4 minute read
PDIP Tutup Pintu untuk Koalisi Perubahan
Nasdem: Hentikan Komentari Langkah Politik Kami
JAKARTA, TRIBUN - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) menutup pintu kerja sama untuk berkoalisi dengan koalisi perubahan pendukung Anies Baswedan.Politisi PDI-P Masinton Pasaribu mengatakan, selama ini partai politik (parpol) koalisi pemerintah telah membuat banyak perubahan di bidang pembangunan selama Presiden Joko Widodo menjabat.
Advertisement
Maka dari itu, ia merasa, PDI-P tak perlu membuka pintu kerja sama untuk berkoalisi dengan Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan sebagai capres yang mengusung semangat perubahan dari pembangunan pemerintah saat ini.
“PDI-P bersama dengan teman-teman dalam koalisi pemerintahan Pak Jokowi ini sudah melakukan langkah perubahan, jadi dalam fase pertama 2014, 2016, dan sekarang 2019 ke 2024,” papar Masinton dalam diskusi Koordinator Wartawan Parlemen (KWP) di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (16/2).
“Ini memang berjalan di rel perubahan. Banyak hal yang kita tadinya di republik ini kita tidak lihat, dan tidak kita rasakan, kali ini kita rasakan, pembangunan,” sambungnya.
Dia mengaku heran jika ada koalisi partai politik (parpol) yang saat ini mengusung gerakan perubahan. Sebab, menurutnya, bangsa Indonesia telah berjalan di jalur yang sudah tepat.
“Kalau PDI-P bergabung dengan teman-teman yang mau ubah rumahnya, apa lagi yang mau kita ubah?” ucap dia.
Bagi PDI-P, lanjut dia, yang harus diperjuangkan saat ini adalah mempertahankan perubahan yang sudah terjadi saat ini, sampai ke masa yang akan datang.
Kalau PDI-P bergabung dengan teman-teman yang mau ubah rumahnya, apa lagi yang mau kita ubah?
“Kita akan sempurnakan langkah-langkah perubahan ini terus-menerus, sampai target kita ke 2045 sebagai Indonesia Emas itu,” imbuh dia.
Diketahui, saat ini PDI-P belum memutuskan kerja sama dengan parpol mana pun untuk menghadapi Pemilu 2024. Di sisi lain, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu menjadi satu-satunya parpol yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen kursi DPR RI. Adapun sejumlah partai sudah melakukan koalisi, antara lain Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki oleh Partai Nasdem, dan dua parpol oposisi pemerintah yakni PKS, dan Partai Demokrat. Meski telah menyatakan dukungannya pada Anies sebagai capres, tapi ketiga parpol belum menandatangani nota kesepakatan koalisi.
Sedangkan koalisi lain adalah Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa. Serta, Koalisi Indonesia Bersatu yang diusung oleh Partai Golkar, Partai
Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Di sisi lain, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie menampik penyataaan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menyebut Nasdem tengah menahan diri dalam pembentukan Koalisi Perubahan bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
“Yang sudah pasti menahan dirinya Nasdem adalah tidak melawan orang-orang yang memfitnah nasdem,” ujar Effendi ditemui di wilayah Jakarta Timur.
“Tidak menyerang orangorang yang menyerang Nasdem. Kita menahan diri. Kan fitnahnya luar biasa, bully-bully itu kan luar biasa,” kata dia.
Ia mengatakan, Nasdem enggan ambil pusing dengan berbagai narasi yang menyerangnya dan Anies Baswedan. “Terserah ngomong apa soal tentang Nasdem, Anies. Anies tetap menjadi calon presiden dari Partai Nasdem, PKS, Demokrat,” ucap dia.
Ia pun meminta partai politik (parpol) lain berhenti mengomentari langkah politik yang dilakukan Nasdem. Effendi berpandangan, semua parpol mesti menghormati keputusan parpol masing-masing. Sebelumnya, Airlangga menyinggung bakal Koalisi Perubahan ketika bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Jumat (10/2). Ia menceritakan pada Muhaimin bahwa ketiga parpol hampir pasti membentuk koalisi, tetapi Nasdem masih menahan diri. (kpc)
Pilot Susi Air Disandera Kelompok Bersenjata
NDUGA, TRIBUN - Pemerintah Indonesia masih terus berkomunikasi dengan Pemerintah Selandia Baru terkait penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Merthens oleh kelompok bersenjata di Papua. Menko Polhukam Mahfud MD memastikan bahwa Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air yang berkebangsaan Selandia Baru, telah disandera oleh kelompok bersenjata di Papua. Menurutnya, pemerintah terus berkomunikasi dengan pemerintah Selandia Baru untuk upaya pembebasan Philip. Kata Mahfud, pemerintah akan mengedepankan pendekatan persuasif untuk keselamatan pilot.
