3 minute read
MAGIS SAN SIRO
STADION San Siro seperti lautan merah hitam. Kerinduan para pendukung AC Milan menyaksikan tim jagoan mereka mentas di babak gugur Liga Champions seperti tertumpahkan kemarin.
Dikutip dari Milanreports, duel Milan kontra Tottenham di San Siro pada leg ke-1 babak 16 besar (15/2) kemarin, disesaki 74,320 penonton, yang menghasilkan pendapatan senilai 9,133,842 euro. Itu jadi salah satu pendapatan tertinggi di babak 16 besar sepanjang sejarah Liga Champions. Wajar saja para Milanisti sangat merindukan momen ini. Terakhir kali AC Milan berlaga di 16 besar Liga Champions adalah musim 2014 lalu. Sebelum laga dimulai, puluhan ribu penonton sudah memberikan semangat bagi Rossoneri dengan nyanyian tanpa henti.
Advertisement
Direct Points
•
Romero dalam duel satu lawan satu, dan melepaskan tendangan ke gawang.
•
•
Magis dari para penonton di San Siro ini pula yang menyuntik semangat para pemain AC Milan. Mereka tampil penuh gairah. Hasilnya, menit ketujuh Milan sudah memimpin. Bermula dari gebrakan Theo Hernandez di sisi kanan pertahanan Spurs. Dia berhasil mengalahkan Sergio
Soccer Shorts
KHVICHA KVARATSKHELIA- Real Madrid menyiapkan rencana untuk membajak pemain sensasional Napoli, Khvicha Kvaratskhelia pada musim panas nanti. Pemain internasional Georgia itu mencuri perhatian sejak kepindahannya ke Italia musim panas tahun lalu. Dia tampil cemerlang dengan mencetak 11 gol dan 14 assist dalam 23 pertandingan di semua kompetisi. Bersama Victor Osimhen, Khvicha jadi pemain kunci yang melejitkan Napoli ke puncak Serie A.
RUBEN BARAJA- Valencia menujuk Ruben Baraja sebagai pengganti Gennaro Gattuso yang dipecat dari kursi kepelatihan akhir bulan lalu. "Pipo" panggilan Baraja pulang kampung ke tim yang telah membesarkan namanya. Dia sepuluh tahun berkiprah di Valencia, dengan membantu tim memenangkan dua gelar La Liga, satu Piala UEFA, satu Piala Super Eropa dan satu Copa del Rey. Sebelumnya, Baraja jadi staf pelatih Atletico Madrid.
JORDI ALBA- Kalah bersaing dengan rekrutan anyar, Alejandro Balde, Jordi Alba pun kini minim menit bermain. Namun, bek Barcelona berusia 33 tahun ini tak putus asa. Dia bertekad akan bertahan di Camp Nou jika dipertahankan. "Saya merasa kuat, ketika mental Anda bagus dan secara fisik juga bagus, semuanya menjadi lebih mudah. Saya pemain yang lebih baik sekarang daripada sepuluh tahun yang lalu," ujar Alba yang telah membela Los Cules sejak 2012 silam.
Kiper Spurs, Fraser Forster berhasil menepis bola. Bola liar lantas disambar Brahim Diaz. Sang kiper masih bisa menepis lagi bola, namun Diaz kemudian menerjang hingga bola akhirnya bersarang di gawang lawan. Dikutip dari UEFA, itu menjadi gol tercepat Milan di ajang 16 besar Liga Champions, sejak Ronaldinho melakukannya kontra Manchester United pada Februari 2010 lalu.
Spurs yang kehilangan dua gelandang andalan, Rodrigo Bentancur dan Yves Bissouma tampak kalah bertarung di lini tengah. Dua pemain pengganti, Oliver Skipp, dan Pape Matar Sarr kerap kalah pengaruh dari Sandro Tonali, dan Rade Krunic.
Walhasil, pasokan bola untuk penyerang Spurs, Harry Kane, dan Son Heung Min pun menjadi macet. Keduanya harus berjibaku turun ke bawah mencari bola sendiri. Rossoneri mendapatkan dua peluang terbaik, yang gagal dituntaskan. Pertama menit ke78 lewat sundulan Charles De Ketelaere memanfaatkan bola dari Olivier Giroud. Sayang, arahnya melenceng padahal dia berdiri dalam posisi bebas. Tak lama berselang giliran Malick Thiaw yang tandukannya meleset. Sampai bubaran skor bertahan 1-0 untuk Milan.
Diaz, sang pahlawan Milan, memberikan apresiasi tinggi kepada para fan Milan yang tampil militan di stadion. “Kami semua menyinari San Siro, karena para penggemar juga luar biasa. Kami memiliki be- berapa situasi buruk di masa lalu, tetapi sekarang kami harus melihat ke depan. Ini bagus untuk tim, tim ini luar biasa dan dengarkan para penggemar ini – mereka luar biasa!," katanya memuji.
Pelatih Tottenham, Antonio Conte juga memuji atmosfer luar biasa di San Siro. Mantan pelatih Inter, dan Juventus ini mendapatkan cemoohan panjang saat masuk ke dalam stadion.
Dan ia menganggap itu hal yang wajar. “Itu bagian dari permainan, apa yang dilakukan penggemar, jadi kami hanya harus menerimanya bukan sebagai hinaan, tapi ejekan. Saya belum pernah menjadi pelatih Milan, saya selalu menjadi lawan mereka di Juventus dan Inter, jadi tidak dapat dihindari akan ada persaingan dan ejekan. Saya pikir itu dalam batasan wajar,” katanya.
Conte malah berharap para pendukung Spurs juga menciptakan atmosfer serupa saat leg kedua digelar di Stadion Tottenham, London, 9 Maret mendatang.
Dengan kapasitas Stadion Tottenham mencapai 62 ribu penonton, wajar Conte berharap ada atmosfer yang bisa mengintimidasi tim lawan seperti halnya yang didapat di San Siro.
"Agar bisa lolos, anda harus memainkan dua pertandingan. Ini laga pertama, tandang dan atmosfernya fantastis. Saya tahu San Siro dan susah untuk bermain dengan atmosfer seperti ini," kata Conte di BT Sport.
"Pada laga kedua, kami harus bermain di stadion kami dan fans kami harus menciptakan atmosfer seperti ini untuk bisa menyingkirkan mereka," ujarnya berharap. (Tribunnews/den)