6 minute read

Berharap Keajaiban

Next Article
Kami!"

Kami!"

 Persiba Masih Ingin Kompetisi Liga 3 Digelar di DIY

BANTUL, TRIBUN - Manajemen

Advertisement

Persiba Bantul masih berharap keajaiban kompetisi Liga 3 DIY musim 2022/2023 bisa digelar oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY. Persiba mengaku tak masalah jika Liga 3 zona DIY mundur jauh dari jadwal yang telah direncanakan.

“Semoga masih akan ada keajaiban (agar Liga 3 DIY bisa tetap digulirkan),” kata Pelatih Persiba, Endro Bawono, Jumat (30/12).

Endro mengungkapkan keputusan Asprov PSSI DIY membatalkan kompetisi Liga 3 musim ini jelas bukan kabar yang diinginkan. Padahal, Asprov PSSI DIY telah membagi 18 tim peserta Liga 3 DIY ke dalam empat grup. Namun kompetisi tak kunjung digelar.

Armando Pribadi terkait batalnya kompetisi Liga 3 musim ini menjadi pukulan bagi seluruh tim peserta.

Seperti Persiba yang telah menyiapkan timnya secara serius dan maksimal selama enam bulan terakhir sejak Juli 2022. Persiapan matang tersebut dilakukan sematamata demi mewujudkan target promosi ke Liga 2.

Dalam pikiran kami, opsi ditiadakannya kompetisi itu tidak ada, makanya kami terus berlatih untuk persiapan.

Keluarnya surat dari Asprov PSSI

DIY bernomor 496/ASPROV-DIY/ XII-2022 tertanggal 28 Desember 2022 yang ditandatangani Sekretaris Umum (Sekum) Asprov PSSI DIY,

“Ini jelas bukan yang Persiba inginkan. Saya belum diinstruksikan membubarkan atau apa terkait tim ini. Kami tetap sesuai langkah yang kami yakini yakni kompetisi tetap bisa digelar. Harapannya, apa yang kami putuskan jadi yang terbaik dan diterima siapapun,” ungkapnya. Selama ini, jelas Endro, Persiba tetap konsisten dalam menyiapkan tim untuk berkompetisi di Liga 3 DIY musim ini. Sejak bulan Juli lalu, Slamet Widodo dan kawan-kawan secara rutin menggelar program latihan dan uji coba secara bergantian.

Yevhen Menuju Yogya

 Dirumorkan Kembali Berseragam PSS Sleman

SLEMAN, TRIBUN - Rumor kembalinya Yevhen Bokhashvili membela PSS Sleman pada putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023 semakin menguat. Minggu (1/1) kemarin, striker asing asal Ukraina itu mengabarkan jika sedang dalam perjalanan menuju Yogyakarta.

Sumber Tribun Jogja mengatakan, pemain yang sempat membela Persipura Jayapura dan Pahang FC itu sedang transit di Qatar dan sedang dalam perjalanan ke Indonesia untuk melakukan teken kontrak bersama Super Elang Jawa.

Almost finally back to Jogja after a long trip (Akhirnya hampir kembali ke Jogja setelah perjalanan panjang,” tulis Yevhen dalam instasory-nya sambil memperlihatkan layar jadwal keberangkatan pesawat menuju New Yogyakarta International Airport (NYIA), Minggu (1/1). Bisa jadi, tujuan Yevhen ke Jogja adalah kembali berseragam Super Elang

Jawa pada putaran kedua nanti. Jika benar, pemain yang sempat membela Persipura Jayapura dan Pahang FC ini akan diproyeksikan mengisi slot yang ditinggalkan Mychell Chagas.

Seperti diketahui, pemain yang dipanggil Baha itu pernah berseragam Super Elang Jawa pada musim 2019 lalu. Di bawah asuhan Seto Nurdiyantoro, ia sukses membawa PSS finis di peringkat delapan dengan koleksi 16 gol dari 33 pertandingan. Selain Baha, satu mantan pemain PSS yang disebut-sebut bakal merapat ke Stadion Maguwoharjo adalah Guilherme Batata. Saat ini pemain asal Brasil itu berstatus tanpa klub setelah dilepas Persela Lamongan musim lalu. Sebelumnya, PSS memang berencana untuk cuci gudang di masa persiapan menuju putaran kedua kompetisi Liga 1 mendatang. Kabarnya, empat pemain asingnya akan

JADWAL PSS PUTARAN KEDUA BRI LIGA 1 2022/2023

Bahkan, Laskar Sultan Agung sempat menggelar ujicoba dengan sejumlah tim Liga 1 dan Liga 2 saat kompetisi dihentikan sementara imbas Tragedi Kanjuruhan. Bongkar pasang pemain juga dilakukan demi membangun tim terbaik. “Dalam pikiran kami, opsi ditiadakannya kompetisi itu tidak ada, makanya kami terus berlatih untuk persiapan. Bagaimana sistemnya, gimana penyelenggaraannya itu kami ikut Asprov PSSI DIY saja. Kami klub hanya menyiapkan tim,” kata pria yang juga manajer Persiba ini. Salah satu bukti keseriusan Persiba menghadapi kompetisi Liga 3 DIY adalah tetap menggelar uji tepat sebelum SK dari Asprov PSSI DIY terkait ditiadakannya Liga 3 turun.

Jika SK diterima Rabu malam, pada Rabu sore mereka menjalani laga ujicoba kontra Lancur Nawungan FC. Dalam laga yang diwarnai hujan lebat tersebut, Persiba menang enam gol tanpa balas melalui, Deni, Victor, Nofri, Alif dan dua gol dari Ade. “Pada laga itu, anak-anak tetap bersemangat tinggi meski sudah ada kabar terkait kelanjutan kompetisi ini meski belum resmi,” katanya. “Mereka seperti itu karena mereka cinta sepak bola dan Persiba. Mereka main profesional. Sembari menunggu kami laporkan SK Asprov PSSI DIY ini ke pimpinan, sementara tim kami liburkan dulu,” pungkas Endro. (tsf)

Pemain Kecewa

BEK Persiba, Fachrizal Ahnaf juga masih berharap kompetisi kasta ketiga bisa tetap digelar di DIY. “Semua pemain pasti inginnya Liga 3 DIY tetap diputar. Tidak masalah meskipun mepet dengan jadwal putaran nasional. Asal tidak bertabrakan saja,” kata Fachrizal.

Menurutnya, keputusan Asprov PSSI DIY membatalkan Liga 3 amat mengecewakan. Pasalnya banyak pemain muda lokal Yogyakarta yang sedang meniti karier sepak bola harus mengubur mimpinya musim ini, terutama yang tahun 2023 ini akan masuk kuota senior.

“Kecewa pasti, karena kami sudah persiapan begitu serius dan proses yang lama. Tidak menyangka, imbas tragedi kemarin bisa sampe kaya gini padahal Liga 1 bisa berjalan dengan cukup lancar,” katanya.

Menurut pemain asli Bantul itu, situasi sepak bola DIY sangat ironis. Sejak Desember 2022 lalu dua stadion di DIY, Stadion Maguwoharjo dan Sultan Agung dipakai un- dilepas, dan diganti dengan yang baru.

Mychell Chagas menjadi pemain pertama yang sudah resmi hengkang dari PSS. Selanjutnya dari kabar yang beredar adalah Ze Valente yang disebut menuju Persebaya. Kemudian Tallyson Duarte dan Jihad Ayoub yang akan dilepas dalam waktu dekat ini.

Sayangnya, Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro enggan memberikan keterangan lebih jauh terkait rumor kembalinya Yevhen. Begitupun pihak manajemen yang belum memberikan respon saat dikonfirmasi. “Tunggu saja nanti (kedatangan pemain-pemain baru),” kata Seto singkat. Di satu sisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah merilis jadwal Liga 1 putaran kedua. PSS akan melakoni pertandingan perdana tanggal 14 Januari 2023 melawan PSM Makassar di Stadion BJ Habibie atau Batakan, Parepare pukul 18.30 WIB. (tsf) tuk menggelar laga Liga 1 sampai akhir putaran pertama. Selanjutnya, bahkan pada putaran kedua yang akan dimulai 16 Januari mendatang dua stadion itu akan kembali dipakai sebagai kandang sekitar empat klub berbeda untuk melanjutkan putaran kedua Liga 1. Sayangnya, kompetisi lokal DIY justru batal digelar karena susah mendapat izin, sehingga waktu semakin mepet dengan putaran nasional. Sejumlah tim yang sudah menggelar latihan intensif harus merugi setelah merogoh kocek dalam untuk mempersiapkan kompetisi. Kerugian bagi tim tak hanya sebatas finansial, namun waktu, tenaga, hingga mental pemain menjadi pertaruhannya. “Rasanya kami sudah kehilangan gairah untuk main sepak bola, karena kami benar-benar kehilangan kesempatan untuk bertanding di kompetisi dalam setahun ini, padahal itu sangat penting bagi kami yang bermain di Liga 3,” katanya. (tsf)

Incar Juara Umum Porda DIY

 KONI Kota Yogyakarta Finalisasi Program Kerja 2023

YOGYA, TRIBUN - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Yogyakarta melakukan finalisasi program kerja untuk 2023 mendatang. Hal ini dilakukan sebagai upaya memberikan dukungan dalam program pembinaan dan prestasi cabang olahraga (Cabor) anggotanya.

Ketua Umum (Ketum)

KONI Kota Yogyakarta, Aji Karnanto mengatakan, finalisasi program kerja tahun 2023 sudah dibahas dengan seluruh pengurus pada Selasa (27/12) lalu. Harapannya, KONI Kota Yogyakarta bisa langsung bisa menjalankan program-programnya sejak Januari ini.

Menurutnya, kegiatan yang dihadiri oleh sejumlah pengurus KONI Kota Yogyakarta ini membahas berbagai program kerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 dan menyusun road map kegiatan di tahun-tahun selanjutnya. “Semua program di masingmasing bidang, kami bahas dan finalisasi bersama. Mulai dari yang terpenting yakni pembinaan dan prestasi cabor beserta atletnya, hingga bidang lain seperti organisasi,” kata Aji, tempo hari.

Dengan digelarnya kegiatan bertajuk ‘Tim Building Penguatan Organisasi KONI Kota Yogyakarta’ ini, program-program pembinaan bagi sejumlah atlet dari berbagai cabor anggota KONI

Kota Yogyakarta bisa semakin baik dan maksimal.

Harapannya, prestasi yang diraih bisa semakin baik pada ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY. “Peningkatan prestasi jelas menjadi keinginan kami. Target juara umum di Porda (2025) semoga terwujud dengan persiapan maksimal. Masih ada sekitar dua tahun lagi,” terangnya.

Pada kesempatan itu hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori. Ia memberikan masukan dan evaluasi pada kinerja organisasi.

Dengan demikian, Indikator kinerja KONI Kota Yogyakarta tercermin dari prestasi atlet Kota Yogyakarta dalam berbagai event, mulai dari Kejurda, Kejurnas, Porda, Kejuaraan Tingkat Regional, PON, SEA Games, Asian Games, maupun Olimpiade.

“Untuk itu, perlu dilakukan pembinaan secara berkelanjutan terhadap kinerja KONI, Pengkot. Mulai dari evaluasi manajemen organisasi, sarana prasarana olahraga, atlet, dan juga pelatih,” jelasnya.

Manajemen organisasi meliputi penempatan personel sesuai kompetensi, hubungan antar bidang/sistem kerja, hubungan antar personal, dan hubungan antar lem- baga. Evaluasi kompetensi personel sangat perlu dilakukan. “Kalau tidak sesuai bisa dirotasi atau mutasi,” jelasnya. Selain itu, evaluasi sarana prasarana penting demi memenuhi kebutuhan bagi peningkatan prestasi. “Jika belum, apa bisa diatasi sendiri atau minta bantuan pihak lain? Karena itu akan berdampak kepada budget,” katanya.

“Jika memerlukan anggaran, apa bisa dengan CSR, bantuan Pemerintah Daerah atau dari sumber lain. Keterbatasan sarpras dapat diatasi dengan pengadaan sendiri, menyewa, pinjam atau cara lainnya. Itu harus diperhitungkan yang paling efektif,” lanjut Budi.

Dalam kesempatan tersebut Budi Santosa Asrori menegaskan bahwa Dindikpora pada prinsipnya siap untuk terus membantu ketersediaan fasilitas tersebut, namun juga memperhitungkan kebutuhan Cabor lainnya.

“Uang bukan segalanya, tapi yang paling penting adalah bagaimana kemampuan kita menyusun strategi, dan menggunakan uang secara efektif. Kita perlu adanya road map , strategi pencapaian, tetapi tidak ada atau kekurangan uang. Uang hanya merupakan alat penunjang, bukan yang utama,” pungkas dia. (tsf)

This article is from: