1 minute read
VACHERON CONSTANTIN
Melukis dengan serbuk
ni semua bermula dari dial emas polos yang menjadi kanvas kreativitas bagi seniman enamel Vacheron Constantin. Di atas permukaan dial terdapat guratan peta sebuah kota—dalam kasus ini, Sydney—yang terdiri dari jalanan, taman, dan perairan di dalamnya. Kemudian bagian dial dilubangi dengan menggunakan tangan sebelum diisi oleh lapisan enamel bening secara berulang kali. Masing-masing lapisan dial harus melalui proses pembakaran di suhu 850°C guna melelehkan kaca berwarna hingga menjadi porselen nan solid. Proses ini dilakukan menggunakan warna berbeda untuk mencapai aneka spektrum biru pada dial; biru laut yang menyimbolkan perairan; biru gelap sebagai representasi tepi laut; biru tua untuk menggambarkan jalanan. Perkebunan dan taman mengusung warna hijau pekat.
Skema pada dial melukiskan lanskap kota dari sudut pandang aerial (udara) dengan begitu realistis. Hal ini terwujud berkat kerja sama Vacheron Constantin dengan seniman Yoko Imai. Ia mengemban titel anak ajaib sejak umur 5 tahun berkat talenta melukis yang dikuasainya secara otodidak. Kemudian Yoko mengasimilasi pengetahuan yang ia miliki tentang histori seni Jepang dan kemahiran kaligrafi menjadi suatu teknik lukis dengan serbuk batu berharga (mulai dari emas hingga mutiara, platinum, dan berlian). Serbuk-serbuk ini berhasil mengaksentuasi enamel dial pada jam Métiers d’Art Villes Lumières lebih dalam selagi menyajikan ilusi cahaya kota yang bersinar di malam hari.
Yoko turut bergerak selangkah lebih jauh untuk memastikan bahwa koordinat titik dan garis yang dihasilkan serbuk batu berharga merupakan gambaran akurat suatu kota. Ia menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mempelajari pola lalu lintas, kepadatan area pemukiman, bahkan jenis lampu yang digunakan untuk menghasilkan miniatur horologi dari masing-masing kota dalam koleksi ini. Setelahnya Yoko akan memilih kombinasi serbuk untuk mewujudkan efek cahaya yang diinginkan, lalu diaplikasikan secara cermat menggunakan stilus pipih dengan teknik yang ia kuasai. Posisi serbuk di sudut berbeda pun akan menghasilkan refleksi cahaya yang variatif. t Berkat Vacheron Constantin, para kolektor dapat menikmati mahakarya seni nan menakjubkan ini.