Snt 23062016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 94 TAHUN KE 12

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

KAMIS, 23 JUNI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Giliran Bendahara Bansos KLU Diklarifikasi

DIPERIKSA- Bendahara Bansos KLU Abdul Hakim saat dimintai keterangan di ruang pemeriksaan Intelijen Kejati NTB. (Suara NTB/ars)

Mataram (Suara NTB) Sejumlah pejabat dan mantan pejabat diklarifikasi dalam penyelidikan dana Bansos Kabupaten Lombok Utara (KLU) tahun 2015. Kini giliran Bendahara Bansos, dimintai keterangan seputar bagaimana realisasi anggaran dan dasar pencairannya. Bendahara itu diketahui bernama Abdul Hakim dimintai keterangan di ruangan jaksa penyidik Kadek Topan Adiputra, SH. Abdul Hakim hadir sekitar pPukul 10.00 Wita. Bendahara ini dikonfrontir terkait dokumen pencairan Bansos. Bahkan dia harus membawa kalkulator untuk menghitung kembali anggaran yang cair dan direalisasikan kepada penerima. Banyaknya dokumen yang harus diklarifikasi, membuat permintaan keterangan berlangsung hingga sore kemarin. Sampai sore pun, materi pertanyaan belum semuanya bisa dijawab. Menurut Juru Bicara Kejati NTB Made Sutapa, SH, Bersambung ke hal 15

Program Unggulan

Direktif Gubernur Belum Jadi Pedoman

Mataram (Suara NTB) Fraksi Partai Demokrat DPRD NTB mencermati, sepanjang tahun 2015, terobosan SKPD yang bertanggung jawab pada program unggulan belum maksimal. Menurut Fraksi Demokrat, direktif (instruksi) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang meminta dilakukan revitalisasi program unggulan belum maksimal ditindaklanjuti SKPD.

TO K O H SEKDA NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D mengatakan anggota Panitia Seleksi (Pansel) untuk melakukan seleksi terbuka sejumlah kepala SKPD lingkup Pemprov NTB telah terbentuk. Pansel yang terdiri dari sembilan orang anggota itu melakukan rapat perdana pada Rabu (22/ 6) siang kemarin. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)

Cari Ahli Lain SATU per satu kasus dugaan tindak pidana korupsi dihentikan penyelidikan dan penyidikannya oleh Kejaksaan Tinggi NTB. Setelah beberapa kasus sebelumnya, satu lagi yang sudah ditingkatkan ke penyidikan, yakni proyek Pendidikan Anak Usia Dini – Nonformal dan Informal (PAUD-NI) juga dihentikan penyidikannya. Bahkan proyek jalur trekking Rinjani berpotensi dihentikan. Namun sebelum itu, ahli lain akan dipertimbangkan. Penghentian penyelidikan proyek trekking Rinjani alasannya karena tidak ada ahli yang mau naik ke Rinjani. Bersambung ke hal 15 Suripto Irianto (Suara NTB/dok)

sudah berjalan baik pada periode pertama kepemimpinan gubernur, sepatutnya terus dijaga dan dikembangkan. ‘’Fraksi Partai Demokrat mencermati sepanjang 2015 silam terobosan yang berkaitan dengan program unggulan belum maksimal. Itu menunjukkan arahan dan direktif gubernur belum

menjadi pedoman dan pegangan,’’ kata Guntur saat pembacaan pandangan fraksinya atas Raperda Pertanggungjawaban APBD 2015 dalam rapat paripurna di DPRD NTB, Rabu (22/6) siang kemarin. Hadir pada rapat paripurna itu, Sekda NTB, Bersambung ke hal 15

Pemprov Anggap Pengentasan Buta Aksara Sudah Tuntas

Buka Pendaftaran

KO M E N TTAA R

Juru Bicara Fraksi Partai Demokrat DPRD NTB, M. Guntur Halba mengingatkan secara khusus direktif gubernur tahun 2015 yang mendorong revitalisasi sejumlah program unggulan. Menurutnya, direktif ini masih sangat relevan untuk dikedepankan kembali saat ini. Program unggulan yang

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menganggap program pengentasan buta aksara di daerah ini sudah tuntas. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014, persentase angka buta aksara di NTB sebesar 10 persen lebih. “Sudah selesai pengentasan buta aksara ini. Yang belum selesai ini datanya. Di lapangan sudah selesai. Bisa dilihat sejak tahun 2012, tidak ada lagi penganggaran untuk pengentasan buta aksara. Karena berdasarkan program yang sudah kita jalankan sudah selesai,” kata Kepala Dinas Dikpora NTB, Drs. H. Muh. Suruji dikonfirmasi di Mataram, kemarin. Dijelaskan, Pemprov NTB san-

gat gencar menuntaskan buta aksara sejak 2009, 2010 dan 2011. Menurutnya, ketika BPS turun melakukan sampling pendataan kemungkinan petugas tak memahami psikologi masyarakat yang didatangi. Persepsi masyarakat, ketika petugas datang melakukan pendataan, mereka mengaku buta aksara supaya dibelajarkan dan dapat honor (uang). Bersambung ke hal 15 BELAJAR - Sejumlah warga belajar membaca saat mengikuti program pemberantasan buta aksara di Dusun Loloan, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara beberapa waktu lalu.

(ant/Bali Post)

Konflik Golkar dan Umar Tutup Buku Mataram (Suara NTB) – Drama perseteruan DPD Partai Golkar NTB dengan H. Umar Said, S.Ag berakhir dengan perdamaian. DPP Partai Golkar dipastikan akan merehabilitasi keanggotaan Umar. Sebagai gantinya, Umar telah menarik gugatan perdata yang diajukannya melalui Pengadilan Negeri Mataram. Kesepakatan itu diperoleh dalam pertemuan yang digelar di Kantor DPP Partai Golkar, di Jakarta, Rabu kemarin. Juru Bic(Suara NTB/ist) ara DPD Partai Golkar NTB, Chris TUTUP BUKU – Suasana pertemuan antara H. Umar Said Parangan, SE, mengutarakan, (paling kiri) dengan Nurdin Halid (tengah) yang didampingi Bersambung ke hal 15 H. Misbach Mulyadi, Johan Rosihan dan Mori Hanafi.

Pemprov Pasrah, Dewan Pertanyakan Pembatalan Puluhan Perda di NTB Mataram (Suara NTB) Kalangan eksekutif dan legislatif berbeda pandangan terkait dengan pembatalan puluhan Peraturan Daerah (Perda) NTB oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pemprov NTB menerima pembatalan Perda tersebut, sementara kalangan DPRD NTB masih mempertanyakan sikap pemerintah pusat dalam hal ini Kemendagri yang membatalkan 9 Perda provinsi dan 44 Perda kabupaten/kota itu.

Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D yang dikonfirmasi usai menghadiri rapat paripurna di DPRD NTB, Rabu (22/6) siang kemarin mengatakan Pemprov akan mengikuti kebijakan pusat. Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pemda harus patuh pada Presiden sebagai Kepala Negara. ‘’Kita di pemerintah tidak bisa menentang Presiden. Tentu pemerintah pusat juga punya alasan, apa yang menjadi dasar kenapa kemudian Per-

da-perda tersebut dibatalkan,’’ kata Rosiady. Sepanjang yang ia ketahui, Perda-perda yang dibatalkan tersebut adalah yang menghambat investasi. Sekda mengatakan, harus diakui bahwa banyak Perda di kabupaten/ kota menurut dunia usaha yang menghambat investasi. Seperti lamanya pengurusan izin usaha, transparansi perizinan, besaran biaya yang dikeluarkan dalam pengurusan perizinan usaha. Bersambung ke hal 15

4 : 57

4 : 57

5:07

12:20

15:39

18:09

19:23

5:07

12:19

15:39

18:09

19:23


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.