PENGESAHAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM PENGAWASAN DIKLAT CALON PENGAWAS SEKOLAH
Disusun sebagai Bahan Kelengkapan Kegiatan Pendidikan dan Latihan Calon Pengawas Sekolah Propinsi Banten Tahun 2021
NAMA: TUTIK AMBARWATI, M.Pd NIP
: 197109112005012005
UNIT KERJA : SMA NEGERI 1 CILEGON
Disahkan Serang. 24 Desember 2021 Kepala KCD Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kota Serang, Kabupaten Serang dan Cilegon
Holil Badawi, S.Ag, M.Pd NIP : 197607082008011003
i
KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah ke hadirat Tuhan Yang Maha Agung, atas segala limpahan taufik, hidayah-Nya sehingga laporan akhir kegiatan On The Job Training (OJT) pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah ini dapat diselesaikan dengan baik dan pada waktunya. Dalam proses penyusunan hingga penyelesaian laporan ini, merupakan suatu pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi calon pengawas. Walau diakui terasa sangat melelahkan, namun berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, khususnya Bapak Narasumbser dan Ibu mentor pada kegiatan diklat ini, alhamdulillah akhirnya laporan kegiatan OJT ini selesai juga. Oleh karena itu, pada kesempatan ini calon pengawas menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada : 1. Bapak H. Drs. Tabrani, M.Pd, selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten yang telah memfasilitasi terselenggaranya kegiatan diklat ini. 2. Bapak H. Holil Badawi, S.Ag, M.Pd selaku Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kota Serang, Kab. Serang dan Kota Cilegon yang telah banyak membantu sejak awal seleksi sampai pelaksanaan diklat selesai. 3. Bapak Kepala BBPPMPV dan seluruh staf yang telah banyak membantu dari mulai Pembukaan, OJT 1, IST 1, OJT 2, dan laporan OJT 2 4. Bapak Hargio Santoso, M.Pd, selaku pembimbing dari mulai OJT 1, IST 1, OJT2, dan laporan OJT 2 yang sudah begitu banyak memberikan pencerahan dan inspirasi. 5. Ibu Imas Fatimah, M.Pd, selaku mentor yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi kepada calon pengawas. 6. Ibu Drs. Ismun Darjatiningsih, M.Pd, selaku pengawas pembina SMA Negeri 1(sekolah asal) dan SMA Negeri 5 (sekolah magang) yang banyak memberi motivasi dan arahan kepada calon pengawas. 7. Bapak Drs. Agus Pancasusila, M.Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cilegon, ii
sekolah dimana calon pengawas bertugas. 8. Ibu Eli Herlina, M.Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Cilegon,
sekolah
magang yang telah banyak memberikan informasi sehingga laporan ini dapat diselesaikan. 9. Segenap Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Negeri 1 Cilegon dan SMA Negeri 5 Cilegon yang telah banyak membantu memberikan data dan informasi kepada calon pengawas dalam melakukan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah dan Peningkatan Kompetensi berdasarkan hasil AKPK. 10. Teman-teman Peserta Diklat Calon Pengawas Provinsi Banten atas kerjasama yangbaik dan sumbangsih pemikiran selama diklat. 11. Ibu, suami, dan anak - anak; Nada Aurora Barlian dan Lazariq Kenan Barliansyah serta handai taulan, yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materil, tanpa motivasi dari mereka calon pengawas tidak akan mampu menyelesaikan laporan kegiatan ini. Kiranya laporan kegiatan OJT 2 ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan terutama bagi calon pengawas dan umumnya bagi pembaca, dan semoga segala bantuan, pengorbanan, dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak, mendapat pahala dari Allah SWT.
Calon pengawas
iii
alaman Judul
DAFTAR ISI
Halaman pengesahan....................................................................................... ii Kata Pengantar ................................................................................................ii Daftar Isi..........................................................................................................iv Daftar Tabel..................................................................................................... v Daftar Grafik...................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................ 1 B. Dasar Hukum.............................................................................................. 5 C. Tujuan......................................................................................................... 6 D. Hasil yang Diharapkan................................................................................7 E. Ruang Lingkup Pelaksanaan RTLPP.......................................................... 7 F. Visi, Misi, dan Tujuan Pengawasan........................................................... 13 G. Sasaran Pengawasan.................................................................................. 14 BAB II DESKRIPSI KONDISI SEKOLAH A. Kondisi SMA Negeri 1 Cilegon.................................................................15 B. Kondisi SMA Negeri 5 Cilegon................................................................. 65 BAB III PELAKSANAAN RTLPP A. Pelaksanaan Supervisi Akademik.............................................................. 88 B. Pelaksanaan Penilaian Kinerja.................................................................... 1 C. Pembimbingan dan Pelatihan Guru.............................................................1 D. Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Sekolah................................... 1 E.Peningkatan kompetensi berdasarkan hasil AKPK................................. 111 BAB IV PENUTUP Simpulan...................................................................................................... 119 Saran............................................................................................................. 120 DAFTAR PUSTAKA
iv
Tabel
Daftar Tabel Halaman
Tabel 3.1 :
Hasil Penilaian RPP Pertemuan ke-1...................
Tabel 3.2 :
Nilai Pelaksanaan Pembelajaran Guru Junior Pertemuan 1 ……………………… Interval kategori kemampuan guru mengelola pembelajaran …………………………
Tabel 3.3 :
33
33 33
Tabel 3.5 :
Hasil Penilaian RPP Pertemuan ke-2 ……………
34
Tabel 3.6 :
Nilai Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke-2
37
Tabel 3.7 :
Sasaran Kegiatan Supervisi Klinis ………………
37
Tabel 3.8 :
Rekap Hasil Penilaian RPP Pertemuan 1 dan 2 ...
40
Tabel 3.9 :
Rekap Nilai Pelaksanaan Pembelajaran 1 dan 2 ...
41
Tabel 3.10:
Nilai Perilaku Kerja Kepala Sekolah ……………
42
Tabel 3.11:
Nilai Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan ….
48
Tabel 3.12:
Rekap Nilai Kinerja Kepala Sekolah ……………
49
Tabel 3.13:
Nilai Prestasi Kinerja Kepala Sekolah …………..
49
Tabel 3.14: Tabel 3.15:
Rekap Hasil PKG Formatif (Evaluasi Diri Guru).. Rekap Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)…………………………….
51
v
52
Tabel 3.16:
Rekap Nilai Hasil PKG 3 Orang Guru ………….
Tabel 3.17:
Jadwal Kegiatan Bimlat …………………………
55
Tabel 3.18:
Rekap Penilaian Instrumen Penyelenggaraan Worshop
65
Tabel 3.19:
Hasil Evaluasi Diri pada Kegiatan Sebelum Worshop
68
Tabel 3.20:
Rekap Hasil Evaluasi Diri Sebelum Kegiatan Worshop
69
Tabel 3.21:
Hasil Evaluasi Diri pada Kegiatan Setelah Worshop….
70
Tabel 3.22:
Rekap Hasil Evaluasi Diri Setelah Kegiatan Worshop..
71
Tabel 3.23:
Hasil Evaluasi Persiapan Worshop ……………………
72
Tabel 3.24:
Hasil Evaluasi pelaksanaan Worshop ………………….
73
Tabel 3.25:
Hasil Evaluasi terhadap narasumber ………………
73
Tabel 3.26:
Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Worshop …….
74
Tabel 3.27:
Rekap Hasil Evaluasi Diri Guru pra dan pasca Worshop……
75
vi
54
Daftar Grafik
Grafik
Hal
Grafik 3.1: Rekap Nilai RPP dan Pelaksanaan Pembelajaran Pertemua 1 dan 2 …………………………………….
43
Grafik 3.2: Nilai Kinerja Kepala Sekolah ………………………..
50
Grafik 3.3: Nilai Kinerja Kepala Sekolah ………………………..
50
Grafik 3.4: Rekap Nilai Evaluasi Diri Guru (PKG Formatif) ……
53
Grafik 3.5: Rekap Nilai PKG Sumatif Tiga Orang Guru …………
56
Grafik 3.6: Hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah ……………..
58
Grafik 3.7: Hasil Evaluasi Diri pada Kegiatan Sebelum Worshop ……
59
Grafik 3.8: Hasil Evaluasi Diri pada Kegiatan Setelah Worshop ……..
70
Grafik 3.9: Rekap Hasi Evaluasi Diri Guru pra dan pasca Worshop …
72
Grafik 3.10: Rekap Hasil Evaluasi Diri Guru pra dan pasca Worshop
76
vii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional,
yaitu
untuk
mengembangkan
kemampuan
serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Mutu pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) di sekolah. Mutu pendidikan di sekolah cenderung tidak ada peningkatan tanpa diiringi dengan penjaminan mutu pendidikan oleh sekolah. Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah sendiri merupakan mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar mutu dan aturan yang ditetapkan. Pendidikan yang diharapkan dalam sistem pendidikan nasional adalah pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berorientasi mutu dan berdaya saing tinggi. Sebab kedua hal tersebut merupakan tuntutan pasar dunia global saat ini, yaitu adanya gelombang peradaban keempat yang saat ini dikenal dengan era industri 4.0 memaksa gebnerasi masa kini untuk menyesuaikan seluruh kerangka sendi dan perangkat kerja pada setiap segmen kehidupan, termasuk pembelajaran di sekolah. Supriano (Direktorat Pembinaan Tenaga Pendidikan, 2018:ii) menyatakan bahwa “Sebagaimana kita ketahui dan kita sadari bersama bahwa gerak perkembangan dunia pendidikan mengikuti deret hitung sementara perkembangan eksternal mengikuti deret ukur. Hal tersebut berimplikasi pada terjadinya kesenjangan yang melahirkan 2 (dua) tantangan mendasar yang dihadapi dunia
1
pendidikan secara serempak yaitu daya saing global dan pemerataan mutu pendidikan di tanah air”. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat menuntut guru untuk mengembangkan kompetensinya secara berkelanjutan. Inovasi menjadi kunci paling utama di era industri 4.0 yang menuntut kepala sekolah membentuk peserta didik memiliki kompetensi abad 21 yang mampu berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Peserta didik yang berkualitas merupakan keluaran (output) dari sistem persekolahan yang baik. Guru menjadi aktor utama yang mengelola proses pembelajaran mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) dengan berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan (SNP), yaitu Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Standar Pembiayaan. Untuk menjamin terselenggaranya pembelajaran yang berkualitas, salah satunya adalah adanya para penjamin kualitas itu sendiri. Salah satu pihak yang dinilai memiliki peran penting dalam penjaminan mutu tersebut adalah Pengawas sekolah (Agung & Yufridawati, 2013:131). Hal yang sama disampaikan oleh Barnawi dan Arifin ( 2014:89) bahwa Pengawas sekolah sebagai jabatan fungsional memiliki peran signifikan dalam pengembangan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dicerminkan oleh kompetensi lulusan yang dipengaruhi oleh kualitas proses dan isi pendidikan, mutu dipandang hasil tetapi dapat pula dilihat dari proses pembelajaran di kelas, mutu lulusan yang rendah dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti tidak dapat melanjutkan studi, tidak dapat menyelesaikan studinya pada jenjang lebih tinggi. Kurikulum 2013 yang menjadi acuan sekarang ini antara lain menyatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, pendidik hendaknya menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif, penataan materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik. Peningkatan mutu pembelajaran di sekolah sangat tergantung kepada peran yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Seorang kepala sekolah dikatakan berhasil atau tidaknya, salah satunya diukur
2
dari mutu pendidikan yang ada di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kepala sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Pada dasarnya kepala sekolah tidaklah sendirian dalam memikul tanggung jawab terkait masalah pembelajaran. Pengawas sekolah memiliki tanggung jawab yang sama besarnya dengan kepala sekolah dalam mengatasi permasalahan pembelajaran di sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah menyebutkan bahwa seorang pengawas sekolah harus memiliki standar kompetensi yang telah ditetapkan. Kompetensi tersebut meliputi: Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Supervisi Manajerial, Kompetensi Supervisi Akademik, Kompetensi Evaluasi Pendidikan, Kompetensi Penelitian Pengembangan, dan Kompetensi Sosial. Selanjutnya, Permen PAN dan RB nomor 14 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya Bab II Pasal 5 menyatakan bahwa tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuanpendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus. Lebih lanjut, dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasion Nomor 12 Tahun 2007 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah disebutkan bahwa kompetensi pengawas meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi akademik, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian dan pengembangan, dan kompetensisosial. Sedangkan tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada satuan pendidikan.
3
Dengan melakukan pengamatan secara cermat dari berbagai persolaan yang ada di sekolah dan peraturan tentang tugas pokok pengawas yang tertuang dalam Permendikbud No 143 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka kreditnya dan juga panduan kerja Pengawas Sekolah menunjukkan bahwa tanggung jawab dan wewenang pengawas sekolah secara penuh untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan melalui pembinaan, pemantauan, penilaian dan pembimbingan dan pelatihan baik guru maupun kepala sekolah, hal ini menunjukkan bahwa Pengawas Sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan mutu Pendidikan. Pengawas Sekolah diharapkan mampu membantu guru dan kepala sekolah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya guna meningkatkan prestasi peserta didik. Pengawas sekolah secara umum memiliki peran sebagai: (1) observer (pemantau), (2) supervisor (penyelia), (3) evaluator (pengevaluasi) pelaporan, dan (4) successor (penindak lanjut hasil pengawasan). Tanggung jawab, tugas pokok, dan fungsi pengawas sekolah sangat strategis membangun budaya mutu di sekolah binaan, mampu mendorong tumbuh budaya kinerja sekolah yang bermutu dalam memenuhi 8 SNP atau bahkan melampaui 8 SNP. Pengawas sekolah sebagai salah satu jabatan fungsional dalam struktur organisasi memiliki kedudukan, tugas pokok dan fungsi serta peran yang strategis dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran dan/atau mutu pendidikan. dan mampu mengembangkan potensi peserta didik hingga memiliki kecakapan hidup abad 21 yang meliputi berpikir kritis, kreatif dan inovatif, kolaboratif, dan komunikatif. Berdasarkan paparan di atas, maka untuk mengatasi masalah lemahnya proses dan hasil pembelajaran khususnya di SMA Neegeri 1 Cilegon Banten,calon pengawas sekolah mengadakan pembimbingan dan pelatihan (Bimlat) peningkatan kompetensi guru dalam merancang model pembelajaran inovatif ‘JIGMIGAL’melalui kegiatan workshop.
4
B.
Dasar Hukum 1.
Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2.
Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025;
3.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 tahun 2000;
4.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya;
5.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1677);
6.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;
7.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah;
8.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
9.
Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan
5
dan
Kebudayaan
Nomor
24907/B.B13/Hk/2018 tentang Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Calon Pengawas Sekolah dan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah. C.
Tujuan Tujuan disusunnya laporan Diklat Calon Pengawas Sekolah ini adalah untukmengatasi masalah utama pembelajaran melalui kegiatankegiatan: 1.
Pelaksanaan RTLPP untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan calon pengawas sekolah tentang kompetensi pengawas.
2.
Menelaah sekolah magang 1 dan magang 2 untuk memotret keunggulan di tiap sekolah untuk dijadikan contoh pengembangan sekolah.
3.
Peningkatan kompetensi pedagogik guru melalui kegiatan supervisi akademik
4.
Pelatihan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) dan analisis Penilaian Kinerja Guru (PKG), sebagai toalk ukur menentukan program pembinaan guru/Kepala sekolah yang akan dilakukan.
5.
Pengembangan
dan
penelitian
Pendidikan
yang
berfungsi
meningkatkan kemampuan guru/kepala sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran. 6.
Analisis Kebutuhan Penigkatan Kompetensi (AKPK) yang berfungsi mengidentifikasi kompetensi yang lemah daricalon pengawas sekolah sehingga dapat ditingkatkan melalui kegiatan observasi di sekolah magang 2.
6
D.
Hasil yang Diharapkan 1.
Hasil yang diharapkan dari Diklat Calon Pengawas Sekolah adalah: Meningkatnya pengetahuan dan wawasan calon pengawas sekolah tentang kompetensi pengawas melalui kegiatan pelaksanaan RTLPP.
2.
Meningkatkatnya kemampuan calon kepala sekolah untuk mendorong pengembangan sekolah di wilayah binaanya, melalui kegiatan telaah 8 Standar Nasional Pendidikan di sekolah magang 1 dan magang 2.
3.
Meningkatnya kompetensi guru dalam perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran melalui kegiatan supervisi akademik
4.
Meningkatnya kemampuan calon pengawas sekolah dalam melakukan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) dan analisis Penilaian Kinerja Guru (PKG).
5.
Meningkatnya kemampuan calon pengawas sekolah dalam melakukan Pengembangan dan penelitian Pendidikan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan guru/kepala sekolah dalam peningkatan mutupembelajaran
6.
Meningkatnya kompetensi calon pengawas sekolah melalui kegiatan Analisis Kebutuhan Peningkatan Kompetensi (AKPK)
E.
Ruang Lingkup Pelaksanaan RTLPP 1.
Pembinaan Guru melalui Supervisi Akademik Pembinaan pada pengawasan akademik merupakan kegiatan
pembimbingan yang dilakukan melalui bantuan professional, bertujuan untukmeningkatkan kompetensi guru, yang meliputi kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional yang dibuktikan dengan meningkatnya kinerja guru. Materi pembinaan guru melalui supervise akademik meliputi kompetensi pedagogis, profesional, kepribadian, dan sosial. Sasaran pembinaan guru adalah salah tiga guru junior yangbersedia untuk di supervisi. Indikator keberhasilan pembinaan guru adalah meningkatnya kompetensi pedagogis, dan profesional dalam melaksanakan kegiatan pokok guru melalui supervise akademik. Pendekatan yang
7
digunakan yaitu pendekatan klinik dan kolaboratif dengan metode FGD dan menggunakan teknik individu dengan observasi kelas. Waktu pembinaan guru siklus 1 tanggal 22 s.d 24 November 2021 dan siklus 2 pada tanggal 25 s.d 26 Desember 2021, disesuaiakan dengan jam mengajar guru tersebut. Prosedur dalam pembinaan guru melalui supervise akademik yaitu menyusun rencana pembinaan guru, melaksanakan pembinaan guru yang meliputi kegiatan pra observasi, observasi dan pasca observasi, menyusun laporan hasil pembinaan guru dan mengevaluasi hasil pembinaan. 2. Penilaian Kinerja
a.
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Penilaian terhadap kepala sekolah oleh pengawas sekolah
merupakan penilaian kinerja bagi kepala sekolah dalam pengelolaan pendidikan pada satuan pendidikan. Perangkat penilaian yang digunakan adalah sebagaimana telah diatur dalam Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010, Buku Pedoman Pelaksanaan Kinerja Guru, Suplemen Buku 2, dan/atau ketentuan peraturan perundangan lainnya. Penilaian kinerja kepala sekolah bertujuan untuk memperoleh data kinerja kepala sekolah dan kinerja sekolah. Data kinerja kepala sekolah tersebut digunakan sebagai dasar pembinaan kepada kepala sekolah dan sekolah yang bersangkutan pada tahun-tahun berikutnya. Aspek materi yang dinilai dalam penilaian kinerja kepala sekolah adalah sebagai berikut: kompetensi kepribadian dan social, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan sekolah: sistem informasi manajemen (SIM) dan evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan merefleksikan hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan, manajemen sumber daya:pengelolaan pro
b.
Analisis hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang dilakukan oleh
8
Kepala Sekolah
Penilaian terhadap guru oleh pengawas sekolah merupakan penilaian kinerja guru pada unsur pembelajaran (14 kompetensi guru). Perangkat penilaian yang digunakan adalah sebagaimana telah diatur dalam Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 atau ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Kegiatan analisis Penilaian Kinerja Guru yaitu verifikasi hasil penilaian kinerja guru yang telah dilaksanakan oleh kepala sekolah. Analisis Penilaian Kinerja Guru dilakukan untuk memperoleh data kinerja guru yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan pembinaan berikutnya dalam kegiatan Pengembangan Keprofesian berkelanjutan. Aspek materi yang dianalisis dalam penilaian kinerja guru yaitu pada unsur pembelajaran meliputi kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional. Sasaran kegiatan analisis penilaian kinerja guru adalah 3 orang guru kelas yang berbeda tugas mengajar kelas yang diampunya dan berbeda pangkat dan golongan ruangnya. Indikator keberhasilan analisis penilaian kinerja guru adalah hasil penilaian kinerja guru dengan kategori minimal baik. Pendekatan yang digunakan dalam analisis penilaian kinerja guru yaitu pendekatan autentik dengan metode studi dokumen, dengan teknik pengamatan. Waktu analisis hasil penilaian kinerja guru tanggal 29 November s.d 02 Desember 2021. Prosedur analisis hasil penilaian kinerja guru yaitu menyusun intrumen analisis, melaksanakan analisis, menyusun laporan hasil analisis dan mengevaluasi hasil analisis.
c.
Pembimbingan dan pelatihan (Bimlat) Profesional Guru dan /atau
9
Kepala Sekolah
Pembimbingan dan pelatihan yang dilakukan berupa kegiatan Workshop
bertema
Peningkatan
Kompetensi
Guru
dalam
Perrancangan Model Pembelajaran Inovatif ‘JIGMIGAL’. Tujuan Pembimbingan dan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan
kompetensi
guru
dalam
merancang
model
pembelajaran inovatif ‘JIGMIGAL’. Materi pembimbingan dan pelatihan profesional guru ini antara lain tentang merancang dan menerapkan model pembelajaran ‘JIGMIGAL’ pengertian,, manfaat, sintak, dan cara menerapkannya dalam pembelajaran. Sasaran pembimbingan dan pelatihan profesional guru yaitu guru SMA Negeri 1 Cilegon. Indikator keberhasilan 100% guru mampu merancang model pembelajaran ‘JIGMIGAL’ Pendekatan yang digunakan yaitu keterampilan proses dan andragogi dengan metode diskusi, workshop dan teknik yang digunakan yaitu kelompok. Waktu pembimbingan dan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 25 s.d 27 November 2021. Prosedur pembimbingan dan pelatihan yaitu menyusun program workshop, melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru melalui workshop yang dilaksanakan 2 siklus selama 3 hari, menyusun laporan hasil workshop dan mengevaluasi hasilworkshop. d.
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
PTS adalah penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti di sekolah
untuk
membuat
peneliti
lebih
profesional
terhadap
pekerjaannya, memperbaiki praktik-praktik kerja, dan melakukan inovasi sekolah serta mengembangkan ilmu pengetahuan terapan (professional knowledge).
Berdasarkan definisi tersebut, maka ciri utama PTS adalah
10
melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi atau melakukan inovasi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran sehingga mampu menghasilkan peserta didik yang berpikir kritis, kreatif, inovatif, cakap dalam menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan. Pada kegiatan penyusunan proposal penelitian tindakan sekolah ini calon pengawas sekolah mengambil judul : “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Merancang Model Pembelajaran Gallery Walking Melalui Kegiatan Worshop di SMA Negeri 1 Cilegon Banten Tahun pelajaran 2022/2023.” Prosedur dalam penyusunan proposal adalah menyiapkan buku-buku referensi, instrument observasi guru, instrumen observasi peneliti, format evaluasi siklus 1 dan II, format validasi instrument, menyusun proposal penelitian tindakan sekolah. Waktu penyusunan tanggal 04 s.d 10 Desember 2021. Indikator keberhasilan dalam penyusunan proposal penelitian tindakan sekolah adalah tersusunnya proposal penelitian tindakan sekolah sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah. e.
Peningkatan kompetensi calon pengawas sekolah berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) AKPK adalah instrumen berbentuk angket yang digunakan untuk memetakan keprofesian calon pengawas sekolah. AKPK bersifat individual dan merupakan alat refleksi bagi calon pengawas sekolah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimilikinya berkenaan dengan kompetensi calon pengawas sekolah. Tujuan dilakukannya AKPK bagi calon pengawas sekolah adalah untuk mengidentifikasi bagian-bagian kompetensi yang telah dikuasai oleh calon pengawas sekolah yang ditunjukkan melalui pengetahuan dan pengalamannya dan untuk mengidentifikasi bagian-
11
bagian kompetensi yang belum dikuasai oleh calon pengawas sekolah yang memerlukan pendalaman pengetahuan dan pengalaman serta untuk merumuskan program diklat bagi calon kepala sekolah. Bersadarkan hasil perolehan nilai AKPK yang dianggap kurang hasil penilaian yang diselenggarakan oleh pihak LPPKS Indonesia untuk calon pengawas sekolah maka upaya untuk meningkatkan kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas yang meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian pengembangan dan kompetensi social, maka calon pengawas sekolah dianjurkan untuk mempelajari kekurangan tersebut di sekolah magang. Sekolah magang tempat calon pengawas sekolah melaksanakan peningkatan kompetensi berdasarkan AKPK adalah di SMA Negeri 5 Cilegon Banten.. 3. Prosedur yang dilaksanakan antara lain sebagai berikut : a) Berkoordinasi dengan kepala sekolah magang 2, b) membuat jadwal kunjungan ke sekolah magang 2, c) menyiapkan notula untuk mencatatkondisi sekolah magang 2 secara factual, d) menyiapkan instrument observasi untuk sekolah magang 2, e) pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi berdasar AKPK dengan mencatat hal-hal penting yang dianggapdapat meningkatkan 6 kompetensi calon pengawas melalui wawancara dan studi dokumen dengan kepala sekolah magang 2. Waktu kegiatan peningkatan kompetensi ini mulai dilaksanakan tanggal di SMA Negeri 5 Cilegon Banten. Indikator keberhasilan peningkatan kompetensi calon pengawas adalah meningkatnya penguasaan 6 kompetensi pengawas yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian pengembangan dan kompetensi social. F.
Visi, Misi dan Tujuan Pengawasan
12
1.
Visi “Terwujudnya Pengawas Sekolah Profesional Dalam Meningkatkan Budaya Mutu Sekolah.’
2.
Misi Pengawasan A. Mengoptimalkan
Peran
pengawas
yang
berorientasi
pada
peningkatan mutu pendidikan B. Meningkatkan pelayanan sekolah baik akademik maupun manajerial. C. Mendorong
terwujudnya
akuntabilitas
dan
profesionalisme
kepengawasan D. Meningkatkan
obyektivitas
dan
efektivitas
pelaksanaan
pengawasan. E. Menegakkan etika dan moral penyelenggara, pengelola dan pelaksana pendidikan 3.
Tujuan a. Terwujudnya peningkatan kompetensi guru binaan melalui bantua profesional; b. Terwujudnya pelaksanaan empat (4) standar nasional pendidikan (SNP) dengan baik dan benar oleh guru binaan; c. Terwujudnya peningkatan kompetensi, pengetahuan dan keterampilan guru binaan dalam melaksanakan tugas pokok dan tuntutan pengembangan karir; d. Terwujudnya peningkatan kompetensi kepala sekolah dan/atau tenaga kependidikan lainnya; e. Terwujudnya pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan dengan baik dan benar pada sekolah binaan; f. Terhimpunnya data kinerja kepala sekolah binaan dan kinerja sekolah binaan g. Terwujudnya peningkatan kompetensi pengetahuan dan keterampilan kepala sekolah binaan.
G.
Sasaran Pengawasan
13
Sasaran pengawasan meliputi sasaran mutu dan sasaran personal. Sasaran mutu diarahkan pada input, proses, dan output pendidikan sejalan dengan dinamika yang terjadi di sekolah. Sasaran personal diarahkan kepada peserta didik, guru,kepala sekolah, dan segenap stakeholders sekolah lainnya. 1.
Sasaran mutu Sasaran pengawasan dapat dikelompokkan berdasarkan dimensi berikut : a. Diemensi kuantitstif, yaitu untuk mengetahui sampai seberapa jauh maksud program atau kegiatan dalam ukuran kuantitatif telah tercapai. b. Dimensi kualitatif, yaitu sampai seberapa jauh mutu dan kualitas pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ukuran dan rencana. c. Dimensi fungsional, yaitu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan tujuan atau fungsi yang telah direncanakan semula. d. Dimensi efisiensi, yaitu seberapa jauh kegiatan pelaksanaan pekerjaan dapat dikerjakan secara hemat dan cermat
2.
Sasaran Personal Sasaran pengawasan dalam kegiatan diklat calon pengawas adalah sebagai berikut : a. Tiga orang guru junior dalam kegiatan pembinaan guru melalui supervisi akademik. b. Kepala SMA Negeri 5 Cilegon dalam kegiatan penilaian kinerja kepala sekolah dan peningkatan kompetensi calon pengawas sekolah. c. 3 (tiga) orang guru ASN SMA Negeri 5 Cilegon dengan tugas mengajar di kelas yang berbeda dan pangkat/golongan yang berbeda pula, dalam kegiatan analisis hasil peniliaan kinerja guru. d. 10 (sepuluh ) orang guru SMA Negeri 1 Cilegon dalam kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesioanal guru melalui Workshop Perancangan Model Pembelajaran Inovatif ‘JIGMIGAL’.
14
BAB II DESKRIPSI KONDISI SEKOLAH A.
Kondisi Sekolah Asal SMA Negeri 1 Cilegon sebagai sekolah asal beralamat di Jalan KH. TB.
Ismail Kavling Blok F Kelurahan Ciwaduk Kecamatan Cilegon Kota Cilegon Provinsi Banten dengan NPSN 20606289, dan memiliki SK pendirian dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0298/0/1982 tanggal 9 Oktober 1982 serta jenjang akreditasi yang dicapai adalah A dengan nilai 93. Website SMA Negeri Cilegon adalah www.sman1kotacilegon.sch.id dan Email adalah sman1kotacilegon@gmail.com. Saat ini, Kepala SMA Negeri 1 Cilegon adalah Drs. Agus Pancasusila, M. Pd. SMA Negeri 1 Cilegon yang berdiri sejak tahun 1982 dengan nama SMA Negri Cilegon, berada di tengah Kota Cilegon dekat dengan Kantor Kelurahan, Kantor Kecamatan, Kantor Pos, Polsek Cilegon, Kecamatan Cilegon, Pasar Kelapa Cilegon, tidak jauh dari lingkungan industri Krakatau Steel, serta berada di lingkungan padat penduduk yang masyarakatnya majemuk. Letak geografis yang strategis menjadikan SMA Negeri 1 Cilegon menjadi sekolah yang sangat diminati oleh masyarakat Cilegon dan sekitarnya. Visi SMA Negeri 1 Cilegon pada tahun pelajaran 2021-2022 adalah Terwujudnya Generasi yang Berakhlaq Mulia, Berkompetensi dan Berwawasan Lingkungan (tegar ber-3). Misi SMA Negeri 1 Cilegon pada tahun pelajaran 2021-2022 adalah (1) Mengembangkan proses pendidikan yang mengarah pada peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) Mengembangkan karakter melalui program pembiasaan dalam interaksi dan komunikasi sesama warga sekolah dan masyarakat, (3) Meningkatkan mutu akademis dan non akademis, (4) Mengembangkan pembelajaran berbasis sains, dan (5) Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.
15
Kondisi ideal yang diharapkan SMA Negeri 1 Cilegon pada Standar Kompetensi Lulusan adalah terpenuhinya seluruh indikator dalam standar kompetensi lulusan. Tantangan yang dihadapi SMA Negeri 1 Cilegon dalam meningkatkan Standar Kompetensi Lulusan diantaranya; (1) motivasi belajar peserta didik menurun pada masa pandemi Covid-19, (2) pengaruh perkembangan negative ilmu pengetahuan dan teknologi dalam teknologi informasi bidang media sosial, dan game online, (3) memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli lingkungan yang belum optimal. Selain tantangan yang harus diatasi, SMA Negeri 1 Cilegon memiliki kekuatan, yang menjadikan lulusannya memiliki banyak prestasi baik bidang akademik maupun non akademik, yaitu, peserta didik memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki kompetensi pengetahuan pada dimensi prosedural dan dimensi metakognitif, memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, kolaboratif, dan komunikatif. Kekuatan ini dibuktikan dengan banyaknya lulusan pada tahun 2021 yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri, disajikan dalam tabel 2.1 berikut Tabel 2.1 Tabel Data Lulusan SMAN 1 Cilegon 2021 yang diterima di PTN NO 1
NAMA AMEL LATIFAH
PTN
JURUSAN ILMU
UNDIP
KOMUNIKASI
JALUR SNMPTN
EKONOMI 2
ANALIA
UNDIP
PEMBANGUNA
SNMPTN
N 3
NISRIYNA HASNA
UNTIRTA
ILMU KOMUNIKASI
SNMPTN
PENDIDIKAN 4
SYIFA MUFADA
UNTIRTA
BAHASA
SNMPTN
INDONESIA 5
RIZKI
UNTIRTA
16
HUKUM
SNMPTN
NO
NAMA
PTN
JURUSAN
JALUR
FIRMANSYAH 6
SUNAN
UNTIRTA
PENDIDIKAN PPKN
SNMPTN
HUBUNGAN 7
SANTY
UNSOED
INTERNASIONA
SNMPTN
L 8
9
RETTI
UPI
RAHMASARI
SERANG
SANADA ZANUBIYA
PGSD
SNMPTN
PEND. SENI UNTIRTA
PERTUNJUKKA
SNMPTN
N SEKOLAH ILMU
10
DEMAULIDIMAS
ITB
& TEKNOLOGI
SNMPTN
HAYATI 11 12 13
SASKIA PUTRI MAHARANI SANTIKA DWI KHANSA BELLA CANDRAKANTI
UNPAD UNTIRTA UNTIRTA
MATEMATIKA TEKNIK INDUSTRI KEDOKTERAN
SNMPTN SNMPTN SNMPTN
INSTITUT 14
M. ISA ANGGORO
TEKNOLO GI SUMATER
TEKNIK INDUSRI
SNMPTN
A 15 16
TRI ZAHRA M. ILHAM ARASYID
TEKNIK
UNDIP
PANGAN
UNTIRTA
17
AGROEKOTEKN OLOGI
SNMPTN SNMPTN
NO 17 18
NAMA SHERLI MARLINA VINISYA NUR KUSUMA DEWI
PTN
JURUSAN TEKNIK
UNDIP
LINGKUNGAN TEKNIK
UPI
LOGISTIK
SNMPTN SNMPTN
19
PRAYOGO
UNTIRTA
20
SARAH UMARI
UI
21
M. FARIZ
ITS
TEKNIK MESIN
SBMPTN
UNTIRTA
TEKNIK KIMIA
SBMPTN
UNTIRTA
TEKNIK KIMIA
SBMPTN
22 23 24 25
ANJENNY SYFHA NAJMA NURFAIZAH ZELIKA J SALWAA SABRINA
SASTRA INGGRIS
UNTIRTA UNTIRTA
ALFREDA 26
CLAUDIA
UNTIRTA
RAHMA 27
28
ANNISA AYUNINGTYAS SHERLY ANNISA FITRI
MUHAMMAD MUHAMMAD AHDAN
INDUSTRI PENDIDIKAN IPA AGROEKOTEKN OLOGI
LINGKUNGAN
SNMPTN SBMPTN
SBMPTN SBMPTN
SBMPTN
SBMPTN
PENDIDIKAN UPI
BAHASA
SBMPTN
INGGRIS PENDIDIKAN UNTIRTA
ZAKY 30
TEKNIK
TEKNIK
UNDIP
JULIAN 29
TEKNIK MESIN
JALUR
VOKASIONAL T.
SBMPTN
MESIN UNDIP
TEKNIK KIMIA
18
SBMPTN
NO
NAMA
PTN
JURUSAN
JALUR
FADHIL 31
MUHAMMAD
ITS
TEKNIK MESIN
SBMPTN
UNPAD
KIMIA
SBMPTN
JAMIL MUHAMMAD 32
DAFFA NURDIANSYAH
33 34 35 36
SAIDAH ASBET MUNAJATI SHAUQI AIMAN AISYA NABILA MAHARANI FALISTA FIRA ALFARIZ
UNTIRTA UNTIRTA UNTIRTA UNTIRTA
ILMU PERIKANAN TEKNIK SIPIL AGROEKOTEKN OLOGI PENDIDIKAN BIOLOGI TEKNIK
SBMPTN SBMPTN SBMPTN SBMPTN
37
PUTRI AULIA
UNTIRTA
38
M. FARHAN
UGM
FISIKA
SBMPTN
39
YURY
UNDIP
KIMIA
SBMPTN
40
IKA AURA
UNTIRTA
41
HARDIAN
UNDIP
ELEKTRO
PENDIDIKAN MATEMATIKA TEKNIK ELEKTRO
SBMPTN
SBMPTN SBMPTN
DEMOGRAFI & 42
FATIMAH PUTRI
UNS
PENCATATAN
SBMPTN
SIPIL UPN 43
AULIA RAHMA
VETERAN
AGROTEKNOLO
YOGYAKA
GI
SBMPTN
RTA 44
FARIQ
UNIVERSI
19
TEKNIK KIMIA
SBMPTN
NO
NAMA
PTN
JURUSAN
JALUR
TAS NEGERI SEMARAN G 45 46
DWIANA NURUL LATIFA ANNISA RISTYA HARIDIANI
AGROEKOTEKN
UNDIP
OLOGI KESEHATAN
UI
MASYARAKAT
SBMPTN SBMPTN
INSTITUT 47
MUHAMMAD
TEKNOLO
NAUFAL
GI
GIFFARI
SUMATER
TEKNIK KELAUTAN
SBMPTN
A SYAILA 48
ADRIANI
UNTIRTA
TEKNIK KIMIA
SBMPTN
MIFTAH 49 50 51 52
AHMAD RENALDI AMELIA PUTRI RIASARI NUR ALIMAH FATWARAGA RAFSANJANI
UNTIRTA
TEKNIK METALURGI
SBMPTN
UNTIRTA
AGRIBISNIS
SBMPTN
UNTIRTA
KEPERAWATAN
SBMPTN
UNTIRTA
INFORMATIKA
SBMPTN
POLITEKN IK 53
ZAINU
PERKAPAL TEKNIK
RAFSANJANI
AN
OTOMASI
NEGERI SURABAY
20
SBMPTN
NO
NAMA
PTN
JURUSAN
JALUR
A
54 55 56 57 58 59
ADRYAN NANDA M
TEKNIK
UPI
LOGISTIK
JAHVAL ROMIZ
UIN
TEKNIK
SEPTRADA
JAKARTA
INFORMATIKA
UNTIRTA
AGRIBISNIS
SBMPTN
UNTIRTA
TEKNIK SIPIL
SBMPTN
UNTIRTA
KEPERAWATAN
SBMPTN
TEKNIK MESIN
SBMPTN
NAJWA SYAHANA DEWI SILVI HANDAYANI FIRYAL AN NABILA
FARHAN PANJI R UNTIRTA IVANA
60
MARIZKA
UNSOED
NURSIDA 61
VIA FEBRIANA
UNTIRTA
62
SUCI FITRIANI
UNTIRTA
63 64 65 66 67
SBMPTN
TIARA FATIMAH APRODITA SITI KHOIRUNNISA JUNIALDO RIZKI WAHYUDI FASCAL SATRIA PRAMUDYA ARIF YURICO
UNTIRTA UNTIRTA UNTIRTA
TEKNOLOGI PANGAN PENDIDIKAN BIOLOGI TEKNIK INDUSTRI TEKNIK INDUSTRI PENDIDIKAN MATEMATIKA AGROTEKNOLO GI
SBMPTN
SBMPTN
SBMPTN SBMPTN SBMPTN SBMPTN SBMPTN
UNTIRTA
TEKNIK KIMIA
SBMPTN
UNTIRTA
TEKNIK KIMIA
SBMPTN
21
NO
NAMA
PTN
JURUSAN
JALUR
FERNANDES 68 69 70 71
FARHAN ALIF SYAHJAYA ZALFA NURJANAH KHAIRINA FARIZ DWIPUTRI SHIVA AULIA SARI
UNTIRTA
TEKNIK KIMIA
SBMPTN
UNTIRTA
AGRIBISNIS
SBMPTN
UNDIP
TEKNIK KIMIA
SBMPTN
PENDIDIKAN
UPI
BIOLOGI
POLTEK 72
MEGA RAHAYU
NEGERI MADIUN
73 74 75
NANDIAR ZAHRA KHAIRUNNISA ATIFAH
UNILA
PERKERETAAPI AN ARSITEKTUR
UNTIRTA UNTIRTA
TEKNIK INDUSTRI PENDIDIKAN FISIKA
SBMPTN
SBMPTN SBMPTN SBMPTN SBMPTN
INSTITUT 76
MUHAMMAD RAFLY FAJRI
TEKNOLO
PERENCANAAN
GI
WILAYAH DAN
SUMATER
KOTA
SBMPTN
A 77
SHAFA DIVA SYAHARANI
UPN
HUBUNGAN
VETERAN
INTERNASIONA
JATIM
L
BINAR 78
MAULUDIN
TEKNIK POLMAN
ANWAR 79
ABIYYU FARID
SBMPTN
REKAYASA
SBMPTN
OTOMASI UNTIRTA
22
TEKNIK MESIN
SBMPTN
NO
NAMA
PTN
JURUSAN
JALUR
HABIBI 80
HANUN DAFFA ANDIKA
UNIV. BRAWIJAY FISIKA
SBMPTN
A UPN
81
SATRIA DWI
VETERAN
TEKNIK
PAMUNGKAS
YOGYAKA
GEOFISIKA
SBMPTN
RTA 82
MUHAMMAD HATTA ILHAM
UNTIRTA
TEKNIK INDUSTRI
SBMPTN
UPN 83
SYAHID FAIZ
VETERAN
ASSHIDQY
YOGYAKA
MANAJEMEN
SBMPTN
UNTIRTA
AGRIBISNIS
SBMPTN
UNTIRTA
AGRIBISNIS
SBMPTN
TASYA
UPI
LOGISTIK
SHAFARANI
SERANG
KELAUTAN
RTA NASYWA 84
ANINDYA SALSABILA
85 86
87
88
89
MIRA LAISA FENAR
SHAFA FITRIA PUTRI NAYUMI NISRINA MAISUNI SALWA PUTRI RAMADHANI
SBMPTN
PENDIDIKAN UNTIRTA
BAHASA
SBMPTN
INGGRIS UNTIRTA
PENDIDIKAN MATEMATIKA
SBMPTN
PENDIDIKAN UNTIRTA
BAHASA INDONESIA
23
SBMPTN
NO 90
91 92
NAMA ADIENA FILOSOFIANITA RAYHAN AUDI GHOFARA HAFSAH HANIFA FAUZIYA
PTN UPI
DAN
UNTIRTA
INGGRIS
94
DIAN AISYIAH
UNTIRTA
96 97 98 99
100
101
UNPAD
FATMA
UPI
ALFIYAH
SERANG
FIKRI GILANG PRAKOSO SITI SOFI LAILA ELSA BUNGA TRIANA SYIFA SALSABILA SABILA ASMA RIZKIA
HUKUM SASTRA
UINSA UNTIRTA
RITONGA
SBMPTN
KONSELING
YULIANDRE
DEVINA MONIC
JALUR
BIMBINGAN
93
95
JURUSAN
UNTIRTA
ILMU KOMUNIKASI EKONOMI SYARIAH
SBMPTN SBMPTN SBMPTN SBMPTN
HUKUM
SBMPTN
PGSD
SBMPTN
ADMINISTRASI PUBLIK
SBMPTN
UNTIRTA
AKUNTANSI
SBMPTN
UNTIRTA
HUKUM
SBMPTN
ILMU UNTIRTA
PEMERINTAHA
SBMPTN
N BIMBINGAN UNTIRTA
DAN
SBMPTN
KONSELING
102 YOU LEIDE
UNPAD
103 MUHAMMAD
UPN
FILM DAN TELEVISI EKONOMI
24
SBMPTN SBMPTN
NO
NAMA JABAL NOOR
PTN
JURUSAN
VETERAN
PEMBANGUNA
YOGYAKA
N
JALUR
RTA 104
105
106
ROSIANNA HOYYA DIAN ARDIYANTO FIDYA RAHMATIKA
107 DINDA SYIFANI 108 109 110
GLORY SILVIANA ADINDA AYU LARASATI DIAS FERNANDISA
USU
HUKUM PENDIDIKAN
UNTIRTA
UNTIRTA UNSOED UB UNTIRTA UNTIRTA
112 QUROTUL AINI
UNTIRTA
MUSHIDA
EKONOMI SYARIAH SASTRA JEPANG ILMU HUKUM
UNTIRTA
NAZLA
BAHASA
SBMPTN
INGGRIS
111 M. BAYUAJI F
113
SBMPTN
UNTIRTA
ADMINISTRASI PUBLIK MANAJEMEN ADMINISTRASI PUBLIK EKONOMI SYARIAH MANAJEMEN
SBMPTN SBMPTN SBMPTN SBMPTN SBMPTN SBMPTN SBMPTN SBMPTN
EKONOMI 114 SUBAHERI
UNTIRTA
PEMBANGUNA
SBMPTN
N 115
M. HAFIDZ ALHIDAYAT
UNTIRTA
25
MANAJEMEN
SBMPTN
NO
NAMA
PTN
JURUSAN
JALUR
ZAKI 116 MUHAMMAD
UNTIRTA
MANAJEMEN
SBMPTN
ZAIN 117
EKHSAN RAMADHANI
POLITEKN IK NEGERI MALANG
D3 TEKNIK MESIN
SNMPN
POLITEKN 118 IRSYAD AZHAR
IK NEGERI
D3 TEKNIK
SRIWIJAY
KIMIA
SNMPN
A 119
120
121
122
SONYATUZZAH ROH
ILMU UIN
ALQURAN DAN TAFSIR
KHAIRUNNISA
UIN
PENDIDIKAN
RIZQA HASANA
BANDUNG
MATEMATIKA
SHERLEY MARLINA YURY WULANDARI
PTKIN UMPTKI N
TEKNIK DAN IPB
MANAJEMEN
USMI
LINGKUNGAN IPB
ANALIS KIMIA
MUHAMMAD 123 NAUFAL
SPAN-
USMI
TEKNOLOGI IPB
INDUSTRI
GIFFARI
USMI
BENIH
NAZLA 124 ANGELINA
IPB
AKUNTANSI
USMI
ARDIANITA MUHAMMAD 125 RAFIF
MANAJEMEN
IPB
INDUSTRI
TAQIYUDDIN
26
USMI
NO 126
NAMA ALMANZO KIKO ARUMISORE FRANSISCO
127 DEPRETES NAUW SERGIUS 128 YAKOBUS WANMA 129
RIFQIANAWATI IMAMAH AJRINA
PTN
JURUSAN
POLITEKN
D3 KEUANGAN
IK NEGERI
DAN
JAKARTA
PERBANKAN
UNIVERSI TAS TANJUNG PURA TAS SRIWIJAY
UGM
AFIRMA SI
MANAJEMEN
AFIRMA SI
MATEMATIKA
MANDIRI
FARMASI
MANDIRI
FTSL
MANDIRI
D4 RADIOLOGI
MANDIRI
UPN
TEJAWATI
JAKARTA
FARIZ DWIPUTRI
N
SI
A
VETERAN
KHAIRINA
PEMBANGUNA
AFIRMA
UNIVERSI
130 KHAIRINA
131
EKONOMI
JALUR
ITB POLTEKKE
132
YOZA
S
TRIANDINI
JAKARTA 2
133
RIDHO HUSNI INDRAWAN
TEKNOLOGI
ITS
INFORMASI
MUHAMMAD 134 AGUN TAMANA
SASTRA
UNY
INGGRIS
NURTADINATA 135
AZIVA ZUYINA
UNIVERSI
BILLAH
TAS
27
TEKNIK SIPIL
MANDIRI
MANDIRI
MANDIRI
NO
NAMA
PTN
JURUSAN
JALUR
TEKNIK FISIKA
MANDIRI
SEBELAS MARET MUHAMMAD 136 RAFIF
UGM
TAQIYUDDIN PENDIDIKAN 137
TASYA PUTRI RAMADHANTI
UNTIRTA
GURU SEKOLAH
MANDIRI
DASAR 138
JAMARA DINDA OKSHELGA
139 IRSYAD AZHAR 140
RAFAL ESA DINATA
141 FELDA AKRAM 142
ADIL SYAH JOHARI
JURUSAN UNILA
AGROTEKNOLO
MANDIRI
GI UNTIRTA
TEKNIK ELEKTRO
MANDIRI
UNILA
TEKNIK MESIN
MANDIRI
UNTIRTA
TEKNIK KIMIA
MANDIRI
TEKNIK
UNDIP
LINGKUNGAN
MANDIRI
MUHAMAD 143
KEVIN JULIAN CAESAR TRI
UNTIRTA
TEKNIK MESIN
MANDIRI
PUTRA ANAS AKUNTANSI 144 YASMIN TSIMAR UNPAD
SEKTOR
MANDIRI
PUBLIK MUHAMMAD 145 VILLAN
ILMU UNTIRTA
PAHLEVI
PEMERINTAHA N
28
MANDIRI
NO 146
NAMA ADHIRA KURNIA ADHWA
PTN
JURUSAN
JALUR
EKONOMI UNTIRTA
PEMBANGUNA
MANDIRI
N
SHAFA 147 FADHILAH
UGM
FILSAFAT
MANDIRI
KHAIRUNNISA YOSEPHINNE 148 REGINA KEOR
UNTIRTA
DUA WOHEN AQILAH 149 AZZANOV MUHAMMAD ABDUL AZIZ
INGGRIS
UNDIP
INFORMATIKA
MUHAMMAD 151 HAIKAL AL-
TEKNIK
UNDIP
GEOLOGI
DIEN HAQ 152
153
DEVANI HASNA LUTHFIYAH MUHAMAD FAISAL JULIAN
154 BELA SISILIA 155 156
RAIQAH ANDA MARY DIMAS CAHYO WICAKSONO
157 SASKIA PUTRI
SEJARAH D4 BAHASA
UGM
ANDYANI PUTRI 150
PENDIDIKAN
UNTIRTA
AKUNTANSI
MANDIRI
MANDIRI
MANDIRI
MANDIRI
MANDIRI
ILMU UNTIRTA
PEMERINTAHA
MANDIRI
N SISTEM
UNNES
INFORMASI
UNTIRTA
TEKNIK KIMIA TEKNIK
UNNES
ELEKTRO
UNTIRTA
29
ADMINISTRASI
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
NO
NAMA
PTN
FAYZA 158 159 160
MUHAMMAD FAIZ AKBAR NOVITA NUSANTARI SHERLYTTA ANANOVA
JURUSAN
JALUR
PUBLIK UNTIRTA
ADMINISTRASI PUBLIK
MANDIRI
UNTIRTA
AGRIBISNIS
MANDIRI
UNTIRTA
HUKUM
MANDIRI
ILMU 161 INDAH PRATIWI
UNTIRTA
PEMERINTAHA
MANDIRI
N 162
LEZA QOULA ZURIYATINA
UNTIRTA
SALSABILA 163 RIZKA
165 166
AFILIA DAMAYANTI DEVINA HASNA LUTHFIYAH GITA TRIANA RISMAWATI
INDUSTRI
UNTIRTA UNTIRTA UNTIRTA POLITEKN
167 RAFI NAUFAL
BIOLOGI TEKNIK
UNDIP
AZZAHRA 164
PENDIDIKAN
IK NEGERI JAKARTA
AKUNTANSI EKONOMI SYARIAH PG PAUD TEKNIK ELEKTRO
MANDIRI
MANDIRI
MANDIRI MANDIRI MANDIRI
MANDIRI
ADYTIA 168 RAHADATUL
UNTIRTA
MANAJEMEN
MANDIRI
AKUNTANSI
MANDIRI
AISY APRIDIVA 169
FARAH NADIRA
UPN
ANWAR
VETERAN
30
NO
NAMA
PTN
JURUSAN
JALUR
YOGYAKA RTA 170 171
MUHAMMAD IQBAL VENDA FATMA DINA
TEKNIK
UNY
ELEKTRO
UNTIRTA
ADMINISTRASI PUBLIK
MANDIRI MANDIRI
TEKNOLOGI 172
ARIMBI MAHA PUTRI
REKAYASA ITS
KONSTRUKSI
MANDIRI
BANGUNAN AIR POLTEKKE
173
AULIA RAHMA
S
GIZI DAN
ERDIYANTI
SEMARAN
DIETETIKA
MANDIRI
G 174 DAFFA HANIF N
UNTIRTA
175 SARAH SHAFA
UNTIRTA
176
TEKNIK INDUSTRI
MANDIRI
TEKNIK SIPIL
MANDIRI
KEBIDANAN
MANDIRI
UNS
TEKNIK KIMIA
MANDIRI
UNY
MATEMATIKA
MANDIRI
ILMU HADIS
MANDIRI
AGRIBISNIS
MANDIRI
SITI
POLTEKKE
KHOIRUNNISA
S BANTEN
ANGGIT 177 BRILIAN PRIYAMBODO 178
EUNIKE MIRAH NAPA ADHITAMA
179 ALIM AMANULLAH 180 NATHANIA
UIN JAKARTA UNTIRTA
31
NO
NAMA
PTN
JURUSAN
JALUR
ARDELIA SILALAHI 181 182
183
FADYLA RAHMANDA FARAS NAUFAL BARIYANTO RAHMA DHEA AGUSTINA
UNDIP
BIOLOGI
MANDIRI
ITS
TEKNIK KIMIA
MANDIRI
PENDIDIKAN UNILA
BAHASA
MANDIRI
INGGRIS STUDI
184 AHMAD FAUZI
ITS
PEMBANGUNA
MANDIRI
N 185 186
NATASYA
UNS
BIOLOGI
NATASYA
UIN
KESEHATAN
CAHYA KAMILA
JAKARTA
MASYARAKAT
UNTIRTA
AGRIBISNIS
CAHYA KAMILA
187 ALYA NAIMAH 188
HENGKI PEDRO HUTAURUK
189 NABILA AUDY T
UNPAD UNTIRTA
GLORIA 190 THERESIA EVAN BAGASKARA
PEMERINTAH MANAJEMEN PEMASARAN
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
ADMINISTRASI UNPAD
PURBA 191
ADMINISTRASI
MANDIRI
KEUANGAN
MANDIRI
PUBLIK UNTIRTA
PENDIDIKAN NON FORMAL
MANDIRI
AHMAD 192 MAULANA
UNTIRTA
ARIFIN
32
HUKUM
MANDIRI
NO 193
NAMA MAULIDA KUSUMAWATI
PTN UNTIRTA
JURUSAN PERPAJAKAN
JALUR MANDIRI
POLITEKN 194
FIRDAUS
IK NEGERI
ADMINISTRASI
AKMAL
SEMARAN
BISNIS
MANDIRI
G 195 ALYA SEPTIANA
UNY
KIMIA
MANDIRI
UNTIRTA
TEKNIK KIMIA
MANDIRI
MUHAMAD 196 ADAM SURYA KELANA 197 DWI HARSA
UNTIRTA
MUHAMMAD 198 KHALIF
UNTIRTA
WICAKSANA 199
NUZUL RAHMAT SYABANA
UNTIRTA
TEKNIK PANGAN ADMINISTRASI PUBLIK MANAJEMEN
MANDIRI
MANDIRI
MANDIRI
D3 PERBANKAN 200 FIRDA FITRIANA
UNTIRTA
DAN
MANDIRI
KEUANGAN 201 202 203
204
FITRI NUR HARTANTI TITIES ADI WIBOWO DINDA PUTRI LUKITASARI NAJMA FADIA RIFDAH
UNTIRTA
D3 PERPAJAKAN D3 AKUNTANSI
UNDIP
PERPAJAKAN
UNTIRTA
ILMU KOMUNIKASI
MANDIRI MANDIRI MANDIRI
PENDIDIKAN UNY
TEKNIK BUSANA
33
MANDIRI
NO 205 206
207
NAMA OKTAFIA HANDAYANI YULIANDRA ANANTA PUTRA
JURUSAN
JALUR
UNTIRTA
AKUNTANSI
MANDIRI
UNTIRTA
MANAJEMEN
MANDIRI
EKONOMI
ALYA
UNTIRTA
SALSABILA
PEMBANGUNA
MANDIRI
N
SHAFA
ISI
DESAIN
YOGYAKA
KOMUNIKASI
FITRIA
RTA
VISUAL
MUHAMMAD
UIN
EKONOMI
SULTAN FARIZI
BANTEN
SYARIAH
208 MUTIARA
209
PTN
MANDIRI
MANDIRI
Perolehan prestasi di bidang akademik dan non akademik dapat disajikan dalam tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2 Tabel data prestasi di bidang akademik dan non akademik No. 1
Nama Kejuaraan Lomba Bulu Tangkis
Tahun Beregu Perorangan 2016
v
v
Umum
Cilegon Kota
2016
3 Basket
2018
v
Jabodetabek
4 Basket
2018
v
Propinsi Banten
2018
v
Propinsi Banten
2018
v
Kota Cilegon
6
Permainan Tradisional Sutradara Dan Penggarapan
7 Taekwondo
2018
v
34
II
Penyelenggara
2 Lomba Lukis
5
v
Juara
Prov. Banten
Kota Cilegon
No.
Nama Kejuaraan
Tahun Beregu Perorangan
Juara
Penyelenggara
8 Taekwondo
2018
v
Kota 9Cilegon
9 Taekwondo
2018
v
Kota Cilegon
10 Taekwondo
2018
v
Kota Cilegon
11 Tenis Lapangan
2018
v
Kota Cilegon
12 Taekwondo
2018
v
Kota Cilegon
13 Puisi
2018
v
Propinsi Banten
14 Story Telling
2018
v
Propinsi Banten
15 Speech
2018
v
Propinsi Banten
16 Speech
2018
v
Propinsi Banten
17 News Casting
2018
v
Propinsi Banten
18 Short Movie
2018
v
Kota Cilegon
19 20 21
Lomba Desain Grafis Lomba Olimpiade Ekonomi Lomba Olimpiade Science Biologi
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota cilegon
Lomba Olompiade 22 Science Matematika 23 24 25
Lomba Olimpiade Science Biologi Lomba Olimpiade Science Ekonomi Lomba Olimpiade Science Astronomi
26 Lomba Olimpiade
35
No.
Nama Kejuaraan
Tahun Beregu Perorangan
Juara
Penyelenggara
Science Ekonomi 27 28 29
Lomba Olimpiade Science Kimia Lomba Olimpiade Science Fisika Lomba Olimpiade Science Komputer
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
Lomba Olimpiade 30 FLS2N Desain Foster Putri 31 32 33 34 35 36 37 38
Lomba FLS2N Tari Kreasi Lomba FLS2N Tari Kreasi Lomba FLS2N Monolog Lomba FLS2N Gitar Solo Lomba FLS2N Vokal Solo Putri Lomba FLS2N Vokal Solo Putra Lomba Desain Poster Lomba Poster Ijo Royo Royo
39 Lomba Speech
36
No. 40
Nama Kejuaraan Lomba Spelling
Tahun Beregu Perorangan
Juara
Penyelenggara
2019
Kota Cilegon
41 Poem Reading
2019
Kota Cilegon
42 Story Telling
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cilegon
46 Lomba 2 Geografi
2019
Kota Cilegon
47 Lomba 3 Kimia
2019
Kota Cilegon
48 Lomba 2 Kimia
2019
Kota Cilegon
2019
Kota Cileon
2019
Kota Cilegon
2020
Kota Cilegon
2020
Kota Cilegon
2020
Kota Cilegon
2020
Kota Cilegon
2020
KotaCilegon
2020
Kota Cilegon
43 44 45
49
Bee
Katagori Kepalang Merahan Lomba 3 Ekonomi KSN Lomba 3 Ekonomi KSN
Lomba 3 Matematika
50 Lomba 2 TIK 51 52 53 54 55
Lomba KSN Ekonomi Lomba KSN Geografi Lomba KSN Kimia Lomba KSN Matematika Lomba KSN Kimia
56 Lomabaksn TIK
37
No. 57 58 59
Nama Kejuaraan Lomba Solo Vocal Putra Lomba Tari Tunggal Lomba Desain Poster
60 Lomba Monolog 61 62 63
Lomba Komik Digital Lomba solo Vocal Putri Lomba KSN
Tahun Beregu Perorangan
Juara
Penyelenggara
2020
Kota Cilegon
2020
Kota Cilegon
2020
Kota Cilegon
2020
Kota Cilegon
2020
Kota Cilegon
2020
Kota Cilegon
2021
v
2
Kota Cilegon
2021
v
3
Kota Cilegon
2021
v
3
Kota Cilegon
2021
v
2
Kota Cilegon
67 LOmba KSN Sains 2021
v
1
Provinsi
68 LOmba KSN Sains 2021
v
1
Provinsi
69 BIOLOGI
2021
v
1
NASIONAL
70 MATEMATIKA
2021
v
2
NASIONAL
71 FISIKA
2021
v
PROVINSI
72 KEBUMIAN
2021
v
PROVINSI
73 KIMIA
2021
v
PROVINSI
74 BAHASA
2021
v
PROVINSI
64 65 66
Ekonomi Lomba KSN Ekonomi Lomba KSN Ekonomi Lomba KSN Ekonomi
38
No.
Nama Kejuaraan
Tahun Beregu Perorangan
Juara
Penyelenggara
INDONESIA Secara garis besar pencapaian Standar Isi SMA Negeri 1 Cilegon berdasarkan rapot mutu, memiliki kekuatan pada kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar sesuai dengan muatan kurikulum nasional. Pengembangan materi sesuai prinsip peningkatan iman, taqwa dan ahlak mulia, peningkatan kecerdasan peserta didik, prinsip tuntutan pembangunan daerah dan nasional, dunia kerja, prinsip tuntutan IPTEK, agama, dinamika perkembangan global, prinsip persatuan nasional dan nilai kebangsaan. Selain hal tersebut SMA Negeri1 Cilegon juga mempunyai Tim Pengembang Kurikulum yang anggotanya terdiri dari berbagai unsur terkait. Dalam melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan, SMA Negeri 1 Cilegon memiliki kekuatan pada kesesuaian mata pelajaran dan alokasi waktu dengan kebutuhan pengembangan kompetensi, kesesuaian jumlah jam pelajaran per minggu efektif dengan pengembangan kompetensi, kesesuaian beban belajar per semester dan per tahun dengan kebutuhan pengembangan kompetensi. Jumlah jam tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum SMA Negeri 1 Cilegon, disajikan pada tabel 2.3 berikut
39
Tabel 2.3 Tabel Struktur Kurikulum SMA Negeri1 Cilegon Tahun Pelajaran 2021-2022
KELAS NO
PEMINATAN MATA PELAJARAN
X
XI
MIPA
IPS
XII
MIPA
IPS
MIPA
IPS
SMSTR SMSTR SMSTR SMSTR SMSTR SMSTR I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
KELOMPOK A (UMUM) PEND. AGAMA 1
& BUDI PEKERTI
2 3 4 5 6
PPKn BAHASA INDONESIA MATEMATIKA SEJARAH INDONESIA BAHASA INGGRIS KELOMPOK B (UMUM)
7
SENI BUDAYA
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
8
PENJASORKES
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
9
PRAKARYA DAN KWU KELOMPOK C
PEMINATAN DAN LINTAS MINAT PEMINATAN MIPA
40
1
MATEMATIKA
3
3
4
4
4
4
2
BIOLOGI
3
3
4
4
4
4
3
FISIKA
3
3
4
4
4
4
4
KIMIA
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
PEMINATAN IPS 1
GEOGRAFI
3
3
4
4
4
4
2
SEJARAH
3
3
4
4
4
4
3
SOSIOLOGI
3
3
4
4
4
4
4
EKONOMI
3
3
4
4
4
4
44
44
3
3
3
3
4
4
PEMINATAN IBB BAHASA & 1
SASTRA INDONESIA BAHASA &
2
SASTRA
4
4
44
44
INGGRIS 3 4
BAHASA JEPANG
3
3
42
42
ANTROPOLOGI 42
42
44
41
44
44
44
Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Pada indikator sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan, kekuatan yang dimiliki SMA Negeri 1 Cilegon adalah semua guru Menyusun silabus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kurikulum nasional, dan RPP dievaluasi oleh Kepala sekolah dan Pengawas sekolah. Revolusi industri 4.0 meminta seseorang mempunyai keterampilan antara lain keterampilan informasi, media, dan teknologi, keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi kreativitas dan keingintahuan, menyelesaikan masalah (problem solving), dan pengambil resiko, terampil dalam hidup dan belajar seperti memiliki jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab, memiliki nilai etis dan moral, produktivitas dan akuntabilitas, fleksibilitas dan adaptasi, sosial dan lintas budaya, inisiatif dan mengarahkan diri, memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang efektif seperti mampu bekerja dalam tim dan berkolaborasi, memiliki tanggung jawab pribadi dan sosial, dalam berkomunikasi harus interaktif, memiliki orientasi nasional dan global. Untuk dapat memenuhi apa yang menjadi tuntutan hidup dan kompetensi yang dimiliki peserta didik, maka proses pembelajaran yang berlangsung di SMA Negeri 1 Cilegon mencerminkan semua kegiatan seperti yang telah disebutkan. Melalui proses pembelajaran kontektual yang dilaksanakan secara kolaboratif keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup di era revolusi 4.0 dapat terpenuhi. Kondisi pendemi Covid 19 yang terjadi saat ini meminta sekolah memikirkan strategi yang efektif agar peserta didik dapat memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat menjalani kehidupan. Kurikulum SMA Negeri 1 Cilegon memuat halhal yang menjadi kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan kompetensinya, yang disusun dengan memperhatikan ketentuan Standar Nasional Pendidikan dan kondisi darurat pendemi Covid 19 yang terjadi saat ini.
42
Jumlah peserta didik SMA Negeri 1 Cilegon Tahun Pelajaran 2021-2022 sebanyak 1.156 orangyang terdiri dari laki-laki 424 orang dan perempuan 732 orang. Rombongan belajar peserta didik SMA Negeri 1 Cilegon, disajikan pada Tabel 2.4 berikut Tabel 2.4 Tabel jumlah peserta didik SMA Negeri1 Cilegon Tahun Pelajaran 2021-2022 No
Nama Rombel
1
Jumlah Siswa
Tingkat Kelas
L
P
Total
X IPS 1
10
7
28
35
2
X IPS 2
10
12
24
36
3
X IPS 3
10
10
26
36
4
X IPS 4
10
10
26
36
5
X IPS 5
10
11
24
35
6
X MIPA 1
10
15
21
36
7
X MIPA 2
10
14
22
36
8
X MIPA 3
10
13
23
36
9
X MIPA 4
10
17
19
36
10
X MIPA 5
10
16
20
36
11
X MIPA 6
10
15
21
36
12
X MIPA 7
10
15
19
34
13
XI IPS 1
11
10
21
31
14
XI IPS 2
11
12
22
34
15
XI IPS 3
11
13
20
33
16
XI IPS 4
11
11
21
32
17
XI MIPA 1
11
15
21
36
18
XI MIPA 2
11
13
23
36
19
XI MIPA 3
11
13
22
35
20
XI MIPA 4
11
14
21
35
21
XI MIPA 5
11
13
22
35
22
XI MIPA 6
11
13
22
35
43
No
Nama Rombel
23
Jumlah Siswa
Tingkat Kelas
L
P
Total
XI MIPA 7
11
13
23
36
24
XII IPS 1
12
9
25
34
25
XII IPS 2
12
11
24
35
26
XII IPS 3
12
11
23
34
27
XII IPS 4
12
9
21
30
28
XII MIPA 1
12
14
19
33
29
XII MIPA 2
12
15
15
30
30
XII MIPA 3
12
13
18
31
31
XII MIPA 4
12
12
19
31
32
XII MIPA 5
12
12
18
30
33
XII MIPA 6
12
12
18
30
34
XII MIPA 7
12
11
21
32
424
732
1156
Jumlah
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam menilai hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Pada sub indikator Teknik penilaian obyektif dan akuntabel, memiliki kekuatan dimana guru memantau dan mengevaluasi proses belajar, memantau dan mengevaluasi kemajuan belajar, melakukan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan, SMA Negeri 1 Cilegon melakukan penilaian pencapaian Standar Kompetensi Lulusan secara nasional untuk semua mata pelajaran. Pada indikator instrumen penilaian sesuai ranah kompetensi kekuatan pada memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah, indikator penilaian obyektif dan akuntabel kekuatan pada menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel dan memiliki perangkat teknik penilaian lengkap, indikator penilaian Pendidikan ditindaklanjuti kekuatan pada menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian, melakukan pelaporan penilaian secara periodik, indikator instrumen penilaian 44
menyesuaikan aspek kekuatan pada menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan dan menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan, indikator penilaian dilakukan mengikuti prosedur kekuatan pada melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur dan menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai. Untuk indikator penilaian dilakukan mengikuti prosedur, kekuatan SMA Negeri 1 Cilegon yaitu perancangan strategi penilaian dibuat saat penyusunan RPP, penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan, penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai, penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai, peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus mengikuti pembelajaran remedial, hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi, penilaian hasil belajar pada semua mata pelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui ujian sekolah, laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan guru, kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik juga ditetapkan melalui rapat dewan guru sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal dan peraturan lainnya yang telah ditetapkan pada dokumen 1 kurikulum SMA Negeri 1 Cilegon. Pada Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, SMA Negeri 1 Cilegon memiliki 69 orang Pendidik dengan rincian 60 orang berstatus PNS (sebesar 86,96%), 3 orang bersatatus PPPK (sebesar 4.45%), dan 6 orang berstatus Honor Daerah Tk. I Provinsi (sebesar 8,69%). Guru SMA Negeri 1 Cilegon yang memiliki kualifikasi pendidikan S-2 sebanyak 20 orang (sebesar 29%) dan yang memiliki kualifikasi pendidikan S-1 sebanyak 49 orang (sebesar 71%). Sedangkan untuk Tenaga Kependidikan berjumlah 10 orang dengan rincian 2 orang berstatus PNS (sebesar 20%), 8 orang berstatus Honor Daerah Tk. I Provinsi (sebesar 80%). Tenaga Kependidikan yang memiliki kualifikasi pendidikan S-1 sebanyak 2 orang
45
(sebesar 20%), yang memiliki kualifikasi Pendidikan D3 2 orang (sebesar 20%), yang memiliki kualifikasi D1 2 orang (sebesar 20%), dan yang memiliki kualifikasi pendidikan SMA/sederajat sebanyak 4 orang (sebesar 40%). SMA negeri 1 Cilegon memiliki Tenaga Kebersihan (office boy) sebanyak 5 orang yang berstatus Honor Daerah Tk. I Provinsi. Tenaga Kebersihan yang memiliki kualifikasi pendidikan SMA/sederajat 1 orang dan yang
memiliki
kualifikasi Pendidikan SMP/sederajat 4 orang. SMA Negeri 1 Cilegon memiliki 3 orang Petubgas Keamanan yang berstatus Honor Daerah Tk. I Provinsi. Petugas Keamanan yang memiliki kualifikasi pendidikan D3 1 orang dan yang memiliki kualifikasi Pendidikan SMA/sederajat 2 orang. Sedangkan untuk Penjaga Sekolah, SMA Negeri 1 Cilegon hanya memiliki 1 orang berstatus Honor Daerah Tk. I Provinsi dengan kualifikasi Pendidikan SMA. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 1 Cilegon dapat disajikan pada Tabel 2.5 berikut. Tabel 2.5 Tabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri1 Cilegon Tahun Pelajaran 2021-2022 No.
Nama
JK
NIP
Jenis PTK Kepala
Jenjang
1
Agus Pancasusila
L
196906011994121004
2
Eroh Siti Rohmah
P
196202091984032006
Guru BK
S1
3
Inayatul Mardiyah
P
197904162006042021
Guru BK
S1
4
Siti Junariyah
P
198305162011012001
Guru BK
S1
5
Yeni Gandapurwati
P
196611221995122003
Guru BK
S1
6
Achyadi
L
196901302000031002
7
Afif Saefudin
L
197905052008011012
8
Alfi Jahroina
P
199508102020122013
46
Sekolah
Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel
S2
S1 S1 S1
No.
Nama
JK
NIP
9
Arudin
L
196504011990011002
10
Bairia
P
196603171996012002
11
Bambang Nurdiantoro
L
197311132006041010
12
Catur Rahma Sistiani
P
199307082020122012
13
Elvi Yulianti
P
197207122006042029
14
Ermipani Mantesari
P
196811192007012006
15
Erna Indrasari
P
197607172007012017
16
Erny Fiany Syah
P
197505281999032003
17
Erya Dewanti
P
196210081987032008
18
Eva Susanti
P
198309232010012007
19
Farida Anis Lestari
P
197308192014062001
20
H. Komaruzzaman
L
198401032011011002
21
Habib
L
196710112007011008
22
Hasani
L
196206041987031031
23
Ika Karyati
P
196308191987032006
24
Ipun Latipun
L
196805062007011041
47
Jenis PTK Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru TIK Guru Mapel Guru Mapel Guru TIK Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru
Jenjang S1 S2 S2 S1 S1 S2 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S2
No.
Nama
JK
NIP
Jenis PTK
Jenjang
Mapel 25
Irwan Rosadi
L
198001172011011001
26
Iwan Rihana
L
196110191989031003
27
Kosim
L
197404152014061001
28
Kusmiyati
P
196112231985012001
29
Lilis Sulistyorini
P
196801052007012017
30
Linda Umami
P
197909052014062001
31
Maman Durahman
L
196406261987031007
32
Mardiyah
P
197306072006042009
33
Meili Widiyanti
P
198405232011012001
34
Moch. Hamin
L
196602181989031007
35
Ninin Kartini
P
196904031992012002
36
Nismawati
P
197902152010012002
37
Nita Garnita
P
197601102010012006
38
Nunung Nurhayati
P
197207162005012005
39
Nurhanifah
P
196911091995122001
48
Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru TIK Guru Mapel Guru
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S2 S1 S2 S1
No.
Nama
JK
NIP
Simangunsong Nurochmah
P
196704052007012013
41
Nuryasin
L
196503051991031023
L
197605052003121009
Oding Tatang Surahman
43
Ratu Aine Mulia Wati
P
198604082010012009
44
Reni Rosmilia
P
197402252005012008
45
Reny Andriyani
P
198202242006042011
P
199108212019032015
46
Rina Agustina Koswara
Jenjang
Mapel
40
42
Jenis PTK
47
Rita Resmiati
P
196812111992012001
48
Saiful Bahri
L
197505202008011009
49
Siti Mulyani
P
196306122007012005
50
Sri Sulastri
P
197811092006042004
51
Sriyati
P
196409042007012007
52
Sunariah
P
196708041996012001
53
Supriyono
L
197504012003121005
49
Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel
S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S2 S1 S2
No.
Nama
JK
NIP
54
Tutik Ambarwati
P
197109112005012005
55
Uswatun Hasanah
P
198506122010012013
56
Wasiyah Waslim
P
196804292007012011
57
Widada Purnomo
L
197306162008011005
58
Yuda Herry Jatmiko
L
197710052010011013
59
Yuli Hartati
P
196307211990022002
60
Yuli Kurnia
P
197407162006042015
61
Sri Enda Handayani
P
197606142021212011
62
Syahmiarti
P
197708222021212005
63
Nurbaeti
P
198111302021212004
64
Doni Afriyanto
L
65
Idha Nur Afita Rinta Indah Enlistiana Nita Marliana
P
67
Nurul Komariah
P
68
Rachma Deni Restu L
P
Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru TIK Guru Mapel Guru
P
66
Jenis PTK
Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel
50
Jenjang S2 S1 S2 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1
No.
Nama
JK
NIP
Jenis PTK Guru
Jenjang
69
Yani Suryani
P
70
Suwarni
P
196508061985102002
TAS
71
Wiwik Indriyati
P
198007032014062002
TAS
SMA
72
Aprih Budi Hariyati
P
TAS
D3
73
Atang
L
TAS
SMA
74
Devita Altinaria
P
TAS
D3
L
TAS
S1
75
Muhamad Habib Santoso
Mapel
S1 Paket C
76
Neneng Rachmawati
P
TAS
SMA
77
Nuryanti
P
TAS
S1
78
Suherman As
L
TAS
D1
79
Novi Hernawati
P
Laboran
D1
80
Saefudin
L
81
Akhmad Mahrulloh
L
82
Juher
L
83
Hadi Atma Usup
L
84
Moch Nawawi
L
85
Ridwan Fadillah
L
86
Agus Firdaus
L
87
Rohim
L
Office Boy Office Boy Office Boy Office Boy Office Boy Petugas Keamanan Petugas Keamanan Petugas
51
SMP SMP Paket B Paket B Paket C D3 SMA Paket
No.
88
Nama
Pindi Nurcahyono
JK
NIP
Jenis PTK
Jenjang
Keamanan
C
Penjaga
L
Sekolah
SMA
Untuk mengembangkan Standar Pembiayaan yang sesuai dengan Permendiknas No. 69 Tahun. 2009, tentang Standar Pembiayaan Pendidikan, SMA Negeri 1 Cilegon telah memenuhi SNP pada standar pembiayaan 1) sekolah memberikan layanan subsidi silang pada sub indikator membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu, memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas, melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu, 2) beban operasional sekolah sesuai ketentuan pada sub indikator memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan, 3) sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik pada sub indikator memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan. Dengan kekuatan-kekuatan tersebut di atas dan peluang-peluang yang dimiliki SMA Negeri 1 Cilegon seperti memiliki hubungan yang baik dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, memiliki hubungan baik dengan Inspektorat, memiliki hubungan yang baik dengan BPKAD, memiliki hubungan baik dengan pihak Bank, dan memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan dan Industri, maka manajemen sekolah berkeyakinan mampu mengatasi tantangan-tantangan terkait dengan standar pembiayaan, diantaranya perubahan kebijakan dalam pengelolaan keuangan, perubahan kebijakan dalam pengelolaan biaya operasional dan non operasional sekolah, dan perubahan kebijakan dalam pengelolaan dana. Strategi peningkatan yang dilakukan SMA Negeri 1 Cilegon diantaranya membuat laporan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel, menyiapkan laporan pengelolaan dana yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan. Data laporan pengelolaan dana yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan SMA Negeri 1 Cilegon dapat disajikan pada Tabel 2.7 berikut:
52
Tabel 2.7 Tabel laporan pengelolaan dana BOS SMA Negeri 1 Tahun 2021 RINCIAN PENGGUNAAN DANA BOS BULANAN SMA NEGERI 1 CILEGON TAHUN 2021 NPSN
: 20606289 URAIAN
NO.
TAHAP I
PENGEMBANGA 1
JUMLAH (Rp) Rp
35.029.000
-
N
II Rp 35.029.000
PERPUSTAKAAN PENERIMAAN 2
Rp
22.800.000
-
PESERTA DIDIK
Rp 22.800.000
BARU (PPDB) KEGIATAN 3
Rp 160.780.000
PEMBELAJARAN
Rp
Rp
89.854.500
70.926.000
Rp
Rp
43.398.000
34.611.000
Rp
Rp
12.457.250
61.058.700
Rp
Rp
19.756.000
32.341.000
Rp
Rp
161.003.313
151.608.463
DAN EKSKUL SISWA KEGIATAN
4
Rp
78.009.000
ASESMEN/EVAL UASI PEMBELAJARAN ADMINISTRASI
5
Rp
73.515.000
KEGIATAN SEKOLAH PENGEMBANGA
6
Rp
52.097.000
N PROFESI GURU DAN TENDIK
7
LANGGANAN
Rp 312.611.776
DAYA DAN JASA
53
RINCIAN PENGGUNAAN DANA BOS BULANAN SMA NEGERI 1 CILEGON TAHUN 2021 NPSN
: 20606289 PEMELIHARAAN
8
Rp 511.366.794
SARPRAS
Rp
Rp
98.732.793
412.634.000
-
Rp
SEKOLAH 9
PEMBAYARAN
10.100.000
HONOR PENYEDIAAN
10
Rp
10.100.000 Rp
30.000.000
-
ALAT
Rp 30.000.000
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
11
BIAYA LAINNYA JUMLAH
Rp
10.153.000
Rp1.296.461.570
Rp
Rp
1.004.000
61.209.000
Rp
Rp
26.205.856
922.317.163
BENDAHAR
MENGETAHUI
A
KETUA KOMITE SEKOLAH
PEMEGANG KAS
Drs. KHAIRUJI, M. Si.
WIWIK INDRIYATI
54
SMA Negeri 1 Kota Cilegon dalam perjalanannya mengalami pergantian kepala sekolah. Berikut Tabel Daftar Kepemimpinan SMA Negeri 1 Kota Cilegon. Tabel 2.8 Tabel Daftar Kepemimpinan SMA Negeri 1 Kota Cilegon. TAHUN NAMA
STATUS JABATAN
JABATAN
1
Bunanda, BA
Kepala Sekolah
1980-1984
2
Drs Yoyo Wanapraja
Kepala Sekolah
1984-1987
3
H. Suharto
Kepala Sekolah
1988
4
M. Erry Sahuri, BA
Kepala Sekolah
1988-1990
5
H. Zainal Arifin, M.St
Kepala Sekolah
1990-1992
6
Rochjadi, BA
Kepala Sekolah
1993-1995
7
Drs H Iding Sunardi
Kepala Sekolah
1996-1997
8
Drs. Bambang Tridayono,
Kepala Sekolah
1998-2000
MM, MBA 9
Drs . Sugiman
Kepala Sekolah
2001-2005
10
Drs H Harjo Suryaraharja
Kepala Sekolah
2005-2011
11
H. Lili Halili, M.Pd
Kepala Sekolah
2011-2018
12
Drs Asep Mansur, M.Pd
Plt Kepala Sekolah
2018-2020
13
Drs. H. Al- Ikhwan, M.Pd
Plt. Kepala Sekolah
2020
14
Drs Endang Suhendar
Kepala Sekolah
2020-2021
15
Drs
Kepala Sekolah
2021 s/d sekarang
Agus
Pancasusila,
M.Pd a. Standar Isi Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Cilegon meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Strutur Kurilukulum SMA Negeri 1 Cilegon disusun berdasarkan standard kompetensi lulusan dan kompetensi
55
dasar muatan pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Kurikulum SMA Negeri 1 Cilegon berisi 8 muatan pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan Pendidikan. 2. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. 3. Alokasi waktu satu jam pembelajaran 30 menit 4. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 – 38 minggu. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempaatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri seusai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru,, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakkukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehiudupan sosial, belajar, danpengembangan karir peserta didik. b. Standard Proses Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan panduan penyusunan KTSP. Kegiatan penyusunan dan pengembangan silabus dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP Kota Cilegon. Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagianmasih mencontoh silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan. Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus sudah dalam
56
bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiritidak terstruktur (KMTT). Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan NGMP sekolah ataupun MGMP Kota/propinsi. RPP yang disusun guru sebagian masih mengcopy-paste RPP sekolah lain dengan beberapa perubahan- perubahan. RPP dibuat hanya sebagai pelengkap supervisi saja, bukan dipakai acuan dalam pembelajaran di kelas. Namun ada juga beberapa guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa,nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat . Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus danRPP sebagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif,menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Sebagian guru masih ada yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran langsung. Buku-buku yang digunakan adalah buku wajib
menggunakan
kurikulum 2013 yang sudah disediakan oleh pemerintah. Pada proses penyusunan instrument penilaian guru-guru umumnya mengalami kendala, karena masih belum memahami dengan pasti konsep penilaian. Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di lingkungan SMA Negeri 1 Cilegon, pengawas, kepala SMA Negeri 1 Cilegon dan guru senior yang berkompeten, melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran. Hanya saja kegiatan supervisi belum dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
57
c. Standar Kompetensi Lulusan Perolehan rata-rata nilai ujian sekolah tahun pelajaran 2020/2021 untuk masing-masing mata pelajaran adalah 88,07. Untuk mengembangkan nilai-nilai agama dan budaya, SMA Negeri 1 Cilegon melaksanakan pembiasaan shalat berjamaah, infaq harian dan kajian di setiap hari jumat. Begitu juga pesantren kilat setiap Bulan Ramadhan. Selain itu, sekolah membudayakan 3S yakni saling memberi senyum, sapa dan salam setiap bertemu, baik guru ataupun siswa. Namun tetap disadari budaya ini masihbelum berjalan dengan baik, perlu pengawasan yang terus menerus. d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 1 CIlegon memiliki 69 orang Pendidik dengan rincian 60 orang berstatus PNS (sebesar 86,96%), 3 orang bersatatus PPPK (sebesar 4.45%), dan 6 orang berstatus Honor Daerah Tk. I Provinsi (sebesar 8,69%). Guru SMA Negeri 1 Cilegon yang memiliki kualifikasi pendidikan S-2 sebanyak 20 orang (sebesar 29%) dan yang memiliki kualifikasi pendidikan S1 sebanyak 49 orang (sebesar 71%). Sedangkan untuk Tenaga Kependidikan berjumlah 10 orang dengan rincian 2 orang berstatus PNS (sebesar 20%), 8 orang berstatus Honor Daerah Tk. I Provinsi (sebesar 80%). Tenaga Kependidikan yang memiliki kualifikasi pendidikan S-1 sebanyak 2 orang (sebesar 20%), yang memiliki kualifikasi Pendidikan D3 2 orang (sebesar 20%), yang memiliki kualifikasi D1 2 orang (sebesar 20%), dan yang memiliki kualifikasi pendidikan SMA/sederajat sebanyak 4 orang (sebesar 40%). SMA negeri 1 Cilegon memiliki Tenaga Kebersihan (office boy) sebanyak 5 orang yang berstatus Honor Daerah Tk. I Provinsi. Tenaga Kebersihan yang memiliki kualifikasi pendidikan SMA/sederajat 1 orang dan yang memiliki kualifikasi Pendidikan SMP/sederajat 4 orang. SMA Negeri 1 Cilegon memiliki 3 orang Petubgas Keamanan yang berstatus Honor Daerah Tk. I Provinsi. Petugas Keamanan yang memiliki kualifikasi pendidikan D3 1 orang dan yang
memiliki kualifikasi Pendidikan SMA/sederajat 2 orang.
Sedangkan untuk Penjaga Sekolah, SMA Negeri 1 Cilegon hanya memiliki 1
58
orang berstatus Honor Daerah Tk. I Provinsi dengan kualifikasi Pendidikan SMA. e. Standar Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Cilegon, menghendaki Standar Sarana dan Prasarana sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Dalam rangka memenuhi sarana dan prasarana manajemen sekolah selalu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. SMA Negeri 1 Cilegon mempunyai luas lahan 8500 m2, sehingga rasio luas lahan sesuai dengan jumlah peserta didik yang ada, mempunyai 34 ruang kelas yang dapat menampung 34 rombongan belajar yang ada. Kondisi 28 ruang kelas cukup memadahi namun yang 6 ruang kelas masih perlu direnovasi karena usia bangunan sudah lebih dari 20 tahun. Selain ruang kelas SMA Negeri 1 Cilegon memiliki ruang perpustakaan, ruang laboratorium Kimia, laboratorium
Fisika
,
laboratorium
Biologi,
laboratorium
Komputer,
laboratorium Bahasa, laboratorium IPS, ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang Tata Usaha, ruang bendahara sekolah, ruang BK, ruang UKS, Aula Sekolah, ruang Multimedia,
Gudang, dan ruang kegiatan ekstrakurikuler.
SMA Negeri 1 Cilegon mempunyai toilet sesuai dengan rasio jumlah pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik. Dari ruang-ruang tersebut di atas, ruang perpustakaan perlu adanya perbaikan/renovasi karena usianya sudah tua dan beberapa bagian atap bocor. SMA Negeri 1 Cilegon juga mempunya tempat bermain/lapangan, tempat ibadah dan ruang sirkulasi yang cukup memadahi. SMA Negeri 1 Cilegon juga memiliki berbagai prasarana kegiatan belajar mengajar baik dalam ruang kelas dan ruang laboratorium yang cukup memadahi. Apabila ada prasarana yang rusak dan sarana kegiatan belajar mengajar yang kurang memadahi, maka majemen sekolah selalu berkoordinasi
59
dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten dan pihak-pihak terkait lainnya untuk memenuhi hal tersebut. Data prasarana SMA Negeri 1 Cilegon dapat disajikan pada Tabel 2.6 berikut. Tabel 2.6 Tabel Prasarana SMA Negeri1 Cilegon Tahun Pelajaran 2021-2022 No.
Panjang
Nama Prasarana
1
Aula Sekolah
2
(m)
Lebar (m)
28.7
15.35
Gudang
4
3.5
3
Kamar Mandi Guru Laki-Laki
2
3
4
Kamar Mandi Guru Perempuan
2
3
5
Kamar Mandi Siswa Laki-Laki
2
5
6
Kamar Mandi Siswi Perempuan
12.1
9.8
7
Raung Kesenian
7
5
8
Ruang Koperasi
8
10
9
Lab. Komputer 1
9.35
10.6
10
Lab. Komputer 2
9.33
9.2
11
Lab. Komputer 3
9.33
9.2
12
Lab. Komputer 4 ( Lab. Bahasa )
9.35
10.6
13
Lab. IPS
9.7
9.8
14
Lab. Biologi
15
10
15
Lab. Fisika
15.1
10
16
Lab. Kimia
17.5
10
17
Masjid
10.4
8.6
18
Ruang Multi Media
16.69
10.6
19
Ruang BK
8.2
8.5
20
Ruang Guru
22.55
11.2
21
Ruang Kepala Sekolah
6.5
4
22
Ruang Olahraga
10.4
3
23
Ruang Osis
8
8
60
No.
Panjang
Nama Prasarana
24
Ruang Perpustakaan
25
(m)
Lebar (m)
16.4
8.2
Ruang TU
16
8
26
Ruang UKS
8.5
3.5
27
Rumah Penjaga Sekolah
5.2
8.4
28
X IPS 1
8.5
8.2
29
X IPS 2
8.5
8.2
30
X IPS 3
9.7
9.8
31
X IPS 4
8.5
8.2
32
X IPS 5
8.5
8.2
33
X MIPA 1
9.33
9.2
34
X MIPA 2
9.33
9.2
35
X MIPA 3
9.33
9.2
36
X MIPA 4
8.4
8.3
37
X MIPA 5
9.33
9.2
38
X MIPA 6
8.5
8.2
39
X MIPA 7
9.33
9.2
40
XI IPS 1
9.7
9.8
41
XI IPS 2
9.7
9.8
42
XI IPS 3
9.7
9.8
43
XI IPS 4
9.2
9.2
44
XI MIPA 1
9.2
9.2
45
XI MIPA 2
10.2
8.1
46
XI MIPA 3
10.2
8.1
47
XI MIPA 4
10.2
8.1
48
XI MIPA 5
10.2
8.1
49
XI MIPA 6
10.2
8.1
50
XI MIPA 7
10
8
51
XII IPS 1
10.2
8.1
61
No.
Panjang
Nama Prasarana
(m)
Lebar (m)
52
XII IPS 2
10.2
8.1
53
XII IPS 3
10.2
8.1
54
XII IPS 4
10.2
8.1
55
XII MIPA 1
10.2
8.1
56
XII MIPA 2
10.2
8.1
57
XII MIPA 3
10.2
8.1
58
XII MIPA 4
9.33
9.2
59
XII MIPA 5
9.33
9.2
60
XII MIPA 6
9.33
9.2
61
XII MIPA 7
9.33
9.2
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. SMA Negeri 1 Cilegon telah memenuhi SNP pada standar pengelolaan 1) indikator sekolah melakukan perencanaan pengelolaan pada sub indikator memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan, 2) indikator program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan pada sub indikator memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap, meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan, melaksanakan kegiatan evaluasi diri, 3) indikator kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan pada sub indikator berjiwa kepemimpinan. Dengan kekuatan-kekuatan tersebut di atas dan peluang-peluang yang dimiliki SMA Negeri 1 Cilegon seperti memiliki hubungan yang baik dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, memiliki hubungan yang baik dengan LPMP, memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan dan Industri, dan memiliki hubungan yang harmonis dengan pengurus Komite Sekolah, maka manajemen sekolah berkeyakinan mampu mengatasi tantangan-tantangan terkait dengan standar pengelolaan pendidikan diantaranya penyusunan perencanaan belum optimal sesuai dengan urgensi kebutuhan sekolah, 62
menyusun pedoman rencana kerja sesuai dengan SNP, pemahaman tentang informasi manajemen yang berbeda dan tantangan yang lainnya. f. Standar Pengelolaan Visi dan misi serta tujuan pendidikan SMA Negeri 1 Cilegon belum tersosialisasikan dengan baik kepada seluruh warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku kepentingan. Hal inilah yang menyebabkan visi, misi, dan tujuan sekolah belum seluruhnya terealisasi karena banyak warga sekolah yang belum begitu paham tentang visi, misi, dan tujuan sekolah. Bahkan guru sekalipun banyak yang lupa tentang hal itu. Adalah satu keharusan bagi SMA Negeri 1 Cilegon untuk memajang visi, misi dan tujuan sekolah di berbagai tempat yang mudah terlihat oleh semua warga sekolah sehingga mereka akan sering membacanya dan menjadi paham. Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja jangka menengah (RKJM) belum disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dananggaran sekolah (RKAS) belum disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah melakukan pengisian EDS sehingga RKAS yang disusun mengacu pada EDS yang dikelompokkan ke dalam delapan standar. Kegiatan
supervisi
belum
dilaksanakan
secara
berkala
dan
berkelanjutan sehingga masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa. g. Standar Pembiayaan RKAS SMA Negeri 1 Cilegon disusun belum sesuai ketentuan yaitu melibatkan stakeholder lainnya, melainkan hanya disusun oleh kepala sekolah, beberapa guru, dan bendahara sekolah. Penyusunan RKAS belum melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, namun demikian tetap mempertimbangkanusulan-usulannya. Sumber utama keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan
63
pemerintah berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan pendamping BOS dari pemerintah Kabupaten Bogor. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha dan industri. h. Standar Penilaian Pendidikan Terkait dengan standar penilaian pendidikan di SMA Negeri 1 Cilegon, dewan guru di SMA Negeri 1 Cielgon sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. KKM yang telah ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran diinformasikan oleh sebagian guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan sebagiannya menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun pelajaran, dan ujian sekolahl. Penilaian melalui ulangan harian bersama dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh sekolah. Guru – guru bselalu mengiformasikan hasil penilaian ulangan harian maupun ulangan lainnya kepada orang tua siswa dengan cara membagikan hasil ulangan yang telah dinilai. Hasil ulangan tersebut dijadikan bahan bagi guru untuk melakukan tindakan perbaikan dan pengayaan terhadap masing-masing siswa. Hasil penilaian pada pelaksanaan penilaian harian ataupun tugas-tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa komentar dan masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan akademik siswa kepada kepala sekolah.
64
B. Kondisi SMA Negeri 5 Cilegon (Sekolah Magang 2) Profil SMA Negeri 5 Cilegon (Sekolah Magang) Identitas Sekolah Nama Sekolah
:
SMAN 5 CILEGON
Status
:
Terakreditasi A (Sangat Baik)
NPSN
:
20606269
SK. Pendirian Sekolah
:
421/Kep-270-org/2006-Tanggal 17 April 2006
Alamat Sekolah
:
JL. SUNAN BONANG CIGEBLAG
Kelurahan
:
Banjar Negara
Kecamatan
:
Ciwandan
Kota
:
Cilegon
Provinsi
:
Banten
Telepon /Fax
:
(0254) 7038786
Kode Pos
:
42444
:
tusman5clg@gmail.com
Website
:
http://www.sman5cilegon.sch.id
Berdirinya SMAN 5 kota cilegon tidak lepas dari peran seorang tokoh masyarakat terpandang masyarakat Banten, yaitu H. Drs. Yusuf Abduh. Saat itu lingkungan kecamatan Ciwandan sekolah setingkat sekolah menengah atas banyak dikelola oleh Lembaga Pendidikan swasta. H.Yusuf memandang perlunya pendidikan menengah atas yang dikelola oleh pemerintah untuk masyarakat di lingkungan Ciwandan.
Atas kegigihan bapak H.Yusuf dan
dukungan dari masyarakat, serta ditidaklanjuti oleh Bapak Walikota, H.TB.Aat Syafaat, maka berdirilah SMAN 5 kota Cilegon tepat di tanggal 24 April 2006. H.Yusuf telah mewakafkan sebagian tanah miliknya seluas 3. 000 M2 untuk lahan berdirinya SMAN 5. Melihat kegigihan H.Yusuf, masyarakat sekitar kecamatan Ciwandan sangat antusias dan mendukung penuh keberadaan satu – satunya sekolah berstatus Negeri di lingkungan Ciwandan. Pada tahun pertama
65
penerimaan siswa baru tercata sebayak 133 siswa yang terdaftar sebagai sswa baru SMAN 5. Pimpinan SMAN 5 pertama saat itu langsung dipimpin oleh Setda Pemerintah Daerah kota Cilegon, Hj. Ati Marliati,M.Pd dan sampai saat ini komite SMAN 5 Cilegon masih dipimpin oleh bapak H.Yusuf SMAN 5 Cilegon terletak di Jl.Sunan Bonang Cigeblag kelurahan Banjarnegara, kecamatan Ciwandan kota Cilegon. Memiliki luas lahan sebesar kurang lebih 3000 m2, yang berada di lintang -6,0359 dan bujur 105,9955. SMAN 5 Cilegon berada di dataran cukup tinggi di kelilingi bukit-bukit yang sebagian besar berupa lahan bekas kebun yang sudah tidak produktif karena tanah dan pasirnya banyak digali untuk dijual sebagai pasir bangunan atau tanah urugan. Di sekitar sekolah banyak areanya yang sudah menjadi lahan pabrik. SMAN 5 Cilegon berada di lingkungan perumahan penduduk yang Sebagian besar bermata pencaharian sebagai pedagang dan pekerja pabrik. Pabrik-pabrik besar yang brada dekat dengan SMAN 5 adalah pabrik Semen, pabrik kimia (Trypolita, Sankyu, Chandra Asri), pabrik gula Jawamanis, pabrik tepung Bunga Sari, serta pabrik-pabrik berukuran kecil. Perkembangan industri yang cukup pesat di kota Cilegon mengakibatkan area sekitar SMAN 5 terkena dampak lingkungan berupa perubahan lahan di dekat sekolah yang menjadi lahan pabrik. Visi SMA Negeri 5 Cilegon pada tahun pelajaran 2021-2022 adalah menghasilkan lulusan beriman, bertaqwa, berkualitas, mandiri, berwawasan global dan peduli lingkungan. Misi SMA Negeri 1 Cilegon pada tahun pelajaran 2021-2022 adalah (10) menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembiasaan tadarus setiap pagi (2) menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan sholat berjamaah, baik dari sarana prasarana maupun program kegiatan (3) menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembiasaan budaya baca setiap pagi (4) mengaplikasikan kurikulum sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan. (5) Melakukan kegiatan bimbingan secara intensif pada mata pelajaran yang diUS
kan.
(6)
Meningkatkan
mutu
akademis
dan
nonakademis
(7)
Mengembangkan dan memfasilitasi proses pembelajaran yang berpusat pada
66
siswa (student centre) (8) Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (9) Memfasilitasi dan mengoptimalkan profesinoalisme tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan perkembangan IPTEK dan seni. (10) Memfasilitasi dalam memberikan bimbingan kepada peserta didik, baik berkaitan dengan permasalahan akademik, nonakademik maupun berkaitan dengan personal melalui program Guru Asuh.(11) Mengembangkan budaya sekolah yang berwawasan adiwiyata.(12) Membiasakan hidup bersih tanpa plastik. (13) Menyiapkan sarana kebersihan.(14) Menyiapkan reward dan punishment berkaitan dengan peduli lingkungan.(15) Mengelola lingkungan hidup melalui kegiatan pengendalian, penceraman, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah. Jumlah peserta didik SMANegeri 5 Cilegon total adalah 763 speserta didik terdiri dari 227 laki-laki dan 536 perempuan. Berikut data peserta didik dalam table. Data Peserta Didik a. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2.2.1.- 1 Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
Total
227
536
763
b. Jumlah peserta Didik Berdasarkan Usia Tabel 2.2.2- 2 Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Usia Usia
L
P
Total
< 6 tahun
0
0
0
6 - 12 tahun
0
0
0
13 - 15 tahun
112
282
394
16 - 20 tahun
115
254
369
> 20 tahun
0
0
0
Total
227
536
763
c. Jumlah Siswa Berdasarkan Agama 67
Tabel 2.2.3.- 3 Jumlah Siswa Berdasarkan Agama Agama
L
P
Total
226
528
754
Kristen
1
8
9
Katholik
0
0
0
Hindu
0
0
0
Budha
0
0
0
Konghucu
0
0
0
Lainnya
0
0
0
227
536
763
Islam
Total
d. Jumlah Siswa Berdasarkan Penghasilan Orang Tua/Wali Tabel 2.2.4- 4 Jumlah Siswa Berdasarkan Penghasilan Orang Tua / Wali Penghasilan
L
P
Tidak di isi
8
13
21
Kurang dari Rp. 500,000
8
10
18
Rp. 500,000 - Rp. 999,999
41
103
144
Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
72
222
294
Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999
85
175
260
Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000
13
13
26
Lebih dari Rp. 20,000,000
0
0
0
227
536
763
Total
68
Total
e. Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2.2.5. - 5 Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
L
P
Total
Tingkat 11
51
160
211
Tingkat 12
83
189
272
Tingkat 10
93
187
280
Total
227
536
763
Rombongan Belajar Tabel 2.2.6. - 6 Rombongan Belajar No
Jumlah Siswa
Nama
Tingkat
Rombel
Kelas
L
P
Total
Wali Kelas
1
X-IPS 1
10
11
22
33
Sri Utami
2
X-IPS 2
10
12
20
32
Tati Susilawati
3
X-IPS 3
10
15
20
35
Entin Supriatin
4
X-MIPA 1
10
12
24
36
Agus Setiawan
5
X-MIPA 2
10
11
25
36
Winda Apriliana
6
X-MIPA 3
10
10
26
36
Nelly Sartika
7
X-MIPA 4
10
11
25
36
Rohumin
8
X-MIPA 5
10
11
25
36
Marisa Prihastyo
9
XI-IPS 1
11
10
26
36
Cahya Zuhria Navisa
10
XI-IPS 2
11
8
25
33
Erning Pangesti
11
XI-IPS 3
11
9
26
35
Enir Karmilah
12
XI-MIPA 1
11
8
27
35
Ani Inayati
13
XI-MIPA 2
11
8
28
36
14
XI-MIPA 3
11
8
28
36
Nurbadriyah
15
XII-IPS 1
12
10
24
34
Dewi Pitaloka
16
XII-IPS 2
12
13
21
34
Nilam Sari
17
XII-IPS 3
12
12
23
35
Muhtar
69
Ega Nuansa Meghantara
Jumlah Siswa
Nama
Tingkat
Rombel
Kelas
L
P
Total
18
XII-MIPA 1
12
8
25
33
Sati Fatchani
19
XII-MIPA 2
12
11
23
34
Dewy Indah Purwanti
20
XII-MIPA 3
12
10
24
34
Devi Eka Indriyani
21
XII-MIPA 4
12
10
25
35
Dian Lestari
22
XII-MIPA 5
12
9
24
33
Rukyati
No
Wali Kelas
Kegiatan Ekstrakurikuler Tabel 2.2.7. - 7 Kegiatan Ekstrakurikuler No
Ekstrakurikuler
Pembina
1.
OSIS
Irfan Nugraha, S.Pd
2.
Pramuka
Rochma, M.Pd
3.
PMR
Apriyani Dewi Mayasari,S.Pd.,M.Si
4.
Koordinator
Dian Lestari, S.Pd
Adiwiyata 5.
Koordinator Literasi
Nurbadriyah, M.Pd
6.
Koordinator Sekolah
Mahdi, S.Ag. M.Pd
Sehat dan Ramah Anak 7.
Rohis
Eti Jumaiyati, M.Pd
8.
Olahraga
Rohumin, SE
(Badminton, Basket, Futsal, Pencak Silat, Taekwondo, Volly) 9.
Film
Daud Purba, S.Pd
(Cinematograpi) 10.
Paskibra
Tina Martiana, S.Pd
11.
Seni dan Tari
Syamsul Arifin, S.Pdi
12.
KIR dan Olimpiade
Drs. Agus Setiawan, MM
70
No
Ekstrakurikuler
Pembina
13.
PIK R
Tanti Rosmawati, S.Pd
14.
Mading
Endah Andayani, M.Pd
15.
Chemistry Club
Apriyani Dewi Mayasari,S.Pd.,M.Si dan Annisa Diyah Waryuni, S.Pd.,M.Pd
16.
English Club
Cahya Zuhria, S.Pd, Susilawati,M.Pd, Suhendri,S.Pd
17.
Biologi Club
Sati Fatchani, S.Pd dan Farida Kustyarini, S.Si
18.
OPSI (Olimpiade
Wahyu Santoso, M.Pd
Penelitian Siswa Indonesia) 19.
Ekonomi Club
H. Muhtar, MM dan Rohumin, SE
Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan Tabel 2.2.7. Data Tenaga Pendidikan dan Kependidikan No 1
Nama
J
NUPTK
K
Affy
P
Purwaningsih 2
Agus
Status Kepegawaia n Honor
Agus
Tenaga
Daerah TK.I Administrasi 1933747659200002
L
Provinsi
Sekolah
PNS
Kepala
Pancasusila 3
Jenis PTK
Sekolah 3154742645200003
L
PNS
Guru Mapel
L
Honor
Tukang
Setiawan 4
Ahmad Jahidi
Daerah TK.I Kebun Provinsi 5
Ajat Sudrajat
8846755657200022
L
Honor
Tenaga
Daerah TK.I Administrasi
71
No
Nama
J
NUPTK
Status
Jenis PTK
K Provinsi Kepegawaia
Sekolah
6
Ani Inayati
9450756657300032
P
PNS
Guru Mapel
7
Annisa Diyah 8934758658300002
P
PNS
Guru Mapel
6748763664300082
P
PNS
Guru Mapel
Cahya Zuhria 2758761662300002
P
PNS
Guru Mapel
P
CPNS
Guru TIK
Eka 2341764665300053
P
PNS
Guru Mapel
3957765666210092
P
PNS
Guru TIK
Indah 2138756657300043
P
PNS
Guru Mapel
P
PNS
Guru Mapel
L
Honor
Guru Mapel
Waryuni 8
Apriyani Dewi Mayasari
9
Navisa 10
destyana dewi permatahati
11
Devi Indriyani
12
Dewi Pitaloka
13
Dewy
Purwanti 14
Dian Lestari
15
Ega
5945764665300102
Nuansa
Meghantara
Daerah TK.I Provinsi
16
Elina Herlin
P
Honor
Tenaga
Daerah TK.I Administrasi 17
Endah
Provinsi
Sekolah
6637744645300012
P
PNS
Guru Mapel
6238755656300023
P
PNS
Guru Mapel
Andayani 18
Enir Karmilah
72
No 19
Nama Entin
J
NUPTK 9751760661300062
Erning
Jenis PTK
K Guru Kepegawaia P Honor Guru Mapel
Supriatin 20
Status Sekolah
8640744646300042
P
PNS
Guru Mapel
Pangesti 21
Eti Jumaiyati
3161755657300003
P
PNS
Guru Mapel
22
Farida
1039754656300063
P
PNS
Guru Mapel
L
Honor
Tenaga
Kustyarini 23
Feny Ruswandi
24
Hadi
Daerah TK.I Administrasi 1549754655200022
Provinsi
Sekolah
L
PNS
Guru Mapel
L
Honor
Pesuruh/Offic
Qomarun 25
Holili
Daerah TK.I e Boy Provinsi 26
Hulatul
2533752654300042
P
PNS
Guru Mapel
9455750652200022
L
Honor
Tenaga
Jannah 27
Ihsan Amrullah
Daerah TK.I Administrasi Provinsi
Sekolah
28
Irfan Nugraha 4333763664200033
L
PNS
Guru Mapel
29
Jenudin
L
Honor
Petugas
Daerah TK.I Keamanan Provinsi 30
Mafrahah
P
Honor
Laboran
Daerah TK.I Provinsi 31
Mahdi Alfata
7634750652200072
L
PNS
Guru BK
32
Marisa
1852760665300002
P
PNS
Guru Mapel
73
No
Nama
NUPTK
Prihastyo 33
Masdani
1559763665200013
J
Status
K
Kepegawaia
L
Honor
Jenis PTK Tenaga
Daerah TK.I Administrasi 34
Muhtar
35
Muis Judin
4261749652200013
Provinsi
Sekolah
L
PNS
Guru Mapel
L
Honor
Penjaga
Daerah TK.I Sekolah Provinsi 36
Nelly Sartika
9546752654300022
P
Guru
Honor Guru Mapel
Sekolah 37
Nilam Sari
2234764665300073
P
PNS
Guru Mapel
38
Nurbadriyah
9549752653300022
P
PNS
Guru Mapel
39
Nurus
2846755657300052
P
Honor
Tenaga
Syajaroh
Daerah TK.I Perpustakaan Provinsi
40
Ragil
7746759660300092
P
PNS
Guru Mapel
L
Honor
Guru Mapel
Widiyaningsi h 41
Rifqi
Daerah TK.II Kab/Kota 42
Rochma
5937764665210162
P
PNS
Guru Mapel
43
Rohumin
5642746649200052
L
PNS
Guru Mapel
44
Rukyati
1642750653300022
P
PNS
Guru Mapel
45
Sarifudin
1547751655200003
L
PNS
Guru Mapel
46
Sati Fatchani
5450763665300063
P
PNS
Guru Mapel
47
Sohibudin
L
Honor
Tenaga
Daerah TK.I Administrasi Provinsi
74
Sekolah
J
NUPTK
Status
No
Nama
Jenis PTK
48
Sri Utami
9644761664210022
K PNS Kepegawaia P
Guru Mapel
49
Suhendri
0956762663200042
L
PNS
Guru Mapel
50
Sukmajaya
8443744645130052
L
PNS
Tenaga Administrasi Sekolah
51
Susilawati
9343745648300033
P
PNS
Guru Mapel
52
Syamsul
1045758659200003
L
Guru
Honor Guru Mapel
Arifin 53
Sekolah
Tanti
0238764665300093
P
PNS
Guru BK
4644757658300052
P
PNS
Guru Mapel
P
Honor
Tenaga
Rosmawati 54
Tati Susilawati
55
Tiara Lestari
Daerah TK.I Administrasi 56
Tina
Provinsi
Sekolah
0651763664300102
P
PNS
Guru Mapel
Utami 3245758659300033
P
PNS
Guru BK
5444756656200002
L
PNS
Guru Mapel
8736765666230322
P
Guru
Honor Guru Mapel
Martiana 57
Tri
Kurnia Dewi 58
Wahyu Santoso
59
Winda Apriliana
60
Zainahar
Sekolah 2563742643200733
75
L
PNS
Guru Mapel
Sarana Prasarana Tabel 2.2.8 Sarana Prasarana No
Ruang
Jumlah
Luas (m2)
1
Luas Bangunan Keseluruhan
1
2697
2
Ruang Kepsek & TU
2
36
3
Ruang Bendahara
1
16
4
Podium
1
15
5
Ruang Guru
2
56
6
Teori/Kelas
22
1584
7
Laboratorium IPA
1
108
8
Laboratorium Seni
1
60
9
Perpustakaan
1
108
10
Lab. Komputer
1
108
11
Ruang BK
1
12
12
Lab. Bahasa
1
108
13
Ekstrakurikuler
3
100
14
Mushola
1
150
15
Kantin
1
100
16
UKS
1
12
17
Ruang piket
1
12
18
Gudang
1
6
19
Toilet Siswa
10
60
20
Toilet Guru
2
24
Untuk memenuhi amanat Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, dan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA Negeri 5 Cilegon sebagai satuan pendidikan tingkat menengah mengembangkan Kurikulum SMA Negeri 5 Cilegon. Dalam mengembangkan kurikulum, SMA Negeri 5 Cilegon melibatkan seluruh warga sekolah
76
dan berkoordinasi dengan pemangku
kepentingan . Melalui Kurikulum SMA Negeri 5 Cilegonini diharapkan sekolah dapat melaksanakan program pendidikan sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Kondisi ideal yang diharapkan tercapai di SMA Negeri 5 Cilegon adalah terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan pendidikan dan hasil pendidikan yang bermutu pula dapat tercapai. Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMA Negeri 5 Cilegon masih harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara rinci kondisi nyata SMA Negeri 5 Cilegon adalah sebagai berikut: 1. Standar Isi a. Sekolah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan
muatan:
mata
pelajaran,
kegiatan
pengembangan
diri,
pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas dan kelulusan, penjurusan, pendidikan kecakapan hidup; dan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. b. Sekolah dalam mengembangkan kurikulum sekolah melibatkan Tim Pengembang Kurikulum. bersama seluruh guru mata pelajaran, guru BK, kepala sekolah, pengawas sekolah, narasumber, komite sekolah, dan/atau penyelenggara lembaga pendidikan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. c. Sekolah dalam
mengembangkan
kurikulum berdasarkan prinsip
pengelolaan KTSP. sebagai berikut: 1) Berpusat
pada
potensi,
perkembangan,
kebutuhan,
dan
kepentinganpeserta didik dan lingkungannya; 2) Beragam dan terpadu; 3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; 4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan; 5) Menyeluruh dan berkesinambungan;
77
6) Belajar sepanjang hayat; dan 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah. d. Penyusunan KTSP dilaksanakan melalui mekanisme 1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; 2) Beragam dan terpadu; 3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; 4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan; 5) Menyeluruh dan berkesinambungan; 6) Belajar sepanjang hayat; dan 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah. e. Sekolah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. f. Sekolah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan layanan konseling g. Sekolah menjabarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) ke dalam indikator-indikator untuk setiap mata pelajaran. h. Sekolah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yang tertuang pada lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan PP No. 19 Tahun 2017. Satu jam pembelajaran tatap muka selama 45 menit, jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 42 jam, dan jumlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu i. Dokumen KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dengan memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah atau penyelenggara pendidikan, dan disetujui oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang bersangkutan j. Sekolah
mengembangkan silabus melalui kelompok guru mata
pelajaran di Sekolah
berdasarkan standar isi, standar kompetensi
lulusan, dan panduan penyusunan KTSP k. Sekolah memiliki silabus untuk mata pelajaran sesuai dengan panduan penyusunan KTSP.
78
l. Sekolah
mengembangkan
silabus
mata
pelajaran
yang
mengintegrasikan pendidikan karakter dengan menggunakan 7 langkah pengembangan silabus m. Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran melalui rapat dewan guru n. Sekolah menentukan KKM setiap mata pelajaran melalui rapat dewan guru dengan memperhatikan unsur: karakteristik, kompleksitas mata pelajaran, dan daya dukung sekolah. 2. Standar proses a.
Setiap mata pelajaran memiliki RPP dengan mengintegrasikan pendidikan karakter yang dijabarkan dari silabus
b.
Mata pelajaran memiliki RPP disusun dengan memperhatikan prinsip penyusunan RPP.
c.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan memenuhi persyaratan : 1) Rombongan belajar maksimal 36 peserta didik 2) Beban mengajar guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam satu minggu dan paling banyak 40 jam tatap muka dalam satu minggu; 3) Tersedianya 1 buku teks pelajaran untuk setiap peserta didik; 4) Pengelolaan kelas.
d.
proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang tertuang dalam RPP
e.
Kepala
sekolah
melakukan
pemantauan
proses
pembelajaran
mencakup tiga tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran serta dilakukan diskusi hasil pemantauan f.
Kepala sekolah menindaklanjuti hasil supervisi proses pembelajaran melalui: 1). pemberian contoh; 2). diskusi; 3).dan 4). konsultasi
g.
Kepala Sekolah melakukan evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi pembelajaran, dan (4) rencana tidak lanjut.
79
h.
Kepala sekolah menyampaikan hasil pengawasan proses pembelajaran kepada yang bersangkutan, dewan guru dan pengawas sekolah
i.
Kepala Sekolah menindaklanjuti 71%-80% hasil pengawasan proses pembelajaran selama satu tahun terakhir
3. Standar Kompetensi Lulusan a.
Peserta didik memperoleh pengalaman belajar melalui kelompok mata pelajaran Iptek untuk dapat berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
b.
Peserta didik terlibat dalam kegiatan belajar mata pelajaran Iptek yang berkaitan dengan analisis dan pemecahan masalah kompleks
c.
Peserta didik memperoleh pengalaman belajar pada kelompok mata pelajaran Iptek agar memiliki kemampuan dan silabus mata pelajaran memuat pengalaman belajar peserta didik dalam menganalisis gejala alam dan sosial
d.
Sekolah memfasilitasi kegiatan peserta didik dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, perpustakaan, dan laboratorium agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar dengan dukungan berbagai sumber belajar yang dimiliki sekolah secara efektif dan efesien.
e.
Peserta didik memperoleh pengalaman belajar melalui kegiatan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar.
f.
Sekolah memfasilitasi peserta didik untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
g.
Sekolah memfasilitasi kegiatan peserta didik untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya
h.
Sekolah menjalankan kegiatan peserta didik guna menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab
i.
Sekolah menjalankan kegiatan agar peserta didik memperoleh
80
pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan sosial j.
Sekolah memberikan penghargaan bagi juara sekolah, juara jurusan, juara kelas, dan juara mata pelajaran
k.
Sekolah
memberikan
layanan
pembelajaran
yang
mampu
menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik l.
Sekolah
menjalankan
kegiatan
pembelajaran
yang
melibatkan
partisipasi peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis m. Sekolah melaksanakan program bagi peserta didik untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan n.
Sekolah melaksanakan kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri berupa pembiasaan dan pengamalan
o.
Sekolah memfasilitasi kegiatan peserta didik untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan a.
100% Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV).
b.
100% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya
c.
Guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani
d.
Rata-rata kehadiran guru 90%-100% untuk menjalankan tugas utamanya
e.
90% - 100% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
f.
Semua guru berperilaku sesuai dengan norma-norma agama, hukum, sosial, dan peraturan yang berlaku
g.
Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, orang tua peserta didik, dan komite sekolah
h.
96%-100% guru memiliki kesesuaian sertifikat pendidik dengan mata pelajaran yang diampu, menghasilkan karya tulis, dan mengikuti
81
berbagai pertemuan ilmiah i.
persentase guru sertifikasi berstatus sebagai guru, memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasah, mempunyai pengalaman minimal 5 tahun sebagai guru, dan memiliki sertifikat pendidik
j.
Kepala sekolah memiliki kualifikasi akademik S-2 kependidikan dikeluarkan oleh perguruan tinggi terakreditasi
k.
Kepala sekolah memiliki pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah
l.
Kepala sekolah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan kemajuan/keberhasian dalam mengelola: peserta didik, guru dan tenaga kependidikan, pengembangan kurikulum, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan hubungan dengan masyarakat.
m. Kepala sekolah memiliki kemampuan memiliki kemampuan dalam menciptakan
inovasi
pengembangan
sekolah,
bekerja
keras,
bermotivasi tinggi, mandiri, dan kreatif dalam mencari solusi kewirausahaan yang ditunjukkan antara lain dengan adanya naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sebagai sumber belajar peserta didik. 5. Standar Sarana Prasarana a.
Sekolah memiliki luas lahan 4.663 m2sesuai ketentuan luas minimal
b.
Sekolah berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat
c.
Sekolah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan
d.
Sekolah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
82
e.
Bangunan Sekolah memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.
f.
Bangunan Sekolah memiliki sanitasi sebagai persyaratan kesehatan.
g.
Sekolah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan
h.
Sekolah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
i.
Sekolah memiliki ruang laboratorium biologi, fisika, dan komputer yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan
j.
Sekolah memiliki ruang kepala sekolah, ruang guru, dan ruang TU dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
k.
Sekolah memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan.
6. Standar Pengelolaan a.
Sekolah telah merumuskan, menetapkan, dan mensosialisasikan visi lembaga
b.
Sekolah merumuskan, menetapkan, dan mensosialisasikan secara terus menerus misi dan tujuan sekolah dalam berbagai kesempatan
c.
Sekolah memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan serta disosialisasikan
d.
Sekolah memiliki struktur organisasi yang dipajang di dinding dengan uraian tugas yang jelas
e.
Sekolah memiliki struktur organisasi yang dipajang di dinding dengan uraian tugas yang jelas
f.
Sekolah melaksanakan kegiatan kepeserta didikan
g.
Sekolah
melaksanakan
kegiatan
pengembangan
kurikulum
dan
pembelajaran, meliputi: (1) KTSP, (2) Kalender pendidikan, (3) Program pembelajaran, (4) Penilaian hasil belajar peserta didik, dan (5) Peraturan akademik
83
h.
Sekolah melaksanakan program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.
i.
Sekolah
memiliki
kegiatan
yang
melibatkan
masyarakat
dan
membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan satu tahun terakhir j.
Sekolah
melaksanakan
evaluasi
kinerja
pendidik
dan
tenaga
kependidikan k.
Sekolah memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan
7. Standar Pembiayaan a.
Sekolah memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh
b.
Sekolah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKA-S).
c.
Sekolah memiliki modal kerja yang tertuang dalam RKA-Sekolah untuk membiayai kebutuhan pendidikan
d.
Sekolah membelanjakan dana sebanyak 96%-100% dari anggaran gaji serta tunjangan guru
e. Sekolah membelanjakan biaya sebanyak 86%-90% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran f. Sekolah membelanjakan dana sebanyak 96%-100% dari anggaran kegiatan kepeserta didikan g. Sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat/pemerintah dikelola secara sistematis, transparan, efisien, akuntabel, dan dilaporkan kepada komite sekolah. h.
Pengambilan keputusan melibatkan penyelenggara kepala sekolah, komite sekolah, perwakilan guru, dan perwakilan tenaga kependidikan.
84
8. Standar Penilaian a.
Guru memberikan penjelasan kriteria mengenai mekanisme, prosedur serta instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
b.
Sekolah
melaksanakan
ujian
melalui
mekanisme
danprosedur penilaian yang ditetapkan c.
Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.
d.
Guru menggunakan teknik penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain dalam menilai peserta didik.
e.
Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik. f. Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik. g. Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. h. Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala Sekolah dalam bentuk laporan prestasi belajar peserta didik. i.
Guru menilai sikap dan kepribadian peserta didik sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester
j.
Sekolah mengkoordinasikan ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
k. Sekolah menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan guru l.
Sekolah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan. melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru
m. Sekolah melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan hasil belajar
85
peserta didik.
diawali dengan penjelasan umum kepala Sekolah
dilanjutkan penjelasan wali kelas dengan masing-masing orang tua/wali peserta didik dan peserta didik yang bersangkutan n. Sekolah
melaporkan
pencapaian
hasil
belajar
tingkat
satuan
pendidikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi. o.
Sekolah menentukan kelulusan peserta didik sesuai kriteria kelulusan melalui rapat dewan guru
p. Sekolah menyerahkan surat hasil ujian nasional (SHUN) setiap peserta didik yang mengikuti ujian nasional (UN). q.
Sekolah menyerahkan ijazah kepada setiap peserta didik yang telah lulus.
r.
Sekolah menggunakan prestasi, zonasi dan pindah tugas sebagai penentu penerimaan peserta didik baru.
Karakteristik dan potensi yang dimiliki oleh SMA Negeri 5 Cilegon, antara lain: 1.
Tempat yang strategis mudah dijangkau oleh peserta didik, untuk belajar.
2.
Tenaga pendidik SMAN 5 Cilegon 36% guru atau 17 orang berkualifikasi S2 dan 64 % atau 35 orang berkualifikasi S1 jumlah total 56 orang.
3.
Areal sekolah seluas 4.663 m2 merupakan areal yang cukup luas dan perlu penataan
4.
Pembiayaan pendidikan dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
5.
Motivasi guru sangat besar untuk mendukung program sekolah.
6.
Areal sekolah yang cukup luas untuk pelaksanaan program sekolah.
7.
Keberadaan MGMP mata pelajaran untuk menyamakan persepsi dalam pembelajaran
8.
Sekolah memberikan mata pelajaran bahasa asing
9.
Diadakan mata pelajaran berbasis lingkungan
86
10. Beban belajar peserta didik mengacu pada struktur kurikulum sesuai dengan standar isi permendikbud No. 21 tahun 2016 dan Permendikbud No.15 Tahun 2018 11. Setiap awal tahun pelajaran satuan pendidikan menyusun kurikulum sekolah. 12. Profesionalisme guru belum optimal dalam penyusunan dokumen sekolah. 13. Kalender pendidikan diinformasikan pada awal Tahun Pembelajaran 14. Peserta didik yang memiliki kecerdasan, pengetahuan, kepribadian masih jauh dari yang diharapkan. 15. Peserta didik yang berminat melanjutkan ke perguruan tinggi belum banyak. 16. Penanaman budi pekerti perlu ditingkatkan oleh semua warga sekolah. 17. Perlu dioptimalkan proses belajar mengajar dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan. 18. Kriteria kelulusan mengacu kepada BSNP, POS UN dan POS USBN.
87
BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUTPROGRAM PENGAWASAN A. Pelaksanaan Supervisi Akademik 1. Deskripsi Pembinaan Guru Supervisi akademik dilaksanakan sebanyak dua kali ( 2 siklus). Kegiatan supervisi ini dilakukan terhadap satu orang guru yang telah ditunjuk sebagai subyek pengamatan. Guru yang ditunjuk tersebut merupakan salah guru junior yang baru diangkat menjadi ASN. Adapun langkah- langkah kegiatan pada kedua siklus itu sama, yaitu sebagai berikut: 1) Pertemuan pra observasi (pertemuan awal) 2) Observasi (pengamatan pembelajaran) 3) Pasca observasi (pertemuan umpan balik) Langkah 1. Pertemuan pra observasi (pertemuan awal) Pada awal tahap perencanaan, calon pengawas menyiapkan sejumlah instrumen yang akan digunakan pada pelaksanaan observasi diantaranya: (1) instrument wawancara pra observasi (2) instrumen observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) instrumen observasi kelas, (4) daftar pertanyaan setelah observasi, dan (4) format tindak lanjut hasil supervisi. Kegiatan berikutnya adalah melakukan pertemuan dengan guru junior yang akan diobservasi. Pada pertemuan pertama calon pengawas meminta kesediaan guru junior untuk diobservasi proses pembelajarannya. Setelah guru junior
menyatakan
bersedia,
berikutnya
disepakati
penentuan
waktu
pelaksanaan observasi, konsep atau materi yang akan dibahas (mengikuti jadwal pelajaran di kelas guru junior) dan menginformasikan bahan-bahan yang perlu dipersiapkan oleh guru junior dalam pelaksanaan observasi diantaranya silabus, RPP, bahan ajar, alat peraga atau media dan penilaian yang akan digunakan. Diakhir pertemuan disepakati jadwal pertemuan
88
berikutnya yang dilaksanakan sebelum kegiatan observasi yang bertujuan untuk mendiskusikan bahan-bahan yang telah dipersiapkan guru junior. Pada pertemuan ini calon pengawas memeriksa silabus, RPP, bahanajar, alat peraga atau media dan penilaian kemudian mendiskusikan hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. Calon pengawas dapat memberikan masukan yang sifatnya melengkapi jika terdapat kekurangan dari bahan-bahan tersebut. Setelah melakukan perbaikan-perbaikan, calon pengawas memintafoto copy RPP dan silabus rangkap satu, kemudian memberikan penilaian dengan mengisi instrumen penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan kontrol pada saat observasi nantinya. Calon pengawas terlebih dulu menjelaskan tujuan observasi guru junior yaitu merupakan salah satu tugas peserta diklat calon pengawas sekolah pada kegiatan On the Job Training dan tidak ada hubungannya dengan penilaian kinerja guru di sekolah. Hal ini sengaja dilakukan untuk menghindari kemungkinan kesalahan persepsi terhadap guru junior. Selain itu penjelasan tujuan observasi sejak awal adalah untuk menghindari kemungkinan munculnya kekakuan dan ketegangan guru junior pada pelaksanaan observasi nantinya. Namun ditekankan pula bahwa diharapkan dengan pelaksanaan observasi ini dapat membantu guru junior memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya. Langkah 2. Observasi (Pengamatan Pembelajaran) Ke-1 Pada tahap ini calon pengawas melakukan observasi langsung ke kelas tempat guru junior melaksanakan proses belajar mengajar sesuaidengan jadwal yang telah disepakati. Karena kondisi sedang pandemic Covid-19, maka guru melaksanakan proses pembelajaran secara tatap muka terbatas yang artinya jumlah siswanya hanya separuh kelas. Pelaksanaan observasi dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan (setiap pertemuan 2x30 menit).
