5 minute read

Pemkab Dorong Pelaku UMKM Punya Legalitas Usaha

PURWOREJO - Dinas Koperasi UKM dan

Perdagangan (DKUKMP) Purworejo terus melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayahnya. Pendampingan dilakukan lewat aspek kewirausahawan, permodalan, peningkatan kualitas produk, hingga pemasaran.

Advertisement

“PR (pekerjaan rumah) kami masih banyak, karena pendampingan (kepada para pelaku) UMKM tidak serta merta satu kali tapi harus berkelanjutan,” kata Kepala DKUKMP Kabupaten Purworejo, Gathot Suprapto, Rabu (15/2).

“Apalagi saat ini dari 54 ribu pelaku UMKM di Purworejo, baru ada 7.000 yang punya legalitas. Maka kami terus berupaya mendorong dan memfasilitasi mereka agar punya legalitas dengan bersinergi kepada dinas perizinan,” lanjut Gathot.

Dalam upaya pendampingan tersebut, DKUKMP Purworejo menggelar Purworejo Expo 2023 pada Rabu-Minggu (15-19/2) di halaman Art Center Purworejo, halaman Pendapa Kabupaten, sepanjang Jalan R.A.A Tjokronegoro, dan kawasan pedestrian utara

Alun-Alun Purworejo. Gathot mengungkapkan, setidaknya ada sebanyak 160 tenant yang memeriahkan gelaran itu, mulai dari sektor kuliner, fesyen atau pakaian, batik, kerajinan, hingga seni.

“Sebagian besar peserta berasal dari stanstan forum UMKM dari 16 kecamatan,” ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi satu cara untuk mengangkat juga mempromosikan potensi UMKM di Kabupaten Purworejo agar bisa lebih berdaya saing baik dalam aspek perbaikan kualitas hingga pemasaran, termasuk mendampingi mereka agar naik level.

Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti mengatakan, Purworejo Expo 2023 bisa memperkenalkan produk-produk unggulan masyarakat Purworejo dan penjajakan kondisi pasar.

Sekaligus, sarana pertemuan antara UMKM dengan konsumen, mitra bisnis, pengusaha, maupun investor.

“Melalui event itu diharapkan dapat mendukung pemulihan dunia usaha, membangkitkan sektor ekonomi daerah seusai terdampak pandemi Covid-19. Sekaligus bisa me- umum,” kata Kajari Kabupaten Magelang AO Mangotan. “Kami telah menyiapkan empat jaksa handal dan senior yaitu Kasi Pidum Toto Harmiko SH, Kasi BB Nophan Ariyanto SH, Tri Widiyani Ambarwati SH, dan Reni Ritama SH. Semoga bisa berjalan baik agar mendapat rasa keadilan yang hakiki,” lanjut dia. Ia menambahkan, setelah berkas perkara dilimpahkan ke pihak Kejari maka prses penahanan tersangka akan beralih fungsi dan menjadi wewenang pihak jaksa penuntut umum (JPU) selama 20 hari ke depan.

“Tersangka akan dititipkan sementara di rutan Polresta Magelang. Jika proses sudah selesai akan dipindahkan lagi ke Lapas Magelang. Kami akan bekerja maksimal, mungkin satu atau dua hari ke depan perkara ini sudah bisa kami limpahkan ke persidangan,” ucapnya. Sementara itu, Satria Budhi selaku penasihat hukum tersangka mengatakan, pada proses pelimpahan ter- ningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Purworejo,” ucapnya.

Bupati Yuli Hastuti mengungkapkan, saat ini di Kabupaten Purworejo tercatat 54.862 unit UMKM dengan aset Rp153 miliar dan omset Rp1,2 triliun. Sementara untuk koperasi berjumlah total 284 teyapi yang aktif hanya 139 koperasi.

Menurutnya, UMKM harus terus dipertahankan. Sebab, ia yakin selain bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, para pelaku UMKM juga terbukti mampu bertahan dari berbagai macam krisis ekonomi.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenkopUKM, Siti Azizah, mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut. Siti Azizah mengungkapkan bahwa UMKM memiliki posisi dan peran yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia.

“Saat ini jumlah UMKM mencapai lebih dari 64 juta, memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 61persen dan menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen. UMKM juga telah mendukung 16,65 persen kontribusi sektor ekspor non-migas,” urainya. (drm) sebut, tersangka ditanyai beberapa hal mulai dari identitas hingga proses terjadinya pembunuhan.

“Prosesnya dari pesan racun. Pertama, percobaan gagal terus percobaan kedua berhasil. Hingga tersangka meracuni, korban meninggal dunia. Terus dibawa ke rumah sakit. Tadi saya juga melihat (tersangka) agak sedikit menangis, mungkin menyesali perbuatannya,” terangnya. Ia menjelaskan, kemungkinan tersangka menangis sebab mengingat kembali masa saat keluarganya meminum racun hingga meninggal dunia. Sejauh pemeriksaan, tersangka berbicara jujur dan mengaku menyesal.

“Saya lihat jujur, mengakui juga, penyesalan juga. Dia syok juga karena melihat orang tuanya dan kakak kandungnya meninggal karena ulah tersangka sendiri yang meracun. Jadi, dia agak sedikit trauma saat menceritakan terkait proses itu,” urainya. (ndg)

Areal Tanam Rojolele Srinuk Diperluas Hingga 1.000 Hektare

AREAL tanam beras Rojolele Srinuk bakal diperluas hingga 1.000 hektare pada tahun ini. Perluasan dilakukan mengingat permintaan beras unggulan Kabupaten Klaten tersebut cukup tinggi di pasaran.

“Minimal luas tanamnya sekitar 1.000 hektare tahun ini, namun nanti juga dihubungkan dengan pasar agar pemasaran makin luas,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Widiyanti, Rabu (15/2).

Ia menjelaskan, luas tanam seluas 1.000 hektare itu akan menghasilkan sekitar 6.500 ton setara beras. Artinya, jumlah itu sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan aparatur sipil nega- ra (ASN) yang diminta untuk mengkonsumsi beras asli Klaten itu. Menurutnya, dengan luas tanam 1.000 hektare itu terjadi peningkatan luas tanam dibandingkan dengan 2022 lalu yang sekitar 700 hektare. Adapun untuk harga beras tersebut di pasaran saat ini masih berkisar Rp15 ribu per kilogram. Seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Srago Klaten, Atik (36) menyebut setiap hari penjualan beras Rojolele Srinuk di warungnya mencapai 50 kilogram. Namun sejak satu pekan terakhir stok beras premium tersebut menghilang di pasaran. “Permintaannya memang tinggi,” ucapnya. (mur)

Hari Ini Terakhir Bazar Durian di Halaman Galeri Dekranasda

PURWOREJO, TRIBUN - Pemkab Purworejo melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menggelar Bazar Durian di halaman Galeri Dekranasda Purworejo. Kegiatan itu dilaksanakan selama tiga hari mulai Selasa hingga Kamis (14-16/2).

Kepala DKPP Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila menuturkan, gelaran tersebut untuk mengenalkan varietas durian lokal Purworejo kepada masyarakat. Pagelaran itu diikuti oleh belasan pedagang dan petani durian dari beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Purworejo. “Jadi kami (DKPP) hanya memfasilitasi tempat bagi para pedagang dan petani dari sekitar tujuh kecamatan di Purworejo untuk memasarkan duriannya di sana. Dan mereka senang sekali bisa berjualan di sana,” ucapnya saat ditemui di lokasi, Selasa (14/2).

Tak sekadar memberi tempat, Hadi mengaku pihaknya juga membantu mempromosikan gelaran tersebut ke seluruh masyarakat Provinsi Jawa Tengah untuk datang ke Kabupaten Purworejo menikmati durian khas Kota Pejuang. “Mangga, silahkan bedakan sendiri rasa durian Purworejo. Durian Purworejo itu unggul karena punya rasa tersendiri,” katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan impian untuk membuat sebuah kebun durian khas Purworejo. Sebab, selama ini durian yang dipanen masyarakat Purworejo adalah hasil rimba dari hutan, yang mana masa panennya sangat terbatas karena tergantung musim. “Kalau ada kebunnya kan kita bisa rekayasa pembuahan dan panennya. Sehingga kita bisa kontinu menyediakan durian Purworejo,” harapnya. Sementara itu Tri Harimawan (39), seorang pedagang dari Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo mengaku terbantu dengan gelaran Bazar Durian. Apalagi saat ini, pohon durian miliknya sedang berbuah banyak.

“Terima kasih kepada pihak dinas yang telah mengapresiasi para petani dan pedagang durian di Purworejo dengan memfasilitasi tempat. Saya juga ucapkan selamat hari jadi Purworejo yang ke192 tahun,” ungkap Tri. Pada gelaran tersebut, Tri menjajakan durian hasil panen sendiri yang didominasi jenis Pithi, yakni durian yang berbentuk kecil dengan daging sedikit tebal dan rasa manis pahit. Selain itu, Ia juga menyediakan durian lokal Kaligesing lain. Harga yang ia patok mulai Rp10 ribu untuk durian Pithi, hingga Rp80 ribu untuk durian dengan jenis dan ukuran lebih besar serta unggul. “Alhamdulillah ini adalah kali kedua saya berpartisipasi. Semoga event serupa bisa berlanjut hingga tahun berikutnya,” ujarnya.

Pengalaman menarik dalam memilih serta mencicipi buah durian dalam gelaran itu turut dirasakan oleh Andriyani (33), seorang pengunjung dari Kecamatan Kaligesing. “Ada sesi icip-icip kayak gini, jadi lebih senang lagi,” katanya. (drm)

PELATIH Islam Makhachev, Javier Mendez, yakin bahwa duel ulang antara anak didiknya dengan Alexander Volkanovski akan terjadi. Kedua juara tersebut telah saling bentrok pada acara utama UFC 284 di Australia akhir pekan lalu. Pada pertandingan yang berlangsung, keduanya harus bertarung sengit hingga lima ronde.

Makhachev kemudian dinyatakan sebagai pemenang melalui keputusan mutlak

This article is from: