3 minute read

Air Masuk ke Ruang Perpustakaan

 Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor di Kabupaten Klaten

KLATEN, TRIBUN - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Klaten pada Selasa (14/2) malam hingga Rabu (15/2) dini hari mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah kecamatan. Sejauh ini, tidak ada laporan ada korban jiwa atas kejadian tersebut.

Advertisement

Di SMKN 1 Rota Bayat, guyuran hujan membuat sekolah kebanjiran. Kepala sekolah SMKN 1 Rota Bayat, Sriyanta mengatakan air mulai masuk sejak pagi hari. “Air mulai masuk sejak pukul 04.00 WIB, karena semalam hujan terus. Akibatnya banjir,” ujar Sriyanta, Rabu (15/2). Air pun menggenangi sejumlah ruangan di sekolah tersebut. Tak terkecuali ruang yang sarat dengan kebutuhan siswa-siswi. “Air sempat masuk lobi, ruang kepala sekolah, ruang BK, ruang Perpustakaan, ruang TU dan ruang sarpras,” ucapnya. Akibat kejadian tersebut, aktivitas sekolah pun tidak berjalan. 1.150 siswa pun harus terdampak akibat banjir tersebut. “Tadi sudah koordinasi siswa masuk jam 09.00 WIB, tapi melihat air belum juga surut kemungkinan siswa belajar di rumah,” kata Sriyanta.

Sriyanta mengatakan di sekolahnya memang kerap terjadi banjir. Hal ini dikarenakan lokasi sekolah yang rendah. “Karena bangunan sekolah kami lokasinya lebih rendah, jadi sering terjadi banjir,” ucapnya.

Tak hanya SMKN 1 Rota

Bayat, aktivitas belajar mengajar di SDN 2 Plosowangi, Kecamatan Cawas juga diliburkan akibat terdampak banjir. “Sekolah sempat masuk, namun karena air sudah naik oleh pihak sekolah diliburkan,” kata Kapolsek Cawas, AKP Jaka Waloya.

Hujan deras juga mengakibatkan debit air dari Sungai

Dengkeng meluap. Akibatnya, enam desa di wilayah Kecamatan Bayat yang berada di dekat bibir Sungai Dengkeng itu sempat terendam banjir pada Rabu (15/2) pagi.

Camat Bayat, Joko Purwanto mengatakan, banjir limpasan yang melanda wilayahnya sempat merendam enam desa yakni Desa Paseban, Krikilan, Wiro, Talang, Beluk, dan Jotangan. “Ketinggiannya beragam, kirakira selutut orang dewasa,” ucapnya saat dikonfirmasi. Menurutnya, meski air sempat merendam enam desa itu, namun para penduduk desa itu tak ada yang sampai mengungsi. Hal ini karena air hanya sampai pekarangan rumah warga. “Luapannya sampai pekarangan dan persawahan warga saja. Tak ada yang mengungsi,” ucap dia. Ia menyebut, pada Rabu siang, air yang merendam enam desa itu mulai surut. Namun warga masih khawatir. Karena apabila wilayah Kecamatan Wedi dan Gantiwarno diguyur hujan, bukan tidak mungkin air sungai kembali meluber ke desa-desa yang ada di bantaran sungai. Longsor Sementara di Dukuh Bometen, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, terdapat satu rumah warga dan satu kandang sapi terdampak longsor. Adapun desa itu berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Gunungkidul, DIY.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Rujedi Endro Suseno mengatakan longsor menimpa rumah warga Rabu (15/2) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

“Lokasinya sisi timur dari

WASPADA CUACA BURUK titik longsor terdahulu. Itu kejadian dini hari sekitar pukul 02.00,” ucapnya saat dihubungi pada Rabu (15/2) pagi.

 Hujan deras yang mengguyur wilayah Klaten mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

 Tidak ada laporan ada korban jiwa atas kejadian bencana alam kali ini.

 Hanya saja, terdapat kerugian materi karena longsor menimpa sebuah rumah.

 Selain itu, aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah terganggu karena genangan air.

Ia mengatakan, satu rumah yang terdampak longsor adalah milik dari Mujiono. Rumahnya terkena longsor pada bagian dapur dan kamar mandi. Kemudian, satu kandang sapi juga terdampak material longsor tersebut.

Adapun korban longsor, lanjutnya juga dibantu kebutuhan logistiknya oleh BPBD

Klaten. Diakui Rujedi, Dukuh Bometen tersebut memang area rawan longsor. Pada bulan Februari 2023 ini, sudah dua kali longsor menimpa rumah warga. Beruntung tak ada korban jiwa atau korban luka pada dua kejadian ini.

“Ini yang kedua, yang pertama pada 2 Februari lalu,” tukasnya. (mur/tribunsolo)

TRIBUN

PROSES PEMERIKSAAN - Tersangka Dhio Daffa (baju tahanan) saat mengikuti proses pemeriksaan dari Kejari Kabupaten Magelang pada Rabu (15/2).

Tersangka Racuni Satu Keluarga di Magelang Segera Disidang

MAGELANG, TRIBUN - Berkas kasus pembunuhan satu keluarga dengan tersangka Dhio Daffa (22) sudah masuk tahap pelimpahan tahap II dari penyidik Polresta Magelang kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Magelang, pada Rabu (15/2).

Pelimpahan tahap II tersebut meliputi berkas perkara, barang bukti, dan tersangka. Adapun barang bukti yang diserahkan yakni mobil Toyota Innova berpelat nomor K 17 DA dan mobil Toyota Yaris berpelat nomor K 889.

Diketahui, tersangka Dhio Daffa didampingi penasihat hukumnya, Satria Budhi mendatangi kantor Kejari Kabupaten Magelang sekira pukul 09.30 WIB. Tersangka mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye dengan kedua tangan diborgol.

“Hari ini, telah dilaksanakan penyerahan tahap dua dari penyidik Polreta Magelang kepada kami. Jadi, terhadap tersangka sudah dilakukan penelitian oleh jaksa penuntut

This article is from: