7 minute read
Fokus Bina Pemain Muda
Persiba Prioritaskan Skuat Lama untuk Liga 3 Musim Depan
BANTUL, TRIBUN - Usai kompetisi Liga 3 DIY dipastikan tak digelar, Persiba Bantul mengembalikan para pemainnya. Akan tetapi, para pemain tersebut tetap berpeluang dipanggil kembali untuk ambil bagian dalam Liga 3 DIY musim 2023/2024.
Advertisement
“Artinya mereka itu pondasi dari tim. Hanya saja kami akan tetap pantau apakah performa mereka menurun atau tidak, kalau menurun ya kami akan cari lagi,” kata Pelatih sekaligus manajer Persiba Bantul, Endro Bawono, Rabu (8/2).
Menurut Endro langkah ini diambil karena chemistry dan kekompakan para pemain telah terbangun cukup baik. Kurang lebih sekitar enam bulan penggawa Laskar Sultan Agung berlatih meski kompetisi Liga 3 DIY tidak jelas.
“Kemarin saya sudah berdiskusi dengan owner bahwa tim ini sudah dibangun dengan baik, jadi kami beri kesempatan merka untuk gabung lagi, karena secara psikologis kekompakan sudah bagus, kekeluargaan di tim juga sudah cukup erat,” ujar Endro. Kini setelah para pemain dikembalikan, Persiba memilih untuk mengalihkan fokus dalam pengembangan pembinaan usia muda. Sebanyak lima kategori kelompok usia disiapkan, mulai dari U6, U12, U13, U15, hingga U17. Endro Bawono menjelaskan bahwa untuk tiga kelompok umur, yakni U13, U15, dan U17 masuk ke dalam kategori prestasi, sedangkan usia di bawahnya disebut sebagai akar rumput.
“Jadi ide awalnya karena dalam kontrak saya ada beberapa program, menyiapkan tim untuk Liga 3 dan bikin pembinaan usia muda berjenjang dan berkelanjutan,” kata Endro Bawono ketika dihubungi pada Rabu (8/2).
Endro menyebut kategori prestasi diproyeksikan
Siapkan Beasiswa Lisensi Kepelatihan
PERSIBA mengklaim akan serius membangun infrastruktur tim. Dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM), pihak manajemen berencana untuk memberikan beasiswa kepada staf kepelatihannya untuk mengambil lisensi.
“Ini jadi program kami. Seperti Fachrizal yang akan jadi sarjana olahraga tapi belum punya lisensi nanti kami dorong untuk ikut kursus. Kemarin sebetulnya saya juga diminta untuk ambil lisensi A, tapi karena persiapan Liga 3, jadi belum ambil,” tukasnya. Selain itu pemain yang gabung dalam staf kepelatihan Persiba Development kebanyakan adalah putra daerah atau legenda Persiba. Menurut Endro, upaya itu dilakukan sebagai salah satu cara untuk menghargai atau menghormati pemain yang pernah membela Laskar Sultan Agung. “Kami ingin nguwongke (menghargai), dan kebetulan mereka juga punya pengalaman, ini bagus. Untuk putra daerah kami berdayakan karena ingin tunjukkan kalau Bantul punya produk sendiri, punya pengelolaan sendiri,” tandasnya. (tsf) turut dalam gelaran kompetisi Piala Soeratin yang dihelat oleh Asprov PSSI DIY. Untuk level grassroot, merupakan kategori yang khusus bagi anak-anak yang punya minat dan ingin berlatih sungguhsungguh. semua
“Jadi untuk kelas prestasi yang kami buka itu tidak asal ambil, beda dengan grassroot siapapun bisa latihan di sana. Di kategori prestasi kami seleksi, dan kami sudah lakukan seleksi tahap 1, diambil 22, rencana di akhir Februari ini ada seleksi untuk gelombang 2,” beber Endro.
Dalam gelombang 1, Persiba Development sudah menjaring sebanyak 22 pemain yang berasal dari semua kabupaten/kota di DIY. Endro menyebut tak ada batasan bagi anak yang ingin bergabung latihan di timnya.
Pembinaan usia muda
“Ya kalau dominan memang dari Bantul, tapi sampai sekarang ada juga anak yang berasal dari Kulon Progo, Gunungkidul, Kota Yogyakarta, atau Sleman. Kita latihan sore, mereka semua datang, yang jauh-jauh itu nglaju, bahkan ada yang berangkat dari jam 14.00,” katanya. Pembinaan usia muda di Persiba Bantul ini merupakan program yang dibangun untuk jangka panjang. Ketika sudah berjalan, nantinya Persiba berencana untuk membangun training ground yang dibangun pihak manajemennya sendiri. “Ini menjadi program jangka panjang. Kami juga juga sudah punya rencana untuk membangun training ground (tempat latihan) sendiri. Kan selain bisa untuk tim Liga 3, bisa dipakai juga untuk melatih tim usia muda,” ungkapnya. (tsf)
DOK.PERSIBA BANTUL/ALVIN ANGGA
LATIHAN - Proses latihan Persiba Development di Lapangan Sumberagung, Bantul beberapa waktu lalu. Program Persiba Development ini menjadi upaya Laskar Agung dalam membina pemain muda
Berdayakan Pemain Jadi Pelatih dan Asisten
ENDRO tak sendiri menangani Persiba Development. Ia bersama sejumlah rekannya bahu membahu di tim kepelatihan. Menariknya, pelatih dan asisten pelatih yang dipilih Endro adalah pemain yang diasuhnya di Persiba Bantul untuk proyeksi Liga 3 musim ini.
Diantara sejumlah pemain yang dilibatkan itu ada Teuku Fadhil, Fachrizal Ahnaf, Ugik Sugiyanto, hingga Slamet Widodo. Sebagai tambahan pada pos pelatih kiper, Endro memboyong legenda PSIM Yogya-
La Nyalla Janjikan Subsidi Rp1 Miliar untuk Tiap Asprov PSSI
JAKARTA, TRIBUN - Calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, La Nyalla Mattalitti, menebar janji. Dia bersedia memberikan uang subsidi senilai Rp1 miliar per tahun untuk setiap Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI jika terpilih menjadi orang nomor satu federasi sepak bola Indonesia itu.
Namun subsidi tak bersyarat tersebut hanya diberikan pada tahun pertama. Setelah itu, perlu evaluasi kinerja agar Asprov PSSI tetap mendapatkan subsidi tersebut. Evaluasi ini misalnya keberhasilan Asprov menjalankan program PSSI pusat.
“Saya akan memberikan Rp1 miliar setiap tahun kepada Asprov untuk menjalankan program-program yang saya sampaikan,” ujar LaNyalla setelah melakukan kampanye di hadapan perwakilan sekitar 25 Asprov PSSI di Jakarta, Selasa (7/2) malam. Program yang dimaksud La Nyalla meliputi penyelenggaraan Liga 3 dan pengembangan pesepak bola belia. “Tergantung program yang mereka laksanakan. Kalau terlaksana, otomatis akan kami suplai. Kalau tidak melaksanakan, ya, pasti tidak berjalan,” tutur La Nyalla. La Nyalla menegaskan, dana sokongan hanya diberikan tanpa syarat pada tahun pertama ketika dirinya menjabat sebagai Ketum PSSI 2023-2027. Tahun kedua dan seterusnya, uang akan diserahkan berdasarkan evaluasi kinerja para Asprov dalam melaksanakan program PSSI pusat. Terkait subsidi Rp1 miliar itu, La Nyalla yang merupakan Ketua Umum PSSI 20152016 tersebut, sudah menandatangani perjanjian di atas materai dengan Asprov PSSI, dalam hal ini Asprov PSSI Papua Barat.
Penandatanganan dokumen integritas tersebut dilakukan menjelang kampanye La Nyalla di depan Asprov PSSI selesai. Perwakilan Asprov PSSI Papua Barat adalah sang wakil ketua Rowland Heinrich.
“Para pihak sepakat untuk menghormati dan menjalankan komitmen ini setelah terpilih dari calon ketua umum PSSI menjadi ketua umum PSSI 2023-2027,” kata Rowland.
La Nyalla menyatakan bahwa tanpa tanda tangan pun, dirinya akan berkomitmen memberikan subsidi sebesar
Rp1 miliar per tahun tersebut. Selain Asprov, La Nyalla juga berjanji memberikan subsidi kepada klub Liga 1 dan Liga 2 melalui operator kompetisi. Setiap klub Liga 2 akan mendapatkan Rp1,5 miliar tetapi untuk Liga 1, dia belum menyebutkan angka. “Itu sebetulnya komitmen dari Liga (operator kompetisi),” ujar La Nyalla. La Nyalla Mattalitti merupakan satu dari lima calon ketua umum PSSI 2023-2027. Dia akan bersaing dengan Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Erick Thohir dan Fary Djemie Francis dalam perebutan posisi itu. Pemilihan para anggota Komite Eksekutif PSSI 2023-2027 dilakukan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023. (kpc)
Shin Tae-yong Kecewa Marselino Tak Pamit ke Eropa
PELATIH timnas U-20 Indonesia, Shin
Tae-yong mengaku sedikit kecewa dengan keputusan Marselino Ferdinan yang bergabung dengan klub kasta kedua Belgia KMSK Deinze tetapi tidak pamit terlebih dahulu kepadanya.
Shin Tae-yong mengatakan bahwa selama ini sengaja memberi mantan pemain Persebaya Surabaya itu banyak bermain di timnas karena memang ada misi khusus. Hal serupa juga berlaku untuk Ronaldo Kwateh.
“Saya fokus ke Piala Dunia U-20 2023, jadi mulai dari kemarin memang sengaja menggunakan Marselino dan Ronaldo (Kwateh) di skuat U-23 juga senior karena untuk Piala Dunia U-20,” ucapnya, Rabu (8/2).
