4 minute read

Penataan Terkendala Perizinan

YOGYA, TRIBUN - Pemanfaatan Embung

Langensari, Kota Yogyakarta sebagai obyek wisata masih terkendala perizinan. Atas kendala tersebut, sejumlah pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat pun mengadu ke DPRD DIY, Rabu (8/2).

Advertisement

Ketua Pokdarwis Langensari, Didik Aris Hermanto menjelaskan bahwa Embung Langensari merupakan salah satu potensi wisata di wilayahnya. Anggota Pokdarwis Langensari menilai pengelolaan dan pemanfaatan embung tersebut perlu dimaksimalkan karena dapat meningkatkan pendapatan UMKM sekitar.

Meskipun begitu, untuk mencapai hal tersebut pihaknya masih terhalang struktur pengelolaan pada destinasi embung tersebut. “Saat ini, aktivitas dari pedagang maupun pengunjung yang hadir masih terkesan bebas dan liar,” kata Didik Aris Hermanto, Rabu (8/2)

Oleh karena itu, tujuan dari Pokdarwis Langensari adalah ingin mendapatkan izin yang legal agar dapat menjadi pengelola destinasi wisata yang ada di wilayahnya. Dengan tujuan agar destinasi tersebut dapat lebih tertata. “Nanti, setelah dikelola tentunya bisa terkoordinir dengan baik tidak seperti saat ini yang terlihat lepas, tidak ada yang mengkoordinir, bahkan siapapun bisa masuk. Namun kita juga tidak dapat menegur hal tersebut,” jelasnya. Anggota Komisi B DPRD DIY, RB Dwi Wahyu B, memberikan solusi atas permasalahan yang dialami oleh Pokdarwis Langensari. Ia menjelaskan keberadaan Embung Langensari tersebut masih berada di bawah kebijakan Pemda DIY. Sehingga, terkait izin pengelolaan secara kelembagaan tentu harus berdasarkan persetujuan pemerintah kota terlebih dahulu. RB Dwi Wahyu juga memberikan arahan yang harus ditempuh oleh Pokdarwis Langensari untuk mendapatkan pengajuan pengelolaan wisata Langensari. “Saran saya, pengelolaan embung dapat diminta kepada Pemerintah Kota, sehingga nantinya PU Dinas Pariwisata dapat berkoordinasi dengan PJ Wali Kota dan PJ

BELUM TERTATA

 Pemanfaatan Embung Langensari, Kota Yogyakarta terkendala perizinan.

 Pokdarwis setempat mengadu ke DPRD DIY, Rabu (8/2) agar mendapat pencerahan.

 Warga berharap pemanfaatan embung tersebut dapat meningkatkan pendapatan UMKM sekitar.

 Legislatif minta Pokdarwis segera urus izin ke Pemkot Yogyakarta.

Wali Kota segera dapat membuat surat kepada PU Dinas Pariwisata untuk pengelolaan embung oleh Pemerintah Kota,” jelas RB Dwi Wahyu. Setelah langkah-langkah tersebut sudah ditempuh, maka pengelolaan Pokdarwis Langensari baru dapat diajukan. Jika nanti sudah disetujui, Pokdarwis dapat melakukan MoU dengan Pemerintah Kota terkait pengelolaan embung sebagai salah satu destinasi wisata yang dikelola oleh Pokdarwis Langensari secara legal. (hda)

TETAP DIGENCARKAN - Seorang ASN di lingkungan Pemkot Yogya tengah mendapat injeksi vaksin booster Covid-19 kedua, di komplek Balai Kota setempat, Rabu (8/2). Tingkat kekebalan penduduk, atau antibodi Covid-19 di Kota Yogya kini sudah menyentuh 99 persen.

Kekebalan Warga Yogya Capai 99 Persen

YOGYA, TRIBUN - Tingkat kekebalan penduduk, atau antibodi Covid-19 di Kota Yogya kini sudah menyentuh 99 persen. Meski demikian, Pemkot setempat tetap mendorong masyarakat untuk mengakses vaksin, di mana saat ini booster kedua sudah dapat diakses warga umum yang berusia di atas 18 tahun.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Yogya, Lana Unwanah, berujar, data tersebut didapat dari hasil survei yang digelar Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan dalam tiga periode.

Dia menjelaskan, dalam survei itu, beberapa provinsi didapuk men-

Damkar Yogya 46 Kali Operasi Tangkap Tawon

PETUGAS Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogya melaksanakan 46 kali operasi tangkap tawon. Hal ini berdasar atas meningkatnya laporan dan permintaan warga untuk melakukan operasi tangkap tawon.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogya, Octo Noor Arafat, berujar, berdasar data operasi, jajarannya 46 kali melakukan evakuasi sarang tawon dari pemukiman penduduk. Jumlah itu, lebih tinggi dibanding operasi pemadaman kebakaran yang hanya dua kali di dalam kota, maupun operasi evakuasi ular yang sebanyak 10 kali.

“Ya, sepanjang Januari kemarin dalam satu hari kami bisa melakukan dua sampai tiga kali operasi evakuasi sarang tawon,” ungkap Octo, Rabu (8/2). Bahkan, lanjutnya, maraknya operasi tangkap tawon selama awal tahun ini sudah melampaui total tindakan serupa yang digulirkan jajaran Dinas Damkarmat Kota Yogya pada 2022 silam. Benar saja, sepanjang periode tersebut, petugasnya “hanya” 48 kali beroperasi, di mana mayoritas dilakukan pada awal tahun. “Berdasarkan tren tahun lalu, angka evakuasi sarang tawon memang cenderung tinggi di awal tahun itu, ya, bersamaan dengan musim penghujan, dan mulai melandai pada bulan Mei-Juni,” tandasnya.

Fenomena tersebut, sedikit banyak disebabkan oleh curah hujan yang sedang tinggi-tingginya, yang lantas terulang kembali pada awal 2023 dan membuat koloni tawon memburu lokasi sarang yang lebih aman dan kokoh. Sementara keberadaan pohon besar dewasa ini semakin berkurang jumlahnya, sehingga tawon pun akhirnya mendekat ke permukiman atau rumah-rumah penduduk guna merealisasikan sarangnya.

“Mayoritas sarang tawon yang dievakuasi berjenis vespa affinis dan lebah madu. Untuk proses evakuasi, kebanyakan dilakukan ketika hari sudah gelap, demi kemudahan dan keamanan,” terang Octo. (aka)

Pemuda Nekat Curi Helm untuk Beli Miras

YOGYA, TRIBUN - Polisi menangkap salah satu pelaku pencurian spesialis helm di kawasan Mergangsan, Kota Yogya. Pelaku berinisial DN (21) yang cukup meresahkan warga itu nekat mencuri helm untuk membeli minuman keras (miras).

Dari keterangan polisi, remaja asal Kalurahan Wirogunan, Mergangsan tersebut sudah beraksi berkali-kali. “Kejadian ini pada tanggal 30 Januari 2023 sekitar pukul 22.00 di sebuah rumah kos di Wirogunan, Mergangsan,” kata Kapolsek Mergangsan, Kompol Sigit Ariyanto Adi, dalam jumpa pers, Rabu (8/2).

Dia menjelaskan, DN mencuri dua helm di rumah kos milik Arfiandi Revyansyah.

Aksi pencurian itu sempat viral disebuah grup media sosial. “Ini menjadi atensi pimpinan dan setelah memeriksa saksi, kami kumpulkan bukti-bukti alhamdulillah kami berhasil identifikasi dan menangkap pelaku,” jelasnya.

Terungkapya kasus ini bermula ketika korban merasa kehilangan sebuah helm yang pada saat itu ditaruh di luar rumah. Korban bergegas untuk memeriksa CCTV dan terlihat pelaku DN mengambil helm di halaman parkir kos miliknya, kemudian pelaku juga masuk ke pekarangan dan mengambil satu helm lagi merk Cargloss. “Akibat kejadian itu korban mengalami kerugian Rp600 ribu,” tutur Kompol Sigit.

Penangkapan DN dilakukan pada Senin (6/2) sekitar pukul 11.00 WIB di rumahnya yang terletak di Kalurahan Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta. “Atas tindakan itu pelaku DN kami jerat dengan pasal 363 ayat 1 ke 3 KUHP tentang curat,” jelasnya. Panit 1 Reskrim Polsek Mergangsan

Ipda Sandi Vivianto menambahkan, pelaku DN sudah berkali-kali mencuri helm di sebuah rumah kos. “Di TKP korban saja sudah tiga kali dalam sebulan. Mencurinya setiap malam. Itu dijual buat beli miras, helm itu dijual menurut keterangannya laku antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu,” pungkasnya. (hda) jadi sampel termasuk DIY, di mana

Kota Yogya dan Gunungkidul yang dipilih. Hasilnya, pada penelitian pertama Desember 2021 tingkat kekebalan ada di angka 89 persen, kemudian Juli 2022 melonjak 98,8 persen dan Januari 2023 di 99 persen.

“Itu tidak lepas dari proses vaksinasi yang menjangkau seluruh masyarakat dan kekebalan secara alami dari orangorang yang pernah tertular. Itu menghasilkan antibodi,” ungkapnya, Rabu (8/2).

Namun, Lana tidak menampik, tambahan kasus Covid-19 masih tetap ditemukan di Kota Yogya, meski jumlahnya sudah sangat rendah. Sehingga, lanjutnya, proses vaksinasi harus tetap digencarkan, supaya kon- disi sebaran virus yang sudah semakin landai ini senantiasa terjaga, dan penularan menurun.

Oleh sebab itu, ia mendorong warga masyarakat agar segera mengakses booster kedua di faskes terdekat, yang telah dibuka untuk masyarakat umum, setelah sebelumnya hanya melayani lansia dan nakes. Apalagi, pada minggu ini, tiket vaksin penduduk via aplikasi PeduliLindungi sebagian besar telah terbuka.

“Kalau booster pertama capaian di kota sudah 125 persen. Kemudian, booster kedua belum terlalu tinggi, di kisaran 31 persen, itu dari kalangan lansia, nakes dan beberapa masyarakat umum,” urainya. (aka)

This article is from: