Snt 27042016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

16 HALAMAN NOMOR 47 TAHUN KE 12

SUARA NTB

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

RABU, 27 APRIL 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

IDB - Kemenkeu Dukung Proyek Mandalika Resort dan Global Hub Kayangan Mataram (Suara NTB) Islamic Development Bank (IDB) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendukung penuh dua proyek strategis yang direncanakan Pemprov NTB. Dua proyek itu adalah, pengembangan kawasan wisata Mandalika Resort dan pembangunan Global Hub Kayangan. Menteri Keuangan RI, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D mengatakan, pihaknya telah menerima dua proposal dari Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi terkait dengan pengembangan dua proyek strategis tersebut. Bambang mengatakan, kawasan pariwisata Mandalika, Kuta, Lombok Tengah diharapkan menjadi destinasi wisata utama bagi wisatawan muslim di dunia. Dikatakan, langkah Pemprov yang ingin mengembangkan wisata halal sejalan dengan langkah pemerintah pusat yang snagat serius mengembangkan sektor pariwisata. Di tingkat Asean katanya, Indonesia menempati posisi nomor empat jumlah terbanyak angka kunjungan wisatawan asing. Indonesia masih berada di bawah Malaysia, Thailand dan Singapura dari sisi jumlah wisatawan asing. Padahal, katanya, dari sisi luas wilayah, Indonesia paling luas dari seluruh negara Asean. Begitu juga dari sisi jumlah penduduk, Indonesia paling banyak jumlah penduduknya. ‘’Tapi kenapa jumlah wisatawan asing kita nomor empat, di bawah Malaysia, Thailand dan Singapura? Salah satu yang membuat pariwisata Malaysia itu menarik bagi wisatawan asing adalah besarnya porsi wisatawan dari Timur Tengah,’’ (Suara NTB/humassetdantb) ungkapnya. CINDERAMATA - Presiden IDB Group, Ahmad Mohamed Ali menerima cinderamata dari Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Bersambung ke hal 15 Majdi disaksikan Menteri Keuangan RI, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, kemarin.

Kurangi Kemiskinan

Fokus Benahi Infrastruktur Dasar Giri Menang (Suara NTB) Menteri Keuangan RI, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D mengatakan, mengurangi kemiskinan tidak bisa hanya dengan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat. Menurutnya, pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus fokus dalam membenahi infrastruktur dasar yang dibutuhkan masyarakat.

TO K O H

“Mari kita bersama-sama memfokuskan diri memperbaiki infrastruktur dasar mengurangi kemiskinan. Jangan kita hanya berpikir dengan memberikan bantuan langsung untuk mengurangi kemiskinan. Harus ada penyiapan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat untuk mengurangi kemiskinan,” ujarnya pada

’’Zero’’Tunggakan

Anggaran Pendidikan NTB Berada di Urutan ke Dua Terendah?

(Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

Mataram (Suara NTB) Badan Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPKLN) Kemendikbud merilis NTB berada di urutan 33 atau kedua terendah dari 34 provinsi di Indonesia yang mengalokasikan APBD untuk biaya pendidikan per siswa pada 2015. Data yang dikeluarkan BPKLN Kemendikbud menyebutkan alokasi anggaran untuk pendidikan oleh Pemprov NTB pada 2015 hanya 1,57 persen dari total APBD atau sebesar Rp 41.500 per siswa per tahun. NTB hanya berada satu tingkat di atas Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan alokasi APBD sebesar 0,84 persen atau Rp 36.700 per siswa per tahun Menanggapi hal ini, Kepala Dikpora NTB, Dr. Ir. H. Rosiady Sayuti, M.Sc., ditemui di kantornya, Selasa (26/4) men-

Ada Kesalahan Data NERACA pendidikan daerah NTB tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menunjukkan persentase penduduk tuna aksara di NTB tertinggi di Indonesia. Dengan persentase 10,62 persen atau 315.258 orang. Melihat hal ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB menilai ada kesalah data yang ditampilkan. Kepala Dikpora NTB, Dr. Ir. H. Rosiady H.Sayuti, M.Sc., H. Rosiady H.Sayuti Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)

gatakan, bahwa angka yang tercantum itu hanya berasal dari Neraca Pendidikan Daerah (DPA) Dikpora saja. Tidak mencakup anggaran pendidikan yang berasal dari anggaran di luar Dikpora. “Mungkin tidak dimasukkan anggaran pendidikan dari luar Dikpora. Angka Rp 47 miliar itu DPA Dikpora, sementara anggaran pendidikan di NTB itu sebagian juga dari BPKAD,” katanya. Dikatakan, dana APBD NTB dialokasikan untuk pendidikan sebesar 20 persen. Anggaran pendidikan NTB juga berasal dari lembaga di luar Dikpora. Seperti Badan Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang mengalokasikan dana hibah bansos untuk pendidikan. “Itu yang tidak masuk di situ,” kata Rosiady. Bersambung ke hal 15

bangun infrastruktur. Menurutnya, tema ini sangat cocok dengan kondisi di Indonesia saat ini. Ia menjelaskan, pemerintah pusat sedang giatgiatnya membangun infrastruktur dasar yang dibutuhkan masyarakat. ‘’Karena di Indonesia ini masih sangat kurang adalah infrastruktur dasar. Infrastruktur yang lang-

mereka,’’ imbuhnya. Untuk itu, ia mengajak semua pihak termasuk gubernur untuk memperhatikan aksesibilitas masyarakat terhadap infrastruktur dasar ini. Dengan membuka akses jalan, air bersih dan listrik baik di Pulau Lombok dan Sumbawa. Maka ia yakin tingkat kemiskinan mulai dari daerah sampai nasional akan bisa berkurang. ‘’Dengan membuka jalan yang terkecil apakah di Lombok atau Sumbawa. Mempermudah akses air bersih, saya yakin tingkat kemiskinan daerah, nasional akan bisa berkurang,’’ katanya optimis. (nas)

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 pos anggaran Sat Pol PP KabuMataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 Terungkap informasi baru paten Bima sebesar Rp 5 mil1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 dari perkembangan penyidikan iar Tahun 2014, ditemukan dari 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 kasus dugaan penyimpangan sejumlah kegiatan. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 Dirincinya, seperti pengadapenggunaan anggaran pada Kan1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 an - pengadaan, kegiatan intor Sat Pol PP Kabupaten 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 Bima. Dari rincian penyid- ternal dan eksternal yang meng1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 ik Kejari Raba Bima, in- gunakan pos anggaran itu, juga 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 dikasi kerugian negara dana operasional lainnya sep1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 mencapai Rp 2 miliar erti dana perjalanan dinas. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 lebih. Dari kasus ini, ‘’Dari pemeriksaan kami, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 tiga calon tersangka diduga banyak yang fiktif. Se1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 hingga kerugian negaranya dibidik. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 kami taksir sebesar itu,” kata “Hasil taksiran 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 kami sementara, Yoga, didampingi penyidik Pid1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 kerugian negara di sus Reza Safetsila Yusa, SH. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 Namun untuk kepastian bekasus Sat Pol PP 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 ini sebesar Rp 2 saran kerugian negara ini, pi1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 miliar lebih,’’ sebut haknya sedang berkoordinasi 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 Kasi Pidsus Kejari dengan Badan Pengawasan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 Raba Bima, Yoga Keuangan dan Pembangunan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 Sukmana, SH kepa- (BPKP). Surat sudah dilayang1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 da Suara NTB, di kan untuk permintaan gelar 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 Mataram Selasa (26/ perkara bersama, dalam rangka 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 4). Kerugian negara itu permintaan audit. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 hampir separuh dari pagu Bersambung ke hal 15 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 Yoga Sukmana 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789

Kasus Satpol PP Bima

Kejaksaan Bidik Tiga Tersangka

(Suara NTB/ars)

TP4D Awasi Proyek BWS Rp 1 Triliun

Asdin Julaidy

Mataram (Suara NTB) Pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, resmi melibatkan Kejaksaan dalam mengawal dan mengamankan proyek senilai Rp 1 triliun lebih, tahun 2016. Pengawalan itu ditandai dengan pelibatan Tim Pengawal Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D). Kepala BWS Nusa Tenggara I, Ir. Asdin Julaidy, MM., MT, mengaku, tahun 2016 ini ada Rp 1 triliun alokasi dana untuk instansi yang membidangi infrastruktur pengairan itu. “Tahun 2016, dana kita Rp 1 triliun lebih. Nah sekarang semua pekerjaan dari dana kami minta pengawasan melekat dari TP4D ini,” kata Asdin Juliady kepada wartawan usai bertemu dengan tim TP4D Kejati NTB, Selasa (26/4). Dana ini jauh lebih besar dari tahun sebelumnya, hanya Rp 500 miliar. Namun dengan ber-

bagai upaya, ia mengaku menggenjot dana dari pusat hingga Rp 1 triliun untuk memaksimalkan pembangunan di NTB. Pihaknya kini sedang serius melibatkan Kejaksaan dalam pengawalan semua proyek yang dilaksakan tahun 2016 ini, tanpa terkecuali. “Kami bersyukur dengan kesepakatan ini, akan terus ditindaklanjuti oleh TP4D,” jelasnya. Sebagai bentuk keterbukaannya, Kejaksaan akan diminta mengawal sejak pelaksanaan tender, perencanaan, sampai pelaksanaanya. Ini dimaksudnya agar tidak salah persepsi dan tidak miskomunikasi. Sebab banyak laporan indikasi penyimpangan yang cukup mengganggu kinerja pihaknya, Hendrik Selalau Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ars)

Martono

TIM dari Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung melakukan supervisi penanganan kasus korupsi di Kejati NTB. Mereka mengecek tunggakan kasus dan target penyelesaian yang masih penyelidikan. Desember 2016, Kejati NTB ditargetkan zero tunggakan. Tim Supervisi Jampidsus Kejagung mengumpulkan petinggi Kejati NTB serta semua Kepala Kejaksaan Negeri, Selasa (26/4) di Aula Kejati. Bersambung ke hal 15

acara roadshow mempromosikan sidang tahunan IDB ke-41 di Kawasan Wisata Senggigi Lombok Barat, Selasa (26/4) siang kemarin. Ia mengatakan, tema pertemuan tahunan atau annual meeting IDB tahun ini adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dengan cara mem-

sung bersentuhan dengan masyarakat, infrastruktur yang langsung bisa mengurangi kemiskinan,’’ katanya. Bambang mengungkapkan, kadangkala kemiskinan itu timbul karena infrastruktur dasar yang tak mencukupi. Dampaknya, akses masyarakat terhadap air minum, listrik dan jalan atau transportasi sangat susah. Sehingga, inilah yang menyebabkan tingginya angka kemiskinan. ‘’Kalau kita sebagai pimpinan di daerah atau di pusat tidak mempedulikan akses saudara kita. Infrastruktur dasar ini maka secara pelan-pelan kita memiskinkan


SUARA MATARAM

SUARA NTB Rabu, 27 April 2016

Halaman 2

Nihil DBD

(Suara NTB/cem)

JALAN MASUK RTH PAGUTAN - Pemkot Mataram tidak ingin pengelolaan RTH Pagutan diserahkan pada pihak ketiga. Pemkot Mataram belajar dari pengalamanpengalaman sebelumnya dimana banyak pihak ketiga yang dinilai wanprestasi dan tidak melaksanakan komitmennya. Jalan masuk menuju RTH Pagutan yang rencananya akan dijadikan pusat agrowisata. (Suara NTB/ynt)

Kinerja SKPD akan Dievaluasi Tiap Dua Bulan Mataram (Suara NTB) Kinerja SKPD lingkup Pemkot Mataram akan dievaluasi setiap dua bulan oleh Walikota dan Wakil Walikota. Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menyampaikan setiap dua bulan sekali, ia bersama Walikota akan melakukan pertemuan dengan masing-masing SKPD dalam rangka memantau berbagai program yang telah maupun belum terealisasi.

Pertanyakan Komitmen Pemkot KETUA Komisi III DPRD Kota Mataram, I Gede Wiska, SPt., menyayangkan pernyataan Kepala DPKP (Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan) Kota Mataram yang mengatakan bahwa kawasan lingkar selatan Kota Matara, sudah tidak layak untuk menanam padi. Menurut Wiska, lingkar selatan masih sangat layak untuk menanam padi. Meskipun di bagian depan lahan pertanian sudah banyak yang beralih fungsi menjadi kantor, namun di bagian belakang masih banyak lahan pertanian produktif milik warga. ‘’Kalau sesederhana itu berpikirnya, bahwa di situ tidak bisa untuk menanam padi, lalu bagaimana nasib petani,’’ tuturnya. Mestinya dengan kondisi ini, SKPD terkait melakukan upaya untuk mengatasi persoalan yang dihadapi petani. Lagi pula, lanjut Wiska, Pemkot Mataram telah menganggarkan untuk perbaikan irigasi pada APBD 2016. Kalau irigasi itu tidak diperbaiki, setiap musim hujan selalu dilanda banjir. Terutama di timur Asrama Haji. Sehingga sawah petani terendam banjir dan akhirnya gagal panen. Wiska berharap ada upaya konkret dari Pemkot Mataram. Baik DPKP maupun Dinas PU. Mestinya, kata Wiska, irigasi yang rusak itu diperbaiki, bukan mengklaim kawasan lingkar selatan sudah tidak layak lagi untuk menanam pagi. Karena seperti diketahui, kawasan lingkar selatan sudah berpuluh-puluh tahun menjadi salah satu kawasan pertanian di Kota Mataram. Sekarang, ketika irigasi rusak akibat maraknya pembangunan di sana, Wiska berharap DPKP betul-betul mengambil peran untuk mengkaji itu. Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini mendorong terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik antara DPKP dengan Dinas PU Kota Mataram dalam rangka memproteksi sektor pertanian. Undang-undang lahan pertanian telah mengatur keberlangsungan lahan pertanian. ‘’DPKP harusnya memperjuangkan itu,’’ cetusnya. Bukan seperti sekarang ini, DPKP terkesan pasrah. SKPD yang memberikan izin membangun mestinya berkoordinasi dengan DPKP sehingga, tidak berdampak pada rusaknya irigasi seperti sekarang ini. ‘’Ini (irigasi, red) yang harusnya dijaga,’’ cetusnya. Ini, sebetulnya berkaitan juga dengan rencana Perda Lahan Abadi. Keberadaan lahan abadi harus dibarengi dengan terjaganya irigasi pertanian. Wiska mempertanyakan komitmen Pemkot Mataram dalam mewujudkan regulasi mengenai lahan abadi. Karena kebijakan-kebijakan yang diambil Pemkot Mataram sejauh ini, belum menggambarkan adanya komitmen tersebut. (fit)

I Gede Wiska

“Kami ada semacam model untuk kita lakukan evaluasi kinerja dan capaian-capaian kegiatan dari masing-masing SKPD per triwulan. Jadi saya dan Pak Wali tentu akan melakukan evaluasi per dua bulan dan per dua bulan akan kita lakukan pertemuan untuk terus memantau kegiatan-kegiatan SKPD,” jelasnya, Selasa (26/4). Dalam pemantauan yang dilaksanakan, Mohan mengatakan pihaknya bisa mengetahui progres setiap program dan juga mendapatkan informasi yang spesifik terhadap perkembangan program masing-masing SKPD. Jika ada persoalan yang tak bisa ditangani seperti persoalan internal dan lainnya, maka dapat dicari jalan keluarnya secara bersama-sama.

Mohan mengatakan pola pengawasan yang akan dilakukan pihaknya bukan dengan berkunjung ke setiap SKPD, namun akan diadakan pertemuan dengan SKPD secara terjadwal. Saat ini jadwalnya masih diatur dan disesuaikan. “Jadi nanti secara parsial, tidak semua (SKPD) sehingga lebih fokus dan lebih dalam pemahaman kita, makanya secara terpisah,” jelasnya. Wakil Walikota mengatakan dirinya bersama Walikota harus tahu progres kinerja dari setiap SKPD sehingga pihaknya bisa melakukan kontrol. Hal itulah yang juga ingin difokuskan dalam tiga bulan masa awal kepemimpinannya di periode kedua ini. Kepada Suara NTB beberapa waktu lalu Mohan juga me-

nyampaikan di periode kedua kepemimpinannya ini ia berjanji akan rutin turun ke masyarakat, melihat langsung kondisi warganya sekaligus menyerap aspirasi dan harapan-harapan warga Kota Mataram kepada pemerintah. Ia menyampaikan dalam setahun ini ia ingin menunjukkan sesuatu yang lebih baik kepada masyarakat dalam rangka memenuhi ekspektasi masyarakat. “Harus bisa memperlihatkan kepada masyarakat sesuatu yang lebih dibanding lima tahun yang lalu,” ujarnya. Mohan menyadari terpilihanya kembali AMAN dalam memimpin Kota Mataram membuat masyarakat memiliki ekspektasi lebih terhadapnya dibanding pada periode sebelumnya. (ynt)

Empat Kegiatan Nasional akan Digelar di Mataram Mataram (Suara NTB) Selain kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional dan Hari Anak Nasional (HAN), Pemkot Mataram juga akan menjadi tuan rumah empat kegiatan berskala nasional akhir tahun mendatang. Kegiatan tersebut diantaranya, pameran teknologi tepat guna, bulan bhakti gotong royong serta kegiatan PKK se - Indonesia. Pelaksana Harian Sekda yang juga Asisten II Setda Kota Mataram, Ir. H. Effendi Eko Saswito, MM., kepada Suara NTB, Selasa (26/4) menyampaikan, prioritas program yang dilaksanakan Pemkot Mataram saat ini, bagaimana men-

(Suara NTB/dok)

PENYEBARAN penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Mataram, hampir merata di semua kelurahan, kecuali Kelurahan Bintaro, Ampenan Utara dan Kelurahan Banjar. Lurah Bintaro Senin (25/4) menjelaskan, upaya pencegahan penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini telah dimulai sejak kasus 2015 lalu. Tiga warganya positif DBD dijadikan dasar untuk meningkatkan kualitas hidup sehat. “Tahun lalu, ada warga saya kena DBD. Alhamdulillah, tahun sekarang tidak ada karena saya minta warga gotong royong,” terang Mukhsin. Melihat kondisi cuaca yang berubah - ubah, Mukhsin mengambil inisiatif meminta abate ke Dinas Kesehatan. Kemudian, dibagikan ke warga serta dimasukan ke dalam air yang tergenang. Pencegahan dini dimaksudkan, agar jentik nyamuk tidak tumbuh subur. “Kalau sudah saya lihat cuaca begini. Saya langsung minta abate ke Dikes,” katanya. Ia mensyukuri, langkah - langkah demikian memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dari 50 kelurahan, tiga kelurahan termasuk Bintaro masih nihil korban DBD. “Alhamdulillah, sekarang tidak ada lagi warga saya kena DBD,” ujarnya. Meski demikian, mempertahankan zona putih diakui Mukhsin, sangat sulit. Disisi lain, ini berhubungan erat dengan pola hidup serta kebiasaan masyarakat. Masyarakat Bintaro memiliki peran cukup besar untuk mempertahankan zona tersebut. “Artinya, tidak bisa cuma diserahkan ke pemerintah saja. Masyarakat juga harus membantu,” tuturnya. Justru, ia melihat kesadaran masyarakat di Bintaro yang notabene berada di kawasan pesisir Pantai Ampenan relatif tinggi. Mereka sudah menerapkan pola hidup sehat, menjaga lingkungan rumah dan lain sebagainya. Ada harapan bahwa, kebiasaan seperti ini bisa dipertahankan supaya masyarakat tidak terjangkit HL. Mukhsin DBD. (cem)

dukung kegiatan nasional yang berlangsung di Mataram. Oleh karena itu, Pemkot Mataram perlu mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut. Yang paling penting adalah, bagaimana Kota Mataram mewujudkan tiga sukses. Yakni, sukses penyelenggaraan, sukses pencitraan dan sukses ekonomi. Paling berat lanjut Eko, sukses penyelenggaraan dan pencitraan. Penyelenggaraan ini, bagaimana Pemkot Mataram benar - benar matang dari segi persiapan seperti infrastruktur dan lain sebagainya. Sementara, sukses pencitraan menyangkut kebersihan dan lain sebagainya. “Seperti apa disampaikan Pak Wali, bagaimana kegiatan itu bisa terwujud tiga sukses. Sukses penyelenggaraan, sukses pencitraan dan sukses ekonomi,” terangnya. Kegiatan nasional dilaksanakan tahun 2016 ini, maka persiapannya berjalan pararel. Kekurangan - kekurangan nantinya, akan dilengkapi, sebab dalam penganggaran tidak dialokasikan. “Insya Allah, kegiatannya bulan November. Kalaupun ada kekurangan maka akan kita tambah,” demikian Eko (cem)

Setelah Pengganti Sekda Definitif

Investor Disyaratkan Beri Garansi Keuangan Walikota akan Siapkan Mutasi Mataram (Suara NTB) Beberapa investor yang berencana menanam modalnya di Kota Mataram dinyatakan wanprestasi karena tidak pernah ada kelanjutan pembangunan setelah kerjasama diteken Pemkot Mataram dan investor. Sebut saja PT Mas Murni Sejahtera (MMS) yang kemudian tidak melanjutkan pembangunan hotel dan pusat perbelanjaan Mataram Sunset Beach (MSB) di Loang Baloq, padahal telah dilakukan groundbreaking pada awal 2014 lalu. Beberapa tahun sebelumnya, rencana pengembangan eks Pelabuhan Ampenan juga batal karena ditinggal investor. Untuk menyeleksi calon investor yang ingin menanamkan modalnya di Kota Mataram, Pemkot Mataram akan membentuk konsultan investasi yang akan bertugas menyeleksi para calon investor yang masuk ke Kota Mataram. Demikian disampaikan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, Selasa (26/4). Selain membentuk konsultan investasi, guna memastikan keseriusan investor, Mohan

mengatakan pihaknya juga ingin memberi syarat kepada investor untuk memberikan semacam garansi keuangan kepada Pemkot Mataram. “Money guarantee-nya harus ada. Kenapa tidak kita lakukan? Sekarang mau tidak mau, siap tidak siap, kita harus sudah siap dan kita sudah jadi bagian dari bisnis global dan harus disiapkan dengan matang. Instrumen yang kita punya harus disiapkan dengan matang,” jelasnya. Mohan juga mengatakan pembentukan konsultan investasi ini cukup mendesak dilakukan. Fungsi konsultan ini nantinya tidak hanya untuk menyeleksi calon-calon investor yang menawarkan diri untuk menanamkan modalnya di Mataram, tapi sekaligus sebagai tim yang bertugas mengevaluasi dan mengkaji potensi-potensi yang ada di Kota Mataram. “Ini yang belum kita lakukan kemarin. Setiap ada keinginan investasi itu biasanya langsung diarahkan kepada dinas atau instansi terkait. Dan saya pikir sudah saatnya sekarang ada konsultan untuk itu,” jelasnya. Konsultan ini disampaikan

Mohan akan terdiri dari berbagai unsur, tidak hanya pemerintah tapi juga akan melibatkan akademisi dan praktisi. Ide membentuk konsultan ini diungkapkan Mohan baru terpikirkan beberapa hari ini setelah mengingat beberapa investasi yang gagal dilanjutkan di Kota Mataram. “Belajar dari pengalaman yang lalu, supaya rencana-rencana investasi itu bisa terealisasi dan terkomunikasikan dengan baik. Arahnya jelas, apa target yang ingin kita capai,” jelasnya. Dengan keterbatasan sumber daya alam, peluang investasi di Mataram juga lebih spesifik. Potensi yang bisa ditawarkan adalah sektor jasa, perdagangan, pergudangan, dan perbankan. “Yang kita punya itu potensi ekonomi, sumber daya manusia dan pasar. Ini barangkali bisa menjadi salah satu variabel yang akan menentukan ketika kita butuh memberikan ruang kepada investor yang akan berinvestasi di Kota Mataram, dan ini harus dilakukan oleh konsultan ini. Ini belum saya bicarakan dan saya berpikir tadi malam,” jelasnya. (ynt)

Mataram (Suara NTB) Di awal periode kedua kepemimpinannya, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh akan mempersiapkan mutasi pejabat lingkup Pemkot Mataram. Rencana mutasi ini tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, namun Walikota akan menunggu dulu sampai penunjukan Sekda Kota Mataram telah definitif, menggantikan Ir. H. Lalu Makmur Said, MM yang akan ditarik sebagai pegawai di Bappeda NTB. “Untuk sementara Sekda dulu. Tentu saya juga mempersiapkan itu (mutasi),” ujar Walikota. Setelah tanggal 1 Mei mendatang, Walikota baru akan menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kota Mataram. Sementara ini Walikota telah menunjuk Pelaksana Harian (Plh) karena Makmur Said masih dalam masa cuti selama 10 hari. Setelah penunjukan Plt, kemudian Walikota akan membentuk Pansel (Panitia Seleksi) guna menyeleksi siapa saja pejabat yang layak menggantikan Makmur Said sebagai calon Sekda Kota Mataram. Tidak hanya Pansel untuk menjaring calon Sekda Kota Mataram, Walikota menyampaikan pihaknya juga akan

melibatkan Pansel dalam rangka mempersiapkan mutasi pejabat lingkup Pemkot Mataram. “Kalau sudah pada waktunya, tentu pasti kita akan lakukan penyegaran baik reguler dan tentu ada promosi-promosi kita lakukan,” jelasnya. Walikota enggan membahas lebih jauh soal mutasi ini. Selain akan fokus pada proses penentuan Plt Sekda dan persiapan Pansel untuk menjaring calon pengganti Sekda, saat ini pihaknya ingin fokus dulu pada proses audit yang sedang dilaksanakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Pemkot Mataram. BPK melalui kantor konsultan akuntan publik sedang melakukan pemeriksaan di SKPD-SKPD lingkup Pemkot Mataram. “Sekarang kita sedang dilakukan audit oleh BPK. Ada beberapa hal yang saya minta perlu ditekankan,” jelasnya. Walikota menekankan kepada seluruh SKPD agar mempersiapkan diri dalam menerima auditor BPK. Selain itu juga harus mempersiapkan datadata yang dibutuhkan auditor sebagai bahan pemeriksaan. “Kalau ada data-data yang diminta tentu sudah siap dan harus bisa diberikan,” pesannya. (ynt)

Pemkot Pangkas Usulan ABT pada APBDP Mataram (Suara NTB) Pimpinan SKPD nampaknya bakal gigit jari. Pemkot Mataram melakukan pemangkasan terhadap usulan anggaran biaya tambahan (ABT) pada APBD Perubahan. Data yang dihimpun Suara NTB, rencana tambahan pendapatan Pemkot Mataram, pada APBDP tahun 2016 sebesar Rp 41.941.126.374. Anggaran ini didapatkan, dari penyesuaian dana perimbangan sebesar Rp 34.166.617.224., serta bagi hasil pajak dari provinsi sebesar Rp 7.774.529.149. Sedangkan, belanja modal yang diusulkan

SKPD terhadap tambahan pada APBDP sebesar Rp 112. 521.164.183. Dari usulan tersebut, terdapat selisih antara pendapatan dengan belanja sebesar Rp 70.580.017.808. Pelaksana Harian (Plh) Sekda Kota Mataram, Ir. H. Effendi Eko Saswito, MM., mengatakan, perlu dilakukan rasionalisasi program di SKPD. Rasionalisasi ini dimaksudkan, agar pimpinan SKPD menentukan program prioritas yang perlu dimasukan pada APBDP. “Rapat tadi itu, kita mengundang SKPD untuk merasionalisasikan prioritas program

mereka,” kata Eko dikonfirmasi usai rapat, Selasa (26/4). Dari persentase masing masing SKPD itu, pihaknya bisa merasionalisasikan anggaran mencapai Rp 72,9 miliar. Itu pun kata Eko, terjadi kekurangan sekitar Rp 31 miliar dari pendapatan yang ada. TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) nantinya, akan membicarakan tentang pengalokasian anggaran sesuai proyeksi penggunaan anggaran. Selanjutnya dari hasil TAPD, kemudian dilaporkan ke Walikota. “Apakah hasil TAPD bisa disetujui atau tidak. Mungkin

nanti ada perubahan - perubahan yang bisa diubah tergantung kebijakan walikota,” terangnya. Penekanan selalu disampaikan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh sambung Eko, bagaimana prioritas penganggaran harus mendukung atau memback up kegiatan nasional terutama kegiatan hari anak nasional (HAN) dan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional. Terutama, menyangkut persoalan kebersihan, penataan dan keamanan tamu. “Pak Wali meminta program - program yang dimasukan mendukung kegiatan nasional. Supaya ribuan

tamu memiliki kesan dengan Kota Mataram,” sambungnya. Terhadap kebijakan Pemerintah Pusat memotong dana alokasi khusus (DAK) 10 persen, kata Eko yang juga Asisten II Setda Kota Mataram, pemotongan DAK ini tidak masuk pada ranah rasionalisasi APBDP. Usulan penambahan anggaran SKPD diantaranya, BP4K yang mengusulkan sebesar Rp 534 juta, setelah dirasionalisasikan menjadi Rp 250 juta. Dikpora Rp 5,5 miliar menjadi Rp 4,2 miliar. Rasionalisasi anggaran ini juga terjadi disemua SKPD. (cem)

(Suara NTB/cem)

RAPAT - Plh Sekda Kota Mataram, Effendi Eko Saswito saat memimpin rapat rasionalisasi usulan penambahan anggaran pada APBD P di ruang Kenari, Selasa (26/4).


