3 minute read

Sambo Terisak Ingat Anak

 FS Minta Maaf ke Keluarga Yosua Hingga Presiden Jokowi

JAKARTA, TRIBUN - Ferdy Sambo tak kuasa menahan tangis mengingat kondisi anak-anaknya yang kini harus menjalani hidup jauh dari dirinya dan istrinya sebagai orang tua. Sambo juga tak kuasa menahan air mata ketika disinggung mengenai kariernya di kepolisian selama 28 tahun kini harus hancur tak bersisa. Sambo terdiam dan terisak ketika mendapat pertanyaan mengenai karier dan mengenai anak-anaknya itu saat diperiksa sebagai terdakwa dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/1). Awalnya tim penasehat hukum Sambo mengajukan pertanyaan mengenai anak-anaknya.

Advertisement

“Saat ini saudara setelah pernikahan ada dikaruniai putra-putri, bisa disebutkan?” tanya pengacara Sambo, Rasamala Aritonang di persidangan.

Sambo pun menjawab bahwa dirinya memiliki empat anak. Keempat anak itu terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Berdasarkan keterangannya, dia memiliki anak bungsu yang berusia satu setengah tahun.

Kemudian mengingat kondisi Sambo dan isterinya Putri Candrawathi yang saat ini ditahan, penasehat hukum pun menyinggung kondisi anakanak tersebut. “Saudara bisa jelaskan, sekarang kan sementara waktu saudara dan terdakwa Putri sedang tidak bisa di rumah. Siapa sekarang yang mengurus anak-anak?” tanya Rasamala lagi. Mendengar pertanyaan itu, Sambo tak mampu menjawab. Ia hanya terdiam sambil menghela napas. Di tengah keheningan itu, dia kemudian sedikit terisak. Tim penasehat hukum pun menawarkan bahwa Sambo tidak mesti menjawab pertanyaan tersebut. “Saudara bisa jawab?” kata Rasamala. “Saya enggak kuat,” jawab Sambo.

SIDANG LANJUTAN

 Ferdy Sambo tak kuasa menahan tangis mengingat kondisi anak-anaknya.

 Sambo juga tak kuasa menahan air mata ketika disinggung mengenai kariernya di kepolisian.

 Sambo juga meminta maaf kepada sejumlah pihak atas kasus pembunuhan Brigadir Yosua.

“Oke saya skip,” kata Rasamala. Rasamala lalu beralih ke pertanyaan lain. Ia mengungkit soal karier Sambo selama 28 tahun di Polri. “Selama berkarier di kepolisian berapa lama Saudara berkarier di kepolisian?” tanya Rasamala lagi. “28 tahun,” jawab Sambo. “Bisa sedikit Saudara jelaskan bagaimana perjalanan karier Saudara selama 28 tahun singkat saja terutama di bagian penting perjalanan karier Saudara?” tanya Rasamala. “Sebenarnya saya malu untuk menjelaskan. Tapi apa yang saya dapat itu memang harus berhenti di sini. Sampai pada penghargaan bintang Bhayangkara Pratama itu saya sudah dapatkan tapi harus selesai di sini,” kata Sambo. Saat menceritakan mencapainya itu, Sambo masih dalam keadaan menahan tangis. Ia pun sempat diberikan tisu oleh tim kuasa hukum. Sambo menyambut tisu itu.

Inggris Akan Wajibkan

Pemberian Microchip untuk Hewan Peliharaan

LONDON - Jutaan pemilik kucing di Inggris dapat dipaksa untuk membuat microchip untuk peliharaan mereka.

Dilansir dari Guardian, undang-undang untuk menjadikannya sebagai persyaratan hukum akan diajukan segera. Proposal dapat segera dibawa ke parlemen yang masih mempertimbangkan petisi yang meminta pengemudi untuk berhenti ketika mereka menabrak kucing. Menteri Transportasi

Inggris Richard Holden menampung saran sejumlah organisasi, termasuk Rumah

Anjing & Kucing Battersea dan Palang Biru.

Mereka menyerukan undang-undang yang memaksa pengemudi melaporkan si pe- nabrak kucing. Meski begitu, Holden mengeklaim microchip adalah cara terbaik untuk menyatukan kembali pemilik dengan hewan peliharaan mereka yang mati.

“Kucing cenderung berkeliaran tanpa ditemani dan cenderung keluar pada malam hari,” kata Holden. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Langkah-langkah yang diusulkan adalah bagian dari upaya baru untuk lebih meningkatkan standar kesejahteraan hewan Inggris. Kepemilikan hewan peliharaan melonjak selama penguncian dan diperkirakan 2,6 juta kucing atau lebih dari seperempat populasi kucing Inggris tidak memiliki microchip. (kpc)

Dalam persidangan kemarin, Sambo berbicara sejumlah hal. Termasuk soal sejumlah kejadian mengenai pembunuhan Yosua. Mulai dari pertama mendapat laporan soal adanya pelecehan yang dialami istrinya, Putri Candrawathi, oleh Yosua pada 7 Juli 2022 di Magelang. Meski tidak ada saksi yang menyaksikan, Sambo meyakini istrinya tidak berbohong. Bahkan menurut dia, yang terjadi lebih dari pelecehan, meski tidak dijelaskannya. Sambo mengaku terpukul atas dugaan pelecehan seksual terhadap istrinya itu. Mulanya ketua majelis hakim Wahyu Iman Santoso mengonfirmasi hasil pemeriksaan psikologi forensik berkaitan dengan latar belakang Sambo sebagai orang Sulawesi Selatan yang tak bisa meredam emosinya saat harga diri Sambo terganggu. Sambo pun mengamini pernyataan hakim Wahyu. “Saat Saudara emosi sebagaimana Saudara terangkan tadi, kemudian Saudara beranggapan mengenai harga diri kalau tidak salah sirina pacce?” tanya hakim. “Sepertinya seperti itu,” jawab Sambo. Di akhir persidangan, Sambo menyampaikan permintaan maaf kepada sejumlah pihak terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Permintaan maaf ia utarakan, termasuk kepada keluarga Yosua, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, hingga Presiden Jokowi. Pertama, Sambo meminta maaf kepada keluarga Yosua. Sebab, karena emosinya, menyebabkan Yosua meninggal dunia. Kedua, permintaan maaf Sambo tertuju pada Richard Eliezer.

Ketiga, Sambo merasa bersalah kepada istrinya Putri. Keempat, permintaan maaf ditujukan kepada Kapolri dan institusi Polri.

Kelima, ia juga meminta maaf kepada Presiden Jokowi dan masyarakat Indonesia. “Saya juga menyampaikan rasa bersalah dan penyesalan kepada bapak presiden dan masyarakat Indonesia karena harus tersita perhatian dalam perkara ini karena kesalahan saya,” ucapnya. (tribun network/riz/aci/mat/dod)

This article is from: