Snt 28032016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

SENIN, 28 MARET 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 21 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Penyidik Telusuri Dugaan Penyimpangan Spek Proyek IT KLU Mataram (Suara NTB) Sejumlah saksi masih akan dipanggil Senin (28/3) hari ini, terkait proyek Information Technology (IT) puluhan sekolah di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Di luar proses pendalaman saksi itu, penyidik sudah mengantongi dugaan penyimpangannya mengarah pada lelang khususnya soal spek (baca spesifikasi) alat senilai Rp 5 miliar itu. ‘’Kami menelisik indikasi kecurangan pada proses lelang. Itu pintu masuknya untuk menelusuri dugaan penyimpangan speknya,’’ kata Kasubdit III Tipikor

Ditreskrimsus Polda NTB, Andy Hermawan, SIK, Jumat (27/3). Hasil penelusuran lapangan, alat itu berupa perangkat komputer dan jaringan internet.

Berdasarkan perencanaan, alat akan dipakai mendukung mutu dan kualitas pendidikan di 33 Sekolah Dasar (SD) di KLU. ‘’Tapi alatnya justru (diduga)

mangkrak. Tidak terpakai,’’ katanya. Alat dengan taksiran nilai Rp 130 juta per sekolah itu pun terindikasi sia-sia. Namun soal spek alat, tentu pihaknya harus melibatkan ahli untuk melakukan cek fisik. ‘’Nanti kita akan libatkan ahli untuk cek speknya,’’ lanjutnya. Sementara ini status penanganan oleh timnya sudah ditingkatkan ke penyelidikan, sehingga masih banyak saksi

yang harus dipanggil untuk dimintai keterangan. Sekda KLU, Drs.Suardi, MH yang diperiksa sebelumnya, hanya satu dari sejumlah saksi yang sudah dipanggil dan dimintai keterangan. Diantaranya rekanan pemenang tender, Kepala Dikpora KLU, panitia pengadaan, termasuk sejumlah kepala sekolah dari 33 sekolah yang menerima bantuan dari proyek IT tersebut. (ars)

LEMBAH MADANI - TGH Hasanain Juaini menunjukkan tempat pemusatan pendidikan santri dengan konsep belajar di luar ruang kelas di Sedau, Narmada. Madani Supercamp dihajatkan sebagai tempat belajar santri dari berbagai pondok pesantren di seluruh penjuru NTB, bahkan menerima santri dari luar negeri.

TO K O H Kaji Rencana Utama Transportasi NTB tidak ingin gagal melakukan antisipasi terhadap ancaman kemacetan akibat pertumbuhan populasi kendaraan yang tak terbendung. DPRD NTB mewacanakan akan mengkaji master plan (rencana utama) transportasi mulai dari sekarang. Karena saat ini, transportasi umum yang diharapkan menjadi solusi, sedang mati suri. “Master plan transportasi umum di NTB belum ada. Ini harus diperhatikan. Bersambung ke hal 19

(Suara NTB/why)

BERWAWASAN TEKNOLOGI - TGH Hasanain menunjukkan salah satu dari 38 ruang kelas Pondok Pesantren Putri Nurul Haramain, Narmada, Lombok Barat. Setiap kelas dilengkapi 32 unit komputer yang dirakit sendiri oleh santri.

Pesantren Berwawasan Teknologi DEWASA ini masyarakat terjebak pada informasi yang instan. Semua informasi diserap begitu saja tanpa melalui proses seleksi. Penyebaran ajaran kebencian terhadap sesuatu yang berbeda semakin kuat dan

semakin mudah menyebar. Hal tersebut sangat didukung dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. TGH. Hasanain Juaini menyebutnya sebagai imagologi, Bersambung ke hal 19

Kerinduan Pendidikan Islami yang Mengglobal Seabrek penghargaan baik nasional hingga internasional menghiasi hidup TGH.Hasanain Juaini. Namun, bagi pendiri Pondok Pesantren Putri Nurul Haramain itu, ada kerinduan mendalam terhadap puncak tertinggi pencapaian yang belum direngkuhnya. Bahwa yang selama ini ia lakukan dan berbuah kemaslahatan, hanya kepingan-kepingan kecil dari cita-cita besarnya. ‘’INTI dari yang saya tuju adalah melahirkan sistem pendidikan Islam lengkap dengan epistemologinya,

metodologinya, konten-kontennya, yang kompatibel dengan globalisasi. Bersambung ke hal 19

Diduga Hilang

Anggaran Kemiskinan Tersedot Polisi Lacak Keberadaan untuk Pembenahan Infrastruktur Direktur RSUD NTB Mataram (Suara NTB) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM mengakui jika anggaran pengentasan kemiskinan yang digelontorkan Pemprov NTB tahun 2016 ini dominan untuk pembenahan infrastruktur. Menurutnya, pembangunan infrastruktur kawasan merupakan salah satu upaya untuk menggerakkan aktivitas perekonomian masyarakat. ‘’Jangan kemudian Rp 804 miliar itu (anggaran kemiskinan) diasumsikan untuk masyarakat miskin

saja, ndak. Orang yang tidak miskin, yang berada di atas garis kemiskinan harus tetap dijaga supaya tidak turun menjadi orang miskin, ini kan (namanya) pemberdayaan,” kata Chairul ketika dikonfirmasi Suara NTB pekan kemarin di Mataram. Menurutnya, aktivitas ekonomi masyarakat akan bagus jika didukung oleh infrastruktur yang memadai. “Ndak bisa kita keluarkan, ndak ada hubungannya kemiskinan dengan jalan, ndak bisa. Bagaimana menghasilkan sesuatu kalau tidak ada jalan yang memadai,’’ ucapnya. Dari anggaran kemiskinan sebesar Rp 804 miliar, terda-

pat 104 program dengan 261 kegiatan yang dilakukan sejumlah SKPD terkait yang menjadi mitra tiga bidang di Bappeda NTB. SKPD mitra bidang tata ruang sebanyak 39 program dengan 63 kegiatan memperoleh anggaran sebesar Rp 587,6 miliar lebih. Terdapat empat SKPD yang ada dalam bidang ini untuk mendukung penurunan angka kemiskinan tahun 2016. Masing-masing, Dinas PU, 16 program dengan 28 kegiatan memperoleh anggaran Rp 508,57 miliar lebih. Bersambung ke hal 19

Mataram (Suara NTB) Keberadaan Direktur RSUD NTB, dr. H. Mawardi Hamry, MPPM hingga kini belum diketahui pascameninggalkan rumah pada Rabu (23/3) lalu. Pihak berwenang dan keluarga terus melakukan pencarian. ‘’Melalui kesempatan ini, kami dapat menyampaikan bahwa memang benar dr. H. Mawardi Hamry. MPPM Direktur RSUD Provinsi NTB sampai saat ini belum diketahui keberadaannya dan pihak-pihak berwenang sedang terus melakukan pencarian,” kata Juru Bicara Pemprov NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM di Mataram, Minggu (27/3) siang kemarin. Yusron mengatakan, Pemprov NTB menyampaikan rasa prihatin yang mendalam khususnya kepada seluruh keluarga. Pemprov berharap pihak keluarga agar tetap tabah dan sabar. Kepada warga masyarakat NTB diminta dukungan dan doa supaya Direktur RSUD NTB tersebut segera diketahui keberadaannya dalam keadaan sehat dan selamat. “Beliau memimpin salah satu instansi pelayanan publik yang penting. Sebagaimana diketahui, saat ini sedang dilakukan penataan kualitas dan kuantitas pelayanan, seiring mulai beroperasi RSUD NTB yang baru di kawasan Dasan Cermen Kota Mataram. Bersambung ke hal 19

Terserang Penyakit, Petani Padi Cemas Mataram (Suara NTB) Petani padi sedang cemas. Pasalnya, produksi padi yang mereka harapkan agaknya akan dipanen jauh dari harapan. Petani cemas akibat serangan berbagai jenis penyakit. Sejumlah petani yang ditemui Suara NTB, Sabtu (25/3) di Lombok Timur (Lotim), mereka menyatakan merugi. Sahmat, misalnya, petani asal Denggen ini mengaku biaya yang dikeluarkan selama proses tanam hingga panen tak sebanding dengan hasil penjualannya. Ia memiliki lahan sekitar 1 hektar. Tersebar di Denggen dan Desa Kabar, Kecamatan Sakra. Tanaman padinya di areal tanam lintas kecamatan

ini kondisinya serupa. Menurutnya, penyakit padi ini datang ketika sedang berbuah. “Ada yang rusak batang, ada yang tiba-tiba bulirnya mengering dan tidak berisi. Dan ada yang terkena serangan hama wereng,” tuturnya. Merosotnya produksi padi petani tahun ini bahkan telah menjadi perbincangan antarpetani di mana-mana. Sahmat mengkalkulasi biaya yang dikeluarkan sejak pembibitan, pengolahan lahan, tanam, pemupukan, pemeliharaan sewa buruh dan mesin hingga produksi disiapkan biaya hingga Rp 10 juta. Sementara kondisi panen saat ini penjualan di bawah Rp 5

juta. Biasanya ia mendapatkan 8 ton gabah/hektar. Namun tahun ini justru hanya 3 ton yang didapat karena serangan penyakit itu. “Kalau belum berbuah tidak masalah. Ini sudah berbuah dan mau panen baru kena penyakit. Semua petani rugi. Apalagi tidak ada petugas yang bantu di lapangan, petani susah sendiri,” katanya. Sakdah, petani di Kecamatan Sakra juga mengaku produksinya turun drastis. Biasanya sekali panen di lahan yang digarapnya sampai 1,4 ton. Kini justru hasilnya hanya dua karung besar didapat. Itupun harus dipanen buru-buru. Bersambung ke hal 19

(Suara NTB/bul)

DISERANG PENYAKIT - Salah seorang petani di Desa Kabar Kecamatan Sakra, memeriksa padinya yang mengering setelah berbuah akibat terserang penyakit, Sabtu (26/3).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.