“Penyanderaan warga sipil dengan alasan apapun tidak dapat diterima. Oleh sebab itu, upaya persuasif menjadi pedoman utama demi keselamatan sandera,” ujar Mahfud secara daring, Selasa (14/2), dikutip dari VOA Indonesia.
Kendati demikian, pemerintah tidak menutup upayaupaya lain untuk membebaskan Philip dari kelompok bersenjata. Selain itu, ia menegaskan bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI yang sah. Karena itu, ia menyampaikan Papua akan terus menjadi bagian dari Indonesia. “Papua adalah bagian sah dari NKRI, baik menurut konstitusi RI, hukum internasional, maupun menurut fakta yang sekarang sedang berlangsung,” tambahnya. Pekan lalu (7/2), pesawat Susi Air dilaporkan dibakar oleh kelompok bersenjata di Lapangan Udara Paro di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah. Kelompok tersebut juga menyandera pilot Philip Mark Mehrtens dan pe-
Beli Dua Lotre, Dapat Rp1,5 Miliar
ANNAPOLIS - Seorang pria Maryland yang memutuskan untuk membeli dua tiket undian lotre memenangi hadiah utama 50.000 dollar AS, sebanyak dua kali. Dua lotre tembus dalam satu waktu. Hal yang jarang terjadi. Pria asal Waldorf berusia 48 ta- hun itu mengatakan kepada pejabat Maryland Lottery bahwa dia selalu memainkan angka 2-8-9-3-1 di lotre Pick 5. Sesekali dia juga akan membeli dua tiket untuk pengundian yang sama. Pria itu, seperti dilansir UPI, memutuskan untuk menggandakan tiket- nya pada 11 Februari di Cabang Tua Citgo di Temple Hills. Dja kemudian memeriksa hasilnya menggunakan aplikasi Maryland Lottery dan menemukan bahwa kedua tiketnya adalah pemenang. Total hadiahnya sebesar 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 miliar. numpang pesawat. Lima penumpang pesawat tersebut telah dibebaskan. Foto yang disebut TPNPB-OPM sebagai Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dan pasukan. Berdasarkan keterangan Susi Air, penyanderaan itu berawal saat pesawat yang terbang dari Mimika tersebut mendarat di Lapangan Udara Paro, Nduga, sekitar pukul 06.35 WIT. Namun, setelah mendarat pihak Susi Air kehilangan kontak dengan pilot pesawat tersebut. Selanjutnya, Susi Air mendapat informasi bahwa pesawat tersebut telah dibakar oleh kelompok bersenjata, yang kemudian menyandera pilot serta penumpangnya. Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan bertanggung jawab atas pembakaran pesawat dan penyanderaan tersebut.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengumumkan melalui siaran tertulis pada Selasa (14/2) bahwa kondisi pilot dalam keadaan sehat. “Secara resmi kami telah terima foto dan video dari Panglima Egianus Kogoya dan pasukannya, di mana mereka melaporkan bahwa pilot warga negara Selandia baru resmi mereka tahan sebagai jaminan politik untuk negosiasi hak kemerdekaan bangsa Papua Barat,” tutur Sebby melalui video yang diterima VOA pada Selasa (14/2). Ebby juga meminta sejumlah negara yang memberikan pelatihan dan senjata kepada TNI dan Polri untuk bertanggung jawab karena telah mengakibatkan korban jiwa orang Papua. (kpc)
“Saya sangat bersemangat,” katanya. “Saya telah memainkan angkaangka ini sebentar dan saya sangat senang mereka akhirnya keluar.” Pria itu mengatakan, sebagian dari kemenangannya akan digunakan untuk membayar tagihan dan sisanya akan ditabung. (kpc)