Snt 26052016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

16 HALAMAN NOMOR 70 TAHUN KE 12

SUARA NTB

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

KAMIS, 26 MEI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Dugaan Suap SRG-iPasar

KPK Sebut Alat Bukti Sudah Kuat

Mataram (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih aktif memantau perkembangan penanganan dugaan suap oknum pejabat pada proyek Sistem Resi Gudang (SRG) – iPasar di Lombok Timur (Lotim). Indikasi tindak pidana dalam kasus ini diyakinkan kuat, karena pernah diselidiki tahun 2015 lalu, kemudian diserahkan ke Kejati NTB penyelidikannya. Menurut Koordiantor Korsup KPK, Endang Tarsa, sejak ditangani Bidang Penindakan KPK, kasus itu sudah memenuhi unsur dugaan tindak pidana. Namun dengan alasan efisiensi dan kasusnya relatif mudah ditangani, sehingga penanganannya diserahkan ke Kejati NTB. ‘’KPK yakin, Insya Allah. Kami tidak akan melimpahkan kalau tidak ada alat bukti kuat,” tegas Endang Tarsa, usai memimpin Korsup tiga kasus korupsi di Mapolda NTB, Rabu (25/5). ‘’Alasannya, perkara ini sangat sederhana (penanganannya). Kita ingin

KPK yakin, Insya Allah. Kami tidak akan melimpahkan kalau tidak ada alat bukti kuat Endang Tarsa besarkan APH di daerah,’’ sambungnya saat ditanya alasan pelimpahan kasus dugaan suap proyek SRG berkaitan dengan investasi pengelolaan jagung PT.iPasar Indonesia itu. Walaupun kasus ini diserahkan dalam posisi masih penyelidikan, tapi diungkap-

kannya, hasil ekspose di KPK beberapa waktu lalu, sudah diyakini ada dua alat bukti cukup untuk menguatkan adanya tindak pidana korupsi. ‘’Sehingga kami yakinkan bisa dinaikkan ke penyidikan,’’ tegasnya. Bersambung ke hal 15

Korsup KPK Rekomendasikan Tiga Kasus Korupsi Dilanjutkan Mataram (Suara NTB) Tim Koordinasi dan Supervisi (Korsup) KPK merekomendasikan tiga kasus dugaan korupsi ditangani kepolisian dilanjutkan penyelidikan dan penyidikannya. Hambatan salah satunya dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) diminta

tidak jadi kendala lagi. Korsup KPK berlangsung tertutup di ruang rapat Biro Operasional Polda NTB mulai pukul 09.00 Wita hingga pukul 15.30 Wita, Rabu (25/5) kemarin. Dipimpin Ketua Tim Korsup, Endang Tarsa, terpadu dengan tim dari Kejaksaan Agung dan Bareskrim. Bersambung ke hal 15

Tenun Gumise akan Jadi Pakaian Dinas ASN Lobar Giri Menang (Suara NTB) Pemkab Lombok Barat (Lobar) akan memberlakukan kebijakan pakaian dinas Aparatur Sipil Negera (ASN) di Lobar menggunakan salah satu hasil kerajinan khas Lobar yakni kain Tenun Gumise. Kebijakan ini sebagai bentuk promosi dan komitmen pemda dalam menggunakan produk lokal. Demikian diungkapkan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lobar, H. Joko Wiratno, kemarin. Pihaknya menargetkan mulai tahun depan, ASN di Lobar menggunakan kain tenun sebagai pakaian dinas. Joko menjelaskan

Gumise merupakan salah satu kampung di Kecamatan Gerung yang berada di atas bukit. Kampung Gumise terkenal sebagai kampung penghasil kain tenun khas yang sudah dikenal luas. ‘’Bahkan Bupati Lobar punya gagasan seluruh PNS harus mengenakan kain tenun produksi Gumesa. Targetnya tahun depan sudah pakai tenun Gumise bagi PNS se Lobar,’’ ungkapnya Joko mengutip arahan Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid. Mendukung targetnya tersebut, Diskop UKM Lobar telah meminta para perajin di Gumise membuat kain tenun sepanjang 8

ribu potong. Sebab jumlah pegawai Lobar mencapai 8 ribu lebih. Pengerjaannya pun sedang dimulai sejak sekarang. Pasalnya produksi harus dicicil. Jumlah perajin masih sedikit dan tidak sebanding dengan jumlah pesanan. Minimal dalam sebulan bisa menghasilkan 120 meter. Sementara masing-masing pegawai membutuhkan kain sepanjang 2,5 meter untuk pakaian atas saja. Produksi dari Gumise saja tak cukup. Sebab itu, pihaknya juga akan menghubungi para perajin di Kebon Ayu, Babussalam, Kuripan dan lain-lain. Bersambung ke hal 15

