Snt 30042016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 50 TAHUN KE 12

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

SABTU, 30 APRIL 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

PRESIDEN, Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bima dan Kota Bima, Jumat (29/4) kemarin. Presiden tiba di Bandara Sultan Salahuddin Bima sekitar pukul 12.15 Wita dengan menumpangi pesawat Angkatan Udara CN 295. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/Humas Setda NTB)

KUNJUNGAN - Presiden Jokowi bersama Ibu Negara, Hj.Iriana Jokowi didampingi Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi dan Istri Hj.Erica Zainul Majdi, tiba di Bandara Sultan Salahuddin Bima, Jumat (29/4) kemarin.

PLN Siap Kooperatif dengan KPK Mataram (Suara NTB) Pihak PT. PLN Persero Wilayah NTB menyatakan siap kooperatif dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menyusul keinginan komisi antirasuah ini menelisik proyek pembangkit listrik di daerah ini. Seperti diketahui, KPK memberi sinyal akan mengusut sejumlah proyek pembangkit listrik di NTB yang diduga mangkrak dan bermasalah. ‘’Namanya mekanisme hukum, kita serahkan saja sesuai ketentuan yang berlaku,’’ ujar Manager Hukum, Komunikasi dan Pertanahan PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) XI Nusra, Amiruddin Ginting kepada Suara NTB di Mataram, Jumat (29/4) kemarin.

TO K O H Terbitkan Surat Tugas UPAYA Polda NTB mempercepat penanganan kasus parsel Lombok Timur (Lotim) membuahkan hasil. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akhirnya merespons dengan menerbitkan surat tugas untuk pembentukan tim audit kerugian negara. Bersambung ke hal 15

KO M E N TTAA R

Menanggapi keinginan serius KPK turun langsung menyelidiki persoalan kelistrikan di NTB, Amir berpandangan bahwa hal itu sah-sah saja. Apalagi KPK memang memiliki kewenangan secara perundangundangan, untuk melakukan langlah hokum itu.

‘’Semuanya harus siap, PLN pasti sangat kooperatif,’’ katanya. Diberitakan sebelumnya, KPK memberi sinyal akan mengusut sejumlah proyek pembangkit listrik di NTB yang diduga mangkrak dan bermasalah. Selain itu, KPK juga memberi sin-

Bonardo Hutauruk (Suara NTB/dok)

Meningkat Drastis PENDERITA Demam Berdarah Dengue (DBD) di NTB hingga 25 April 2016 mencapai 1.727 orang. Jumlah ini meningkat drastis jika dibandingkan dengan penderita DBD pada tahun 2015 sebanyak 1.273 hingga bulan Desember. Peningkatan jumlah penderita ini dipicu karena masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan prilaku hidup sehat. Bersambung ke hal 15 Eka Junaedi (Suara NTB/dok)

Mereka mencurigai banyak penyelewengan anggaran dan diduga dimanfaatkan pada saat momentum Pilkada KSB. Namun dari hasil pengecekan terakhir pihak GMAK ke KPK, dokumen laporan diminta dilengkapi dengan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ditanya soal mekanisme yang berlaku di KPK terkait permintaan audit BPK di pelapor itu, Agus Rahardjo tak berkomentar karena menyangkut teknis penerimaan laporan. Dia mengaku harus mengecek dulu laporannya. Itu pun butuh proses karena sangat banyak pengaduan masyarakat. “Laporan kan banyak sekali. Kita harus cek nanti, apakah memang perlu

yal akan mengusut tunggakan dividen PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) yang selama beberapa tahun terakhir tak pernah masuk ke APBD NTB. Bersambung ke hal 15

Enam Direktur dan Dua Kapolres Diganti

Masih Ditelaah Dumas KPK LAPORAN dugaan penyimpangan dana Bantuan Sosial (Bansos) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) senilai Rp 68 miliar lebih masih ditelaah. Pihak KPK mengatakan bahwa dokumennya masih di Pengaduan Masyarakat (Dumas). Hal itu disampaikan Ketua KPK, Agus Rahardjo kepada Suara NTB saat berkunjung ke Mataram, Rabu (27/4) lalu. Karena masih sebatas laporan, sehingga masih dalam proses pengkajian. “Kalau ada laporan sebelumnya, berarti masuk ke Dumas, dan masih ditelaah,” kata Agus Rahardjo. Dumas akan mengkaji sejauh mana kelengkapan dokumen laporan. Kemudian jadi bahan kajian, apakah bisa diteruskan ke bidang penindakan atau tidak. “Jadi setiap ada laporan, dikaji Dumas dulu, dilihat kelengkapannya bagaimana,” jelasnya. Dana Bansos Rp 68 miliar lebih itu sebelumnya disampaikan Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GMAK) KSB ke KPK.

Amiruddin Ginting

audit BPK. Tapi kalau memang auditnya diminta, berarti diperlukan oleh tim,” kata Agus. Dalam banyak kasus, pihaknya memang berkoordinasi dengan auditor negara itu, untuk mendukung penyelidikan bahkan penyidikan kasus yang ditangani, termasuk beberapa perkara baru saat ini. (ars)

Agus Rahardjo (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) Mutasi dan promosi besarbesaran berlangsung di tubuh Polri. Sejumlah pejabat menengah (Pamen) dan pejabat utama diganti, tak terkecuali di jajaran Polda NTB. Sedikitnya enam pejabat selevel direktur di Polda NTB diganti, termasuk diantaranya dua Kapolres. “Memang benar ada sejumlah pejabat menengah dan pejabat utama diganti,” kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP Dra. Tribudi Pangastuti, MM kepada Suara NTB, Jumat (29/4) petang. Mutasi dan promosi besar besaran ini diakui terjadi di hampir semua jajaran kepolisian daerah. di NTB sendiri menurutnya, ini tergolong pergeseran pejabat terbesar sepanjang catatan mutasi. Menurut Tribudi, tidak lain sebagai bentuk penyegaran organisasi, hanya saja dalam jumlah yang cukup banyak. “Ada puluhan TR (Telegram Rahasia) yang sampai juga ke kami. Cukup banyak yang diganti,” ujarnya. Untuk setingkat direktur yang diganti dan mendapat posisi baru diantaranya, Direktur Polair, Kombes Pol Gatot Wahyudi, Direktur Sabhara Kombes Pol. I Made Ardhana, Direktur Lalulintas Kombes Pol. Edi Ciptanto, Dir Binmas Kombes Pol. Suwarto. Dua Direktur lainnya adalah Direktur Reskrimum yang dijabat

AKBP Anom Wibowo, hanya bergeser. “Pak Anom mengisi jabatan Direskrimsus, gantikan Pak Prasetijo Utomo,” sambungnya. Yang sedikit jadi kejutan adalah kembalinya AKBP Suryo Saputro,yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kabid Humas Polda NTB. Sebelum jadi Kabid Humas, Suryo adalah Kapolres KSB. “Yang mengisi jabatan Direskrimum Pak Suryo, jadi beliau kembali ke NTB,” sambung Tribudi. Selain jabatan direktur, Kepala Biro SDM AKBP Sigit Hari Wibowo juga diganti. Mereka pindah tugas berpencar ke beberapa daerah. “Untuk jelasnya, saya harus cek TR nya dulu,” sebutnya. Di luar itu, Tribudi juga mengakui ada dua Kapolres turut dalam gerbong mutasi. Yakni Kapolres KSB, AKBP Teddy Suhendiyawan Syarif dan Kapolres Dompu AKBP Brury Soekotjo. Siapa penggantinya? Tribudi mengaku belum mendapat kepastian informasi. “Memang ada dua Kapolres diganti, tapi saya cek lagi datanya,” katanya. Namun informasi diperoleh Suara NTB, Kapolres KSB diisi Kasubdit III Tipikor, Andy Hermawan, SIK. Sedangkan Kapolres Dompu dijabat AKBP Jon Wesley Arianto, yang saat ini sebagai Kasubdit IV pada Ditreskrimsus. (ars)

Distan TPH NTB Ragukan Data Gagal Panen Padi di Lotim Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si masih menyangsikan data tanaman padi yang mengalami gagal panen di Lombok Timur (Lotim) mencapai 562 hektar lebih. Pasalnya, data yang dirilis pihaknya pada 19 April 2016, luas areal tanaman padi yang mengalami gagal panen hanya 80 hektar. “Saya ndak mengatakan benar 500 hektar lebih itu atau tidak benar (gagal panen). Saya harus membuat data, laporan yang saya bisa pertanggungajwabkan. Makanya perlu diuji juga (data Dinas Pertanian Lombok Timur) itu,” kata Husnul dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Jumat (29/4) siang kemarin.

Husnul mengatakan, data yang dirilis Dinas Pertanian Lotim itu harus dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itulah, ia meminta atas dasar apa Dinas Pertanian setempat menyebutkan luas areal tanaman yang gagal panen sekitar 500 hektar lebih atau 2.809 ton padi ang gagal panen. ‘’Apakah laporan ke bupati ataukah berdasarkan laporan dari BPS setempat. Kalau saya apa yang saya tulis itu semua atas dasar pemantauan dari teman-teman di UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) saya. Datanya kemudian diramu di sini, setelah dianalisa baru dilaporkan ke pimpinan (gubernur),”ucapnya. Meskipun demikian, lanjut Husnul, kalaupun terjadi gagal

panen sekitar 2.000 ton di Lotim, hal itu masih di bawah batas ambang. Produksi gabah di Lotim diperkirakan sekitar 156 ribu ton, dan jika dibandingkan dengan perkiraan gagal panen sebesar 2.000 ton lebih maka sangat kecil sekali. “Kalau kerusakan, ambangnya 2,7 baru bisa dikatakan memberikan kontribusi, pengurangan produksi yang signifikan,”imbuhnya. Secara nasional, sebutnya, nilai ambang kerusakan atau gagal panen di NTB masih 2,2. Sementara nilai ambang batas kerusakan sebesar 7. Kerusakan atau gagal panen ini disebabkan serangan Organisme Penggangu Tanaman (OPT), banjir dan kekeringan. Ia menyebut-

kan, bulan sebelumnya nilai ambang batas kerusakan sebesar 1,1. “Saya sering dapat informasi dari koran atau apa. Bukan saya ndak mempercayai, tapi kolaborasi lagi dengan data yang lain. Se-

hingga datanya lebih konkrit, untuk bisa dilaporkan ke pimpinan,”pungkasnya. Bersambung ke hal 15

Husnul Fauzi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.