HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 69 TAHUN KE 12
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
RABU, 25 MEI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kemiskinan dan ”Piala” yang Kehilangan Makna
Oleh: Agus Talino
PERSOALAN kemiskinan adalah persoalan kita semua. Artinya, “menyelesaikan” kemiskinan di NTB yang angkanya masih relatif besar, — sesuai data BPS 2015 sebesar 16,54 persen atau sekitar 802.029 jiwa— tidak bisa diserahkan pada satu dua orang. Kita semua harus bergerak. Kita semua harus bekerja dan kita semua harus terus ber-
juang. Sehingga target penurunan angka kemiskinan yang rencananya direvisi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB dari satu persen menjadi dua persen bisa tercapai. Tidak sedikit yang meragukan NTB bisa menurunkan angka kemiskinan dua persen. Sebab, sementara ini, kemam-
puan NTB menurunkan angka kemiskinan belum menyentuh angka satu persen. Masih sekitar 0,56 persen. Tetapi kita harus mempunyai keyakinan, bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup. “Keajaiban” bisa saja terjadi. Artinya, jangankan dua persen. Tiga persen pun bisa kita capai. Persoalannya, kita memang harus
mau bergerak bersama-sama untuk menyelesaikannya. Menyelesaikan persoalan kemiskinan bukanlah pekerjaan biasa. Ini adalah pekerjaan yang mulia. Pekerjaan yang berkaitan dengan kemanusiaan. Ketika kita bersungguh-sungguh, Insya Allah, tangan Tuhan juga bergerak untuk membantu. Bersambung ke hal 15
Wagub dan Tujuh Wakil Kepala Daerah Kunjungi Bantaeng
Nurdin Abdullah Janji Jembatani NTB untuk Akses Hibah Jepang Bantaeng (Suara NTB) Pertemuan Wakil Gubernur (Wagub) NTB beserta tujuh wakil bupati / wakil walikota di NTB dengan Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah, di Bantaeng, Sulawesi Selatan, Selasa (24/5) kemarin bisa membuka babak baru bagi pembangunan di NTB. Dalam pertemuan tersebut, Nurdin Abdullah melontarkan janjinya untuk menjembatani akses bagi daerah-daerah di NTB yang ingin menerima bantuan hibah dari Jepang.
Nurdin Abdullah adalah tipikal pemimpin yang mampu memanfaatkan relasi dan akses yang ia miliki untuk mendorong kemajuan daerah yang dipimpinnya. Berbekal relasi dan akses yang bagus dengan sejumlah pi-
hak di Jepang, Nurdin mampu mendatangkan banyak bantuan (hibah) dari negeri sakura itu. Sejumlah bantuan, mulai dari pengembangan komoditas jagung unggulan Jepang, infrastruktur pertanian, fasilitas re-
kreasi dan olahraga, hingga fasilitas kesehatan seperti ambulans berhasil dikelola Nurdin untuk mengimbangi kempesnya kantong Pemerintah Kabupaten Bantaeng. Bersambung ke hal 15
CINDERAMATA - Wagub NTB, H.Muh.Amin menerima cinderamata dari Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah (kiri). Wagub H.Muh.Amin dan para wakil kepala daerah di NTB serta pejabat lainnya, foto bersama dengan Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah.
TO K O H
KPK Pertemukan Polda dan Kejati
Angka Kebutaan Tinggi KEPALA Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, drg. Eka Junaidi mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan 2014 lalu, sebanyak 4 persen atau 40 ribu orang penduduk NTB usia 50 tahun ke atas mengalami kebutaan. Dari jumlah itu, sebanyak 25 ribu orang yang mengalami kebutaan akibat penyakit katarak. Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R Ingatkan Hakim di NTB TAK bosan Komisi Yudisial (KY) mengingatkan soal perilaku hakim agar jauh dari tindakan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Masyarakat yang menemukan perilaku miring oknum hakim di NTB diminta untuk melapor. Penegasan ini tak lepas dari tercorengnya kembali lembaga peradilan, dipicu kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK Ketua Pengadilan Negeri Kepahiang Provinsi Bengkulu, Janner Pur. Dengan demikian, sudah delapan hakim ditangkap KPK dan tiga lainnya pejabat Mahkamah Agung (MA). Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi menjadi salah satu pembicara pada kegiatan konvensi nasional Indonesia Berkemajuan dengan tema ‘’Politik Berkemajuan” bertempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (24/5). Acara yang dibuka Presiden Ir. Joko Widodo menghadirkan beberapa tokoh nasional seperti mantan Presiden BJ. Habibie dan Hj. Megawati Soekarno Putri. Pada kesempatan tersebut Gubernur NTB mendapat waktu pada sesi diskusi panel pada hari kedua bersama beberapa kepala daerah baik gubernur maupun bupati/walikota terpilih menyampaikan presentasi dengan tema Pembangunan Daerah dan Pembangunan Nasional: Perspektif Good Governance bersama Walikota, Ridwan Kamil, Bupati Sorong, Bupati Batang, Walikota Yogyakartadan Bupati Bojonegoro. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/Humas Setda NTB)
PEMBICARA - Gubernur NTB,TGH.M.Zainul Majdi tampil sebagai pembicara pada kegiatan konvensi nasional Indonesia Berkemajuan dengan tema ‘’Politik Berkemajuan” bertempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (24/5).