89
Calon pengawas melakukan
pengamatan langsung pelaksanaan
pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai pada kegiatan penutup. Obyek pengamatan adalah aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Aktivitas guru dan siswa dicatat pada catatan kejadian dan mengisi instrumen observasi kelas yang telah dipersiapkan. Catatan kejadian dijadikan sebagai bahan diskusi sekaligus bahan evaluasi pada saat kegiatan refleksi pembelajaran. Untuk memperoleh bukti pelaksanaan pembelajaran tersebut calon pengawas mendokumentasikannya dalam bentuk foto atau screen shoot kegiatan tersebut. Pada pertemuan pertama, dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam yang dibalas oleh semua siswa dengan salam pula. Guru mengawali pembelajaran dengan menanyakan kesiapan siswa untuk belajar. Guru kemudian memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giatbelajar berikutnyaguru melakukan apersepsi. Selanjutnya, pada kegiatan inti guru menjelaskan materi pelajaran kemudian memberikan kesempatan kepada siswa menanyakan hal-hal yang dianggap masih memerlukan penjelasan. Berikutnya, guru melanjutkan penjelasan materiselanjutnuya. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa menanyakan hal-hal yang mereka belum mengerti. Guru kemudian menampilkan lembar kerja, setiap siswa harus mengerjakan tugastugas yang ada pada lembar kerja tersebut. Setelah itu setiap siswa mempresentasikan hasil kerjanya melalui platform zoom meeting, dan siswa lain menanggapi. Guru mengapresiasi siswa yang telah menampilkan hasil kerjanya dengan mengatakan “bagus”. Sebelum memberikan tes untuk penilaian, guru kembali mempersilahkan siswa untuk menanyakan materi yang belum dimengerti. Guru mempersilakan siswa untuk membuka buku paket dan menandai tugas latihan soal yang harus dikerjakan, yang ada dalam buku paket tersebut. Jawaban dari soal-soal tersebut diminta oleh guru dikumpulkan besok harinya secara luring yang akan diantar oleh salah satu orang tua siswa yang telah ditunjuk sebagai koordinator. Koordinator itu nantinya yang akan mengantarkan jawaban soal
90
itu kepada guru di sekolah. Setelah waktu menjelang habis, guru akan segera menutup pembelajaran hari itu. Pada bagian penutup, guru meminta siswa memberikan kesimpulan pelajaran hari itu. Beberapa siswa bersamaan berteriak memberikan simpulan pelajaran. Guru kemudian mengulangi dan melengkapi simpulan siswa. Terakhir, guru mengingatkan semua siswa untuk mengisi PR dan rajin mengulangi materi pelajaran yang telah diterimanya. Langkah 3. Pasca Observasi (Pertemuan Umpan Balik) Ke-1 Sebelum pelaksanaan refleksi pembelajaran dimulai, calon pengawas menghitung nilai kemampuan guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan hasil isian instrumen perencanaan pembelajaran (RPP) dan hasil observasi (pengamatan pembelajaran) di kelas. Berikut ini data perolehan nilai guru pada pertemuan 1. Tabel 3.1: Hasil Penilaian RPP Pertemuan ke-1 No
Komponen RPP
Nilai
Keterangan
1
Identitas Mata Pelajaran
100
Amat Baik
2
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
100
Amat Baik
3
Perumusan Indikator
33,33
Kurang
4
Perumusan Tujuan Pembelajaran
66,67
Kurang
5
Pemilihan Materi Ajar
66,67
Kurang
6
Pemilihan Sumber Belajar
66,67
Kurang
7
Pemilihan Media Belajar
100
Amat Baik
8
Model Pembelajaran
9
Metode Pembelajaran
66.76
Kurang
66.00
Kurang
10 Skenario Pembelajaran
73,33
Cukup
11 Rancangan Penilaian Pembelajaran
33,33
Kurang
Rerata
79,17
91
Nilai Kategori
Cukup
Berdasarkan data di atas kemampuan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) pada tahap awal baru mencapai nilairata-rata 79,17 dengan katagori cukup. Adapun nilai hasil pengamatan(observasi) pembelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 3.2: Nilai Pelaksanaan Pembelajaran Guru Junior Pertemuan 1 NO
KEGIATAN
NILAI
A
KEGIATAN PENDAHULUAN
1
Melaksanakan kegiatan pendahuluan
3
2
Menyampaikan bahan pengait/apersepsi
3
3
Memotivasi peserta didik untuk melibatkan diri
2
dalampembelajaran 4
Menyampaikan informasi/ tujuan pembelajaran
3
B
KEGIATAN INTI
5
Menyajikan materi pembelajaran secara terstruktur
2
6
Menggunakan metode pembelajaran bervariasi sesuai
2
denganKD, materi, kemampuan peserta didik, situasi dan kondisi 7
Menggunakan alat bantu/media pembelajaran
3
8
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan yang
2
logis 9
Menggunakan waktu pembelajaran secara efektif dan
3
efisien. 10
Menguasai materi pembelajaran
3
11
Mengorganisasikan peserta didik secara efektif
3
12
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
3
92
secaraaktif 13
Memfasilitasi peserta didik untuk berinteraksi guru
3
denganpeserta didik, peserta didik dengan peserta didik 14
Menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat peserta
3
didik 15
Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan
3
serasi. 16
Menggunakan bahasa yang baik, benar, dan efektif
17
Melaksanakan penilaian selama proses
2
pembelajaranberlangsung C
KEGIATAN PENUTUP
18
Menyimpulkan pelajaran/rangkuman
2
19
Melaksanakan/ menyampaikan :
2
1) penilaian 2) umpan balik 3) refleksi 4) rencana pertemuan berikutnya
20
Memberikan / merencanakan tindak lanjut : (1) penugasan terstruktur
2
(2) kegiatan mandiri tidak terstruktur (3) remidi (4) pengayaan Skor Perolehan
55
Ketercapaian
68,75%
Kategori
Cukup
Berdasarkan table di atas, diperoleh nilai: (i) 71,29% untuk kegiatan awal, (ii) 71,15% untuk kegiatan inti, dan (iii) 77,77% untuk kegiatan penutup. Nilai akhir kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada pertemuan
93
pertama adalah 68,75% (hasil perhitungan pada lampiran). Nilai 68.75% mengindikasikan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran termasuk ke dalam kategori kemampuan Cukup. Tabel 3.4: Interval kategori kemampuan guru mengelola pembelajaran Interval
Kategori
KG < 55%
Kurang
55 % ≤ KG < 76%
Cukup
75 % ≤ KG < 85 %
Baik
85 % ≤ KG ≤ 100 %
Sangat Baik
Untuk merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru juniordan calon pengawas sepakat bertemu pada jam istirahat pada hari yang sama. Sebelum membahas hasil pelaksanaan pembelajaran, terlebih dahulu calon pengawas meminta kesediaan guru junior untuk menjawab beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan. Agar lebih rileks dalam menjawab, jawaban pertanyaan dipersilahkan untuk langsung menuliskannya padatempat yang telah disediakan. Pada tahap refleksi, calon pengawas memuji pembelajaran yang telah dilaksanakan guru junior. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran masuk kategori cukup. Melengkapi pujian sambilmengomentari sisi-sisi yang dianggap sudah bagus, misalnya guru tampak semangat membantu kesulitan pemahaman siswa dan ada keceriaan siswa dalam mengikuti pelajaran. Berikutnya, calon pengawas mulai menyinggung sisi-sisi yang dianggap masih kurang atau lemah dan perlu diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran berikutnya. Misalnya pada saat melakukan apersepsi, guru sebaiknya menyampaikan tujuan pembelajaran supaya perhatian siswa lebih fokus terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari. Sisi lemah lainnya adalah keaktifan siswa yang tidak merata. Hanya siswa tertentu yang selalu aktif sementara lebih banyak siswa yang lainnya kurang aktif. 94
Pada kegiatan refleksi, calon pengawas menyampaikan semua catatancatatan kejadian pada pelaksanaan pembelajaran. Berikutnya guru junior dipersilahkan berkomentar mengenai pelaksanaan pembelajarannya. Apa kesulitan, kesan yang diperoleh serta pesan untuk perbaikan pelaksanaan pembelajaran berikutnya. Pada akhir refleksi disimpulkan bagian-bagian pembelajaran yang perlu dipertahankan dan bagian-bagian yang perlu mendapat perhatianuntuk diperbaiki. Selanjutnya disepakati waktu pelaksanaan observasi yang kedua. Guru junior kembali mempersiapkan RPP, bahan ajar, alat peraga dan penilaian yang akan digunakan pada pertemuan kedua. Calon pengawas kemudian meminta RPP yang sudah final untuk digandakan sebagai bahan kontrol pada observasi pertemuan kedua. Langkah 4. Observasi (Pengamatan Pembelajaran) Ke-2 Pada pertemuan kedua, guru Junior melaksanakan pembelajaran sama dengan tahapan pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan pertama. Guru memulai pembelajaran dengan menanyakan PR pertemuan lalu. Semua siswa berhasil menyelesaikan PR dengan tepat waktu, maka bersama-sama guru membahas PR tsb. Setelah semua siswa memahami jawaban yang benar dari PR yang telah mereka kerjakan, maka dengan demikian guru melanjutkan pembelajarannya berdasarkan RPP yang sudah dibuatnya. Secara umum, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan lebih baik dibanding pertemuan sebelumnya. Guru sudah memperbaiki sisi-sisi lemahnya dan mempertahankan bagian-bagian yang sudah bagus. Misalnya, Apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, dan pemberian motivasi dilaksanakan dengan baik. Guru mengaitkan pelajaran pertemuan pertama dengan pertemuan kedua. Guru lebih memotivasi siswa. Jika lebih giat belajar, semua siswa bisa mendapat nilai 100. Perbaikan lain adalah nampaklebih banyak siswa yang aktif dibanding pertemuan pertama. Usaha ini berhasil setelah guru lebih aktif memotivasi siswa sambil memberikan penjelasan-penjelasan materi yang dianggap sulit dipahami siswa.
95
Akhirnya guru menutup pembelajaran dengan terlebih dahulu bersamasama siswa menyimpulkan pelajaran pertemuan kedua yang diikuti dengan pemberian PR pada soal latihan yang ada pada buku paket siswa. Langkah 5. Pasca Observasi (Pertemuan Umpan Balik) Ke-2 Sebelum pelaksanaan refleksi pembelajaran pertemuan kedua dimulai, calon pengawas menghitung nilai kemampuan guru junior dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan kegiatan melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan hasil isian instrument penyusunan RPP dan observasi proses pembelajaran di kelas. Data hasil pertemuan ke-2 sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Penilaian RPP Pertemuan ke-2 No
Komponen RPP
Nilai
Keterangan
1
Identitas Mata Pelajaran
100
Amat Baik
2
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
100
Amat Baik
3
Perumusan Indikator
100
Amat Baik
4
Perumusan Tujuan Pembelajaran
100
Amat Baik
5
Pemilihan Materi Ajar
100
Amat Baik
6
Pemilihan Sumber Belajar
100
Amat Baik
7
Pemilihan Media Belajar
100
Amat Baik
8
Model Pembelajaran
100
Amat Baik
9
Metode Pembelajaran
100
Amat Baik
10
Skenario Pembelajaran
100
Amat Baik
11
Rancangan Penilaian Pembelajaran
83,33
Baik
Rerata Nilai
97,92
Kategori
Amat Baik
Berdasarkan data di atas hampir semua komponen RPP mendapat nilai 100, hanya satu komponen yang mendapat nilai 83,33 dengan katagori baik. Rerata nilai keseluruhan sebesar 97,92 atau katagori amat baik. Berikutnya 96
adalah penilaian terhadap pelaksanaan proses pembelajaran pada
pertemuan
ke-2. Tabel 3.6: Nilai Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke-2 NO
KEGIATAN
NILAI
A
KEGIATAN PENDAHULUAN
1
Melaksanakan kegiatan pendahuluan
4
2
Menyampaikan bahan pengait/apersepsi
4
3
Memotivasi peserta didik untuk melibatkan diri
3
dalampembelajaran 4
Menyampaikan informasi/ tujuan pembelajaran
4
B
KEGIATAN INTI
5
Menyajikan materi pembelajaran secara terstruktur
4
6
Menggunakan metode pembelajaran bervariasi sesuai
4
denganKD, materi, kemampuan peserta didik, situasi dan kondisi 7
Menggunakan alat bantu/media pembelajaran
3
8
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan yang
4
logis 9
Menggunakan waktu pembelajaran secara efektif dan efisien.
4
10
Menguasai materi pembelajaran
4
11
Mengorganisasikan peserta didik secara efektif
4
12
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
4
secaraaktif 13
Memfasilitasi peserta didik untuk berinteraksi guru
4
denganpeserta didik, peserta didik dengan peserta didik 14
Menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat peserta didik
4
15
Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan
4
serasi. 16
Menggunakan bahasa yang baik, benar, dan efektif
97
4
17
Melaksanakan penilaian selama proses
3
pembelajaranberlangsung C
KEGIATAN PENUTUP
18
Menyimpulkan pelajaran/rangkuman
19
Melaksanakan/ menyampaikan :
3
5) penilaian 6) umpan balik
3
7) refleksi 8) rencana pertemuan berikutnya
20
Memberikan / merencanakan tindak lanjut : 9) penugasan terstruktur 10) kegiatan mandiri tidak terstruktur
4
11) remidi 12) pengayaan Skor Perolehan
75
Ketercapaian
93,75%
Kategori
Amat Baik
Berdasarkan data di atas diperoleh nilai: (i) 93,75 % untuk kegiatan awal, (ii) 96,15% untuk kegiatan inti, dan (iii) 83,33% untuk kegiatan penutup. Nilai akhir kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada pertemuan kedua adalah 93,75%. Nilai 93,75% mengindikasikan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran termasuk kedalam kategori kemampuan Sangat Baik. Sama dengan refleksi pada pertemuan pertama, calon pengawas memuji pembelajaran yang telah dilaksanakan guru junior. Ada peningkatan dalam
pengelolaan
pembelajaran
dengan
memperoleh
hasil
kategori
kemampuan sangat tinggi. Berikutnya dikomentari bagian-bagian pembelajaran yang berhasil dipertahankan dan diperbaiki, misalnya apersepsi dan pemberian
98
motivasi dilaksanakan dengan baik. Guru mengaitkan pelajaran pertemuan pertama dengan pertemuan kedua. Guru lebih memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam prosespembelajaran melalui penggunaan media pembelajaran yang tepat, sehingga hasil tes pertemuan dua ini lebih banyak siswa yang mendapat nilai 100, walaupun ternyata masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai sedang. Jika lebih giat belajar, semua siswa bisa mendapat nilai 100. Perbaikan lain adalah nampak lebih banyak siswa yang aktif dibanding pertemuan pertama. Usaha ini berhasil setelah guru lebih aktif memotivasi siswa untuk fokus ketika proses pembelajaran berlangsung melalui kegiatan pemanfaatan alat peraga pembelajaran. Dengan penggunaan alat peraga pembelajaran ini, materi yang dianggap sulit menjadi lebih mudah untuk dipahami siswa, . Terakhir
disimpulkan
bagian-bagian
pembelajaran
yang
perlu
dipertahankan dan bagian-bagian yang masih perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki pada pembelajaran berikutnya. Calon pengawas berpesan agar pelaksanaan pembelajaran berikutnya lebih ditingkatkan lagi walaupun sudah tidak diobservasi oleh calon pengawas (peserta diklat cawas), kepala sekolah atau pengawas sekolah. 2. Waktu dan tempat pelaksanaan a. Waktu Supervisi Klinis Supervisi klinis ini dilaksanakan selama enam hari untuk dua kali kegiatan , yaitu: Kegiatan 1: tanggal 15 – 17 November 2021 Kegiatan 2: tanggal 23 – 25 November 2021 b. Tempat Supervisi Klinis Supervisi klinis terhadap guru junior dilaksanakan di sekolah sendiri, dimana calon pengawas selama ini bertugas sebagai Guru di SMA Negeri 1 Cilegon Banten. 3. Sasaran Pembinaan Sasaran kegiatan supervisi klinis ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini: 99
Tabel 3.7: Sasaran Kegiatan Supervisi Klinis NO
NAMA GURU
NIP
TUGAS MENGAJAR
(1) 1
(2)
(3)
Meili Widiyanti, S.Pd
(4)
198405232011012001
Kelas XI
2. Uswatun Hasanah, S.Pd
19850612 2010012013
Kelas X
3
199508102020122013
Kelas XI
Alfi Jahroina, S.Pd
4. Teknik Supervisi Teknik supervisi yang digunakan adalah teknik supervisi individual yaitu melaksanakan supervisi perseorangan terhadap guru junior. Calon pengawas hanya berhadapan dengan seorang guru. Pelaksanaan supervisi ini dilaksanakan
dengan
cara
calon
pengawas
datang
ke
kelas
untuk
mengobservasi guru junior. Tahapan pelaksanaan supervisi terdiri dari tiga tahap, yaitu: a) Tahap perencanaan. Pada tahap ini, calon pengawas merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas. b) Tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, calon pengawas mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung. c) Tahap refleksi dan tindak lanjut. Pada tahap ini, calon pengawas bersama guru junior merefleksi pelaksanaan pembelajaran dengan mendiskusikan kelebihan dan kekurangan. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya. 5. Capaian Target Keberhasilan Target dari kegiatan supervisi klinis ini adalah 3 (tiga) orang guru junior di SMA Negeri 1 Cilegon dalam perancangan model pembelajaran inovatif JIGMIGAL. 6. Hasil pelaksanaan pembinaan guru
100
Setelah dilakukan supervise terhadap guru junior sebanyak dua kali, makadiperoleh data hasil penilaian sebagai berikut: Tabel 3.8: Rekap Hasil Penilaian RPP Pertemuan ke-1 dan ke-2 Nilai No
Komponen RPP
Pertemua
Pertemua
n1
n2
100
100
1
Identitas Mata Pelajaran
2
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
66,67
100
3
Perumusan Indikator
33,33
100
4
Perumusan Tujuan Pembelajaran
100
100
5
Pemilihan Materi Ajar
66,67
100
6
Pemilihan Sumber Belajar
66,67
100
7
Pemilihan Media Belajar
100
100
8
Model Pembelajaran
66.67
100
9
Metode Pembelajaran
66.67
100
10
Skenario Pembelajaran
73,33
100
11
Rancangan Penilaian Pembelajaran
33,33
66,67
79,17
91,67
Cuku
Amat
p
Baik
Rerata Nilai Kategori
Berdasarkan data di atas terlihat jelas peningkatan kemampuan guru yang sangat signifikan dalam menyusun RPP. Pada pertemuan ke-1 rerata nilai yang diperoleh sebesar 79,17 meningkat menjadi 91,67 pada pertemuan ke-2. Peningkatannya sebesar 12,5 %. Begitupun dengan perolehan kategorinya, yang semula pada pertemuan ke-1 mendapat katagori cukup, menjadi katagori amat baik. Berikut ini rekap hasil penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran 101
yang telah dilakukan guru pada pertemuan ke-1 dan ke-2: Tabel 3. 9: Rekap Nilai Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 dan 2 NILAI NO
KEGIATAN
Pertemuan 1
Pertemuan 2
A
KEGIATAN PENDAHULUAN
1
Melaksanakan kegiatan pendahuluan
3
4
2
Menyampaikan bahan pengait/apersepsi
3
4
3
Memotivasi peserta didik untuk
2
3
3
4
3
4
3
4
melibatkan diridalam pembelajaran 4
Menyampaikan informasi/ tujuan pembelajaran
B
KEGIATAN INTI
5
Menyajikan materi pembelajaran secara terstruktur
6
Menggunakan metode pembelajaran bervariasi sesuai dengan KD, materi, kemampuan peserta didik, situasidan kondisi
7
Menggunakan alat bantu/media pembelajaran
2
3
8
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam
3
4
3
4
urutanyang logis 9
Menggunakan waktu pembelajaran secara efektif danefisien.
10
Menguasai materi pembelajaran
3
4
11
Mengorganisasikan peserta didik secara efektif
3
4
12
Memberi kesempatan kepada peserta didik
3
4
3
4
untukterlibat secara aktif 13
Memfasilitasi peserta didik untuk berinteraksi gurudengan peserta didik, peserta didik
102
dengan peserta Didik 14
Menunjukkan sikap terbuka terhadap
3
4
3
4
3
4
2
3
3
3
2
3
2
4
pendapatpeserta didik 15
Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi.
16
Menggunakan bahasa yang baik, benar, dan efektif
17
Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaranberlangsung
C
KEGIATAN PENUTUP
18
Menyimpulkan pelajaran/rangkuman
19
Melaksanakan/ menyampaikan : 1) penilaian 2) umpan balik 3) refleksi 4) rencana pertemuan berikutnya
20
Memberikan / merencanakan tindak lanjut : 5) penugasan terstruktur
NILAI NO
KEGIATAN
Pertemuan1 Pertemuan 2
6) kegiatan mandiri tidak terstruktur 7) remidi 8) pengayaan Skor Perolehan
55
75
Ketercapaian
68,75%
93,75%
103
Kategori
Cukup
Amat Baik
104
Berikut ini rekap perolehan nilai perencanaan pembelajaran(RPP) dan nilai pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2: Grafik 3.1: Rekap Nilai RPP dan Pelaksanaan Pembelajaran Pertemua 1 dan 2
Berdasarkan data di atas terlihat pada kegiatan supervise ke-1, calon pengawas melakukan penilaian terhadap RPP, diperoleh nilai sebesar 79,17% dengan katagori cukup, karena masih ditemukan kekurangan yaitu belum mencantumkan Kompetensi Dasar, indicator, serta penilaian belum dijelaskan bentuk
dan
jenis
penilaiannya.
Sedangkan
pada
observasi
proses
pembelajaranya diperoleh nilai sebesar 68,75% atau katagori cukup, karena pada pada proses pembelajaran, guru masih belum mengaitkan materi yang sedang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, guru belum menggunakan alat peraga pembelajaran yang lebih variatif, dan guru belum melakukan penilaian selama proses pembelajaran. Setelah dilakukan pembinaan dengan melihat hasil supervise kegiatan 1 sebagai tolak ukurnya, maka dilakukan kembali supervise klinis terhadap guru yang sama dengan Langkah-langkah yang sama seperti kegiatan 1
105
Pada kegiatan supervise ke-2 diperoleh hasil penilaian terhadap RPP sebesar 91,67% dengan katagori Sangat Baik. Guru dalam pembuatan RPP sudah mencantumkan Kompetensi Dasar dan indikator. Penilaian sudah dijelaskan bentuk dan jenisnya. Untuk hasil penilaian terhadap proses pembelajaran diperoleh hasil sebesar 93,75% dengan kategori Sangat Baik Dengan demikian hasil pembinaan untuk penyusunan RPP dari 79,17% menjadi 91,67%, peningkatannya sebesar 12,5%, sedangkan untuk proses pembelajaran dari 68,75% menjadi 93,75% , peningkatannya sebesar 25%. Untuk katagori peningkatannya dari cukup menjadi Sangat Baik, untuk penyusunan RPP maupun proses pembelajaran. 7. Tindak Lanjut Sebagai tindak lanjut dari kegiatan supervise akademik terhadap guru junior di SMA Negeri 1 Cilegon yang bernama Meili Widiyanti, S.Pd maka guru tersebut akan diikut sertakan dalam kegiatan In House Training tentang perancangan model pembelajaran inovatif supaya mampu untuk selalu melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan berbasis aktifitas. 8. Simpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan observasi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan berikut: a. Supervisi
akademik
dapat
meningkatkan
kemampuan
guru
dalam
melaksanakan perencanaan, proses, dan hasil pembelajaran. b. Peningkatan kemampuan guru melalui supervisi akademik dapat terjadi karena pembinaan guru secara individual membuat fokus calon pengawas pada peningkatan kelemahan-kelemahan guru pada kondisi awal. c. Pelaksanaan supervisi akademik secara rutin dan berkala dapat menjamin mutu pendidikan yang berkualitas di satuan pendidikan.
106
9. Rekomendasi a. Supervisi akademik perlu dilaksanakan secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. b. Pelaksanaaan supevisi akademik perlu direncanakan dengan matang agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. B. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Tugas pokok Kepala Sekolah berdasar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 (pasal 15 : 1) meliputi: a) tugas manajerial; b) akademik; dan c) melaksanakan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan. Salah satu bagian tugasnya adalah melakukan penilaian kinerja terhadap kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikanlainnya. 1. Persiapan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) Penilaian kinerja kepala sekolah yang dilaksanakan oleh pengawas sekolah bertujuan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam melaksanakan fungsifungsi manajerial dan supervisi/pengawasan pada sekolah yang dipimpinnya, memperoleh data hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai peminpin sekolah, menentukan kualitas kerja kepala sekolah sebagai dasar dalam promosi dan penghargaan yang diberikan kepadanya, menentukan program peningkatan kemampuan profesional kepalasekolah dalam konteks peningkatan mutu pendidikan pada sekolah yang dipimpinnya, menentukan program umpan balik bagi peningkatan dan pengembangan diri dan karyanya dalam konteks pengembangan karir dan profesinya. Penilaian kinerja terhadap kepala sekolah meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan/hasil.
a.
Perencanaan yang dilakukan meliputi:
107
1) Calon
pengawas
sekolah
menyusun
Rencana
Pengawasan
Manajerial (RPM). 2) Menyampaikan surat tugas dari Dinas Pendidikan Kota Bogor 3) Menyampaikan maksud dan tujuan dari tugas OJT kepada kepala sekolah untukmelaksanakan kegiatan PKKS 4) Menentukan sasaran kegiatan, yaitu PKKS dengan kepala sekolah,
Tenaga Adminstrasi Sekolah, operator sekolah, dan
bendahara BOS. 5) Mensosialisasikan jadwal pelaksanaan PKKS kepada sasaran PKKS. 6) Menyiapkan
instrumen,
meliputi
instrumen
PKKS
dan
instrumen monevpelaksanaan PKKS 7) Membuat daftar hadir pelaksanaan PKKS 8) Membuat surat keterangan melaksanakan tugas PKKS b. Pelaksanaan, meliputi: 1) Melakukan wawancara dengan kepala sekolah berkaitan dengan instrumentPKKS yang sudah dipersiapkan. 2) Melakukan telaah dokumen terhadap semua hasil kinerja kepala sekolah meliputisemua kompetensi kepala sekolah. 3) Melakukan wawancara dengan TAS, operator sekolah, dan bendahara BOS. 4) Menganalisis data hasil wawancara dan telaah dokumendengan memasukkan ke dalam instrumen penilaian kinerja kepala sekolah (PKKS) 5) Menyampaikan hasil PKKS kepada pengawas pembina untuk menentukanrencana tindak lanjut.
108
Sedangkan pelaksanaan kegiatan RTLPP dalam analisis PKG dilakukan denganmembuat perencanaan dan pelaksanaan sebagai berikut: a) Perencanaan: 1) Calon pengawas sekolah menyusun Rencana Pengawasan Manajerial (RPM). 2) Menentukan sasaran kegiatan, hasil PKG terhadap tiga orang guru dan meminta kepada guru-guru tersebut untuk menyiapkan hasil PKG formatif (evaluasi diri guru) di awal tahun 2021 dan hasil PKG Sumatif (yang sudah dinilai oleh kepala sekolah) di akhir tahun 2020. 3) Menyiapkan instrumen, meliputi instrumen analisis PKG dan monevpelaksanaan analisis PKG 4) Membuat daftar hadir pelaksanaan PKG terhadap 3 orang guru. 5) Membuat surat keterangan melaksanakan tugas menganalisis PKG b) Pelaksanaan: 1) Calon pengawas sekolah menelaah dan menganalisis hasil PKG, baik formatif (evaluasi diri guru) maupun sumatif (hasil penilaian dari kepala sekolah). 2) Mengidentifikasi masing-masing indikator dari setiap kompetensi yang masihbelum mencapai target (nilai 4) 3) Membuat kesimpulan hasil analisis PKG terhadap tiga guru. 4) Membuat rencana tindak lanjut dan rekomendasi bagi guru maupun sekolah. 2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan a. Waktu: Kegiatan PKKS dilaksanakan pada tanggal 1-2 Desember 2021. Sedangkan kegiatan analisis PKG dilaksanakan pada tanggal 29 s.d 30 November 2021. b. Tempat Pelaksanaan:
109
Pelaksanaan PKKS dan PKG di sekolah magang yaitu SMA Negeri 5 Cilegon Jalan Sunan Bonang Kecamatan Banjarnegara Cilegon Banten. 3. Sasaran Penilaian Kinerja a. Sasaran PKKS adalah Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Cilegonn jalan Sunan Bonang Kecamatan Banjarnegara Cilegon Banten. dengan didukung sumber data dari Tenaga Adminstrasi Sekolah, Operator Sekolah, Koordinator 8 SNP, dan Bendahara BOS. b. Sasaran analisis PKG adalah hasil PKG oleh kepala sekolah sebanyak 3 orang guru mata pelajaran dan I orang guru Bimbingan dan Konseling. 4. Pendekatan dan Metode a. Pendekatan Kegiatan PKKS maupun analisis PKG dilaksanakan dengan pendekatan autentik dan kolaboratif. b. Metode Metode yang digunakan dalam Analisis Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) ini adalah : wawancara, telaah dokumendengan teknik pengamatan dan pemantauan 1) Wawancara Untuk menjaga validitas data dilakukan kroscek data hasil pengamatan melalui wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah. Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara nara sumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber.
110
2) Study Dokumen Merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subyek penilaian dalam rangka memperoieh informasi terkait obyek penilaian 3) Pengamatan atau observasi Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penilaian 5. Hasil Penilaian Kinerja: a. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Penilaian Kinerja Kepala Sekolah dilakukan oleh calon pengawas sekolah
dengan menggunakan
aplikasi
PKKS
berdasarkan
Permendikbud No 15 Tahun 2018 yang menilai seluruh kompetensi Kepala sekolah. Kegiatan diawali dengan mengisi identitas kepala sekolah. Mengisi penilaian perilaku kepala sekolah dengan indikator orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, dan kerjasama. Hasil dari penilaian perilaku kerja kepala sekolah dengan nilai capaian rata-rata adalah 92,24 dalam kategori Sangat Baik. Adapun capaian setiap indikator perilaku ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
111
Tabel 3. 10: Nilai Perilaku Kerja Kepala Sekolah No.
Perilaku Kerja
Nilai
Kategori
1.
Orientasi Pelayanan
95,00
Sangat Baik
2.
Integritas
90,00
Baik
3.
Komitmen
92,86
Sangat Baik
4.
Disiplin
91,67
Sangat Baik
5.
Kerjasama
91,67
Sangat Baik
Jumlah
461,20
Rata-rata
92,24
Sangat Baik
nstrumen lain adalah isian yang berkaitan dengan pelaksanaan 8 SNP, yaitu strandar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Adapun nilai capaiannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.11: Nilai Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan No.
Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Nilai
1.
Standar Isi
100,00
2.
Standar Proses
100,00
3.
Standar Kompetensi Lulusan
88,58
4.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
89,71
5.
Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
83,14
6.
Standar Pengelolaan
76,39
7.
Standar Pembiayaan
91,50
8.
Standar Penilaian
95,36
Rata-rata
90,59 (Sangat Baik)
Adapun hasil capaian nilai sasaran kinerja kepala sekolah yang meliputi penilaian tugas manajerial, penilaian tugas supervise, 112
penilaian tugas kewirausahaan, dan penilaian tugas pengembangan profesi kepala sekolah adalah sebagai berikut: Tabel 3.12: Rekap Nilai Kinerja Kepala Sekolah SASARAN KERJA KEPALA
SKOR
SEKOLAH
SKOR
NIL
MAX
AI
Manajerial Kepala Sekolah
298,05
344
86,64
Supervisi Kepala Sekolah
63,00
84
75,00
Kewirausahaan Kepala Sekolah
22,43
24
93,46
Pengembangan Profesi Kepala
20,00
24
83.33
391.38
476
84,76
Sekolah Jumlah
Dari rekap nilai kerja kepala sekolah di atas, masih harus ditingkatkan pada supervise akademik dan pengembangan profesi kepala sekolah. Pada kompetensi supervisi kepala sekolah masih pada capaian 75,00, hal ini karena supervisi yang dilakukan belum maksimal,
kendalanya
karena
waktu
kepala
sekolah
yang
berbenturan dengan kegiatan yang lainnya seperti kegiatan rapat sehingga tindak lanjut hasil supervise belum dilaksanakan. Meningkatkan prestasi siswa pada lomba akademik dan non akademik masih harus ditingkatkan karena nilai capaian masih rendah, sekolah belum mendapatkan prestasi akademik baik tingkat kota maupun tingkat propinsi, sehingga perlu dilakukan pembinaan. Kompetensi yang lain yang perlu ditekankan adalah pada pengembangan profesi kepala sekolah nilai masih sangat rendah. Hal ini karena kepala sekolah jarang melakukan publikasi ilmiah atau gagasan ilmiah, berupa penelitian tindakan sekolah (PTS). menyusun buku , pedoman kepala sekolah, maupun membuat karya inovatif. Dari penilaian di atas dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini. Grafik 3.2: Nilai Kinerja Kepala Sekolah 113
Jika digambarkan dalam diagram lingkaran, nilai kinerja kepala sekolah di atasadalah sebagai berikut: Grafik 3.3: Nilai Kinerja Kepala Sekolah
Secara keseluruhan hasil penilaian kinerja kepala sekolah baik dari nilai kinerja, nilai perilaku, indeks kehadiran kepala sekolah, kategori baik dengan nilai 84,76. Nilai Prestasi Kinerja Kepala sekolah SMA Negeri 5 Cilegon ditunjukkan pada tabel berikut: 114
Tabel 3.13: Nilai Prestasi Kinerja Kepala Sekolah. Uraian
Nilai
Jumlah
NILAI SASARAN KERJA
84,76 x 60%
50,86
Prilaku Kerja Orientasi Pelayanan
90,00
Baik
Integritas
90,00
Baik
Komitmen
91.00
Sangat Baik
Disiplin
90,00
Baik
Kerjasama
90,00
Baik
Jumlah
451
Rata-Rata
90,2
NILAI PERILAKU
90,2 x 40%
Jumlah
86,94
Indeks Kehadiran Kepala Sekolah
100 %
Nilai Kinerja Kepala Sekolah
86,94
Sebutan
Baik
36.08
Pelaksanaan Penilaian kinerja Kepala Sekolah diakhiri dengan kegiatan monev yang dilakukan oleh mentor diklat calon pengawas sekolah dengan hasil baik sekali, yaitu nilai 100. Artinya semua perencanaan yang dibuat dalam kegiatan RTLPP Penilaian kinerja Kepala Sekolah dapat dilaksanakan oleh calon pengawassekolah dengan baik. b. Menganalisis Hasil PKG yang dilakukan Kepala Sekolah Pelaksanaan analisis dimulai dengan terlebih dahulu menganalisis Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), lalu dilanjutkan menganalisis hasil PKG dilakukan terhadap 3 orang guru SMA Negeri 5 Cilegon. Tiga orang guru tersebut adalah Devi Indriyani Hulatul Jannah, S.Ag , M.Pd, . dan Ani Inayati, S,Ag, M.Pd . Langkah-langkah dalam analisis Rencana PKB dan hasil PKG meliputi: melakukan rekap terhadap 115
hasil evaluasi diri guru untuk rencana PKB, rekap hasil PKG, membuat analisis tindak lanjut, dan melakukan perencanaan PKB terhadap ketiga guru tersebut sesuai dengan indikator komptensi yang harus ditingkatkan pada tahun depan, yaitu tahun 2022. Adapun rekap hasil PKG Formatif (evaluasi diri) untuk rencana PKB dari 3 orangguru tersebut adalah sebagai berikut. Tabel. 3.14: Rekap Hasil PKG Formatif (Evaluasi Diri Guru) Formatif Periode Penilaian
Sumatif
02 Januari s.d. 15 Januari
Kemajua
2020
√ Tahun 2020
n Nama Guru
Kompetensi
Devi I.
Hulatul
Ani Inayati
Jannah I
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1.
Guru merumuskan tujuan
2
4
4
2
4
4
2
4
3
3
3
3
pembelajaran dalam RPP sesuaidengan memperhatikan karakteristik peserta didik 2.
Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstualdan mutakhir
3.
Guru merencanakan kegiatanpembelajaran yang efektif
4.
Guru memilih sumber belajar/media
116
pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran Sub Total Nilai
9
15
14
93,75
87,5
%
%
Kinerja Perencanaan Pembelajaran Persentase II
56,25%
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF
A. Kegiatan Pendahuluan 5
Guru memulai
2
4
4
3
4
3
2
3
3
2
3
3
3
4
4
3
4
4
pembelajarandengan efektif B. Kegiatan Inti 6
Guru menguasai materi pelajaran
7
Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif
8
Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
9
Guru memicu dan/atau memeliharaketerlibatan siswa dalam pembelajaran
10 Guru menggunakan bahasa yangbenar dan
117
tepat dalam pembelajaran C. Kegiatan Penutup 11 Guru mengakhiri pembelajarandengan
3
4
3
18
26
24
92,86
85,71
%
%
2
4
4
Formatif
√
efektif Sub Total Nilai Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran yang Aktif danEfektif Perssentase I
64,29%
PENILAIAN PEMBELAJARAN
I I 12 Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik Periode Penilaian
Sumatif
02 Januari s.d. 15 Januari
Kemajua
2020
Tahun 2020
n Nama Guru
Kompetensi
Devi
Hulatul Jannah
118
Ani Inayati
13 Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk
2
3
3
3
3
3
7
10
10
58,33%
83,33
83,33%
memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalammencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP 14 Guru memanfatkan berbagai hasilpenilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya Sub Total Nilai Kinerja PenilaianPembelajaran Persentase
% TOTAL NILAI
3
KINERJA GURU
4
51
48
91,07
83,92
KONVERSI TOTAL NILAI KINERJA
60,71
GURU KE SKALA 100 (PERMENNEG PAN RAN RB NO 16 TAHUN 2009, PASAL
119
15) KATEGORI NILAI
Cukup
KINERJA GURU
Amat
Baik
Baik
Berdasarkan hasil evaluasi diri guru pada PKG formatif yang dipaparkan pada table di atas, maka dibuatlah rancangan PKB untuk masing-masing guru tersebut sesuai dengan kompetensi yang sudah dikuasainya. Guru bernama Devi Indriyani, baru mencapai nilai keseluruhan sebesar 60,71 atau katagori cukup. Persentase pencapaian perencanaan pembelajarannya sebesar 56,25% atau katagori kurang, pelaksanaan pembelajaran yang aktif sebesar 64,29% atau katagori cukup, dan penilaian pembelajaran sebesar 58,33% atau katagori kurang. Untuk guru yang bernama Hulatul Jannah S.Ag, M.Pd semua kompetensi guru yang harus dikuasainya telah tercapai, bahkan melebihi target karena telah mencapai katagori amat baik. Persentase pencapaian perencanaan pembelajarannya sebesar 93,75% atau katagori amat baik, pelaksanaan pembelajaran yang aktif sebesar 92,86% atau katagori amat baik, dan penilaian pembelajaran sebesar 83,33% atau katagori baik. Untuk guru bernama Ibu Ani Inayati,S.Ag, M.Pd, hanya tinggal sedikit kompetensi yang belum dikuasainya, dan telah mencapai katatori baik. Persentase pencapaian perencanaan pembelajarannya sebesar 87,5% atau katagori Baik, pelaksanaan pembelajaran yang aktif sebesar 85,71% atau katagori baik, dan penilaian pembelajaran sebesar 75% atau katagori cukup Berikut ini rekap rencana PKB 3 orang guru berdasarkan hasil analisis evaluasi diri (PKG formatif) di awal bulan Januari 2020: Tabel 3. 15: Rekap Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
120
Nomor Standar Sekolah:………………. Nama Sekolah: SMA N 5 Cilegon Kecamatan:
Provinsi: Banten
Ciwandan Tahun Ajaran: 2020/2021
N
Nama
o
Guru
Tanggal:
DIMENSI TUGAS
Publi
Penunj
Pelaks
UTAMA/INDIKATOR KINERJA
kasi
ang
anaan
GURU
Ilmia
pembel
tugas
h
ajaran
tamba
dan
berkual
han
Perenca
Pelaksanaan
Penilaia
naan
n
Kary
itas
a Inov atif 1 2 3 4 1
Devi
5 6 7 8 9 1
11 12 1
0
3
14
√ - - √
- - √ √ - -
-
√ √
√
- - - -
- - - - - -
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
Indriyani, S.Pd 2
Hulatul Jannah, S,Ag
-
√
M.Pd 3
Ani Inayati,
- - - -
- - - √ - -
-
-
√
-
√
S.Ag M.Pd Diketahui oleh:
Koordinator
Kepala Sekolah,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
121
Berdasarkan rekap di atas, maka akan dilakukan rencana PKB terhadap ketiga guru tersebut. Adapun rencana PKB yang akan dilaksanakan sesuai dengan nilai masing-masing guru pada setiap indikator kompetensi hasil PKG yang masih di belum mencapai standar. Guru bernama Devi Indriyani, S.Pd masih membutuhkan peningkatan kemampuan dalam penguasaan kompetensi standar seorang guru terutama kompetensi paedagogik, karena dari hasil evaluasi dirinya, masih banyakindicator dalam kompetensi paedagogik yang belum mencapai standar minimal baik, dan capaian nilai secara keseluruhan baru mendapat kategori cukup. Karena itulah untuk PKB ahun 2021 ini diarahkan kepenguasaan kompetensi guru untuk mencapai standar minimal baik. Untuk guru bernama Ani Inayati S.Ag M.Pd diarahkan pada kemampuan calon pengawasan publikasi ilmiah, karena sudah menguasai semua kompetensi paedagogik dengan baik. Untuk guru bernama Hulatul Jannah S.Ag M.Pd walaupun masih ada dua indicator dari kompetensi yang harus dikuasainya, tapi tahun ini diarahkan pada kemampuan calon pengawasan publikasi ilmiah, dengan asumsi guru tersebut dapat meningkatkan kompetensinya yang sedikit masih kurang. Maka untuk tahun 2021 ini Kepala Sekolah merencanakan pengembangan standar peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan beberapa kegiatan diantaranya workshop, Worshop, Pelatihan, mengirimkan guru untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan, serta mengikutkan guru pada kegiatan KKG di tingkat gugus dan kecamatan. Semua rencana tersebutdimasukkan ke Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS). Menjelang akhir tahun, yaitu sekitar bulan September-Desember dilaksanakan Penilain Kinerja Guru (PKG) sumatif. Rekap hasil PKG ketiga
122
gurudisajikan dalam table berikut: Tabel 3.16: Rekap Nilai Hasil PKG 3 Orang Guru Tahun 2021 Formatif Periode Penilaian
Sumatif
2 Januari s.d. 31 Desember
Tahun 2021
√
Kemajuan
2020
Nama Guru
Kompetensi
Devi
Hulatul
Ani
Indriyani
Jannah
Inayati
A. Pedagogis 1.
Menguasai
4
4
4
3
4
4
karakteristikpeserta didik 2.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaranyang mendididik
3.
Pengembangan kurikulum
4
4
4
4.
Kegiatan pembelajaran
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
yangmendidik 5.
Pengembangan potensi pesertadidik
6.
Komunikasi dengan pesertadidik
7.
Penilaian dan evaluasi
B. Kepribadian 8.
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
4
123
sosial,dan kebuadayaan nasional 9.
Menunjukkan pribadi
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
yangdewasa dan teladan 10 Etos kerja, tanggungjawabyang tinggi, rasa bangga menjadi guru C. Sosial 11 Bersifat inklusif, bertindakobyektif, serta tidak diskriminatif 12 Komunikasi dengan sesamaguru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan Masyarakat D. Profesional 13 Penguasaan materi, struktur,konsep dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu 14 Mengembangkan keprofesionalan melaluitindakan yang reflektif
124
Jumlah Nilai
46
52
50
82,1
92,86
89,2
4 Kriteria
Baik
9 Amat
Baik
Baik AKK
9,50
37,18
20,2 5
Berdasarkan hasil analisis PKG dan perencanaan PKB untuk ketiga guru tersebut, sekolah memberikan kesempatan pengembangan diri guru melalui kegiatan KKG Sekolah dan pelaksanaan workshop/Worshop. Berkaitan dengan kompetensi kepribadian dan sosial dikembangkan melalui pemberdayaan KKG Sekolah dengan melakukan diskusi bersama dengan mengundang guru senior yang memahami hal–hal yang menjadi kelemahan dari hasil perencanaan PKB setiap guru. Sedangkan yang berkaitan dengan pengembangan pada kompetensi pedagogis, khususnya indikator penilaian dan kompetensi professional dilaksanakan workshop oleh sekolah dengan mengundang nara sumber yang kompeten dalam bidang tersebut. Pelaksanaan analisis PKG terhadap tiga orang guru diakhiri dengan kegiatan monev yang dilakukan oleh mentor diklat calon pengawas sekolah dengan hasil baik sekali, yaitu nilai 100. Artinya semua perencanaan yang dibuat dalam kegiatan RTLPP Analisis PKG dapat dilaksanakan olek calon pengawas sekolah dengan baik. 6. Tindak Lanjut a. Hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) 1) Kepala sekolah harus meningkatkan kinerja untuk tahun-tahun berikutnya pada kompetensi supervise dan pengembangan profesi kepala sekolah. 2) Peningkatan yang lebih difokuskan adalah pada peningkatan tugas 125
supervisi karena masih pada katagori cukup (69,85). Tugas supervisi merupakan tugas yang sangat penting dalam mengelola pelaksanaan pembelajaran yang berorintasi kepada peserta didik. Sehingga guru harus dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan regulasi yang ada dengan dipantau supervisi olehkepala sekolah. 3) Kepala sekolah harus melaksanakan pengembangan profesinya dengan berusaha membuat PTS yang berkaitan dengan masalah utama
pembelajaran
disekolahnya.
Dengan
demikian
dapat
memberikan solusi dari masalah- masalah pembelajaran sehingga peserta didik mendapatkan hak belajar untuk mengembangkan minat, bakat dan potensinya di sekolah dengan nyaman, sejahtera, dan bahagia (student wellbeing). b. Analisis PKG terhadap 3 guru: 1) Pelaksanaan rencana PKB baik secara individu guru yang bersangkutan
dalam kegiatan
KKG
sekolah,
KKG
kecamatan. 2) Sekolah melaksanakan workshop dengan mengundang nara sumber yang kompeten di bidang teori belajar dan prinsipprinsip
pembelajaran
yang
mendidik
serta
dalam
peningkatan kompetensi profesional guru. 7. Simpulan a. Hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) Hasil penilaian kinerja kepala sekolah SMA Negeri 5 Cilegon tahun 2021 adalahsebagai berikut: 1) Nilai Perilaku Kerja sudah menunjukkan hasil sangat baik, yaitu 92,24 2) Nilai Kinerja dalam kategori baik, yaitu 84,76 3) Indeks kehadiran kepala sekolah adalah 100% 4) Hasil perhitungan nilai kinerja (60%) ditambah dengan nilai prilaku (40%), menunjukkan bahwa Nilai Prestasi
126
Kerja Kepala sekolah tahun adalah 86,94 dengan kategori Baik. Jika disajikan dalam bentuk diagram, hasil PKKS diatas adalah sebagai berikut: Grafik 3.6: Hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
b. Analisis PKG terhadap 3 guru 1) Kepala sekolah sudah melaksanakan PKB dan PKG dengan baik sesuai ketentuan. 2) Hasil PKG tiga orang guru sebagai berikut: Tabel 3.7 Rekap Nilai PKG
128
Hasil PKG ketiga guru dalam kriteria baik dan amat baik. Pada kondisi awal ketika diadakan evaluasi diri guru atau PKG formatif pada 3 orang guru, satuorang guru baru mencapai nilai rata-rata cukup, satu orang baik, dan satu orang lagi amat baik, sedangkan nilai yang harus dicapai
untuk
semua
guru
minimal
baik.
Setelah
diadakan
pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui kegiatan pembinaan dari pengawas sekolah dan kepala sekolah selamakurun waktu tersebut, maka ketika di akhir tahun diadakan PKG sumatif, guru yang semula memperoleh katagori nilai cukup dapat mencapai nilai baik. Beberapa indikator kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan professional yang belum mencapai target telah ditingkatkan dengan kegiatan PKB. Hal ini membuktikan rencana PKB telah dapat direalisasikan dengan baik dan mendapat hasil yang memuaskan. Sedangkan dua orang guru lainnya memang sudah mencapai nilai katagori baik dan amat baik, ketika di akhir tahun diadakan PKG formatif, nilai mereka semakin meningkat seiring denganpeningkatan kompetensinya. Adapun hasil analisis PK_BK SMA Negeri 5 disajikan dalam bentuk tabel sperti berikut : 129
NO
ASPEK/INDIKA
SK
TOR
OR
2
3
1 A.
PEDAGOGIK
1.
Menguasai teori
1.2
KEKUATAN
KELEMAHAN
4
5
REKOME
PROGRA
NDASI
M PKB
6
7
Guru aktif
Fasilitas ruang
Meminta
Lebih aktif
dan praktik
melaksanakan
bk yang kurang
bantuan
dalam
pendidikan.
bimb.
memadai
kepada
mengikuti
Kons.dengan
pihak
IHT
peserta didik
terkait
Guru aktif
seperti
melaksanakan
sarpras
MGB sekolah
untuk
dan kota
membenah
2.
i ruang bk agar lebih memadai 2.
Mengaplikasikan
2
Idem
Pemantauan
Bekerjasa
Lebih aktif
perkembangan
yang kurang
ma dengan
dalam
fisiologis dan
maksimal
pihak lain
mengikuti
psikologis serta
karena
(lembaga
kegaitan
perilaku konseli.
keterbatasan
Psikotes)
MGBK
Fasilitas ruang
Mengikuti
Aktif
pelayanan
bk yang kurang
seminar,
dalam
bimbingan dan
memadai
iht dan
mengikuti
workshop
kegiatan
interaksi dengan peserta didik 3.
Menguasai esensi
2
Idem
konseling jalur, jenis, dan jenjang
seminar
satuan pendidikan. B.
KEPRIBADIAN
4.
Beriman dan
5.
2
Guru
bertakwa kepada
melaksanakan
Tuhan Yang
kewajiban sesuai
Maha Esa.
keyakinan Nya
Menghargai dan
2
Guru telah
130
-
-
-
-
-
-
menjunjung tinggi
memiliki
nilai-nilai
karakter
kemanusian,
akhlakul
individualitas dan
karimah
kebebasan memilih. 6.
7.
Menunjukkan
2
Guru telah
-
-
-
Guru telah
Muncul nya
Membuat
Selalu
kinerja berkualitas
memiliki etos
titik jenuh
makalah
aktif dalam
tinggi.
kerja
dalam bekerja
integritas dan
memliliki
stabilitas
karakter,
kepribadian yang
tanggung jawab
kuat.
dan disiplin
Menampilkan
2
mengikuti kegiatan seminar, IHT dan Workshop
C.
SOSIAL
8.
Mengimplementa
2
Guru telah
Adanya sedikit
Bekerjasa
sikan kolaborasi
memiliki
kendala dalam
ma dengan
internal di tempat
kerjasama
berkolaborasi
waka
bekerja.
kesiswaan, wali kelas, guru mata pelajaran dan bk
9.
10.
Berperan dalam
Guru aktif
Adanya
Selalu aktif
Mengikuti
organisasi dan
melaksanakan
ksedikit
dalam
seminar
kegiatan profesi
MGBK sekolah
kendala dalam
mengikuti
MGBK
BK.
dan kota
mengikuti
MGBKM
dan
Mengimplementa
2
1
kegiatan
Lembaga
MGBK
Psikologi
Guru aktif
Adanya sedikit
Bekerjasa
Mengikuti
si kolaborasi antar
berkolaborasi
kendala dalam
ma dengan
seminar
profesi.
dengan
berkolaborasi
pihak lain
lembaga
seperti
psikologi
kesiswaaan, wali
131
D.
PROFESIONAL
11.
Menguasai
2
kelas dan orang
lembaga
tua
psikotes
Guru
-
Guru
konsep dan
mengetahui
Mapel dan
praksis asesmen
assement yang
Guru bk
untuk memahami
dibutuhkan oleh
kondisi,
siswa
kebutuhan dan masalah konseli. 12.
13.
Menguasai
2
Guru memahami
-
-
-
Guru memahami
Ketidaktepatan
Selalu aktif
Mengikuti
dan terampil
pencapaian
dalam
seminar
dalam
target sesuai
mengikuti
kegiatan
merancang
dengan rencana
MGBK
MGBK
Guru telah
Ketetidaktepata
Selalu aktif
Mengikuti
sikan program BK
melaksanakan
n pencapaian
dalam
seminar
yang
program bk
target secara
mengikuti
kegiatan
konprehensif
MGBK
MGBK
Guru telah
Kurang
Guru
-
dan hasil kegiatan
melaksanakan
maksimal
BK.
proses dan hasil
dalam hasil -
-
-
Guru menguasai
Ketidak
Lebih aktif
-
konsep dan
konsep praktis
maksimalan
dalam
praksis penelitian
bk
dalam
mengikuti
melaksanakan
seminar
kerangka teoritik
teori dan praktek
dan praksis BK.
bk
Merancang
2
program BK.
program bk 14.
Mengimplementa
2
komprehensif. 15.
Menilai proses
1
kegiatan bk 16.
17.
Memiliki
2
Guru memliki
kesadaran dan
etika
komitmen
professional
terhadap etika
dalam
professional
menangani bk
Menguasai
1
dalam BK.
penelitian
132
JUMLAH SKOR NILAI (%)
PREDIKAT 8. Rekomendasi a. Hasil penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) 1) Kepala Sekolah
meningkatkan intensitas
pemeriksaan
perencanaanpembelajaran yang disusun oleh guru 2) Kepala
Sekolah
akademik/kunjungan
meningkatkan kelas
untuk
intensitas mengetahui
supervisi penampilan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru sebagai bentuk implementasi penyusunan RPP. 3) Kepala Sekolah meningkatkan kinerjanya untuk masing-masing kompetensi agar dari tahun ke tahun semakin meningkat. 4) Kepala sekolah melakukan inovasi-inovasi dalam melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan iklim dan budaya kerja sekolah yang nyaman bagi semua warga sekolah, sehingga mencapai hasil pendidikan yang baik. b. Analisis PKG terhadap 3 orang guru 1) Kepala sekolah selalu memotivasi, menciptakan iklim dan budaya kerja guruyang nyaman dan kondusif serta memberikan teladan 2) Sekolah memberikan kesempatan dan memfasilitasi kepada guru untuk mengikuti pengembangan diri dalam kegiatan KKG Sekolah maupun KKG tingkat kecamatan dan tingkat Kabupaten. 3) Sekolah melaksanakan workshop dengan bimbingan pengawas binaan untuk meningkatkan kompetensi pedagogis dan professional guru. C. Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Profesional Guru dan/atau KS sesuai dengan masalah utama pembelajaran 1. Deskripsi Persiapan Bimlat
133
SMA Negeri 1 Cilegon selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Terlebih lagi tuntutan mutu pembelajaran dewasa ini yang mengharuskan guru untuk menguasai kompetensinya secara mumpuni. Oleh karena itulah maka dipandang perlu untuk untuk menyelenggarakan Bimbingan dan pelatihan (Bimlat). Salah satu Bimlat yang akan dilaksanakan adalah berkaitan dengan peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan alat peraga pembelajaran, terutama pada muatan pelajaran matematika sekolah dasar. Bimbingan dan pelatihan ini akan dilaksanakan sehubungan masih banyaknya guru yang belum memanfaatkan alat peraga pembelajaran terutama pada muatan pelajaran matematika. Sedangkan pemanfaatan alat peraga dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan, mengingat muatan pelajaranmatematika bagi peserta didik usia sekolah dasar, dianggap sesuatu yang abstrak. Peserta didik akan kesulitan memahami konsep matematika itu sendiri, karena itulah dibutuhkan alat peraga pembelajaran yang akan mempermudah mereka untuk memahami konsep yang masih abstrak tersebut. Adapun Langkah-langkah dalam kegiatan ini adalah: 1. Persiapan 2. Pelaksanaan Bimlat 3. Refleksi dan Tindak Lanjut Uraian Langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Persiapan Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat persiapan adalah sebagai berikut: 1) Diadakan rapat kecil terdiri dari beberapa orang guru dan staff yang akan menjadi panitia bimlat. Hasil dari rapat tersebut adalah terbentuknyasusunan kepanitaan Bimlat sebagai berikut: Penanggung Jawab
: Drs. Agus Pancasusila, M.Pd
(Kepala Sekolah) Ketua Pelaksana
: Tutik Ambarwati, M.Pd 134
Sekretaris
: Irwan Rosadi, S,Pd
Seksi Konsumsi
: Nuryanti, SE
2) Mempersiapkan instrument Bimlat yang terdiri dari : instrument perencanaan kegiatan Workshop, penyelenggaraan kegiatan Workshop, observasi kegiatan Workshop, penilaian kegiatan workshop, evaluasi narasumber workshop, evaluasi diri peserta sebelum kegiatan, evaluasi diri peserta setelah kegiatan, dan monev kegiatan workshop. 3) Membuat surat undangan Bimlat untuk pengawas Pembina dan peserta yangterdiri dari guru-guru SMA Negeri 1 Cilegon 4) Mempersiapkan logistik untuk kebutuhan Bimlat, seperti LCD, lap top, sound system, ATK, dll 5) Merencanakan dokumentasi, konsumsi, dan kebutuhan lainnya untuk kebutuhan Bimlat Dalam kesempatan itu pula ditentukan narasumber utama Bimlat yaitu Calon Pengawas Sekolah. Calon Pengawas menjabat sebagai kepala sekolah di sekolah tempat dilaksanakan Bimlat ini. Selain narasumber utama yaitu Calon Pengawas Sekolah, juga akan dibantu oleh beberapa orang guru yang ditunjuk sebagai tutor sebaya yang akan membantu narasumber mendampingi temanteman guru. Guru yang ditunjuk sebagai pendamping dalam kegiatan tutor sebaya ini adalah guru yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan teman-temannya. b. Pelaksanaan Bimbingan dan Pelatihan Pelaksanaan kegiatan Workshop dilaksanakan pada hari Rabu-Jumat, tanggal 25-27 November 2021 bertempat diruang Arsip SMA Negeri 1 CIlegon Bante.( daftar hadir terlampir). Hari pertama kegiatan diawali dengan registrasi peserta. Setelah semua peserta hadir dan waktu menunjukkan untuk dimulai nya acara sesua jadwal yang telah disusun, maka acara segera dimulai. Acara
pertama
adalah 135
pembukaan
oleh
ketua panitia,
menyampaikan laporan kegiatan bimlat ini. Berikutnya adalah sambutan dari kepala sekolah SMA Negeri 1 Cilegon. Acara pembukaan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Irwan Rosadi, S.Pd. Setelah istirahat siang dilanjut dengan penyajian materi oleh narasumber. Setelah seluruh materi tersampaikan diadakan
praktik
terbimbing
berupa
perancangan
model
pembelajaran Jigsaw, hingga waktu habis di hari pertama itu. Acara dilanjut esok harinya. Dimulai dengan registrasi, dilanjut praktikmandiri dan berkelompok dipandu oleh narasumber. Setelah semua kelompok praktik mandiri ditiap kelompoknya, kegiatan
selanjutnya
adalah
presentasi.
Setiap
kelompok
mempresentasikan hasil alat peraga buatannya di depan semu peserta. Setiap selesai presentasi satu kelompok, peserta lain yang tidak tampil diberi kesempatan untuk memberi tanggapan terhadap penampilan kelompok tadi. Begitu seterusnya sampai semua kelompok kebagian tampil. Kegiatan yang paling akhir adalah refleksi, yang dilakukan secara bersama-sama antara semua peserta, narasumber dan observer. c. Observasi (pengamatan) Kegiatan Workshop Pada tahap ini obsever melakukan pengamatan langsung terhadap aktivitas yang dilakukan oleh narasumber maupun peserta, selama
proses Bimlat
berlangsung,
dengan
menggunakan
instrument yang telah disediakan. Instrument yang telah disusun diperuntukkan beberapa jenis kegiatan dan tujuan pengamatan selama bimtek. Ada instrument khusus untuk observer, dan ada instrument khusus untuk peserta. Untuk observer, instrumen observasi pertama adalah tentang perencanaan kegiatan Worshop, ke dua adalah instrument penyelenggaraan Worshop, instrument ketiga adalah tentang observasi pelaksanaan kegiatan, dan instrument monitoring dan evaluasi kegiatan Worshop. Untuk pesertadisediakan instrument evaluasi diri peserta sebelum kegiatan
136
(Pre Test) dan instrument evaluasi diri peserta setelah kegiatan (Post Test), dan instrument penilaian terhadap narasumber. 2. Waktu dan Tempat a. Waktu Pelatihan Berikut ini adalah waktu dilaksanakannya pelatihan: Hari / Tanggal
: 25-27 November 2021
Waktu Kegiatan
: Pukul 09.00 – 16.00
Kegiatan Pembimbingan dan Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari. Kegiatan teori, praktik terbimbing dan praktik mandiri, semuanya dilaksanakan secara luring. Berikut ini jadwal kegiatannya: Tabel 3.17: Jadwal Kegiatan Bimlat
WAKTU
KEGIATAN
KOORD / PJ
Hari Pertama: Rabu, 23 November 2021 09.00-10.00
Registrasi peserta
10.00-10.30
Pembukaan : 1.
Pembukaan
2.
Sambutan
Panitia Seksi Acara Kepala
SMA N 1 Cilegon 10.30-12.00
Paparan
Materi;
Pembelajaran
Model Inovatif
Notulis : Uswatun Hasanah, S.Pd
JIGSAW 12.00-13.30 13.30-16.00
Moderator : Irwan Rosadi, S.Pd
ISHOMA Paparan Materi; Model
Moderator
Pembelajaran Inovatif
:
Irwan
Rosadi,
S.Pd Notulis : Uswatun Hasanah,
JIGSAW
S.Pd Hari Kedua: Kamis, 24 November 2021 09.00-10.00
Moderator
Pemaparan tentang :
137
:
Irwan
Rosadi,
Perancangan
Model
S.Pd
Pembelajaran Inovatif MIND
Notulis : Uswatun Hasanah, S.Pd
MAPPING 10.00- 10.30
Coffee Break
10.30-12.00
Pemaparan tentang : Perancangan Pembelajaran
Moderator Model
Irwan
Rosadi,
S.Pd
Inovatif
Notulis : Uswatun Hasanah, S.Pd
GALLERY WALKING 12.00-13.30 13.30- 16.00
:
ISHOMA Diskusi Terpumpun
Irwan Rosadi, S.Pd
Hari Ketiga Jum’at, 25 November 2021 09.00- 11.30
Praktek Penerapan Model
Irwan Rosadi, S.Pd
Pembelajaran Inovatif JIGMIGAL 11.30-13.30
ISHOMA
13.30-15.00
Refleksi
15.00-15.30
Penutupan
Irwan Rosadi, S.Pd
b. Tempat Pembimbingan dan Pelatihan Kegiatan Pembimbingan dan Pelatihan ini dilaksanakan di ruang Arsip SMA Negeri 1 Cilegon. 3. Sasaran Pembimbingan dan Pelatihan Sasaran pembimbingan dan pelatihan ini adalah sepuluh orang guru mata pelajaran. 4. Pendekatan dan Metode a. Pendekatan Pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan alat peraga pembelajaran matematika ini adalah pendekatan secara kooperatif dan kolaboratif: 1) Kooperatif yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok 138
untuk kepentingan bersama (mutual benerfit). Dalam kegiatan ini pembentukan kelompok berdasarkan tingkatan kelas, sehingga guru yang mengajar di tingkat kelas yang sama membentuk kelompok yang sama. Hal ini berlaku untuk guru kelas 1 sampai 6. 2) Kolaboratif yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas dimana setiap peserta bimlat saling mengisi dan melengkapi. Setiap kelompok guru dalam tingkatan kelas, dari kelas 1 sampai kelas 6, saling bekerjasama memetakan kompetensi dasar mata pelajaran matematika di kelas masing-masing, mengidentifikasi alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran matematika, berdiskusi cara
menggunakan
alat
peraga
yang
dimiliki
sekolah,
dan
bereksperimen membuat alat peraga pembelajaran matematika dengan memanfaatkan barang bekas pakai, lalu mempresentasikannya di depan semua peserta bimlat dan narasumber. Berikut ini Langkahlangkah metode kolaboratif: a) Pemaparan materi dari narasumber, yaitu calon pengawas sekolah b) Kegiatan
diskusi
dan
tanya
jawab
untuk
memecahkan
permasalahan, ketidakpahaman, dan saling tukar pengalaman berdasarkan materi yang telah dipaparkan narasumber. c) Kegiatan Dikusi Terpumpun dilakukan dengan cara narasumber membagikan
Lembar
Kerja
(LK)
dan
peserta
pelatihan
mengerjakan tugas tersebut. Narasumber membimbing peserta dalam mengerjakan tugas tersebut. d) Kegiatan
Presentasi
dilakukan
oleh
peserta
bimlat
untuk
mempresentasikan hasil kerja mereka. b. Metode Metode Pembimbingan dan Latihan ini adalah Worshop. Kegiatan ini pelaksanaanya diatur sesuai dengan kebutuhan peningkatan kompetensi guru. Dengan demikian, peserta workshop yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon hanya diikuti oleh sepuluh gurusaja. 5. Target Keberhasilan 139
Target Keberhasilan Bimlat ini antara lain: a) Guru memahami merancanmode pebelajaran b) Guru mampu menerakanmodel pembeljaran inovatf 6. Hasil Pelaksanaan Bimlat Hasil pelaksanaan bimlat dapat diketahui dari data-data yang terkumpul padapenilaian menggunakan beberapa instrument, sebagai berikut: 1) Penilaian oleh peserta (guru) Berikut ini hasil penilaian yang dilakukan oleh peserta (guru) dengan menggunakan penyelenggaraan
3
(tiga)
buah
workshop,
instrument,
insturmen
yaitu
evaluasi
instrument
diri
sebelum
pelaksanaan Worshop (pre test), dan instrument evaluasi diri setelah pelaksanaan Worshop, dengan hasil sebagai berikut: a) Hasil Penilaian Penyelenggaraan Worshop (oleh guru) Tabel 3.18: Rekap Penilaian Instrumen Penyelenggaraan Worshop No
Nama Guru
Kriteria Nilai
Keterangan
K
C
B
AB
1
Meili WIdianti, S.Pd
-
-
-
√
2
Uswatun Hasanah, S.Pd
-
-
-
√
K = Kurang
3
Hj. Enda Sri Handayani,
-
-
√
-
C = Cukup B = Baik
M.Pd 4
Alfi Jahroina, S.Pd
-
-
√
-
AB = Amat
5
Dra. Hj. Bairia, M.Pd
-
-
-
√
Baik
6
Dra. Hj. Sriyati, M.Pd
-
-
-
√
7
Rina Agustina Koswara,
-
-
√
-
S.Pd 8
Rachma Deni Larestu SE
-
-
√
-
9
Idha Nur Afita, S.Pd
-
-
√
-
10
Ratu Aine Muliawati,S.Pd
-
-
√
-
140
No
Nama Guru
Kriteria Nilai K
C
B
AB
6
6
Jumlah Persentase
Keterangan
50% 50%
Rekap di atas merupakan penilaian dari peserta tentang pelaksanaan Worshop. Dari sepuluh orang guru, 4 orang (50%) mengatakan penyelenggaraan Worshop ini baik, dan 6 orang lainnya (50%) mengatakan amat baik. b) Hasil Evaluasi Diri Guru sebelum Kegiatan Worshop (pre test) Hasil evaluasi diri guru pada kegiatan sebelum mulai Worshop disajikan dalambeberapa cara diantaranya: Tabel 3.19: Hasil Penilaian Evaluasi Diri pada Kegiatan Sebelum Worshop No
Nama Guru
Prosentase
Keterangan
Pencapaian Nilai
Kategori
1
Meili WIdianti, S.Pd
83,33%
Baik
2
Uswatun Hasanah, S.Pd
39,58%
Kurang
3
Hj. Enda Sri Handayani,
58,33%
Cukup
M.Pd 4
Alfi Jahroina, S.Pd
37,50%
Kurang
5
Dra. Hj. Bairia, M.Pd
50,00%
Kurang
6
Dra. Hj. Sriyati, M.Pd
47,91%
Kurang
141
7
Rina Agustina Koswara,
66,67%
Cukup
S.Pd 8
Rachma Deni Larestu SE
50,00%
Kurang
9
Idha Nur Afita, S.Pd
79,16%
Baik
10
Ratu Aine Muliawati,S.Pd
66,67%
Cukup
Jika disajikan dalam bentuk grafik, data di atas sebagai berikut: Grafik 3.8: Hasil Penilaian Evaluasi Diri pada Kegiatan Sebelum Worshop
Untuk mempermudah memahami data di atas, maka dilakukan perekapan pada hasil evaluasi diri guru pada kegiatan sebelum Worshop atau pre test. Tabel 3.20: Rekap Hasil Evaluasi Diri Sebelum Kegiatan Worshop No
Nama Guru
Kriteria Nilai
Keterangan
K
C
B
AB
1
Meili WIdianti, S.Pd
-
-
√
-
2
Uswatun Hasanah, S.Pd
-
-
√
-
K = Kurang
3
Hj. Enda Sri Handayani,
-
-
√
-
C = Cukup
142
M.Pd
B = Baik
4
Alfi Jahroina, S.Pd
-
√
-
-
5
Dra. Hj. Bairia, M.Pd
-
√
-
-
6
Dra. Hj. Sriyati, M.Pd
√
-
-
-
7
Rina Agustina Koswara,
√
-
-
-
AB = Amat Baik
S.Pd 8
Rachma Deni Larestu SE
√
-
-
-
9
Idha Nur Afita, S.Pd
-
√
-
-
10 Ratu Aine Muliawati,S.Pd
√
-
-
-
5
3
4
41,67%
25%
33,33 %
Jumlah Persentase
Rekap di atas merupakan pemahaman guru tentang manfaat alat peraga pembelajaran. Sebelum dimulai kegiatan Worshop, dari 12 orang guru, orang (41,67%) masih kurang paham, 3 orang (25%) baru mencapai cukup paham, dan 4 orang (33,33%) sudah baik dalam pemahamannya, Tidak ada guru yang mendapat nilai amat baik dalam pemahaman manfaat alat peraga pembelajaran. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan rekap capaian kemampuan guru tentang pemanfaatan alat peraga sebelum kegiatan dilaksanakan. Berdasarkan data di atas, rata-rata kemampuan guru dalam memanfaatkan alat peraga pembelajaran matematika masih sangat rendah yaitu baru sebesar 61,63%. Atas dasar itulah maka perlu diadakan Bimlat tentang pemanfaatan alat peraga pembelajaran untuk 10 (seuluh) orang guru. c) Hasil Evaluasi Diri setelah Kegiatan Worshop Seperti kegiatan evaluasi diri sebelum kegiatan Worshop, pada kegiatan evaluasi diri setelah Worshop dilaksanakan, juga disajikan dalam beberapa data,diantaranya:
143
Tabel 3.21: Hasil Penilaian Evaluasi Diri pada Kegiatan Setelah Worshop No
Nama Guru
Guru
Prosentase Pencapaian Keterangan
Kls
Nilai
Kategori
1
Meili WIdianti, S.Pd
97,91%
Amat Baik
2
Uswatun Hasanah,
81,25%
Baik
95,83%
Amat Baik
S.Pd 3
Hj. Enda Sri Handayani, M.Pd
4
Alfi Jahroina, S.Pd
93,75%
Amat Baik
5
Dra. Hj. Bairia, M.Pd
89,58%
Amat Baik
6
Dra. Hj. Sriyati, M.Pd
89,58%
Amat Baik
7
Rina Agustina
97,91%
Amat Baik
95,83%
Amat Baik
Koswara, S.Pd 8
Rachma Deni Larestu SE
9
Idha Nur Afita, S.Pd
97,91%
Amat Baik
10
Ratu Aine
95,83%
Amat Baik
Muliawati,S.Pd Rata-
94,27
rata
%
Jika disajikan dalam bentuk grafik, data di atas sebagai berikut: Grafik 3.9: Hasil Penilaian Evaluasi Diri pada Kegiatan Setelah
144
Worshop Berikut ini rekap katagori evaluasi diri guru pada kegiatan setelah Worshop: Tabel 3.22: Rekap Hasil Evaluasi Diri Setelah Kegiatan Worshop No
Nama Guru
Kriteria Nilai
Keterangan
K
C
B
AB
1
Meili WIdianti, S.Pd
-
-
-
√
2
Uswatun Hasanah, S.Pd
-
-
√
-
K = Kurang
3
Hj. Enda Sri Handayani,
-
-
-
√
C = Cukup
M.Pd 4
Alfi Jahroina, S.Pd
-
-
-
√
5
Dra. Hj. Bairia, M.Pd
-
-
-
√
6
Dra. Hj. Sriyati, M.Pd
-
-
-
√
7
Rina Agustina Koswara,
-
-
-
√
B = Baik AB = Amat Baik
S.Pd 8
Rachma Deni Larestu SE
-
-
-
√
9
Idha Nur Afita, S.Pd
-
-
-
√
10
Ratu Aine
-
-
-
√
1
11
8,33%
91,67
Muliawati,S.Pd Jumlah Persentase
%
Data di atas merupakan pemahaman guru tentang manfaat alat peraga pembelajaran. Setelah penyelenggaraan Worshop, dari 12 orang guru, 1 orang (8,33%) mengatakan pemahamannya menjadi baik , dan 11orang (91,67%) mengatakan pemahamannya menjadi amat baik. Adapun penilaian yang dilakukan observer (pengawas pembina) terdiri dari evaluasi perencanaan kegiatan Worshop, evaluasi pelaksanaan kegiatan Worshop (observasi), dan evaluasiterhadap narasumber, dengan hasil sebagai berikut:
145
d) Evaluasi Persiapan Penyelenggraan Worshop (oleh observer) Tabel 3.23: Hasil Evaluasi Persiapan Worshop No
Uraian Kegiatan
Katagori Nilai 1
2
3
4
1
Penyusunan rencana kegiatan
-
-
-
√
2
Penentuan materi Worshop
-
-
-
√
3
Pembentukan panitia Worshop
-
-
-
√
4
SK kepanitian kegiatan
-
-
-
√
Worshop 5
Penentuan nara sumber
-
-
-
√
6
Koordinasi dengan teman
-
-
-
√
-
-
-
√
sejawat 7
Kett :
Daftar hadir kegiatan Skor Perolehan
28
Skor Maksimal
28
Prosenta
100
se
%
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik
Dari 7 item uraian kegiatan dengan skala skor 1 – 4 , observer memberi skor4 untuk semua item, maka nilai sempurna 100% atau katagori amat baik
146
e) Evaluasi Pelaksanaan Worshop (oleh observer) Tabel 3.24: Hasil evaluasi pelaksanaan Worshop No
Uraian Kegiatan
Katagori Nilai 1
2
3
4
1
Mengawal pelaksanaan Worshop
-
-
-
√
2
Memfasilitasi Kegiatan Worshop
-
-
-
√
3
Memberikan kesempatan kepada
-
-
-
√
guru dalamkegiatan Worshop 4
Memberi pendampingan kepada guru
-
-
-
√
5
Menindaklanjuti hasil kegiatan
-
-
√
-
Worshop Skor
19
Perolehan Skor
20
Maksimal Prosentase Kett:
1 = Kurang
95%
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik
Dari 5 item uraian kegiatan dengan skala skor 1 – 4, observer memberi skor4 untuk empat item dan skor tiga untuk 1 item, maka secara keseluruhan kategori amat baik.
147
f) Hasil Evaluasi terhadap Narasumber Tabel 3.25: Hasil evaluasi terhadap narasumber No
Uraian Kegiatan
Katagori Nilai 1
2
3
4
1
Penguasaan materi
-
-
√
2
Sistematika penyajian
-
-
3
Kemampuan menyajikan materi
-
-
√
4
Relevansi materi
-
-
√
5
Penggunaan media mengajar
-
-
6
Kualitas materi Worshop
-
-
7
Penggunaan bahasa
-
-
8
Kemampuan menanggapi peserta
-
-
9
Ketuntasan materi
-
-
10
Kemampuan memandu diskusi
-
-
√
√ √ √ √ √ √ 12
Skor
24
36
Perolehan Skor
40
Maksimal Prosentase Kett:
1 = Kurang
90%
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik
Dari 10 item uraian kegiatan dengan skala skor 1 – 4, observer memberi skor 3 untuk empat item uraian kegiatan, dan skor 4 untuk enam item uraian kegiatan, maka secara keseluruhan kategori amat baik.
148
g) Terakhir, adalah penilaian yang dilakukan oleh mentor dengan menggunakan instrument Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Worshop, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3.26: Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Worshop No
Uraian Kegiatan
Prosentase
1
Persiapan
100%
2
Pelaksanaan
100%
3
Hasil
100% Rerata Prosentase
100%
Dari 28 item uraian kegiatan yang dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu persiapan, pelaksanaan, dan hasil, dengan option antara ya atau tidak,mentor memberikan mencentang “ya” untuk semua item, sehingga persentase nilai 100% atau katagori amat baik. 7. Tindak Lanjut Setelah dilaksanakan kegiatan bimlat ini maka rencana tindak lanjutnya adalah: a) Kegiatan mandiri guru dalam kelompok tingkatan kelas berupa diskusi, tanya jawab, demonstrasi, pemodelan, tentang alat peraga pembelajaran matematika b) Membuat jadwal kegiatan kunjungan antar kelas untuk melihat/menginventarisir
alat
peraga
pembelajaran
yang
dimiliki/telah dibuat oleh setiap guru kelas. c) Membuat jadwal monitoring dan evaluasi internal dalam pemanfaatan alat peraga pembelajaran matematika di setiap kelas (Kepala sekolah akan menugaskan beberapa guru senior sebagai petugas monev internal)
149
8. Simpulan Kegiatan bimbingan dan pelatihan ( Bimlat ) sangat bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi guru, hal ini terbukti dari hasil yang telah dicapai berdasarkan data evaluasi diri guru sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan Worshopsebagai berikut: Tabel 3.27: Rekap Hasil Evaluasi Diri Guru Sebelum dan Setelah Worshop Prosentase Pencapaian No
Nama Guru
Gur
Sebelum
Sesud
u Kls
ah Nilai
Kateg
Nilai
ori 1
Meili WIdianti, S.Pd
2
Uswatun Hasanah, S.Pd
3
Hj. Enda Sri Handayani, M.Pd
4
Alfi Jahroina, S.Pd
5
Dra. Hj. Bairia, M.Pd
6
Dra. Hj. Sriyati, M.Pd
7 8
39,58 58,33 37,50
47,91
Kurang Kurang
Amat
14,58%
%
Baik
81,25
Baik
41,67%
Amat
37,50%
95,83 93,75 89,58 %
Kurang
89,58 %
Cukup
97,91 %
Kurang
% 79,16
97,91
%
%
50,00
Kategor tan i
%
%
%
S.Pd
Cukup
% 50,00
Peningka
%
%
Koswara, S.Pd
Idha Nur Afita,
Kurang
%
66,67
Rachma Deni
Baik
%
Rina Agustina
Larestu SE 9
83,33
Besar
95,83 %
Baik
%
97,91 %
150
Baik Amat
56,25%
Baik Amat
39,58%
Baik Amat
41,67%
Baik Amat
31,24%
Baik Amat
45,85%
Baik Amat Baik
18,75%
10 Ratu Aine
66,67
Muliawati,S.Pd
Cukup
%
95,83 %
Amat
29,16%
Baik
Rata-
61,63
94,27
rata
%
%
32,64%
Jika disajikan dalam bentuk grafik data di atas adalah sebagai berikut: Grafik 3.10: Rekap Hasi Evaluasi Diri Guru Sebelum dan Setelah Worshop
Berdasarkan data di atas, hasil evaluasi diri guru tentang perancangan model pembelajaran inovatif JIGMIGAL, pada awal sebelum dimulai bimlat nilai rata-rata sebesar 61,63%. Setelah dilakukan pembimbingan pada kegiatan Worshop maka nilai evaluasi diri guru menjadi rata-rata sebesar 94,27%. Hal ini membuktikan telah terjadi peningkatan sebesar 32, 64% dari kondisi awal sebelum pembimbingan dibanding dengan kondisi setelah dilaksanakannya pembimbingan dan pelatihan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan pelatihan melalui kegiatan Worshop sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru tentang alat pembelajaran matematika.
151
Dengan demikian dapat disimpulkan hasil dari Bimlat ini adalah sebagai berikut: a. Guru 100% memahami model pembelajaran JIGMIGAL b. Guru 100 % mampu merancang model pembelajaran inovatif JIGMIGAL c. Guru 100% dapat menerapkan model pembelajaran inovatif JIGMIGAL 9. Rekomendasi Berdasarkan hasil bimbingan dan pelatihan guru tentang perancangan model pembelajaran inovatif ‘JIGMIGAL’ maka calon pengawas sekolah perlu menyampaikan rekomendasi sebagai berikut: a. Diharapkan Dinas Pendidikan dan kebudayaan dapat memfasilitasi guru-guru untuk pengembangan profesionalismenya. b. Pengawas sekolah di wilayah binaan masing-masing selalu memotivasi kepala sekolah untuk
mengadakan
kegiatan
bimbingan
dan
pelatihan dalam
meningkatkan mutu guru terutama terkait proses pembelajaran c. Pengawas sekolah senantiasa menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pengawas, pembimbing, dan Pembina peningkatan profesionalisme secara berkesinambungan kepada kepala sekolah dan guru d. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten mengalokasikan dana untuk penyelenggaraan Bimlat-bimlat peningkatan profesionalisme guru dan kepala sekolah.
152
D. Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTS) PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF GALLERY WALKING PADA KEGIATAN WORKSHOP DI SMA NEGERI 1 CILEGON PROVINSI BANTEN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Disusun Oleh: TUTIK AMBARWATI, M.Pd NIP : 197109112005012005 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2021 LEMBAR 153
PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ( PTS ) 1. Judul Penelitian: PENINGKATAN
KOMPETENSI
GURU
DALAM
MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF GALLERY WALKING PADA KEGIATAN WORKSHOP DI SMA NEGERI 1 CILEGON PROVINSI BANTEN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2022/2023
2. Peneliti: Nama
: Tutik Ambarwati M.Pd
Jenis Kelamin
: Perempuan
NIP
: 19710911200501205
Pangkat/Gol
: Pembina/IVA
Jabatan
: Guru
Unit Kerja
: SMA Negeri 1 Cilegon
Cilegon, 23 Desember 2021 Pembimbing/Mentor,
Peneliti
Hj. Imas Fatimah, M.Pd
Tutik Ambarwati, M.Pd
NIP 196910101994032005
NIP. 197109112005012005
SURAT PERNYATAAN
154
Dengan ini saya menyatakan bahwa Proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan judul : Beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siapmenanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya say aini, atau adaklaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Cilegon 23 Desember 2021 Pembuat Pernyataan
Tutik Ambarwati, M.Pd NIP: 197109112005012005
155
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan taufik hidayah, innayah dan nikmat-nikmatnya. Shalawat dan salam semogatercurah kepada nabi Besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabat serta ummatnya hingga akhir zaman. Alhamdulillah, pada kesempatan ini peneliti dapat menyelesaikan sebuah Proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan judul “ PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN GALLERY WALKING PADA KEGIATAN WORKSHOP DI SMA NEGERI 1 CILEGON PROVINSI BANTEN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2022/2023. Terwujudnya Proposal PTS ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak, baik berupa motivasi, pelayanan, penerimaan, dan kerja sama serta pemberian informasi-informasi yang diperlukan peneliti dalam penyusunan Proposal PTS ini. Untuk itu dengan perasaan tulus hati, peneliti menyampaikanpenghargaan dan ucapan terimakasih yang terhingga pada : 1. Ibu Ismun Darjatingisih, M.Pd , selaku pengawas SMA Negeri 1 Cilegon yang selalu memotivasi dan memberi arahan kepada para peserta Diklat Calon PengawasSekolah 2. Ibu Hj. Imas Fatimah, M.Pd., selaku Mentor pada kegiatan Diklat Calon Pengawas Kabupaten Bogor yang selalu membimbing peneliti sehingga dapat menyelesaiakan proposal penelitian ini 3. Rekan-rekan Pengawas sekolah SMA Negeri 1 Cilegon yang
selalu
memberikan motivasi sehingga proposal PTS ini terselesaikan. 4. Guru-guru SMA Negeri 1 Cilegon yang telah berkontribusi untuk kelancaran pelaksanaan penelitian ini 5. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, atas bantuan dan dukungannya sehingga laporan PTS ini terselesaikan Mudah-mudahan Allah SWT, membalas kebaikan semua pihak yang telah
156
membantu penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Sekolah ini. Peneliti menyadari bahwa penyusunan Proposal PTS ini masih jauh dari sempurna karena berbagai keterbatasan yang ada pada peneliti baik pengetahuan maupun kemampuan. Oleh karena itu berbagai saran, kritik, maupun perbaikan sangat peneliti harapkan demi sempurnanya calon pengawasan lebih lanjut. Namun walaupun demikian semoga Proposal PTS ini ada manfaatnya, khususnya bagi peneliti dan bila mungkin bagi dunia pendidikan atau pihak yang terkait sekiranya memerlukan. Amin. Cilegon, 24 Desember 2021 Peneliti
Tutik Ambarwati, M.Pd NIP. 197109112005012005
157
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... i KATA PENGANTAR................................................................................. ii DAFTAR ISI .............................................................................................. iii DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2 C. Tujuan Penelitian................................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian................................................................................. 3 BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ...................................................................................... 5 1. In House Training .................................................................................. 5 2. Model Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya ...................................... 7 3. Kompetensi Guru ................................................................................... 15 4. Muatan Pelajaran Matematika ................................................................ 22 B. Kajian Pustaka ........................................................................................ 24 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ................................................................................ 25 B. Subyek dan Lokasi Penelitian................................................................ 25 C. Waktu Penelitian................................................................................... 25 D. Prosedur Penelitian................................................................................ 26 E. Instrumen Penelitian.............................................................................. 28 F. Pengolahan Data.................................................................................... 28 G. Analisis Data.......................................................................................... 29 H. Analisis Data.......................................................................................... 29
158
LAMPIRAN – LAMPIRAN DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1 Jadwal penelitian................................................................................... 22 3.2 Hasil Pengamatan Terhadap Calon Pengawas sekolah dalam menyajikan Materi pada siklus 1.......................................................... 23 3.3 Lembar Evaluasi Diri Pemahaman Guru tentang Model Pembelajaran......................................................................................... 24 3.4 Data Keaktifan guru selama Workshop................................................. 24 3.5 Data keaktifan Calon Pengawas Sekolah selama Workshop................. 24
159
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran abad ke-21 merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan kecakapan kepada siswa tentang komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis dan penyelesaian masalah, serta kreativitas dan inovasi (communication, collaboration, critical thinking and problem solving, creative and inovative-4C) (Anderson, dan Krathwohl, 2001). Oleh karenanya, pemerintah sangat menekankan pelaksanaan pembelajaran memberikan pengalaman belajar pada peserta didik demi dapat bersaing di era pembelajaran abad21. Untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan berbasis aktifitas diperlukan perencanaan yang matang agar proses pengimplementasian di kelas dapat berjalan dengan baik. Sejalan dengan hal tersebut, persiapan yang matang dalam bentuk perancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis aktifitas sangat diperlukan. Namun pada kenyataannya khususnya di SMA Negeri 1 Cilegon belum merancang pembelajaran inovatif berbasis aktifitas untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. Hal ini menunjukkan terjadinya
kesenjangan
perencanaannya.
antara
Kesenjangan
pembelajaran
ini
berdampak
yang pada
dilakukan tidak
dan
optimalnya
implementasi pembelajaran yang berbasis aktifitas. Permasalahan kesenjangan ini juga terjadi pada sekolah mitra yang menjadi lokasi kegiatan pengabdian. Penerapan model pembelajaran yang inovatif atau berbasis aktifitas melibatkan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik seluas luasnya. Ada beberapa model pembelajaran yang mempunyai sintak yang baku yang menggali suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi pembelajaran seperti metode problem solving, taksonomi bloom, dan taksonomi pembelajaran, pengajaran, dan penilaian (Saputra, 2016:91).
160
Penerapan model pembelajaran yang inovatif atau berbasis aktifitas melibatkan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik seluas luasnya. Ada beberapa model pembelajaran yang mempunyai sintak yang baku yang menggali suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi pembelajaran seperti metode problem solving, taksonomi bloom, dan taksonomi pembelajaran, pengajaran, dan penilaian (Saputra, 2016:91). Mitra dari kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah guru-guru SMA Negeri 5 Cilegon ini merupakan sekolah terakreditasi A yang terletak di Kecamatan Cigeblak Kebanjiran Cilegon Provinsi Banten Sekolah ini memiliki 70 guru dengan kualifikasi yang berbeda-beda. Beberapa guru telah tersertifikasi diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change) yang tanggap terhadap perubahan paradigma pembelajaran dan evaluasinya. Berdasarkan hasil supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah
masih
banyak
guru
yang
menerpakan
model
pembelajaran
konvensional. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, secara umum guru guru ini mengalami kesulitan. Kesulitan dalam mernacang dan menetapkan model pembelajaran inovatif, menjadi salah satu hal utama yang dialami guru guru tersebut. Selama ini proses pembelajaran masih cenderung menggunakan model ceramah. Oleh karenanya pelaksanaan pembelajarannya pun di kelas belum menggali selutuh potensi peserta didik secara maksimal. Kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran ini yang dialami mitra ini didapatkan dari hasil observasi dan wawancara. Permasalahan ini dibenarkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cilegon bapak Dra. Agus Pancasusila, M.Pd yang menyatakan bahwa masih banyak guru guru yang belum mengenal model model pembelajaran yang inovatif. Bimbingan teknis/workshop tentang perancangan model pembelajaran inovatif dirasa perlu untuk diselenggarakan. Permasalahan yang dialami mitra jika dibiarkan terus-menerus akan menjadi semakin besar dan berpotensi menghambat penerapan kurikulum 2013
161
yang berujung pada sulitnya pencapaian keterampilan abad 21 yang diharapkan. Oleh karenanya, untuk memecahkan masalah tersebut, pelatihan pearancangan penerapan model pembelajaran menjadi salah satu hal yang sangat diharapkan guru-guru. Melalui kegiatan ini yang di dalamnya menerapkan model pembelajaran Gallery Walking, akan membuat semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh sebuah lembaga sekolah, tentu saja hal ini juga akan semakin meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut, terlepas dari berbagai faktor lainnya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah
melalui
Workshop
Perancangan
Model
Pembelajaran
‘JIGMIGAL’di SMA Negeri 1 Cilegon dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik SMA Negeri 1 Cilegon? 2. Bagaimana proses peningkatan kemampuan guru dalam merancang model pembelajaran ‘JIGMIGAL’ dalam kegiatan Workshop di SMA Negeri 1 Cilegon padasemester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023? 3. Seberapa besar persentase peningkatan kemampuan guru dalam merancang
model
pembelajaran
‘JIGMIGAL’
dalam
kegiatan
Workshop di SMA Negeri 1 Cilegon pada semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui efektifitas perancangan model pembelajaran Gallery Walking
dalam kegiatan Workshop di SMA Negeri 1 Cilegon pada
semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023. 2. Untuk mendeskripsikan proses peningkatan kemampuan dalam merancang model pembelajaran Gallery Walking di SMA Negeri 1 Cilegon pada
162
semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023. 3. Untuk mengukur peningkatan kemampuan guru dalam merancang model pembelajaran Gallery Walking dalam kegiatan W o r k s h o p d i S M A N e g e r i 1 C i l e g o n pada semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk guru, sekolah dan peningkatan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Cilegon. Secara rinci manfaat penelitian ini sebagai berikut: 1. Manfaat bagi peserta didik: a. Mempermudah peserta didik mengikuti proses pembelajaran. b. Proses pembelajaran menjadi menyenangkan c. Membantu memfokuskan belajar peserta didik 2. Manfaat bagi Guru adalah : a. Meningkatkan
motivasi
guru
untuk
memanfaatkan
alat
perag
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika dan umumnya untuk semua mata pelajaran b. Meningkatnya partisipasi guru dalam memanfaatkan alat peraga pembelajaran baik pada mata pelajaran matematika maupun pada mata pelajaran lainnya c. Meningkatkan
kompetensi
guru
dalam
mendesign
pembelajaran
khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya. 3. Manfaat bagi sekolah adalah : a. Meningkatkan kualitas pembelajaran.. b. Memberikan
kontrubusi
dalam
pembelajaran.
163
mengembangkan
kualitas
BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan belajar tersebut. Menurut aliran behavioristik dalam Hamdani mengatakan bahwa pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus.1 Selanjutnya menurut Gagne, dkk dalam Warsita mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal.2 Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam buku karya Sagala, bahwasanya pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.3 Lebih lanjut Warsita menjelaskan bahwa ada lima prinsip yang menjadi landasan pengertian pembelajaran yaitu:4 Pembelajaran sebagai usaha untuk memperoleh perubahan perilaku. Prinsip ini mengandung makna bahwa ciri utama proses pembelajaran itu adalah adanya perubahan perilaku dalam diri peserta didik. Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perilaku sebagai hasil pembelajaran meliputi semua aspek perilaku dan bukan hanya satu atau dua aspek saja. Pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ini mengandung
164
makna bahwa pembelajaran itu merupakan suatu aktivitas yang berkesinambungan, di dalam aktivitas itu terjadi adanya tahapan- tahapan aktivitas yang sistematis dan terarah. Proses
pembelajaran
terjadi
karena
adanya
sesuatu
yang
mendorong dan adanya suatu tujuan yang akan dicapai. Pembelajaran
merupakan
bentuk
pengalaman.
Berdasarkan
pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pendidik dalam membelajarkan peserta didik sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. 2. Ciri-Ciri Pembelajaran Darsono dalam Hamdani berpendapat bahwa ciri-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut:5 a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan dengansistematis. b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar. c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian dan menantang siswa. d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat danmenarik. e. Pembelajaran dapat
menciptakan
suasana belajar
yang aman
dan
menyenangkan bagi siawa. f. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun secara psikologi. g. Pembelajaran menekankan keaktifan siswa. h. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan sengaja. Oleh karena itu, pembelajaran pasti mempunyai tujuan yaitumembantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu, tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya. Tingkah laku ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan nilai atau norma yang berfungsi pengendali sikap dan perilaku siswa.6
165
3. Komponen-Komponen Pembelajaran Pembelajaran
merupakan
suatu
proses,
maka
dalam
proses
pembelajaran ada beberapa komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain sehingga disebut sebagai sistem. Sebagai suatu sistem, proses belajar itu saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Komponen-komponen proses pembelajaran adalah: 1. Tujuan
: Tujuan adalah suatu harapan atau cita-cita yang ingin
dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan pembelajaranyang tidak mempunyai tujuan, dan hal ini telah dipersiapkan oleh seorang guru sebelum kegiatan pembelajaran yang tertera dalam rencana pembelajaran yang dirumuskan melalui tujuan pembelajaran khusus. 2. Bahan Pembelajaran
: Bahan pembelajaran merupakan substansi yang
akan disajikan dalam kegiatan pembelajaran. Tanpa materi pembelajaran program pembelajaran tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar harus memiliki dan menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.7 3. Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik Komponen yang ketiga ini mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponenkomponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. 4. Model Pembelajaran Seorang guru untuk dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan baik harus mengetahui strategi dan metode belajar mengajar yang baik pula. Strategi belajar yang baik harus memiliki tahapan-tahapan yang jelas, sehingga tujuan pembelajaran tepat pada sasaran. Ketercapaian suatu
166
tujuan pembelajaran guru memerlukan model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan guru harus dapat menumbuhkan kemampuan siswa untuk berbagai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus mengetahui dan memahami tentang model pembelajaran agar proses belajar di kelas lebih menyenangkan dan menumbuhkan kemampuan siswa. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial (Agus, 2010: 46). Adapun Trianto (2007: 5) yang mengutip Soekamto menyatakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar. Dalam penjelasan tersebut model pembelajaran
mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat tujuan, sintaks, dan system pengolahan. Model Pengajaran atau model pembelajaran merupakan rencana atau polayang dapat digunakan untuk membentukkurikulum, mendesain materimateri intruksional, dan memadu proses pengajaran di ruang kelas atau di setting yang berbeda, (Miftahul, 2013). Sedangkan menurut penulis, model pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang gurudalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar,dimana dalam kegiatan tersebut melibatkan siswa sebagai penerima pengetahuan dari kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkatperangkat pembelajaran termasuk di dalamnya bu buku, film, computer, kurikulum, dan lain-lain. Menurut Soekamto, dkk dalam Trianto mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
167
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
para
perancang
pembelajaran
dan
para
pengajar
dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar.24 Model mengajar adalah suatu rencana atau pola yang digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan memberikan petunjuk kepada pengajar di dalam kelas berkenaan dengan proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan.25 Dalam sebuah model wajib mengandung empat komponen dasar model yakni: (1) orientation to the model (yang pada dasarnya dapat disejajarkan dengan pendekatan); (2) the model of teaching; (3)application; (4) instructional and naturant effect yakni tujuan pembelajaran.26 Berdasarkan uraian di atas, model pembelajaran menggambarkan tingkat terluas dari praktik pembelajaran dan berisikan orientasi filosofi pembelajaran, yang digunakan untuk menyeleksi dan menyusun rencana atau pola yang digunakan untuk melaksanakan kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan memberikan petunjuk kepada guru di dalam kelas berkenaan dengan proses belajar mengajar yang dilaksanakannya. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari
penerapan
suatu
pendekatan,
metode,
dan
teknik
pembelajaran. A. Model Gallery Walk
1. Pengertian Metode Gallery Walk Ditinjau dari segi etimologi (bahasa), kata “metode” berasal dari Yunani, yaitu “metodhos” kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha”yang berarti “melalui atau melewati”dan “hodos” yang berarti “jalan atau cara”. Maka metode memiliki arti “jalan yang dilalui untuk mencapai tujun”. Sedangkan menurut istilah, metode adalah “jalan yang ditempuh
168
oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya”.1 Metode Gallery walk (pameran berjalan) atau disebut juga galeri belajar merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa pelajari. Metode ini memiliki tujuan, yaitu untuk membangun kerjasama kelompok (Cooperative learning) dan saling memberi apresiasi dan koreksi dalam belajar.2 Metode gallery walk merupakan bagian dari strategi pembelajaran yang ada pada model pembelajaran berbasis PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).4 Metode gallery walk adalah model pembelajaran yang kegiatannya diikuti oleh beberapa kelompok untuk diskusi menyelesaikan tugas bersama-sama kemudian dipamerkan sambil berjalan kepada kelompok lain. Metode atau strategi diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. Dalam metode ini memiliki karakteristik pengalaman belajar (learning experience). Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut : a. Bahan
pelajaran
dengan topik permasalahan/ persoalan
b. Adanya pembentukan kelompok c. Ada yang mengatur pembicaraan d. Aktivitas siswa berpendapat e. Mengarah pada suatu kesimpulan/pendapat bersama f. Guru berperan sebagai pembimbing/motivator g. Siswa sebagai objek dan subjek dalam pembelajaran h. Melatih sistematika logika berfikir lisan Pengalaman belajar i. Pemahaman terhadap persoalan j. Belajar bersama (cooperative learning) k. Pemahaman pendapat orang lain l. Pembentukan rasa solidaritas m. Pemahaman terhadap pengambilan keputusan
169
n. Menerapkan cara penyelesaian masalah/persoalan o. Menerapkan cara menyampaikan pendapat5 1. Tujuan dan manfaat metode Gallery Walk
Tujuan metode gallery walk adalah untuk membangun kerjasama kelompok (Cooperatif Learning) dan saling memberi apresiasi dan koreksi dalam belajar.6 Metode ini juga dapat digunakan sebagai strategi belajar mandiri dengan cara membuat catatan-catatan yang mungkin dianggapnya belum tahu menjadi tahu, dan dapat berupa tulisansoal dan jawaban yang dapat digunakan sebagai bahan belajar. Sedangkan tujuan penerapan strategi ini untuk membangun kerjasama kelompok dan saling memberi apresiasi dan koreksi dalam belajar. 2. Langkah-langkah metode Gallery Walk
Langkah-Langkah Penerapan Metode Gallery Walk meliputi: a) Peserta dibagi dalam beberapa kelompok 4 kelompok yang setiap masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa dan sebaian kelompok lain terdiri dari 5 siswa. b) Setiap kelompok diberi kertas plano/flip cart c) Berikan studi kasus (yang dipersiapkan oleh guru) sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)7 d) Tentukan topik/tema pelajaran e) Minta mereka untuk mendiskusikan Materi Silaturrahim f) Guru mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dalam kerja kelompok g) Hasil kerja kelompok ditempel di dinding. h) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok lain. i) Mintalah kelompok lain untuk
bertanya atau menanggapi presentasi
juru bicara j) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang ditanyakan oleh kelompok lain.
170
k) Koreksi bersama-sama. l) Klarifikasi dan penyimpulan. 3.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Gallery Walk a.
Kelebihan metode gallery walk 1)
Siswa terbiasa membangun budaya kerjasama memecahkan masalah dalam belajar.
2)
Terjadi sinergi saling menguatkan pemahaman terhadap tujuan pembelajaran.
3)
Membiasakan
siswa
bersikap
menghargai
dan
mengapresiasi hasil belajar kawannya. 4)
Mengaktifkan fisik dan mental siswa selama proses belajar
5)
Belajar siswa menjadi menyenangkan.
6)
Menggalakkan guru
untuk mengembangkan
kreativitas
siswa. 7)
Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya.
b.
8)
Menimbulkan semacam interaksi antar siswa.
9)
Menumbuhkan cara berpikir kritis
Kekurangan Metode gallery walk 1)
Seorang pendidik harus secara penuh terlibat dalam proses pembelajaran.
2)
Sarana prasarana yang mendukung pembelajaran.
3)
Seorang pendidik mampu menguasai kelas secara maksimal.
4)
Membutuhkan
tenaga
ekstra,
baik
fisik
maupun
pemikiran serta membutuhkan waktu yang lama. 5)
Tidak semua materi dapat diterapkan, walaupun model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam berbagai kurikulum.
6)
Bila anggota kelompok terlalu banyak akan terjadi
171
sebagian siswa menggantungkan kerja kawannya. 7)
Guru perlu ekstra cermat dalam memantau dan menilai keaktifan individu dan kolektif.
8) 4.
Pengaturan setting kelas yang lebih rumit
Pengetian Workshop Secara umum, pengertian workshop adalah suatu pertemuan yang mana sekelompok orang memiliki minat, keahlian, ataupun profesi pada bidang tertentu yang terlibat aktif dalam suatu diskusi dan kegiatan intensif pada suatu subjek maupun proyek tertentu. Beberapa pendapat lain ada yang mengatakan bahwa pengertian workshop adalah suatu bentuk kegiatan yang mana ada beberapa orang ahli pada bidang tertentu dan berkumpul dengan sekelompok orang dengan latar belakang maupun profesi yang sama serta melakukan kegiatan interaksi secara bersama untuk membahas suatu masalah tertentu. Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan workshop ini biasanya akan lebih fokus untuk membahas berbagai masalah tertentu yang disertai dengan pelatihan. Para peserta di dalamnya akan mendapatkan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat dan juga bisa diterapkan sesuai dengan bida profesi yang dimilikinya. Kata workshop berasal dari Bahasa Inggris yang apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti bengkel. Definisi workshop adalah sebuah kegiatan atau acara yang dilakukan, dimana beberapa orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu berkumpul untuk membahas masalah tertentu dan mengajari para peserta. Workshop bisa juga diartikan sebagai latihan dimana peserta
bekerja
secara
individu
maupun
secara
kelompok
untuk
menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan dengan tugas yang sebenarnya untuk mendapatkan pengalaman. Singkatnya, workshop merupakan gabungan antara teori dan praktek. Di dalam sebuah workshop berkumpul sekelompok orang yang memiliki minat/perhatian dan keahlian yang sama di bidang tertentu, dimana mereka akan berkumpul dibawah arahan beberapa ahli untuk
172
menggali satu atau beberapa aspek khusus suatu pembahasan masalah. Menurut UKBI workshop adalah suatu himpunan yang melakukan saling bertukar pikir tentang ilmu pengetahuan dan keahlian diantara para peserta yang mempunyai karier maupun pengalaman yang sama. Workshop berfungsi untuk meningkatkan keahlian atas permasalahan. Berdasarkan pengertian workshop, maka fungsi workshop ialah untuk memperlihatkan training kepada akseptor terkait dengan bidang profesinya. Misalnya ialah untuk guru, maka dijadikan sebagai bekal dalam menyebarkan penemuan pembelajaran. Selain itu, fungsi lain dari workshop ialah untuk memperlihatkan pelengkap kualifikasi profesi, sebab Kamu akan mendapat pengetahuan dan keterampilan baru. Lebih tepatnya, workshop ini memperlihatkan kecakapan diri sehingga meningkatkan kualitas dirinya. 5.
Kompetensi Guru a.
Pengertian Kompetensi Guru Kemampuan guru atau yang lebih sering disebut sebagai kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Kompetensi yang diperlukan oleh seseorang tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman. Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Kompentensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. Jadi kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan atau unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu. Selanjutnya Spencer & Spencer menjelaskan, kompetensi dikatakan underlying characteristic karena karakteristik merupakan bagian yang mendalam dan melekat pada kepribadian seseorang dan dapat memprediksi berbagai situasi dan jenis pekerjaan. Dikatakan causally related, karena kompetensi
173
menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Dikatakan criterion-referenced, karena kompetensi itu benar- benar memprediksi siapa-siapa saja yang kinerjanya baik atau buruk, berdasarkan kriteria atau standar tertentu, maka kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmupengetahuan, teknologi maupun etika. Depdiknas (2004:7) merumuskan definisi kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.Menurut Syah (2000:230), “kompetensi” adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Selanjutnya masih menurut Syah, dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan
seorang
guru
dalam
melaksanakan
kewajiban-
kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Jadi kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompeten dan profesional adalah guru piawi dalam melaksanakan profesinya. Berdasarkan
uraian
di
atas
kompetensi guru dapat didefinisikan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir
dan
bertindak
dalam
menjalankan profesi
sebagai guru. Adapun dimensi kompetensi guru adalah: 1) Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik sebagaimana penjelasan UndangUndang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Lebih lanjut Depdiknas
(2004:9)
menjelaskan
174
kompetensi
pengelolaan
pembelajaran ini dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar dan kemampuan melakukan penilaian. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru terkait kompetensi ini, diantaranya: a) Kemampuan
untuk
menguasai
landasan
kependidikan,
misalnya paham akan tujuan pendidikan yang harus dicapai, baik tujuan nasional, tujuaninstruksional, tujuan kurikuler dan tujuan pembelajaran. b) Kemampuan menyusun program pembelajaran c) Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran. d) Paham dalam bidang psikologi pendidikan, misalnya paham tentang tahapan perkembangan siswa, paham teori-teori belajar dan lain sebagainya. e) Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. 2) Kompetensi Kepribadian Kompetensi
kepribadian
menurut
Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah kemampuan kepribadian yangmantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa. Kompetensi kepribadian ini sering disebut dengan kompetensi personal, yaitu mengharuskan guru memiliki kepribadian yang mantap sehingga menjadi sumber inspirasi bagisubyek didik, dan patut diteladani oleh siswa. Sebagai seorang model guru
harus mempunyai
kompetensi kepribadian, yang berhubungan dengan personal competency ini diantaranya adalah: a) Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya. b) Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat
175
beragama. c) Kemampuan untuk berprilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistemnilai yang berlaku di masyarakat. d) Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru, misalnyasopan santun dan tata krama. e) Bersifat demokratis dan terbuka terhadap pembaharuan dan kritik. 3) Kompetensi Profesional Kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru profesional. Seorang guru dikatakan profesional adalah yang mempunyai kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini sangat penting, sebab berhubungan secara langsung dengan kinerja yang ditampilkannya. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian dalam
bidangnya
yaitu
menguasai
bahan
yang
harus
diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru lainnya. Sedangkan menurut Depdiknas (2004:9), kompetensi profesional meliputi (1) pengembangan profesi, (2) pemahaman wawasan, dan (3) penguasaan bahan kajian akademik. 4) Kompetensi Sosial Kompetensi
sosial
merupakan
kemampuan
guru
sebagai anggota masyarakat dan makhluk sosial. Menurut Asian Institut For Techer Education sebagaimana dikutip Gumelar (2002:127), kompetensi sosial guru merupakan salah satu daya atau kemampuan guru untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang baik sertakemampuan mendidik,
membimbing
masyarakat
dalam
menghadapi
kehidupan di masa yang akan datang. Kompetensi sosial guru
176
meliputi: a) Kemampauan
untuk
berinteraksi
dan
berkomunikasi
dengan teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional. b) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsifungsi setiaplembaga kemasyarakatan. c) Kemampuan untuk menjalin kerjasama, baik secara individual maupunsecara kelompok. b. Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dari uraian di atas tentang pengertian kompetensi guru, tersirat tantangan
yang
harus
disambut
jika
kita
ingin
memperofesionalisasikan jabatan guru. Dengan perkataan lain, hakekat keprofesionalan jabatan guru tidak akan terwujud hanya dengan
mengeluarkan
pernyataan
bahwa
guru
adalah
jabatan/pekerjaan profesional, meskipun pernyataan itu dikeluarkan dalam bentuk peraturan resmi. Sebaliknya status profesional hanya dapat diraih melalui perjuangan yang berat dan cukup panjang. Ada enam tahap dalam profesionalisasi yaitu: 1) Bidang layanan ahli yang diselenggarakan itu harus ditetapkan. 2) Kelompok profesi dan penyelenggara pendidikan pra jabatan yang mempersiapkan tenaga guru yang profesional, guna meyakinkan agar para pendatang baru di lingkungan profesi ini memiliki kompetensi minimal bagi penyelenggara layanan ahli yang mempersatukan kepentingan pemakai layanan. Kelompok profesi seharusnya merupakan soko guru penyangga mutu layanan ahli yang diselengarakan oleh para anggotanya. 3) Adanya mekanisme untuk memberikan pengakuan resmi kepada program pendidikan pra-jabatan yang memenuhi standar yang telah ditetapkansebelumnya.
177
4) Adanya mekanisme untuk memberikan pengakuan resmi kepada lulusan
program
pendidikan
pra-jabatan
yang
memiliki
kemampuan minimal yangdisyaratkan (sertifikasi). 5) Secara perorangan dan secara kelompok, kaum pekerja profesional bertanggung jawab penuh atas segala aspek pelaksanaan tugasnya. 6) Kelompok profesional memiliki kode etik yang merupakan dasar untuk melindungi para anggota yang menjungjung tinggi nilainilai profesional. Profesionalisasi
berhubungan
dengan
profesi
guru,
walaupun potret guru yang ideal memang sulit didapat namun kita boleh menerka profilnya. Guru idaman merupakan produk dari keseimbangan antara penguasaan aspekkeguruan dan disiplin ilmu. Keduanya tidak perlu dipertentangkan melainkan bagaimana guru tertempa kepribadian dan terasah aspek penguasaan materinya. Kepribadian guru yang utuh dan berkualitas sangat penting karena dari sinilah muncul tanggung jawab profesional sekaligus menjadi inti
kekuatan
profesional
dan
kesiapan
untuk
selalu
mengembangkan diri.Tugas guru adalah merangsang potensi peserta didik dan mengajarnya supaya belajar. Guru tidak membuat peserta didik menjadi pinter. Guru hanya memberikan peluang agar potensi itu ditemukan dan dikembangkan. Kejelian itulah yang merupakan ciri kepribadian profesional. Sehubungan dengan hal di atas, maka upaya peningkatan profesi guru sekurang-kurangnya menghadapi dan memperhatikan empat faktor, Yaitu (1) ketersediaan dan mutu calon guru, (2) pendidikan pra-jabatan, (3) mekanisme pembinaan dalam jabatan, dan (4) peranan organisasi profesi.
178
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Analitik melalui Penelitian Tindakan Sekolah, yaitu studi yang digunakan
untuk
mengumpulkan
data,
mendeskripsikan,
mengolah,
menganalisa, dan menafsirkan data sehingga memperoleh gambaran yang sistematis. Metode penelitian deskritif analisis digunakan untuk mengetahui permasalahan dengan cara menguraikan secara rinci dan jelas, serta melakukan suatu analisis data dari permasalahan untuk memperoleh suatu kesimpulan dengan tujuan untuk menggambarkan dan menganalisis secara sistematis terhadap suatu fakta yang sifatnya faktual. B. Subyek dan Lokasi Penelitian. Subyek yang dijadikan Penelitan ini adalah 25 orang guru yang ada di SMA Negeri 1 Cilegon. Penelitian ini akan dilaksanan pada semester 1 tahun pelajaran 2022/2023, sebab pada awal tahun pelajaran guru-guru harus membuat rencana persiapanpembelajaran (RPP). C. Waktu penelitian Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2022/2023 pada bulan Juli sampai bulan Desember 2022. Dengan rincian 2 (dua) tahap awal dan pratindakan, 2 (dua) bulan tahap pelaksanaan penelitian dengan kegiatan In House Training dan 2 (dua) bulan tahap penyusunan laporan. Tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Untuk jadwal penelitian dapat kita perhatikan tabel di bawah ini:
179
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dalam dua siklus merupakan proses pengkajian melalui sistem yang berdaur ulang dari berbagai kegiatan pelatihan. Dalam setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Secara visual, tahap-tahap tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini:
180
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan SekolahBerdasarkan Model John Elliot Lebih rinci prosedur penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Perencanaan Tahap perencanaan adalah tahap rincian operasional mengenai tindakan yang ingin dikerjakan atau perubahan yang akan dilakukan. Dengan mempersiapkan semua instrumen atau alat pengumpul informasi yang akan digunakan.
181
2. Pelaksanaan Tindakan
merupakan
tahap
pelaksanaan
dari
perencanaan. Dalam tahappelaksanaan ini akan terlihat hasil dari rencana-rencana yang telah dipersiapkan dan terkadang rencanarencana tidak terlaksana dengan yang diharapkan dan perlu dilakukan untuk melakukan modifikasi dari yang telah direncanakan. 3. Observasi (Pengamatan) Dalam tahap observasi, dilakukan pengamatan secara rinci dan teliti, sertadilakukan pencatatan dengan bantuan teman sejawat. 4. Refleksi Refleksi merupakan tahap akhir dari suatu daur penelitian tindakan.Refleksi adalah kajian atau analisis mengenai hal-hal yang sudah dilakukan padasiklus atau tahap sebelumnya. Hasil refleksi dapat dijadikan bahan perbaikan untuk tahap berikutnya.
182
E. Instrumen Penelitian Instrumen atau alat yang digunakan dalam peneltian tindakan sekolah ini adalah dengan menggunakan lembar observasi, dan angket, sebagai berikut: 1. Lembar observasi terhadap calon pengawas sekolah Tabel 3.2 Hasil pengamatan terhadap Calon Pengawas Sekolahdalam menyajikan materi pada siklus 1 No
Aspek yang diobservasi
Penilaian B
1
Penguasaan materi perancangan model pembelajaran
2
Teknik penyampaian materi
3
Memberikan motivasi
4
Pengelolaan kelas
5
Kejelasan suara
6
Teknik bertanya
7
Membimbing peserta dalam diskusi kelompok
8
Kejelasan pembagian tugas kelompok
9
Pemberian umpan balik
10
Menutup kegiatan Worshop Jumlah Prosentase (%)
183
C
K
Tabel 3.3 Lembar Evaluasi Diri Pemahaman Guru tentang Model Pembelajaran No
Nama Guru
Jenis guru
Kemampuan Mampu
belum
1 2 3 4 5
dst Jumlah Prosentase (%) Tabel 3.4. Data Keaktifan Guru Selama Worshop
No
Nama guru
Jenis guru
keaktifan guru B
1 2 3 4 5
dst. Jumlah Prosentase (%)
184
C
K
Tabel 3.5. Data Keaktifan Calon Pengawas Sekolah Selama Worshop No
Aspek yang diobservasi
Penilaian B
1
Memberikan motivasi
2
Menanggapi pertanyaan guru
3
Memberdayakan guru yang telah mampu
4
Pengelolaan kelas
5
Membimbing guru dalam diskusi kelompok
6
Kejelasaan pemberian tugas
7
Merespon pendapat guru
8
Memberikan layanan individual terhadap guru
9
Memimpin diskusi kelas
10
Menutup kegiatan Worshop
C
K
Jumlah Prosentase (%) F. Pengolahan Data Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengolah data yang terkumpul seperti: a. Data aktivitas guru sewaktu proses kegiatan Worshop, yaitu berupa lembarobservasi b. Data yang diperoleh dari hasil jawaban guru pada kegiatan pre test dan posttest 2. Menyeleksi data Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dapat diolah atau tidak. 3. Mengklasifikasi dan mentabulasikan data 185
Langkah klasifikasi data dilakukan untuk mengelompokkan data sesuai dengan alternatif jawaban yang tertera dalam kuesioner, sedangkan langkah mentabulasikan data dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai jumlah frekuensi dan kecenderungannnya dalam kuesioner 4. Menghitung Persentase Persentase digunakan untuk melihat besarnya persentase dari setiap alternatif jawaban pada setiap pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisa 5. Mengumpulkan hasil penelitian setelah data dianalisis. G. Analisis data Berdasarkan data yang telah terkumpul, maka dilakukan analisis dan refleksi terhadap hasil dan proses tindakan yang telah dilakukan. Analisis dilakukan dengan beberapa acara. Untuk data hasil peningkatan kompetensi guru dalam pemanfaatan alat peraga pembelajaran matematika dianalisis dengan menggunakan deskriftif berupa rata-rata. Untuk data hasil observasi digunakan analisis deskriftif kualitatif, dan untuk data hasil dokumentasi digunakan untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru dalam perancangan model pembelajaran inovatif. Untuk
keperluan
refleksi
dilakukan
teknik
matching
atau
perbandingan antara hasil tindakan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu juga dilakukan interprestasi hasil analisis dan semua data observasi secara cermat agar dapat ditentukan tindakan perbaikan yang tepat untuk perbaikan atau pengembangan tindakan berikutnya. Jika hasil analisis dan refleksi menunjukkan hasil tindakan lebih baik atau sama dengan indikator yang telah ditetapkan, maka penelitian ini dinilai berhasil. Jika hasilnya lebih jelek, maka penelitian tindakan ini ditetapkan belum berhasil, dan selanjutnya dilakukan perbaikan ulang dalam siklus kegiatan kedua dan seterus
186
DAFTAR PUSTAKA
Eni Zul Fajri, (2008), , Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta, Aneka Ilmu Hamzah, B.Uno, (2010), Assessment Pembelajaran, Jakarta, Bumi aksara Ibnu Hadjar, (2010), Guru Profesional Harapan dan Kenyataan, Semarang, WalisongoPress Kusaeri, (2010), Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Yogyakarta,Graha Ilmu Matinis Yamin, (2006), Profrsionalisasi Guru dan Implementasi Kurikulum BerrbasisKompetensi, Jakarta, Gaung Persada Press Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004, Jakarta, Gramedia Widiasarana Indonesia Sudarto, dkk, (2013), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Kemilau Ilmu Semesta Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan, Jakarta,Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, Standar Isi, Jakarta,Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006, Standar KompetensiLulusan, Jakarta, Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007, Standar Kualifikasiakdemik dan Kompetensi Guru , Jakarta, Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007, Standar Proses, Jakarta, Depdiknas
187
Syafruddin (2005), Manajemen Pembelajaran, Jakarta, Quantum Teaching Syafruddin (2005), Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta, QuantumTeaching Undang-Undang Nomor Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, Depdiknas Undang-Undang Nomor Tahun 2005, Guru dan Dosen, Jakarta, Depdiknas E. Peningkatan Kompetensi Calon Pengawas Sekolah Berdasarkan Hasil AnalisisKebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) di Sekolah Lain Dalam rangka
meningkatkan kompetensi calon pengawas sekolah
terkait kompetensi kepribadian, supervise akademik, supervise manajerial, evaluasiPendidikan, Pengembangan Penelitian, dan sosial, maka
calon
pengawas mengadakan wawancara dengan kepala sekolah SMA Negeri 5 Cilegon yang b ernama Elly Herlina.
Berdasarkan informasi yang di dapat
tentang kegiatan- kegiatan yang dilakukan di sekolah tersebut adalah kegiatan peningkatan profesionalisme guru-guru di SMA Negeri 5 Cilegon yang dilakukan secara terus menerus.Langkah-langkah kegiatan yang calon pengawas lakukan dalam peningkatan AKPK ini adalah sebagai berikut: 1. Persiapan a. Menghubungi Kepala Sekolah Calon pengawas menghubungi kepala sekolah SMA Negeri 5 Cilegon dan memohon ijin untuk menggali informasi mengenai semua kompetensi pengawas sekolah, terutama Kompetensi supervisi manajerial dan kompetensi sosilal sesuai dengan kelemahan calon pengawas berdasarkan hasil AKPK, dimana kompetensi sosial dan supervisi manajerialmendapat hasil yang paling kecil.
188
b. Mengidentifikasi topik yang sesuai dengan kelemahan AKPK Calon pengawas berkonsultasi kepada kepala sekolah magang untuk memilih topic kegiatan peningkatan kompetensi supervisi manajerial dan sosial yang telah di laksanakan oleh kepala sekolah SMA Negeri 5 Cilegon yaitu melalui peningkatan profesionalisme guru-guru secara terus menerus 2. Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kelemahan calon pengawas adalah dengan cara menggali informasi dari kepala sekolah SMA Negeri 5 Cilegon menggunakan teknik wawancara. 3. Hasil a. Hasil Kegiatan wawancara Hasil dari kegiatan wawancara tersebut di atas adalah sebagai berikut: Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Cilegon, inu Elly Herlina, M.Pd menceritakan pengalamannya menjadi seorang kepala sekolah di SMA Negeri 5 Cilegon. Kepala SMA Negeri 5 Cilegon berusaha untuk melakukan berbagai tindakan perbaikan, sehingga ada perubahan kearah yang lebih baikuntuk sekolah-sekolah tersebut. Kaitan dengan kompetensi yang ingindiketahui oleh calon pengawas berdasarkan paparan dari kepala sekolah SMA Negeri 5 Cilegon adalah sebagai berikut: 1) Kompetensi Supervisi Manajerial Indikator yang lemah: Saya menunjukkan pemahaman saya tentang cara pemberian umpan balik secara efektif, sesuai dengan karakteristik orang yang disupervisi. Substansi Pengembangannya Cara pemberian umpan balik yang efektif dan karakteristik guru yang disupervisi.
189
Paparan dari Kepala Sekolah Magang adalah sebagai berikut: Umpan balik yang efektif ketika selesai mensupervisi bagi saya adalh dengan mengajak berdiskusi, berdialog dan sharing dengan tanpa memberitahukan di forum. Biasanya guru menyampaikan permasalahan yang dialami dalam pembelajaran yang nantinya menjadi input buat saya. 2) Menurut Ibu Kepala SMA Negeri 5 Cilegon perlu waktu yang agak lama untuk memahami karakteristik seorang guru. Tetapi berdasarkan
pengalamannya,
bagaiamanapun
karakteristik
seorang guru, tergantung dari sikap kita dalam menghadapinya. Kompetensi Supervisi Akademik Indikator yang lemah adalah: Saya menunjukkan pemahaman saya tentang prinsip-prinsip dan tahapan penyusunan/ pengembangan RPP, dan mampu menunjukkan contoh- contoh RPP yang sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Substansi Pengembangannya Prinsip-prinsip dan tahapan pengembangan RPP dan Contoh-contoh RPPyang sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangannya. Paparan dari Kepala Sekolah Magang adalah sebagai berikut: Walaupun semua guru sudah memiliki dokumen RPP, tapi belum semuanya paham tentang prinsip-prinsip pengembangan RPP, baru sebagian kecil saja guru yang paham. Adapun mereka semua memiliki dokumen RPP, dikarenakan untuk saat ini mereka sangat diuntungkan dengan
adanya
teknologi
internet,
mereka
bisa
mendownload RPP yang diposting orang lain, hanya sekedar untuk melengkapi administrasi kelas masing-masing. Sedangkan harapan saya, semua guru mampu membuat RPP sendiri yang sesuai dengan kondisi siswa-siswa di sekolah.
190
Upaya untuk mendorong guru-guru agar mampu menyusun RPP sesuai dengan kaidah prinsip pengembangnnya, ada beberapa teknik yanglakukan: a) Mengadakan workshop di sekolah tentang penyusunan RPP dengan memanggil narasumber dari luar. b) Mengikutsertakan guru-guru pada kegiatan KKG tingkat Gugus atau Kecamatan. c) Mengirimkan guru-guru pada kegiatan diklat yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, ataupun tingkat nasional apabila ada peluangnya. d) Guru-guru di sekolah yang sudah paham tentang penyusunan RPP ditugasi membimbing teman-temannya yang belum paham, dengan metode tutor sebaya. 3) Kompetensi Sosial Indikator yang lemah adalah: Pengalaman dalam melakukan kerja sama (dengan atasan, rekan kerja, bawahan, dan pihak luar yang terkait) yang dapat menunjang peningkatanmutu diri sendiri dan sekolah pada umumnya Substansi Pengembangannya: Pengalaman melakukan kerja sama dengan pihak internal (sekolah), maupun pihak eksternal (pihak lain) Paparan dari Kepala Sekolah Magang adalah sebagai berikut: Kemampuan untuk menjalin kerjasama dengan semua guru dan staff adalah hal yang paling penting, karena dukungan dari orang-orang terdekat yaitu guru, staff, dan stakeholder, paling berperan besar dalam menentukan arah kemajuan sekolah. Apabila hubungan dengan guru, staff,dan stakeholder yang merupakan orangorang terdekat tidak harmonis, apalagi dengan pihak lain. Ketika dukungan dari dalam sudah sangat kuat,maka kita akan lebih mudah
191
menjalin dukungan dengan pihak lain. Dukungan yang dimaksud di sini tidak lepat kaitannya dengan mutu Pendidikan sekolah. Sekolah menjalin kerjasama dengan beberapa pihak untuk kepentingan sekolah, misalnya dengan bank sampah untuk melatih peserta didik menjaga kebersihan lingkungan, dengan dinas lingkungan hidup untuk melatih peserta didik melestarikan lingkungan, dan dengan perpustakaan daerah, untuk meningkatkan kemampuan literasi pesertadidik. Pihak sekolah juga sering berpartisipasi dalam kegiatan social kemasyarakatan,
seperti
membantu
Gerakan
Bersih
Lingkungan untuk mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah. Kegiatannya bersama- sama masyarakat sekitar sekolah yang dikoordinir oleh RT dan RW setempat, bekerja bakti membersihkan lingkungan sekitar dari timbunan sampah, genangan air, atau memberantas sarang-sarang tempat nyamuk demam berdarah berkembangbiak. Bentuk kegiatan lainnya adalah mengumpulkan bantuan dari orang tua murid untuk disalurkan ke daerah- daerah yang sedang terkena bencana alam. Mengingat lokasi SMANegeri 5 Cilegon yang berdekatan dengan perusahaan Kimia, Sekolah ini menjalin kerja sama dengan PT Asahimas Chemical dan Candra Asri. Bentuk kerjasamanya antara lain CSR, beasiswa, bantuan dana terkait dengan program Adiwiyata. b. Hasil yang diperoleh Berdasarkan pengalaman yang diceritakan oleh kepala sekolah SMA Negeri 5 Cilegon ibu Elly Herlina, M.Pd
calon
pengawas merasa sangat terinspirasi dengan semangat kerjanya yang sangat tinggi, pantang menyerah dan
selalu
optimis
dalam
menghadapi
semua
tantangan
pekerjaannya. Hal ini memberi pelajaran pada calon pengawas
192
sekolah tentang mental kerja seorang kepala sekolah yang tangguh dan mampu menghadapi segala rintangan sehingga mampu mengembangkan sekolah menjadi sekolah yang ideal sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Pengalaman ini akan menjadi bekal bagi calon pengawas sekolah dalam meningkatkan kompetensi-kompetensi pengawas sekolah. Kelak apabila diangkat menjadi pengawas sekolah, maka akan mengaplikasikan semangat dan mental kerja kerasnya yang sangat tinggi.
193
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan kegiatan On The Job Training (OJT) yang dilaksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan di sekolah sendiri dan sekolah magang, maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan RTLPP dapat meningkatan kompetensi, wawasan, pengetahuan,
sikap,
dan
keterampilan
pada
dimensi-dimensi
kompetensi kepribadian, supervisi akademik, supervisi manajerial, penilaian pendidikan, pengembangan penelitian, dan sosial yang harus dimiliki oleh seorang pengawas sekolah 2. Melalui
kegiatan
supervise
akademik
sangat
efektif
dalam
meningkatkan kemampuan guru untuk melaksanakan tupoksinya dengan baik. Dengan terlaksananya tupoksi guru dengan baik, maka akan terpenuhi minimal 4 standar nasional Pendidikan yang berkaitan dengan tupoksi guru yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, dan standar penilaian. 3. Pelatihan melakukan penilaian kinerja kepala sekolah (PKKS) dan analisis terhadap hasil penilaian kinerja guru (PKG), memberi pengalaman kepada calon pengawas sekolah untuk bertindak objektif. Hasil dari penilaian terhadap guru maupun kepala sekolah, dapat dijadikan sebagai tolak ukur oleh pengawassekolah dalam melakukan pembinaan dan pembimbingan. Dengan demikian maka dalam menjalankan tugasnya, pengawas sekolah akan bertindak efisien dan efektif karena tepat sasaran. 4. Kegiatan pengembangan penelitian Pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai seorang pengawas sekolah, karena melalui penelitian yang bersifat analitik, deskriptif, dan kolaboratif, dapat mengatasi berbagai macam permasalahan pembelajaran yang
dihadapi
guru-guru
di
sekolah.
Pengawas
sekolah
dapat
mengimplementasikan hasil penelitiannya di sekolah binaan, sehingga dapat membantu penjaminan mutu pendidikan di sekolah tersebut. 5. Pembimbingan dan pelatihan (Bimlat) sangat berdampak positif terhadap peningkatan kompetensi guru, maka pengawas sekolah harus selalu
membuat
program
pembinaan
peningkatan
kompetensi
guru/kepala sekolah yang berkesinambungan dengan mengacu pada kebutuhan ditiap sekolah tersebut. 6. Pelaksanaan RTLPP dapat meningkatkan pemahaman mengenai Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) B. Saran-saran 1. Untuk Calon Pengawas Disarankan agar para calon pengawas sekolah nanti apabila sudah diangkat menjadi pengawas sekolah mengimplementasikan materimateri yang didapat selama kegiatan Penyiapan Calon Pengawas Sekolah karna hal ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, supervisi akademik, supervisi manajerial, penilaian pendidikan, pengembangan penelitian, dan social. 2. Untuk Sekolah Pengawas dan kepala sekolah sebaiknya memberdayakan guru yang ada yang memiliki kompetensi lebih untuk membantu melakukan pembimbingan terhadap teman-temannya yang kompetensinya masih tergolong rendah atau di bawah standar. 3. Untuk Dinas Pendidikan Program Diklat Penyiapan Calon Pengawas Sekolah sangat bermutu untuk meningkatkan pemahaman mengenai program pengawasan, disarankan Dinas Pendidikan memfasilitasi para pengawas sekolah yang sudah lama menjadi pengawas, untuk membaca kembali dan melakukan kajian terhadap materi- materi yang diberikan dalam diklat calon pengawas, karena sangat bermanfaat menunjang tugas
kepengawasan. DAFTAR PUSTAKA
Direktorat
Tenaga
Kependidikan.
(2007).
Evaluasi
Program
Supervisi
Pendidikan.Modul A3-2. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Tenaga Kependidikan. (2007). Monitoring Pelaksanaan SNP dan AkreditasiNasional. Modul 02-B7. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Tenaga Kependidikan. (2007). Penilaian Kinerja Guru. Modul 04 A3.Jakarta: Depdiknas. Direktorat
Tenaga
Kependidikan.
(2007).
Penilaian
Kinerja
Kepala
Sekolah.Modul04-A2. Jakarta: Depdiknas. Haviluddin. 2010. Active Learning Berbasis Teknologi Informasi ICT. Jurnal Informatika
Mulawarman,
5(2):
28-31.
Tersedia
di
http://informatikamulawarman.files.wordpr ess.com/2010/09/04-jurnal-informatikaKementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Panduan Kerja Pengawas Sekolah. Direktorat Prmbinaan Tendik Dikdasmen. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.Kemeneg PAN dan RB. Jakarta Peratutan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (permenneg PAN dan RB) nomor 14 tahun 2016 tentang Perubahan atas Permeneg PAN dan RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 Tahun 2014 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Kemendikbud. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016. Standar Kompetensi Lulusan. Kemendikbud. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016. Standar Isi. Kemendikbud. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016. Standar Proses. Kemendikbud. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016. Standar Penilaian Pendidikan. Kemendikbud. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007. Standar Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah. Kemdiknas. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007. Standar PengelolaanPendidikan. Kemdiknas. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007. Standar Sarana dan Prasarana. Kemdiknas. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2008. Standar PengelolaanPendidikan. Kemdiknas. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008. Standar Tenaga
Administrasi Sekolah/Madrasah. Kemdiknas. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008. Standar TenagaLaboratorium Sekolah/Madrasah. Kemdiknas. Jakarta. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan. 16 Mei2005 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41. Jakarta. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun2016 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah PMPTK. 2009, Bahan Belajar Mandiri Supervisi Manajerial “Program BERMUTU”. Pusbangtendik. Purwanto, Ng. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung : PT RemajaRosdakarya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.