HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SELASA, 22 MARET 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 17 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Empat Dugaan Korupsi di Dompu Diselidiki Kejaksaan Mataram (Suara NTB) Ada empat kasus dugaan korupsi di Kabupaten Dompu sedang diusut Kejaksaan Tinggi NTB. Ke empat kasus itu, dugaan korupsi cetak sawah baru, bantuan bergulir untuk petani, dugaan penyimpangan pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) dan dugaan penyimpangan pembangunan gedung Serba Guna Samakai. Sejumlah pihak terkait, pejabat dan mantan pejabat diklarifikasi sejak awal Maret.
(Suara NTB/ist)
Diawali penyelidikan perluasan sawah baru yang sebelumnya pernah di lakukan di Kabupaten Sumbawa. Kini muncul indikasi persoalan serupa terkait cetak sawah baru di Kabupaten Dompu. Nilainya mencapai Rp 5 miliar. Sumber dana cetak sawah baru ini diketahui dari Kementerian Pertanian RI, melalui nomenklatur dana Bantuan
Sosial (Bansos). Ada indikasi persoalan pada penganggaran. ‘’Tapi apa yang menjadi modus tindak pidana korupsinya masih diselidiki,’’ kata Juru Bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH, Senin (21/3). Diselidikinya persoalan pada cetak sawah baru ini, didasarkan laporan masyarakat yang menilai ada masalah terkait realisasi di lapangan. Ditanya apakah modusnya sama
dengan di Kabupaten Sumbawa terkait design? Menurut Sutapa, penyelidikan masih sifat umum, mulai dari perencanaan, pengalokasian anggaran, sampai dengan realisasi perluasan sawah baru di daerah tersebut. Detail luas dan realisasi anggaran yang terindikasi bermasalah, Sutapa belum mau membuka. ‘’Ini masih penyelidikan,’’ ujarnya. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ula)
DIUSUT – Fisik gedung Paruga Samakai Kabupaten Dompu, salah satu item laporan yang masuk ke Kejaksaan Tinggi NTB dan kini tengah diusut.
PANEN RAYA - Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi saat panen raya di Desa Gapuk, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Senin kemarin.
TO K O H Tidak Anti Bulog GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi meminta Bulog maksimal melakukan penyerapan gabah hasil panen petani tahun 2016 ini sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah. Ia meminta Bulog berinteraksi langsung dengan petani daripada dengan para pedagang. Gubernur juga mengatakan sikapnya selama ini yang menolak keras rencana Bulog mendatangkan beras dari luar daerah bukan sebagai bentuk bahwa ia anti terhadap perusahaan milik negara itu. ‘’Kita tahu bahwa di tataran implementasi pada saat panen raya, Bulog itu lebih suka berinteraksi dengan pedagang daripada petani. Cobalah Bulog turun, berinteraksilah dengan para petani. Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
Komisi IV DPR RI Kawal Bulog Beli Gabah dan Jagung NTB Mataram (Suara NTB) Komisi IV DPR RI akan mengawal supaya pemerintah melalui Perum Bulog melakukan pembelian gabah dan jagung petani di NTB pada saat panen raya. Produksi gabah dan jagung petani di daerah ini yang melimpah setiap tahun harus mampu diserap oleh Bulog dengan harga yang menguntungkan petani. ‘’Karena di bulan-bulan yang akan datang ada panen jagung, padi. Supaya ini tidak terulang (penyerapan tidak maksimal) kami juga akan
TGH.M.Zainul Majdi (Suara NTB/nas)
Dilematis Tegakkan Hukum KAPOLDA NTB Brigjen Pol Drs. Umar Septono SH, MH mengaku, pihaknya dilematis dalam penegakan hukum soal larangan menangkap lobster yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No. 1 Tahun 2015. Di satu sisi nelayan butuh makan sementara di sisi yang lain mereka dilarang untuk menangkap lobster. Sampai saat ini, belum ada solusi yang diberikan kementerian terkait mengenai larangan penangkapan lobster tersebut. ‘’Dengan kebijakan-kebijakan tadi ( l a r a n g a n menangkap lobster) memang ada dilematis waktu kami menyidik. Bersambung ke hal 15 Umar Septono (Suara NTB/dok)
segera melakukan rapat-rapat di pusat agar Bulog bisa menyerap jagung di NTB. Kenapa? Karena di sini potensinya besar. Harganya juga kompetitif, bersaing juga dengan harga jagung impor. Selama komoditas tersebut dihasilkan di dalam negeri, kita tidak boleh impor,’’ tegas Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ir. H.E. Herman Khaeron, M.Si ditemui usai melakukan kunjungan kerja bersama rombongan Komisi IV lainnya di Kantor Gubernur NTB, Senin (21/3) siang kemarin. Bersambung ke hal 15
Suhaili Bangun Komunikasi dengan Pimpinan Parpol Mataram (Suara NTB) Ketua DPD Partai Golkar NTB hasil Musda Praya, H. M. Suhaili FT, SH, mulai menjalin komunikasi dengan sejumlah pimpinan partai politik untuk memuluskan proses pergantian Ketua DPRD NTB yang kini sedang berproses di internal DPRD NTB. Manuver Suhaili itu diakui oleh Ketua Harian DPD Partai Golkar NTB, Ir. H. Misbach Mulyadi, yang
dikonfirmasi Suara NTB, Senin (21/3) kemarin. Misbach menegaskan, Suhaili memang telah bertemu langsung dengan sejumlah pimpinan parpol seperti Gerindra, PKS dan PAN. Dalam pertemuan tersebut, Suhaili menjelaskan tentang keabsahan kepengurusan Partai Golkar hasil Musda Praya. “Untuk menjelaskan kepada mereka bahwa Partai Golkar itu satu, tidak ada dualisme. Kepengurusan
yang sah itu adalah kepengurusan Musda Praya. Sehingga, proses-proses yang kita lakukan di DPD itu adalah proses-proses yang benar,” ujar Misbach. Menurutnya, dalam pertemuan itu pula pihaknya menyertakan surat-surat dari DPP Partai Golkar yang memberikan penegasan bahwa DPD Golkar yang telah menyelenggarakan Musda adalah DPD Golkar yang sah. Bersambung ke hal 15
Direksi Bulog Mengaku Salah Asumsi DIREKTUR Opersional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Pusat, Wahyu Suparyono mengaku salah asumsi terkait awal musim panen padi di NTB tahun 2016. Sehingga ada rencana Bulog untuk mendatangkan beras dari Jawa Timur (Jatim) untuk memenuhi kebutuhan di daerah ini karena stok di NTB menipis. Sekitar akhir tahun 2015, Bulog Divre NTB mengeluarkan beras sebanyak 97.700 ton ke daerah lain. Hal tersebut dikatakan Wahyu pada acara kunjungan kerja Komisi IV yang membidangi pertanian, kelautan, maritim dan kehutanan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Senin (21/3) siang kemarin. Rombongan Komisi IV diterima Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Wahyu menjelaskan, kapasitas gudang Bulog di
NTB sebanyak 112 ribu ton lebih. Jumlah pengadaan beras tahun 2015 untuk wilayah NTB baik PSO dan komersil sebanyak 218 ribu ton lebih. Untuk pengadaan raskin sebanyak 109 ribu ton lebih. Sementara itu, kapasitas gudang Bulog di NTB sebanyak 112 ribu ton lebih. ‘’Sehingga untuk kepentingan pengendalian manajemen stok kami melakukan penyebaran. Telah terjadi surplus (di NTB), ia betul. Dalam rangka ketahanan stok dan pemerataan stok, sisa stok ini kemudian sebesar 99 ribu ton kami gerakkan,’’ terangnya. Wahyu menyebutkan, sebanyak 97.700 ton beras NTB dilakukan move out (pengiriman ke luar) ke daerah lain. Ia mengatakan, bahwa memang serapan Bulog untuk PSO pada tahun 2015 lalu hanya sekitar 52 persen dari target ratusan ribu ton. Bersambung ke hal 15
Cerita SMB 2016 (1)
Menambang Pengalaman di ”Sustainable Mining Bootcamp” Saya masih ingat betul, sruputan kopi terakhir pada sore mendung tanggal 3 Februari mengiringi bahagia saya saat tahu pengumuman menjadi 20 pemenang Newmont Sustainable Mining Bootcamp (SMB) 2016. Nutrisi kafein membuat kebahagiaan saya sukses melunjak-lunjak. JUJUR, saya bahagia bukan soal menangnya.Yang utama,inilah kesempatan langka untuk merealisasi obsesi saya agar bisa menyaksikan langsung realitas perusahaan tambang yang sering dipersepsikan negatif oleh orang awam. Jelas saya tak boleh menyiakan kesempatan emas. Tidakkah lazimnya, tambang
cukup tertutup pada aktivitas masyarakat umum, yang dianggap tak berkepentingan, seperti saya ini? Atau pun, yang berkepentingan juga, semisal pemerintah dan media juga tak akan pernah mudah mendapatkan akses di tambang. Makanya, banyak muncul suara sumbang jika membicarakan tentang tambang.
Saya pikir melalui Sustainable Mining Bootcamp, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sedang lugas buka-bukaan, menghapus stigma tertutup dan negatif tentang perusahaan tambang, khususnya teruntuk dirinya. Sempat terngiang ada sentilan khas aktivis yang skeptis, “Awas lho kamu dicuci otaknya, awas lho kamu cuma dibingkai yang bagus-bagus saja, awas lho kamu diarahkan buat cerita yang positif saja, awas lho kopimu diracun sianida…. Eh. :D” Ah abaikan saja, tak cukuplah hal-hal seperti ini untuk mendatangkan keraguan. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/bul)
PERALATAN - Salah satu peralatan yang dioperasikan di lokasi tambang PTNNT.