaman 19

Penganan Berbahaya Mengancam Dari Hal. 1 Sampel yang dicek adalah kerupuk, cilok lilit telur dan sambal pelecing. Penggunaan bahan ini jelas dilarang keras karena berbahaya untuk kesehatan. ‘’Kita juga telah melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap jajanan anak sekolah dan takjil. Tidak sedikit juga yang menggunakan pewarna yang melebihi batas dan menggunakan bahan lain yang berbahaya,” kata Kepala BBPOM Kota Mataram Drs. I Gde Nyoman Suandi,Apt,MM kepada Suara NTB yang ditemui di ruang kerjanya Jumat (17/6) lalu. Nyoman Suandi tidak sepenuhnya menyalahkan prilaku para pedagang yang menjual berbagai makanan dengan bahan berbahaya. Menurutnya, prilaku konsumen yang seolah-olah tidak memiliki pilihan juga perlu diperbaiki. Pasalnya dengan adanya permintaan, maka pedagang akan terus menjual makanan dengan bahan berbahaya itu. Padahal jika konsumen lebih peduli dan tidak acuh terhadap kesehatan dirinya, ia bisa membedakan makanan yang mengandung bahan berbahaya dan tidak. “Kadang konsumen itu mikirnya ini kan sudah lama kita konsumsi dan tidak ada yang mati gara-gara konsumsi ini. Padahal kan lebih baik mencegah. Kami selalu melakukan edukasi kepada masyarakat agar cermat dalam berbelanja, terutama membeli makanan,” ujarnya. BBPOM juga melakukan pengawasan terhadap ritel, kios dan swalayan. Sehingga makanan yang dijual merupakan pangan yang aman untuk dikonsumsi oleh konsumen. Banyaknya pusat perbelanjaan dan ritel, kios sehingga tak semua bisa dijangkau instansi ini. Suara NTB melakukan penelusuran di salah satu ritel ternama di Kota Mataram. Terdapat salah satu jenis jajanan berupa anggur kering yang dipenuhi belatung. Namun saat Suara NTB menanyakan produk tersebut pada salah seorang karyawan, justru tidak langsung ditarik. Petugas tersebut menyarankan Suara NTB menyimpan kembali produk tadi dan membeli jenis lain. Salah seorang konsumen yang menemukan kasus sama, Baiq Asri Rizki (24) mengaku kecewa terhadap pelayanan dan produk yang dijual di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Mataram itu. Pasalnya, ia mengaku memilih untuk berbelanja di sana dengan pertimbangan produk yang dijula higienis dan mutunya terjamin. ‘’Saya kecewa, masa pembeli disuguhkan dengan produk yang sudah ada ulatnya. Ini pusat perbelanjaan terbesar, namun pelayanannya seperti ini. Balai POM harus lihat ini dan berikan teguran,’’ harapnya. Menabung Penyakit Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB menyarankan ke penjual takjil dan penjual makanan pada umumnya agar menjamin higienitas makanan yang dijualnya. Sebab kebanyakan pasar Ramadhan membuka lapaknya di pinggir jalan raya, sehingga makanan rentan terkena debu. Apalagi banyak makanan yang tidak ditutupi menjadi tidak higienis. ‘’Masalah penggunaan bahan berbahaya pada makanan ini yang perlu menjadi kajian kita bersama. Karena pembeli tidak akan menanyakan makanan itu terbuat dari bahan apa,’’ kata Kata Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTB Khaerul Anwar, M.Kes kepada Suara NTB pekan lalu. Apalagi pada bulan Ramadhan menjadi berkah bagi pedagang musiman yang menjual penganan berbuka. Para pedagang hanya menggelar lapak dagangannya pada bulan Ramadhan saja. Kesibukan bekerja atau aktivitas lainnya, sering menyebabkan banyak orang memilih cara praktis, yaitu membeli makanan matang untuk kebutuhan berbuka puasa. Penggunaan bahan pewarna kerap kali tidak dapat dihindarkan. Belum lagi penggunaan pengawet dan bahan-bahan lain yang tidak baik bagi kesehatan tubuh. Tidak sedikit pedagang yang sengaja atau tidak, masih menggunakan zat pewarna berbahaya. Misalnya penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) atau yang lebih sering dikenal vetsin berguna untuk memberikan rasa gurih pada makanan. Bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit atsma, sakit kepala, menurunkan daya ingat, kesulitan untuk tidur, merasa ketagihan, dan kemungkinan terburuk adalah menyebabkan penyakit kanker. Bukan itu saja, pewarna makanan juga

sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, iritasi pada kulit hingga terjadinya kanker. Begitu pula penggunaan perenyah, rodhamine, boraks dan formalin. ‘’Pedagang harus memastikan bahwa bahan yang digunakan itu tidak berbahaya bagi kesehatan. Sehingga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Untuk pembeli juga harus cermat, lihat pula kebersihan makanan yang akan dibeli,’’ imbaunya. Perlunya Kesadaran Produsen Masih ditemukannya makanan yang mengandung zat berbahaya di sejumlah titik di Kota Mataram, dikhawatirkan, jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan kanker dan penyakit berbahaya lainnya. Menurut pemerhati kesehatan dari Unversitas Mataram, dr. Hamsu Kadriyan, Sp. THT., untuk saat ini, terutama bulan puasa, tingkat konsumsi sedang tinggi. ‘’Dari sisi konsumen, banyak juga yang tidak mengetahui bahwa ini bahan berbahaya, karena penampakannya sama saja dengan makanan biasa. Masyarakat umum yang paling dirugikan,’’ ujarnya. Ia menjelaskan, bahan-bahan berbahaya, seperti formalin, boraks, dan zat pewarna, yang seharusnya tidak untuk makanan, bersifat karsinogenik, yang bisa menyebabkan kanker. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang. ‘’Ini bisa berisiko menyebabkan kanker dan penyakit berbahaya. Terutama karena bersifat karsinogenik,’’ katanya. Ia mengingatkan, diperlukan kehati-hatian, baik dari sisi konsumen, produsen, maupun penjual serta stakholders terkait. Agar jangan sampai bahan-bahan berbahaya itu masuk ke makanan yang seharusnya bebas dari bahanbahan berbahaya tersebut. ‘’Prinsipnya memang harus ada pemantauan rutin. Ini dari Balai POM sudah bekerja dengan baik,’’ katanya. Hamsu menekankan, perlunya pengaturan terkait pemantauan itu. Sehingga adanya kesadaran dari pihak-pihak terkait, terutama dari produsen makanan. Supaya tidak dengan sengaja memasukkan bahan-bahan berbahaya. ‘’Perlu kesadaran kita bersama,’’ tegasnya. Pedagang Patut Ditiru Nuansa bulan Ramadhan erat kaitannya dengan takjilan (menu buka puasa) dan parsel. Tetapi kehadiran menu takjil dan parsel seringkali digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan pribadi. Tanpa memperhatikan sisi kesehatan konsumen. Namun ada juga yang menjauhkan diri dari cara cara culas untuk mendapat keuntungan. Contoh Yulia. Dia mengaku, semua makanan jualannya seperti kolak, gorengan dan jajanan khas buka puasa dijamin bebas dari bahan-bahan berbahaya. Seperti boraks, rodhamin, maupun zat-zat berbahaya lainnya. Disebutkannya, untuk kolak ia mengaku hanya menggunakan gula pasir saja sebagai pemanis. “Kalau untuk kolak maupun manisan lainnya itu murni gula pasir, tidak ada pemanis buatan. Saya yakini itu semua karena saya sendiri yang buat,” akunya Sabtu (18/6),. Dagangannya juga tak luput dari pengawasan. Beberapa hari lalu, tim dari BBPOM Mataram turun mengecek daganganya untuk mengambil sample dan diuji laboratorium. “Alhamdulillah dagangan saya bebas dari zat-zat tersebut,” ujarnya bersyukur. Di lokasi yang berbeda, Ali mengungkapkan bahwa selama berjualan takjil Ramadhan. Ia tidak mengetahui secara pasti proses pembuatan takjil yang ada di lapaknya. Pasalnya ia hanya mengambil dagangan tersebut di salah satu rumah pembuat takjil di Karang Kelok. ‘’Saya tidak mengetahui proses pembuatannya, apakah dia memakai gula murni atau pemanis buatan, bahkan zat-zat berbahaya lainnya,’’ akunya sembari melayani pembeli. Fenomena lainnya yang erat kaitannya dengan nuansa Ramadhan dan lebaran adalah penjualan parcel. Parsel yang dikhawatirkan beredar terdapat produk makanan dan minuman yang sudah kadaluwarsa. Nurhamin, Seksi Grocery Swalayan Hero mengatakan, management sangat anti menjual barang barang yang expired. ‘’Dalam penyedian parsel kami sangat selektif sekali bahkan barang-barang yang hampir kedaluwarsa tidak ada dalam parsel tersebut,” ungkapnya. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk dari pelayanan yang diberikan oleh Hero. (lin/ron/ils)