SUARA NTB Rabu, 27 April 2016

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 3

Nunggak Pajak Rp 4,7 Miliar

Cek Seluruh Agen Elpiji PT. Pertamina Persero akan mengecek seluruh agen distribusi elpiji subsidi di Pulau Lombok. Menyusul adanya dugaan kecurangan pengisian (di bawah takaran) oleh oknum di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) pada momentum tertentu. Menurut Junior Sales Executive Pertamina Rayon IX Regioan V NTB, Firdaus Sustanto, pihaknya akan melakukan pengecekan (Suara NTB/dok) penyebab kurangnya isi Firdaus Susanto tabung melon (elpiji subsidi). Perusahaan pelat merah ini akan mengecek alur pengisian hingga distribusi. ‘’Yang paling penting, perlu di cek penyebab kurangnya itu apa? Saya akan cek ke agen,’’ kata Firdaus pada Suara NTB di Mataram, Selasa (26/4) kemarin. Ia menanggapi pengakuan dari salah satu pangkalan elpiji di Lombok Timur, terkait adanya indikasi permainan pengisian di bawah 3 Kg oleh SPBE di waktu-waktu limit stok elpiji. Sebenarnya Pertamina juga ikut mengawasi langsung setiap hari melalui uji sampling. Dalam periode tertentu, juga dilakukan tera ulang mesin pengisian oleh pihak Metrologi yang menjadi UPTD Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB. Sehingga dipastikan elpiji yang keluar dari SPBE sudah sesuai volumenya. Begitu juga dengan pangkalan, mestinya setiap menerima jatah dari agen, harus dilakukan penimbangan ulang untuk mengetahui isi tabung yang keluar dari SPBE. Jikapun ditemukan ada kekurangan isi, sesuai prosedur, harusnya dikembalikan lagi kepada agen. ‘’Apakah pangkalan sudah mengembalikannya kepada agen kalau diketahui isinya kurang? Karena prosedurnya memang seperti itu,’’ kata Firdaus Sustanto. (bul)

DJP Nusra Sandera Pengusaha Bengkel di Lapas Mataram Mataram (Suara NTB) Ditjen Pajak (DJP) Nusa Tenggara terpaksa mengambil langkah tegas menyandera (gitzeling) salah seorang Wajib Pajak (WP) yang bergerak di bidang usaha perbengkelan ke Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Mataram. Penanggung pajak ini telah menunggak pajak selama tiga tahun lebih dengan total tunggakan sebesar Rp 4,7 miliar. Kepala Kanwil Dirjen Pajak Nusa Tenggara, Suparno, Selasa (26/4) kemarin didampingi Kasubdit Tipiter Polda NTB, AKBP. John Wesly dan Purniawal dari Lapas II A Mataram mengatakan, bahwa DJP telah bekerjasama dengan semua pihak terkait secara resmi mengumumkan gitzeling yang dilakukan kepada WP berinisial RS. Gitzeling ini dilakukan setalah dibacakan langsung oleh Juru Sita Pajak Negara (JSPN) KPP Pratama Raba Bima dihadapan penanggung pajak (RS). Dalam keterangan resminya dijelaskan, penyanderaan badan ini dilakukan setelah berbagai tahap upaya penagihan secara persuasif dan tidak mendapat respons positif dari penanggung pajak.

Tahapan dimaksud dimulai dari imbauan I, imbauan II, pemeriksaan khusus, hingga terbit surat ketetapan pajak. Bahkan tindak lanjutnya dilakukan langkah persuasif penagihan dengan menyampaikan surat teguran, surat paksa, dan upaya penagihan aktif seperti penyitaan aset, pemblokiran rekening bank dan pencegahan. Namun tidak juga membuat penanggung pajak melunasi tunggakan pajaknya, hingga diusulkan penyanderaan. ‘’Sampai akhirnya dilakukan gizteling, setelah dipastikan tunggakan pajaknya telah memasuki 3 tahun 6 bulan dan 21 hari,’’ katanya. Penyenderaan ini sebenarnya menjadi langkah terakhir yang diambil oleh Ditjen

Program Pembentukan Koperasi Syariah Tak Capai Target Mataram (Suara NTB) Tahun 2015 lalu, program pembentukan koperasi syariah di NTB tak mencapai target. Dari target pembentukan 100 koperasi syariah, hanya mampi tercapai sebesar 23 persen atau hanya terbentuk 23 koperasi syariah di daerah ini pada tahun 2015. Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Drs. H. Supran, MM dikonfirmasi, Selasa (26/4) siang kemarin. Supran mengatakan, tidak tercapainya target pembentukan koperasi syariah itu lantaran izin pembentukan koperasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Koperasi.

‘’Kan ditarik kewenangannya sesuai UU No 23. Jadi kewenangan pusat, kementerian. Sehingga susah kita tambahkan. Sudah di-launching 15 April kemarin, untuk seluruh urusan koperasi izinnya itu di Kementerian Koperasi. Jadi itu termasuk yang membuat kita terhambat,’’ ujarnya. Persoalan kedua, sebut Supran, proses perizinan pembentukan koperasi syariah ini tersendat di pemerintah kabupaten/kota. Menurutnya, jajaran Dinas Koperasi di kabupaten/kota banyak yang kurang memahami tentang koperasi syariah ini. “ Target tahun 2015 sebanyak 100 koperasi syariah, cuma

tercapai 23 koperasi syariah. Karena tersendat oleh pemahaman teman-teman kabupaten/ kota. Terutama yang tidak memahami bagaimana koperasi syariah itu bisa diberikan izin. Sementara sosialisasi sudah banyak kita lakukan, banyak tempat (dilakukan sosialisasi),”imbuhnya. Menurut Supran, untuk pembentukna koperasi syariah ini, Pemprov telah emngeluarkan Peraturan Gubernur yang sudah diberikan ke bupati/ Walikota mengenai pembentukan koperasi syariah ini. Namun, katanya kurangnya pemhaaman dari jajaran Dinas Koperasi itu yang menyebabkan terhambatnya pembentu-

kan koperasi syariah. “Secara badan hukum sudah ada. Tetapi izin Menteri Koperasi dari bupati/walikota itu tidak diproses segera oleh teman-teman Dinas Koperasi kabupaten/kota,”terangnya. Mantan Kepala Biro Keuangan Setda NTB ini menambahkan, meskipun tahun lalu target pembentukan koperasi tidak mencapai target, namun tahun 2016 ini pihaknya kembali menargetkan pembentukan 100 koperasi syariah di NTB. Ditargetkan, sampai tahun 2018 mendatang, jumlah koperasi syariah di NTB sebanyak 500 buah. Untuk saat ini, katanya, jumlah koperasi syariah di NTB mencapai 178 buah. (nas)

(Suara NTB/bul)

EKSPOSE: DJP Nusra dan instansi terkait menggelar ekspose penyanderaan RS ke Lapas II A Mataram, kemarin. Pajak apabila penangung pa- kan efek jera bagi yang ber- setelah terbitnya rekomendajak tidak memiliki iktikad sangkutan dan selama enam si dari Kementerian Keuanbaik untuk melunasi pajakn- bulan diberikan waktu untuk gan. Sementara belasan wajib ya. Padahal sebenarnya pen- pelunasan, selanjutnya akan pajak lainnya yang tahun lalu anggung pajak dinilai cukup diperpanjang lagi enam bulan sempat dicekal juga berpotensi dilakukan gizteling, walaumampu untuk melunasi hu- berikutnya. Ada dua lagi potensi pun terdapat diantaranya tang-hutang pajaknya. Penyanderaan badan ini penunggak pajak yang memu- yang sudah melakukan diharapkan akan menimbul- ngkinkan dilakukan gitzeling, pelunasan.(bul)

Indonesia Power Siap Ambilalih Operasional Pembangkit Listrik Mataram (Suara NTB) Anak perusahaan PLN, Indonesia Power memastikan kesiapannya mengambilalih operasional semua pembangkit listrik yang mengalami kendala operasional. Indonesia Power juga siap mengambilalih proyek pembangkit listrik yang saat ini dalam tahap perencanaan pembangunan, khususnya di NTB. Indonesia Power telah membuktikan keandalannya menangani PLTU Jeranjang sejak akhir tahun 2014 lalu, pascaditunjuk langsung oleh perusahaan induknya menuntaskan mega proyek yang sebelumnya dirundung berbagai persoalan teknis itu. Praktis progres menuntaskan operasional tiga unit pembangkit listrik di PLTU Jeranjang berjalan mulus hingga saat ini. ‘’Kami melihat pembangkit listrik yang ada di Sambelia, Lombok Timur. Kami bisa mem back up untuk operasionalnya. Baik pembangkit listrik milik pemerintah atau swasta, kami siap masuk kalau sekiranya dibutuhkan,” kata Manager Unit Pembangkit PLTU Jeranjang, Ibnu Agus dan SPS Umum, Effendi.

Tiga unit PLTU Jeranjang tahun ini dipastikan tuntas untuk operasional. Selanjutnya diserahkan kembali pada perusahaan induknya, PLN. Dari tiga unit pembangkit, dua diantaranya (unit III dan unit I) telah menghasilkan daya sesuai kapasitasnya, 1x25 Megawatt per satu pembangkit. Artinya PLTU Jeranjang telah menghasilkan daya sebesar 50 Mw dan telah memasok daya untuk sistem Lombok. Satu unit pembangkitnya (unit II) saat ini sedang dalam tahap commissioning (uji coba) secara bertahap. “Setelah tuntas tentu 75 Megawatt telah mampu dihasilkan. Jangan ragu soal daya listrik di NTB, selama tidak ada gangguan teknis lagi. Kami meyakini PLN tidak akan melakukan pemadaman,’’ ujar Ibnu Agus di sela-sela pengobatan gratis di Dusun Jeranjang, Desa Taman Ayu, Selasa (26/4). Diketahui, support daya dari PLTU Jeranjang telah memperkuat pasokan daya listrik di NTB sebesar 220 Mw, sementara beban puncak (saat penggunaan listrik serempak) sebesar 208 Mw, ada surplus daya sebesar 12 Mw.

‘’Kita tau tidak sedikit pembangkit listrik yang ditangani langsung oleh SDM Cina, keberadaan Indonesia Power dihajatkan untuk memaksimalkan peran orang-orang Indonesia. kalau Cina dia datang dengan armadanya, kita biasanya memberdayakan orang-orang lokal,’’ tambahnya. Timnya di Indonesia Power tak saja siap menangani pembangkit listrik tenaga uap, atau pembangkit listrik tenaga diesel. Termasuk pembangkit listrik berbahan bakar gas (PLTG) yang ada di Bagek Polak, Ampenan bisa ditangani. ‘’PLTG di Apenan, bisa kami ambil alih juga hingga operasional. Karena SDM kita sudah cukup memadai untuk menangani pembangkit listrik,’’ ujarnya. Ibnu Agus juga menyinggung soal PLTG di Bagik Polak. Harapannya pemerintah juga mendukung pembangunannya karena kebutuhan listrik masyarakat trendnya begitu cepat meningkat. Sebab itulah, perlu dilakukan antisipasi mengimbangi permintaan tersebut dengan mempercepat pembangunan pembangkitpembangkit listrik.(bul)

Jatah Pupuk NPK untuk NTB Habis Lebih Awal Mataram (Suara NTB) Kuota pupuk NPK yang diberikan oleh Kementerian Pertanian selama setahun sebanyak 10.000 ton telah habis terdistribusi ke petani. Hingga kini pemerintah pusat belum memberikan kepastian pengajuan tambahan kuota. Sales Supervisor Petrokimia untuk wilayah NTB, Anang Agus Riyanto mengatakan, permintaan petani yang diajukan melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) cukup tinggi untuk masa tanam awal tahun. Tidak ada alasan untuk tidak mendistribusikannya, selama telah sesuai prosedur dan syarat pendistribusian. Data di Petrokomia, empat

SELASA, 26/04/2016

bulan terakhir ini jatah setahun untuk pupuk jenis NPK ini telah habis tersalurkan. Meski demikian, Petrokimia tak menyetop distribusi kepada kelompok tani yang membutuhkan. ‘’Kita (Petrokimia;red) menerima permintaan tertulis dari Dinas Pertanian Provinsi NTB, agar kebutuhan petani kita penuhi. Dan kami laksanakan sembari menunggu tambahan alokasi dari Kementerian Pertanian melalui realokasi,” kata Anang dihubungi Suara NTB di Mataram, Selasa (26/4). Surat permintaan resmi dari Dinas Pertanian tersebut jadi dasar bagi Petrokimia tetap menyalurkan NPK kepada kelompok tani. Hingga saat

ini, sebanyak 13.000 ton sudah disalurkan. Penyaluran tambahan ini karena ada keyakinan di realokasi sangat memungkinkan NTB mendapat jatah tambahan. Di tingkat pusat, Dinas Pertanian meminta jatah tahun ini sebesar 60.000 ton sesuai perkiraan kebutuhan. Namun Petrokimia hanya memberikan ruang sebanyak 48.000 ton, sesuai realisasi kebutuhan petani tahun lalu. ‘’Meskipun kuota telah habis terdistribusi, pupuk tetap disalurkan dan tidak berarti harga akan berubah. Harga tebus dari petani tetap Rp 2.300 perkilogram sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET),’’ kata Anang. (bul)


SUARA NTB Rabu, 27 April 2016

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 4

Sensus Ekonomi Ancam Kerawanan Pangan KEKERINGAN yang melanda Kabupaten Lombok Timur (Lotim) beberapa bulan terakhir telah menyebabkan terjadinya kegagalan panen. Pengaruh kekeringan ini menyerang sekitar 579 hektar lahan padi di wilayah Selatan dan sekitar Suela 416 di wilayah Lotim bagian utara. Kondisi ini tidak ditampik Badan Ketahanan Pangan (BKP) Lotim bisa mengancam kerawanan pangan masyarakat. (Suara NTB/rus) Kepala Bidang KetersediLukman aan Pangan BKP Lotim, Lukman kepada Suara NTB, Selasa (26/4) mengatakan, melihat jumlah areal lahan yang kering ini akan berpengaruh pada produksi. Produksi jelas akan menurun. “Jelas akan jadi ancaman untuk produksi, produksi menurun kalau tidak diselamatkan. Dan juga akan bisa jadi rawan pangan,” urainya. Menyikapi masalah ini, pemerintah katanya sudah melakukan beberapa macam cara untuk menyelamatkan lahan pertanian. BKP sudah mengunjungi kawasan-kawasan yang sudah dipersiapkan menjadi daerah Mandiri Pangan (Mapan). Seluruh petugas air diarahkan agar turut membantu menyelamatkan lahan padi. Untuk menjaga ketersediaan pangan, BKP Lotim mendorong Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) untuk mengambil peranan melakukan penyimpan gabah. Di mana, LPM ini bisa lebih bebas membeli dibandingkan dengan Bulog yang harganya acap kali kurang diterima oleh kalangan petani. Kabupaten Lotim saat ini terdapat 40 unit LPM, tahun 2016 ini akan ditambah lagi 6, sehingga total ada 46. LPM dikasih bantuan modal Rp 20 juta pertama, dan tahun kedua tambah lagi Rp 20 juta yang peruntukannya bagi kegiatan ekonomi. Termasuk di dalamnya menyerap gabah petani. Selain LPM, ada juga Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM). Lembaga yang dikelola Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan ) ini telah diberikan bantuan Rp 225 juta. Sebanyak Rp 30 juta diperuntukan membangun gudang dan sisanya untuk beli gabah. “Sisanya ada Rp 195 juta untuk beli gabah petani, dari jumlah ini maka cukup banyak ketersediaan pangan yang ada di masyarakat,” katanya. Untuk lebih menjaga ketersediaan pangan di tengah masyarakat, lanjut Lukman, desa-desa yang saat ini diketahui memiliki anggaran cukup besar tiap tahunnya bisa membangun Lembaga Pangan Masyarakat Desa (LPMD). Sejauh ini belum ada LPMD di Lotim. Dalam pengadan pangan masyarakat, masing-masing desa bisa juga menggerakkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDEs). BUMDes membeli gabah petani dan disimpan sebagai stok pangan masyarakat. Saat terjadi kerawanan pangan bisa diatasi dengan baik. (rus)

Operasi Berantas Sindikat Narkoba

Polres Lotim Juara Empat Nasional Selong (Suara NTB) Sebagai wujud perang melawan narkoba, aparat Polres Lombok Timur (Lotim) melalui Satuan Reserse Narkoba (Satnarkoba) melakukan razia besar-besaran terhadap sejumlah titik yang kerap dijadikan tempat dilakukannya transaksi jual beli narkoba. Hasilnya, Polres Lotim dinobatkan sebagai juara 1 tingkat Provinsi NTB dan juara 4 nasional sebagai institusi Polri yang berhasil mempersempit (Suara NTB/yon) ruang gerak jaringan dan pereMochammad Efendi daran narkoba. Dikonfirmasi di Mapolres Lotim, Selasa (26/4), Kapolres Lotim, AKBP. Karsiman, SIK, MM melalui Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu. Mochammad Efendi, menjelaskan, keberhasilan yang diraih merupakan keberhasilan bersama antarsemua jajaran Polres Lotim. Operasi bersinar yang dilaksanakan mulai dari tanggal 13 Maret sampai 22 April 2016 lalu, ujarnya, Polres Lotim telah berhasil melibatkan semua pihak mulai dari tingkatan terbawah yakni Bhabinkamtibmas, bahkan ibu-ibu bhayangkari Polres Lotim juga ikut turun ke jalan untuk mensosialisasikan bahaya narkoba. Di mana dari satu bulan pelaksanaan operasi bersinar 2016 yang secara serentak dilaksanakan seluruh Indonesia, Polres Lotim telah melakukan sejumlah upaya dalam memerangi narkoba, seperti pelaksanaan kampanye bahaya narkoba sebanyak 5.506 kali, penangkapan sebanyak 13 kasus, serta proses assessment sebanyak 4 kali dalam jangka kurun waktu dua minggu. “Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran Kapolres yang telah bekerja keras memberikan arahan, semangat, masukan serta bersungguh-sungguh dalam memberantas sindikat narkoba di Lotim. Sehingga, semua lini di satuan Polres Lotim terlibat,” terangnya. Terkait dengan sudah selesainya pelaksanaan operasi bersinar itu, mantan Kapolsek Sembalun ini, mengaku jika operasi pemberantasan narkoba akan tetap dilakukan agar bangsa Indonesia khususnya Kabupaten Lotim benar-benar terbebas dari ancaman penggunaan narkoba yang saat ini sangat mengkhawatirkan. (yon)

Hasil Evaluasi Pejabat Sudah Turun Selong (Suara NTB) Hasil assessment atau evaluasi terhadap kinerja jabatan pimpinan tinggi pratama atau setingkat eselon II lingkup Pemkab Lombok Timur (Lotim) yang dilaksanakan beberapa waktu sudah turun dan diserahkan ke bupati. Turunnya hasil assessment itu, kata Sekretaris Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Lotim, Dra. Hj. Siti Sumantiar diharapkan tidak mengganggu kinerja Kepala SKPD ataupun pejabat setingkat eselon II terkait wacana mutasi yang dilakukan pada bulan April ini. Ditemui Suara NTB di ruang kerjanya, Sumantiar meminta kepada semua kepala SKPD yang mengemban jabatan pimpinan tinggi pratama tidak terlalu memikirkan hasil assessment. Terlebih, isu mutasi yang beredar akan dilakukan pada bulan April 2016 ini diharapkan tidak terlalu dipikirkan, karena informasi tersebut belum jelas. “Para pejabat yang mengemban jabatan pimpinan tinggi pratama ini kita harapkan fokus saja bekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, tidak usah memikirkan yang ngak-ngak karena itu bisa merusak psikisnya dalam bekerja,” ujarnya mengingatkan. Telebih, katanya, hasil assessment yang dilakukan itu akan ditindaklanjuti kembali oleh tim pansel untuk dilakukan seleksi tahap kedua dalam menempatkan pejabat sesuai bidang keahliannya. Langkah ini dilakukan mengacu pada undangundang No 5 Tahun 2014. “Assessment ini harus menjadi penyemangat bagi SKPD itu dalam meningkatkan kompetensinya, tidak usah takut, karena perjalanan juga masih masih panjang. Walaupun hasil assessment sudah turun, namun akan ada evaluasi tahap kedua lagi melalui tim pansel,” jelasnya. Kendati demikian, adanya assessment itu akan lebih memudahkan kepala daerah dalam menempatkan SKPD itu sesuai bidang keahliannya masing-masing, meski akan dilakukan seleksi lagi oleh tim pansel. “Intinya, dalam melakukan manajemen kepegawaian ini, kta tetap mengacu kepada undang-undang ASN itu, assessment yang dilakukan harus dijadikan penyemangat bagi pejabat eselon II dalam meningkatkan kompetensinya,”paparnya. (yon)

Wabup Akui Banyak Pelaku Usaha Sajikan Data Salah Selong (Suara NTB) Selama sebulan penuh di bulan Mei 2016 mendatang, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan sensus ekonomi. Kepada para pelaku usaha diminta tidak berbohong dalam memberikan data kegiatan usahanya. “Berikanlah data yang riil,” ujar Wakil Bupati (Wabup) Lombok Timur (Lotim) H. Haerul Warisin pada sosialisasi sensus ekonomi kepada sejumlah pelaku usaha di Selong, Selasa (26/4). Wabup tidak menampik, jika saat sensus dilakukan, banyak oknum pelaku usaha bisa menyajikan data-data yang salah, karena alasan takut akan berdampak pada jumlah pajak yang akan dikeluarkan. Diakuinya, kegiatan sensus ekonomi yang akan digelar diakui lebih sulit dibandingkan dengan sensus pertanian atau sensus penduduk. Saat petugas datang

melakukan sensus, ujarnya, yang ada di kantor hanya manajer atau staf dari pelaku usaha dan jarang bisa ketemu langsung dengan pemiliknya. “Ini yang bisa jadi dilema. Apakah pembantu dan manajer harapkan sampaikan data yang akurat,’’ ujarnya. Sensus ekonomi ini, lanjutnya, akan menggambarkan kondisi ekonomi masyarakat Lotim. Data dari hasil sensus ini berpengaruh besar pada kebijakan pemerintah, mulai dari tingkat pusat hingga daerah. “Penting data ekonomi ini, ibarat kita menghadapi perang. Apa kekuatan perang kita, melalui sensus inilah kita per-

siapkan diri,” paparnya. Sekarang ini, sambung wabup, akan dihadapkan pada ekonomi global. Untuk itu diperlukan segera melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan usaha yang dilakukan. “Menghadapi persaingan sangat berat,” katanya. Karenanya, dalam ekonomi global harus mampu dilawan. Apalagi dalam persaingan ekonomi global ini, banyak barang yang didatangkan dari Eropa, Cina dan dari negara lainnya. Kepala BPS Lotim, Lalu Supratna, mengutarakan kegiatan sensus ekonomi akan dihadapkan pada tantangan terberat. Tantangannya dalam

(Suara NTB/rus)

SOSIALISASI - Wabup Lotim H. Haerul Warisin saat menghadiri sosialisasi sensus ekonomi pada pelaku usaha di Selong, Selasa (26/4). menemui responden, khususnya untuk menemui para pelaku usaha. ‘’Data sensus akan men-

jadi data sangat penting. Data akan menggambarkan potret bisnis,’’ ujarnya. (rus)

Dari Pagi hingga Sore

Sampah di Selong Dilarang Keluar Selong (Suara NTB) Guna menjaga Kota Selong tetap terjaga kebersihan dan keasriannya, Kantor Kebersihan dan Tata Kota (KKTK) Lombok Timur (Lotim) melakukan pengangkutan sampah malam hari. Karenanya, sampah ini tidak diperbolehkan keluar pada jam 07.00 sampai dengan pukul 18.00 Wita. Menurut Kepala KKTK Lotim Mulki kepada Suara NTB, Selasa (26/4), komitmen agar terbangun kebiasaan membuang sampah dengan kondisi terbungkus mulai setelah Magrib sampai Subuh ini sudah mulai terbiasa dilakukan masyarakat Lotim, khususnya di wilayah Kota Selong. Waktu pagi, saat ini sudah tidak ada truk pengangkut sampah yang keliling di wilayah perkotaan. Yang ada, katanya, hanya ada pihak yang melakukan patroli. Apalagi, tingkat kesadaran masyarakat ini masih perlu ditingkatkan. Selain itu, ujarnya, di kantor-kantor pelayanan pemerintah, waktu jam kerja dilarang keras untuk membuang sampah, seperti sisa makanan. “Seperti kotak jajan yang digunakan untuk konsumsi rapat itu tidak boleh dibuang langsung,” ucapnya. Senada dengan Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan, masalah sampah ini bisa menjadi malapetaka besar jika tidak ditangani dengan baik. Karenanya, beragam bentuk pola dan cara dilakukan KKTK untuk men-

(Suara NTB/rus)

SAMPAH - Inilah kondisi Pantai Labuhan Haji Lotim yang dipenuhi sampah. Kesadaran masyarakat Lotim membuang sampah pada tempatnya masih rendah. gatasi persoalan sampah. Di luar kota Selong, sudah beberapa bulan terakhir mulai ditangani pengangkutan sampahnya, karena keterbatasan yang dimiliki, belum semua wilayah Kabupaten Lotim mampu dijangkau oleh petugas di lapangan. Harapannya, apa yang sudah di-

lakukan saat ini bisa meminimalisir persoalan sampah yang tidak ada putusnya itu. Mulki menambahkan, mengenai sampah kiriman yang banyak menumpuk di Pantai Labuhan Haji sudah coba diatasi dengan memasang jaring-jaring sampah di sejumlah saluran. Jaring-

jaring ini seharusnya tidak akan ada, jika semua masyarakat tidak membuang sampahnya di sungai. Besar harapannya, masyarakat yang ada di sekitar saluran itu tidak membuang sampahnya sembarangan. Adapun pemasangan jaring-jaring sampah di sejumlah

titik ini dimaksudkan untuk mengurangi sampah kiriman yang menumpuk di Pantai Labuhan Haji. Diakui selama ini, pantai dikesankan menjadi keranjang sampah. “Mudahmudahan dengan pemasangan jaring sampah ini bisa meminimalisir sampah di pantai,” harapnya. (rus)

Kekurangan NPK Tak Pengaruhi Jalur KTL Kerap Dijadikan Lokasi Balapan Masa Tanam di KLU Tanjung (Suara NTB) Kekurangan pupuk jenis NPK yang dialami petani di Kabupaten Lombok Utara (KLU) diyakini tidak berdampak terhadap masa tanam petani. Menurut Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Kelautan Perikanan dan Perkebunan (DPPKKP) KLU, Ir. Hermanto, petani dianjurkan tetap menanam pada musim tanam berikutnya, sembari diupayakan penambahan kuota pupuk NPK ke Pemprov NTB. “Satu atau dua hari ini, kami akan bersurat ke provinsi meminta tambahan kuota. Kekurangan pupuk NPK saya rasa tidak menghambat pola tanam petani,” kata Hermanto, Selasa (26/4). Dikemukakan Hermanto, kekurangan pupuk NPK tidak hanya berlaku di KLU tetapi juga kabupaten lain. Kondisi yang berlaku se NTB ini membuatnya optimis, Pemprov NTB akan menyikapi persoalan ini ke tingkat pusat.

