Snt 21042016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 42 TAHUN KE 12

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

KAMIS, 21 APRIL 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/cem)

Mataram (Suara NTB) Hama wereng tidak saja menyerang lahan padi petani di Lombok Timur (Lotim) dan Lombok Tengah (Loteng). Tanaman padi di Kota Mataram juga mengalami nasib serupa. Akibat serangan hama ini, petani terancam gagal panen. Inaq Mutiasih yang ditemui di sawahnya, Rabu (20/4) kemarin menuturkan, lahan padi seluas satu hektar yang digarap tak lagi mendapat hasil maksimal. Lantaran, hama wereng dan air menggenangi sawahnya sejak beberapa hari kemarin. Ia tidak mengetahui secara pasti penyebab hama wereng menyerang padinya. Bersambung ke hal 15 RUSAK - Inaq Munasih menunjukkan tanaman padi yang rusak akibat diserang hama wereng.

Kawal Serapan Anggaran SKPD

Peran Asisten Gubernur Kurang Maksimal Mataram (Suara NTB) Rendahnya serapan anggaran sejumlah SKPD pada triwulan I 2016 dinilai akibat kurang maksimalnya asisten gubernur dalam melakukan pengawalan terhadap SKPD yang berada di bawah koordinasinya. Gubernur memiliki tiga asisten yang membawahi sejumlah SKPD, seperti Asisten I Tata Praja dan Aparatur, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan serta Asisten III Administrasi Umum dan Kesra. ‘’Sebagai asisten seharusnya itu harus kerja keras mendorong, melakukan evaluasi. Misalnya dari tiga bulan ini apa yang harus dilakukan SKPD. Tentu peran maksimal dari asisten ini yang harus maksi-

mal, mungkin kurang maksimal kalau saya lihat,’’ kata Pemerhati Pemerintahan dan Politik NTB, Dr. Ahyar Fadli, M.Si ketika dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (20/4) siang kemarin. Indikatornya menurut

Ahyar Fadli sangat jelas. Setiap dilakukan evaluasi pasti ada saja sejumlah SKPD yang serapan anggaran, baik fisik dan keuangannya yang masih rendah. Bersambung ke hal 15

‘’Serapan anggaran ini saya kira harus menjadi poin. Karena semangat Pak Gubernur ini luar biasa membawa NTB ini mampu bersaing dengan daerah lain. Semangat ini yang harus mampu ditangkap oleh semua Kepala SKPD, termasuk asisten gubernur itu.’’ (Suara NTB/dok)

TO K O H

Alasan SKPD Serapan Keuangannya Rendah (1)

Dua Daerah Tak Proaktif

Akibat Revisi Anggaran dan Karakter Belanja Berbeda

Partai Golkar Siapkan Subartono

DATA yang dihimpun Suara NTB, sampai triwulan I atau sampai 8 April 2016, terdapat 10 SKPD yang serapan anggarannya masih rendah, yakni di bawah 10 persen. Apa penyebab serapan keuangannya (anggaran) rendah? Sejumlah Kepala SKPD yang berhasil dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (20/4) siang kemarin mengungkapkan, secara teknis tak ada kendala sebenarnya yang dihadapi. Namun, ada kegiatan yang perlu direvisi. Selain itu, dari sisi realisasi fisik, sejumlah kepala SKPD mengatakan realisasinya sudah cukup bagus, dan memang realisasi keuangan masih rendah karena hal tersebut berkaitan dengan proses pencairan dana. Kepala Biro Administrasi Kesra Setda NTB, H. Suhaimi, SH mengakui bahwa realisasi keuangan memang rendah dibandingkan realisasi fisik. Dikatakan, sampai pertengahan April

Mataram (Suara NTB) DPD Partai Golkar NTB telah memutuskan calon pengganti antarwaktu untuk, H. Umar Said yang telah diberhentikan dari keanggotaan Partai Golkar. Calon yang disiapkan adalah Drs.H.Subartono. Keputusan itu diambil mengingat Subartono berada di daftar peraih suara terbanyak berikutnya pada Pemilu 2014. Hal itu dikemukakan Juru Bicara DPD Partai Golkar NTB, Chris Parangan, SE, yang dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (20/4) kemarin. Chris menegaskan bahwa pihaknya telah memutuskan hal itu, kemarin. ‘’Memutuskan Drs. H. Subartono selaku pengemban pemegang peraih suara terbanyak cadangan satu itu untuk diproses verifikasi,’’ ujarnya. Saat ditanya apakah keputusan itu telah ditindaklanjuti melalui surat atau dokumen resmi, Chris menegaskan hal itu memang belum dilakukan. Namun, ia menegaskan dokumen usulan itu akan segera diajukan untuk diproses sesuai ketentuan. “Itu berarti, partai sendiri menunggu syarat-syarat administratif yang hari ini sudah mulai dijalani oleh Pak Subartono,” ujar Chris yang namanya juga sempat masuk dalam nominasi pengganti Umar Said. Menurut Chris, salah satu syarat administratif yang harus dipenuhi adalah syarat sehat jasmani dan rohani. Menurut Chris, Subartono kemungkinan nantinya akan melengkapi berkas-berkas administrasi lainnya seperti yang telah disyaratkan pada Pemilu 2014. Selanjutnya, berkas-berkas tersebut akan diberikan kepada DPD Golkar NTB. ‘’Dari DPD I akan membawa hasil-hasil ini ke DPP. Dari DPP itu, mungkin pinjam stempel saja atau memang akan dikaji di sana, baru setelah itu diajukan kepada Pimpinan DPRD NTB,’’ pungkasnya. Bersambung ke hal 15

TAHUN ini di seluruh Indonesia tengah dibuka 80 Badan Narkotika Nasional Kota dan Kabupaten. NTB diperkirakan mendapat jatah. Sayangnya, ada dua daerah yang belum proaktif mengajukan bahan untuk pembentukan BNNK itu, yakni Lombok Tengah dan Kabupaten Dompu. Menurut Kepala BNN NTB, Kombes Pol. Drs. Sriyanto, M.Si, Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Usut Dua Proyek KEJAKSAAN Tinggi (Kejati) NTB sedang mendalami dugaan penyimpangan dua proyek di Pulau Sumbawa, yakni pembangunan groin atau material pelindung pantai di Pantai Lakey, Dompu dan tanggul Arahmano di Kabupaten Sumbawa. Dua proyek itu dilaporkan masyarakat karena ada indikasi yang mengarah pada penyimpangan. Bersambung ke hal 15

ini realisasi fisik mencapai 21 persen. ‘’Karena kemarin kami merevisi pembagian tugas antara panitia pusat dan panitia daerah terkait kegiatan MTQ. Contoh, konsumsi dewan hakim, oleh panitia pusat itu adalah ditanggung oleh daerah, bukan pusat. Cuma pusat itu tanggungannya akomodasi, konsumsinya kita. Nah itu kita perbaiki. Kita sesuaikan,’’ terangnya.

Akibat revisi kegiatan ini, kata Suhaimi berpengaruh terhadap serapan anggaran. Dikatakan, akhir Maret hasil revisi tersebut baru disetujui sehingga awal April bisa dicairkan anggarannya. Ia menjelaskan, meskipun serapan keuangan rendah, namun kegiatan sudah dilakukan. ‘’Tinggal pencairan keuangan,’’ imbuhnya. Bersambung ke hal 15

Gantikan Umar Said

Kasus Bansos (Suara NTB/dok)

Sekda Dompu Diperiksa Tujuh Jam Mataram (Suara NTB) Sekda Dompu, H. Agus Bukhari, SH, M.Si memenuhi undangan penyidik Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB, Rabu (20/4). Di ruang pemeriksaan, Sekda diklarifikasi terkait penyelidikan dugaan korupsi Bansos Pemkab Dompu tahun 2011 dan 2012. Ditemui usai pemeriksaan, ia yang sebelumnya diminta hadir pada pekan lalu itu hanya menjawab singkat. ‘’Datang klarifikasi,’’ jawabnya ketika ditanya terkait kehadirannya di Mapolda NTB hari itu. ‘’Pemeriksaan masih berjalan. Belum selesai. Nanti saja,’’ sambungnya, sambil berlalu menuruni tangga lantai II Gedung Ditreskrimsus Polda NTB. Pantauan Suara NTB, Sekda Dompu datang sendiri. Ia memenuhi panggilan polisi dalam rangka memberi keterangan kepada penyidik. Ia menghabiskan waktu hari itu di ruang pemeriksaan unit I dan II Subdit III Tipikor.

Sekda yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam itu datang sekitar pukul 09.00 Wita. Pemeriksaan masih terus berlanjut sampai pukul 12.00 Wita. Diberi kesempatan istirahat satu jam, Sekda kembali menjalani klarifikasi mulai pukul 13.00 Wita.Pemeriksaan usai sekitar pukul 15.00 Wita. Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Andy Hermawan, SIK mengatakan, pemanggilan yang bersangkutan berkaitan dengan lanjutan penyelidikan. Kaitan dengan tugas pokok dan fungsi di Pemkab Dompu. “Diklarifikasi terkait kapasitasnya sebagai Ketua Tim TAPD,’’ ungkapnya ditemui di ruang kerjanya. Ia menambahkan, pemeriksaan Sekda Dompu, kemarin sebagai tindak lanjut penanganan kasus Bansos Dompu. ‘’Minggu lalu kan kita sudah panggil. Tapi yang bersangkutan tidak sempat hadir karena

masih ada kesibukan kerja. Hari disanggupinya,’’ kata Andy. Sejauh ini, penyidik telah memeriksa sejumlah pihak dalam mengusut Bansos senilai Rp 19 miliar yang dikucurkan pada 2011 dan Rp 13,6 miliar pada 2012. Diantaranya, 14 tim verifikasi Bansos Dompu, diperiksa pada akhir Maret lalu hingga awal April. Untuk mengorek rangkaian verifikasi sebelum bantuan itu diterima pemohon proposal. Tim yang dibentuk sesuai petunjuk SK Bupati Dompu itu bertugas memvalidasi setiap proposal yang masuk. Andy menjelaskan, verifikasi proposal berperan dalam proses penyaluran, mengenai persoalan yang bakal timbul apabila proses tidak dilalui dengan semestinya. Terkait alur pengajuan dan penyaluran Bansos tersebut, Kepala BPKAD Dompu dan Bendahara sebelumnya juga telah dimintai keterangan. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/why)

DIKLARIFIKASI - Sekda Dompu, H. Agus Bukhari, memenuhi undangan penyidik Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB, Rabu (20/4) kemarin untuk diklarifikasi terkait dana Bansos Dompu tahun 2011 dan 2012.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.