Snt 22062016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 93 TAHUN KE 12

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

RABU, 22 JUNI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Mendagri Batalkan Puluhan Perda Bermasalah di NTB Mataram (Suara NTB) Pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah membatalkan 3.143 Peraturan Daerah (Perda) secara nasional. Dari ribuan Perda yang dibatalkan, dari NTB berdasarkan data Kemendagri sebanyak 53 Perda. Terdiri dari sembilan Perda provinsi dan 44 Perda kabupaten/kota. Asisten I Tata Praja dan Aparatur yang juga menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Hukum Setda NTB, Dr. M. Agus Patria, SH, MH mengatakan, seluruh Kepala Biro Hukum se Indonesia dipanggil Kemendagri ke Jakarta, Kamis

TO K O H

(23/6) besok terkait dengan pembatalan Perda tersebut. ‘’Saya kebetulan hari Kamis itu ke Jakarta menghadiri rapat berkaitan dengan pembatalan Perda itu di Kementerian Dalam Negeri. Seluruh Kepala Biro Hukum di-

panggil seluruh Indonesia untuk diberitahukan tentang pembatalan Perda itu,’’ kata Agus dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (21/6) malam. Agus belum mengetahui jumlah persis Perda di NTB yang akan dibatalkan. Namun ia

mengatakan, Kemendagri selaku pejabat yang mempunyai kewenangan membatalkan Perda, ketika itu sudah dibatalkan maka sudah tidak mengikat. ‘’Saya menunggu penjelasan hari Kamis. Karena pertemuan kita hari Kamis. Di situlah kita berdiskusi dengan pihak Kementerian Dalam Negeri. Apakah pasti itu (jumlahnya yang dibatalkan) atau bagaimana,’’ujarnya. Mantan Inspektur Inspektorat NTB ini mengatakan, pemer-

intah kabupaten/kota tak perlu resah dengan pembatalan Perda tersebut. Sepanjang ada alasanalasan hukum yang mendasar tak perlu ada keresahan. Karena memang, lanjutnya, suatu Perda dibatalkan karena dinilai ada hal yang bertentangan. ‘’Kita (daerah) hanya melaksanakan saja. Itulah makanya saya hari Kamis itu akan mendengar penjelasan terlebih dahulu sebelum saya memberikan penjelasan supaya ndak salah. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/uki)

BELUM DISERAHKAN - Alat pertanian bantuan Distan dan TPH NTB tahun 2016, belum didistribusikan oleh Distan TPH Kabupaten Bima kepada Poktan.

Di Kabupaten Bima

Guru Malas Mengajar

Alat Pemipil Jagung Belum Dibagikan ke Poktan

WAKIL Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer mengakui, indeks pendidikan di Kabupaten Bima masih rendah sesuai dengan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dulunya, ketika Kabupaten Bima masih bersatu dengan Kota Bima, Bersambung ke hal 15

Bima (Suara NTB) Puluhan alat pertanian dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan dan TPH) NTB hingga saat ini masih tersimpan di halaman Kantor Distan TPH Kabupaten Bima. Sedianya, bantuan tersebut akan dibagikan kepada kel-

ompok tani (Poktan) di 18 kecamatan di Kabupaten Bima. Pantauan Suara NTB, alat pertanian seperti pemipil jagung dan alat penggiling multifungsi (untuk menggiling padi, jagung dan kedelai), terlihat menyesaki halaman Kantor Distan TPH Kabupaten Bima.

Informasi yang diperoleh, bantuan alat pertanian itu, salah satunya alat pemipil jagung, yang tercatat sebanyak 60 unit. Selain alat pemipil jagung, juga ada alat pertanian lain yakni penggilling multifungsi yang jumlahnya sebanyak 205 unit. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

Kondisi Pendidikan NTB

Angka Partisipasi Bagus, Buta Aksara Tinggi

Panggil Pejabat Kemendikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan angka buta aksara di NTB masih relatif tinggi. Bahkan datanya, di atas angka rata-rata nasional. Kemendikbud mencatat, angka buta aksara di NTB sekitar 10 persen, sementara angka buta aksara nasional sekitar 3,7 persen.

KEJAKSAAN Negeri Mataram mengagendakan pemanggilan pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait penyelidikan dana TK/SD Model Mataram. Sebelumnya, dua mantan Kepala Dikpora Kota Mataram sudah diklarifikasi. ‘’Surat panggilan sudah kami layangkan ke Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)

‘’PERSOALAN buta aksara ini luar biasa. Menurut data kami, di NTB ini masih sekitar 10 persen orang yang buta aksara. Angka ini di atas rata-rata nasional yang sekitar 3,7 persen,’’ Bersambung ke hal 15

Pidsus akan Ambil Alih Penyelidikan ’’Vertical Dryer’’ Mataram (Suara NTB) Pidana Khusus (Pidsus) Kejati NTB akan mengambil alih penyelidikan proyek alat pengering padi atau vertical dryer. Sementara penyelidikan proyek ini masih ditangani bidang Intelijen. “Dalam waktu dekat, kami akan coba ambil penyelidikannya,” kata Aspidsus Suripto Irianto, SH, kepada Suara NTB, kemarin. Pertimbangannya, karena di Bidang Intelijen, sudah terlihat hasil puldata dan pulbaket. Dari gambaran awal itu, bisa dijadikan dasar pihaknya untuk menindaklanjuti ke tingkat penyelidikan. ‘’Kami koordinasi dengan Bidang Intelijen dulu. Kalau sudah oke, kami ambil alih,’’ sebutnya. Sementara perkembangan terakhir penyelidikan proyek vertical dryer tersebut, sejumlah pihak sudah diklarifikasi. Pekan lalu salah satu pihak yang diklarifikasi adalah tim verifikasi bantuan, dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) NTB. Salah satunya, Ketua Tim verifikasi fisik proyek Nur Ilmia, selaku Kepala Seksi Perbenihan dan Sarana Produksi Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan TPH NTB. Bersambung ke hal 15

4 : 57

(Suara NTB/ist)

NERACA PENDIDIKAN - Sekda NTB, H.Rosiady H.Sayuti (tengah) bersama pejabat dari Kemendikbud, saat pemaparan neraca pendidikan daerah di Kantor Gubernur, Selasa (21/6) siang kemarin.

Karena Persoalan Ekonomi KEPALA Dinas Dikpora NTB, Drs. H. Muh. Suruji mengatakan, masih banyaknya siswa yang drop out mengakui bahwa penyebab utamanya adalah persoalan ekonomi. Namun, untuk mengatasi hal tersebut, Pemprov NTB telah membuat Perda Pendidikan. Di mana sudah ada Peraturan Gubernur (Pergub) tentang penanganan pendidikan. “Salah satu tujuannya adalah H. Muh. Suruji

mencegah adanya warga belajar di NTB drop out karena biaya. Seperti ada pemberian beasiswa miskin, BOS daerah, bantuan kepada guru yayasan. Ada enam itemnya termasuk beasiswa untuk perguruan tinggi,” kata Suruji, Selasa (21/6). Dalam menekan angka drop out ini, kata mantan Kepala BKD dan Diklat NTB ini, Pemprov fokus menyentuh sekolah-sekolah swasta mulai dari tingkat madrasah diniyah, MI, M.Ts sampai MA, termasuk juga perguruan tinggi swasta. Bersambung ke hal 15

5:07

12:19

15:39

18:09

19:23


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.