2 minute read
Kebutuhan Lahan Terbanyak di Banguncipto
Konsultasi Publik Pengadaan Tanah untuk Tol Yogya-YIA di Kulon Progo
KULON PROGO, TRIBUN
Advertisement
- Konsultasi publik pengadaan lahan untuk pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo seksi III ruas Yogya-Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta Internasional Airport/YIA) mulai berlangsung di Kabupaten Kulon Progo. Tahapan ini dimulai dari Desa Banguncipto di Kapanewon Sentolo.
Lurah Banguncipto, Boiran, mengatakan, dari data awal ada 503 bidang tanah terdampak di wilayahnya. Namun, setelah dilakukan revisi data, menjadi 536 bidang yang terdampak jalan tol.
Ia menyebut, jumlah lahan terdampak di Banguncipto adalah yang terluas dibandingkan 17 kalurahan lainnya.
Total ada enam kapanewon dengan 18 kalurahan yang bakal dilintasi ruas tol ini, meliputi Sentolo, Nanggulan, Wates, Kokap, Pengasih, dan Temon. Adapun berdasarkan data yang dipaparkan oleh tim pengadaan lahan saat konsultasi publik itu, luasan kebutuhan tanah di kalurahan lainnya terbilang lebih sedikit, berkisar 17-434 hektare.
“Secara keseluruhan (lahan terdampak) se-Kulon Progo seluas 344,32 hektare. Dari jumlah itu, 50 persennya di Banguncipto, ya sekitar seluas 567.826 me- ter persegi,” ucapnya, saat ditemui.
Lahan yang terlibas jalan tol di Banguncipto juga bervariasi. Rata-rata mengenai permukiman, pekarangan, dan area pertanian. Meski, juga ada fasilitas umum (fasum) seperti masjid, musala, jalan, dan makam, serta sumber mata air untuk irigasi pertanian namun sudah tidak digunakan oleh warga. Ia memastikan tidak ada sekolah maupun cagar budaya di wilayahnya yang terdampak pembangunan jalan tol Yogya-YIA. Dalam mendukung program strategis nasional (PSN) ini, Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Banguncipto berperan mengedukasi warga mengingat pembangunan jalan tol termasuk program pemerintah yang harus dilaksanakan. Edukasi dilakukan melalui berbagai pertemuan di tingkat kalurahan, padukuhan, rukun tetangga (RT), bahkan siskamling. Ia mengeklaim tidak ada warganya yang menolak proyek pembangunan tersebut.
Pihaknya kini memikirkan program relokasi bagi warga terdampak. “Juga, mencari lahan baru bagi para petani perlu sebuah langkah yang lebih strategis,” kata Boiran. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembebasan Lahan Jalan Tol Yogya-Solo,
Bayar Ganti Rugi di Tirtoadi
PENUNTASAN tahap pengadaan lahan untuk rangkaian jalur jalan tol Yogyakarta-Solo di DI Yogyakarta berjalan secara paralel, baik untuk ruas Yogya-Solo, Yogya-YIA, maupun YogyaBawen. Pencairan uang ganti rugi (UGR) ruas tol YogyaBawen berlangsung di wilayah Tirtoadi, Mlati, Sleman, Rabu (5/4). Di kalurahan ini ada tujuh padukuhan terdampak tol. Bidang lahan di empat padukuhan sudah lebih dulu dibebaskan pada pertengahan Maret lalu, mencakup Sendari, Gombang, Kaweden, dan Sanggrahan sebanyak 233 bidang dengan nilai Rp290 miliar. Kali ini, giliran pembayaran 262 bidang lahan di tiga padukuhan lainnya, yaitu Rajek Lor, Ketingan dan Janturan-Simping, dengan jumlah pihak yang berhak (PYB) 274 orang.
“Pelaksanaan pembayaran dibagi empat hari, dimulai sejak Senin (3/4) hingga Kamis (6/4) besok, senilai total Rp334 miliar,” kata Kepala Bidang Pengadaan Tanah dan Pengembangan, Kanwil BPN DIY, Margaretha Elya Lim Putraningtyas.
Margaretha mengatakan, meskipun jadwal pembayaran UGR tol Yogya-Solo di Tirtoadi sudah dilakukan untuk bidang di tujuh padukuhan, namun belum sera-
Melintasi Progo
Jalan tol Yogya-YIA rencananya akan melintasi 18 kalurahan di enam kapanewon di Kulon Progo.
Tahap konsultasi publik mulai digelar pada Selasa (4/4) di Banguncipto, Sentolo.
Banguncipto menjadi kalurahan dengan luasan lahan terdampak paling banyak, dengan total 536 bidang.
Dian Ardiansyah, menjelaskan, bertambahnya jumlah lahan terdampak jalan tol di Banguncipto karena ada pemecahan bidang jadi beberapa bagian.
“Ada pemilik tanah yang telah menjual sebagian tanahnya kepada orang lain.
Ada juga yang lahannya diwariskan oleh pemilik tanah, kemudian dibagi menjadi beberapa bagian,” terangnya.
Dalam tahapan konsultasi publik, masyarakat hanya mengumpulkan dokumen terkait, seperti fotokopi kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK) dan sertifikat rumah maupun tanah. Di Banguncipto, konsultasi publik dilakukan selama tiga hari terhitung sejak Selasa (4/4). Kemudian, akan dilanjutkan ke kalurahan lain meliputi Kaliagung (Sentolo), Donomulyo (Nanggulan), dan Pengasih.
Relokasi