3 minute read

TIME FREEZE

Mengungkap pandangan Daniel Arsham terhadap waktu dan bagaimana ia menerjemahkannya ke karya seni kolaboratif bersama Hublot

Arinta Wirasto

Dalam dunia horologi, kolaborasi adalah perkawinan gagasan kreatif antara dua entitas berbeda. Begitu banyak brand turut berlomba-lomba memilih nama terbaik dari berbagai bidang untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Sebagaimana Hublot yang memilih untuk memaknai kolaborasi dengan cara berbeda, yaitu melalui platform bernama Hublot Loves Art. 11 tahun berselang sejak diprakarsai, sang brand berhasil memanifestasikan ekspresi artistik para kolaborator seautentik mungkin.

Setelah menggaet sejumlah nama tersohor di bidang seni, kini Hublot mengajak seniman kontemporer asal Amerika Serikat, Daniel Arsham, untuk bekerja sama. Daniel dikenal atas sejumlah karya seni yang berfokus pada persepsi waktu, terutama lewat seri Connecting Time dan objek seni bertajuk Hourglass. Pemenang penghargaan Gelman Trust Fellowship ini mengumumkan kolaborasi mereka lewat sebuah karya seni temporer bertajuk Light & Time.

Instalasi berwujud jam matahari dengan tinggi 20 m tersebut digarap sepenuhnya dari es dan salju yang terdapat pada Pegunungan Alpen, Swiss. Sang penunjuk waktu bekerja dengan memantulkan bayangan dari cahaya matahari via indikator penanda—monumen kuarsa bersiluet kristal—di bagian tengah ke sekeliling dial. Tentu saja jam matahari ini tercipta dengan mengasimilasi kode desain Hublot ke dalamya. Pada kasus ini ialah sekrup di tepi bezel dari koleksi Big Bang.

Dalam kesempatan ini, Daniel Arsham berbagi cerita tentang keterlibatannya dengan Hublot dan eksekusi dari jam matahari raksasa yang diciptakannya.

Apa saja hal favorit Anda tentang Hublot?

Saya amat takjub dengan kepiawaian Hublot dalam hal riset dan eksperimentasi material. Kristal yang digunakan untuk membuat sejumlah komponen jam dikembangkan lewat mesin bersuhu panas hingga membentuk wujud akhirnya. Proses untuk mentransformasi sebuah gumpalan menjadi instrumen waktu ultra presisi sangatlah menakjubkan dan menginspirasi saya untuk melakukan hal serupa dalam karya saya.

Apakah Anda menemukan keselarasan antara nilai personal Anda dengan Hublot?

Kecintaan terhadap seni. Bicara kerapian, sesungguhnya saya dan Hublot sangat bertolak belakang. Proses kreasi dan studio saya bisa dibilang begitu kacau balau, sedangkan manufaktur Hublot amat tertata rapi. Tetapi kami sama-sama berkomitmen untuk mendobrak batasan—baik secara desain, maupun teknis—dan menghasilkan sesuatu yang begitu menakjubkan.

Apakah faktor penentu di balik keputusan Anda untuk berkolaborasi dengan Hublot?

Ajakan kolaborasi yang saya setujui terhitung sedikit bila dibandingkan dengan jumlah yang saya tolak. Tetapi dengan Hublot, saya berhasil menemukan ritme selaras dengan nilai-nilai yang saya junjung sebagai seorang seniman. Setelah menyambangi manufaktur Hublot dan meninjau material yang digunakan, saya menjadi semakin yakin dengan kolaborasi ini. Hublot benar-benar memahami proses kreatif saya. Hal-hal tersebut pun dikonfirmasi oleh Takashi Murakami dan Samuel Ross—juga kolaborator Hublot—ketika saya bertukar pikiran dengan mereka.

Mari bicara tentang karya seni yang Anda ciptakan untuk mengumumkan kolaborasi dengan Hublot. Bagaimana proses konseptualisasi dari instalasi yang Anda ciptakan?

Ketika melewati Zermatt dalam perjalanan ke manufaktur Hublot di Nyon, saya dibanjiri ide tentang karya seni bertemakan waktu. Memadukan ketertarikan saya terhadap jam matahari (sundial ) dan material temporer, saya dan tim Hublot sepakat untuk menciptakan instalasi raksaksa bertajuk Light & Time. Jam matahari ini diciptakan sepenuhnya dari salju dan bongkahan es di sekelilingnya untuk memberi pesan bahwa waktu terus berlalu namun akan musnah pada akhirnya, layaknya material yang digunakan. Sementara eksterior sang jam matahari didesain menyerupai paku-paku pada case jam tangan Hublot. Sesungguhnya, instalasi ini adalah pratinjau dari kolaborasi yang akan berlanjut antara saya dan Hublot.

Bisakah Anda berbagi mengenai tantangan terbesar dalam menggunakan elemen alami dari Pegunungan Alpen untuk mengkreasikan instalasi ini?

Mengingat bahwa saya belum pernah bekerja menggunakan material tersebut, tentu saja banyak sekali uji coba yang dilakukan. Namun kami turut bekerja sama dengan ahli preservasi gunung agar dapat mengenali situs alam ini lebih baik dan mempercepat konsepsinya.

Instalasi Light & Time hanya dapat dilihat dari puncak gunung Matterhorn. Adakah relasi antara karya seni ini dan pegunungan? Saya ingin menyuguhkan pemandangan 360 derajat bagi siapapun yang melihatnya. Dalam kasus ini adalah Gunung Matterhorn dengan papan kota Zermatt yang dapat dilihat dari atas gondola ski. Selain itu terdapat beberapa perspektif lain yang ditawarkan instalasi ini dan hanya dapat dinikmati ketika Anda berjalan mengelilinginya. Wujud es pada sang instalasi akan berubah secara dramatis pada siang hari. Sebagaimana kristal pada jam tangan Big Bang yang bergerak dan membiaskan cahaya sesuai pergerakan Anda.

Bagaimana tentang kolaborasi jam yang Anda pilih bersama Hublot untuk diinterpretasikan ulang? Kami belum menetapkan pilihan pada koleksi tertentu untuk diinterpretasi ulang. Visi saya bukan terpusat pada jam tangan, melainkan pemanfaatan teknologi safir. Saat ini saya masih dalam tahap eksplorasi fitur jam yang dapat diintegrasi dengan safir. Saya ingin bergerak selangkah lebih maju dan mengejutkan khalayak dengan material baru—bukan teknik erosi yang lazimnya saya gunakan—meski tetap mempertahankan acuan dari studio grafis saya. Singkat kata, hal paling fundamental dari misi ini adalah transformasi safir menjadi sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Menurut Anda, apakah karakteristik terpenting yang harus dimiiki oleh sebuah jam tangan?

Presisi adalah hal terpenting. Seperti kebanyakan jam, saya pun mengolah seluruh material menggunakan tangan, hanya saja dalam skala berbeda. Ketika menyambangi manufaktur Hublot, saya diperbolehkan untuk merakit case sebuah jam dan menghabiskan 15 menit sendiri untuk memasang satu paku. Apresiasi saya terhadap presisi dalam pembuatan jam tangan pun serta merta meningkat saat mengetahui tingkat kesulitannya.

This article is from: