HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
20 HALAMAN NOMOR 73 TAHUN KE 12
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
SENIN, 30 MEI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Jalan Berliku
Memakmurkan Desa Hadir dalam diskusi tersebut, Kepala Bappeda NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MH, Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm, Kepala BPMPD NTB, Drs. Bachrudin, M.Pd, Akademisi Unram, Dr.
(Suara NTB/ars)
Perubahan dramatis dalam peran dan posisi desa dalam pengentasan kemiskinan ini dibahas dalam Diskusi Terbatas Harian Suara NTB edisi Sabtu (28/5). Diskusi tersebut mengangkat tema “Mengentaskan Kemiskinan dari Desa”. M. Firmansyah, Kepala BPS NTB, Drs. Wahyudin, Kepala Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (APDESI) NTB, Umar Ubaid dan Kepala Desa Gelangsar, Abdul Rahman. Bersambung ke hal 19
Jangan Tersandera Rasa Curiga MENINGKATNYA jumlah dana yang dikelola pemerintah desa kerap memunculkan kekhawatiran akan kemampuan aparatur desa mengelolanya. Kerap kali, kekhawatiran ini bercampur dengan kecurigaan terhadap aparatur desa. Jika tak dikelola dengan
TO K O H
Foto Bersama usai Diskusi Terbatas Harian Suara NTB yang mengusung tema “Mengentaskan Kemiskinan dari Desa” .
Kemiskinan dan Kerendahan Hati Pemimpin
Cabut Izin Investor Nakal WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si memerintahkan SKPD terkait untuk mencabut izin investor nakal yang menelantarkan lahan investasi di daeraah ini. Bersambung ke hal 16
baik, situasi ini dapat menjadi bumerang penguatan peran desa dalam pembangunan. Ketua APDESI NTB, Umar Ubaid, dalam Diskusi Terbatas Harian Suara NTB bertema “Mengentaskan Kemiskinan dari Desa”, Bersambung ke hal 19
Oleh: Agus Talino
DALAM kunjungan ke Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk “belajar” dan saling tukar-menukar pengalaman tentang penanggulangan kemiskinan bersama Wakil Gubernur NTB, H.Muh. Amin SH, M.Si, sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Pemprov NTB beberapa waktu lalu, sebagai bagian dari masyarakat NTB saya sangat senang. Optimisme saya se-
makin kuat, bahwa kemiskinan bisa kita “taklukkan” di NTB. Alasannya, dalam kunjungan tersebut wagub didampingi tujuh wakil kepala daerah kabupaten/kota. Hanya tiga wakil kepala daerah yang tidak hadir. Itu pun ada perwakilan yang dikirim masing-masing kabupaten/kota. Kehadiran wakil kepala daerah sebagai Ketua TKPKD di daerahnya masing-masing dalam kunjungan tersebut, bagi saya, ini
adalah isyarat kebersamaan dan kekompakan dalam membangun kekuatan. Karena memang kita harus membangun kekuatan bersama untuk menyatakan perang terhadap kemiskinan. Artinya, kita akan menjadi sulit “menyelesaikan” persoalan kemiskinan ketika kita tidak memiliki kebersamaan. Apalagi jika provinsi dan kabupaten/kota tidak ketemu, tidak kompak dan jalan sendiri-sendiri. Bersambung ke hal 16
Gubernur Raih Penghargaan Penyelenggara Tiga Tunggakan Kasus Korupsi Belum Terurus PTSP Terbaik Nasional 2016 Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB,Dr. TGH. M.Zainul Majdi kembali menerima penghargaan nasional. Kali ini, orang nomor satu di NTB ini menerima penghargaan sebagai Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) terbaik tahun 2016. ‘’ Senin pukul 10.00 WIB bertempat di ruang Nusantara Gedung Suhartoyo Kantor BKPM RI Pak Gubernur akan menerima penghargaan itu,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Yusron Hadi,ST, MUM kemarin di Mataram. Dikatakan, pada 9 Mei lalu, NTB mempresentasikan berb-
agai kiprah yg dilaksanakan oleh PTSP NTB selama ini bersama 10 provinsi nominasi lainnya. Dan selang satu pekan dilakukan uji petik untuk lima provinsi termasuk NTB bersama Provinsi Jateng, Sulsel, Kaltim dan Sumsel. Keberhasilan ini,lanjut Yusron tentu karena pemerintah pusat melihat keberhasilan PTSP NTB dalam memberikan kemudahan pelayanan investasi. Sehingga dapat mendongkrak laju investasi di NTB dari tahun 2014 sebesar 6,5 persen naik sangat signifikan pada kisaran 84,6 persen diakhir 2015. “Tentu keberhasilan ini
patut kita syukuri bersama dan ini buah karya kita bersama membangun PTSP sedari awal guna memberikan pelayanan terbaik bagi para investor dan usaha investasi di daerah NTB,”ujarnya. Yusron menambahkan, penghargaan ini diharapkan terus dapat memacu semangat pemprov dan jajarannya termasuk kabupaten/kota di NTB guna menata PTSP membangun sistem pelayanan investasi yang semakin baik. Guna mendorong berkembangnya investasi bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. (nas)
Kasus Bedah Desa
Polres Loteng Berharap KPK Turun Korsup Mataram (Suara NTB) Keinginan untuk mempercepat penyelesaian kasus bedah desa, Lombok Tengah, batal setelah tidak masuk dalam agenda koordinasi dan supervisi (Korsup) KPK. Ketidakhadiran Kejaksaan jadi alasan. Di kesempatan berikutnya Polres tetap berharap KPK turun korsup khusus untuk kasus ini. ‘’Sebenarnya kita berharap kasus ini cepat selesai, makanya kami minta waktu KPK datang untuk di Korsup,’’ kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Nurodin, SIK, MH kepada Suara NTB Minggu (29/5). Di agenda Korsup itu, Kapolres sudah mengutus perwira Reskrim untuk menyampaikan kepada tim KPK, Bareskrim Mabes Polri, Jampidsus Kejaksaan Agung terkait kendala dihadapi dalam penuntasan kasus itu, karena sudah tahun ketiga diusut. Dari sejumlah tersangka yang
ditetapkan, masih ada tiga tersangka berkasnya belum di-P21, dari total tujuh yang ditetapkan. Yaitu untuk tersangka Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan konsultan pengawas. Sedangkan tiga tersangka panitia desa dan fasilitator tuntas disidangkan. Tapi karena ketidakhadiran jaksa dari Kejari Praya membuat agenda Korsup batal, meski kasus itu tercatat cukup menjadi perhatian publik dan dengan kerugian negara mencapai Rp 1 miliar lebih. Apa sikap Polres Loteng? Menurut Kapolres, bisa saja kasus ini akan diminta agenda korsup KPK, dengan jadwal khusus. Bersambung ke hal 16
DI saat penyidik Pidsus Kejati NTB sibuk mengurus kasus dugaan suap SRG – iPasar Lombok Timur, sejumlah tunggakan kasus korupsi lain justru belum terurus. Tunggakan itu didominasi split dari berkas tersangka sebelumnya. ‘’Coba kami nanti upayakan selesai satu per satu,’’ jawab Kajati NTB, Martono, SH, MH Jumat (29/5) lalu. Diakuinya belum maksimalnya penuntasan kasus itu karena penyidik juga menadapat kiriman kasus dugaan suap SRG-iPasar dari KPK. Tetap dibantahnya itu jadi penghambat, karena kasus tunggakan juga akan diurus.
Catatan Suara NTB, sejumlah kasus yang belum dituntaskan itu berkaitan dengan penerapan Pasal 55 KUHP untuk penyertaan tersangka lain. Seperti proyek Sistem Perpipaan Air Minum (SPAM) KLU, ditetapkan satu tersangka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bambang Eko Subianto, bahkan sudah divonis. Tersangka baru dari kasus ini, NY, Direktur PT. Asta Inverotama. Kasus Bumi Sejuta Sapi (BSS) sudah memvonis PPK Zainul Wardi dan kontraktor Saiful Bahri sebagai terpidana. Bersambung ke hal 19