Selain itu, produsen pupuk yakni PT. Petrokimia juga telah menjanjikan akan menambah jenis pupuk NPK saat dibutuhkan. Hermanto menyatakan, sisa stok pupuk NPK untuk KLU memang 18 ton, dari alokasi 573,57 ton. Jumlah tersebut diyakini mampu bertahan untuk pemupukan selama 1 bulan ke depan. Diharapkan pada bulan Mei mendatang, kejelasan mengenai tambahan suplai NPK sudah diperoleh dan bisa menjamin keberlangsungan budidaya petani. Diberitakan sebelumnya, kuota pupuk NPK yang ditetapkan Pemprov NTB untuk KLU hanya sebesar 573,57 ton dari jumlah usulan 2.500 ton. Dengan pemakaian pada triwulan l mencapai 554 ton, maka diharapkan alokasi tambahan akan mencukupi di angka 2.000 ton. Terpisah, Bupati KLU, Dr. H. Najmul Akhyar, SH. MH., menyampaikan harapan serupa agar jatah NPK untuk petani KLU

ditambah. Instansi terkait seperti DPPKKP dan Diskoperindagkop diminta bersikap. Ia tidak menginginkan ketiadaan pupuk terjadi, sehingga menimbulkan psikologi petani terganggu. “Kekurangan pupuk harus segera diusahakan, dan kita berharap ada tambahan dari produsen dan pemerintah pusat,” kata Najmul. Bupati optimis, Gubernur NTB tidak akan diam menyikapi ancaman kelangkaan pupuk di petani. Sebagai komoditas utama dalam budidaya pertanian, gubernur diyakininya akan meyakinkan pemerintah pusat untuk menambah kuota untuk NTB. Di tengah situasi limitnya stok yang ada sekarang ini, bupati meminta kepada SKPD, aparat, produsen dan distributor untuk mengatur alokasi yang ada di pengecer. Jangan sampai penggunaan pupuk terjadi secara berlebihan di satu kelompok, tetapi kekurangan pupuk di kelompok lain. (ari)

Selong (Suara NTB) Aparat kepolisian dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lombok Timur (Lotim) mengaku gerah dengan aksi pengendara yang menggunakan knalpot bising/racing. Pemakaian knalpot racing ini sangat mengusik kenyamanan warga, sehingga tidak pantas untuk digunakan. ‘’Bahkan, pada malam harinya pengendara yang menggunakan knalpot racing tersebut kerap melintasi jalur Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) di Lotim dan mengganggap jalur KTL sirkuit,’’ ungkap Kasat Lantas Polres Lotim, AKP. Bayu Eko Panduwinoto, Selasa (26/4). Maraknya penggunaan knalpot racing, ujarnya, harus ditindak tegas dengan penegakan aturan berlalu lintas, karena kondisinya saat ini sudah mulai memprihatinkan. “Nanti kita akan lakukan operasi, salah satunya untuk merazia knalpot-knalpot racing yang sudah meresahkan masyarakat, karena kenyamannya terganggu,” jelasnya.

(Suara NTB/yon)

Bayu Eko Panduwinoto Namun, dalam pelaksanaan operasi akan dirangkaikan dengan sebuah peringatan agar kesadaran masyarakat dalam berkendara dapat terbangun hingga menyadari perihal apa yang menjadi ketentuan dalam berlalu lintas. Dalam penindakan, selain pencabutan knalpot racing dilakukan, penindakan tegas juga akan tetap diterapkan sesuai dengan aturan lalu lintas kepada mereka yang didapati menggunakan knalpot racing. (yon)


SUARA NTB Rabu, 27 April 2016

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 5

Belum Serahkan LHKPN

(Suara NTB/kir)

KALANGAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah (Loteng) mengajak semua elemen masyarakat di daerah ini untuk bersama menyatakan peran melawan rentenir. Mengingat, dampak buruknya bagi perekonomian masyarakat, khususnya di kalangan masyarakat bawah dan pedesaan. “Rentenir sudah seperti penyakit di tengah masyarakat kita. Jadi harus dilawan bersama. Supaya tidak terus menggerogoti perekonomian masyarakat,” ungkap anggota DPRD Loteng, Saharudin, saat dihubungi Suara NTB, Selasa (26/4). Diakuinya, keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa menjadi salah satu solusi dalam melawan dampak buruk rentenir di tengah masyarakat. Karena BUMDes bisa menjadi alternatif sumber pembiayaan yang efektif bagi masyarakat di tingkat desa, sehingga masyarakat tidak lagi harus terus-terusan tergantung dengan rentenir. “Kenapa kemudian rentenir bisa begitu kuat pengaruhnya di tengah masyarakat. Karena itulah sumber pembiayaan yang dianggap paling mudah oleh masyarakat,” ujarnya. Diakuinya, ada sumber pembiayaan lainnya yang tersedia, seperti bank. Tapi karena sering kali sulit diakses, keberadan bank menjadi kurang begitu efektif bagi masyarakat. Terlebih lagi masyarakat dengan usaha kelas bawah yang kebutuhan pembiayaan tidak begitu besar, terkadang juga kurang mendapat perhatian pihak perbankan. Hanya saja, akunya, dengan kondisi yang ada sekarang ini memang agak sulit untuk bisa mengandalkan BUMDes sepenuhnya. Belum lagi, belum semua desa di Loteng yang sudah memiliki BUMDes. Begitu pula bagi desa yang sudah memiliki BUMDes, belum seluruhnya sudah bisa berjalan. “Saat ini baru sekitar 70 desa yang sudah punya BUMDes. Sisanya belum punya. Itupun banyak yang belum bisa berjalan seperti apa yang diharapSaharudin kan,” terangnya. (kir)

Kenaikan Pangkat Puluhan Pejabat di Lobar Terancam Ditunda Giri Menang (Suara NTB) Puluhan pejabat di Lombok Barat (Lobar) terancam dijatuhkan sanksi penundaan kenaikan pangkat, lantaran para pejabat terkait tak menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK. Pemberian sanksi ini akan diberlakukan Pemda, berkaca dari Pemprov yang melakukan hal serupa terhadap pejabat yang bandel tak menyerahkan LHKPN. “Bagus, kalau diberlakukan sanksi penundaan kenaikan pangkat bagi pejabat yang tak menyerahkan LHKPN,” tegas Sekda Lobar H. M. Taufiq kepada wartawan ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/4). Menurut sekda pemberian sanksi penundaan pangkat pejabat yang tak menyerahkan sanksi, seperti yang dilakukan provinsi akan coba diterapkan juga di Lobar. Baginya, kebijakan yang diberlakukan provinsi terhadap pejabat yang tidak

menyerahkan LHKPN mesti ditiru. “Masak melapor saja sulit, padahal itu kewajiban, kalau tidak mau melaporkan ya tidak usah jadi pejabat,” ujar sekda mengingatkan. Ditanya perihal data jumlah pejabat yang sudah menyerahkan LHKPN, Sekda mengakui belum memperoleh laporan terbaru dari Inspektorat. Ia akan meminta Asisten III Setda Lobar untuk meminta data tersebut ke Inspektorat. Selanjutnya, data tersebut akan dilaporkan ke pimpinan

untuk dijadikan bahan evaluasi. Pihaknya menekankan kepada para pejabat di Pemkab Lobar agar segera menyerahkan LHKPN, sebab hal ini adalah kewajiban dan sebagai bentuk transparansi. Sementara Inspektur pada Inspektorat Lobar, H Agus Rahmad Hidayat, menegaskan, keharusan para pejabat menyerahkan LHKPN ke KPK ini mengacu Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Surat Edar-

Penanganan Kasus BSS Lobar Terkendala Audit BPKP Giri Menang (Suara NTB) Penyidik Polres Lombok Barat (Lobar) telah lama menetapkan status tersangka dalam kasus Bumi Sejuta Sapi (BSS) Desa Banyumulek Kecamatan Kediri. Pihak Polres pun telah menyelesaikan berkas tahap I dan menyerahkan berkas perkara ke JPU, namun berkas ini dikembalikan oleh jaksa, lantaran dinilai belum lengkap dokumennya. JPU meminta agar penyidik melengkapi dokumen hasil penghitungan kerugian negara (PKN) dari BPKP. “Tersangka sudah ditetapkan, berkas pun sudah tahap I (diserahkan ke jaksa) namun dikembalikan karena kurang hasil PKN dari BKPK, jadi mengendapnya di BPKP hasil PKN ini ditunggu,”kata Kasatreskrim Polres Lobar AKP Joko Tamtomo, Selasa (26/4). Joko menegaskan, penanganan perkara BSS yang ditangani sejak 2014 lalu telah masuk tahap I. Penyidik telah menetapkan tersangka inisial M, yakni pihak dari pengurus Poktan Dasan Tawar selaku penerima bansos BSS. Penetapan tersangka ini, jelasnya, telah lama dilakukan oleh penyidik polres. Bahkan, pihaknya sudah melakukan pemberkasan perkara dan menyerahkan ke Jaksa. Diakuinya, hasil PKN dari BPKP sampai saat ini belum diperoleh oleh penyidik Polres, padahal beberapa kali diminta ke BPKP. Alasannya, pihak BPKP ada kegiatan di luar daerah, sehingga perlu menunggu itu. Akibat belum adanya hasil PKN dari BPKP tersebut, pihaknya belum bisa melengkapi dokumen yang diminta jaksa, sehingga penyerahan berkas pun belum dilakukan penyidik ke Jaksa. Ia berharap agar BPKP segera menyerahkan hasil PKN, sebab hasil PKN penting sebagai pelengkap berkas perkara BSS. Lantas kapan penyidik menahan tersangka? Menurutnya penahanan tersangka bisa dilakukan setelah berkas diserahkan ke Jaksa dan P21. Setelah itu, barulah penyidik menahan tersangka dan menyerahkan ke jaksa berikut berkasnya untuk menjalani proses peradilan. Sementara itu, Azhar warga Banyumulek yang merupakan pelapor kasus bansos BSS mempertanyakan kelanjutan penanganan kasus ini, karena proses penanganannya lama sejak tahun 2014 lalu, namun hampir dua tahun lamanya tak ada titik terang. “Kami pertanyakan penanganan kasus BSS Banyumulek itu. Kami sering diperiksa, tapi tidak ada titik terang, itu mengendap kayaknya,” ungkapnya. (her) (Suara NTB/dok)

nya baru 76 persen lebih. Dari jumlah ini, baru 160 yang baru menyerahkan LHKPN ke Inspektorat. Sedangkan sisanya 90 orang pejabat belum menyerahkan LHKPN. (her)

Kasus HIV/AIDS, Lobar Peringkat Tiga di NTB Giri Menang (Suara NTB) Jumlah kasus HIV/AIDS di Lombok Barat (Lobar) cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tercatat tahun lalu sebanyak 79 kasus ditemukan oleh Dinas Kesehatan. Jumlah penemuan ini menempatkan Lobar pada posisi 3 terbanyak kasus HIV/AIDS di NTB. Menanggulangi penyebaran HIV/AIDS ini, DPRD Lobar pun membuat Perda Inisiatif Penanggulangan HIV/AIDS yang disahkan, Senin (25/4) lalu. Juru Bicara Panja Penanggulangan HIV/AIDS DPRD Lobar, Imam Kafali, menyatakan, sampai dengan bulan Desember 2015 Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar melaporkan 79 kasus AIDS. “Jumlah tersebut menempatkan Lobar pada urutan ketiga di NTB,” jelasnya. Hal ini, katanya, memprihatinkan, sebab dari 79 kasus ini di antaranya penderita ditemukan dari kalangan ibu ru-

Pengelolaan ADD di Loteng Dinilai Belum Transparan Praya (Suara NTB) Banyaknya laporan terkait dugaan penyimpangan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) bisa disebabkan banyak faktor. Bukan hanya persoalan rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur desa maupun kepala desa (kades) semata, selaku pengelolaa ADD. Pola pengelolaan ADD yang jauh dari prinsip transparan juga menjadi salah satu pemicu munculnya penyimpangan. Demikian diungkapkan anggota Komisi I DPRD Loteng, Saharudin, kepada Suara NTB, Selasa (26/4). Menurutnya, prinsip pengelolaan anggaran yang transparan sampai sejauh ini belum sepenuhnya dijalankan oleh kades-kades di Loteng. Masih ada kades masih enggan untuk terbuka kepada masyarakat, khususnya terkait alokasi anggaran dan penggunaannya. “Ini yang menjadi salah satu persoalan yang terjadi di desa-desa yang ada di daerah ini. Sehingga banyak dugaan penyimpangan yang kemudian mencuat,” sebutnya. Padahal kalau saja pemerintah desa bisa menjalankan prinsip transparansi dalam pengelolaan anggaran, maka potensi terjadinya penyimpangan bisa diminimalisir, karena semua elemen masyarakat bisa ikut mengawasi. Selain itu, pemerintah desa juga tidak semaunya menggunakan anggaran, karena ada yang mengawasi. “Tapi kalau pola pengelolaan anggaranya sudah tidak transparan, kades merasa tidak ada yang mengawasi. Sehingga semaunya menggunakan anggaran,” terangnya. Untuk itu, pihaknya mendorong pemerintah desa di daerah ini agar benar-benar menjalankan prinsip transparansi dalam pengelolaan anggaran desa. Mengingat alokasi anggaran yang bakal diterima desa ke depan juga akan semakin besar. Sehingga kalau prinsip transparansi tidak dijalan, maka dikhawatirkan akan semakin banyak lagi kades-kades di Loteng bakal berurusan dengan aparat penegak hukum. “Sekarang sudah ada sekitar 16 kades di Loteng yang harus berurusan dengan hukum. Dan, dengan kondisi seperti sekarang ini, dikhawatirkan jumlah kades yang berusaha dengan penegak hukum bakal semakin banyak lagi,” ujarnya mengingatkan. (kir)

an Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: SE/03/M.PAN/01/2005 tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Menurutnya, sesuai aturan dari Kemendagri pejabat terkait di daerah, terdiri dari pejabat eselon II, Bendahara, pimpinan ULP, PPK wajib menyerahkan laporan LHKPN. Penyerahan LHKPN ini, jelasnya, bisa langsung oleh pejabat ke KPK di Jakarta dan bisa melalui Inspektorat. Nantinya, Inspektorat akan mengirim secara kolektif laporan tersebut ke KPK. Khusus di kalangan pejabat Lobar, ujarnya, masih banyak juga yang belum menyerahkan laporan harta kekayaan. Dari 250 pejabat yang diharuskan melaporkan harta kekayaan-

(Suara NTB/dok)

”Perang” Lawan Rentenir

mah tangga meningkat pada posisi 3 terbanyak setelah pekerja swata 38 kasus dan wanita pekerja seks 27 kasus menduduki peringkat ke pertama. Menurut kajian tentang kecendrungan epidemik HIV/ AIDS di Indonesia. Para ahli epidemiologi memproyeksikan, apabila tidak ada peningkatan upaya penanggulangan yang bermakna, pada tahun 2016 jumlah kasus AIDS menjadi 1 juta lebih orang dengan kematian 350 ribu orang. Penularan dari subpopulasi berisiko kepada istri atau pasangan berlanjut. Karena itu, menurutnya, penanggulangan HIV/AIDS perlu mendapatkan serius dari Pemda. Karena itu, Dewan juga melakukan langkah melalui pembuatan Perda. Hal ini juga sejalan dengan Perda Provinsi NTB Nomor 11 tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di NTB. (her)

Bupati Instruksikan BPMP2T Tertibkan Perizinan di Lobar (Suara NTB/kir)

SANKSI TEGAS - Polres Lombok Tengah (Loteng) menegaskan bakal menjatuhkan sanksi tegas bagi anggotanya yang terlibat peredaran narkoba.Tidak tanggung-tanggung, sanksinya bisa berupa sanksi pemecatan. Untuk tetap mengingatkan personelnya, Polres Loteng pun menyebar peringatan di sejumlah sudut Mapolres Loteng. Tampak seorang warga sedang memperhatikan salah satu peringatan yang diperuntukkan bagi personel Polres Loteng.

Kuota Haji NTB Belum Jelas Praya (Suara NTB) Berapa kuota haji bagi NTB pada musim haji tahun ini masih belum ada kejelasan. Pasalnya, pemerintah pusat belum memberikan kepastian terkait kuota haji bagi NTB. Demikian diakui Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) NTB, Drs. H. Sulaiman Hamid, SH, MH, kepada Suara NTB, di MTsN Model Praya, Selasa (26/4). Sulaiman mengaku kalau

pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah pusat perihal kuota haji yang akan dialokasikan bagi semua daerah, termasuk NTB. Menurutnya, persoalan pembagian kuota haji sepenuhnya ada di tangan pemerintah pusat. Pihaknya di daerah hanya bisa menjalankan keputusan mengenai berapa kuota haji yang diberikan. “Yang menentukan nanti pemerintah pusat. Tinggal kita jalankan saja,” imbuhnya.

Apakah nanti kuota haji NTB akan sama seperti tahun lalu? Sulaiman juga belum bisa memastikan. Namun demikian pihaknya tetap berharap kuota haji tahun ini bisa lebih banyak dari tahun sebelumnya, sehingga masyarakat NTB yang bisa berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini bisa lebih banyak lagi. Apalagi, animo masyarakat di daerah ini untuk menunaikan ibadah haji cukup tinggi. (kir)

Oknum Kades Labuan Tereng Diadukan ke Polisi Giri Menang (Suara NTB) Oknum Kepala Desa Labuan Tereng, Taufiq Asyari diadukan ke Polres Lombok Barat kaitan dengan dugaan penerbitan surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah (sporadik) ganda lahan seluas 87 are di Dusun Lendang Andus. Lokasi lahan ini termasuk dalam lokasi proyek pelabuhan pesiar Lembar. Saat ini, Penyidik Polres Lobar tengah menangani aduan tersebut. Kasatreskrim Polres Lobar, AKP Joko Tamtomo, mengaku, pihaknya menangani aduan masyarakat terkait sporadik lahan seluas 87 are di lokasi proyek pelabuhan kapal pesiar di Gili Mas Dusun Lendang Andus, Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar. “Memang kami menangani adanya laporan (aduan) soal sporadik lahan (lokasi pelabuhan kapal pesiar) yang diduga ganda, pemilik lahan meng-

adukan ke kami,” ujarnya beberapa waktu lalu. Ia mengaku memperoleh laporan dari penyidik terkait masuknya laporan ini, namun sejauh ini belum didalami, sebab masih sebatas aduan masyarakat. Untuk mendalami apakah ada indikasi pemalsuan, pihaknya belum mengarah ke sana sebab pelapor belum menyerahkan dokumen sporadik yang diduga dipalsukan. “Kami perlu dokumen itu dulu, ini hanya sebatas pengaduan,”tukasnya. Jika sudah memperoleh dokumen, ujarnya, maka ia akan melakukan pengecekan legalitas dokumen apakah benar atau aslinya.Joko mengaku belum bisa berkomentar lebih jauh sebab laporan itu belum diterima langsung dan belum ditelaah sejauh mana isinya. Namun demikian ia menegaskan akan menindaklanjuti dan mendalami lebih dulu perihal aduan ini. Kepala Desa Labuan Tereng, H Taufiq Asyari yang dikonfirmasi via ponsel menyatakan, pihaknya menampik adanya tudingan bahwa sporadik yang diterbitkan bermasalah. Ia mengklaim, proses pembuatan sporadik berdasarkan alas yang hak jelas. “Silakan kalau diadukan, kami membuat sporadik sesuai

ketentuan, alas haknya jelas,” kata Taufiq membela diri. Taufiq menjelaskan, pembuatan sporadik tersebut dilaksanakan sesuai ketentuan, melalui proses dan alas haknya jelas. Ia menampik pihaknya membuat sporadik yang bermasalah dari sisi administrasi. Yang jelas kata Taufiq, pihaknya membuat sporadik berdasarkan alas hak. Pihaknya tidak mungkin berani membuat sporadik yang melanggar aturan, apalagi sporadik ganda mengklaim lahan orang lain. Ia mengaku siap, jika dilanjutkan ke ranah hukum dan pengadilan. Diakuinya, luas lahan yang diadukan 87 are di lokasi dusun Lendang Andus. Terpisah, Camat Lembar Suhaili membenarkan adanya aduan masuk ke kantor camat perihal masalah pembuatan sporadik ini. Namun terkait pembuatan sporadik dilaksanakan di desa, di kantor camat tidak pernah dilibatkan. “Memang ada surat aduannya masuk ke kami,” akunya. Setahunya terkait lahan yang dimaksud, lahan itu dijual oleh pemiliknya inisial A dijual ke inisial I, namun entah mengapa dibuatkan sporadik oleh oknum desa, sehingga dibayar oleh bersangkutan. (her)

Giri Menang (Suara NTB) Perizinan di Lombok Barat (Lobar) dinilai berbelit-belit, lantaran Standar Operasional Prosedur (SOP) pengurusan izin di Lobar tidak jelas limit waktunya. Atas kondisi ini, Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, menginstruksikan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) untuk menertibkan dan membenahi perizinan di Lobar agar lebih mudah, murah dan cepat. ‘’SOP perizinan ini harus dibuat dalam Perbup yang akan diajukan oleh BPMP2T. Perbup sebelumnya sudah ada, tapi prosesnya 12 hari, itu lama sekali. Makanya itu diubah di rancangan Perbup baru menjadi 6 hari supaya lebih mudah, cepat dan murah,” katanya usai rapat ekspose Rancangan Perbup Perizinan oleh BPMP2T, Selasa (26/4). Menurutnya, pembuatan Perbup Perizinan yang dilimpahkan ke BPMP2T sedang dalam proses rancangan. BPMP2T melakukan ekspose di hadapan bupati untuk membahas rancangan perbup bersama-sama dengan sekda, Asisten II dan SKPD teknis lainnya. Tujuan dibuatnya perbup baru, jelas Fauzan, supaya membenahi sistem perizinan sebelumnya yang dinilai menghambat. Seperti halnya, terkait limit waktu proses perizinan mulai dari perizinan, desa dan BKPRD. Sebab sejauh ini, belum ada diatur limit waktu terkait perizinan, sehingga terkesan tidak jelas limit waktunya. Ia menekankan, BPMP2T mengatur limit waktu pengurusan izin mulai dari badan perizinan, perlu rekomendasi desa, camat hingga kajian teknis BKPRD (SKPD). Adanya limit waktu ini, maka jelas proses perizinan yang diajukan oleh pemohon, sehingga ada kepastian. Sejauh ini, proses izin di Lobar 12 hari tertuang dalam perbup lama, karena itu

diatur dalam rancangan perbup baru diperpendek menjadi 6 hari supaya lebih cepat. Bupati menekankan agar perbup yang dibuat lebih komprehensif, maka BPMP2T perlu melibatkan semua unsur, SKPD, tim pakar untuk memberikan pendapat dan masukan. Sementara Sekda Lobar, H. M. Taufiq menyatakan, pembuatan perbup ini untuk membenahi sistem perizinan di Lobar yang dinilai selama ini belum ada kepastian soal limit waktu. Sekda menekankan, agar limit waktu ditentukan agar pelayanan perizinan di Lobar pasti. Hal ini juga untuk menghindari permasalahan, perizinan dinilai lamban, mahal dan berbelit-belit, karena limit waktunya yang tidak jelas. “Ke depan diatur agar jika pemohon mau urus izin cukup ke badan perizinan saja, tinggal nanti kekurangannya bersurat ke SKPD untuk dibahas dan ditentukan limit waktunya. Pun jika perlu rekomendasi desa harus jelas limit waktunya berapa hari dan dipatok harganya biar jelas,” jelasnya. Ia menegaskan, hal-hal semacam ini belum diatur dalam perbup, sehingga timbul kesan perizinan di Lobar berbelit-belit dan mahal. SOP perizinan, jika pemohon mengajukan izin ke BPMP2T justru kalau ada kurang investor ke BKPRD untuk meminta kajian. Selain itu, perizinan yang perlu rekomendasi dari desa justru pemohon yang membawa blangko dari perizinan untuk meminta rekomendasi. Hal inilah, jelasnya, memperlambat dan memperlama proses perizinan, sehingga timbul kesan pengurusan izin berbelit-belit. Proses inilah kata sekda perlu ditertibkan dan dibenahi. (her)


SUARA NTB Rabu, 27 April 2016

Perangi Pembalakan Liar

Perlindungan Mata Air di Sumbawa Bisa Jadi Model Sumbawa Besar (Suara NTB) Kelompok Mata Air Ai Semongkat dusun semongkat, Desa Klungkung Kecamatan Batu Lanteh mewakili Kabupaten Sumbawa, dalam penilaian Lomba tingkat Provnsi yang dilaksanakan Selasa (26/4) kemarin. Kedepan, kelompok ini bisa jadi model perlindungan mata air. Dengan catatan semua pihak memeran(Suara NTB/arn) gi aksi pembalakan liar. H. Mahmud Abdullah Ketua Tim Penilai Lomba Gatot Soesanto, S.Km, M.Kes menyampaikan, tim penilai berasal dari instansi terkait untuk melanggengkan perlindungan mata air yang ada di provinsi NTB. Kegiatan ini sudah diadopsi tingkat nasional. Bahkan NTB yang melahirkan kegiatan seperti ini sehingga pola pemberdayaan airnya menjadi model percontohan oleh daerah Banten. “Yang menjadi penilaian dari kegiatan ini adalah kualitas, dan kualitas air disini cukup bagus. Selain itu, debit air juga menjadi kriteria penilaian lomba. Semoga debit air di sini memenuhi kriteria,” terangnya. Pemanfaatan air di perlindungan mata air secara maksimal dapat dimanfaatkan. Baik untuk pertanian, peternakan, perkebunan dan lainnya. Jangan sampai air ini keluar begitu saja tanpa ada pemanfaatannya. “Mudah – mudahan disini bisa masuk nominasi dalam penilaian oleh tim dan semoga proses ini berjalan dengan baik,” kata Gatot Soesanto. Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah menilai kegiatan ini penting dalam memacu masyarakat dalam menjaga lingkungan. Dengan kedatangan tim diharapkan ada kiat tertentu yang bukan hanya mencapai tingkat juara tapi bagaimana cara menjaga lingkungan. Sebab selain digunakan untuk irigasi dan bendungan, juga untuk penyediaan air baku untuk masyarakat Sumbawa. “Untuk menjaga sumber mata air yang sudah mengalami degradasi akibat banyaknya penebangan liar, kami berkomitmen untuk memerangi illegal logging ini. Sehingga saya harapkan kepada semua, untuk menjaga lingkungan bagi anak cucu kita kedepan,” harap Wabup. H. Mo sapaan akrab Wabup menambahkan, kedepannya daerah Batu Lanteh akan dijadikan sebagai sentral perkebunan buah – buahan. Di masing – masing desa harus ada penyuluh perkebunan sehingga dari mereka akan diketahui tanaman apa yang cocok untuk ditanami didaerah tersebut dan mereka sekaligus mendiddik dan membina masyarakat disini agar tanaman perkebunannya dapat berhasil. (arn)

Kasat Intel dan Kasat Sabhara Polres Sumbawa Berganti Sumbawa Besar (Suara NTB)Jabatan strategis di Polres Sumbawa berganti dengan wajah baru. Yakni Kasat Intel, Kasat Sabhara, dan Wakapolsek Alas. Hal ini ditandai dengan adanya Serah terima jabatan (Sertijab) di halaman Polres Sumbawa, Selasa (26/4) kemarin. Kasat Intel Polres Sumbawa AKP Hatta SIP yang sebelumnya menjabat selama tiga tahun lebih berpindah tugas ke Polres Lombok Timur menjabat posisi yang sama. Ia akan digantikan AKP Yunus Lobar Sukawati Miharja, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Batukliang Lombok Tengah. Sedangkan Kasat Sabhara Polres Sumbawa AKP Andri Nugroho, SE berpindah tugas ke Polresta Bima sebagai Kasatlantas. Sebagai penggantinya adalah IPTU Mathias Wayan Apelaby yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolsek Alas. Sementara posisi Wakapolsek Alas akan diisi oleh AKP Djoko Rahmat Santoso Gatot dari Propam Polda NTB. Dimana sebelumnya AKP Djoko juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Utan. Dalam sambutannya, Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad, SIK menyampaikan, mutasi merupakan kegiatan yang biasa terjadi di dinas atau instansi manapun. Guna pengembangan karier. Mengingat dengan pengalaman yang semakin banyak akan menambah wawasan dalam berpikir dan bertindak. Kapolres menyampaikan terimakasih kepada AKP Hatta SIP dan AKP Andri Nugroho, SE. Atas upaya dan dedikasi yang dilakukan selama ini. Sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat terwujud. Dalam hal ini Kapolres menilai keduanya telah mampu menciptakan situasi Kamtibmas serta menjalin koordinasi yang baik dengan instansi terkait dan masyarakat. Termasuk istri-istrinya mereka yang selama ini setia mendapingi suaminya dalam menjalankan tugas di Polres Sumbawa. Serta telah banyak berkontribusi positif di Bhayangkari. (ind)

(Suara NTB/ind)

SERTIJAB – Suasana Serah terima jabatan (Sertijab) di halaman Polres Sumbawa, Selasa (26/4) kemarin.

Uma Beringin Wakili NTB ke Lomba LBS Tingkat Nasional Sumbawa Besar (Suara NTB) Desa Uma Beringin Kecamatan Unter Iwes mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) Tingkat Nasional 2016. Asisten Pemerintahan Sekda Kabupaten Sumbawa Dr. H. M. Ikhsan, M.Pd, saat menyambut tim penilai di RTH Taman Kerato, Selasa (26/4) kemarin, menyampaikan Uma Beringin yang telah ditetapkan untuk mewakili provinsi NTB pada lomba LBS telah melewati proses seleksi yang cukup ketat dari tingkat kecamatan sampai tingkat provinsi. Perlu diketahui, masyarakat desa Uma Beringin memang sudah terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat. Pembenahan di berbagai bidang tetap berjalan baik dan lancar berkat kesadaran, rasa tanggungjawab, dan kekompakan seluruh elemen masyarakat. Karena itu pemerintah optimis, dan berharap Desa Uma Beringin nantinya bisa menjadi yang terbaik di tingkat nasional. Ketua Tim Penilai Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat Tingkat Nasional Tahun 2016 Ir. Rossi Rozanna Septimurti M. Kes, menjelaskan, lomba tersebut digelar guna memotivasi masyarakat agar tergerak untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dengan adanya lomba LBS bisa dilihat bagaimana kebersamaan masyarakat dan Pemerintah Daerah. Inovasi lingkungan bersih dan sehat bisa disampaikan melalui pesan – pesan tentang kebersihan yang mudah dicerna dan ditiru oleh masyarakat dan anak – anak. Misalnya menyampaikan pesan kebersihan melalui nyanyian, yel – yel, dan lainnya. (arn)

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 6

Diduga Salahi Izin Ketenagakerjaan

Empat Warga Thailand Diamankan Sumbawa Besar (Suara NTB) Empat Warga Negara Asing (WNA) asal Thailand diamankan pihak Imigrasi Sumbawa dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbawa, Selasa (26/4). Mereka diamankan lantaran diduga menyalahi izin ketenagakerjaan. Masing-masing tiga orang laki-laki atas nama Sanboonma Khomsun, Wongyai Thawiphon, Kromsamon Prasong, dan satu perempuan atas nama Kaewsringam Pimchan. Kepala Disnakertrans Sumbawa, Tri Karyati, S.Sos didampingi PPNS, Indra Kurniawan mengakui keempat WNA tersebut diamankan saat tengah berada di lokasi Panen Jagung, Kecamatan Labangka. Dimana mereka diamankan di dua lokasi yang berbeda. Dari informasi yang diperoleh, keempat WNA tersebut disponsori pihak PT Seger Agro Nusantara. Rencananya keempat WNA ini akan memberikan pengetahuan terhadap tenaga kerja dalam mengopersaikan mesin pipil jagung. “Awalnya ada informasi dari masyarakat tentang keberadaan orang asing di wilayah setempat. Atas informasi itu kami turun ke lapangan. Sekitar pukul 12.00 Wita kami menemukan keempat WNA. Dua diantaranya di Labangka 4, dua lainnya di Labangka 5,” imbuhnya. Dari pemeriksaan sementara, keempat WNA tersebut belum melengkapi dokumen lengkap. Hanya memiliki paspor dalam hal ini pasport pelancong bisnis. Dimana ketentuan Tenaga Asing yang bekerja di Indonesia, harus memiliki dokumen yang mensponsori Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA). Kemudian Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas). Selain itu juga harus memiliki dana kompensasi 1200 dolar setahun. Itu syarat warga negara asing bekerja di Indonesia. Kemudian dia harus juga

memiliki DPKK. “Itu kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan kalau mendatangkan tenaga kerja asing,” ujarnya. Terhadap hal ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Mulai dari proses kedatangan ke Sumbawa hingga dipekerjakan. Mengingat WNA ini hal yang normatif untuk diawasi keberadaannya. Sesuai dengan UU Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 42. Apabila dalam ketentuannya terbukti melakukan pelanggaran, tentunya sponsor nantinya akan mendapat saksi pidana. Namun dalam hal ini PPNS tidak bisa langsung. Harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Korwas, dalam hal ini Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Sumbawa. Nantinya setelah dilakukan penyelidikan, pihaknya akan mengundang Korwas untuk melakukan Gelar perkara. Apakah kasus tersebut akan ditingkatkan ke Penyidikan atau memenuhi unsur pidana. “Pihak kami hanya memanggil sponsornya, tidak memBAP WNAnya. Makanya WNA tersebut langsung dibawa ke Imigrasi karena menjadi kewenangan Imigrasi. Namun kami tetap berkoordinasi dalam penanganannya,” tukasnya. Sementara Direktur PT. Seger, Frans Cahyadi yang juga sebagai sponsor mengakui WNA tersebut baru tiga hari berada di Sumbawa. Rencananya akan tinggal selama satu

(Suara NTB/ind)

WNA - Empat WNA asal Thailand saat berada di ruangan Kasi Wasdakim Imgrasi Sumbawa. minggu. Hal ini guna mentransfer ilmunya atau mengajari operator untuk mengoperasikan mesin panen jagung. Setalah itu, mereka akan kembali lagi ke nagaranya. “Kita mau berbuat yang terbaik untuk petani jagung. Selama ini mereka kesulitan mencari orang dalam proses panen jagung. Baik untuk memetik, mengupas, dan memisahkan biji jagung. Makanya kita mendatangkan orang untuk memberikan ilmu atau mengajari operator dalam mengoperasikan mesin panen jagung. Sehingga nantinya dengan mesin itu bisa mempermudah petani dalam hal panen, serta memperhemat biaya,” ujarnya. Terhadap WNA tersebut, Frans juga mengakui sudah mengurus paspornya di Imi-

grasi Surabaya. Dalam hal ini paspor pelancong bisnis. Di tempat terpisah Kepala Imigrasi Sumbawa, Drs. Syahrifullah meyebutkan paspor WNA tersebut B211 atau visa bisnis. Untuk sementara pihaknya belum melihat secara langsung ada kegiatan yang melanggar dilakukan oleh yang bersangkutan. Hanya saja sebelumnya mendapatkan informasi dari masyarakat terkait keberadaan orang asing. Sehingga pihaknya bersama Disnakertrans turun melakukan pengecekan. “Kami hanya menangani terkait izin tinggalnya. Kalau berkaitan dengan pekerjaan kewenangan dari Disnakertrans. Makanya dalam hal ini kami tetap akan berkoordinasi dengan Disnakertrans,” ujarnya.

Disebutkannya, pihaknya tidak boleh gegabah dalam menangani hal ini. Apalagi jika beroperasinya alat panen jagung tersebut diperlukan masyarakat. Makanya pihaknya nanti akan turun ke lapangan untuk memonitor seperti apa kegiatan yang dilakukan serta mengecek foto yang diambil masyarakat. Kalaupun hanya memberikan pegarahan dan pemahaman, itu tidak menjadi permasalahan. Yang penting tidak melakukan secara fisik. Pantauan Suara NTB, Keempat WNA ini didampingi oleh sponsornya saat awal dibawa ke Disnakertrans Sumbawa. Begitu juga saat dibawa ke Imigrasi Sumbawa. Rencananya keempat WNA ini diinapkan di Hotel. Setelah itu baru nantinya dilakukan BAP. (ind)

Satpol-PP Tak Bisa Tertibkan Seluruh Pasar Bayangan

(Suara NTB/arn)

Temuan TTG Motor Hybrid

(Suara NTB/arn)

Teknologi motor serba guna

Sumbawa Pamerkan Sejumlah Temuan Andalannya di Gelar TTG Tingkat Provinsi di KSB Sumbawa Besar (Suara NTB)-

Kabupaten Sumbawa siap memamerkan hasil alat temuan Teknologi Tepat Guna (TTG) pada gelar TGG Tngkat Provinsi NTB yang dimulai Rabu hari ini di KSB. Diikutkan pula beberapa produk TTG. Terdapat tujuh TTG temuan putra daerah Sumbawa. Yakni, Teknologi Motor Serba Guna temuan Alfian Rusdi, ST., M. Eng. Suatu teknologi yang digunakan sebagai pompa air di sawah/ladang dengan menggunakan tenaga penggerak putaran mesin sepeda motor sehingga tidak menggunakan listrik sebagai mana pompa pada umumnya. Teknologi Motor Hybrid milik Yudi Surya Utama S.Psi, alternatif pengganti BBM dengan menggunakan bahan bakar LPG yang dihubungkan ke karburator sepeda motor

sebagai bahan bakar. Berikutnya, Smart Portabel Solar Cell, penemu Imam Wierawansyah Eltara. Teknologi solar cell dengan pengembangan penambahan cermin untuk dapat mempercepat penerapan energi matahari. Cahaya matahari yang terkena cermin akan dipantulkan ke panel surya untuk meningkatkan kemampuan sinar panel dalam menyerap energy matahari. Filter Air Go Green Higienis, penemu Zulkifli. Penemuan TTG yang digunakan untuk penyaringan air menjadi bersih dan layak pakai. Aplikasi perangkat penilaian otomatis (APPO Zn 16) karya Zulkarnaen S.E, suatu aplikasi untuk membuat perangkat penilaian bagi guru dengan cepat, mudah dioperasikan dan biaya murah. Pupuk Cair Organik (PCO) Buah Maja penemu Finayatullah Septiani. Pupuk cair yang

memanfaatkan buah maja sebagai bahan pembuatan pupuk. Terakhir Teh Kulit Sepang karya Amal Hamid, merupakan minuman teh kesehatan yang dihasilkan dari kulit kayu sepang yang dicampur dengan kayu manis, kapulaga dan cengkeh. Kemudian dibungkus dengan kemasan tek celup sehingga mudah dalam penggunaannya serta higienis. Menurut Kepala BPM PD Sumbawa, Tarunawan S.Sos, S.P, temuan tersebut sudah dinilai oleh tim Provinsi. Untuk kemudian diumumkan dalam pembukaan gelar TGG Provinsi di KSB. Diharapkan temuan TTG putra Sumbawa dapat bersaing untuk seterusnya diikutkan dalam gelar TTG Tingkat Nasional nantinya di Mataram. “Temuan TTG dari Sumbawa telah diuji coba oleh penemunya. Tinggal kita tunggu hasil penilaian tim penilai,” tukasnya. (arn/*)

Taliwang (Suara NTB)Satuan Polisi pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengaku tidak bisa melakukan penertiban terhadap seluruh pasar bayangan yang selama ini ada di dalam kota Taliwang. Dari sekian titik yang ada, Satpol-PP menyatakan, hanya dua titik pasar yang sejauh ini dipastikan bisa digusur. Yakni pasar bayangan di depan kantor kelurahan dalam dan kedua di simpang empat toko BOXY di kelurahan Arab Kenangan. “Kalau yang dua titik itu tidak ada alasan, kita akan tertibkan karena memang mengganggu ketertiban umum terutama arus jalan di sana,” jelas kepala Satpol-PP KSB Agus Hadnan kepada wartawan, Selasa (26/4). Ia mengatakan, untuk sejumlah titik pasar bayangan di kelurahan Arab Kenangan lainnya. Pihaknya terbentur aturan yakni Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2014 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat. Dalam aturan tersebut, lahan baik milik pemerintah dan masyarakat yang digunakan untuk kegiatan usaha selama memiliki izin dari pemilik lahan maka pemerintah tidak bisa melakukan penertiban. “Ada tiga titik pasar bayangan yang ada di Arab Kenangan tidak bisa kita tertibkan, karena itu lahan milik pribadi dan ada izin dari sang pemilik,” sebutnya. Terhadap pedagang yang berjualan di lahan hak milik itu, pihaknya pun tidak bisa berb u a t banyAgus Hadnan

ak. Meski selama ini pemerintah tengah berupaya melakukan penertiban karena adanya keluhan dari pedagang yang berada di pasar Taliwang. “Mereka sulit kita tertibkan, karena selain diizinkan oleh pemilik lahan, mereka juga selama ini tidak mengganggu ketertiban umum. Karena itu satu-satunya cara untuk menertibkannya ya harus diubah dulu aturannya,” sebut Agus Hadnan. Sementara itu terhadap dua titik pasar bayangan yang akan ditertibkan, Agus Hadnan menyatakan, pihaknya telah melayangkan surat peringatan ketiga. Surat tersebut merupakan, peringatan terakhir pihaknya kepada para pedagang sebelum akhirnya jajaran Satpol-PP mengambil tindakan penggusuran secara paksa. “Sebenarnya pekan lalu surat peringatan ketiga ini sudah kita layangkan. Tapi kami ada beberapa urusan sehingga baru dilayangkan kemarin,” timpalnya. Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Satpol-PP, surat peringatan ketiga itu memberikan waktu tiga hari kepada para pihak yang diingatkan. Karena itu terkait para pedagang di pasar bayangan ini, mereka tinggal punya waktu hingga Kamis mendatang sebelum akhirnya Satpol-PP melakukan penertiban secara paksa. Agus Hadnan mengatakan, dalam proses penertiban nanti pihaknya tetap akan melakukan pendekatan secara persuasif. Para pedagang yang masih bertahan saat digusur nanti akan dibantu kepindahannya ke pasar Taliwang. (bug) (Suara NTB/bug)

Hari Ini, Pemda KSB Launching PDPGR Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan menjadikan tanggal 27 April sebagai salah satu momen bersejarah daerah. Sebab tanggal yang jatuh pada hari ini (Rabu) itu, Pemda KSB melaunching Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR). Sebuah terobosan program membangun terbaru dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati KSB Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM – Fud Syaifuddin, ST. Bupati KSB Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM mengatakan, PDPGR sebenarnya tidak hanya sekedar program. Sebab di dalamnya ada semangat gotong royong yang memiliki nilai keluhuran tinggi sebagai landasan pembangunan negeri yang dirancang para pendahulu bangsa. “Ini tidak sekedar program, tapi juga

(Suara NTB/bug)

H. W. Musyafirin dan Fud Syaifuddin harus menjadi semangat dalam membangun kita ke depannya,” katanya saat menggelar konferensi pers di hadapan sejumlah awak media, Selasa (26/4). Menurut dia, sebagai landasan pembangunan, gotong royong memiliki makna lebih

universal tidak saja dalam bentuk tindakan kebersamaan seluruh komponen bangsa. Ia lebih dari sekedar sistem nilai dengan filosofinya yang mencakup seluruh nilai-nilai berkebangsaan. “Coba saja ditelaah, kalau Pancasila sebagai dasar

negara dikerucutkan akan menghasilkan Trisakti, maka Trisakti dikerucutkan menjadi satu maka hasilnya gotong royong,” tegasnya. Ia mengatakan, selama ini lunturnya semangat gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selama ini dikarenakan oleh sistem dan pola pembangunan yang ada. Selama ini pola pembangunan tidak memberikan ruang gerak bagi gotong royong sehingga implementasinya di kehidupan sehari-hari kian terkikis di tengah globaliasi. “Gotong royong itu seperti roh, ia selalu ada. Nah kenapa kemudian terkikis keberadaannya, karena kita tidak memberikan ruang kehadirannya,” tegasnya. Karena itu melalui PDPGR, KSB di bawah kepemimpinan-

nya, Musyafirin menyatakan, ingin mengembalikan semangat gotong royong tersebut sebagai pola kerja pemerintah dan ke tengah masyarakat seperti sediakala. “Kita buat kegiatannya sebagai ruang mengembalikan kehadiran gotong royong itu dan kita buat regulasinya dalam bentuk Perda sebagai wujud fisiknya,” sebut mantan Sekretaris Daerah (Setda) KSB ini. Dan sebagai program kerja pertama dari kegiatan PDPGR ini, Pemda KSB menggeber kegiatan program jambanisasi bagi warga tidak mampu. Dalam program ini, akan dibangun jamban sebanyak 1606 unit di mana Pemda KSB tidak sekedar menjadikan masyarakat sebagai obyek tetapi juga melibatkannya secara aktif mulai dari awal hingga pengerjaannya. (bug)


SUARA NTB Rabu, 27 April 2016

Kasat Narkoba Janjikan akan Kejar Bandar Dompu (Suara NTB) Ipda Ma’rufuddin resmi menjadi kasat Narkoba Polres Dompu setelah dilakukan serah terima jabatan (Sertijab), Selasa (26/4) kemarin. Mantan Kanit Buser Polres Bima ini berkomitmen memberantas narkoba sesuai amanah yang diembannya. Terlebih bahaya narkoba dapat memiskinkan pelakunya dan ancaman hilangnya generasi bangsa. “Sesuai sumpah jabatan yang sudah saya ikrarkan, saya mohon dukungan teman – teman (pers dan masyarakat), saya akan kejar bandar dan pengedar narkoba tanpa pandang bulu,” tegas Ipda Ma’rufuddin kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (26/4). Ia mengaku, sudah melakukan identifikasi pelaku yang dicurigai sebagai pengedar narkoba di Dompu. Jaringan pengedar narkoba juga sudah diselidiki dirinya sejak awal, termasuk oknum aparat. “Saya punya cara sendiri agar operasi tidak bocor,” tegas mantan Kapolsek Lambu Bima ini. Putra Sila Kabupaten Bima ini menghimbau agar para pengedar menghentikan aktifitasnya sebelum ditangkap. Begitu juga dengan pemakai agar melaporkan diri sebelum ditangkap, sehingga bisa dilakukan rehab. “Kalau kecanduan, silahkan laporkan diri saja biar direhab dan diobati. Tapi kalau sudah ketangkap, itu lain ceritanya lagi,” ungkapnya. Pecandu narkoba, jelas Ma’rufuddin, akan bertindak nekat ketika kecanduan. Bahkan semua hartanya bisa habis akibat kecanduan. “Sebelum itu terjadi. Silahkan laporkan diri agar bisa diobati,” harapnya. “Ancaman narkoba ini lebih berbahaya dari bahaya terorisme, karena bisa menghancurkan masa depan bangsa akibat generasi yang lemah,” tambahnya. (ula)

Diduga Mesum, Oknum Perawat Diproses ke BKD Kota Bima (Suara NTB) Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Bima menyerahkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oknum Aparatur Sipil Negara (ASN), HT (34) yang digerebek karena berduaan dengan pasangan yang diduga selingkuhannya, ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bima setempat untuk diproses lebih lanjut. “Soal oknum perawat yang kita amankan itu, BAPnya sudah kami serahkan ke BKD untuk diproses lebih lanjut,” ucap Kasat melalui Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Sat Pol PP Kota Bima, Abdurrahman S.Sos menjawab Suara NTB, Selasa (26/4). Kata dia, setelah BAP tersebut diserahkan ke BKD, urusan pihaknya melaksanakan tugas dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda) hingga memproses oknum yang bersangkutan telah selesai. “Begitu BAP diserahkan urusan ini bukan lagi menjadi kewenangan kami,” katanya. Menurut dia, pihaknya mengamankan oknum tersebut lantaran menerima laporan dari masyarakat. Masyarakat kerap mendapati oknum tersebut dengan pasangan yang bukan suaminya kerapkali berduaan dalam keadaan kamar kos terkunci. “Kita sikapi laporan masyarakat. Lagipula oknum HT ini statusnya istri orang dan merupakan oknum ASN yang harus menjadi contoh dan teladan bagi warga,” akunya. Ada kabar penggerebekan telah direncanakan untuk menjebak HT. Abdurahman dengan tegas membantah kabar tersebut. Sebab pada saat melakukan penggerebekan, sebelumnya, pihaknya mengecek kebenaran informasi yang dilaporkan oleh masyarakat. “Setelah kita cek ternyata benar kemudian kita amankan untuk mengantisipasi stabilitas keamanan. Lagipula kami tidak mengenal oknum HT dan pasangannya ini,” ujarnya. Lagipula, lanjutnya saat dilakukan introgasi oleh pihaknya, kedua pasangan itu mengakui bahwa mereka sedang menjalani pacaran selama empat bulan terakhir. “Saya tegaskan, kami mengamankan kedua orang ini murni karena tugas dan menindaklanjuti laporan warga,” tegasnya. Dia menambahkan, kedua pasangan tersebut, tidak ada yang dijemput oleh pihak keluarga masing-masing. HT yang merupakan warga Desa Teke Kecamatan Palibelo dijemput oleh ibu Bhayangkari karena statusnya merupakan istri oknum anggota polisi. “Sementara SH, warga Desa Tonggorisa Kecamatan Palibelo dilepaskan setelah proses pemeriksan dilakukan,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, jajaran Sat Pol PP Kota Bima mengamankan oknum perawat inisial HT (32) yang bertugas di salah satu Puskesmas di Kota Bima dan pasangannya, SH (37), seorang satpam di salah satu kos-kosan di Kota Bima. Kedua pasangan yang bukan suami istri itu diamankan saat sedang berduaan dalam kamar d e n g a n keadaan p i n t u terkunci, Kamis siang (21/4). (uki) Abdurrahman (Suara NTB/uki)

SUARA PULAU SUMBAWA

Fasilitor Pamsismas Diduga Gelapkan Uang KKM Bima (Suara NTB) – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsismas) di Desa Punti Kecamatan Soromandi diduga digelapkan oknum fasilitor pemberdayaan, berinisial HT. Oknum bersangkutan meminta uang Rp 18 juta kepada Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) desa setempat untuk membeli dua mesin pompa air yang harganya Rp 815 ribu perunit. Ketua KKM Desa Punti Rio Juniawan mengatakan, di desa setempat terdapat dua wilayah, yakni dusun So Nao dan Lia yang mendapatkan program Pansismas tersebut. Salah satu program untuk membantu masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih. “Untuk mendukung program ini dibutuhkan beberapa bahan salah satunya mesin pompa air,” katanya. Kata dia, awalnya mereka hendak membeli mesin pompa tersebut. Namun fasilitator berinisial HT, menawar-

berapa hari kedepan jadwal pelantikannya bakal digelar,” katanya. Menurut dia, setelah Irham dilantik. Dengan begitu Kantor Imigrasi III Bima akan mulai bekerja. Mulai dari tugas teknis adminitrasi, salahsatunya mengurus paspor, hingga melakukan pengawasan teknis terhadap orang asing di wilayah kerja kantor setempat. “Jadi Kantor Imigrasi III Bima ini, akan melayani warga dan wilayah Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima,” akunya. Terpisah Kabag Humas dan Protokol Setda Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Ihya Ghazali S.Sos mengapresiasi telah resmi ditunjuknya kepala Kantor imgrasi III Bima. Pemkot, kata dia, saat ini telah menyediakan fasilitas dan bangunan untuk

kan agar barang tersebut dibeli oleh pihaknya. Selain diklaim bagus, dan tahan lama, mesin pompa itu juga akan dibeli di luar daerah sehingga tidak diragukan lagi kualitas dan mutu barangnya. “Untuk dua mesin pompa kami mengumpulkan uang sebesar Rp 18 juta. Karena harga satu unitnya senilai Rp 9 juta,” katanya. Namun beberapa hari dibeli dan diberikan ke pihaknya, mesin tersebut rusak dan malah tidak bisa berfungsi sama sekali. Setelah dicek ru-

panya kualitas barang tersebut tidak seperti yang diklaim oleh fasilitator. “Harganyapun yang dijual di toko sebesar Rp 815 ribu perunit,” ujarnya. Untuk itu, Rio meminta agar fasilitator yang bersangkutan dapat mengembalikan uang KKM tersebut. Sehingga pihaknya dapat menggunakan uang itu untuk membeli mesin pompa yang baru. “Kami berharap agar mesin ini cepat diganti, mengingat alat ini sangat dibutuhkan oleh warga yang membutuh-

kan air bersih,” harapnya. Terpisah Fasilitator pemberdayaan KKM, HT membantah tudingan ketua KKM tersebut. kata dia, uang sebanyak itu bukan hanya untuk keperluan membeli mesin pompa air. Namun juga digunakan untuk membeli akseroris penunjang seperti pipa hingga sampai proses pemasangan. “KKM hanya tahu jadi saja, satu unit mesin kami beli Rp 4,2 juta. Sisanya untuk aksesoris dan pemasangan. Lagipula penggunaan uang sebanyak itu telah sesuai dengan RAB,” katanya. Bahkan sebelum melakukan pembelian mesin pompa tersebut. Ia telah menawarkan kepada KKM apakah membeli sendiri atau langsung dibeli oleh pihaknya.

Namun pada saat itu disepakati jika mesin itu dibeli oleh fasilitator. “Lagipula kami membeli mesin ini meminta petunjuk bagian teknis. Tidak membeli dengan asal – asalan,” ujarnya. Dia juga menegaskan, sebagai fasilitator, HT pernah mengajak pihak KKM setempat untuk berunding bersama, membicarakan persoalan tersebut. Agar tidak saling menyalahkan satu sama lain. Hanya saja, hanya saja hingga saat ini pihak KKM itu, enggan menemuinya. “Lagipula bak penampungan, penggalian untuk memasang pipa, KKM desa Punti belum membuat. Sementara KKM lainnya sudah menikmati manfaat dari program swadaya masyarakat ini,” pungkasnya. (uki) (Suara NTB/ula)

MASIH BEROPERASI - Kompleks pertokoan milik Ir Rt di pertokoan pasar Dompu jalan Soekarno Hatta Bada Dompu masih beroperasi seperti biasa, Selasa (26/4), kendati Rt sudah diamankan pihak perpajakan.

Diduga Gelapkan Pajak

Pengusaha Dompu Diamankan Petugas Pajak Dompu (Suara NTB) Pengusaha onderdil motor dan perbengkelan Dompu berinisial Rt diamankan petugas perpajakan atas dugaan penggelapan pembayaran pajak penjualan sepeda motor senilai Rp 4 miliar lebih. Rt langsung diboyong ke Mataram dan didampingi pihak keluarga. Jajaran Polres Dompu pun langsung mengamankan situasi agar tidak timbul gejolak pasca penangkapan. Kapolres Dompu, AKPB Brury Soekotjo AP, SIK kepada

Suara NTB, Selasa (26/4) kemarin, mengakui, mendapat konfirmasi terkait rencana pengamanan Ir Rt terkait kasus perpajakan. Karena terkait kasus pajak, langsung ditangani kantor Perpajakan Bima. Keberadaan beberapa anggota Kepolisian hanya untuk mengamankan lokasi serta pengamanan pasca penggerebekan agar kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) bisa tetap terjaga. “Kalau koordinasi, sudah dari dulu disampaikan. Tapi

kami tidak tahu kapan akan dilakukan penggerebekan. Saat penggerebekan kemarin, kami baru diinformasikan dan langsung mengamankan lokasi (penangkapan),” kata Brury. Brury pun mengaku, proses penyelidikan dalam kasus perpajakannya tidak diketahui pihaknya. Karena itu menjadi kewenangan perpajakan Bima. Ia pun tidak tahu persis pelanggaran pajak yang disangkakan kepada Ir Rt, sehingga ia diamankan. “Itu bukan kewenangan kami,” katanya.

Informasi yang dihimpun Suara NTB, Senin (25/4) malam menyebutkan, pengusaha pemilik toko onderdil kendaraan bermotor dan distributor obat-obatan pertanian di Dompu ini ditangkap petugas perpajakan Bima di kediamannya jalan Soekarno Hatta kompleks pasar Dompu, Senin (25/ 4) sekitar pukul 17.00 wita. Petugas perpajakan didampingi aparat Kepolisian saat mengamankan pengusaha yang sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Dompu tahun 2009 dan 2014 dari par-

tai politik berbeda ini. Ia diduga menggelapkan pembayaran pajak terhadap penjualan sepeda motor senilai Rp 4 M lebih. Pasca penangkapan Ir Rt, aktifitas usahanya di toko onderdil dan perbengkelan kompleks pasar Dompu, Selasa kemarin berjalan seperti biasa. Pihak keluarga juga sudah ikut ke Mataram untuk mendampingi Rt pasca diamankan petugas pajak. “Dia (Rt) sudah pergi ke Mataram. (Istrinya) Pergi ke Mataram juga,” kata salah seorang pegawainya. (ula)

Tuntut Keadilan

Kerabat Korban Tabrakan Maut Datangi Kejari Kota Bima (Suara NTB) – Belasan Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Kelurahan Rabadompu Barat, Kecamatan Raba Kota Bima, Selasa (26/ 4) pagi sekitar pukul 09.30 wita mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima. Para IRT itu menuntut keadilan serta meminta pihak Kejari setempat melakukan persidangan ulang terkait kasus kecelakaan lalu lintas. Kedatangan para IRT itu guna menindaklanjuti persoalan kasus kecelakaan maut yang menimpa Iwan Darmawansyah, (36) warga Kelu-

Irham Pimpin Kantor Imigrasi III Bima Kota Bima (Suara NTB) – Irham H. Anwar, resmi ditunjuk oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk menjadi kepala Kantor Keimigrasian kelas III Bima. Ia akan dilantik oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) NTB, di aula Kantor Wilayah setempat, Kamis (28/4). Hal tersebut diungkapkan Kepala Keimigrasian II Sumbawa, Syahrifullah menjawab Suara NTB, Selasa (26/4). Kata dia, sebelum ditunjuk menjadi Kepala imigrasi setempat. Irham yang merupakan pria asli Bima itu, menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) di Kakanwil NTB. “Surat keputusan (SK) pengangkatan Irham telah keluar. Bahkan dalam be-

Halaman 7

ditempati dalam mendukung kinerja para pegawai kantor tersebut. “Kantor Imigrasi kita sudah siapkan yang berlokasi dekat museum ASI Mbojo. Bahkan bisa mulai ditempati kapanpun,” ujarnya. Ihya menegaskan, kantor yang disediakan pihaknya tersebut hanya ditempati untuk sementara waktu. Pasalnya Pemkot telah menyediakan lahan yang akan dihibahkan kepada Kemenkumham agar kantor tetap segera dibangun. “Satu tahun menempati kantor sementara. Kita berharap kantor Imigrasi dapat memiliki kantor sendiri karena lahan telah disediakan oleh Pemkot,” pungkasnya. (uki)

rahan setempat. Saat itu, korban ditabrak supir truk yang memuat beras Bulog. Peristiwa yang membuat korban tewas di tempat itu terjadi di jalan wilayah Kecamatan Madapangga pada Oktober 2015 lalu. Kasus tersebut awalnya ditangani Polres Bima kemudian dilimpahkan ke Kejaksaan untuk dilanjutkan pada proses persidangan guna menghukum pelaku yang menabrak korban itu. Hanya saja, pada saat proses persidangan pihak keluarga tidak pernah diberitahu ataupun diundang untuk menghadiri persidangan itu. Bahkan hingga hakim mengeluarkan putusan vonis pelaku penabrakan, juga mengalami nasib serupa. “Kami datang disini (Kantor Kejari) mau minta keadilan. Menuntut agar persidangan diulang. Masa kami sebagai keluarga tidak diberitahu,” ucap salah seorang Ibu yang merupakan keluarga korban saat ditanya Suara NTB. Kata dia, pihak keluarga mengetahui kasus itu selesai, pada saat pihak Kejaksaan meminta perwakilan keluarga untuk mengambil kendaraan roda dua yang dikendarai korban saat terjadinya kecelakaan. Yang saat itu juga menanyakan perkembangan kasus tersebut. “Kami hanya diminta untuk mengambil motor setelah ditanya kapan persidangan. Pihak jaksa mengaku jika kasus ini telah usai dan proses persidangan sudah dilaksanakan pada Januari awal tahun 2016 kemarin,” kata perem-

(Suara NTB/uki)

DATANGI KEJARI – Para IRT warga Kelurahan Rabadompu Barat, Kota Bima, mendatangi kantor Kejari Raba Bima, Selasa (26/4). Mereka menuntut keadilan terkait penanganan kasus lakalantas yang merenggut nyawa kerabat mereka. puan yang diketahui merupakan adik kandung korban. Bahkan menurut dia, saat ditanya vonis hukuman yang diberikan hakim kepada pelaku. Pihak jaksa, lanjutnya terkesan menutup diri dan tidak memberitahu dengan jelas.“Sebagai pihak keluarga, Kami berhak untuk mengetahui vonis hukuman yang diberikan terrhadap pelaku. Bukan malah menutup – nutupi,” akunya. Dia menegaskan, jika pihak Jaksa tidak melakukan persidangan ulang, keluarga dan seluruh warga Kelurahan Rabadompu mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa hingga tuntutan mereka dipenuhi. “Kami datang baik – baik

dulu, meminta agar sidangnya diulang. Namun jika tidak ditanggapi kami akan menggelar unjuk rasa secara besar – besaran, hingga tuntutan dipenuhi,” tegasnya. Sementara itu, Kasi Pidana Umum Kejari Raba Raba Bima, I Gusti Ngurah Agung Puger, SH saat dikonfirmasi mengatakan, dalam persoalan kasus kecelakaan lalu lintas tersebut. Pihaknya tidak berkewajiban untuk memberitahukan hal itu kepada keluarga korban. Sebab Jaksa, pada saat persidangan telah mewakili korban atas nama negara. “Selama ini belum ada aturan yang membuat kami berkewajiban untuk memberitahukan persoalan ini kepa-

da pihak keluarga. Karena memang ada yang mewakili, tapi atas nama Negara,” pungkasnya Ditanya soal vonis hukuman pelaku dan ancaman keluarga untuk berunjuk rasa. Agung enggan memberikan komentar, sebab persoalan itu telah lama selesai. Sementara, ancaman unjuk rasa dari keluarga korban. Pihaknya akan menyikapi dengan baik dan menjelaskan sesuai dengan aturan berlaku. “Yang jelas proses hukum kasus kecelakaan ini telah selesai, kalaupun dipermasalahkan, salah satunya menggelar unjuk rasa, kami akan sikapi dan menjelaskan dengan baik kepada keluarga korban,” pungkasnya. (uki)


SUARA NTB Rabu, 27 April 2016

LINDUNGI KELUARGAMU DARI BAHA YA BAHAY NARKOBA

Berikan Pembinaan KOMISI I DPRD NTB menyoroti berbagai persoalan yang dihadapi oleh pemerintah desa dalam hal pengelolaan dana desa yang cukup besar nilainya. Dalam implementasi penggunaan dana desa, tidak sedikit kepala desa yang mengalami kesulitan. Terutama dalam aspek teknis pertanggungjawabannya. Untuk itu Komisi I menyarankan agar pemerintah daerah perlu memberikan dukungan (Suara NTB/dok) penuh pada kepala desa dalam Moh. Rais Ishak mengelola pengggunaan dana desa sehingga bisa tepat sasaran. Misalnya memberikan pembinaan dan bimbingan teknis serta terus menerus diberikan monitoring dan evaluasi secara berkala. “Maksud dan tujuan dari pemerintah pusat menggelontorkan anggaran yang cukup besar di masing-masing desa tidak lain untuk mempercepat pemerataan pembangunan secara nasional. Dan sekaligus sebagai instrumen untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tetapi kalau tidak dibina, maka tujuan dan maksud itu tidak akan bisa tercapai,” ujar anggota Komisi I, Moh. Rais Ishak, SH. Menurut Komisi I, salah satu yang menjadi kesulitan kepala desa adalah belum adanya peraturan bupati terkait pengelolaan keuangan desa. Padahal keberadaan peraturan bupati tersebut memiliki posisi yang sangat strategis dalam upaya mendukung realisasi pengunaan dana desa tersebut. Lebih lanjut dikatakan Rais, yang menjadi kendala dan hambatan dalam pencairan dana desa tersebut karena adanya perubahan regulasi dari pemerintah pusat, yakni peraturan pemerintah nomor 22 tahun 2015. Perubahan regulasi tersebut kemudian berdampak pada alokasi dana desa pada setiap desa. “Seharusnya peraturan bupati juga cepat berubah. Sementara ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga beberapa kabupaten akhirnya terlambat menyiapkan peraturan bupati tentang kewenangan desa, pengadaan barang dan jasa di desa dana pengelolaan keuangan desa,” terangnya. Dengan memperhatikan besarnya dana desa yang tersebar di 995 desa di NTB itu, maka Komisi I menyarakan pemerintah agar segera bertindak. Sehingga dana desa yang cukup besar tersebut segara dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat. (ndi)

POLHUKAM

Halaman 8

Terduga Pemilik Lobster Masuk Daftar Buron Mataram (Suara NTB) – Polisi memburu satu tersangka lain dalam dugaan penyelundupan 7.000 bibit lobster via LIA (Lombok Internasional Airport), yang diduga sebagai pemilik atau pemodal. Sementara berkas perkara tersangka kurir lobster, LD, sedang proses pemberkasan atau tahap satu ke Kejati NTB. Kasubdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Jon Wesly Arianto, SIK menegaskan bahwa pihaknya akan menggunakan upaya paksa, jika diperlukan. “Mr W alias HS kini masih DPO. Diduga sebagai pemilik barang,” ungkapnya. Hal itu berdasarkan penyidikan tim penyidik. Berkordinasi dengan sejumlah pihak yakni Avsec LIA, Balai Karantina Ikan, serta Kantor Bea Cukai Mataram. Indikasi tersebut kini

masih terus didalami. Semua pihak terkait akan dimintai keterangan. Guna memperjelas dan membuat terang kasus penyelundupan ke Singapura tersebut. Akhir Maret lalu, Bea Cukai Mataram berkordinasi dengan Aviation Security Lombok International Airport menggagalkan penyelundupan 7.000 benih lobster. Tersangka LD (30) menyimpan ribuan benih lobster tersebut di koper dan stereofoam dalam 35

plastik bening. Supir travel warga Penujak, Praya Barat, Loteng itu diminta oleh seseorang di Jakarta, inisial Mr W alias HS, untuk mengantarkan kepada pemesan di Singapura. Dengan upah Rp 2 juta untuk 2 hari. Terbang dengan Silk Air nomor penerbangan MI123. Aksinya terhenti saat ketahuan lewat pemindai XRay bandara dan pemeriksaan fisik. Benih lobster itu nilainya ditaksir mencapai Rp 210 juta. (why)

(Suara NTB/why)

EKSPOSE – Kasatnarkoba Polres Mataram, Purbo Wahono (paling kanan) didampingi Kasubbaghumas, Ketut Wiryayasa (tengah) dalam ekspose hasil Operasi Bersinar 2016 di Mapolres Mataram, Selasa (26/4).

Usai Operasi Bersinar 2016

Polisi Tetap Intensifkan Penindakan Hukum Hindari Calo TREN umrah masyarakat NTB meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Jumlahnya hampir menyamai keberangkata TKI ke luar negeri perhari, yang mencapai rerata seratus orang. Masyarakat diminta teliti dalam memilih jasa layanan pemberangkatan ibadah umrah. “Karena tak jarang jemaah calon ditelantarkan,” ungkap Kepala Urusan (Suara NTB/why) Umum Kantor Imigrasi Kelas I Mataram, Amirudin SH, di ruang kerjanya, Selasa (26/4). Seperti ketika jemaah calon telah sampai di Jakarta atau Surabaya, padahal uang telah diserahkan kepada penyedia jasa. Pihak imigrasi secara ketat memeriksa kelengkapan dokumen pemohon paspor. Salah satu diantaranya, Surat Keterangan dari Kemenag RI terkait izin perusahaan penyelenggara ibadah umrah (PPIU). Selain kelengkapan dasar pengurusan Paspor seperti Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dan Kartu Tanda Penduduk. Dalam hal tersebut, guna melindungi warga negara Indonesia yang akan melawat ke luar negeri. Selain menghindarkan jemaah calon ditelantarkan. “Tujuannya memberikan perlindungan dan mencegah terjadinya pelanggaran peraturan keimigrasian di negara asing khususnya di Arab Saudi yang dilakukan oleh WNI,” terangnya. Hal itu berdasarkan Surat Edaran Dirjen Keimigrasian Nomor IMI-0342.GR.01.01 tentang Penertiban Proses Pengurusan Paspor RI oleh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). “Ini agar ketika terjadi apa-apa, penanggungjawabnya juga jelas. Selain menyertakan rekomendasi dari pihak PPIU, ada pula tambahan rekomendasi dari Pemprov,” ujarnya. Ia mengungkapkan, pihak imigrasi sebagai pihak berwenang dalam penerbitan dokumen keimigrasian, harus secara cermat meneliti dokumen kependudukan serta dokumen persyaratan lainnya. “Kadang kalau ada kejanggalan, pihak Imigrasi yang kena. PPIU-nya sudah habis izin kok Imigrasi masih keluarkan Paspor? Nah, itu yang kita antisipasi,” katanya. Amir mengimbau masyarakat agar mencari dan mendapatkan informasi langsung dari pihak Imigrasi. “Hindari calo yang memberikan informasi yang kadang tidak akurat. Langsung datang ke kantor. Minta informasi kepada kami,” pesannya. (why)

Mataram (Suara NTB) Polres Mataram mengungkap tujuh kasus narkoba selama Operasi Bersinar 2016. Sembilan tersangka diamankan. Terdiri dari pengedar, kurir, pengecer, serta pecandu. Setelah operasi pun Polres Mataram tetap bakal mengintensifkan penindakan hukum. Kapolres Mataram melalui Kasatnarkoba, AKP Purbo Wahono, Selasa (26/4) menjelaskan, dari tujuh kasus tersebut, lima diantaranya ditingkatkan ke tahap penyidikan. Sementara dua kasus dihentikan karena tidak cukup bukti. Bahkan satu kasus, tersangka MY alias RT ketika dilakukan tahap dua, yang penahanannya ditangguhkan jaksa, masih sempat mengedarkan sabu yang masih dimilikinya. “Kasus pertamanya dengan barang bukti 6,37 gram. Kemudian dikabulkan pembatarannya karena sakit. Selama kurun waktu itu dia mengedarkan lagi 18 poket sabu,” terang Purbo dalam konferensi pers hasil Ops Bersinar 2016 di Mapolres Mataram. Sebelumnya RT ditangkap karena diduga memiliki sabu 11 poket. Di samping itu, Polres Mataram juga menangkap tersangka pengedar sabu yang masih di bawah umur. “Tersangka M dititip di Panti Sosial Paramita karena masih di bawah umur. Dia ditangkap di Majeluk, Monjok,” terangnya. Sementara pengungkapan lain, tersangka IS dengan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 18,24 gram. Total barang bukti yang diamankan dari sembilan tersangka tersebut, antara lain 27,99 gram sabu, empat timbangan elektronik dan total unag senilai Rp 12.625.000. Antisipasi Daerah Rawan Peredaran Purbo menyebutkan narkoba telah masuk ke berbagai lapisan masyarakat. Tidak ada daerah yang tidak rawan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Namun, polisi tetap mengatensi beberapa titik yang diduga merupakan tempat asal barang. Dimana peredaran narkoba intensitasnya tinggi. “Barang bisa didapat darimana saja. Tapi dari hasil pengembangan kebanyakan mereka ambil barang dari Karang Bagu,” ungkapnya.

Mengatensi itu, pihaknya sedang merumuskan cara bertindak yang tepat untuk meminimalisasi peredaran di tempat tersebut. Termasuk menggandeng pemerintah. “Jangan hanya narkobanya yang disikapi. Manusianya juga. Rumuskan pengganti mata pencaharian lain,” tandasnya. (why)

Pembunuhan Ahmad Halfan

Polisi Menduga Ada Motif Lain Mataram (Suara NTB) Polisi terus mendalami dugaan motif lain dalam pembunuhan Ahmad Hasan Halfan. Termasuk dugaan tindak pidana lain dilakukan tersangka EL. Menindaklanjuti temuan tim penyidik, Polres Mataram berkoordinasi dengan Polres KSB. Kapolres Mataram, AKBP Heri Prihanto, SIK mengatakan, saat ini tim penyidik Satreskrim masih terus melakukan pengembangan terhadap tersangka EL dan suaminya, JM. “Anggota melakukan pendalaman pengembangan, selain interogasi tersangka. Kami tidak percaya begitu saja pengakuan para tersangka,” ujarnya di Mapolres Mataram, Selasa (26/4). Pembunuhan terhadap Halfan yang dilakukan oleh Pasutri EL dan JM diduga berlandaskan motif perampokan. Selain itu, tersangka JM diduga membunuh korban didasari motif cemburu. Kapolres menyebutkan untuk sementara memang ada dugaan para tersangka ingin menguasai harta korban. Hingga para tersangka bersepakat untuk melakukan pembunuhan

dua hari sebelum hari kejadian. Senjata tajam berupa pisau sepanjang 42 cm dipersiapkan para tersangka. Dibawa dari Lombok Timur untuk mengeksekusi korban di jalan menuju Pantai Mapak, Jempong Baru, Sekarbela, Mataram pada Sabtu (16/4). Arah dugaan tindak pidana lain, yakni dugaan penggelapan uang yang dilakukan tersangka EL terkait jabatannya sebagai ASN di salah satu SKPD KSB, Kapolres mengatakan akan menilik terlebih dahulu locus dan tempusnya. Tersangka EL diduga sedang mengalami kesulitan finansial dan mengungkapkannya kepada suaminya, JM. Sehingga pada Kamis (14/4), dua hari sebelum kejadian, melalui telepon JM menyarankan untuk meminjam uang secara baik-baik. Menanggapi niat EL yang ingin membunuh korban. Dari penangkapan tersangka EL, di rumahnya di Labuhan Lombok, Lombok Timur, polisi mendapati barang bukti uang Rp 29.500.000. Dari korban pada saat kejadian, diambil Rp 30 juta.(why)


BUDAYA DAN HIBURAN

SUARA NTB Rabu, 27 April 2016

Halaman 9

Masyarakat Dinilai Belum Siap Kelola Industri Pariwisata Mataram (Suara NTB) Sejauh ini, masyarakat di NTB dinilai belum siap terlibat mengelola industri pariwisata. Ketidaksiapan inilah yang dipandang menjadi salah satu penghambat upaya mengeluarkan mereka dari lingkaran kemiskinan. Pemerintah didorong merancang strategi khusus dalam upaya pemberdayaan.

(Suara NTB/lin)

KONTRAK - General Manager Hotel Golden Tulip Akar DG Kamis usai melakukan tanda tangan kontrak asuransi dengan Pimpinan PT Tripa Mataram I Gede Maruta yang dihadiri pula oleh Owner Hotel Golden Tulip Hendro Nyoman, di Mataram, Selasa (26/4).

“Masyarakat kita kadang - kadang tidak siap terlibat dalam aktivitas pengelolaan industri pariwisata. Ketidaksiapan mental menjalani usaha di bidang pariwisata inilah yang kemudian menjadi tugas bagi pemerintah. Pemerintah harus melakukan upaya pemberdayaan secara massif,” ujar Furqon Ermansyah, salah seorang pelaku pariwisata di NTB, Selasa (26/4). Pengusaha layanan jasa transportasi pariwisata (travel) di Lombok ini

mengemukakan, pemerintah belum memiliki gagasan tentang strategi upaya pemberdayaan masyarakat yang bagus. ia mendesak pemerintah berpikir dan bekerja lebih keras lagi bila berniat memajukan industri ini. Furqon mengaku belum melihat hasil kerja pemerintah yang siginifikan dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat khususnya di kawasan pariwisata. Lebih - lebih dalam hal upaya menekan angka kemiskinan

dengan melakukan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan industri ini. “Sejauh ini saya tidak melihat adanya standar capaian peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan pariwisata, yang memang dijadikan alat ukur keberhasilan formula atau program pembangunan pariwisata kita. Upaya pemberdayaan selama ini belum sepenuhnya menyentuh masyarakat demi menyejahterakan mereka,” katanya. Pengembangan industri kepariwisataan di daerah ini dirasa belum dilakukan secara optimal. Upaya mengembangkan industri bidang jasa secara optimal dapat terlaksana dengan membangun sinergisitas yang kuat. Membangun sinergi lintas sektoral ialah syarat mutlak yang harus

Golden Tulip Siapkan Asuransi untuk Tamu HOTEL Golden Tulip merupakan salah satu hotel di Kota Mataram yang baru saja beroperasi. Komitmen hotel ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada tamunya dibuktikan dengan menandatangani kontrak asuransi dengan PT Asuransi Tri Pakarta (Tripa). Hal ini dilakukan untuk dapat menjamin setiap tamu yang datang merasa aman saat berada di Hotel Golden Tulip. “Kami ingin setiap tamu itu merasa senang dan nyaman saat berada di hotel. Kendati pun terjadi sesuatu saat berada di areal hotel. Kami telah menyediakan asuransi untuk tamu tersebut. Jadi tidak perlu khawatir,” kata General Manager Hotel Golden Tulip Mataram Askar DG Kamis kepada Suara NTB, di Mataram, Selasa (26/4) kemarin. Pimpinan PT Tripa mengatakan bahwa tidak semua hotel memberikan asuransi kepada tamunya. Hotel Golden Tulip tidak hanya mengasuransikan properti dan bangunannya saja, namun juga memberikan asuransi kepada setiap tamu dari berbagai usia. “Masyarakat harus tahu bahwa tidak semua hotel mau memberikan asuransi kepada tamunya, tapi Golden Tulip melakukannya. Masyarakat bisa merasa aman dan nyaman saat berada di sini. Karena kami akan memproteksi mereka dengan asuransi kami,” ujarnya. Hotel Golden Tulip juga merupakan resort hotel yang berada di area perkotaan dengan jarak tempuh 45 menit dari Bandara Internasional Lombok. Hotel dengan 12 lantai ini memiliki 164 kamar dengan tiga tipe. Yaitu deluxe dengan biaya penginapan dalam semalam Rp 1.100.000. Sementara untuk deluxe disable seharga Rp 2.200.000 permalam, dan suite seharga Rp 4.250.000 permalam. Tamu juga dapat menikmati sarapan dengan dua menu sekaligus, yaitu Indonesian Food dan International Food. Fasilitas lainnya berupa Anjani Lounge, Malimbu Restaurant, Meeting Room termasuk Ballroom, Wellnes Center, kolam renang dengan fasilitas Jacuzzi, Room Service selama 24 jam, Inhouse Laundry dan berbagai fasilitas lainnya. Hotel ini memadukan semua interior pada tiap ruangannya dengan desain lokal yang elegan. Apalagi hotel ini banyak didatangi oleh tamu domestik maupun mancanegara. Penandatanganan kontrak kerjasama antara Hotel Golden Tulip dengan PT Tripa dihadiri pula oleh Owner Hotel Golden Tulip Mataram Hendro Nyoman. Ia berharap setiap tamu yang hadir dapat merasa nyaman dan aman saat berada di areal hotel. (lin)

dipenuhi jika daerah ini betul - betul serius menjadi pariwisata sebagai industri unggulan. Melalui akumulasi sinergisitas stake holder lintas sektoral tersebut dapat disusun strategi yang jelas untuk menempuh sebuah kemajuan. Dengan begitu, nawacita menyejahterakan masyarakat dengan leading sektor pariwisata, pada akhirnya dapat digapai secara mudah. Upaya mewujudkan cita - cita ini tentu akan menempuh proses panjang. “Tidak ada strategi yang jelas dalam upaya pengembangan pariwisata kita. Lebih - lebih dalam hal pemberdayaan masyarakat. Pemerintah harusnya menjamin bahwa masyarakat bisa diserap sebagai tenaga kerja dalam sektor pariwisata,” tandasnya. (met)

Kunjungan Wisatawan Diklaim Dongkrak Pendapatan asyarakat

(Suara NTB/ist)

BAU NYALE - Tarian Bau Nyale saat dipentaskan mahasiswa mahasiswi UNU NTB di Surakarta. Tarian ini akan kembali ditampilkan di tempat yang sama dalam rangka merayakan Hari Tari Sedunia, Jumat (29/4).

Mahasiswa UNU NTB Hadiri Hari Tari Sedunia Mataram (Suara NTB) NTB harus bercermin pada Surakarta, Solo, Jawa Tengah dalam hal memberdayakan kesenian. Surakarta menjadi kolam tari pada saat perayaan hari tari sedunia. Hari tari sedunia jatuh setiap tanggal 29 April. Berbagai jenis tarian dari berbagai sudut wilayah di nusantara selalu dipentaskan di kota itu. Suasana mendadak ramai karena daerah tersebut “diserbu” para pengunjung dari berbagai wilayah. Tidak terkecuali wisatawan atau pelancong baik domestik maupun mancanegara. M a h a siswa dari Universitas Nahdatul Ulama (UNU) NTB berangkat ke Surakarta untuk mengikuti perayaan hari tari tersebut. Peserta dari NTB ini akan

menampilkan atraksi Gendang Beleq. Selain itu, mahasiswa juga akan mementaskan Tari Koreografi Rinjani dan Tari Bau Nyale. “Rangkaian opening tanggal 28 besok, kita akan tampilkan atraksi musik Gendang Beleq, Gandrung Sasak di Pendopo ISI Solo. Sementara Tari Koreografi Rinjani dan Bau Nyale akan kita sajikan di Gedung Teater Besar ISI Solo,” kata Galih Suryadmaja, Dosen yang mendampingi keberangkatan mahasiswanya ke Solo, Selasa (26/4). Usai tampil di Solo, mereka juga akan mementaskan hasil kreatifitas mereka yang kental dengan aroma daerah NTB ini di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Mereka turut memeriahkan perayaan hari tari yang telah terselenggara secara ajeg di Solo. Masyarakat di kota itu, pandai menangkap momentum. Selain berupaya merawat dan melestarikan ragam kesenian di negeri ini, aktivi-

tas perayaannya juga menjadi daya tarik dalam bidang industri pariwisata mereka. Kota solo selalu dibanjiri pengunjung yang ingin terlibat maupun hanya sekadar datang menikmati dan mengapresiasi beragam karya seni tari yang dipentaskan. Kontingen pelaku seni kalangan mahasiswa dari NTB ini lumayan diperhitungkan di luar daerah. Mereka diberikan kesempatan untuk menjadi pemateri pada workshop yang khusus membahas tentang Kesenian Gendang Beleq khas NTB. Tak hanya pelaku seni, konten kesenian yang menjadi warisan kekayaan masyarakat NTB ini juga mendapat posisi yang baik di mata masyarakat luar. Diharapkan, perayaan hari tari di tahun - tahun mendatang, NTB mampu menjadi tuan rumah. Daerah NTB dalam menggerakkan industri kepariwisatanya harus mengambil peran sebagai kolam tari seperti yang telah berlangsung secara kontinyu di Surakarta. (met)

Mataram (Suara NTB) Tahun ini NTB menjadi salah salah satu daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan berbagai event nasional. Kementerian Pariwisata juga beberapa kali memberikan bantuan pendanaan untuk berbagai kegiatan dan festival di NTB. Dengan berkembangnya sektor pariwisata ini tentu saja meningkatkan lapangan pekerjaan bagi banyak orang, terutama masyarakat NTB. Terlebih pertumbuhan hotel dan pariwisata NTB semakin baik dengan dijadikannya NTB sebagai salah satu destinasi wisata MICE. “Dengan meningkatnya angka kunjungan tentu saja memiliki korelasi yang utuh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Yang dulunya nganggur, sekarang sibuk beraktifitas,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB H. L. Muh. Faozal, S.Sos., M.Si kepada Suara NTB, di Mataram, Selasa (26/4) kemarin. Faozal mengungkapkan perkembangan aktifitas perekonomian masyarakat setelah dikembangkannya wisata Aik Nyet Lombok Barat. Masyarakat sekitar wisata Aik Nyet dulunya banyak yang tidak memiliki pekerjaan. Namun setelah dikembangkan menjadi destinasi wisata, setiap orang memiliki kesibukan untuk memajukan wisata tersebut. “Kalau ditanya tentang kontribusi Disbudpar terkait pengurangan angka kemiskinan jawabannya iya, ada. Namun tentu saja Dis-

budpar tidak bekerja sendiri,” kata Faozal. Saat ini pekembangan jumlah kamar hotel meningkat hingga 20 persen. Peningkatan itu juga berpengaruh terhadap bertambahnya jumlah tenaga kerja bidang pariwisata. “Sekarang jumlah kamar hotel nambah dari 5.200 menjadi 9.000 kamar. Semuanya butuh tenaga kerja. Jasa angkutan meningkat, Sopir betambah, tukang bersih mobil bertambah,” kata Faozal. Begitupula yang terjadi di Tanjung luar. Saat ini 32 perahu telah tersedia di Tanjung Luar menuju Pantai Pink. Setiap nelayan bisa melayani wisatawan di sela-sela aktifitasnya mencari ikan. Namun demikian tidak sedikit pula masyarakat miskin meskipun di daerah wisata. Misalnya di area Sekotong, Rudi (20) seorang mahasiswa miskin asal Sekotong yang saat ini menjadi mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri dengan mendapatkan beasiswa. Ia mengatakan bahwa masyarakat di desanya sebagian besar merupakan orang-orang miskin. Bahkan tidak sedikit yang tidak dapat melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya. Rudi mengaku bahwa meskipun Sekotong terkenal dengan indah pantainya. Namun pada kenyataannya nasib masyarakat tidak seindah alamnya. Sebab banyak masyarakat masih hidup di bawah garis kemiskinan. Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan agar masyarakat di desanya bisa keluar dari garis kemiskinan. (lin)

Diresmikan Kantor Operasional ITDC di Lombok Praya (Suara NTB) Manajemen PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) meresmikan beroperasinya kantor ITDC di Lombok Tengah, Selasa (26/4) kemarin. Selain itu, di kesempatan yang sama, dilakukan pula penandatanganan MoU LUDA (Land Utilization Development Agreement) dengan EDB Bauer untuk investasi Hotel Marriott. Kegiatan ini dihadiri Gubernur NTB , Dr.TGH.M. Zainul Majdi serta President Islamic Development Bank (IDB) Ahmad Mohamed Ali Al-Madani. “Beroperasinya Kantor ITDC di Lombok dan penempatan Direktur Pengembangan ITDC Edwin Darmasetiawan ini merupakan bentuk keseriusan perseroan untuk mempercepat proses pembangunan KEK Mandalika sebagai kawasan wisata bertaraf internasional,” Kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer, di Praya, Selasa (26/4). Bersamaan dengan beroperasinya kantor perseroan di Lombok, ITDC juga menerima kunjungan dari presiden IDB Ahmad Mohamed Ali

Al-Madani. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari beberapa pertemuan sebelumnya antara IDB dengan Gubernur. Manajemen ITDC dan Kementerian Keuangan RI yang salah satu hasilnya adalah IDB telah memastikan bahwa NTB khususnya Mandalika menjadi prioritas tempat para mitra strategis IDB berinvestasi. Kunjungan tersebut sekaligus untuk memastikan dukungan IDB untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan pendanaan para mitra strategis IDB yang akan berinvestasi di Mandalika. Di sisi lain, ITDC sendiri telah menyiapkan lahan sekitar 250 hektar di Mandalika untuk kawasan Moslem Friendly Hub, dari area total kawasan seluas 1.175 hektar. Desain Master Plan KEK Mandalika diselesaikan oleh AECOM, perusahaan perancang kawasan terkemuka dunia. Bersamaan dengan peresmian kantor ITDC di Lombok, perseroan juga meresmikan berjalannya program pemberdayaan masyarakat Lombok khususnya sekitar kawasan Mandalika. Kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut

(Suara NTB/lin)

PERESMIAN - Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi meresmikan gedung baru ITDC, di Praya, Selasa (26/4) kemarin. antara lain pelatihan hospitality dan Bahasa Inggris untuk profesi pedagang, pengemudi kendaraan dan tenaga keamanan. Selain itu, di bidang pendidikan, ITDC akan mengirimkan guru sekolah dasar dan madrasah di kawasan Mandalika dan sekitarnya ke Kawasan Pariwisata Nusa Dua – Bali untuk mendapat ilmu dan pengalaman mengenai pengelolaan kawasan pariwisata. Diharapkan tambahan ilmu tersebut

dapat disampaikan kepada siswasiswi di Lombok. ITDC juga berencana melakukan perbaikan sarana pendidikan di sekolah-sekolah. “Pendidikan adalah salah satu sektor yang sangat strategis dalam pengembangan industri pariwisata. Kami percaya dengan semakin baiknya kualitas tenaga pengajar dan sarana pendidikan maka kualitas lulusan sekolah juga akan semakin baik dan berkontribusi positif terhadap industri pariwisata,” kata Abdulbar. (lin)


SUARA NTB Rabu, 27 April 2016

PENDIDIKAN

Halaman 10

Tunggu Hasil Keluar Bersamaan Wakili Lobar di Tingkat Provinsi MUHAMMAD Rizki Abror Siswa kelas V (lima) SDN 3 Buwun Mas asal Dusun Bengkang Desa Buwun Mas Kecamatan Sekotong, merupakan satu-satunya siswa asal Kecamatan Sekotong mewakili Lombok Barat di ajang lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat provinsi. Putra pertama dari pasangan H. Sunandar, SPd dan Yuliani, SPd, ini, berhasil menjuarai O2SN Catur Tingkat Kabupaten Lobar tanggal 9 dan 11 April 2016 di SMAN 1 Gerung. Rizki, termasuk pecatur andalan Kecamatan Sekotong. Hal tersebut terbukti dengan berhasilnya Rizki menjuarai O2SN tingkat SD untuk mata lomba catur semenjak dirinya kelas 2 tahun 2013. Kemudian berlanjut tahun 2014, tahun 2015 dan pada tahun 2016 juga menjadi juara 1 O2SN SD tingkat Kecamatan Sekotong dan akhirnya pada keikutsertaannya dalam O2SN tahun 2016 di tingkat Kabupaten Lobar keluar sebagai juara. H. Sunandar orang tua M Rizki menuturkan, dirinya tidak menyangka putranya mampu menyelesaikan lomba pada saat semifinal, karena Rizki saat itu kurang fit dan sempat muntahmuntah sebelum bertanding. Tetapi karena tekad yang kuat untuk menjadi juara dan motivasi dari kedua orangtuanya yang langsung hadir memberikan dukungan dan semangat, sehingga Rizki mampu memenangkan lomba. Pertandingan semi final yang berlangsung sangat ketat antara Rizki sebagai wakil Kecamatan Sekotong yang merupakan runner up pool A melawan wakil Kecamatan Narmada juara pool B. Pertandingan sampai diulang karena pada pertandingan pertama remis/seri dan pada pertandingan kedua rizki mampu memenanginya. Pada babak final Rizki dengan meyakinkan mampu mengalahkan wakil Kecamatan Gerung. “Berhasilnya Rizki menjuarai O2SN tingkat Kabupaten tidak hanya membuat bangga keluarga ataupun sekolahnya (SDN 3 Buwun Mas) tetapi juga kebanggaan Kecamatan Sekotong, karena Rizki menjadi wakil satu-satunya yang lolos di tingkat Kabupaten Lombok Barat dari Kecamatan Sekotong pada O2SN tahun 2016,” tuturnya. Prestasi yang diraih rizki merupakan hasil dari latihan keras dan pengalaman yang ia dapatkan selama mengikuti lomba catur dari tahun 2013 sampai sekarang dan berharap agar anaknya terus konsisten, sehingga mampu membanggakan Lobar di tingkat provinsi ataupun nasional. Ia berharap agar putranya mendapat perhatian dan p e m b i n a a n khusus, sehingga bukan mustahil Rizki dapat menjadi Grand Master kebanggaan masyarakat Sekotong dan Lobar. (her)

Muhammad Rizki Abror (Suara NTB/her)

Anak Usia Dini Diajarkan Praktik Panen Padi KEBERADAAN Yayasan Rumah Cerdas sebagai lembaga pendidikan non formal yang membina anak usia dini sangat membantu Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Dikbud) dalam mengembangkan potensi anak-anak usia dini. Sebab tidak saja diberikan pelajaran di ruangan, namun anak-anak diberi praktik lapangan dengan turun langsung mempraktikkan apa yang diperoleh di kelas. Ditemui di sela-sela mengajarkan anak didiknya di Lembar, akhir pekan kemarin, Ketua Lembaga Sanggar Belajar Rumah Cerdas, Evi Febriana, menjelaskan, kegiatan praktik lapangan yang diajarkan ke anak didiknya untuk menambah pengetahuan kepada anak didik bagaimana bertani,. “Kami mengajak anak-anak untuk turun praktik kegiatan panen untuk menambah pengetahuan anak didik kami tentang proses panen hingga menjadi beras sampai jadi nasi,” terangnya. Menurutnya, penting anak usia dini mengetahui cara bertani dan panen, sebab Lobar merupakan daerah pertanian. Ke depan, anak-anak ini juga ada saja yang bergelut di sektor pertanian. Karena itu, pengenalan awal sejak usia dini ini penting bagi anak-anak. Hal ini juga sebagai bahan pembelajaran bagi anak didiknya, bagaimana menjadi petani. Selain itu, penting bagi anak didik yang masih usia dini untuk menambah pengetahuan anak tentang kandungan nasi dan manfaatnya bagi tubuh serta terpenting menumbuhkan rasa menghargai anak pada petani dan khususnya makanan yang terbuat dari nasi yang dihasilkan dari jerih payah petani. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lobar H. Ilham, MPd, menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Rumah Cerdas. Keberadaan lembaga pendidikan semacam ini, jelasnya, membantu Dikbud untuk meningkatkan pelayanan pendidikan khususnya bagi anak usia dini. “Kami sangat merasa terbantu dengan keberadaan lembaga pendidikan semacam ini,” ujarnya. Pihaknya akan berupaya untuk mempermudah anak-anak usia dini mendapatkan pelayanan pendidikan dengan membangun PAUD dan TK di semua kecamatan. (her)

(Suara NTB/ist)

PRAKTIK - Anak usia dini diajarkan praktik lapangan untuk menambah pengetahuan anak-anak.

UNBK Digelar Lebih Awal dari PBT Mataram (Suara NTB) Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tingkat SMP/ MTs sederajat tahun 2016 akan dilaksanakan pada tanggal 4 sampai dengan 7 Mei mendatang. Jadwal UNBK dilaksanakan lebih dulu daripada UN Paper Base Test (PBT). Hal ini dilakukan agar hasil skoring nilai UNBK dan PBT dapat diketahui serentak. “Tujuannya untuk mengejar target ujian secara bersamaan. Sehingga antar-UNBK dan PBT hasilnya ending-nya bersamaan. Karena jumlah SMP/MTs lebih banyak dibandingkan SMA,” ujar Ketua Panitia UN NTB, H. Aidy Furqon, S.Pd., MA., ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/4). Dikatakan, UNBK utama dilaksanakan pada tanggal 4

sampai 7 Mei mendatang. Kemudian UNBK susulan dilaksanakan di minggu berikutnya. Di minggu ini, kata Aidy, sejumlah sekolah melakukan uji coba UNBK . Pihak panitia sudah melakukan pengecekan. Dari pengecekan dapat dilihat 18 SMP/MTs di NTB yang mengikuti UNBK sudah siap melaksanakan UNBK. UNBK SMP/MTs sederajat

dimulai pada Rabu (4/5) sampai dengan Sabtu (7/5) dengan mata ujian yang diujikan secara berturutan adalah Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA. Aidy menjelaskan, mekanisme UNBK SMP sendiri, tidak berbeda dengan UNBK SMA. Soal akan dikirimkan dari pusat pada pukul 06.00 Wita, dan baru bisa dibuka

(Suara NTB/dok)

Aidy Furqon server sekolah pada pukul 07.00 Wita. “Jam 7 baru bisa dibuka di server,” katanya.

Pihak panitia sudah melakukan pengecekan ke sekolahsekolah yang akan mengikuti UNBK. Ia mengakui masih ada sekolah yang meminjam laptop ke siswa. Tapi, menurutnya, itu diperbolehkan. “Dalam uji coba, itu tidak ada masalah, dan sekolah sudah siap,” katanya. Ia berharap,untuk pelaksanaan UNBK tingkat SMP/MTs sederajat dapat berjalan lancar. Terutama agar kendala teknis, seperti mati lampu tidak terjadi. Selain juga agar integritas dan pencapaian nilai UN dapat tinggi pula. “Harapannya, pelaksanaan lancar, integritas baik, prestasi juga harus baik pula,” kata Aidy. (ron)

Dikbudpora KLU Pastikan UN SMP Siap Digelar Tanjung (Suara NTB) Ujian Nasional (UN) untuk siswa kalangan SMP atau yang sederajat, siap digelar Senin, pekan depan. UN kali ini akan diikuti oleh siswa SMP, MTs dan Paket B sebanyak 3.560 orang. Kepala Dinas Dikbudpora KLU, Drs. Suhrawardi, M.Pd, Selasa (26/4), memastikan, pihaknya sudah mengecek kesiapan penyelenggara. Ratarata sekolah sudah melakukan persiapan, termasuk membekali anak didik untuk mengikuti UN agar hasilnya baik. Adapun rincian peserta UN pendidikan dasar SMP, terdiri dari 2.267 orang siswa SMP, 1.293 siswa Madrasah Tsanawiyah, termasuk sejumlah siswa Paket B. “UN dilakukan secara manual dan baru 1 sekolah yakni SMP 1 Tanjung yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Jumlah siswa UNBK sebanyak 224 orang,” ungkap Suhrawardi. Tahun ini, sambungnya, hanya ada 3 sekolah yang menggelar UNBK, yakni SMKN 1 Tanjung dan SMAN 1 Tanjung. Berdasarkan penyelenggaraan UNBK di SMA/SMK, diketahui pelaksanaannya berjalan lancar. Siswa juga cukup cermat menjawab soal yang ada. Namun hasilnya baru akan diketahui saat diumumkan secara bersamaan. Suhrawardi mengatakan, UNBK baru terbatas di Kecamatan Tanjung. Hal ini dikarenakan kesiapan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Bahkan untuk SMPN

1 Tanjung saja, pelaksanaan UNBK masih harus meminjam prasarana komputer milik SMA. “Karena sarpras kita terbatas, maka komputer yang sudah dipakai oleh SMA akan dipinjamkan ke SMP,” sambungnya. Lantas bagaimana dengan kesiapan siswa SMP dalam mengikuti UNBK? Mampukah mereka mengoperasikan komputer? Menurut Suhrawardi, ia optimis siswa SMPN 1 Tanjung bisa mengerjakan tugas UNBK. Pasalnya, persiapan ke arah itu sudah digelar. Siswa telah diajarkan untuk menjawab soal melalui media elektronik tersebut. Namun demikian diharapkan, UNBK di kalangan SMP tidak mengalami kendala teknis seperti mati lampu, sehingga kondisi ini bisa mempengaruhi psikologi siswa. “Sejauh ini tidak ada masalah, kalaupun ada kendala, saya pikir bisa diatasi karena SOPnya sudah jelas. Di tingkat SMA, pelaksanaan UNBK tidak menemui kesulitan,” ujarnya. Melalui ujicoba UNBK di 3 Sekolah ini, Dikbudpora selanjutnya akan menganalisa hambatan, kendala maupun tingkat pencapaian hasil. Jika dinilai baik, besar kemungkinan sistem UNBK akan diterapkan di beberapa sekolah lain pada tahun berikutnya. Tetapi sebelum itu, harus dipastikan pula penyelenggara pendidikan atau Pemda KLU mampu mengadakan atribut UNBK seperti komputer, laptop dan jaringan. (ari)

(Suara NTB/dys)

WISUDA - Ustadz Yusuf Mansyur memberikan ijazah bagi peserta terbaik Daurah Tahfidz Nusantara saat wisuda di Mataram, Selasa (26/4).

Peserta Daurah Tahfidz Nusantara Diwisuda Mataram (Suara NTB) Sebanyak 150 hafidz peserta Daurah Tahfidz Nusantara akhirnya diwisuda Selasa (26/ 4) setelah selama 60 hari dikarantina guna menghafal Alquran 30 Juz menggunakan metode turkiyah. Para peserta berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Tangerang, Papua, Aceh, dan Malaysia diwisuda di Gedung Ibnu Sina Stikes Yarsi Mataram. Kegiatan wisuda berlangsung meriah, karena dipadati ratusan peserta yang ingin mendengarkan siraman rohani Ustadz Yusuf Mansyur yang sengaja didatangkan panitia. Kepada Suara NTB, Panitia pelaksana sekaligus Pengasuh Yayasan Riyadhul Qur’an H. Lalu Dema Arkandia, SE, MSi, menerangkan kegiatan Daurah Tahfidz Nusantara dilaksanakan pertama kali mulai dari tanggal 27 Februari-26 April 2016. Kegiatan Daurah Tahfidz Nusantara bertujuan melahirkan hafidz-

hafidz yang mampu menghafal Qur’an selama 60 hari sebanyak 30 juz dengan menggunakan metode turkiyah. Hanya saja, dari 150 peserta 80 persen di antaranya tercatat tuntas menghafal Alquran sebanyak 30 juz. Sedang sisanya bervariasi antara 20-25 juz. Keberhasilan metode turkiyah ini ungkapnya tidak terlepas dari kemaun kuat para peserta untuk menghafal Qur’an. Sama seperti di kota-kota besar lainnya, keberhasilan metode ini juga banyak membuahkan manfaat bagi peserta. “Sekitar 80 persen tuntas 30 juz,sisanya ada yang 25, bahkan ada yang 5 juz cuma satu orang. Ada yang 20, 25 juz, bahkan ada santri yang baru mulai 20 hari sudah setor 30 juz,” ujarnya. Lebih jauh Dema Arkandia mengaku bervariasinya hasil hafalan santri dikarenakan bervariasinya kemampuan dasar santri saat awal masuk menjadi peserta. Dengan di-

wisudanya para peserta, mereka nantinya bisa melanjutkan ke tahap berikutnya bagi yang belum tuntas. Ditanya kemungkinan membuka gelombang pendaftaran peserta berikutnya, Dema Arkandia menegaskan belum bisa memastikan. Hanya saat ini sudah ada wacana agar metode menghafal turkiyah ini dapat diterapkan di kampus-kampus dan dimasukkan dalam kurikulum. Sementara itu, Ustadz Yusuf Mansyur mengajak semua generasi muda untuk cinta kepada Alquran, karena manfaatnya sangat banyak bagi yang mau mempelajarinya. Ia menyebut keistimewaan Alquran yang merupakan cahaya dan petunjuk manusia, termasuk keistimewaan menghafal Alquran disertai dengan tadabburi. “Alquran harus menjadi pandangan hidup umat manusia, tidak perlu risau dan takut saat mempelajari Alquran,” pungkasnya. (dys)

Lakalantas di Lotim Didominasi Usia Sekolah Selong (Suara NTB) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lotim mencatat jika selama tahun 2016 ini kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Meningkatnya kasus lakalantas ini disebabkan banyaknya pengendara khususnya roda dua yang masih di bawah umur atau usia sekolah, baik di dalam kota maupun di pedesaan. Kasat Lantas Polres Lotim, AKP. Bayu Eko Panduwinoto,SiK, dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (26/4), menjelaskan, penyebab meningkatnya lakalantas ini, karena pengendara roda dua lalai, seperti tidak menyalakan lampu kendaraan pada malam hari, kerap melanggar traffic light, ugal-ugalan serta tidak bisa mengontrol diri dalam berkendara.

Akibatnya, kata dia, tidak hanya merugikan dirinya seperti kerugian materil, namun juga bisa membawa anak itu terjerat kasus pidana sampai dengan mengancam masa depannya. Tindakan tersebut juga bisa mengancam keselamatan orang lain. “Pada bulan April ini saja, sudah 3 pejalan kaki yang ditabrak oleh pengendara roda dua, khususnya oleh anak di bawah umur,” jelasnya. Adanya insiden ini, ungkapnya, menjadikan Satlantas Polres Lotim tetap mengimbau kepada orang tua siswa agar tidak leluasa memberikan anaknya mengendarai sepeda motor, khususnya yang masih berstatus pelajar atau di bawah umur. Bahkan, untuk lebih mengefektifkan lagi upaya pencegahan larangan sepeda motor bagi anak di bawah umur, karena belum layak mengantongi SIM, Satlantas juga secara ru-

tin memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada siswa dengan mendatangi sekolah-sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, sampai SMA. “Larangan mengendarai sepeda motor bagi yang masih di bawah umur tetap kita sosialisasikan baik ke masyarakat maupun ke sekolah-sekolah,” terangnya. Selain itu, yang menyebabkan tingginya angka lakalantas di Kabupaten Lotim disebabkan selain wilayahnya yang cukup luas, jumlah pen-

duduk yang cukup banyak disertai dengan terus meningkatnya volume kendaraan menjadi pemicu tingginya kasus Laka Lantas di Lotim. “Memang, ting-

ginya kasus lakalantas di Lotim tidak bisa pungkiri karena wilayahnya yang cukup luas dan jumlah penduduk yang cukup banyak,” akunya. (yon)


Halaman 11

SUARA NTB Rabu, 27 April 2016 Hasil Pertandingan Sepak Bola Liga Premier Inggris Selasa, 26 April 2016 03:00 Tottenham Hotspur 1 - 1 WBA

Jadwal Pertandingan Sepak Bola Liga Champions Kamis, 28 April 2016 02:45 Atletico Madrid vs Bayern Munchen @RCTI Waktu siaran berdasarkan zona Waktu Indonesia Tengah (WITA), sesuai dengan di NTB dan sekitarnya. Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai kebijakan stasiun televisi.

Karate Bisa Buat Kejutan Mataram (Suara NTB) – Cabang olahraga karate memang bukan cabor unggulan NTB, namun tak berarti karate tak bisa diunggulkan di kancah nasional. Pengurus FORKI NTB optimis karate bisa memberi kejutan prestasi di PON Jabar, 17-29 September 2016. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) FORKI NTB, Burhan yang dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Senin (25/4) kemarin mengatakan cabang olahraga karate punya peluang untuk mempersembahkan medali di PON bahkan diprediksi bisa meraih medali emas. “Karate bisa buat kejutan di PON 2016, karena prestasi salah satu atlet karate NTB, Ahmad Zigi Zaresta Yuda saat ini mulai diperhitungkan di kancah nasional. Dia berhasil meraih medali perunggu di Pra-PON karate tahun 2015 selain itu meraih medali emas di kejuaraan dunia,” ucapnya. Sebagaimana diketahui, cabang olahraga karate sukses meloloskan dua atlet di PON, yakni Hurun A’in dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda. Dari dua atlet itu nama Ahmad Zigi diprediksi bisa mempersembahkan medali di PON. Ini karena atlet putra NTB itu berhasil mendulang perunggu di Pra-PON, dan Hurun A’in meraih peringkat delapan besar. Menurut Burhan, dari dua atlet itu, sangatlah wajar bila pihaknya mengandalkan Zigi di PON 2016. Apalagi keikutsertaan Zigi di Pelatnas jangka panjang tahun ini dapat membuat cabor karate optimis dengan kemampuan Zigi tanpa bermaksud meremehkan kemampuan atlet putri, Hurun A’in. Menurut Burhan, selain sukses meraih medali perunggu di Pra-PON, Zigi juga berhasil mendulang medali emas di Kejuaraan Dunia WKF (Word Karate Federation) yang berlangsung di Jakarta 2015. Zigi yang tampil di kelas Kata (seni) berhasil mengalahkan atlet Spanyol di final. Zigi saat ini telah memiliki modal untuk bisa berprestasi di level nasional, namun untuk lebih memantapkan persiapan Zigi mengahadapi PON 2016, Zigi perlu dukungan penuh dari pemerhati olahraga di NTB. Caranya dengan menyambangi Zigi yang tengah serius menjalani pemusatan latihan nasional. (fan)

NTB dan Jabar akan Uji Kemampuan Atlet Mataram (Suara NTB) Rencana atlet tarung derajat NTB melakukan try out dengan atlet Jabar akhirnya terpenuhi. Kedua provinsi itu pun menjadwalkan ajang uji kemampuan atlet mereka di Bandung, 16 Mei 2016. Pelatih Pelatda Tarung Derajat NTB, Abdul Khair yang dikonfirmasi Suara NTB di GOR 17 Desember Turide Mataram, Senin (25/4) kemarin mengatakan rencana try out atlet tarung derajat NTB dengan Jabar sudah dijadwalkan dua bulan yang lalu. Dan Jabar merespon dengan baik keinginan petarung NTB. “Kami menjadwalkan try out dilaksanakan di Bandung 16 Mei mendatang. Dan pengurus Kodrat Jabar menyetujuinya,” ucapnya. NTB sengaja menjajal atlet Jabar sebagai lawan uji tanding atau try out, pasalnya Jabar salah satu provinsi yang tidak mengikuti Pra-PON tarung derajat. Maklum sebagai tuan rumah PON 2016 atlet Jabar langsung mendapat tiket mengikuti PON Jabar 2016 tanpa melalui Prakualifikasi PON. Lewat try out nanti NTB ingin mengukur sejauh mana kemampuan atlet Jabar di masing-masing kelas yang akan diikuti. Dengan demikian NTB bisa memprediksikan peluang medali emas yang dapat diraih di PON Jabar 2016. Menurut Khair, Jabar adalah salah satu daerah yang disegani di level nasional. Maklum Jabar memiliki segudang atlet terbaik level nasional. Hasil try out dengan atlet Jabar nanti diharapkan bisa menambah pengalaman atlet NTB agar lebih siap menghadapi PON Jabar 2016. Untuk diketahui NTB menyiapkan sebanyak 10 atlet untuk mengikuti try out. Mereka merupakan atlet Pelatda yang dipersiapkan mengikuti PON Jabar 2016. Hasil try out nanti akan menjadi bahan evaluasi pelatih dalam rangka meningkatkan performa atlet NTB dalam menatap PON Jabar 2016. (fan)

(Suara NTB/fan)

PAMITAN - Tampak atlet tenis meja NTB, Banu Windrajani, Bambang Sumanto didampingi pelatih tenis meja Pelatda NTB, Hery Setiawan (satu dari kanan) saat pamitan dengan Satgas Pelatda Tenis Meja, Eroflan Kamil di Sekretariat KONI NTB, Selasa (26/4).

Tiga Atlet Tenis Meja Dinonaktifkan dari Pelatda PON Mataram (Suara NTB) Sebanyak tiga atlet tenis meja putra NTB resmi dinonaktifkan dari Pelatda PON 2016. Ketiga atlet itu adalah Banu Windrajani, Defri Octaviani dan Bambang Sumanto. Namun sebelum meninggalkan Pelatda Sentralisasi ketiga atlet yang didampingi Pelatih Tenis Meja NTB, Hery Setiawan itu berpamitan dengan Pengurus KONI NTB, Selasa (26/4) kemarin.

Pelatih Tenis Meja NTB, Hery Setiawan yang mendampingi ketiga atlet tenis meja putra NTB itu mengatakan ketiga atlet tenis meja yang dinonaktifkan dari Pelatda itu adalah atlet yang lolos pada PON di Pra-

PON Bali tahun 2015. Ketiga atlet itu telah mengikuti Pelatda PON sejak 4 Januari 2016. Pihak KONI NTB bersama pengurus cabor terpaksa menonaktifkan tiga atlet itu karena pihak PB PTMSI hanya

KONI Dompu Kekurangan Anggaran Dukung Prestasi Atlet Dompu (Suara NTB) PON Jawa Barat tahun 2016 akan diikuti oleh 14 orang atlet asal Kabupaten Dompu dari berbagai cabang olah raga (Cabor) mewakili NTB. Kendati menjadi duta NTB, para atlet ini membawa nama daerah dan KONI dituntut memberikan dukungan bagi atlet. KONI Kabupaten Dompu masih kekurangan anggaran untuk mendukung prestasi atlet dan tengah diupayakan selain bonus bagi atlet PON peraih medali. Ketua

Yuhasmin (Suara NTB/ula)

Umum KONI Kabupaten Dompu, Yuhasmin, MSI kepada wartawan di kantor Setda Dompu, Selasa (26/4) kemarin, mengungkapkan, ada 14 atlet asal Kabupaten Dompu yang lolos ke PON Bandung pada September 2016 mendatang. Empat orang diantaranya dari Boxer, 4 orang dari panjat tebing, 2 atletik, 2 tenis meja, 1 orang dari balap motor, dan 1 orang dari sepak takraw. “Untuk atlet tenis meja masih ada dualisme, antara hasil pra PON Bali dan Pra PON Bandung. Kita ikut di pra PON Bali. Masalah ini masih dibahas di PB sepak takraw,” katanya. Kendati mewakili Provinsi di ajang PON, Yuhasmin mengatakan, daerah harus tetap memberikan pembinaan dan perhatian bagi atlet. KONI Dompu berencana memberikan dana insentif bagi atlet sebesar Rp.10 juta per orang. Rencana ini masih terkendala anggaran, karena alokasi anggaran untuk KONI sudah didistribusikan pada masing – masing Cabor. “Kita sudah upayakan, tapi anggarannya belum ada. Kita dijanji-

kan pada APBD perubahan. Kalau kita nunggu APBDP, kasihan sama atletnya. Kita akan upayakan melalui pengaturan dana pembinaan walaupun tidak sebesar rencana awal,” ungkapnya. Yuhasmin mengatakan, alokasi anggaran KONI tahu 2016 sebesar Rp.800 juta. Alokasi anggaran ini sama seperti tahun 2015 dan sebagian sudah habis digunakan lebih awal oleh PSSI yang mengikuti piala Gubernur Cup 2016 sebesar Rp.150 juta dan Rp.28 juta untuk Tinju yang mengikuti piala Danrem Cup di Kota Bima. “Atlet tinju peraih medali pada piala Danrem Cup, Sekda sudah janjikan bonus. Ini masih kita pikirkan yang harus ditindak lanjuti,” terangnya. Ia pun berharap agar alokasi anggaran untuk pembinaan olah raga ini bisa ditambahkan pemerintah pada APBD Perubahan 2016. Karena ada 23 Cabor yang menjadi tanggungjawab KONI yang harus dibina termasuk Montay dan baru – baru ini mengikuti kejuaraan nasional di Jawa Barat dan salah satu altinya akan mewakili Indonesia pada kejuaraan Internasional. “Mereka menggunakan anggaran sendiri (saat Kejurnas), walaupun nanti akan diganti KONI,” katanya. (ula)

merekomendasikan satu atlet putra dan satu atlet putri yang mendapat jatah untuk mengikuti PON Jabar 2016. Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa sebelum menonaktifkan ketiga atlet tenis meja putra itu pihak PTMSI NTB menggelar seleksi atlet. Seleksi yang diikuti empat atlet putra dan empat atlet putri itu meloloskan satu atlet putra, Andita Taufik Hidayat dan satu

atlet putri, Reza Amanda Aulia. Satgas Pendamping Pelatda Tenis Meja, Eroflan Kamil yang dimintai tanggapannya membenarkan hal itu. Menurutnya, setelah dinonaktifkan dari Pelatda PON, ketiga atlet itu tidak lagi mendapatkan haknya sebagai atlet Pelatda. “Mulai bulan Mei mendatang mereka tidak lagi mendapatkan fasilitas latihan dan uang saku dari panitia Pelatda PON,” jelasnya. (fan)

Defri Gagal karena Sedikit Tegang Mataram (Suara NTB) Juara perorangan tenis meja Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB tahun 2010, Defri Octaviani meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) karena tak bisa mewakili NTB di PON Jabar 2016. Atlet asal KSB ini gagal mewakili NTB di PON 2016 karena tidak lolos dalam seleksi provinsi. Dia pun harus kembali setelah dinonaktifkan dari Pelatda PON NTB, Selasa (26/4) kemarin. Kepada Suara NTB, di Mataram, Selasa (26/4) kemarin De-

fri mengatakan dirinya tampil buruk di ajang seleksi. Dia gagal menjadi yang terbaik dalam ajang seleksi atlet PON tenis meja karena saat bertanding suasana hatinya sedikit tegang. “Penampilan saya di Seleksi tidak maksimal. Saya sedikit tegang saat melawan Andita,” ucapnya. Kegagalan Defri di ajang seleksi atlet PON tenis meja benar-benar di luar prediksi. Defri yang merupakan pemain terbaik perorangan di Porprov NTB tahun 2010 justru harus menyerah di tangan pemain junior NTB, Andita. (fan)

Murni ke Final Kejurnas Wushu Mataram (Suara NTB) – Atlet cabang olahraga beladiri Wushu, Murni, sukses melaju ke final setelah dinyatakan menang bye di babak semifinal. Mantan atlet tinju itu akan berhadapan dengan atlet asal Jawa Tengah (Jateng), Bayu Veni H di babak final kelas 48 Lg putri Kejurnas Wushu Sanda di Semarang, Kamis (28/4). Pelatih Pelatda Wushu NTB, Master Ahmad Muhassin yang dikonfirmasi via ponselnya, Senin (25/4) kemarin mengatakan Murni lolos babak final setelah dinyatakan menang bye pada babak semifinal, Senin (25/4) kemarin. “Murni menang bye pada saat pertemuan teknis dan undian,” ucap pelatih wushu

Master Ahmad Muhassin. Muhassin menjelaskan pada pertemuan teknis di kelas 48 Kg diikuti hanya tiga peserta yakni dari Jabar dan Jateng. Dari hasil undian Murni mendapatkan tiket bye dan langsung dinyatakan lolos ke babak final. Di babak final nanti Murni akan berhadapan dengan atlet Jateng yang berhasil mengalahkan dominasi Jabar di babak semifinal. Pertemuan Murni dengan atlet Jateng akan berlangsung dalam dua hari lagi, karena harus menunggu partai semifinal peserta lainnya. Sang pelatih mengatakan Murni diuntungkan dengan bye. Dia berharap Murni bisa tampil maksimal dan meraih kemenangan di babak final. (fan)


SUARA NTB Perilaku Sehat Harus Dibentuk Sejak Dini

Halaman 12

Rabu, 27 April 2016

Loteng Siapkan Personel untuk BNNK Praya (Suara NTB) Pemkab Lombok Tengah (Loteng) bergerak cepat untuk mempersiapkan pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK). Setelah menyelesaikan kajian akademis, Pemkab Loteng bakal segera mempersiapkan personel yang nantinya akan mengisi posisi di BNNK. “Kamis besok, kita akan ada rapat dengan beberapa pihak, terkait rencana pembentukan BNN kabupaten. Dan, salah satu agenda yang akan dibahas ialah terkait persiapan personel yang nantinya akan ditempatkan di BNN Kabupaten,’’ ungkap Wabup Loteng, L. Pathul Bahri, S.IP, saat dikonfirmasi, Selasa (26/4). Diakuinya dengan kondisi peredaran narkoba yang sudah cukup parah di daerah ini, maka sudah waktunya Loteng punya BNNK. Harapannya, dengan adanya BNN kabupaten tersebut upaya menekan dan meminimalisir peredaran narkoba bisa dilakukan secara lebih optimal lagi. Menurut Pathul, peredaran narkoba bisa dikatakan sebagai kejahatan khusus, sehingga penanganannya juga perlu upaya khusus, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar maksimal seperti apa yang diharapkan. Disinggung wacana tes urine bagi seluruh PNS lingkup Pemkab Loteng termasuk kalangan DPRD Loteng, Wabup menegaskan sangat mendukung. Bahkan sebenarnya rencana tes urine sudah ada dan tinggal menunggu waktu yang tepat. Dijelaskannya, tes urine di kalangan PNS maupun Dewan penting dilakukan guna melihat sudah sampai sejauh mana dampak peredaran narkoba di kalangan PNS dan anggota Dewan. Tes ini sekaligus bagian dari antisipasi dini terhadap peredaran narkoba di Loteng. (kir)

Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, mengingatkan pembentukan budaya sehat dan perilaku sehat harus dilakukan sejak dini. Jika ini sudah terbentuk, maka anak-anak akan terbiasa hidup bersih dan sehat hingga dewasa. “Juara itu hanya predikat, yang terpenting adalah bagaimana membentuk budaya sehat anak-anak kita, sehingga ketika besar mereka dapat berperilaku sehat dan menjaga lingkungan mereka, “ jelasnya saat menerima Tim Penilai Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2016 di Pendopo Wagub, Selasa (26/4). Menurutnya, tujuan akhir yang diharapkan atas predikat sekolah sehat adalah terbentuknya perilaku sehat siswa-siswa yang ada di sekolah, mengingat pembentukan karakter anak dapat dilakukan pada saat mereka masih pada usia sekolah. Selain itu, wagub menekankan prestasi juara harus lahir dari penilaian yang benar-benar objektif, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan, wagub menyampaikan akan melakukan evaluasi bagi sekolah yang belum meraih prestasi terbaik.

HILANG

(Suara NTB/Humas Setda NTB)

TERIMA - Wagub NTB H. Muh. Amin didampingi Kepala Biro Administrasi Kesra Setda NTB H. Suhaimi menerima Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional di Pendopo Wagub, Selasa (26/4). “Sumber daya alam ini semua tidak mungkin dikelola dengan baik tanpa dukungan sumber daya manusia, lewat dunia pendidikan. Pendidikan itu sehat dan memerlukan lingkungan yang sehat, dengan skill dan keterampilan,”

ungkapnya. Sementara Ketua Tim Drs. H. Abdul Muin, M.Pd, dari Kementerian Agama meminta arahan dan motivasi terkait proses penilaian sekolah di lapangan. Apalagi tim penilai yang berjumlah sembilan orang ini, be-

rasal dari unsur Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Kesehatan. Mereka akan menilai sekolah di NTB di semua jenjang, mulai dari SD hingga SMA yang sudah ditunjuk. Di NTB, terdapat lima

sekolah hasil penilaian Tim Penilai Provinsi yang akan dinilai tim dari pusat, yaitu, SMAN 2 Mataram untuk SMA/MA/SMK, MTsN Model Praya untuk SMP/MTs, salah satu SD di Lombok Barat dan TK Sandi Putra Sumbawa untuk TK/RA. (ham)

HILANG STNK R2 HONDA DR4145BR NOKA/NOSIN : MH1JBC115AK855865/ JBC1E-1859697 AN. NI MADE DATRINI HLG DSKTR JL. UDAYANA KOTA MATARAM HILANG STNK R2 SUZUKI DR2821CJ NIKA/NOSIN : MH80E44DAEJ166019/ AE52-ID-757434 AN. NI LUH RUSTINI HLG DSKTR JL. SELAPARANG GG KAPISADABA KEL. MAYURA CAKRANEGARA MATARAM HILANG STNK & BPKB R6 ISUZU DR8032AK NOKA/NOSIN : MHCNK66L24J002455/K002455 NO. BPKB : 9043376.O AN. PEMERINTAH KOTA MATARAM HLG DSKTR JL. SANDUBAYA NO. 86 KOTA MATARAM

HILANG HILANG BPKB R6 ISUZU DR8034AK NOKA/NOSIN : MHCNK66L24J002421/ K002421 AN. DINAS KEBERSIHAN KOTA MATARAM HLG DSKTR JL. SANDUBAYA NO.86 KOTA MATARAM HILANG BPKB R6 ISUZU DR8035AK NOKA/NOSIN : MHCNK66L2420/K002420 AN. DINAS KEBERSIHAN KOTA MATARAM HLG DSKTR JL. SANDUBAYA NO.86 KOTA MATARAM

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB

Rabu, 27 April 2016

Halaman 13

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439

gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA

HUBUNGI :

081917002381

COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat

Rp. 995 Jt

BEKAM


OPINI

SUARA NTB Rabu, 27 April 2016

Halaman Halaman 14 14

TGB-nomics dan NTB Evaluasi Harus Rutin RENCANA Walikota dan Wakil Walikota Mataram melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD tiap dua bulan, merupakan langkah yang maju. Rencana ini patut diapresiasi. Karena baru pada periode kedua kepemimpinan pasangan Walikota H. Ahyar Abduh dan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, gagasan ini muncul. Sebagaimana disampaikan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana setiap dua bulan sekali, ia bersama Walikota akan melakukan pertemuan dengan masing-masing SKPD dalam rangka memantau berbagai program yang telah maupun belum terealisasi. Dengan langkah ini, kepala daerah dan wakil kepala daerah akan mengetahui bagaimana sesungguhnya kinerja SKPD bersangkutan. Namun jangan sampai, rencana ini hanya sebatas wacana tanpa ada kejelasan kapan mulai dilakukan. Karena setelah rencana ini dilontarkan, masyarakat tentu berharap rencana ini secepatnya dilaksanakan. Karena, anggaranpun sedang berjalan. Apalagi, sampai sejauh ini, banyak SKPD yang serapan anggarannya terbilang minim atau di bawah 10 persen. Terhadap minimnya serapan anggaran hingga caturwulan pertama ini, perlu dicari tahu apa sebabnya. Evaluasi dapat menjadi momentum untuk mengetahui kendala apa yang sedang dihadapi SKPD sehingga berujung pada minimnya serapan anggaran. Yang tidak kalah pentingnya adalah, evaluasi ini dapat dilaksanakan secara rutin. Sehingga kemampuan pimpinan SKPD akan tercermin dari kinerjanya dalam melaksanakan program. Walikota sebagai pimpinan tertinggi di Kota Mataram diharapkan dapat mengambil sikap tegas terhadap hasil evaluasi SKPD. Karena selama ini, meski sejumlah SKPD menunjukkan kinerja yang buruk, namun Walikota dan Wakil Walikota masih mempertahankan mereka sebagai pimpinan SKPD. Ke depan, Walikota diharapkan dapat bersikap tegas. Apabila SKPD bersangkutan memang dinilai lemah dalam hal mengeksekusi program, tentu harus ada langkah tegas. Walikota tidak perlu takut mengganti pimpinan SKPD yang dianggap tidak mampu bekerja, karena di Kota Mataram masih banyak SDM yang mumpuni. Apalagi Walikota Mataram telah menyatakan, bahwa setelah Plt Sekda ditunjuk, ia akan mulai mempersiapkan mutasi pejabat. Mutasi ini menjadi momentum yang bisa dibilang paling ditunggu oleh masyarakat Kota Mataram. Selama ini, tidak sedikit elemen masyarakat yang kecewa dengan hasil mutasi yang sudah-sudah. Pejabat yang diharapkan tidak lagi memangku jabatan tertentu karena dinilai tidak progresif, ternyata masih dipertahankan. Pada mutasi pertama di periode kedua pasangan Ahyar-Mohan nantinya, kita berharap pejabat-pejabat yang berkinerja lemah, benar-benar ditempatkan sesuai kemampuannya. Karena di periode kedua ini, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pasangan incumbent ini. Mewujudkan, itu, tentu dibutuhkan SKPD dengan kinerja yang prima. Sehingga apa yang menjadi visi dan misi pasangan Walikota dan Wakil Walikota Mataram dapat terwujud. Evaluasi dua bulanan ini menjadi wadah yang baik untuk melihat secara objektif kinerja SKPD sembari menunggu waktu mutasi. Hasil evaluasi ini seharusnya menjadi rujukan bagi Walikota untuk menempatkan mereka sesuai kemampuan. (*)

RADIO

Gubernur NTB, Dr. TGH Zainul Majdi, MA ramai diperbicangkan di mediamedia sosial setelah dua tokoh besar menulis diri sang gubernur di media masa. Dahlan Iskan menulis bertajuk “Tuan Guru dengan Masa Depan yang Panjang� terbit di Harian Jawa Post, baru-baru ini Muklis Yusuf menulis dengan tajuk “ Zainul Majdi Pemimpin Yang Bekerja� terbit di harian besar nasional Republika. AHLAN Iskan lebih mengurai soal perilaku, sikap dan siapa sesungguhnya Tuan Guru Bajang (disingkat: TGB). Sedangkan Muklis Yusuf mengungkap TGB ibarat oase di padang pasir, nampaknya masih ada tokoh yang dapat diperhitungkan di tengah pesimistis beberapa kalangan akan keberlanjutan pemerintahan negeri ini. Muklis bercerita panjang akan kerja seperti apa yang dilakukan TGB menakhodai NTB. Walau-pun TGB dibanjiri pujian dari teropong orang luar, harus juga diakui bahwa di daerah sendiri kritik-kritik terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi NTB dan TGB tetap saja ada. Sebagai manusia tentu kita mahfum, tidak ada manusia yang sempurna. Bahkan secara ekstrim tidak mungkin sebuah kebijakan menyenangkan banyak orang. Saya bukanlah orang dekat TGB, sehingga tahu sisi-sisi perilaku TGB secara mendalam. Namun pernah setidaknya dua kali saya menghadap beliau secara formal yaitu, ketika kunjungan Dewan Riset Daerah (DRD) ke ruang kerja beliau, di mana saya sebagai Ketua Komisi Ekonomi DRD dan dalam suatu hajatan kegiatan Tim Penasehat Investasi Pemerintah NTB yang saya adalah salah satu anggota tim itu. Saya kira tidak berlebihan bila TGB dianggap oleh Dahlan Iskan sebagai tokoh yang santun dalam tutur kata dan menghargai betul orang lain yang tengah berpendapat. Pembangunan Ekonomi NTB Geliat perekonomian NTB beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang baik. Dari aspek industri, NTB berkontribusi 5,13 persen usaha kecil terhadap nasional tahun 2014, tumbuh dari 4,78 persen dari tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi secara agregat juga cukup menggeliat, di samping didorong oleh aktivitas bisnis di daerah juga didorong oleh MICE yang terus menjadi primadona. NTB terus menjaga kestabilan inflasi sebagai salah satu biang penyebab pendapatan masyarakat di bawah posisi poverty line (garis kemiskinan), sungguh-pun peran eksternal selalu menggrogoti inflasi NTB. Kemiskinan juga dalam upaya sungguh-sungguh untuk ditekan, NTB terus mencari formulasi ter-

Oleh:

Dr. M. Firmansyah (Dosen Sarjana dan Pascasarjana FEB Unram)

TGB adalah pemimpin baik dan pujian yang datang dari luar bukanlah isapan jempol belaka. TGB telah berupaya maksimal membangun NTB dengan baik. Namun demikian di tahun-tahun akhir kepemimpinan beliau perlu menggenapi untuk membereskan dan merapikan berbagai pembangunan kawasan yang belum tuntas. Minimal meletakkan dasar-dasarnya dan membersihkan jalan untuk dilanjutkan di kemudian hari oleh pemimpin NTB berikutnya. Sejarah akan mencatat dengan tinta emas langkah TGB, dan semoga sejarah itu akan berlanjut ke tingkat nasional dengan restu dan doa dari masyarakat NTB baik mengatasi kemiskinan sehingga turun sampai 2 persen pertahun. Memang memutuskan angka-2 persen penuh dengan cibiran, apa iya mampu, sementara untuk turun 1 persen sedemikian beratnya. Kita tahu persoalan kemiskinan bukan barang mudah dipecahkan karena terbagi ke dalam dimensi kultural maupun struktural, dimensi mental maupun spritual. Saya kira NTB memang menjadi provinsi yang diperhitungkan dalam skala nasional beberapa tahun terakhir. Dan peran pemimpin yang terus bergerak mencari peluang-peluang bisnis sangat ditentukan. Kisah kepala daerah sukses berawal dari hal-hal kecil dan semua pemimpin (siapapun dia) bisa melakukannya. Tengok misalnya Bupati Kulonprogo yang mewajibkan penggunaan produk asli Kulonprogo, Bantaeng yang mengedepankan modal sosial: jaringan bupati dengan Jepang dimanfaatkan untuk mendapat hibah dan kerja sama dengan Jepang, nilai-nilai kesederhaan Bupati Bantaeng cukup menyita perhatian, trust investor di bawah kendali pemimpin potensial dan jujur menjadi salah satu modal utama Bantaeng. Nah, dalam konteks investasi, TGB benar-benar mendorong kawasan Mandalika segera direalisasikan. Walaupun kita tahu mengurai benang kusut Mandalika bukanlah perkara mudah. Kemudian selanjutnya menyasar pembangunan Samota dan Teluk Bima sebagai kesempatan berikutnya. Mencetak Sejarah Kepemimpinan Kepemimpinan TGB efektif tinggal 2-3 tahun lagi. Oleh karena itu saya kira TGB perlu menggenapi upayanya mensejahterakan dua pulau di NTB, yaitu Sumbawa dan Lombok sebagai satu sejarah kepemimpinan TGB. Suara-suara miring yang mengatakan TGB kurang memberi perhatian Pulau Sumbawa harus ditepis dengan kerja nyata dan terencana. Bentuk kerja 2-3 tahun ini menurut saya ad-

alah merealisasikan Samota sebagai Marine Industrial Cluster di NTB. Karena di sana langkah awal pembangunan ekonomi Pulau Sumbawa diletakkan. Di sana terpenuhinya syarat pusat pertumbuhan yang terbangun natural advantages dan knowledge spillovers. Di samping itu, TGB sebagai pemimpin NTB perlu terus memberi perhatian di setiap jengkal tanah NTB. Dari ujung barat sampai ujung timur, ujung utara sampai ujung selatan. Memberi perhatian kepada kawasan-kawasan yang kurang menguntungkan secara geospasial adalah upaya paling minimal yang perlu dilakukan pemimpin. Tidak ada cara lain selain mendorong mereka untuk terus berkreasi, menjaga modal sosial yang selama ini terbangun. Dalam waktu dekat sulit diharapkan untuk dibangun pusat perdagangan besar di sana. Pulau Sumbawa bukanlah pasar potensial untuk perdagangan besar, penduduk yang tidak lebih dari satu juta, kurang menguntungkan bagi pencari rente bisnis di pulau itu. Sungguh-pun begitu, Pulau Sumbawa kaya sumber daya alam dan dapat menjadi syarat terbangunnya industri berbasis bahan baku. Kenapa Lombok lebih maju dari Pulau Sumbawa? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan program pemerintah. Pemerintah tidak cukup modal membangun dan merawat keberlanjutan ekonomi di setiap wilayahnya. Seperti yang dipahami,aktor pembangunan terdiri dari pemerintah daerah, pengusaha lokal (entrepreneur), investor asing dan masyarakat. Lombok terbangun secara autopilot oleh investasi asing dan bisnis daerah, tidak banyak karena pemerintahnya. Cerita itu berawal dari keunggulan spasial pariwisata, sehingga terbangun kawasan-kawasan wisata kelas dunia, hotel-hotel terbangun, infrastruktur perdagangan terbangun, jasa-jasa tumbuh menggeliat, perputaran uang yang demiki-

RADIO

an kencang akan mendorong tumbuhnya bisnis-bisnis baru. Cerita kedua kedekatan Lombok dengan pusat pertumbuhan wisata Bali juga menguntungkan Lombok. Karena ketika Bali jenuh maka muara ekonomi akan mengaliri wilayah terdekatnya, yaitu Lombok. Dari sini TGB diharapkan kembali hadir memetakan potensipotensi dasar wilayah di akhir masa kepemimpinan beliau. Walau sebenarnya kita tahu, dalam era otonomi daerah pundak pembangunan ada di bupati/walikota. Percuma saja TGB menawarkan sinergi pembangunan bila tidak disetujui oleh pemilik wilayah (bupati/walikota). Bahkan secara ekstrim ketika suatu kawasan gagal membangun, yang paling utama di tanyakan adalah bupati/ walikotanya, baru setelah itu gubernurnya. NTB ini cukup lengkap karakteristik spasial yang dimiliki masing-masing daerah, ada kawasan eko-wisata, kawasan industri, kawasan perdagangan dan kawasan transit. Di dua pulau ada kawasan hinterland dan ada daerah pheryperi. Semua perlu sentuhan, semua perlu sinergi. TGB adalah pemimpin baik, dan pujian yang datang dari luar bukanlah isapan jempol belaka. TGB telah berupaya maksimal membangun NTB dengan baik. Namun demikian di tahun-tahun akhir kepemimpinan beliau perlu menggenapi untuk membereskan dan merapikan berbagai pembangunan kawasan yang belum tuntas. Minimal meletakan dasar-dasarnya dan membersihkan jalan untuk dilanjutkan di kemudian hari oleh pemimpin NTB berikutnya. Sejarah akan mencatat dengan tinta emas langkah TGB, dan semoga sejarah itu akan berlanjut ke tingkat nasional, dengan restu dan doa dari masyarakat NTB. (*)

Diresmikan kantor operasional ITDC di Lombok Masyarakat menantikan realisasi KEK Mandalika

*** Kinerja SKPD akan dievaluasi tiap dua bulan Jangan hanya sekadar dievaluasi

***


RAGAM

SUARA NTB Rabu, 27 April 2016

IDB - Kemenkeu Dukung Proyek Mandalika Resort dan Global Hub Kayangan Dari Hal. 1 Bambang mengatakan, pertumbuhan kunjungan wisatawan Timur Tengah di Malaysia maupun Thailand paling tinggi pertumbuhannya. Padahal, katanya, jika dibandingkan dengan Thailand, budayanya lebih condong ke dunia barat. Namun mereka mampu menyiapkan wisata yang menarik wisatawan muslim dari Timur Tengah. Menurutnya, hal itu menjadi tantangan Indonesia dan NTB ke depannya, bagaimana supaya bisa menarik wisatawan Timur Tengah berkunjung ke daerah ini. Dikatakan, dari sisi budaya, wisatawan Timur Tengah, Indonesia sudah jelas budayanya sama karena mayoritas penduduknya adalah muslim. Oleh karena itu, saya mendukung sekali pengembangan Mandalika sebagai tujuan wisata utama. Mandalika sudah ditetapkan statusnya menjadi KEK dan juga masuk 10 destinasi prioritas yang dikembangkan secara nasional. Dengan penataan yang baik dan punya ciri khas sebagai destinasi wisata moslem friendly maka Mandalika menjadi suatu daya tarik terutama wisatawan dari negara-negara muslim, tertarik datang ke Indonesia,”ujarnya. Menteri juga berharap, di KEK Mandalika dapat dibangun convention standar internasional. Sehingga, pertemuan-pertemuan internasional skala besar dapat dilaksanakan di Lombok. Ia menyebut, Indonesia sudah dua kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tahunan IDB. Pertama tahun 1995 dan kedua, tahun 2016 ini. Diharapkan, dalam beberapa tahun ke depan, Lombok dapat menjadi lokasi pertemuan anggota IDB yang berjumlah 57 negara anggota itu. Selain percepatan pengembangan KEK Mandalika, Menkeu juga mendukung rencana pembangunan Global Hub atau Bandar Kayangan di Lombok Utara. Semua orang tahu, kata Menkeu bahwa Selat Lombok masuk dalam ALKI II, yang merupakan salah satu jalur pelayaran internasional. Berdasarkan rencana, akan dibangun pelabuhan internasional, kawasan industri dan kilang minyak. Dikatakan, Indonesia mempunyai dua ALKI yakni Selat Sunda dan Selat Lombok. Selat Sunda, katanya saat ini sudah mulai padat sehingga pengembangan pelabuhan internasional di Lombok sangat didukung. Seiring dengan paket kebijakan pemerintah pusat, dirinya mendorong Bandar Kayangan juga menjadi kawasan pusat logistik berikat.

Menurutnya, hal itu akan menjadi daya tarik. ‘’Kalau boleh pembangunan pelabuhan itu menjadi contoh ke depan. Artinya, jangan hanya mengandalkan pembiayaan dari APBN atau APBD. Kalau boleh dikembangkan dengan skema pemerintah dan badan usaha. Ini akan semakin menjadikan Lombok sebagai hub pengembangan islamic finance,”imbuhnya. Sementara itu, Presiden Islamic Development Bank (IDB) Group, Dr. Ahmad Mohamed Ali mengatakan kunjungannya ke Indonesia, selain untuk memperkuat kemitraan antara Indonesia sebagai salah satu anggota IDB, juga sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur. Khusus ke NTB, hal ini terkait rencana pembangunan infrastruktur maritim dan kota baru Global Hub Bandar Kayangan. Ia juga mengungkapkan, bahwa rapat tahunan IDB adalah acara yang dapat dijadikan ajang menyamakan persepsi dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi negara-negara anggota IDB. Mohamed Ali memberikan apresiasi dan selamat atas berbagai prestasi yang berhasil diraih NTB, khususnya penghargaan sebagai world best halal tourism destination dan world best halal honeymoon destination. Ia mengatakan industri pariwisata halal belakangan ini banyak mengalami perkembangan, khususnya di negara muslim dan negara anggota IDB. “Untuk itu, mengingat konsep pariwisata halal yang sedang dikembangkan NTB, IDB sangat mendukung kerjasama dengan Provinsi NTB,”ujarnya. Dalam pertemuan tahunan IDB di Jakarta, Mohamed Ali mengundang para pelaku bisnis, akademisi, dan pemerintah untuk dapat menjadi bagian dari rapat tahunan IDB, yang akan berlangsung di Jakarta 15-19 Mei 2016. Sidang tahunan IDB ke-41 ini akan mengusung tema utama meningkatkan pertumbuhan dan pengentasan kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur dan sistem keuangan inklusif. Diharapkan terjadi interaksi antara para investor dari negara-negara anggota IDB untuk berinvestasi di KEK Mandalika dan Global Hub Kayangan. (nas)

’’Zero’’ Tunggakan Dari Hal. 1 Di pertemuan itu dikupas semua perkara yang masih jadi tunggakan, termasuk yang sedang berjalan. Menurut Kajati NTB, Martono, SH.,MH, pihaknya diberikan waktu selama setahun untuk menyelesaikan beberapa perkara yang jadi tunggakan. Tidak hanya di jajaran Kejati, tapi juga Kejari. ‘’Kita sekarang memprogramkan zero tunggakan. Oleh Kejagung diberikan batas waktu hingga Desember 2016. Tapi target kami, Juli sudah selesai yang tunggakan,’’ kata Martono. Selasa kemarin, fokusnya adalah supervisi penanganan kasus korupsi oleh Jampidsus. Hari berikutnya melibatkan

Pidum, Datun, Intelijen. ‘’Pokoknya semua kasus di supervisi, mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, penuntutan, eksaminsai dan barang bukti, kita tuntaskan,’’ tegasnya. Ada beberapa tunggakan kasus Kejaksaan yang menurut catatan Suara NTB, merupakan perkara lawas. Seperti proyek Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD-NI) yang sudah menetapkan dua tersangka, belum ada kelanjutannya. Kemudian kasus SPAM KLU, kasus cetak sawah baru Sumbawa, kasus Bumi Sejuta Sapi (BSS). Kasus ini masingmasing masih menyisakan tersangka baru dan belum diproses hingga kini. (ars)

Ada Kesalahan Data Dari Hal. 1 kepada Suara NTB ditemui di kantornya, Selasa (26/4) mengakui data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan hal itu. Tetapi data dari Dikpora NTB hanya menyisakan sekitar seratus ribu warga yang tuna aksara. “Data itu yang selama ini kita selalu complain. Selisih itu yang kita tidak tahu, di mana selisihnya,’’ ujar Rosiady. Ia menjelaskan, dari proses pembelajaran sejak tahun 2009, sekarang ini di NTB hanya menyisakan penduduk tuna aksara kurang dari 200.000 orang. Itu pun sudah ditingkatkan juga dengan program di tahun 2013. “Bahkan Pak Gubernur mendapat penghargaan waktu itu dari presiden, sebagai provinsi yang sudah tuntas buta aksaranya tahun 2012,” katanya. Dalam upaya mengentaskan penduduk tuna aksara, kata Rosiady, pihak Dikpora tidak lagi memprioritaskan penduduk buta aksara an sich. Tetapi melalui program keaksaraan fungsional. Melalui penggabungan program kewirausahaan, kepemudaan dan program lain dalam upaya penanggulangan buta aksara.

Rosiady mengakui, jika cara ini memang akan lebih lambat. Terlebih lagi, karena banyak penduduk tuna aksara berasal dari kelompok penduduk yang sudah tidak produktif. Dan menganggap tidak memerlukan program buta aksara itu. ‘’Kita sekarang tidak lagi memprioritaskan buta aksara an sich. Tapi melewati program keaksaran fungsional. Memang lebih lambat. Karena yang masih banyak ini dari kelompok yang sudah tidak produktif yang sudah menganggap tidak perlu lagi program buta aksara ini,” pungkasnya. Neraca Pendidikan Daerah (NPD) disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan gambaran mutakhir tentang pendidikan pada suatu daerah. Persentasi penduduk tuna aksara NTB, dengan persentase 10,62 persen, menempatkan NTB sebagai provinsi dengan persentase penduduk tuna aksara tertinggi di Indonesia. Sementara untuk persentase nasional, persentase penduduk tuna aksara sebesar 3,7 persen. (ron)

Halaman 15

Kasus DBHCHT Bidik Item Lain

Keseriusan Kejaksaan Dipertanyakan Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi NTB belum ‘menyerah’ mengusut dugaan korupsi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), ditandai dengan tidak ditutupnya kasus ini. Penyidik membuka lembaran berbeda, setelah sebelumnya aliran dana irigasi desa Rp 32 miliar mentok karena tak bisa diaudit BPKP. Hanya saja, dengan dibukanya keran baru penyelidikan ini memicu tanda tanya pegiat anti korupsi soal keseriusan lembaga Adhyaksa. Kepastian dibukanya penyelidikan baru itu disampaikan Kajati NTB, Martono,SH.,MH, sekaligus membantah bahwa kasus itu ditutup. “Belum, belum ditutup, masih jalan kok,” jawab Kajati, Selasa (26/4). Justru menurutnya ada progres baru, dengan ditemukannya indikasi penyimpangan berbeda. “Sebab dari laporkan dengan yang kami temukan berbeda. Yang berbeda itu sedang kita dalami,” kata Kajati. Sayangnya Kajati tak memperpanjang penjelasannya terkait item baru dimaksud. Seputar hal sama dijelaskan Aspidsus Kejati NTB,

Suripto Irianto, SH, ketika ditanya item baru dimaksud. Alasannya, masih dalam konteks penyelidikan dan tidak harus disampaikan ke publik, dengan pertimbangan jangan sampai menimbulkan pertentangan. “Saya tidak bisa sampaikan dulu. Ini kan masih dipelajari. Sebab jangan sampai nanti jadi kontraproduktif,” jawabnya. Fokus Selidiki Omprongan Item berbeda yang diselidiki Kejaksaan ini dinilai sebagai kalimat bersayap yang semakin membingungkan publik, sekaligus memunculkan pertanyaan besar, “Apa maunya Kejaksaan di kasus DBHCHT

Inspektorat Kembali Audit Gedung Serbaguna Kantor Lurah Kekalik Mataram (Suara NTB) Inspektorat Kota Mataram terus melakukan pendalaman terhadap temuan dugaan kerugian negara, pada proyek pembangunan gedung serbaguna di belakang Kantor Lurah Kekalik. Proyek yang berasal dari program aspirasi Dewan ini, diproyeksikan nilainya mencapai Rp 583.214.000. Audit komprehensif dilakukan oleh Inspektorat tahun 2015 lalu, proyek gedung serbaguna yang dikerjakan oleh CV. Pelita Mas, menjadi salah satu temuan dalam pemeriksaan. Tim auditor internal pemerintah menemukan indikasi kejanggalan pada selisih harga beton sekitar Rp 24. 241.550. Perbedaan harga beton ini dianggap Inspektorat menjadi kerugian negara. Inspektur Inspektorat Kota Mataram, Ir. H. Makbul Ma’shum mengungkapkan, proyek gedung serbaguna yang berasal dari program aspirasi anggota Dewan, prinsipnya sudah

selesai dilakukan pemeriksaan. Pihaknya, menemukan dugaan kerugian negara sebesar Rp 24.241.550, pada item pengerjaan beton. “Semuanya sudah selesai. Tapi saya tidak tahu apakah temuan kerugian negara sudah dikembalikan atau tidak oleh kontraktor,” kata Makbul. Terhadap perkembangan lainnya, pihaknya masih menunggu apakah ada temuan baru, selain kerugian negara. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan,dilakukan audit kembali. Sebab, Dinas Pekerjaan Umum rencananya kembali menganggarkan di tahun 2016. “Kita akan audit lagi. Karena ini mau dianggarkan,” ujarnya. Apakah ada upaya menyerahkan kasus ini ke APH? Mantan Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram ini, enggan memberikan tanggapan. Tapi diberikan gambaran, pemeriksaan tersebut lebih mengedepankan pembinaan. (cem)

Ini? Sebab kami lihat Kejaksaan sendiri bingung sendiri, apa sih maunya. Sehingga ini menunjukkan mereka tidak fokus,” kritik Direktur Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB, Akhyar Supriadi, SH menjawab Suara NTB. Dia melihat internal Kejaksaan kebingungan soal item yang sebenarnya akan disasar, apalagi setelah penyidikan item anggaran irigasi desa tahun 2014 mentok karena tak bisa diaudit BPKP. Sementara di alokasi DBHCHT setiap tahunnya ratusan miliar, mulai dari omprongan tembakau, bantuan sos-

Rosiady menekankan, jika keseluruhan anggaran pendidikan di luar Dikpora dimasukkan dalam NPD, maka persentase yang diperoleh NTB untuk anggaran pendidikan bisa mencapai 4,5 persen. Bukan 1,5 persen seperti yang tertera di NPD tersebut. “Dana APBD kita untuk pendidikan 20 persen. Kalau dikurangi BOS yang 16 persen. Paling tidak, APBD untuk pendidikan 4,5 persen, bukan 1,5 persen ini. Iya, dia tidak masukkan data APBD pendidikan di luar Dikpora bantuan langsung yang diberikan oleh BPKAD,” katanya. Neraca Pendidikan Daerah (NPD) disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan gambaran mutakhir tentang pendidikan pada

suatu daerah. “Dana pendidikan yang dikelola BPKAD juga ada yang disalurkan dalam bentuk bea siswa miskin, bantuan untuk guru tetap yayasan dan bantuan ke madrasah,” katanya. Pemprov NTB, menurut dia, sudah menjalankan amanat undang-undang tentang kewajiban mengalokasikan 20 persen dari total APBD untuk sektor pendidikan. Hal itu terlihat dari indikator dana bos yang ditransfer dari pusat ke daerah mencapai 16 persen ditambah DIPA Dinas Dikpora NTB dan dana pendidikan yang dikelola BPKAD NTB yang mencapai 4,5 persen. Sementara pada APBD 2016, DIPA Dinas Dikpora NTB mencapai Rp 90 miliar dan dana pendidikan yang dikelola BPKAD NTB menca-

Mataram (Suara NTB) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTB akan digelar pada tahun 2018 mendatang. Untuk itu, DPRD NTB menyarankan Pemprov NTB agar mulai dari sekarang mencicil anggaran Pilkada 2018. Karena jika tidak dicicil, hal itu dikhawatirkan akan memberatkan keuangan daerah yang akan berimbas pada pemangkasan anggaran SKPD lainya. Mengingat pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk membayai Pilkada. “Memperhatikan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018, dengan mempertimbangkan tahapan dan anggaran yang cukup besar. Maka Komisi I merekomendasikan pada Gubernur NTB utuk mulai mencicil anggaran Pilkada dari APBD perubahan. Sehingga beban

dengan segala kepentingan. Padahal setelah dilakukan cek di lapangan tidak ada masalah. Apalagi tidak hanya Kejaksaan yang dilibatkan, kepolisian pun diajaknya mengawasi, termasuk TNI yang kini konsen mengurus pertanian dan hubungannya dengan kebutuhan air. “Sejak saat ini Kejaksaan kita minta cek langsung, yang kami lakukan itu benar atau tidak. Supaya sedini mungkin kita cegah jangan sampai melawan hukum,” harapnya.

Asdatun Hendrik Selalau, SH, MH mewakili Kejati NTB menyebut, pengawasan itu adalah bentuk kerjasama antar institusi Kejaksaan dengan BWS Nusa Tenggara I dalam pendampingan pengawasan proyek. Ini untuk menepis indikasi akan ada intervensi mengingat ada perkara menyangkut BWS yang sedang ditangani Pidsus. “Kita ini mengawal secara institusi, bukan individu. Kalau oknumnya (yang terlibat korupsi) tidak dilindungi,” tegasnya. TP4D menurutnya berfungsi mendapingi, mengawal,

APBD tahun-tahn berikutnya tidak terlalu berat,” ujar juru bicara Komisi I, DPRD NTB, Moh. Rais Ishak, SH. Terkait dengan permintaan Komisi I itu, Ketua KPU NTB, L. Aksar Ansori yang dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya masih dalam tahap merampungkan draf penyusunan rancangan anggaran yang dibutuhkan pada Pilkada 2018 nanti. Selain itu pihaknya juga sedang melakukan pembahasan dengan tiga daerah kabupaten/ kota yang juga akan menggelar Pilkada pada tahun 2018. “Kita juga harus menyepakati terkait bentuk sharing angaran dengan tiga daerah, jangan sampai tidak sama nanti persepsinya. Dengan adanya sharing anggaran ini, mungkin bisa berkurang dari kebutuhan,” ujarnya.

Sementara itu, menurut Sekretaris KPU Provinsi NTB, Mars Ansori Wijaya mengakui bahwa pihaknya sedikit terlambat dalam merancang kebutuhan penggaran untuk Pilkada 2018. Mengingat sisa waktu yang ada sudah sangat mempet. “Saat ini memang kita tidak seperti itu polanya. Anggaran untuk Pilkada itu disiapkan menjelang Pilkada. Karena untuk bisa menyisihkan anggaran itu harus ada Perda-nya. Nah kita akan segera ke sana nanti modelnya. Selain itu kita juga sedang menunggu bagaimana keputusan di pusat terkait dengan penyiapan alat peraga kampanye agar tidak KPU yang menyediakannya, tetapi para kandidat. Kami berharap itu segera terealisasi menjadi UU,” harapnya. (ndi)

KPK Tahan Enam Anggota DPRD Musi Banyuasin Jakarta (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan enam anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin setelah memeriksanya sebagai tersangka kasus penerimaan suap terkait pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBDP) tahun 2015. Ada tiga tersangka mengenakan rompi tahanan oranye yang keluar sekitar pukul 15.55 WIB, yaitu Ketua Fraksi Nasdem

pai Rp150 miliar. Nilai tersebut lebih tinggi di banding tahun sebelumnya. “Dana APBD untuk sektor pendidikan pada 2016 itu sama arah penggunaannya dengan tahun sebelumnya, yakni untuk beasiswa miskin, guru tetap yayasan, bantuan perbaikan sarana dan prasana sekolah serta madrasah,” ujarnya. Rosiady tidak memungkiri posisi NTB dalam alokasi APBD yang berada di barisan bawah dari 34 provinsi di Indonesia. Namun, diyakini hal itu terjadi karena daerah lain terpusat pengelolaan anggaran pendidikannya di Dinas Dikpora atau tidak melalui BPKAD. ‘’Sebenarnya alokasi anggaran untuk pendidikan ada juga dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, tapi itu juga tidak masuk dalam hitungan,’’ katanya. (ron/ant/Bali Post)

TP4D Awasi Proyek BWS Rp 1 Triliun Dari Hal. 1

na terjadi dugaan penyelewenangan anggaran. “Kalau mau dibilang serius, fokus dulu terkait omprongan itu,” sarannya. Sebenarnya untuk penyelidikan dengan sasaran omprongan tembakau ini sudah dimulai sejak Kajati NTB Sugeng Pujianto. Diselidiki saat itu pengadaan omprongan untuk 2.792 petani di Lombok Timur dan untuk Lombok Tengah sebanyak 2.598 petani. Namun dalam pelaksanaanya diduga mangkrak. Sementara anggaran yang sudah dihabiskan untuk pengadaan sebesar Rp 39 miliar. “Kami memahami kesulitan penanganan kasus itu, tapi publik jangan dibuat bertanya terus. Ini fokusnya di mana? Sisi lain, banyaknya tunggakan kasus di Kejaksaan, juga kemungkinan ada persoalan internal, sehingga tidak fokus selesaikan satu kasus,” pungkasnya. (ars)

Dewan Sarankan Pemprov Cicil Anggaran Pilkada

Anggaran Pendidikan NTB Berada di Urutan ke Dua Terendah? Dari Hal. 1

ial, program kesehatan, program ketenagakerjaannya, bantuan bibit. Serta bantuan lainnya kepada masyarakat dan petani. ‘’Saran saya, sebaiknya di internal Kejaksaan dipersiapkan dahulu. Kemudian putuskan, agar masing -masing item dibuatkan tim sendiri, sehingga dari banyak item yang diselidiki itu akan terlihat item yang mungkin untuk ditingkatkan ke penyidikan dan penuntutan,’’ kata Akhyar Supriadi. Jika dikembalikan ke belakang, diingatkannya soal penyelidikan DBHCT tahun 2012 terkait pengadaan omprongan tembakau di Lombok Tengah dan Lombok Timur. Start awal Kejaksaan terkait dibidiknya omprongan ini sebenarnya bagi dia sudah bagus. Apalagi sejak 2013, pengadaan omprongan ini sudah mulai diributkan sejak 2013 di Lombok Tengah, kare-

mengecek faktor penghambat perjalanan pengerjaan proyek. Ibarat lalulintas, ilustrasi Hendrik, ketika pengendaranya sudah tatat lalulintas, maka harus dibiarkan terus jalan. Tapi jika melanggar traffic light maka harus segera ‘disemprit’. Dengan kerjasama yang diawali sosialiasai itu, jangan sampai kesalahan sebelumnya muncul di pembangunan berikutnya. Terhadap hal hal yang BWS tidak diketahui, akan diberi masukan, sehingga kesalahan dimaksud tidak terulang. (ars)

Depy Irawan, Ketua Fraksi PKS Dear Fauzul Azim dan Ketua Fraksi Demokrat Iin Pebrianto. Sekitar 20 menit kemudian keluar Ketua Fraksi PAN DPRD Muba Ujang M. Amin, Ketua Fraksi Golkar Jaini dan Ketua Fraksi PKB Parlindungan Harahap yang juga mengenakan rompi tahanan. Mereka tidak menyampaikan keterangan apapun. “Untuk kepentingan penyidikan, KPK menahan enam orang tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan suap dalam pembahasan RAPBDP tahun anggaran 2015 di rumah tahanan kelas I Jakarta Timur cabang KPK yang terletak di gedung KPK selama 20 hari pertama,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha. Keenam orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka pada Maret 2016. Dalam perkara ini sudah ada 16 orang yang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk empat tersangka pemberi suap yakni Bupati Musi Banyuasin Pahri Azhari dan istrinya Lucianty, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Syamsudin Fei dan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Faisyar. Enam tersangka lainnya terdiri atas antara lain Ketua DPRD Riamon Iskandar dari Fraksi Par-

tai Amanat Nasional, serta Wakil Ketua DPRD Darwin AH dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjulangan, Islan Hanura asal Fraksi Partai Golkar dan Aidil Fitri dari Partai Gerinda. Tersangka lainnya adalah Bambang Karyanto, Ketua Komisi III DPRD Musi Banyuasin dari Fraksi PDIP dan Adam Munandar, rekan Bambang di Komisi III dari fraksi Partai Gerindra akan segera disidang. Kasus ini bermula dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada 19 Juni 2015 di kediaman Bambang Karyanto di Jalan Sanjaya, Kelurahan Alang-alang, Kotamadya Palembang. Dalam operasi tersebut, petugas KPK mengamankan alat bukti berupa uang Rp2,56 miliar yang diduga diberikan oleh Syamsudin Fei kepada anggota DPRD Musi Banyuasin. Pemberian uang itu bukanlah yang pertama karena pada Januari 2015 juga sudah diberikan uang sekitar Rp2 miliar sampai Rp3 miliar untuk anggota DPRD terkait RAPBD Perubahan 2015 dari total komitmen yang diduga sekitar Rp17 miliar. Sebanyak 33 anggota DPRD Musi Banyuasin menerima masing-masing Rp50 juta sedang delapan Ketua Fraksi mendapatkan Rp75 juta, dan empat pimpinan DPRD Muba masing-masing sejumlah Rp100 juta. (ant/Bali Post)

Kejaksaan Bidik Tiga Tersangka Dari Hal. 1 Status kasus ini sudah ditingkatkan ke penyidikan sejak awal Februari lalu, hanya saja sampai saat ini pihaknya belum bisa menentukan tersangkanya. Karena tahapan – tahapan penyidikan sedang dilalui, salah satunya audit BPKP. Tapi ketika diminta mengungkap bidikan calon tersangka, dipastikannya sudah dikantongi. “Ada tiga calon tersangka yang kami sudah kantongi,” sambungnya. Tiga tersangka yang tak disebutkan identitasnya ini berada seputar Satker keamanan internal Pemkab Bima itu. Ketiganya dianggap paling bertanggungjawab atas penggunaan pos anggaran yang sebagian besar diduga fiktif. ‘’Tapi untuk kepastian siapa

saja tersangkanya, kita nanti sampaikan setelah semuanya selesai, termasuk kepastian kerugian negara dari BPKP. Sekarang ini tahapannya agak ketat. Tidak serta merta kita naikkan ke penyidikan kemudian mengumumkan tersangkanya. Ada tahapan tahapan lagi harus dilalui,’’ tegasnya. Tapi diyakinkannya, dalam waktu tidak terlalu lama, kasus ini akan segera tuntas seiring penetapan tersangka secara resmi. Terkait saksi saksi, sudah banyak yang dipanggil di jajaran Satpol PP Kabupaten Bima. Mereka adalah Kasi SDM, Kasi Pengamanan dan Pengawalan, Bendahara Gaji dan Kasi Ops. Selain itu, ada 40 orang personel Satpol PP yang sudah diperiksa marathon. (ars)


Rabu, 27 April 2016

Harian Suara NTB

@hariansuarantb

@hariansuarantb

http://facebook.com/hariansuarantb

http://twitter.com/hariansuarantb

http://instagram.com/hariansuarantb

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Aksi Peduli Kesehatan untuk Masyarakat Lingkar PLTU Jeranjang layan, petani dan buruh harus berjuang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Berjuangnya karena harus ketempat yang jauh, itupun kalau ada biaya. Pengobatan secara medis biasanya dilakukan ketika kondisi masyarakat sudah cukup parah. Kegiatan bakti sosial dari manajemen PLTU Jeranjang sebagai pelaksanaan kewajian Corporate Social Responsibility-nya ini, dinilai sebagai upaya semakin mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat sekitar. Manager Unit PLTU Jeranjang, Ibnu Agus didampingi SPS Umum PLTU Jeranjang,

Effendi menegaskan, kegiatan serupa rutin dilakukan se-

bagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Selain pemeriksaan dan pengobatan gratis, akan dilakukan posyadu secara berkala untuk kegiatan perbaikan gizi bagi balita. Bakti sosial untuk kegiatan kesehatan lebih dipilih karena melihat hal itu sebagai kebutuhan utama masyarakat. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bekerjasama dengan TNI AL karena Lanal Mataram memiliki program yang sama untuk masyarakat pesisir. Kesehatan menurutnya menjadi bagian yang sangat penting untuk dijaga. Karena generasi yang sehat umunya

akan melahirkan generasi yang berkualitas. Tidak saja di bidang kesehatan, dari unsur SDM yang dilibatkan dalam operasional pembangkit di PLTU Jeranjang sebagian besar dimanfaatkan masyarakat lokal. Selain itu, dilakukan program pembinaan kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan-pelatihan keterampilan berbasis teknik kelistrikan. ‘’Untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis ini, kami mengajak masyarakat untuk sadar tentang pola hidup sehat. Selain itu, pembinaan langsung dan memaksimalkan SDM lokal se-

bagai tenaga kerja di PLTU Jeranjang juga tidak kami abaikan,’’ demikian Agus. Di tempat yang sama, Kaur Daya Guna Potmar Lanal Mataram, Kapten Laut Kustwarjo dalam kesempatan kemarin mengatakan tetap akan mendukung kegiatan sosial yang dilakukan Indonesia Power selaku anak perusahaan PLN yang menangani secara teknis proses operasional pembangkit PLTU Jeranjang untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosialnya. Apalagi di beberapa item kegiatan, hampir serupa programnya dengan Lanal Mataram.(bul/*)

(Suara NTB/bul)

Masyarakat saat pemeriksaan gratis

(Suara NTB/bul)

Foto bersama

(Suara NTB/bul)

Ibnu Agus (kanan) dan Kapten Laut Kustwarjo (tengah) memantau kegiatan

(Suara NTB/bul)

Taman Ayu, Lombok Barat, Selasa (26/4) kemarin. Mereka antusias, karena tak perlu menggunakan kartu BPJS, ataupun mendatangi pusatpusat pelayanan kesehatan pemerintah. Kegiatan sosial ini merupakan bentuk komitmen manajemen PLTU Jeranjang untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekitarnya. ‘’Kami minta ini dilaksanakan berkelanjutan, karena melihat manfaatnya yang tidak kecil bagi masyarakat kami,’’ kata Supardan, Kepala Dusun Jeranjang. Sebelum adanya PLTU Jeranjang, diakui bahwa kondisi masyarakat yang rata-rata ne-

(Suara NTB/bul)

Giri Menang (Suara NTB)Manajemen PLTU Jeranjang kembali mewujudkan bakti sosialnya untuk masyarakat sekitar. Salah satu bentuknya dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Kegiatan yang sebenarnya rutin dilakukan secara berkala ini, melibatkan langsung dokter dan tim kesehatan dari Lanal Mataram. Ada ratusan masyarakat yang antusias mendatangi posko pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis yang disiapkan di Dusun Jeranjang, Desa

Masyarakat saat pemeriksaan gratis

Pembangunan Global Hub Kayangan

Gubernur Menaruh Harapan Besar pada IDB Giri Menang (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menaruh harapan besar kepada Islamic Development Bank (IDB) untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan Global Hub Kayangan, Lombok Utara. Melalui skema pembiayaan 4P (People Public Private Partnership) diharapkan proyek itu tidak hanya memberikan kemanfaatan bagi masyarakat di awal saja, melainkan secara berkelanjutan. “Mudah-mudahan IDB bisa ikut melalui pola yang sangat khusus 4P (People Public Private Partnership), kalau sebelumnya 3P (Public Private Partnership), kita tambahkan 4P untuk menunjukkan bahwa kemanfaatan bagi masyarakat itu tidak diawal saja ketika mereka mengalihkan hak mereka kepada investor, tapi bekelanjutan. Itu salah satu perwujudan kita menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” kata gubernur pada acara roadshow mempromosikan sidang tahunan IDB ke-41 di Kawasan Wisata Senggigi Lombok Barat, Selasa (26/4) siang kemarin. Menurut gubernur, kawasan yang akan dibangun menjadi Global Hub itu merupakan kawasan yang sangat strategis. Pasalnya, puluhan kapal besar melewati Selat Lombok setiap hari. Berdasarkan potensi dan kondisi geografisnya, Selat Lombok sudah dikenal oleh pengusaha perkapalan internasional karena

sudah menjadi jalur perdagangan internasional. Disebutkan, sekitar 40 persen mobilitas perdagangan internasional melewati Selat Lombok. Menurutnya, sangat sayang sekali potensi yang begitu besar ini tidak dimanfaatkan dengan membangun suatu fasilitas yang dibutuhkan. Disebutkan, di kawasan Global Hub rencananya akan dibangun fasilitas berupa pelabuhan internasional, kawasan pusat ekonomi berikat dan kilang minyak. “Semuanya sangat potensial dan menurut saya ini semuanya potensial untuk kita semua melihat ada fasilitas seperti itu terwujud di Indonesia,”ucapnya. Menteri Keuangan RI, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D mengatakan, NTB punya peluang untuk pengembangan Global Hub Kayangan. Pasalnya, Selat Lombok memiliki potensi yang luar biasa, karena berada

di jalur pelayaran internasional. Pelabuhan besar di Indonesia Timur saat ini berada di Makassar, namun ia mengatakan kemungkinan tak dapat dikembangkan karena keterbatasan lahan dan lainnya. Jadi menurut saya, NTB ini punya peluang untuk menjadi besar tapi ekonominya harus terdiversifikasi. Jangan terpukau kepada sektor yang bergantung kepada sumber daya alam. Kalau NTB bisa mengembangkan sektor di luar sumber daya alam, NTB akan menjadi contoh. Banyak provinsi di Indonesia saat ini sedang terpuruk ekonominya, kesulitan karena harga jatuh,”ujarnya. Untuk pembiayaan proyek infrastruktur, lanjut Menkeu, dalam APBN ada dua macam sukuk pembiayaan. Sukuk pertama bukanhanya terbatas pada pembiayaan proyek tertentu tetapi juga sudah mulai secara bertahap mendorong sukuk untuk proyek yang jelas. “Yang

paling penting adalah terutama terkait proyek di NTB (Mandalika dan Global Hub). Kami ingin mengajak NTB untuk bisa menentukan proyek mana yang akan dibiayai oleh sukuk ini. Yang pasti proyek itu harus siap,”ujarnya. Pasalnya, ada beberapa kasus ada suatu proyek tertentu yang sudah ditetapkan namun dalam perjalannya terkendalam persoalan lahan dan perizinan sehingga pelaksanaan proyek menjadi delay. Jika NTB berminat maka harus memasukkan proyek-proyek yang sudah benar-benar siap baik dari sisi lahan maupun lainnya. IDB berencana akan membentuk World Islamic Infrastructur Bank di Turki dan Indonesia. Jika bank ini ada di Indonesia, pihaknya berharap proyek Mandalika Resort dan Global Hub Kayangan dapat dibiayai oleh bank infrastruktur IDB tersebut. “Kita akan mengumpulkan berbagai sumber pendanaan dari berbagai lembaga keuangan syariah termasuk World Islamic Infrastructur Bank. Jadi ini kita harapkan jadi model tidak hanya melalui skema public private partnership tetapi juga islamic finance dalam skala global,”pungkasnya.(nas)

Tegakkan Perda No. 4 Tahun 2011

Satpol PP NTB Jaring Sembilan Pelanggar Izin Trayek Mataram (Suara NTB) Hasil operasi terpadu yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) NTB berhasil menjaring sembilan pelanggar terhadap retribusi izin trayek. Para pelanggar izin trayek ini disidang di tempat dengan besaran denda masing-masing Rp 100 ribu. Operasi terpadu tersebut melibatkan Ditlantas Polda NTB dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, dilakukan beberapa hari lalu. Kabid Penegakan Peraturan Perundang Undangan Daerah melalui Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP NTB, Muhari Isnaeni, SH mengatakan operasi terpadu tersebut dilakukan berdasarkan laporan masyarakat yang diterima Satpol PP NTB. “Ini tindaklanjut laporan masyarakat mengenai pelanggaran izin trayek yang dilakukan pengusaha angkutan umum dan sopir. Kemudian upaya meningkatkan penerimaan daerah melalui penegakan Perda. Serta meningkatkan tertib izin trayek bagi angkutan umum,” ujarnya kepada Suara NTB, Selasa (26/4) siang kemarin. Dijelaskan, operasi terpadu yang dilakukanitu un-

tuk menegakkan Perda No. 4 Tahun 2011 tentang retribusi izin trayek. Tim terpadu yang turun terdiri dari Satpol PP NTB, Kejaksaan Negeri Mataram, Pengadilan Negeri Mataram, Kejaksaan Tinggi NTB, Korwas PPNS Polda NTB, Satpol PP Kota Mataram, Ditlantas Polda NTB, Dishubkominfo NTB, PPNS Penegak Perda dan Dinas Perhubungan Kota Mataram. Operasi penegakan Perda dilakukan di Jalan Sandubaya, Kota Mataram, beberapa hari lalu. Dari operasi tersebut, Satpol PP NTB menjaring sembilan pelanggar izin trayek. Ditlan-

tas Polda NTB menjaring lima pelanggaran, berupa kelengkapan surat-surat kendaraan yang telah habis masa berlakunya dengan total denda Rp 278 ribu. Kemudian Dishubkominfo NTB menjaring 13 pelanggaran, terkait uji KIR kendaraan dengan total denda Rp 950 ribu. Dari operasi tersebut, katanya, secara keseluruhan denda yang terkumpul sebesar Rp 2.128.000.‘’Parapelanggarini langsung dilakukan sidang dan bayar denda di tempat,’’ kata Isnaeni. (nas/*)

(Suara NTB/satpolppntb)

SIDANG - Tim terpadu Satpol PP NTB bersama aparat penegak hukum melakukan sidang di tempat terhadap para pelanggar izin trayek.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.