Penyelundup Bibit Lobster Ditangkap di LIA Mataram (Suara NTB) – Kantor Pengawasan Pelayanan Bea dan Cukai Mataram berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 6.250 bibit Lobster, Senin (23/5) lalu, di Lombok International Airport (LIA). Petugas menangkap tersangka berinisial AS. Kini kasus itu ditangani Subdit IV Ditreskrimsus Polda NTB. Saat itu sekitar pukul 18.30 Wita, AS memasuki ruang penumpang bandara untuk menuju pesawat Silk Air Nomor (Suara NTB/why) penerbangan MI 127 tu- BIBIT LOBSTER - Kepala Kantor Bea Cukai Mataram, Himawan juan Singapura. AS beru- Indarjono (kanan) dan Kepala Karantina Ikan Kelas II Mataram, saha mengelabui petu- Muhlin menunjukkan bibit lobster dalam plastik. gas dengan memasukkan beberapa kantong air dan pemeriksaan fisik meli- penumpang,’’ ujar Kepala berisi bibit lobster dalam ko- batkan Balai Karantina Ikan, Kantor Pengawasan dan Pelper barang warga biru tua. Pengendali Mutu dan ayanan Bea dan Cukai Tipe Namun berkat informasi in- Keamanan Hasil Perikanan Madya Pabean C Mataram, telijen dan aparat Kodim (BKIM) Kelas II Mataram. Himawan Indarjono, Selasa 1620/Lombok Tengah, profil‘’Jadi pelaku ini menga- (24/5) dalam eskpose penging dilakukan khusus kepa- ngkut barang seolah-olah gagalan penyelundupan bibit da AS dan barang bawaannya bagian dari bagasi. Sehingga lobster. melalui pemeriksaan X-Ray dimasukkan dalam bagasi Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Agenda Koordinasi dan Supervisi (Korsup) kasus korupsi KPK di NTB,agenda utamanya adalah mempertemukan dua penegak hukum, Kejaksaan Tinggi NTB dan Polda NTB. Tujuannya untuk menyamakan persepsi dalam penanganan enam perkara mandek. Total ada enam kasus yang dikorsup. Semuanya menurut Kasi Penuntutan Kejati NTB I Wayan Dana Aryantha melalui Juru Bicara Kejati, Made Sutapa, SH, akan berhubungan dengan Kejaksaan, apalagi ada diantaranya yang beberapa kali P19 (dikembalikan untuk dilengkapi petunjuk JPU). “Jadi nanti kami akan dipertemukan dengan pihak kepolisian, dalam rangka menyamakan persepsi terkait enam kasus ini. Nanti KPK yang akan memutuskan,” kata Sutapa kepada Suara NTB, Selasa (24/5). Tujuan akhir dari pertemuan yang di Mapolda NTB itu, agar tidak ada lagi kasus mandek atau penanganan berlarut larut. Pada dasarnya keinginan pihaknya juga sama dengan Polda NTB, mengurai kasus agar tidak menjadi tunggakan di tahun tahun berikutnya. ‘’Bagaimana agar korsup nanti kesimpulannya tidak ada tunggakan kasus,’’ tegasnya. Sebelum ke NTB, KPK telah mengirim surat ke Polda NTB dan disampaikan kepada Seksi Penuntutan Kejati NTB tanggal 16 Mei 2016. Isinya, ada enam kasus yang dikorsup. Diantaranya, kasus pengadaan Sandang Pangan di Pemkab Lombok Timur senilai Rp 2,7 miliar, ditangani Subdit III Ditreskrimsus Polda NTB. Bersambung ke hal 15