Dengan memberi kesempatan bermain untuk Marsel dan Kwateh itu memang tujuannya buat Piala Dunia U-20 2023. Namun, situasi saat ini membuat pelatih asal Negeri Gingseng tersebut bingung. Sebab tak ada pembicaraan dengan pelatih kepala timnas maupun dengan PSSI.
“Jadi dengan begitu saya ingin buat tim inti untuk skuat Piala Dunia U-20. Tapi malah begitu pergi tanpa diskusi dengan pelatih kepala timnas Indonesia dengan saya dan dengan PSSI,” lanjutnya. Lebih lanjut, Shin Tae-yong mengatakan bahwa sebenarnya Marselino apabila bisa menahan diri untuk berkarier di Eropa akan lebih baik. Menurutnya apabila Marsel bisa bersabar hingga Piala Dunia U-20 2023 pada Mei mendatang. Pemain berusia 18 tahun itu diyakini bakal bisa mendapat tim lebih baik lagi. (Bolasport) karta, Didik Wisnu. “Dari beberapa pemain itu memang sudah ada yang punya lisensi kepelatihan, ada juga yang memang punya pengalaman sebagai pemain profesional, dan juga sebagai akademisi,” kata Endro menjelaskan. “Ini sengaja kami pilih, karena ada unsur akademisi dan mantan pemain atau ekspert kepelatihan. Saya yakin tiga unsur itu bisa berpikir bersama, dan saya kira hasilnya akan bagus,” ungkap Endro yang saat ini menyandang lisensi B. (tsf)
Ya kalau dominan memang dari Bantul, tapi sampai sekarang ada juga anak yang berasal dari Kulon Progo, Gunungkidul, Kota Yogyakarta, atau Sleman.
Harsoyo Unggul Dua Suara
Terpilih Jadi Ketua Pordasi DIY Masa Bakti 2023-2027
YOGYA, TRIBUN - Harsoyo terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DIY. Ia akan melanjutkan kepemimpinan KPH. Yudanegara, untuk masa bakti 2023-2027. “Terima kasih kepada semua pihak dan pimpinan sidang. Kami harapkan dukungan dari semuanya. Mudahmudahan dapat jalankan amanah dan roda organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar,” kata Harsoyo. Harsoyo unggul dua suara atas calon ketua lainnya yakni KRT. Poerbokusumo atau dikenal dengan RM. Acun Hadiwidjojo, yang hanya mendapat satu suara dalam kegiatan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Pordasi DIY Tahun 2023, Sabtu (4/2) lalu. Masing-masing dua suara dukungan berasal dari Pengurus Kabupaten (Pengkab) Pordasi Bantul dan Pengkab
Pordasi Gunungkidul, serta satu suara dukungan dari Pengurus Kota (Pengkot) Pordasi Yogyakarta. Lain hal dengan Pengkab Pordasi Sleman menyatakan abstain. Selanjutnya Harsoyo yang juga Ketua Tim Formatur tersebut bersama-sama dengan anggotanya, Yuriadi, dan Suhendra, diberikan kesempatan untuk membentuk kepengurusan baru dalam jangka waktu 14 hari, sejak terpilih menjadi Ketua Umum Pordasi DIY. Wakil Ketua Umum (WKU) II Pengurus Pusat (PP) Pordasi, Widodo Edi Sektianto, menyampaikan selamat dan apresiasi atas proses demokrasi yang berlangsung dalam kegiatan Musdalub Pordasi DIY Tahun 2023 tersebut.
Ia menyebut, tantangan organisasi berkuda tidaklah mudah. Namun demikian dengan adanya pemimpin dan kepengurusan yang baru serta dukungan Pengkab/Pengkot se-DIY diharapkan tantangan itu dapat dijadikan sebagai peluang besar DIY memasyarakatkan olahraga berkuda.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY, Djoko Pekik Irianto mengucapkan terima kasih kepada Kepengurusan Pordasi DIY Masa Bakti 2019-2023 atas hasil pembinaan prestasi cabor berkuda di DIY. Djoko berharap kepengurusan baru ke depan dapat melanjutkan program pembinaan yang ada, mengirimkan atlet ke Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (BK PON) 2023, dan mampu meloloskan bahkan meraih minimal satu medali emas di ajang PON XXI Aceh - Sumut 2024.
Sebagai informasi, Tim Berkuda DIY terakhir mendapatkan satu medali emas nomor pacuan di PON XIX Jawa Barat Tahun 2016 lalu. Namun demikian, cabor berkuda absen pada perhelatan PON XX Papua Tahun 2021.
“Pembinaan berkuda ini kita harap bisa mulai dari usia muda, apalagi nanti ada nomor-nomor baru seperti naik kuda sembari memanah, skill yang harus dilatih pada semua atlet. Kalau dari usia dini syukur nanti Popda dan Popnas,” kata Djoko.
“Berharap juga pada ketua umum terpilih bisa memasukkan bidang iptekor dan kembangkan sport science, juga bisa ‘menjual’ karena kegiatan Pordasi bisa menjadi sebuah market atau industri (olahraga),” lanjut Djoko. (tsf)