4 minute read

MOMENTUM MARVELOUS

Optimisme menenagai langkah mantap Bulgari, Hublot, TAG Heuer, dan Zenith menuju tahun 2023 yang diiringi kesadaran penuh terhadap keberlanjutan

Erika Tania

Dalam kurun waktu tiga bulan, setidaknya terdapat tiga perhelatan horologi berskala global yang diselenggarakan di Asia Tenggara. Pada tahun 2022 lalu, media dari berbagai belahan dunia menyambangi Singapura untuk merayakan pemberdayaan wanita bersama

Zenith di bulan Oktober. Sedangkan bulan November menyaksikan perilisan koleksi BR-X5 terbaru dari Bell & Ross di Malaysia. Kemudian pada Januari lalu, LVMH Watch Week yang ke-4 hadir di Singapura.

Penentuan lokasi tentunya bukanlah sebuah kebetulan. Hal ini dikonfirmasi oleh Hugues Dusseaux, President LVMH Asia Tenggara & Oseania dalam sambutannya, “Asia Tenggara termasuk di dalam lima pasar terbesar untuk jam tangan dan perhiasan. Brand LVMH berhasil menutup tahun 2022 dengan pertumbuhan 18-19% di region ini. Dengan lebih dari 600 juta penduduk di Asia Tenggara, saya rasa region ini memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Oleh karena itu, kami sangat optimis terhadap masa depan region ini.”

Keseriusan Grup LVMH dalam mengapresiasi pasar Asia

Tenggara kian terlihat melalui kehadiran para petinggi manajemen dari brand horologi di bawah naungannya secara langsung di Singapura, yaitu Antoine Pin (Managing Director Watches Bulgari), Ricardo Guadalupe (CEO Hublot), Frédéric Arnault (CEO TAG Heuer), dan Julien Tornare (CEO Zenith). Kepada CROWN Indonesia, keempatnya mengekspresikan antusiasme dalam menyambut 2023 pasca memecahkan rekor penjualan di tahun 2022.

“Dari segi penjualan, 2022 merupakan tahun pemecah rekor sepanjang masa bagi Zenith dengan turnover ganda dibandingkan lima tahun lalu. Ini merupakan lompatan besar bagi kami,” ungkap Julien. Di sisi lain, Hublot juga menikmati pertumbuhan pembeli di situs e-commerce yang mereka luncurkan di tahun 2020. ”Tahun lalu penjualan di e-commerce telah mencapai 3% dari total penjualan keseluruhan kami. Faktanya, 70% dari pelanggan daring kami adalah pelanggan baru yang tentunya baik bagi pertumbuhan kami,” jelas Ricardo.

Tak sekadar fenomena pembelian balas dendam semata, meroketnya performa penjualan selaras dengan pemahaman pelanggan yang semakin baik atas kualitas jam tangan mewah sebagai produk berkelanjutan. “Terdapat permintaan tinggi dalam skala global terhadap jam tangan mewah. Produk yang terbuat dari mesin mekanis ini sangatlah awet dan bisa berfungsi hingga 100 tahun lamanya. Maka tak heran bila pasar jam tangan pre-loved sangat digandrungi berkat nilai investasinya yang stabil,” jelas Antoine.

Frédéric turut menambahkan, “Sebagaimana kualitas adalah kunci utama dari sebuah produk berkelanjutan, kami terusmenerus meningkatkan kualitas jam tangan buatan kami di berbagai aspek dari tahun ke tahun. Dengan demikian, pengguna tidak perlu sering mengganti komponen dalam jam tangan buatan kami. Selain itu, kami juga mengelola konsumsi energi di manufaktur dan rantai pasokan kami, serta memilih dengan saksama material yang kami gunakan hingga mengetahui dari mana material tersebut berasal.”

Pada tahun 2020, Grup LVMH memperkenalkan inisiatif bertajuk LIFE 360 yang meliputi berbagai target pencapaian bagi seluruh brand di bawah naungannya dalam menavigasikan bisnis mereka secara bertanggung jawab terhadap lingkungan. “LIFE 360 adalah program besar yang sangat kompleks. Salah satu contohnya, kami memiliki Indikator Kinerja Utama dalam hal emisi karbon yang harus dikurangi hingga 50% dibandingkan tahun 2019. Dengan begitu, kami memikirkan ulang pendekatan dalam berbagai aspek bisnis kami secara global untuk dapat mencapainya,” terang Antoine.

“Terdapat banyak hal yang kami lakukan dalam hal berkelanjutan, namun tak semuanya kami publikasikan. Misalnya, atap manufaktur Zenith kini dilengkapi oleh panel solar yang mengurangi sekitar 20% dari konsumsi listrik kami dan semua kendaraan kantor telah diganti dengan mobil hibrida atau elektrik. Selaras dengan LIFE 360, kami memperkenalkan inisiatif bernama Zenith Horiz-on yang meliputi berkelanjutan, kesetaraan gender, dan kesejahteraan pegawai. Saya 300% yakin bila Anda bahagia di kantor, Anda akan semakin produktif. Ini adalah manajemen abad ke-21,” cerita Julien.

Era di mana para pelanggan semakin pintar dan kritis terhadap kualitas dan tanggung jawab dari produk yang dikonsumsinya, LIFE 360 dan berbagai upaya yang dicanangkan oleh masing-masing brand di bawah payung Grup LVMH menjadi bukti terbaru atas ketangkasan grup tersebut dalam menghadapi situasi terkini. Pada akhirnya, para pelanggan dapat dengan tenteram menikmati rilisan terbaru dari LVMH Watch Week 2023 yang dikreasikan dan dipasarkan dengan kesadaran penuh.

Di halaman-halaman selanjutnya, Anda akan menyingkap tiga kreasi pilihan Antoine, Ricardo, Frédéric, dan Julien khusus untuk pembaca CROWN Indonesia yang dipilih berdasarkan tiga kategori berikut: paling mewakili DNA sang brand, mengusung teknis paling kompleks, dan menampikan desain paling rupawan.

DIVA’S DREAM

“Apa yang lebih Bulgari daripada jam tangan perhiasan kaya warna? Diva’s Dream adalah ekspresi dari keindahan tona senada dan saya pribadi menyukai model ini karena kombinasi menarik dari ametis dan turmalin. Siluet jam tangan Diva yang khas terinspirasi dari estetika Romawi nan glamor. Karya yang begitu menjiwai DNA Bulgari ini menyoroti kerja keras dan kepiawaian para artisan kami lewat pilihan permata sekaligus perpaduan harmonis dari potongan-potongan permata tersebut.”

DIVA’S DREAM MOSAICA

“Jam tangan ini merepresentasikan desain ikonis, yaitu motif daun gingko yang menjadi ciri khas pada mosaik di Pemandian Caracalla, Roma. Motif tersebut terbentuk berkat pengaturan safir biru oleh para artisan kami. Setiap safir biru dipilih dengan saksama dan kemudian diatur sedemikian rupa di atas dial agar menghasilkan gradasi yang mulus.”

Serpenti Tubogas Infinity

“Selama 80 tahun, Bulgari mengkreasikan bracelet Tubogas tanpa berlian dan sebagai ahli perhiasan, hal ini membuat kami frustasi. Oleh karena itu, Fabrizio—Product Creation Executive Director Bulgari—mengkonstruksi ulang proses produksi bracelet Tubogas. Bila selama ini logam dipelintir hingga berbentuk spiral, kini bracelet Tubogas terdiri dari kepingan-kepingan logam terpisah yang sebelumnya sudah dihiasi oleh berlian untuk kemudian disisipkan pada spiral satu per satu. Kreativitas teknis ini menandai babak baru bagi penawaran Serpenti Tubogas di masa yang akan datang.”

Big Bang Tourbillon Automatic Yellow Neon Saxem

“Di antara rilisan kami di LVMH Watch Week 2023, jam ini yang paling mewakili Hublot karena menghubungkan tradisi dan inovasi, sesuai dengan jargon kami: Art of Fusion. Tradisi karena jam ini ditenagai oleh tourbillon movement, sebuah komplikasi yang ditemukan lebih dari 200 tahun lalu oleh Breguet. Inovasi karena jam ini merupakan yang pertama dalam menyuguhkan warna kuning neon lewat kristal safir.”

Classic Fusion Original

“Dari segi desain, kami kembali ke estetika klasik dengan Classic Fusion. Jam ini dapat menjadi pembuka topik pembincaraan yang menarik dengan mengajak Anda bernostalgia ke tahun 1980-an di mana Hublot mendobrak industri horologi dengan memadukan material emas dan temali karet. Desain serupa kini kami hadirkan dengan beberapa opsi material (emas kuning, titanium, atau keramik hitam) dan ukuran (42, 38, atau 33 mm). Karakternya yang serbaguna menjadikan jam ini sebuah karya komersial dari kami.”

Big Bang Integrated Time Only King Gold Rainbow

“Teknis paling sukar tentu saja terdapat pada Big Bang Tourbillon Automatic Yellow Neon Saxem, namun tentu saja penampilan istimewa dari jajaran permata kaya warna pada Big Bang Integrated Time Only King Gold Rainbow melibatkan proses pembuatan yang tak kalah kompleks. Hasil kurasi dari rubi, ametis, topas biru, tsavorite, dan safir multiwarna ditata dengan kemahiran tingkat tinggi untuk menghasilkan palet pelangi nan memukau ini.”

Aquaracer Professional 200 Solargraph

“Pernyataan teknis dari

TAG Heuer hadir melalui

Solargraph dengan teknologi solar quartz terbaik yang menyuguhkan akurasi andal sesuai reputasi Aquaracer

Professional. Hanya dua menit saja terkespos cahaya matahari, jam ini dapat beroperasi selama 24 jam. Anda juga dapat mengisi daya hingga penuh menggunakan paparan cahaya artifisial selama 20 jam untuk cadangan daya hingga 6 bulan lamanya.”

This article is from: