HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SENIN, 21 MARET 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
20 HALAMAN NOMOR 16 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Penanganan Sampah
Retribusi Naik,
MENUMPUK - Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Pasar Mandalika, Sweta Minggu (20/3) yang di bahu jalannya dipenuhi sampah organik dan anorganik sisa kegiatan pasar dan warga sekitar.
Pelayanan Buruk Retribusi
Pasar tradisional di Kota Mataram seperti “sapi perahan”, menjadi lumbung retribusi ditandai penarikan setiap hari dari pedagang. Tapi pelayanan mendasar seperti pengangkutan sampah tidak beres. Pelayanan diterima masih buruk, justru di tengah upaya Pemkot Mataram menaikkan retribusi. HERI tengah sibuk menimbang 2 Kg kentang pesanan salah satu pembeli di pagi yang pengap di Pasar Mandalika, Bertais, Sweta, Mataram Minggu (20/3). Sementara sejumlah kuli memanggul beberapa karung kentang yang baru saja didatangkan. Langkahnya menghindari tumpukan sampah yang tercecer di pinggir jalan lingkar Terminal Mandalika. Pagi itu, dagangannya telah laku puluhan kilogram. Pedagang sayur mayur yang sudah berjualan di salah satu los pasar terbesar di Lombok sejak 2013 silam itu mengeluhkan sampah di dekat los dagangannya. Tidak teratur setiap hari diangkut. Padahal, se-
TO K O H Daerah Terdepan di NTB PEMKAB Dompu mendapat tambahan anggaran dari pemerintah pusat tahun 2016 mencapai Rp118 miliar lebih. Tambahan anggaran ini tidak lepas dari opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diperoleh atas laporan pengelolaan keuanggan daerah tahun 2014 yang diperiksa 2015 lalu. Laporan pengelolaan anggaran tahun 2015 juga diharapkan bisa mempertahankan opini WTP sehingga kembali mendapat dana insentif dari pusat. Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin mengatakan, Kabupaten Dompu saat ini menjadi daerah terdepan di NTB. Bersambung ke hal 19 (Suara NTB/ula)
tiap harinya, ia membayar Rp 5.000 kepada petugas pasar. “Kadang diangkut, kadang enggak,” ujarnya dengan aksen Sunda yang khas. Sebagai penyewa los, pria asal Bandung itu pantang untuk tidak menjalankan kewajibannya. Bahkan iuran senilai Rp 10.000 per bulannya untuk keperluan yang sama pun ia tunaikan. Pada saat penagihan ia diberi tiga lembar kupon bertuliskan retribusi pelayanan pasar dengan jumlah tertera senilai Rp 800. Retribusi yang dimaksud dalam kupon itu yaitu mengenai Perda Nomor 14 tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Pasar. Setiap hari, ia disuguhi kupon tersebut sebanyak tiga
Dibayangi Premanisme
hingga empat lembar, hanya saja ia tetap membayar Rp 5.000. Ia tidak mempermasalahkan besaran nilai iuran yang ditarik itu. Hanya saja sampah tidak setiap hari teratur diangkut. Para pedagang yang berjualan di sana ditarik iuran berbeda. Menurut letak dan besar los yang ditempatinya. Seperti Ningsih misalnya, pedagang kelontong di salah satu blok di bagian dalam Pasar Mandalika. Ia yang berada di blok di bagian dalam dikenai biaya retribusi sejumlah Rp 2000 setiap harinya. Ditambah dibayar terpisah sejumlah RP 5000 tiap bulannya. Bersambung ke hal 19
SAMPAH di pasar menjadi penyumbang volume sampah terbesar di Mataram, ditengah minimnya retribusi. Sampah masih semerawut tidak hanya secara fisik, tapi pengelolaannya yang diduga masih dikuasai preman. Meraih Piala Adipura masih jadi angan-angan. Pasar Mandalika salah satu yang disorot. Bahkan untuk mengantisipasi aksi premanisme yang meminta pungutan kepada para pedagang, di Pasar Induk Mandalika, Bertais telah disiapkan 15 petugas keamanan yang bergantian. Terkait kondisi kebersihan yang masih jadi persoalan, Kepala Pasar Mandalika, Ismail mengaku menyiapkan 15 petugas yang bertugas secara bergiliran dari pagi sampai malam. Persoalannya menurut Ismail adalah kawasan Pasar Mandalika terletak di dataran yang agak rendah. Sehingga saat hujan, air dari hulu melintasi kawasan Pasar Mandalika. Karena air yang tak bisa tertampung di sumur resapan, maka biasanya meluber ke luar saluran. Selain di Mandalika, salah satu pasar induk yang dikuasai preman adalah Pasar Kebon Roek Ampenan. Ini dianggap merusak citra Pemkot Mataram. Bahkan sebelumnya Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si., mengherankan ini. “Masak di pasar ada terminal,” ketus Selly. Bersambung ke hal 19
Mengapung Bersama Evaluasi 12 Pimpinan SKPD Tahap II Menyasar ”Tenggara Explorer” di Teluk Senunu Dua Staf Ahli Gubernur? Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi telah meneken atau menandatangani SK Tim Evaluasi Kinerja Pimpinan Tinggi Pratama dan 12 pimpinan SKPD yang kena evalusi pada tahap II. Informasi yang diperoleh, dari 12 pimpinan SKPD yang kena evaluasi tahap II, dua diantaranya merupakan staf ahli gubernur. ‘’Ada dua biro, dua staf ahli dan selebihnya Dinas dan Badan yang kena evaluasi tahap II ini,’’ kata sumber Suara NTB, Sabtu (19/3). Menurut informasi, 12 Pimpinan SKPD yang kena evaluasi tahap II ini antara lain Biro Administrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (AP dan LPBJP), Biro Kerjasama dan SDA, BPMPD, Dinas Kesehatan, Disnakertrans, Dinas Koperasi dan UMKM, BLHP, BPBD, Disperindag, Sekwan, Staf Ahli Gubernur Bidang Politik dan Staf Ahli Gubernur Bidang SDM. Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM mengatakan bahwa memang gubernur telah menandatangani SK pembentukan tim evalusi kinerja dan 12 SKPD yang dievalusi pada tahap II ini. “Bapak Gubernur telah mengeluarkan surat untuk evaluasi 12 SKPD berikutnya. Mengeluarkan surat untuk dilakukan evaluasi terhadap 12 SKPD. Evalusi ini akan dilakukan untuk semua SKPD. Bersambung ke hal 19
ARUM jam belum tepat di angka 05.00 WITA. Sinar mentari juga belum tampak ketika saya menuruni jalan setapak yang menghubungkan mess T3 dengan Tambora di townsite Newmont Nusa Tenggara (PTNNT). Rabu itu, 17 Februari 2016 saya dan beberapa peserta Newmont Bootcamp V berangkat lebih awal. Kami harus segera menuju dermaga atau terminal khusus PTNNT untuk mengikuti pemantauan lingkungan perairan laut di Teluk Senunu, Sekongkang. Sementara itu, rombongan besar Newmont bootcamp yang lain akan berangkat sedikit lebih siang menuju areal reklamasi di darat. Selesai sarapan di Tambora, kami bergegas menaiki bus menuju unit environment bidang marine. Kami kemudian mendapat penjelasan singkat seputar agenda yang akan diikuti bersama tim environment PTNNT. Di sini kami
PENURUNAN ROSETTE - Persiapan penurunan Rosette sampler ke dalam perairan laut Teluk Senunu dari atas kapal survey Tenggara Explorer pada 17 Februari 2016. pun kembali dipecah. Saya dan 5 orang lainnya mengikuti survey dan pengambilan sampel air laut serta sedimen. Sedangkan sisanya melakukan penyelaman untuk melihat kondisi terumbu karang. Mendekati pukul 07.30 WITA kami berenam sampai
di dermaga dan langsung menuju sebuah kapal berukuran tak terlalu besar. Itulah kapal survei Tenggara Explorer yang selama ini digunakan oleh PTNNT untuk kegiatan pemantauan kondisi lingkungan di sekitar Teluk Senunu, Bersambung ke hal 19
Undian Simpedes Semester II
BRI Cabang Selong Kembali Bagi-bagi Hadiah BRI Cabang Selong kembali menggelar undian Simpedes untuk Semester II tahun 2015. Ajang pemberian apresiasi terhadap para nasabah Simpedes BRI ini cukup rutin digelar BRI. Kali ini kembali dengan menyuguhkan berbagai macam hadiah. Tidak ketinggalan, satu unit mobil All New Grand Livina sebagai hadiah utama.
ADALAH Liasih, nasabah BRI dari Unit Rensing, Sakra Barat, Lombok Timur menjadi nasabah Simpedes paling beruntung pada gelaran Undian Simpedes yang digelar Sabtu (19/3) lalu di Selong Mall. Selain mobil, ada juga hadiah berupa sepeda motor, kulkas, LCD TV dan hadiah menarik lainnya. Pimpinan Cabang BRI Selong,
Rahmad Budi Sulistia menyampaikan, gelaran Undian Simpedes yang digelar tiap enam bulan sekali itu hanya di tingkat lokal Kabupaten Lotim. Tidak tanggung-tanggung BRI Cabang Selong ini sengaja mempersembahkan hadiah mobil. Dibandingkan tahun lalu, hadiah yang diberikan BRI kali ini lebih besar dan lebih menarik. ‘’Ini adalah bentuk apresiasi BRI
Cabang Selong terhadap nasabah Simpedes,’’ kata Rahmad Budi Sulistia. Komitmen BRI semakin besar jumlah tabungan yang ditabung para nasabah Simpedes, semakin besar hadiah yang akan dipersembahkan. Semua nasabah Simpedes memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemenang hadiah utama. Bersambung ke hal 19
(Suara NTB/rus)
Pimpinan Cabang BRI Selong, Rahmad Budi Sulistia foto bersama penerima bantuan KUR dan pelaku Usaha Mikro dan penyerahan kartu IUMK (kiri). Liasih, nasabah BRI dari Unit Rensing, Sakra Barat, peraih hadiah All New Grand Livina sebagai hadiah utama pada gelaran Undian Simpedes yang digelar Sabtu (19/3) lalu di Selong Mall.