TO K O H

Ributkan Komunis, Pekerjaan Sia-sia

Harus Dikeluarkan dari PMN

Mataram (Suara NTB) – Maraknya muncul simbol palu arit sebagai representasi logo komunis, satu sisi dianggap meresahkan masyarakat. Tapi di sisi yang lain, Danrem 162/WB Kol. Inf. Farid Makruf, MA, mempolemikkan komunis hanya akan sia – sia. Karena dia mengindikasikan, kemunculan simbol-simbol dimaksud, baik dalam bentuk pamflet, kaos, topi bergampar palu arit, hanya propaganda yang sengaja dimunculkan untuk merapuhkan nasionalisme masyarakat. Setelah keutuhan NKRI dianggap sudah porak poranda, maka kepentingan luar akan masuk. ‘’Sebab kemunculan PKI ini hanya akal akalan saja. Maksud propaganda. Kalau kita ributkan, justru akan menjadi sia-sia. Padahal ada kepentingan lain yang harus kita pikirkan soal memajukan daerah dan negara ini,’’ kata Danrem dalam silaturahmi dengan wartawan, Rabu (25/5) sore kemarin. PKI dianggap sebagai fenomena latah di beberapa daerah, termasuk kemunculan di sejumlah titik simbol sama.

SELUAS 109 hektar lahan di kawasan Mandalika Resort yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) diminta dikeluarkan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) Kementerian BUMN. Artinya, seratusan hektar lahan itu belum dibebaskan atau belum dilakukan ganti rugi sesuai dengan bukti-bukti yang ada, baik data BPN, ITDC dan masyarakat. Bersambung ke hal 15 H. Abdul Hakim (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Cabut Dua IUP KEPALA Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKMPT) NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP mengungkapkan Pemprov NTB, fokus untuk menuntaskan evaluasi terhadap Izin Usaha Pertambangan (IUP) bermasalah, yang jumlahnya 114 buah. Sebanyak dua buah IUP mineral logam di Bima dan Dompu telah dicabut. Sementara, seratusan lainnya sudah sudah tidak dilakukan perpanjangan izin atau pengakhiran izin. “Kita selesaikan dulu menjadi koordinasi dan supervise (Korsup) KPK untuk 114 IUP logam dan non logam. Bersambung H. Ridwan Syah ke hal 15 (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/her)

TENUN GUMISE - Seorang perajin menunjukkan hasil kerajinan tenun Gumise.

(Suara NTB/bul)

MELIMPAH - Ikan tuna menjadi salah satu komoditas hasil tangkap nelayan NTB yang menjadi perhatian dunia. Selama ini, tuna yang ditangkap nelayan NTB sangat melimpah. Namun ironisnya, tuna komoditas ekspor ini tidak langsung diekspor dari NTB tetapi harus melalui Bali. Dinas Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan NGO sedang melakukan pendataan potensi riil tuna NTB. Tampak seorang nelayan sedang merapikan tuna hasil tangkapan di wilayah Lombok Timur.

Temui Gubernur, Investor Jepang Lirik Potensi Pijar NTB Mataram (Suara NTB) Investor asal Jepang mulai melirik potensi Sapi, Jagung dan Rumput Laut (Pijar) yang dimiliki NTB. Jajaran manajemen PT. SBCS Indonesia, fasilitator investor asal Jepang yang berinvestasi di Indonesia, menemui Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi untuk menjajaki dan melihat potensi-potensi dalam bidang agrikultur yang dimiliki NTB. “Sekarang ini kita melihat lokasi investasi di luar pulau

Jawa , potensi masing-masing daerahnya bagaimana, kita cari tahu neednya bagaimana. Nanti investor Jepangnya kita bantu untuk transfer knowledge atau foundingnya,” kata Senior Associate Business Advisory Department PT. SBCS Indonesia, Nareswari Worohapsari ketika dikonfirmasi usai menghadap Gubernur NTB di ruang kerjanya, Rabu (25/5) siang kemarin. Saat menemui gubernur, jajaran manajemen PT SBCS ini

didampingi Kepala BKPMPT NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, MTP. PT. SBCS Indonesia merupakan sejenis Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang ada di Indonesia. Mereka inilah yang memfasilitasi para investor yang berasal dari negeri sakura itu untuk berinvestasi di Indonesia. Nareswari mengatakan, saat bertemu gubernur, pihaknya berdiskusi tentang potensi-potensi investasi yang ada di NTB. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ars)

Farid Makruf Jika masyarakat dan aparat sibuk mengurusi satu persoalan ini, maka misi pihak tertentu menguasai negara akan lebih mudah. Dia mengingatkan soal perang ‘’candu’’ Inggris yang berhasil memporakporandakan Cina, tidak lepas dari pertahanan dari dalam yang dikoyak. Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.