BERLANGGANAN/PENGADUAN LANGGANAN HUBUNGI : 081917095270 - 081357355362

Senin, 20 Juni 2016

Harian Suara NTB

@hariansuarantb

@hariansuarantb

http://facebook.com/hariansuarantb

http://twitter.com/hariansuarantb

http://instagram.com/hariansuarantb

Cegah Penularan HIV/AIDS

Pemeriksaan Eks TKI di Embarkasi Haji/TKI Belum Jalan

Mataram (Suara NTB) Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTB, sampai saat ini sekitar 83 eks TKI asal NTB terjangkit HIV/AIDS. Sekretaris KPA Provinsi NTB, H. Soeharmanto, SH mengatakan rata-rata para TKI yang terjangkit umumnya laki-laki itu karena jauh dari keluarga tak tahan godaan. Diduga mereka melakukan hubungan seks dengan wanita yang terjangkit HIV/AIDS di luar negeri. Ketika pulang ke tanah air, eks TKI inilah yang sangat berpotensi menularkan HIV/AIDS ke istrinya. Berdasarkan data KPA Provinsi NTB, ibu rumah tangga yang terjangkit HIV/AIDS sebanyak 206 orang dan rata-rata ditularkan oleh suaminya.

Soeharmanto mengatakan, pengawasan terhadap TKI yang baru pulang ke tanah air masih minim. Sementara risiko mereka tertular HIV/AIDS di luar negeri patut diantisipasi. KPA Provinsi NTB sebenarnya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan konseling dan pemeriksaan bagi TKI yang baru pulang dari luar negeri. Pemprov NTB telah menyiapkan embarkasi haji/TKI yang berada di areal LIA untuk tempat pemeriksaan dan konseling TKI yang baru pulang dari luar negeri. Namun, hingga saat ini rencana tersebut belum berjalan. ‘’Peran masing-masing SKPD terkait seperti BP3TKI, Disnakertrans, Dinas Kesehatan

dan lainnya belum dirumuskan. Di samping itu, sarana prasarana pendukungnya di Embarkasi Haji/TKI belum ada,� kata Soeharmanto, pekan kemarin. Seharusnya, TKI yang baru pulang ke tanah air ditampung dulu di Embarkasi Haji/TKI BIL. Eks TKI tersebut diberikan konseling dan tes HIV/AIDS sebelum pulang ke kampung halaman masing-masing. Sehingga, jika ada yang terjangkit HIV/ AIDS maka akan mempermudah pendampingan supaya tidak menularkan ke istrinya. Jumlah TKI NTB ke luar negeri sepanjang 2015 sebanyak 36.637 orang. Sebagian besar TKI/TKW NTB bekerja di Malaysia dan Timur Tengah.(nas)

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Rangkaian HUT Ke-48

BPJS Kesehatan Cabang Selong Berbagi di Bulan Suci Sebagai wujud kepedulian pada sesama, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Selong berbagi takjil dan menggelar buka puasa bersama dengan anakanak yatim, Jumat (17/6) lalu. Sedikitnya 200 bungkus takjil dibagikan secara gratis kepada warga pengguna jalan di depan Kantor BPJS Cabang Selong dan di perempatan Selong. KEPALA BPJS Cabang Selong, M. Farid menguraikan, momentumnya bulan Ramadhan, bulan yang tepat untuk berbagi. Indahnya berbagi di bulan suci ini dikatakan menjadi bagian dari cermin gotong royong masyarakat. Prinsip dengan gotong royong semua tertolong menjadi jargon BPJS Kesehatan yang terus didengungkan.

BAGI TAKJIL - Kepala Cabang BPJS Selong, M. Farid membagi takjil kepada pengendara yang lewat di depan kantor BPJS Cabang Selong, Jumat lalu. Kegiatan bagi-bagi takjil dan buka puasa bersama anakanak yatim ini katanya digelar serentak di wilayah Divre XI, meliputi wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Pesan gotong royong ini yang terus dipacu BPJS Kesehatan. BPJS Kese-

hatan meski bukan lembaga sosial pengelola dana-dana sosial, namun tetap memiliki kepedulian terhadap sesama. Kegiatan yang digelar BPJS Kesehatan ini pun disambut antusia oleh warga. Dalam waktu singkat, seluruh takjil

habis terbagi. Setelah bagibagi takjil, acara dilanjutkan dengan pembacaan Surah Yasin dan tausiah agama dari ustad yang diundang khusus BPJS pada acara berbuka puasa bersama anak-anak yatim. (rus/*)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.